21
BAB III
PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA
3.1 Pengumpulan Data
Data yang akan digunakan untuk analisis koefisien tekstur berupa foto-foto
yang menunjukkan fragmentasi batuan hasil peledakan. Data yang berupa foto ini
diambil dari lokasi Penambangan andesit di Padalarang. Data ini diambil dari 3
Perusahaan yang berbeda, yaitu di PT. Nurmuda Cahaya, PT. Gunung Padakasih
dan PT. Silva Andia Utama. Meskipun data diambil dari Perusahaan yang berbeda
namun ketiga perusahaan ini sama-sama melakukan kegiatan penambangan batu
andesit di lokasi yang sama. Oleh karena itu dianggap bahwa kondisi lokasi yang
meliputi geologi, morfologi, iklim dan curah hujan serta sifat fisik batuan ( berat
jenis batuan ) adalah sama.
Selain kondisi lokasi penelitian yang sama untuk ketiga Perusahaan di atas,
terdapat juga kesamaan dalam hal aktivitas penambangan yang dilakukan yang
meliputi kegiatan pemboran, peledakan, pemuatan dan pengangkutan. Alat-alat
dan bahan yang dipakai dalam setiap kegiatan penambangan di atas juga relatif
sama. Misalnya sama-sama menggunakan alat bor tipe CRD untuk kegiatan
pemboran dan menggunakan bahan peledak yang sama yaitu ANFO dan Power
Gel untuk kegiatan peledakannya.
21
22
Selain berbagai kesamaan di antara ketiga Perusahaan di atas, terdapat juga
perbedaan yang cukup signifikan di antara ketiga Perusahaan ini yaitu dalam hal
teknis peledakannya. Aspek teknik yang dilihat di sini adalah mengenai parameter
geometri peledakan yang digunakan. Ketiga Perusahaan di atas menerapkan
parameter geometri peledakan yang berbeda khususnya dalam penentuan burden
dan spasi lubang ledak. PT. Nurmuda Cahaya menggunakan burden dan spasi
sebesar 2 dan 2.5 m. Sedangkan PT. Gunung Padakasih menggunakan burden dan
spasi sebesar 2 dan 2 m dan PT. Silva Andia Utama menggunakan burden dan
spasi sebesar 1.8 dan 2 m.
Secara umum kegiatan pengumpulan data yang dilakukan di lokasi penelitian
terbagi dalam 2 tahap kegiatan, yaitu :
1. Tahap pra penelitian
Pada tahap ini dilakukan persiapan - persiapan sebelum melakukan
kegiatan penelitian. Persiapan-persiapan yang dilakukan, antara lain survey
lokasi yang akan dijadikan tempat penelitan dan menyiapkan alat yang
akan dipakai untuk kegiatan penelitian. Karena data yang akan
dikumpulkan dari lokasi penelitian berupa foto, maka alat utama yang
dipakai untuk kegiatan penelitian ini adalah kamera digital. Selain itu untuk
membantu dalam penentuan ukuran fragmentasi batuan hasil peledakan
sebenarnya pada saat penelitian, maka digunakan kayu ukur berskala
dengan panjang tertentu.
23
Gambar 3.1 Kayu ukur berskala dengan panjang 50 cm
2. Tahap penelitian
Pada tahap ini dilakukan kegiatan pengambilan data. Data yang diambil
adalah fragmentasi batuan hasil peledakan. Fragmentasi batuan hasil
peledakan ini kemudian difoto dengan menggunakan kamera digital.
Sebelum difoto ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan, antara lain :
a. Menentukan batas daerah tumpukan fragmentasi batuan hasil
peledakan yang akan difoto. Batas daerah yang akan difoto sebaiknya
mewakili keseluruhan ukuran fragmentasi batuan hasil peledakan ;
b. Menempatkan kayu berskala ukuran tertentu pada salah satu
fragmentasi batuan hasil peledakan agar dapat ditentukan skala pada
foto .
Contoh kegiatan pengumpulan data penelitian dan hasil pengambilan datanya
tampak seperti pada gambar 3.2.
Survey Lokasi Penelitian
Analisis Data Foto
Penempatan Kayu Berskala Ukuran Tertentu Pada Fragmentasi Batuan
Penentuan Daerah Tumpukan Fragmentasi Batuan Hasil
Peledakan yang akan difoto
Persiapan Alat Penelitian( Kamera Digital & Kayu Ukur
berskala
Pra Penelitian
Pengambilan Foto Fragmentasi Batuan Hasil Peledakan
Penelitian
24
Gambar 3.2 Cara dan hasil pengambilan data
Tahapan kegiatan pengumpulan data yang dilakukan pada saat penelitian
tampak seperti pada bagan alir di bawah ini.
Gambar 3.3 Bagan alir pengumpulan data penelitian
25
3.2 Analisis Data
Pada tahap ini, foto – foto fragmentasi batuan hasil peledakan yang sudah
dikumpulkan dari lokasi penelitian akan dianalisis untuk diketahui nilai koefisien
tekstur ( KT ). Secara umum tahap analisis data terbagi atas 2 tahapan kegiatan
utama, yaitu :
1. Tahap pengukuran fragmentasi batuan dalam foto
Pada tahap ini setiap fragmentasi batuan yang jelas di dalam foto diukur
dalam suatu batas daerah acuan. Pengukuran setiap fragmentasi batuan ini
meliputi ukuran terpanjang dan terpendek dari fragmentasi batuan, luas,
keliling dan sudut orientasi dari setiap fragmentasi batuan yang dibentuk oleh
perpotongan garis terpanjang fragmentasi batuan dengan garis horizontal.
Penentuan ukuran terpanjang dan terpendek fragmentasi batuan harus
mengikuti format feret, yaitu pengukuran diameter fragmentasi batuan setiap
5° sepanjang fragmentasi.
Untuk mengukur setiap fragmentasi batuan dalam batas daerah acuan,
digunakan program Autocad versi 2009. Hal ini dilakukan untuk
mempercepat dan mempermudah proses pengukuran karena akan dibutuhkan
waktu yang lama jika pengukuran dilakukan secara manual. Selain itu, hal ini
juga akan sedikit mengurangi human error. Lebih jauh, contoh proses
pengukuran fragmentasi batuan hasil peledakan dengan program Autocad
akan dijelaskan berdasarkan gambar 3.4.
26
Berdasarkan gambar 3.4, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa kegiatan
yang harus dilakukan untuk mengukur fragmentasi batuan dengan program
Autocad, yaitu :
a. Menentukan daerah batas acuan ( reference area ) dari suatu tumpukan
fragmentasi batuan. Setelah menentukan daerah batas acuan, maka
daerah batas acuan itu kemudian diukur luasnya. Hal ini akan
berpengaruh pada penentuan derajat pemadatan butir (AW) sebagai
salah satu parameter penentu nilai koefisien tekstur. Daerah batas acuan
dalam gambar 3.4 adalah daerah yang diberi warna merah ;
Gambar 3.4. Contoh pengukuran dengan autocad 2009
27
b. Setelah menentukan dan mengukur daerah batas acuan, maka kegiatan
selanjutnya adalah mengukur setiap fragmentasi batuan. Untuk lebih
mudahnya bisa digunakan fragmentasi batuan nomor 3 pada gambar 3.4
sebagai contohnya. Garis yang kelihatan pada fragmentasi batuan nomor
3 menunjukkan ukuran terpanjang dari fragmentasi tersebut yang diukur
dengan Autocad berdasarkan format Feret. Selain mengukur ukuran
terpanjang sebenarnya juga diukur ukuran terpendek berdasarkan format
feret. Ukuran terpendek yang diukur merupakan garis yang kontras
dengan garis yang ada pada fragmentasi batu nomor 3 ;
c. Setelah mengukur ukuran terpanjang dan terpendek dari fragmentasi
batu nomor 3, maka kegiatan selanjutnya adalah mengukur luas dan
keliling dari fragmentasi tersebut. Cara mengukur luas dan keliling dari
fragmentasi batuan nomor 3 menggunakan Autocad adalah dengan
model integrasi, yaitu dengan mendigit setiap titik sepanjang batas
daerah fragmentasi batuan nomor 3. Autocad, dalam hal ini sudah
menyediakan aplikasi untuk mengukur luas ( area ) dan keliling (
perimeter ) ;
d. Setelah mengukur luas dan keliling fragmentasi batuan nomor 3, maka
kegiatan selanjutnya adalah mengukur sudut orientasi dari fragmentasi
batu nomor 3. Sudut orientasi adalah sudut yang dibentuk oleh
perpotongan garis ukuran terpanjang fragmentasi batuan dengan garis
horizontal. Bila melihat fragmentasi batuan nomor 3, dapat disimpulkan
bahwa sudut orientasi fragmentasi batuan nomor 3 dibentuk oleh
28
perpotongan garis yang ada pada fragmentasi tersebut dengan garis
horizontal. Karena garis yang ada pada fragmentasi batuan nomor 3
sama dengan garis horizontal maka diketahui sudut orientasi
fragmentasi batuan nomor 3 adalah 0°. Autocad, dalam hal ini juga
sudah menyediakan aplikasi untuk mengukur sudut orientasi .
2. Penentuan nilai koefisien tekstur
Pada tahap ini fragmentasi batuan hasil peledakan yang sudah diukur
dalam suatu batas daerah acuan dalam foto akan dihitung nilai koefisien
teksturnya menggunakan persamaan 2.5. Untuk menghitung nilai koefisien
tekstur fragmentasi batuan hasil peledakan yang sudah difoto ini digunakan
program spreadsheet Excel 2007.
Penggunaan program ini dimaksudkan untuk mempercepat proses
penghitungan nilai koefisien tekstur data fragmentasi batuan hasil peledakan
karena dengan bantuan program ini bisa dibuat suatu formula untuk
menghitung nilai koefisien tekstur sehingga proses penghitungan bisa
berlangsung seefektif mungkin.
Berdasarkan cara-cara analisis di atas, maka dapat dihitung nilai koefisien
tekstur untuk data berupa foto fragmentasi hasil peledakan ketiga Perusahaan,
yaitu PT. Nurmuda Cahaya, PT. Gunung Padakasih dan PT. Silva Andia Utama.
Proses penghitungan nilai koefisien tekstur untuk setiap data foto fragmentasi
batuan hasil peledakan yang berasal dari ketiga Perusahaan secara detil dapat
dilihat pada lampiran B – D. Nomor batu yang secara berurutan disajikan pada
lampiran mewakili nomor fragmentasi batuan yang dianalisis pada foto. Secara
29
umum hasil akhir perhitungan nilai koefisien tekstur untuk setiap data berupa foto
fragmentasi batuan hasil peledakan yang berasal dari ketiga Perusahaan di atas
tampak seperti pada tabel 3.1, 3.2 dan 3.3 di bawah ini.
Tabel 3.1. Hasil Perhitungan Koefisien Tekstur PT. Gunung Padakasih
Foto AW N₀ N₁ N₀/( N₀ + N₁ ) N₁/(N₀ + N₁ ) 1/FF₀ AR₁ AF₁ KT
1 0.72 35 12 0.74 0.26 1.69 1.82 1 1.24
2 0.72 25 17 0.60 0.40 2.08 2.01 0.82 1.37
3 0.67 36 13 0.73 0.27 1.72 1.79 0.88 1.13
4 0.63 23 12 0.66 0.34 1.52 1.92 0.97 1.03
5 0.81 20 16 0.56 0.44 2.08 2.09 0.88 1.60
Rata-rata Nilai KT/ peledakan 1.27
Tabel 3.2. Hasil Perhitungan Koefisien Tekstur PT. Silva Andia Utama
Foto AW N₀ N₁ N₀/( N₀ + N₁ ) N₁/(N₀ + N₁ ) 1/FF₀ AR₁ AF₁ KT
1 0.67 24 14 0.63 0.37 1.89 1.91 0.84 1.19
2 0.65 26 10 0.72 0.28 1.52 1.91 0.82 0.99
3 0.56 20 25 0.44 0.56 2.22 2.23 0.79 1.10
4 0.69 30 23 0.57 0.43 2.22 1.98 0.59 1.22
5 0.67 30 13 0.70 0.30 2.22 1.98 0.83 1.37
Rata-rata Nilai KT/peledakan 1.18
Tabel 3.3. Hasil Perhitungan Koefisien Tekstur PT. Nurmuda Cahaya
Foto AW N₀ N₁ N₀/( N₀ + N₁ ) N₁/(N₀ + N₁ ) 1/FF₀ AR₁ AF₁ KT
1 0.92 32 23 0.58 0.42 1.27 2.06 0.76 1.28
2 0.93 24 17 0.59 0.41 1.37 1.96 0.84 1.38
3 0.92 28 20 0.58 0.42 1.56 2.29 0.74 1.49
4 0.86 34 18 0.65 0.35 1.75 2.05 0.84 1.50
5 0.82 31 27 0.53 0.47 1.41 2.004 0.83 1.25
6 0.69 29 22 0.57 0.43 1.69 2.02 0.91 1.21
7 0.74 28 10 0.74 0.26 1.72 1.87 0.93 1.288 0.81 23 16 0.59 0.41 1.75 1.78 0.85 1.34
30
9 0.82 22 13 0.63 0.37 1.35 1.96 0.98 1.28
10 0.73 29 13 0.69 0.31 1.75 1.85 0.76 1.20
11 0.83 22 11 0.67 0.33 1.59 1.81 0.97 1.36
12 0.76 30 14 0.68 0.32 1.82 1.77 0.95 1.35
13 0.76 38 12 0.76 0.24 1.79 1.73 0.52 1.20
14 0.77 33 18 0.65 0.35 2.13 1.9 0.87 1.51
15 0.77 29 12 0.71 0.29 1.96 1.89 0.92 1.46
Rata-rata Nilai KT/peledakan 1.35