Download - I. Klasifikasi Energi.docx
TUGAS I
KLASIFIKASI ENERGI
Mata Kuliah: Mesin Konversi Energi
Nama Mahasiswa : Dea Amelia
NIM : 4313217142
Jurusan : S1 Teknik Mesin Reguler Khusus
FAKULTAS TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS PANCASILA
I. Pengertian Energi
Energi merupakan kemampuan suatu benda untuk melakukan usaha (kerja) atau
gerak. Dalam sistem internasional (SI), energi dinyatakan dalam satuan joule (J), sedangkan
dalam cgs dinyatakan dengan erg. Satuan energi yang lain adalah kalori atau kilo kalori.
Satuan kalori biasanya digunakan untuk menyatakan besar energi panas (kalor) dan energi
kimia.
Hukum Kekekalan Energi (Hukum I Termodinamika): "Energi tidak bisa diciptakan
ataupun dimusnahkan namun dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain (konversi
energi)".
II. Bentuk-bentuk Energi
Energi terdiri dari beberapa bentuk antara lain:
1. Energi Panas
Energi panas adalah energi yang dimiliki oleh benda-benda yang dapat menimbulkan
panas atau kalori.karena benda tersebut menyala atau terbakar. Energi panas disebut juga
energi kalor. Kalor merupakan salah satu bentuk energi yang dapat mengakibatkan
perubahan suhu maupun perubahan wujud zat. Energi kalor biasanya merupakan hasil
sampingan dari perubahan bentuk energi lainnya. Energi kalor dapat diperoleh dari energi
kimia, misalnya pembakaran bahan bakar. Energi kalor juga dapat dihasilkan dari energi
kinetik benda-benda yang bergesekan.
2. Energi Kimia
Energi kimia adalah energi yang terkandung dalam zat-zat kimia yang dihasilkan atau
dilepaskan dari reaksi kimia. Contoh sumber energi kimia adalah bahan makanan yang
mengandung unsur kimia. Dalam tubuh kita, unsur kimia yang terkandung dalam makanan
mengalami reaksi kimia. Selama proses reaksi kimia, unsur-unsur yang bereaksi
melepaskan sejumlah energi kimia. Energi kimia juga terkandung dalam bahan bakar
dimana apabila terjadi reaksi pembakaran maka akan menghasilkan energi yang dapat
digunakan untuk menggerakkan benda lain.
3. Energi Listrik
Energi listrik adalah energi dihasilkan dari pergerakan elektron dalam suatu benda.
Energi listrik terjadi karena adanya muatan listrik yang bergerak. Muatan listrik yang
bergerak akan menimbulkan arus listrik. Energi listrik banyak digunakan dalam kehidupan
sehari-hari, misalnya untuk penerangan, penggerak mesin, dan pemanas. Energi listrik
berasal dari pembangkit listrik. Pembangkit listrik tersebut menggunakan berbagai sumber
energi, seperti air terjun, reaktor nuklir, angin, atau matahari. Energi listrik yang dihasilkan
oleh pembangkit listrik sangat besar. Untuk menghasilkan sumber energi listrik yang lebih
kecil dapat digunakan aki, baterai, dan generator.
4. Energi Cahaya
Energi yang berasal dari sinar atau cahaya suatu benda yang sangat kuat yang dapat
digunakan untuk melakukan usaha atau merubah suatu benda. Matahari merupakan salah
satu sumber energi cahaya. Energi cahaya dapat diperoleh dari benda-benda yang dapat
memancarkan cahaya, misalnya api dan lampu. Energi cahaya biasanya disertai bentuk
energi lain seperti energi kalor (panas). Bahkan dengan menggunakan sel surya, energi
yang dipancarkan oleh matahari dapat diubah menjadi energi listrik.
5. Energi Bunyi
Energi bunyi adalah energi yang terkandung dalam benda-benda yang dapat
menghasilkan bunyi. Bunyi dihasilkan dari benda yang bergetar. Ketika terdengar bunyi
guntur yang sangat keras, terkadang kaca jendela akan ikut bergetar. Hal ini disebabkan
bunyi sebagai salah satu bentuk energi merambatkan energinya melalui udara. Sebenarnya
ketika terjadi guntur, energi yang dimiliki guntur tidak hanya mengenai kaca rumah tetapi
mengenai seluruh bagian rumah. Akan tetapi, energi yang dimiliki guntur tidak cukup besar
untuk menggetarkan bagian rumah yang lainnya.
6. Energi Nuklir
Energi nuklir adalah energi yang terkandung dalam inti atom yang dihasilkan selama
reaksi nuklir yaitu reaksi fisi (pemisahan inti atom) dan reaksi fusi (penggabungan inti atom)
yang terjadi dalam suatu atom. Reaksi nuklir terjadi pada inti atom yang pecah atau
bergabung menjadi inti atom yang lain dan partikel-partikel lain dengan melepaskan energi
kalor. Reaksi nuklir terjadi di matahari, reaktor nuklir, dan bom nuklir. Energi yang
ditimbulkan dalam reaksi nuklir sangat besar, oleh karena itu energi nuklir dapat digunakan
sebagai pembangkit listrik.
7. Energi Mekanik
Energi mekanik adalah energi yang dimiliki benda karena gerak dan kedudukannya.
Energi mekanik terdiri dari energi potensial dan energi kinetik.
Secara matematis dapat dituliskan:
Em=Ep+Ekdimana
Em = Energi mekanik
Ep = Energi potensial
Ek = Energi kinetik
Bentuk energi mekanik:
a. Energi Potensial
Energi potensial adalah energi yang dimiliki benda karena posisinya (kedudukan)
terhadap suatu acuan.
Sebagai contoh sebuah batu yang diangkat pada ketinggian tertentu memiliki energi
potensial, jika batu dilepas maka batu akan melakukan kerja yaitu bergerak ke bawah atau
jatuh. Jika massa batu lebih besar maka energi yang dimiliki juga lebih besar, batu yang
memiliki energi potensial ini karena gaya gravitasi bumi, energi ini disebut energi potensial
bumi.
Energi potensial bumi tergantung pada massa benda, gravitasi bumi, dan ketinggian
benda.
Secara matematis dirumuskan:
Ep=m×g×hdimana :
Ep = Energi potensial
m = massa benda
g = gaya gravitasi
h = tinggi benda
b. Energi Kinetik
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda karena geraknya. Makin besar
kecepatan benda bergerak makin besar energi kinetiknya dan semakin besar massa benda
yang bergerak makin besar pula energi kinetik yang dimilikinya.
Secara matematis dirumuskan:
Ek=12mv2
dimana :
Ek = Energi kinetik
m = massa benda
v = kecepatan benda
c. Energi Pegas
Energi pegas adalah jenis energi yang dimiliki oleh benda elastis.
Secara matematis dirumuskan:
E pegas=12kx 2
dimana:
Epegas = energi pegas
k = konstanta pegas
x = perubahan kedudukan pegas
III. Contoh Cara Kerja Peralatan Konversi Energi
1. Energi Panas
Solar Collector
Solar Water Heater adalah salah satu teknologi atau peralatan yang memanfaatkan
energi panas matahari untuk memanaskan benda lain, dalam hal ini adalah air. Salah satu
komponen dalam peralatan Solar Water Heater adalah plat solar collector.
Kolektor penyerap panas adalah komponen yang berfungsi untuk menyerap energi
panas matahari dari radiasi matahari. Jenis-jenis solar collector dalam sistem Solar Water
Heater adalah sebagai berikut:
a. Flat Plate Solar Collector System (Kolektor Flat)
Kolektor Flat merupakan kotak tertutup yang terisolasi oleh kaca atau plastik transparan
dengan lempengan konduktor penyerap
panas di bagian bawahnya. Kolektor ini
biasanya dilapisi dengan lapisan untuk
menyerap dan meminimalkan kehilangan
panas (Heat Loss). Sistem kerja dari
kolektor ini yaitu sinar matahari akan
melewati kaca transparan pada kolektor
dan langsung menuju lempengan
konduktor penyerap panas yang kemudian
mengubah energi matahari yang diterima menjadi energi panas. Selanjutnya panas
ditransfer ke cairan dalam pipa tembaga yang melekat pada lempengan konduktor penyerap
panas.
b. Evacuated Tube Solar Collector System (Kolektor Tabung Vacuum)
Kolektor tabung vacuum terdiri dari tabung
kaca yang berongga. Udara antar tabung
dipompa keluar, sedangkan bagian luar dari
tabung dipanaskan, sehingga hal tersebut
menciptakan ruang hampa udara didalam
tabung. Ruang hampa udara (Vacuum) adalah
isolator yang sangat efektif yang membuat air
di dalam kolektor tetap terjaga panasnya.
Kehilangan panas (Heat Loss) rendah membuat kolektor tabung vacuum paling efisien dari
semua jenis kolektor pemanas air tenaga matahari. Kolektor tabung vacuum juga dapat
bekerja dengan baik dalam kondisi berawan sekalipun. Karakteristik inilah yang paling
menguntungkan pada iklim dingin, atau selama musim hujan, di mana kolektor surya lain
tidak dapat menghasilkan banyak energi. Bentuk silinder juga memungkinkan kolektor untuk
menangkap radiasi yang terpantul dari tanah, yang dikenal sebagai “Passive tracking effect”.
2. Energi Kimia
Fuel Cell
Energi kimia merupakan energi yang keluar sebagai hasil interaksi elektron dimana
dua atau lebih atom/molekul berkombinasi sehingga menghasilkan senyawa kimia yang
stabil. Energi kimia hanya dapat terjadi dalam bentuk energi tersimpan. Bila energi dilepas
dalam suatu reaksi maka reaksinya disebut reaksi eksotermis yang dinyatakan dalam kJ
atau kKal. Bila dalam reaksi kimia energinya terserap maka disebut dengan reaksi
endodermis. Sumber energi yang penting bagi manusia adalah reaksi kimia eksotermis yang
pada umumnya disebut reaksi pembakaran. Salah satu contoh aplikasi energi kimia dalam
kehidupan manusia yaitu fuel cell.
Saat ini fuel cell dianggap sebagai salah satu sumber energi alternatif yang sangat
bersih, ramah lingkungan, aman, dan mempunyai resiko yang sangat kecil. Di beberapa
negara maju, fuel cell sudah digunakan sebagai sumber energi gerak kendaraan bermotor.
Sistem fuel cell ini merupakan pembangkit energi listrik berbahan bakar hidrogen yang
mengubah secara langsung energi kimia menjadi energi listrik.
Secara teknis, fuel cell terdiri dari dua lempeng elektroda (katoda dan anoda) yang
mengapit elektrolit. Oksigen dilewatkan pada salah satu sisi elektroda, sedangkan hidrogen
dilewatkan pada sisi elektroda lainnya sehingga nantinya akan menghasilkan listrik, air, dan
panas. Cara kerjanya, hidrogen disalurkan melalui katalisator anoda. Oksigen (yang
diperoleh dari udara) memasuki katalisator
katoda. Didorong oleh katalisator, atom
hidrogen membelah menjadi proton dan
elektron yang mengambil jalur terpisah di dalam
katoda. Proton melintas melalui elektrolit.
Elektron-elektron menciptakan aliran yang
terpisah. Elektron ini dapat dimanfaatkan
terlebih dahulu sebelum kembali ke katoda
untuk bergabung dengan hidrogen dan oksigen,
dan membentuk molekul air. Fuel cell ini
bekerja secara kimia, bukan pembakaran
seperti mesin konvensional. Maka dari itu, emisinya sangat rendah dan patut untuk
diutamakan pemanfaatannya yang sangat baik bagi lingkungan.
3. Energi Listrik
Motor Listrik
Energi listrik banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu
pemanfaatannya adalah untuk menggerakkan benda lain. Alat yang digunakan untuk
mengubah energi listrik menjadi energi gerak atau energi mekanik adalah motor listrik.
Motor Listrik DC
Motor DC merupakan jenis motor yang menggunakan tegangan searah sebagai
sumber tenaganya. Dengan memberikan beda tegangan pada kedua terminal tersebut,
motor akan berputar pada satu arah, dan bila polaritas dari tegangan tersebut dibalik maka
arah putaran motor akan terbalik pula. Polaritas dari tegangan yang diberikan pada dua
terminal menentukan arah putaran motor sedangkan besar dari beda tegangan pada kedua
terminal menentukan kecepatan motor.
Motor DC memiliki 2 bagian dasar :
1. Bagian yang tetap/stasioner yang disebut stator. Stator ini menghasilkan medan
magnet, baik yang dibangkitkan dari sebuah koil (elektro magnet) ataupun magnet
permanen.
2. Bagian yang berputar disebut rotor. Rotor ini berupa sebuah koil dimana arus
listrik mengalir.
Gaya elektromagnet pada motor DC timbul saat ada arus yang mengalir pada
penghantar yang berada dalam medan magnet. Medan magnet itu sendiri ditimbulkan oleh
megnet permanen. Garis-garis gaya magnet mengalir diantara dua kutub magnet dari kutub
utara ke kutub selatan. Menurut hukum gaya Lourentz, arus yang mengalir pada penghantar
yang terletak dalam medan magnet akan menimbulkan gaya. Gaya F, timbul tergantung
pada arah arus I, dan arah medan magnet B.
Belitan stator merupakan elektromagnet, dengan penguat magnet terpisah F1-F2.
Belitan jangkar ditopang oleh poros dengan ujung-
ujungnya terhubung ke komutator dan sikat arang
A1-A2. Arus listrik DC pada penguat magnet
mengalir dari F1 menuju F2 menghasilkan medan
magnet yang memotong belitan jangkar. Belitan
jangkar diberikan listrik DC dari A2 menuju ke A1.
Sesuai kaidah tangan kiri jangkar akan berputar
berlawanan jarum jam.
Gaya elektromagnet pada motor DC timbul saat ada arus yang mengalir pada
penghantar yang berada dalam medan magnet. Medan magnet itu sendiri ditimbulkan oleh
megnet permanen. Garis-garis gaya magnet mengalir diantara dua kutub magnet dari kutub
utara ke kutub selatan. Menurut hukum gaya Lourentz, arus yang mengalir pada penghantar
yang terletak dalam medan magnet akan menimbulkan gaya. Gaya F, timbul tergantung
pada arah arus I, dan arah medan magnet B.
4. Energi Cahaya
Solar Cell
Sel surya atau juga sering disebut fotovoltaik adalah teknologi atau peralatan yang
mampu mengkonversi langsung cahaya matahari menjadi listrik. Ketika disinari, umumnya
satu sel surya menghasilkan tegangan DC sebesar 0,5 sampai 1 volt, dan arus short-circuit
dalam skala milliampere per cm2. Besar tegangan dan arus ini tidak cukup untuk berbagai
aplikasi, sehingga umumnya sejumlah sel surya disusun secara seri membentuk modul
surya. Satu modul surya biasanya terdiri dari 28-36 sel surya, dan total menghasilkan
tegangan DC sebesar 12 V dalam kondisi penyinaran standar. Modul surya tersebut bisa
digabungkan secara paralel atau seri untuk memperbesar total tegangan dan arus outputnya
sesuai dengan daya yang dibutuhkan untuk aplikasi tertentu.
Struktur Sel Surya
a. Substrat/Metal backing
Substrat adalah material
yang menopang seluruh
komponen sel surya. Material
substrat juga harus mempunyai
konduktifitas listrik yang baik
karena juga berfungsi sebagai
kontak terminal positif sel surya,
sehinga umumnya digunakan material metal atau logam seperti aluminium atau
molybdenum.
b. Material semikonduktor
Material semikonduktor merupakan bagian inti dari sel surya berfungsi untuk
menyerap cahaya dari sinar matahari. Semikonduktor terdiri dari junction atau gabungan dari
dua material semikonduktor yaitu semikonduktor tipe-p dan tipe-n yang membentuk p-n
junction.
c. Kontak metal / contact grid
Selain substrat sebagai kontak positif, sebagian material semikonduktor biasanya
dilapiskan material metal atau material konduktif transparan sebagai kontak negatif.
d. Lapisan antireflektif
Antirefleksi berfungsi untuk meminimalisir refleksi cahaya agar mengoptimalkan
cahaya yang terserap oleh semikonduktor. Material anti-refleksi ini adalah lapisan tipis
material dengan besar indeks refraktif optik antara semikonduktor dan udara yang
menyebabkan cahaya dibelokkan ke arah semikonduktor sehingga meminimumkan cahaya
yang dipantulkan kembali.
e. Enkapsulasi / cover glass
Bagian ini berfungsi sebagai enkapsulasi untuk melindungi modul surya dari hujan
atau kotoran.
Cara kerja sel surya
Sel surya konvensional bekerja menggunakan prinsip p-n junction, yaitu junction
antara semikonduktor tipe-p dan tipe-n. Semikonduktor ini terdiri dari ikatan-ikatan atom
dimana terdapat elektron sebagai penyusun dasar. Semikonduktor tipe-n mempunyai
kelebihan elektron (muatan negatif) sedangkan semikonduktor tipe-p mempunyai kelebihan
hole (muatan positif) dalam struktur atomnya.
Peran dari p-n junction ini adalah untuk membentuk medan listrik sehingga elektron
(dan hole) bisa diekstrak oleh material kontak untuk menghasilkan listrik. Ketika
semikonduktor tipe-p dan tipe-n terkontak, maka kelebihan elektron akan bergerak dari
semikonduktor tipe-n ke tipe-p sehingga membentuk kutub positif pada semikonduktor tipe-n,
dan sebaliknya kutub negatif pada semikonduktor tipe-p. Akibat dari aliran elektron dan hole
ini maka terbentuk medan listrik
yang mana ketika cahaya matahari
mengenai susuna p-n junction ini
maka akan mendorong elektron
bergerak dari semikonduktor
menuju kontak negatif, yang
selanjutnya dimanfaatkan sebagai
listrik.
5. Energi Bunyi
Sound-Driven Piezoelectric Nanowire
Bising adalah polusi bunyi yang pada umumnya terjadi pada daerah-daerah
pemukiman yang padat atau kawasan industri. Oleh karena itu bising yang merupakan
energi bunyi yang terbuang, biasanya ditekan serendah-rendahnya.
Sebagai salah satu bentuk energi, bising dapat dimanfaatkan untuk kebaikan orang
banyak. Salah satu pemanfaatan energi bising adalah pada Sound-Driven Piezoelectric
Nanowire. Penelitian ini dilakukan oleh beberapa peneliti asal Korea Selatan.
Pengembangan penelitian ini nantinya memungkinkan kita untuk mengobrol lewat telephone
sepuasnya tanpa khawatir kehabisan batere karena suplai energi akan diperoleh dari energi
suara pembicaraan kita dan suara lain yang ada di sekitar kita seperti suara bising yang
dihasilkan oleh kendaraan yang melintas. Speaker yang terdapat pada telephone akan
mengubah energi suara yang diterima menjadi
energi listrik.
Alat ini menggunakan suatu perangkat
konversi energi berupa piezolektrik. Piezoelektrik
adalah suatu kemampuan yang dimiliki sebagian
kristal maupun bahan-bahan tertentu lainnya yang
dapat menghasilkan suatu arus listrik jika
mendapatkan perlakuan tekanan. Bunyi adalah
suatu getaran mekanis yang merambat pada suatu
medium dalam bentuk gelombang. Bentuk
gelombang yang dimiliki oleh bunyi adalah bentuk
gelombang longitudinal. Gelombang bunyi ini dapat menghasilkan tekanan yang biasanya
diukur dalam skala desibel (db). Tingkat tekanan suara (Sound Pressure Level)
menunjukkan seberapa besar perubahan tekanan yang dialami oleh medium (pada
umumnya udara) dari kondisi setimbangnya. Tekanan bunyi ini dimanfaatkan untuk menekan
substrate PES dan PdAu yang akan mengahasilkan elektron. Elektron ini akan dialirkan ke
ZnO nanowires ke GaN. Aliran listrik ini akan digunakan sebagai sumber energi dari
telephone. Mode AC dari piezoelektrik ini adalah ketika tekanan suara diberikan maka
electron akan bergerak ke bagian bawah dan ketika tekanan tidak diberikan maka elektron
akan mengalr sebaliknnya sehingga akan menghasilkan arus bolak-balik.
Bentuk piezoelektrik
Penelitian lain mengenai pemanfaatan energi bunyi dilakukan oleh seorang professor
dari University of Utah bernama Orest Symko. Dia memanfaatkan energi bunyi yang berasal
dari udara untuk mengubahnya menjadi energi listrik. Prosesnya adalah sebuah silinder
ditempatkan di antara hot heat exchanger dan cold heat exchanger. Kemudian panas
diberikan sehingga udara akan mengalir dan akan mengeluarkan suara dengan frekeunsi
tertentu. Adanya frekeunsi ini akan mengakibatkan terjadinya fenomena resonansi.
Resonansi merupakan proses bergetarnya suatu benda dikarenakan ada benda lain yang
bergetar, hal ini terjadi dikarenakan suatu benda bergetar pada frekeunsi yang sama dengan
frekeunsi benda yang terpengaruhi. Frekeunsi ini akan mengakibatkan silinder bergerak dan
menekan piezoelektrik dan akan menghasilkan energi listrik.
6. Energi Nuklir
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir atau PLTN adalah sebuah pembangkit daya
thermal yang menggunakan satu atau beberapa reaktor nuklir sebagai sumber panasnya.
Prinsip kerja sebuah PLTN hampir sama dengan sebuah Pembangkilt Listrik Tenaga Uap
(PLTU), menggunakan uap bertekanan tinggi untuk memutar turbin. Putaran turbin inlah
yang diubah menjadi energi listrik. Perbedaannya ialah sumber panas yang digunakan untuk
menghasilkan uap panas bertekanan. Sebuah PLTN menggunakan Uranium sebagai
sumber panasnya. Reaksi pembelahan (fisi) inti Uranium menghasilkan energi panas yang
sangat besar.
PLTU menggunakan bahan bakar batubara, minyak bumi, gas alam dan sebagainya
untuk menghasilkan panas dengan cara dibakar, kemudian panas yang dihasilkan
digunakan untuk memanaskan air di dalam boiler sehingga menghasilkan uap air, uap air
yang didapat digunakan untuk memutar turbin uap, dari sini generator dapat menghasilkan
listrik karena ikut berputar seporos dengan turbin uap.
PLTN juga
memiliki prinsip kerja
yang sama yaitu di
dalam reaktor terjadi
reaksi fisi bahan bakar
uranium sehingga
menghasilkan energi
panas. Reaksi fisi terjadi
saat neutron menumbuk
Uranium-235 dan saat
itu pula atom Uranium
akan terbagi menjadi 2 buah atom Kr dan Br. Saat terjadi reaksi fisi juga akan dihasilkan
energi panas yang sangat besar. Pada saat Uranium-235 ditumbuk oleh neutron, akan
muncul juga 2-3 neutron baru. Kemudian neutron ini akan menumbuk lagi Uranium-235
lainnya dan muncul lagi 2-3 neutron baru lagi. Reaksi seperti ini akan terjadi terus menerus
secara perlahan di dalam reaktor nuklir.
Dalam aplikasinya di PLTN, energi hasil reaksi fisi ini dijadikan sumber panas untuk
menghasilkan uap air. Uap air yang dihasilkan digunakan untuk memutar turbin dan
membuat generator menghasilkan listrik.
7. Energi Mekanik
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), adalah suatu
pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air sebagai tenaga penggeraknya
seperti, saluran irigasi, sungai, atau air terjun alam dengan cara memanfaatkan tinggi
terjunan (head) dan jumlah debit air. Secara teknis, mikrohidro memiliki tiga komponen
utama yaitu air (sebagai sumber energi), turbin, dan generator.
Mikrohidro mendapatkan energi dari aliran air yang memiliki perbedaan ketinggian
tertentu. Pada dasarnya, mikrohidro
memanfaatkan energi potensial jatuhan
air. Semakin tinggi jatuhan air maka semakin
besar energi potensial air yang dapat diubah
menjadi energi listrik. Di samping
faktor geografis (tata letak sungai), tinggi
jatuhan air dapat pula diperoleh dengan
membendung aliran air sehingga permukaan
air menjadi tinggi.
Air dialirkan melalui sebuah pipa dan kemudian menggerakkan turbin atau kincir air
mikrohidro. Energi mekanik yang berasal dari putaran poros turbin akan diubah menjadi
energi listrik oleh sebuah generator. Mikrohidro bisa memanfaatkan ketinggian air yang tidak
terlalu besar, misalnya dengan ketinggian air 2.5 meter dapat dihasilkan listrik 400 watt.
Sumber:
http://en.wikipedia.org/wiki/Solar_thermal_collector
http://smartwaterheaters.com/pemanas-air-tenaga-suryamatahari-solar-water-heaters.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Solar_cell
http://www.alpensteel.com/article/46-102-energi-matahari-surya-solar/4264--defenisi-cara-
kerja-aplikasi-fungsi-solar-cell
http://teknologisurya.wordpress.com/dasar-teknologi-sel-surya/prinsip-kerja-sel-surya/
http://annagraciana.wordpress.com/2010/09/22/energi-kimia/
http://www.meriwardanaku.com/2011/11/prinsip-kerja-motor-arus-searah-dc.html
http://himafiunlambjb.wordpress.com/2011/07/15/energi-bunyi-sebagai-alternatif-energi-
masa-depan/
http://www.ebtke.esdm.go.id/id/energi/energi-baru/nuklir/241-prinsip-kerja-pltn.html
http://indone5ia.wordpress.com/2012/02/17/prinsip-kerja-pembangkit-listrik-tenaga-nuklir/
http://rian-rifqhy.blogspot.com/2013/05/pemanfaatan-energi-potensial.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Mikrohidro