HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA
DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN
PRESTASI BELAJAR SISWA
Studi Kasus Pada SMK Sanjaya Pakem
Sleman Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh :
YOSEF WISNU SIWI KURNIAWAN
NIM: 021334074
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Motto
Sesungguhnya hidup adalah proses jatuh bangun
diantara mimpi dan kenyataan
Masa lalu adalah kenangan, masa depan
adalah misteri, dan masa sekarang adalah
paling berharga. Waktu tidak akan bisa
kembali.
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini aku persembahkan untuk:
Allah Bapa di surga
Bapak dan Ibu
Saudara-saudarakoe
Hatikoe
Sobat-sobatkoe
Almamater
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA SIKAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR
SISWA
Studi Kasus pada Siswa-Siswi “SMK Sanjaya Pakem” Jl. Kaliurang Km. 17 Pakem, Sleman, Yogyakarta
Yosef Wisnu Siwi Kurniawan Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2007
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan
antara: (1) sikap disiplin belajar siswa dengan prestasi belajar siswa; (2) lingkungan belajar siswa di keluarga dengan prestasi belajar siswa; (3) lingkungan belajar siswa di sekolah dengan prestasi belajar siswa; (4) lingkungan belajar siswa di masyarakat dengan prestasi belajar siswa; (5) sikap disiplin belajar siswa, lingkungan belajar siswa di keluarga, lingkungan belajar siswa di sekolah, lingkungan belajar siswa di masyarakat dengan prestasi belajar siswa.
Penelitian ini dilakukan terhadap siswa-siswi SMK Sanjaya Pakem, Sleman, Yogyakarta pada bulan Mei 2007. Populasi penelitian adalah seluruh siswa SMK Sanjaya Pakem. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas II berjumlah 98 siswa. Teknik penentuan sampel yaitu purposive sampling. Teknik pengumpulan data digunakan adalah kuesioner, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data adalah analisis regresi ganda.
Hasil dari analisis data adalah sebagai berikut: (1) ada hubungan positif dan signifikan antara sikap disiplin belajar siswa dengan prestasi belajar siswa ( hitungt = 2,726> tabelt =1,661); (2) ada hubungan positif dan signifikan antara lingkungan belajar siswa di keluarga dengan prestasi belajar siswa ( hitungt = 2,337> tabelt =1,661); (3) ada hubungan positif dan signifikan antara lingkungan belajar siswa di sekolah dengan prestasi belajar siswa ( hitungt = 2,469> tabelt =1,661); (4) ada hubungan positif dan signifikan antara lingkungan belajar siswa di masyarakat dengan prestasi belajar siswa ( hitungt = 2,414> tabelt =1,661); (5) ada hubungan positif dan signifikan antara sikap disiplin belajar siswa, lingkungan belajar siswa di keluarga, lingkungan belajar siswa di sekolah, lingkungan belajar siswa di masyarakat dengan prestasi belajar siswa (Fhitung= 13,897>Ftabel=2,471).
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
THE RELATIONSHIPS BETWEEN THE ATTITUDE OF STUDENTS’ LEARNING DICIPLINE, STUDENTS’ LEARNING ENVIRONMENT AND
STUDENTS’ LEARNING ACHIEVEMENT
A Case Study at Students of “SMK Sanjaya Pakem” Jl. Kaliurang Km. 17 Pakem, Sleman, Yogyakarta
Yosef Wisnu Siwi Kurniawan
Sanata Dharma University Yogyakarta
2007
The aims of this research are to know wheter there is positive relationship between: (1) the attitude of students’ learning dicipline and students’ learning achievement; (2) students’ learning enviroment at family context and students’ learning achievement; (3) students’ learning enviroment at school context and students’ learning achievement; (4) students’ learning enviroment at society context and students’ learning achievement; (5) the attitude of students’ learning dicipline, students’ learning enviroment at family context, students’ learning enviroment at school context, students’ learning enviroment at society context in relationship with students’ learning achievement.
This research was conducted at SMK Sanjaya Pakem, Sleman, Yogyakarta in May, 2007. The researh population was the entirely of SMK Sanjaya Pakem students. The samples were 98 second year students of SMK Sanjaya Pakem. The sampling method was purposive sampling. The data analysis techique was multiple regression analysis.
The results of the data analysis were: (1) there was a positive and significant relationship between the attitude of students’ learning dicipline and students’ learning achievement (t count =2,726>t table =1,661); (2) there was a positive and significant relationship between students’ learning enviroment at family context and students’ learning achievement (t count =2,337>t table =1,661); (3) there was a positive and significant relationship between students’ learning enviroment at school context and students’ learning achievement (t count =2,469>t table =1,661); (4) there was a positive and significant relationship between students’ learning enviroment at society context and students’ learning achievement (t count =2,414>t table =1,661); (5) there was a positive and significant relationship between the attitude of students’ learning dicipline, students’ learning enviroment at family context, students’ learning enviroment at school context, students’ learning enviroment at society context in relationship with students’ learning achievement (F count =13,897>F table =2,471).
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus dan Bunda Maria atas segala berkat dan
rahmat-Nya yang berlimpah, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
skripsi yang berjudul “Hubungan antara Sikap Disiplin Belajar Siswa dan
Lingkungan Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa ”. Studi kasus pada SMK
Sanjaya Pakem Sleman.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak menerima bantuan,
semangat dan doa dari berbagai pihak yang sangat mendukung penulis dalam
penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis ingin
menyampaiakan rasa syukur dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan dan
Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakata.
4. Bapak Drs. Bambang Purnomo, SE., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang
dengan sabar dan meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan
nasehat, kritik dan saran, serta pengarahan kepada penulis dalam penyusunan
skripsi ini sampai selesai.
5. Ibu E. Catur Rismiati, S.Pd., M.A. yang telah bersedia menyumbangkan saran
dan masukan yang sangat berarti kepada penulis dalam penyelesaian skripsi
ini dan terima kasih atas bantuannya.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Ibu Natalina Premastuti B, S.Pd. yang telah bersedia menyumbangkan saran
dan masukan yang sangat berarti kepada penulis dalam penyelesaian skripsi
ini.
7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan ilmunya dan
mendidik saya sehingga berguna untuk masa depan saya.
8. Mba’ Aris dan Pak Wawi yang telah melayani dan membantu selama
menyelesaikan pendidikan di Univeritas Sanata Dharma Yogyakarta..
9. Bapak Y. Supriyadi, BcHk, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SMK SANJAYA
PAKEM yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan
penelitian di sekolah tersebut.
10. Seluruh siswa SMK SANJAYA PAKEM yang telah bersedia memberikan
waktu dan tempat untuk melakukan penelitian khususnya bagi siswa kelas II.
11. Beloved parents, Bapak dan Ibu, terima kasih atas segala-galanya hingga aku
bisa jadi sarjana. Matur nuwun nggih Pak Bu.
12. SimbokKu (Alm)......... Walau cepet marah tapi punya maksud baek kepada
cucu-cucunya. Semoga tenang di Surga. Amien.....
13. My Brothers M’ Gega, M’ Kresno en D, Bayu..... terima kasih atas dukungan
dan dorongannya. Damai selalu......
14. My dearest....... Vian, wah akhirnya ga sia-sia perjuangan qta selama ini,
thank’s atas kasihmu DEAJENG.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15. Bala Kontrakan PRINGWULUNG. Goesoer, Grandong, Pitrae, Joko Kendil,
Yoyok, Sodron, Plenthusss, Solopoxs, Anson, Kingiss.....wah rame banget
kontrakane.
16. Temen-temen edan. Bangun, Yoyok Suoroso, Tongjink, Bimo Gereh, Budi,
Pelo, Jimin, Poegoeh, Sulist, Feta, Figo....dan laen-laen. Dimana sekarang
kalian. Masih podo edan ora...ayo bertobat. (HIPPIES 99 en LGZ 00).
17. Bala sepuh. Simbah Mrican, Tiong, Slamet Man 97, Ndup-Ndup. Akhire podo
sadar.
18. X-JB 02. Bule, Kobo, Memek, Katrexs, Dodiexs, Harto Ndeso, Radiexs,
Gendhel, Sipiet, Sipur, Unyil, Bayu Ponijan, Komo, Sapto.........podo lali
meneh jenenge. Nek wis podo sukses ojo lali boss.
19. Temen-temen seperjuangan. Lamdos (Nuwun bantuane), Dwi D.P. (Komputer
membawa berkah neh), Lusi dan Plenthus (sori ngganggu yo en ngrepotin),
Yoyok Klaten (Malem jadi rame yo), Bowo en Boem (wah impiane terwujud).
MM (wah janjinya mana).
20. Teman-teman PAK B 02. Goris, Wiwin, Yuni, Adi, Didik, Yuni, Si Pox, Imas,
Eri, Muntari, Irma, Fanya, Kris Sum, Fera, Rena, Indri, Iin dan el-el. Ayo
kompak!!!....ojo leda-lede wae.
21. WadhaZ Crew. Panut, Trindil, Kampret, Kacung, Wedhus, Tengbret, Kuru,
Blandar. Kapan menang, nek menang pas bon-bonan.
22. Seluruh PAK 2002. ayo cepat lulus....
23. Pihak-pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu terima kasih untuk
doa, dukungan, dan perhatiannya.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini jauh dari
sempurna, sehingga masih perlu dikaji dan dikembangkan secara lebih lanjut.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
konstuktif. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang berkepentingan.
Yogyakarta, 4 Oktober 2007
Penulis
Yosef Wisnu Siwi Kurniawan
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii
HALAMAN MOTTO .................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.................................. vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
ABSTRACT ..................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR.................................................................................... ix
DAFTAR ISI................................................................................................... xiii
DAFTAR BAGAN ......................................................................................... xvi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. xviii
BAB I : PENDAHULUAN ................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1
B. Batasan Masalah ............................................................... 5
C. Rumusan Masalah ............................................................. 6
D. Tujuan Penelitian .............................................................. 7
E. Manfaat Penelitian ............................................................ 7
BAB II : TINJAUAN TEORETIK ...................................................... 9
A. Kajian Teoretik... ............................................................... 9
1. Prestasi Belajar .............................................................. 9
2. Disiplin Belajar .............................................................. 13
3. Lingkungan Belajar ....................................................... 17
a. Lingkungan Keluarga ................................................ 18
b. Lingkungan Sekolah ................................................. 23
c. Lingkungan Masyarakat ............................................ 29
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Kajian Penelitian Yang Relevan ........................................ 32
C. Kerangka Berpikir.............................................................. 33
D. Rumusan Hipotesis ............................................................ 35
BAB III : METODE PENELITIAN...................................................... 37
A. Jenis Penelitian................................................................... 37
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................ 37
C. Subjek dan Objek Penelitian ............................................. 37
D. Populasi dan Sampel ......................................................... 38
E. Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel .................. 39
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 45
G. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ................................. 46
H. Teknik Analisis Data ......................................................... 51
BAB IV : HASIL TEMUAN LAPANGAN........................................... 57
A. Gambaran Umum Sekolahan ............................................. 57
B. Status SMK Sanjaya Pakem .............................................. 59
C. Visi dan Misi Sekolahan ................................................... 60
D. Kepala Sekolah ................................................................. 61
E. Guru-Guru ......................................................................... 62
F. Pegawai Tata Usaha, Kesehatan Sekolah dan
Perpustakaan ..................................................................... 63
G. Siswa SMK Sanjaya Pakem .............................................. 64
H. Fasilitas Sekolah ............................................................... 64
I. Majelis Sekolah.................................................................. 66
J. Implikasi dari Struktur Kurikulum Pendidikan Kejuruan.. 67
K. Ketentuan Pelaksanaan ..................................................... 68
BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................... 70
A. Deskripsi Data.................................................................... 70
B. Analisis Data ..................................................................... 78
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Uji Normalitas ............................................................... 79
2. Uji Linearitas ................................................................. 80
C. Uji Hipotesis ..................................................................... 81
D. Pembahasan ....................................................................... 86
BAB VI : KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN
DAN SARAN .......................................................................... 95
A. Kesimpulan ........................................................................ 95
B. Keterbatasan Penelitian...................................................... 96
C. Saran-saran......................................................................... 97
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 98
LAMPIRAN ............................................................................................ 101
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR BAGAN
Bagan III.1 Hubungan antara sikap disiplin belajar, lingkungan belajar di
keluarga, lingkungan belajar di sekolah dengan prestasi belajar
siswa.............................................................................................. 35
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel III.1 Skor Pertanyaan ............................................................................... 40
Tabel III.2 Tabel Kisi-kisi kuesioner sikap disiplin belajar siswa..................... 41
Tabel III.3 Tabel Kisi-kisi kuesioner lingkungan belajar siswa di keluarga ..... 42
Tabel III.4 Tabel Kisi-kisi kuesioner lingkungan belajar siswa di sekolah ....... 43
Tabel III.5 Tabel Kisi-kisi kuesioner lingkungan belajar siswa di masyarakat . 44
Tabel III.6 Rangkuman uji validitas sikap disiplin belajar siswa ...................... 48
Tabel III.7 Rangkuman uji validitas lingkungan belajar di keluarga................. 48
Tabel III.8 Rangkuman uji validitas lingkungan belajar di sekolah .................. 49
Tabel III.9 Rangkuman uji validitas lingkungan belajar di masyarakat ............ 49
Tabel V.1 Distribusi frekuensi sikap disiplin belajar siswa............................... 70
Tabel V.2 Sikap disiplin belajar......................................................................... 71
Tabel V.3 Distribusi frekuensi lingkungan belajar di keluarga ......................... 72
Tabel V.4 Lingkungan belajar di keluarga......................................................... 73
Tabel V.5 Distribusi frekuensi lingkungan belajar di sekolah........................... 74
Tabel V.6 lingkungan belajar di sekolah ........................................................... 75
Tabel V.7 Distribusi frekuensi lingkungan belajar di masyarakat..................... 75
Tabel V.8 Lingkungan belajar di masyarakat .................................................... 76
Tabel V.9 Distribusi frekuensi prestasi belajar siswa........................................ 77
Tabel V.10 Prestasi belajar siswa ...................................................................... 78
Tabel V.11 Hasil pengujian normalitas ............................................................. 79
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Koesioner........................................................................................ 100
Lampiran 2 Validitas dan Reabilitas.................................................................. 105
Lampiran 3 Data induk ...................................................................................... 113
Lampiran 4 Linieritas dan Normalitas ............................................................... 127
Lampiran 5 Daftar Distribusi Frekuensi ............................................................ 129
Lampiran 6 Regresi Berganda ........................................................................... 140
Lampiran 7 Tabel-Tabel..................................................................................... 142
Lampiran 8 Surat Keterangan Penelitian ........................................................... 146
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini pendidikan merupakan kebutuhan yang mutlak bagi
peningkatan kualitas masyarakat suatu negara. Pendidikan juga merupakan
salah satu cara untuk mencapai masa depan dan memberikan bekal kepada
seseorang agar potensinya dapat berkembang secara optimal. Pendidikan
menjadi salah satu sektor penentu keberhasilan poembangunan nasional, baik
upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia seutuhnya,
sebagai media informasi ilmu pengetahuan, budaya dan nilai-nilai yang positif
dari satu generasi selanjutnya dalam rangka kemajuan bangsa dan negara,
maupun dalam mewujudkan cita-cita pembangunan nasioinal.
Pendidikan adalah bantuan yang diberikan oleh orang dewasa kepada
orang yang belum dewasa, supaya dia mencapai kedewasaan (Winkel
2004:27). Bantuan yang diberikan oleh pendidik itu berupa itu berupa
pendampingan, yang menjaga agar anak didik belajar hal-hal yang positif,
sehingga dapat mengalami perkembangan pada anak didik. Dalam proses
belajar, anak didik akan mengalami perubahan yang disebabkan oleh berbagai
faktor seperti siswa, keluarga, sekolah, masyarakat dan juga faktor yang lain
menunjang proses belajar seperti fasilitas-fasilitas di sekolah, peralatan
sekolah yang memadai dan sebagainya.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Fenomena-fenomena atau gejala-gejala yang terjadi di SMK SANJAYA
PAKEM dengan sehubungan penelitian yang akan dilakukan berdasarkan
pengamatan dan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait, peneliti
menemukan berbagai permasalahan yang mempengaruhi prestasi siswa di
SMK SANJAYA PAKEM. Salah satu permasalahan adalah sikap disiplin
siswa dalam belajar baik di rumah maupun di sekolah. Sikap disiplin yang
dimiliki siswa tersebut berbeda-beda, ada yang kurang menanamkan sikap
disiplin di sekolah dan ada juga yang menanamkan sikap disiplin yang tinggi.
Siswa yang kurang menanamkan sikap disiplin di sekolah biasanya
menyebabkan kemauan untuk belajar kurang, memiliki sifat malas yang
tinggi, tidak bisa membagi waktu untuk belajar dan sebagainya. Selain itu
permasalahan lain yang timbul mempengaruhi prestasi siswa di SMK
SANJAYA PAKEM diantaranya adalah faktor lingkungan yang ada seperti
lingkungan belajar yang tidak mendukung.
Berdasarkan pengamatan peneliti dan wawancara dengan beberapa
guru, berbagai permasalahan yang timbul berkaitan dengan sikap disiplin
belajar di SMK SANJAYA PAKEM di antaranya adalah kurangnya
kesadaran dalam diri siswa untuk mengikuti pelajaran selayaknya seorang
siswa. Hal ini dapat terlihat dalam sebagian kecil dari siswa yang datang
terlambat ke sekolah, siswa kurang memusatkan perhatian dalam pelajaran,
siswa sering menomorduakan pelajaran dan menomorsatukan kegiatan yang
kurang berguna misalnya pada saat pelajaran berlangsung siswa justru pergi
ke kantin, kamar mandi, mengobrol sendiri di kelas, mengganggu teman di
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kelas. Selain itu permasalahan yang lain misalnya waktu guru mengerjakan
tugas kepada siswa, siswa tersebut tidak serius dalam mengerjakan tugas,
bahkan ada beberapa siswa yang menyelesaikan tugas tersebut tidak tepat
pada waktunya.
Lingkungan belajar siswa baik itu di keluarga, sekolah maupun di
masyarakat akan sangat mempengaruhi prestasi belajar para siswa di SMK
SANJAYA PAKEM. Kondisi lingkungan belajar yang baik akan sangat
menentukan prestasi belajar siswa. Hal inilah yang sangat berpengaruh dalam
mendidik anak seperti di lingkungan keluarga. Pihak-pihak lain yang dapat
membantu mendidik siswa adalah lingkungan sekolah dan lingkungan
masyarakat sekitar.
Melihat keadaan sekolah SMK SANJAYA PAKEM yang cukup luas
maka diharapkan para siswa dapat belajar dengan nyaman dan jauh dari
kebisingan suara, karena sekolah ini masih terletak di desa. Kemudian dapat
dilihat bahwa sarana dan prasarana yang ada cukup memadai untuk proses
belajar mengajar seperti papan tulis, meja dan kursi yang lengkap, keadaan
kelas yang rapi dan bersih. Selain itu para guru yang ada di sekolah ini juga
ramah-ramah, komunikasi yang ada antara guru dan murid terjalin cukup baik
dan komunikasi antar murid juga terjalin dengan baik. Dengan demikian
keadaan lingkungan yang seperti ini para siswa SMK SANJAYA PAKEM
akan terbantu dalam belajarnya sehingga diharapkan prestasi belajar juga akan
baik pula.
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara kepada beberapa siswa
guna mengetahui permasalahan-permasalahan yang ada khususnya dalam
lingkungan keluarga. Berdasarkan wawancara, peneliti menemukan
permasalahan-permasalahan tersebut sebagian besar dari orang tua misalnya
orang tua kurang mempedulikan anaknya untuk belajar, orang tua tidak
memiliki target prestasi yang akan diperoleh anaknya, pendidikan orang tua
yang rendah sehingga tidak tahu mana yang terbaik untuk anaknya di masa
depan. Selain itu faktor ekonomi keluarga yang rendah juga dapat
mempengaruhi anak dalam belajar karena keperluan untuk belajar seperti alat
tulis tidak dapat terpenuhi secara maksimal.
Permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat
tersebut antara lain adalah masyarakat kurang memperhatikan pendidikan
anak-anaknya di sekitarnya karena sebagian besar masyarakat pendidikannya
rendah. Secara umum keadaan masyarakat yang sepi justru dapat
menyebabkan anak nyaman dalam belajar.
Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi seorang peserta didik
antara lain peranan orang tua dalam menanamkan nilai disiplin, kemandirian,
perhatian orang tua, pemenuhan gisi yang baik; peranan guru dalam
memotivasi belajar siswa, sikap disiplin siswa; pengaruh lingkungan baik
teman sebaya pada umumnya, sikap disiplin dalam membagi waktu,
dukungan semangat belajar dari teman-teman sekitar dan sebagainya.
Sebagian besar kemampuan siswa dalam menunjang proses belajar
ditentukan oleh faktor-faktor lain. Menurut Suryabrata Sumadi (1984:253-
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
258), faktor-faktor tersebut berasal dari luar maupun berasal dari dalam diri
siswa. Faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa yang misalnya
lingkungan sosial dalam belajar, situasi kondisi keluarga, lingkungan
masyarakat sekitar. Faktor yang berasal dari diri siswa misalnya keadaan
jasmani, kesehatan dan nutrisi makanan, motivasi dan kedisiplinan siswa,
kebutuhan manusia di masa yang datang dan lain-lain.
Dengan latar belakang ini, perbedaaan lingkungan belajar di keluarga,
lingkungan belajar di sekolah dan lingkungan belajar di masyarakat tersebut,
maka peneliti ingin mengetahui hubungan antara lingkungan belajar siswa
yang ada dengan prestasi belajar siswa SMK SANJAYA PAKEM. Selain itu
juga ingin mengetahui hubungan antara sikap disiplin belajar siswa dengan
prestasi belajar siswa SMK SANJAYA PAKEM. Sehubungan dengan uraian
di atas, maka penulis ingin mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan
antara Sikap Disiplin Belajar Siswa dan Lingkungan Belajar Dengan
Prestasi Belajar Siswa”
B. Batasan Masalah
Banyak faktor yang berhubungan dengan prestasi belajar siswa yaitu
faktor intern dan faktor ekstern. Faktor ekstern siswa meliputi faktor
intelegensi siswa, emosi dan sikap siswa, minat siswa dan motivasi siswa,
keadaan fisik siswa dan lain-lain. Sedangkan faktor ekstern meliputi faktor
sosial dan non sosial. Namun mengingat keterbatasan peneliti dari segi
pengetahuan, tenaga, waktu dan biaya, maka yang akan diteliti yaitu:
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Faktor intern atau dari diri siswa itu sendiri yaitu dibatasi pada sikap
disiplin belajar siswa.
2. Faktor ekstern atau dari luar diri siswa yaitu lingkuangan belajar yang
meliputi lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah dan
lingkungan belajar di masyarakat.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, penulis merumuskan beberapa
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah ada hubungan antara sikap disiplin belajar siswa dengan prestasi
siswa kelas 2 SMK SANJAYA PAKEM ?
2. Apakah ada hubungan antara lingkungan belajar siswa di keluarga dengan
prestasi siswa kelas 2 SMK SANJAYA PAKEM ?
3. Apakah ada hubungan antara lingkungan belajar siswa di sekolah dengan
prestasi siswa kelas 2 SMK SANJAYA PAKEM ?
4. Apakah ada hubungan antara lingkungan belajar siswa di masyarakat
dengan prestasi siswa kelas 2 SMK SANJAYA PAKEM ?
5. Apakah ada hubungan antara sikap disiplin belajar siswa, lingkungan
belajar siswa di keluarga, lingkungan belajar siswa di sekolah, lingkungan
belajar siswa di masyarakat dengan prestasi siswa kelas 2 SMK
SANJAYA PAKEM ?
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara sikap disiplin
belajar siswa dengan prestasi belajar siswa.
2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara lingkungan belajar
siswa di keluarga dengan prestasi belajar siswa.
3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara lingkungan belajar
siswa di sekolah dengan prestasi belajar siswa.
4. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara lingkungan belajar
siswa di masyarakat dengan prestasi belajar siswa.
5. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara sikap disiplin
belajar siswa, lingkungan belajar siswa di keluarga, lingkungan belajar
siswa di sekolah, lingkungan belajar siswa di masyarakat dengan prestasi
belajar siswa.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Sekolah
Sebagai bahan pertimbangan sekolah untuk mengambil kebijakan.
2. Bagi Penulis
a. Memberikan sumbangan pikiran kepada pihak sekolah perlunya
menerapkan kedisiplinan belajar siswa dalam meningkatkan prestasi
belajar siswa.
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Agar dapat menentukan kebijakan yang terbaik dengan kedisiplinan
belajar dengan prestasi belajar.
3. Bagi Universitas Sanata Dharma
Agar dapat menambah bahan bacaan dengan pihak-pihak yang
membutuhkan.
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
TINJAUAN TEORETIK
A. Kajian Teoretik
1. Prestasi Belajar
a. Belajar
Menurut Winkel (1991:16), belajar merupakan aktifitas mental
atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan
yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,
keterampilan dan sikap. Hal ini sejalan dengan pengertian dari
Suryabrata Sumadi (1984:253) yang menjelaskan bahwa belajar itu
membawa perubahan yang pada dasarnya akan memiliki kecakapan
atau ketrampilan yang baru yang disebabkan oleh usaha disengaja.
Dengan demikian unsur-unsur dari belajar tersebut ada hubungan
dengan orang lain yaitu pendidik dan juga dari peserta didik untuk
saling berhubungan. Seorang anak yang belajar di lingkungan belajar
seperti di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat akan
memperoleh sesuatu dari hasil belajar yaitu kecakapan atau
ketrampilan yang baru. Misalnya anak akan dapat berbicara karena
adanya bimbingan maupun didikan dari orang tua di dalam lingkungan
keluarga.
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dalam pengertian yang lain kita dapat mengidentifikasi beberapa
ciri perubahan yang merupakan perubahan perilaku belajar (Abin
Syamsudin Makmun, 2002:158) antara lain:
1) Bahwa perubahan intensional, dalam arti pengalaman atau praktik
atau latihan yang disengaja dan didasari, hal ini karena
kemantapan dan kematangan sebagai perubahan hasil belajar.
2) Bahwa perubahan itu positif, dalam arti bahwa sesuai seperti yang
diharapkan dan memiliki tingkat keberhasilan baik itu oleh siswa
dalam bakat khususnya, tugas perkembangan, dan juga dari pihak
guru dalam menuntun masyarakat orang dewasa sesuai dengan
perkembangan kultural.
3) Bahwa perubahan itu afektif, dalam arti bahwa pengaruh dan
makna tertentu bagi pelajar dapat memecahkan masalah baik
dalam ujian, ulangan, dan dapat menyesuaikan diri dalam
kehidupan sehari-hari dalam mempertahankan kelangsungan
hidupnya.
Disamping itu juga menurut Abin Syamsudin Makmun (2002:
160) menyimpulkan bahwa belajar merupakan:
1) Pertambahan materi pengetahuan yang berupa fakta, informasi,
prinsip atau kaidah atau pola kerja atau teori sistem nilai-nilai.
2) Penguasaan pola-pola perilaku kognitif (pengamatan) proses
berpikir, mengingat; perilaku afektif (perasaan, penghayatan);
perilaku psikomotorik (ketrampilan-ketrampilan, rangsangan).
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3) Perubahan dalam sifat-sifat kepribadian tertentu.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam
belajar menurut Oemar Hamalik (2001:32-33) adalah sebagai berikut:
1. Faktor kegiatan yang dapat mendorong dan membantu siswa
dalam penguasaan hasil belajar seperti dalam memproleh
pengetahuan, sikap, kebiasaan dan minat siswa.
2. Adanya latihan-latihan yang dapat membantu siswa lebih
menguasai pelajaran.
3. Tingkat keberhasilan siswa dalam belajar yang sehingga
mendapatkan kepuasaan.
4. Pengalaman belajar dimasa lampau yang mendorong terhadap
manfaat belajar sekarang.
5. Faktor kesiapan belajar akan mempermudah proses belajar.
6. Faktor minat dan usaha yang dilakukan siswa.
7. Faktor-faktor fisiologis seperti kondisi badan siswa.
8. Faktor intelegensi siswa dalam menangkap pelajaran yang didapat.
c. Prestasi belajar
Menurut Winkel (1987:13) dari pengertian prestasi belajar secara
umum membuktikan usaha yang dapat dicapai atau bukti perubahan
yang terjadi pada siswa dalam bidang pengetahuan, ketrampilan dan
sikap sebagai hasil dari proses belajar. Jadi prestasi belajar merupakan
penilaian yang berfungsi sebagai alat untuk mengetahui proses belajar,
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yaitu kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan
pengajaran dan hasil belajar berupa kemampuan-kemampuan kinerja
dengan perilaku-perilaku yang dimiliki siswa setelah ia berinteraksi
dengan guru di sekolah.
Prestasi belajar juga dapat dilihat dari hasil penilaian yang
tercantum dalam daftar nilai. Biasanya nilai-nilai yang diperoleh dari
hasil belajar siswa akan dicantum dalam rapor yang merupakan
perumusan terakhir yang diberikan guru mengenai kemajuan atau
prestasi siswa selama waktu tertentu (Sumadi Surya Brata, 1984:324).
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah
terdiri dari faktor intern dan faktor ekstern (Dimyati dan Mudjiono,
1994:235-253) adalah:
a. Faktor intern, adalah faktor yang berasal dari dalam individu
meliputi:
1) Faktor psikologis, yaitu faktor-faktor yang berhubungan
dengan kejiwaan misalnya sikap dan mental, cara berpikir,
kecerdasaan, daya ingat.
2) Faktor biologis, yaitu faktor-faktor yang berhubungan dengan
keadaan fisik misalnya penglihatan, pendengarannya.
b. Faktor ekstern, yaitu faktor yang berasal dari lingkungan sekitar
baik itu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan
masyarakat sekitar. Faktor-faktor tersebut berpengaruh dalam
membantu meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Oleh
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
karena itu diupayakan supaya faktor dari ekstern dapat
meningkatkan prestasi belajar.
2. Disiplin Belajar
a. Pengertian Disiplin
Dalam pengertian disiplin ini menurut Schaefer Charles (1997:xi)
mengatakan bahwa inti dari disiplin ialah untuk mengajar seseorang
yang mengikuti ajaran dari seseorang pemimpin, sehingga dapat
terlatih dan terkontrol. Tujuan jangka lama dari disiplin adalah
perkembangan dari pengendalian diri sendiri dan pengarahan diri
sendiri yaitu dapat mengarahkan diri sendiri tanpa pengaruh atau
pengendalian dari luar. Pengendalian diri berarti menguasai tingkah
laku diri sendiri dengan berpedoman dengan jelas, standar-standar dan
aturan-aturan yang menjadi milik sendiri.
Disiplin juga berarti bahwa bertindak secara suka rela berdasarkan
suatu rangkaian peraturan dan tata tertib yang membatasi perilaku itu
diterima atau tidak. Fungsi utama disiplin adalah untuk mengajar
mengendalikan diri, menghormati dan mematuhi peraturan (Alex
Sobur, 1987:67-68).
Pengertian lain disiplin menurut Alex Sobur (1987:75) adalah
setiap bimbingan, pengajaran, atau dorongan yang dilakukan oleh
orang dewasa yang dimaksudkan untuk membantu anak-anak agar
dapat belajar hidup sebagai makhluk sosial serta untuk mencapai
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal. Disiplin pada
anak akan terlihat apabila anak memiliki pandangan serta pengertian
mengenai batas-batas kebebasan dari perbuatan-perbuatan yang boleh
dan yang tidak boleh dilakukan.
Seorang anak dapat menanamkan pendidikan disiplin apabila
mampu melakukan pengawasan diri (self control). Kemantapan
pengawasan diri sendiri akan tercapai bukan semata-mata pengawasan
dari luar (external control) oleh guru atau orang lain. Dengan
demikian seorang anak didik akan menjadi lebih dewasa dalam hal
disiplin dan mempunyai kepercayaan terhadap diri sendiri yang
meningkat (Bacnadib, 1986:26-27).
Dari berbagai pengertian disiplin di atas maka dapat disimpulkan
bahwa disiplin adalah perilaku yang dapat mengendalikan diri tanpa
pengaruh luar, mampu melakukan pengawasan diri (self control),
bertindak secara suka rela berdasarkan suatu rangkaian peraturan dan
tata tertib yang membatasi perilaku itu diterima atau tidak.
b. Disiplin Belajar
Sebagian besar dalam menanamkan sikap disiplin tersebut dari
keterampilan-keterampilan diperoleh dari sekolah. Melalui kerjasama,
kemauan dan adanya kesediaan untuk belajar serta kemungkinan untuk
mengambil keputusan yang sesuai, seseorang akan dapat
mengembangkan kemampuan untuk menentukan sikapnya dengan
bebas dalam segala situasi (Rudolf Dreikurs dan Rearlcassel, 1986:7).
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Misalnya seseorang akan belajar walaupun situasi yang ada kurang
mendukung untuk belajar, karena seseorang akan menempuh ujian
atau tes.
Pada dasarnya disiplin merupakan pengendalian tingkah laku.
Penanaman disiplin merupakan bagian dari pendidikan peserta didik
yang dapat dilakukan oleh orang tua, oleh guru di sekolah maupun di
lingkungan sosial masyarakat yang bertujuan untuk membentuk dan
mengembangkan kepribadian peserta didik serta mempunyai tanggung
jawab yang tinggi.
Dalam mengendalikan tingkah laku dalam belajar yang dapat
dilakukan oleh peserta didik antara lain sebagai berikut: tidak
menunda-nunda waktu untuk mengerjakan tugas di sekolah maupun di
rumah, tidak melakukan hal-hal yang mengganggu kegiatan belajar-
mengajar di kelas seperti tidak mengganggu teman pada saat belajar,
tidak ramai di kelas dan sebagainya.
Untuk mendapatkan sesuatu hasil yang baik diperlukan disiplin
dan keteraturan secara berkelanjutan. Untuk mencapai hasil belajar
yang baik, maka seorang pelajar/siswa perlu menanamkan sesuatu
dengan matang dan sistematika yang baik tentang apa yang dipelajari.
Menurut The Liang Gie (1979:51) bahwa cara lain dalam belajar
yang baik adalah disiplin. Sikap disiplin dalam belajar adalah untuk
melaksanakan pedoman-pedoman yang baik dalam usaha belajar
sehingga seseorang akan mempunyai cara belajar yang baik pula. Hal
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ini dimaksudkan adalah seseorang siswa atau pelajar dapat memiliki
sikap-sikap yang dapat mendukung atau membantu dalam usaha
belajar misalnya membuat jadwal jam belajar, datang ke sekolah tepat
waktu, menaati peraturan-peraturan yang ada di sekolah.
Pelaksanaan pedoman-pedoman yang baik dalam usaha belajar
dengan disertai disiplin akan membuat peserta didik mempunyai cara
belajar yang baik. Siswa akan belajar setiap hari secara teratur hanya
mungkin dijalankan apabila peserta didik mempunyai disiplin untuk
menaati rencana kerja tertentu.
Dalam sikap disiplin belajar dapat dilakukan dengan pengawasan
diri dalam belajar. Hal ini supaya seorang siswa dapat benar-benar
melakukan tindakan belajar tanpa ada pengaruh dari luar seperti guru,
orang tua dan pihak lain. Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan
oleh siswa adalah sebagai berikut mempersiapkan diri belajar untuk
hari esok, memperhatikan pelajaran di kelas dan mencatat hal-hal yang
belum dimengerti, mampu menyelesaikan tugas sekolah sendiri tanpa
orang lain.
Sikap disiplin yang dilakukan oleh siswa selain dapat memiliki
kecakapan atau ketrampilan dalam mengenai cara belajar yang baik
akan dapat melatih dalam proses ke arah pembentukan watak yang
baik sehingga terbentuk pribadi yang luhur (The Liang Gie, 1979:51).
Siswa akan dapat melakukan kebiasaan-kebiasaan sehari-hari secara
teratur dalam membagi waktu antara bermain, bekerja dan belajar.
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Cara belajar yang baik adalah suatu kecakapan yang dapat dimiliki
oleh setiap orang dengan cara latihan-latihan. Keteraturan dan
kedisiplinan harus ditanam dan dikembangkan dengan penuh kemauan
dan kesanggupan haruslah dapat dimiliki oleh seseorang. Dengan
demikian unsur keteraturan dan disiplin belajar tidak akan menjadi
beban yang berat selama seseorang siswa atau pelajar mengikuti
proses belajar secara teratur dan berkelanjutan.
c. Faktor yang mempengaruhi disiplin belajar
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi disiplin belajar antara lain:
1) Persiapan dan perencanaan untuk belajar.
2) Pemusatan perhatian dalam belajar.
3) Cita-cita yang diharapkan dari pelajar.
4) Tata tertib / peraturan dalam belajar.
5) Kemauan dalam belajar.
3. Lingkungan Belajar
Lingkungan belajar adalah keseluruhan keadaan yang meliputi siswa
atau keadaan yang dengan kehadirannya memberi pengaruh pada
perkembangan siswa. Dalam proses belajar akan ditentukan oleh
lingkungan belajar yang ada baik itu di keluarga, di sekolah dan di
masyarakat.
Lingkungan belajar ada 3 menurut Roestiyah (1982:159-164)
meliputi:
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Lingkungan Keluarga
Patterson dan Loeber (1984) seperti yang dikutip oleh Muhbbin
Syah (1995:138) mengatakan bahwa lingkungan sosial yang lebih
banyak mempengaruhi kegiatan belajar siswa ialah orang tua dan
keluarga itu sendiri. Sifar-sifat orang tua, praktik pengelolaan keluarga,
ketegangan dalam keluarga, letak rumah, semuanya dapat memberi
dampak yang lebih baik atau buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil
yang dicapai anak. Contoh pengelolaan keluarga yang keliru yang
diterapkan oleh orang tua yaitu kelalaian orang tua dalam memonitor
kegiatan anak dapat menimbulkan akibat buruk. Hal demikian dapat
menimbulkan akibat anak tidak mau belajar dan dapat mengakibatkan
anak berperilaku menyimpang.
Keluarga merupakan lingkungan sosial yang pertama-tama
dikenalkan kepada anak, sehingga perkembangan seorang anak di dalam
keluarga itu sangat ditentukan oleh situasi kondisi keluarga dan
pengalaman-pengalaman yang dimiliki oleh orang tuanya. Adapun
faktor-faktor yang sangat mempengaruhi perkembangan anak dalam
belajar dalam lingkungan keluarga menurut Abu Ahmat (1982:86-87)
sebagai berikut :
1) Status sosial ekonomi keluarga
Keadaan sosial ekonomi keluarga mempunyai peranan terhadap
perkembangan anak-anak. Misalnya keluarga yang cukup akan
sangat mudah dalam menunjang proses belajar karena anak tidak
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengalami kesulitan dalam keperluan sekolah dan anak tidak akan
mengalami gangguan dalam mencukupi kebutuhan keluarga,
sehingga anak akan mendapat perhatian yang lebih dalam belajar.
2) Faktor keutuhan keluarga
Dalam keluarga yang utuh terdiri dari ayah, ibu dan anak yang
lengkap, harmonis maka hubungan interaksi dalam keluarga akan
mudah antara orang tua dan anak. Sehingga dalam belajar anak akan
tidak mengalami gangguan yang berarti dan orang tua akan
mendukung anaknya dalam belajar.
3) Sikap dan kebiasaan-kebiasaan orang tua
Sikap orang tua yang mau memperhatikan anaknya dan
membiasakan sikap-sikap yang dapat membantu anak dalam proses
belajar seperti tidak bersikap otoriter dan tidak memaksa anaknya
untuk mengikuti perintah-perintah orang tuanya, melakukan
pengawasan terhadap anak dalam segala tindakan.
Menurut Winkel (1989:108-109) keadaan sosial ekonomi
menunjuk pada taraf kemampuan keuangan keluarga yang dapat bertaraf
baik, cukup atau kurang. Dari keadaan inilah tergantung sampai berapa
jauh keluarga dapat membekali siswa dengan perlengkapan material
untuk belajar. Keadaan sosio-kultural menunjuk pada taraf kebudayaan
yang dimiliki keluarga, yang dapat tinggi, tengah atau rendah. Dari
keadaan ini tergantung kemampuan berbahasa dengan baik, pergaulan
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
antara oang tua dan anak serta pandangan keluarga mengenai
pendidikan sekolah.
Sikap siswa sendiri menentukan apakah kondisi intern akan
menguntungkan belajar atau menghambatnya. Misalnya pada umumnya
berlaku bahwa taraf kemampuan ekonomi keluarga yang tinggi akan
menguntungkan bagi belajar anak, karena kebutuhan anak dalam
menjaga kesehatan jasmani dan perlengkapan alat-alat belajar dapat
dipenuhi. Sebaliknya siswa yang berasal dari keluarga yang berstatus
ekonomi rendah itu akan mengalami kekurangan dalam perlengkapan
alat-alat belajar sehingga akan sulit untuk belajar secara maksimal.
Namun juga ada anak-anak yang ekonominya kurang dalan keluarga
akan terpacu untuk belajar karena adanya keinginan maju.
Namun pada dasarnya dalam lingkungan keluarga, baik itu dalam
keluarga yang ekonomi baik dan buruk bukanlah hal yang pokok dalam
mempengaruhi prestasi belajar anaknya. Disamping itu perhatian dari
pihak-pihak keluarga yang terkait dalam mendorong belajar anak
sangatlah penting, dan juga hubungan dalam keluarga yang harmonis
dan adanya komunikasi antar keluarga tersebut berpengaruh dalam
menunjang keberhasilan anak dalam belajar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar yang
berpengaruh terhadap prestasi belajar dalam lingkungan keluarga
menurut (Roestiyah, 1982:159) adalah sebagai berikut:
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1) Cara mendidik
Orang tua yang memanjakan anaknya, maka setelah anak
sekolah akan menjadi siswa yang kurang bertanggung jawab dan
takut menghadapi tantangan kesulitan. Orang tua mempunyai
tanggung jawab yang besar terhadap anaknya dalam
perkembangan belajar. Untuk itu perlu adanya dorongan dan
semangat dari orang tua supaya anak dapat belajar dengan
semaksimal mungkin.
2) Suasana keluarga
Hubungan antara keluarga yang kurang harmonis
menimbulkan suasana yang kaku, kurang komunikatif di dalam
keluarga. Hal ini menyebabkan anak kurang semangat dalam
belajar. Untuk itu dalam keluarga yang menyenangkan, akrab,
dan penuh kasih sayang, anak akan termotivasi yang mendalam
pada anak dalam hal belajar.
Situasi dan kondisi dalam keluarga akan sangat
mempengaruhi kegiatan-kegiatan anak dalam belajar. Untuk itu
dalam kondisi yang ada dalam keluarga sebaiknya dapat
menciptakan suasana yang tenang pada saat anak belajar di
rumah.
3) Pengertian orang tua
Anak belajar perlu dorongan dan pengertian dari orang tua.
Apabila anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
di rumah. Kadang-kadang anak mengalami lemah semangat,
orang tua wajib memberi pengertian dan dorongannya,
membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak di
sekolah, memberikan kasih sayang, selalu memperhatikan hasil-
hasil belajar di sekolah. Kalau perlu menghubungi gurunya untuk
mengetahui perkembangan anaknya
4) Keadaaan sosial ekonomi keluarga
Anak belajar memerlukan sarana-sarana dalam menunjang
belajar yang kadang-kadang harganya mahal. Bila keadaan
ekonomi keluarga yang tidak memungkinkan hal ini menjadi
penghambat anak dalam belajar. Namun, bila keadaan sosial
ekonomi keluarga terpenuhi, hal ini anak tidak akan mengalami
kendala-kendala dalam belajar sehingga anak akan dapat belajar
dengan senang. Selain itu anak akan merasa senang mendapatkan
uang saku dari orang tuanya sehingga anak dapat belajar lebih
semangat.
5) Latar belakang kebudayaan
Hal ini dimaksudkan adalah tingkat pendidikan dan
kebiasaan di dalam keluarga akan mempengaruhi sikap anak
dalam belajar. Seorang anak yang orang tuanya memiliki
pendidikan yang tinggi biasanya anak akan lebih cenderung
memiliki semangat belajar yang tinggi karena orang tua akan
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
selalu menekankan anaknya dapat sekolah sesuai keinginan
orang tuanya.
b. Lingkungan Sekolah
Kemampuan belajar yang dimiliki manusia merupakan bekal yang
membuka kesempatan luas untuk memperkaya diri dalam hal
pengetahuan dan berkebudayaan. Karena manusia mampu untuk belajar
maka dia berkembang mulai dari saat lahir sampai mencapai umur tua.
Berdasarkan kesadaran tentang peranan belajar dalam kehidupan anak
didik, masyarakat telah mendirikan suatu lembaga yang mendampingi
anak dalam belajar dan menyalurkan pengalaman-pengalaman belajar
sedemikian rupa, sehingga menghasilkan corak perkembangan yang
diharapkan. Lembaga tersebut disebut sekolah (W.S Winkel, 2004:28-
29).
Pendidikan di sekolah sebagai dari pemenuhan akan pentingnya
pendidikan, sekolah tidak hanya terdiri dari gedung saja melainkan juga
sarana dan prasarana lain yang menunjang pendidikan. Sekolah
merupakan tempat anak didik belajar, mempelajari sejumlah materi
pelajaran. Oleh karena itu harus diciptakan lingkungan sekolah yang
benar-benar dapat mendukung anak untuk belajar.
Faktor gedung sekolah dan letaknya turut menentukan tingkat
keberhasilan siswa. Letak gedung sekolah yang dekat dengan jalan raya
ataupun dekat dengan tempat pariwisata misalnya dapat mengganggu
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
proses belajar siswa. Disamping itu juga dapat mempengaruhi tingkah
laku siswa. (Muhibbin Syah, 1995:138).
Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf administrasi
dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang
siswa. Para guru selalu menunjukkan sikap dan perilaku yang simpatik
dan memperlihatkan suri teladan yang baik dan rajin khususnya dalam
hal belajar, misalnya rajin membaca dan berdiskusi dapat menjadi daya
dorong yang positif bagi kegiatan belajar siswa (Muhibbin Syah
1995:138).
Terutama dalam belajar di sekolah, peranan guru dalam cara
mengajarnya merupakan hal yang penting karena bagaimana sikap dan
kepribadian guru, tinggi rendahnya pengetahuan yang dimilikinya dan
bagaimana cara mengajarkan pengetahuan atau pelajaran kepada para
siswa ini dapat menentukan hasil belajar yang dicapai oleh siswa.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar siswa yang
berpengaruh terhadap prestasi siswa menurut (Roestiyah, 1982:159-162)
adalah sebagai berikut:
1) Interaksi guru dan murid
Guru yang kurang berinteraksi dengan murid secara
menyeluruh akan menyebabkan proses belajar mengajar di kelas
kurang lancar. Hal ini juga siswa akan merasa jauh dengan gurunya
karena disebabkan komunikasi guru dengan muridnya kurang baik,
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sehingga siswa akan kurang berpartisipasi secara aktif dalam
belajarnya.
Untuk itu interaksi antara guru dan muridnya sangat penting
agar dapat mudah untuk berkmunikasi. Seorang siswa tidak akan
ragu-ragu untuk bertanya pada guru apabila mengalami kesulitan.
2) Cara penyajian
Guru yang lama biasanya mengajar dengan metode ceramah
saja, sehingga siswa akan mengalami bosan, kurang simpatik, pasif,
kurang semangat. Untuk itu seorang guru harus memiliki alternatif-
alternatif yang lain yang dapat meningkatkan kegiatan belajar
mengajar dan memotivasi siswa untuk memiliki semangat belajar
sebagai berikut: guru mampu menjelaskan berbagai informasi
secara jelas, dan terang, mendorong siswa untuk berpartisipasi,
memonitoring dan mendatangi siswa, melibatkan siswa secara aktif
dalam proses belajar-mengajar di kelas.
3) Hubungan antar murid
Hubungan antar murid sangat penting dalam mendukung
kegiatan belajar mengajar di kelas. Untuk itu diperlukan suasana
kelas yang kondusif dari antara murid supaya dapat belajar bersama-
sama dan dapat mewujudkan suasana yang tenang, tenteram dan
dapat hidup bergotong-royong dalam belajar bersama di kelas
maupun di luar kelas sebagai contoh dengan membentuk kelompok
belajar.
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4) Media pendidikan
Siswa sangat memerlukan alat-alat yang membantu
memperlancar proses belajar mengajar di sekolah seperti buku-buku
yang ada di perpustakaan, laboratorium, OHP (Overhead Projector)
dan sebagainya. Kebanyakan sekolah-sekolah yang kurang memiliki
media pendidikan menyebabkan kualitas sekolah juga kurang
berkualitas.
5) Kurikulum
Kurikulum dalam arti luas adalah program pendidikan nasional,
program kerja sekolah, silabi untuk masing-masing bidang studi,
petunjuk pelaksanaan pengajaran dan evaluasi belajar. Pengertian
dalam arti yang lebih terbatas yaitu program kerja sekolah dan silabi
pengajaran untuk masing-masing bidang studi (Winkel 1987:127-
128).
Sistem instruksional sekarang menghendaki proses belajar
mengajar yang mementingkan kebutuhan anak oleh karena itu guru
perlu mendalami siswa dengan baik seperti membuat perancanaan
yang detail agar dapat melayani atau mempersiapkan anak dalam
belajar secara menyeluruh. Selain itu kurikulum dapat
mempersiapkan guru dalam mengajar secara matang.
6) Waktu sekolah
Dalam melaksanakan proses belajar mengajar di sekolah dalam
waktu yang efektif untuk belajar sebaiknya dimulai pada pagi hari,
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dimana pikiran anak masih segar dan kondisi anak masih baik.
Selain itu anak diberi jam waktu untuk istirahat agar dapat
memulihkan pikiran dan tenaganya kembali.
7) Pelaksanaan disiplin
Banyak sekolah yang dalam pelaksanaan disiplin masih kurang
sehingga mempengaruhi anak dalam belajar. Sekolah kurang
memilki rasa tanggung jawab terhadap tata tertib yang ada di
sekolah. Untuk itu pihak sekolah harus mengawasi pelaksanaan
peraturan-peraturan sekolah agar ditaati oleh para siswa dan
memiliki rasa disiplin yang kuat.
8) Keadaan gedung
Sebaiknya sekolah dalam pembangunan gedung harus memenuhi
syarat-syarat sekolah yang baik seperti luas kelas, kebersihan dan
penerangan yang cukup agar dalam proses belajar mengajar di kelas
nyaman.
9) Metode belajar
Banyak metode belajar yang digunakan di kelas dalam
menyampaikan materi pelajaran terhadap para siswa. Supaya
mengena dalam proses belajar-mengajar, maka metode pembelajaran
perlu dipilih dengan tepat dan bervariasi. Tidak semua metode
pembelajaran tepat untuk semua waktu, kondisi dan bidang. Untuk
itu dalam proses belajar belajar-mengajar dalam kelas, seorang guru
harus dapat menggunakan metode belajar yang tepat dan bervariatif
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
supaya siswa dapat belajar dengan semangat dan tidak
membosankan, siswa dapat berperan aktif dalam proses belajar di
kelas. Metode belajar yang lazim dipakai di sekolah sebagi berikut:
metode ceramah, metode demontrasi, metode diskusi, metode
kelompok, metode studi kasus, metode permainan dan sebagainya
(Davies 1987:233-247).
10) Tugas rumah
Guru memberikan tugas di rumah kepada muridnya tujuannya
adalah agar murid dapat belajar mandiri di rumah.
Proses belajar mengajar di sekolah juga tidak lepas cukup tidaknya
alat-alat pelajaran yang tersedia di sekolah. Sekolah yang cukup
memiliki peralatan dan perlengkapan yang diperlukan untuk belajar
yang kemudian ditambah dengan cara mengajar yang baik oleh guru-
gurunya, kecakapan guru dalam menggunakan alat-alat itu akan
mempermudahkan dan mempercepat belajar anak (Ngalim Purwanto,
1990:104).
Hal lain yang mempengaruhi hasil belajar di sekolah adalah
lingkungan kelas yang di mana hubungan antar teman tercipta secara
harmonis dan dapat mendukung proses belajar para siswa. Selain itu
dalam lingkungan kelas harus mampu memenuhi persyaratan kelas yang
ideal seperti: kebersihan, ruangan yang luas dan nyaman, penerangan
yang cukup dan lain-lain.
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Lingkungan Masyarakat
Siswa hidup di masyarakat, hal ini dikarenakan siswa merupakan
bagian dari warga masyarakat sekitar tempat tinggal. Oleh karena itu
siswa menjalin hubungan dengan anggota masyarakat yanng lainnya.
Hubungan tersebut terjadi dengan teman sebaya, orang yang lebih tua
maupun orang lebih muda. Menurut Roestiyah (1982:162). Anak perlu
bergaul dengan anak lain untuk mengembangkan sosialisasinya. Tetapi
perlu dijaga jangan sampai mendapat teman yang bergaul yang buruk
dalam bergaul di masyarakat. Perbuatan yang tidak baik mudah menular
pada orang lain, maka perlu dikontrol dengan siapa mereka bergaul.
Siswa banyak menghabiskan waktunya di lingkungan keluarga.
Lingkungan keluarga itu sendiri merupakan bagian dari masyarakat.
Komunikasi dengan anggota masyarakat lainnya dapat memberi
pengaruh yang baik atau pengaruh yang buruk bagi siswa. Pergaulan
yang salah dapat mengakibatkan siswa lupa atas tanggung jawabnya
sendiri sebagai seorang pelajar. Hal demikian ditegaskan oleh Muhibbin
Syah dalam bukunya Psikologi Pendidikan: Suatu Pendekatan Baru
(1995:138) yang mengatakan bahwa kondisi masyarakat di lingkungan
yang kumuh dan serba kekurangan dan terdapat anak-anak penganggur
dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Dalam kondisi masyarakat
yang demikian jika anak tidak berhati-hati dalam pergaulannya anak
dapat melupakan tugas sebagai pelajar.
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar siswa yang
berpengaruh terhadap prestasi siswa menurut (Roestiyah, 1982:159-162)
adalah sebagai berikut:
1) Mass Media
Banyak bacaan berupa buku-buku, novel, majalah yang
kurang dipertanggungjawabkan secara pendidikan kadang-kadang
membuat anak asyik membaca buku bukan buku pelajaran
sehingga anak akan lupa tugas belajarnya. Selain itu semakin
maraknya perkembangan teknologi yang semakin modern seperti
televisi, radio, internet yang kurang menguntungkan dalam dunia
pendidikan membuat anak berkurang dalam belajar.
Selain itu adanya media massa juga dapat memberikan
pengetahuan dan wawasan yang luas terhadap anak sebagai
pelajar, sehingga anak dapat mengikuti kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
2) Teman bergaul
Anak memang perlu bergaul dengan anak yang lain di
lingkungan masyarakat sekitar untuk mengembangkan
sosialisasinya tetapi dalam pergaulannya perlu dijaga supaya
dalam pergaulan dengan temannya dapat membatasi dan
mengontrol dengan siapa mereka bergaul sehingga tidak
mengganggu kegiatan lain.
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3) Kegiatan lain
Disamping belajar di rumah anak mempunyai kegiatan-
kegiatan di luar sekolah seperti olah raga, bermain drama, kumpul
bersama teman-teman dan sebagainya. Hal itu perlu diawasi dan
dibatasi agar jangan sampai anak melupakan kewajiban untuk
belajar.
4) Cara hidup lingkungan
Cara hidup bertetangga di sekitar rumah dimana anak itu
tinggal, besar pengaruhnya pada pertumbuhan anak, misalnya di
lingkungan sekitar memiliki jam belajar malam maka secara
otomatis anak tersebut akan dapat belajar sesuai jam belajar
masyarakat. Selain itu suasana di lingkungan masyarakat dapat
mendukung anak rajin belajar maka anak tersebut memiliki
kesadaran untuk belajar sendiri.
Sementara itu di masyarakat yang lingkungan anak-anaknya
rajin belajar dapat menjadi daya dorong terhadap siswa yang lain untuk
belajar. Hal demikian ditegaskan oleh Roestiyah (1982:163) yang
mengatakan bahwa di lingkungan yang anak-anakya rajin belajar,
kemungkinan besar anak akan terpengaruh untuk rajin belajar tanpa
disuruh. Anak akan merasa malu jika mendapat prestasi rendah terhadap
teman-teman di sekitar mendapatkan prestasi yang tinggi yang
kemudian dari pihak orang tua juga merasa malu dengan kemampuan
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
anaknya. Oleh karena itu anak akan berusaha untuk bersaing dengan
belajar yang rajin agar tidak ketinggalan dengan teman-temannya.
Biasanya dalam lingkungan masyarakat yang aman damai dan tidak
ada gangguan yang yang berarti dalam proses belajar di masyarakat
akan mendukung siswa untuk belajar secara optimal yang memperoleh
prestasi belajar siswa tinggi pula. Sebagai contoh diberlakukannya jam
belajar masyarakat secara menyeluruh ke setiap masyarakat ini akan
membuat para pelajar akan merasa memiliki kewajiban sebagai pelajar
untuk belajar sesuai dengan jam belajar malam di masyarakat. Hal ini
akan mendorong agar selama jam belajar di masyarakat, para pelajar
tidak main-main dan tidak menyia-nyiakan waktu. Jam belajar
masyarakat tersebut harus didukung penuh oleh setiap anggota
masyarakat, keluarga dan juga dari pihak para pelajar yang ada dalam
masyarakat.
B. Kajian Penelitian Yang Relevan
Menurut Indrawati dalam skripsinya yang berjudul “Hubungan antara
Motivasi Belajar, Disiplin Belajar dan Lingkungan Belajar dengan Prestasi
Belajar Mahasiswa”, menyimpulkan bahwa ada hubungan yang positif dan
signifikan antara motivasi belajar dan disiplin belajar secara bersama-sama
dengan prestasi belajar mahasiswa di program studi pendidikan akutansi
angkatan 2000 di Universitas Sanata Dharma (Indrawati, 2004:63).
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menurut Mintarti dalam skripsinya yang berjudul “ Hubungan antara
Motivasi Belajar Siswa dan Lingkungan Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar
Ekonomi”, menyimpulkan motivasi belajar siswa dan lingkungan belajar
siswa memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap prestasi belajar
ekonomi, sehingga apabila motivasi belajar siswa dan lingkungan belajar
semakin baik maka prestasi belajar ekonomi juga meningkat (Mintarti,
2003:67).
C. Kerangka Berpikir
1. Hubungan sikap disiplin belajar dengan prestasi belajar
Disiplin belajar sangat penting dalam proses belajar mengajar
karena sikap disiplin belajar mempengaruhi prestasi belajar. Seseorang
yang teratur dalam belajar maka seseorang tersebut akan mempunyai sifat
yang positif dan merasa senang dengan kesadaran tinggi untuk belajar
sehingga prestasi belajar akan meningkat. Sebaliknya apabila seseorang
yang tidak menerapkan disiplin belajar dalam dirinya maka timbul sikap
yang negatif dan merasa tidak tertarik untuk belajar secara maksimal
sehingga akan mempengaruhi prestasi belajar mereka. Maka dapat
disimpulkan bahwa sikap disiplin belajar yang tinggi dapat mempengaruhi
prestasi belajar siswa menjadi lebih meningkat.
2. Hubungan lingkungan belajar di keluarga dengan prestasi belajar
Adanya lingkungan keluarga yang baik akan sangat membantu
belajar siswa sehingga akan mempengaruhi prestasi belajar. Dengan
keadaan lingkungan keluarga seperti perhatian orang tua selama kegiatan
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
belajar yang dilakukan anaknya sebagai peserta didik akan membuat
anaknya merasa terdorong dan merasa senang untuk belajar secara
optimal. Dengan demikian dari lingkungan keluarga yang mendukung
dalam belajar anaknya akan mempengaruhi prestasi belajar.
3. Hubungan lingkungan belajar di sekolah dengan prestasi belajar siswa
Dalam lingkungan sekolah yang baik seperti pihak guru, teman-
teman sekolah dan pihak pihak yang terkait dengan proses belajar-
mengajar di sekolah akan sangat membantu siswa dalam menunjang
belajarnya sehingga para siswa dapat belajar dengan baik. Adanya
hubungan baik dalam lingkungan sekolah dengan para siswa ini sangat
mempengaruhi dari proses belajar sehingga dapat mempengaruhi prestasi
belajar siswa. Dengan demikian dengan lingkungan di sekolah akan dapat
mempengaruhi prestasi belajar siswa
4. Hubungan lingkungan belajar di masyarakat sekitar dengan prestasi
belajar siswa
Lingkungan masyarakat merupakan lingkungan yang dapat
mempengaruhi para pelajar dalam proses belajar di lingkungan
masyarakat sekitar. Di dalam masyarakat yang mungkin banyak sekali
orang-orang yang memiliki perbedaaan dalam ekonomi, keadaan sosial
masyarakat, kebudayaan, pandangan dan lain-lain ini akan membuat para
pelajar merasa terdorong maupun terhambat dalam proses belajar di
lingkungannya. Selain itu dalam pergaulan di masyarakat khususnya
dengan teman-teman akan sangat mempengaruhi belajarnya. Apabila
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam lingkungan masyarakat tersebut baik, aman dan mau
memperhatikan kewajiban para pelajar akan membantu dalam proses
belajar. Dengan demikian dalam lingkungan masyarakat akan
mempengaruhi prestasi belajar siswa
Bagan II.1
Hubungan antara Sikap Disiplin Belajar, Lingkungan Belajar di Keluarga,
Lingkungan Belajar di Sekolah dan Lingkungan Belajar di Masyarakat
dengan Prestasi Belajar Siswa
D. Rumusan Hipotesis
1. Adanya hubungan positif dan signifikan antara sikap disiplin siswa
dengan prestasi belajar siswa.
2. Adanya hubungan positif dan signifikan antara lingkungan belajar di
keluarga dengan prestasi belajar siswa.
SIKAP DISIPLIN BELAJAR
LINGKUNGAN BELAJAR
DI KELUARGA
LINGKUNGAN BELAJAR
DI SEKOLAH
LINGKUNGAN BELAJAR
DI MASYARAKAT
PRESTASI BELAJAR
SISWA
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Adanya hubungan positif dan signifikan antara lingkungan belajar di
sekolah dengan prestasi belajar siswa.
4. Adanya hubungan antara positif dan signifikan lingkungan belajar di
masyarakat dengan prestasi belajar siswa.
5. Adanya hubungan positif dan signifikan antara sikap disiplin belajar
siswa, lingkungan belajar siswa di keluarga, lingkungan belajar siswa di
sekolah, lingkungan belajar siswa di masyarakat dengan prestasi belajar
siswa.
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian menggunakan metoda studi kasus (case study) karena
penelitian ini dibatasi pada lokasi SMK SANJAYA PAKEM dimana hasil
atau kesimpulan yang ditarik dari penelitian tidak bisa direalisasikan di
tempat lain. Studi kasus yaitu penelitian dengan karakteristik masalah yang
berkaitan dengan latar belakang dan kondisi saat ini dari subjek yang
diteliti, serta interaksinya dengan lingkungan.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian : SMK SANJAYA PAKEM
2. Waktu Penelitian : Mei 2007
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa SMK SANJAYA PAKEM,
Yogyakarta
2. Obyek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah:
a. Sikap disiplin belajar siswa
b. Lingkungan belajar siswa di keluarga
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Lingkungan belajar siswa di sekolah
d. Lingkungan belajar siswa di masyarakat
e. Prestasi belajar siswa
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah sekumpulan objek penelitian yang dapat terdiri dari
manusia, benda, hewan, gejala, nilai tes atau peristiwa sebagai sumber
data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian.
Sesuai masalah yang akan diteliti yaitu hubungan antara sikap
disiplin belajar, lingkungan belajar dengan prestasi belajar siswa, maka
populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa SMK SANJAYA
PAKEM.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi. Sampel dalam
penelitian ini adalah siswa-siswi kelas 2 SMK SANJAYA PAKEM.
Dalam menentukan besar kecilnya sampel, tidak ada ketergantungan
mutlak, dalam bukunya Suharsimi Arikunto mengatakan “apabila
subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya, sehingga
penelitian merupakan penelitian populasi. Selanjutnya bila jumlah
subyeknya besar dapat diambil 10%-15% atau 20%-25% atau lebih
targantung setidak-tidaknya: a) kemampuan peneliti dilihat segi waktu,
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tenaga, dan biaya; b) sempit luasnya pengamatan setiap subyek, karena hal
itu menyangkut banyak sedikitnya data”.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik purposive
sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan-
pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2005:61). Pertimbangan-pertimbangan
melakukan penelitian siswa kelas 2 SMK SANJAYA PAKEM yang
dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut siswa kelas 1 belum
dianggap mampu untuk beradaptasi dengan situasi lingkungan sekolah,
siswa kelas 3 mempersiapkan untuk belajar menghadapi Ujian Akhir
Nasional, keterbatasan waktu dalam penelitian karena mendekati ujian
akhir sekolah sehingga guru pendamping hanya mengizinkan untuk
melakukan penelitian di kelas 2.
E. Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel
1. Variabel Penelitian
a. Variabel Bebas
=1X Sikap disiplin belajar siswa
=2X Lingkungan belajar siswa di keluarga
=3X Lingkungan belajar siswa di sekolah
=4X Lingkungan belajar siswa di masyarakat
b. Variabel Terikat
Prestasi belajar (nilai raport) siswa kelas 2 SMK SANJAYA PAKEM
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Pengukuran Variabel
Pengukuran variabel penelitian yang penulis lakukan adalah:
a. Variabel Bebas
Data mengenai variabel bebas diperoleh melalui jawaban
kuesioner yang berupa daftar pertanyaan. Kuesioner berbentuk
pertanyaan tertutup, dimana responden hanya memilih jawaban yang
disediakan. Pengukuran sikap disiplin belajar siswa, lingkungan
belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah, dan lingkungan
belajar di masyarakat menggunakan skala Likert dengan memberi skor
1 sampai dengan 4 pada setiap pertanyaan.
Pengukuran tersebut adalah:
Tabel III.1 Skor pertanyaan
Skor No Kriteria Jawaban Pertanyaan
Positif Pertanyaan
Negatif 1 Selalu Dinilai 4 Dinilai 1 2 Sering Dinilai 3 Dinilai 2 3 Jarang Dinilai 2 Dinilai 3 4 Tidak Pernah Dinilai 1 Dinilai 4
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel III.2 Tabel kisi-kisi Kuesioner sikap disiplin belajar siswa
Nomor item Variabel
Penelitian Dimensi Indikator + -
Disiplin belajar
1. Pengendalian tingkah laku dalam belajar.
2. Memiliki
pengawasan diri dalam belajar
3. Mampu
membatasi perilaku siswa dalam belajar sesuai dengan ketentuan-ketentuan
1. tidak mengganggu teman dalam belajar
2. tidak menunda tugas-tugas dalam belajar
3. tidak ramai di kelas
1. menyelesaikan
tugas dari gurunya 2. memiliki tanggung
jawab siswa untuk belajar
3. persiapan belajar untuk esok hari
4. memperhatikan pelajaran di kelas dan mencatat hal yang penting
1. menaati tata tertib
sekolah 2. datang ke sekolah
tepat waktu 3. belajar sesuai
dengan peraturan jadwal jam belajar
7 1 6 3 5
4 6
8
10
9
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel III.3 Tabel kisi-kisi Kuesioner Lingkungan Belajar Siswa di Keluarga
Nomor
item Variabel Penelitian Dimensi Indikator
+ - Lingkungan Belajar di Keluarga
1) Cara mendidik orang tua
2) Suasana
keluarga 3) Pengertian
orang tua 4) Keadaaan
sosial ekonomi keluarga
5) Latar
belakang kebudayaan keluarga
1. dorongan dan semangat dari orang tua
2. kewajiban orang tua mendidik terhadap anaknya sebagai pelajar
1. kebiasaan dalam
keluarga yang rajin
2. situasi dan kondisi dalam keluarga
1. orang tua selalu
memperhatikan proses belajar di rumah
2. orang tua menanyakan hasil belajar dari sekolah
3. kasih sayang orang tua kepada anaknya
1. penghasilan dari
orang tua 2. pemberian uang
saku ke sekolah 1. tingkat
pendidikan orang tua
1 5 2 4
10 6 9
7
8 3
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel III.4 Tabel kisi-kisi Kuesioner Lingkungan Belajar Siswa di Sekolah
Nomor item Variabel
Penelitian Dimensi Indikator + -
Lingkungan Belajar di Sekolah
1) Interaksi guru dengan murid
2) Cara
penyajian guru
3) Hubungan
antara murid 4) Media
pendidikan 5) Kurikulum 6) Waktu
sekolah 7) Pelaksanaan
disiplin di sekolah
8) Keadaan
gedung 9) Metode
belajar 10) Tugas rumah
bertanya kepada guru
penyajian guru yang menarik memiliki rasa saling menghormati dan bergotong royong penggunaan fasilitas sekolah
membuat perencanaan pembelajaran yang jelas terhadap murid
penggunaan waktu yang sebaik-baiknya menaati peraturan di sekolah
kondisi sekolah yang bersih, rapi dan terang menggunakan metode belajar yang variatif
berlatih belajar mandiri di rumah
5 1
8
9
2
3
4
6
10
7
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel III.5 Tabel kisi-kisi Kuesioner Lingkungan Belajar Siswa di Masyarakat
Nomor item Variabel
Penelitian Dimensi Indikator + -
Lingkungan Belajar di Masyarakat
1) mass media yang ada di masyarakat
2) teman
bergaul 3) kegiatan-
kegiatan di masyarakat
4) cara hidup di
lingkungan masyarakat
1. menambah wawasan yang luas
2. maraknya majalah, komik dan acara pertelevisian yang makin banyak
1. dapat mengatur
waktu dalam bermain dan belajar.
2. membatasi dan mengontrol diri dalam pergaulan terhadap teman-teman
1 olah raga,
kesenian, gotong royong, kegiatan kaum muda yang lain
1. suasana
masyarakat yang ada
2. adanya jam belajar masyarakat
3
6,7
1,8
2
5
10 4,9
b. Variabel Terikat
Prestasi belajar diukur dengan berdasarkan nilai raport mata pelajaran
ekonomi kelas 2 SMK SANJAYA PAKEM. Pengukuran prestasi
belajar dengan melihat nilai raport ekonomi yang dicapai pada
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
semester II. Prestasi siswa dikelompokkan dengan menggunakan PAP
tipe II. Dalam tipe II batas penguasaan minimal yang dianggap dapat
meluluskan dari derajat pengusaaan kompentensi yang dituntut 56%.
Derajat penguasaan minimal 56% diberi nilai cukup (Masidjo,
1985:40).
a. 81% - 100% = A, sangat baik
b. 66% - 80% = B, baik
c. 56% - 65% = C, cukup
d. 46% - 55% = D, kurang
e. dibawah 46% = E, sangat kurang
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Koesioner
Koesioner dalam penelitian ini digunakan untuk mengungkap data tentang
disiplin belajar siswa, lingkungan belajar siswa di keluarga, lingkungan
belajar siswa di sekolah dan lingkungan belajar siswa di masyarakat.
2. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang gambaran umum
dan data mengenai prestasi belajar ekonomi siswa kelas 2 SMK
SANJAYA PAKEM.
3. Wawancara
Wawancara merupakan dialog yang dilakukan oleh peneliti dimaksudkan
untuk mendapatkan keterangan-keterangan yang diperlukan. Metode ini
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diperlukan untuk mendapat data-data untuk melengkapi data-data yang
telah dikumpulkan dengan metode kuesioner.
G. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
Untuk mencapai tingkat objektivitas hasil yang tinggi, maka perlu diuji
validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu. Pengetahuan tentang validitas dan
reliabilitas alat ukur akan mencegah pengambilan kesimpulan penelitian yang
keliru dan mencegah pemberian gambaran yang jauh berbeda dari keadaan
yang sebenarnya.
1. Uji Validitas / Kesahihan Kuesioner
Validitas alat ukur adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan
suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Suharsimi, 2002:144-
145). Alat ukur dikatakan valid bila dapat memberikan hasil pengukuran
yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud dan tujuan dilakukannya
pengukuran.
Pengujian validitas dimaksudkan untuk mengukur taraf sampai di
mana suatu kuesioner valid/sah. Suatu kuesioner dikatakan valid jika butir-
butir pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur (Suharsimi, 2002:146). Dengan kata lain pengujian
validitas dimaksudkan untuk mengukur apakah instrument pengukurannya
dapat mengukur apa yang hendak kita ukur. Rumus korelasi yang
digunakan adalah korelasi Product Moment dari Pearson, adapun rumus
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
korelasinya menurut Suharsimi Arikunto (2002:146) adalah sebagai
berikut:
rxy = ( )( )
( ){ } ( ){ }2222 YYNXXN
YXXYN
∑∑∑∑∑∑∑
−−
−
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi antara X dan Y
ΣX = jumlah skor X
ΣY = jumlah skor Y
ΣXY = jumlah hasil kali antara X dan Y
N = banyaknya sampel yang diuji
Sedangkan untuk proses perhitungan, penulis menggunakan bantuan
komputer program SPSS (Statistical Package For Social Sciences) versi
12. Butir dikatakan valid apabila koefisien korelasi (rhit) bernilai positif
dan lebih besar atau sama dengan rtabel dengan taraf signifikansi 5%.
Demikian sebaliknya dikatakan tidak valid apabila koefisien korelasi (rhit)
lebih kecil dari rtabel dengan taraf signifikansi 5%.
Berikut ini interpretasi koefisien korelasi nilai r (Sugiyono, 2005:183):
Interval koefisien Tingkat hubungan 0,00 - 0,199 Sangat rendah 0,20 - 0,399 Rendah 0,40 - 0,599 Sedang 0,60 - 0,799 Kuat 0,80 - 1,000 Sangat kuat
Pengujian validitas digunakan untuk mengetahui apakah kuesioner
yang dipakai sebagai bahan penelitian yang layak atau tidak dipakai.
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Koesioner sebagai alat ukur perlu di uji validitasnya untuk menunjukkan
sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakakan
fungsi ukurnya. Semakin tinggi alat ukurnya, semakin tepat pula alat
pengukur mengenai sasarannya. Sebaliknya semakin rendah validitas suatu
alat ukur, semakin jauh pula alat pengukur itu mengenai sasarannya. Uji
validitas menggunakan populasi berukuran N = 30 dengan df = N-2 (dk =
30-2 = 28), sehingga didapatkan rtabel = 0,239. Rangkuman dari hasil
pengukuran validitas tampak dalam tabel-tabel berikut ini :
Tabel III.6 Rangkuman Uji Validitas Sikap Disiplin Belajar
No. Item
r hitung r tabel Keterangan
1 0,2677 0,239 Valid 2 0,2453 0,239 Valid 3 0,3538 0,239 Valid 4 0,3668 0,239 Valid 5 0,5054 0,239 Valid 6 0,2782 0,239 Valid 7 0,3317 0,239 Valid 8 0,3045 0,239 Valid 9 0,5251 0,239 Valid 10 0,4793 0,239 Valid
Tabel III.7 Rangkuman Uji Validitas Lingkungan Belajar di Keluarga
No. Item
r hitung r tabel Keterangan
1 0,3606 0,239 Valid 2 0,4542 0,239 Valid 3 0,4256 0,239 Valid 4 0,6558 0,239 Valid 5 0,2481 0,239 Valid 6 0,2432 0,239 Valid 7 0,3375 0,239 Valid 8 0,4230 0,239 Valid 9 0,3585 0,239 Valid 10 0,3688 0,239 Valid
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel III.8 Rangkuman Uji Validitas Lingkungan Belajar di Sekolah
No. Item
r hitung r tabel Keterangan
1 0,4167 0,239 Valid 2 0,5307 0,239 Valid 3 0,3287 0,239 Valid 4 0,2763 0,239 Valid 5 0,3710 0,239 Valid 6 0,4636 0,239 Valid 7 0,2871 0,239 Valid 8 0,3681 0,239 Valid 9 0,2658 0,239 Valid 10 0,2611 0,239 Valid
Tabel III.9 Rangkuman Uji Validitas Lingkungan Belajar di Masyarakat No.
Item r hitung r tabel Keterangan
1 0,3038 0,239 Valid 2 0,2771 0,239 Valid 3 0,3273 0,239 Valid 4 0,3587 0,239 Valid 5 0,3434 0,239 Valid 6 0,6266 0,239 Valid 7 0,4570 0,239 Valid 8 0,5066 0,239 Valid 9 0,2938 0,239 Valid 10 0,2580 0,239 Valid
2. Uji Reliabilitas / Keandalan Kuesioner
Reliabilitas didefinisikan sebagai sejauh mana hasil suatu pengukuran
dapat dipercaya. Pengujian reliabilitas koesioner dilakukan dengan teknik
belah dua, yaitu teknik ganjil genap. Jenis reliabilitas yang digunakan
adalah teknik analisis butir. Pengujian koesioner ini merupakan kelanjutan
dari validitas kuesioner terdahulu. Dari sejumlah kuesioner yang valid
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tadi kemudian dibagi dua yaitu item yang bernomor genap dijadikan satu
menjadi belahan kedua (Y), kemudian skor untuk masing-masing item
pada tiap belahan dijumlahkan dan dikorelasikan pada total belahan
pertama dengan skor total belahan (r1/2 ½) dengan product moment. Dari
hasil tersebut, kita masih perlu mencari angka reliabilitas untuk
keseluruhan item tanpa dibelah (r11). Perhitungan reliabilitas koesioner
dengan menggunakan rumus Spearman-Brown:
R11= )
21
211(
21
212
r
r
+
Keterangan:
r 11 = angka reliabilitas keseluruhan item
r1/21/2 = angka korelasi belahan pertama dan belahan kedua
Selanjutnya bila kita lihat taraf dari hasil relibilitas untuk
keseluruhan item tanpa dibelah dan kita terapkan taraf signifikan 5%.
Dengan syarat r11 lebih besar dari tabel berarti koesioner reliable. Analisis
realibilitas instrument menggunakan perhitungan dengan bantuan
komputer SPSS 12.00.
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa koefisien alpha (r11 ) untuk
variabel sikap disiplin belajar (X1 ) sebesar 0,7094. Harga r11 selanjutnya
dibandingkan dengan harga r tabel sebesar 0,239. mengingat nilai r11
berada pada taraf 0,60 – 0,799 maka dapat dikatakan bahwa variabel sikap
disiplin belajar ini mempunyai taraf reliabilitas kuat (Lampiran II: 111).
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa koefisien alpha (r11 ) untuk
variabel lingkungan belajar di keluarga (X 2 ) sebesar 0,7256. Harga r11
selanjutnya dibandingkan dengan harga r tabel sebesar 0,239, mengingat
nilai r 11 berada pada taraf 0,60 – 0,799 maka dapat dikatakan bahwa
variabel lingkungan belajar di keluarga ini mempunyai taraf reliabilitas
kuat (Lampiran II: 112).
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa koefisien alpha (r11 ) untuk
variabel lingkungan belajar di sekolah (X 3 ) sebesar 0,6821. Harga r11
selanjutnya dibandingkan dengan harga r tabel sebesar 0,239, mengingat
nilai r 11 berada pada taraf 0,60 – 0,799 maka dapat dikatakan bahwa
variabel lingkungan belajar di sekolah ini mempunyai taraf reliabilitas
kuat (Lampiran II: 113).
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa koefisien alpha (r11 ) untuk
variabel lingkungan belajar di masyarakat (X 4 ) sebesar 0,7153 Harga r11
selanjutnya dibandingkan dengan harga r tabel sebesar 0,239, mengingat
nilai r 11 berada pada taraf 0,60–0,799 maka dapat dikatakan bahwa
variabel lingkungan belajar di masyarakat ini mempunyai taraf reliabilitas
kuat (Lampiran II: 114).
H. Teknik Analisis Data
Pengujian hipotesis dalam penelitian menggunakan regresi. Agar
kesimpulan yang ditarik tidak menyimpang dari seharusnya, maka terlebih
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dahulu dilakukan uji prasyarat analisis regresi ganda yaitu uji normalitas dan
uji linearitas sebagai prasyarat untuk dilakukannya analisis data.
1. Uji Prasyarat
a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah
skor-skor sampel dapat masuk akal dianggap berasal dari suatu
populasi distribusi teoritis. Dalam pengujian normalitas peneliti
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov yang memusatkan perhatian
pada penyimpangan (deviasi) terbesar. Pengujian normalitas dilakukan
dengan bantuan SPSS 12.00. Jika nilai α hitung untuk tiap-tiap
variabel penelitian ini dibawah α =0.05 maka distribusi data tersebut
adalah tidak normal. Jika masing-masing variabel mempunyai nilai di
atas 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian
berdistribusi normal. Adapun uji Kolmogorov-Smirnov untuk
normalitas adalah sebagai berikut (Imam Ghozali, 2002: 36):
D = maksimum ( )( )XSXF no −
Keterangan:
D : Deviasi maksimum
Fo(X) : Fungsi distribusi kumulatif yang ditentukan
Sn(X) : Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi
Uji ini dapat menggunakan ketentuan sebagai berikut:
1). Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi populasi normal.
2). Jika probabilitas < 0,05 maka distribusi populasi tidak normal.
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Uji Linearitas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing
variabel bebas mempunyai hubungan linearitas atau tidak dengan
variabel terikat. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut (Nana
Sudjana, 1992:332):
2
2
SeS
F TC=
Keterangan:
F : Nilai F untuk garis regresi 2TCS : Varians tuna cocok
2Se : Varians kekeliruan
Kriteria pengujian linearitas yaitu nilai hitungF dibandingkan
dengan tabelF pada taraf signifikansi 5%. Koefisien F hitung diperoleh
dari perhitungan SPSS 12.00. Jika nilai Fhitung<nilai Ftabel maka
hubungan antar variabel bebas dengan variabel terikat bersifat linier.
Dan sebaliknya jika nilai Fhitung>nilai Ftabel maka hubungan antar
variabel bebas dengan variabel terikat tidak linier.
2. Pengujian Hipotesis Penelitian
a. Pengujian Hipotesis I, II, III, IV
Untuk menguji hipotesis 1, 2, 3 dan 4 dalam pengujian ini
menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1) Perumusan hipotesis I
Ho : r = 0 Tidak ada hubungan sikap disiplin belajar siswa
terhadap prestasi belajar siswa.
Ha : r ≠ 0 Ada hubungan antara sikap disiplin belajar siswa
terhadap prestasi belajar siswa.
2) Perumusan hipotesis II
Ho : r = 0 Tidak ada hubungan lingkungan belajar siswa di
keluarga terhadap prestasi belajar siswa.
Ha : r ≠ 0 Ada hubungan antara lingkungan belajar siswa di
keluarga terhadap prestasi belajar siswa.
3) Perumusan hipotesis III
Ho : r = 0 Tidak ada hubungan lingkungan belajar siswa di
sekolah terhadap prestasi belajar siswa.
Ha : r ≠ 0 Ada hubungan antara lingkungan belajar siswa di
sekolah terhadap prestasi belajar siswa.
4) Perumusan hipotesis IV
Ho : r = 0 Tidak ada hubungan lingkungan belajar siswa di
masyarakat terhadap prestasi belajar siswa.
Ha : r ≠ 0 Ada hubungan antara lingkungan belajar siswa di
masyarakat terhadap prestasi belajar siswa.
Untuk menguji koefisien korelasi sederhana digunakan tabel t
dengan menggunakan statistik uji t sebagai berikut:
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
t = 2r1
2nr
−
−
Dimana:
r = koefisien korelasi sederhana
n = jumlah sampel
1) Ha diterima jika thitung ≥ ttabel
2) Ha ditolak jika thitung ≤ ttabel
Atau berdasarkan probabilitas pada taraf signifikan 5%
1). Jika probabilitas > 0,05 maka Ha harus ditolak
2). Jika probabilitas < 0,05 maka Ha harus diterima
b. Analisis regresi berganda
Mencari persamaaan regresi linear berganda
Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4
Keterangan:
Y : prestasi belajar siswa
a : konstanta
b1 : slope yang berhubungan dengan variabel x1
b2 : slope yang berhubungan dengan variabel x2
b3 : slope yang berhubungan dengan variabel x3
b4 : slope yang berhubungan dengan variabel x4
x1 : skor kedisiplinan belajar siswa
x2 : skor lingkungan belajar di keluarga
x3 : skor lingkungan belajar di sekolah
x4 : skor lingkungan belajar di masyarakat
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Untuk melihat apakah variabel-variabel dalam regresi bisa dipakai
sebagai informasi terhadap prestasi belajar siswa dilakukan uji F
dengan membandingkan F hitung dengan F tabel pada signifikansi = 0,05
dengan pembilang db pembilang = k dan penyebut = n-k-1.
( )( )kR
knRF 2
2
11
−−−
=
Keterangan :
F : harga F garis regresi yang dicari
N : banyaknya sampel 2R : koefisien determinan korelasi ganda
K : jumlah variabel bebas
Kesimpulan:
1). Jika nilai F hitung >F tabel berarti variabel-variabel dalam regresi bisa
dipakai sebagai informasi terhadap prestasi belajar siswa.
2). Jika nilai F hitung < F tabel berarti variabel-variabel dalam regresi tidak
bisa dipakai sebagai informasi terhadap prestasi belajar siswa.
Atau berdasarkan probabilitas pada taraf signifikansi 5%:
1). Jika probabilitas > 0,05 maka variabel-variabel dalam regresi tidak
bisa dipakai sebagai informasi terhadap prestasi belajar siswa
2). Jika probabilitas < 0,05 maka variabel-variabel dalam regresi bisa
dipakai sebagai informasi terhadap prestasi belajar siswa
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
HASIL TEMUAN LAPANGAN
A. Gambaran Umum Sekolah
1. Data kelembagaan sekolah
Nama Sekolah : SMK SANJAYA PAKEM
Alamat : Jl. Kaliurang Km. 17 Pakem, Sleman
2. Sejarah berdirinya sekolah
SMK Sanjaya Pakem berlokasi di jalan Kaliurang Km 17 Pakem,
Kabupaten Sleman, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. SMK Sanjaya
Pakem didirikan pada tanggal 1 Januari 1966 dengan nama Sekolah
Menengah Ekonomi Atas Sugiyo Pranoto. Awalnya SMK Sanjaya Pakem
belum memiliki gedung, sehingga kegiatan belajar mengajar berlangsung
di gedung SMP Kanisius Pakem.
SMK Sanjaya Pakem didirikan oleh Yayasan Sanjaya, milik
Keuskupan Agung Semarang, dengan dibentuk suatu panitia yang diketuai
oleh bapak FX. Dirjo Widarsono yang beranggotakan:
1. Bpk. Drs. Ramidjo Sutanto
2. Bpk. Drs. Y. Sukijo
3. Bpk. Y. Susmadi, BA
Sekolah Menengah Ekonomi Atas Sugiyo Pranoto yang didirikan oleh
Yayasan Sanjaya kemudian berganti nama sesuai dengan pendirinya yakni
SMK Sanjaya Pakem hingga saat ini. SMK Sanjaya Pakem didirikan
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan akte notaris nomor 43 tahun 1979 dengan notarisnya adalah Bpk.
S. Siswadi, SH. Dan pada tahun 1983 SMK Sanjaya Pakem mulai
menempati gedung barunya yang dibangun diatas tanah seluas 3200 m2
yang terdiri dari:
1. 9 ruang kelas
2. 1 ruang guru
3. 1 ruang perpustakaan
4. 1 ruang BP
5. 1 ruang koperasi
6. 1 ruang parkir siswa
7. 1 lapangan basket
8. 1 ruang kepala sekolah
9. 1 ruang praktek
10. 1 ruang UKS
11. 1 ruang computer
12. 1 ruang parkir guru
13. 3 kamar mandi/WC
Pada tahun 1992 dibangun lagi dua ruang kelas disebelah Utara gedung
lama dan dua kamar mandi/WC. Kini SMK Sanjaya Pakem telah
memiliki:
1. 11 ruang kelas
2. 5 kamar mandi/WC (1 untuk guru pegawai dan 4 untuk siswa).
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. 3 ruang praktek, masing-masing untuk kelas Akuntansi, Perkantoran
dan Penjualan.
4. 1 ruang tata usaha
5. 3 ruang kantin
6. 1 ruang kaprodi
7. 1 ruang mengetik
8. 1 ruang OSIS
9. 1 ruang laboratorium bahasa
10. 1 ruang gudang
11. 1 ruang operator
B. Status SMK Sanjaya Pakem
SMK Sanjaya Pakem mendapat status “disamakan” dari Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1986, dengan surat keputusan nomor
0292/H/1986. Piagam Akreditasi “disamakan” nomor A 04 003. Dan sejak
tanggal 14 Desember 2005, dengan surat keputusan (SK- terlampir) Badan
Akreditasi Sekolah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor:
14.1/BASPROP/TU/XII/2005 tentang penetapan hasil akreditasi sekolah,
menetapkan bahwa SMK Sanjaya Pekem, Sleman dinyatakan “terakreditasi”
dengan nilai dan peringkat akreditasi seperti tampak dalam tabel 1 berikut:
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel nilai dan peringkat akreditasi
N0 Alamat sekolah
Program Keahlian
Nilai Akreditasi
Peringkat Akreditasi
21 SMK Sanjaya Pakem, Sleman Jl. Kaliurang Km. 17 Pakem Sleman (Tlp. 895187)
1. Akuntansi
2. Sekretaris
3. Penjualan
91,55 85,59 90,34
A A A
C. Visi dan Misi Sekolah
Tujuan pendidikan SMK Sanjaya Pakem, sejalan dengan apa yang tertuang
dalam Visi dan Misinya yaitu:
1. Visi SMK Sanjaya Pakem
Menyiapkan siswa yang cerdas, terampil mandiri yang berkepribadian
cinta kasih.
2. Misi SMK Sanjaya Pakem
a. Disiplin dalam belajar dan bekerja
b. Tertib dalam belajar dan bekerja
c. Jujur dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas
d. Menumbuhkan sikap dan semangat kekeluargaan, kebersamaan serta
aktif dan kreatif.
e. Menumbuhkan rasa kepedulian/rasa memiliki terhadap seluruh warga
sekolah sesuai dengan ciri khas sekolah
f. Melayani dalam segala aspek kehidupan sekolah dengan rasa cinta
kasih
g. Mendorong siswa untuk belajar keterampilan yang sesuai dengan
kompetensi yang dimilikinya.
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Selain itu, SMK Sanjaya Pakem dalam upaya mengembangkan bidang
keahlian bisnis dan manajemen sebagai bagian dari pendidikan menengah
dalam sistem pendidikan nasional tetap berpegang pada tujuan pendidikan
SMK yang telah ditetapkan oleh Depdiknas, yaitu:
a. Menyiapakan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta dapat
mengembangkan sikap profesionalisme dalam bidang bisnis dan
manajemen.
b. Menyiapkan siswa agar mampu memilih karier, mampu
berkompetensi, dan mampu mengembangkan siri dalam bidang bisnis
dan manajemen.
c. Menyiapkan siswa untuk mengisi tenaga kerja tingkat yang mandiri
(bekerja untuk dirinya sendiri) dan atau mengisi kebutuhan dunia kerja
bidang bisnis dan manajemen.
d. Menyiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang produktif,
adaptif dan kreatif, khususnya di bidang bisnis dan manajemen.
D. Kepala Sekolah
Sejak berdiri sampai dengan sekarang, sudah tercatat lima orang yang pernah
dan sedang menjabat Kepala sekolah:
1. Periode 1996-1969 : Bapak Drs. J. Sukidjo
2. Periode 1969-1975 : Bapak St. Teguh Setiadi, BA
3. Periode 1975-1977 : Bapak Drs. V. Sumarno
4. Periode 1977-1999 : Bapak F. Sutoyo, BA
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Periode 1999-2001 : Bapak Drs. Ig. Suryadi S.W., S.E
6. Periode 2001- sekarang : Bapak Y. Supriyadi, Bc.Hk., S.Pd
Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala sekolah dibantu langsung oleh empat
wakil kepala sekolah, yaitu:
1. Bidang Kurikulum : Dra. F.Heny Prihasworo
2. Bidang Kesiswaan : Y. Broto Purwanto, S.Pd
3. Bidang Sarana dan Parasarana : Y.C.Agus Budiyanto, S.Pd
4. Bidang Humas : M. Murniyati, B.Sc
Untuk memperlancar kegiatan belajar mengajar, Kepala Sekolah juga
mengangkat beberapa guru menjadi Ketua Program Studi, yaitu:
1. Ka. Prodi Jurusan Akuntansi : B.Endah Wahyuningsih,S.Pd
2. Ka. Prodi Jurusan Penjualan : Budi Rahayu, B.A.
3. Ka. Prodi Jurusan Sekretaris : Dra. Suwarti
E. Guru-Guru
SMK Sanjaya Pakem mempunyai 28 orang guru, yang terdiri dari:
1. Guru Tetap sebanyak 12 orang, yang terdiri dari:
a. Lima orang guru tetap yayasan
b. Tujuh orang guru DPK
2. Guru Tidak Tetap sebanyak 16 orang
3. Pegawai sebanyak 7 orang, terdiri dari:
b. Pegawai Tetap Yayasan: 3 orang
c. Pegawai Tidak Tetap: 4 orang
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dilihat dari fungsinya, guru SMK Sanjaya Pakem dapat dikategorikan
sebagai berikut: guru kelas biasa, guru kelas merangkap guru bimbingan dan
wali kelas. Jumlah wali kelas sebanyak 10 orang, seperti tertera dalam tabel
berikut:
No Kelas Nama Wali Kelas 1 I AK Y. Broto Purwanto, S.Pd 2 I AP Dra. Z. Sri Utami 3 I PJ Y. Rini Kusuma Indrawati, S.Pd 4 II AK E. Triswinarti, S.Pd 5 II AP Setyo Budi Kriawanto, S.Pd 6 II PJ M. Peniati, S.Pd 7 III AK B. Endah Wahyuningsih, S.Pd 8 III AP Dra. F. Heny Prihaswara 9 III PJ YC. Agus Budiyanto, S.Pd
F. Pegawai Tata Usaha, Kesehatan Sekolah dan Perpustakaan
Tugas umum pegawai Tata Usaha adalah memberi pelayanan kepada guru,
pegawai lainnya dan siswa-siswi yang berhubungan dengan surat-menyurat
dan urusan administratif lainnya. Rincian tugas pegawai Tata Usaha adalah
sebagai berikut:
1. Mengurus daftar gaji
2. Mengurus subsidi
3. Mengurus kenaikan pangkat
4. Mengurus kenaikan berkala
5. Mengurus uang sekolah
6. Mengurus persediaan barang kebutuhan sekolah dan kantor
7. Mengurus perpustakaan
8. Mengurus foto copy
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
G. Siswa SMK Sanjaya Pakem
Jumlah siswa SMK Sanjaya Pakem tahun ajaran 2006/2007 menurut data
terakhir adalah sebanyak 262 0rang siswa. Yang terdiri dari:
1. Putra : 20 orang
2. Putri : 242 orang
Perincian menurut masing-masing kelas adalah sebagai berikut:
Kelas Putra Putri Jumlah I AK 1 28 29 I AP - 25 25 I PJ 6 17 23 II AK 4 31 35 II AP - 31 31 II PJ 2 30 32 III AK 1 32 33 III AP - 30 30 III PJ 6 18 24 Jumlah 20 242 262
H. Fasilitas Sekolah
Fasilitas dalam ruangan kelas cukup lengkap, antara lain:
1. Meja dan kursi untuk guru dan siswa
2. Papan informasi kelas
3. Papan absensi
4. Salib
5. Gambar Kepala Negara dan Wakil
6. Gambar lambang Negara
7. Visi dan Misi SMK Sanjaya Pakem
8. Papan tulis
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9. Kalender akademik
10. Peta Indonesia
11. Gambar pahlawan
Selain itu, ada juga fasilitas-fasilitas pelatihan dan penunjang kegiatan belajar
mengajar seperti:
1. 40 buah mesin ketik manual
2. 6 buah mesin hitung manual
3. 40 buah mesin hitung listrik
4. 2 set OHP
5. 2 buah kas register
6. 40 buah Komputer
7. 1 alat trimbang elektronik
8. 1 mesin ketik elektonik
9. 2 buah laptop
10. 2 buah labeling
11. 1 buah TV LCD
12. Projektor
I. Majelis Sekolah
Majelis Sekolah (MS) adalah wadah kerja sama sekolah dan masyarakat
dalam upaya memanfaatkan potensi-potensi penunjang kegiatan pembelajaran
yang ada di sekitar sekolah, khususnya dunia usaha, dunia industri dan dunia
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kerja, demi pencapaian tujuan SMK, yaitu menghasilkan sumber daya
manusia yang berkualitas.
Majelis sekolah adalah majelis pendidikan kejuruan yang ada di tingkat
sekolah, yang keanggotaannya terdiri atas unsur perwakilan kelompok atau
perorangan, antara lain: KADINDA tingkat II, asosiasi profesi, organisasi
pekerja, tikoh masyarakat, instansi terkai dan relawan alumni yang memiliki
kepedulian terhadap sekolah, serta dari pihak sekolah (guru-guru).
Majelis sekolah diharapkan dapat menjadi fasilitator dalam membangun
hubungan fungsional antara sekolah dan DU/DI/DK, baik yang menyangkut
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, sekaligus menjadi wahana untuk
melakukan upaya-upaya peningkatan dan pengembangan mutu proses dan
hasil pelatihan bagi siswa.
Majelis sekolah berperan sebagai agen yang memformulasikan dan
mengkomunikasikan aspirasi dan tuntutan DU/DI/DK, baik yang berhubungan
dengan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan maupun tentang tenaga
kerja berkualitas yang dibutuhkan.
Majelis sekolah menjadi mitra pimpinan sekolah dalam mengembangkan
lembaga pendidikan kejuruan (SMK), kurikulum, penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan, guru/staf, relasi dengan DU/DI/DK, unit produksi,
mempromosikan kedudukan SMK serta memasarkan tamatan. Selain itu, MS
juga turut berperan dalam penerimaan siswa baru (PSB), uji kompetensi dan
sertifikasi, penambahan institusi (DU/DI/DK) tempat siswa menjalankan
praktik lapangan.
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
J. Implikasi dari Struktur Kurikulum Pendidikan Kejuruan
1. Di dalam penyusunan kurikulum SMK/MAK mata pelajaran dibagi ke
dalam tiga kelompok, yaitu kelompok normative, adaptif, dan produktif.
Kelompok normative adalah mata pelajaran yang dialokasikan secara tetap
yang meliputi Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa
Indonesia, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Seni Budaya.
Kelompok adaptif terdiri atas mata pelajaran Bahasa Inggris, Matematika,
IPA, IPS, Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi, dan
Kewirausahaan. Kelompok Produktif terdiri atas sejumlah mata pelajaran
yang dikelompokkan dalam Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi
Kejuruan. Kelompok adaptif dan produktif adalah mata pelajaran yang
alokasi waktunya disesuaikan dengan kebutuhan program keahlian, dan
dapat diselenggarakan dalam blok waktu atau alternative lain.
2. Materi pembelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi
Kejuruan disesuaikan dengan kebutuhan program keahlian untuk
memenuhi standar kompetensi kerja di dunia kerja.
3. Evaluasi pembelajaran dilakukan pada setiap akhir penyelesaian satu
stndar kompetensi atau beberapa penyelesaiaan kompetensi dasar dari
setiap mata pelajaran.
4. Alokasi waktu satu jam pelajaran tatap muka adalah 40 menit.
5. Beban belajar di SMK/MAK meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka,
praktik di sekolah dan kegiatan kerja praktik di dunia usaha/industry
ekuivalen dengan 36 jam pelajaran per minggu.
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Minggu efektif penyelenggaraan pendidikan SMK/MAK adalah 38
minggu dalam satu tahun pelajaran.
K. Ketentuan Pelaksanaan
Ketentuan pelaksanaan Standar isi dan standar kompetensi diatur dalam
peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2006. Beberapa hal
penting yang perlu diketahui adalah sebagai berikut:
1. Satuan pendidikan dasar dan menengah mengembangkan dan menetapkan
kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai
kebutuhan satuan pendidikan yang bersangkutan berdasarkan pada:
a. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal 36 sampai dengan pasal 38;
b. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan pasal 5 sampai dengan pasal 18, dan pasal 25 sampai
dengan pasal 27;
c. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang
Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah;
d. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang
Standar Kompetensi kelulusan untuk satuan pendidikan dasar dan
menengah.
2. Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat mengembangkan kurikulum
dengan standar yang lebih tinggi dari Standar Isi sebagaimana diatur
dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan
Standar Kompetensi Lulusan seperti diatur dalam peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Satndar Kompetensi
Kelulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
3. Pengembangan dan penetapan kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP) pendidikan dasar dan menengah memperhatikan panduan
penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah
yang disusun Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
4. Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat mengadopsi atau
mengadaptasi model kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan
menengah yang disusun BSNP.
5. Satuan pendidikan dasar dan menengah harus sudah mulai menerapkan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan menengah dan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 26 Tahun 2006 tentang Standar
Kompetensi Kelulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
paling lambat tahun ajaran 2009/2010.
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Deskripsi data dalam bab ini akan dibahas mengenai sikap disiplin
belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah,
lingkungan belajar di masyarakat dan prestasi belajar siswa yang disusun
dalam suatu distribusi frekuensi.
1. Sikap disiplin belajar siswa
Berdasarkan data hasil koesioner yang digunakan untuk
mengungkap variabel sikap disiplin belajar siswa yang dibagikan pada
para siswa menurut skor tertinggi yang dicapai adalah 10x4=40 dan skor
terendah adalah 10x1=10. Berdasarkan data yang diperoleh dan
diinformasikan bahwa skor tertinggi adalah 37 dan skor terendah adalah
20. Berikut ini adalah tabel distribusi frekuensinya.
Tabel V.1 Distribusi Frekuensi
Sikap Disiplin Belajar Siswa No Interval Frekuensi Frekuensi relative (%) 1 20 – 21 3 3.06 2 22 – 23 6 6.12 3 24 – 25 15 15.31 4 26 – 27 14 14.29 5 28 – 29 22 22.45 6 30 – 31 17 17.35 7 32 – 33 9 9.18 8 34 - 40 12 12.24
jml 98 100 %
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa siswa yang mempunyai
skor antara 34 - 40 ada 12 siswa atau12.24%. Skor 32 - 33 ada 9 siswa
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
atau 9.18%, skor 30 - 31 ada 17 siswa atau 17.35%, skor 28 -29 ada 22
siswa atau 22.45% yang mana merupakan skor sikap disiplin belajar siswa
yang paling tinggi, skor 26 – 27 ada14 siswa atau 14.29%, skor24 – 25 ada
15 siswa atau 15.31%, skor 22 - 23 ada 6 siswa atau 6.12, skor 20 -21 ada
3 siswa atau 3.06% merupakan skor sikap disiplin belajar siswa yang
paling rendah .
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai mean adalah 28,663 dan
standar deviasi adalah 4,11 (lihat lampiran V: 113). Untuk mengetahui
penilaian siswa terhadap variabel sikap disiplin belajar siswa digunakan
Penilaian Acuan Patokan II seperti yang direferensikan Drs. Ign. Masidjo
(1995:157) sebagai berikut:
Tabel V.2 Sikap Disiplin Belajar
No. Interval f fr Interpretasi 1 ≥ 34 13 13,27 Sangat tinggi 2 30 - 33 26 26,53 Tinggi 3 27 – 29 28 28,57 Cukup 4 24 - 26 22 22,45 Rendah 5 < 24 10 10,20 Sangat rendah Jumlah 98 100%
Dari tabel di atas diketahui bahwa sikap disiplin belajar siswa
sebagian besar termasuk dalam kategori cukup (28,57%). Dengan
demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa sikap disiplin belajar siswa pada
siswa SMK Sanjaya Pakem termasuk dalam kategori cukup.
2. Lingkungan Belajar di Keluarga
Berdasarkan data hasil kuesioner yang digunakan untuk
mengungkap variabel lingkungan belajar di keluarga yang dibagikan pada
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
para siswa menurut skor tertinggi yang dicapai adalah 10x4=40 dan skor
terendah adalah 10x1=10. Berdasarkan data yang diperoleh dan
diinformasikan bahwa skor tertinggi adalah 39 dan skor terendah adalah
17. Berikut ini adalah tabel distribusi frekuensinya.
Tabel V.3 Distribusi Frekuensi
Lingkungan Belajar di Keluarga No Interval Frekuensi Frekuensi relative (%) 1 17 – 19 2 2,04 2 20 – 22 5 5,10 3 23 – 25 12 12,24 4 26 – 28 8 8,16 5 29 – 31 29 29,59 6 32 – 34 22 22,45 7 35 – 37 13 13,27 8 38 - 40 7 7,14
jml 98 100 %
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa siswa yang mempunyai
skor antara 38 - 40 ada 17 siswa atau 7,14%, skor 35 - 37 ada 13 siswa
atau 13,27%, skor 32 - 34 ada 22 siswa atau 22,45%, skor 29 -31 ada 29
siswa atau 29.59% yang mana merupakan skor lingkungan belajar di
keluarga yang paling tinggi, skor 26 – 28 ada 8 siswa atau 8,16%, skor 23
- 25 ada 12 siswa atau 12,24%, skor 20 - 22 ada 5 siswa atau 5,10, skor 17
- 19 ada 2 siswa atau 2,04% merupakan skor lingkungan belajar di
keluarga yang paling rendah .
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai mean adalah 30.337 dan
standar deviasi adalah 4,99 (lihat lampiran V: 135). Untuk mengetahui
penilaian siswa terhadap variabel lingkungan belajar di keluarga
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
digunakan Penilaian Acuan Patokan II. seperti yang direferensikan Drs.
Ign. Masidjo (1995:157) sebagai berikut:
Tabel V.4 Lingkungan Belajar di Keluarga
No. Interval f fr Interpretasi 1 ≥ 34 27 27,55 Sangat baik 2 30 - 33 37 37,76 Baik 3 27 – 29 12 12,24 Cukup 4 24 - 26 7 7,14 Kurang 5 < 24 15 15,31 Sangat kurang Jumlah 98 100%
Dari tabel di atas diketahui bahwa lingkungan belajar di keluarga
sebagian besar termasuk dalam kategori baik (37,76%). Dengan demikian
dapat ditarik kesimpulan bahwa lingkungan belajar di keluarga pada siswa
pada siswa SMK Sanjaya Pakem termasuk dalam kategori baik.
3. Lingkungan Belajar di Sekolah
Berdasarkan data hasil kuesioner yang digunakan untuk
mengungkap variabel lingkungan belajar di sekolah yang dibagikan pada
para siswa menurut skor tertinggi yang dicapai adalah 10x4=40 dan skor
terendah adalah 10x1=10. Berdasarkan data yang diperoleh dan
diinformasikan bahwa skor tertinggi adalah 38 dan skor terendah adalah
21. Berikut ini adalah tabel distribusi frekuensinya.
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel V.5 Distribusi Frekuensi
Lingkungan Belajar di Sekolah No Interval Frekuensi Frekuensi relative (%) 1 20 – 22 4 4,08 2 23 – 25 13 13,27 3 26 – 28 28 28,57 4 29 – 31 22 22,45 5 32 – 34 17 17,35 6 35 – 37 9 9,18 7 38 – 40 5 5,10
jml 98 100 %
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa siswa yang mempunyai
skor antara 38 - 40 ada 5 siswa atau 5,10% Skor 35 - 37 ada 9 siswa atau
9,18%, skor 32 - 34 ada 17 siswa atau 17,35%, skor 29 -31 ada 22 siswa
atau 22,45% yang mana merupakan skor lingkungan belajar di sekolah
yang paling tinggi, skor 26 – 28 ada 28 siswa atau 28,57%, skor 23 - 25
ada 13 siswa atau 13,27%, skor 20 - 22 ada 4 siswa atau 4,08 merupakan
skor lingkungan belajar di sekolah yang paling rendah .
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai mean adalah 29.480 dan
standar deviasi adalah 4.20 (lihat lampiran V: 121-122). Untuk
mengetahui penilaian siswa terhadap variabel lingkungan belajar di
sekolah digunakan Penilaian Acuan Patokan II. seperti yang direferensikan
Drs. Ign. Masidjo (1995:157) sebagai berikut:
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel V.6 Lingkungan Belajar di Sekolah
No. Interval f fr Interpretasi 1 ≥ 34 18 18,38 Sangat baik 2 30 - 33 31 31,63 Baik 3 27 – 29 24 24,49 Cukup 4 24 - 26 17 17,35 Kurang 5 < 24 8 8,16 Sangat kurang Jumlah 98 100%
Dari tabel di atas diketahui bahwa lingkungan belajar di sekolah
sebagian besar termasuk dalam kategori baik (31,63%). Dengan demikian
dapat ditarik kesimpulan bahwa lingkungan belajar di sekolah pada siswa
pada siswa SMK Sanjaya Pakem termasuk dalam kategori baik.
4. Lingkungan Belajar di Masyarakat
Berdasarkan data hasil kuesioner yang digunakan untuk
mengungkap variabel lingkungan belajar di masyarakat yang dibagikan
pada para siswa menurut skor tertinggi yang dicapai adalah 10x4=40 dan
skor terendah adalah 10x1=10. Berdasarkan data yang diperoleh dan
diinformasikan bahwa skor tertinggi adalah 39 dan skor terendah adalah
19. Berikut ini adalah tabel distribusi frekuensinya.
Tabel V.7 Distribusi Frekuensi
Lingkungan Belajar di Masyarakat No Interval Frekuensi Frekuensi relative (%) 1 19 – 21 3 3,06 2 22 – 24 8 8,16 3 25 – 27 20 20,41 4 28 – 30 26 26,53 5 31 – 33 23 23,47 6 34 – 36 9 9,18 7 37 - 39 9 9,18 8 ≥ 40 0 0
jml 98 100 %
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa siswa yang mempunyai
skor antara 37 - 39 ada 9 siswa atau 9,18%, skor 34 - 36 ada 9 siswa atau
9,18%, skor 31 - 33 ada 23 siswa atau 23,47%, skor 28 -30 ada 26 siswa
atau 26,53% yang mana merupakan skor lingkungan belajar di
masyarakat yang paling tinggi, skor 25 – 27 ada 20 siswa atau 20,41%,
skor 22 - 24 ada 8 siswa atau 8,16%, skor 19 - 21 ada 3 siswa atau 3,06
merupakan skor lingkungan belajar di masyarakat yang paling rendah .
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai mean adalah 29,694 dan
standar deviasi adalah 4.43 (lihat lampiran V: 136). Untuk mengetahui
penilaian siswa terhadap variabel lingkungan belajar di masyarakat
digunakan Penilaian Acuan Patokan II. seperti yang direferensikan Drs.
Ign. Masidjo (1995:157) sebagai berikut:
Tabel V.8 Lingkungan Belajar di Masyarakat
No. Interval f fr Interpretasi 1 ≥ 34 17 17,35 Sangat baik 2 30 - 33 31 31,63 Baik 3 27 – 29 29 29,59 Cukup 4 24 - 26 13 13,27 Kurang 5 < 24 8 8,16 Sangat kurang Jumlah 98 100%
Dari tabel di atas diketahui bahwa lingkungan belajar di
masyarakat sebagian besar termasuk dalam kategori baik (31,63%).
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa lingkungan belajar di
masyarakat pada siswa pada siswa SMK Sanjaya Pakem termasuk dalam
kategori baik.
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Prestasi Belajar Siswa
Berdasarkan data hasil kuesioner yang digunakan untuk
mengungkap variabel prestasi belajar ekonomi siswa yang dibagikan pada
para siswa menurut skor tertinggi yang dicapai adalah 10x1=40 dan skor
terendah adalah 1x1=1. Berdasarkan data yang diperoleh dan
diinformasikan bahwa skor tertinggi adalah 9,00 dan skor terendah adalah
6,00. Berikut ini adalah tabel distribusi frekuensinya.
Tabel V.9 Distribusi Frekuensi
Prestasi Belajar Siswa No Interval Frekuensi Frekuensi relative (%) 1 6.0 – 6.3 9 9.18 2 6.4 – 6.7 18 18.37 3 6.8 – 7.1 23 23.47 4 7.2 – 7.5 15 15.31 5 7.6 – 7.9 17 17.35 6 8.0 – 8.3 9 9.18 7 8.4 – 8.7 3 3.06 8 8.8 – 10.0 4 4.08
jml 98 100 %
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa siswa yang mempunyai
skor antara 8.8 – 10.0 ada 4 siswa atau 4,08%. Skor 8.4 – 8.7 ada 3 siswa
atau 3,06% merupakan skor prestasi belajar siswa yang paling rendah, skor
8.0 – 8.3 ada 9 siswa atau 9,18%, skor 7.6 – 7.9 ada 17 siswa atau 17,35%,
skor 7.2 – 7.5 ada 15 siswa atau 15,31%, skor 6.8 – 7.1 ada 23 siswa atau
23,47% merupakan skor prestasi belajar siswa yang paling tinggi, skor 6.4
– 6.7 ada 18 siswa atau 18,37%, skor 6.0 – 6.3 ada 9 siswa atau 9,18%.
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai mean adalah 7.262 dan
standar deviasi adalah 0.719 (lihat lampiran V: 137). Untuk mengetahui
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penilaian siswa terhadap variabel prestasi belajar siswa digunakan
Penilaian Acuan Patokan II. seperti yang direferensikan Drs. Ign. Masidjo
(1995:157) sebagai berikut:
Tabel V.10 Prestasi Belajar Siswa
No. Interval f fr Interpretasi 1 ≥ 8.1 16 16,33 Sangat Tinggi 2 6.6 – 8.0 60 61,22 Tinggi 3 5.6 – 6.5 22 22,45 Cukup 4 4.6 – 5.5 0 0 Rendah 5 < 4.6 0 0 Sangat rendah Jumlah 98 100%
Dari tabel di atas diketahui bahwa prestasi belajar ekonomi siswa
sebagian besar termasuk dalam kategori tinggi (61,22%). Dengan
demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi belajar mata pelajaran
ekonomi pada siswa SMK Sanjaya Pakem termasuk dalam kategori
tinggi.
B. Analisis Data
Dalam bab ini akan disajikan analisis data yang meliputi pengujian
normalitas dan linieritas serta pengujian hipotesis. Analisis data dalam
penelitian ini dilakukan dengan bantuan komputer pogram SPSS (Statistical
Packages for Social Science for Windows release 12.00).
Setelah didapatkan data penelitian yang dibutuhkan, terlebih dahulu
dilakukan uji asumsi. Adapun uji asumsi dilakukan untuk mengetahui linier
atau tidaknya sebaran data penelitian antara sikap disiplin belajar siswa,
lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah, lingkungan
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa. Uji normalitas dibutuhkan
untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran skor variabel sikap disiplin
belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah,
lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa. Uji linieritas
dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel yang ada.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas ini menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov Test.
Hasil yang diperoleh setelah dilakukan uji normalitas untuk variabel sikap
disiplin belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar
di sekolah, lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa
diperoleh pada kolom asymp sig/asymtotic siginificance dua sisi adalah
diatas 0,05. Berikut ini disajikan tabel ringkasan hasil pengujian
normalitas.
Tabel V.11 Hasil Pengujian Normalitas
Variabel Asymp.sig α Kesimpulan Sikap disiplin belajar 0,92 0,05 Normal Lingkungan belajar di keluarga
0,88 0,05 Normal
Lingkungan belajar di sekolah
0,316 0,05 Normal
Lingkungan belajar di masyarakat
0,682 0,05 Normal
Prestasi belajar 0,109 0,05 Normal
Dengan demikian bahwa persyaratan normalitas dapat dipenuhi.
Adapun hasil uji normalitas dapat dilihat pada lampiran IV: 129.
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Uji Linearitas
Hasil uji linieritas antara variabel sikap disiplin belajar siswa
ditunjukkan dengan Fhitung sebesar 0,857 dibandingkan dengan F tabel
pada df pembilang 16 dan df penyebut 80 dengan taraf signifikasi 5%
diperoleh F sebesar 1,772. Dari keterangan di atas dapat diketahui bahwa
F hitung < F tabel atau 0,857 < 1,772, maka hubungannya linier
Hasil uji linieritas antara variabel lingkungan belajar di keluarga
ditunjukkan dengan Fhitung sebesar 0,976 dibandingkan dengan F tabel
pada df pembilang 19 dan df penyebut 77 dengan taraf signifikasi 5%
diperoleh F sebesar 1,723. Dari keterangan di atas dapat diketahui bahwa
F hitung < F tabel atau 0,976 < 1,723, maka hubungannya linier
Hasil uji linieritas antara variabel lingkungan belajar di sekolah
ditunjukkan dengan Fhitung sebesar 1,009 dibandingkan dengan F tabel
pada df pembilang 16 dan df penyebut 80 dengan taraf signifikasi 5%
diperoleh F sebesar 1,772. Dari keterangan di atas dapat diketahui bahwa
F hitung < F tabel atau 1,009 < 1,772, maka hubungannya linier
Hasil uji linieritas antara variabel lingkungan belajar di masyarakat
ditunjukkan dengan Fhitung sebesar 1,514 dibandingkan dengan F tabel
pada df pembilang 18 dan df penyebut 78 dengan taraf signifikasi 5%
diperoleh F sebesar 1,738. Dari keterangan di atas dapat diketahui bahwa
F hitung <F tabel atau 1,514<1,738, maka hubungannya linier. Data
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran IV:130.
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Uji Hipotesis
1. Pengujian Hipotesis I
Dari tabel diketahui bahwa koefisien korelasi antara antara sikap
disiplin belajar siswa (X1 ) dan prestasi belajar siswa (Y) sebesar 0,414
(lampiran VI:142). Dengan koefisien korelasi 0,411 maka terdapat
hubungan antara X1 dan Y, namun hubungan antara X1 dan Y sedang.
Koefisien korelasi 0,414 bertanda positif maka ada hubungan antara X 1
dan Y. Untuk menguji hubungan X1 dan Y signifikan atau tidak, dapat
dilakukan dengan uji t yaitu membandingkan t hitung dan t tabel . Jika t hitung >
t tabel maka hubungan antara X1 dan Y signifikan, dan sebaliknya jika
t hitung < t tabel maka hubungan antara X1 dan Y tidak signifikan.
Dari perhitungan terdapat t hitung (2,726) > t tabel (1,661) atau dengan
melihat probabilitasnya, yaitu sebesar 0.008 yang dimana pada taraf
signifikansi 5% probabilitas sikap disiplin belajar siswa = 0,008 lebih kecil
dari 0,05 maka hubungan antara X1 dan Y signifikan. Dengan demikian
(Ha1 ) yang menyatakan ada hubungan yang positif dan signifikan antara
sikap disiplin belajar siswa dengan prestasi belajar siswa ini diterima.
2. Pengujian Hipotesis II
Dari tabel diketahui bahwa koefisien korelasi antara lingkungan
belajar di keluarga (X 2 ) dan prestasi belajar siswa (Y) sebesar 0,369
(lampiran VI:142). Dengan koefisien korelasi 0,369 maka terdapat
hubungan antara X 2 dan Y, namun hubungan antara X 2 dan Y rendah.
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Koefisien korelasi 0,369 bertanda positif maka ada hubungan antara X 2
dan Y. Untuk menguji hubungan X 2 dan Y signifikan atau tidak, dapat
dilakukan dengan uji t yaitu membandingkan t hitung dan t tabel . Jika t hitung >
t tabel maka hubungan antara X 2 dan Y signifikan, dan sebaliknya jika t hitung
< t tabel maka hubungan antara X 2 dan Y tidak signifikan.
Dari perhitungan terdapat t hitung (2,337) > t tabel (1,661) atau dengan
melihat probabilitasnya yaitu sebesar 0,022 yang dimana pada taraf
signifikansi 5% probabilitas lingkungan belajar di keluarga = 0,022 lebih
kecil dari 0,05 maka hubungan antara X 2 dan Y signifikan. Dengan
demikian (Ha 2 ) yang menyatakan ada hubungan yang positif dan
signifikan antara lingkungan belajar di keluarga dengan prestasi belajar
siswa ini diterima.
3. Pengujian Hipotesis III
Dari tabel diketahui bahwa koefisien korelasi antara lingkungan
belajar di sekolah (X 3 ) dan prestasi belajar siswa (Y) sebesar 0,386
(lampiran VI:142). Dengan koefisien korelasi 0,386 maka terdapat
hubungan antara X 3 dan Y, namun hubungan antara X 3 dan Y rendah.
Koefisien korelasi 0,386 bertanda positif maka ada hubungan antara X 3
dan Y. Untuk menguji hubungan X 3 dan Y signifikan atau tidak, dapat
dilakukan dengan uji t, yaitu membandingkan t hitung dan t tabel . Jika t hitung >
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
t tabel maka hubungan antara X 3 dan Y signifikan, dan sebaliknya jika
t hitung < t tabel maka hubungan antara X 2 dan Y tidak signifikan.
Dari perhitungan terdapat t hitung (2,469) < t tabel (1,661) atau dengan
melihat probabilitasnya yaitu sebesar 0,015 yang dimana pada taraf
signifikansi 5% probabilitas lingkungan belajar di sekolah = 0,015 lebih
kecil dari 0,05 maka hubungan antara X 3 dan Y signifikan. Dengan
demikian (Ha 3 ) yang menyatakan ada hubungan yang positif dan
signifikan antara lingkungan belajar di sekolah dengan prestasi belajar
siswa ini diterima.
4. Pengujian Hipotesis IV
Dari tabel diketahui bahwa koefisien korelasi antara lingkungan
belajar di masyarakat (X 4 ) dan prestasi belajar siswa (Y) sebesar 0,473
(lampiran VI:142). Dengan koefisien korelasi 0,473 maka terdapat
hubungan antara X 4 dan Y, namun hubungan antara X 4 dan Y sedang.
Koefisien korelasi 0,473 bertanda positif maka ada hubungan antara X 4
dan Y. Untuk menguji hubungan X 4 dan Y signifikan atau tidak, dapat
dilakukan dengan uji t yaitu membandingkan t hitung dan t tabel . Jika t hitung >
t tabel maka hubungan antara X 4 dan Y signifikan, dan sebaliknya jika
t hitung < t tabel maka hubungan antara X 4 dan Y tidak signifikan.
Dari perhitungan terdapat t hitung (2,414) < t tabel (1,661) atau dengan
melihat probabilitasnya, yaitu sebesar 0,018 yang dimana pada taraf
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
signifikansi 5% probabilitas lingkungan belajar di masyarakat = 0,018
lebih kecil dari 0,05 maka hubungan antara X 4 dan Y signifikan. Dengan
demikian (Ha 4 ) yang menyatakan ada hubungan yang positif dan
signifikan antara lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar
siswa.
5. Pengujian Hipotesis V
Berdasarkan perhitungan kompoter melalui program SPSS
(lampiran VI:143), diperoleh nilai koefisien regresi berganda sebagai
berikut:
Konstanta (K) = 2,859
Koefisien regresi (X1 ) = 0,042
Koefisien regresi (X 2 ) = 0,030
Koefisien regresi (X 3 ) = 0,039
Koefisien regresi (X 4 ) = 0,038
Maka didapat persamaaan regresi linier ganda, sebagai berikut:
Y = 0,042X1 + 0,030X 2 + 0,039X 3 + 0,038X 4 + 2,859
Konstanta sebesar 2,859 menyatakan jika tidak ada sikap disiplin
belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di
sekolah, lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa
maka prestasi belajar siswa adalah 2,859. koefisiensi regresi X1 sebesar
0,042 menyatakan bahwa setiap terjadi perubahan 1x sikap disiplin belajar
siswa akan meningkatkan nilai prestasi sebesar 0,042. koefisiensi regresi
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
X 2 sebesar 0,030 menyatakan bahwa setiap terjadi perubahan 1x
lingkungan belajar di keluarga akan meningkatkan nilai prestasi sebesar
0,030. koefisiensi regresi X 3 sebesar 0,039 menyatakan bahwa setiap
terjadi perubahan 1x lingkungan belajar di sekolah akan meningkatkan
nilai prestasi sebesar 0,039. koefisiensi regresi X 4 sebesar 0,038
menyatakan bahwa setiap terjadi perubahan 1x lingkungan belajar di
masyarakat akan meningkatkan nilai prestasi sebesar 0,038
Pengujian ini dianalisis dengan menggunakan analisis regresi
ganda. Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien regresi ganda (R)
sebesar 0,614 (lampiran VI:143). Hal ini ada hubungan positif antara sikap
disiplin belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar
di sekolah, lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa.
Untuk menguji signifikan atau tidaknya harga koefisien regresi ganda (R)
tersebut digunakan uji F. Jika F hitung ≥ F tabel , maka harga koefisien regresi
ganda adalah signifikan. Jika F hitung < F tabel , maka harga koefisien regresi
ganda adalah tidak signifikan. Hasil analisis menunjukkan bahwa F hitung
dengan taraf signifikansi 5%, db pembilang 4 dan db penyebut 92 lebih
besar dari pada F tabel (13,897 ≥ 2,471). Dengan demikian (Ha 5 ) yang
menyatakan ada hubungan yang positif dan signifikan antara sikap disiplin
belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di
sekolah, lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa ini
diterima.
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Pembahasan
1. Hubungan antara sikap disiplin belajar siswa (X1 ) dengan prestasi belajar
siswa (Y).
Hasil penelitian menyatakan bahwa ada hubungan yang positif
antara sikap disiplin belajar siswa dengan prestasi belajar siswa yang
koefisiensi korelasi 0,414 menunjukkan hubungan sedang. Positif artinya
ada hubungan searah antara sikap disiplin belajar siswa dengan dengan
prestasi belajar siswa yaitu jika ada kenaikan atau penurunan sikap
kedisiplinan belajar siswa maka akan terjadi secara bersama-sama
hubungan yang searah dengan prestasi belajar siswa. Hubungan yang
positif antara sikap disiplin belajar siswa dengan dengan prestasi belajar
siswa diperkuat oleh hasil analisis uji t yang menunjukkan hubungan
tersebut signifikan, karena t hitung 2,726 lebih besar dari t tabel 1,661.
Hal ini berarti antara sikap disiplin belajar siswa dengan dengan prestasi
belajar mata pelajaran ekonomi terdapat hubungan yang positif dan
signifikan.
Sikap disiplin belajar yang dialami siswa memiliki hubungan
positif terhadap prestasi belajar siswa. Adanya sikap disiplin belajar yang
tinggi dari siswa akan mempengaruhi siswa untuk berusaha mencapai
hasil-hasil belajar yang diharapkan dengan baik sehingga dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya mata pelajaran ekonomi.
Sikap disiplin belajar siswa harus dapat diterapkan oleh para siswa
baik itu di dalam keluarga, sekolah maupun dalam masyarakat. Hal ini
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
akan menjadi tugas untuk siswa dalam mengembangkan sikap dan
perilaku siswa dalam mengatur pola hidup yang teratur dan terencana.
Siswa akan merasa memiliki rasa tanggung jawab yang besar dalam proses
belajar yang akan dicapai. Siswa yang memiliki sikap disiplin akan
cenderung lebih mandiri, bertanggung jawab, mempunyai semangat dalam
belajar dan prestasi yang dicapai juga akan baik.
Siswa dapat memiliki perencanaan-perencanaan dalam mengelola
waktu untuk belajar dan memiliki pedoman-pedoman yang baik dalam
belajar, sehingga siswa mampu menjalankan tugas belajar dengan
kemauan sendiri tanpa ada paksaan dari pihak luar. Hal ini siswa yang ada
sebagian besar sudah dapat menjalankan sikap disiplin belajar dengan baik
dan sikap ini harus dapat ditingkatkan lagi supaya prestasi belajar siswa
juga akan dapat meningkat pula.
Dalam menanamkan sikap disiplin belajar siswa kebanyakan
memiliki sikap yang teratur dan memiliki kemauan yang tinggi untuk
belajar sehingga dapat membentuk dan mengembangkan kepribadian yang
matang, memliki rasa tanggung jawab yang tinggi dalam belajar dan pada
akhirnya dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.
2. Hubungan antara lingkungan belajar di keluarga (X 2 ) dengan prestasi
belajar siswa (Y).
Hasil penelitian menyatakan bahwa ada hubungan yang positif
antara lingkungan belajar di keluarga dengan prestasi belajar siswa yang
koefisiensi korelasi 0,369 menunjukkan hubungan rendah. Positif artinya
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ada hubungan searah antara lingkungan belajar di keluarga dengan dengan
prestasi belajar siswa yaitu jika ada kenaikan atau penurunan lingkungan
belajar di keluarga maka akan terjadi secara bersama-sama hubungan yang
searah dengan prestasi belajar siswa. Hubungan yang positif antara
lingkungan belajar di keluarga dengan dengan prestasi belajar siswa
diperkuat oleh hasil analisis uji t yang menunjukkan hubungan tersebut
signifikan, karena thitung 2,337 lebih besar dari ttabel 1,661. Hal ini berarti
antara lingkungan belajar di keluarga dengan dengan prestasi belajar mata
pelajaran ekonomi terdapat hubungan yang positif dan signifikan.
Dalam lingkungan belajar di keluarga yang dialami siswa memiliki
hubungan positif terhadap prestasi belajar siswa. Adanya lingkungan
belajar di keluarga yang mendukung suasana belajar siswa dapat mencapai
hasil-hasil belajar yang diharapkan dengan baik sehingga akan
meningkatkan prestasi belajar siswa. Sebaliknya apabila lingkungan
belajar di keluarga yang tidak dapat mendukung siswa dalam belajar
sehingga prestasi bejar yang akan dicapai juga rendah.
Lingkungan belajar di keluarga memiliki peranan yang penting
dalam membentuk pola hidup dan sikap dari anak itu sendiri. Dalam
lingkungan belajar yang ada di keluarga siswa dapat mengalami
perkembangan dan kematangan dalam belajar apabila di keluarga dapat
mendukung, membantu dan memahami situasi dan kondisi anak dalam
kesempatan memperoleh belajar. Dari pihak keluarga seperti orang tua,
saudara dan juga pihak yang lain dalam hubungan keluarga harus dapat
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memperhatikan kebutuhan-kebutuhan yang dimiliki sebagai seorang siswa
seperti perlengkapan sekolah, buku-buku sekolah, uang saku dan
sebagainya.
Selain itu lingkungan belajar di keluarga dapat membantu dalam
proses belajar siswa seperti situasi dan kondisi di kekuarga yang tenang,
cara mendidik orang tua yang menanamkan sikap yang mandiri dalam
belajar, pengertian dari pihak keluarga yang dapat membantu anak untuk
belajar lebih nyaman, kebiasaaan dalam keluarga untuk melatih hidup
teraratur dalam belajar dan lain-lain. Hal ini dalam lingkugan belajar yang
ada di keluarga akan melatih, membantu dan membimbing anak untuk
lebih memiliki rasa tangggung jawab sebagai seorang siswa dalam
memperoleh prestasi belajar yang diharapkan oleh siswa dan keluarga.
3. Hubungan antara lingkungan belajar di sekolah (X 3 ) dengan prestasi
belajar siswa (Y).
Hasil penelitian menyatakan bahwa ada hubungan yang positif
antara lingkungan belajar di sekolah dengan prestasi belajar siswa yang
koefisiensi korelasi 0,386 menunjukkan hubungan rendah. Positif artinya
ada hubungan searah antara lingkungan belajar di sekolah dengan dengan
prestasi belajar siswa yaitu jika ada kenaikan atau penurunan lingkungan
belajar di sekolah maka akan terjadi secara bersama-sama hubungan yang
searah dengan prestasi belajar siswa. Hubungan yang positif antara
lingkungan belajar di sekolah dengan dengan prestasi belajar siswa
diperkuat oleh hasil analisis uji t yang menunjukkan hubungan tersebut
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
signifikan, karena thitung 2,469 lebih besar dari ttabel 1,661. Hal ini berarti
antara lingkungan belajar di sekolah dengan dengan prestasi belajar mata
pelajaran ekonomi terdapat hubungan yang positif dan signifikan.
Dalam lingkungan belajar di sekolah yang dialami siswa memiliki
hubungan positif terhadap prestasi belajar siswa. Lingkungan belajar di
sekolah memang sangat memiliki peranan yang penting dalam mendukung
suasana belajar siswa di sekolah, baik itu peranan guru yang ada, sarana
dan prasarana yang ada di sekolah, suasana lingkungan sekitar sekolah,
hubungan atau interaksi yang ada di dalam sekolah maupun di kelas dapat
membantu siswa mencapai hasil-hasil belajar yang diharapkan dengan
baik sehingga akan meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya mata
pelajaran ekonomi. Sebaliknya apabila lingkungan belajar di sekolah yang
tidak dapat mendukung siswa dalam belajar sehingga prestasi bejar yang
akan dicapai juga rendah.
Lingkungan belajar di sekolah akan berusaha memaksimalkan
usaha-usaha dalam menyelenggaraan pendidikan yang ada supaya para
siswa dapat meningkatkan prestasi belajarnya. Usaha-usaha yang
ditempuh antara lain keadaan sekolah maupun kelas yang bersih dan rapi;
pengadaan sarana dan prasarana yang lebih modern seperti laboratorium
komputer, projektor, laptop, buku-buku pelajaran yang terbaru; lingkungan
sekolah yang tenang dan nyaman.
Selain itu dalam lingkungan sekolah dapat menciptakan situasi
yang harmonis antar guru, antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan pihak-pihak sekolah yang lain. Diharapkan dalam lingkungan sekolah
mampu berkomunikasi yang baik supaya tidak mengganggu kegiatan
belajar mengajar di sekolah. Siswa dapat belajar lebih tenang dan serius
dengan keadaan sekolah yang lebih memusatkan kepentingan para
muridnya dalam proses belajar mengajar. Dengan demikian dari sekolah
harus memperhatikan lingkungan belajar di sekolah supaya para siswa
mampu belajar dengan maksimal dan sungguh-sungguh sehingga prestasi
belajar yang diharapkan siswa dan sekolah juga akan baik.
4. Hubungan antara lingkungan belajar di masyarakat (X 4 ) dengan prestasi
belajar siswa (Y).
Hasil penelitian menyatakan bahwa ada hubungan yang positif
antara lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa
yang koefisiensi korelasi 0,437 menunjukkan hubungan cukup. Positif
artinya ada hubungan searah antara lingkungan belajar di masyarakat
dengan dengan prestasi belajar siswa yaitu jika ada kenaikan atau
penurunan lingkungan belajar di masyarakat maka akan terjadi secara
bersama-sama hubungan yang searah dengan prestasi belajar siswa.
Hubungan yang positif antara lingkungan belajar di masyarakat dengan
dengan prestasi belajar siswa diperkuat oleh hasil analisis uji t yang
menunjukkan hubungan tersebut signifikan, karena thitung 2,414 lebih besar
dari ttabel 1,661. Hal ini berarti antara lingkungan belajar di keluarga
dengan dengan prestasi belajar mata pelajaran ekonomi terdapat
hubungan yang positif dan signifikan.
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lingkungan belajar di masyarakat yang dialami siswa memiliki
hubungan positif terhadap prestasi belajar siswa. Adanya lingkungan
belajar di masyarakat yang mendukung suasana belajar siswa, baik itu
dalam pergaulan, kegiatan-kegiatan masyarakat yang tidak membebani
siswa dalam belajar, kondisi lingkungan masyarakat sekitar yang tenang
pada jam belajar dapat membantu siswa dalam proses belajar yang
diharapkan dengan baik sehingga akan meningkatkan prestasi belajar
siswa khususnya mata pelajaran ekonomi. Sebaliknya apabila lingkungan
belajar di keluarga yang tidak dapat mendukung siswa dalam belajar
sehingga prestasi bejar yang akan dicapai juga rendah.
Setiap masyarakat dapat mempengaruhi pendidikan yang dicita-
citakan oleh para siswa. Dalam lingkungan belajar di masyarakat ini
membantu para siswa untuk menciptakan suasana masyarakat yang
mendukung belajar sehingga dapat belajar dengan maksimal. Usaha-usaha
yang dilakukan oleh siswa dalam lingkungan masyarakat sekitar adalah
sebagai berikut membantu menciptakan suasana yang tenang pada saat
jam belajar, mengawasi anak-anak dalam pergaulan di masyarakat,
membatasi diri dalam pergaulan di masyarakat, dapat memilih acara-acara
yang berguna di masyarakat, dapat menggunakan media massa dengan
sebaik-baiknya sesuai dengan kebutuhan siswa. Dengan demikian anak
dalam lingkungan masyarakat akan mempunyai rasa tanggung jawab
sebagai pelajar untuk menjalankan tugasnya yaitu belajar sehingga prestasi
yang diperoleh akan baik.
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Pegujian hubungan antara sikap disiplin belajar siswa (X1 ), lingkungan
belajar di keluarga (X 2 ), lingkungan belajar di sekolah (X 3 ), lingkungan
belajar di masyarakat (X 4 ) dengan prestasi belajar siswa (Y).
Hasil analisis regresi ganda diproleh harga koefisien regresi ganda
(R hitung ) sebesar 0,614 (lampiran VI halaman 130) dan menunjukkan
hubungan yang sedang. Koefisien tersebut menunjukkan adanya hubungan
yang positif antara sikap disiplin belajar siswa, lingkungan belajar di
keluarga, lingkungan belajar di sekolah, lingkungan belajar di masyarakat
dengan prestasi belajar siswa, artinya semakin tinggi sikap disiplin belajar
siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah dan
lingkungan belajar di masyarakat akan semakin tinggi pula prestasi belajar
siswa, begitu juga sebaliknya. Koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,377
(lampiran VI hal 130) termasuk dalam korelasi yang rendah antara sikap
disiplin belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di
sekolah, lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa.
Untuk mengetahui signifikan tidaknya harga koefisien regresi
ganda maka digunakan uji F pada taraf signifikansi 5%. Harga Fhitung
diperoleh sebesar 13.897 sedangkan Ftabel dengan derajat kebebasan db
pembilang 4 dan db penyebut 92 sebesar 2,471. Dengan demikian ada
hubungan yang positif dan signifikan sikap disiplin belajar siswa,
lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah, lingkungan
belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa. Hal ini berarti bila sikap
disiplin belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sekolah, lingkungan belajar di masyarakat ditingkatkan maka prestasi
belajar siswa juga akan meningkat, begitu juga sebaliknya.
Hal ini akan menjadi masukan bagi siswa bahwa sikap disiplin
belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah,
lingkungan belajar di masyarakat mempengaruhi prestasi belajar siswa
khususnya dalam mata pelajaran ekonomi. Sehingga siswa akan dapat
meningkatkan sikap disiplin belajar dengan lebih serius dan dapat
memanfaatkan suasana lingkungan belajar yang baik dalam belajar sehingga
siswa akan dapat mencapai hasil belajar yang diharapkan.
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI
KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil penelitian pada siswa SMK Sanjaya Pakem maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara antara sikap disiplin
belajar siswa dengan dengan prestasi belajar ekonomi siswa.. Hal ini
didukung oleh hasil perhitungan korelasi dengan r xy = 0,414. Hubungan
tersebut signifikan karena didukung dengan statistik uji t yang
menunjukkan thitung (2,726) lebih besar dari ttabel(1,661).
2. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar di
keluarga dengan prestasi belajar siswa Hal ini didukung oleh hasil
perhitungan korelasi dengan r xy = 0,369. Hubungan tersebut signifikan
karena didukung dengan satatistik uji t yang menunjukkan thitung (2,337)
lebih besar dari ttabel (1,661).
3. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar di
sekolah dengan prestasi belajar siswa. Hal ini didukung oleh hasil
perhitungan korelasi dengan r xy = 0,386. Hubungan tersebut signifikan
karena setelah diuji dengan satatistik uji t yang menunjukkan thitung
(2,469) lebih kecil dari ttabel (1,661).
4. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar di
masyarakat dengan prestasi belajar siswa. Hal ini didukung oleh hasil
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perhitungan korelasi dengan r xy = 0,473. Hubungan tersebut signifikan
karena setelah diuji dengan statistik uji t yang menunjukkan thitung (2,414)
lebih kecil dari ttabel (1,661).
5. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara sikap disiplin belajar
siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah ,
lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa. Hal ini
didukung oleh hasil perhitungan teknik analisa regresi ganda dengan
Ry 4,3,2,1 = 0,616. Hubungan tersebut signifikan karena didukung dengan uji
F yang menunjukkan Fhitung(13.897) lebih besar dari Ftabel(2,471).
B. Keterbatasan Penelitian
Hal-hal yang menyebabkan keterbatasan penelitian adalah:
1. Penelitian dilakukan di kelas 2 saja karena dari pihak sekolah hanya
mengijinkan untuk meneliti di kelas 2 dengan alasan keterbatasan waktu
mengingat waktu mendekati ujian akhir.
2. Semua data penelitian tersebut diperoleh dari koesioner yang telah diisi
oleh para siswa yang bersangkutan sehingga kebenaran peneltian ini
tergantung dari keseriusan siswa dalam mengisi koesioner.
3. Penulis tidak bisa melacak kebenaran data yang diperoleh dari responden.
Apabila responden dalam menjawab kuesioner tidak secara jujur maka
hasil penelitian ini tentu tidak berlaku secara penuh.
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Kemampuan penulis yang terbatas untuk membuat daftar pertanyaan
kuesioner, waktu dan biaya sehingga masih memiliki ketebatasan dalam
menyusun skripsi.
C. Saran-saran
1. Bagi lembaga pendidikan SMK SANJAYA PAKEM untuk
mempertahankan dan terus meningkatkan kondisi dan aturan-aturan yang
ada di sekolah supaya para siswa dapat menanamkan sikap disiplin dalam
belajar, memperhatikan lingkungan sekitar di sekolah supaya dapat
membantu dan memperlancar proses belajar-mengajar, meningkatkan
kualitas sebagai pendidik sehingga dapat mencapai prestasi belajar siswa
yang diharapkan.
2. Bagi para siswa hendaknya selalu membiasakan untuk mematuhi peraturan
yang ada di sekolah sehingga dapat menanamkan sikap disiplin yang
tinggi, memanfaatkan lingkungan belajar yang ada dengan baik
3. Bagi orang tua, harus selalu memperhatikan dan mendorong untuk belajar
pada waktu jam belajar di rumah maupun di sekolah,menanamkan pola
hidup yang teratur dalam belajar sehingga akan memiliki rasa disiplin
yang tinggi sehingga anak dapat meningkatkan prestasi belajar sesuai
dengan harapan orang tua.
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmad, H. Sosiologi Pendidikan. Penerbit Bina Ilmu, Surabaya. 1982 Arikunto Suharsimi. Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktik. PT. Rineka
Cipta. Jakarta. 1991 Arikunto Suharsimi. Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktik. PT. Rineka
Cipta. Jakarta. 1997 Arikunto Suharsimi. Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktik. PT. Rineka
Cipta. Jakarta. 2002 Davies, Ivor K. Pengelolaan Belajar. Rajawali Pers, Jakarta. 1987
Ghozali, Imam. (2002) Aplikasi Analisis Multivariat Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hamalik Oemar. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara, Jakarta. 2001
Mahmud Dimyati, dan Mujiono. Psikologi Pendidikan Suatu Penerapan Terapan, Edisi kedua, BPFE, Yogyakarta. 1999
Makmun, Abin Syamsudin. Psikologi Pendidikan – Perangkat Sistem Pengajaran Modul. Rosdakarya, Bandung. 2002
Masidjo Ign. Penilaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Penerbit Kanisius.
Yogyakarta. 1995
Nana Sudjana,, Penilaian Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung. 1990
Orost, S.J. Sekolah: Mengajar atau Mendidik?. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
1998 Purwanto, Ngalim. Psikologi Pendidikan. PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
1990
Roetiyah, N.K. Masalah-Masalah Ilmu Keguruan. Penerbit Remadja Karya CV. Bandung. 1982
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Rudolf Dreikurs dan Rearkassel. Disiplin Tanpa Hukuman. Remaja Karya,
Bandung. 1986.
Santoso, Singgih. Menguasai Stastitik di Era Informasi dengan SPSS 12. Jakarta: Elex Media Komputindo. 2005
Schaefer Charles. Bagaimana Membimbing, Mendidik dan Mendisiplinkan Anak Secara Efektif. Restu Agung, Jakarta. 1997
Sugiono. Statistik Untuk Penelitian. CV. Alfabet, Bandung. 2006
Suryobrata, Sumadi. Psikologi Pendidikan. CV. Rajawali, Jakarta. 1984
Sutrisno Hadi . Analisis Butir untuk Instrumen, Yogyakarta: Andi Offset. 1990
Sutrisno Hadi. Analisis Regresi. Edisi Kedua, Cetakan Keenam, Andi Offset, Yogyakarta. 1990
Syah Muhibbin. Psikologi Pendidikan. Suatu Pendekatan Baru. Penerbit
Remadja Rosda Karya. Bandung. 1995
The Liang Gie. Cara Belajar Yang Efisien. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 1982
Winkel, W.S. Psikologi Pengajaran dan Evaluasi Belajar. Penerbit PT
Gramedia, Jakarta. 1986 Winkel, W.S. Psikologi Pengajaran dan Evaluasi Belajar. Penerbit PT
Gramedia, Jakarta. 1991 Winkel, W.S. Psikologi Pengajaran. Penerbit PT Gramedia, Jakarta. 1989
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 1
KOESIONER
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hal : Pengisian kuesioner penelitian
Kepada Yth. Siswa SMK SANJAYA PAKEM
Sleman
Dengan hormat,
Saya adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FKIP, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Saya bermaksud mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan
Antara Sikap Disiplin Belajar Siswa Dan Lingkungan Belajar Siswa Dengan
Prestasi Belajar Siswa”, dalam rangka penyusunan tugas akhir (skripsi).
Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan saudara menjadi
responden uji coba kuesioner penelitian ini. Saya berharap saudara berkenan
untuk menjawab keseluruhan pertanyaan sesuai dengan keadaan yang
sesungguhnya. Sejalan dengan aktiva penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan
jawaban saudara dan memastikan bahwa jawaban saudara hanyalah semata-mata
untuk tujuan penelitian ilmiah ini.
Saya menyadari bahwa pengisian koesioner ini sedikit banyak
mengganggu aktivitas saudara. Oleh sebab itu, saya mohon maaf sebelumnya.
Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerja sama saudara,
saya ucapkan terima kasih.
Yogyakarta, Mei 2007
Hormat saya
Wisnu Kurniawan
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Angket Kuisioner
A. Identitas Responden
1. Nama Siswa :
2. Kelas :
3. Jenis Kelamin :
B. Kuesioner
Keterangan Jawaban S : Sering KK : Kadang Kadang JR : Jarang TP : Tidak Pernah
1. Angket Sikap Disiplin Belajar Siswa
No URAIAN S KK JR TP1 Saya berusaha menyelesaikan tugas yang
diberikan guru dengan sebaik-baiknya?
2 Saya belajar sesuai dengan pengaturan jadwal, jam, dan persiapan secara baik?
3 Saya mempelajari bahan mata pelajaran untuk esok hari?
4 Saya taat mengikuti dan menaati tata tertib di kelas?
5 Saya memperhatikan pelajaran yang dijelaskan gurunya dan mencatat hal-hal yang penting?
6 Saya belajar atas kemauan saya sendiri?
7 Saya berusaha untuk tidak mengganggu teman saat pelajaran di kelas berlangsung?
8 Saya lebih suka menunda pekerjaan rumah?
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9 Saya datang ke sekolah tidak selalu terlambat?
10 Saya selalu ramai pada saat pelajaran di kelas?
2. Angket Lingkungan Belajar Siswa di Keluarga
NO URAIAN S KK JR TP
1 Orang tua saya selalu memberikan dorongan dan semangat untuk belajar?
2 Kebiasaan Saudara-saudaraku dalam lingkungan keluarga yang rajin belajar membuatku turut untuk rajin belajar?
3 Saya dibiarkan saja oleh orang tua ketika saya tidak belajar?
4 Orang tua saya selalu menanyakan hasil ulangan kepada saya?
5 Orang tua saya sering menyuruh saya untuk belajar?
6 Keadaan ekonomi keluargaku yang berkecukupan dapat mendukung saya dalam belajar?
7 Tingkat pendidikan orang tuaku membuat saya terpacu untuk belajar lebih rajin?
8 Suasana keluarga yang ramai maembuat saya malas untuk belajar?
9 Uang saku yang pas-pasan atau kadang tidak diberi oleh orang tua membuat saya malas untuk belajar?
10 Orang tua saya yang dapat menunjukkan kasih sayang dapat mempengaruhi saya dalam belajar?
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Angket Lingkungan Belajar Siswa di Sekolah
NO URAIAN S KK JR TP
1 Sikap guru dalam menyajikan materi pelajaran dengan baik dapat mendukung siswa dalam belajar?
2 Saya senang apabila ada jam kosong?
3 Tidak ada sanksi yang diberikan guru ketika saya tidak mengerjakan tugas rumah membuat saya malas belajar?
4 Lingkungan sekolah yang bersih luas, terang, membuat saya merasa senang untuk belajar?
5 Adanya guru membantu siswa mengatasi permasalahan-permasalahan belajar yang saya hadapi membuat saya malas belajar?
6 Guru yang mengajar secara variatif membuat saya semangat untuk belajar?
7 Hubungan teman yang kurang akrab membuat saya merasa terganggu dalam belajar?
8 Media belajar di kelas seperti papan tulis, meja, kursi dan OHP yang baik dapat mendukung saya belajar?
9 Dengan membuat perencanaan pembelajaran yang dibuat guru akan membantu siswa dalam mempersiapkan strategi dalam belajar?
10 Dengan adanya tugas rumah akan membantu siswa dalam belajar di rumah?
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Angket Lingkungan Belajar Siswa di Masyarakat
NO URAIAN S KK JR TP
1 Jalinan hubungan yang erat di antara lingkungan masyarakat kami memudahkan saya untuk belajar?
2 Adanya jam belajar yang ditetapkan dalam masyarakat membantu saya dalam belajar?
3 Saya dapat mengatur waktu bermain dengan teman bermain di lingkungan sekitar?
4 Saya senang dan tertarik dengan kegiatan-kegiatan di lingkungan masyarakat sehingga malas untuk belajar?
5 Saya sering membaca novel, komik, menonton TV bersama teman-teman yang membuat saya lupa belajar?
6 Adanya kontrol diri dalam bergaul sangat penting agar belajar saya tidak terganggu?
7 Saya dapat membatasi dalam bergaul sesama teman-teman supaya saya tidak melupakan tugas saya sebagai belajar?
8 Suasana masyarakat yang tenang dapat membantu saya dalam belajar?
9 Kegiatan pemuda seperti karang taruna, olah raga, kesenian yang ada dalam masyarakat tidak akan mengembangkan bakat dan kemampuan yang saya miliki?
10 Saya lebih suka maen game net, PS sama temen-temen daripada kelompok belajar?
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 2
VALIDITAS DAN REABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
VALIDITAS DAN REABILITAS
Sikap Disiplin Belajar
No Btr 1 Btr 2 Btr 3 Btr 4 Btr 5 Btr 6 Btr 7 Btr 8 Btr 9 Btr 10 1 2 2 3 3 4 4 3 3 3 4 2 3 4 2 4 3 3 2 4 4 3 3 2 3 2 3 4 2 4 3 3 4 4 3 2 3 2 3 3 2 2 4 3 5 2 3 2 3 2 3 3 3 3 4 6 2 3 2 2 4 3 3 3 3 3 7 2 4 3 3 3 2 3 4 3 3 8 3 2 2 4 2 4 1 3 4 3 9 3 4 1 2 4 3 2 2 3 4 10 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 11 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 12 3 2 4 2 2 4 2 4 1 2 13 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 14 3 2 1 2 2 2 1 2 2 1 15 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 16 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 17 2 2 2 2 2 3 3 2 4 4 18 3 2 3 2 3 1 3 3 3 3 19 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 20 2 1 3 1 3 3 4 1 3 3 21 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 22 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 23 3 2 4 3 2 4 4 3 4 2 24 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 25 1 2 1 2 2 2 2 2 1 3 26 2 4 3 2 4 3 3 2 3 3 27 1 3 2 2 2 1 1 3 2 1 28 2 3 4 4 4 3 2 3 4 3 29 1 2 2 3 1 3 2 2 2 2 30 2 2 2 1 2 4 3 3 3 4
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lingkungan Belajar di keluarga
No Btr 1 Btr 2 Btr 3 Btr 4 Btr 5 Btr 6 Btr 7 Btr 8 Btr 9 Btr 10 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 4 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 4 2 4 2 3 4 4 3 3 5 4 3 3 2 2 2 3 1 2 3 6 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 7 2 3 2 1 2 2 3 1 1 2 8 4 4 3 3 3 3 4 4 2 2 9 3 3 3 2 4 2 4 2 3 2 10 4 2 2 2 2 1 2 3 2 2 11 3 3 3 3 3 2 3 4 2 4 12 4 4 3 3 4 3 3 4 3 2 13 4 3 3 3 3 4 4 3 2 3 14 2 2 2 2 2 2 2 4 3 2 15 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 16 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 17 2 2 1 2 2 3 3 2 2 1 18 3 3 4 3 3 2 3 4 2 2 19 4 2 3 3 2 1 3 2 4 3 20 2 4 3 4 3 3 3 3 2 3 21 4 3 2 2 4 4 2 3 1 2 22 3 3 2 2 4 2 4 3 3 3 23 2 2 1 3 3 3 3 3 2 2 24 4 4 3 2 2 4 3 3 3 2 25 2 3 2 2 3 3 4 2 2 1 26 3 4 4 4 2 4 3 3 3 4 27 4 3 2 2 3 4 3 3 2 3 28 2 2 2 1 2 3 2 2 1 2 29 2 4 3 2 3 2 1 2 2 2 30 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lingkungan Belajar di Sekolah
No Btr 1 Btr 2 Btr 3 Btr 4 Btr 5 Btr 6 Btr 7 Btr 8 Btr 9 Btr 10 1 3 2 1 2 2 3 2 2 1 3 2 2 2 2 4 3 2 1 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 6 4 3 3 4 3 3 2 3 4 4 7 3 4 3 2 3 3 2 3 4 2 8 3 2 4 2 4 3 1 2 3 2 9 3 2 1 3 2 3 2 2 1 4 10 4 3 2 3 2 3 2 3 4 3 11 3 3 4 4 2 2 3 1 3 2 12 3 2 3 3 2 3 2 2 1 2 13 4 4 4 2 3 4 3 3 2 2 14 3 4 3 3 3 3 2 2 2 3 15 4 4 4 4 3 4 3 4 2 4 16 3 3 3 2 4 2 1 4 3 2 17 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 18 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 19 3 3 4 3 3 3 2 3 1 3 20 2 4 4 4 4 4 2 3 2 2 21 3 2 3 1 2 3 3 1 3 1 22 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 23 3 3 3 4 2 3 1 3 3 2 24 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 25 3 3 3 4 2 3 1 3 3 2 26 3 2 2 3 2 2 4 4 4 4 27 4 3 4 3 2 3 2 2 3 1 28 2 3 2 1 4 3 4 4 2 2 29 3 4 4 3 3 3 2 4 3 2 30 2 2 3 2 2 2 1 3 2 2
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lingkungan Belajar di Masyarakat
No Btr 1 Btr 2 Btr 3 Btr 4 Btr 5 Btr 6 Btr 7 Btr 8 Btr 9 Btr 10 1 2 2 1 3 2 3 2 2 3 2 2 4 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 4 4 3 4 2 4 4 4 3 3 3 3 4 2 3 2 3 5 3 2 3 3 4 3 4 4 3 2 6 2 2 4 3 2 2 2 2 2 2 7 4 2 4 4 3 4 3 3 4 3 8 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 9 4 3 4 4 3 4 3 2 3 3 10 4 4 3 3 2 4 4 4 2 2 11 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 12 4 3 2 2 2 4 4 4 4 4 13 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 14 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 15 3 4 3 2 2 3 4 4 3 2 16 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 17 4 2 3 2 2 3 3 3 2 2 18 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 19 4 2 1 2 2 1 3 2 3 3 20 4 3 3 2 3 3 3 4 4 2 21 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 22 3 4 3 2 3 4 3 2 3 3 23 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 24 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 25 3 3 3 2 3 3 3 4 3 2 26 4 3 2 4 2 3 2 4 4 3 27 1 2 3 4 3 4 3 2 3 4 28 3 1 3 2 4 3 3 3 2 3 29 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2 30 2 2 3 1 2 2 2 3 3 2
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Sikap Disiplin Belajar Siswa N of Cases = 30.0
N of
Statistics for Mean Variance Std Dev Variables Scale 26.2333 17.6333 4.1992 10 Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Squared Alpha if Item if Item Total Multiple if Item Deleted Deleted Correlation Correlation Deleted BUTIR1 24.0000 15.8621 .2766 .3082 .7006 BUTIR2 23.6333 15.5506 .2453 .4409 .7066 BUTIR3 23.7667 14.7368 .3538 .4567 .6895 BUTIR4 23.7000 14.8379 .3668 .3736 .6873 BUTIR5 23.5000 13.6379 .5054 .5752 .6613 BUTIR6 23.5000 15.1552 .2782 .2883 .7026 BUTIR7 23.6667 14.7126 .3317 .4354 .6938 BUTIR8 23.5667 15.4264 .3045 .4295 .6969 BUTIR9 23.4000 13.6966 .5251 .4509 .6584 BUTIR10 23.3667 13.8264 .4793 .5847 .6665
Reliability Coefficients 10 items Alpha = .7094 Standardized item alpha = .7053
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Lingkungan Belajar di Keluarga N of Cases = 30.0 N of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables Scale 27.2000 17.4069 4.1722 10
Item-total Statistics
Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Squared Alpha if Item if Item Total Multiple if Item Deleted Deleted Correlation Correlation Deleted BUTIR1 24.2333 14.5299 .3606 .2546 .7081 BUTIR2 24.2000 14.3034 .4542 .3757 .6934 BUTIR3 24.6333 14.5161 .4256 .4311 .6980 BUTIR4 24.7000 13.1138 .6558 .6525 .6587 BUTIR5 24.3667 15.5506 .2481 .1584 .7234 BUTIR6 24.4667 15.0161 .2432 .2282 .7290 BUTIR7 24.1667 14.8333 .3375 .3236 .7114 BUTIR8 24.4667 13.9126 .4230 .4280 .6976 BUTIR9 24.8333 14.9023 .3585 .3718 .7081 BUTIR10 24.7333 14.6161 .3688 .3493 .7065
Reliability Coefficients 10 items
Alpha = .7256 Standardized item alpha = .7274
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Lingkungan Belajar di Sekolah N of Cases = 30.0 N of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables Scale 28.1000 16.8517 4.1051 10 Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Squared Alpha if Item if Item Total Multiple if Item Deleted Deleted Correlation Correlation Deleted BUTIR1 25.0000 14.5517 .4167 .5391 .6505 BUTIR2 25.1667 13.6609 .5307 .5230 .6285 BUTIR3 25.0333 13.9644 .3287 .5622 .6615 BUTIR4 25.1667 14.1437 .2763 .4843 .6729 BUTIR5 25.3000 14.1483 .3710 .5164 .6537 BUTIR6 25.1000 14.4379 .4636 .5837 .6449 BUTIR7 25.8333 14.0747 .2871 .3605 .6707 BUTIR8 25.3667 13.8954 .3681 .3509 .6537 BUTIR9 25.5000 14.1207 .2658 .4321 .6758 BUTIR10 25.4333 14.3230 .2611 .6374 .6753
Reliability Coefficients 10 items Alpha = .6821 Standardized item alpha = .7048
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Lingkungan Belajar di Masyarakat N of Cases = 30.0 N of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables Scale 29.2667 16.5471 4.0678 10 Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Squared Alpha if Item if Item Total Multiple if Item Deleted Deleted Correlation Correlation Deleted BUTIR1 26.0667 14.0644 .3038 .2481 .7054 BUTIR2 26.5667 14.2540 .2771 .2456 .7096 BUTIR3 26.4000 14.0414 .3273 .3168 .7010 BUTIR4 26.4667 13.4299 .3587 .2970 .6971 BUTIR5 26.4667 14.1885 .3434 .2552 .6981 BUTIR6 26.1667 12.1437 .6266 .4927 .6451 BUTIR7 26.3333 13.9540 .4570 .3556 .6828 BUTIR8 26.2000 12.8552 .5066 .4692 .6691 BUTIR9 26.2333 14.5989 .2938 .2937 .7052 BUTIR10 26.5000 14.7414 .2580 .2929 .7104
Reliability Coefficients 10 items Alpha = .7153 Standardized item alpha = .7135
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 3
DATA INDUK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA SPSS
Sikap Disiplin Belajar Siswa
KBS
1 KBS
2 KBS
3 KBS
4 KBS
5 KBS
6 KBS
7 KBS
8 KBS
9 KBS10
1 2 2 2 2 2 2 1 3 2 4 2 2 3 3 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 5 2 4 3 2 3 3 3 3 4 3 6 3 3 2 3 2 2 3 3 4 3 7 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 8 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 9 3 4 4 2 2 2 3 2 3 2 10 4 3 2 2 2 3 2 3 4 3 11 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 12 2 2 3 4 3 3 2 4 4 3 13 2 3 2 4 3 3 3 4 4 3 14 2 3 2 3 4 4 3 4 4 4 15 2 1 2 2 2 2 3 3 3 2 16 2 1 2 2 2 2 3 3 3 3 17 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 18 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 19 1 4 2 3 3 2 1 2 3 4 20 3 2 3 2 3 2 2 3 2 4 21 3 2 2 3 3 2 3 3 3 4 22 3 2 3 2 4 3 3 3 3 4 23 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 24 2 2 2 3 2 4 2 2 3 3 25 2 2 2 3 2 1 2 4 2 2 26 3 3 3 3 4 3 1 2 3 2 27 2 2 2 3 3 2 2 2 4 3 28 3 3 2 3 3 4 2 3 3 4 29 3 2 4 4 4 4 2 3 3 3 30 2 2 3 3 3 2 4 2 2 3 31 2 3 2 2 3 4 2 3 3 4 32 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 33 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 34 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35 3 2 2 2 3 4 3 4 2 4
36 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 37 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 38 2 4 2 4 4 3 3 3 4 4 39 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 40 3 3 2 2 2 2 1 3 3 3 41 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 42 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 43 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 44 4 2 3 4 4 3 4 3 4 3 45 3 4 3 2 3 4 2 2 2 3 46 4 2 2 2 3 3 2 3 4 3 47 2 4 2 4 3 2 3 2 3 2 48 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 49 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 50 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 51 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 52 2 2 3 4 4 4 3 4 4 3 53 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 54 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 55 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 56 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 57 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 58 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 59 3 2 2 3 2 2 4 3 3 3 60 3 4 3 2 4 4 1 3 3 3 61 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 62 2 2 2 2 4 2 4 4 3 3 63 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 64 2 2 3 3 3 2 4 3 4 4 65 3 2 2 4 4 2 3 4 3 4 66 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 67 3 2 4 4 4 3 3 3 4 3 68 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 69 2 2 3 4 4 4 3 3 4 4 70 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 71 2 2 2 4 3 2 3 3 3 2 72 2 3 2 2 2 2 4 2 2 2 73 2 2 2 4 3 3 3 2 4 3 74 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3
76 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 77 3 2 2 3 3 2 4 3 2 4 78 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 79 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 80 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 81 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 82 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 83 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 84 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 85 2 3 2 4 3 2 4 4 4 3 86 3 2 2 4 4 3 3 4 4 4 87 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 88 2 3 2 3 4 4 4 4 4 4 89 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 90 3 2 2 4 3 2 3 3 3 3 91 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 92 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 93 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 94 2 2 2 3 3 2 2 3 3 4 95 3 2 3 4 3 2 3 3 3 2 96 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 97 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 98 3 2 2 4 3 2 3 3 3 3 Total N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98
Lingkungan Belajar di keluarga
LBK
1 LBK
2 LBK
3 LBK
4 LBK
5 LBK
6 LBK
7 LBK
8 LBK
9 LBK10
1 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 2 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 4 3 3 3 2 2 4 4 3 4 4 5 2 2 1 3 2 2 4 2 2 4 6 4 3 3 2 4 3 3 2 4 4 7 4 3 3 2 2 4 4 4 4 4 8 4 3 3 2 2 2 4 3 4 4 9 4 2 2 4 4 4 3 2 4 4
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10 4 2 3 3 4 4 4 3 3 4
11 3 2 3 1 3 4 1 1 3 2 12 3 2 3 1 3 4 1 1 3 2 13 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 14 4 4 3 4 1 4 3 4 4 4 15 3 2 2 2 2 4 3 3 4 3 16 2 2 2 1 2 3 4 2 4 4 17 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 18 3 2 4 3 4 2 4 2 4 2 19 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 20 4 2 3 2 3 2 2 4 4 4 21 4 2 3 2 3 4 2 3 4 4 22 4 1 3 2 4 4 4 4 4 4 23 4 4 4 3 4 4 3 3 2 4 24 3 2 3 2 3 3 3 3 4 4 25 4 3 3 2 3 3 4 4 4 4 26 4 2 4 1 2 4 4 4 4 4 27 3 1 2 2 3 4 1 4 4 4 28 3 1 4 1 4 2 4 3 4 3 29 3 3 4 3 4 2 2 3 4 4 30 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 31 4 2 4 3 4 4 3 3 1 3 32 4 3 4 3 3 2 4 2 4 4 33 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 34 4 3 4 3 3 3 4 1 2 4 35 3 3 2 1 2 1 4 1 3 2 36 4 4 3 2 4 4 2 2 3 2 37 3 2 3 2 3 2 3 4 4 3 38 4 2 2 1 3 1 2 4 2 2 39 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 40 2 2 3 1 3 2 3 2 3 2 41 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 42 2 2 3 2 3 2 2 3 4 3 43 2 1 3 1 2 1 1 2 2 2 44 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 45 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 46 4 3 4 2 1 2 4 3 2 4 47 2 2 3 2 2 2 3 2 4 3 48 3 2 3 2 3 4 2 3 3 4 49 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
51 2 1 2 2 2 3 3 4 4 4 52 4 2 3 3 3 3 2 4 4 3 53 4 2 4 3 4 3 4 4 4 4 54 2 2 2 1 2 3 3 3 3 2 55 4 3 3 2 3 4 3 4 4 4 56 3 3 3 1 2 3 1 3 3 3 57 3 4 3 2 4 2 2 2 4 4 58 2 2 1 1 2 3 4 2 1 4 59 4 4 2 2 4 4 4 3 4 4 60 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 61 4 3 4 1 4 2 3 3 4 2 62 2 3 3 2 3 2 4 3 4 3 63 4 3 4 2 3 4 3 3 3 3 64 4 2 4 2 2 3 2 3 4 4 65 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 66 3 2 3 2 4 2 2 4 4 4 67 4 2 4 2 4 4 4 2 2 4 68 3 4 3 2 4 2 2 2 4 4 69 3 3 4 2 2 3 4 3 4 4 70 3 2 3 2 4 2 2 4 4 4 71 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 72 2 1 4 1 2 2 1 2 2 2 73 4 3 4 2 2 2 3 4 3 4 74 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 75 3 2 3 2 3 3 2 3 3 4 76 4 3 4 2 4 3 3 4 4 4 77 3 2 3 1 3 2 3 2 4 4 78 2 1 2 1 2 3 3 3 1 2 79 4 3 3 2 4 3 3 3 4 4 80 4 3 2 2 4 4 3 2 4 4 81 4 2 4 2 4 3 2 2 4 4 82 2 4 3 2 3 3 1 2 2 2 83 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 84 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 85 4 3 3 3 2 2 3 4 4 4 86 2 1 4 2 3 2 1 3 4 4 87 3 3 3 2 4 4 4 3 4 2 88 3 2 3 2 4 3 3 3 4 4 89 3 3 3 1 4 3 3 2 4 4
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90 2 2 4 2 4 2 3 4 4 4
91 4 3 4 2 3 3 3 3 3 4 92 2 1 2 2 2 2 3 3 3 2 93 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 94 4 3 4 2 3 4 4 2 4 3 95 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 96 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 97 4 4 4 1 4 1 4 4 4 4 98 4 4 3 2 2 4 4 3 4 4 Total N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98
Lingkungan belajar di sekolah
LBS
1 LBS
2 LBS
3 LBS
4 LBS
5 LBS
6 LBS
7 LBS
8 LBS
9 LBS10
1 3 4 4 2 2 3 3 4 3 2 2 2 4 2 3 2 2 3 2 4 2 3 3 3 3 4 2 3 1 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 5 4 4 4 4 2 3 2 4 4 4 6 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 7 3 4 3 3 2 2 1 4 3 2 8 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 9 3 2 3 1 2 2 2 3 3 2 10 4 4 2 3 3 4 2 2 3 3 11 2 2 3 3 3 2 1 4 4 3 12 3 4 2 3 3 3 2 3 3 2 13 3 4 4 3 2 4 1 2 4 3 14 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 15 3 4 3 3 3 3 2 4 4 2 16 2 2 2 3 2 2 2 4 4 2 17 3 3 2 3 2 2 2 3 4 3 18 3 3 4 4 4 3 3 2 4 3 19 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 20 3 2 4 3 4 3 2 2 3 2 21 3 3 2 2 3 3 1 3 3 2 22 3 3 3 2 3 3 2 4 3 2 23 3 3 3 4 4 4 2 4 3 3 24 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 25 2 4 2 2 3 3 1 2 4 3
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26 2 3 2 2 2 3 1 2 3 2 27 3 3 3 4 3 3 3 4 4 2 28 3 2 3 3 2 2 2 4 3 2 29 3 4 3 2 2 2 3 2 4 3 30 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 31 3 4 3 2 3 3 1 3 3 2 32 2 3 2 2 4 2 1 4 4 2 33 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 34 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 35 3 4 3 2 3 3 2 3 4 2 36 2 4 3 4 4 3 2 3 3 2 37 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 38 3 4 3 2 2 2 2 2 4 2 39 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 40 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 41 2 4 4 4 4 4 2 4 3 2 42 2 4 3 1 2 4 2 4 4 4 43 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 44 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 45 3 3 2 4 3 3 2 3 3 2 46 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 47 2 2 3 4 2 3 1 4 4 2 48 3 3 3 3 4 3 1 2 3 4 49 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 50 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 51 3 4 4 2 4 4 1 4 3 4 52 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 53 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 54 3 4 4 3 2 2 3 3 3 2 55 2 4 2 3 2 2 2 2 3 3 56 2 4 3 3 2 3 2 4 3 4 57 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 58 2 2 3 3 4 3 2 4 3 2 59 4 4 4 4 2 3 3 4 4 2 60 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 61 4 4 4 3 2 3 2 4 4 4 62 3 1 3 2 2 3 2 2 2 2 63 4 3 4 4 2 3 2 4 4 3 64 3 2 3 3 3 2 2 1 2 2 65 2 3 4 4 2 2 2 2 3 3
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 67 2 3 3 3 2 3 3 4 2 3 68 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 69 4 4 2 3 3 3 2 4 4 2 70 4 4 4 4 2 2 2 3 3 2 71 3 3 4 3 2 3 2 4 4 2 72 3 4 4 2 2 4 1 3 3 4 73 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 74 3 3 2 4 2 2 2 4 4 2 75 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 76 3 4 3 3 3 4 2 4 4 2 77 3 2 3 4 4 3 3 4 3 3 78 4 4 4 2 3 4 2 3 4 2 79 2 4 2 2 3 4 3 3 3 1 80 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 81 3 3 3 3 2 3 2 3 4 2 82 3 2 4 2 3 2 3 4 3 2 83 4 4 4 4 3 3 2 4 4 2 84 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 85 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 86 3 3 4 4 2 3 2 3 3 4 87 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 88 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 89 3 3 3 4 2 3 2 4 3 3 90 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 91 3 2 4 3 4 4 2 4 3 3 92 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 93 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 94 4 4 3 4 3 4 2 2 4 3 95 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 96 2 4 4 4 3 3 3 4 4 4 97 3 4 4 4 3 3 2 4 3 3 98 3 4 3 3 3 2 4 4 3 3 Total N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lingkungan belajar di masyarakat
LBM
1 LBM
2 LBM
3 LBM
4 LBM
5 LBM
6 LBM
7 LBM
8 LBM
9 LBM
10 1 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2 2 2 4 1 1 2 2 1 3 2 3 4 4 2 2 3 4 2 2 3 3 4 3 3 3 4 2 4 3 3 4 3 5 2 3 3 4 2 3 4 4 4 3 6 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 7 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 8 3 3 4 4 2 4 4 3 3 3 9 2 3 3 4 3 3 2 3 4 3 10 2 2 2 3 3 3 3 4 3 2 11 4 4 4 4 4 4 1 4 3 4 12 4 2 2 3 3 3 3 2 3 2 13 4 2 4 4 4 4 3 3 4 2 14 4 3 3 2 4 3 3 3 4 2 15 3 3 3 2 3 2 2 3 4 3 16 3 2 2 3 3 2 4 4 3 2 17 3 2 3 2 3 3 2 3 4 2 18 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 19 2 1 3 3 2 4 2 1 2 2 20 3 2 4 4 3 4 2 4 4 3 21 2 2 3 3 4 2 3 2 4 3 22 3 2 3 4 2 3 2 3 3 2 23 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 24 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 25 4 2 2 2 2 2 1 4 3 3 26 4 2 2 2 2 2 1 4 3 3 27 2 2 3 3 1 3 4 2 3 1 28 3 1 1 3 1 3 2 3 3 3 29 4 1 4 3 3 4 3 4 4 2 30 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 31 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 32 2 4 4 2 4 4 4 2 3 3 33 3 2 3 3 2 4 3 3 3 4 34 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 35 3 1 2 3 2 4 2 2 3 3 36 4 4 3 1 3 2 3 3 3 3
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37 3 2 3 3 3 4 4 3 4 2 38 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 39 2 4 3 4 3 3 3 2 3 2 40 3 2 2 3 3 4 2 2 3 3 41 2 4 3 2 3 2 4 2 2 4 42 4 4 2 2 3 3 4 2 2 1 43 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 44 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 45 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 46 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 47 2 2 3 4 2 3 3 2 3 2 48 4 3 2 2 3 4 3 2 4 3 49 4 3 4 4 4 3 4 2 4 4 50 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 51 4 2 4 3 3 2 3 3 3 4 52 4 3 3 4 1 4 3 3 3 4 53 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 54 2 2 3 4 3 3 3 2 2 2 55 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 56 2 2 1 1 3 2 1 2 4 1 57 2 2 3 1 2 3 3 4 4 3 58 2 2 3 4 2 4 4 2 3 4 59 2 3 3 4 3 4 4 2 3 2 60 4 1 4 4 2 3 2 3 4 4 61 3 2 2 2 4 3 4 2 3 4 62 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 63 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 64 3 3 3 4 3 4 2 2 3 2 65 3 2 4 4 3 4 4 3 3 2 66 4 4 4 1 2 2 4 3 4 2 67 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 68 3 1 4 2 3 3 2 3 3 4 69 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 70 4 3 3 3 3 4 4 3 4 2 71 1 1 2 3 3 3 2 2 3 2 72 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 73 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 74 3 1 2 2 2 4 2 2 3 3 75 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 76 4 1 3 4 3 4 2 2 4 2
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77 4 2 2 4 2 3 3 2 4 2 78 4 4 2 3 4 1 4 2 1 1 79 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 80 3 3 3 4 3 4 2 2 3 2 81 4 2 4 3 3 3 3 2 4 3 82 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 83 4 2 4 4 2 4 3 4 4 2 84 3 2 2 3 3 3 3 3 4 2 85 4 2 2 2 4 2 3 3 4 3 86 2 2 4 4 3 4 4 2 3 4 87 3 3 3 2 3 2 2 3 4 3 88 3 4 3 3 4 2 3 3 3 1 89 4 4 4 2 3 4 4 1 4 2 90 3 2 4 3 2 3 3 3 3 2 91 4 1 3 4 3 4 4 4 4 2 92 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 93 4 3 4 3 3 2 4 3 4 3 94 4 3 3 3 2 4 4 4 4 2 95 3 2 2 2 3 2 3 3 4 2 96 3 4 4 2 3 4 3 4 4 3 97 4 3 3 3 3 3 3 4 4 2 98 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 Total N 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Case Summaries
X1 Disiplin
Belajar Siswa
X2 Lingkungan Belajar di keluarga
X3 Lingkungan belajar di sekolah
X4 Lingkungan belajar di
masyarakat
Y Prestasi belajar siswa
1 22 37 30 38 6.50 2 27 36 26 20 6.50 3 28 24 28 29 7.60 4 31 32 35 32 6.30 5 30 24 35 32 7.00 6 28 32 28 27 6.50 7 27 34 27 30 6.70 8 25 31 35 33 6.70 9 27 33 23 30 6.80 10 28 34 30 27 6.90 11 28 23 27 36 6.00 12 30 23 28 27 6.50 13 31 39 30 34 6.90 14 33 35 30 31 6.50 15 22 28 31 28 8.10 16 23 26 25 28 7.00 17 31 37 27 27 7.10 18 25 30 33 38 7.50 19 25 36 26 22 6.80 20 26 30 28 33 6.50 21 28 31 25 28 7.00 22 30 34 28 27 6.00 23 36 35 33 34 7.00 24 25 30 37 38 7.10 25 22 34 26 25 7.20 26 27 33 22 25 7.20 27 25 28 32 24 6.50 28 30 29 26 23 7.30 29 32 32 28 32 7.30 30 26 34 34 35 7.60 31 28 31 27 20 7.40 32 24 33 26 32 8.10 33 20 37 22 30 6.30 34 26 31 22 23 6.50 35 29 22 29 25 8.80
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36 24 30 30 29 9.00 37 30 29 25 31 7.00 38 33 23 26 24 6.30 39 28 30 29 29 6.50 40 24 23 30 27 6.50 41 25 20 33 28 7.80 42 37 26 30 27 7.40 43 21 17 34 33 6.80 44 34 39 26 38 8.50 45 28 39 28 39 9.00 46 28 29 25 26 6.80 47 27 25 27 26 6.80 48 27 29 29 30 7.00 49 37 35 38 36 8.70 50 37 39 38 37 8.90 51 37 27 33 31 7.80 52 33 31 38 32 8.10 53 37 36 38 37 8.70 54 25 23 29 26 6.50 55 35 34 25 25 7.40 56 25 25 30 19 6.50 57 32 30 24 27 7.40 58 24 22 28 30 6.50 59 27 35 34 30 7.90 60 30 29 37 31 7.60 61 32 30 34 29 7.60 62 28 29 22 28 6.70 63 36 32 33 34 8.30 64 30 30 23 29 7.60 65 31 37 27 32 7.90 66 31 30 30 30 7.40 67 33 32 28 37 7.90 68 26 30 31 28 7.00 69 33 32 31 36 8.10 70 31 30 30 33 7.60 71 26 23 30 22 6.30 72 23 19 30 22 6.30 73 28 31 25 26 7.00 74 26 29 28 24 6.80 75 28 28 21 27 6.70
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76 28 35 32 29 7.40 77 28 27 32 28 7.00 78 23 20 32 26 6.30 79 34 33 27 37 8.10 80 29 32 24 29 7.10 81 21 31 28 31 7.40 82 37 24 28 32 7.50 83 31 38 34 33 8.30 84 31 38 38 28 8.10 85 31 32 36 29 7.80 86 33 26 31 32 7.50 87 29 32 23 28 7.00 88 34 31 25 29 7.00 89 24 30 30 32 7.50 90 28 31 35 28 7.00 91 29 32 32 33 7.90 92 25 22 25 27 6.30 93 25 38 30 33 7.60 94 26 33 33 33 7.80 95 28 24 28 26 6.70 96 35 31 35 34 8.30 97 30 34 33 32 7.90 98 28 34 32 33 7.90 Total N 98 98 98 98 98
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 4
LINIERITAS DAN NORMALITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NORMALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
98 98 98 98 98
28.66 30.34 29.48 29.69 7.2622
4.114 4.986 4.199 4.427 .71947
.125 .126 .097 .072 .122
.125 .072 .097 .072 .122
-.048 -.126 -.054 -.066 -.070
1.240 1.249 .959 .718 1.206
.092 .088 .316 .682 .109
N Mean Std. Deviation
Normal Parameters a,b
Absolute
Positive Negative
Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
X1 DisiplinBelajar Siswa
X2 LingkunganBelajar dikeluarga
X3 Lingkunganbelajar di sekolah
X4 Lingkunganbelajar di
masyarakat Y Prestasibelajar siswa
Test distribution is Normal. a.
Calculated from data.b.
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LINIERITAS Oneway Sikap Disiplin Belajar
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
(Combined) 14.592 17 .858 1.928 .027Linearity 8.488 1 8.488 19.065 .000
Between Groups
Deviation from Linearity 6.104 16 .381 .857 .619
Within Groups 35.618 80 .445
Y Prestasi belajar siswa * X1 Sikap Disiplin Belajar Siswa
Total 50.210 97
Lingkungan Belajar di Keluarga
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
(Combined) 15.398 20 .770 1.703 .051Linearity 7.012 1 7.012 15.509 .000
Between Groups
Deviation from Linearity 8.386 19 .441 .976 .497
Within Groups 34.813 77 .452
Y Prestasi belajar siswa * X2 Lingkungan Belajar di keluarga
Total 50.210 97
Lingkungan Belajar di Sekolah
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
(Combined) 14.773 17 .869 1.962 .024Linearity 7.621 1 7.621 17.205 .000
Between Groups
Deviation from Linearity 7.151 16 .447 1.009 .456
Within Groups 35.438 80 .443
Y Prestasi belajar siswa * X3 Lingkungan belajar di sekolah
Total 50.210 97
Lingkungan Belajar di Masyarakat
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
(Combined) 21.455 19 1.129 3.063 .000Linearity 11.410 1 11.410 30.949 .000
Between Groups
Deviation from Linearity 10.045 18 .558 1.514 .108
Within Groups 28.755 78 .369
Y Prestasi belajar siswa * X4 Lingkungan belajar di masyarakat
Total 50.210 97
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 5
DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI
1. Menentukan jumlah kelas
Dalam penelitian ini cara yang digunakan untuk menentukan jumlah kelas
adalah dengan menggunakan aturan atau rumus Struges, yaitu sebagai
berikut (Sudjana, 1996:47):
k = 1 + (3,322) log n
Dimana : k = Jumlah kelas
n = Jumlah responden
3,322 = Bilangan konstan
2. Menentukan interval kelas
Dalam menentukan interval kelas atau panjang kelas interval ini
digunakan rumus sebagai berikut ( Sudjana 1996:47):
p = k
gren tan
Dimana : p = Interval kelas
rentang = Selisih antara data terbesar dan terkecil
k = Jumlah kelas
3. Memasukkan data pada masing-masing kelas
a. Harga rata-rata (mean) yaitu jumlah seluruh nilai dibagi dengan
seluruh kejadian.
Dalam menghitung rata-rata digunakan rumus sebagai berikut
(Sudjana, 1992: 67-69):
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
_X =
NX∑
Dimana : −
X = Harga rata-rata
X = Jumlah Skor
N = Jumlah Subyek
b. Standar Deviasi
Dalam menghitung standard deviasi rumus yang digunakan adalah
sebagai berikut:
S = ( )( )1
2
−∑−∑
nnxixin
Dimana: S = Standar deviasi
xi = jumlah skor
n = junlah subyek
Berdasarkan rumus – rumus diatas, maka berikut ini dapat dicari harga
untuk tiap variabel.
1. Sikap Disiplin Belajar Siswa
Jumlah kasus (n) = 98
Data tertinggi = 37
Data terendah = 20
Maka dari data tersebut diperoleh:
a. Range = 37-20 = 17
b. Banyak kelas = 1 + 3.322(log 98)
= 7,615 = 8 kelas
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Kelas interval = 8
17 = 2,125 = 2
Sehingga distribusi frekuensinya dapat dibuat sebagai berikut :
Distribusi Frekuensi Sikap Disiplin Belajar Siswa
No Interval Frekuensi Frekuensi relative (%) 1 20 – 21 3 3.06 2 22 – 23 6 6.12 3 24 – 25 15 15.31 4 26 – 27 14 14.29 5 28 – 29 22 22.45 6 30 – 31 17 17.35 7 32 – 33 9 9.18 8 34 - 40 12 12.24
jml 98 100 %
Berdasarkan dari data distribusi frekuensi tersebut maka dapat dicari
harga mean dan standard deviasi sebagai berikut :
1. Mean = 98
2809 = 28,663
2. SD =9506
)2809(8215798 2−X
=9506
78904818051386 −
= 4,11 2. Lingkungan Belajar di Keluarga
Jumlah kasus (n) = 98
Data tertinggi = 39
Data terendah = 17
Maka dari data tersebut diperoleh:
a. Range = 39-17 = 22
b. Banyak kelas = 1 + 3.322(log 98)
= 7,615 = 8 kelas
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Kelas interval = 822 = 2,75 = 3
Sehingga distribusi frekuensinya dapat dibuat sebagai berikut :
Distribusi Frekuensi Lingkungan Belajar di Keluarga
No Interval Frekuensi Frekuensi relative (%) 1 17 – 19 2 2,04 2 20 – 22 5 5,10 3 23 – 25 12 12,24 4 26 – 28 8 8,16 5 29 – 31 29 29,59 6 32 – 34 22 22,45 7 35 – 37 13 13,27 8 38 - 40 7 7,14
jml 98 100 %
Berdasarkan dari data distribusi frekuensi tersebut maka dapat dicari
harga mean dan standard deviasi sebagai berikut :
1. Mean = 98
2973 = 30,337
2. SD =9506
)2973(9260398 2−X
=9506
88387299075094 −
= 4,99
3. Lingkungan Belajar di Sekolah
Jumlah kasus (n) = 98
Data tertinggi = 38
Data terendah = 21
Maka dari data tersebut diperoleh:
a. Range = 38-21= 17
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Banyak kelas = 1 + 3.322(log 98)
= 7,615 = 8 kelas
c. Kelas interval = 8
17 = 2,125 = 3
Sehingga distribusi frekuensinya dapat dibuat sebagai berikut :
Distribusi Frekuensi Lingkungan Belajar di Sekolah
No Interval Frekuensi Frekuensi relative (%) 1 17 – 19 0 0 2 20 – 22 4 4,08 3 23 – 25 13 13,27 4 26 – 28 28 28,57 5 29 – 31 22 22,45 6 32 – 34 17 17,35 7 35 – 37 9 9,18 8 38 – 40 5 5,10
jml 98 100%
Berdasarkan dari data distribusi frekuensi tersebut maka dapat dicari
harga mean dan standard deviasi sebagai berikut :
Mean = 98
2889 = 29,480
SD =9506
)2889(80687798 2−X
=9506
83463218513946 −
= 12,95
4. Lingkungan Belajar di Masyarakat
Jumlah kasus (n) = 98
Data tertinggi = 39
Data terendah = 19
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Maka dari data tersebut diperoleh:
a. Range = 39-19 = 20
b. Banyak kelas = 1 + 3.322(log 98)
= 7,615 = 8 kelas
c. Kelas interval = 820 = 2,5 = 3
Sehingga distribusi frekuensinya dapat dibuat sebagai berikut :
Distribusi Frekuensi Lingkungan Belajar di Masyarakat
No Interval Frekuensi Frekuensi relative (%) 1 19 – 21 3 3,06 2 22 – 24 8 8,16 3 25 – 27 20 20,41 4 28 – 30 26 26,53 5 31 – 33 23 23,47 6 34 – 36 9 9,18 7 37 - 39 9 9,18 8 ≥ 40 0 0
jml 98 100 %
Berdasarkan dari data distribusi frekuensi tersebut maka dapat dicari
harga mean dan standard deviasi sebagai berikut :
Mean = 98
2910 = 29,694
SD =9506
)2910(8831098 2−X
= 9506
84681008654380 −
= 13,65
5. Prestasi Belajar Ekonomi
Jumlah kasus (n) = 98
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data tertinggi = 9.00
Data terendah = 6.00
Maka dari data tersebut diperoleh:
a. Range = 9–6 = 3
b. Banyak kelas = 1 + 3.322(log 98)
= 7,615 = 8 kelas
c. Kelas interval = 83 = 0,375 = 0,4
Sehingga distribusi frekuensinya dapat dibuat sebagai berikut :
Distribusi Frekuensi
Prestasi Belajar Ekonomi
No Interval Frekuensi Frekuensi relative (%) 1 6.0 – 6.3 9 9.18 2 6.4 – 6.7 18 18.37 3 6.8 – 7.1 23 23.47 4 7.2 – 7.5 15 15.31 5 7.6 – 7.9 17 17.35 6 8.0 – 8.3 9 9.18 7 8.4 – 8.7 3 3.06 8 8.8 – 10.0 4 4.08
jml 98 100 %
Berdasarkan dari data distribusi frekuensi tersebut maka dapat dicari
harga mean dan standard deviasi sebagai berikut :
Mean = 98
7.711 = 7,262
SD =9506
)7,711(75,521898 2−X
=9506
89,5065165,511437 −
= 2,22
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PAP II
Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II digunakan untuk menentukan
kategori kecendrungan variable.
1. Sikap Disiplin Belajar Siswa
Skor tertinggi = 4 X 10 = 40
Skor terendah = 1 X 10 = 10
Perhitungan data tiap variable dengan menggunakan rumus;
Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi - nilai terendah)
Perhitungan Skor-skor Kategori 10 + 81% (40 – 10) = 34.3 = 34 ≥ 34 Sangat tinggi 10 + 66% (40 – 10) = 29.8 = 30 30 - 33 Tinggi 10 + 56% (40 – 10) = 26.8 = 27 27 – 29 Cukup 10 + 46% (40 – 10) = 23.8 = 24 24 - 26 Rendah
Di bawah 46% < 24 Sangat rendah
Sikap Kedisiplinan Belajar No. Interval f fr Interpretasi 1 ≥ 34 13 13,27 Sangat Tinggi 2 30 - 33 26 26,53 Tinggi 3 27 – 29 28 28,57 Cukup 4 24 - 26 22 22,45 Rendah 5 < 24 10 10,20 Sangat rendah Jumlah 98 100%
2. Lingkungan Belajar di Keluarga
Skor tertinggi = 4 X 10 = 40
Skor terendah = 1 X 10 = 10
Perhitungan data tiap variable dengan menggunakan rumus;
Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi - nilai terendah)
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Perhitungan Skor-skor Kategori 10 + 81% (40 – 10) = 34.3 = 34 ≥ 34 Sangat baik 10 + 66% (40 – 10) = 29.8 = 30 30 - 33 Baik 10 + 56% (40 – 10) = 26.8 = 27 27 – 29 Cukup 10 + 46% (40 – 10) = 23.8 = 24 24 - 26 Kurang
Di bawah 46% < 24 Sangat kurang
Lingkungan Belajar di Keluarga No. Interval f fr Interpretasi 1 ≥ 34 27 27,55 Sangat baik 2 30 - 33 37 37,76 Baik 3 27 – 29 12 12,24 Cukup 4 24 - 26 7 7,14 Kurang 5 < 24 15 15,31 Sangat kurang Jumlah 98 100%
3. Lingkungan Belajar di Sekolah
Skor tertinggi = 4 X 10 = 40
Skor terendah = 1 X 10 = 10
Perhitungan data tiap variable dengan menggunakan rumus;
Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi - nilai terendah)
Perhitungan Skor-skor Kategori 10 + 81% (40 – 10) = 34.3 = 34 ≥ 34 Sangat baik 10 + 66% (40 – 10) = 29.8 = 30 30 - 33 Baik 10 + 56% (40 – 10) = 26.8 = 27 27 – 29 Cukup 10 + 46% (40 – 10) = 23.8 = 24 24 - 26 Kurang
Di bawah 46% < 24 Sangat kurang
Lingkungan Belajar di Sekolah No. Interval f fr Interpretasi 1 ≥ 34 18 18,38 Sangat baik 2 30 - 33 31 31,63 Baik 3 27 – 29 24 24,49 Cukup 4 24 - 26 17 17,35 Kurang 5 < 24 8 8,16 Sangat kurang Jumlah 98 100%
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Lingkungan Belajar di Masyarakat
Skor tertinggi = 4 X 10 = 40
Skor terendah = 1 X 10 = 10
Perhitungan data tiap variable dengan menggunakan rumus;
Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi - nilai terendah)
Perhitungan Skor-skor Kategori 10 + 81% (40 – 10) = 34.3 = 34 ≥ 34 Sangat baik 10 + 66% (40 – 10) = 29.8 = 30 30 - 33 Baik 10 + 56% (40 – 10) = 26.8 = 27 27 – 29 Cukup 10 + 46% (40 – 10) = 23.8 = 24 24 - 26 Kurang
Di bawah 46% < 24 Sangat kurang
Lingkungan Belajar di Masyarakat No. Interval f fr Interpretasi 1 ≥ 34 17 17,35 Sangat baik 2 30 - 33 31 31,63 Baik 3 27 – 29 29 29,59 Cukup 4 24 - 26 13 13,27 Kurang 5 < 24 8 8,16 Sangat kurang Jumlah 98 100%
5. Prestasi Belajar Ekonomi
Skor tertinggi = 10
Skor terendah = 0
Perhitungan data tiap variable dengan menggunakan rumus;
Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi - nilai terendah)
Perhitungan Skor-skor Kategori 81% (10 – 0) = 8.1 ≥ 8.1 Sangat baik 66% (10 – 0) = 6.6 6.6 – 8.0 Baik 56% (10 – 0) = 5.6 5.6 – 6.5 Cukup 46% (10 – 0) = 4.6 4.6 – 5.5 Kurang
Di bawah 46% < 4.6 Sangat kurang
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Prestasi Belajar Ekonomi No. Interval f fr Interpretasi 1 ≥ 8.1 16 16,33 Sangat Tinggi 2 6.6 – 8.0 60 61,22 Tinggi 3 5.6 – 6.5 22 22,45 Cukup 4 4.6 – 5.5 0 0 Rendah 5 < 4.6 0 0 Sangat rendah Jumlah 98 100%
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 6
REGRESI BERGANDA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Regresi Berganda Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N Y Prestasi belajar siswa 7.2622 .71947 98 X1 Sikap Disiplin Belajar Siswa 28.66 4.114 98
X2 Lingkungan Belajar di keluarga 30.34 4.986 98
X3 Lingkungan belajar di sekolah 29.48 4.199 98
X4 Lingkungan belajar di masyarakat 29.69 4.427 98
Correlations prestasi disiplin keluarga sekolah masyarak
prestasi 1.000 .414 .369 .386 .473disiplin .414 1.000 .257 .225 .291keluarga .369 .257 1.000 .053 .359sekolah .386 .225 .053 1.000 .403
Pearson Correlation
masyarak .473 .291 .359 .403 1.000prestasi . .000 .000 .000 .000disiplin .000 . .006 .013 .002keluarga .000 .006 . .304 .000sekolah .000 .013 .304 . .000
Sig. (1-tailed)
masyarak .000 .002 .000 .000 .prestasi 97 97 97 97 97disiplin 97 97 97 97 97keluarga 97 97 97 97 97sekolah 97 97 97 97 97
N
masyarak 97 97 97 97 97 Variables Entered/Removed(b)
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1 masyarak, disiplin,
keluarga, sekolah(a)
. Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: prestasi
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Model Summary(b)
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .614(a) .377 .350 .58088a Predictors: (Constant), masyarak, disiplin, keluarga, sekolah b Dependent Variable: prestasi ANOVA(b)
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 18.756 4 4.689 13.897 .000(a) Residual 31.043 92 .337 Total 49.799 96
a Predictors: (Constant), X4 Lingkungan belajar di masyarakat, X1 Sikap disiplin Belajar Siswa, X2 Lingkungan Belajar di keluarga, X3 Lingkungan belajar di sekolah b Dependent Variable: Y Prestasi belajar siswa Coefficients(a)
Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta 1 (Constant) 2.859 .601 4.756 .000 disiplin .042 .015 .241 2.726 .008 keluarga .030 .013 .211 2.337 .022 sekolah .039 .016 .226 2.469 .015 masyarak .038 .016 .236 2.414 .018
a Dependent Variable: prestasi
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 7
TABEL-TABEL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 8 SURAT KETERANGAN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI