Download - Ilustrasi Basis Akrual
Galeri
Jadwal
Kontak Kami
Registrasi
Pencatatan Akuntansi Pemerintah dengan Jurnal Korolari admin321
Artikel
Comments Off on Pencatatan Akuntansi Pemerintah dengan Jurnal Korolari
Oleh: Aisyah Dian Pratiwi, S.E.
Ketika melakukan pencatatan akuntansi, basis akuntansi dan fokus pengukuran merupakan dua hal
yang penting. Basis akuntansi menentukan kapan transaksi dan peristiwa yang terjadi diakui atau
dicatat, sedangkan fokus pengukuran menentukan aset atau kewajiban apa saja yang akan diakui dalam
neraca. Kedua hal ini juga saling berkaitan. Ketika basis kas dipilih, maka transaksi dicatat pada saat
kas diterima dan dibayarkan sehingga hanya akun kas dan ekuitas yang dilaporkan dalam Neraca. Lain
halnya ketika basis akrual yang digunakan, transaksi akan dicatat jika secara ekonomi telah terjadi,
tanpa harus menunggu kas diterima atau dibayarkan. Akibatnya, dengan basis akrual ini, akun-akun
yang dilaporkan dalam Neraca tidak sebatas akun kas saja, namun semua sumber daya yang dimiliki,
utang, dan ekuitas.
Keunggulan penggunaan basis akrual ini adalah informasi yang disajikan dalam Neraca akan lebih
komprehensif karena mempresentasikan seluruh sumber daya yang dimiliki entitas. Sayangnya, basis
akrual sepenuhnya ini belum bisa diterapkan oleh semua entitas akuntansi. Entitas pemerintah
merupakan entitas yang memiliki karakteristik unik dalam basis akuntansinya. Berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 yang mengatur Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), basis
akuntansi yang digunakan entitas pemerintah adalah basis kas menuju akrual (<em>cash toward
accrual</em>).
Dengan basis ini, aset, kewajiban, dan ekuitas dana dicatat dengan berbasis akrual sedangkan
komponen Laporan Realisasi Anggaran seperti pendapatan, belanja, dan pembiayaan dicatat dengan
basis kas.Konsekuensi dari penggunaan basis kas menuju akrual ini adalah dibutuhkannya penggunaan
jurnal korolari. Untuk memudahkan pemahaman, penulis akan memberikan bagaimana jurnal korolari ini
digunakan.
Contoh pertama, misalnya terjadi transaksi pembelian kendaraan senilai 100.000.000 secara tunai.
Karena segala pengeluaran yang melibatkan kas harus disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran
dengan basis kas, maka transaksi ini akan dicatat dengan cara:
Dr. Belanja Kendaraan
Rp100.000.000
Cr. Kas Rp 100.000.000
Belanja kendaraan merupakan akun nominal yang akan disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran,
sedangkan kas merupakan akun riil yang akan disajikan dalam Neraca. Akibatnya, apabila hanya jurnal
tersebut yang dibuat, maka hanya akun kas yang disajikan sebagai bagian aktiva Neraca. Padahal,
menurut SAP, Neraca pemerintah harus disajikan dengan basis akrual atau memperesentasikan semua
sumber daya yang dimiliki dan tidak terbatas kas saja. Karena itulah, dibutuhkan jurnal tambahan yaitu
jurnal korolari sebagai solusi penerapan basis kas menuju akrual ini. Masih mengacu pada transaksi di
atas, maka pencatatan yang sebaiknya adalah:
Dr. Belanja Kendaraan Rp. 100.000.000Cr. Kas Rp. 100.000.000Jurnal Korolari:
Dr. Kendaraan Rp. 100.000.000Cr. Ekuitas dana yang diinvestasikan dalam aset tetap Rp. 100.000.000
Dengan adanya jurnal korolari, belanja kendaraan telah sesuai dicatat dengan basis kas dan disajikan
dalam Laporan Realisasi Anggaran. Disisi lain, Neraca telah disajikan dengan basis akrual karena
mempresentasikan semua sumber daya yang dimiliki dimana akun yang disajikan dalam Neraca tidak
hanya kas dan ekuitas dana, tetapi juga aset tetap seperti kendaraan.
Contoh lain, misalnya Pemerintah Daerah melakukan pinjaman kepada Pemerintah Pusat sebesar Rp
50.000.000 yang akan jatuh tempo dalam lima tahun mendatang dengan bunga pinjaman 10% per tahun.
Pembayaran bunga dilakukan setiap tahun pada tanggal 15 januari. Jurnal yang akan dibuat pada akhir
tahun berdasarkan basis akrual adalah pengakuan utang bunga yaitu sebesar Rp 5.000.000
(10%*Rp50.000.000).
Jurnalnya sebagai berikut :
Jurnal Korolari:
Dr. Ekuitas dana yang harus disediakan untuk pembayaran bunga Rp 5.000.000
Cr. Utang bunga Rp 5.000.000
Sedangkan jurnal yang dibuat ketika pembayaran bunga (15 Januari) adalah:
Dr. Belanja bunga Rp 5.000.000Cr. Kas Rp 5.000.000Dr. Utang bunga Rp 5.000.000Cr. Ekuitas dana yang harus disediakan untuk pembayaran bunga Rp 5.000.000
Pencatatan transaksi tersebut telah sesuai dengan SAP karena telah menyajikan akun Neraca dengan
basis akrual dan menyajikan akun Laporan Reliasasi Anggaran dengan basis kas.
Maka dapat disimpulkan, jurnal korolari ini penting supaya transaksi yang melibatkan akun riil selain kas
bisa tetap disajikan dalam Neraca dan disisi lain komponen Laporan Realisasi Anggaran seperti
pendapatan, belanja, dan pembiayaan tetap dapat pula disajikan.
*Sumber: Noerdiawan, Dedi. Akuntansi Pemerintahan. Jakarta.
Hubungi Kami
Kampus UI Salemba : Jl. Salemba Raya No.4 Jakarta Pusat 10430 Kampus UI Depok : Gedung Departemen
Akuntansi Lt. 1 Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Depok 16424
Telp. 021 3917279, 78849170, 78886407
Fax. 021 78849169, 78886407, 021 3908967
Tweets
Artikel
Kesadaran Fiskal
Pencatatan Akuntansi Pemerintah dengan Jurnal Korolari
Sumpah Pemuda, National Interest & IFRS
Bencana Alam dan Akuntansi
Jumlah Pengunjung
Pages|Hits |Unique
Last 24 hours: 692
Last 7 days: 4,916
Last 30 days: 26,059
Online now: 6
© 2015
Home
Kontak Kami