HUBUNGAN KEBAIKAN HATI (BENEVOLANCE) TERHADAP
KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTRA PADA
PENGGUNAAN PRODUK MITRA IQRO PLUS
SKRIPSI
Oleh:
ARIF RACHMAN TYO
NIM: 1111046200003
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H / 2017 M
iv
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Nama Lengkap : Arif Rachmantyo
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 04 Januari 1994
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum Menikah
Alamat Rumah : Jalan. Jamrud 5 No. 73A Blok 4 RT 03 RW 039
Bekasi, Rawalumbu
Telepon/HP : 089513626338
Email : [email protected]
Riwayat Pendidikan:
1999-2005 : SDN Bojong Rawalumbu XIII Bekasi
2005-2008 : SMP Bani Saleh 2 Bekasi
2008-2011 : MAN 2 Bekasi
2011-2017 : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Pengalaman Organisasi:
2012-2013 : Anggota Kompa (Koperasi Mahasiswa)
2013-2014 : Koordinator divisi komunikasi Turkish Language Course
2013-2014 : Relawan ZIS Ramadhan Dompet Dhuafa
vi
ABSTRAK
Arif Rachmantyo. NIM 1111046200003. HUBUNGAN KEBAIKAN HATI
(BENEVOLANCE) TERHADAP KEPERCAYAN PESERTA ASURANSI JIWA
SYARIAH BUMIPUTRA PADA PENGGUNAAN PRODUK MITRA IQRO PLUS,
Program Studi Muamalat (Ekonomi Syariah), Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 1439 H/2017 M.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kebaikan hati
(benevolance) terhadap kepercayaan peserta dalam menggunakan produk asuransi
pendidikan Mitra Iqro Plus pada PT. AJS Bumiputra di Kota Bekasi. Objek penelitian
ini adalah masyarakat perkotaan di Kota Bekasi. Data yang digunakan adalah data
primer dengan membagikan kuesioner kepada 85 responden. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan adalah teknik Non probability Sampling. Model penelitian yang
digunakan adalah uji korelasi spearman.
Hasil dari penelitian ini berdasarkan uji korelasi spearman, variabel perhatian
memiliki hubungan dengan kepercayaan peserta dalam menggunakan produk asuransi
pendidikan Mitra Iqro Plus pada PT. AJS Bumiputra dengan koefisien korelasi 0,856
dan signifikansi 0,000, variabel empati memiliki hubungan dengan kepercayaan peserta
dalam menggunakan produk asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus pada PT. AJS
Bumiputra dengan koefisien korelasi 0,419 dan signifikansi 0,000, variabel keyakinan
memiliki hubungan dengan kepercayaan peserta dalam menggunakan produk asuransi
pendidikan Mitra Iqro Plus pada PT. AJS Bumiputra dengan koefisien korelasi 0,434
dan signifikansi 0,000, dan variabel daya terima memiliki hubungan dengan
kepercayaan peserta dalam menggunakan produk asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus
pada PT. AJS Bumiputra dengan koefisien korelasi 0,773 dan signifikansi 0,000.
Kata Kunci : Perhatian, Empati, Keyakinan, Daya Terima.
Pembimbing : Arif Fauzan, S.E., M.M.
vii
KATA PENGANTAR
سم ال ب هل ر ل ي نمحا حل ا م
Assalamualaikum Wr. Wb
Segala puji serta syukur bagi Allah SWT, tuhan pencipta alam beserta isinya,
atas segala nikmat, karunia dah rahmat-Nya yang begitu besar, yang selalu memberikan
keberuntungan dan pertolongan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat beserta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang
telah memperjuangkan Islam dan menyebarkan risalah Islam sebagai pegangan
kehidupan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak sedikit hambatan
serta kesulitan yang penulis alami dalam penyusuan skripsi ini. Namun, berkat
keteguhan hati serta dukungan dan semangat dari banyak pihak hingga akhirnya penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini. Dengan penuh hormat dan apresiasi yang tinggi
terhadap semua pihak yang membantu dalam penyelesaian skripsi, penulis ucapkan
terima kasih terkhusus kepada:
1. Bapak Asep Saepudin Jahar, MA., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Syariah dan
Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak AM. Hasan Ali, M.A., dan Bapak Dr. Abdurrauf, Lc., MA., sebagai Ketua
dan Sekretaris Prodi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Yoghi Citra Pratama, SE., Msi dan Ibu Endra Kasmi Laila Yuda, M.Si selaku
ketua dan sekretaris jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Bapak Arif Fauzan,S.E, M.M., selaku Dosen Pembimbing skripsi, yang dengan
sabar telah memberikan bimbingan dan motivasi serta arahan yang diberikan kepada
penulis sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan, penulis ucapkan terima
kasih.
6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang telah memberikan
ilmu dan pengetahuan yang berharga selama penulis menyelesaikan masa studi.
viii
7. Kepada civitas akademik Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah membagikan ilmunya dengan ikhlas
kepada penulis, serta para pengurus perpustakaan yang telah melayani dan
memfasilitasi buku-buku hingga penulis terbantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Kepada Bapak dan Ibu pihak kemahasiswaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang
telah memberikan waktu dan perhatiannya.
9. Kedua orangtua tercinta dan tersayang, ayahanda Bapak Tito Edy Heryanto dan
Ibunda Ibu Darwati, yang dengan tulus selalu mendoakan, memberikan dorongan
semangat tiada henti kepada penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan
tugas akhir ini yang menjadi amanah bagi penulis kepada orangtua. Semoga Allah
selalu memberikan perlindungan dan keberkahan-Nya.
10. Kepada Bapak Marno dan Keluarga yang telah banyak membantu penulis.
11. Kepada teman-teman kelas Asuransi Syariah 2011 Prodi Muamalat, Dito, Vickih,
Aryo, M. Zubayr, Husni Maulana, Muhammad Irsyad dan yang penulis tidak bisa
sebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuan dan dukungan, pengalaman,
pembelajaran selama ini kepada penulis dalam menyelesaikan masa studi.
12. Kepada teman-teman seperjuangan dari MAN 2 Bekasi Nurin Hanifati Amalia,
Nurin Hanifati Amalina, Siti Masyitoh, dan KKN OXY, terimakasih atas semangat
dan dukungan tiada hentinya kepada penulis.
13. Serta kepada Bapak. Isroil Muin selaku sebagai Kepala Cabang PT. AJS Bumiputra
Kantor Cabang Bekasi Timur, Ibu Erna Fanda selaku sebagai agen asuransi PT. AJS
Bumiputra Kantor Cabang Bekasi Timur yang telah banyak membantu penulis
dalam menjalankan penelitian dengan sebaik-baiknya dan kepada seluruh pihak
Perusahaan PT. AJS Bumiputra Kantor Cabang Bekasi Timur yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuannya hingga karya ilmiah ini
dapat terselesaikan.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING...................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN SIDANG MUNAQASYAH ................................ iii
LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................... iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... v
ABSTRAK .......................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL............................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................. 5
C. Perumusan dan Pembatasan Masalah .................................... 6
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................. 7
E. Sistematika Penulisan ............................................................ 8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kepercayaan Konsumen ...................................................... 10
1. Pengertian Kepercayaan ............................................... 10
x
2. Dimensi Kepercayaan .................................................. 11
B. Asuransi Syariah .......................................................... 15
1. Pengertian Asuransi Syariah ......................................... 15
2. Landasan Hukum Asuransi Jiwa Syariah .................... 17
3. Aturan Hukum Asuransi Jiwa Syariah di Indonesia ... 19
C. Review Studi Terdahulu ...................................................... 20
D. Kerangka Konseptual .......................................................... 23
E. Hipotesis .............................................................................. 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................... 35
B. Jenis Penelitian .................................................................... 35
C. Metode Pengumpulan Data .................................................. 36
D. Metode Penentuan Sampel .................................................. 37
1. Populasi ......................................................................... 37
2. Sampel .......................................................................... 37
3. Teknik Sampling ......................................................... 38
E. Metode Analisis ................................................................... 39
1. Uji Validitas ................................................................. 39
2. Uji Reliabilitas ............................................................... 39
3. Analisis Korelasi ........................................................... 40
xi
F. Operasional Variabel Penelitian ........................................... 42
1. Definisi Konseptual Variabel Independen ................... 42
2. Definisi Konseptual Variabel Dependen ...................... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
A. Analisis Karakteristik Profil Responden ............................. 46
1. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ....... 46
2. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ...................... 47
3. Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat
Pendidikan .................................................................... 48
4. Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan .............. 49
B. Analisis Deskripsi Variabel Penelitian ................................ 50
1. Deskriptif Variabel Perhatian ....................................... 51
2. Deskriptif Variabel Empati .......................................... 51
3. Deskriptif Variabel Keyakinan ..................................... 52
4. Deskriptif Variabel Daya Terima ................................. 53
5. Deskriptif Variabel Kepercayaan ................................. 53
C. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen ....................... 54
1. Uji Validitas ................................................................ 54
2. Uji Reliabilitas .............................................................. 55
D. Uji Korelasi Spearman ........................................................ 56
xii
1. Hubungan Perhatian Terhadap Kepercayaan Peserta AJS
Bumiputra Pada Penggunaan Produk Mitra Iqro Plus
....................................................................................... 56
2. Hubungan Empati Terhadap Kepercayaan Peserta AJS
Bumiputra Pada Penggunaan Produk Mitra Iqro Plus
...................................................................................... 57
3. Hubungan Keyakinan Terhadap Kepercayaan Peserta
AJS Bumiputra Pada Penggunaan Produk Mitra Iqro Plus
...................................................................................... 59
4. Hubungan Daya Terima Terhadap Kepercayaan Peserta
AJS Bumiputra Pada Penggunaan Produk Mitra Iqro Plus
...................................................................................... 60
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Penelitian ......................................................... 63
B. Saran .................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA ............................................................... 66
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Skala Likert ........................................................................................ 37
Tabel 3.2 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi ........................................... 41
Tabel 3.3 Variabel Penelitian ............................................................................. 43
Tabel 4.5 Statistik Deskriptif Variabel Perhatian ............................................... 51
Tabel 4.6 Statistik Deskriptif Variabel Empati .................................................. 52
Tabel 4.7 Statistik Deskriptif Variabel Keyakinan ............................................ 52
Tabel 4.8 Statistik Deskriptif Variabel Daya Terima ......................................... 53
Tabel 4.9 Statistik Deskriptif Variabel Kepercayaan ......................................... 53
Tabel 4.10 Uji Validitas ..................................................................................... 54
Tabel 4.11 Uji Reliabilitas ................................................................................. 55
Tabel 4.12 Hubungan Perhatian Terhadap Kepercayaan Peserta AJS
Bumiputra Pada Penggunaan Produk Mitra Iqro Plus ....................................... 56
Tabel 4.13 Hubungan Empati Terhadap Kepercayaan Peserta AJS Bumiputra
Pada Penggunaan Produk Mitra Iqro Plus .......................................................... 57
Tabel 4.14 Hubungan Keyakinan Terhadap Kepercayaan Peserta AJS
Bumiputra Pada Penggunaan Produk Mitra Iqro Plus ....................................... 59
Tabel 4.15 Hubungan Daya Terima Terhadap Kepercayaan Peserta AJS
Bumiputra Pada Penggunaan Produk Mitra Iqro Plus ....................................... 61
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Diagram Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin (%) ............. 46
Gambar 4.2 Diagram Deskripsi Responden Berdasarkan Usia (%) ............................ 47
Gambar 4.3 Diagram Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan (%) .... 48
Gambar 4.4 Diagram Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan (%) .................... 49
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang tidak kalah pentingnya
dibandingkan dengan investasi di bidang lain. Seseorang yang memperoleh
pendidikan berkualitas akan mampu mengaktualisasikan seluruh potensinya secara
optimal yang pada akhirnya dapat menjadi pelaku ekonomi produktif. Memperoleh
pendidikan yang berkualitas merupakan hal yang penting karena kemajuan seorang
induvidu dalam mengembangkan potensi dirinya.
Namun pendidikan tidak dapat terlepas dari adanya biaya. “Biaya pendidikan
merupakan komponen yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan”.
Tanpa dukungan biaya, proses pendidikan tidak dapat berjalan dengan lancar. Hampir
semua kegiatan pendidikan memerlukan biaya. Menurut Anwar, biaya pendidikan
dapat dikategorikan sebagai berikut: (1) Biaya langsung (direct cost); (2) Biaya tidak
langsung (indirect cost).
Biaya pendidikan di Indonesia merupakan biaya pendidikan yang cukup
mahal, dikarenakan Indonesia terus mengalami inflasi dalam hal biaya pendidikan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, rata-rata kenaikan biaya pendidikan mencapai
10 persen per tahun. Penelitian juga dilakukan oleh Lembaga ZAP Finance
menunjukkan hal serupa. Biaya pendidikan di Indonesia rata-rata naik 10-20 persen
per tahun, yang berarti lebih tinggi dari tingkat inflasi.1
Selain dari faktor inflasi yang terus semakin meningkat, pengeluaran atau
penggunaan biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh orang tua juga semakin
bertambah dalam menunjang atau mendukung keberlangsungan pendidikan bagi sang
anak. Penggunaan biaya pendidikan tersebut meliputi uang saku, seragam sekolah
(topi, baju, sepatu), buku pelajaran, dan biaya lainnya.
1http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/02/05/114701826/Saatnya.Merencanakan.Biaya.Pendidi
kan.Anak.Sejak.Dini diakses pada tanggal 20 Desember 2016
2
Mengenai hal ini, peran orang tua dalam membiayai pendidikan kepada sang
anak, menjadi memiliki beban yang cukup berat. Sebab biaya pendidikan di Indonesia
terus mengalami peningkatan dan inflasi. Dalam hal ini, ketersedian dana pendidikan
menjadi hal yang harus diprioritaskan (utama) pada setiap keluarga yang memiliki
kewajiban dan rasa tanggung jawab dalam memberikan pendidikan kepada sang anak.
Namun dibalik ketersedian dana pendidikan yang harus tetap terjaga dengan
sebaik-baiknya yang harus dimiliki oleh setiap orang tua, bagi keberlangsungan
pendidikan kepada sang anak. Terdapat faktor resiko yang kemungkinan atau pasti
akan terjadi kepada orang tua sebagai seorang yang mencari nafkah kepada
keluarganya, baik secara tiba-tiba atau mendadak. Faktor resiko tersebut bisa terjadi
secara mendadak dan tiba-tiba, seperti kesehatan seseorang yang mudah terkena
penyakit berskala berat (jantung, kanker, dll), kecelakaan yang menyebabkan
meninggal dunia atau kecacatan fisik, masa pensiun atau masa sudah tidak produktif
bagi seorang pekerja, dan faktor resiko lainnya yang kemungkinan terjadi kepada
orang tua dalam mencari nafkah.
Pada sekarang ini, ketersediaan dana pendidikan dan meminimalisir resiko
finansial atau keuangan dapat dikelola pada sebuah lembaga keuangan yang
menangani terhadap finansial atau keuangan setiap keluarga yang sudah memiliki
kewajiban dan rasa tanggung jawab dalam memberikan pendidikan kepada sang anak.
Lembaga keuangan tersebut ialah perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi
merupakan lembaga keuangan non-bank yang menyediakan jasa pelayanan asuransi
mengenai perlindungan finansial berupa ganti rugi secara finansial, baik berupa
perlindungan jiwa, properti, kesehatan dan lain sebagainya.
Keberadaan asuransi dan perusahaan asuransi di Indonesia dimulai pertama
kali sejak didirikannya perusahaan Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputra 1912.
AJB Bumiputera 1912 merupakan perusahaan asuransi jiwa nasional pertama dan
tertua di Indonesia. Perusahaan AJB Bumiputra 1912 adalah perusahaan asuransi jiwa
dengan sistem kebersamaan dan dasar prinsip gotong royong melalui pemberdayaan
potensi diri untuk kepentingan bersama dengan semangat dalam meningkatkan
3
derajat hidup rakyat Indonesia ke arah yang lebih baik dalam hal keuangan atau
finansial. Pada awal berdirinya AJB Bumiputra 1912 hanya memiliki usaha asuransi
jiwa konvensional sebagai kegiatan bisnis yang dijalankan oleh AJB Bumiputra
1912.
Memasuki tahun 2000-2002, perusahaan AJB Bumiputra 1912 memulai
kegiatan bisnis pada bidang asuransi jiwa syariah, yaitu dengan memiliki Unit
Syariah pada AJB Bumiputera 1912. Unit Syariah pada AJB Bumiputera 1912 secara
resmi dibentuk sejak dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri Keuangan No. Kep.
286/KMK.6/2002 pada tanggal 7 November 2002 dalam bentuk cabang usaha
Asuransi Jiwa Syariah dan Fatwa Dewan Syariah Nasional No.21/SDN-MUI/X/2001,
17 Oktober 2001 dalam menjaga kemurnian pelaksanaan prinsip-prinsip syariah.2
Pada awal tahun 2017, Perusahaan AJB Bumiputra 1912 Divisi Syariah telah resmi
memiliki struktur organisasi baru dan melakukan pemisahan unit usaha (spin off) dari
perusahaan terdahulunya yaitu Perusahaan AJB Bumiputra 1912 dan telah memiliki
badan usaha tersendiri dengan nama PT. Asuransi Jiwa Syariah Bumiputra (AJSB).
PT. Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera (AJSB) telah resmi beroperasi diawal tahun
2017. Perusahaan ini adalah hasil dari spin off atau pemisahan unit usaha syariah
Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera dan telah memperoleh izin dari Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) pada tanggal 5 September 2016.3
Kehadiran PT. AJS Bumiputra 1912 Divisi Syariah ditengah-tengah
masyarakat Indonesia merupakan respon perusahaan AJB Bumiputra 1912 dalam
menjawab permintaan pasar terhadap kesadaran berekonomi syariah pada masyarakat
muslim yang sudah tumbuh. Keberadaan perusahaan AJS Bumiputra di Indonesia
menjadi harapan terhadap orang tua muslim dalam menyiapkan ketersedian dana
pendidikan secara Islami atau sesuai dengan ketentuan hukum Syariah Islam. Bagi
orang tua muslim yang telah memiliki kewajiban dan rasa tanggung jawab dalam
2 AJB Bumiputera 1912 Kantor wilayah Syariah Jakarta 1, Company Profile, (Jakarta: AJB
Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1, 2001), h., 1. 3http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/01/16/141500226/asuransi.jiwa.syariah.bumiputera.res
mi.beroperasi.target.premi.rp.400.miliar diakses pada tanggal 10 April 2017
4
memberikan kepastian pendidikan kepada sang anak. PT. AJS Bumiputra
menawarkan asuransi pendidikan kepada orang tua muslim, yaitu dengan
menawarkan produk asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus. Keikutsertaan orang tua
muslim pada program dan produk asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus merupakan
langkah yang tepat dalam menyiapkan ketersedian dana pendidikan dengan sebaik-
baiknya.
Namun keberadaan produk asuransi pendidikan pada perusahaan asuransi jiwa
syariah tidak hanya dimiliki oleh PT. AJS Bumiputra dan banyak produk asuransi
pendidikan sejenis yang dimiliki oleh perusahaan asuransi syariah lainnya. Dengan
kesadaran berekonomi syariah yang semakin tumbuh di Indonesia, menciptakan
banyaknya persaingan terhadap perusahaan asuransi jiwa syariah yang memiliki
produk asuransi pendidikan dalam menarik permintaan pasar di Indonesia dalam
menggunakan produk asuransi pendidikan sebanyak-banyaknya.
Persaingan antara perusahaan asuransi jiwa syariah di Indonesia semakin
ketat, dikarenakan semakin banyaknya perusahaan asuransi jiwa syariah dan unit
syariah perusahaan asuransi jiwa yang mulai menjalankan kegiatan bisnis asuransi
syariah di Indonesia. Produk asuransi pendidikan pun menjadi memiliki persaingan
yang lebih ketat, sebab produk asuransi pendidikan sejenis semakin banyak
dipasaran. Di dalam persaingan produk asuransi pendidikan, PT. AJS Bumiputra
semakin meningkatkan kebaikan hati (benevolance) kepada setiap peserta asuransi
dalam memperebutkan dan membangun kepercayaan konsumen bagi peserta
pengguna asuransi pendidikan. Kebaikan hati (benevolance) merupakan upaya yang
dilakukan PT. AJS Bumiputra dalam melakukan dan memberikan (pelayanan) yang
terbaik kepada setiap nasabah atau peserta, terlepas dari motif keuntungan yang
sifatnya pribadi terhadap pendapatan perusahaan.
Di dalam teori yang dikemukan oleh Mayer dalam meningkatkan kepercayaan
konsumen, yaitu dengan menciptakan dan meningkatkan kebaikan hati (benevolence).
Kebaikan hati (benevolence) ialah salah satu dari tiga model dimensi yang
mempengaruhi kepercayaan (trust) konsumen, yaitu diantaranya kemampuan
5
(ability), kebaikan hati (benevolence), dan integritas (integrity). Kebaikan hati
(benevolence) adalah perhatian dan motivasi untuk bertindak sesuai dengan
kepentingan konsumen oleh penyedia barang atau jasa.
Persaingan yang semakin ketat pada jenis produk asuransi pendidikan pada
industri asuransi jiwa syariah menjadikan kepercayaan konsumen menjadi hal yang
utama dalam merebut dan mempertahankan keberlangsungan bisnis asuransi jiwa
syariah pada masing – masing industri asuransi jiwa syariah. PT. AJS Bumiputra
sebagai perusahaan asuransi jiwa syariah nasional di Indonesia, semakin
meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap jenis produk asuransi pendidikan
yang dimilikinya, salah satu cara atau metode ialah dengan kebaikan hati
(benevolance) yang diberikan PT. AJS Bumiputra kepada setiap peserta pengguna
produk asuransi pendidikan.
Pemaparan latar belakang mengenai kebaikan hati (benevolace) terhadap
kepercayaan peserta AJS Bumiputra pada penggunaan Produk Mitra Iqro Plus yang
dimiliki oleh PT. AJS Bumiputra diatas, maka dengan ini penulis tertarik dalam
melakukan penelitian mengenai “Hubungan Kebaikan Hati (Benevolace)
Terhadap Kepercayaan Peserta Asuransi Jiwa Syariah Bumiputra Pada
Penggunaan Produk Mitra Iqro Plus” yang memilih studi dan analisis pada PT.
AJS Bumiputra Kantor Cabang Bekasi Timur terhadap penggunanaan produk Mitra
Iqro Plus.
B. Identifikasi Masalah
Latar belakang yang telah dipaparkan diatas dapat mengidentifikasi bentuk
permasalahan dalam penelitian yang peneliti teliti secara spesifik mengenai analisis
perilaku konsumen yaitu kepercayaan peserta asuransi terhadap produk asuransi
pendidikan Mitra Iqro Plus pada PT. AJS Bumiputra Kantor Cabang Bekasi Timur
dengan melakukan analisis hubungan kebaikan hati (benevolance) yang dijalankan
oleh PT. AJS Bumiputra, berdasarkan salah satu variabel prediktor (bebas) yang
dikembangkan oleh Mayer terhadap kepercayaan konsumen, yaitu kebaikan hati
(benevolance) dari tiga model dimensi yang mempengaruhi kepercayaan (trust)
6
konsumen, yaitu diantaranya kemampuan (ability), kebaikan hati (benevolence), dan
integritas (integrity). Kebaikan hati (benevolance) yang dikemukakan oleh Mayer
terhadap dimensi trust (kepercayaan) yang meliputi perhatian, empati, keyakinan, dan
daya terima.
C. Perumusan dan Pembatasan Masalah
1. Perumusan Masalah
Berdasarkan masalah yang telah diuraikan diatas dan agar permasalahan yang
dibatasi bisa dikaji dan diperoleh kejelasan serta jawaban yang tepat, maka
perumusan masalah yang akan diteliti adalah:
a. Bagaimana praktek kebaikan hati (benevolance) PT. AJS Bumiputra
terhadap kepercayaan peserta pada penggunaan produk asuransi
pendidikan Mitra Iqro Plus ?
b. Apakah praktek kebaikan hati (benevolance) PT. AJS Bumiputra
berhubungan dengan kepercayaan peserta pada penggunaan produk
asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus ?
2. Pembatasan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah diatas dan mengingat kompleksnya
permasalahan, keterbatasan masalah waktu, dana dan kemampuan. Maka
penulis membatasi masalah sebagai berikut:
a. Asuransi Syariah difokuskan pada pengertian asuransi, bentuk asuransi,
tujuan asuransi, dalil Al-Quran dan Al-Hadits, serta teori-teori asuransi
syariah lainnya
b. Perilaku konsumen mengenai kepercayaan difokuskan pada pengertian,
pentingnya atribut, harga sebagai atribut, dimensi kepercayaan serta teori-
teori periaku konsumen mengenai kepercayaan lainnya
7
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan dari penelitian ini adalah:
a. Untuk meneliti kesadaran, kepahaman dan kepercayaan masyarakat Kota
Bekasi dan sekitarnya dalam mengalokasikan dan menyiapkan dana
pendidikan pada perusahaan asuransi syariah,
b. Menganalisis perilaku konsumen yaitu mengenai kepercayaan terhadap
produk asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus pada PT. AJS Bumiputra,
c. Mendapatkan hasil terbaik dalam penelitian ini karena sebagai syarat
kelulusan sarjana S1 jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat bagi akademisi
1) Sebagai informasi kepada pembaca terhadap produk asuransi
pendidikan yang dimiliki oleh PT. AJS Bumiputra,
2) Untuk mempelajari mengenai perilaku konsumen terhadap kepercayaan
suatu produk asuransi pada perusahaan asuransi syariah di Kota Bekasi
dan sekitarnya,
3) Menganalisis dalam hal perilaku konsemen yaitu mengenai
kepercayaan dalam memilih dan menggunakan produk asuransi untuk
mengalokasikan dan menyiapkan sejumlah dana pendidikan bagi
anaknya kelak, agar anaknya kelak bisa memperoleh pendidikan yang
pasti dalam hidupnya,
b. Manfaat bagi praktisi
Bagi PT. AJS Bumiputra Kantor Cabang Bekasi Timur, penelitian ini akan
menghasilkan informasi penting yang dapat dijadikan masukan yang
bermanfaat bagi PT. AJS Bumiputra Kantor Cabang Bekasi Timur
mengenai kepercayaan konsumen terhadap produk asuransi pendidikan
Mitra Iqro Plus di wilayah Kota Bekasi dan sekitarnya sehingga PT. AJS
Bumiputra Kantor Cabang Bekasi Timur bisa semakin mengembangkan
8
produk asuransi dengan lebih baik dan bisa menyesuaikan dengan
permintaan pasar terhadap produk asuransi pendidikan. Informasi tersebut
dapat diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
rangka merumuskan kebijakan dan pengambilan keputusan guna
pengembangan kredibilitas dan kapabilitas PT. AJB Bumiputra Kantor
Cabang Bekasi Timur.
c. Manfaat bagi masyarakat
Memberikan informasi tentang ekonomi syariah pada umumnya dan juga
mengenai produk asuransi jiwa yang dimiliki oleh PT. AJS Bumiputra.
E. Sistematika Penulisan Laporan Penelitian
Bab I : Pendahuluan
Pada bab ini membahas mengenai latar belakang masalah
penelitian, identifikasi masalah, pembatasan masalah,
perumusan masalah untuk penelitian, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, tinjauan atau review penelitian
sebelumnya, kerangka teori, kerangka berfikir peneliti, dan
sistematika penulisan skripsi
Bab II : Landasan Teori
Landasan teori pada bab II ini menjelaskan tentang mengenai
definisi asuransi, asuransi syariah dan landasan asuransi, aturan
hukum asuransi di Indonesia, kepercayaan konsumen, dan
dimensi kepercayaan.
Bab III : Metodologi penelitian
Pada bab ini menyajikan data penelitian, ruang lingkup, jenis
penelitian, metode pengumpulan data penentuan sampel dan
metode analisis.
9
Bab IV : Analisis dan pembahasan
Pada bab ini, membahas analisis kepercayaan peserta asuransi
jiwa terhadap produk Mitra Iqro Plus pada PT. AJS Bumiputra,
menggunakan variabel prediktor yang yang dikembangkan
oleh Mayer salah satunya ialah variabel kebaikan hati
(benevolence) dari tiga model dimensi yang mempengaruhi
kepercayaan (trust), yaitu diantaranya kemampuan (ability),
kebaikan hati (benevolence), dan integritas (integrity). Dalam
penelitian ini, penulis melakukan analisis terhadap hubungan
kebaikan hati (benevolance), yaitu diantaranya meliputi
perhatian, keyakinan, empati dan daya terima dari kepercayaan
peserta asuransi terhadap produk Mitra Iqro Plus pada PT. AJS
Bumiputra Kantor Cabang Bekasi Timur.
BAB V : Penutup
Pada bab ini memuat tentang uraian kesimpulan yang didapat
dari hasil penelitian serta beberapa saran peneliti ingin
ditunjukan kepada pihak yang terkait dengan tema penelitian
yang peneliti teliti.
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kepercayaan Konsumen
1. Pengertian Kepercayaan
Mayer mendefinisikan kepercayaan adalah sebagai kesedian satu pihak untuk
mempercayai pihak lain didasarkan pada harapan bahwa pihak lain tersebut akan
melakukan tindakan tertentu yang penting bagi pihak yang memercayainya. Menurut
Moorman mendefinisikan kepercayaan (trust) sebagai kesediaan (willingness)
individu untuk menggantungkan dirinya pada pihak lain yang terlibat dalam
pertukaran karena individu mempunyai keyakinan (confidence) kepada pihak lain.
Ketika satu pihak mempunyai keyakinan (confidence) bahwa pihak lain yang terlibat
dalam pertukaran mempunyai reliabilitas dan integritas, maka dapat dikatakan ada
trust.4
Rofiq mendefinisikan kepercayaan (trust) adalah kepercayaan pihak tertentu
terhadap yang lain dalam melakukan hubungan transaksi berdasarkan suatu
keyakinan bahwa orang yang dipercayainya tersebut memiliki segala kewajibannya
secara baik sesuai yang diharapkan. Menurut Mowen dan Minor mendefinisikan
kepercayaan konsumen sebagai semua pengetahuan yang dimiliki konsumen dan
semua kesimpulan yang dibuat oleh konsumen tentang objek, atribut, dan
manfaatnya.5 Objek dapat berupa produk, orang, perusahaan, atau segala sesuatu
yang padanya seseorang memiliki kepercayaan dan sikap. Atribut adalah karakteristik
yang mungkin dimiliki atau tidak dimiliki oleh objek. Terdapat dua macam atribut,
yaitu atribut intrinsik dan atribut ekstrinsik. Atribut intrinsik adalah segala sesuatu
yang berhubungan dengan sifat aktual produk, sedangkan atribut ekstrinsik adalah
segala sesuatu yang diperoleh dari segala aspek ekternal produk, seperti nama merek,
4 Vivi Susanti, dan Cholichul Hadi, Kepercayaan Konsumen dalam Melakukan Pembelian Gadget
secara Online, hal. 3 dalam bentuk e-Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi, Fakultas Psikologi
Universitas Airlangga Surabaya, April 2013, h., 3. 5 Etta Mamang Sangadji, Perilaku konsumen: pendekatan praktis disertasi himpunan jurnal penelitian,
(Andi, Yogyakarta, 2013), h., 201.
11
kemasan, dan label. Manfaat adalah hasil positif yang diberikan atribut kepada
konsumen.
2. Dimensi Kepercayaan
Mayer mendefinisikan kepercayaan sebagai kesedian satu pihak untuk
mempercayai pihak lain didasarkan pada harapan bahwa pihak lain tersebut akan
melakukan tindakan tertentu yang penting bagi pihak yang memercayainya.
Kepercayaan merupakan konstruk multidimensional yang kompleks serta dapat
dipengaruhi dengan cara yang berbeda dari rangsangan kepercayaan yang berbeda
pula Mayer mengembangkan model dimensi dari kepercayaan konsumen, yaitu:6
1. Ability (kemampuan)
Kemampuan adalah sekelompok keahlian, kompetensi dan karakteristik
yang memungkinkan satu pihak memiliki dominan spesifik. Kemampuan
lebih dari sekedar pelayanan terhadap induvidu, tetapi lebih pada semua
askpek tentang bagaimana melakukan bisnis. Kemampuan juga mengacu
pada kompetensi dan karakteristik penjual/organisasi dalam
mempengaruhi dan mengotorisasi wilayah yang spesifik. Dalam hal ini,
bagaimana penjual mampu menyediakan, melayani, sampai mengamankan
transaskis dari gangguan pihak lain. Artinya bahwa konsumen
memperoleh jaminan kepuasan dan keamanan dari penjual dalam
melakukan transaksi. Kim et al. menyatakan bahwa ability meliputi
kompetensi, pengalaman, pengesahan instutitusional, dan kemampuan
dalam ilmu pengetahuan.7
6 Vivi Susanti, dan Cholichul Hadi, Kepercayaan Konsumen dalam Melakukan Pembelian Gadget
secara Online dalam bentuk e-Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi, Fakultas Psikologi Universitas
Airlangga Surabaya, April 2013, h., 3. 7 Ainur Rofiq, Tesis: Pengaruh Dimensi Kepercayaan (Trust) terhadap Parsitipasi Pelanggan E-
Commerce (Studi Pada Pelanggan E-Commerce di Indonesia), Universitas Brawijaya, Program
Pascasarjana, Fakultas Ekonomi tahun 2007, h., 31.
12
2. Benevolence (kebaikan hati)
Benevolence adalah sejauh mana Trustee ingin melakukan dan
memberikan (pelayanan) yang terbaik kepada Trustor, terlepas dari motif
keuntungan yang sifatnya egosentris. Persepsi positif subjek terhadap
benevolence dapat diindikasikan ketika subjek menerima pelayanan yang
baik dari seller. Hsiao mendifinisikan Benevolence merupakan dasar dari
layanan jaringan sosial karena benevolance akan mengarahkan interaksi
positif antar individu. Benevolence (kebaikan hati) merupakan kemauan
penjual dalam memberikan kepuasan yang saling menguntungkan antara
dirinya dengan konsumen. Profit yang diperoleh penjual dapat
dimaksimumkan, tetapi kepuasan konsumen juga tinggi. Penjual bukan
semata-mata mengejar profit maksimum semata, melainkan juga memiliki
perhatian yang besar dalam mewujudkan kepuasan konsumen.8
Benevolence meliputi perhatian, empati, keyakinan, dan daya terima.9
Perhatian
Definisi perhatian memiliki beberapa pendapat mengenai pengertian dan
definisi perhatian (Attention). Menurut Rakhmat perhatian adalah proses
mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam
kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah. Kenneth E. Andersen
mendefinisikan perhatian terjadi bila kita mengkonsentrasikan diri pada
salah satu alat indera kita, dan mengesampingkan masukan-masukan
melalui alat indera yang lain. Ada juga pendapat dari Effendy mengenai
definisi dari perhatian, yaitu : “Proses tanggapan pada diri seseorang
terhadap suatu perangsang tertentu.” Menurut Mayer perhatian adalah : “a)
8 Ibid 9 Firdayanti, Restika, Persepsi Risiko Melakukan E-Commerce dengan Kepercayaan Konsumen dalam
Membeli Produk Fashion Online, (Universitas Negeri Semarang, Jurusan Pisikologi, Fakultas Ilmu
Pendidikan, Semarang) dalam bentuk e-Journal of Social and Industrial Psychology tahun 2012, h., 2.
13
minat yang disukai dan disenangi. b) kepedulian.” Pendapat lain mengenai
pengertian perhatian datang dari Peter dan Olson : “Perhatian berkonotasi
dengan kesadaran. Mengamati suatu rangsangan, berarti sadar akan hal itu.
Perhatian juga menyatakan intensitas dan ketertarikan.”10
Empati
Mayer mengemukakan bahwa empati adalah kecenderungan untuk
memahami kondisi atau keadaan pikiran orang lain. Seorang yang empati
digambarkan sebagai seorang yang toleran, mampu mengendalikan diri,
ramah, mempunyai pengaruh, serta bersifat humanistik. Batson dan Coke
mendefinisikan empati sebagai suatu keadaan emosional yang dimiliki
oleh seseorang yang sesuai dengan apa yang dirasakan.11
Keyakinan
Schiffman dan Kanuk mengemukakan bahwa keyakinan adalah
pengetahuan dan persepsi yang diperoleh berdasarkan kombinasi
pengalaman langsung dengan obyek sikap dan informasi yang berkaitan
dari berbagai sumber.12 Mayer didefinisikan keyakinan sebagai harapan
konsumen bahwa penyedia dapat dipercaya atau diandalkan dalam
memenuhi janjinya. Pebrianti mendefinisikan keyakinan sebagai
kredibilitas. Dalam penelitiannya, mengartikan kredibilitas sebagai sejauh
10 Sumartono Fransiska, Hubungan Antara Tingkat Perhatian dengan Tingkat Pengetahuan
Mahasiswa Universitas Bina Nusantara pada Majalah Lentera YCAB, (Universitas Esa Unggul,
Fakultas Ilmu Komunikasi, Jakarta) dalam bentuk e-Jurnal Komunikasi Volume 8, 1 Maret 2011, h. 15 11 Ari Tris Ochtia Sari, Neila Ramdhani, dan Mira Eliza, Empati dan Perilaku Merokok di Tempat
Umum dalam bentuk e-Jurnal Psikologi nomer. 2 tahun 2003, h., 83 12 Marlon Efraim, Motivasi, Keyakinan, dan Sikap Nasabah Terhadap Keputusan Menggunakan
Kupedes di BRI Unit Girian, (Universitas Sam Ratulangi Manado, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Jurusan Manajemen, 2013) dalam bentuk e-Jurnal EMBA Vol. 1 No. 4 Desember 2013, h., 41.
14
mana pembeli percaya bahwa pemasok memiliki keahlian untuk
melakukan aktivitas secara efektif dan andal.13
Daya Terima
Shimp mengemukakan bahwa daya terima adalah merupakan bentuk
kepekaan seseorang terhadap rangsangan yang diberikan oleh suatu objek
yang akan menimbulkan kesediaan untuk memperhatikan dan mengamati
rangsangan yang timbul. Mayer mendefinisikan daya terima adalah
kecenderungan seseorang dalam menerima suatu objek berdasarkan hasil
penilaian terhadap objek tersebut.14
3. Integrity (integritas)
Integrity merupakan persepsi Trustor bahwa Trustee akan bertahan pada
seperangkat prinsip yang telah diberikan kepada Trustor. Integritas
berkaitan dengan bagaimana perilaku atau kebiasaan penjual dalam
menjalankan bisnisnya. Informasi yang diberikan kepada konsumen
apakah benar sesuai dengan fakta atau tidak. Kualitas produk yang dijual
apakah dapat dipercaya atau tidak. Kim et al. mengemukakan bahwa
integrity dapat dilihat dari sudut kewajaran (fairness), pemenuhan
(fulfillment), kesetiaan (loyalty), keterus-terangan (honestly), keterkaitan
(dependability), dan kehandalan (reliabilty).15
13 Mega Christin Kairupan, Sikap, Keyakinan dan Efektivitas Iklan Pengaruhnya terhadap Keputusan
Penggunaan Produk Kartu AS Konsumen di Manado Town Square, (Universitas Sam Ratulangi
Manado, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen, 2013) dalam bentuk e-Jurnal EMBA Vol.
1 No. 3 September 2013, h., 1102. 14 Gerda Arzhella Renata, Rahayu Dewi Soeyono, Survey Daya Terima Konsumen Terhadap Produk
Sabun Wajah, Universitas Negeri Surabaya, Fakultas Teknik dalam bentuk e-Jurnal. Volume 06
Nomer 01 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Februari 2014, h., 33. 15 Ibid
15
B. Asuransi Syariah
1. Pengertian Asuransi Syariah
Istilah asuransi berasal dari bahasa Inggris, insurance,16 yang berarti
pertangguhan. Dalam bahasa belanda, asuransie, yang dalam hukum Belanda disebut
verzekering yang berarti pertanggungan, yang kemudian memunculkan istilah
assurander yang berarti penanggung, sedangkan greassureerde berarti tertanggung.
Istilah assurantie sesungguhnya berasal dari bahasa latin, yaitu Assecurare yang
berarti meyakinkan orang.17 Definisi asuransi terdapat pada KUHD dalam Bab 9
Pasal 246 yang berbunyi :
“Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian di mana seseorang
penanggung mengikat diri kepada seseorang tertanggung, dengan menerima
suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu
kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang
mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tentu.”
Dalam Islam. Asuransi syariah adalah suatu pengaturan pengelolaan risiko
yang memenuhi ketentuan syariah, tolong-menolong secara mutual yang melibatkan
peserta dan operator.18 Dalam bahasa Arab, asuransi disebut at-ta’min, at-takaful dan
tadamun.
16 John. M. Echols dan Hasan Syadilly, Kamus Inggris-Indonesia, (Gramedia, Jakarta, 1990), h., 326 17 Andria Permata Vrithzsl, Ferry N. Idroes, Bank and Financial Institution Managemen, (Raja
Grafindo Persada, Jakarta, 2003), h., 1003. 18 Muhaimin Iqbal, Asuransi Umum Syariah dalam Praktik (upaya menghilangkan Gharar, Maisir,
dan Riba), (Gema Insani, Jakarta, 2006), h., 2.
16
1. At-ta’min
At-ta’min penanggung disebut mu’ammin, sedangkan tertanggung disebut
Mu’amman lahu atau Musta’min. At-ta’min diambil dari kata amanah yang
berarti perlindungan, ketenangan, rasa aman, dan bebas dari rasa takut.19
2. Takaful
Kata takaful berasal dari takafala-yatakafalu yang secara etimologis berarti
menjamin atau saling menanggung. Takaful dalam pengertian muamalah
adalah saling memikul risiko di antara sesama orang sehingga antara satu
dengan yang lain menjadi penanggung atas risiko yang lain. Konsep takaful
didasarkan pada solidaritas, responsibilitas, dan persaudaraan di antara
anggota di mana para partisipan sepakat untuk sama-sama menanggung
kerugian tertentu dan dibayar dari aset-aset yang telah ditetapkan.20
3. Tadamun
Asuransi syariah juga dapat disebut dengan tadamun yang berasal dari kata
damana yang bearti saling menanggung, bertujuan untuk menutup kerugian
atas suatu peristiwa dan musibah yang dialami seseorang.
Dalam ensiklopedi hukum Islam disebutkan bahwa asuransi adalah transaksi
perjanjian antara dua pihak; pihak yang satu berkewajiban membayar iuran dan pihak
yang lain berkewajiban untuk memberikan jaminan sepenuhnya kepada pembayar
iuran jika terjadi sesuatu yang tak terduga menimpa pihak pertama (pembayar) sesuai
perjanjian yang dibuat.21
19 Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life and General) : Konsep dan Sistem Operasional,
(Gema Insani Press, Jakarta, 2004), h., 28. 20 Ahmad Chairul Hadi, Hukum Asuransi Syariah Konsep Dasar, Aspek Hukum dan Sistem
Operasionalnya, (UIN Press Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2015), h., 45. 21 Abdul Aziz Dahlan, Ensiklopedi Hukum Islam, (Ichtiar Baru, Jakarta, 1996), h., 138.
17
Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI)22 dalam
fatwanya memberikan definisi asuransi syariah (Ta’min, Takaful atau Tadamun)
sebagai usaha saling melindungi dan tolong-menolong di antara sejumlah orang/pihak
melalui investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru yang memberikan pola
pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai
syariah.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa asuransi jiwa syariah adalah suatu bentuk
kerjasama atau perjanjian untuk saling tolong-menolong yang dilakukan oleh orang-
orang yang ingin meminimalkan risiko yang diakibatkan oleh risiko kematian, risiko
kesehatan, risiko kecelakaan, yang dilakukan sesuai dengan syariat Islam dengan
tidak adanya unsur penipuan, perjudian dan riba.
2. Landasan Hukum Asuransi Jiwa Syariah
Landasan asuransi syariah adalah hukum praktik asuransi syariah. Sejak awal
asuransi syariah merupakan bisnis pertanggungan yang didasari nilai-nilai Islam,
yaitu merujuk pada Al-Quran dan Sunah Rasulullah SAW. Untuk itu landasan yang
digunakan pada asuransi syariah tidak jauh beda dari metodelogi yang digunakan oleh
ahli hukum Islam karena merujuk pada syariat Islam. Landasan asuransi syariah
terdiri dari landasan asuransi Islam dan landasan yuridis (hukum). Landasan
operasional asuransi syariah pada dasarnya ada dua macam, yaitu:
1. Sumber tekstual atau sumber tertulis yang disebut nushush
2. Sumber non-tekstual atau sumber yang tidak tertulis yang disebut dengan
ghair al-nushush seperti istihan dan qiyas.23
22 Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 21/DSN-MUI/X/2001 Tentang Pedoman Umum Asuransi
Syariah 23 Nurul Huda dan Muhammad Heykal, Lembaga Keuangan Islam: Teoritis dan Praktis, (Kenaca,
Jakarta, 2013), h., 158-159.
18
Landasan di atas digunakan untuk melegalisasi praktik bisnis asuransi, terdiri dari Al-
Qur’an, dan Sunnah Nabi.
1. Al-Qur’an
Al-Qur’an tidak menyebutkan secara tegas tentang praktik hukum asuransi. Di
dalam Al-Qur’an tidak ada satu pun disebutkan istilah asuransi, baik itu At-
Ta’min atau At-Takaful. Walaupun Al-Qur’an tidak menyebut secara tegas
tentang asuransi, tetapi ayat-ayat dalam Al-Qur’an menjelaskan tentang
konsep dan mempunyai muatan nilai-nilai dasar asuransi, seperti kerja sama,
tolong-menolong, atau untuk menghilangkan kesukaran sesama manusia.
Diantara ayat-ayat Al-Qur’an yang mengandung nilai-nilai dasar untuk
praktik asuransi antara lain:
a. Perintah Allah SWT untuk saling tolong-menolong
نا و د ع نال م و ث ى نال ل نونا ع او ع ل ت ى و و ق نالت ر و ب ل ى نا ل نونا ع او ع ت و
اب ق ع نال يد د ش نالل إ قونا نالل نات و
Artinya : “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat
dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah,
sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (Q.S Al-Maidah (5) : 2)
b. Perintah untuk mempersiapkan hari esok (masa depan)
ين آمنونا ناتقونا نالل ولتنظر نفس نالل خب ير ب ما ت يا أيهانالذ ا قدمت ل غد وناتقوللاا إ عملو م
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
hendaklah setiap diri memerhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk
hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S Al-Hasyr (59) : 18)
19
2. Sunnah Nabi SAW
a. Hadits tentang menghindari risiko
ل ناقت ي وأ قال رجل ل لنب ي صلى نالل عليه وسل تو كل ق لها و ع نا و كل قال : ت م : أرس
Artinya : “Seseorang berkata kepada Nabi SAW, ‘Aku lepaskan untaku
dan (lalu) aku bertawakkal ?’ Nabi SAW bersabda, ‘Ikatlah kemudian
bertawakkallah” (HR. Ibnu Majah)
Hadits ini menganjurkan kita untuk sekuat tenaga mencoba menghindari
risiko yang membawa kerugian, baik itu kerugian materi maupun kerugian
yang berkaitan langsung dengan hidup manusia (jiwa).24
b. Hadits tentang anjuran menghilangkan kesulitan seseorang
ي نالل عنه عن نالنب ي صلى نالل عن عليه وسلم قال من نفس عن أب ي هريرة رض
ن كربة ، ومن ي مؤم ن كرب يوم نالق يامة ن كرب نالدنيا ، نفس للاا عنه كربة م سر م
رة ي نالدنيا ونالخ ر ، يسر للاا عليه ف على معس
Artinya : “Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, Nabi Muhammad SAW
bersabda; Barang siapa yang menghilangkan kesulitan duniawinya
seorang mukmin, maka Allah SWT akan menghilangkan kesulitannya
pada hari kiamat. Barang siapa mempermudah kesulitan orang, maka
Allah SWT akan mempermudah urusannya di dunia dan di akhirat.” (HR.
Bukhari-Muslim)
3. Aturan Hukum Asuransi Jiwa Syariah di Indonesia
Peraturan yang ada saat ini, yaitu Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992
tentang Usaha Perasuransian kurang mengakomodasi asuransi Islam karena tidak
mengatur asuransi berdasarkan prinsip syariah.25 Undang-Undang ini memang sama
sekali tidak menyinggung soal keberadaan asuransi syariah. Meski begitu tidak harus
dipahami bahwa undang-undang ini menafikan kemungkinan pembentukan usaha
24 Ibid, h., 118-119 25 Karnean Parwaarmadja, dkk, Bank dan Asuransi Islam di Indonesia, (Kencana, Jakarta, 2005), h.,
251.
20
perasuransian yang berdasarkan prinsip syariah.26 Undang-Undang ini berlaku bagi
asuransi konvensional dan asuransi syariah walau tidak menyebutkan secara
eksplisit.27
Saat ini kehadiran undang-undang tentang Perusahaan Asuransi Syariah yang
berdiri sendiri dan terpisah dari peraturan asuransi konvensional. Peraturan yang telah
dibuat mengenai asuransi di Indonesia, yaitu terdiri dari beberapa peraturan di
antaranya:
1. Hukum Positif (Undang-Undang atau PERPU)
2. Fatwa DSN-MUI Nomor 21/DSN-MUI/X/2001 Tentang pedoman
Asuransi Syariah
Peraturan Perusahaan Asuransi Syariah pada saat ini, tidak cukup hanya
berdasarkan UU No. 2 Tahun 1992 tentang Perusahaan Asuransi dan Perusahaan
Reasuransi. Peraturan khusus untuk asuransi syariah penting antara lain berdasarkan
pertimbangan bahwa perusahaan asuransi syariah merupakan bagian dari sistem
perbankan yang mempunyai sejumlah perbedaan fundamental dalam karakteristik
usaha maupun sistem operasi dibandingkan perusahaan asuransi konvensional.
Pengaturan yang bersifat khusus diperlukan untuk menjamin terpenuhinya prinsip-
prinsip syariah. Peraturan khusus ini dapat menjadi payung bagi semua pengaturan
teknis dan operasi perusahaan asuransi syariah.
C. Review Studi Terdahulu
Agar penelitian ini lebih objektif dan terhindar dari plagiasi atau penjiplakkan
terhadap karya ilmiah tertentu, penulis mengambil beberapa studi terdahulu sebagai
acuan dalam menulis skripsi ini. Berikut beberapa review studi terdahulu :
26 Amin Suma, Menggali Akar Mengurai Serat Ekonomi dan Keuangan Islam, (Kholam Publishing,
Jakarta, 2008), h., 255. 27 Abdul Ghofur Anshori, Asuransi Syariah di Indonesia, Regulasi dan Operasionalisasinya di dalam
Kerangka Hukum Positif, (UII Press, Yogyakarta, 2007), h., 34-35.
21
1. Arthur Dias, Tesis S2 Universitas Indonesia dari Fakultas Ekonomi, Program
Studi Magister Manajemen Kekhususan Manajemen Pemasaran tahun 2012,
“Analisis Kepercayaan Konsumen Terhadap Situs Jual Beli Tokobagus.com:
Antecedents dan Outcome”. Dalam tesis ini membahas mengenai analisis
terhadap kepecayaan yang dimiliki konsumen terhadap situs jual beli (e-
commerce) tokobagus.com dengan model Antecedents dan Outcome.
Sedangkan penelitian yang penulis buat ini merupakan analisis tentang hubungan
kebaikan hati (benevolance) terhadap kepercayaan peserta asuransi dalam
penggunaan produk asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus pada AJS Bumiputra
Kantor Cabang Bekasi Timur.
Antara dua penelitian ini jelas jauh berbeda karena cakupan penetiannya memang
berbeda yaitu antara produk jasa asuransi dengan situs jual beli (e-commerce)
tokobagus.com
2. Kristian Hariyono Putro, Tesis S2 Universitas Sebelas Maret Surakarta dari
Fakultas Ekonomi, Program Studi Megister Manajemen tahun 2008, “Analisis
Pengaruh Kepercayaan Konsumen Terhadap Loyalitas Rokok Merek LA Light
(Survei pada Konsumen LA Light di Eks Karesidenan Surakarta)”. Dalam tesis
ini membahas mengenai analisis terhadap loyalitas konsumen terhadap produk
rokok dengan merek LA Light dan melakukan survei penelitian pada konsumen
LA Light di eks karesidenan Surakarta.
22
Sedangkan penelitian yang penulis buat ini merupakan analisis tentang hubungan
kebaikan hati (benevolance) terhadap kepercayaan peserta asuransi dalam
penggunaan produk asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus pada AJS Bumiputra
Kantor Cabang Bekasi Timur.
Antara dua penelitian ini jelas jauh berbeda karena cakupan penelitiannya
memang berbeda yaitu antara produk jasa asuransi jiwa Syariah dengan produk
barang yaitu produk rokok.
3. Ainur Rofiq, Tesis S2 Universitas Brawijaya dari Fakultas Ekonomi, Program
Studi Manajemen Kekhususan Akuntansi Manajemen tahun 2007. “Pengaruh
Dimensi Kepercayaan (trust) terhadap Parsitipasi Pelanggan E-Commerce (Studi
pada Pelanggan E-Commerce di Indonesia)”. Dalam tesis ini membahas
mengenai analisis terhadap pengaruh dimensi kepercayaan (trust) terhadap
parsitipasi pelanggan pada jual beli online (e-commerce) di Indonesia.
Sedangkan penelitian yang penulis buat ini merupakan analisis tentang hubungan
kebaikan hati (benevolance) terhadap kepercayaan peserta asuransi dalam
penggunaan produk asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus pada AJS Bumiputra
Kantor Cabang Bekasi Timur
Antara dua penelitian ini, jelas jauh berbeda karena cakupan penetiannya memang
berbeda yaitu antara produk jasa asuransi jiwa Syariah dengan kepercayaan (trust)
terhadap parsitipasi pelanggan pada jual beli online (e-commerce) di Indonesia.
23
D. Kerangka Konseptual
Kerangka berpikir (konseptual) adalah penjelasan sementara terhadap gejala
yang menjadi objek permasalahan. Uma Sekaran dalam bukunya Business Research
mengemukakan bahwa, kerangka berfikir model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasikan sebagai masalah
yang penting.28 Kerangka berfikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila
dalam penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih. Menurut Sapto Haryoko
mendefinisikan apabila penelitian hanya membahas sebuah variabel atau lebih secara
mandiri (penelitian deskriptif), maka yang dilakukan peneliti disamping
mengemukakan deskripsi teroritis untuk masing-masing variabel, juga argumentasi
terhadap variasi besaran variabel yang diteliti.29
Mayer mendefinisikan kepercayaan adalah sebagai kesedian satu pihak untuk
mempercayai pihak lain didasarkan pada harapan bahwa pihak lain tersebut akan
melakukan tindakan tertentu yang penting bagi pihak yang memercayainya. Menurut
Moorman mendefinisikan kepercayaan (trust) sebagai kesediaan (willingness)
individu untuk menggantungkan dirinya pada pihak lain yang terlibat dalam
pertukaran karena individu mempunyai keyakinan (confidence) kepada pihak lain.
Ketika satu pihak mempunyai keyakinan (confidence) bahwa pihak lain yang terlibat
dalam pertukaran mempunyai reliabilitas dan integritas, maka dapat dikatakan ada
trust.30
Rofiq mendefinisikan kepercayaan (trust) adalah kepercayaan pihak tertentu
terhadap yang lain dalam melakukan hubungan transaksi berdasarkan suatu
keyakinan bahwa orang yang dipercayainya tersebut memiliki segala kewajibannya
secara baik sesuai yang diharapkan. Menurut Mowen dan Minor mendefinisikan
kepercayaan konsumen sebagai semua pengetahuan yang dimiliki konsumen dan
28 Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung, Alfabeta,2009), h., 88. 29 Ibid, h., 89. 30 Vivi Susanti, dan Cholichul Hadi, Kepercayaan Konsumen dalam Melakukan Pembelian Gadget
secara Online dalam bentuk e-Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi, Fakultas Psikologi Universitas
Airlangga Surabaya, April 2013, h., 3.
24
semua kesimpulan yang dibuat oleh konsumen tentang objek, atribut, dan
manfaatnya.31 Objek dapat berupa produk, orang, perusahaan, atau segala sesuatu
yang padanya seseorang memiliki kepercayaan dan sikap. Atribut adalah karakteristik
yang mungkin dimiliki atau tidak dimiliki oleh objek. Terdapat dua macam atribut,
yaitu atribut intrinsik dan atribut ekstrinsik. Atribut intrinsik adalah segala sesuatu
yang berhubungan dengan sifat aktual produk, sedangkan atribut ekstrinsik adalah
segala sesuatu yang diperoleh dari segala aspek ekternal produk, seperti nama merek,
kemasan, dan label. Manfaat adalah hasil positif yang diberikan atribut kepada
konsumen.
Kepercayaan merupakan konstruk multidimensional yamg kompleks serta
dapat dipengaruhi dengan cara yang berbeda dari rangsangan kepercayaan yang
berbeda pula Mayer mengembangkan model dimensi dari kepercayaan konsumen,
yaitu:32
1. Ability (kemampuan)
Kemampuan adalah sekelompok keahlian, kompetensi dan karakteristik
yang memungkinkan satu pihak memiliki dominan spesifik. Kemampuan
lebih dari sekedar pelayanan terhadap induvidu, tetapi lebih pada semua
askpek tentang bagaimana melakukan bisnis. Kemampuan juga mengacu
pada kompetensi dan karakteristik penjual/organisasi dalam
mempengaruhi dan mengotorisasi wilayah yang spesifik. Dalam hal ini,
bagaimana penjual mampu menyediakan, melayani, sampai mengamankan
transaskis dari gangguan pihak lain. Artinya bahwa konsumen
memperoleh jaminan kepuasan dan keamanan dari penjual dalam
melakukan transaksi. Kim et al. menyatakan bahwa ability meliputi
31 Etta Mamang Sangadji, Perilaku konsumen: pendekatan praktis disertasi himpunan jurnal
penelitian, (Andi, Yogyakarta, 2013), h., 201. 32 Vivi Susanti, dan Cholichul Hadi, Kepercayaan Konsumen dalam Melakukan Pembelian Gadget
secara Online dalam bentuk e-Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi, Fakultas Psikologi Universitas
Airlangga Surabaya, April 2013, h., 3.
25
kompetensi, pengalaman, pengesahan instutitusional, dan kemampuan
dalam ilmu pengetahuan.33
2. Benevolence (kebaikan hati)
Benevolence adalah sejauh mana Trustee ingin melakukan dan
memberikan (pelayanan) yang terbaik kepada Trustor, terlepas dari motif
keuntungan yang sifatnya egosentris. Persepsi positif subjek terhadap
benevolence dapat diindikasikan ketika subjek menerima pelayanan yang
baik dari seller. Hsiao mendifinisikan Benevolence merupakan dasar dari
layanan jaringan sosial karena benevolance akan mengarahkan interaksi
positif antar individu. Benevolence (kebaikan hati) merupakan kemauan
penjual dalam memberikan kepuasan yang saling menguntungkan antara
dirinya dengan konsumen. Profit yang diperoleh penjual dapat
dimaksimumkan, tetapi kepuasan konsumen juga tinggi. Penjual bukan
semata-mata mengejar profit maksimum semata, melainkan juga memiliki
perhatian yang besar dalam mewujudkan kepuasan konsumen.34
Benevolence meliputi perhatian, empati, keyakinan, dan daya terima.35
Perhatian
Definisi perhatian memiliki beberapa pendapat mengenai pengertian dan
definisi perhatian (Attention). Menurut Rakhmat perhatian adalah proses
mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam
kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah. Kenneth E. Andersen
mendefinisikan perhatian terjadi bila kita mengkonsentrasikan diri pada
33 Ainur Rofiq, Tesis: Pengaruh Dimensi Kepercayaan (Trust) terhadap Parsitipasi Pelanggan E-
Commerce (Studi Pada Pelanggan E-Commerce di Indonesia), Universitas Brawijaya, Program
Pascasarjana, Fakultas Ekonomi, 2007, h., 31. 34 Ibid 35 Restika Firdayanti, Persepsi Risiko Melakukan E-Commerce dengan Kepercayaan Konsumen dalam
Membeli Produk Fashion Online, (Universitas Negeri Semarang, Jurusan Pisikologi, Fakultas Ilmu
Pendidikan, Semarang) dalam bentuk e-Journal of Social amd Industrial Psychology tahun 2012, h., 2.
26
salah satu alat indera kita, dan mengesampingkan masukan-masukan
melalui alat indera yang lain. Ada juga pendapat dari Effendy mengenai
definisi dari perhatian, yaitu : “Proses tanggapan pada diri seseorang
terhadap suatu perangsang tertentu.” Menurut Mayer perhatian adalah : “a)
minat yang disukai dan disenangi. b) kepedulian.” Pendapat lain mengenai
pengertian perhatian datang dari Peter dan Olson : “Perhatian berkonotasi
dengan kesadaran. Mengamati suatu rangsangan, berarti sadar akan hal itu.
Perhatian juga menyatakan intensitas dan ketertarikan.”36
Empati
Mayer mengemukakan bahwa empati adalah kecenderungan untuk
memahami kondisi atau keadaan pikiran orang lain. Seorang yang empati
digambarkan sebagai seorang yang toleran, mampu mengendalikan diri,
ramah, mempunyai pengaruh, serta bersifat humanistik. Batson dan Coke
mendefinisikan empati sebagai suatu keadaan emosional yang dimiliki
oleh seseorang yang sesuai dengan apa yang dirasakan.37
Keyakinan
Schiffman dan Kanuk mengemukakan bahwa keyakinan adalah
pengetahuan dan persepsi yang diperoleh berdasarkan kombinasi
pengalaman langsung dengan obyek sikap dan informasi yang berkaitan
dari berbagai sumber.38 Mayer didefinisikan keyakinan sebagai harapan
konsumen bahwa penyedia dapat dipercaya atau diandalkan dalam
36 Fransiska, dan Sumartono, Hubungan Antara Tingkat Perhatian dengan Tingkat Pengetahuan
Mahasiswa Universitas Bina Nusantara pada Majalah Lentera YCAB, (Universitas Esa Unggul,
Fakultas Ilmu Komunikasi, Jakarta) dalam bentuk e-Jurnal Komunikasi Volume 8, 1 Maret 2011, h. 15 37 Ari Tris Ochtia Sari, Neila Ramdhani, dan Mira Eliza, Empati dan Perilaku Merokok di Tempat
Umum dalam bentuk e-Jurnal Psikologi nomer. 2 tahun 2003, h., 83. 38 Marlon Efraim, Motivasi, Keyakinan, dan Sikap Nasabah Terhadap Keputusan Menggunakan
Kupedes di BRI Unit Girian, (Universitas Sam Ratulangi Manado, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Jurusan Manajemen, 2013) dalam bentuk e-Jurnal EMBA Vol. 1 No. 4 Desember 2013, h., 41.
27
memenuhi janjinya. Pebrianti mendefinisikan keyakinan sebagai
kredibilitas. Dalam penelitiannya, mengartikan kredibilitas sebagai sejauh
mana pembeli percaya bahwa pemasok memiliki keahlian untuk
melakukan aktivitas secara efektif dan andal.39
Daya Terima
Shimp mengemukakan bahwa daya terima adalah merupakan bentuk
kepekaan seseorang terhadap rangsangan yang diberikan oleh suatu objek
yang akan menimbulkan kesediaan untuk memperhatikan dan mengamati
rangsangan yang timbul. Mayer mendefinisikan daya terima adalah
kecenderungan seseorang dalam menerima suatu objek berdasarkan hasil
penilaian terhadap objek tersebut.40
3. Integrity (integritas)
Integrity merupakan persepsi Trustor bahwa Trustee akan bertahan pada
seperangkat prinsip yang telah diberikan kepada Trustor. Integritas
berkaitan dengan bagaimana perilaku atau kebiasaan penjual dalam
menjalankan bisnisnya. Informasi yang diberikan kepada konsumen
apakah benar sesuai dengan fakta atau tidak. Kualitas produk yang dijual
apakah dapat dipercaya atau tidak. Kim et al. mengemukakan bahwa
integrity dapat dilihat dari sudut kewajaran (fairness), pemenuhan
39 Mega Christin Kairupan, Sikap, Keyakinan dan Efektivitas Iklan Pengaruhnya terhadap Keputusan
Penggunaan Produk Kartu AS Konsumen di Manado Town Square, , (Universitas Sam Ratulangi
Manado, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen, 2013) dalam bentuk e-Jurnal EMBA Vol.
1 No. 3 September 2013, h., 1102. 40 Gerda Arzhella Renata, Rahayu Dewi Soeyono, Survey Daya Terima Konsumen Terhadap Produk
Sabun Wajah, Universitas Negeri Surabaya, Fakultas Teknik dalam bentuk e-Jurnal. Volume 06
Nomer 01 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Februari 2014, h., 33.
28
(fulfillment), kesetiaan (loyalty), keterus-terangan (honestly), keterkaitan
(dependability), dan kehandalan (reliabilty).41
Dalam Islam. Asuransi syariah adalah suatu pengaturan pengelolaan risiko
yang memenuhi ketentuan syariah, tolong-menolong secara mutual yang melibatkan
peserta dan operator.42 Dalam bahasa Arab, asuransi disebut at-ta’min, at-takaful dan
tadamun.
1. At-ta’min
At-ta’min penanggung disebut mu’ammin, sedangkan tertanggung disebut
Mu’amman lahu atau Musta’min. At-ta’min diambil dari kata amanah yang
berarti perlindungan, ketenangan, rasa aman, dan bebas dari rasa takut.43
2. Takaful
Kata takaful berasal dari takafala-yatakafalu yang secara etimologis berarti
menjamin atau saling menanggung. Takaful dalam pengertian muamalah
adalah saling memikul risiko di antara sesama orang sehingga antara satu
dengan yang lain menjadi penanggung atas risiko yang lain. Konsep takaful
didasarkan pada solidaritas, responsibilitas, dan persaudaraan di antara
anggota di mana para partisipan sepakat untuk sama-sama menanggung
kerugian tertentu dan dibayar dari aset-aset yang telah ditetapkan.44
41 Ibid 42 Muhaimin Iqbal, Asuransi Umum Syariah dalam Praktik (upaya menghilangkan Gharar, Maisir,
dan Riba), (Gema Insani, Jakarta, 2006), h., 2. 43 Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life and General) : Konsep dan Sistem Operasional,
(Gema Insani Press, Jakarta, 2004), h., 28. 44 Ahmad Chairul Hadi, Hukum Asuransi Syariah Konsep Dasar, Aspek Hukum dan Sistem
Operasionalnya, (UIN Press Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2015), h., 45.
29
3. Tadamun
Asuransi syariah juga dapat disebut dengan tadamun yang berasal dari kata
damana yang bearti saling menanggung, bertujuan untuk menutup kerugian
atas suatu peristiwa dan musibah yang dialami seseorang. 45
Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI)46 dalam
fatwanya memberikan definisi asuransi syariah (Ta’min, Takaful atau Tadamun)
sebagai usaha saling melindungi dan tolong-menolong di antara sejumlah orang/pihak
melalui investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru yang memberikan pola
pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai
syariah.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa asuransi jiwa syariah adalah suatu bentuk
kerjasama atau perjanjian untuk saling tolong-menolong yang dilakukan oleh orang-
orang yang ingin meminimalkan risiko yang diakibatkan oleh risiko kematian, risiko
kesehatan, risiko kecelakaan, yang dilakukan sesuai dengan syariat Islam dengan
tidak adanya unsur penipuan, perjudian dan riba.
Nasabah atau peserta, istilah ini digunakan mewakili pihak yang
menggunakan jasa, baik itu untuk keperluannya sendiri maupun sebagai perantara
bagi keperluan pihak lain.47
Tujuan syari’at dalam arti tujuan mukallaf yang berujung pada kemashlahatan
sebagai substansinya, dapat terealisasikan apabila lima unsur pokok dapat
diwujudkan dan dipelihara. Kelima unsur pokok itu adalah: (a) agama, (b) jiwa, (c)
keturunan, (d) akal, dan (e) harta.
45 Abdul Aziz Dahlan, Ensiklopedi Hukum Islam, (Ichtiar Baru, Jakarta, 1996), h., 138. 46 Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 21/DSN-MUI/X/2001 Tentang Pedoman Umum Asuransi
Syariah 47 https://id.wikipedia.org/wiki/Pelanggan diakses pada tanggal 21 November 2016
30
Dalam upaya mewujudkan dan memelihara kelima unsur pokok ini, al-Syatibi
dalam al- Muwafaqat fi Ushul al-Syari’ah-Nya membagi kepada tiga tingkatan, yaitu:
pertama, kebutuhan dharuriyat (primer), yaitu segala hal yang menjadi sendi
eksistensi kehidupan manusia yang harus ada demi kemashlahatan mereka. Hal ini
dapat disimpulkan kepada lima sendi utama yaitu, agama, jiwa, akal, keturunan, dan
harta. Bila sendi ini tidak terpelihara dengan baik, maka kehidupan manusia akan
kacau, kemashlahatan tidak akan terwujud, baik di dunia maupun di akhirat.48
Memelihara Akal (Hifzh al-‘Aql), dilihat dari kepentingannya dapat dibedakan
menjadi tiga tingkatan.49
1. Memelihara akal dalam tingkatan dharuriyyat, seperti diharamkan
mengkonsumsi minuman yang memabukkan (minuman keras). Jika
ketentuan ini tidak diindahkan maka akan berakibat terancamnya
eksistensi akal.
2. Memelihara akal dalam tingkatan hajiyyat, seperti anjuran menuntut ilmu
pengetahuan. Sekiranya aktivitas ini tidak dilakukan maka tidak akan
merusak akal, namun akan mempersulit diri seseorang, terutama dalam
kaitannya dengan pengembangan ilmu pengetahuan.
3. Memelihara akal dalam tingkatan tahsiniyyat, seperti menghindarkan diri
dari menghayal atau mendengarkan sesuatu yang tidak berguna. Hal ini
berkaitan dengan etika, tidak akan mengancam eksistensi akal secara
langsung.
48 Arif Wibowo, Maqoshid Asy Syariah: The Ultimate Objective of Syariah dalam bentuk e-Jurnal
Islamic Finance – 04, Februari 2012, h., 14. 49 Ibid, h., 16.
31
Asuransi pendidikan merupakan salah satu dari asuransi jiwa yang
dikeluarkan dan dimiliki oleh perusahaan asuransi. Sebab di dalam upaya
mewujudkan dan memelihara kelima unsur pokok yang menjadi sendi eksistensi
kehidupan manusia yang harus ada demi kemashlahatan mereka. Hal ini dapat
disimpulkan kepada lima sendi utama yaitu, agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta.
Bila sendi ini tidak terpelihara dengan baik, maka kehidupan manusia akan kacau,
kemashlahatan tidak akan terwujud, baik di dunia maupun di akhirat.50 Jadi dengan
hal ini, maka asuransi pendidikan termasuk dalam kategori asuransi jiwa, karena
menyangkut sendi eksistensi kehidupan manusia yang harus ada demi
kemashlahatannya, baik kehidupan di dunia maupun di akhiratnya kelak.
Kerangka berpikir (konseptual) adalah penjelasan sementara terhadap gejala
yang menjadi objek permasalahan. Kerangka berpikir disusun berdasarkan tinjauan
pustaka dan hasil penelitian yang relevan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan
alat analisis kuantitatif deskriptif dengan menggunakan variabel prediktor (bebas)
yang dikembangkan oleh Mayer salah satunya ialah variabel kebaikan hati
(benevolence) dari tiga model dimensi yang mempengaruhi kepercayaan (trust)
konsumen, yaitu diantaranya kemampuan (ability), kebaikan hati (benevolence), dan
integritas (integrity). Dan dalam penelitian ini, penulis melakukan analisis terhadap
variabel benevolance (kebaikan hati), yaitu diantaranya meliputi perhatian,
keyakinan, empati dan daya terima terhadap kepercayaan peserta asuransi terhadap
produk Mitra Iqro Plus pada AJS Bumiputra Kantor Cabang Bekasi Timur. Kerangka
konseptual tersebut adalah berikut:
50 Ibid.
32
33
E. Hipotesis
Hipotesis berasal dari bahasa Yunani yang mempunyai dua kata “hupo”
(sementara) dan “thesis” (pernyataan atau teori). Karena hipotesis merupakan
pernyataan sementara yang masih lemah kebenarannya, maka perlu diuji
kebenarannya. Kemudian para ahli menafsirkan arti hipotesis adalah dugaan terhadap
hubungan antara dua variabel atau lebih. Atas dasar definisi di atas dapat diartikan
bahwa hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji
kebenarannya.51
Menurut bentuknya, hipotesis dibagi menjadi tiga:
a. Hipotesis Penelitian/kerja (Ha):
Hipotetisis penelitian merupakan anggapan dasar peneliti terhadap suatu masalah
yang sedang dikaji.
Misalnya: Ada hubungan antara tingkat pengangguran dengan tingkat kriminalitas
b. Hipotesis Operasional:
Hipotesis operasional merupakan hipotesis yang bersifat objektif. Artinya peneliti
merumuskan hipotesis tidak semata-mata berdasarkan anggapan dasarnya tetapi
juga berdasarkan objektivitasnya, bahwa hipotesis penelitian yang dibuat belum
tentu benar setalah diuji dengan menggunakan data yang ada. Ho digunakan
untuk memberikan keseimbangan pada hipotesis penelitian, karena peneliti
meyakini dalam pengujian nanti benar atau salahnya hipotesis penelitian
tergantung dari bukti-bukti yang diperoleh selama melakukan penelitian.
Contoh: Ho: tidak ada hubungan antara tingkat penganngguran dengan tingkat
kriminalitas
c. Hipotesis statistik
51 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, cet.II, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2014), h., 38.
34
Hipotesis statistik merupakan jenis hipotesis yang dirumuskan dalam bentuk
notasi statistik. Hipoteisis ini dirumuskan berdasarkan pengamatan peneliti
terhadap populasi dalam bentuk angka-angka (kuantitatif).
Misal: Ho: r = 0; atau Ho: p = 0
Dari model kerangka konseptual dalam penelitian yang dijalankan penulis, maka
hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan, sebagai berikut:
Hipotesis 1
H01 = 0 = : Tidak ada hubungan antara perhatian terhadap kepercayaan peserta
AJS Bumiputra pada penggunaan produk Mitra Iqro Plus
Ha1 ≠ 0 = : Ada hubungan antara perhatian terhadap kepercayaan peserta AJS
Bumiputra pada penggunaan produk Mitra Iqro Plus
Hipotesis 2
H02 = 0 = : Tidak ada hubungan antara rasa empati terhadap kepercayaan peserta
AJS Bumiputra pada penggunaan produk Mitra Iqro Plus
Ha2 ≠ 0 = : Ada hubungan antara rasa empati terhadap kepercayaan peserta AJS
Bumiputra pada penggunaan produk Mitra Iqro Plus
Hipotesisi 3
H03 = 0 = : Tidak ada hubungan antara keyakinan terhadap kepercayaan peserta
AJS Bumiputra pada penggunaan produk Mitra Iqro Plus
Ha3 ≠ 0 = : Ada hubungan antara keyakinan terhadap kepercayaan peserta AJS
Bumiputra pada penggunaan produk Mitra Iqro Plus
Hipotesisi 4
H04 = 0 = : Tidak ada hubungan antara daya terima (penerimaan) terhadap
kepercayaan peserta AJS Bumiputra pada penggunaan produk Mitra
Iqro Plus
Ha4 ≠ 0 = : Ada hubungan antara daya terima (penerimaan) terhadap kepercayaan
peserta AJS Bumiputra pada penggunaan produk Mitra Iqro Plus
35
BAB III
Metodologi Penelitian
A. Ruang Lingkup Penelitian
Berdasarkan judul penelitian yang peneliti kaji yaitu “Hubungan Kebaikan Hati
(Benevolace) Terhadap Kepercayaan Peserta AJS Bumiputra Pada Penggunaan
Produk Mitra Iqro Plus”, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan
menganalisis hubungan kebaikan hati (benevolace) terhadap kepercayaan Peserta AJS
Bumiputra pada penggunaan produk Mitra Iqro Plus terhadap implementasi di
lapangan. Kemudian objek penelitian ini adalah peserta atau nasabah AJS Bumiputra
yang terdaftar di Kantor Cabang Bekasi Timur. Metode penelitian yang peneliti
gunakan adalah metode penelitian deskripsi. Adapun teknik penulisan yang
digunakan dalam penulisan skripsi ini mengacu pada buku Pedoman Penulisan
Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017.
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian kuantitatif. Metode
penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan.52 Hipotesis yang ada diuji melalui pengumpulan data lapangan. Data yang
terkumpul selanjutnya dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif, sehingga
dapat disimpulkan hipotesis yang dirumuskan terbukti atau tidak.53
52 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, cet.XX, (Bandung: Alfabeta, 2014),
h., 8.
36
C. Metode Pengumpulan Data
Data adalah bahan keterangan tentang sesuatu objek penelitian.54 Adapun dalam
metode pengumpulan data terdapat jenis data, sumber data dan teknik pengumpulan
data.
1. Jenis Data
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari
individu atau perorangan, seperti hasil wawancara, hasil pengisian kuesioner,
data survei, data observasi dan sebagainya.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang
yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada.55 Data ini
diperoleh dari perpustakaan, referensi terdahulu, artikel, majalah dan berbagai
sumber lainnya yang berkaitan dengan materi skripsi ini.
2. Sumber Data
Sumber data penelitian ini adalah perorangan. Perorangan yaitu adalah peserta
atau nasabah AJS Bumiputra yang terdaftar di Kantor Cabang Bekasi Timur.
3. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan
data-data yang berada dilapangan. Kuesioner atau angket atau self administrated
questioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengirimkan daftar
pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden.56 Adapun jenis kuesioner
54 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2013), h., 123. 55 Misbahudin dan Iqbal hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, (Jakarta: Bumi Aksara,
2013), h., 21. 56Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), h., 65.
37
menggunakan skala Likert.57 Bentuk kuesioner skala Likert yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Skala Likert
Kategori Bobot
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Ragu-ragu 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Dengan menggunakan skala Likert 5 poin, caranya dengan menghadapkan
responden pada sejumlah pertanyaan dan kemudian diminta untuk memberikan
jawaban atas tingkat pelaksanaan yang terdiri dari sangat setuju, setuju, ragu-ragu,
tidak setuju, sangat tidak setuju.
D. Metode Penentuan Sampel
Dalam memudahkan penelitian ini maka penulis akan menentukan sampel
penelitian. Adapun dalam metode penentuan sampel terdapat populasi, sampel dan
teknik sampling.
1. Populasi
Populasi (Sasaran) adalah keseluruhan unit yang menjadi objek kegiatan
statistik baik yang berupa instansi pemerintah, lembaga, organisasi, orang, benda
maupun objek lainnya.58 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah peserta atau
nasabah AJS Bumiputra yang terdaftar di Kantor Cabang Bekasi Timur.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian unit populasi yang menjadi objek penelitian untuk
memperkirakan karakteristik suatu populasi.59 Dalam penelitian ini untuk
57 Skala Likert yang dikutip dari Sugiono berdasarkan teori yang dikembangkan oleh Rensis Likert
(1932). Skala Likert merupakan skala yang paling sering digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
dan persepsi responden terhadap suatu objek. 58 Rachmat Trijono, Metodelogi Penelitian Kuantitatif, , (Jakarta: Papas Sinar Sinanti, 2015), h., 30. 59 Ibid, h., 31.
38
menentukan ukuran sampel dari populasi, penulis menggunakan rumus Slovin
sebagai berikut:60
n =
Keterangan:
n = Ukuran sampel
N = Ukuran Populasi
e = Nilai kritis (batas ketelitian) yang digunakan (persen kelonggaran ketidaktelitian
karena kesalahan pengambilan sampel populasi)
Dari hasil observasi di kantor AJS Bumiputra cabang Bekasi Timur yang
terdaftar menjadi peserta AJS Bumiputra adalah sebanyak 108 peserta. Oleh karena
itu untuk sampel penelitian dapat dihitung dengan rumus Slovin dengan nilai kritis (e)
sebesar 5% atau 0,05 adalah sebagai berikut:
n = 85,0393700787
Dari perhitungan di atas, maka yang akan menjadi sampel penelitian adalah
sebesar 85,0393700787 atau dapat dibulatkan menjadi 85. Sehingga dalam penelitian
ini yang menjadi sampel adalah sebanyak 85 peserta dari populasi sebanyak 108
peserta.
3. Teknik Sampling
Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel.61 Untuk
menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
teknik Non probability Sampling dengan teknik penentuan Accidental Sampling. Non
probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang
60 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, cet.II, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2014), h., 34. 61 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, h., 81.
39
atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel.62 Accidental Sampling (Sempling Aksidental) adalah teknik penentuan
sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan
peneliti dapat digunakan sebagai sampel, dan layak sebagai sumber data.63
E. Metode Analisis
Metode analisis data dalam penelitian ini meliputi beberapa analisis,
diantaranya, yaitu dengan uji validitas, uji reliabilitas dan analisis korelasi.
1. Uji Validitas
Validitas merupakan ukuran yang benar-benar mengukur apa yang akan
diukur.64 Dalam menguji butir – butir pertanyaan yang dikatakan sebagai instrument
penelitian harus diuji apakah instrumen yang digunakan sudah cocok (valid). Uji
validitas yang penulis perggunakan, yaitu metode Bivariate Pearson (Korelasi
Pearson Product Moment).65
2. Uji Reliabilitas
Reabilitas artinya adalah tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran. Konsep
reabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, artinya sejauh
mana skor hasil pengukuran terbebas dari galat pengukuran (measurement error).66
Dalam menguji butir – butir pertanyaan yang dikatakan sebagai instrument penelitian
harus melakukan pengujian terlebih dahulu dan teknik pengujian yang dapat
dipergunakan untuk penggunaan Skala Likert sebagai instrumen penelitian yaitu
melalui pengujian dengan teknik Alpha Cronbach. Metode Alpha Cronbach yang
digunakan untuk menghitung reabilitas suatu tes yang tidak mempunyai pilihan
62 Ibid, h., 84. 63 Eti Rochaety, dkk, Metodelogi Penelitian Bisnis : Dengan Aplikasi SPSS , (Jakarta: Mitra Wacana
Media, 2007), h., 65. 64 Ibid, h., 57. 65 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif : Dilengkapi Dengan Perbandingan Penghitungan
Manual dan SPSS, (Jakarta: Kencana, 2013), h., 48 66 Eti Rochaety, dkk, Metodelogi Penelitian Bisnis : Dengan Aplikasi SPSS , (Jakarta: Mitra Wacana
Media, 2007), h., 49.
40
“benar” atau “salah” maupun “iya” atau “tidak”, melainkan digunakan untuk
menghitung reabilitas suatu tes yang mengukur sikap atau perilaku.67
3. Analisis Korelasi
Analisis korelasi (hubungan) adalah suatu bentuk analisis data dalam penelitian
yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan atau bentuk arah hubungan diantara dua
variabel atau lebih, dan besar pengaruh yang disebabkan oleh variabel yang satu
(variabel bebas) terhadap variabel lainnya (variabel terikat). Dalam menganalisis
hubungan antara variabel-variabel terdapat beberapa bentuk hubungan.68 Ukuran
korelasi dapat dihitung dari data ordinal, interval, maupun rasio. Koefisien korelasi
yang dibahas adalah koefisien korelasi pearson dan spearman. Koefisien korelasi
pearson product moment yang digunakan untuk mengukur hubungan linear antara
dua variabel dengan data berskala interval atau ratio (parametric). Sedangkan
koefisien korelasi spearman digunakan untuk mengukur hubungan linear antara dua
variabel dengan skala ordinal (nonparametric). Korelasi dapat menghasilkan angka
positif (+) atau negatif (-). Jika korelasi menghasilkan angka positif maka hubungan
kedua variabel bersifat searah. Artinya jika variabel bebas besar maka variabel terikat
(independent variable) juga besar.
Jika korelasi menghasilkan angka negatif maka hubungan kedua variabel
bersifat tidak searah. Artinya jika variabel bebas besar maka variabel terikatnya
variabel terikatnya kecil. Angka korelasi berkisar antara -1 dengan 1. Jika angka
mendekati 1 maka hubungan kedua variabel semakin kuat. Jika korelasi mendekati -1
maka hubungan kedua variabel semakin lemah.
Ukuran korelasi pada penelitian yang penulis gunakan ialah dihitung dari data
ordinal atau tata jenjang. Koefisien korelasi yang dibahas adalah koefisien korelasi
spearman (Rank Spearman). Koefisien korelasi spearman (Rank Spearman)
67 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif : Dilengkapi Dengan Perbandingan Penghitungan
Manual dan SPSS, (Jakarta: Kencana, 2013), h., 56. 68 Ibid, h., 249.
41
digunakan untuk mengukur hubungan linear antara dua variabel dengan skala ordinal
(nonparametric) atau tata jenjang.69
Angka korelasi berkisar antara 0 dengan 1. Jika angka mendekati 1 maka
hubungan kedua variabel semakin kuat. Jika korelasi mendekati 0 hubungan kedua
variabel semakin lemah. Hubungan linier positif sempurna akan mempunyai
koefisien korelasi 1. Nilai korelasi sama dengan nol berarti tidak ada hubungan.
Untuk menentukan keeratan hubungan atau korelasi antar variabel tersebut, berikut
ini diberikan nilai-nilai koefisien korelasi dengan acuan.70
Tabel 3.2
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Korelasi Tingkat Hubungan
0 – 0,25 Korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada)
> 0,25 – 0,50 Korelasi cukup
> 0,50 – 0,75 Korelasi kuat
> 0,75 – 1,00 Korelasi sangat kuat
Sumber: Ety Rochaety, 200771
Teknik korelasi spearman digunakan untuk menganalisis data penelitian yang
mempunyai karakteristik sebagai berikut:
A. Hipotesis yang diajukan bersifat asosiatif.
B. Skala data ordinal.
C. Data tidak harus berdistribusi normal.
69 Ibid, h., 380 70 Eti Rochaety, dkk, Metodelogi Penelitian Bisnis : Dengan Aplikasi SPSS , (Jakarta: Mitra Wacana
Media, 2007), h., 176.. 71 Ibid, h., 151.
42
F. Operasional Variabel Penelitian
1. Definisi Konseptual Variabel Independen
Variabel independen atau variabel bebas adalah merupakan variabel yang
mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen
(terikat).72 Di dalam penelitian yang penulis jalankan ini, yang menjadi variabel bebas
adalah benevolance (kebaikan hati), yaitu diantaranya meliputi perhatian, keyakinan,
empati dan daya terima terhadap kepercayaan peserta asuransi pada penggunaan
produk Mitra Iqro Plus pada AJS Bumiputra Kantor Cabang Bekasi Timur. Kebaikan
hati (benevolence) merupakan variabel prediktor (bebas) yang dikembangkan oleh
Mayer dari tiga model dimensi yang mempengaruhi kepercayaan (trust) konsumen,
yaitu diantaranya kemampuan (ability), kebaikan hati (benevolence), dan integritas
(integrity).73
2. Definisi Konseptual Variabel Dependen
Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.74 Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel terikat adalah kepercayaan peserta AJS Bumiputra Kantor Cabang
Bekasi Timur pada pernggunaan produk asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus. Meyer
mendefinisikan kepercayaan konsumen merupakan sebagai kesedian satu pihak untuk
mempercayai pihak lain didasarkan pada harapan bahwa pihak lain tersebut akan
melakukan tindakan tertentu yang penting bagi pihak yang memercayainya.75
72 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, h., 39. 73 Ainur Rofiq, Tesis: Pengaruh Dimensi Kepercayaan (Trust) terhadap Parsitipasi Pelanggan E-
Commerce (Studi Pada Pelanggan E-Commerce di Indonesia), (Universitas Brawijaya, Program
Pascasarjana, Fakultas Ekonomi, 2007), h., 32. 74 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, h., 39. 75 Vivi Susanti, dan Cholichul Hadi, Kepercayaan Konsumen dalam Melakukan Pembelian Gadget
secara Online dalam bentuk e-Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi, Fakultas Psikologi Universitas
Airlangga Surabaya, April 2013, h., 3.
43
Tabel 3.3 Variabel Penelitian
No Variabel (Xn) Definisi Indikator Skala
1. Perhatian (X1) Perhatian adalah
a) minat yang disukai dan disenangi,
b) kepedulian.76
Perhatian berkonotasi dengan
kesadaran. Mengamati suatu
rangsangan, berarti sadar akan hal
itu. Perhatian juga menyatakan
intensitas dan ketertarikan.77
1. Minat dan
kepedulian
2. Ketertarikan
dalam
menggunakan
produk asuransi
pendidikan
Ordinal
2. Empati (X2) Empati adalah kecenderungan untuk
memahami kondisi atau keadaan
pikiran orang lain. Seorang yang
empati digambarkan sebagai seorang
yang toleran, mampu mengendalikan
diri, ramah, mempunyai pengaruh,
serta bersifat humanistik.78
Empati sebagai suatu keadaan
emosional yang dimiliki oleh
seseorang yang sesuai dengan apa
yang dirasakan.79
1. Seorang yang
mempengaruhi
(keluarga, agen,
dll)
2. Keadaan
emosional yang
dimiliki
(perasaan, dan
pikiran)
Ordinal
3. Keyakinan (X3) Keyakinan didefinisikan sebagai
harapan konsumen bahwa penyedia
1. Penyedia dapat
dipercaya atau
Ordinal
76 Etta Mamang Sangadji, Perilaku konsumen: pendekatan praktis disertasi himpunan jurnal
penelitian, (Andi, Yogyakarta, 2013), h., 251. 77 Fransiska, Sumartono, Hubungan Antara Tingkat Perhatian dengan Tingkat Pengetahuan
Mahasiswa Universitas Bina Nusantara pada Majalah Lentera YCAB, (Universitas Esa Unggul,
Fakultas Ilmu Komunikasi, Jakarta) dalam bentuk e-Jurnal Komunikasi Volume 8, 1 Maret 2011, h. 15 78 Etta Mamang Sangadji, Perilaku konsumen: pendekatan praktis disertasi himpunan jurnal
penelitian, (Andi, Yogyakarta, 2013), h., 254. 79 Ari Tris Ochtia Sari, Neila Ramdhani, dan Mira Eliza, Empati dan Perilaku Merokok di Tempat
Umum, hal. 83 dalam bentuk e-Jurnal Psikologi nomer. 2 tahun 2003, h., 5.
44
dapat dipercaya atau diandalkan
dalam memenuhi janjinya.80
Keyakinan adalah pengetahuan dan
persepsi yang diperoleh berdasarkan
kombinasi pengalaman langsung
dengan obyek sikap dan informasi
yang berkaitan dari berbagai
sumber.81
diandalkan dalam
memenuhi
janjinya
2. Pengetahuan dan
persepsi
3. Pengalaman
langsung
4. Daya Terima
(Penerimaan)
(X4)
Daya terima adalah kecenderungan
seseorang dalam menerima suatu
objek berdasarkan hasil penilaian
terhadap objek tersebut.82
Daya terima adalah merupakan
bentuk kepekaan seseorang terhadap
rangsangan yang diberikan oleh
suatu objek yang akan menimbulkan
kesediaan untuk memperhatikan dan
mengamati rangsangan yang
timbul.83
1. Hasil penilaian
terhadap objek
2. Kepekaan
terhadap suatu
objek
Ordinal
5. Kepercayaan
(Y)
Kepercayaan adalah sebagai
kesedian satu pihak untuk
mempercayai pihak lain didasarkan
1. Kesediaan
mempercayakan
kepada pihak
Ordinal
80 Etta Mamang Sangadji, Perilaku konsumen: pendekatan praktis disertasi himpunan jurnal
penelitian, (Andi, Yogyakarta, 2013) h., 256. 81 Marlon Efraim, Motivasi, Keyakinan, dan Sikap Nasabah Terhadap Keputusan Menggunakan
Kupedes di BRI Unit Girian, (Universitas Sam Ratulangi Manado, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Jurusan Manajemen, 2013) dalam bentuk e-Jurnal EMBA Vol. 1 No. 4 Desember 2013, h., 41. 82 Gerda Arzhella Renata, Rahayu Dewi Soeyono, Survey Daya Terima Konsumen Terhadap Produk
Sabun Wajah, Universitas Negeri Surabaya, Fakultas Teknik dalam bentuk e-Jurnal. Volume 06
Nomer 01 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Februari, h., 33. 83 Etta Mamang Sangadji, Perilaku konsumen: pendekatan praktis disertasi himpunan jurnal
penelitian, (Andi, Yogyakarta, 2013), h., 234.
45
pada harapan bahwa pihak lain
tersebut akan melakukan tindakan
tertentu yang penting bagi pihak
yang memercayainya84
Kepercayaan (trust) adalah
kepercayaan pihak tertentu terhadap
yang lain dalam melakukan
hubungan transaksi berdasarkan
suatu keyakinan bahwa orang yang
dipercayainya tersebut memiliki
segala kewajibannya secara baik
sesuai yang diharapkan.85
Kepercayaan (trust) sebagai
kesediaan (willingness) individu
untuk menggantungkan dirinya pada
pihak lain yang terlibat dalam
pertukaran karena individu
mempunyai keyakinan (confidence)
kepada pihak lain.86
perusahaan
didasarkan pada
harapan
2. Kepercayaan
dalam melakukan
transaksi kepada
perusahaan
berdasarkan
suatu keyakinan
3. Kesediaan
melakukan
pertukaran
karena
mempunyai
sebuah
keyakinan
kepada pihak
perusahaan
84 Vivi Susanti, dan Cholichul Hadi, Kepercayaan Konsumen dalam Melakukan Pembelian Gadget
secara Online dalam bentuk e-Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi, Fakultas Psikologi Universitas
Airlangga Surabaya, April 2013, h., 3. 85 Etta Mamang Sangadji, Perilaku konsumen: pendekatan praktis disertasi himpunan jurnal
penelitian, (Andi, Yogyakarta, 2013), h., 201. 86 Vivi Susanti, dan Cholichul Hadi, Kepercayaan Konsumen dalam Melakukan Pembelian Gadget
secara Online dalam bentuk e-Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi, Fakultas Psikologi Universitas
Airlangga Surabaya, April 2013, h., 3.
46
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
A. Analisis Karakteristik Profil Responden
Penelitian ini menggambarkan keadaan atau kondisi demografi responden
yang berjumlah 85 respoden pada PT. AJS Bumiputra Kantor Cabang Bekasi Timur,
yang terdiri dari jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan terakhir dan pekerjaan dari
setiap keadaan atau kondisi demografi responden, yaitu peserta yang terdaftar dalam
mengikuti program dan produk asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus pada PT. AJS
Bumiputra Kantor Cabang Bekasi Timur. Berdasarkan pengelolaan kuesioner yang
penulis atau peneliti lakukan dilapangan, maka diperoleh data quisioner sebagai
berikut:
1. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan jenis
kelamin:
Gambar 4.1
Diagram Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin (%)
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2017
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
Pria 55 65%
47
Wanita 30 35%
Total 85 100%
Dari data di atas menunjukan bahwa dari 85 peserta atau 100% responden
didominasi oleh jenis kelamin pria sebanyak 55 peserta atau 65% responden dan
sisanya sebanyak 30 peserta atau 35% responden berjenis kelamin wanita.
2. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
Berdasarkan tabel diagram berikut ini menampilkan hasil uji deskripsi
responden yaitu pada usia responden.
Gambar 4.2
Diagram Deskripsi Responden Berdasarkan Usia (%)
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2017
Usia Nasabah Frekuensi Persentase (%)
Kurang dari (<) 30 Tahun - -
31 – 40 Tahun 30 35%
41 – 50 Tahun 47 55%
Lebih dari (˃) 50 Tahun 8 10%
Total 85 100%
Dari data di atas menunjukan bahwa dari 85 nasabah atau 100% responden
sekitar 47 peserta atau 55 % didominasi oleh nasabah yang berusia 41 – 50 tahun,
kemudian sebanyak 30 peserta atau 35% responden berusia 31 – 40 tahun dan
selanjutnya sebanyak 8 peserta atau 10% responden berusia lebih dari (>) 50 tahun.
48
3. Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Berdasarkan tabel diagram berikut ini menampilkan hasil uji deskripsi
responden yaitu pada tingkat pendidikan terakhir responden.
Gambar 4.3
Diagram Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan (%)
Sumber: Data Primen yang Diolah, 2017
Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase (%)
SD 2 3%
SMP 4 5%
SMA 36 42%
Diploma 15 18%
Sarjana 28 32%
Lainnya/Pasca Sarjana - -
Total 85 100%
Berdasarkan data di atas menunjukan bahwa sebagian besar responden
berpendidikan terakhir SMA dengan jumlah 36 peserta atau 42% responden,
sebanyak 28 nasabah atau 32% yang berpendidikan Sarjana, kemudian sebanyak 15
nasabah atau 18% berpendidikan terakhir Diploma, sebanyak 4 peserta atau 5%
berpendidikan terakhir SMP, serta terdapat nasabah yang berpendidikan akhir SD
sebanyak 2 peserta atau 3%.
49
4. Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan
Berdasarkan tabel diagram berikut ini menampilkan hasil uji deskripsi
responden yaitu pada pekerjaan responden.
Gambar 4.4
Diagram Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan (%)
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2017
Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)
PNS 6 7%
Pegawai Swasta 52 61%
Wiraswasta 12 14%
Pelajar/Mahasiswa - -
Ibu Rumah Tangga 11 13%
Lainnya 4 5%
Total 85 100%
Dari data di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden adalah sebanyak
52 peserta atau 61% berprofesi sebagai Pegawai Swasta, sebanyak 12 peserta atau
14% adalah Wiraswasta, sebanyak 11 peserta atau 13% berprofesi sebagai Ibu Rumah
Tangga, sebanyak 6 peserta atau 7% adalah berprofesi sebagai PNS (Pegawai Negeri
Sipil), berikutnya dengan profesi lainnya, sebanyak 4 peserta atau 5% dan untuk
mahasiswa/pelajar adalah nol atau kosong.
50
B. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
Berdasarkan hasil dari penelitian yang peneliti laksanakan dilapangan, hasil
uji statistik yang akan dijelaskan pada bagian ini, yaitu dalam penelitian dilapangan
terdapat 5 variabel dengan 14 item yang peneliti teliti dilapangan, diantaranya
variabel perhatian tentang minat yang disenangi dan disukai, kepedulian, serta
perhatian juga menyatakan intensitas dan ketertarikan, indikator perhatian adalah
minat dan kepedulian, serta ketertarikan dalam menggunakan produk asuransi
pendidikan bagi peserta AJS Bumiputra, selanjutnya variabel empati tentang seorang
yang mempunyai pengaruh, bersifat humanistik dalam memahami kondisi atau
keadaan pikiran orang lain, dan keadaan emosional yang dimiliki seseorang, indikator
empati adalah seorang yang mempengaruhi peserta dalam menggunakan produk
asuransi pendidikan pada PT. AJS Bumiputra baik dari pihak keluarga, agen, dll,
serta keadaan emosional yang dimiliki oleh nasabah (perasaan dan pikiran),
berikutnya variabel keyakinan tentang sebagai harapan konsumen (peserta) bahwa
penyedia dapat dipercaya atau diandalkan dalam memenuhi janjinya, pengetahuan
dan persepsi yang diperoleh berdasarkan pengalaman langsung dari produk atau jasa
yang dipergunakan, indikator keyakinan adalah penyedia (perusahaan) dapat
dipercaya atau diandalkan dalam memenuhi janjinya, pengetahuan dan persepsi, serta
pengalaman langsung peserta AJS Bumiputra terhadap produk asuransi pendidikan
Mitra Iqro Plus, selanjutnya variabel daya terima tentang kecenderungan seseorang
dalam menerima suatu objek berdasarkan hasil penilaian terhadap objek (produk atau
jasa), bentuk kepekaan seseorang terhadap suatu objek (produk atau jasa), indikator
daya terima adalah hasil penilaian terhadap objek (produk atau jasa) dari peserta AJS
Bumiputra terhadap produk asuransi pendidikan, dan kepekaan terhadap suatu objek
(produk atau jasa) dari peserta AJS Bumiputra terhadap produk asuransi pendidikan,
terakhir variabel kepercayaan tentang kesediaan satu pihak untuk mempercayai pihak
lain didasarkan harapannya, kepercayaan pihak tertentu terhadap yang lain dalam
melakukan hubungan transaksi berdasarkan suatu keyakinan, sebagai kesediaan
(willingness) induvidu untuk mengantungkan dirinya pada pihak lain yang terlibat
51
dalam pertukaran, indikator kepercayaan adalah kesediaan pihak peserta dalam
mempercayakan kepada pihak perusahaan Asuransi Syariah didasarkan harapannya,
kepercayaan pihak peserta dalam melakukan hubungan transaksi kepada pihak
perusahaan Asuransi Syariah berdasarkan suatu keyakinan, bahwa pihak perusahaan
Asuransi Syariah tersebut memiliki kewajiban secara baik yang diharapkannya,
kesedian pihak peserta dalam melakukan pertukaran kepada pihak perusahaan
Asuransi Syariah karena pihak peserta mempunyai keyakinan (confidence) kepada
pihak perusahaan Asuransi Syariah.
1. Deskriptif Variabel Perhatian
Pada variabel perhatian, total frekuensi adalah 255. Total frekuensi tersebut
berdasarkan 85 responden yang menjawab dari 3 indikator pernyataan. Tabel 4.5
memperlihatkan bahwa mayoritas responden menjawab setuju dengan nilai frekuensi
sebesar 126 atau 49%. Hal ini menunjukan bahwa peserta AJS Bumiputra memiliki
minat, kepedulian dan ketertarikan dalam menggunakan produk asuransi pendidikan
Mitra Iqro Plus pada PT. AJS Bumiputra.
Tabel 4.5
Statistik Deskriptif Variabel Perhatian
Skala Frekuensi Persentase (%)
1 = Sangat Tidak Setuju - -
2 = Tidak Setuju 2 1%
3 = Ragu-ragu 15 6%
4 = Setuju 126 49%
5 = Sangat Setuju 112 44%
Total 255 100%
5. Deskriptif Variabel Empati
Pada variabel empati, total frekuensi adalah 255. Total frekuensi tersebut
berdasarkan 85 responden yang menjawab dari 3 indikator pernyataan. Tabel 4.6
memperlihatkan bahwa mayoritas responden menjawab setuju dengan nilai frekuensi
sebesar 125 atau 49%. Variabel empati merupakan kecenderungan untuk memahami
kondisi atau keadaan pikiran orang lain. Seorang yang empati sebagai seorang yang
52
mempunyai pengaruh, dan bersifat humanistik. Hal ini menunjukan bahwa peserta
AJS Bumiputra dalam menggunakan produk asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus,
berdasarkan pengaruh dari pihak atau orang lain, seperti keluarga, agen, dll.
Tabel 4.6
Statistik Deskriptif Variabel Empati
Skala Frekuensi Persentase (%)
1 = Sangat Tidak Setuju - -
2 = Tidak Setuju 1 1%
3 = Ragu-ragu 25 10%
4 = Setuju 125 49%
5 = Sangat Setuju 104 40%
Total 255 100%
6. Deskriptif Variabel Keyakinan
Pada variabel keyakinan, total frekuensi adalah 255. Total frekuensi tersebut
berdasarkan 85 responden yang menjawab dari 3 indikator pernyataan. Tabel 4.7
memperlihatkan bahwa mayoritas responden menjawab setuju dengan nilai frekuensi
sebesar 123 atau 48%. Hal ini menunjukan bahwa peserta AJS Bumiputra dalam
menggunakan produk asuransi pendidikan, berdasarkan keyakinan peserta terhadap
PT. AJS Bumiputra yang dapat dipercaya atau diandalkan dalam memenuhi janjinya,
pengetahuan dan persepsi, serta pengalaman langsung peserta dalam menggunakan
produk asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus pada PT. AJS Bumiputra.
Tabel 4.7
Statistik Deskriptif Variabel Keyakinan
Skala Frekuensi Persentase (%)
1 = Sangat Tidak Setuju - -
2 = Tidak Setuju 2 2%
3 = Ragu-ragu 26 10%
4 = Setuju 123 48%
5 = Sangat Setuju 104 40%
Total 255 100%
53
7. Deskriptif Variabel Daya Terima
Pada variabel daya terima, total frekuensi adalah 170. Total frekuensi tersebut
berdasarkan 85 responden yang menjawab dari 2 indikator pernyataan. Tabel 4.8
memperlihatkan bahwa mayoritas responden menjawab setuju dengan nilai frekuensi
sebesar 78 atau 46%. Variabel daya terima merupakan kecenderungan seseorang
dalam menerima suatu objek (produk atau jasa) berdasarkan hasil penilaian terhadap
objek (produk atau jasa) tersebut. Hal ini menunjukan bahwa peserta AJS Bumiputra
dalam menggunakan produk asuransi pendidikan, berdasarkan hasil penilaian
terhadap objek (produk atau jasa) pada PT. AJS Bumiputra dan kepekaan terhadap
suatu objek (produk atau jasa) dalam menggunakan produk asuransi pendidikan Mitra
Iqro Plus pada PT. AJS Bumiputra.
Tabel 4.8
Statistik Deskriptif Variabel Daya Terima
Skala Frekuensi Persentase (%)
1 = Sangat Tidak Setuju - -
2 = Tidak Setuju 1 1%
3 = Ragu-ragu 15 8%
4 = Setuju 78 46%
5 = Sangat Setuju 76 45%
Total 170 100%
8. Deskriptif Variabel Kepercayaan
Pada variabel kepercayaan, total frekuensi adalah 255. Total frekuensi
tersebut berdasarkan 85 responden yang menjawab dari 3 indikator pernyataan. Tabel
4.9 memperlihatkan bahwa mayoritas responden menjawab setuju dengan nilai
frekuensi sebesar 140 atau 55%. Hal ini menunjukan bahwa peserta AJS Bumiputra
dalam menggunakan produk asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus, berdasarkan
kepercayaan.
54
Tabel 4.9
Statistik Deskriptif Variabel Kepercayaan
Skala Frekuensi Persentase (%)
1 = Sangat Tidak Setuju - -
2 = Tidak Setuju - -
3 = Ragu-ragu 7 3%
4 = Setuju 140 55%
5 = Sangat Setuju 108 42%
Total 255 100%
C. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen
1. Uji Validitas
Dalam penelitian ini pengujian validitas instrumen menggunakan metode
korelasi Bivariate Pearson (Korelasi Pearson Produk Moment). Korelasi ini
digunakan untuk mengetahui hubungan dari beberapa variabel. Uji validitas
dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total. Skor
total adalah penjumlahan dari keseluruhan item-item pernyataan yang berkorelasi
signifikan dengan skor total menunjukan item-item tersebut valid atau sahih untuk
mendukung dalam mengungkap permasalahan pada penelitian ini.
Pengujian validitas yang dilakukan oleh peneliti menggunakan dua sisi
dengan taraf signifikansi 5% atau 0,05. Kriteria pengujian validitas adalah jika r
hitung ≥ r tabel maka instrumen atau item-item pernyataan berkorelasi signifikan
terhadap skor total (dinyatakan valid). Jumlah sampel atau data (n) sebesar 85,
maka di dapat r tabel sebesar 0,210.
Tabel 4.10
Uji Validitas
Item Pernyataan r itung r tabel Keterangan
Variabel Perhatian (X1)
1 0,823 0,210 Valid
2 0,598 0,210 Valid
3 0,663 0,210 Valid
55
Variabel Faktor Empati (X2)
1 0,567 0,210 Valid
2 0,670 0,210 Valid
3 0,459 0,210 Valid
Variabel Keyakinan (X3)
1 0,534 0,210 Valid
2 0,577 0,210 Valid
3 0,846 0,210 Valid
Variabel Daya Terima (X4)
1 0,639 0,210 Valid
2 0,780 0,210 Valid
Variabel Kepercayaan (X5)
1 0,850 0,210 Valid
2 0,597 0,210 Valid
3 0,671 0,210 Valid
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa 14 item pernyataan dari 5 faktor
valid karena r hitung ≥ r tabel (0,210) berdasarkan nilai hitung Pearson
Correlation.
2. Uji Reliabilitas
Pada tahap selanjutnya peneliti akan menjelaskan mengenai uji
reliabilitas hanya dilakukan untuk item pernyataan yang valid. Dalam uji
reliabilitas data dalam penelitian ini menggunakan metode Alpha Cronbach
dengan kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan koefisien reliabilitas,
apabila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Menghitung
reliabilitas menggunakan rumus Alpha cronbach, maka batasan reliabilitas
sebenarnya sudah ditentukan. Batasan tersebut:87
Koefisien alpha yang mendekati 1 sangat baik
Koefisien alpha yang berada di atas > 0,8 baik
Koefisien alpha yang berada di bawah < 0,6 tidak baik
87 Uma Sekaran, Research Methods For Business : Metodelogi Penelitian Untuk Bisnis, (Jakarta:
Salemba Empat, 2015), h., 182.
56
Tabel 4.11
Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.902 14
Dari tabel di atas nilai Cronbach Alpha sebesar 0,902 ˃ 0,80 maka
dapat disimpulkan bahwa 14 indikator dari 5 variabel sudah valid dan reliabel
dalam mengukur mengenai hubungan kebaikan hati (Benevolance) terhadap
kepercayaan perserta AJS Bumiputra pada penggunaan produk Mitra Iqro
Plus.
D. Uji Korelasi Spearman
1. Hubungan Perhatian Terhadap Kepercayaan Peserta AJS Bumiputra Pada
Penggunaan Produk Mitra Iqro Plus
Tabel 4.12
Hubungan Perhatian Terhadap Kepercayaan Peserta AJS Bumiputra
Pada Penggunaan Produk Mitra Iqro Plus
Correlations
Kepercayaan Perhatian
Spearman's rho Perhatian
Correlation
Coefficient
1.000 .856**
Sig. (2-tailed) . .000
N 85 85
Kepercayaan Correlation
Coefficient
.856** 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .
N 85 85
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
57
Data pada tabel 4.12, diketahui bahwa besarnya hubungan perhatian (X1)
dengan kepercayaaan (Y) yang dihitung dengan koefisien korelasi sebesar 0,856. Hal
ini menunjukan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut bersifat sangat kuat.
Koefisien korelasi menghasilkan angka sig. sebesar 0,000 dan lebih kecil
daripada alpha = 0,05 (sig. = 0,000 < 0,05). Maka artinya dapat dijelaskan bahwa
variabel perhatian (X1) memiliki hubungan dengan variabel kepercayaan (Y).
Hipotesis 1: Hubungan Perhatian Terhadap Kepercayaan Peserta AJS
Bumiputra Pada Penggunaan Produk Mitra Iqro Plus
Hasil uji korelasi dapat dilihat pada tabel 4.12. Variabel perhatian mempunyai
koefisien korelasi 0,856 dan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05).
Diketahui bahwa Ha1 diterima dan Ho1 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa
perhatian memiliki hubungan terhadap kepercayaan peserta AJS Bumiputra pada
penggunaan produk asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Mayer yang
menyatakan bahwa perhatian berhubungan dengan kepercayaan. Hal ini menunjukan
bahwa peserta AJS Bumiputra memiliki minat, kepedulian dan ketertarikan dalam
menggunakan produk asuransi pendidikan. Hasil penelitian ini mayoritas responden
mempunyai perhatian yang besar terhadap kepercayaan untuk menggunakan produk
asuransi pendidikan pada PT. AJS Bumiputra. Maka dapat disimpulkan hasil
penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Mayer yang menyatakan
perhatian memiliki hubungan terhadap kepercayaan konsumen (peserta) dalam
menggunakan produk jasa asuransi syariah dalam hal pendidikan pada PT. AJS
Bumiputra.
2. Hubungan Empati Terhadap Kepercayaan Peserta AJS Bumiputra Pada
Penggunaan Produk Mitra Iqro Plus
58
Tabel 4.13
Hubungan Empati Terhadap Kepercayaan Peserta AJS Bumiputra Pada
Penggunaan Produk Mitra Iqro Plus
Correlations
Empati Kepercayaan
Spearman's rho Empati Correlation
Coefficient
1.000 .419**
Sig. (2-tailed) . .000
N 85 85
Kepercayaan Correlation
Coefficient
.419** 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .
N 85 85
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Data pada tabel 4.13, diketahui bahwa besarnya hubungan empati (X2) dengan
kepercayaaan (Y) yang dihitung dengan koefisien korelasi sebesar 0,419. Hal ini
menunjukan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut bersifat cukup.
Koefisien korelasi menghasilkan angka sig. sebesar 0,000 dan lebih kecil
daripada alpha = 0,05 (sig. = 0,000 < 0,05). Maka artinya dapat dijelaskan bahwa
variabel empati (X2) memiliki hubungan dengan variabel kepercayaan (Y).
Hipotesis 2: Hubungan Empati Terhadap Kepercayaan Peserta AJS Bumiputra
Pada Penggunaan Produk Mitra Iqro Plus
Hasil uji korelasi dapat dilihat pada tabel 4.13. Variabel empati mempunyai
koefisien korelasi 0,419 dan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05).
Diketahui bahwa Ha2 diterima dan Ho2 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa
empati memiliki hubungan terhadap kepercayaan peserta AJS Bumiputra pada
penggunaan produk asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Mayer yang
menyatakan bahwa empati berhubungan dengan kepercayaan. Empati merupakan
kecenderungan untuk memahami kondisi atau keadaan pikiran orang lain. Seorang
59
yang empati sebagai seorang yang mempunyai pengaruh, dan bersifat humanistik.
Hal ini menunjukan bahwa peserta AJS Bumiputra dalam menggunakan produk
asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus, berdasarkan pengaruh dari pihak atau orang lain,
seperti keluarga, agen, dll. Hasil penelitian ini mayoritas responden mempunyai
empati yang besar terhadap kepercayaan untuk menggunakan produk asuransi
pendidikan Mitra Iqro Plus pada PT. AJS Bumiputra. Maka dapat disimpulkan hasil
penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Mayer yang menyatakan
empati memiliki hubungan terhadap kepercayaan konsumen (peserta) dalam
menggunakan produk jasa asuransi syariah dalam hal pendidikan pada PT. AJS
Bumiputra.
3. Hubungan Keyakinan Terhadap Kepercayaan Peserta AJS Bumiputra Pada
Penggunaan Produk Mitra Iqro Plus
Tabel 4.14
Hubungan Keyakinan Terhadap Kepercayaan Peserta AJS Bumiputra
Pada Penggunaan Produk Mitra Iqro Plus
Correlations
Keyakinan Kepercayaan
Spearman's rho Keyakinan Correlation
Coefficient
1.000 .434**
Sig. (2-tailed) . .000
N 85 85
Kepercayaan Correlation
Coefficient
.434** 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .
N 85 85
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Data pada tabel 4.14, diketahui bahwa besarnya hubungan keyakinan (X3)
dengan kepercayaaan (Y) yang dihitung dengan koefisien korelasi sebesar 0,434. Hal
ini menunjukan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut bersifat cukup.
60
Koefisien korelasi menghasilkan angka sig. sebesar 0,000 dan lebih kecil
daripada alpha = 0,05 (sig. = 0,000 < 0,05). Maka artinya dapat dijelaskan bahwa
variabel keyakianan (X3) memiliki hubungan dengan variabel kepercayaan (Y).
Hipotesis 3: Hubungan Keyakinan Terhadap Kepercayaan Peserta AJS
Bumiputra Pada Penggunaan Produk Mitra Iqro Plus
Hasil uji korelasi dapat dilihat pada tabel 4.14. Variabel keyakinan
mempunyai koefisien korelasi 0,434 dan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000
< 0,05). Diketahui bahwa Ha3 diterima dan Ho3 ditolak, sehingga dapat disimpulkan
bahwa keyakianan memiliki hubungan terhadap kepercayaan peserta AJS Bumiputra
pada penggunaan produk asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Mayer yang
menyatakan bahwa keyakinan berhubungan dengan kepercayaan. Hal ini menunjukan
bahwa peserta AJS Bumiputra dalam menggunakan produk asuransi pendidikan
Mitra Iqro Plus, berdasarkan keyakinan peserta terhadap PT. AJS Bumiputra yang
dapat dipercaya atau diandalkan dalam memenuhi janjinya, pengetahuan dan
persepsi, serta pengalaman langsung peserta dalam menggunakan produk asuransi
pendidikan Mitra Iqro Plus pada PT. AJS Bumiputra. Hasil penelitian ini mayoritas
responden mempunyai keyakinan yang besar terhadap kepercayaan untuk
menggunakan produk asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus pada PT. AJS Bumiputra.
Maka dapat disimpulkan hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan
oleh Mayer yang menyatakan keyakinan memiliki hubungan terhadap kepercayaan
konsumen (peserta) dalam menggunakan produk jasa asuransi syariah dalam hal
pendidikan Mitra Iqro Plus pada PT. AJS Bumiputra.
4. Hubungan Daya Terima Terhadap Kepercayaan Peserta AJS Bumiputra Pada
Penggunaan Produk Mitra Iqro Plus
61
Tabel 4.15
Hubungan Daya Terima Terhadap Kepercayaan Peserta AJS Bumiputra
Pada Penggunaan Produk Mitra Iqro Plus
Correlations
DayaTerima Kepercayaan
Spearman's rho DayaTerima Correlation
Coefficient
1.000 .692**
Sig. (2-tailed) . .000
N 85 85
Kepercayaan Correlation
Coefficient
.692** 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .
N 85 85
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Data pada tabel 4.15, diketahui bahwa besarnya hubungan daya terima (X4)
dengan kepercayaaan (Y) yang dihitung dengan koefisien korelasi sebesar 0,692. Hal
ini menunjukan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut bersifat kuat.
Koefisien korelasi menghasilkan angka sig. sebesar 0,000 dan lebih kecil
daripada alpha = 0,05 (sig. = 0,000 < 0,05). Maka artinya dapat dijelaskan bahwa
variabel daya terima (X4) memiliki hubungan dengan variabel kepercayaan (Y).
Hipotesis 4: Hubungan Daya Terima Terhadap Kepercayaan Peserta AJS
Bumiputra Pada Penggunaan Produk Mitra Iqro Plus
Hasil uji korelasi dapat dilihat pada tabel 4.15. Variabel keyakinan
mempunyai koefisien korelasi 0,692 dan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000
< 0,05). Diketahui bahwa Ha4 diterima dan Ho4 ditolak, sehingga dapat disimpulkan
bahwa daya terima memiliki hubungan terhadap kepercayaan peserta AJS Bumiputra
pada penggunaan produk asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus.
62
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Mayer yang
menyatakan bahwa daya terima berhubungan dengan kepercayaan. Daya terima
merupakan kecenderungan seseorang dalam menerima suatu objek (produk atau jasa)
berdasarkan hasil penilaian terhadap objek (produk atau jasa) tersebut. Hal ini
menunjukan bahwa peserta AJS Bumiputra dalam menggunakan produk asuransi
pendidikan, berdasarkan hasil penilaian terhadap objek (produk atau jasa) pada PT.
AJS Bumiputra dan kepekaan terhadap suatu objek (produk atau jasa) pada PT. AJS
Bumiputra. Hasil penelitian ini mayoritas responden mempunyai daya terima yang
besar terhadap kepercayaan untuk menggunakan produk asuransi pendidikan Mitra
Iqro Plus pada PT. AJS Bumiputra. Maka dapat disimpulkan hasil penelitian ini
sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Mayer yang menyatakan daya terima
memiliki hubungan terhadap kepercayaan konsumen (peserta) dalam menggunakan
produk jasa asuransi syariah dalam hal pendidikan pada PT. AJS Bumiputra.
63
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis pada Bab sebelumnya, penulis dapat menyimpulkan,
sebagai berikut:
1. Praktek kebaikan hati (benevolance) PT. AJS Bumiputra memiliki hubungan
terhadap kepercayaan konsumen yang meliputi perhatian, empati, keyakinan,
dan daya terima yaitu kepada setiap peserta dalam menggunakan produk
asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus. Praktek kebaikan hati (benevolance)
tersebut meliputi beberapa hal diantaranya:
a. Dalam hal perhatian, PT. AJS Bumiputra memberikan rasa kepedulian
kepada setiap peserta dalam memberikan rasa aman dan nyaman terhadap
keberlangsungan pendidikan kepada sang anak, yaitu melalui produk
asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus,
b. Dalam hal empati, PT. AJS Bumiputra memahami terhadap kondisi atau
keadaan kepada setiap peserta dengan memberikan solusi melalui produk
asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus sesuai dengan kebutuhan yang
dibutuhkan oleh setiap peserta, yaitu sesuai dengan level pendidikan yang
peserta butuhkan, baik level pendidikan setingkat SD, SMP atau SMA,
hingga sampai level pendidikan selanjutnya (Perguruan Tinggi),
c. Dalam hal keyakinan, PT. AJS Bumiputra memenuhi janjinya terhadap
harapan kepada setiap peserta yang telah mengikuti program asuransi
pendidikan Mitra Iqro Plus, yaitu dengan memberikan atau membayarkan
klaim dengan tepat waktu sesuai dengan perjanjian yang sudah disepakati
diawal,
d. Dalam hal daya terima, PT. AJS Bumiputra memberikan edukasi kepada
setiap peserta terhadap pentingnya menggunakan asuransi pendidikan
kepada setiap keluarga yang sudah memiliki tanggung jawab dalam
memberikan kecukupan dana untuk keberlangsungan pendidikan bagi
64
sang anak, agar setiap keluarga tersebut memiliki kepekaan dalam
menyiapkan dana pendidikan dengan sebaik-baiknya.
2. Berdasarkan hasil penelitian yanng dijalankan oleh penulis. Praktek kebaikan
hati (benevolance) PT. AJS Bumiputra berhubungan dengan kepercayaan
konsumen, yaitu dapat dilihat dari hasil uji korelasi rank spearman, sebagai
berikut:
a. Hubungan perhatian (X1) dengan kepercayaaan (Y) yang dihitung
dengan koefisien korelasi memperoleh angka sebesar 0,856. Hal ini
menunjukan bahwa hubungan antara perhatian dengan kepercayaan
konsumen bersifat sangat kuat terhadap peserta dalam menggunakan
produk asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus pada PT. AJS Bumiputra.
b. Hubungan empati (X2) dengan kepercayaaan (Y) yang dihitung dengan
koefisien korelasi memperoleh angka sebesar 0,419. Hal ini menunjukan
bahwa hubungan antara empati dengan kepercayaan konsumen bersifat
cukup kuat terhadap peserta dalam menggunakan produk asuransi
pendidikan Mitra Iqro Plus pada PT. AJS Bumiputra.
c. Hubungan keyakinan (X3) dengan kepercayaaan (Y) yang dihitung
dengan koefisien korelasi memperoleh angka sebesar 0,434. Hal ini
menunjukan bahwa hubungan antara keyakinan dengan kepercayaan
konsumen bersifat cukup kuat terhadap peserta dalam menggunakan
produk asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus pada PT. AJS Bumiputra.
d. Hubungan daya terima (X4) dengan kepercayaaan (Y) yang dihitung
dengan koefisien korelasi memperoleh angka sebesar 0,692. Hal ini
menunjukan bahwa hubungan antara daya terima dengan kepercayaan
konsumen bersifat kuat terhadap peserta dalam menggunakan produk
asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus pada PT. AJS Bumiputra.
65
B. Saran
Berdasarkan penelitian ini terdapat beberapa saran yang merujuk pada
kesimpulan sebelumnya, yaitu:
1. Melihat hubungan dan pengaruh positif antara kebaikan hati (benevolance)
terhadap kepercayaan konsumen, maka dengan ini PT. AJS Bumiputra harus
semakin meningkatkan praktek kebaikan hati (benevolance) dalam meraih
kepercayaan konsumen dengan lebih baik lagi, dan meningkatkan loyalitas
peserta dalam menggunakan produk asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus.
2. Praktek kebaikan hati (benevolance) yang meliputi perhatian, empati,
keyakinan dan daya terima memiliki hubungan dan pengaruh positif terhadap
kepercayaan konsumen, yaitu kepada peserta PT. AJS Bumiputra dalam
menggunakan produk asuransi pendidikan Mitra Iqro Plus. Maka dengan ini,
PT. AJS Bumiputra diharapkan bisa memberi perhatian, empati, keyakinan dan
daya terima kepada peserta dalam menggunakan produk asuransi pendidikan
Mitra Iqro Plus dengan lebih ditingkatkan kembali, agar peserta bisa semakin
mempunyai kepecayaan lebih dalam menggunakan produk asuransi pendidikan
Mitra Iqro Plus.
3. Menurut hasil penelitian ini, praktek kebaikan hati (benevolance) terhadap
kepercayaan konsumen memiliki hubungan dan pengaruh. Saran yang dapat
dipertimbangkan atau dijadikan acuan ialah PT. AJS Bumiputra harus
melakukan penelitian dengan lebih komprehensif atau secara luas, yaitu tidak
hanya melakukan penelitian berdasarkan satu wilayah tertentu, namun harus
bisa melakukan penelitian secara nasional terhadap praktek kebaikan hati
(benevolance) dalam meningkatkan mutu kualitas pelayanan yang lebih baik.
66
DAFTAR PUSTAKA
Sangadji, Etta Mamang. Perilaku Konsumen: Pendekatan Praktis Disertasi
Himpunan Jurnal Penelitian. Yogyakarta: PT. ANDI, 2013.
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. Perilaku Konsumen. Bandung: PT. Refika
Aditama, 2005.
Sumarwan, Ujang. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran.
Jakarta: PT. Ghalia Indonesia, 2011.
Hasan, Nurul Ichsan. Pengantar Asuransi Syariah. Jakarta: PT. Gaung Persada Press,
2005.
Ali, AM. Hasan. Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam: Suatu Tinjauan Analisis
Historis, Teoritis, dan Praktis. Jakarta: Kencana, 2004.
Abdullah, Amrin. Asuransi Syariah Keberadaan dan Kelebihannya di Tengah
Asuransi Konvensional. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2006.
Suma, Amin. Menggali Akar Mengurai Serat Ekonomi dan Keuangan Islam,
Jakarta: PT. Kholam Publishing, 2008.
Anshori, Abdul Ghofur. Asuransi Syariah di Indonesia, Regulasi dan
Operasionalisasinya di dalam Kerangka Hukum Positif. Yogyakarta: UII
Press, 2007.
Ali, Zainuddin. Hukum Asuransi Syariah. Jakarta: PT. Sinar Grafika, 2008
Syakir Sula, Muhammad. Asuransi Syariah: Life and General: Konsep dan Sistem
Operasional. Jakarta: PT. Gema Insani, 2004.
Indriantoro, Nur. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi & Manajemen,
Yogyakarta: PT. BPEE, 1999.
Jogiyanto, H.M. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-
Pengalaman. Yogyakarta: PT. BPFE , 2004
Trijono, Rachmat. Metodelogi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT. Papas Sinar
Sinanti, 2015.
67
Haryono, Siswoyo. Metodologi Penelitian Bisnis dan Manajemen, Konsep, Teori dan
Aplikasi. Bekasi: PT. Intermedia Personalia Utama, 2004.
Siregar, Syofian. Metodelogi Penelitian Kuantitatif : Dilengkapi Dengan
Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS. Jakarta: PT. Kencana, 2013.
Eti Rochaety, dkk. Metodelogi Penelitian Bisnis : Dengan Aplikasi SPSS. Jakarta:
PT. Mitra Wacana Media, 2007.
Sekaran, Uma. Research Methods For Business : Metodelogi Penelitian Untuk
Bisnis. Jakarta: PT. Salemba Empat, 2015.
Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi. Jakarta: PT. Kencana
Prenada Media Group, 2013.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, cet.XX. Bandung:
Alfabeta, 2014.
Soehartono, Irawan. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2011.
Vivi Susanti, dan Cholichul Hadi, Kepercayaan Konsumen dalam Melakukan
Pembelian Gadget secara Online, dalam bentuk e-Jurnal Psikologi Industri
dan Organisasi, Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya, April
2013.
Rofiq, Ainur, Tesis: Pengaruh Dimensi Kepercayaan (Trust) terhadap Parsitipasi
Pelanggan E-Commerce (Studi Pada Pelanggan E-Commerce di Indonesia),
Universitas Brawijaya, Program Pascasarjana, Fakultas Ekonomi, 2007.
Firdayanti, Restika, Persepsi Risiko Melakukan E-Commerce dengan Kepercayaan
Konsumen dalam Membeli Produk Fashion Online, (Universitas Negeri
Semarang, Jurusan Pisikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Semarang), dalam
bentuk e-Journal of Social amd Industrial Psychology tahun 2012.
Fransiska, Sumartono, Hubungan Antara Tingkat Perhatian dengan Tingkat
Pengetahuan Mahasiswa Universitas Bina Nusantara pada Majalah Lentera
YCAB, (Universitas Esa Unggul, Fakultas Ilmu Komunikasi, Jakarta), dalam
bentuk e-Jurnal Komunikasi Volume 8, 1 Maret 2011.
68
Ari Tris Ochtia Sari, Neila Ramdhani, dan Mira Eliza, Empati dan Perilaku Merokok
di Tempat Umum, dalam bentuk e-Jurnal Psikologi nomer. 2 tahun 2003.
Marlon Efraim, Motivasi, Keyakinan, dan Sikap Nasabah Terhadap Keputusan
Menggunakan Kupedes di BRI Unit Girian, (Universitas Sam Ratulangi
Manado, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen, 2013) hal. 41
dalam bentuk e-Jurnal EMBA Vol. 1 No. 4 Desember 2013.
Mega Christin Kairupan, Sikap, Keyakinan dan Efektivitas Iklan Pengaruhnya
terhadap Keputusan Penggunaan Produk Kartu AS Konsumen di Manado
Town Square, , (Universitas Sam Ratulangi Manado, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, Jurusan Manajemen, 2013) dalam bentuk e-Jurnal EMBA Vol. 1 No. 3
September 2013.
Gerda Arzhella Renata, Rahayu Dewi Soeyono, Survey Daya Terima
Konsumen Terhadap Produk Sabun Wajah, Universitas Negeri
Surabaya, Fakultas Teknik, hal. 33 dalam bentuk e-Jurnal. Volume 06
Nomer 01 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Februari.
Lampiran 1
KUESIONER
Kepada Yth. Responden
Salam Sejahtera
Dengan Hormat,
Saya Mahasiswa Program Studi Muamalat Konsentrasi Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, sedang mengadakan penelitian dengan kepentingan penyusunan skripsi
untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana (Strata satu/ S-
1) dengan judul skripsi saya yaitu “Hubungan Kebaikan Hati (Benevolace)
Terhadap Kepercayaan Peserta AJS Bumiputra Pada Penggunaan Produk
Mitra Iqro Plus”. Maka dalam rangka pengumpulan data saya mohon Bapak/Ibu
atau Saudara bersedia meluangkan waktunya untuk menjawab kuesioner ini.
Semua jawaban Bapak/Ibu dijamin kerahasiaanya oleh kami.
Terimakasih
Peneliti
Arif Rachmantyo
(NIM: 1111046200003)
A. Identitas Responden
1. Nama : .....................................................................
2. Jenis Kelamin : Pria Wanita
3. Alamat : .....................................................................
.....................................................................
.....................................................................
4. Usia : .....................................................................
5. Tempat & Tgl lahir : .....................................................................
6. Pendidikan Terakhir :
1. SD 2. SMP 3. SMA
4. Diploma 5. Sarjana 6. Lainnya ................
7. Status Pernikahan : Menikah Belum Menikah
Lainnya...
8. Pekerjaan :
1. PNS 2. Pegawai Swasta 3. Wiraswasta
4. Pelajar/Mahasiswa 5. Ibu Rumah Tangga
6. Lainnya ..........
B. Instrumen Perhatian
Petunjuk Pengisian :
Pernyataan ini bertujuan untuk mengetahui penilaian anda dalam
menggunakan produk asuransi pendidikan pada AJB Bumiputra 1912
Divisi Syariah
Jawablah dengan memberikan tanda cheklist ( √ ) pada kotak yang
tersedia dengan alternatif pilihan :
STS = Sangat Tidak Setuju
TS = Tidak Setuju
R = Ragu-ragu
S = Setuju
SS = Sangat Setuju
No Pernyataan STS TS R S SS
1. Saya berminat dalam menggunakan
produk asuransi pendidikan Mitra Iqro
Plus pada PT. AJS Bumiputra dalam
mendapatkan manfaat perlindungan
finansial bagi keberlangsungan
pendidikan untuk anak saya
2. Saya menggunakan produk Mitra Iqro
Plus pada PT. AJS Bumiputra sebagai
rasa kepedulian saya dalam
menyiapkan alokasi dana pendidikan
dengan sebaik-baiknya bagi anak saya
3. Saya memiliki ketertarikan dalam
menggunakan produk asuransi
pendidikan Mitra Iqro Plus pada PT.
AJS Bumiputra dalam mendapatkan
manfaat perlindungan finansial bagi
keberlangsungan pendidikan untuk
anak saya
C. Instrumen Empati
Jawablah dengan memberikan tanda cheklist ( √ ) pada kotak yang
tersedia dengan alternatif pilihan :
No Pernyataan STS TS R S SS
1. Saya menggunakan produk Mitra Iqro
Plus pada PT. AJS Bumiputra karena
berdasarkan pengaruh dan saran dari
keluarga saya
2. Saya menggunakan produk Mitra Iqro
Plus pada PT. AJS Bumiputra karena
berdasarkan pengaruh dan saran dari
pihak agen
3. Pihak agen AJB Bumiputra 1912 Divisi
Syariah merasakan keadaan emosional
terhadap kebutuhan finansial pada
keluarga saya dan memberikan saran
(masukkan) mengenai produk Mitra
Iqro Plus dalam mendapatkan manfaat
perlindungan finansial terkait alokasi
dana pendidikan bagi anak saya
D. Instrumen Keyakinan
Jawablah dengan memberikan tanda cheklist ( √ ) pada kotak yang
tersedia dengan alternatif pilihan :
No Pernyataan STS TS R S SS
1. Saya meyakini bahwa PT. AJS
Bumiputra dapat dipercaya atau
diandalkan dalam memenuhi janjinya
terhadap produk Mitra Iqro Plus
2 Saya memiliki pengetahuan dan
persepsi (tanggapan) dalam
menggunakan produk Mitra Iqro Plus
pada PT. AJS Bumiputra, berdasarkan
pemahaman pengetahuan dan persepsi
(tanggapan), serta keyakinan yang saya
yakini (agama)
3 Saya memiliki pengalaman langsung
dalam mengunakan produk Mitra Iqro
Plus pada PT. AJS Bumiputra sebagai
alokasi dana pendidikan bagi anak saya
E. Instrumen Daya Terima (Penerimaan)
Jawablah dengan memberikan tanda cheklist ( √ ) pada kotak yang
tersedia dengan alternatif pilihan :
No Pernyataan SS S R TS STS
1 Saya memiliki penilaian yang baik dan
memuaskan terhadap layanan produk
Mitra Iqro Plus pada PT. AJS Bumiputra
sebagai alokasi dana pendidikan yang
memadai bagi anak saya
2 Saya memiliki kepekaan dalam
menggunakan produk Mitra Iqro Plus
pada PT. AJS Bumiputra sebagai alokasi
dana pendidikan yang memadai bagi
anak saya
F. Instrumen Kepercayaan
Jawablah dengan memberikan tanda cheklist ( √ ) pada kotak yang
tersedia dengan alternatif pilihan :
No Pernyataan STS TS R S SS
1. Saya memiliki kesediaan dalam
mempercayakan alokasi dana
pendidikan yang memadai bagi anak
saya melalui produk Mitra Iqro Plus
kepada PT. AJS Bumiputra berdasarkan
harapan yang saya inginkan
2 Saya memiliki kepercayaan dalam
melakukan transaksi produk Mitra Iqro
Plus kepada PT. AJS Bumiputra
berdasarkan keyakinan, bahwa PT.
AJS Bumiputra memiliki kewajiban
secara baik dalam memenuhi harapan
saya
3 Saya memiliki kesediaan dalam
melakukan pertukaran sejumlah materi
atau uang yang saya miliki kepada PT.
AJS Bumiputra melalui produk Mitra
Iqro Plus, karena saya mempunyai
keyakinan (confidence) kepada PT. AJS
Bumiputra