Download - ILMU, FILSAFAT, DAN FILSAFAT ILMU
ILM
U, FI
LSA
FAT,
ILM
U, FI
LSA
FAT,
DA
N F
ILSA
FAT
DA
N F
ILSA
FAT
ILM
UIL
MU
Riony Rahayu, S.Pd
ILMU
Syarat pengetahuan menjadi ilmu atau pengetahuan ilmiah:
1.Dasar pembenaran2.Sifat sistematis3.Sifat intersubjektif
DASAR DASAR PEMBENARANPEMBENARAN
Dasar pembenaran mengharuskan seluruh cara kerja ilmiah diarahkan untuk memperoleh derajat kepastian yang setinggi mungkin pada pengetahuan yang dihasilkannya
1.Suatu cara kerja ilmiah harus dapat dibenarkan secara a priori (sebelum teruji melalui metode ilmiah)
2.Cara pengujian harus memiliki dasar pembenaran yang sudah teruji (metode ilmiah)
3.Setelah teruji melalui metode ilmiah pemahaman, pemahaman yang sudah menjadi pengetahuan ilmiah atau ilmu dapat dibenarkan secara a posteriori.
SISTEMATIK
Pengetahuan ilmiah bersifat sistematik, artinya terdapat sistem di dalam susunan suatu pengetahuan ilmiah (produk) dan di dalam cara memperoleh pengetahuan pengetahuan ilmiah itu (proses dan metode).
INTERSUBJEKTIF
Pengetahuan yang telah diperoleh seorang subjek harus mengalami verifikasi oleh subjek-subjek lain supaya pengetahuan itu lebih terjamin keabsahan atau “kebenaran” nya
FILSAFAT
Filsafat berasal dari kata bahasa Yunani, yaitu philosophia yang terdiri dari dua kata, yaitu philos (cinta) dan sophos (intelegensi, kebijaksanaan, keterampilan, pengamalan, dan pengetahuan).
Filsafat sering diartikan sebagai: cinta akan kebijaksanaan.
LINGKUP FILSAFAT
Filsafat berkenaan dengan pencarian kebenaran fundamental (Socrates, Plato).
Kebenaran itu dicari dengan cara argumentatif dan non empirik.
Penalaran filosofis mengandung ciri-ciri: skeptis (meragukan), menyeluruh (holistic), mendasar (radikal), kritis dan analitis.
FILSAFAT ILMU
Filsafat ilmu adalah filsafat yang menelusuri dan menyelidiki sedalam dan seluas mungkin segala sesuatu mengenai semua ilmu, terutama hakekatnya, tanpa melupakan metodenya
Ilmu empirik merupakan hasil dari kegiatan penalaran (rationality) manusia dan merupakan calon pengetahuan yang paling dipercaya.
Filsafat ilmu mencoba memperlihatkan di mana penalaran ini terdapat, penjelasan-penjelasan teorinya, serta pada akhirnya mencoba mengungkapkan apakah teorinya dapat mengungkapkan kebenaran ataukah tidak.
BAB XPENGEMBANGAN ILMU PENDIDIKAN MELALUI INTER, MULTI, DAN TRANSDISIPLIN ILMU
CERMIN CERMIN PECAHPECAH
Suatu cermin pecah tidak akan mampu merefleksikan sesuatu secara benar, oleh karena itu, untuk memecahkan masalah-masalah dalam kehidupan, diperlukan pengetahuan yang utuh
PENELITIAN NEUROSCIENCE
Penelitian neuroscience telah menambah pengetahuan manusia tentang hubungan otak dan aktivitas mental
Multipotentionality yang dimiliki seseorang akan memungkinkannya menerobos ke dalam berbagai aspek keilmuwan dalam menjelajahi kehidupan melalui seluruh aspek multi intelligence-nya dengan memberfungsikan seluruh neuron sel otaknya dan mengamati sesuatu secara holistik, kreatif, bermakna, namun juga kritis dan analitis.
Perkembangan ilmu di Indonesia harus senantiasa memahami hubungan antara pluralisme dan keterkaitan antara satu budaya dengan budaya lain sehingga menjadi a transtructural society dengan alur berpikir transdisipliner (berbagai dimensi) dan bersumber dari berbagai ilmu (multiferensial).
Untuk menghadapi berbagai masalah kehidupan di alam semesta ini, suatu ilmu pengetahuan harus melalui pemahaman transdisipliner, melalui interpenetrasi antara rasio, emosi, intuisi, dan cipta talent.
KESIMPULANKESIMPULAN
Ilmu adalah kumpulan pengetahuan yang sudah dibuktikan secara empirik/ilmiah
Filsafat ilmu adalah filsafat yang menelusuri dan menyelidiki sedalam dan seluas mungkin segala sesuatu mengenai semua ilmu, terutama hakekatnya, tanpa melupakan metodenya
Ilmu pendidikan adalah ilmu yang dapat dikaji tidak hanya dari satu segi, dan manusia memiliki kemampuan otak yang luar biasa dalam memahami ilmu dari berbagai segi.