Transcript
Page 1: ILMU PRODUKSI TERNAK UNGGAS · produksi telurnya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung. Karakteristik kualitatif ayam wareng yang meliputi warna bulu di leher, punggung,
Page 2: ILMU PRODUKSI TERNAK UNGGAS · produksi telurnya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung. Karakteristik kualitatif ayam wareng yang meliputi warna bulu di leher, punggung,

ILMU PRODUKSI TERNAK UNGGAS

NAMA : ......................................................................

NIM : ......................................................................

KELOMPOK : ......................................................................

ASISTEN : ......................................................................

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2018

Page 3: ILMU PRODUKSI TERNAK UNGGAS · produksi telurnya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung. Karakteristik kualitatif ayam wareng yang meliputi warna bulu di leher, punggung,

TATA TERTIB PESERTA PRAKTIKUM

Praktikum Ilmu Produksi Ternak Unggas dilaksanakan di laboratorium dan lapang dalam bentuk

demonstrasi, resep dan praktek langsung dengan memperhatikan sarana dan prasarana yang

tersedia. Agar dapat memperoleh manfaat yang maksimal, maka diharapkan praktikan mematuhi

tata tertib yang telah ditentukan dengan penuh kedisiplinan.

1. Persiapan

- Praktikan harus telah mempersiapkan diri dan mempelajari ilmu yang berkaitan dengan

materi yang akan dipraktikumkan.

- Mempelajari arahan/ petunjuk yang tertera dalam setiap tugas yang ada dalam Buku

Laporan Praktikum.

- Mempersiapkan preparat, sarana dan prasarana yang diperlukan sesuai dengan tugas.

- Mempersiapkan waktu yang sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

- Menggunakan jas praktikum ketika praktikum berlangsung di laboratorium.

- Praktikan harus sudah datang 15 menit sebelum praktikum dimulai

2. Pelaksanaan

- Jagalah sopan santun dan nama baik sebagai mahasiswa

- Memakai kemeja berkerah, jaket dilepas dan celana tidak boleh robek-robek

- Memakai jas laboratorium

- Laksanakan praktikum dengan mengikuti arahan dan petunjuk yang tertera pada setiap

tugas

- Kerjakan pada Buku Laporan Praktikum sesuai dengan kolom-kolom yang telah

tersedia.

- Tampilkan kreasi, aktif dan lakukan kerjasama yang baik dalam kelompok dan antar

kelompok.

- Setiap terdapat kesulitan, dapat didiskusikan atau ditanyakan kepada instruktur atau

fasilitator.

- Kumpulkan Laporan Praktikum sesuai dengan waktu yang ditentukan

- Kerusakan dan kehilangan ditanggung mahasiswa individu/ kelompok

- Bagi praktikan yang terlambat mengikuti praktikum akan dikenai sangsi berupa

pengurangan nilai sebesar 3 %.

3. Lain-lain

- Kegiatan praktikum tidak dapat diulang

- Peserta yang mengulang tidak ada pembebasan

- Praktikum dapat dikerjakan secara kelompok (maksimal 10 orang) dan laporan dibuat

secara individu

- Dilarang untuk memfoto kopi Buku Laporan Praktikum

- Literatur untuk Buku Laporan Praktikum dikumpulkan

KOORDINATOR

MATA KULIAH

Page 4: ILMU PRODUKSI TERNAK UNGGAS · produksi telurnya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung. Karakteristik kualitatif ayam wareng yang meliputi warna bulu di leher, punggung,

BAB I

BANGSA UNGGAS

Bangsa – bangsa unggas yang sering diternakkan untuk diambil manfaatnya seperti daging,

telur dan bulu antara lain adalah unggas ayam, itik dan entog. Tetapi beberapa jenis unggas lainnya

yang sering diternakkan adalah burung puyuh, burung unta dan merpati. Berikut akan dijelaskan

karakteristik unggas-unggas yang sering diternakkan antara lain ayam, itik dan entog.

A. Ayam

Ayam merupakan tipe unggas yang banyak disukai oleh masyarakat khususnya masyarakat

Asia selain hasil produksinya seperti daging, telur dan bulunya, juga sering disukai karena

keindahan bulu serta performannya seperti suara, dan konformasi tubuhnya (terutama jantan) yang

gagah. Adapun taksonomi zoology ayam secara umum adalah sebagai berikut:

kingdom : Animalia

filum : Chordata

kelas : Aves

subkelas : Neonithes

ordo : Galliformis

genus : Gallus

spesies : Gallus domesticus.

Berikut akan dijelaskan beberapa jenis ayam antara lain :

a. Ayam Nunukan

Ayam Nunukan adalah ayam lokal Kalimantan Timur yang perlu dikembangkan karena

potensinya sebagai ayam dwiguna (pedaging dan petelur) dan perlu dilestarikan karena merupakan

plasma nutfah khas Kalimantan Timur. Ayam Nunukan mempunyai warna dasar coklat dengan

pola warna bulu dan corak bulu baik betina maupun jantan polos (100%) dan kerlip bulu emas

(betina 71,43%; jantan 85,71). Ayam Nunukan jantan mempunyai ciri khas pertumbuhan bulu di

daerah sayap lambat dan kebanyakan tidak memiliki bulu ekor (71,48%). Ayam Nunukan betina

mampu menghasilkan telur rata-rata 70,4 butir per tahun.

b. Ayam Wareng

Page 5: ILMU PRODUKSI TERNAK UNGGAS · produksi telurnya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung. Karakteristik kualitatif ayam wareng yang meliputi warna bulu di leher, punggung,

Postur ayam wareng termasuk kecil sehingga efisien dalam penggunaan pakan, namun

produksi telurnya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung. Karakteristik kualitatif

ayam wareng yang meliputi warna bulu di leher, punggung, dada, sayap dan ekor didominasi oleh

warna putih. Begitu pula warna di bagian-bagian tubuh yang meliputi kulit, paha, cuping, paruh

dan shank didominasi oleh warna putih.

Bobot badan ayam wareng jantan 1007 g dan betina 841 g. Bobot badan ayam Wareng yang

relatif rendah tersebut menyebabkan ukuran-ukuran bagian tubuhnya pun lebih kecil bila

dibandingkan dengan ayam-ayam yang lain. Ayam Wareng dikategorikan sebagai ayam tipe kecil

karena bobot badan ayam Wareng betinanya kurang dari 1 kg/ekor namun lebih besar dari ayam

tipe kate (dwarf).

c. Ayam Kedu

Ayam Kedu hitam menghasilkan tetur datam 20 minggu masa pengamatan sebanyak 71 butir,

ayam Kedu yang memiliki bobot sekitar 2,54 kg/ekor untuk jantan dan 1,62 kg/ekor untuk betina.

d. Ayam Arab

Ayam Arab jantan adalah 2,1 kg/ekor dan bobot betinanya 1,3 kg/ ekor.

d. Ayam Pelung

Potensi yang dimitiki ayam Pelung adalah memiliki ukuran tubuh yang tebih besar dari ayam

lokal lainnya dan mempunyai suara kokok ayam jantan yang merdu. Ayam Pelung yang bertipe

besar dengan bobot jantan sekitar 4 kg/ekor dan bobot betina sekitar 2,5 kg/ekor. Ayam pelung

mampu mengasilkan telur dengan rata-rata 50.4 butir per tahun.

B. Itik

Itik dari Indonesia merupakan asal dari jenis turunan yang produktif di Eropa seperti Indian

Runner dan Khaki Campbell, tetapi jenis ini di Indonesia masih dimanfaatkan secara tradisional.

Indonesia mungkin mempunyai beberapa jenis itik yang berbeda-beda tapi banyaknya

penyilangan dan pemberian nama setempat membuat sulitnya mengetahui jenis itik yang asli.

Meskipun demikian, setidak-tidaknya dapat dibedakan 4 jenis utama: itik tegal, itik Alabio, itik

Bali, atau itik Lombok yang semuanya dipelihara untuk diambil telurnya, dan entok yang

digunakan untuk penetasan. Berikut akan dijelaskan beberapa jenis itik antara lain :

a. Itik Indian Runner

Itik Indian Runner juga disebut Indische Loopeend. Menurut hasil penelitian, itik ini

tergolong paling produktif sebagai penghasil telur. Produksi telurnya bila dipelihara di

Page 6: ILMU PRODUKSI TERNAK UNGGAS · produksi telurnya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung. Karakteristik kualitatif ayam wareng yang meliputi warna bulu di leher, punggung,

lingkungan tropis, hanya sanggup menghasilkan telur sekitar 140-250 butir telur per tahun,

dengan berat telur rata-rata 70 gram/butir. Berat standar itik jantan 1,8-2 kg, dan itik betina 1,6-

1,8 kg ukuran berat badan yang cukup ideal bagi itik petelur.

Itik ini mempunyai ciri khas berjalan hampir berdiri, serta dapat di gembala di tempat yang

jauh. Kepalanya rata-rata kecil, dengan mata bening bersinar terang, terletak di bagian atas kepala.

Adapun sayapnya merapat kuat pada tubuh dan ujungnya tersusun rapi di atas pangkal ekor.

Warna bulu itik Indian Runner yang umum adalah cokelat, namun ada pula yang berbintik-bintik

cokelat, putih bersih, agak kekuning-kuningan, atau campuran warna-warna tersebut. Kulit

telurnya berwarna hijau agak kebiru-biruan dan cukup tebal.

b. Itik Khaki Campbell

Itik Khaki Campbell berasal dari hasil penyilangan antara itik Roun jantan dengan itik Jawa

(Anas Javanica) yang kemudian keterunannya disilangkan dengan itik liar jantan (Wild Mallard).

Nama Campbell diabadikan dari nama penyilangan Ny. Adale Campbell, sedang “Khaki” berarti

warna bulu abu-abu agak kecokelatan. Produksi telurnya bisa mencapai 264 butir/tahun, dengan

berat telur 65-70 gram/butir. Berat standar itik betina agar bisa diharapkan mencapai produksi

optimal adalah 1,4 kg.

c. Itik Tegal

Itik tegal merupakan itik Indian runner dari jenis itik jawa (Anas javanivus). Dinamakan

itik tegal karena berkembang dan banyak dipelihara di Tegal. Itik tegal ini tergolong sebagai itik

tipe petelur produktif. Karakteristik itik tegal yakni berbadan langsing dengan postur tubuh tegak.

Tinggi badannya antara 45-50 cm. Bulu kebanyakan berwarna merah tua atau coklat yang di Tegal

di sebut sebagai warna “jarakan”. Akan tetapi, yang dinilai sangat produktif adalah itik tegal yang

berbulu “branjangan”, yaitu warna bulu bertotol-totol cokelat. Selain itu ada juga yang berwarna

putih bersih, putih kekuning-kuningan, abu-abu hitam, atau warna campurannya.

d. Itik Alabio

Itik alabio adalah itik borneo (Anas platurynchos Borneo) atau itik Kalimantan. Itik ini

merupakan itik asli Kalimantan, di samping itik dari Nunukan (Kal-Tim). Itik alabio diperkirakan

hasil persilangan antara itik asli Kalimantan Selatan dengan itik peking. Nama Alabio di ambil

dari nama salah satu kota kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Utara di Kalimantan Selatan. Itik

ini merupakan itik tipe petelur yang produktif.

Ciri khas itik alabio adalah bentuk tubuh segitiga dan membentuk sudut 60 derajat dengan

tanah, bentuk kepala kecil dan membesar ke bawah, warna bulu itik betina kuning keabu-abuan

Page 7: ILMU PRODUKSI TERNAK UNGGAS · produksi telurnya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung. Karakteristik kualitatif ayam wareng yang meliputi warna bulu di leher, punggung,

dengan ujung bulu sayap, ekor, dada, leher, dan kepala agak kehitaman, warna bulu itik jantan

abu-abu kehitaman dan pada ujung ekor terdapat bulu yang melengkung ke atas serta warna paruh

dan kaki kuning.

e. Itik Mojosari

Itik mojosari disebut juga itik mojokerto atau modopuro. Jenis itik ini merupakan jenis itik

lokal yang berasal dari Desa Modopuro, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Itik mojosari merupakan itik petelur unggul.

Bentuk tubuh itik mojosari hampir sama dengan itik Indian runner lainnya, yaitu seperti

botol dan berdiri tegak. Hanya saja ukurannya relatif kecil. Warna bulu itik jantan maupun betina

tidak berbeda, yaitu berwarna kemerahan dengan variasi cokelat, hitam, dan putih. Walaupun

warna bulu itik jantan dan betina relatif sama, tetapi dengan mudah masih dapat dibedakan dengan

melihat bulu ekornya. Pada umumnya itik jantan mempunyai selembar atau dua lembar bulu ekor

yang melengkung ke atas. Selain itu, warna paruh dan kakinya lebih hitam jika dibandingkan

dengan itik betina.

C. Entok

Mentok peliharaan adalah sejenis burung atau unggas yang termasuk keluarga bebek. Istilah

mentok berasal dari bahasa Jawa; Nama lain entok atau entog, basur, itik manila, atau bebek

manila.

a. Entok Peliharaan

Dalam bahasa Inggris disebut Muscovy Duck atau Barbary Duck. Adapun taksonomi dari

mentok peliharaan yaitu:

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Ordo : Anseriformes

Familia : Anatidae

Genus : Cairina

Spesies : C. Muscovy

Page 8: ILMU PRODUKSI TERNAK UNGGAS · produksi telurnya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung. Karakteristik kualitatif ayam wareng yang meliputi warna bulu di leher, punggung,

Karakteristik mentok peliharaan yaitu: pandai terbang, tetapi mentok peliharaan hampir

tak pernah terbang jauh, biasanya lebih gemuk, di mana jantan bisa mencapai 7 kg dan betina

mencapai 5 kg, berwarna dominan hitam dan putih, mentok memiliki kulit atau tonjolan kulit

berwarna merah dan hitam di sekitar mata dan wajah, paruh gemuk pendek khas bebek, putih

kemerahan, kaki gemuk pendek berselaput renang, abu-abu kehitaman, ekor memipih datar agak

lebar.

b. Entok Liar/Rimba

Taksonomi Entok rimba yaitu:

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Ordo : Anseriformes

Familia : Anatidae

Genus : Cairina

Spesies : C. Scutulata

Karakteristik mentok rimba yaitu berukuran sedang sampai agak besar, mentok jantan liar

dapat mencapai 86 cm (ujung paruh hingga ke ujung ekor), berat badan bisa sampai 3 kg, mentok

betina lebih kecil, sampai sekitar 64 cm dan 1,3 kg. Mentok liar di alamnya tidur di atas cabang-

cabang pohon, mentok memakan aneka siput, cacing, serangga air, kepiting kecil dan pucuk-pucuk

tumbuhan.

Page 9: ILMU PRODUKSI TERNAK UNGGAS · produksi telurnya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung. Karakteristik kualitatif ayam wareng yang meliputi warna bulu di leher, punggung,

BAB II

ANATOMI DAN FISIOLOGI TERNAK UNGGAS

2 Anatomi Dan Fisiologi Unggas

A. Pengantar

Anatomi dan fisiologi pada ternak unggas dapat diketahui melalui pembedahan dan

identifikasi organ. Karkas pada unggas adalah organ sisa dari hasil pemotongan kepala, dibuang

bulu, darah, metacarpal dan diambil organ dalam (giblet). Macam-macam bulu pada burung

unggas ada 3 yaitu, Counther Feather Down Feather dan Filoplumae. Pembedahan untuk

mengetahui organ dalam dimulai dari kloaka mengarah ke atas. Organ yang terletak pada posisi

atas adalah jantung (cor), hepar (hati) dan gizard (pankreas).

Pada penentuan jenis kelamin berdasarkan anatomi dilihat dari terdapat atau tidaknya

organ ovari, dan oviduct (saluran telur) pada betina sebaliknya jika tidak ditemukan organ ovari

dan oviduct maka ternak adalah jantan. Ternak unggas jenis kelamin jantan dapat diketahui

adanya spermatozoa pada uretra dalam ginjal namun sulit untuk dideteksi karena uretra terlalu

kecil. Saat dilakukan pembedahan urutan organ (tractus digestine) adalah empedu, esophagus,

crop, proventikulus, gizard, duodenum, jejunum, ileum, sekum. Panjang tractus digestine pada

unggas adalah 5 sampai 7 x panjang badan.

B. Bahan

1. Burung puyuh jantan dan betina

C. Alat

1. Gloves 5. Plastik bening

2. Tissue 6. Gunting bedah

3. Timbangan digital 7. Pisau

4. Kresek kecil 2 8. Wadah bekas air mineral

D. Cara

1. Disiapkan alat dan bahan

2. Digambar materi yang telah disiapkan (burung puyuh)

Page 10: ILMU PRODUKSI TERNAK UNGGAS · produksi telurnya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung. Karakteristik kualitatif ayam wareng yang meliputi warna bulu di leher, punggung,

3. Ditimbang materi dan ditentukan jenis kelamin dengan mengetahui tanda-tandanya

seperti dari warna bulu, strain, anatomi fisiologi dan tonjolan kloaka

4. Disembelih puyuh sampai traktus respiratori putus

5. Dimasukkan darah ke dalam plastik dan ditimbang darah, total darah adalah 5-7% dari

bobot hidup

6. Dicabut bulu puyuh dan ditimbang total bulu puyuh,total bulu puyuh 6-9% dari bobot

hidup

7. Dibedah burung puyuh dan diambil karkasnya

8. Digambar organ yang dikatahui saat proses pembedahan dan penentuan jenis kelamin

ternak berdasarkan anatominya.

E. Tugas

Sebutkan, gambarkan dan beri keterangan organ apa saja yang diketahui saat proses

pembedahan dan tentukan kesimpulan jenis kelaminnya.

Page 11: ILMU PRODUKSI TERNAK UNGGAS · produksi telurnya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung. Karakteristik kualitatif ayam wareng yang meliputi warna bulu di leher, punggung,
Page 12: ILMU PRODUKSI TERNAK UNGGAS · produksi telurnya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung. Karakteristik kualitatif ayam wareng yang meliputi warna bulu di leher, punggung,

2. Vaksinasi

A. Pengantar

Vaksinasi adalah tindakan pemberian kekebalan tubuh pada hewan dengan mempergunakan

vaksin. Vaksin adalah bibit penyakit yang sudah dilemahkan atau sudah dimatikan, digunakan

untuk merangsang pembentukan zat kebal tubuh.

Program vaksinasi bertujuan untuk mencegah penyakit dengan cara memberi virus hidup

atau setengah mati (dilemahkan) pada unggas yang sehat. Cara mengetahui unggas pada Day Old

Chick (DOC) yang sehat atau tidak sehat dengan menggenggam Day Old Chick (DOC) di

ketinggian ± 20 cm dari tanah dan dijatuhkan, apabila Day Old Chick (DOC) aktif bergerak

kedepan maka dikatakan sehat bila dijatuhkan Ke bawah dan diam tidak aktif bergerak maka dapat

diindikasikan adanya penyakit.

Vaksinasi dapat dilakukan dengan 3 cara, vaksin dimasukkan ke dalam jaringanotot ternak

(intramuskuler), pemberian vaksin ke dalam pembuluh darah vena (intravena) dan pemberian

vaksin melalui suntikan ke area bawah kulit ternak (subkutan). Vaksinasi tetes diberikan pada fase

starter umur 1-10 hari baik ayam petelur maupun pedaging.

B. Bahan :

1. Vaksin ND (Newcastle disease)

C. Alat :

1. Spuit

2. Tetes mata

D. Cara :

1. Disiapkan alat dan bahan

2. Dipegang materi dan handling dengan posisi yang nyaman untuk dilakukan vaksinasi

3. Divaksinasi materi dengan vaksin tetes mata, hidung dan mulut

4. Divaksinasi materi dengan injeksi intramusculus dan musculus

Page 13: ILMU PRODUKSI TERNAK UNGGAS · produksi telurnya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung. Karakteristik kualitatif ayam wareng yang meliputi warna bulu di leher, punggung,

E. Tugas :

Dilakukan praktek vaksinasi dan cari studi literature macam-macam vaksin dan dosisnya yang

digunakan pada berbagai macam umur ayam.

Page 14: ILMU PRODUKSI TERNAK UNGGAS · produksi telurnya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung. Karakteristik kualitatif ayam wareng yang meliputi warna bulu di leher, punggung,

3. Potong Paruh

A. Pengantar

Potong paruh diistilahkan dengan Debeaking sedangkan alat yang digunakan untuk potong

paruh disebut Debeaker. Potong paruh sebaiknya dilakukan pada umur dini yaitu 3-7 hari karena

pada umur tersebut ternak unggas mudah penanganannya dan mengeluarkan darah pada paruh

relatif lebih sedikit. Potong paruh sebaiknya dilakukan sore atau pagi hari. Pemotongan paruh

merupakan suatu keharusan dalam suatu usaha peternakan ayam untuk mendapatkan keuntungan.

Ada empat hal yang akan dicapai dengan adanya pemotongan paruh ini yaitu : Menghilangkan

sifat kanibalisme pada ayam, meningkatkan efisiensi dalam pemberian pakan, mengurangi

terjadinya stress dan menurunkan konversi pakan. Debeaker dibagi menjadi 2 yaitu : Debeaker

Manual dan Elektrik. Jika menggunakan debeaker manual maka paruh dapat tumbuh kembali

maka perlu dilakukan potong paruh kembali.

B. Bahan

1. Materi praktikum (Bangsa unggas)

C. Alat

1. Debeaker manual (Gunting bedah)

D. Cara

1. Disiapkan alat dan bahan.

2. Dipegang dan handling materi pada posisi yang tepat dan dipotong paruh bagian atas atau

rostum maxilare sementara rostum mandibularre merupakan paruh bagian bawah.

3. Dibersihkan paruh setelah dipotong dengan air atau alkohol.

E. Tugas

Digambar paruh sebelum dan sesudah dilakukan pemotongan (bagian rostum maxilare).

Page 15: ILMU PRODUKSI TERNAK UNGGAS · produksi telurnya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung. Karakteristik kualitatif ayam wareng yang meliputi warna bulu di leher, punggung,
Page 16: ILMU PRODUKSI TERNAK UNGGAS · produksi telurnya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung. Karakteristik kualitatif ayam wareng yang meliputi warna bulu di leher, punggung,

4. Potong Kuku

A. Pengantar

Potong kuku dilakukan bersaman dengan debeaking, agar kejadian stress ayam tidak

berulang. Pemotongan kuku dapat menggunakan alat potong kuku seperti gunting kuku, setelah

dipotong lalu disemprot dengan alkohol 70% atau obat merah, agar tidak infeksi. Pemotongan

kuku dilakukan pada ayam jantan jika melakukan perkawinan alam sebagai pemacek tujuannya

adalah untuk mengurangi luka pada punggung betina. Pemotongan kuku dapat bersamaan dengan

pemotongan paruh namun tidak boleh bersamaan dengan vaksinasi.

B. Bahan

1. Materi Praktikum (Bangsa Unggas)

C. Alat

1. Gunting

D. Cara

1. Disiapkan alat dan bahan

2. Dipegang dan handling materi dengan posisi yang sesuai untuk dilakukan pemotongan

kuku

3. Dipotong kuku dengan gunting

4. Diolesi dengan alkohol 70% atau obat merah

E. Tugas

Digambar kuku yang dipotong pada materi yang digunakan.

Page 17: ILMU PRODUKSI TERNAK UNGGAS · produksi telurnya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung. Karakteristik kualitatif ayam wareng yang meliputi warna bulu di leher, punggung,
Page 18: ILMU PRODUKSI TERNAK UNGGAS · produksi telurnya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung. Karakteristik kualitatif ayam wareng yang meliputi warna bulu di leher, punggung,

5. Profil Darah

A. Pengantar

Darah merupakan cairan yang berfungsi membawa zat-zat nutrient dan oksigen yang

dibutuhkan oleh tubuh, mengangkut bahan-bahan sisa hasil metabolisme dari sel kembali ke

jantung untuk dibuang melalui paru-paru dan ginjal. Tujuan dari pengambilan sampel darah adalah

untuk menganalisa hasil serum pada profil darah yang diperoleh meliputi kadar eritrosit, leukosit,

hemoglobin, kolesterol total, trigliserida, LDL dan HDL. Pada penelitian pengambilan sampel

darah dapat diketahui kandungan kolesterol pada daging dan telur.

Pada saat pengambilan sampel darah materi yang digunakan (bangsa unggas) tidak dalam

keadaan stress, pengambilan sampel darah sebaiknya dilakukan pada sayap bagian kiri karena

organ jantung terletak di kiri sehingga pembuluh darah lebih cepat mengalir. Saat dipegang bagian

sayap yang terdapat pembuluh darah tidak boleh secara kasar dan keras sehingga menyebabkan

pembuluh arteri beku dan aliran darah akan berhenti sehingga akan membengkak. Dibanding

dengan bangsa unggas yang lain burung puyuh merupakan bangsa unggas yang mudah stress.

B. Bahan

1. Materi praktikum (bangsa unggas)

2. Alkohol 70%

C. Alat

1. Spuit

D. Cara

1. Disiapkan dalat dan bahan

2. Dilakukan handling pada materi dengan posisi berbaring

3. Dicabut bulu bagian sayap yang akan diambil darahnya perlahan-lahan

4. Dibuka sayap dan dibersihkan daerah yang akan diambil darahnya dengan menggunakan

kapas yang telah dibasahi dengan alkohol 70% sampai terlihat jelas letak pembuluh darah

tersebut.

5. Dimasukkan jarum suntik di bagian pembuluh darah yang terletak di percabangan, setelah

masuk maka tarik dengan pelan-pelan jarum suntik supaya darah bisa terserap.

Page 19: ILMU PRODUKSI TERNAK UNGGAS · produksi telurnya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung. Karakteristik kualitatif ayam wareng yang meliputi warna bulu di leher, punggung,

6. Dihitung dan dilakukan analisis di laboratorium meliputi kolesterol total, trigliserida, LDL

dan HDL.

E. Tugas

Dilakukan praktek pengambilan sampel darah dan cari studi literature tentang penjelasan

berbagai macam hasil analisis profil darah di laboratorium.

Page 20: ILMU PRODUKSI TERNAK UNGGAS · produksi telurnya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung. Karakteristik kualitatif ayam wareng yang meliputi warna bulu di leher, punggung,

Telur yang fertil

% Fertilitas = ---------------------------- x 100%

Telur yang ditetaskan

BAB III

PENETASAN

Bertelur merupakan aktivitas alami dan rutin yang terjadi pada setiap ternak unggas betina

dewasa dalam rangka mengembangkan dan mempertahankan populasi bangsanya. Untuk

menghasilkan individu baru, tentunya diperlukan telur yang fertil yakni telur hasil pembuahan dari

ternak unggas jantan sehingga telur dapat ditetaskan. Tanpa adanya pembuahan dari ternak unggas

jantan kepada ternak unggas betina, maka telur yang dihasilkan merupakan telur yang infertil (telur

konsumsi).

Sesungguhnya penetasan telur yang baik, tidak hanya disandarkan pada teknik

penetasannya saja. Masih banyak faktor-faktor yang lain yang menentukan kualitas telur yang

hendak ditetaskan dan akan dijelaskan pada lembar selanjutnya. Untuk teknik penetasan terdapat

2 macam yaitu :

1. Penetasan secara alami

Proses penetasan yang sepenuhnya dilakukan oleh induk unggas dengan sedikit campur

tangan manusia (pembuatan sangkar unggas).

2. Penetasan secara buatan

Proses penetasan telur yang sepenuhnya dilakukan oleh manusia dengan bantuan alat

penetas telur tetas / mesin tetas yang didesain meniru proses penetasan alami dan

manusia yang bertanggung jawab terhadap seluruh prosesnya.

ISTILAH DALAM PENETASAN

1. Telur Tetas / Telur Fertil : Telur unggas atau burung atau reptil yang telah dibuahi (adanya

fertilisasi antara sperma unggas jantan dengan ovum unggas betina).

2. Fertilitas : Fertilitas merupakan istilah yang menerangkan tentang kesuburan, yaitu

setelah adanya pertemuan antara spermatozoa dengan ovum pada bagian infundibulum.

Sebagai bukti bahwa telur itu fertil dapat diketahui dengan alat yang disebut Candler.

Untuk menghitung prosentase fertilitas dari jumlah telur adalah :

Page 21: ILMU PRODUKSI TERNAK UNGGAS · produksi telurnya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung. Karakteristik kualitatif ayam wareng yang meliputi warna bulu di leher, punggung,

Telur yang menetas

% Daya Tetas = ---------------------------- x 100%

Telur yang fertil

3. Daya Tetas : Banyaknya telur yang menetas dari jumlah telur yang fertile

4. Candling : Peneropongan telur dengan menggunakan cahaya untuk melihat

perkembangan embryo dalam telur.

5. Fumigasi : Upaya membunuh bakteri yang ada di permukaan dengan menggunakan

bahan fumigasi.

6. DOC : Anak ayam yang baru keluar dari telur (umur sehari).

7. Setter : Tempat menyimpan telur tetas yang sedang dieramkan dalam mesin tetas,

mulai dari hari ke 1 sampai dengan hari ke 18.

8. Hatcher : Tempat menyimpan telur tetas yang sedang dieramkan dalam mesin tetas,

mulai dari hari ke 19 sampai dengan hari ke 21.

9. Pulling : Pengeluaran anak ayam yang baru menetas dari mesin tetas setelah 95%

bulunya kering.

10. Egg tray : Tempat menyimpan telur agar bagian tumpul bisa tetap di bagian atas.

A. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA TETAS

1. TELUR TETAS YANG HENDAK DITETASKAN

Untuk mendapatkan telur yang memiliki daya tetas tinggi, perlu diadakan seleksi yang

meliputi :

a. Telur fertil

Untuk menghasilkan telur tetas, telur harus fertile atau telah dibuahi oleh unggas pejantan.

b. Massa telur

Massa telur mempengaruhi daya tetas telur. Telur tetas yang baik memiliki massa yang

tidak terlalu berat dan tidak terlalu ringan. Berat telur jenis-jenis unggas :

Telur itik : 60-65 gr

Telur ayam ras : 55-60 gr

Telur ayam kampong : 35-40 gr

Telur puyuh : 10-12 gr

Page 22: ILMU PRODUKSI TERNAK UNGGAS · produksi telurnya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung. Karakteristik kualitatif ayam wareng yang meliputi warna bulu di leher, punggung,

c. Bentuk telur

Untuk mengetahui bentuk telur dapat diketahui melalui indeks telur yakni :

Bentuk oval : 72 – 74 %

Bentuk lonjong : < 72 %

Bentuk bulat : > 74 %

Menurut penelitian, telur berbentuk oval akan menetas lebih banyak dibandingkan dengan

bentuk bulat atau lonjong.

d. Keutuhan kulit telur

Kulit telur yang retak hendaknya tidak ditetaskan karena dapat dipastikan sedikit yang

menetas.

e. Kualitas kulit telur

Kulit telur yang tipis mempengaruhi daya tetas.

f. Warna kulit telur

Warna kulit telur yang gelap memiliki daya tetas yang tinggi.

g. Kebersihan kulit telur

Kulit telur tetas harus bersih, jika tidak akan mempengaruhi daya tetas yang diakibatkan

karena cemaran dari kotoran yang tertinggal pada kulit telur. Jika terdapat kotoran, telur

dapat dibersihkan dengan kertas semen atau air hangat.

h. Umur induk

Umur induk yang ideal untuk menghasilkan telur tetas ialah yang tidak terlalu tua serta

tidak terlalu muda yakni :

Ayam, itik : 8-12 bulan

Puyuh : 13 minggu – 12 bulan

i. Lama simpan telur

Telur tetas yang akan ditetaskan sebaiknya berumur tidak lebih dari 7 hari karena

penyimpanan telur tetas yang terlalu lama dapat menurunkan daya tetas. Umur telur tetas

yang paling baik untuk ditetaskan adalah 1-4 hari.

sumbu pendek telur

Indeks telur = ---------------------------- x 100%

sumbu panjang telur

Page 23: ILMU PRODUKSI TERNAK UNGGAS · produksi telurnya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung. Karakteristik kualitatif ayam wareng yang meliputi warna bulu di leher, punggung,

j. Sex ratio

Sex ratio merupakan imbangan ideal antara jantan dan betina untuk menghasilkan telur

berdaya tetas tinggi. Berikut adalah sex ratio jenis-jenis unggas :

Ayam ras tipe ringan = 1 jantan : 10 betina

tipe medium = 1 jantan : 8 betina

tipe berat = 1 jantan : 5 betina

Ayam kampung = 1 jantan : 8-10 betina

Itik = 1 jantan : 10-15 betina

Puyuh = 1 jantan : 4-5 betina

k. Temperature penyimpanan

Temperatur penyimpanan telur yang baik yaitu sekitar 18,30C bila telur disimpan tidak

lebih dari 14 hari. Bila telur tetas akan disimpan lebih dari 14 hari, maka penyimpanan

telur sekitar 10,50C.

l. Kelembaban penyimpanan

Kelembaban dalam penyimpanan telur yang baik adalah 75-85%.

m. Posisi telur selama penyimpanan

Telur sebaiknya diletakkan pada egg tray dengan posisi sisi tumpul telur berada di atas.

n. Pemutaran telur selama penyimpanan

Pemutaran telur dilakukan dengan rotasi 900 .

B. OPERASIONAL PENETASAN

Telur yang telah didapatkan dari peternakan unggas hendaknya tidak lama disimpan karena

dapat menyebabkan penurunan daya tetas telur. Sebelum telur tetas dimasukkan ke dalam mesin

penetas, hendaknya perlu diperhatikan beberapa langkah yang harus dilakukan yakni akan

dijelaskan sebagaimana berikut :

Fumigasi Mesin Tetas

Sebelum dilakukan pemasukan telur tetas ke dalam mesin penetas, mesin tetas harus

difumigasi terlebih dahulu untuk meminimalisir kontaminasi penyakit menular melalui proses

penetasan. Bahan fumigasi yang umum digunakan adalah Formalin 40% dicampur dengan KMnO4

dengan dosis pemakaian 40 cc formalin 40% + 20 gram KMnO4 per 2,83 m3. Campuran

disemprotkan ke dalam mesin tetas, setelah itu mesin tetas ditutup rapat-rapat dan dibiarkan selama

15-20 menit.

Pembersihan Telur

Telur sebelum dimasukkan ke dalam mesin tetas dibersihkan terlebih dahulu dengan

menggunakan air hangat.

Page 24: ILMU PRODUKSI TERNAK UNGGAS · produksi telurnya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung. Karakteristik kualitatif ayam wareng yang meliputi warna bulu di leher, punggung,

Mengontrol Temperatur dan Kelembaban

Pengontrolan temperatur dan kelembaban sangat penting karena faktor temperatur dan

kelembaban memegang peranan penting terhadap keberhasilan daya tetas suatu telur. Berikut

adalah tabel temperatur dari hari ke hari :

Hari O F O C

1-3 101 39

4-7 102 39,5

8-12 103 40

13-17 104 40,5

18-21 104-105 40,5-41

Kestabilan temperatur mesin tetas harus selalu dijaga karena temperatur mesin tetas yang

tidak stabil (fluktuasi yang tinggi) dapat menyebabkan penurunan daya tetas. Sedangkan untuk

kelembaban disajikan pada tabel berikut :

Hari %

1-18 50 – 60 %

> 18 75

Pengaturan Ventilasi

Embryo memerlukan O2 dan mengeluarkan CO2 selama dalam perkembangannya. Apabila

gas CO2 ini terlalu banyak maka mortalitas embryo akan tinggi dan menyebabkan daya tetas telur

yang rendah.

Posisi Telur Selama Penetasan dan Pembalikan

Posisi dan pembalikan telur selama dalam penetasan sangat penting diperhatikan agar

diperoleh daya tetas yang tinggi. Posisi telur selama dalam penetasan, bagian tumpul hendaknya

diletakan sebelah atas. Pembalikan telur biasanya dilakukan dengan memutar 450 ke kiri atau ke

kanan dengan total pemutaran 900 dan hasilnya cukup memuaskan. Untuk jelasnya dapat dilihat

pada gambar di bawah ini :

Page 25: ILMU PRODUKSI TERNAK UNGGAS · produksi telurnya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung. Karakteristik kualitatif ayam wareng yang meliputi warna bulu di leher, punggung,

Jumlah pemutaran telur dalam penetasan telur secara komersial, cukup 3 sampai 4 kali per

hari dari mulai telur dimasukan ke dalam mesin tetas sampai hari ke 18. Pemutaran ini bertujuan

agar permukaan yolk (kuning telur) tidak melekat pada membran kulit telur yang akan

menurunkan daya tetas. Apabila pemutaran ini terlalu sering, maka hal ini kurang praktis walaupun

mungkin akan menambah daya tetas. Daya tetas di satas 85% sudah dianggap cukup baik. Daya

tetas dihitung dengan cara menghitung persentase jumlah telur yang menetas dari jumlah telur

yang dimasukan ke dalam mesin tetas atau dari jumlah telur yang dibuahi (fertil).

Pemutaran telur tersebut dilakukan dalam 18 hari pertama penetasan. Tetapi jangan

membalik telur sama sekali pada 3 hari terakhir menjelang telur menetas. Pada saat itu telur tidak

boleh diusik karena embrio dalam telur atau anak ayam yang akan menetas tersebut sedang

bergerak pada posisi penetasannya.

Untuk pemutaran yang dilakukan secara manual biasanya untuk mempermudah dalam

mengetahui posisi terakhir telur pada saat di putar maka telur tetas diberi tanda “O” pada satu sisi

dan “X”. pada sisi lainnya,. Selanjutnya putar telur menurut waktu dan tanda secara bergantian

dan secara berhati hati terutama 1 minggu pertama dalam incubator (mesin tetas).

Peneropongan Telur (Candling)

Alat yang digunakan dalam candling disebut dengan Candler. Dapat dibuat dengan bahan

berupa kotak yang di atasnya diberi lubang sebesar jenis telur dari unggas dan di bawahnya diberi

lampu dop sebagai penyinar atau bahkan dapat dengan menggunakan lampu senter atau kertas

yang digulung membulat sebesar jenis telur yang akan diteropong. Tujuan dari Candling ini adalah

untuk mengetahui telur tersebut fertil, infertile, atau dead embryo. Candling dilakukan pada hari

ke 4, 7, 14 dan 18 atau 5, 6, 9, 14 dan 18 (untuk telur ayam).

Page 26: ILMU PRODUKSI TERNAK UNGGAS · produksi telurnya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung. Karakteristik kualitatif ayam wareng yang meliputi warna bulu di leher, punggung,

Pulling

Apabila anak ayam pada hari ke 21, sudah menetas sebaiknya harus segera dipindahkan

atau dikeluarkan dari mesin tetas setelah 95% bulu-bulu anak ayam tersebut kering. Proses

pengeluaran ini disebut dengan Pulling.

Masa Kritis

Masa kritis merupakan suatu masa yang paling banyak terjadi kegagalan dalam penetasan

yang disebabkan banyak faktor antara lain sumber pemanas yang tidak stabil, fluktuasi suhu dan

kelembaban yang mengakibatkan dead embryo. Masa kritis dibagi menjadi dua, yaitu :

a. Masa Kritis Pertama

Masa ini terjadi 3 hari pertama sejak telur dimasukkan ke dalam mesin tetas. Untuk

itu, kestabilan suhu dan kelembaban harus dijaga senormal-seideal mungkin

sehingga perkembangan embryo tidak terganggu.

b. Masa Kritis Kedua

Masa ini terjadi 3 hari terakhir menjelang telur menetas. Pada periode ini untuk

setiap jenis unggas berbeda-beda, missal untuk ayam 18-21 hari, itik 25-28 hari dan

puyuh 15-18 hari.

Page 27: ILMU PRODUKSI TERNAK UNGGAS · produksi telurnya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung. Karakteristik kualitatif ayam wareng yang meliputi warna bulu di leher, punggung,

PRAKTIKUM PENETASAN

Praktikum penetasan dilaksanakan bentuk demonstrasi, resep dan problema di laboratorium atau

lapang.

TUGAS 1. Telur tetas

Penetasan akan berhasil baik harus didukung dengan telur-telur yang memenuhi syarat sebagai

telur tetas. Amati secara internal dan eksternal telur-telur yang akan ditetaskan dengan

menggunakan lope dan egg candler.

Syarat-syarat telur tetas :

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Dengan lope yang nampak adalah :

_____________________________________________________________________________

_____________________________________________________________________________

_____________________________________________________________________________

_____________________________________________________________________________

___________________________________________________________________

Dengan egg candler yang nampak adalah :

_____________________________________________________________________________

_____________________________________________________________________________

_____________________________________________________________________________

_____________________________________________________________________________

__________________________________________________________________

Page 28: ILMU PRODUKSI TERNAK UNGGAS · produksi telurnya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung. Karakteristik kualitatif ayam wareng yang meliputi warna bulu di leher, punggung,

Pembahasan

Page 29: ILMU PRODUKSI TERNAK UNGGAS · produksi telurnya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung. Karakteristik kualitatif ayam wareng yang meliputi warna bulu di leher, punggung,

Kesimpulan

Daftar Pustaka

TUGAS 2. Mengenal mesin tetas

1. Tipe mesin tetas : __________________________________________________

2. Merk/ pembuat : __________________________________________________

3. Sumber panas : __________________________________________________

4. Kapasitas : __________________________________________________

5. Bahan : __________________________________________________

Bagian – bagian mesin tetas / alat

Gambar

Page 30: ILMU PRODUKSI TERNAK UNGGAS · produksi telurnya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung. Karakteristik kualitatif ayam wareng yang meliputi warna bulu di leher, punggung,

No. Nama bagian / alat Fungsi

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Pembahasan

Page 31: ILMU PRODUKSI TERNAK UNGGAS · produksi telurnya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung. Karakteristik kualitatif ayam wareng yang meliputi warna bulu di leher, punggung,

Kesimpulan

Daftar Pustaka

TUGAS 3. Persiapan penetasan

a) Pembersihan / desinfeksi mesin tetas

b) Menetapkan / mengatur suhu

- Metode : ______________________________________________________________

- Penjelasan:______________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_______

- Alat yang digunakan : _____________________________________________________

- Penjelasan:______________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_________________

Page 32: ILMU PRODUKSI TERNAK UNGGAS · produksi telurnya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung. Karakteristik kualitatif ayam wareng yang meliputi warna bulu di leher, punggung,

c) Menetapkan / menghitung kelembaban

d) Pemeriksaan telur-telur yang akan ditetaskan

i) Jumlah telur :

ii) Bangsa unggas :

iii) Warna shell :

iv) Keadaan shell :

Pembahasan

Kesimpulan

Daftar Pustaka

- Alat yang digunakan : ____________________________________________________

- Penjelasan:_____________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

_________________

Page 33: ILMU PRODUKSI TERNAK UNGGAS · produksi telurnya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung. Karakteristik kualitatif ayam wareng yang meliputi warna bulu di leher, punggung,

TUGAS 4. Pelaksanaan penetasan

Recording Suhu dan Kelembaban Mesin Tetas

Pagi Siang Sore X Pagi Siang Sore X

-3

-2

-1

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

Suhu (0F/

0C) Kelembaban (%)

TanggalHari

Page 34: ILMU PRODUKSI TERNAK UNGGAS · produksi telurnya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung. Karakteristik kualitatif ayam wareng yang meliputi warna bulu di leher, punggung,

GRAFIK SUHU DAN KELEMBABAN

Page 35: ILMU PRODUKSI TERNAK UNGGAS · produksi telurnya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung. Karakteristik kualitatif ayam wareng yang meliputi warna bulu di leher, punggung,

Data bobot telur

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

X

% Penurunan

BT hari ke 7

No.

Telur

BT. Awal

(g)

BT hari ke 4

(g)

% Penurunan

BT hari ke 4

BT hari ke 7

(g)

Page 36: ILMU PRODUKSI TERNAK UNGGAS · produksi telurnya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung. Karakteristik kualitatif ayam wareng yang meliputi warna bulu di leher, punggung,

Lanjutan data bobot telur

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

X

% Penurunan

BT hari ke 18

No.

Telur

BT. ke 14

(g)

% Penurunan

BT hari ke 14

BT hari ke

18 (g)

Page 37: ILMU PRODUKSI TERNAK UNGGAS · produksi telurnya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung. Karakteristik kualitatif ayam wareng yang meliputi warna bulu di leher, punggung,

Data Pemeriksaan Telur

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

fertil

infertil

blood ring

dead embryo

debicious

Hari keNo. Telur

4 7 14 18

Page 38: ILMU PRODUKSI TERNAK UNGGAS · produksi telurnya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung. Karakteristik kualitatif ayam wareng yang meliputi warna bulu di leher, punggung,

Data indeks telur

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

X

KeteranganNo.

Telur

Sumbu pendek

(cm)

Sumbu panjang

(cm)Indeks telur (%)

Page 39: ILMU PRODUKSI TERNAK UNGGAS · produksi telurnya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung. Karakteristik kualitatif ayam wareng yang meliputi warna bulu di leher, punggung,

Data pengeluaran dan penimbangan DOC

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

X

Kondisi DOC

(baik / cacat)

No.

Telur

Bobot DOC

(g)

% Bobot

DOC

Bobot

cangkang

% Bobot

cangkang

Page 40: ILMU PRODUKSI TERNAK UNGGAS · produksi telurnya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung. Karakteristik kualitatif ayam wareng yang meliputi warna bulu di leher, punggung,

PEMBAHASAN

Page 41: ILMU PRODUKSI TERNAK UNGGAS · produksi telurnya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung. Karakteristik kualitatif ayam wareng yang meliputi warna bulu di leher, punggung,

Kesimpulan

Daftar Pustaka

Page 42: ILMU PRODUKSI TERNAK UNGGAS · produksi telurnya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung. Karakteristik kualitatif ayam wareng yang meliputi warna bulu di leher, punggung,

Top Related