Modul Seminar Akuntansi ke-2 setelah UTS-pengajar: Hepi Prayudiawan,SE.,Ak.,MM.
Modul -Hal. 38
I. Akuntansi Eksplorasi
i. Pengertian Eksplorasi : setiap usaha dalam rangka mencari dan menemukan
cadangan minyak dan gas bumi di daerah-daerah yang belum terbukti
mengandung minyak dan gas bumi, seperti :
Izin untuk memulai eksplorasi
Berbagai kegiatan penyelidikan geologis dan geofisik di lapangan
Menginteprestasi data dari hasil penyelidikan ini
Pengeboran sumur
Memperoleh dan membangun aset tetap yang berhubungan dengan
kegiatan di atas
Menggunakan jasa yang diperlukan sehubungan kegiatan di atas.
Perlakuan Akuntansi terhadap Jenis Biaya eksplorasi :
Metode Full Cost (FC)
Metode Succesful Effort (SE)
Perlakuan Akuntansi terhadap jenis biaya eksplorasi :
• Metode Full Cost (FC) :
Semua biaya dikapitalisasi sebagai bagian dari aset sebagai pusat biaya.
• Metode Succesful Effort (SE) :
Semua biaya eksplorasi diluar biaya yang dialokasikan ke sumur eksplorasi (termasuk sumur tipe
stratigrafi) yang mempunyai cadangan terbukti, diperlakukan sebagai beban pada periode
akuntansi yang bersangkutan.
Kecuali tanah yang mempunyai nilai ekonomis, biaya pemboran sumur eksplorasi (baik
berwujud dan tidak berwujud) dikapitalisasi kalo ditemukan cadangan terbukti atau beban kalo
cadangan terbukti tidak ditemukan.
Akuntansi Pengembangan
Pengertian Pengembangan : setiap kegiatan yang dilakukan dalam rangka pengembanan
cadangan terbukti minyak dan gas bumi sampai siap berproduksi, seperti :
Penyediaan peralatan dan persediaan
Penambangan, pengaliran, pengumpulan serta penyimpanan minyak dan
gas bumi
Penyediaan sistem pengurasan yang telah diperbaiki.
Modul Seminar Akuntansi ke-2 setelah UTS-pengajar: Hepi Prayudiawan,SE.,Ak.,MM.
Modul -Hal. 37
PSAK no 29 Akuntansi Perminyakan
A. Karakteristik Akuntansi Industri Minyak dan Gas Bumi :
i. Industri minyak dan gas bumi meliputi :
Pencarian (exploration)
Pengembangan (development)
Produksi cadangan minyak dan gas bumi
Usaha pengolahan minyak dan gas bumi (refinery)
Usaha angkutan dengan kapal laut (tanker)
Usaha pemasaran minyak dan gas bumi serta produk hasil pengolahan
yang lain.
ii. Sifat dan karakteristik industri minyak dan gas bumi berbeda dengan industri lain
(merupakan kegiatan untung-untungan – tidak ada jaminan bahwa kegiatan
tersebut berakhir dengan penemuan cadangan minyak).
iii. Dalam industri perminyakan terbuka kemungkinan untuk menggalang kerja sama
antara beberapa perusahaan untuk mengelola suatu cadangan minyak, baik dalam
bentuk kerja sama permodalan ataupun operasi bersama (misal : kontrak bantuan
tekhnis, joint operation agreement, joint operation body, dan lainnya).
iv. Akibat dari sifat dan karakteristik industri minyak dan gas bumi, terdapat
perlakuan akuntansi khusus yaitu seperti :
Sifat untung-untungan – menimbulkan beberapa alternatif dalam metode
penggunaan metode pengakuan biaya atas cadangan yang tidak berisi
minyak atau gas.
Ada pendapat – pengakuan biaya harus dikaitkan dengan aktivitas sampai
dengan ditemukannya cadangan minyak atau gas, sehingga semua biaya
ditangguhkan dan dikapitalisasi sebagai bagian dari cadangan minyak
yang ditemukan.
Pendapat lain – biaya yang terjadi untuk pencarian harus dikaitkan dengan
hasil dari aktivitas pencarian suatu cadangan. Biaya akan dikapitalisasi
bila cadangan berisi minyak/gas dan sebaliknya dinyatakan sebagai beban
jika tidak berisi minyak/gas.
Modul Seminar Akuntansi ke-2 setelah UTS-pengajar: Hepi Prayudiawan,SE.,Ak.,MM.
Modul -Hal. 36
Kebijakan akuntansi lain yang penting sebagaimana ditentukan dalam PSAK yang
berlaku.
b) Biaya akuisisi ditangguhkan. Pengungkapan mengenai sifat,jumlah,jenis, dan metode
alokasi pembebanan biaya akuisisi ditangguhkan.
c) Kewajiban kepada pemegang polis. Perincian kewajiban kepada pemegang polis serta
penjelasan mengenai metode, asumsi, dan sitem perhitungan yang digunakan sebagai
dasar perhitungan kewajiban kepada pemegang polis tersebut.
d) Utang subordinasi. Penjelasan mengenai karakteristik perjanjian pinjaman
subordinasi, tingkat bunga, dan nilai sisa pinjaman.
e) Ekuitas asuransi jiwa bersama. Penjelasan mengenai sifat serta peraturan perundang-
undangan yang berkaitan dengan ekuitas usaha bersama. Penjelasan mengenai metode
serta jumlah pembagian keuntungan kepada pemegang polis.
f) Pendapatan premi bruto. Pengungkapan pendapatan premi tahun pertama (first year
premium) dan premi lanjutan (renewal) secara terperinci berdasarkan kelompok
perorangan dan kumpulan serta jenis asuransi.
g) Klaim dan manfaat. Pengungkapan jenis, jumlah, dan sebab kenaikan klaim dan
manfaat yang signifikan.
Modul Seminar Akuntansi ke-2 setelah UTS-pengajar: Hepi Prayudiawan,SE.,Ak.,MM.
Modul -Hal. 35
b) Estimasi kewajiban klaim
Estimasi kewajiban klaim atas kontrak jangka pendek khusus asuransi kesehatan dan
kecelakaan dinyatakan sebesar jumlah taksiran berdasarkan perhitungan teknis
asuransi.
c) Premi yang belum merupakan pendapatan
Premi yang belum merupakan pendapatan atas kontrak jangka pendek untuk asuransi
kesehatan dan kecelakaan ditentukan dengan cara sebagai berikut :
a. Secara agregat tanpa memperhatikan tanggal penutupannya dan besarnya dihitung
berdasarkan persentase tertentu dari jumlah premi retensi sendiri untuk tiap jenis
pertanggungan/asuransi.
b. Secara individual dari tiap pertanggungan dan besarnya premi yang belum
merupakan pendapatan ditetapkan secara proporsional dengan jumlah proteksi
yang diberikan, selama periode pertanggungan atau periode risiko, konsisten
dengan pengakuan pendapatan premi.
d) Utang reasuransi
Utang reasuransi tidak boleh dikompensasikan dengan piutang reasuransi, kecuali
apabila kontrak reasuransi menyatakan adanya kompensasi. Apabila dalam
kompensasi tersebut timbul saldo debit, maka saldo tersebut harus disajikan pada
kelompok asset sebagai piutang reasuransi.
8. PENGUNGKAPAN
a) Kebijakan akuntansi mengenai.
Pengakuan pendapatan premi dan penentuan kewajiban manfaat polis masa depan
serta premi yang belum merupakan pendapatan.
Transaksi reasuransi termasuk sifat,tujuan, dan efek transaksi reasuransi tersebut
terhadap operasi perusahaan.
Pengakuan beban klaim dan penentuan estimasi klaim tanggungan sendiri.
Modul Seminar Akuntansi ke-2 setelah UTS-pengajar: Hepi Prayudiawan,SE.,Ak.,MM.
Modul -Hal. 34
diklasifikasi dalam kategori ini adalah sekuritas yang bisa ditentukan nilai wajarnya
yaitu jika harga jual atau kuotasi harga beli dan jual tersedia di bursa efek yang
terdaftar di Bapepam. Untuk efek utang yang tidak tersedia harga pasarnya, estimasi
nilai wajar bisa dibuat dengan menggunakan berbagai teknik penentuan harga
misalnya dengan analisis arus kas didiskontokan (discounted cash flow analysis),
penentuan harga matriks, dan analisis fundamental. Keuntungan (kerugian) yang
belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) harga pasar (unrealized gains and
losses) dilaporkan dalam laporan laba rugi periode berjalan.
c) Sekuritas utang dan ekuitas yang tidak termasuk dalam kedua kategori diatas
diklasifikasikan sebagai “efek yang tersedia untuk dijual” (available for sale
securities) dan dinyatakan berdasarkan harga pasar. Sekuritas utang yang masuk
dalam kategori ini adalah yang dimiliki untuk waktu yang tidak ditentukan karena
misalnya, dimaksudkan untuk suatu saat dijual guna memenuhi kebutuhan likuiditas
atau sebagai bagian dari program manajemen risiko perusahaan. Keuntungan
(kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) harga tidak diakui
dalam laporan laba rugi, melainkan disajikan secara terpisah sebagai komponen
ekuitas.
d) Piutang reasuransi
Piutang reasuransi tidak boleh dikompensasikan dengan utang reasuransi , kecuali
apabila kontrak reasuransi menyatakan adanya kompensasi. Apabila dalam
kompensasi tersebut timbul saldo kredit, maka saldo tersebut harus disajikan pada
kelompok kewajiban sebagai utang reasuransi.
7. KEWAJIBAN
Perlakuan akun-akun kewajiban mengacu pada prinsip akuntansi yang berlaku umum,
kecuali dinyatakan secara khusus dalam pernyataan ini.
a) Kewajiban manfaat polis masa depan
Kewajiban manfaat polis masa depan dinyatakan pada neraca berdasarkan
perhitungan aktuaria.
Modul Seminar Akuntansi ke-2 setelah UTS-pengajar: Hepi Prayudiawan,SE.,Ak.,MM.
Modul -Hal. 33
Biaya akuisisi dialokasikan berdasar perhitungan aktuaria karena kewajiban manfaat
polis masa depan menggunakan metode tingkat premi murni (Net Level Premium
Method).
6. ASET
Perlakuan akun-akun asset mengacu pada prinsip akuntansi yang berlaku umum kecuali
dinyatakan secara khusus dalam pernyataan ini.
Perlakuan akuntansi untuk investasi mengacu pada PSAK No.13 (1994) tentang
akuntansi untuk investasi dan PSAK No.15 tentang akuntansi untuk investasi dalam
perusahaan asosiasi, kecuali untuk surat berharga (marketable securities) yang perlakuan
akuntansinya adalah sebagai berikut :
a) Sekuritas utang yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga jatuh tempo (held to
maturities) dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi dengan
amortisasi premi atau diskonto. Dalam menentukan maksud tersebut perusahaan
harus mempertimbangkan pengalaman yang mereka miliki dalam hal penjualan dan
transfer efek. Perusahaan tidak boleh mengklasifikasikan suatu efek utang dalam
kategori ini jika perusahaan mempunyai maksud untuk memiliki efek hanya untuk
periode yang tidak ditentukan. Oleh karena itu, efek utang tidak boleh dimasukkan
dalam klasifikasi ini kalau perusahaan mempunyai tujuan untuk menjual efek
tersebut, misalnya untuk menghadapi :
Perubahan tingkat bunga pasar dan perubahan yang berhubunngan dengan risiko
sejenis.
Kebutuhan likuiditas
Perubahan dalam ketersediaan dan hasil investasi alternative.
Perubahan dalam risiko mata uang asing.
b) Sekuritas utang dan ekuitas yang dimaksudkan untuk segera diperdagangkan (trading
securities) dinyatakan berdasarkan harga pasar. Perdagangan dalam hal ini
mencerminkan pembelian dan penjualan yang aktif dan sering dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan atas perbedaan harga jangka pendek. Efek ekuitas yang
Modul Seminar Akuntansi ke-2 setelah UTS-pengajar: Hepi Prayudiawan,SE.,Ak.,MM.
Modul -Hal. 32
b) Premi kontrak jangka panjang
Premi kontrak jangka panjang (whole life contracts dan guarranted renewable term
life contract) diakui sebagai pendapatan pada saat jatuh tempo dari pemegang polis.
Kewajiban untuk biaya yang diharapkan timbul sehubungan dengan kontrak tersebut
diakui selama periode sekarang dan periode diperbaharuinya kontrak. Nilai sekarang
estimasi manfaat polis masa depan yang dibayar kepada pemegang polis atau
wakilnya dikurangi dengan nilai sekarang estimasi premi masa depan yang akan
diterima dari pemegang polis (kewajiban manfaat polis masa depan) diakui pada saat
pendapatan premi diakui. Estimasi tersebut didasarkan pada asumsi, seperti hasil
investasi yang diharapkan, mortalitas, morbiditas, terminasi, dan beban-beban, yang
ditetapkan pada saat kontrak asuransi dibuat.
c) Pendapatan lain
Komisi reasuransi dan komisi keuntungan reasuransi diakui sebagai pendapatan lain.
5. BEBAN
a) Beban klaim
Klaim meliputi klaim yang telah disetujui (settled claims), klaim dalam proses
penyelesaian (outstanding claims), dan klaim yang terjadi namun belum dilaporkan.
Jumlah klaim dalam proses penyelesaian, termasuk klaim yang terjadi namun belum
dilaporkan, ditentukan berdasarkan estimasi kewajiban klaim tersebut. Perubahan
dalam jumlah estimasi kewajiban klaim, sebagai akibat proses penelaahan lebih lanjut
dan perbedaan antara jumlah estimasi klaim dengan klaim yang dibayarkan, diakui
sebagai penambah atau pengurang beban dalam laporan laba rugi pada periode
terjadinya perubahan.
Klaim reasuransi diakui sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama
dengan pengakuan beban klaim.
b) Beban akuisisi
Modul Seminar Akuntansi ke-2 setelah UTS-pengajar: Hepi Prayudiawan,SE.,Ak.,MM.
Modul -Hal. 31
Kewajiban disajikan dengan menempatkan akun kewajiban kepada pemegang polis pada
urutan pertama dan diikuti oleh akun-akun kewajiban yang lain. Akun-akun kewajiban
yang lain disajikan berdasarkan urutan jatuh tempo.
Utang subordinasi jika ada, disajikan setelah kewajiban lain sebelum ekuitas.
Ekuitas disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
2. LAPORAN LABA RUGI
Laporan laba rugi disusun dalam bentuk single step.
Pendapatan premi disajikan sedemikian rupa sehingga menunjukkan jumlah premi bruto,
premi reasuransi, dan kenaikkan(penurunan) premi yang belum merupakan pendapatan.
Premi reasuransi disajikan sebagai pengurang premi bruto.
Hasil investasi disajikan setelah pendapatan investasi dikurangi dengan beban investasi
terkait langsung. Keuntungan (kerugian) penjualan investasi dan selisih kurs valuta asing
yang berkaitan dengan investasi disajikan sebagai bagian dari hasil investasi.
3. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas laporan keuangan meliputi pengungkapan seperti ditentukan oleh prinsip
akuntansi yang berlaku umum.
4. PENDAPATAN
a) Premi kontrak jangka pendek
Premi kontrak jangka pendek (beberapa term life insurance, seperti credit life
insurance) diakui sebagai pendapatan dalam periode kontrak sesuai dengan proporsi
jumlah proteksi asuransi yang diberikan. Jika periode risiko berbeda secara signifikan
dengan periode kontrak, premi diakui sebagai pendapatan selama periode risiko
sesuai dengan proporsi jumlah proteksi asuransi yang diberikan. Hal ini menyebabkan
premi diakui sebagai pendapatan secara merata sepanjang periode kontrak (atau
periode risiko, jika berbeda), kecuali jika proteksi asuransi menurun sesuai dengan
skedul yang telah ditentukan sebelumnya.
Modul Seminar Akuntansi ke-2 setelah UTS-pengajar: Hepi Prayudiawan,SE.,Ak.,MM.
Modul -Hal. 30
j. Klaim dan manfaat asuransi adalah beban yang terdiri atas : klaim dan manfaat asuransi
yang pembayarannya didasarkan pada terjadinya peristiwa yang diasuransikan, yaitu
klaim kematian, klaim cacat, dan klaim jaminan kesehatan; klaim dan manfaat karena
jatuh tempo; serta klaim dan manfaat karena pembatalan (surrender)
k. Klaim reasuransi adalah bagian klaim yang menjadi kewajiban reasuradur sehubungan
dengan perjanjian reasuransi.
l. Kewajiban manfaat polis masa depan dalam istilah teknis asuransi disebut cadangan
premi, adalah kewajiban kepada pemegang polis atas premi-premi yang telah jatuh tempo
termasuk premi dalam masa keleluasaaan.
m. Estimasi kewajiban klaim adalah klaim yang belum diputuskan baik jumlahnya dan atau
haknya, termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan.
n. Biaya akuisisi adalah biaya yang terkait dengan kontrak asuransi baru atau
pembaruannya, meliputi komisi dan biaya lainnya (misalnya gaji karyawan
underwriting).
3. PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
1. NERACA
Dalam penyajian neraca, asset dan kewajiban tidak dikelompokkan menurut lancar dan
tidak lancar (unclassified), tetapi mendahulukan kelompok akun investasi dan kelompok
akun kewajiban kepada pemegang polis. Dengan demikian laporan keuangan
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya kepada
pemegang polis.
Asset disajikan dengan menempatkan akun investasi pada urutan pertama diikuti akun-
akun asset yang lain. Akun-akun yang lain disajikan berdasarkan urutan likuiditas.
Modul Seminar Akuntansi ke-2 setelah UTS-pengajar: Hepi Prayudiawan,SE.,Ak.,MM.
Modul -Hal. 29
2. DEFINISI
a. Utang subordinasi adalah pinjaman dari pemegang saham atau pihak lain, yang bila
terjadi likuidasi, pelunasannya dilakukan setelah pelunasan kewajiban lain. Utang
tersebut dimaksudkan untuk memperbaiki batas tingkat solvabilitas.
b. Batas tingkat solvabilitas adalah ukuran yang digunakan untuk menilai kemampuan
perusahaan asuransi dalam memenuhi kewajibannya kepada pemegang polis/tertanggung,
yang dicerminkan dengan suatu perbandingan antara nilai kekayaan yang diperkenankan
dengan kewajiban perusahaan yang bersangkutan.
c. Masa keleluasaan (grace period) adalah suatu periode dimana pemegang polis belum
membayar premi pada saat jatuh tempo, namun polis tetap berlaku.
d. Premi bruto adalah premi yang diperoleh dari pemegang polis.
e. Piutang premi adalah tagihan premi kepada pemegang polis yang telah jatuh tempo dan
masih dalam masa keleluasaan.
f. Premi yang belum merupakan pendapatan adalah bagian dari premi yang belum diakui
sebagai pendapatan karena masa pertanggungannya masih berjalan pada akhir periode.
g. Premi reasuransi adalah bagian premi bruto yang menjadi hak reasuradur berdasarkan
perjanjian reasuransi.
h. Piutang reasuransi adalah tagihan kepada reasuradur yang timbul dari transaksi
reasuransi, sehubungan dengan penerimaan premi reasuransi, komisi reasuransi, komisi
keuntungan, dan klaim reasuransi.
i. Utang reasuransi adalah kewajiban yang timbul dari transaksi reasuransi, sehubungan
dengan pembebanan premi reasuransi,komisi reasuransi, komisi keuntungan, dan klaim
reasuransi.
Modul Seminar Akuntansi ke-2 setelah UTS-pengajar: Hepi Prayudiawan,SE.,Ak.,MM.
Modul -Hal. 28
kalau terjadi , kapan terjadinya. Hal ini akan berpengaruh pada masalah pengakuan
pendapatan dan pengukuran beban.
g) Perusahaan asuransi jiwa harus memenuhi kesehatan keuangan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang perasuransian, misalnya batas tingkat
solvabilitas (solvency margin).
RUANG LINGKUP DAN PENERAPAN
Usaha asuransi jiwa dilakukan dalam salah satu bentuk badan hukum perusahaan perseroan,
koperasi, perseroan terbatas, atau usaha bersama.
Pernyataan ini dimaksudkan untuk digunakan dalam penyajian laporan keuangan usaha asuransi
jiwa. Hal-hal yang tidak secara khusus diatur dalam pernyataan ini wajib mengacu kepada
prinsip akuntansi yang berlaku umum. Dalam hal transaksi utama perusahaan berhubungan
dengan transaksi asuransi jiwa, maka wajib mengacu pada pernyataan ini.
Usaha asuransi jiwa banyak diperngaruhi oleh ketentuan peraturan perundang-undangan yang
dapat berbeda dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Laporan keuangan yang disajikan
berdasarkan pernyataan ini tidak dimaksudkan untuk memenuhi ketentuan peraturan perundang-
undangan tersebut
Kontrak asuransi jiwa diklasifikasi sebagai kontrak jangka pendek atau kontrak jangka panjang
bergantung pada apakah kontrak tersebut tetap berlaku untuk suatu jangka waktu. Factor yang
harus dipertimbangkan dalam menentukan apakah suatu kontrak diharapkan tetap berlaku untuk
suatu jangka waktu tertentu adalah :
a. kontrak jangka pendek. Dalam kontrak ini jumlah premi yang dibebankan, jumlah
pertanggungan yang diberikan atau syarat polis lain dapat disesuaikan oleh perusahaan
asuransi pada saat ulang tahun polis.
b. Kontrak jangka panjang. Kontrak biasanya tidak dapat dibatalkan, dijamin dapat
diperbaharui, dan persyaratan lain tidak dapat diubah sepihak syarat-syaratnya. Kontrak
jangka panjang meliputi juga pelayanan dan fungsi lain oleh perusahaan asuransi.
Modul Seminar Akuntansi ke-2 setelah UTS-pengajar: Hepi Prayudiawan,SE.,Ak.,MM.
Modul -Hal. 27
PSAK no. 36 Akuntansi Asuransi Jiwa
PENDAHULUAN
Industri akuntansi berkembang selaras dengan perkembangan dunia usaha pada umumnya.
Kehadiran industri asuransi merupakan hal yang rasional dan tidak terelakkan pada situasi
dimana sebagian besar pengusaha dan anggota masyarakata memiliki kecenderungan umum
untuk menghindari atau mengalihkan resiko keuangan . industry asuransi mengambilalih atau
menanggung sebagian risiko tersebut. Untuk itu pengusaha atau pemegang polis/ pihak yang
tertanggung harus membayar premi asuransi.
KARAKTERISTIK USAHA ASURANSI JIWA
Beberapa karakteristik usaha asuransi jiwa antara lain :
a) Usaha asuransi jiwa merupakan suatu system proteksi menghadapi risiko keuangan atas
hidup atau meninggalnya seseorang dan sekaligus merupakan upaya penghimpunan dana
masyarakat.
b) Premi merupakan pendapatan perusahaan asuransi, disamping hasil investasi yang
menjadi kegiatan tidak terpisahkan dari usaha asuransi jiwa.
c) Investasi berfungsi utama untuk memenuhi seluruh kewajiban manfaat yang akan
diberikan kepada tertanggung.
d) Kewajiban keuangan bagi usaha asuransi jiwa terkait dengan ketidakpastian terjadinga
suatu peristiwa, hal ini memengaruhi penyajian laporan keuangan.
e) Laporan keuangan sangat dipengaruhi oleh unsur estimasi, misalnya estimasi jumlah
kewajiban manfaat polis masa depan (liability for future policy benefits) yang dihitung
berdasar perhitungan aktuaria, estimasi jumlah kewajiban klaim, serta estimasi jumlah
klaim terjadi namun belum dilaporkan (incurred but not reported claims).
f) Pihak tetanggung (pembeli kontrak asuransi) membayar terlebih dahulu premi asuransi
atau titipan premi kepada perusahaan asuransi sebelum sesuatu atau peristiwa yang
diasuransikan terjadi. Pembayaran ini merupakan pendapatan (revenue) bagi perusahaan
asuransi. Pada saat kontrak asuransi disetujui, perusahaan asuransi biasanya belum
mengetahui apakah ia akan membayar manfaat asuransi,berapa besar pembayaran itu, dan
Modul Seminar Akuntansi ke-2 setelah UTS-pengajar: Hepi Prayudiawan,SE.,Ak.,MM.
Modul -Hal. 26
b. secara individual dari tiap pertanggungan dan besarnya premi yang belum merupakan
pendapatan ditetapkan secara proporsional dengan jumlah proteksi yang diberikan, selama
periode kontrak atau periode risiko, konsisten dengan pengakuan pendapatan premi.
Utang reasuransi
Utang reasuransi tidak boleh dikompensasikan dengan piutang reasuransi, kecuali apabila
kontrak reasuransi menyatakan adanya kompensasi. Apabila dalam kompensasi tersebut timbul
saldo debit, maka saldo tersebut harus disajikan pada kelompok aset sebagai piutang reasuransi.
PENGUNGKAPAN
Pengungkapan berikut harus disajikan dalam catatan atas laporan keuangan :
kebijakan akuntansi mengenai :
a. pengakuan pendapatan premi dan penentuan premi yang belum merupakan pendapatan
b. transaksi reasuransi termasuk sifat, tujuan, dan efek transaksi reasuransi tersebut terhadap
operasi perusahaan.
c. pengakuan beban klaim dan penentuan estimasi klaim retensi sendiri
d. kebijakan akuntansi lain yang penting sebagaimana ditentukan dalam PSAK No.1 tentang
penyajian laporan keuangan.
piutang premi dari penutupan polis bersama yang pada saat bersamaaan menimbulkan utang
premi kepada perusahaan anggota penutupan polis bersama.
jumlah premi jangka panjang yang belum diperhitungkan sebagai premi bruto.
Modul Seminar Akuntansi ke-2 setelah UTS-pengajar: Hepi Prayudiawan,SE.,Ak.,MM.
Modul -Hal. 25
Sekuritas utang dan ekuitas yang tidak termasuk dalam kedua kategori diatas diklasifikasikan
sebagai “sekuritas yang tersedia untuk dijual” (available for sale securities) dan dinyatakan
berdasarkan harga pasar. Sekuritas utang yang masuk dalam kategori ini adalah yang dimiliki
untuk waktu yang tidak ditentukan karena, misalnya, dimaksudkan untuk suatu saat dijual guna
memenuhi kebutuhan likuiditas atau sebagai bagian dari program manajemen risiko perusahaan.
Keuntungan(kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan(penurunan) harga tidak diakui
dalam laporan laba rugi, melainkan disajikan secara terpisah sebagai komponen ekuitas.
Piutang Reasuransi
Piutang reasuransi tidak boleh dikompensasikan dengan utang reasuransi, kecuali apabila
kontrak reasuransi menyatakan adanya kompensasi. Apabila dalam kompensasi tersebut timbul
saldo kredit, maka saldo tersebut harus disajikan pada kelompok kewajiban sebagai utang
reasuransi.
KEWAJIBAN
perlakuan akun-akun kewajiban mengacu pada prinsip akuntansi yang berlaku umum, kecuali
dinyatakan secara khusus dalam pernyataan ini.
Utang Klaim
utang klaim diakui pada saat jumlahnya disepakati untuk dibayar
Estimasi klaim retensi sendiri
estimasi klaim retensi sendiri dinyatakan sebesar jumlah taksiran berdasarkan penelaahan secara
teknis asuransi.
Premi yang belum merupakan pendapatan
Premi yang belum merupakan pendapatan ditentukan untuk masing-masing jenis pertanggungan
dengan cara sebagai berikut :
a. secara agregat tanpa memperhatikan tanggal penutupannya dan besarnya dihitung
berdasarkan persentase tertentu.
Modul Seminar Akuntansi ke-2 setelah UTS-pengajar: Hepi Prayudiawan,SE.,Ak.,MM.
Modul -Hal. 24
Investasi
Perlakuan akuntansi untuk investasi mengacu pada PSAK No.13 (1994) tentang akuntansi untuk
investasi dan PSAK No15 tentang akuntansi untuk investasi dalam perusahaan asosiasi, kecuali
untuk surat berharga (marketable securities) yang perlakuan akuntansinya adalah sebagai berikut
:
sekuritas utang yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturities)
dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi dengan amortisasi premi atau
diskonto. Dalam menentukan maksud tersebut, perusahaan harus mempertimbangkan
pengalaman yang mereka miliki dalam hal penjualan dan transfer sekuritas. Perusahaan tidak
boleh mengklasifikasikan suatu sekuritas utang dalam kategori ini jika perusahaan mempunyai
maksud untuk memiliki sekuritas hanya untuk periode yang tidak ditentukan. Karena itu
sekuritas utang tidak boleh dimasukkan dalam klasifikasi ini kalau perusahaan mempunyai
tujuan untuk menjual sekuritas tersebut, misalnya untuk menghadapi :
a) perubahan tingkat bunga pasar dan perubahan yang berhubungan dengan risiko sejenis.
b) kebutuhan likuiditas
c) perubahan dalam ketersediaan dan hasil investasi alternative
d) perubahan dalam risiko mata uang asing
sekuritas utang dan sekuritas yang dimaksudkanuntuk segera diperdagangkan (trading
securities), dinyatakan berdasarkan harga pasar. Perdagangan dalam hal ini mencerminkan
pembelian dan penjualan yang aktif dan sering dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan
atas perbedaan harga jangka pendek. Sekuritas ekuitas yang diklasifikasi dalam kategori ini
adalah sekuritas yang bisa ditentukan nilai wajarnya, yaitu jika harga jual atau kuotasi harga beli
dan jual tersedia di bursa efek yang terdaftar di BAPEPAM. Untuk sekuritas utang yang tidak
tersedia harga pasarnya, estimasi nilai wajar bisa dibuat dengan menggunakan berbagai teknik
penentuan harga misalnya dengan analisis arus kas didiskontokan (discounted cash flow
analysis), penentuan harga matriks, dan analisis fundamental. Keuntungan (kerugian) yang
belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) harga pasar (unrealized gains and loses)
dilaporkan dalam laporan laba rugi periode berjalan.
Modul Seminar Akuntansi ke-2 setelah UTS-pengajar: Hepi Prayudiawan,SE.,Ak.,MM.
Modul -Hal. 23
Keuntungan ditangguhkan diamortisasi selama estimasi sisa periode penyelesaian (settlement
period).
Apabila pembayaran atau kewajiban atas transaksi reasuransi retroaktif melebihi jumlah
kewajiban yang dicatat, ceding company harus menaikkan kewajiban yang bersangkutan atau
mengurangi piutang reasuransi, atau keduanya pada saat kontrak reasuransi dilakukan. Perbedaan
tersebut di bebankan pada laporan laba rugi
Perubahan dalam estimasi jumlah kewajiban sehubungan dengan kontrak reasuransi yang
mendasari diakui dalam laporan laba rugi pada periode perubahan. Piutang reasuransi harus
mencerminkan perubahan yang berhubungan dengan jumlah klaim yang dapat diperoleh dari
reasuradur dan keuntungannya ditangguhkan dan diamortisasi.
Apabila kontrak reasuransi mencakup baik reasuransi prospektif maupun reasuransi retroaktif,
maka transaksi reasuransi tersebut dipertanggungjawabkan secara terpisah.
BEBAN
Beban Klaim
Klaim sehubungan dengan terjadinya peristiwa kerugian terhadap objek asuransi yang
dipertanggungkan, meliputi klaim yang disetujui (settled claims), klaim dalam proses
penyelesaian (outstanding claims), klaim yang terjadi namun belum dilaporkan, dan beban
penyelesaian klaim (claim settlement expenses), diakui sebagai beban klaim pada saat timbulnya
kewajiban untuk memenuhi klaim. Hak subrogasi diakui sebagai pengurang beban klaim pada
saat realisasi.
Jumlah klaim dalam proses penyelesaian, termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan,
ditentukan berdasarkan estimasi kewajiban klaim tersebut. Perubahan jumlah estimasi kewajiban
klaim , sebagai akibat proses penelaahan lebih lanjyt dan perbedaan antara jumlah estimasi klaim
dengan klaim yang dibayarkan diakui dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya
perubahan.
ASET
Perlakuan akun-akun aset mengacu pada prinsip akuntansi yang berlaku umum, kecuali
dinyatakan secara khusus dalam pernyataan ini.
Modul Seminar Akuntansi ke-2 setelah UTS-pengajar: Hepi Prayudiawan,SE.,Ak.,MM.
Modul -Hal. 22
Apabila jumlah premi masih dapat disesuaikan, misalnya premi ditentukan pada akhir kontrak
atau premi disesuaikan pada akhir kontrak berdasarkan nilai pertanggungan, maka pendapatan
premi diakui sebagai berikut :
a) apabila jumlah premi dapat diestimasi secara layak, maka pendapatan premi diakui selama
periode kontrak dan estimasi jumlah premi tersebut disesuaikan setiap periode untuk
mencerminkan jumlah premi yang sebenarnya.
b) apabila jumlah premi tidak dapat diestimasi secara layak, maka premi diperlakukan dengan
menggunakan metode uang muka (deposit method) sampai jumlah premi dapat diestimasi
secara layak.
Premi dari polis bersama diakui sebesar pangsa premi yang diterima oleh perusahaan.
Perusahaan asuransi (ceding company) dapat memperoleh ganti rugi atas klaim sehubungan
dengan kontrak asuransi yang ditutupnya, dengan melakukan kontrak reasuransi dengan
asuradur lain atau reasuradur. Selanjutnya reasuradur dapat mengadakan kontrak reasuransi
dengan reasuradur lain yang dikenal sebagai proses retrosesi. Perlakuan akuntansi terhadap
transaksi reasuransi bergantung pada apakah suatu kontrak reasuransi tersebut merupakan
reasuransi prospektif atau retroaktif.
Jumlah premi dibayar atau bagian premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi
reasuransi selama sisa periode kontrak yang jumlahnya proporsional dengan proteksi yang
diberikan. Jika bagian premi reasuransi masih dapat disesuaikan dan jumlahnya dapat diestimasi
secara layak, maka jumlah premi reasuransi yang diakui selama sisa periode kontrak adalah
sebesar estimasi premi yang akan dibayar tersebut.
Pembayaran atau kewajiban atas transaksi reasuransi retroaktif diakui sebagai piutang reasuransi
sebesar jumlah kewajiban yang dicatat sehubungan dengan kontrak reasuransi yang mendasari.
Apabila kewajiban yang dicatat melebihi jumlah yang di bayar, maka piutang reasuransi harus
dinaikkan untuk mencerminkan perbedaan tersebut dan menimbulkan keuntungan ditangguhkan.
Modul Seminar Akuntansi ke-2 setelah UTS-pengajar: Hepi Prayudiawan,SE.,Ak.,MM.
Modul -Hal. 21
Kewajiban disajikan dengan menempatkan akun kewajiban kepada tertanggung pada urutan
pertama dan diikuti oleh akun-akun kewajiban yang lain. Akun-akun kewajiban yang lain
disajikan berdasarkan urutan jatuh tempo.
Pinjaman sub-ordinasi disajikan setelah kewajiban lain dan sebelum ekuitas.
LAPORAN LABA RUGI
Laporan laba rugi disajikan dalam bentuk multiple step.Pendapatan premi disajikan sedemikian
rupa sehingga menunjukkan jumlah premi bruto, premi reasuransi dan kenaikan (penurunan)
premi yang belum merupakan pendapatan. Premi reasuransi disajikan sebagai pengurang premi
bruto.
Bagian reasuradur atas klaim yang telah disetujui dan atau dibayar, dan estimasi bagian
reasuradur atas klaim dalam proses penyelesaian , termasuk klaim yang terjadi namun belum
dilaporkan, disajikan sebagai pengurang beban klaim.
Komisi yang diperoleh dari transaksi reasuransi merupakan pengurang beban komisi. Dalam hal
jumlah komisi yang diperoleh lebih besar dari jumlah beban komisi, maka selisih tersebut
disajikan sebagai pendapatan dalam laporan laba rugi.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas laporan keuangan meliputi pengungkapan sebagaimana ditentukan dalam prinsip
akuntansi yang berlaku umum.
PENDAPATAN
Pendapatan Premi
Premi yang diperoleh sehubungan dengan kontrak asuransi dan reasuransi diakui sebagai
pendapatan selama periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan.
Dalam hal periode polis berbeda dengan periode risiko (misalnya pada penutupan jenis
pertanggungan asuransi konstruksi), maka seluruh premi yang diperoleh tersebut diakui sebagai
pendapatan selama periode risiko.
Modul Seminar Akuntansi ke-2 setelah UTS-pengajar: Hepi Prayudiawan,SE.,Ak.,MM.
Modul -Hal. 20
c. Polis bersama > penutupan terhadap 1 (satu) objek asuransi yang dilakukan secara bersama
oleh beberapa perusahaan asuransi dan dinyatakan dalam 1(satu) polis.
d. Premi yang belum merupakan pendapatan > bagian dari premi yang belum diakui sebagai
pendapatan karena masa pertanggungannya masih berjalan pada akhir periode akuntansi.
e. Premi reasuransi > bagian premi bruto yang menjadi hak reasuradur berdasarkan perjanjian
reasuransi.
f. Reasuransi prospektif > ketentuan dalam kontrak reasuransi yang mewajibkan reasuradur
untuk membayar kepada asuradur sejumlah kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat
dari peristiwa masa depan yang dipertanggungkan.
g. Reasuransi retroaktif > ketentuan dalam kontrak reasuransi yang mewajibkan reasuradur
untuk membayar kepada asuradur sejumlah kerugian yang sudah terjadi sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu yang dipertanggungkan.
h. Klaim bruto > klaim yang jumlahnya telah disepakati, termasuk biaya penyelesaian klaim.
i. Klaim reasuransi > bagian dari klaim bruto yang menjadi tanggungan reasuradur.
j. Estimasi klaim retensi sendiri > taksiran jumlah kewajiban yang menjadi tanggungan sendiri
sehubungan dengan klaim yang masih dalam proses penyelesaian, termasuk klaim yang
terjadi namun belum dilaporkan.
k. Piutang reasuransi > tagihan kepada reasuradur yang timbul dari transaksi reasuransi.
l. Utang reasuransi > kewajiban kepada reasuradur yang timbul dari transaksi reasuransi
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
NERACA
Dalam penyajian neraca, aset dan kewajiban tidak dikelompokkan menurut lancar dan tidak
lancar (unclassified), tetapi mendahulukan kelompok akun investasi dan kelompok akun
kewajiban kepada tertanggung. Dengan demikian laporan keuangan menggambarkan kemapuan
perusahaan dalam memenuhi kewajibannya kepada tertanggung.
Aset disajikan dengan menempatkan akun investasi pada urutan pertama diikuti akun-akun aset
yang lain. Akun-akun aset yang lain disajikan berdasarkan urutan likuiditas.
Modul Seminar Akuntansi ke-2 setelah UTS-pengajar: Hepi Prayudiawan,SE.,Ak.,MM.
Modul -Hal. 19
PSAK no 28 Akuntansi Asuransi Kerugian
Beberapa karakteristik usaha asuransi kerugian antara lain :
Usaha asuransi kerugian merupakan suatu sistem proteksi menghadapi risiko kerugian keuangan
dan sekaligus merupakan upaya penghimpunan dana masyarakat .
Pertanggungjawaban keuangan kepada para tertanggung mempengaruhi penyajian laporan
keuangan.
Laporan keuangan sangat dipengaruhi oleh unsur estimasi, misalnya estimasi jumlah premi yang
belum merupakan pendapatan (unearned premium), estimasi jumlah klaim, termasuk jumlah
klaim yang terjadi namun belum dilaporkan (incurred but not reported claims). Dalam
menghitung tingkat premi, usaha asuransi kerugian menggunakan asumsi tingkat risiko dan
beban.
Pihak tertanggung (pembeli asuransi) membayar premi asuransi terlebih dulu kepada perusahaan
asuransi sebelum peristiwa yang menimbulkan kerugian yang diperjanjikan terjadi. Pembayaran
premi tersebut merupakan pendapatan (revenue) bagi perusahaan asuransi.
Jumlah premi yang belum merupakan pendapatan, dan jumlah klaim, termasuk jumlah klaim
yang terjadi namun belum dilaporkan, diestimasi dengan menggunakan metode tertentu.
Peraturan perundangan di bidang perasuransian mewajibkan perusahaan asuransi kerugian
memenuhi ketentuan kesehatan keuangan misalnya tingkat solvabilitas.
PENERAPAN
a. Kontrak jangka pendek > kontrak yang memberikan proteksi untuk suatu periode yang pasti
dan memungkinkan asuradur untuk membatalkan kontrak atau menyesuaikan persyaratan
kontrak pada akhir setiap periode kontrak, seperti penyesuaian jumlah premi atau penutupan
(coverage) yang diberikan.
b. Premi bruto > premi yang diperoleh dari penutupan langsung (direct premium written) dan
penutupan tidak langsung (indirect premium written). Premi penutupan langsung termasuk
premi yang diperoleh dari penutupan polis bersama.
Modul Seminar Akuntansi ke-2 setelah UTS-pengajar: Hepi Prayudiawan,SE.,Ak.,MM.
Modul -Hal. 18
- Apabila jumlah pengeluaran PLH yang sesungguhnya terjadi pada tahun berjalan
sehubungan dengan kegiatan periode lalu lebih besar dari pada jumlah akrual yang telah
dibentuk, maka selisihnya dibebankan ke biaya produksi periode di mana kelebihan tersebut
timbul.
* Penyajian Laporan Keuangan :
Taksiran Kewajiban PLH disajikan di neraca sebesar jumlah kewajiban yang telah diakru,
setelah dikurangi dengan jumlah pengeluaran yang sesungguhnya terjadi.
* Pengungkapan :
Hal-hal berikut ini wajib diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
a) Kebijakan akuntansi sehubungan dengan:
(i) Perlakuan akuntansi atas pembebanan biaya PLHt
(ii) Metode amortisasi atas biaya PLH yang ditangguhkan, dan (iii) Metode penyusutan
prasarana PLH.
b) Mutasi taksiran kewajiban PLH selama tahun berjalan dengan menunjukkan:
(i) Saldo awal,
(ii) Penyisihan yang dibentuk,
(iii) Pengeluaran sesungguhnya, dan
(iv) Saldo akhir.
c) Kegiatan PLH yang telah dilaksanakan dan yang sedang berjalan.
d) Kewajiban bersyarat sehubungan dengan PLH dan kewajiban bersyarat lainnya
sebagaimana diatur dalam standar akuntansi keuangan.
Modul Seminar Akuntansi ke-2 setelah UTS-pengajar: Hepi Prayudiawan,SE.,Ak.,MM.
Modul -Hal. 17
e) Pengendalian erosi, yaitu kegiatan berupa penanaman rumput, pembuatan teras,
pemberian batu pecah, pembuatan saluran pengelak, dan lain-lain.
f) Pencegahan pencemaran akibat debu, antara lain kegiatan berupa penyemprotan air di
lokasi jalan produksi, loading station, stockpile, dan tempat lainnya yang dapat menimbulkan
debu.
g) Pencegahan kelongsoran, yaitu kegiatan berupa pemantapan lereng dengan
melandaikannya, pembuatan slope dan tanggul pengaman (dike).
h) Penelitian tanah dan tanaman untuk mendapatkan cara dan teknik penanaman yang baik
dan cocok.
i) Pemantauan kualitas air yang keluar dari kolam-kolam pengendap, saluran pemukiman,
dan sungai di sekitar lokasi penambangan .
j) Pemantauan kualitas udara di lokasi kegiatan penambangan dan pemukiman karyawan,
serta penduduk sekitarnya.
k) Pemantauan kualitas tanah di dumping area.
l) Pemantauan luas lokasi vegetasi yang rusak dan yang telah direvegetasi .
m) Pemantauan laju erosi.
* Jenis Biaya ;
Pada dasarnya biaya ini merupakan biaya pengadaan prasarana PLH, biaya yang timbul atas
usaha mengurangi dan mengendalikan dampak negatif kegiatan pertambangan, dan biaya rutin
lainnya.
* Perlakuan Akuntansi :
- Biaya pengadaan prasarana PLH dikapitalisasikan sebagai Aktiva Tetap dan disusutkan
secara sistematis berdasarkan umur ekonomisnya.
- Taksiran biaya untuk PLH yang timbul sebagai akibat kegiatan eksplorasi dan
pengembangan diakru dengan mendebet Biaya PLH yang Ditangguhkan dan mengkredit
Kewajiban (Provision) PLH. Biaya yang ditangguhkan ini akan diamortisasi pada saat mulainya
produksi komersial; biaya amortisasinya dibukukan sebagai Biaya Produksi.
- Taksiran biaya untuk PLH yang timbul sebagai akibat kegiatan produksi tambang
dibebankan sebagai biaya produksi dengan mengkredit Kewajiban (Provision) PLH.
Modul Seminar Akuntansi ke-2 setelah UTS-pengajar: Hepi Prayudiawan,SE.,Ak.,MM.
Modul -Hal. 16
* Penyajian Laporan Keuangan :
Persediaan dinyatakan di neraca sebesar harga yang terendah antara harga perolehan dengan
harga pasar. Harga pasar merupakan taksiran harga jual pada tanggal neraca dikurangi dengan
taksiran beban yang akan terjadi dalam menjual barang tersebut.
* Pengungkapan :
Hal-hai berikut wajib diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
a) Kebijakan akuntansi sehubungan dengan:
(i) Metode penentuan Beban Pokok Persediaan dan dasar penilaiannya,
(ii) Metode pembebanan biaya pengupasan tanah, dan
(iii) Metode perhitungan Rasio Rata-Rata Tanah Penutup.
b) Jumlah Biaya Pengupasan Tanah yang Ditangguhkan dengan penjelasan mengenai
perbedaan antara Rasio Aktual Tanah Penutup terhadap rasio rata-ratanya.
c) Perubahan atas Rasio Rata-Rata Tanah Penutup (bila ada).
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan mahluk
hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia, serta mahluk hidup lainnya.
* Uraian Kegiatan ;
a) Penyusunan dokumen Analis Mengenai Dampak Lingkungan (AM DAL) .
b) Upaya pencegahan pencemaran sungai oieh air hasil penirisan tambang, berupa
pembuatan kolam pengendap lumpur di sekitar: lokasi pengalian, dumping area, dan stockpile.
Termasuk dalam kegiatan ini adalah pengurasan lumpur dari kolam pengendap.
c) Pengelolaan tanah pLcuk (top soil), yaitu kegiatan pengambilan dan penyimpanan tanah
pucuk dari lokasi tanah yang akan ditambang dan ditimbun untuk dimanfaatkan kembali pada
kegiatan reklamasi bekas daerah timbunan yang telah selesai.
d) Revegetasi, yaitu penanaman kembali pada lahan bekas tambang yang vegetasi awalnya
telah rusak atau terganggu.
Modul Seminar Akuntansi ke-2 setelah UTS-pengajar: Hepi Prayudiawan,SE.,Ak.,MM.
Modul -Hal. 15
* Jenis Biaya ;
a) Pengupasan Lapisan Tanah (Stripping) se/ama Masa Produksi
Biaya yang terjadi dalam pengupasan lapisan tanah antara lain:
(i) Biaya pengupasan tanah,
(ii) Biaya penyediaan lahan untuk penimbunan tanah, dan
(iii) Biaya penimbunan tanah hasil pengupasan.
b) Pengambilan Bahan Galian
Biaya-biaya yang terjadi dalam pengambilan bahan galian antara lain:
(i) biaya penggalian,
(ii) biaya penyemprotan,
(iii) biaya pengerukan, atau biaya peledakan, dan
(iv) penimbunan bahan galian.
c) Pencucian Bahan Galian
Biaya-biaya yang terjadi dalam pencucian bahan galian antara lain:
(i) Biaya pembersihan dan pemisahan bahan galian utama dari bahan galian ikutannya,
(ii) Biaya pembentukan ukuran/besarnya bahan galian sesuai dengan yang ditetapkan
perusahaan.
d) Pengangkutan Bahan Galian
Merupakan biaya yang terjadi untuk mengangkut bahan galian tambang umum dari lokasi
penambangan ke stasiun pengumpul .
e) Pengelolaan Lingkungan Hidup
Merupakan biaya untuk pengelolaan lingkungan hidup.
* Perlakuan Akuntansi :
- Semua biaya yang terjadi sehubungan dengan produksi dicatat sebagai Barang dalam Proses
Produksi.
- Beban Pokok Produksi meliputi biaya produksi dengan memperhitungkan saldo awal dan akhir
Barang dalam Proses Produksi
- Beban Pokok Persediaan per unit dihitung dengan menggunakan metode rata-rata atau first in
first out.
- Persediaan meliputi persediaan dalam proses produksi, barang jadi, dan persediaan bahan
penunjang.
Modul Seminar Akuntansi ke-2 setelah UTS-pengajar: Hepi Prayudiawan,SE.,Ak.,MM.
Modul -Hal. 14
Untuk periode akuntansi di mana produksi komersial telah dimulai, Biaya Eksplorasi dan
Pengembangan yang Ditangguhkan disajikan sebesar jumlah netonya, yaitu setelah dikurangi
dengan amortisasi.
* Pengungkapan :
Hal-hal berikut wajib diungkapkan dalam catatan laporan keuangan.
a) Kebijakan akuntansi sehubungan dengan:
(i) Dasar penentuan ditangguhkannya biaya pengembangan dan kapitalisasi biaya pekerjaan
konstruksi dan prasarana .
(ii) Metode amortisasi dan penyusutan yang dipergunakan dengan penjelasan jangka waktu
perijinan penambangan dan taksiran umur ekonomis tambang.
b) Biaya Pengembangan yang Ditangguhkan atas kegiatan pengembangan yang masih
berjalan.
c) Biaya Eksplorasi dan Pengembangan yang Ditangguhkan di mana terjadi penundaan
masa produksi, meliputi penjelasan:
(i) Alasan terjadinya penundaan,
(ii) Amortisasi belum diperhitungkan karena belum dinilainya produksi, dan
(iii) Jumlah penurunan (write down) akibat dilakukannya evaluasi bila ada, terhadap biaya
yang ditangguhkan tersebut, serta metode dan asumsi utama yang dipergunakan dalam
menghitung penurunan nilai tersebut.
e) Apabila terdapat lebih dari satu Area of Interest maka harus diungkapkan rincian dari Biaya
Eksplorasi dan Pengembangan yang Ditangguhkan untuk tiap-tiap Area of Interest.
PRODUKSI
Produksi adalah semua kegiatan mulai dari pengangkatan bahan galian dari Cadangan Terbukti
ke permukaan bumi sampai siap untuk dipasarkan, dimanfaatkan, atau diolah lebih lanjut.
* Uraian Kegiatan ;
- pengupasan tanah (stripping),
- pengambilan bahan galian,
- pencucian dan pemurnian, serta
- pengangkutan bahan galian ke stasiun pengumpul
Modul Seminar Akuntansi ke-2 setelah UTS-pengajar: Hepi Prayudiawan,SE.,Ak.,MM.
Modul -Hal. 13
- biaya pengurusan perijinan dan Kuasa Pertambangan,
- biaya pembebasan tanah,
(ii) Biaya pembersihan lahan (land clearing), dan
(iii) Biaya pembukaan tambang, termasuk pengupasan lapisan tanah (sebelum produksi).
b) Biaya Konstruksi
Biaya-biaya yang terjadi dalam kegiatan konstruksi antara lain:
(i) Biaya pembuatan prasarana,
(ii) Biaya pembuatan atau pengadaan bangunan, dan
(iii) Biaya pembuatan atau pengadaan mesin dan peralatan.
* Perlakuan Akuntansi :
Biaya pengembangan terdiri dari:
a) Biaya yang terjadi atas kegiatan pengembangan suatu Area of Interest tertentu baik
langsung maupun tidak langsung ditangguhkan pembebanannya sebagai Biaya Pengembangan
yang Ditangguhkan.
b) Biaya penyusutan aktiva tetap yang dipergunakan dalam melaksanakan kegiatan
pengembangan ditangguhkan sebagai bagian dari Biaya Pengembangan yang Ditangguhkan.
c) Biaya umum dan administrasi yang berkaitan langsung dengan kegiatan pengembangan
ditangguhkan sebagai bagian dari Biaya Pengembangan yang Ditangguhkan; sedangkan biaya
umum dan administrasi yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan pengembangan harus
diperlakukan sebagai beban pada periode berjalan.
d) Pada saat sejak dimulainya produksi suatu Area of Interest, Akumulasi Biaya
Pengembangan yang Ditangguhkan dan Akumulasi Biaya Eksplorasi yang Ditangguhkan atas
Area of lnterestyang sama dijumlahkan, dan penjumlahan biaya tersebut diamortisasi; biaya
amortisasi dibebankan sebagai biaya produksi.
* Penyajian Laporan Keuangan :
Biaya Pengembangan yang Ditangguhkan disajikan dalam neraca bersama-sama dengan Biaya
Eksplorasi yang Ditangguhkan (atas kegiatan eksplorasi yang sudah menemukan cadangan
terbukti) sebagai Biaya Eksplorasi dan Pengembangan yang Ditangguhkan.
Modul Seminar Akuntansi ke-2 setelah UTS-pengajar: Hepi Prayudiawan,SE.,Ak.,MM.
Modul -Hal. 12
(ii) Biaya Eksplorasi yang Ditangguhkan atas kegiatan eksplorasi yang sudah menemukan
adanya Cadangan Terbukti dengan penjelasan bahwa amortisasinya baru akan dilaksanakan pada
saat dimulainya produksi.
b) Dalam penyajian Biaya Eksplorasi yang Ditangguhkan harus dibedakan antara Biaya
Eksplorasi yang Ditangguhkan atas kegiatan eksplorasi yang masih berjalan dengan Biaya
Eksplorasi yang Ditangguhkan atas kegiatan eksplorasi yang telah menemukan Cadangan
Terbukti.
c) Apabila terdapat lebih dari satu Area of Interest, maka harus diungkapkan rincian dari
Biaya Eksplorasi yang Ditangguhkan untuk tiap-tiap Area of Interest.
d) Jumlah pembebanan biaya eksplorasi pada periode berjalan serta alasan pembebanannya.
PENGEMBANGAN DAN KONSTRUKSI
Pengembangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan dalam rangka mempersiapkan Cadangan
Terbukti sampai siap diproduksi secara komersial.
Konstruksi adalah pembangunan fasilitas dan prasarana untuk melaksanakan dan mendukung
kegiatan produksi.
* Uraian Kegiatan ;
Kegiatan administrasi merupakan kegiatan pengurusan perijinan dalam lingkup pertambangan
umum guna mendukung dimulainya pelaksanaan kegiatan pengembangan dan konstruksi.
Kegiatan teknis merupakan kegiatan rancang bangun dan kegiatan fisik lapangan untuk
memudahkan masuk ke tempat cadangan bahan tambang dalam rangka persiapan kegiatan
produksi .
* Jenis Biaya ;
a) Biaya Pengembangan
Biaya-biaya yang terjadi dalam kegiatan pengembangan antara lain:
(i) Biaya administrasi:
Modul Seminar Akuntansi ke-2 setelah UTS-pengajar: Hepi Prayudiawan,SE.,Ak.,MM.
Modul -Hal. 11
- Biaya mobilisasi dan demobilisasi,
- Biaya pengujian dan perampungan, dan
- Biaya logistik selama dilaksanakannya pemboran.
5. Evaluasi
- Merupakan biaya untuk kegiatan evaluasi.
Perlakuan Akuntansi :
Biaya yang timbul atas kegiatan eksplorasi dan evaluasi di suatu Area of Interest wajib
dibebankan pada periode berjalan, kecuali bilamana memenuhi salah satu dari kondisi di bawah
ini, maka biaya tersebut dapat ditangguhkan pembebanannya.
a) Ijin untuk melaksanakan eksplorasi di Area of Interest tersebut masih berlaku dan
kegiatan eksplorasinya pada tanggal neraca belum selesai, serta kegiatan eksplorasi yang berarti
(significant) dalam Area of Interest terkait masih terus berlangsung, sehingga pada tahap ini
belum dapat ditentukan apakah eksplorasi tersebut akan dapat menghasilkan Cadangan Terbukti.
b) Ijin untuk melaksanakan kegiatan pertambangan di Area of Interest tersebut masih
berlaku dan dapat dibuktikan bahwa biaya eksplorasi yang terjadi diharapkan dapat diperoleh
(recovered) kembali dari hasil produksi Cadangan Terbukti yang bersangkutan atau dari hasil
yang akan diperoleh bilamana hak penambangannya dipindahtangankan/dialihkan kepada pihak
lain.
* Penyajian Laporan Keuangan :
Jumlah biaya eksplorasi yang dibebankan pada periode berjalan (di luar biaya amortisasi atas
Biaya Eksplorasi yang Ditangguhkan) disajikan secara tersendiri dalam laporan laba-rugi sebagai
Beban Eksplorasi.
* Pengungkapan :
Hal-hal berikut ini wajib diungkapkan dalam catatan laporan keuangan.
a) Kebijakan akuntansi sehubungan dengan dasar penentuan:
(i) Biaya Eksplorasi yang Ditangguhkan atas kegiatan eksplorasi yang masih berjalan
dengan penjelasan mengenai jangka waktu kontrak untuk Area of Interest yang bersangkutan;
Modul Seminar Akuntansi ke-2 setelah UTS-pengajar: Hepi Prayudiawan,SE.,Ak.,MM.
Modul -Hal. 10
3. Geologi dan Geofisika
- Biaya Side Looking Air Radar (SLAR),
- Biaya geologi lapangan,
- Biaya geologi kimia, termasuk analisis pengujian laboratorium,
- Biaya penyelidikan gravitasi,
- Biaya penyelidikan magnetik, dan
- Biaya penyelidikan seismik.
4. Pemboran Eksplorasi
- Biaya persiapan lahan, termasuk biaya pembuatan jalan masuk ke lokasi
pemboran,
- Biaya pemboran, termasuk peralatan bor,
Modul Seminar Akuntansi ke-2 setelah UTS-pengajar: Hepi Prayudiawan,SE.,Ak.,MM.
Modul -Hal. 9
pertambangan umum, pemerintah mengeluarkan peraturan yang memberi wewenang kepada
badan usaha/perseorangan untuk melaksanakan usaha pertambangan umum.
EKSPLORASI
Eksplorasi adalah usaha dalam rangka mencari, menemukan, dan mengevaluasi Cadangan
Terbukti pada suatu wilayah tambang dalam jangka waktu tertentu seperti yang diatur dalam
peraturan perudangan yang berlaku.
* Uraian Kegiatan ;
1. Penyilidikan Umum
2. Perijinan dan Administrasi
3. Geologi dan Geofisika
4. Pemboran Eksplorasi
5. Evaluasi
* Jenis Biaya ;
1. Penyilidikan Umum
- Biaya studi literatur,
- Biaya perolehan data satelit dan foto udara,
- Biaya pemetaan geologi,
- Biaya pengambilan contoh, dan
- Biaya analisis contoh permukaan.
2. Perijinan dan Administrasi
- Biaya perolehan Kuasa Pertambangan
- Biaya perolehan Kontrak Kerja Sama,
- Biaya perolehan Kontrak Karya,
- Biaya pembebasan tanah/tanam tumbuh, dan
- Biaya administrasi eksplorasi.
Modul Seminar Akuntansi ke-2 setelah UTS-pengajar: Hepi Prayudiawan,SE.,Ak.,MM.
Modul -Hal. 8
PSAK no. 33 Akuntansi Pertambangan Umum
Karakteristik Akuntansi Industri Pertambangan Umum
Dalam industri pertambangan umum terdapat empat kegiatan usaha pokok, meliputi:
a) Eksplorasi (Exploration),
b) Pengembangan dan Konstruksi (Development and Construction),
c) Produksi (Production), dan
d) Pengolahan.
Sifat dan karakteristik industri pertambangan umum berbeda dengan industri lainnya. Perbedaan
tersebut adalah sebagai berikut:
a) Eksplorasi bahan galian tambang umum merupakan kegiatan yang mempunyai
ketidakpastian yang tinggi, karena meskipun telah dipersiapkan secara cermat, dengan biaya
yang besar, tidak ada jaminan bahwa kegiatan tersebut akan berakhir dengan penemuan
cadangan bahan galian yang secara komersial layak untuk ditambang.
b) Bahan galian bersifat deplesi dan tidak dapat diperbaharui (non-renewable) serta untuk
melaksanakan kegiatan pertambangan ini, mulai tahap eksplorasi sampai dengan tahap
pengolahannya, dibutuhkan biaya investasi yang relatif sangat besar, padat modal, berjangka
panjang, sarat risiko, dan membutuhkan teknologi yang tinggi, sehingga diperlukan
pengelolaan yang benar-benar profesional.
c) Pada umumnya operasi perusahaan pertambangan berlokasi di daerah terpencil dan
kegiatannya menimbulkan kerusakan dan/atau pencemaran lingkungan hidup, sehingga
setiap perusahaan pertambangan wajib memenuhi ketentuan perundangan yang berlaku
mengenai lingkungan hidup, di samping mempunyai konsep pasca penambangan yang jelas.
d) Pemerintah indonesia tidak memberikan konsesi penambangan karena menurut peraturan
perundangan yang berlaku, segala bahan galian yang berada dalam wilayah hukum Indonesia
adalah kekayaan nasional Bangsa Indonesia yang dikuasai dan dipergunakan oleh negara
untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Untuk dapat berusaha dalam industri
Modul Seminar Akuntansi ke-2 setelah UTS-pengajar: Hepi Prayudiawan,SE.,Ak.,MM.
Modul -Hal. 7
Pengungkapan
Sehubungan dengan jalan tol, pengungkapan berikut harus dibuat:
a) peraturan perundangan atau keputusan pemerintah yang mendasari penyelenggaraan jalan
tol tersebut;
b) klasifikasi aktiva yang membentuk jalan tol;
c) metode penyusutan jalan tol, masa manfaat, dan tarif penyusutan;
d) jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir periode;
e) suatu rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode memperlihatkan;
a) Penambahan
b) pelepasan
f) f) reklasifikasi dari jalan tol dalam konstruksi ke jalan tol.
Jika Penyelenggara melakukan kerjasama dengan Investor, minimal pengungkapan tambahan
berikut harus disajikan:
a) bentuk kerjasama operasi dan rumusan bagi pendapatan atau bagi hasil atau
konpensasi lainnya, serta masa kerjasama atau masa konsesi;
b) penghapusbukuan utang-piutang kerjasama operasi, bila ada;
perubahan kontrak kerjasama operasi, bila ada.
Sehubungan dengan hak bagi pendapatan atau bagi hasil tol, Investor harus mengungkapkan hal-
hal sebagai berikut:
a) dasar pengukuran hak bagi pendapatan atau bagi hasil tol;
b) masa hak bagi pendapatan atau bagi hasil tol dan amortisasinya;
c) perubahan hak bagi pendapatan atau bagi hasil tol selama periode berjalan, bila
ada;
d) reklasifikasi proyek kerjasama operasi dalam pelaksanaan ke
e) hak bagi pendapatan atau bagi hasil tol.
Dalam hal pengukuran jalan tol menggunakan nilai wajar, dasar penentuannya harus
diungkapkan
Modul Seminar Akuntansi ke-2 setelah UTS-pengajar: Hepi Prayudiawan,SE.,Ak.,MM.
Modul -Hal. 6
Pengeluaran setelah perolehan jalan tol (subsequent expenditures) yang secara langsung
menambah umur ekonomi atau menambah kapasitas jalan tol dikapitalisasi ke jalan tol.
Pengeluaran setelah perolehan jalan tol untuk pelapisan ulang atau yang sejenisnya, yang
memiliki manfaat lebih dari setahun dicatat sebagai beban tangguhan (deffered charges).
Pengeluaran setelah perolehan jalan tol untuk membangun fasilitas umum atau aktiva
tetap berwujud lainnya yang tidak untuk dikendalikan oleh Penyelenggara atau Investor yang
memperoleh Kuasa Penyelenggaraan disajikan sebagai beban tangguhan (deferred charges).
Jalan tol disusutkan oleh Investor yang memegang Kuasa Penyelenggaraan jalan tol
secara sistematis selama umur ekonomi atau selama masa konsesi, dipilih mana yang lebih
pendek. Bila pengoperasian jalan tol dikendalikan oleh Penyelenggara,penyusutan dilakukan
selama umur ekonominya. Metode penyusutan harus mencerminkan pola pemanfaatan ekonomi
aktiva yang bersangkutan.
Pengeluaran setelah perolehan jalan tol (subsequent expenditures) yang dikapitalisasi atau
ditangguhkan pembebanannya,disusutkan atau diamortisasi oleh Investor secara sistematis
selama umur ekonomis atau sisa masa konsesi, dipilih mana yang lebih pendek. Bila
pengoperasian jalan tol dikendalikan oleh Penyelenggara, penyusutan dan amortisasi dilakukan
selama umur ekonominya.
Hak bagi pendapatan atau bagi hasil diamortisasi oleh Investor.
Penghentian dan Pelepasan Jalan Tol
Jalan tol dieliminasi dari neraca Penyelenggara atau Investor yang memperoleh Kuasa
Penyelenggaraan jika:
• jalan tol diserahkan (dikuasakan) kepada pihak lain, atau;
• pemerintah mengubah status jalan tol menjadi jalan non tol,atau;
• tidak ada manfaat ekonomi yang dapat diharapkan dari penguasaannya;
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian atau pelepasan jalan tol diakui sebagai
keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi periode berjalan.
Modul Seminar Akuntansi ke-2 setelah UTS-pengajar: Hepi Prayudiawan,SE.,Ak.,MM.
Modul -Hal. 5
Pengakuan Awal Jalan Tol
Jalan disajikan sebagai Asset Tetap oleh penyelenggara atau investor dengan kuasa
penyelenggaraan dan dicatat pada saat siap untuk di operasikan sebesar biaya perolehannya, jika
memenuhi kriteria :
1. Kepastian manfaat ekonomi yang akan diterima
2. Pengendalian atas jalan Tol
3. Nilai Perolehan dapat diukur secara handal
Jalan Tol yang pembangunannya didanai oleh investor tanpa kuasa penyelenggaraan dengan pola
bagi pendapatan atau bagi hasil tol untuk masa tertentu,dan pengoperasiannya dikendalikan oleh
penyelenggara,dicatat oleh penyelenggara sebagai jalan tol kerjasama operasi dan mengakui
kewajiban kerjasama operasi pada saat jalan tol selesai dibangun dan diserahkan kepada investor
untuk di operasikan.Investor mencatat penyerahan sebagai hak bagi pendapatan atau bagi hasil
tol.
Atas penyerahan jalan tol di atas, Penyelenggara mencatat transaksi tersebutsebesar nilai serah
terima berdasarkan kontrak. Jika nilai kontrak tidak bersedia, maka yang digunakan adalah biaya
perolehan atau nilai wajar, mana yang lebih berdaya uji. Pada sisi lain Investor mencatat hak
bagi pendapatan atau bagi hasil tol sebesar harga perolehannya
Pembayaran Penyelenggara kepada Investor tanpa Kuasa Penyelenggaraan, dicatat oleh
Penyelenggara sebagai angsuran kewajiban kerjasama operasi. Selisih antara jumlah pembayaran
ini dengan angsuran kewajiban kerjasama operasi dicatat sebagai beban atau penghasilan
kerjasama operasi. Sedang investor mencatat pembayaran tersebut sebagai pendapatan kerjasama
operasi.
Jalan tol yang pembangunannya didanai oleh Investor dengan memperoleh Kuasa
Penyelenggaraan selama masa konsesi, dicatat oleh Investor sebagai jalan tol kerjasama operasi
pada saat siap dioperasikan. Pada saat masa konsesi berakhir, Penyelenggara mencatat jalan tol
yang diserahkan oleh Investor sebesar nilai wajar dengan mengkredit penghasilan kerjasama
operasi apabila manfaat ekonomi dari pemilikan jalan tol dapat dipastikan, atau penghasilan
kerjasama operasi tangguhan (deferred joint operation income) apabila manfaat ekonomi dari
pemilikan jalan tol tidak dapat dipastikan.
Modul Seminar Akuntansi ke-2 setelah UTS-pengajar: Hepi Prayudiawan,SE.,Ak.,MM.
Modul -Hal. 4
PSAK no 37 Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol
Tujuan PSAK:
Mengetahui bagaimana pengakuan pengukuran penyajian dan pengungkapan asset jalan Tol,
kewajiban dan pendapatan yang timbul dari penyelenggaraan jalan tol
Mengetahui bagaimana perlakuan akuntansi untuk pengeluaran setelah perolehan jalan tol
• Jalan tol adalah jalan bebas hambatan yang kepada para pemakainya dikenakan kewajiban
membayar tol, yang meliputi badan jalan dan jembatan dan terowongan, bangunan pelengkap
jalan tol dan perlengkapan jalan tol yang memiliki umur ekonomi lebih dari satu tahun
• Jalan Tol kerjasama operasi adalah jalan tol yang diperoleh dengan perjanjian kerjasama
operasi
• Penyelenggara adalah badan usaha yang diberi wewenang penyelenggaraan jalan tol oleh
pemerintah
• Investor adalah badan usaha yang bekerjasama dengan penyelenggara dalam
penyelenggaraan jalan tol dengan menerima imbalan atas dana yang ditanamkan
• Kuasa Penyelenggaraan adalah kuasa untuk membangun, memelihara dan mengoperasikan
jalan tol untuk masa tertentu yang diperoleh investor dari penyelenggara dengan persetujuan
pemerintah
• Masa Konsensi adalah jangka waktu penyelenggaraan jalan tol yang dikuasakan oleh
penyelenggara pada investor
• Masa Bagi pendapatan atau bagi hasil tol adalah jangka waktu yang disepakati
penyelenggara dan investor untuk membagi pendapatan atau hasil tol sehubungan dengan
dana yang ditanamkan investor untuk pembangunan jalan
• Nilai wajar adalah jumlah suatu asset yang mungkin ditukar atau kewajiban yang
diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk transaksi wajar
• Kerjasama operasi adalah kerjasama antara penyelenggara dengan investor dimana investor
mendanai sebagian atau eluruh pembangunan jalan tol dengan atau tanpa memperoleh hak
pengoperasian jalan tol tersebut
Modul Seminar Akuntansi ke-2 setelah UTS-pengajar: Hepi Prayudiawan,SE.,Ak.,MM.
Modul -Hal. 3
Bila hasil kontrak konstruksi tidak dapat diestimasi secara andal:
– pendapatan diakui hanya sebesar biaya yang telah terjadi sepanjang biaya tersebut
diperkirakan dapat dipulihkan (recoverable); dan
– biaya kontrak harus diakui sebagai beban dalam periode terjadinya
– Taksiran rugi (expected loss) pada kontrak konstruksi harus segera diakui sebagai beban
Metode persentase penyelesaian diterapkan secara kumulatif dalam setiap periode akuntansi.
Oleh karena itu, pengaruh perubahan dalam estimasi pendapatan kontrak dan biaya kontrak,
dipertanggungjawabkan sebagai perubahan dalam estimasi akuntansi sesuai dengan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan No.25 tentang Laba atau Rugi Bersih untuk Periode Berjalan,
Kesalahan Mendasar dan Perubahan Kebijakan Akuntansi. Perubahan estimasi digunakan
sebagai dasar dalam penentuan jumlah pendapatan dan beban yang diakui dalam laporan laba
rugi dalam periode di mana perubahan tersebut terjadi dan periode selanjutnya
Pengungkapan
Perusahaan harus mengungkapkan:
– jumlah pendapatan kontrak yang diakui sebagai pendapatan dalam periode berjalan;
– metode yang digunakan untuk menentukan pendapatan kontrak yang diakui dalam periode;
– metode yang digunakan untuk menentukan tahap penyelesaian kontrak (paragraph 23 PSAK
No. 34)
Perusahaan harus mengungkapkan hal-hal berikut untuk pekerjaan dalam proses penyelesaian
pada tanggal neraca:
– jumlah akumulasi biaya yang terjadi dan laba yang diakui (dikurangi kerugian yang diakui)
sampai tanggal neraca,
– jumlah uang muka yang diterima; dan
– jumlah retensi
Perusahaan harus menyajikan:
– jumlah tagihan bruto kepada pemberi kerja sebagai aset; dan
– jumlah hutang bruto kepada pemberi kerja sebagai kewajiban
– Jumlah tagihan bruto kepada pemberi kerja untuk pekerjaan kontrak adalah selisih
Modul Seminar Akuntansi ke-2 setelah UTS-pengajar: Hepi Prayudiawan,SE.,Ak.,MM.
Modul -Hal. 2
c. Kontrak tersebut dilaksanakan secara serentak atau berkesinambungan.
Pendapatan kontrak terdiri atas:
a. Nilai pendapatan semula yang disetujui dalam kontrak.
b. Penyimpangan dalam pendapatan kontrak, klaim, pembayaran insentif (sepanjang hal ini
memungkinkan untuk menghasilkan pendapatan dan dapat diukur secara andal)
Biaya suatu kontrak konstruksi terdiri atas:
a. Biaya yang berhubungan langsung dengan kontrak tertentu.
b. Biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas kontrak pada umumnya dan dapat dialokasikan
ke kontrak tersebut.
c. Biaya lain yang secara khusus dapat ditagihkan ke pemberi kerja sesuai isi kontrak
Bila hasil (outcome) kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal, pendapatan kontrak dan
biaya kontrak yang berhubungan dengan kontrak konstruksi harus diakui masing-masing sebagai
pendapatandan beban dengan memperhatikan tahap penyelesaian aktivitas kontrak pada tanggal
neraca (precentage of completion).
Taksiran rugi (expected loss) pada kontrak konstruksi tersebut harus segera diakui
sebagai beban.
Dalam hal kontrak harga tetap hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal bila
semua hal-hal berikut ini dapat dipenuhi:
– total pendapatan kontrak dapat diukur secara andal;
– besar kemungkinan manfaat keekonomian yang berhubungan dengan kontrak tersebut akan
tertagih dan mengalir ke perusahaan;
– baik biaya kontrak untuk menyelesaikan kontrak maupun tahap penyelesaian kontrak pada
tanggal neraca dapat diukur secara andal; dan
– biaya kontrak yang dapat diatribusi ke kontrak dapat diidentifikasi dengan jelas sehingga
biaya kontrak aktual dapat dibandingkan dengan estimasi sebelumnya
Dalam hal kontrak biaya-plus, hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal bila
semua kondisi berikut ini terpenuhi:
– besar kemungkinan manfaat keekonomian yang berhubungan dengan kontrak tersebut akan
tertagih dan mengalir ke perusahaan; dan
– biaya kontrak yang dapat diatribusi ke kontrak, apakah dapat ditagih atau tidak ke pemberi
kerja, dapat di identifikasi dengan jelas dan diukur secara andal
Modul Seminar Akuntansi ke-2 setelah UTS-pengajar: Hepi Prayudiawan,SE.,Ak.,MM.
Modul -Hal. 1
PSAK no 34 AKUNTANSI KONTRAK KONSTRUKSI
Tujuan PSAK no 34 adalah:
1. Menggambarkan perlakuan akuntansi pendapatan & biaya yang berhubungan dengan
kontrak konstruksi
2. Menggambarkan sifat dari aktifitas pada kontrak konstruksi yang jatuh pada periode
akuntansi yang berlainan, karena tanggal saat aktifitas kontrak diakukan dan diselesaikan
berbeda-beda
3. Bagaimana persoalan utama dalam akuntansi kontrak dan biaya kontrak pada periode
dimana pekerjaan konstruksi tersebut tersebut dilaksanakan
4. Kapan pendapatan dan biaya suatu kontrak konstruksi harus diakui sebagai pendapatan &
beban dalam laporan laba/rugi.
Penyatuan dan Segmentasi Kontrak
Dalam penyatuan dan segmentasi kontrak konstruksi biasanya diterapkan secara terpisah. Namun
dalam keadaan tertentu perlu untuk menerapkan pernyataan ini pada komponen suatu kontrak
tunggal yang dapat diidentifikasi secara terpisah atau pada suatu kelompok kontrak secara
bersama agar mencerminkan hakikat suatu kontrak atau kelompok kontrak
Bila suatu kontrak mencangkup sejumlah aset, konstruksi dari setiap aset diperlakukan
sebagai kontrak konstruksi yang terpisah, jika:
a. Proposal terpisah telah diajukan untuk setiap aset.
b. Setiap aset telah dinegosiasikan secara terpisah dan konstraktor serta pemberi kerja dapat
menerima atau menolak bagian kontrak yang berhubungan dengan masing-masing aset
tersebut.
c. Biaya dan pendapatan masing-masing aset dapat diidentifikasi.
Suatu kelompok kontrak, dengan satu pemberi kerja atau beberapa pemberi kerja, harus
diperlakukan sebagai satu kontrak konstruksi jika:
a. Kelompok kontrak tersebut dinegosiasikan sebagai satu kontrak.
b. Kontrak tersebut berhubungan sangat erat sekali, sebetulnya kontrak tersebut merupakan
bagian dari satu proyek tunggal dengan suatu margin laba.