BAB.I PENDAHULUAN
A. Deskripsi Modul ini berisi tentang bagaimana melakukan perbanyakan tanaman dengan cara mencangkok dan menyetek. Kegiatan mencangkok dimulai dengan menyiapkan alat dan bahan untuk mencangkok, meyiapkan cabang yang akan dicangkok, pemberian hormon, membungkus media cangkok, memotong dan menanam hasil cangkok. Adapun kegiatan untuk menyetek meliputi: menyiapkan bahan, pemberian hormon, menyemai bahan stek, membuat sungkup dan menyapih hasil. Setelah Anda memiliki kemampuan memperbanyak tanaman dengan mencangkok dan menyetek diharapkan bisa bekerja di perusahaan pembibitan atau Anda dapat berwirausaha di bidang pembibitan tanaman.
B. PrasyaratKemampuan awal yang dipergunakan untuk mempelajari modul ini adalah; Biologi tumbuhan Anatomi tumbuhan Fisiologi tumbuhan Pengaruh iklim mikro terhadap pertumbuhan bibit Media tumbuh bibit
C. Petunjuk Penggunaan Modul 1. Modul “Perbanyakan Tanaman dengan Cangkok dan Stek” terdiri
dari 6 unit kegiatan belajar (UKB) yaitu:a. Menyiapkan alat dan bahan untuk mencangkokb. Mencangkok cabang/batang berkayu
Modul TAN.BB.02.015.01 1TAN.BB.02.016.01
c. Pemeliharaan, pemotongan dan penyemaian cangkokand. Menyetek cabange. Menyetek daun f. Menyetek akar
2. Sebaiknya dipelajari secara berurutan3. Setiap UKB terdiri dari lembar informasi, lembar kerja dan
lembar latihan4. Lembar informasi digunakan sebagai dasar untuk pelaksanaan
kegiatan praktek pada lembar kerja, Guru pembimbing dan Siswa harus menguasai terlebih dahulu.
5. Lembar kerja berisi tentang pelaksanaan praktik, sehingga Siswa dapat mempersiapkan alat dan bahan sesuai petunjuk sebelum pelaksanaan serta pedoman keselamatan dan kesehatan kerja.
6. Lembar latihan digunakan untuk mengukur daya serap Siswa, tetapi Siswa tidak boleh tergantung pada lembar jawaban dibagian akhir modul.
Modul ini merupakan salah satu panduan pelaksanaan pemelajaran, sehingga implementasi di kelas yang sesungguhnya tergantung dari kesiapan dan kreativitas Guru pembimbing.
D. Tujuan akhirSetelah mempelajari kompetensi ini Siswa mampu memperbanyak tanaman dengan cara mencangkok dan menyetek dengan tingkat keberhasilan minimal 70%.
E. Kompetensi yang akan dicapaiKompetensi yang akan dicapai dalam modul ini dapat dilihat didalam garis-garis besar program diklat perbanyakan tanaman dengan cangkok dan stek. Berikut ini disajikan garis-garis besar program diklat yang harus dicapai.
Modul TAN.BB.02.015.01 2TAN.BB.02.016.01
Modul TAN.BB.02.015.01 3TAN.BB.02.016.01
DESKRIPSI PEMELAJARANKOMPETENSI : Memperbanyak Tanaman dengan CangkokKODE : TAN.BB.02.015.01DURASI PEMELAJARAN : 90 Jam @ 45 menit
LEVEL KOMPETENSI KUNCI A B C D E F G2 2 2 2 2 2 2
KONDISI KINERJA
1. Seluruh dikotil/tanaman yang batangnya berkambium.2. Unit kompetensi ini dapat dilakukan pada lahan/kebun yang cukup tersedia pohon induk.3. Kondisi yang diperlukan untuk kegiatan perbanyakan tanaman dengan cangkok adalah; Pohon induk yang
akan diperbanyak, tempat pembibitan dan pemeliharaan tanaman yang dilengkapi dengan instalasi pengairan/sumber air, media tanam (polybag/pot) dan pisau okulasi.
4. Dalam kaitannya dengan peraturan sertifikasi benih, perbanyakan tanaman dengan cangkok harus mengacu pada UU. N0. 12 tahun 1992 tentang budidaya tanaman.
SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJARMATERI POKOK PEMELAJARAN
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN1. Meny
iapkan alat dan bahan untuk pekerjaan perbanyakan tanaman dengan mencangkok
Prinsip-prinsip perbanyakan tanaman dengan cara mencangkok dideskripsikan melalui apa yang harus disiapkan, siapa yang harus disiapkan, kapan disiapkan, mengapa harus bahan-bahan dan alat itu yang disiapkan, bagaimana menyiapkannya?
Kebutuhan peralatan dan bahan kegiatan
Pendeskripsian prinsip-prinsip perbanyakan tanaman dengan cara cangkok
Pengidentifikasaian kebutuhan peralatan dan bahan untuk mencangkok
Pemilihan pisau Pemilihan media Pemilihan bahan
pembungkus Pembersihan
tempat kerja Kesehtaan dan
keselamatan kerja
Kritis Cermat Cekatan
Menjelaskan pengertian, tujuan dan prinsip pencangkokan
Menjelaskan jenis dan fungsi peralatan dan bahan untuk mencangkok
Menjelaskan jenis, syarat dan cara penggunaan pisau
Menjelaskan jenis, syarat dan fungsi media
Menjelaskan jenis, syarat dan fungsi bahan pembungkus
Menjelaskan
Mendeskripsikan prinsip-prinsip perbanyakan tanaman dengan cara cangkok
Mengidentifikasi kebutuhan alat dan bahan untuk mencangkok
Memilih pisau untuk mencangkok
Memilih media untuk mencangkok
Memilih bahan pembungkus
Membersihkan
Modul TAN.BB.02.015.01 3TAN.BB.02.016.01
SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJARMATERI POKOK PEMELAJARAN
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILANmemperbanyak tanaman dengan mencangkok diidentifikasi berdasarkan tahapan kegiatan proses pencangkokan, dan metode yang digunakan.
Pisau okulasi dipilih berdasarkan ketajaman dan kebersihannya.
Media cangkok dipilih berdasarkan tingkat aerasi, kesuburan dan daya tahan menyimpan air.
Bahan pembungkus media dipilih berdasarkan kekuatan, kemampuan untuk menyalurkan dan menahan air
Pembersihan Tempat kerja penyimpanan bahan pembungkus/pembalut, media dan potongan hasil cangkokan dilakukan sesuai kaidah sanitasi.
Perlengkapan, keselamatan , dan
manfaat dan keuntungan tempat yang bersih
Menjelaskan tujuan. Manfaat, dan prosedur kesehatan dan keselamatan kerja
tempat kerja Melaksanakan
kesehatan dan keselamatan kerja
Modul TAN.BB.02.015.01 4TAN.BB.02.016.01
SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJARMATERI POKOK PEMELAJARAN
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILANkesehatan kerja, serta tindakan pencegahan kecelakaan dilakukan sesuai dengan prosedur baku yang ditetapkan dalam keselamatan kerja
2. Menyiapkan cabang yang akan dicangkok
Pohon induk sebagai bahan perbanyakan dipilih dengan memperhatikan kualitas pohon induk (produktifitasnya tinggi, tahan hama dan penyakit, respon terhadap pemupukan, relative tahan kekurangan air).
Cabang dipilih berdasarkan pertumbuhannya vertical dan lurus, bila bukan cabang vertikal letak cangkokan dilakukan pada 20 – 30 cm dibawah cabang yang pertama
Sayatan dibuat 10-15 cm diatas pangkal cabang, dengan panjang 5-7
Pemilihan pohon induk yang akan dicangkok
Pemilihan cabang Pembuatan
sayatan pada cabang
Pembersihan kambium
Teliti Peduli Hati-hati Cermat
Menjelaskan persyaratan pohon induk, ciri-ciri pohon induk yang baik
Menyebutkan syarat dan ciri cang ayang baik untuk dicangkok
Menjelaskan syarat prosedur dan teknik pembuatan sayatan
Menyebutkan tujuan pembersihan kambium
Memilih pohon induk yang akan dicangkok
Memilih cabang yang akan dicangkok
Membuat syatan pada cabang
Membersihkan kambium
Modul TAN.BB.02.015.01 5TAN.BB.02.016.01
SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJARMATERI POKOK PEMELAJARAN
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILANcm melingkar cabang, sampai semua kulit cabangnya terkelupas, dan kayu cabangnya tidak rusak.
Kambium dibersihkan dengan cara mengerik kambium menggunakan pisau sampai kambiumnya bersih (kayu pada sayatan bila dipegang tidak terasa licin)
3. Pemberian hormon
Macam bahan pengsatur tumbuhnya akar diidentifikasi berdasarkan spesifikasi dan rekomendasi dari perusahaan produsen dan cara aplikasinya yang tertuang dalam brosur atau label kemasannya.
Jenis dan konsentrasi hormon ditentukan berdasarkan kesesuaian karakteristik hormon dan
Pengidentifikasian macam-macam ZPT untuk perakaran
Penentuan jenis dan konsentrasi ZPT
Pengaplikasian ZPT
Cermat Kritis
Menyebutkan macam-macam ZPT, sifat dan fungsinya
Menyebutkan, jenis, sifat, cara kerja dan aturan penggunaan
Menjelaskan teknik dan prosedur aplikasi ZPT
Mengidentifikasi macam-macam ZPT akar
Menentukan jenis dan konsentrasi ZPT sesuai dengan aturan penggunaan
Mengaplikasikan pemberian ZPT
Modul TAN.BB.02.015.01 6TAN.BB.02.016.01
SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJARMATERI POKOK PEMELAJARAN
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILANjenis/spesies tanaman, serta umur cabang, yang akan diperbanyak/ dicangkok. Dengan memperhatikan cara penggunaan yang terdapat pada label kemasan.
Hormon diaplikasikan dengan memperhatikan spesifikasi hormon dan karakteristik tanaman/bahan cangkok/ dengan cara mengoleskan pada dinding kulit cabang bekas sayatan bagian atas secara merata.
4. Membungkus media
Media cangkok ditempelkan melinkari cabang bekas sayatan sampai menutup bagin atas sayatan 3-5 cm, dibungkus rapat, dan diikat secara kuat pada bagian ujung atas dan bawah pembungkus hingga media tidak rontok
Media cangkok
Pembungkusan cabang yang telah disayat dengan media dan bahan pembungkus
Penyiraman media cangkok
Cekatan Rajin
Menjelaskan jenis dan fungsi media serta bahan pembungkus
Menjelaskan fungsi dan teknik penyiraman
Membungkus cabang yang telah disayat dengan media dan bahan pembungkus
Menyiram media cangkok
Modul TAN.BB.02.015.01 7TAN.BB.02.016.01
SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJARMATERI POKOK PEMELAJARAN
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILANdijaga kelembabannya dengan melakukan penyiraman secara periodik ( cuaca panas 2-3 kali sehari)
Bila hari hujan, penyiraman bisa tidak dilakukan
5. Memotong dan menanam hasil cangkokan dalam polybag
Faktor yang mengindikasikan keberhasilan cangkokan diidentifikasi berdasarkan tumbuhnya akar pada cangkaokan sampai menembus media cangkaok.
Hasil cangkokan dipotong 2-3 cm dibawah bala cangkok dengan secara perlahan agar media cangkok tidak rusak.
Kesegaran hasil cangkokan dijaga dengan pengurangan cabang dan daun yang terlalu rimbun dengan cara dimotong untuk mempertahankan kesegaran hasil
Pengidentifikasian keberhasilan cangkok
Pemotongan hasil cangkokan
Pemangkasan daun bibit hasil cangkokan
Penanaman bibit hasil cangkokan dalam polybag
Penataan bibit hasil cangkokan ditempat teduh
Teliti Cermat Cekatan Hati-hati Rajin
Menjelaskan cirri dan tanda keberhasilan cangkoan
Menjelaskan teknik dan prosedur pemotongan
Menjelaskan fungsi, prosedur dan teknik pemangkasan
Menjelaskan prinsip, teknik dan prosedur penanaman
Menjelaskan cara penataan, persyaratan tempat untuk menyimpan bibit
Mengidentifikasi keberhasilan cangkokan
Memotong hasil cangkokan
Memangkas daun bibit hasil cangkokan
Menanam bibit hasil cangkokan dalam polybag
Menata bibit di tempat teduh
Modul TAN.BB.02.015.01 8TAN.BB.02.016.01
SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJARMATERI POKOK PEMELAJARAN
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILANcangkokkan.
Hasil cangkokan ditanam dalam polybag dengan kedalaman sebatas 10 cm diatas bala cangkok, dengan posisi caokokan tegak, dan kokoh.
Polibag ditata secara rapi lurus teratur berdiri tegak ditempat yang terlindung dari terik matahari.
Modul TAN.BB.02.015.01 9TAN.BB.02.016.01
KOMPETENSI : Memperbanyak Tanaman dengan StekKODE : TAN.BB.02.016.01DURASI PEMELAJARAN : 40 Jam @ 45 menit
LEVEL KOMPETENSI KUNCI A B C D E F G2 2 1 2 2 1 1
KONDISI KINERJA
1. Seluruh bidang perbanyakan tanaman dengan setek (akar, daun, cabang/ranting, umbi, bonggol). 2. Unit kompetensi ini dapat dilakukan pada lahan pembibitan, yang dilengkapi dengan sungkup yang kondisi
lingkunganya (cahaya, suhu, dan kelembabannya) dapat dikendalikan.
3. Kondisi yang diperlukan untuk kegiatan perbanyakan tanaman dengan setek adalah; pohon induk/bahan setek yang akan diperbanyak, sungkup, dan media tanam, serta peralatan pemeliharaan tanaman yang dilengkapi dengan instalasi pengairan/sumber air, media tanam, ( polybag/pot).
4. Dalam kaitannya dengan peraturan sertifikasi benih, dalam perbanyakan tanaman dengan setek harus mengacu pada UU. N0. 12 tahun 1992 tentang budidaya tanaman.
SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA
LINGKUP BELAJAR
MATERI POKOK PEMELAJARANSIKAP SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan pekerjaan perbanyakan tanaman dengan setek
Prinsip-prinsip perbanyakan tanaman dengan cara stek dideskripsikan melalui apa yang harus disiapkan, siapa yang harus menyiapkan, kapan disiapkan, mengapa harus bahan-bahan dan alat itu yang disiapkan, bagaimana menyiapkannya.
Kebutuhan peralatan dan bahan kegiatan memperbanyak tanaman dengan
Deskripsi penyetekan
Alat yang digunakan untuk setek pucuk, setek batang, setek akar, dan stek daun.
Kriteria gunting yang tajam, dan yang tumpul.
Kriiteria gunting stek yang tajam dan yang tumpul.
Media stek untuk tanaman kelompok serofit, epipit, dan mesofit.
Media yang porus dan yang kedap
Pembersihan
Tekun Teliti Taat azas Tekun
Mendeskripsikan pengertian perbanyakan tanaman dengan menyetek
Apa yang harus disiap-kan dalam kegiatan menyetek, bilamana menyetek itu dilakukan. Persyaratan alat dan bahan menyetek., bagaimana menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
Spesifikasi gunting stek dan kegunaannya
Mendeskripsikan penyetekan
Mengidentifikasi kebutuhan alat dan bahan
Membedakan ketajaman pisau okulasi dan gunting stek.
Meramu media semai untuk kelompok tanaman serofit, epipit, dan mesofit.
Mengidentifikasi kesuburan media tanam
Melakukan sanitasi lahan,
Modul TAN.BB.02.015.01 10TAN.BB.02.016.01
SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA
LINGKUP BELAJAR
MATERI POKOK PEMELAJARANSIKAP SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA
stek diidentifikasi berdasarkan tahapan kegiatan proses penyetekan, dan metode yang digunakan.
Peralatan/Pisau okulasi, gunting stek dipilih berdasarkan ketajaman, dan kebersihannya.
Media stek disiapkan berdasarkan tingkat porositas dan daya tahan menyimpan air.
Media tanam dipilih dengan mempertimbangkan komposisi bahan media (kesuburan, tingkat aerasi, kemampuan mengikat air)
Tempat kerja penyimpanan bahan stek, pemotongan stek, pesemaian/misting, dan transplanting disiapkan dengan cara melakukan pembersihan sesuai kaidah sanitasi
Perlengkapan, keselamatan, dan kesehatan kerja, serta tindakan
terhadap jenis kontaminan (sampah sisa tanaman, air yang menggenang, tanaman inang, tanaman tua yang sejenis)
Keselamatan pekerja, keselamatan alat/ lingkungan kerja
Spesifikasi pisau okulasi dan kegunaannya
Kriteria gunting dan pisau okulasi yang tajam dan bersih.
Pengaruh kebersihan dan ketajaman pisau dan gunting terhadap keberhasilan perbanyakan tanaman
Persyaratan media tumbuh untuk kelompok serofit, epipit, dan mesofit.
Kriteria media yang porus dan yang kedap
Persyaratan media tumbuh (kesuburan, tingkat aerasi, kemampuan mengikat air) untuk masing-masing kelompok tanaman.
Macam-macam sumber gangguan penyebab timbulnya pathogen, dan non patogen
Jenis-jenis keselamatan kerja dilahan.
Tindakan pencegahan
ruang, dan alat. Menggunakan
keselamatan kerja
Modul TAN.BB.02.015.01 11TAN.BB.02.016.01
SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA
LINGKUP BELAJAR
MATERI POKOK PEMELAJARANSIKAP SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA
pencegahan kecelakaan dilakukan sesuai dengan prosedur baku yang ditetapkan dalam keselamatan kerja
kecelakaan kerja di lahan pembibitan
2. Menyiapkan bahan stek
Bahan stek sebagai alat perbanyakan (akar, daun, cabang/ranting, umbi, bonggol, bunga dll). dipilih dengan memperhatikan kualitas pohon induk (produktifitasnya tinggi, tahan hama dan penyakit, respon terhadap pemupukan, relative tahan kekurangan air) dan mutu bahan setek(umur, kesehatan, kesegaran) sesuai dengan karakter masing-masing jenis tanaman.
Bentuk dan ukuran bahan stek dipotong dengan memperhatikan karakteristik setek (cabang/batang 3-4 ruas, akar 10-15 cm, daun bonggol, minimal 2 mata tunas)
Bentuk dan ukuran potongan
Bahan stek akar, batang, daun.
Jenis hormon, konsentrasi, dosis, dan persyaratan lingkungan
Hormon perakaran Karakteristik
tanaman Tanaman yang
mudah, sedang, dan sulit dalam perbanyakan tanaman
Teliti Taat azas Efisien
Persyaratan pohon induk
Kriteria stek yang baik
Cara pemotongan dan ukuran stek pada setiap jenis stek
Pengaruh kesegaran stek terhadap keberhasilan perbanyakan tanaman
Jenis tanaman dan jenis hormon
Hubungan jenis dan konsentrasi hormon berdasarkan jenis tanaman
Hubungan tingkat kesulitan dan jenis serta dosis hormon
Membedakan bahan stek yang baik dan yang tidak bait.
Menggunakan pisau okulasi, gunting stek, pada kegiatan memotong stek
Menyimpan stek dalam boks penyimpanan.
Mengidentifikasi ZPT
Menentukan ZPT
Menggunakan ZPT pada stek
Memberikan hormon pada bahan stek
Modul TAN.BB.02.015.01 12TAN.BB.02.016.01
SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA
LINGKUP BELAJAR
MATERI POKOK PEMELAJARANSIKAP SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA
Bahan stek dijaga kesegarannya dengan cara menyimpan dalam box yang lembab dan dingin, serta dapat melindungi dari kerusakan akibat benturan fisik
Macam bahan pengatur tumbuhnya akar diidentifikasi berdasarkan spesifikasi dan rekomendasi dari perusahaan produsen dan cara aplikasinya yang tertuang dalam brosur atau label kemasannya.
3. Memberi hormon
Jenis dan konsentrasi hormon ditentukan berdasarkan kesesuaian karakteristik hormon dan jenis/spesies tanaman, serta umur stek, yang akan diper-banyak. Dengan memperhatikan cara penggunaan yang terdapat pada label kemasan.
Hormon
Modul TAN.BB.02.015.01 13TAN.BB.02.016.01
SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA
LINGKUP BELAJAR
MATERI POKOK PEMELAJARANSIKAP SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA
diaplikasikan dengan memperhatikan spesifikasi hormon dan karakteristik tanam-an/bahan stek.
4. Menyemai bahan stek
Faktor yang mem-pengaruhi keberhasilan penanaman stek diidentifikasi berdasarkan jenis tanaman, bahan yang digunakan, kesesuaian media tanam, cara penanganan bahan stek, dan cara penanaman, serta persyaratan lingkungan pesemaian (suhu, kelembaban, tingkat pencahayaan).
Stek disemaikan pada media semai yang telah disiapkan, dengan memperhatikan jarak tanam, kedalaman tanam dan posisi stek disesuaikan dengan karakteristik bahan stek.
Kondisi lingkungan pesemaian (suhu, kelembaban, tingkat
Faktor keberhasilan penyetekan
Penyemaian pada bak terbuka, dan tertutup (terkendali)
Pengkondisian dalam kegiatan Pesemaian, aklimatisasi
Tekun Komponen-komponen yang mempengaruhi keberhasilan penyemaian tanaman
Pengaruh jarak tanam terhadap kualitas bibit.
Pengaruh kedalaman pe-nanaman terhadap keberhasilan penyemaian dan penanganan selanjutnya
Persyaratan lingkungan iklim mikro dalam pese-maian dan aklimatisasi.
Pengaruh kondisi ling-kungan terhadap keberhasilan penyemaian dan aklimatisasi.
Mengidentifikasi factor yang mempengaruhi keberhasilan penanaman stek
Menanam/menyemai stek
Mengatur kelembaban dalam sungkup, Mengatur pencahayan dalam sungkup, mengatur suhu lingkungan sungkup
Modul TAN.BB.02.015.01 14TAN.BB.02.016.01
SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA
LINGKUP BELAJAR
MATERI POKOK PEMELAJARANSIKAP SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA
pencahayaan), dikondisikan sesuai dengan kebutuhan tanaman.
5. Membuat Sungkup
Kerangka sungkup komunal berbentuk ½ lingkaran dengan tinggi 0,5 meter, lebar 1- 1,5 meter disiapkan panjang sungkup disesuaikan dengan jumlah bibit yang disambung.
Kerangka sungkup ditutup rapat dengan menggunakan plastik putih bening
Penyisipan kerangka sungkup komonal
Sungkup permanent, sungkup yang dapat dibuka
Tekun Taat azas Menutupkan
plastic diatas sungkup secara rapat, dan rapi
Fungsi sungkup dalam pesemaian tanaman,
Jenis bahan dan alat dalam pembuatan sungkup serta fungsinya
Persyaratan plastic penutup sungkup,
Fungsi plastik sebagai penutup sungkup
Membuat bilah bamboo sebagai kerangka sungkup,
Membuat kerangka sungkup
Memasang plastic sungkup
6. Menyapih hasil stek
Kriteria stek siap sapih diidentifikasi berdasarkan pertumbuhan akar sudah merata di permukaan potongan setek, warna akar kecokelatan dan tunasnya minimal sudah terdapat dua pasang daun yang mekar sempurna.
Tray yang seteknya memenuhi kriteria untuk ditransplanting di pindah ke ruang transplanting dan
Kriteria stek siap sapih
Tray pesemaian, bak pesemaian, bedeng pesemaian
Lubang tanam Menyapih bibit
hasil perbanyakan dari stek dan pesemaian dari biji
Menanam bibit ukuran kecil, sedang
Memelihara stek Penataan polybag
pada plot pembibitan
Teliti Taat azas Disiplin Peduli Hati-hati
Ciri-ciri bibit yang siap di sapih, pengaruh kesiapan bibit untuk disapih dan keberhasilan dalam penyapihan
Kriteria bibit yang sudah siap disapih
Persyaratan lubang tanam.
Pengaruh ukuran lubang tanam dengan keberhasilan penanaman dan kecepatan kerja pena-naman
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan
Mengidentifikasi stek siap sapih
Memindahkan tray pesemaian, mencabut bibit
Membuat lubang tanam pada media
Mencabut bibit dari pesemaian.
Menanam Memelihara stek Menyusun
polybag pada plot pembibitan
Modul TAN.BB.02.015.01 15TAN.BB.02.016.01
SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA
LINGKUP BELAJAR
MATERI POKOK PEMELAJARANSIKAP SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA
ditempatkan secara rapih, dengan tetap menjaga kesegaran bibit, barisan tray lurus, dan tidak ditumpuk.
Lubang tanam dibuat pada media tanam sedalam 3 cm lebar sesuai dengan ukuran setek, tepat di tengah dengan menggunakan tugal
Bibit dicabut dari tray dengan menjaga keutuhan akar dan kesegaran bibit, selanjutnya ditanam dalam polybag dengan posisi bibit tegak lurus, kokoh (media disekitar setek mampat) kedalaman 2 cm diatas tempat tumbuhnya akar kecuali setek daun.
Stek yang belum memenuhi kriteria dipelihara kembali pada tempat pemeliharaan bibit sampai memenuhi kriteria bibit yang siap disapih/yang ditetap-kan.
Polybag/pot yang
penyapihan, cara mencabit bibit dari pesemaian, persyaratan lingkungan untuk menampung bibit pencabutan.
Pengaruh posisi tanam dan kekokohan bibit terhadap keberhasilan penanaman
Menyebutkan kriteria stek yang berhasil
Menyebutkan cara pemeliharaan stek
Menjelaskan tujuan penataan polybag pada plot pembibitan
Modul TAN.BB.02.015.01 16TAN.BB.02.016.01
SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA
LINGKUP BELAJAR
MATERI POKOK PEMELAJARANSIKAP SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA
sudah ditanami bibit, ditata pada plot-plot yang tersedia dengan teratur lurus dan berdiri tegak, dan dilakukan penyiraman dengan menggunakan tekanan semprotan air yang lemah, sampai semua pot/polibag basah.
Modul TAN.BB.02.015.01 17TAN.BB.02.016.01
F. Cek kemampuan
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda “V” pada kolom yang telah disediakan!
No. Pertanyaan Ya Tida
k1. Apakah Anda dapat meyiapkan alat dan bahan
untuk mencangkok?2. Apakah Anda dapat melakukan pemberian
hormon untuk mencangkok?3. Apakah Anda dapat melaksanakan
pembungkusan cangkokan dengan media yang tepat?
4. Apakah Anda dapat melakukan pemotongan dan penanaman hasil cangkokan sesuai aturan?
5. Apakah Anda dapat menyiapkan alat dan bahan untuk menyetek?
6. Apakah Anda dapat melakukan pemberian hormon penyetekan?
7. Apakah Anda dapat menyemaikan bahan stek?8. Apakah Anda dapat membuat sungkup untuk
hasil stek?9. Apakah Anda dapat melakukan penyapihan
hasil stek?
Apabila Anda menjawab “tidak” pada salah satu pertanyaan diatas, pelajarilah seluruh topik bahasan pada modul ini. Apabila Anda menjawab “ya” pada seluruh pertanyaan diatas, maka Anda dapat mengajukan uji kompetensi pada penilai.
Modul TAN.BB.02.015.01 16TAN.BB.02.016.01
BAB. II PEMELAJARAN
A. Rencana Belajar Siswa
Sebagaimana diinformasikan diawal bahwa modul ini hanya sebagian dari sumber belajar yang dapat Anda pelajari untuk menguasai perbanyakan tanaman dengan cangkok dan stek, untuk dapat mengembangkan kompetensi Anda sebaiknya dilakukan latihan lebih intensif. Dalam melaksanakan tugas-tugas yang telah dirancang sebaiknya Anda mengikuti uraian berikut ini:
a.Buatlah rencana belajar sesuai rancangan pemelajaran yang telah Anda susun dan disetujui oleh guru dengan format sebagai berikut:
No. Kegiatan
Pencapaian Paraf
≤25 %50-70
%≥90 %
Peserta didik
Guru Keterangan
………..,……………Mengetahui Peserta diklatGuru pembimbing
Modul TAN.BB.02.015.01 17TAN.BB.02.016.01
(…………………) (……………………)
b. Rumuskan hasil belajar Anda sesuai standar bukti belajar.Untuk penguasaan pengetahuan, Anda dapat membuat ringkasan materi menurut pengertian Anda sendiri terhadap konsep-konsep yang berkaitan dengan sub kompetensi yang telah Anda pelajari.Tahapan kegiatan praktek dapat Anda tuliskan dalam bentuk diagram alir yang dilengkapi dengan penjelasannya.Produk hasil kegiatan praktek dapat Anda kumpulkan diruang pamer/lath house/green house atau dalam bentuk visualisasi (gambar, foto, dll).Setiap tahap proses sebelum di akhiri, diskusikan dengan guru pembimbing untuk mendapatkan persetujuan.
c. Setelah Anda melengkapi semua bukti belajar dari setiap sub kompetensi pada kompetensi yang sedang Anda pelajari dan sudah mendapatkan persetujuan dari guru pembimbing, untuk meyakinkan bahwa Anda telah berhasil, maka Anda akan dievaluasi oleh Guru pembimbing Anda. Evaluasi dilakukan secara menyeluruh terhadap aspek-aspek yang diperlukan dalam suatu kompetensi, yaitu aspek keterampilan motorik, keterampilan berfikir dan keterampilan lain, sikap serta produk hasil kegiatan dilini produksi dengan standar produk yang telah ditetapkan.
d. Verifikasi oleh tim penjamin mutu dari internal sekolah/quality assurance (QA). Kegiatan verifikasi oleh QA dimaksudkan untuk meyakinkan bahwa hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap penguasaan kompetensi Anda telah dilakukan dengan benar
Modul TAN.BB.02.015.01 18TAN.BB.02.016.01
sesuai prosedur baku dan kriteria keberhasilan yang telah disepakati.
e. Verifikasi oleh tim penjamin mutu dari eksternal sekolah/quality control (QC). Kegiatan verifikasi oleh QC dimaksudkan untuk meyakinkan bahwa hasil evaluasi yang dilakukan oleh internal sekolah terhadap penguasaan kompetensi Anda telah dilakukan dengan benar sesuai prosedur baku dan kriteria keberhasilan yang telah disepakati antara sekolah, industri pasangan sebagai penjamin mutu dan Anda. Dari hasil verifikasi ini, apabila kegiatan evaluasi oleh sekolah dinyatakan sesuai, maka hasil evaluasi sekolah terhadap penguasaan kompetensi Anda dinyatakan sah. Tetapi apabila tim verifikasi QC menyatakan tidak sesuai, maka tim QC akan melakukan evaluasi terhadap pencapaian kompetensi Anda.
Hasil evaluasi oleh Industri/external evaluator ini yang akan digunakan untuk menyatakan Anda telah kompeten atau belum. Apabila tim external menyatakan Anda telah memenuhi persyaratan kompetensi, maka Anda dinyatakan berkompeten dan akan diberikan sertifikat kompetensi.
Modul TAN.BB.02.015.01 19TAN.BB.02.016.01
B. Kegiatan Belajar Siswa
Kegiatan Belajar 1: Menyiapkan Alat dan Bahan Mencangkok
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran Setelah mempelajari modul ini peserta diklat diharapkan dapat melakukan pekerjaan menyiapkan alat dan bahan mencangkok yang baik.
b. Uraian Materi Mencangkok adalah salah satu cara perbanyakan vegetatif yang sudah lama dikenal, bahkan dapat dikatakan suatu cara perkembangbiakan yang tertua di dunia. Namun demikian hasilnya seringkali mengecewakan, ada yang tingkat keberhasilannya rendah dan bahkan gagal total. Kegagalan ini dapat dilihat dari bagian tanaman di atas keratan/luka yang kering atau mati untuk menghindari kejadian seperti ini tentu kita perlu memperbaharui cara mencangkok dan mencurahkan perhatian yang lebih serius dengan kesabaran dan ketelitian tinggi.Mencangkok ini kita pilih karena pertimbangan-pertimbangan tertentu misalnya karena kita menginginkan tanaman baru yang mempunyai sifat yang sama dengan induknya, seperti: ketahanan terhadap penyakit, rasa buah yang enak (khususnya untuk tanaman buah-buahan), keindahan bunganya untuk tanaman hias dan sebagainya. Adakalanya kita memilih dengan cara mencangkok apabila pohon yang akan kita perbanyak tidak dapat diperbanyak dengan cara pembiakan vegetatif yang lain yang lebih mudah, misalnya dengan stek.Jenis-jenis tanaman yang bisa dicangkok adalah pohon buah-buahan, misalnya: mangga, beberapa jenis jeruk, berbagai jenis
Modul TAN.BB.02.015.01 20TAN.BB.02.016.01
jambu, delima, belimbing, lengkeng dan sebagainya. Selain tanaman buah-buahan, tanaman hias bisa juga dicangkok misalnya: bunga sakura, kemuning, soka, nusa indah, bougenvile, cemara dan sebagainya.Waktu mencangkok musim hujan maupun kemarau sebenarnya bukan masalah. Kedua musim ini dapat digunakan untuk mencangkok walaupun masing-masing ada kelebihan dan kekurangannya.Peralatan yang digunakan tidaklah harus peralatan modern dengan harga yang mahal, tapi cukup dengan peralatan yang sederhana. Pisau okulasi sebenarnya sangat cocok untuk pekerjaan menyayat kulit dahan, tetapi apabila pisau ini dianggap mahal, dapat menggunakan pisau biasa asalkan cukup tajam. Ketajaman pisau dapat mempengaruhi kualitas hasil kerataan sehingga akan mempermudah pertumbuhan akarnya. Alat lain yang dipergunakan adalah gunting pangkas yang digunakan untuk menggunting dahan atau ranting-ranting daun. Jika tidak ada gunting bisa digunakan sabit atau pisau.Media yang digunakan untuk mencangkok banyak sekali macamnya tergantung mana yang kita sukai dan tidak susah mendapatkannya. Media yang sering dipakai adalah: mos, bubuk sabut kelapa, pupuk kandang, kompos dan lumut yang tumbuh pada batu-batuan, tetapi hindari penggunaan tanah mentah untuk media karena jenis tanah demikian jika kering akan mengeras dan juga berat sehingga dapat mematahkan cabang cangkokan.Bahan untuk membalut media diantaranya ijuk, sabut kelapa yang tinggal seratnya, daun pisang bahkan serpihan lain. Sekarang banyak orang memilih yang lebih gampang dan praktis, yaitu plastik bening. Bahkan banyak juga digunakan pot dari plastik atau tanah yang khusus untuk mencangkok, kaleng bekas, tabung bambu dan tali rapia.
Modul TAN.BB.02.015.01 21TAN.BB.02.016.01
c. RangkumanMencangkok adalah salah satu cara perbanyakan vegetatif yang sudah lama kita kenal.Dengan mencangkok kita akan mendapatkan tanaman baru yang mempunyai sifat yang sama dengan induknya. Jenis tanaman yang biasa dicangkok adalah tanaman buah-buahan dan tanaman hias.Pelaksanaan mencangkok bisa pada musim hujan ataupun kemarau.Alat yang digunakan sederhana bisa apa saja yang penting bisa dipakai dan tajam.Media yang digunakan diantaranya: mos, bubuk sabut kelapa, pupuk kandang, kompos, lumut.Bahan pembalut media adalah: ijuk, sabut kelapa, daun pisang, serpihan kain, plastik bening, pot plastik, kaleng bekas, tabung bambu dan tali rapia.
d. TugasUntuk memperluas pemahaman dan wawasan tentang alat dan bahan mencangkok, kerjakanlah tugas dibawah ini agar dapat meningkatkan penguasaan materi:
1) Bacalah referensi/buku-buku tentang alat dan bahan yang dipakai untuk mencangkok, kemudian buatlah ringkasan!
2) Carilah informasi ke kebun-kebun pembibitan/penangkar bibit/perusahaan-perusahaan pembibitan, tentang:- Alat dan bahan yang dipakai- Jenis-jenis tanaman yang dapat dicangkok- Waktu pelaksanaan kegiatan yang tepat- Media tumbuh yang dipakai dan cara mendapatkannya/
membuatnya- Bahan pembalut media yang akan dipakai dan cara
mendapatkannya
Modul TAN.BB.02.015.01 22TAN.BB.02.016.01
- Catatlah hasil kegiatan kunjungan yang diperoleh.3) Diskusikan hasil ringkasan referensi dan catatan hasil
kunjungan bersama teman-teman dan guru pembimbing. Buatlah kesimpulan dari hasil diskusi Anda.
4) Hasil ringkasan, catatan dan hasil kegiatan ketempat kunjungan yang telah disesuaikan dan disetujui guru pembimbing, diadministrasikan sebagai bukti belajar.
Modul TAN.BB.02.015.01 23TAN.BB.02.016.01
e. Test formatif1) Apa yang dimaksud dengan mencangkok?2) Sebutkan tujuan dari mencangkok?3) Jenis-jenis tanaman apa saja yang dapat dicangkok?4) Sebutkan kelebihan mencangkok pada musim kemarau!5) Sebutkan media yang dapat digunakan untuk
mencangkok!
f. Kunci jawaban1) Mencangkok adalah salah satu cara perbanyakan tanaman
secara vegetatif dengan cara memotong salah satu bagian tanaman baik batang/cabang/atau bagian lainnya menjadi tanaman baru.
2) Tujuan mencangkok adalah mendapatkan tanaman/individu baru dengan sifat yang sama dengan induknya dan cepat menghasilkan.
3) Jenis tanaman yang dapat dicangkok adalah tanaman berkayu seperti:a. Pohon buah-buahanb. Tanaman hias
4) Pada musim kemarau hasil cangkokan lebih cepat jadi karena pada saat ini pertumbuhan akar sedang aktif.
5) Media yang dapat digunakan untuk mencangkok adalah :- Mos - Kompos- Bubuk sabut kelapa - Pupuk kandang
g. Lembar kerja Alat: - Pisau okulasi - Pisau biasa- Gunting pangkas- Sabit
Modul TAN.BB.02.015.01 24TAN.BB.02.016.01
Bahan: a. Untuk media
- Mos- Kompos- Sabut kelapa- Lumut
b. Untuk pembalut media- Sabut kelapa - Tabung bambu- Kaleng bekas- Plastik bening- Pot untuk cangkok
Kesehatan dan keselamatan kerja- Kegiatan ini menggunakan alat pemotong yang tajam dan
bahan-bahan limbah yang kotor- Gunakanlah pakaian kerja dan sarung tangan sebelum
Anda bekerja- Bekerjalah secara hati-hati, serius dan disiplin- Siapkan kotak P3K diruang kerja
Langkah kerja- Bagilah Siswa menjadi kelompok-kelompok kerja- Setiap kelompok disuruh memilih alat yang tersedia/mencari
alat yang diperlukan
Modul TAN.BB.02.015.01 25TAN.BB.02.016.01
- Pilihlah yang dikehendaki, perhatikan ketajamannya- Jika tumpul asahlah! - Setiap kelompok memilih bahan media yang tersedia ( mos,
sabut kelapa, kompos, pupuk kandang)- Jika bahan-bahan diatas masih bersifat “mentah”, maka
setiap kelompok melakukan kegiatan pembuatan media, contoh :Sabut kelapa bubuk sabut kelapa (dipukul-pukul
pakai palu)Bahan dasar kompos (diproses, lihat petunjuk
pembuatan kompos)- Pilihlah pembalut media cangkok yang diinginkan:
a) Sabut kelapa
b) Tabung bambu dengan gantungan
Modul TAN.BB.02.015.01 26TAN.BB.02.016.01
c) Kaleng bekas
d) Plastik bening
e) Pot plastik
Modul TAN.BB.02.015.01 27TAN.BB.02.016.01
Kegiatan belajar 2: Mencangkok Cabang/Batang Berkayu
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran Setelah mempelajari modul ini peserta diharapkan dapat mencangkok sesuai ketentuan.
b. Uraian materi Sebelum melakukan pencangkokan, pasti sudah terpikir oleh kita untuk menghasilkan bibit cangkokan dari pohon terpilih. Pohon terpilih tersebut mempunyai beberapa persyaratan seperti: (1). Pohon induk tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda; (2). Pohon induk telah berbunga (untuk tanaman hias) dan telah berbuah sedikitnya tiga kali (untuk tanaman buah-buahan); (3). Pohon nampak kuat dan subur; (4). Sehat, tidak terserang hama dan penyakit; (5). Pohon harus bercabang banyak. Cabang yang baik untuk dicangkok adalah cabang yang ukurannya tidak terlalu besar, kira-kira sebesar kelingking atau pensil dengan syarat batang atau cabang tersebut berkulit mulus dan berwarna coklat muda. Bentuk cabang yang baik adalah tegap dan mulus. Cabang yang berwarna coklat muda akan lebih cepat terbentuk kalus dan akar.Panjang cabang cangkokan antara 20–30 cm, kalau terlalu panjang akan mengalami kesulitan pada waktu penanaman dilapangan.Cabang yang baik mempunyai arah ke atas atau kesamping dan rajin berbuah. Cabang yang malas berbuah di saat cabang lainnya sedang berbuah, juga akan menghasilkan bibit yang malas berbuah.Cara-cara memilih cabang untuk cangkokan tersebut berlaku untuk semua jenis tanaman kecuali cemara. Pemilihan cabang cemara untuk dicangkok harus berdasarkan mahkota atau tajuk pohonnya.Pelukaan cabang untuk menghasilkan akar dilakukan dengan penyayatan kulit kayu. Bentuk dan besar kecilnya sayatan disesuaikan dengan diameter cabang atau batang yang akan dicangkok.
Modul TAN.BB.02.015.01 28TAN.BB.02.016.01
Cabang yang berdiameter kurang dari 2 cm, digolongkan pada cabang kecil. Kulit kayu yang tepat untuk disayat berada tepat dibawah kuncup daun. Dalam satu cabang dapat dibuat satu atau lebih sayatan. Pencangkokan lebih dari satu buah ini disebut cangkokan berantai.Cabang yang diameternya lebih dari 2 cm digolongkan ke dalam cabang besar. Dengan besarnya cabang ini maka diperlukan perimbangan jumlah akar yang sesuai untuk memasok air dan zat hara yang nantinya diperlukan setelah hasil cangkokan ditanam. Perakaran yang tumbuh dari bentuk penyayatan seperti pada cabang kecil sering kurang memadai, oleh karena itu sayatan pada cabang besar dibuat keratan bergerigi yang melingkari cabang selanjutnya 5– 7 cm dibawah keratan ini dibuat keratan lurus melintang melingkari cabang. Mencangkok bagian batang pokok sering diterapkan pada pembuatan bakalan bonsai, demikian bakalan bonsai yang diperoleh akan terkesan tua yang dipilih percabangannya dengan kriteria tertentu sehingga memudahkan di “training”.Setelah kulit kayu tersayat akan tampak kambium yang harus dibuang, dihilangkan dengan cara dikerik secara perlahan-lahan agar tidak melukai kayunya. Pembuangan kambium ini bertujuan agar zat-zat makanan zat pembentuk akar rizokalin dan auxin sebagai zat perangsang pertumbuhan yang berasal dari daun dibagian atas sayatan tidak akan mengalir ke bagian bawah sayatan. Kemudian dikering anginkan selama beberapa hari, biasanya untuk tanaman yang tidak bergetah memerlukan waktu 2–4 hari sedangkan untuk tanaman bergetah bisa 2–3 minggu.Untuk mempercepat hasil cangkokan biasanya dipakai zat perangsang tumbuh (ZPT) dan pupuk. ZPT yang berbentuk serbuk misalnya Rootone F, dalam penggunaannya dicampur dengan air sehingga terbentuk pasta, lalu dioleskan pada luka sayatan pada kulit bagian atas sayatan sampai rata. ZPT yang lainnya terutama
Modul TAN.BB.02.015.01 29TAN.BB.02.016.01
dari kelompok auxin yaitu: Indol Butyric Acid (IBA), Indol Acetic Acid (IAA) atau Naphthalin Acetic Acid (NAA). Cara penggunaan ZPT cair ada dua macam, yaitu dicampur dengan media atau dicampurkan dengan air siraman.Pupuk juga perlu diberikan pada cangkokan agar dapat mempercepat pembentukan akar cangkokan, pupuk yang digunakan biasanya NPK dengan dosis 5 gram/1 kg media. Jika tidak tersedia pupuk NPK, bisa juga diberi pupuk lain seperti: Vitabloom, Gandasil, Greenzit super, Molyfert, Bayfolan dan lain-lain dengan dosis 0,5 %.Cara membungkus sayatan sangat tergantung pada jenis media yang digunakan. Untuk media mos, biasanya mos yang telah dipupuk dan dibasahi dibungkuskan pada sayatan lalu diikat dengan tali pada bagian tengahnya. Setelah itu mos dibalut dengan pembalut dari plastik atau yang lainnya. Plastik diikat pada bagian bawah terlebih dahulu, kemudian bagian tengah dan atasnya. Ikatan tali pada bagian atas jangan terlalu kuat atau diikat dengan cara tali simpul sehingga bila akan disiram tidak sulit.Membungkus media bubuk sabut kelapa dan tanah campuran kompos caranya kita ikat bagian bawah pembalut 6 cm dibawah sayatan, lalu media yang telah dibasahi diisikan ke dalam pembalut, kemudian dirapikan dan pembalut diikatkan bagian atasnya.Pembalut pot dari tanah, plastik, kaleng bekas dan tabung bambu, biasanya pembalut ini bagian dasarnya berlubang sebesar cabang yang dicangkok dan telah dibelah pada dua sisinya. Cara membungkusnya adalah dengan memasang pot tersebut pada cabang yang telah disayat, lalu belahan sampingnya dirapatkan dengan kawat/tali kemudian medianya dimasukkan, media yang dimasukkan harus menutupi sayatan. Pot yang digunakan jangan terlalu besar, cukup yang kecil dengan bobot ringan.
c. Rangkuman
Modul TAN.BB.02.015.01 30TAN.BB.02.016.01
Pilihlah calon bibit cangkokan dari pohon terpilih dengan kriteria: (1). Pohon tidak terlalu tua/muda; (2). Telah berbunga/berbuah minimal 3 kali; (3). Kuat dan subur; (4). Sehat; (5). Bercabang banyak.Bentuk cabang tegap dan mulus serta berkulit coklat muda.Bentuk dan besar kecilnya sayatan disesuaikan dengan diameter cabang/batang.Mencangkok pada batang pokok sering dipakai pada pembuatan bakalan bonsai.Pembersihan kambium harus dilakukan secara hati-hati dan selanjutnya dikering anginkan sampai kambium benar-benar kering.Untuk mempercepat hasil biasanya digunakan zat pengatur tumbuh (ZPT) dan pupuk dengan dosis yang rendah.Cara membungkus sayatan sangat bergantung pada jenis media yang digunakanPembalut media, cara dan pelaksanaannya disesuaikan dengan macam dan jenis pembalut yang dipakai.
d. TugasUntuk memperluas wawasan dan pemahaman tentang cara-cara mencangkok yang baik, kerjakanlah tugas di bawah ini agar dapat meningkatkan penguasaan materi.1. Bacalah referensi yang berhubungan dengan teknik mencangkok,
kemudian buatlah ringkasannya!Lakukan kunjungan ke kebun-kebun pembibitan/balai-balai penelitian/penangkar/perusahaan pembibitan dengan kegiatan sebgai berikut:- Wawancara dengan petugas- Lakukan praktik di kebun dengan pengawasan petugas- Buatlah laporan hasil kunjungan
2. Diskusikan hasil ringkasan dan catatan hasil kunjungan dengan teman dan Guru pembimbing. Buatlah kesimpulan dari diskusi Anda!
Modul TAN.BB.02.015.01 31TAN.BB.02.016.01
3. Hasil ringkasan materi, catatan, hasil diskusi dan hasil kunjungan yang telah disesuaikan dan disetujui guru pembimbing, diadminstrasikan sebagai bukti belajar.
e. Test formatif 1. Sebutkan syarat-syarat pohon induk yang baik untuk dicangkok!2. Sebutkan ciri-ciri cabang yang baik untuk dicangkok!3. Kenapa batang yang tidak mulus, kurang baik jika dipakai untuk
mencangkok?4. Mengapa cabang yang masih hijau kurang baik untuk dicangkok?5. Apa yang dimaksud dengan cangkok berantai?6. Bagaimana proses pertumbuhan akar pada cangkokan? Sebutkan! 7. Sebutkan fungsi dari ZPT dan tuliskan beberapa contoh ZPT yang
biasa di pakai!
f. Kunci jawaban1. (a) Umurnya sudah cukup
(b) Telah berbunga dan berbuah minimal 3 kali(c) Kuat dan subur(d) Sehat(e) Bercabang banyak
2. Ukuran cabang tidak terlalu besar, berkulit mulus dan berwarna coklat muda.
3. Batang yang tidak mulus biasanya disebabkan serangan hama, misalnya: penggerek batang hal ini bisa menghambat aliran air dan hara dari bawah ke pucuk cabang atau bagian atas luka sayatan akibatnya akan menghasilkan cangkokan yang pucat.
4. Cabang yang masih hijau dan muda hanya mempunyai sedikit persediaan makanan, sehingga pertumbuhan akar cangkokan akan lambat dan jumlahnya sedikit.
Modul TAN.BB.02.015.01 32TAN.BB.02.016.01
5. Cangkokan berantai adalah pencangkokan yang lebih dari satu buah dalam satu cabang.
6. Terbuangnya jaringan floem yang terdapat pada kulit cabang, maka zat-zat makanan berupa karbohidrat, zat pembentuk akar rizokalin dan auxin sebagai zat perangsang pertumbuhan dari daun bagian atas sayatan tidak akan mengalir ke bawah. Zat-zat ini mengumpal pada bagian atas sayatan sehingga terjadi pembengkakan. Dengan adanya media dalam suasana lembab maka akan merangsang tumbuhnya akar pada bagian atas sayatan.
7. Untuk merangsang pertumbuhan akar.- Rootone F- IAA = Indol acetic acid- IBA = Indol butyric acid- NAA = Naphthalin acetic acid
g. Lembar kerjaAlat: - Pisau okulasi/pisau biasa- Gunting stek
Bahan:- Pohon induk/cabang terpilih- Zat perangsang tumbuh- Pupuk NPK- Mos/pupuk kandang/kompos- Plastik pembalut/sabut kelapa/pot plastik/kaleng/tabung bambu- Tali/kawat(Catatan: disesuaikan dengan bahan yang ada)
Kesehatan dan keselamatan kerja
Modul TAN.BB.02.015.01 33TAN.BB.02.016.01
- Kegiatan ini menggunakan alat pemotong (pisau, gunting) yang tajam dan bahan-bahan yang kotor (pupuk kandang, tanah)
- Gunakan pakaian kerja dan sarung tangan sebelum bekerja- Bekerjalah secara hati-hati, serius dan disiplin- Siapkan kotak P3K diruang kerja
Modul TAN.BB.02.015.01 34TAN.BB.02.016.01
Langkah kerja- Bagilah Siswa menjadi kelompok-kelompok kerja- Setiap Siswa diharapkan dapat mengerjakan pekerjaan sendiri- Pilihlah cabang yang baik untuk mencangkok (sesuai kriteria yang
diinginkan)- Buatlah sayatan sesuai dengan besar/kecilnya cabang:
(a). Untuk cabang kecil- Buatlah dua buah keratan melintang sebatas kulit
kayu- Jarak antar keratan 2–3 cm- Buatlah keratan membujur yang menghubungkan 2 keratan
melintang- Dengan ujung pisau kulit kayu diungkit hingga
terkelupas
(b). Untuk cabang besar- Buatlah keratan bergerigi melingkar cabang- Sekitar 5–7 cm dibawah keratan bergerigi dibuat
keratan lurus melintang yang juga melingkari cabang- Hubungkan dua keratan membujur- Dari keratan membujur inilah kulit kayu mulai dilepas
Modul TAN.BB.02.015.01 35TAN.BB.02.016.01
- Bersihkan kambium dengan cara dikerik dengan pisau/bagian belakang pisau okulasi atau bisa dengan menggunakan kain/kertas
- Bekas sayatan di diamkan selama 2–4 hari (dikering anginkan) tetapi tergantung dari jenis tanamannya, jika tanaman bergetah bisa agak lama dikering anginkannya 2–3 minggu.
- Pemberian pupuk dan ZPT ada beberapa cara:(a). ZPT berbentuk serbuk
- ZPT ditambah dengan air hingga berbentuk pasta.- Pasta dioleskan pada luka sayatan terutama pada
kulit bagian atas sayatan.
(b). ZPT berbentuk cairan - Dicampurkan dengan media + pupuk + air
(c). ZPT berbentuk cairan - Pupuk + media di campur + air - ZPT + air untuk disiramkan
Modul TAN.BB.02.015.01 36TAN.BB.02.016.01
air pupukmedia ZPT
dioleskan
air
media
air airpupukZPT= Zat
perangsang Tumbuh media
media
- Bungkuslah sayatan dengan pembungkus yang telah tersedia (tergantung jenis pembungkusnya)
- Ikatlah dengan tali pada ujung-ujungnya- Ikatan tali dibagian atas sebaiknya jangan terlalu
kencang/diikat dengan cara tali simpul untuk memudahkan penyiraman.
Modul TAN.BB.02.015.01 37TAN.BB.02.016.01
air pupuk
mediaair + ZPTmedia
Kegiatan belajar 3: Pemeliharaan, pemotongan dan penyemaian cangkokan
a. Tujuan kegiatan pemelajaran Setelah mempelajari modul ini peserta diklat diharapkan dapat melakukan pemeliharaan cangkok hingga penyemaian cangkokan dengan baik.
b. Uraian materi Pemeliharaan cangkokan yang terutama adalah harus menjaga kelembaban media cangkok. Kelembaban media ini sangat dibutuhkan oleh cabang yang dicangkok guna membantu pertumbuhan akar. Sesudah satu bulan umumnya akar cangkokan mulai keluar dan mulai menyerap air dari media cangkokan. Untuk menjaga kelembaban media ada 3 macam cara:1). Penyuntikan air kedalam media
Jumlah air yang diperlukan tidak banyak, cukup beberapa milimeter saja. Penyuntikan dengan cara memakai jarum suntik yang ditusukkan menembus pembungkus cangkokan. Hal ini dilakukan seminggu sekali setelah cangkokan dipotong, daunnya digunting separuhnya. Hal ini bertujuan untuk memperkecil penguapan daun bila ditanam nanti, karena pada saat penanaman dipesemaian atau dilapangan, daya serap akar tanaman terhadap air dan unsur hara belum baik sehingga belum mampu mengimbangi penguapan oleh daun.
Cangkokan yang telah dipotong, sebaiknya jangan langsung ditanam di lapangan karena suhu dilapangan sangat tinggi sehingga akan mengakibatkan penguapan yang tinggi, sedangkan penyerapan air oleh akar belum sempurna. Tidak adanya keseimbangan antara penguapan dengan penyerapan air bisa mengakibatkan kekeringan dan kematian. Maka dari itu tanaman
Modul TAN.BB.02.015.01 38TAN.BB.02.016.01
hasil cangkokan tersebut lebih baik disemaikan dulu agar kuat pertumbuhannya.Tempat pesemaian cangkokan bisa menggunakan keranjang pot atau polybag (kantung plastik hitam). Polybag lebih mudah didapat dan lebih murah selain itu warna hitamnya sangat diperlukan karena akar pada galibnya hidup di kegelapan.Media pesemaian terdiri atas campuran top soil dengan pupuk kandang/kompos dengan perbandingan 3:1. Bahan organik tidak perlu berlebihan karena daya serap dan daya ikat airnya sangat kurang. Keadaan seperti ini dapat mengakibatkan tanaman layu, kecuali bila sering disiram. Polybag sebaiknya dilubangi dulu bagian bawahnya untuk membuang kelebihan air.
Tanaman cangkokan yang telah ditanam diwadah pesemaian ini, disimpan dulu pada tempat agak teduh, seperti: dibawah pohon-pohon, green house atau lath house (rumah setengah bayangan) sampai diperkirakan akarnya bertambah banyak. Waktu yang diperlukan 3 bulan. Setelah itu peneduh sedikit demi sedikit dikurangi. Pembentukan kerangka tanaman yang baik juga perlu dilakukan, yaitu dengan memangkas sedikit demi sedikit ranting yang tidak baik atau ranting yang diduga tidak produktif.
Perawatan berupa pemupukan dan penyiraman perlu dilakukan. Pupuk diberikan sekali dalam 1–2 bulan dengan dosis 1 sendok teh NPK per polybag, penyiraman dilakukan jika kelembaban media sudah kurang dan untuk mencegah serangan hama dan penyakit, bibit perlu disemprot dengan pestisida.
Modul TAN.BB.02.015.01 39TAN.BB.02.016.01
Setelah 6 bulan, tanaman bisa ditanam dilapangan. Penanaman sebaiknya pada musim hujan sehingga tidak repot dalam menyiram.
2). Membuka ikatan pembungkus bagian atas Bagian atas dari pembungkus ikatannya dibuka sedikit dengan maksud jika ada air hujan yang turun melalui ranting dapat masuk ke dalam pembalut cangkokan. Waktu membuka pembalut ini jangan terlalu lebar sehingga air yang masuk tidak terlalu berlebihan.
3). Menggantungkan batang/tabung bambu yang sudah dilubangi kecil-kecil
Di atas pembungkus cangkokan diletakkan kaleng/tabung bambu yang dasarnya telah diberi lubang kecil kemudian diisi air. Kaleng/tabung yang digantungkan tersebut diusahakan jika airnya jatuh menetes tepat pada cabang cangkokan, sehingga airnya dapat masuk ke dalam media.Untuk menambah kesuburan media perlu ditambahkan NPK dengan konsentrasi 0,5 % yang ditambahkan pada air siraman. Dengan cara demikian maka cangkokan yang dihasilkan akan lebih baik.
Pemotongan cangkokan dilakukan antara 1–3 bulan setelah pencangkokan. Cepat lambatnya pertumbuhan dipengaruhi oleh beberapa hal:- Jenis tanaman
Pertumbuhan akar dari cabang tanaman yang bergetah umumnya lebih lama dibandingkan dengan tanaman yang tidak bergetah.
- Media cangkokan Media yang subur, yaitu yang kaya akan zat-zat hara, akan mempercepat proses pertumbuhan akar.
Modul TAN.BB.02.015.01 40TAN.BB.02.016.01
- Cara mencangkokCara mencangkok sayat umumnya pertumbuhan akarnya akan lebih cepat dibanding cara cangkok belah.
- Waktu mencangkok Batang tanaman yang dicangkok pada saat menjelang musim hujan pertumbuhan akarnya akan lebih cepat.
Sebelum kita melakukan pemotongan, sebaiknya kita latih dulu calon bibit ini dengan cara menggunting akar yang menembus media sehingga nantinya tidak kaget kalau menerima benturan cuaca yang sangat ganas di lapangan dan dengan cara seperti tadi juga dapat memacu pertumbuhan akar lebih banyak lagi.Tempat pemotongan cangkokan harus tepat di bawah pembungkus cangkokan.Bila pemotongan terlalu panjang, batang yang berada di bawah akar cangkokan bisa diserang rayap hingga mengakibatkan kematian tanaman.
c. Rangkuman Pemeliharaan cangkokan perlu dilakukan untuk keberhasilan dari kegiatan mencangkok. Kegiatan pemeliharaan diantaranya adalah:1). Menjaga kelembaban cangkokan
supaya tetap lembab dengan cara menyiram, menyuntik dengan air, mengatur pengikatan tali pada pembungkus dengan maksud supaya media cangkok tetap lembab;
2). Supaya ketersediaan unsur hara cukup untuk pertumbuhan cangkokan yaitu dengan melakukan pemupukan bahkan ada juga yang menambahkan ZPT.
Akar cangkokan tumbuh setelah 1–3 bulan sejak pelaksanaan mencangkok. Cepat lambatnya pertumbuhan akar dipengaruhi oleh:- Jenis tanaman- Media cangkokan- Cara mencangkok
Modul TAN.BB.02.015.01 41TAN.BB.02.016.01
- Waktu mencangkokTempat pemotongan cangkokan harus tepat dibawah pembungkus cangkokan. Setelah cangkokan di potong, daunnya digunting separuhnya.Cangkokan yang telah dipotong sebaiknya jangan langsung ditanam di lapangan tetapi disemai dulu pada keranjang pot atau polybag dan ditempatkan pada tempat teduh seperti: kebun, lath house, green house dan lain-lain.
d. TugasUntuk memperluas pemahaman dan wawasan tentang pemeliharaan dan perawatan cangkokan, kerjakanlah tugas dibawah ini agar dapat meningkatkan penguasaan materi.1). Bacalah referensi yang berisi
tentang perawatan dan pemeliharaan hasil cangkokan, kemudian buatlah ringkasannya!
2). Carilah informasi ke penangkar/kebun/balai-balai penelitian/perusahaan pembibitan tentang pemeliharaan dan perawatan cangkokan yang meliputi:- Cara pemeliharaan- Cara dan waktu pemotongan cangkokan serta alatnya - Waktu dan tempat penyemaian cangkokan- Ikuti kegiatan praktik di lapangan
3). Diskusikanlah hasil ringkasan referensi, catatan hasil kunjungan bersama teman-teman dan guru pembimbing. Buatlah kesimpulan dari hasil diskusi!
4). Hasil ringkasan, catatan hasil kunjungan dan diskusi yang telah disesuaikan dan disetujui guru pembimbing diadministrasikan sebagai bukti belajar.
e. Test formatif 1). Bagaimana caranya agar kita
dapat menjaga kelembaban cangkokan?
Modul TAN.BB.02.015.01 42TAN.BB.02.016.01
2). Untuk menambah kesuburan media cangkok, apa yang perlu diberikan dan berapa dosisnya?
3). Sebutkan hal-hal yang mempengaruhi cepat/lambatnya pertumbuhan cangkokan!
4). Mengapa pemotongan cangkokan harus tepat di bawah pembungkus cangkokan?
5). Mengapa setelah cangkokan dipotong, daunnya sebagian harus dipotong?
6). Mengapa cangkokan yang telah dipotong tidak boleh langsung ditanam di lapangan?
f. Kunci jawaban 1). Untuk menjaga kelembaban dilakukan 4 kegiatan, yaitu:
- Penyuntikan air pada media- Membuka sedikit ikatan pembungkus bagian atas agar air
hujan bisa masuk- Menyiram secara rutin- Merembeskan air/meneteskan air dari kaleng/tabung bambu
tepat diatas batang yang dicangkok.2). Pupuk NPK dengan dosis 0,5 %3). a. Jenis tanaman
b. Media cangkokanc. Cara mencangkokd. Waktu mencangkok
4). Bila pemotongan terlalu panjang, maka batang yang berada dibawah akar cangkokan ini bisa diserang rayap dan akhirnya bisa mengakibatkan kematian tanaman.
5). Yaitu untuk memperkecil penguapan daun bila ditanam 6). Karena suhu dilapangan sangat tinggi sehingga akan
mengakibatkan penguapan yang tinggi sedangkan penyerapan air oleh akar pada saat itu belum sempurna.
g. Lembar kerja
Modul TAN.BB.02.015.01 43TAN.BB.02.016.01
Alat:- Gunting stek- Gergaji- Alat suntik - Kaleng bekas
Bahan:- Pupuk NPK dan sejenisnya- Tali/kawat- Air
Kesehatan dan keselamatan- Kegiatan ini menggunakan alat pemotong dan jarum suntik serta
kaleng bekas- Gunakan pakaian kerja dan sarung tangan sebelum Anda bekerja- Bekerjalah secara hati-hati, serius dan disiplin- Siapkan kotak P3K diruang kerja
Langkah kerja- Bagilah Siswa menjadi kelompok-kelompok kerja- Setiap Siswa diharapkan dapat mengerjakan pekerjaan sendiri- Jagalah kelembaban cangkokan dengan cara menyiram (pilih
salah satu):
a. Suntikan air beberapa milimeter ke dalam larutan cangkokan
Modul TAN.BB.02.015.01 44TAN.BB.02.016.01
b. Merembeskan air atau meneteskan air sedikit-sedikit dari kaleng/tabung bambu
Setelah cangkokan cukup umur dan memenuhi syarat untuk dipotong lakukanlah pemotongan tapi sebelumnya supaya tidak kaget, guntinglah akar yang menembus media.
Potonglah cangkokan tepat dibawah pembungkus cangkokan
Modul TAN.BB.02.015.01 45TAN.BB.02.016.01
Lalu semaikan pada plastik polybag dan simpan ditempat yang teduh!
Modul TAN.BB.02.015.01 46TAN.BB.02.016.01
Kegiatan belajar 4: Menyetek cabang
a. Tujuan kegiatan pemelajaran Setelah mempelajari modul ini peserta diklat diharapkan dapat melakukan perbanyakan tanaman dengan menyetek pada cabang dengan baik.
b. Uraian materi Setek adalah suatu perlakuan pemisahan, pemotongan beberapa bagian dari tanaman (akar, batang, daun dan tunas) agar bagian-bagian tersebut menjadi individu baru. Perbanyakan dengan stek juga bisa mendapatkan tanaman baru yang mempunyai sifat-sifat seperti induknya, seperti: ketahanan terhadap serangan penyakit, rasa buah, warna dan keindahan bunganya dan lain-lain. Cara ini banyak dipilih orang, apalagi bagi petani buah-buahan dan tanaman hias karena bahan untuk membuat stek ini hanya sedikit tetapi dapat diperoleh bibit tanaman dalam jumlah banyak. Dengan stek biasanya mempunyai persamaan dalam umur, tinggi tanaman, sifat-sifat yang lain seperti induknya dan kita memperoleh tanaman yang sempurna yaitu telah mempunyai akar, batang dan daun dalam waktu yang relatif singkat dengan cara yang sangat sederhana.
Stek cabangStek cabang sering disebut dengan stek kayu karena umumnya tanaman yang dikembangbiakan dengan stek cabang adalah tanaman berkayu.Stek cabang ini meliputi stek cabang yang sudah tua atau stek cabang setengah tua. Pohon yang biasanya distek cabang yang telah tua, adalah : kedondong, jambu air, jambu semarang, beberapa jenis jeruk (Rough lemon, Japansche citroen), markisa, delima, ceremai, adpokat, anggur dan tanaman hias (kembang sepatu).
Modul TAN.BB.02.015.01 47TAN.BB.02.016.01
Sedangkan yang biasanya di stek cabang yang setengah tua, adalah : bougenvil, melati, mawar dan klerodendron.Untuk memudahkan pertumbuhan akar pada stek, kadang-kadang kita juga perlu mengikutkan sebagian kayu dari batang induk, sehingga bentuk stek cabang ini tidak hanya lurus tetapi bertumit atau berbentuk seperti martil. Stek yang berbentuk martil disebut stek martil sedangkan yang mempunyai bentuk bertumit disebut stek bertumit. Dua model stek cabang ini sering digunakan untuk memperbanyak tanaman yang mempunyai empulur banyak dengan demikian perlu untuk menambah kayu pada pangkal stek agar karbohidrat yang tersedia cukup karena karbohidrat ini berperanan penting pada pembentukan akar.Cabang yang kita pilih untuk stek biasanya yang mempunyai umur kurang lebih satu tahun. Cabang yang terlalu tua kurang baik untuk distek, begitu pula cabang yang terlalu muda. Pilihlah cabang yang sehat dan tidak terkena hama karena dapat mengganggu kelangsungan hidupnya dikemudian hari. Setelah cabang yang dikehendaki ditemukan, kita melakukan perlakuan ekstra pada cabang untuk untuk merangsang pertumbuhan akar yaitu: (1) Melukai batang kira-kira 30–40 cm dibawah ujung stek yang
nantinya kita akan potong selebar 1–2,5 cm kira-kira 1–3 bulan sebelum penyetekan;
(2) Mengetiolasi batang dengan cara pembalutan batang dengan pembalut berwarna hitam sehingga cahaya matahari yang menimpa akan selalu dipantulkan.
Pengambilan stek/pemotongan stek menggunakan pisau tajam sehingga akan dihasilkan permukaan potongan yang halus.Batang kita potong antara 10–30 cm bergantung pada jenis tanamannya atau paling tidak setiap stek mempunyai 3–5 mata tunas. Bahan untuk stek biasanya bagian tengah atau pangkal saja.
Modul TAN.BB.02.015.01 48TAN.BB.02.016.01
Bentuk potongan pangkal stek bisa dibuat datar maupun miring. Pada irisan yang berbentuk miring jumlah akar yang tumbuh lebih banyak dan juga dihasilkan satu akar yang besar pada ujung stek. Saat pemotongan yang baik yaitu pada saat kelembaban udara tinggi dan tanaman sedang tidak mengalami pertumbuhan, saat seperti ini biasanya terjadi pada awal musim hujan.Pada stek bertumit biasanya kita melakukan penyayatan batang sehingga bagian kulit dan kayu dari batang ikut tersayat. Bagian kulit dan kayu yang tersayat ini, permukaannya kita ratakan sehingga diameternya menjadi 2–3 cm. Sedangkan stek bermartil dibuat dengan mengikutkan sepotong batang induk.Penyemaian stek dilakukan dalam dua cara: yaitu dalam suatu wadah atau dalam suatu bedengan, hal ini bergantung kepada banyak sedikitnya jumlah stek yang disemai.Media penyemaian dengan wadah biasanya terdiri dari pasir saja; pasir dengan sekam perbandingan 3 : 1 atau campuran pasir, lumut dan tanah gembur/kompos dengan perbandingan 2 : 1 : 1.Sedangkan media penyemaian dengan bedengan memakai campuran tanah dan pasir dengan perbandingan 1 : 1, bentuk bedengan seperti biasa.Untuk mempercepat pertumbuhan akar stek, bisa digunakan ZPT seperti: Indol butyric acid (IBA), Indol acetic acid (IAA) atau Napthalin acetic acid (NAA) yang diencerkan sampai konsentrasi 500–10.000 ppm. Lama perendaman stek bergantung pada jenis tanaman yang diperbanyak.Setelah perakaran dan tunas cukup banyak, bibit stek bisa dipindahkan ke polybag, pot atau langsung ke lahan pertanaman.
c. RangkumanMenyetek adalah suatu perlakuan pemisahan, pemotongan beberapa bagian dari tanaman (akar, batang, daun dan tunas) dengan tujuan agar bagian-bagian tersebut menjadi individu baru.
Modul TAN.BB.02.015.01 49TAN.BB.02.016.01
Perbanyakan dengan stek akan mendapatkan individu baru yang sifat-sifatnya sama dengan induknya, seperti: ketahanan terhadap penyakit, rasa buah, warna dan keindahan bunga dan lain-lain.Stek ini banyak dipilih orang karena caranya sangat sederhana, dari bahan sedikit dapat diperoleh individu baru yang banyak dengan umur dan ukuran tinggi yang relatif sama.Stek cabang ini meliputi stek cabang yang telah tua dan setengah tua.Untuk memudahkan pertumbuhan akar pada stek ini, kadang-kadang perlu juga mengikutkan sebagian kayu dari batang induk, sehingga bentuk stek ini tidak hanya lurus tetapi bertumit atau berbentuk martil.Cabang yang kita pilih untuk stek biasanya yang mempunyai umur kurang lebih satu tahun.Pemotongan stek harus menggunakan pisau/alat pemotong yang tajam, agar dihasilkan permukaan potongan yang halus. Batang kita potong antara 10– 30 cm bergantung jenis tanamannya, paling tidak setiap stek mempunyai 3– 5 mata tunas.Penyemaian stek bisa dilakukan dalam dua cara. Cara pertama disemaikan dalam suatu wadah, sedangkan cara yang lain dalam suatu bedengan tergantung dari banyak sedikitnya stek yang akan disemaikan.Untuk mempercepat pertumbuhan akar pada stek biasanya dibantu dengan zat pengatur tumbuh (ZPT) dengan cara dan dosis yang dipakai sesuai aturan.Setelah perakaran dan tunas cukup banyak, bibit stek ini dipindahkan ke kantung-kantung plastik (polybag), pot atau langsung ke lokasi pertanaman.
d. Tugas 1. Carilah referensi dan buatlah ringkasan tentang
perbanyakan dengan stek cabang.
Modul TAN.BB.02.015.01 50TAN.BB.02.016.01
2. Lakukan observasi ke kebun pembibitan/balai-balai penelitian dan diskusikan tentang perbanyakan tanaman dengan stek cabang yang meliputi:- Metode yang digunakan- Jenis peralatan dan bahan- Prosedur kerja- Praktik kerja- Buatlah laporan dari hasil observasi!
3. Lakukan diskusi mengenai hasil ringkasan dan hasil observasi Anda bersama teman sekolah dan Guru pembimbing. Buatlah kesimpulan dari hasil diskusi!
4. Hasil ringkasan dan hasil observasi yang telah didiskusikan serta telah disetujui guru pembimbing diadministrasikan sebagai bukti belajar.
e. Test formatif1. Apa yang dimaksud dengan menyetek? 2. Mengapa perbanyakan tanaman dengan menyetek
banyak dilakukan orang?3. Bagaimana cara menyetek tanaman yang
mempunyai empulur banyak?4. Mengapa cabang yang terlalu tua kurang baik
dipakai menyetek?5. Bagaimana cara untuk mempercepat pertumbuhan
akar stek?
f. Kunci jawaban1. Meyetek adalah suatu cara perbanyakan tanaman
dengan cara perlakuan pemisahan/pemotongan beberapa bagian dari tanaman (akar, batang, daun dan tunas) untuk mendapatkan individu baru.
Modul TAN.BB.02.015.01 51TAN.BB.02.016.01
2. Karena menyetek ini caranya sangat sederhana, menggunakan alat yang sederhana dari bahan yang sedikit dapat menghasilkan individu baru yang banyak dengan umur, ukuran tinggi yang relatif sama dan sifat-sifatnya sama dengan induknya.1. Dengan cara stek bertumit dan stek bermartil2. Karena cabang yang terlalu tua sangat sulit untuk
membentuk akar, sehingga memerlukan waktu yang sangat lama
3. Untuk mempercepat pertumbuhan akar stek: a. Dengan perlakuan ekstra, yaitu: pelukaan cabang calon
stek dan mengetiolasi cabang yang akan di stek b. Dengan menggunakan ZPT, seperti: IAA, IBA, NAA
Modul TAN.BB.02.015.01 52TAN.BB.02.016.01
g. Lembar kerja
Alat: - Pisau yang tajam- Gunting stek yang tajam- Cawan/baskom/kaleng kecil
Bahan: - Tanaman induk- Kotak kayu/pot/keranjang, kantong plastik- Pasir- Sekam- Pupuk kandang/kompos- Furadan 3 G- Zat pengatur tumbuh
Kesehatan dan keselamatan kerja:- Kegiatan ini menggunakan pisau/gunting stek yang tajam- Bahan-bahan kimia dan bahan-bahan yang kotor- Gunakan pakaian kerja dan sarung tangan sebelum Anda bekerja- Bekerjalah secara hati-hati, serius dan disiplin- Siapkan kotak P3K diruang kerja
Langkah kerja:- Bagilah Siswa menjadi kelompok-kelompok kerja- Pilihlah pohon induk yang akan distek yang telah memenuhi
persyaratan- Potonglah stek antara 10–30 cm (3–5 mata tunas), beberapa daun
disisakan (stek lurus) bentuk stek martil dan stek bertumit dibelakang!
- Masukan pangkal batang stek ke dalam zat perangsang tumbuh
Modul TAN.BB.02.015.01 53TAN.BB.02.016.01
- Agar ZPT tetap menempel pada posisinya dan stek tidak bergoyang pada saat disemai, pangkal stek dibungkus tanah lempung.
- Semaikan batang-batang stek ke dalam pot/kantong plastik atau bedengan yang telah disiapkan.
Modul TAN.BB.02.015.01 54TAN.BB.02.016.01
- Bentuk stek bertumit
- Bentuk stek martil
Modul TAN.BB.02.015.01 55TAN.BB.02.016.01
Kegiatan belajar 5: Menyetek Daun
a. Tujuan kegiatan pemelajaran Setelah mempelajari modul ini peserta diklat diharapkan dapat melakukan perbanyakan tanaman dengan stek daun cabang dengan baik.
b. Uraian materi Cara perbanyakan vegetatif dengan stek daun banyak diterapkan pada tanaman hias, terutama tanaman hias yang sukulen, daunnya tebal berdaging kandungan airnya tinggi. Daun yang dipilih untuk stek ini harus telah cukup umur dengan demikian mempunyai kandungan karbohidrat yang cukup tinggi. Daun untuk stek ini harus berwarna hijau segar. Jangan memilih daun yang berwarna kekuningan karena telah layu atau kekurangan nitrogen, daun yang demikian akan sulit membentuk perakaran. Tanaman yang bisa diperbanyak dengan stek daun adalah Violces, Begonia, Lidah mertua dan Cocor bebek.1. Stek daun Violces (Saintpaulia sp.)
Untuk mengakarkan daun tanaman ini bisa dengan menggunakan media air atau media tanah.
- Dengan media airDaun lengkap dengan tangkainya sebagai bahan stek dipangkas/dirompes dari tanaman induk. Tingkat ketuaan daun sedang sehingga bahan makanan yang dikandungnya diperkirakan cukup. Tangkai daun ini dimasukkan ke dalam botol selai berisi air yang telah ditutup dengan plastik atau aluminium foil. Ujung tangkai daun harus tercelup dalam air. Setelah ½ - 1 bulan akar akan mulai tampak dan muncul tunas kecil ke atas perakaran.
- Dengan media tanah
Modul TAN.BB.02.015.01 56TAN.BB.02.016.01
Bahan stek sama dengan yang disemaikan dalam media air. Media semai yang diperlukan berupa campuran tanah kebun, kompos, pupuk kandang dan pasir dengan perbandingan 1 : 2 : 2 : 2. Tempat penyemaian berupa nampan plastik dengan kedalaman 5–10 cm atau wadah roti tawar yang bisa dibuka tutup. Untuk mempercepat pembentukan akar stek, ujung tangkai daun dicelupkan ke dalam pasta Rootone F atau cairan Atonik, kemudian disemaikan.
2. Stek daun Begonia (Begonia sp.)Ada tiga cara stek daun Begonia yang sering digunakan, yaitu stek tangkai daun, stek pembuluh daun dan stek irisan daun. Bahan yang digunakan untuk stek ini adalah daun sehat yang tampak segar dan tebal. Media yang digunakan berupa campuran tanah subur, pupuk kandang/kompos daun pasir dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Untuk mempercepat pertumbuhan akar biasanya digunakan Rootone F, Atonik dan sebagainya.
c. Rangkuman Stek daun biasanya banyak diterapkan pada perbanyakan vegetatif untuk tanaman hias. Daun yang dipilih yaitu yang telah cukup umurnya, kandungan karbohidratnya tinggi dan harus berwarna hijau segar.Tanaman yang bisa diperbanyak dengan stek daun ini adalah Violces, Begonia, Lidah mertua dan Cocor bebek.Pembentukan akar dari stek daun Violces dapat dilakukan dengan dua cara: - Dengan media air- Dengan media tanahBahan yang digunakan untuk stek daun Begonia adalah daun sehat yang tampak segar dan tebal yang diambil dari tangkai daun, pembuluh daun dan irisan daun. Media yang digunakan berupa
Modul TAN.BB.02.015.01 57TAN.BB.02.016.01
campuran tanah subur, pupuk kandang/kompos daun pasir dengan perbandingan 1 : 1 : 1.
Modul TAN.BB.02.015.01 58TAN.BB.02.016.01
d. Tugas 1. Carilah referensi dan buatlah ringkasan
tentang perbanyakan tanaman dengan stek daun!2. Lakukan observasi ke kebun
pembibitan/balai-balai penelitian tanaman hias dan diskusikan tentang perbanyakan tanaman dengan stek daun yang meliputi:- Metode yang digunakan - Alat dan bahan yang digunakan- Prosedur kerja- Praktek kerja- Buatlah laporan dari hasil observasi
3. Lakukan diskusi mengenai hasil ringkasan dan hasil observasi Anda bersama teman sekolah dan guru pembimbing.
4. Hasil ringkasan dan hasil observasi yang telah didiskusikan serta telah disetujui guru pembimbing diadministrasikan sebagai bukti belajar.
e. Test formatif
1. Jenis tanaman hias yang bagaimana yang biasanya diperbanyak dengan stek daun?
2. Mengapa kita sebaiknya jangan memilih daun untuk stek yang berwarna kekuning-kuningan?
3. Tanaman apa saja bisa diperbanyak dengan stek daun?4. Sebutkan media yang dipakai untuk membentuk akar pada
tanaman Violces?5. Bagian apa saja yang bisa dipakai pada stek daun tanaman
Begonia?
f. Kunci jawaban 1. Tanaman hias yang sukulen, daunnya tebal berdaging dan
kandungan airnya tinggi.
Modul TAN.BB.02.015.01 59TAN.BB.02.016.01
2. Karena daun yang berwarna kekuning-kuningan telah layu atau kekurangan nitrogen, daun yang demikian ini akan sulit membentuk perakaran.
3. Tanaman: - Violces (Saintpaulia sp.)- Begonia (Begonia sp.)- Lidah mertua (Sansevieria sp).- Cocor bebek
4. - Media air- Media tanah
5. - Tangkai daun- Pembuluh daun- Irisan daun
g. Lembar kerja Alat: - Pisau yang tajam- Pencongkel
Bahan: - Tanaman induk - Pupuk kandang/kompos- Botol - Tanah- Nampan/baskom - Pasir - Pot - ZPT- Kayu/sumpit - Plastik
Keselamatan dan kesehatan kerja: - Kegiatan ini menggunakan pisau tajam, botol, pupuk kandang dan
lain-lain- Gunakan pakaian kerja dan sarung tangan sebelum Anda bekerja- Bekerjalah secara hati-hati, serius dan disiplin- Siapkan kotak P3K diruang kerja
Modul TAN.BB.02.015.01 60TAN.BB.02.016.01
Langkah kerja: Bagilah Siswa menjadi kelompok-kelompok kerja- Pilihlah daun yang akan distek
(a) Stek daun ViolcesDengan media air:- Pangkas/rompes daun lengkap dengan tangkainya
- Masukkan kedalam botol berisi air
- Akar akan tumbuh diikuti tunas daun
Modul TAN.BB.02.015.01 61TAN.BB.02.016.01
- Pindahkan ke dalam pot
Dengan media tanah:- Bahan stek sama disemaikan dalam media air (seperti
langkah-langkah dalam media air)- Siapkan media campuran tanah: kompos: pupuk kandang:
pasir= 1 : 2 : 2 : 2- Masukkan ke dalam nampan dengan kedalaman 5–10 cm
- Semprot media dalam wadah sampai basah
- Buatlah lubang sebesar lidi pada media
Modul TAN.BB.02.015.01 62TAN.BB.02.016.01
- Setelah tumbuh tunas yang cukup kuat congkel bersama perakarannya
- Semaikan dalam media pada lubang yang telah dibuat, tutup permukaannya dengan kaca atau plastik transparan.
- Tanaman baru dipindahkan ke dalam pot.
(b) Stek daun Begonia
Modul TAN.BB.02.015.01 63TAN.BB.02.016.01
Stek tangkai daun:- Semprot media dengan air sampai basah
- Potong tangkai daun sepanjang 5 cm
- Semaikan dalam media dan tutup dengan plastik
Modul TAN.BB.02.015.01 64TAN.BB.02.016.01
- Antara 2–3 minggu akan muncul tunas baru
- Anakan dipisahkan dan ditanam dalam pot
Stek pembuluh daun:- Basahi media dengan air secukupnya
- Potong tangkai daun
Modul TAN.BB.02.015.01 65TAN.BB.02.016.01
- Balikkan daun sehingga pembuluhnya tampak jelas dan lukai pembuluhnya
- Daun diletakkan di media tumbuh dengan bagian permukaan sebelah atas
- Bagian pinggir daun ditancapi tusuk gigi, kemudian ditutup dengan plastik
Modul TAN.BB.02.015.01 66TAN.BB.02.016.01
- Tunas baru akan tumbuh pada setiap potongan pembuluh daun
Stek irisan daun:- Daun Begonia dipotong-potong berbentuk segitiga
- Bagian stek yang runcing disemaikan
- Letakkan ditempat yang teduh
Modul TAN.BB.02.015.01 67TAN.BB.02.016.01
(c) Stek daun lidah mertua (Sansevieria sp.)- Daun dipotong-potong menjadi beberapa bagian (10 cm)
- Tancapkan potongan daun dalam media
- Tunas baru akan tumbuh dari pangkal stek
Modul TAN.BB.02.015.01 68TAN.BB.02.016.01
- Pindahkan ke dalam pot
Modul TAN.BB.02.015.01 69TAN.BB.02.016.01
Kegiatan belajar 6: Menyetek Akar
a. Tujuan kegiatan pemelajaran Setelah mempelajari modul ini peserta diklat diharapkan dapat melakukan perbanyakan tanaman dengan stek akar dan berhasil dengan baik.
b. Uraian materi Banyak jenis tanaman yang bisa diperbanyak dengan menyetek akar ini, yaitu beberapa tumbuhan yang berbentuk pohon, semak, tanaman pemanjat, perenial (tanaman tahunan) dan tanaman dataran tinggi. Dinegara yang memiliki 4 musim, sistem perbanyakan tanaman vegetatif ini banyak dilakukan, karena menurut mereka cara ini sangat mudah di kerjakan.Beberapa tanaman bisa diperbanyak dengan stek akar adalah cemara, jambu biji, jeruk keprok, kesemek dan sukun.Akar tidak bermata tunas, sehingga untuk menyemaikannya cukup lama untuk mempercepat pertumbuhan tunas dan akar dari semai ini kadang-kadang stek perlu dilukai sehingga akan terbentuk kalus.Mengakarkan stek ini sebaiknya dilakukan pada situasi lingkungan yang dingin, sekalipun tidak menutup kemungkinan adanya suatu jenis yang menyukai situasi yang hangat. Stek akar muda akan berakar lebih cepat dan lebih baik bila dibandingkan dengan stek akar sebesar pensil. Tapi untuk tanaman yang tidak bisa menghasilkan akar sebesar itu, bisa dipilih akar-akarnya yang terbesar.
Cara memperoleh bahan stek akar: - Pada tanaman yang besar, seperti: semak dan pohon, kita lubangi
tanah sampai akarnya kelihatan kemudian ambil yang diperlukan lalu lubang ditutup kembali dengan tanah semula.
Modul TAN.BB.02.015.01 70TAN.BB.02.016.01
- Pada tanaman yang kecil, caranya dengan mencabut tanaman tersebut kemudian ambil beberapa akar yang diperlukan lalu tanaman ditanam kembali.
Stek dipotong 5 cm dengan silet atau pisau yang tajam agar menghasilkan potongan yang bersih dan rata.Cara menumbuhkan akar dan tunas pada stek ini bisa dengan posisi berdiri atau berbaring. Untuk stek yang akan disemaikan dalam posisi berdiri, sewaktu memotong kita harus memberi tanda mana yang ujung dan mana pangkalnya.Bagian ujung stek akar adalah bagian yang paling dekat dengan batang tanaman. Bagian ujung dipotong diagonal sedang bagian pangkalnya dipotong lurus. Setelah stek siap, taburi dengan fungisida yang berbahan aktif kaptan untuk mencegah jamur-jamur penganggu perakaran.Sebagai media tanam stek adalah pasir kasar yang telah bersih dari lumpur dengan tebal media 7 cm.Masing-masing stek berjarak 4–5 cm. Stek yang kurus biasanya tidak bisa ditancapkan pada media, maka stek tersebut cukup diletakkan pada perumukaan media, masing-masing berjarak 4–5 cm. Bagian atasnya ditaburi media setebal 12 mm.Usahakan media selalu lembab, supaya stek menghasilkan pucuk (tunas) lebih dulu sebelum akar. Jangan terburu-buru mencabut semai, biarkan beberapa hari sampai akar tumbuh banyak baru setelah itu dipisahkan ke pot.
c. Rangkuman Stek akar banyak dilakukan oleh orang-orang yang tinggal dinegara-negara yang memiliki 4 musim.Jenis tanaman yang bisa diperbanyak dengan cara ini, yaitu beberapa tumbuhan yang berbentuk pohon, semak, tanaman pemanjat, perenial dan tanaman dataran tinggi.
Modul TAN.BB.02.015.01 71TAN.BB.02.016.01
Beberapa tanaman yang bisa diperbanyak dengan stek akar, diantaranya: cemara, jambu biji, jeruk keprok, kesemek dan sukun.Mengakarkan stek ini sebaiknya dilakukan pada suatu kondisi lingkungan yang dingin meskipun dapat juga dilakukan pada situasi yang hangat.
Modul TAN.BB.02.015.01 72TAN.BB.02.016.01
Cara memperoleh bahan stek adalah:- Untuk tanaman besar (pohon dan semak):
lubangi tanah sampai terlihat akarnya, lalu ambil secukupnya dan tutup kembali.
- Untuk tanaman yang lebih kecil: cabut tanaman tersebut, ambil beberapa akar yang diperlukan lalu ditanam kembali.
Stek dipotong-potong 5 cm dengan pisau atau silet yang tajam agar menghasilkan potongan yang bersih dan rata. Penumbuhan akar dan tunas pada stek akar ini bisa dengan posisi berdiri atau berbaring.Usahakan media selalu lembab, supaya stek menghasilkan pucuk (tunas) lebih dulu sebelum akar.
d. Tugas 1. Carilah referensi dan buatlah ringkasan tentang
perbanyakan tanaman dengan stek akar!2. Lakukan observasi ke kebun pembibitan/balai-
balai penelitian tanaman hias dan diskusikan tentang perbanyakan tanaman dengan stek daun yang meliputi:- Metode yang digunakan - Alat dan bahan yang digunakan- Prosedur kerja- Praktik kerja- Buatlah laporan dari hasil observasi
3. Lakukan diskusi mengenai hasil ringkasan dan hasil observasi Anda bersama teman sekolah dan guru pembimbing.
4. Hasil ringkasan dan hasil observasi yang telah didiskusikan serta telah disetujui guru pembimbing diadministrasikan sebagai bukti belajar.
e. Test formatif
Modul TAN.BB.02.015.01 73TAN.BB.02.016.01
1. Sebutkan jenis tanaman yang dapat diperbanyak dengan stek akar!
2. Bagaimana cara untuk mempercepat pertumbuhan tunas dan akar dari stek akar ini?
3. Kapan sebaiknya stek akar ini dilaksanakan?4. Sebutkan langkah-langkah kegiatan cara memperoleh bahan
stek akar pada tanaman besar!5. Mengapa media stek akar harus diusahakan selalu lembab?
f. Kunci Jawaban 1. Beberapa tumbuhan berbentuk pohon, semak, tanaman
pemanjat, perenial dan tanaman dataran tinggi.2. Untuk mempercepat pertumbuhan tunas dan akar dari semai ini
kadang-kadang stek perlu dilukai sehingga akan terbentuk kalus.3. Sebaiknya dilaksanakan pada situasi lingkungan yang dingin,
meskipun dapat juga dilakukan pada situasi yang hangat. 4. Kita lubangi tanahnya sampai akar-akarnya kelihatan, ambil akar
yang diperlukan lalu lubang ditutup kembali dengan tanah semula.
5. Supaya stek dapat menghasilkan tunas dulu sebelum akar.
g. Lembar kerja Alat: - Pisau yang tajam- Silet
Bahan: - Pohon/tanaman induk- Pasir kasar- Fungisida - Kotak kayu- Pot
Modul TAN.BB.02.015.01 74TAN.BB.02.016.01
Keselamatan dan kesehatan kerja: - Kegiatan ini menggunakan pisau atau silet yang tajam dan bahan
kimia- Gunakan pakaian kerja dan sarung tangan sebelum Anda bekerja- Bekerjalah secara hati-hati, serius dan disiplin- Siapkan kotak P3K diruang kerja
Langkah kerja: - Bagilah Siswa menjadi kelompok-kelompok kerja- Pilihlah pohon induk yang akan distek.- Ambil bahan stek dengan cara:
Untuk tanaman besar : lubangi tanah sampai kelihatan akarnya, ambil akar yang diperlukan, lubang ditutup kembali.
Untuk tanaman yang kecil : cabut tanaman dengan akarnya, ambil beberapa akar yang diperlukan lalu ditanam kembali.
- Akar dipotong-potong menjadi beberapa bagian
- Potongan stek yang gemuk ditumbuhkan secara vertikal (tegak) dan yang kurus ditumbuhkan secara horisontal (rebah).
Modul TAN.BB.02.015.01 75TAN.BB.02.016.01
Modul TAN.BB.02.015.01 76TAN.BB.02.016.01
- Setelah tumbuh tunas dan akar pindahkan kedalam pot
Modul TAN.BB.02.015.01 77TAN.BB.02.016.01
BAB. IIIEVALUASI
A. EVALUASI KOGNITIF SKILL/Evaluasi penguasaan pengetahuan
a. Mencangkok1. Mengapa kegiatan mencangkok ini banyak dipilih,
pertimbangan-pertimbangan apa yang mendasarinya?2. Sebutkan jenis-jenis tanaman dan beberapa contoh
tanaman yang biasa diperbanyak dengan mencangkok?3. Sebutkan kelebihan dan kekurangan perbanyakan
dengan cangkok!4. Kapan sebaiknya perbanyakan tanaman dengan
mencangkok ini dilaksanakan?5. Mengapa media tanah terutama tanah “mentah”
sebaiknya tidak dipakai pada mencangkok?6. Mengapa plastik bening banyak dipilih sebagai
pembalut media cangkok?7. Mengapa batang yang telah terserang hama
penggerek tidak baik bila dicangkok?8. Apa tujuan dari pemilihan cabang berukuran kecil
untuk mencangkok?9. Bagaimana proses pembentukan akar pada
mencangkok?10. Zat perangsang tumbuh jenis apa yang dipakai pada
mencangkok?
b. Menyetek1. Apakah kelebihan perbanyakan dengan stek
dibanding cangkok?
Modul TAN.BB.02.015.01 78TAN.BB.02.016.01
2. Mengapa cabang yang terlalu muda sebaiknya tidak dipakai untuk menyetek?
3. Kapan waktu pemotongan stek yang baik, mengapa?4. Pada tanaman hias yang bagaimana, stek daun
dapat diterapkan?5. Sebutkan tanaman yang bisa diperbanyak dengan
stek daun?6. Sebutkan beberapa stek daun pada tanaman
Begonia?7. Media tanah yang dipakai untuk menyemai stek
daun pada Begonia adalah …………8. Jenis tanaman yang dapat diperbanyak dengan stek
akar adalah …………. 9. Bagaimana cara mendapatkan bahan untuk stek
akar?10. Pestisida apa yang bisa digunakan untuk menaburi
potongan untuk stek akar?
B. EVALUASI PSIKOMOTORIK SKILL/Evaluasi kecakapan keterampilan a. Observasi dari elemen kompetensi: alat dan bahan
yang dipakai, memilih bahan, pengambilan bahan, menyangkok, menyetek,
memelihara cangkok dan stek.
Modul TAN.BB.02.015.01 79TAN.BB.02.016.01
No.
KriteriaYa
Tidak
Ket
1. Beberapa alat diletakan pada mejadiidentifikasi dan dipisahkan- Alat
memenuhi syarat- Alat sesui
dengan kebutuhan untuk:= Menyangkok= Menyetek cabang= Menyetek daun= Menyetek akar
2. Pohon induk disiapkan dengan ketentuan:- Umur
tanaman sesuai ketentuan - Tanaman
sudah berbunga dan berbuah beberapa kali
- Kelihatan kuat dan subur serta sehat
- Ukurannya sesuai
Bisa dengan tanya jawab
- Bentuk cabang baik
Modul TAN.BB.02.015.01 80TAN.BB.02.016.01
No.
KriteriaYa
Tidak
Ket
3. Pengambilan bahan- Permukaan
potongan halus- Ukuran
panjang sesuai kriteria- Penyayatan
kulit sesuai kriteria- Jarak sayatan
sesuai ketentuan- Kambium
dibersihkan dengan baik
cangkok
4. Pelaksanaan kegiatana. Cangkok
- Ukuran diameter cabang tepat
- Vigor cabang baik
- Warna cabang coklat muda
- Panjang cabang tepat
- Bentuk dan besar/kecilnya sayatan seimbang
sesuai ketentuan
Modul TAN.BB.02.015.01 81TAN.BB.02.016.01
No.
KriteriaYa
Tidak
Ket
b. Stek cabang- Umur cabang
1 tahun- Performansi
cabang baik- Warna cabang
yang dipilih kehijau-hijauan- Ukuran
panjang stek tepat - Bentuk dan
ukuran stek sesuai - Wadah untuk
media tepat- Media yang
dipakai tepat - Ukuran
bedengan tepat- ZPT yang
dipakai jenis dan dosisnya tepat
sesuai ketentuan
Modul TAN.BB.02.015.01 82TAN.BB.02.016.01
No.
KriteriaYa
Tidak
Ket
c. Stek daun- Bahan stek
tepat - Umur daun
cukup - Warna daun
hijau segar - Bahan-bahan
untuk penyemaian tepat - Media tumbuh
tepat - ZPT yang
digunakan jenis dan dosisnya tepat
sesuai ketentuan
d. Stek akar- Cara
pengambilan bahan tepat - Ukuran stek
akar 5 cm - Kualitas
potongan baik- Posisi
penyemaian stek tepat- Pestisida yang
digunakan tepat- Media semai
yang dipakai tepat
sesuai ketentuan
Modul TAN.BB.02.015.01 83TAN.BB.02.016.01
Modul TAN.BB.02.015.01 84TAN.BB.02.016.01
C. EVALUASI ATTITUDE SKILL/Evaluasi tingkah laku
Skor perolehanNo. Atribut Believe
(Preferensi Siswa)
Evaluation (evaluasi/Guru
)
1. Disiplin 1 2 3 4 5 1 2 3 4 52. Taat azas3. Kemampuan untuk bekerja keras4. Konsistensi5. Kemauan untuk memeperoleh
hasil terbaik6. Kemauan untuk bekerja keras7. Kreatif
Catatan: Untuk mengisi skor sikap Anda dalam melaksanakan kegiatan mencangkok, menyetek ada 2 sumber yang harus ditulis, yaitu: skor dibawah kolom believe/preferensi Anda sendiri. Anda harus mengisi tiap atribut sesuai apa yang Anda rasakan selama melaksanakan kegiatan belajar pada kompetensi ini.
Modul TAN.BB.02.015.01 85TAN.BB.02.016.01
D. PEDOMAN PENILAIAN KOGNITIFa. Mencangkok
No. Kunci Jawaban Alternatif SkorSkor
Peserta1. Mendapatkan tanaman baru yang mempunyai
sifat-sifat seperti induknya, seperti: tahan terhadap hama dan penyakit, rasa buah dan keindahan bunga
Jawaban sesuai2 jawaban sesuai1 jawaban sesuaiTidak ada jawaban Sesuai
1,000,500,250,00
2. a. Pohon buah-buahan, contoh: mangga, jeruk besar, jeruk nipis, jeruk manis, jenis-jenis jambu, delima, belimbing, lengkeng.
b. Tanaman hias, contoh; bunga sakura, kemuning, soka, nusa indah, bougenvile, cemara dsb.
Jawaban sesuai10 jawaban sesuai5 jawaban sesuaiTidak ada jawaban sesuai
1,000,500,250,00
Modul TAN.BB.02.015.01 86TAN.BB.02.016.01
No. Kunci Jawaban Alternatif SkorSkor
Peserta3. a. Keunggulan:
- Sifat tanaman bisa persis seperti induknya - Bisa berbuah dengan cepat- Waktu perbanyakan relatif singkat 1–3
bulan
Jawaban sesuai3 jawaban sesuai2 jawaban sesuai1 jawaban sesuai
1,000,750,500,25
b. Kelemahan: - Tidak dapat dilakukan secara besar-
besaran - Bibit cangkok sulit bertahan hidup
didaerah yang air tanahnya rendah karena perakarannya pendek
Tidak ada jawaban sesuai
0,00
4. Musim hujan dan musim kemarau masing-masing ada kelebihan dan kekurangannya
Jawaban sesuai1 jawaban sesuaiTidak ada jawaban Sesuai
1,000,500,00
Modul TAN.BB.02.015.01 87TAN.BB.02.016.01
No. Kunci Jawaban Alternatif SkorSkor
Peserta5. Karena jenis tanah demikian jika kering akan
mengeras dan juga berat sehingga dapat mematahkan cabang cangkokan
Jawaban sesuai1 jawaban sesuaiTidak ada jawaban Sesuai
1,000,500,00
6. Harganya murah, mudah didapat, bisa menahan penguapan air media, kita bisa melihat akar secara langsung
Jawaban sesuai3 jawaban sesuai2 jawaban sesuai1 jawaban sesuai Tidak ada jawaban Sesuai
1,000,750,500,250,00
7. Karena akan terhambat aliran air dan hara dari bawah ke pucuk cabang akibatnya akan menghasilkan cangkokan yang pucat.
Jawaban sesuai1 jawaban sesuaiTidak ada jawaban sesuai
1,000,500,00
8. Agar dari tiap pohon induk diperoleh belasan sampai puluhan cangkokandan bentuk pohon tidak akan rusak
Jawaban sesuai1 jawaban sesuaiTidak ada jawaban sesuai
1,000,500,00
Modul TAN.BB.02.015.01 88TAN.BB.02.016.01
No. Kunci Jawaban Alternatif SkorSkor
Peserta9. Dengan terbuangnya floem yang terdapat pada
kulit cabang, maka zat-zat makanan yang berupa karbohidrat, zat pembentuk akar (rizokalin) dan auxin sebagai ZPT yang berasal dari daun-daun dibagian atas sayatan, tidak akan mengalir ke bawah. Zat tersebut mengumpul dibagian atas sayatan sehingga terjadi pembengkakan. Jika ada media yang lembab zat-zat tersebut akan membentuk akar.
Jawaban sesuai1 jawaban sesuaiTidak ada jawaban sesuai
1,000,500,00
10. Zat perangsang tumbuh akar, IAA, IBA dan NAA Jawaban sesuaiTidak ada jawaban sesuai
1,000,00
Total 10,00
Modul TAN.BB.02.015.01 89TAN.BB.02.016.01
b. Menyetek
No. Kunci Jawaban Alternatif SkorSkor
Peserta1. Kalau cangkok memerlukan pohon induk untuk
menumbuhkan akar-akarnya sampai mampu berdiri sendiri, sedangkan stek dengan sendirinya bisa menumbuhkan akar batang dan daun jadi tanaman sempurna, teknik stek sangat sederhana.
Jawaban sesuaiJawaban agak sesuaiTidak ada jawaban Sesuai
1,000,500,00
2. Cabang yang terlalu muda proses penguapannya sangat cepat sehingga stek menjadi lemah dan akhirnya mati.
Jawaban sesuaiJawaban agak sesuaiTidak ada jawaban Sesuai
1,000,50
0,00
3. Pada awal musim hujan, karena pada saat ini kelembaban tinggi dan tanaman sedang tidak mengalami pertumbuhan
Jawaban sesuaiJawaban agak sesuaiTidak ada jawaban Sesuai
1,000,50
0,00
Modul TAN.BB.02.015.01 90TAN.BB.02.016.01
No. Kunci Jawaban Alternatif SkorSkor
Peserta4. Tanaman hias yang sukulen, daunnya tebal
berdaging dan kandungan airnya tinggiJawaban sesuai2 jawaban sesuai1 jawaban sesuaiTidak ada jawaban Sesuai
1,000,500,250,00
5. Violces, begonia, lidah mertua dan cocor bebek Jawaban sesuai3 jawaban sesuai2 jawaban sesuai 1 jawaban sesuai Tidak ada jawaban Sesuai
1,000,750,500,250,00
6. Stek tangkai daun, stek pembuluh daun dan stek irisan daun
Jawaban sesuai2 jawaban sesuai1 jawaban sesuai Tidak ada jawaban Sesuai
1,000,500,250,00
Modul TAN.BB.02.015.01 91TAN.BB.02.016.01
No. Kunci Jawaban Alternatif SkorSkor
Peserta7. Tanah subur/top soil, pupuk kandang/kompos
dan pasir : 1 : 1 : 1Jawaban sesuaiTidak ada jawaban Sesuai
1,000,00
8. Tanaman yang berbentuk pohon, semak, tanaman pemanjat, perenial (tanaman tahunan) dan tanaman dataran tinggi.
Jawaban sesuai4 jawaban sesuai2 jawaban sesuai 1 jawaban sesuai Tidak ada jawaban Sesuai
1,000,750,500,250,00
9. a. Pada tanaman yang besar: seperti semak dan pohon, kita lubangi tanah sampai akarnya terlihat, ambil akar yang diperlukan, lalu lubang ditutup kembali.
Jawaban sesuaiJawaban agak sesuai1 jawaban sesuai Tidak ada jawaban Sesuai
1,000,500,250,00
Modul TAN.BB.02.015.01 92TAN.BB.02.016.01
No. Kunci Jawaban Alternatif SkorSkor
Pesertab. Pada tanaman yang kecil
dicabut tanaman tersebut lalu diambil beberapa akar yang diperlukan kemudian ditanam kembali.
Jawaban sesuaiJawaban agak sesuai1 jawaban sesuai Tidak ada jawaban Sesuai
1,000,500,250,00
10. Taburi dengan fungisida yang berbahan aktif kaptan
Jawaban sesuaiJawaban agak sesuai1 jawaban sesuai Tidak ada jawaban Sesuai
1,000,500,250,00
Total 10,00
Modul TAN.BB.02.015.01 93TAN.BB.02.016.01
BAB. IV PENUTUP
Setelah menyelesaikan seluruh proses pemelajaran kompetensi mencangkok dan menyetek, dan mengumpulkan seluruh bukti belajar sesuai ketentuan yang telah ditetapkan, selanjutnya Anda dapat mendaftarkan diri untuk mengikuti uji kompetensi.Pelaksanaan uji kompetensi dilaksanakan pada Sekolah, industri penjamin mutu, atau lembaga sertifikasi profesi yang ada didaerah dimana Anda bermukim/bersekolah.Kejelasan uji kompetensi apa yang akan diikuti, kapan pelaksanaannya dan dimana uji kompetensi akan dilaksanakan harus di informasikan pada lembaga penyelenggara.Hal-hal yang harus dipertimbangkan sebelum mendaftarkan diri, Anda harus yakin bahwa Anda sudah belajar dan sudah melakukan latihan kompetensi yang akan dimintakan pengakuannya melalui uji kompetensi dan Anda merasa berkompeten serta Guru Anda juga sudah merekomendasikan bahwa Anda telah cukup kompeten.Mudah-mudahan modul ini dapat bermanfaat bagi penulis dan juga bagi siapapun yang mempelajarinya.
Modul TAN.BB.02.015.01 9494
TAN.BB.02.016.01
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 1983. “Violces Molek Jelita”, Majalah Femina Edisi 28 Januari 1983, Jakarta.
Anonymous. 1985. “Membuat Bibit Tanaman”, Bonus Majalah Pertanian Trubus, Trubus No. 1990, Edisi September 1985, Penebar Swadaya, Jakara.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura. 2001. “Pemakaian Zat Pengatur Tumbuh pada Stek”. Journal Hortikultura Volume 11, No. 4, 2001. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Jakarta.
Rochimin, Koesriningrum dan Sri Setyati Haryadi. 1973. “Pembiakan Vegetative”. Departemen Agronomi, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Rismunandar. 1981. “Bertanam Jeruk”. Tarate, Bandung.
Sunarjono, Hendro. 1981. Pengenalan Jenis Tanaman Buah-buahan Penting Di Indonesia. Sinar Baru, Bandung.
Sutiyoso, Yos. 1985. Mencangkok Pohon Buah. Majalah Trubus, Edisi No. 187, Juni 1985, Penebar Swadaya, Jakarta.
Modul TAN.BB.02.015.01 9595
TAN.BB.02.016.01