HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRAN
DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA
SISWA KELAS XII SMK NEGERI 2 DEPOK
SLEMAN YOGYAKARTA
S k r i p s i
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun oleh :
Samuel Aditya Eko Putranto
119114065
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
SKRIPSI
HUBUNGAI\ AI\ITARA KEMANDIRHN DENGAN KEMATAI\GAI{
KARIR PADA SISWA KELAS )ilr SMK NEGERT 2 DEPOK, SLEMAN,
3 1 MAY 20i6Tanggal:...Dosen Pembimbing SkriPsi'
MwRatri Sunar Astuti, M.Si
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
SKRIPSI
HUBT]NGAN ANTARA KEMANDIRIAI\ DENGAN KEMATANGAN
KARIR PADA SISWA KELAS XII SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAhI,
YOGYAKARTA
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Penguji
Nama
Penguji l: Ratri
Penguji 2:Dr. T. Pri
Penguji 3: Sylvia Carolina MYM., M.Si
fud,*&
AT?f$@,trytl t .'nActbXSi
--{9syrqKg{a
,
Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
.......“MOTTO”.........
“Diberkatilah orang yang mengandalkan
TUHAN, yang menaruh harapannya pada
TUHAN!
— “Yeremia 17: 7”—
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus yang selalu ada dan
mendampingiku dalam setiap kehidupanku. Segala
sesuatu dicukupkan dan ditolong oleh Nya, karena
tidak ada yang tidak mungkin bagi Nya.
Bapak dan Ibuk yang sangat aku cintai, yang
selalu kubanggakan, selalu memberikan yang terbaik
buat anaknya. Mereka selalu menjadi motivasi bagi
saya untuk melakukan yang terbaik dalam setiap
kehidupanku.
Keluarga besar Wonogiri dan Wonosobo yang
selalu mendukung dan memotivasi, terlebih ketika
saya sedang masa pemulihan dari operasi tangan yang
membuat saya tidak berdaya akan kehidupan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
VI
PERNYATAAI{ KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tutis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarla, April 2016
Penulis, )
t'/''' '/// ,/./,/ ,/ /// --F: ,z
I --'. /'
//'//''
Samuel Aditya Eko Putranto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRAN
DENGAN KEMATANGAN KARIR SISWA
SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN
YOGYAKARTA
Samuel Aditya Eko Putranto
ABSTRAK
Penelitian ini membahas hubungan antara kemandirian dengan kematangan karir pada
siswa-siswi kelas XII SMK Negeri 2 Depok, Sleman, Yogyakarta. Variabel tergantung dalam
penelitian ini adalah kematangan karir, sedangkan variabel bebasnya adalah kemandirian.
Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan antara kemandirian dengan kematangan karir.
Semakin tinggi kemandirian maka semakin tinggi pula kematangan karir. Subjek dalam penelitian
ini berjumlah 353 orang. Subjek dipilih dengan metode purposive sampling, yaitu siswa-siswi
SMK Negeri 2 Depok, Sleman. Metode pengumpulan data dengan penyebaran skala kemandirian
yang dikembangkan oleh Yuanda dan skala kematangan karir yang dikembangkan oleh peneliti.
Reliabilitas skala tersebut adalah 0,901 untuk skala kemandirian dan 0,930 untuk skala
kematangan karir. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik korelasi Product Moment.
Hasil perhitungan menggunakan Product Moment menunjukkan terdapat hubungan antara
kemandirian dengan kematangan karir pada siswa-siswi kelas XII SMK Negeri 2 Depok, Sleman,
Yogyakarta dengan korelasi 0,659 pada taraf signifikansi 0,01. Koefisien determinasi yang
dihasilakn adalah sebesar 0,434 (43,4%). Hasil tersebut menunjukkan sumbangan variabel
kemandirian terhadap kematangan karir adalah sebesar 43,4%.
Kata kunci : Kemandirian, Kematangan Karir, Remaja, SMK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
RELATIONSHIP BETWEEN AUTONOMY AND CAREER MATURITY
AT STUDENTS OF SMK NEGERI 2 DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA
Samuel Aditya Eko Putranto
ABSTRACT
This research discussed about the correlation between autonomy and career maturity for the 3rd
grade student of vocational high school 2 Depok, Sleman, Yogyakarta. Dependent variable in this
research is career maturity and independent variable is autonomy. The proposed hypothesis are
there is the correlation between autonomy and career maturity. If the autonomy got higher than
the career maturity get higher too. Subject of this research were 353 students. Subjects were chose
by purposive sampling method, which is the students of vocational high school 2 Depok, Sleman,
Yogyakarta. Data were collected through spread the scale of autonomy which developed by
Yuanda and career maturity scale developed by researchers.The reliability scale of autonomy as
much as 0,901 and reliability of the scale of career maturity as much as 0,930. Data were
analysed with correlation product moment technique. The result indicates that there’s a correlation between autonomy and career maturity for the 3
rd grade student of 2 Depok, Sleman,
Yogyakarta vocational school with the correlation is 0,659 at 0,01 level signification. Coefficient
determination is 0,434 (43,4%). It’s indicated that the autonomy variabel contribution career maturity is 43,4%.
Key words : Autonomy, Career Maturity, Adolescent, Vocasional School
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
IX
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPE,NTINGAN AKADEMIS
Yanq bertanda tasan di bawah ini. saya mahasiswa ljniversitas Sanata Dharma
Nama : Samuel Aditva Eko Putranto
Nomor Mahasiswa : 1191 14065
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
HUBUNGAN AN'TARA KEMANDIRIAN DENGAN KEMATANGAN
KARIR PADA SISWA KELAS XII SMK NEGERI 2 DEPOK, SLEMAN,
YOGYAKARTA
berserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya
memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk
menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta tjin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Di buat di Yogyakarta
(Samuel Aditya Eko Putranto)
*File dapat diminta atau dicopy dari Perpustakaan Universitas SanataDharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkat dan kebaikan-Nya, sehingga penulisan skripsi ini dapat selesai dengan
baik. Skripsi ini tidak akan selesai tanpa dukungan dari berbagai pihak. Pada
kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si., selaku Dekan Fakultas Psikologi
2. Bapak P. Eddy Suhartanto, M.Si., selaku Kepala Program Studi Psikologi
3. Ibu Ratri Sunar Astuti, M.Si., selaku dosen pembimbing skripsi.
Terima kasih karena ibu telah memberikan waktu serta kesempatan yang luar
biasa selama satu semester ini untuk bimbingan bersama ibu. Terima kasih
untuk selalu memberikan motivasi agar penulis dapat segera menyelesaikan
skripsi ini.
4. Bapak C.Wijoyo Adinugroho, S. Psi, dan Bapak P. Eddy Suhartanto, M.Si.,
selaku dosen pembimbing akademik yang telah membimbing penulis selama
menempuh studi di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
5. Bapak dan Ibu Dosen, serta staf Fakultas Psikologi Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan ilmu dan wawasan yang sangat berguna
selama perkuliahan.
6. Bapak dan Ibuk, orang tua yang penulis cintai. Terimakasih karena telah
merawat dan memberikan kasih sayang tanpa batas kepada penulis. Terima
kasih akan motivasi yang diberikan dari seberang pulau di sana. Bapak dan
Ibuk merupakan motivasi terbesar penulis untuk selalu berusaha mengukir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
senyum bangga pada wajah Bapak dan Ibuk melalui setiap tanggung jawab
yang dipercayakan pada penulis.
7. Mas Agung, Mas Dwi, Mami Rossa, Budhe Erika, Bu Ismundari serta teman-
teman Tim Konseling Gereja Kristen Indonesia (GKI) Gejayan, Yogyakarta
yang telah memberikan kesempatan untuk belajar mengenal diri sendiri,
penerimaan dan motivasi yang luar biasa. Kalian merupakan keluarga ku
yang mengenalkan penulis akan Tuhan Yesus lebih dalam melalui
pengalaman teman-teman.
8. Mas Ayodya, selaku direktur Biro Psikologi Coconut Manajemen Team yang
telah memberikan kesempatan luar biasa selama dua tahun kepada penulis
untuk bekerja part-time dan dapat mempraktekan ilmu psikologi yang sudah
didapat di kampus dengan berbagai kegiatan.
9. Teman-teman Divisi Peer-Counselor yang berjuang bersama sewaktu Diklat
Kebangsaan dan di masing-masing sekolah, berjuang agar adek-adek kita ag
layak dan berhak untuk meraih masa depan mereka dengan baik. Selain itu,
teman-teman Divisi Biro yang berjuang bersama selama setahun melayani
klien dan menjalankan proyek-proyek bersama. Namun sayang, aku jarang
mengambil proyek karena aku harus prioritas dengan kuliah yang dulu
sempat terlambat. Untuk teman-teman Divisi Biro 2016, kalian harus tetap
semangat!!
10. SMK Negeri 2 Depok, Sleman yang telah memberikan waktu dan
kesempatan untuk meneliti disekolah. Dan juga Pak Bangun yang menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
patner penelitian. Besar harapan agar penelitian ini dilanjutkan dengan
berbagai program-program bimbingan konseling.
11. Keluarga besar Siswosaputro dan Basirun yang selalu memotivasi penulis dan
selalu hadir dalam setiap waktu. Tuhan memberikan kasih yang melimpah
kepada kalian dan kalian memberikan aku kasih yang sangat besar juga.
Tuhan Yesus selalu menyertai kalian. Immanuel!
12. Keluarga FCBI Jogja, dan Fans Bayern Munchen Indonesia. Terimakasih
selama bertahun-tahun mendampingi dan memberikan semangat yang
membara,, terlebih ketika sedang berkumpul dan menikmati kemenangan.
Danke Bayern Munchen! Mia San Mia!
13. Teman-teman seperjuangan bimbingan Bunda Ratri yang saling memberikan
semangat dan motivasi dalam proses penyusunan skripsi. Semua akan selesai
pada waktuNya. Keep Fight!
14. Teman-teman seperjuangan Adi, Alek, Togi, Maya dan lainnya. Dari SMA
hingga sekarang kita harus tetap berjuang, hajar lei apapun yang didepan.
15. Teman-teman kost, Kunto, Gama, Joko, Gama, Pras, Bayu, dan lainnya.
Kalian harus tetap seterong... Yang terpenting adalah jangan lupa bayar
LISTRIK!!
16. Semua teman-teman seperjuangan di Fakultas Psikologi 2011, dan 2012 (Leo,
Rossa, Shela, Vita, Richard, dll) Universitas Sanata Dharma yang tidak dapat
penulis sebutkan satu. Selamat berjuang!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
17. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas
bantuan, baik secara langsung maupun tidak, sehingga skripsi ini selesai
dengan baik. Kiranya Tuhan selalu memberkati kita semua.
Yogyakarta, April 2016
Penulis,
Samuel Aditya Eko Putranto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING........................................ii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ..............................................................iii
MOTTO .................................................................................................................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ..............................................................................v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................vi
ABSTRAK ............................................................................................................vii
ABSTRACT............................................................................................................viii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH...........................ix
KATA PENGANTAR.............................................................................................x
DAFTAR ISI ........................................................................................................xiv
DAFTAR TABEL ...............................................................................................xvii
DAFTAR SKEMA ............................................................................................xviii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................xix
BAB I. PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang ..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah .....................................................................................1
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................10
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................10
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................11
A. Kematangan Karir .....................................................................................11
1. Pengertian Kematangan Karir .............................................................11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
2. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kematangan Karir ......................12
3. Tahap Perkembangan Karir .................................................................15
4. Aspek Kematangan Karir ....................................................................16
B. Kemandirian ..............................................................................................19
1. Pengertian Kemandirian ......................................................................19
2. Aspek Kemandirian .............................................................................20
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kemandirian ................................22
C. Remaja........................................................................................................23
1. Pengertian Remaja ..............................................................................23
2. Tugas Perkembangan Masa Remaja ...................................................24
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap remaja trhadap pendidikan.25
4. Kemandirian Remaja ...........................................................................26
5. Kematangan karir pada Remaja ..........................................................26
D. Hubungan antara kemandirian dengan kematangan karir pada remaja......28
E. Hipotesa .....................................................................................................33
BAB III. METODELOGI PENELITIAN..........................................................34
A. Jenis Penelitian ..........................................................................................34
B. Variabel Penelitian ....................................................................................34
C. Definisi Operasional ..................................................................................34
D. Subjek Penelitian .......................................................................................37
E. Metode dan Alat Pengumpulan Data ........................................................37
F. Validitas, Seleksi Aitem dan Reabilitas ....................................................42
G. Prosedur Penelitian ....................................................................................45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
H. Analisis Data .............................................................................................47
BAB IV. PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...............................................49
A. Pelaksanaan Penelitian ..............................................................................49
B. Deskripsi Data Penelitian ..........................................................................50
C. Analisis Data Penelitian ............................................................................53
1. Uji Normalitas .....................................................................................54
2. Uji Linearitas .......................................................................................54
3. Uji Hipotesis ........................................................................................55
D. Pembahasan ...............................................................................................57
BAB V. PENUTUP ..............................................................................................63
A. Kesimpulan ...............................................................................................63
B. Keterbatasan Penelitian..............................................................................63
C. Saran ..........................................................................................................64
1. Bagi Siswa ...........................................................................................64
2. Bagi Sekolah .......................................................................................64
3. Bagi Guru Bimbingan Konseling ........................................................64
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................65
LAMPIRAN..........................................................................................................71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Blue Print Skala Kemandirian ................................................................38
Tabel 2. Blue Print Skala Kematangan Karir sebelum uji coba ...........................39
Tabel 3. Skor Berdasarkan Kategori Jawaban ......................................................41
Tabel 4. Blue Print Skala Kematangan Karir sebelum uji coba ...........................44
Tabel 5. Blue Print Skala Kematangan Karir setelah uji coba ..............................44
Tabel 6. Penyebaran subjek Berdasarkan Jenis Kelamin ......................................50
Tabel 7. Deskripsi Statistik Data Penelitian ..........................................................51
Tabel 8. Norma Kategorisasi Skor ........................................................................52
Tabel 9. Kategorisasi Skor Kemandirian ..............................................................52
Tabel 10. Kategorisasi Skor Kematangan Karir ..................................................53
Tabel 11. Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kolmogorov- Smirnov ..................54
Tabel 12. Hasil Pengujian Liniearitas ..................................................................55
Tabel 13. Korelasi antara Kemandirian dan Kematangan Karir ...........................56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR SKEMA
Halaman
Skema 1. Kemandirian dengan Kematangan Karir ...........................................32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Skala Penelitian Kemandirian
Lampiran 2. Skala Try-Out Kematangan Karir
Lampiran 3. Skala Penelitian Kematanagan Karir
Lampiran 4. Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 5. Analisis Uji Asumsi
Lampiran 6. Analisis Deskripsi Data Penelitian
Lampiran 7. Surat Perizinan dari Bappeda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini perkembangan zaman sudah memasuki perdagangan bebas
yang memberi pengaruh cukup besar bagi pertumbuhan dan pembangunan
ekonomi di Indonesia. Indonesia sendiri telah menyepakati perdagangan bebas
di kawasan ASEAN, yaitu MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). Kehadiran
MEA membuat Indonesia harus menghadapi persaingan dalam berbagai
bidang. Persaingan tersebut berupa persaingan atas produk, jasa dan lapangan
pekerjaan. Keunggulan produk, jasa dan lapangan pekerjaan menjadi faktor
utama yang harus diperhatikan agar dapat membangun perekonomian negara.
Kualitas sumber daya manusia yang unggul sangat dibutuhkan untuk
memperoleh kualitas produk, jasa dan lapangan pekerjaan yang unggul
(www.crmsindonesia.org, 12 Oktober 2015).
Indonesia yang sedang membangun perekonomian tidak sanggup
menyediakan lapangan pekerjaan sehingga angka pengangguran di Indonesia
semakin meningkat. Lulusan perguruan tinggi belum tentu mendapat pekerjaan
yang sesuai dengan bidang keahliannya (Hatmadji, 2004).
Berdasarkan data Biro Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2015,
pengangguran terbuka paling banyak di Indonesia berasal dari lulusan SMK.
Pada Februari 2014, pengangguran yang terbuka paling banyak di Indonesia
berasal dari lulusan SMA sebesar 9,10%, diikuti lulusan SMP sebesar 7,44%,
dan kemudian SMK sebesar 7, 21%. Pada bulan Agustus 2014, pengangguran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
terbuka paling banyak masih berasal dari lulusan SMK, yaitu sebesar 11,24%
diikuti lulusan SMA sebesar 9,55%. Pada Februari 2015 juga didapatkan
bahwa pengangguran terbuka paling banyak, yaitu sebesar 9,05% masih
berasal dari lulusan SMK, diikuti lulusan SMA sebesar 8,17%. Keseluruhan
jumlah pengangguran terbuka di Indonesia pada Februari 2015 sebesar 5,81%
dan dari lulusan perguruan tinggi sebesar 5,34% (http://www.bps.go.id, 21
September 2015). Meskipun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diharapkan
bisa menghasilkan lulusan siap kerja, tetapi pada kenyataannya pengangguran
terbuka paling banyak justru dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Namun, menuntut ilmu di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bukan lagi
menjadi jaminan bahwa seseorang akan mudah memperoleh pekerjaan (Nurul,
2008).
Pekerjaan atau karir merupakan salah satu komponen penting dalam
kehidupan individu. Pernyataan ini sesuai dengan pendapat Atwater (1983)
yang menyatakan bahwa setiap individu ingin bekerja untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Sukardi (1987) mengungkapkan bahwa setiap individu
memerlukan lapangan kerja untuk bekerja dan berhasil dengan pekerjaan yang
dijabatnya. Winkel (2006) menambahkan bahwa individu dapat merasa
frustrasi dan tegang apabila mereka tidak merasa puas dalam pekerjaannya.
Penjelasan tersebut menunjukkan bahwa karir tidak hanya berkaitan dengan
fisik, tetapi juga aspek psiokologis individu, sehingga individu perlu
merencanakan dan mempersiapkan karir yang matang sejak dini untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
mendapatkan karir yang sesuai dengan bakat, minat, nilai dan kemampuan
yang dimiliki.
Masa remaja merupakan masa yang tepat untuk mempersiapkan karir,
karena remaja mulai memikirkan masa depan secara bersungguh-sungguh
(Hurlock, 2002). Lebih lanjut dijelaskan pula bahwa pada masa remaja, minat
yang dibawa dari masa kanak-kanak cenderung berkurang dan diganti oleh
minat yang lebih matang, antara lain minat pada karir. Pernyataan tersebut
senada dengan pendapat Santrock (2003) yang mengungkapkan bahwa minat
terhadap karir mulai terlihat lebih nyata pada remaja yang berusia antara 15-18
tahun. Havighurst (dalam Yusuf, 2011) menambahkan bahwa memilih dan
mempersiapkan karir merupakan salah satu tugas perkembangan yang penting
bagi remaja, sehingga tugas perkembangan ini perlu diselesaikan dengan baik,
karena dapat mempengaruhi masa depan individu dan sebagai persiapan untuk
menghadapi masa dewasa. Apabila remaja berhasil menyelesaikan tugas
perkembangannya, maka remaja akan merasa bahagia, dan apabila remaja
gagal menyelesaikan tugas perkembangannya, maka hal ini akan membuat
remaja merasa tidak bahagia serta kesulitan dalam menyelesaikan tugas
perkembangan selanjutnya.
Berdasarkan pengalaman peneliti sebagai peer – counselor di salah satu
SMK, peneliti mendapati bahwa anak SMK ternyata tidak bermasalah dengan
kenakalan remaja melainkan mengalami kebingungan dengan masa depan
setelah mereka tamat dari sekolah. Berdasarkan hasil wawancara peneliti
dengan beberapa siswa di SMKN 2 Depok, Sleman diketahui bahwa masih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
banyak diantara mereka yang masih bingung dan belum mampu mengambil
keputusan yang tepat dalam memilih jurusan studi selanjutnya atau berkeingan
bekerja. Banyak diantara mereka yang mengikuti teman – teman atau memilih
jurusan yang sama sewaktu SMK dan sebagian juga ada yang memilih jurusan
yang berbeda sewaktu SMK.
“aku memilih kuliah mas, karena peluang bekerja untuk anak SMK
kayak aku masih kecil apalagi dibidang atau jurusan SMK ini. Aku di
jurusan Perminyakan. Kalaupun kuliah, aku mau jurusan yang berbeda.
Aku mau kuliah di Psikologi, karena peluang kerjanya lebih banyak.”
(siswa E, wawancara personal, 2 Oktober 2015)
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan terhadap 62 siswa SMKN 2 Depok,
Sleman pada bulan Oktober 2015 menunjukkan bahwa terdapat 44 siswa atau
sebanyak 71% siswa SMKN 2 Depok, Sleman belum mempunyai perencanaan
karir dan belum mampu mengambil keputusan karir untuk masa depannya
setelah lulus SMK. Dari hasil angket tersebut juga didapatkan bahwa mereka
kurang mendapatkan informasi mengenai pilihan jurusan dan karir dari
sekolah. Hal ini sesuai dengan wawancara yang dilakukan kepada salah
seorang guru Bimbingan dan Konseling :
“ di sekolah ini guru BK khususnya kelas 3 tidak mendapatkan waktu
khusus mas. Jadi guru BK harus meminta waktu kepada guru bidang
studi untuk menyampaikan beberapa informasi. Jadi siswa kurang
mendapatkan informasi tentang karir mereka.” (Pak B, wawancara
personal, 14 September 2015)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Selain guru Bimbingan dan Konseling, peneliti juga mewawancarai salah
seorang guru bidang studi :
“ kalau untuk kelas 3 memang guru BK jarang masuk kelas mas. Karena
bidang Kurikulum memfokuskan untuk pelajaran. Seharusnya tidak
begitu, karena kasihan anak – anak tidak mendapatkan informasi. Saya
juga prihatin mas, karena selama 2 tahun ini banyak anak – anak yang
sudah lulus tidak mengetahui mau kemana mereka setelah lulus.” (Pak
H, wawancara personal, 11 September 2015)
Berdasarkan inforamasi yang didapatkan peneliti, bahwa 25% dari seluruh
kelas XII di SMK tersebut belum memiliki kematangan karir yang baik. Fakta
yang terdapat di lapangan menunjukkan bahwa sebagian remaja tidak mampu
memilih dan mempersiapkan karir untuk masa depannya. Manrihu (1988)
mengungkapkan bahwa remaja mengalami kesulitan untuk merencanakan dan
memilih karir disebabkan oleh semakin meningkatnya kompleksitas dunia
kerja. Keadaan tersebut membuat remaja menunda untuk memutuskan karir
yang akan ditekuninya di masa depan.
Untuk memilih dan mempersiapkan karir ada tahapan yang harus dilalui
seorang remaja. Tahapan tersebut dimulai dengan mengumpulkan informasi
yang relevan tentang dirinya sendiri dan juga tentang dunia kerja. Lalu remaja
akan membuat gambaran mengenai bakat, hobi, nilai-nilai serta gaya hidup
yang mereka pilih yang sesuai dengan alternatif pekerjaan yang ada.
Berdasarkan hal tersebut remaja mulai membuat tujuan atau karir yang realistik
berdasarkan informasi yang ada untuk mencapai tujuan atau karir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Kematangan karir penting dimiliki oleh remaja, karena remaja harus
memilih dan mempersiapkan karir dengan matang. Komandyahrini dan
Hawadi (2008) menyatakan bahwa kualitas pemilihan karir ditentukan oleh
kematangan karir. Kematangan karir yang dimiliki remaja akan membuat
remaja dapat menentukan bidang pekerjaan yang diinginkan. Kematangan karir
juga dapat digunakan sebagai prediktor untuk menentukan keberhasilan
individu dalam mengerjakan suatu pekerjaan (Syahrul dan Jamaluddin, 2007).
Pada masa sekolah menengah, pemilihan karir merupakan salah satu hal
yang cukup membingungkan untuk siswa. Winkel (2006) menyatakan bahwa
penggabungan antara faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan karir
dengan perubahan – perubahan dalam pemilihan karir menyebabkan
perkembangan karir merupakan suatu proses yang sangat kompleks.
Keberhasilan individu dalam menyelesaikan tugas – tugas perkembangan karir
disebut kematangan karir. Seperti yang dinyatakan oleh Super (dalam Winkel,
2006) bahwa kematangan karir merupakan keberhasilan individu dalam
menyelesaikan tugas – tugas perkembangan karir yang khas bagi tahap
perkembangan tertentu. Hal ini senada dengan yang dikemukakan oleh Yost &
Corbishly (1987, dalam Safitri & Puji Lestrari, 2009) yang menyatakan bahwa
kematangan karir adalah kemampuan seseorang untuk berhasil menyelesaikan
tugas dalam proses pengembangan karir serta kesiapan seseorang untuk
membuat keputusan karir yang sesuai dengan tahapan perkembangannya.
Menurut Super (dalam Brown, 2002) remaja berada pada tahap eksplorasi.
Pada tahap eksplorasi ini remaja diharapkan dapat mengetahui dan mengenal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
dirinya sendiri dan karir yang sesuai dengan dirinya (Brown, 2002). Santrock
(2003) menambahkan bahwa eksplorasi terhadap jalur karir merupakan suatu
hal yang penting dalam perkembangan karir remaja. Remaja cenderung
membuat pilihan – pilihan karir dan mengetahui lebih banyak mengenai karir
dengan menggunakan kesempatan dan sumber daya dari lingkungan mereka
(Savickas, 2001).
Siswa yang sedang berproses untuk mencapai kematangan karir tidak lepas
dari berbagai kondisi yang memungkinkan berpengaruh dalam proses
mencapai kematangan karir. Hasan (2006) menyebutkan bahwa konsep diri,
vocational aspiration dan gender merupakan sejumlah variasi komponen pada
kematangan karir. Pernyataan ini sesuai dengan teori Holland (1985, dalam
Coertse & Schepers, 2004) yang menjelaskan bahwa faktor individu
(personal), dan lingkungan dimungkinkan berpengaruh terhadap kematangan
karir.
Kematangan karir juga dipengaruhi oleh kemandirian siswa. Menurut
Mappiare (1982) kemandirian adalah kemampuan dalam mempersiapkan diri
ke arah pekerjaan, berusaha untuk tidak selalu bergantung pada orangtua dan
orang lain serta mampu memilih. Remaja yang bergantung pada orang lain
menyebabkan remaja tidak percaya diri, mudah terpengaruh orang lain dan
selalu ragu – ragu dalam mengambil keputusan. Sesuai dengan yang
dikemukakan Steinberg (2002) bahwa kemampuan individu untuk bertindak
dan memutuskan sesuatu sendiri disebut kemandirian. Kemandirian pada
remaja dapat ditunjukkan dengan bertingkah laku sesuai dengan keinginannya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
mengambil keputusan sendiri dan mampu mempertanggungjawabkan tingkah
lakunya sendiri. Remaja yang memiliki kemandirian dapat membuat suatu
keputusan dan tidak mudah dipengaruhi oleh orang lain.
Remaja yang berada pada tahap eksplorasi seharusnya sudah dapat membuat
suatu keputusan sesuai dengan minat dan kemampuan (Savickas, 2001).
Dengan demikian, kemandirian merupakan suatu hal yang penting dalam
membuat suatu keputusan mengenai karir di masa depan. Remaja yang mandiri
dapat membuat suatu keputusan tanpa mudah dipengaruhi oleh orang lain
(Steinberg, 2002). Remaja yang mandiri dapat membuat sebuah keputusan
akan menunjukkan kematangan karir remaja tersebut.
Sekolah merupakan wadah yang digunakan siswa berkenalan dengan dunia
kerja, sehingga sekolah digunakan sebagai penghubung yang menjembatani
remaja ke dunia pekerjaan. Salah satu institusi sekolah yang mempersiapkan
siswanya untuk mampu terjun langsung ke dunia kerja setelah lulus adalah
SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Undang-Undang Republik Indonesia No
20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional berbunyi: Pendidikan
Kejuruan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk
dapat bekerja dalam bidang tertentu atau melanjutkan ke jenjang pendidikan
yang lebih tinggi sesuai dengan kompetensinya. Pernyataan di atas
mengandung makna bahwa SMK dituntut harus memiliki kemampuan dan
keterampilan yang sesuai dengan keahliannya sehingga setelah lulus
diharapkan mereka dapat memasuki dunia kerja sesuai dengan kompetensinya
baik bekerja pada perusahaan orang lain maupun membuka usaha sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Dengan demikian keberhasilan dalam penyelenggaraan pendidikan di SMK
diukur dari seberapa besar lulusan SMK tersebut dapat terserap ke dunia kerja
sehingga pada akhirnya dapat mengurangi jumlah pengangguran.
Proses pembelajaran SMK menitikberatkan pada penerapan teori dan
keterampilan bersifat praktis sedangkan pembelajaran di SMA lebih
dititikberatkan pada fungsional yang berisi aspek teori. Keterampilan tersebut
mengarah pada bekal kecakapan atau ketrampilan khusus, mengutamakan
kemampuan yang mempersiapkan untuk langsung memasuki dunia kerja.
Sardiman (2007) mengemukakan bahwa tujuan instisional pendidikan di SMK
adalah mendidik siswa dengan pendidikan kejuruan yang dipilih. Manrihu
(1988) menambahkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan jembatan antara
manusia dengan pekerjaannya.
Berdasarkan beberapa data dan fakta yang didapat oleh peneliti pada siswa
SMK. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), mengarah pada profesi, artinya
setelah tamat, siswa diharapkan mampu menerapkan ilmunya didunia kerja,
tanpa membatasi kelebihannya yang juga bisa melanjutkan ke jenjang
Perguruan Tinggi (www.suarapembaharuan.com). Peneliti memilih SMK
Negeri 2 Depok sebagai tempat penelitian. Peneliti memilih sekolah tersebut
merupakan perintis Sekolah Tinggi Pembangunan dengan jurusan yang terbaik
seperti geologi pertambangan. Sekolah tersebut juga memiliki standar kualitas
yang baik sehingga calon siswa harus melalui beberapa tes psikotes,
wawancara dan kualifikasi NEM yang tinggi. Oleh karena itu, peneliti memilih
sekolah tersebut sebagai tempat penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas, peneliti ingin
meneliti mengenai hubungan antara kemandirian dengan kematangan karir
pada siswa SMK Negeri 2 Depok, Sleman.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian, maka dalam penelitian
ini peneliti ingin melihat apakah ada hubungan antara kemandirian dengan
kematangan karir pada siswa kelas XII SMK Negeri 2 Depok, Sleman.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kemandirian
dengan kematangan karir pada siswa kelas XII SMK Negeri 2 Depok, Sleman.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi kemajuan atau pengembangan
ilmu psikologi khususnya psikologi pendidikan dan psikologi perkembangan.
Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris
mengenai kemandirian dan kematangan karir pada remaja.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada sekolah mengenai
tingkat kemandirian dan kematangan karir yang dimiliki siswa- siswa sekolah
tersebut, sehingga dapat berguna dalam pembinaan siswa – siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kematangan Karir
1. Pengertian Kematangan Karir
Crites (dalam Salami, 2008) menyatakan bahwa kematangan karir sebagai
sejauh mana individu dapat menguasai tugas-tugas perkembangan karirnya
termasuk komponen pengetahuan dan sikap yang sesuai dengan
perkembangan karirnya. Super (dalam Winkel, 2006) berpendapat bahwa
kematangan karir merupakan keberhasilan individu dalam menyelesaikan
tugas-tugas perkembangan karir yang khas bagi tahap perkembangan tertentu.
Yost dan Corbishly (dalam Seligman, 1994) mendefinisi kematangan karir
sebagai kemampuan untuk melakukan keberhasilan negosisasi terhadap tugas
– tugas dan transisi dari perkembangan karirnya, serta kesiapan untuk
mengambil keputusan yang sesuai dengan usia (age-approriate) dan tahapan
(stage – approriate). Super (dalam Savickas, 2001) menjelaskan bahwa
individu dikatakan matang atau siap untuk membuat keputusan karir jika
pengetahuan yang dimilikinya untuk membuat keputusan karir didukung
informasi yang adekuat mengenai pekerjaan berdasarkan pencarian yang telah
dilakukan.
Levinson, Ohler, Caswell dan Kiewra (2001) mendefinisikan kematangan
karir sebagai kemampuan individu untuk membuat pilihan karir yang tepat,
sejauh mana pilihan-pilihan tersebut realistis dan konsisten dari waktu ke
waktu serta kesadaran yang dibutuhkan untuk membuat keputusan karir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
tersebut. Savickas (dalam Patton, 2001) menyatakan bahwa kematangan karir
adalah kesiapan individu untuk mengumpulkan informasi, membuat
keputusan karir yang disesuaikan dengan usia dan menyesuaikannya dengan
tugas-tugas perkembangan karir.
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah diuraikan di atas, dapat
disimpulkan bahwa kematangan karir adalah kemampuan remaja untuk
merencanakan, mempersiapkan, dan mengambil keputusan karir berdasarkan
pemahaman terhadap kemampuan diri dan informasi karir.
2. Faktor – faktor yang mempengaruhi Kematangan Karir
Kematangan karir dipengaruhi oleh berbagai faktor dari individu maupun dari
luar individu. Menurut Winkel dan Hastuti (2006), perkembangan karir
dipengaruhi oleh:
a. Faktor internal
Faktor-faktor internal yang mempengaruhi kematangan karir, antara lain:
i. Nilai-nilai kehidupan,yaitu nilai-nilai ideal yang dikejar oleh seseorang
di mana-mana dan kapanpun juga. Nilai- nilai ini menjadi pedoman dan
pegangan dalam hidup sampai tua dan sangat menentukan gaya hidup
seseorang.
ii. Taraf inteligensi, yaitu taraf kemampuan untuk mencapai prestasi-
prestasi, yang didalamnya terdapat unsur kognitif. Pengambilan suatu
keputusan mengenai pilihan karir, dipengaruhi oleh tinggi rendahnya
taraf inteligensi seseorang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
iii. Bakat khusus, yaitu kemampuan yang menonjol di suatu bidang usaha
kognitif, bidang ketrampilan, atau bidang kesenian. Sekali terbentuk,
suatu bakat khusus menjadi bekal yang memungkinkan untuk
memasuki berbagai bidang pekerjaan tertentu dan mencapai tingkatan
yang lebih tinggi dalam suatu jabatan.
iv. Minat, yaitu kecenderungan yang agak menetap pada seseorang untuk
merasa tertarik pada suatu bidang tertentu dan merasa senang
berkecimpung dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan
minatnya tersebut.
v. Sifat-sifat, yaitu ciri-ciri kepribadian yang bersama-sama memberikan
corak khas pada seseorang, seperti riang gembira, ramah, halus, teliti,
terbuka, fleksibel, tertutup, lekas gugup, pesimis, dan ceroboh. Sifat-
sifat tersebut akan mempengaruhi kinerja seseorang dalam bekerja,
apakah sifat-sifat tersebut akan mendukung atau menghambat seseorang
dalam pekerjaannya.
vi. Pengetahuan, yaitu informasi yang dimiliki tentang bidang-bidang
pekerjaan dan tentang diri sendiri. Informasi tentang dunia kerja yang
dimiliki oleh remaja dapat akurat dan sesuai dengan kenyataan atau
tidak akurat dan bercirikan idealisasi.
vii. Keadaan jasmani, yaitu ciri-ciri fisik yang dimiliki seseorang seperti
badan tampan dan tidak tampan, ketajaman penglihatan dan
pendengaran baik atau kurang baik, memiliki kekuatan otot tinggi atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
rendah, dan jenis kelamin. Untuk pekerjaan tertentu berlaku berbagai
persyaratan yang menyangkut ciri-ciri fisik.
b. Faktor Eksternal
Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi kematangan karir antara lain:
i. Masyarakat, yaitu lingkungan sosial budaya di masa remaja dibesarkan.
Lingkungan ini luas sekali dan berpengaruh besar terhadap pandangan
dalam banyak hal yang dipegang teguh oleh setiap keluarga, yang pada
gilirannya menanamkannya pada anak-anak. Pandangan ini mencakup
gambaran luhur rendahnya aneka jenis pekerjaan, perasaan pria dan
wanita dalam kehidupan masyarakat, dan cocok tidaknya jabatan
tertentu untuk pria dan wanita.
ii. Keadaan sosial ekonomi negara atau daerah, yaitu laju pertumbuhan
ekonomi yang lambat atau cepat, stratifikasi masyarakat dalam
golongan sosial ekonomi tinggi, tengah dan rendah, serta diversifikasi
masyarakat atas kelompok-kelompok yang terbuka atau tertutup, bagi
anggota dari kelompok lain.
iii. Status sosial ekonomi keluarga, yaitu tingkat pendidikan orangtua,
tinggi rendahnya pendapatan orangtua, jabatan ayah atau ayah dan ibu,
daerah tempat tinggal, suku bangsa.
iv. Pengaruh dari seluruh anggota keluarga besar dan inti, yaitu berkaitan
dengan pandangan seluruh anggota keluarga terhadap pendidikan dan
pekerjaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
v. Pendidikan sekolah, yaitu pandangan dan sikap yang akan
dikomunikasikan kepada anak didik oleh guru maupun staf petugas
bimbingan mengenai nilai-nilai yang terkandung dalam suatu
pekerjaan, tinggi rendahnya status sosial jabatan dan kecocokan jabatan
tertentu untuk anak laki-laki dan perempuan.
vi. Pergaulan dengan teman-teman sebaya, yaitu beraneka pandangan dan
variasi harapan tentang masa depan yang terungkap dalam pergaulan
sehari-hari.
3. Tahap Perkembangan Karir
Sumbangan penting dari Super (dalam Brown, 2002) adalah pandangan
tentang tahap – tahap perkembangan karir yang berlangsung secara
kesinambungan selama rentang kehidupan individu. Pada setiap
perkembangan karir terdapat tugas-tugas perkembangan karir atau perilaku
karir yang seharusnya dilakukan dan diharapkan dari individu.
a. Tahap Eksplorasi (Exploration)
Tahap ini berlangsung pada usia 14-24 tahun. Pada tahap ini
remaja mempelajari mengenai dirinya sendiri dan karirnya di masa
depan. Remaja melakukan eksplorasi atas berbagai informasi mengenai
dirinya sendiri dan pilihan-pilihan karir yang sesuai. Pada tahap ini
terjadi penyempitan , tetapi belum merupakan pilihan karir final. Tahap
ini memiliki tugas-tugas perkembangan, yaitu:
i). Crystallization (14-18 tahun)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Remaja mengeksplorasi dirinya untuk mengetahui
mengenai pilihan-pilihan karir yang sesuai untuk dirinya.
Remaja mengembangkan ide atau gagasan yang berkaitan
dengan peluang karir yang ada, minat, nilai-nilai hidup, dan
perencanaan karir yang ingin direalisasikannya. Remaja dapat
membuat sebuah keputusan dari pilihan-pilihan karir yang ada
dengan mempertimbangkan ketertarikan, nilai dan kemampuan
yang ada pada dirinya.
4. Aspek-aspek Kematangan Karir
Super (1974, dalam Alvarez, 2008) menyatakan bahwa kematangan karir
pada remaja terdiri atas empat aspek, yaitu:
a. Perencanaan
Perencanaan merupakan kesadaran individu bahwa dirinya harus
membuat pilihan pendidikan dan karir, serta mempersiapkan diri
untuk memasuki karir tertentu. Perencanaan berfokus pada proses
untuk merencanakan masa depan.
b. Eksplorasi
Eksplorasi merupakan proses yang menunjukkan individu
mengadakan penyelidikan atau menggali segala informasi
mengenai dunia kerja yang diperlukannya dari berbagai sumber
yang ada, antara lain orangtua, teman, guru, konselor, buku, dan
film. Eksplorasi berfokus pada tindakan untuk menggunakan
sumber-sumber yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
c. Informasi
Informasi menilai pengetahuan tentang pendidikan dan
informasi pekerjaan atau karir. Individu membutuhkan informasi
tentang lingkungan, pilihan pendidikan akademik yang berbeda,
pilihan profesi atau karir, dan pilihan jabatan. Hal ini tidak hanya
pada masalah pemberian informasi, tetapi lebih kepada
pengetahuan remaja tentang bagaimana hal tersebut, kapan, dan di
mana remaja dapat menemukan serta menggunakan informasi
tersebut.
d. Pengambilan keputusan
Individu mengetahui segala sesuatu yang harus dipertimbangkan
dalam membuat pilihan pendidikan dan karir, kemudian membuat
pilihan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya. Individu
seharusnya mempersiapkan periode formatif untuk mencari
keputusan yang efektif. Hal ini dibutuhkan individu untuk
menggunakan pemikiran atau refleksi diri dengan orang lain dan
dengan lingkungan sekitar.
Crites (1971, dalam Coertse & Schepers, 2004) mengungkapkan bahwa
kematangan karir pada remaja terdiri atas dua aspek, yaitu:
a. Sikap
Aspek sikap merupakan kemampuan individu dalam pembuatan
keputusan karir yang akan mempengaruhi seberapa realistis pilihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
karir yang dibuat oleh remaja dan keterlibatannya dalam proses
pemilihan karir.
b. Kemampuan
Aspek kemampuan menunjukkan adanya kemampuan individu
untuk memahami informasi tentang pekerjaan, mengetahui dan
menyadari kemampuan diri sendiri, serta pandangan terhadap masa
depan.
Berdasarkan uraian dari beberapa ahli di atas, maka peneliti mengacu pada
aspek-aspek yang dikemukakan oleh Super (1974, dalam Alvarez, 2008) dan
Crities (1971). Peneliti menilai aspek kematangan karir tersebut mengungkap
rangkaian kemampuan individu mengenai perilaku karir yang seharusnya
dapat dilakukan atau diharapkan dalam mencapai pilihan karir yang di minati.
Aspek kematangan karir tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Aspek perencanaan karir (career planfulness) adalah sikap
individu akan percanaan karir yang berfokus masa depan, dibuat
secara sadar dan matang.
b. Eksplorasi karir (career exploration) adalah adanya sikap individu
mencari informasi tentang dunia kerja dari berbagai sumber.
c. Informasi (information) adalah adanya sikap individu mencari
informasi dan pengetahuan mengenai pendidikan, pekerjaan atau
karir serta dapat menggunakan informasi tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
d. Pengambilan keputusan (decision making) adalah kemampuan
individu dalam mengambil keputusan tentang karir yang sesuai
dengan kemampuannya.
e. Kemampuan adalah kemampuan individu untuk memahami
informasi mengenai pekerjaan, kemampuan diri sendiri dan
pandangan terhadap masa depan.
B. Kemandirian
1. Pengertian Kemandirian
Setiap manusia dituntut untuk menjadi individu yang mandiri. Steinberg
(2002) mendefinisikan kemandirian sebagai kemampuan individu untuk
berperilaku sesuai dengan caranya sendiri. Perubahan kognitif dan sosial
dapat mempengaruhi kemandirian pada masa remaja. Seorang remaja yang
mandiri dapat membuat keputusan sendiri tanpa dipengaruhi oleh orang lain,
dapat mengandalkan diri dan lebih bertanggung jawab pada keputusan yang
telah dibuat.
Masrun (Erina, 2013) kemandirian adalah suatu sikap yang
memungkinkan seseorang untuk berbuat bebas, melakukan sesuatu atas
dorongan diri sendiri untuk kebutuhan sendiri, mengejar prestasi, penuh
ketekunan, serta berkeinginan untuk melakukan sesuatu tanpa bantuan orang
lain, mampu berpikir dan bertindak original, kreatif dan penuh inisiatif,
mampu mempengaruhi lingkungannya, mempunyai rasa percaya diri terhadap
kemampuan diri sendiri, menghargai keadaan diri sendiri, dan memperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
kepuasan dari usahanya. Menurut Widiana (Erina, 2013) kemandirian
merupakan salah satu karakteristik yang dimiliki oleh seseorang dimana tidak
bergantung pada orang tua maupun lingkungan luar dan lebih banyak
mengandalkan potensi serta kemampuan yang dimiliki. Awal kemandirian
individu dimulai pada masa remaja. Pada masa ini, ketergantungan seorang
individu terhadap orang tuanya yang merupakan simbol dari masa kanak –
kanak mulai terlepas (Erina, 2013).
Berdasarkan pendapat para ahli yang telah diuraikan diatas dapat
disimpulkan bahwa kemandirian adalah kemampuan individu untuk bertindak
dengan caranya sendiri, dapat membuat keputusan tanpa dipengaruhi oleh
orang lain dan mampu bertanggung jawab atas keputusan yang telah dibuat.
2. Aspek – aspek Kemandirian
Steinberg (2002) mengemukakan aspek-aspek kemandirian sebagai berikut:
a. Kemandirian Emosional
Aspek ini berhubungan dengan perubahan hubungan kedekatan
individu, khususnya pada orang tua. Hubungan antara orang tua dan
anaknya berubah sepanjang kehidupan. Pada masa remaja, individu
tidak terlalu tergantung secara emosional pada orangtuanya
dibandingkan ketika mereka masih kanak-kanak. Hal ini dikarenakan
mereka tidak selalu datang kepada orang tuanya ketika sedang
memiliki masalah, tidak selalu menganggap orang tua mereka
mengetahui segalanya dan lebih banyak menghabiskan waktu bersama
teman-teman mereka. Perubahan-perubahan hubungan antara orangtua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
dan anak inilah yang menggambarkan perkembangan kemandirian
emosional.
b. Kemandirian Perilaku
Pada aspek ini terdapat kemampuan untuk membuat keputusan
sendiri dan selanjutnya melaksanakan keputusan tersebut. Remaja
yang mandiri secara perilaku dapat meminta pendapat orang lain
ketika hal itu sesuai namun tetap membuat keputusan sendiri tanpa
dipengaruhi oleh orang lain. Selama masa remaja kemampuan untuk
membuat keputusan meningkat. Perkembangan kemandirian perilaku
ini mengakibatkan remaja mampu untuk melihat ke depan, hasil yang
akan di dapat dari pilihan-pilihan yang tersedia serta mengetahui
resikonya; remaja juga dapat menyadari bahwa ketertarikan pada
suatu hal dapat dipengaruhi nasehat dari orang lain serta menyadari
nilai-nilai untuk menjadi mandiri.
c. Kemandirian Nilai
Pada aspek ini remaja dapat mengetahui mengenai hal yang benar
atau salah, mengenai hal yang penting atau tidak. Remaja juga
memiliki prinsip dalam melakukan berbagai hal. Perubahan konsep
moral, politik, ideologi, dan agama pada masa remaja merupakan
bentuk perkembangan dari kemandirian nilai. Perkembangan
kemandirian nilai didukung dengan perkembangan emosional dan
perilaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian
Ali dan Asrori (2004) menyatakan ada sejumlah faktor yang sering
dihubungkan dengan kemandirian, yaitu sebagai berikut:
a. Gen atau Keturunan Orang Tua
Orang tua yang memiliki sifat mandiri yang tinggi akan
menurunkan sifat kemandirian tersebut kepada anaknya. Namun hal
ini masih menjadi perdebatan, karena sesungguhnya bukan sifat
mandiri yang diturunkan oleh orang tua kepada anaknya melainkan
sifat mandiri tersebut muncul karena cara mendidik yang dilakukan
oleh orang tua kepada anaknya.
b. Pola Asuh Orang Tua
Cara orang tua mengasuh anaknya akan mempengaruhi
perkembangan kemandirian anak. Orang tua yang terlalu banyak
melarang anaknya tanpa disertai dengan penjelasan akan menghambat
perkembangan kemandirian anak. Suasana yang aman dan interaksi
keluarga yang baik akan mendorong perkembangan anak.Ketika orang
tua sering membandingkan anaknya yang satu dengan yang lainnya
akan berpengaruh kurang baik terhadap kemandirian anak.
c. Sistem Pendidikan di Sekolah
Perkembangan kemandirian remaja akan terhambat jika proses
pendidikan di sekolah tidak mengembangkan proses demokrasi,
artinya sekolah cenderung tidak memberikan kesempatan kepada
remaja untuk berargumentasi. Proses pendidikan yang lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
menekankan pemberian hukuman juga akan menghambat
perkembangan kemandirian remaja. Proses pendidikan yang
memberikan penghargaan dan suasana kompetisi yang aktif akan
memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan kemandirian
anak.
d. Sistem Kehidupan di Masyarakat
Lingkungan masyarakat yang aman, tidak menekankan pentingnya
hirarki sosial, dan menghargai potensi remaja dalam berbagai bentuk
kegiatan akan lebih mendorong perkembangan kemandirian remaja.
Namun sistem kehidupan masyarakat yang menekankan pentingnya
hirarki sosial, lingkungan masyarakat yang tidak aman dan tidak
menghargai potensi remaja dapat menghambat perkembangan
kemandirian remaja.
C. REMAJA
1. Pengertian Remaja
Siswa Sekolah Menengah Kejuruan yang berusia di antara 15-18 tahun
berada pada masa remaja. Remaja adalah masa transisi perkembangan yang
dimulai dari usia 10 atau 11 tahun hingga awal usia dua puluhan yang
berhubungan dengan perubahan fisik, kognitif, dan psikososial (Papalia, Olds,
dan Feldman, 2007). Santrock (2003) mendefinisikan masa remaja sebagai
masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang
mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosio-emosional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Monks (1998) menyatakan bahwa remaja berada diantara anak – anak dan
dewasa, belum mampu menguasai fungsi – fungsi fisik dan psikis. Remaja
pada umumnya masih duduk dibangku sekolah menengah atau perguruan
tinggi. Hurlock (2002) menyatakan bahwa istilah “adolescene” mencakup
kematangan mental, fisik, emosional dan sosial.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa remaja adalah
masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang pada umumnya
masih duduk di bangku sekolah menengah atau perguruan tinggi yang
mencakup perubahan fisik, kognitif dan psikososial.
2. Tugas Perkembangan Masa Remaja
Masa remaja merupakan peralihan antara masa kehidupan anak-anak dan
masa kehidupan orang dewasa. Pada masa ini, remaja di tuntut untuk mencari
identitas dirinya dengan melakukan tugas-tugas perkembangannya. Tugas
tersebut akan mengembangkan fisik, sosial, kognitif, seksual dan lainnya
sehingga remaja siap untuk memasuki masa dewasa. Dengan demikian, tugas
perkembangan sangat penting bagi remaja. Menurut Havighurst (dalam
Desmita, 2012) ada beberapa tugas perkembangan pada masa remaja, yaitu:
a. Mencapai hubungan yang matang dengan teman sebaya baik laki-
laki maupun perempuan.
b. Dapat menerima dan belajar peran sosial sebagai pria atau wanita
dewasa yang dijunjung tinggi oleh masyarakat.
c. Menerima keadaan fisik dan mampu menggunakannya secara
efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
d. Mencapai kemandirian emosional dari orangtua dan orang dewasa
lainnya.
e. Memilih dan mempersiapkan karier di masa depan sesuai dengan
minat dan kemampuannya.
f. Mengembangkan sikap postif terhadap pernikahan, hidup
berkeluarga dan memiliki anak.
g. Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang
diperlukan sebagai warga negara.
h. Mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial.
i. Memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai pedoman
dalam bertingkah laku.
j. Mengembangkan wawasan keagamaan dan meningkatkan
religiusitas.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap remaja terhadap pendidikan
Ada berbagai faktor yang mempengaruhi sikap remaja dalam proses
pembelajaran diantaranya adalah teman sebaya, orang tua, guru-guru dan
sekolah. Hal tersebut mempengaruhi remaja dalam memandang baik atau
buruk proses pembelajaran yang sedang dijalani sehingga remaja harus dapat
bersikap dengan tepat. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi sikap
remaja terhadap pendidikan (Monks, 1998) :
a. Sikap terhadap teman sebaya: orientasi sekolah atau kerja.
b. Sikap orang tua: pendidikan sebagai batu loncatan kearah mobilitas
sosial atau suatu kewajiban karena hukum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
c. Nilai-nilai yang menunjukkan keberhasilan atau kegagalan
akademis.
d. Sikap terhadap guru-guru, disiplin serta kebijakan akademis.
e. Keberhasilan dalam berbagai ekstrakurikuler.
f. Dukungan sosial dari teman-teman sekelas.
4. Kemandirian Remaja
Remaja dalam proses perkembangannya mengalami proses belajar
bagaimana menyelaraskan keinginan dan kemampuannya secara mandiri
sesuai dengan kebutuhan dalam hubungannya dengan harapan-harapan serta
kesempatan yang tersedia di dalam masyarakat. Kemandirian remaja
tercermin di dalam kemantapan diri, keyakinan diri dan jenis pencapaian yang
direalisasikan. Kemandirian ditunjukkan dengan adanya perubahan dalam
hubungan antara remaja dengan teman-temannya dan orang tuanya,
perubahan dalam konformitasnya dengan kelompok sebaya dan perubahan
menurunnya kepatuhan kepada norma-norma orang tua, yang dimulai sekitar
umur 15 tahun. Kemandirian yang diwujudkan dalam perilaku dan khususnya
kemandirian dalam berpikir akan tampak dalam masa remaja dan masa-masa
selanjutnya setelah orang dihadapkan pada tanggung jawab keluarga dan
pekerjaan (Monks, 2006).
5. Kematangan karir pada remaja
Siswa SMK berada dalam rentang usia 15-18 tahun. Berdasarkan teori
perkembangan karir Super siswa SMK berada pada tahap Eksplorasi dan
menurut Ginzberg remaja berada pada Subtahap Tentatif. Pada tahap ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
siswa melakukan eksplorasi untuk menentukan karir yang kelak akan
dipilihnya. Pada subtahap ini seorang siswa juga mampu mengembangkan
berbagai ide atau gagasan yang berkaitan dengan peluang / kesempatan karir
yang ada, minat,nilai-nilai hidup dan perencanaan karir yang ingin
direalisasikannya. Biasanya, perwujudan atau kristalisasi berbagai ide atau
gagasan orang muda yang dihubungkan dengan tokoh idolanya sehingga
pilihan karir yang dibuat sering bersifat sementara dan tidak realistik. Tugas-
tugas perkembangan karir seorang siswa pada subtahap ini adalah:
a) Memiliki kesadaran atau kebutuhan yang ingin direalisasikan.
b) Memanfaatkan berbagai sumber yang mengarah pada pilihan karir.
c) Memiliki kesadaran akan adanya banyak faktor yang harus
dipertimbangkan dalam pemilihan karir.
d) Memiliki kesadaran akan adanya berbagai kemungkinan yang
mempengaruhi pemilihan karir.
e) Mampu mengidentifikasi minat dan nilai-nilai kehidupan.
f) Memiliki kesadaran akan adanya hubungan antara hari ini dan masa
depan.
g) Mampu merumuskan pilihan karir yang bersifat umum.
h) Mengembangkan minat yang relatif menetap.
i) Memiliki informasi mengenai pilihan karir yang diminati.
j) Menyusun rencana yang berkaitan dengan pilihan karir yang diminati.
k) Semakin realistis dalam menyikapi pilihan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
D. HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN KEMATANGAN
KARIR PADA REMAJA
Remaja berada pada masa transisi perkembangan yang dimulai dari usia 10
atau 11 tahun hingga awal usia dua puluhan. Terdapat berbagai perubahan
pada remaja yang berhubungan dengan perubahan fisik, kognitif, dan
psikososial (Papalia, Olds, dan Feldman, 2007). Demikian pula siswa-siswi
yang sedang menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
yang berusia antara 15-18 tahun, dapat digolongkan pada masa remaja.
Sebagai siswa SMK seseorang dituntut untuk mempersiapkan diri sebelum
memasuki ke jenjang karir dalam mempersiapkan masa depan. Remaja
dituntut untuk mampu membuat suatu keputusan akan karir dan masa
depannya.
Seorang remaja yang mandiri dapat membuat keputusan sendiri tanpa
dipengaruhi oleh orang lain, dapat mengandalkan diri dan lebih bertanggung
jawab pada keputusan yang telah dibuat. Menurut Steinberg (2002)
kemandirian merupakan kemampuan individu untuk berperilaku sesuai
dengan caranya sendiri. Remaja yang mandiri tidak tergantung secara
emosional dengan orang tua lagi. Hill dan Holmbeck (dalam Steinberg, 2002)
menyatakan bahwa remaja yang mandiri secara perilaku dapat meminta
pendapat orang lain pada waktu yang tepat, mempertimbangkan pilihan-
pilihan alternatif berdasarkan penilaiannya sendiri ataupun saran dari orang
lain, lalu membuat keputusan yang tepat. Pada masa remaja, kemampuan
untuk membuat keputusan akan meningkat. Dengan demikian remaja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
diharapkan dapat lebih bertanggung jawab akan masa depannya dan
mengetahui resiko-resiko yang ada ketika membuat suatu keputusan
(Steinberg, 2002). Dengan kemandirian yang dimiliki, maka banyak hal
positif yang didapatkan oleh remaja, yaitu rasa percaya diri, tidak tergantung
orang lain, tidak mudah dipengaruhi dan dapat berfikir secara lebih objektif
(Mu’tadin, 2002).
Remaja yang mandiri kemungkinan besar akan mampu membuat suatu
keputusan dengan mempertimbangkan pilihan-pilihan yang ada dengan baik.
Semakin mandiri maka remaja akan semakin mampu untuk tidak bergantung
secara emosional dengan orang tua, mampu meminta pendapat orang lain dan
mempertimbangkan pilihan-pilihan dengan berdasarkan penilaian diri sendiri,
dan pemikiran objektif lalu membuat keputusan yang tepat. Hal ini
menyebabkan, remaja memiliki kemandirian yang tinggi, maka ia akan
merasa mampu untuk mengambil sebuah keputusan sendiri dengan
pemikirannya yang objektif dan tanpa tergantung orang tua.
Akan tetapi, tidak semua orang dapat mandiri (Turner & Turner, 1999).
Remaja yang tidak mandiri akan membutuhkan bantuan dan dukungan orang
lain untuk menentukan keputusan dan tindakannya (Turner & Turner, 1999).
Selain itu, remaja yang tidak mandiri juga membutuhkan orang lain untuk
dapat meningkatkan rasa percaya dirinya (Turner & Turner, 1999). Keadaan
ini membuat remaja tersebut membutuhkan keberadaan orang lain. Akan
tetapi, tidak selalu ada orang lain untuk dapat membantu remaja tersebut. Hal
ini menyebabkan, ketika remaja yang tidak mandiri dihadapkan pada tuntutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
untuk memilih jenjang karier, maka ia akan merasa sulit untuk memutuskan
karena tidak ada orang yang mendukung ataupun membantunya. Ketika tidak
ada yang membantunya, maka individu tersebut merasa enggan untuk
memutuskan pilihannya.
Savickas (2001) menyatakan bahwa salah satu hal yang sulit dilakukan
pada masa remaja adalah membuat suatu keputusan terhadap beberapa pilihan
karir yang tersedia. Menurut Super (dalam Winkel, 2006) kematangan karir
merupakan keberhasilan individu dalam menyelesaikan tugas-tugas
perkembangan karir yang khas bagi tahap perkembangan tertentu. Super
(dalam Savickas, 2001) menjelaskan bahwa individu dikatakan matang atau
siap untuk membuat keputusan karir jika pengetahuan yang dimilikinya untuk
membuat keputusan karir didukung oleh informasi yang adekuat mengenai
pekerjaan berdasarkan eksplorasi yang telah dilakukan. Oleh sebab itu, untuk
membuat suatu keputusan yang tepat dibutuhkan informasi mengenai minat
remaja tersebut serta pekerjaan yang ingin dicapainya di masa depan.
Super (dalam Syahrul, 2011) mengemukakan bahwa terdapat ciri-ciri
individu dengan kematangan karir yang tinggi, yaitu memiliki pilihan karir
yang relatif konsisten dan realistik, mandiri dalam melakukan pilihan karir
dan memiliki sikap memilih karir yang positif. Sedangkan, ciri-ciri individu
dengan kematangan karir yang rendah adalah pemikiran tentang karir yang
relatif berubah dan tidak realistik, belum mandiri dalam mengambil
keputusan karir, dan ragu dalam mengambil keputusan karir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tingkat kemandirian
dapat mempengaruhi tingkat kematangan karier seseorang. Ketika seseorang
yang mandiri dihadapkan pada pilihan karier, maka ia mampu untuk memilih
dan memutuskan tanpa bantuan dan dukungan orang lain sehingga ia
memiliki kematangan karier yang tinggi, sedangkan ketika seseorang yang
tidak mandiri dihadapkan pada pilihan karier dan tidak mendapatkan
dukurngan dari orang lain maka ia merasa sulit untuk memilih keputusan
sehingga ia memiliki kematangan karier yang rendah. Dapat dikatakan bahwa
seseorang yang mandiri mempunyai kecenderungan memiliki kematangan
karier yang tinggi. Sedangkan, seseorang yang tidak mandiri mempunyai
kecenderungan memiliki kematangan karier yang rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Skema 1 : Hubungan antar variabel
Tuntutan untuk mempersiapkan
diri sebelum memasuki ke
jenjang karir dan
mempersiapkan masa depan
Kemandirian yang tinggi :
Tidak bergantung secara
emosional pada orang tua dan
tidak menganggap orang tua
sebagai sumber informasi
Remaja
Mampu membuat keputusan
sendiri, tidak terpengaruhi orang
lain dan percaya pada diri sendiri.
Mampu berpikir objektif, memiliki
prinsip dan keyakinan akan nilai-
nilai yang kuat.
Kematangan
Karier Tinggi
Kemandirian yang rendah :
Bergantung secara emosional pada
orang tua dan menganggap orang
tua sebagai sumber informasi
Sulit membuat keputusan sendiri,
mudah terpengaruhi orang lain dan
tidak percaya pada diri sendiri.
Kurang mampu berpikir objektif,
tidak memiliki prinsip dan keyakinan
akan nilai-nilai yang kuat.
Kematangan
Karier Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
E. HIPOTESA
Berdasarkan uraian-uraian yang telah dipaparkan di atas, maka hipotesa
penelitian ini: “Ada hubungan positif antara kemandirian dengan kematangan
karir pada siswa SMK, dimana semakin tinggi tingkat kemandirian maka
semakintinggi pula tingkat kematangan karirnya”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
korelasional (Correlations Research). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menguji hubungan antara 2 variabel, yaitu kemandirian berhubungan dengan
kematangan karir pada siswa SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Selain itu
dengan pendekatan secara kuantitatif, penelitian ini menekankan analisisnya
pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode statistika.
B. Variabel Penelitian
Variabel-variabel yang termasuk dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel Bebas : Kemandirian
2. Variabel Tergantung : Kematangan Karir
C. Definisi Operasional
1. Kemandirian
Kemandirian adalah kemampuan individu untuk tidak tergantung secara
emosional dengan orang tuanya, dapat membuat keputusan sendiri serta
individu memiliki prinsip yang kuat dan tidak mudah terpengaruh oleh orang
lain.
Kemandirian diukur dengan menggunakan skala kemandirian yang
berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan oleh Steinberg (2002), yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
kemandirian emosional, kemandirian perilaku, dan kemandirian nilai. Peneliti
menggunakan skala kemandirian yang telah diadaptasi sesuai dengan budaya
Indonesia oleh Yuanda (2014). Adaptasi skala ini sudah memenuhi validitas isi
dan konstruk. Dengan demikian, skala tersebut mencerminkan konsep yang
sedang diteliti sehingga aitem skala juga mencerminkan domain konsep yang
sedang diukur. Skor total yang diperoleh merupakan merupakan indikasi
seberapa tinggi kemandirian yang dimiliki subjek. Semakin tinggi skor total
maka semakin tinggi pula kemandiriannya, sebaliknya semakin rendah skor
total maka semakin rendah pula kemandiriannya.
Skala kemandirian berdasarkan pada tiga aspek yang dikemukakan oleh
Steinberg (2002) yaitu :
a. Kemandirian Emosional
Adanya sikap bertanggung jawab pada diri sendiri, tidak bergantung secara
emosional dengan orang tua dan tidak menganggap orang tua adalah yang
mengetahui segalanya.
b. Kemandirian Perilaku
Kemampuan untuk membuat keputusan sendiri, tidak terpengaruhi orang
lain dan percaya pada diri sendiri.
c. Kemandirian Nilai
Kemampuan untuk mengetahui hal yang benar dan salah sesuai dengan
keyakinannya. Memiliki prinsip yang kuat dan terbentuknya keyakinan akan
nilai-nilai dalam diri sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2. Kematangan karir
Kematangan karir pada remaja merupakan kemampuan remaja untuk
merencanakan, mempersiapkan, dan mengambil keputusan karir berdasarkan
pemahaman terhadap kemampuan diri dan informasi karir.
Kematangan karir pada remaja dalam penelitian ini diukur dengan
menggunakan skala kematangan karir pada remaja berdasarkan aspek-aspek
yang dimodifikasi oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan
oleh Super (1974, dalam Alvarez, 2008) dan Crites (1971) yang terdiri atas
perencanaan, eksplorasi, informasi, pengambilan keputusan, dan kemampuan.
Semakin tinggi skor yang diperoleh responden berarti semakin tinggi
kematangan karir, sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh subjek
berarti semakin rendah kematangan karir yang dimiliki subjek.
Skala kematangan karir akan dibagi menjadi lima kategori yang
dikemukakan oleh Super (1974, dalam Alvarez, 2008) dan Crites (1971), yaitu
a. Perencanaan
Sikap individu akan perencanaan karir yang berfokus masa depan, dibuat
secara sadar dan matang
b. Eksplorasi
Adanya sikap individu mencari informasi tentang dunia kerja dari berbagai
sumber
c. Informasi
Adanya sikap individu mencari informasi dan pengetahuan mengenai
pendidikan, pekerjaan atau karir serta dapat menggunakan informasi tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
d. Kemampuan
Kemampuan individu untuk memahami informasi mengenai pekerjaan,
kemampuan diri sendiri dan pandangan terhadap masa depan.
e. Pengambilan Keputusan
Kemampuan individu dalam mengambil keputusan tentang karir yang
sesuai dengan kemampuannya.
D. Subjek Penelitian
Adapun pengambilan subjek penelitian berdasarkan teknik Purposive
Sampling yaitu pemilihan sekelompok subjek didasarkan atas ciri-ciri atau
sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan
ciri-ciri atau sifat-sifat dari populasi itu sendiri (Hadi,2000). Dalam penelitian
ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa sebanyak 353 subjek kelas XII
SMK Negeri 2 Depok, Sleman, Yogyakarta.
Kriteria atau ciri-ciri subjek dalam penelitian ini adalah :
1. Subjek penelitian ini tergolong remaja usia 15 – 18 tahun.
2. Subjek terdiri dari jenis kelamin laki-laki dan perempuan
3. Subjek kelas XII SMK karena para siswa kelas XII akan dihadapkan
pada pilihan untuk menentukan rencana berikutnya setelah tamat dari
SMK.
E. Metode dan Alat Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode skala. Skala
yang digunakan dalam penelitian terdiri atas skala kemandirian dan skala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
kematangan karir. Skala kemandirian telah diadaptasi oleh Yuanda (2014)
berdasarkan pada tiga aspek yang dikemukakan oleh Steinberg (2002) yaitu :
a. Kemandirian Emosional
b. Kemandirian Perilaku
c. Kemandirian Nilai
Secara keseluruhan skala kemandirian terdiri dari 46 aitem yang terbagi
menjadi tiga aspek. Berdasarkan ranah isinya aspek Kemandirian Emosional
sebanyak 15 aitem ( 6 aitem favourable dan 9 aitem unfavourable), aspek
Kemandirian Perilaku sebanyak 19 aitem ( 8 aitem favourable dan 11 aitem
unfavourable), dan aspek Kemandirian Nilai sebanyak 12 aitem ( 4 aitem
favourable dan 8 aitem unfavourable). Nilai reliabilitas yang diperoleh dari
skala tersebut adalah sebesar 0,887.
Tabel 1.
Blue print skala kemandirian
Aspek No. Aitem Jumlah
Aitem Favourable Unfavourable
Kemandirian Emosional 2,5,7,9,11,12 1,3,4,8,10,13,14,15 15
Kemandirian Perilaku 21,22,23,26,27,28,29,
32
16,17,18,19,20,24,25,30,
31,33,34
19
Kemandirian Nilai 36,39,42,46 35,37,38,40,41,43,44,45 12
Jumlah 46
Skala kematangan karir akan dibagi menjadi lima kategori yang
dikemukakan oleh Super (1974, dalam Alvarez, 2008) dan Crites (1971),
yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
a. Perencanaan
b. Eksplorasi
c. Informasi
d. Pengambilan Keputusan
e. Kemampuan
Secara keseluruhan skala kematangan karir terdiri dari 60 aitem yang
terbagi dalam lima aspek. Berdasarkan ranah isinya aspek Perencanaan
sebanyak 12 aitem (6 aitem favourable dan 6 aitem unfavourable), aspek
Eksplorasi sebanyak 12 aitem (6 aitem favourable dan 6 aitem unfavourable),
aspek Informasi sebanyak 12 aitem (6 aitem favourable dan 6 aitem
unfavourable), aspek Pengambilan Keputusan sebanyak 12 aitem (6 aitem
favourable dan 6 aitem unfavourable), aspek Kemampuan sebanyak 12 aitem
(6 aitem favourable dan 6 aitem unfavourable).
Tabel 2.
Blue print skala kematangan karir sebelum uji coba
Aspek No. Aitem Jumlah
Aitem Favourable Unfavourable
Perencanaan 15,22,29,35,42,44 10,16,27,38,43,52 12
Eksplorasi 9,14,26,32,34,59 1,6,11,23,24,39 12
Informasi 3,17,30,33,36,48 4,13,20,40,49,56 12
Pengambilan Keputusan 8,12,25,37,50,60 2,7,21,51,53,54 12
Kemampuan 5,18,41,46,47,55 19,28,31,45,57,58 12
Jumlah 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Alat pengumpul data yang digunakan adalah skala yang terdiri dari dua
skala. Kedua skala tersebut adalah skala kemandirian dan skala kematangan
karir. Menurut (Azwar, 2001), manfaat yang diperoleh dari penggunaan
metode skala adalah dalam waktu yang relatif singkat dapat memperoleh data
atau informasi yang berkaitan dengan penelitian dalam jumlah besar.
Skala yang disusun dalam penelitian ini menggunakan metode rating yang
dijumlahkan (method of summated rating), atau penskalaan model Likert.
Summated Rating merupakan salah satu metode penskalaan pernyataan sikap
yang menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai sikapnya
(Gable dalam Azwar, 2007). Dalam skala yang menggunakan metode
summated rating ini, subjek diminta untuk merespon pernyataan-pernyataan
yang dirumuskan secara favourable dan unfavourable tentang sebuah obyek
yakni kemandirian dan kematangan karir.
Pernyataan favourable adalah pernyataan yang memihak pada obyek ukur
atau yang mengindikasikan tingginya atribut yang diukur, sedangkan
pernyataan unfavourable adalah pernyataan yang tidak memihak pada obyek
ukur atau yang mengindikasikan rendahnya atribut yang diukur. Setiap butir
pernyataan memuat empat kategori pilihan jawaban, yaitu, (SS) = Sangat
Setuju, (S) = Setuju, (TS) = Tidak Setuju, (STS) = Sangat Tidak Setuju.
Kategori jawaban akan diskor 1 – 4 menurut tingkat dukungan dan penolakan
isi pernyataan.
a. Pernyataan positif (favourable)
Perolehan skor untuk pilihan jawaban adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Sangat Setuju (SS) : memperoleh skor 4
Setuju (S) : memperoleh skor 3
Tidak Setuju (TS) : memperoleh skor 2
Sangat Tidak Setuju (STS) : memperoleh skor 1
b. Pernyataan negatif (unfavourable)
Perolehan skor untuk pilihan jawaban adalah:
Sangat Setuju (SS) : memperoleh skor 1
Setuju (S) : memperoleh skor 2
Tidak Setuju (TS) : memperoleh skor 3
Sangat Tidak Setuju (STS) : memperoleh skor 4
Tabel 3.
Skor Berdasarkan Kategori Jawaban
Jawaban Skor
Favourable Unfavourable
Sangat Setuju (SS) 4 1
Setuju (S) 3 2
Tidak Setuju (TS) 2 3
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4
Dalam penelitian ini, skala yang digunakan tidak menyediakan jawaban
tengah atau netral. Hal ini menurut Hadi (2001), didasarkan pada tiga alasan,
yaitu:
a. Kategori undecided itu mempunyai arti ganda, bisa diartikan belum
memutuskan atau memberi jawaban, bisa juga diartikan netral, setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
tidak, tidak setujupun tidak atau bahkan ragu-ragu. Kategori jawaban yang
mempunyai arti ganda ini tentu saja tidak diharapkan dalam suatu
instrumen.
b. Tersediannya jawaban tengah menimbulkan kecenderungan menjawab
tengah (central tendency effect) terutama bagi mereka yang ragu-ragu atas
arah kecenderungan jawabannya.
c. Jika disediakan kategori jawaban tengah, akan banyak menghilangkan data
penelitian, karena tidak jelas kecenderungan pendapat subjek, sehingga
mengurangi banyaknya informasi yang dapat disaring dari subjek.
F. Validitas, Seleksi Aitem dan Realibilitas
1) Validitas
Dalam pengertian umum, validitas adalah ketepatan dan kecermatan skala
dalam menjalankan fungsi ukurnya, artinya sejauh mana skala itu dapat
mengukur atribut yang akan diukurnya. Azwar (2012) menyatakan untuk
mengetahui skala psikologi mampu menghasilkan data yang akurat sesuai
dengan tujuan ukurnya diperlukan uji validitas. Skala yang memiliki validitas
tinggi merupakan skala yang mampu mengungkapkan seluruh aspek yang
seharusnya diukur.
Teknik yang digunakan untuk menguji validitas alat ukur, dalam hal ini
skala diuji validitasnya dengan menggunakan professional judgement. Pada
penelitian ini yang bertindak menjadi professional judgement adalah dosen
pembimbing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Untuk mendukung validitas skala pengukuran, perlu dilakukan prosedur
seleksi aitem dengan cara menguji karakteristik masing-masing aitem yang
menjadi bagian dari skala pengukuran
2) Seleksi Aitem
Seleksi aitem dilakukan untuk mendapatkan aitem yang valid sehingga
layak digunakan untuk penelitian. Seleksi aitem ini dilakukan dengan melihat
koefisien korelasi aitem total (rix) tiap aitem. Perhitungan koefisien aitem total
akan dilakukan dengan menggunakan program SPSS for windows versi 16.00.
Biasanya, kriteria yang digunakan sebagai batasan aitem adalah rix ≥ 0,30
(Azwar, 2009). Maka dari itu, pada penelitian ini aitem yang mempunyai rix <
0,30 akan digugurkan.
Aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 dianggap memiliki
daya beda yang memuaskan. Semakin tinggi koefisien korelasi positif antara
skor aitem dengan skor skala berarti semakin tinggi konsistensi antara aitem
dengan skala secara keseluruhan yang berarti semakin tinggi daya bedanya.
Uji coba skala dilakukan peneliti pada tanggal 1 Februari 2016 terhadap
siswa kelas XII Teknik Pemesinan (B), Teknik Audio Video, dan Teknik
Kimia Analis. Terdapat 85 siswa yang mengisi skala kemandirian dan juga
kematangan karir.
Berdasarkan data uji coba pada tanggal 1 Februari 2016 di SMKN 2
Depok, Yogyakarta terhadap 85 siswa kelas XII Teknik Pemesinan (B), Teknik
Audio Video, dan Teknik Kimia Analis, prosedur analisis aitem dilakukan
dengan menggunakan program SPSS for windows versi 16.00.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Pada skala kematangan karir, dari pengujian terhadap 60 aitem skala
kematangan karir menunjukkan bahwa aitem lolos seleksi. Adapun yang
gugur itu adalah aitem no aitem no 1, 4, 5, 7, 9, 15, 19, 21, 32, 50, dan 56.
karena memiliki rix < 0,30. Dalam rangka menyeimbangkan jumlah aitem pada
tiap aspek maka peneliti memilih menggugurkan aitem skala pada setiap aspek
yaitu aitem 8, 16, 24, 27, 30, 36, 41, 42, dan 45.
Tabel 4
Blue print Kematangan Karir sebelum uji coba
Aspek No. Aitem Jumlah
Aitem Favourable Unfavourable
Perencanaan 15*,22,29,35,42*,44 10,16*,27*,38,43,52 12
Eksplorasi 9*,14,26,32*,34,59 1*,6,11,23,24*,39 12
Informasi 3,17,30*,33,36*,48 4*,13,20,40,49,56* 12
Pengambilan
Keputusan
8*,12,25,37,50*,60 2,7*,21*,51,53,54 12
Kemampuan 5*,18,41*,46,47,55 19*,28,31,45*,57,58 12
Jumlah 60
Keterangan * = aitem yang gugur
Tabel 5
Blue print Kematangan Karir setelah uji coba
Aspek No. Aitem Jumlah
Aitem Favourable Unfavourable
Perencanaan 12,17,21,27 4,23,26,33 8
Eksplorasi 8,15,20,39 3,5,13,24 8
Informasi 2,9,19,30 7,11,25,31 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Pengambilan
Keputusan
6,14,22,40 1,32,34,35 8
8
Kemampuan 10,28,29,36 16,18,37,38
Jumlah 40
3) Reliabilitas
Reliabilitas mengacu kepada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur yang
mengandung arti kecemasan pengukuran. Pengukuran yang tidak reliabel tidak
akan konsisten dari waktu ke waktu (Azwar, 2012). Alat ukur yang memiliki
reliabilitas tinggi adalah alat ukur yang memiliki koefisien korelasi mendekati
nilai satu (1,00), begitu sebaliknya semakin mendekati nol (0), maka semakin
rendah reliabilitasnya. Analisis reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini
dilakukan dengan teknik Alpa Cronbach dengan program SPSS for windows
versi 16.00.
Koefisien reliabilitas yang diperoleh pada skala kemandirian sebelum uji
coba adalah sebesar 0.887 dan setelah uji coba sebesar 0,901 Pada skala
kematangan karir koefisien yang diperoleh adalah 0,930. Dengan demikian,
skala tersebut dinyatakan reliabel. Hal ini didasarkan pada teori yang
menyatakan bahwa suatu alat ukur dinyatakan reliabel apabila memiliki
koefisien Alpha-Chronbach ≥ 0.600 (Azwar, 2011)
G. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan Penelitian
Dalam tahap persiapan ini ada beberapa hal yang dilakukan oleh peneliti,
yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
a. Pembuatan alat ukur
Skala kemandirian menggunakan skala yang dibuat oleh Yuanda (2014).
Alat ukur ini mengukur aspek-aspek kemandirian yang dikemukakan oleh
Steinberg (2002), yaitu kemandirian emosional, kemandirian perilaku dan
kemandirian nilai. Sedangkan kematangan karir diukur dengan menggunakan
skala kematangan karir yang disusun oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek
kematangan karir yang dikemukakan oleh Super (1974, dalam Alvarez, 2008)
dan Crites (1971), yaitu Perencanaan, Eksplorasi, Informasi, Pengambilan
Keputusan dan Kemampuan.
Pada kedua skala tersebut terdiri dari aitem favourable dan unfavourable
dengan menggunakan empat pilihan jawaban yaitu, (SS) = Sangat Setuju, (S)
= Setuju, (TS) = Tidak Setuju, (STS) = Sangat Tidak Setuju. Kategori jawaban
akan diskor 1 – 4 menurut tingkat dukungan dan penolakan isi pernyataan,
seperti pada aitem favourable jawaban (SS) : 4, (S) : 3, (TS) : 2, dan (STS) :
1. Sedangkan untuk aitem unfavourable akan diskor sebaliknya.
b. Mencari Informasi
Sebelum peneliti melakukan pengambilan data, terlebih dahulu diawali
dengan mencari informasi tentang sekolah yang dapat dijadikan subjek
penelitian yang sesuai dengan kriteria subjek yang akan digunakan. Setelah
ditemukan, peneliti mencari informasi-informasi yang diperlukan serta jumlah
siswa di sekolah tersebut. Peneliti juga melakukan wawancara kepada
beberapa siswa kelas XII dan guru Bimbingan Konseling di SMK Negeri 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Depok, Sleman. Peneliti juga memberikan angket kepada 62 siswa sebagai
data awal untuk penelitian.
c. Uji Coba Alat Ukur
Sebelum skala digunakan untuk pengambilan data, peneliti melakukan uji
coba (try out) skala kematangan karir pada tanggal 1 Februari 2016 terhadap
85 siswa. Hasil dari try out tersebut, terdapat aitem-aitem yang gugur dan
banyak aitem yang memenuhi standar untuk dijadikan alat ukur tersebut
sehingga peneliti merevisi alat ukur tersebut dengan meratakan jumlah aitem
setiap aspek.
H. Analisis Data
1. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data akan dilakukan dengan menggunakan rumus
One Sample Kolmogorov-Smirnov pada program SPSS for windows
versi 16.00. Distribusi data dinyatakan normal apabila nilai
signifikansi lebih dari 0.05 (p > 0.05) dan sebaliknya jika kurang dari
0.05 (p < 0.05) maka data dinyatakan tidak normal (Hadi, 2000).
b. Uji Linearitas
Uji linearitas yang akan dipergunakan dalam penelitian ini
adalah Test for Linearity pada program SPSS for windows versi 16.00.
Suatu hubungan dinyatakan linear apabila nilai signifikansi yang
didapatkan lebih kecil dari 0.05 (p < 0.05), sementara itu hubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
dinyatakan tidak linear bila nilai signifikansi yang didapatkan lebih
besar dari 0.05 (p > 0.05) (Hadi, 2000).
2. Uji Hipotesis
Teknik uji hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan korelasi Pearson-Product Moment yang terdapat dalam
program program SPSS for windows versi 16.00.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
BAB IV
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dengan tujuan mencari hubungan kemandirian dengan
kematangan karir siswa SMK ini dilakukan pada tanggal 7 – 11 Maret.
Penelitian ini menggunakan surat ijin penelitian No: 9e/D/KP/Psi/USD/I/2016
yang diserahkan kepada Bappeda Sleman untuk memperoleh perizinan
penelitian. Setelah mendapatkan izin dari Bappeda Sleman dengan perizinan
No: 070/Bappeda/339/2016, lalu peneliti menyerahkan perizinan tersebut
kepada Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Depok, Sleman. Pihak sekolah
menindaklanjuti dengan memberi fasilitas yaitu menunjuk seorang guru
Bimbingan Konseling kepada peneliti sebagai Guru Pendamping.
Pengambilan data dilakukan ketika sekolah sedang melaksanakan Ujian Akhir
Sekolah sehingga peneliti mulai membagikan skala penelitian kepada para
subjek di kelas tersebut setelah ujian selesai.
Subjek penelitian adalah siswa kelas XII SMK yang terdiri dari 353 siswa
yang berusia 15-18 tahun yang terdiri dari 256 subjek laki-laki dan 97 subjek
perempuan. Berdasarkan jenis kelamin, penyebaran subjek penelitian dapat
terlihat pada tabel di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel 6
Penyebaran Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Presentase
Laki – laki 256 73%
Perempuan 97 27%
Jumlah 353 100%
Berdasarkan tabel 6 terlihat bahwa jumlah subjek paling banyak adalah
yang berjenis kelamin laki – laki yaitu 285 orang (73%) sementara subjek yang
berjenis kelamin perempan sebanyak 97 orang (27%). Hal ini mungkin tidak
seimbang antara jumlah subjek laki-laki dan perempuan mengingat SMK
tersebut terdiri dari jurusan yang banyak diminati oleh subjek laki-laki daripada
subjek perempuan.
B. Deskripsi Data Penelitian
Kategori yang digunakan oleh peneliti adalah kategori jenjang (ordinal)
yaitu menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok yang terpisah
secara berjenjang suatu kontinum mulai dari jenjang sangat tinggi sampai
dengan jenjang sangat rendah (Azwar, 2012). Dari penelitian ini juga diperoleh
gambaran dari skor kemandirian dengan kematangan karir siswa SMK melalui
tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel 7
Deskripsi Statistik Data Penelitian
Variabel N Minimun Maksimum Mean SD
Hipotetik Empirik Hipotetik Empirik Hipotetik Empirik
Kemandirian 353 46 115 184 158 102 133,94 8,379
Kematangan
Karir
353 40 86 160 153 96,5 121,71 9,372
Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa mean empirik kedua variabel
lebih besar daripada mean teoritis sehingga dapat dikatakan bahwa rata-rata
subjek dari penelitian ini memiliki kemandirian dan kematangan karir yang
cenderung tinggi.
Selain itu, kemandirian dan kematangan karir dapat dikategorikan
berdasarkan standar deviasi (�) dan mean teoritik (µ). Penggunaan kategori
jenjang bertujuan menempatkan subjek ke dalam kelompok terpisah secara
berjenjang suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur. Kontinum jenjang
yang digunakan terdiri dari tiga kategori, yaitu: tinggi, sedang, dan rendah.
(Azwar,2012). Norma kategori skor dapat dilihat pada tabel 8:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel 8
Norma kategorisasi skor
Skor Kategori
(µ + 1,0 �) ≤ X
(µ -1,0 �) ≤ X < (µ + 1,0 � )
Tinggi
Sedang
X < (µ - 1,0 �) Rendah
Untuk skala kemandirian mempunyai rentang minimum 1x46= 46 dan
rentang maksimum 4x46= 184 sehingga jarak luas sebarannya 138. Sehingga
mempunyai standar deviasi (�) sebesar 138:6= 23 serta mean teoritik (µ)
sebesar 102 setelah dimasukkan ke dalam norma diperoleh kategorisasi skor
sebagai berikut:
Tabel 9
Kategorisasi Skor Kemandirian
Skor Kategori Jml. Subjek Persentase
125 ≤ X Tinggi 298 84%
79 ≤ X < 125 Sedang 55 16%
X < 79 Rendah - 0%
Berdasarkan hasil kategori diatas dapat dilihat ada 298 atau 84% subjek
yang berada dalam kategori tinggi, 55 atau 16% siswa dalam kategori sedang.
Setelah dilakukan pengkategorian subjek terhadap skala kemandirian,
berikutnya peneliti melakukan pengkategorian subjek terhadap kematangan
karir. Rentang minimum-maksimum untuk skala kematangan karir adalah
1x40= 40 sampai dengan 4x40= 160 sehingga luas jarak sebarannya adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
160-40=120. Dengan demikian mempunyai standar deviasi (�) sebesar 120:6=
20 serta mean teoritik (µ) sebesar 96,5. Sehingga setelah dimasukan ke dalam
norma diperoleh kategorisasiskor sebagai berikut:
Tabel 10
Kategorisasi Skor Kematangan Karir
Skor Kategori Jml. Subjek Persentase
114 ≤ X Tinggi 286 81%
67 ≤ X < 114 Sedang 67 19%
X < 67 Rendah 0 0%
Hasil pengkategorian diatas menunjukkan bahw subjek yang memiliki
kematangan karir yang tinggi berjumlah 286 subjek atau 81%, dan 67 subjek
atau 19% dalam kategori sedang.
C. Analisis Data Penelitian
1. Uji Asumsi
Sebelum melakukan pengujian hipotesis, peneliti melakukan uji asumsi
untuk melihat apakah data sudah memenuhi syarat. Uji asumsi mendasari
teknik statistik tertentu karena setiap teknik statistik mengasumsikan data
dalam kondisi tertentu. Jika kondisi data tidak seperti yang diasumsikan oleh
teknik statistik tertentu, maka hasil analisis dan interpretasi dapat melesat jauh
dari realitasnya (Santoso, 2010). Sebelum analisis dilakukan, ada beberapa
syarat yang harus dilakukan terlebih dahulu yaitu berupa uji normalitas dan uji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
liniearitas. Pengujian asumsi dan analisa data dilakukan dengan menggunakan
program SPSS for windows versi 16.00.
Jumlah skala yang disebarkan kepada subjek penelitian sebanyak 353.
Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap skala tersebut maka keseluruhan skala
tersebut telah memenuhi syarat untuk dilakukan analisis.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian telah
menyebar secara normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan One
Sample Kolmogorrov-Smirnov Test. Data dikatakan memiliki sebaran normal
jika probability value atau p-value (sig) berada diatas nilai 0,05 (p>5%). Nilai
p skala kemandirian 0,122 dan nilai p skala kematangan karir 0,085. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa distribusi sebaran data skala kemandirian dan
kematangan karir adalah normal karena nilai p berada diatas 0,05. Hasil uji
normalitas dapat terlihat pada tabel berikut ini:
Tabel 11
Hasil Perhitungan uji Normaltitas Kolmogorov-Smirnov
Kemandirian Kematangan Karir
Kolmogorov-Smirnov 1,183 1,256
Asymp Sig. (2 tailed) 0,122 0,085
b. Uji Liniearitas
Uji liniearitas dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara skor
variable kemandirian dan variabel kematangan karir pada siswa SMK
merupakan garis lurus atau tidak. Kedua variabel dikatakan memiliki hubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
yang linier jika nilai p < 0,05 dan tidak linier jika nilai p > 0,05. Hasil uji
linieritas variabel kemandirian dengan kematangan karir, diperoleh nilai p=
0,000. Hal ini menunjukkan bahwa nilai p (0,000) < 0,05, sehingga dapat
disimpulkan bahwa data dari variabel kemandirian dengan kematangan karir
memiliki hubungan yang linier. Hasil dari pengujian tersebut akan terlihat lebih
jelas dalam tabel berikut:
Tabel 12
Hasil pengujian Linearitas
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Kema
ndiria
n *
KK
Between
Groups
(Combined) 15482.210 43 360.051 7.205 .000
Linearity 13437.249 1 13437.249 268.899 .000
Deviation from
Linearity 2044.961 42 48.690 .974 .521
Within Groups 15441.149 309 49.971
Total 30923.360 352
2. Uji Hipotesis
Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk melihat hubungan antara
kemandirian dengan kematangan karir, maka digunakan uji statistik Pearson
Product Moment dan menggunakan taraf signifikansi 0,001 dengan uji satu
ekor ( one-tailed). Jika nilai p < 0,05 maka Ho akan ditolak sementara Ha akan
diterima. Jika p > 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima. Hasil korelasi dapat
dilihat pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tabel 13
Korelasi antara Kemandirian dengan Kematangan Karir
Berdasarkan hasil analisa data, menunjukkan adanya korelasi positif antara
kemandirian dengan kematangan karir siswa SMK. Korelasi ( r ) antara kedua
variabel tersebut adalah sebesar 0,659, koefisien determinasi sebesar 0,434
dengan p < 0,001. Dengan demikian menunjukkan bahwa hipotesis nihil (Ho)
ditolak sehingga hipotesis alternatif (Ha) menyatakan bahwa ada hubungan
positif antara kemandirian dan kematangan karir siswa SMK dapat diterima.
Hubungan ini diartikan semakin tinggi kemandirian yang dimiliki maka
semakin tinggi pula kematangan karir yang dimiliki siswa SMK tersebut.
Koefisien determinasi merupakan gambaran besarnya sumbangan atau
kontribusi variabel tergantung terhadap variabel bebas. Pada penelitian ini
koefisien determinasi dapat dicari dengan mengkuadratkan nilai koefisien
korelasi sebesar 0,659 sehingga diperoleh koefisien determinasi sebesar 0,434.
Angka ini menunjukkan besarnya kontribusi skala kemandirian terhadap
Kemandirian Kematangan Karir
Kemandirian Pearson Correlation 1 .659**
Sig. (1-tailed) .000
N 353 353
KK Pearson Correlation .659**
1
Sig. (1-tailed) .000
N 353 353
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
kematangan karir adalah 43,4% sedangkan sisanya sebesar 56,6% yang
disebabkan oleh faktor-faktor lain yang tidak masuk dalam penelitian.
D. Pembahasan
Berdasarkan hasil uji korelasi pearson product moment dapat diketahui
bahwa terdapat hubungan yang positif antara kemandirian dengan kematangan
karir pada siswa kelas XII SMK N 2 Depok, Sleman, Yogyakarta. Hasil
pengujian korelasi antara kemandirian dengan kematangan karir yang
menunjukkan nilai r=0.659 dengan p=0.000 yang berarti hipotesis penelitian
diterima, dimana semakin tinggi kemandiriannya, maka semakin tinggi pula
kematangan karirnya dan sebaliknya. Hal ini sesuai dengan pendapat yang
dikemukakan oleh Super (dalam Crites, 1973) bahwa seseorang yang memiliki
kematangan karir adalah ketika orang tersebut mandiri dalam membuat
keputusan. Steinberg (2002) menyatakan bahwa remaja yang mampu membuat
keputusan dan dapat bertanggung jawab terhadap keputusannya termasuk
remaja yang mandiri.
Siswa yang memiliki kemandirian maka siswa tersebut dapat bertanggung
jawab pada diri sendiri dan tidak bergantung secara emosional pada orang tua.
Siswa tidak lagi menganggap orang tua sebagai sumber informasi. Mereka
akan mencari informasi mengenai hal yang benar dan yang salah dengan
caranya sendiri. Mereka juga harus percaya pada dirinya sendiri dan tidak
terpengaruh pada orang lain dalam membuat suatu keputusan. Remaja yang
mandiri tersebut mampu membuat keputusan dengan baik menurutnya dirinya
sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Penelitian yang dilakukan oleh Gibson (2006) menyatakan bahwa
kemandirian memiliki hubungan dengan kematangan karir. Hal ini dikarenakan
bahwa kemampuan untuk membuat suatu keputusan secara mandiri merupakan
salah satu komponen dari kematangan karir. Zunker (dalam Tekke dan Ghani,
2013) yang melakukan penelitian di Malaysia dan Novrita (2014) yang juga
melakukan penelitian di Medan menyatakan bahwa kemandirian merupakan
salah satu karakteristik dari kematangan karir.
Dalam tahap perkembangan karir siswa SMK yang berada dalam usia 15-18
tahun menurut Super (Brown, 2002) berada dalam tahap eksplorasi dan sub
tentatif. Pada tahap ini siswa melakukan eksplorasi untuk menentukan karir
yang kelak dijadikan pilihannya. Pada tahap subtentatif seorang siswa juga
mampu mengembang ide atau gagasan yang berkaitan peluang atau
kesempatan karir yang ada, minat, nilai-nilai hidup dan perencanaan karir yang
ingin direalisasikan. Hal ini berarti siswa mengerti dan memahami apa yang
diinginkan, kemampuannya dan kelemahan yang dimilikinya, serta usaha apa
yang bisa ia realisasikan sehingga siswa sudah mampu mempersempit tujuan
karir dan berupaya untuk mewujudkan tujuan karir yang mereka inginkan.
Kemandirian merupakan kemampuan siswa untuk membuat keputusan yang
baik menurutnya dan sesuai dengan caranya sendiri.
Crites (dalam Salami 2008) menyatakan bahwa kematangan karir sebagai
sejauh mana individu dapat menguasai tugas-tugas perkembangan karirnya
termasuk komponen pengetahuan dan sikap yang sesuai dengan perkembangan
karirnya. Remaja yang dapat membuat keputusan sendiri mengenai karirnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
merupakan remaja yang matang karirnya. Hal ini sejalan dengan pendapat
Super (dalam Rachmawati, 2012) yang mengemukakan bahwa salah satu ciri-
ciri individu yang memiliki kematangan karir yang tinggi adalah mandiri dalam
melakukan pilihan karir.
Hal ini senada dengan pernyataan Blustein (dalam Gibson, 2006) yang
menyatakan bahwa eksplorasi terhadap karir memiliki hubungan yang positif
dengan kemandirian. Hal ini senada dengan pendapat Salami (2008) yang
melakukan penelitian di Nigeria berpendapat bahwa untuk membuat keputusan
dalam pilihan-pilihan karir yang tersedia dibutuhkan kemandirian, dengan
demikian dapat diketahui apakah pilihan tersebut diputuskan sendiri atau
karena faktor eksternal. Steinberg (2002) mendefinisikan kemandirian sebagai
kemampuan individu untuk berperilaku sesuai dengan caranya sendiri. Seorang
remaja yang mandiri dapat membuat keputusan sendiri tanpa mudah
terpengaruh oleh orang lain, dapat mengandalkan diri dan lebih bertanggung
jawab pada keputusan yang telah dibuat.
Berdasarkan hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tidak ada subjek yang
memiliki kematangan karir dengan kategori rendah (0%), kategori sedang
sebesar 67 subjek (19%) dan kategori tinggi sebesar 286 subjek (81%). Hal ini
dapat diartikan bahwa sebagian besar kematangan karir subjek berada pada
kategori tinggi. Mean empirik kematangan karir (121,71) lebih tinggi
dibandingkan dengan mean hipotetik nya (96,5). Hasil ini menunjukkan bahwa
kematangan karir pada subjek lebih tinggi dibandingkan kematangan karir
berdasarkan standar alat ukur peneliti. Hal ini kemungkinan dikarenakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
sekolah telah memberikan kesempatan pada pihak luar untuk memberikan
informasi seputar pekerjaan dan perguruan tinggi yang sesuai dengan jurusan
para subjek, sehingga subjek mendapatkan wawasan yang lebih luas mengenai
jurusan atau pekerjaan yang diminatinya. Subjek penelitian juga mendapatkan
informasi mengenai karir dari lingkungan seperti pelatihan magang atau
pelatihan pendidikan khusus yang mereka ikuti di luar sekolah. Informasi-
informasi yang diperoleh oleh subjek membantu subjek untuk dapat membuat
keputusan mengenai karir yang sesuai dengan mereka. Hal ini sesuai dengan
pendapat Super (dalam Savickas, 2001) yang menyatakan bahwa individu yang
matang untuk membuat keputusan karir jika pengetahuan yang dimilikinya
untuk membuat keputusan karir didukung oleh informasi yang adekuat
mengenai pekerjaan berdasarkan eksplorasi yang telah dilakukannya.
Berdasarkan hasil analisis data, tidak ada subjek yang memiliki kemandirian
dalam kategori rendah sebesar (0%), kategori sedang sebesar 55 subjek ( 16%)
dan kategori tinggi sebesar 298 subjek ( 84%). Hal ini dapat diartikan bahwa
pada umumnya subjek memiliki kemandirian yang tinggi. Hasil penelitian juga
terlihat bahwa mean empirik kemandirian (133,9) lebih besar dibandingkan
mean hipotetiknya (102). Hal ini berarti bahwa kemandirian pada subjek
penelitian ini lebih tinggi dibandingkan kemandirian berdasarkan standar alat
ukur peneliti. Hal ini kemungkinan karena pihak sekolah menerapkan program
pembelajaran yang dapat meningkatkan kemandirian subjek. Sekolah
Menengah Kejuruan ini menitikberatkan pada penerapan teori dan
keterampilan bersifat praktis sehingga subjek dapat memanfaatkannya untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
mencari informasi yang lebih banyak tentang pelajaran dan keterampilan yang
diberikan. Subjek diharapkan tidak hanya menerima informasi dari guru saja
dan lebih sering diskusi secara berkelompok. Hal ini dapat terlihat ketika
subjek sedang mengikuti proses pembelajaran praktek di bengkel atau di
laboratorium. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Ali dan
Asrori (2004) bahwa pendidikan yang memberikan penghargaan dan suasana
kompetisi yang aktif akan memberikan pengaruh positif terhadap
perkembangan kemandirian anak.
Berdasarkan hasil penelitian, SMK Negeri 2 Depok memiliki tingkat
kemandirian dan kematangan karir yang tinggi. Hasil tersebut berbeda dengan
survey yang dilakukan di awal penelitian. Tingkat kemandirian dan
kematangan karir yang cenderung tinggi dalam penelitian mungkin disebabkan
sekolah sudah bekerjasama dengan berbagai pihak seperti perusahaan atau
lembaga sebagai wadah siswa-siswi melanjutkan pendidikan atau bekerja.
Dengan demikian, siswa-siswi juga memiliki tingkat kemandirian dan
kematangan yang cenderung tinggi.
Pada penelitian ini koefisien determinasi dapat dicari dengan
mengkuadratkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,659 sehingga diperoleh
koefisien determinasi sebesar 0,434. Angka ini menunjukkan besarnya
kontribusi skala kemandirian terhadap kematangan karir adalah 43,4%
sedangkan sisanya sebesar 56,6% yang disebabkan oleh faktor-faktor lain yang
tidak masuk dalam penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Beberapa variabel lain yang berpengaruh terhadap kematangan karir
seseorang adalah faktor media massa. Media massa baik elektronik maupun
cetak memberi informasi dalam kadar dan informasi yang beragam sehingga
menyumbang bagi pembentukan opini siswa dalam dunia kerja. Hal ini akan
memberikan gambaran diri karir dan memperkaya wawasan siswa tentang
karir.
Variabel lain yang mempengaruhi kematangan karir juga adalah faktor
lingkungan sosial atau lingkungan masyarakat serta norma yang berlaku di
masyarakat sebagai tempat tumbuh kembang siswa. Lingkungan masyarakat
termasuk lingkungan yang dekat dengan keseharian subjek. Pengaruh tersebut
tidak jarang sebagai sebuah tuntutan sosial, yang menyebabkan seseorang
memilih bersikap atas pilihan-pilihan mereka. Pilihan bukan berdasarkan atas
kemampuan dirinya atau bukan atas kemauan mereka sendiri, namun bersikap
karena hal tersebut dikehendaki oleh lingkungan sekitarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan dan saran yang dapat peneliti berikan terkait hasil dari
penelitian mengenai ada tidaknya hubungan antara kemandirian dengan
kematangan karir pada siswa kelas XII SMK Negeri 2 Depok, Sleman,
Yogyakarta adalah sebagai berikut:
A. Kesimpulan
Setelah melakukan analisis dan pembahasan dari data penelitian maka
hipotesis yang diajukan diterima. Berdasarkan hasil tersebut, peneliti
membuat kesimpulan bahwa kemandirian berkorelasi dengan kematangan
karir pada siswa kelas XII SMK Negeri 2 Depok, Sleman. Hal ini berarti
bahwa ada hubungan yang positif antara kemandirian dengan kematangan
karir pada siswa kelas XII SMK Negeri 2 Depok, Sleman.
B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian ini adalah tempat penelitian yang belum
mewakilkan keseluruhan populasi sekolah yang ada. Peneliti menggunakan
SMK Negeri 2 Depok, Sleman sebagai tempat penelitian. Selain itu, peneliti
juga menggunakan subjek penelitian hanya siswa-siswi kelas XII. Variabel
dalam penelitian berfokus pada kematangan karir dan kemandirian siswa-
siswi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
C. Saran
a. Bagi Siswa
Bagi siswa diharapkan dapat lebih mengenal diri sendiri, baik dari
sisi kelebihan dan kekurangan diri, dan lebih memperluas wawasan yang
berkaitan dengan pilihan-pilihan jurusan Perguruan Tinggi, lapangan
pekerjan, serta kualifikasi yang dibutuhkan di pekerjaan tersebut.
Berdasarkan hal tersebut, siswa diharapkan dapat membuat keputusan
yang tepat dan sesuai dengan potensi diri.
b. Bagi Sekolah
Pihak sekolah diharapkan ikut berpartisipasi dalam upaya
meningkatkan kemandirian siswa, terutama yang masih berada di
kategori sedang dengan lenih mengoptimalkan proses pembelajaran
keterampilan atau kelas praktikurm serta extrakulikuler.
c. Bagi Guru Bimbingan Konseling
Bagi Guru Bimbingan Konseling diharapkan membuat program
yang dapat meningkatkan kematangan karir siswa-siswi, seperti program
bimbingan karir secara kelompok atau personal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. & Asrori, M. 2004. Psikologi remaja: Perkembangan peserta didik.
Jakarta: PT. Bumi Aksara
Alvarez, G.M. 2008. Career Maturity: A priority for secondary education. Journal
of Research in Educational Psychology. Vol 6(3) No 16.
Anggraini, Erina Nur. 2006. Hubungan antara kemandirian dengan penyesuaian
diri pada mahasiswa baru yang merantau di kota Malang. Universitas
Brawijaya Malang
Atwater, E. 1983. Psychology of Adjustment: Personal Growth in a Changing
World. Englewood Cliffs: Prentice-Hall Inc.
Azwar, 2001. Sikap Manusia dan Pengukurannya. Yogyakarta : Liberti
Azwar,S. 2007. Sikap Manusia dan Teori Pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar Offset
----------. 2012. Reliabilitas dan Validitas (Edisi ke 3). Yogyakarta : Pustaka
Pelajar Offset
-----------. 2012. Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset
Badan Pusat Statistik. 2015. Keadaan Ketenagakerjaan Februari.
www.bps.go.id Diakses tanggal 21 September 2015.
Brown, D. 2002. Career Choice and Development. USA: A Wiley Imprint
Coertse, S.D. & Lent, R.W. 2005. Career Development and Counseling: Putting
Theory and Research to work. New Jersey: John Wiley & Son’s, Inc
Coertse, S. & Schepers, JM. 2004. Some Personality and Cognitive Correlates of
Career Maturity. Journal of Industrial Psychology. Vol. 30(2), 56-73.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Desmita. 2012. Psikologi Perkembangan. Bandung : PT. Rosda Karya
Endi. 2009.Peranan Sekolah dalam Karir. Internet. www.go-kerja.com Diakses
tanggal 30 September 2015.
Fleming, M. 2005. Adolescent Autonomy: Desire, Achievement and Disobeying
Parents between Early and Late Adolescene. Autralian Journal of
Education and Developmental Psychology. Vol 5.1-16
Gibson, W. 2006. The career maturity, autonomomous behaviours, and social
interactions of college athletes. Dissertation. Georgia: The University of
Georgia.
Hadi, S. 2000. Statistik, Jilid 1. Yogyakarta : Andi Offset
----------. 2000. Metodelogi penelitian. Yogyakarta: Andi
Hasan, B. 2006. Career Maturity of Indian Adolescents as a function of self –
conceptc, Vocational Aspiration and gender. Journal of the Academy of
Apllied Psychology. Vol 32, No 2, 127 – 134
Hatmadji, S.H.& Wiyono,N.H. 2004. “Karakteristik Penganggur dan Prospek
Penawaran Tenaga di Indonesia”. Jurnal Dinamika Masyarakat, Vol III,
No. 2, Agustus 2004
Hayadin. 2005. Pengambilan Keputusan untuk Profesi pada Siswa Jenjang
Pendidikan Menengah (Survei pada SMA, MA, dan SMK di DKI Jakarta).
www.petamasadepanku.net Diakses tanggal 11 November 2015
http;//www.suratpembaharuan.com “Antara Studi dan Karir, Akan Kemana?”
Diakses tanggal 30 September 2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Huda, Nurul.2008. Hubungan antara self – efficacy dengan kecemasan dalam
menghadapi dunia kerja. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Malang: Universitas
Muhammadiyah Malang. Fakultas Psikologi
Hurlock, E.B. 2002. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. Jakarta: Penerbit Erlangga
Kazdin, Alan E. 2000. Encyclopedia of Psychology, APA (American
Psychological Association). Oxford University Press
Komandyahrini, E & Hamadi. 2008. Hubungan Self- Efficacy & Kematangan
dalam memilih karir siswa Program Percepatan Belajar (Penelitian pada
SMA Negeri 8 Jakarta dan kreativitas). Vol 02, 1- 12
Levinson, E.M; Ohler, D.L; Caswell, S; & Kiewra, K. 2001. Six Approaches to
the assessment of career maturity. Journal of Counseling & Development.
Vol 46
Manrihu,M.T. 1998. Pengantar Bimbingan dan Konseling Karir. Jakarta:
Departemen Pendidikan & Kebudayaan
Mappiare, A. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.
Monks, F.J.,Knoers, A.M.P.,&Haditono,S.R. 1998. Psikologi Perkembangan:
Pengantar dalam berbagai bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press
-----------------------------------------------------. 2006. Psikologi Perkembangan:
Pengantar dalam berbagai bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Papalia, Diane E., Olds, Sally Wendkosa, & Feldman, Ruth Duskin. 2007. Human
Development (10th,ed). New York: Mc Graw Hill Companies
Patricia, W.M. 2009. Hubungan antara efikasi diri dengan kematangan karir
siswa SMK Negeri 1 Karanganyar Kebumen. Skripsi (Tidak Diterbitkan).
Universitas Sanata Dharma : Fakultas Psikologi
Patton, W. & Lokan, J. 2001. “Perspectives on Donald Super’s construct of career
maturity”. International Journal for Educational and Vocational
Guidance. Vol. 1, 31 – 48
Pinasti, W. 2011. Pengaruh self efficacy, locus of control, dan faktor demografis
terhadap kematangan karir mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Skripsi. Diakses tanggal 23 Oktober 2015
Rachmawati,E.Y. 2012. Hubungan self efficacy dengan kematangan karir pada
mahasiswa tingkat awal dan tingkat akhir di Universitas Surabaya. Jurnal
ilmiah mahasiswa universitas surabaya. Vol. 1 No. 1.
Rahmanto, Aji.,Dra. Sri Hartati, Dra. Diana R. 2009. Hubungan antara locus of
control internal dengan kematangan karir pada siswa kelas XII SMKN 4
Purworejo
Ruth. 2006. Hubungan antara Konsep Diri dengan Sikap terhadap karier pada
mahasiswa. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta : Universitas Sanata
Dharma. Fakultas Psikologi
Safitri, Puji Lestari Prianto, Patricia. 2009. Peranan Locus of Control, Self
Esteem, Self Efficacy, & Prestasi belajar terhadap Kematangan Karir.
Jurnal Keterbakatan dan Kreatifitas. Vol 03 No 02.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Salami, S.O. 2008. Gender, identity status and career maturity of adolescents in
the South Nigeria. Journal of Social Sciences, 16, 35-49
Santoso, Agung. 2010. Statistik Untuk Psikologi dari Blog Menjadi Buku.
Yogyakarta : Penerbit Universitas Sanata Dharma.
Santrock, J.W. 2003. Adolescence: Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga
Sardiman. 2007. Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada
Savickas, L. M. 2001. A Development Perspective on vocational behavior: Career
Patterns, Salience and Themes. Netherlands: Kluwer Academic Publishers.
Journal for Educational and Vocational Guidance. Vol 1, 49-57
Seligman, L. 1994. Development career counseling and assessment (2nd ed.)
London: SAGE
Setiana, Luluk., Dra. Retno L., Dr. Tamsil M. & Budi P. Hubungan antara self –
efficacy karir dan persepsi terhadap masa depan karir dengan kematangan
karir siswa SMK PGRI Wonosari Tahun Ajaran 2012/2013. Jurnal BK
UNESA. Vol 03 No 01. Pp 172 -180
Steinberg, L. 2002. Adolescence (6th ed). New York : Mc Graw Hill Companies
Syahrul dan Jamaluddin.2007. Kematangan Vokasional Mahasiswa D-3 jurusan
Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar. Jurnal PTM
Vol. 7 No. 1, 36 – 44
Tekke, M., & Ghani, A.F. 2013. Examining the level of career maturity among
asian foreign students in a public university: Gender and academic
achivement. Hope Journal Of Research, Voll No. 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Turner, H. A., & Turner, R. J. (1999). Gender, Social, and Emotional Reliance.
Journal of Health and Social Behaviour, Vol. 40, No.4
Winkel, W. S. & Hastuti, S. 2006. Bimbingan dan Konseling di Institusi
Pendidikan (Edisi Revisi, Cetakan Kelima). Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma
Yuanda, N.S. 2014. Hubungan antara kemandirian dengan kematangan karir
siswa kelas XII SMA Negeri 1 Lubuk Pakam. Skripsi (Tidak Diterbitkan).
Universitas Sumatera Utara : Fakultas Psikologi
Yulianti, K.D. 2012. Hubungan antara Harga Diri dan Motivasi Berprestasi
dengan Kematangan Karir pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 3 Surakarta.
Skripsi (Tidak Diterbitkan). Solo: Universitas Sebelas Maret. Fakultsas
Psikologi
Yusuf,S. 2011. Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: PT. Remaja
Rosadakarya Offset
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Lampiran I
SKALA KEMANDIRIAN
Petunjuk pengisian!
1. Pada lembar-lembar berikut terdapat pernyataan yang berhubungan dengan
kemandirian anda.
2. Anda diminta untuk menyatakan tanggapan terhadap pernyataan tersebut,
dengan cara memilih:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
3. Anda bebas menyatakan pilihan yang sesuai dengan keadaan diri anda.
4. Semua pilihan adalah benar selama itu sesuai dengan keadaan diri anda.
5. Cara menyatakan dengan memberi tanda chek ( √ ) pada kolom yang
tersedia.
Contoh :
NO PERNYATAAN SS S TS STS
1 Saya lebih dekat dengan teman-teman
saya dibandingkan dengan orangtua
saya
√
6. Jika anda sudah selesai, periksa kembali dan pastikan tidak ada nomor
yang terlewatkan.
7. Terima kasih atas segala kesediaan anda, selamat mengerjakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Lembar Identitas
Nama/Inisial :......................................................................................
Usia :......................................................................................
Jenis Kelamin: P / L (Lingkari salah satu)
Kelas :......................................................................................
NO PERNYATAAN SS S TS STS
1. Saya tidak berani menanggung resiko atas keputusan
yang telah saya buat.
2. Saya menganggap meskipun orangtua saya lebih
berpengalaman, namun mereka belum tentu mengetahui
segalanya.
3. Saya lebih sering meminta pendapat kepada orangtua
saya dibandingkan kepada teman saya.
4. Ketika saya ada masalah, hanya orangtua yang dapat
memberikan saya solusi.
5. Saya bertanggung jawab terhadap akibat dari perbuatan
yang saya lakukan.
6. Saya lebih sering mendapatkan informasi dari orangtua
saya dibandingkan dari teman saya.
7. Ketika saya melakukan kesalahan, saya akan
bertanggung jawab.
8. Saya selalu meminta bantuan orang tua untuk
menghadapi masalah.
.
9. Saya mampu merencanakan masa depan saya sendiri
tanpa banyak arahan dari orangtua.
10. Orangtua saya jarang melakukan kesalahan dalam
menilai sesuatu.
11. Ketika saya melanggar aturan sekolah, saya bersedia
menerima hukumannya.
12. Dalam menghadapi masalah, saya jarang meminta
bantuan dari orangtua saya.
13. Saya sering menyalahkan orang lain atas kesalahan
yang telah saya buat.
14. Saya lebih sering bertanya mengenai sesuatu kepada
orangtua saya dibandingkan kepada teman saya.
15. Ketika saya sedih, saya menunjukkan kesedihan saya
kepada orangtua saya.
16. Ketika mengerjakan soal, saya akan mengganti jawaban
saya jika jawaban saya berbeda dengan teman saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
17. Saya akan mengikuti ajakan teman-teman saya,
meskipun saya tidak menyukainya.
18. Saya sulit membuat keputusan tanpa bantuan dari orang
lain.
19. Saya sering ragu dengan kemampuan yang saya miliki.
20. Pendapat orang lain lebih penting dibandingkan
pendapat saya sendiri.
21. Saya tidak mudah terpengaruh oleh orang lain dalam
membuat suatu keputusan.
22. Ketika berdiskusi, saya sering mengungkapkan
pendapat saya.
23. Saya mengikuti suatu organisasi atau tidak mengikuti
organisasi, itu karena kemauan saya sendiri.
24. Ketika akan membuat suatu keputusan saya sering ragu
sehingga saya mengikuti pendapat teman saya.
25. Teman-teman saya memiliki kemampuan yang lebih
baik dibandingkan diri saya, sehingga saya menjadi
kurang percaya diri.
26. Saya tidak langsung mempercayai pendapat orang lain
sebelum mengecek kebenarannya.
27. Saya sering ditunjuk menjadi ketua dalam suatu
kelompok karena saya dapat mengambil keputusan
dengan bijak.
28. Saya percaya akan kemampuan saya sendiri.
29. Ketika akan membuat suatu keputusan, saya akan tetap
meminta pendapat orang-orang terdekat saya dan
memilih mana yang terbaik untuk saya.
30. Saya tidak dapat membuat suatu keputusan sendiri
karena takut akan resikonya.
31. Saya mengikuti OSIS karena teman-teman saya ikut
OSIS juga.
32. Saya lebih percaya kepada diri saya sendiri
dibandingkan pada orang lain.
33. Saya masih mudah dipengaruhi teman-teman dalam
melakukan sesuatu.
34. Saya lebih banyak mengandalkan kemampuan teman
dalam melakukan sesuatu.
35. Saya sering mengikuti pendapat teman saya.
36. Saya sering menghindari hal-hal yang menurut
penilaian saya salah.
37. Saya hanya mengikuti nilai-nilai yang diajarkan oleh
orangtua saya tanpa pernah mencari tahu alasannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
38. Saya sering menghabiskan uang saya hanya untuk hal-
hal yang kurang bermanfaat.
39. Saya tidak melakukan tindakan yang tidak sesuai
dengan prinsip saya.
40. Saya sering tidak dapat membedakan perilaku yang
benar dan yang salah.
41. Saya sering tidak yakin dengan prinsip-prinsip yang
saya pegang.
42. Saya tidak akan melakukan hal-hal negatif yang dapat
merusak diri saya sendiri.
43. Saya sering menyetujui pendapat teman saya meskipun
saya tidak memahami maksud dan tujuannya.
44. Saya mempercayai apa yang diajarkan oleh orang-orang
yang saya anggap lebih pintar tanpa bertanya mengenai
alasannya.
45. Saya sering mengikuti hal – hal yang menurut penilaian
teman saya baik.
46. Saya tidak akan melakukan hal yang tidak sesuai
dengan keyakinan saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Lampiran II
SKALA KEMATANGAN KARIR
Petunjuk pengisian!
1. Pada lembar-lembar berikut terdapat pernyataan yang berhubungan dengan
kemandirian anda.
2. Anda diminta untuk menyatakan tanggapan terhadap pernyataan tersebut,
dengan cara memilih:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
3. Anda bebas menyatakan pilihan yang sesuai dengan keadaan diri anda.
4. Semua pilihan adalah benar selama itu sesuai dengan keadaan diri anda.
5. Cara menyatakan dengan memberi tanda chek ( √ ) pada kolom yang
tersedia.
Contoh :
NO PERNYATAAN SS S TS STS
1 Saya akan merencanakan masa depan √
6. Jika anda sudah selesai, periksa kembali dan pastikan tidak ada nomor
yang terlewatkan.
7. Terima kasih atas segala kesediaan anda, selamat mengerjakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Lembar Identitas
Nama/Inisial :......................................................................................
Usia :......................................................................................
Jenis Kelamin: P / L (Lingkari salah satu)
Kelas :......................................................................................
NO PERNYATAAN SS S TS STS
1. Saat ini belum waktunya bagi saya untuk mencari
informasi pekerjaan.
2. Saya akan menyerahkan pilihan pekerjaan kepada
orangtua.
3. Saya memahami keterampilan yang harus saya kuasai
untuk menunjang pekerjaan saya di masa depan.
4. Informasi dunia kerja tidak terlalu penting untuk masa
depan saya.
5. Saya memahami keterampilan dan keahlian yang saya
miliki.
6. Saya merasa cukup mendengarkan informasi pekerjaan
dari orang lain, sehingga tidak perlu mencarinya
sendiri.
7. Saya khawatir akan mengalami kegagalan jika saya
sendiri yang menentukan pilihan pekerjaan.
8. Meskipun banyak saingan, saya akan tetap memasuki
bidang pekerjaan yang sesuai dengan keahlian.
9. Saya sering bertanya kepada orang lain tentang
berbagai informasi pekerjaan yang tersedia saat ini.
10. Saat ini masih terlalu dini bagi saya untuk memikirkan
pekerjaan yang akan ditekuni di masa depan.
11. Saya lebih senang bermain daripada mencari informasi
pekerjaan.
12. Saya merasa yakin dengan pekerjaan yang saya pilih
untuk masa depan.
13. Saya merasa tidak perlu meningkatkan keterampilan,
karena dengan penampilan yang menarik maka saya
dapat bekerja sesuai dengan keinginan.
14. Saya sering berdiskusi dengan orang lain mengenai
langkah yang harus saya tempuh untuk mendapatkan
pekerjaan yang diinginkan.
15. Saya tetap memikirkan pekerjaan untuk masa depan,
meskipun minat saya akan berubah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
16. Masa sekolah adalah masa yang menyenangkan untuk
bermain daripada memikirkan pekerjaan untuk masa
depan.
17. Saya mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang sesuai
dengan keahlian yang saya miliki.
18. Saya siap menghadapi segala resiko yang berkaitan
dengan pekerjaan yang saya tekuni.
19. Pekerjaan yang saya minati di luar batas kemampuan
saya.
20. Menurut saya, informasi pekerjaan hanya diperlukan
oleh siswa yang sudah lulus.
21. Saya akan merasa puas jika mendapatkan pekerjaan,
meskipun kurang sesuai dengan keahlian saya.
22. Saya akan mengikuti kursus keterampilan yang dapat
menunjang pekerjaan saya di masa depan.
23. Membicarakan pekerjaan dengan orang lain membuat
saya semakin bingung menentukan pekerjaan untuk
masa depan.
24. Saya malu bertanya kepada orang lain mengenai
informasi dunia kerja.
25. Saya mampu menentukan pilihan pekerjaan tanpa
bantuan orang lain.
26. Saya sering mencari informasi mengenai hal-hal yang
dapat menunjang pekerjaan yang saya inginkan.
27. Mengikuti kursus keterampilan di luar jam sekolah
hanya akan menganggu waktu belajar saya.
28. Saya tidak yakin dengan keterampilan dan keahlian
saya untuk memasuki pekerjaan yang diinginkan.
29. Dengan menyusun segala hal yang harus dilakuka di
masa depan, maka saya selangkah lebih maju dalam
menuju keberhasilan.
30. Saya ingin menekuni pekerjaan tertentu, sehingga saya
memasuki program keahlian (jurusan pendidikan) ini.
31. Saya pasrah dengan pekerjaan saya di masa depan,
karena segalanya bergantung pada takdir.
32. Saya sering mencari informasi lowongan pekerjaan dari
berbagai media massa.
33. Dengan adanya informasi dunia kerja, saya lebih
mengetahui langkah-langkah yang dapat dilakukan
untuk mendapatkan pekerjaan yang saya inginkan.
34. Saya sering membaca informasi pekerjaan yang
ditempel di papan pengumuman sekolah.
35. Dengan mengikuti kursus di luar jam sekolah, maka
saya akan lebih mampu mempersiapkan diri untuk
bekerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
36. Saya memahami segala persyaratan di bidang pekerjaan
yang ingin saya tekuni.
37. Gaji yang besar bukanlah pertimbangan utama saya
dalam memilih pekerjaan.
38. Saya merasa tidak perlu memikirkan pekerjaan untuk
masa depan, karena hal tersebut tidak dapat diketahui
secara pasti.
39. Membicarakan kondisi dunia kerja dengan orang lain
hanya membuang-buang waktu saya.
40. Menurut saya, persyaratan yang diajukan oleh tempat
kerja hanya sebagai formalitas saja.
41. Saya mampu bersaing di dunia kerja setelah lulus
sekolah nanti.
42. Saya telah menyusun segala hal yang harus dilakukan
untuk mewujudkan cita-cita saya.
43. Banyaknya jumlah pengangguran membuat saya malas
sekolah atau pun mengikuti kursus keterampilan.
44. Untuk meningkatkan keterampilan, saya akan
mengikuti kursus sesuai dengan minat saya.
45. Keadaan perekonomian negara yang tidak stabil
membuat saya ragu dapat memasuki pekerjaan yang
saya inginkan.
46. Keterampilan dan keahlian yang saya miliki akan
menjadi bekal dalam memasukin dunia kerja.
47. Keterampilan dan keahlian yang saya miliki akan
menentukan keberhasilan pada pekerjaan.
48. Saya memahami tugas-tugas yang harus dilakukan pada
pekerjaan yang saya inginkan.
49. Saya akan memilih jenis kursus di luar jam sekolah
sesuai dengan pilihan teman-teman.
50. Saya tidak mengalami banyak kesulitan dalam
menentukan pekerjaan untuk masa depan.
51. Saya belum menentukan pekerjaan yang akan ditekuni,
karena banyak hal yang harus dipertimbangkan.
52. Saya akan memikirkan persiapan bekerja setelah lulus
sekolah.
53. Saya bingung memilih pekerjaan, karena jenis
pekerjaan yang tersedia saat ini sangat beragam.
54. Pekerjaan yang dipilihkan orang lain lebih menjanjikan
keberhasilan daripada pekerjaan yang saya pilih sendiri.
55. Saya yakin dapat meraih pekerjaan yang saya inginkan
tanpa bergantung pada orang lain.
56. Program keahlian (jurusan pendidikan) yang saya
tekuni di sekolah tidak banyak membantu saya untuk
mendapatkan pekerjaan yang diinginkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
57. Pekerjaan yang saya inginkan tidak sesuai dengan
keahlian yang saya miliki.
58. Keterampilan yang saya miliki tidak menjamin
keberhasilan pada pekerjaan yang saya tekuni di masa
depan.
59. Saya menyenangi pembicaraan mengenai dunia kerja.
60. Program keahlian (jurusan pendidikan) yang saya
tekuni menjadi pertimbangan utma dalam memilih
pekerjaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Lampiran III
SKALA KEMATANGAN KARIR
Petunjuk pengisian!
1. Pada lembar-lembar berikut terdapat pernyataan yang berhubungan dengan
kemandirian anda.
2. Anda diminta untuk menyatakan tanggapan terhadap pernyataan tersebut,
dengan cara memilih:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
3. Anda bebas menyatakan pilihan yang sesuai dengan keadaan diri anda.
4. Semua pilihan adalah benar selama itu sesuai dengan keadaan diri anda.
5. Cara menyatakan dengan memberi tanda chek ( √ ) pada kolom yang
tersedia.
Contoh :
NO PERNYATAAN SS S TS STS
1 Saya akan merencanakan masa depan √
6. Jika anda sudah selesai, periksa kembali dan pastikan tidak ada nomor
yang terlewatkan.
7. Terima kasih atas segala kesediaan anda, selamat mengerjakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Lembar Identitas
Nama/Inisial :......................................................................................
Usia :......................................................................................
Jenis Kelamin: P / L (Lingkari salah satu)
Kelas :......................................................................................
NO PERNYATAAN SS S TS STS
1 Saya akan menyerahkan pilihan pekerjaan kepada
orangtua.
2 Saya memahami keterampilan yang harus saya kuasai
untuk menunjang pekerjaan saya di masa depan.
3 Saya merasa cukup mendengarkan informasi pekerjaan
dari orang lain, sehingga tidak perlu mencarinya sendiri.
4 Saat ini masih terlalu dini bagi saya untuk memikirkan
pekerjaan yang akan ditekuni di masa depan.
5 Saya lebih senang bermain daripada mencari informasi
pekerjaan.
6 Saya merasa yakin dengan pekerjaan yang saya pilih
untuk masa depan.
7 Saya merasa tidak perlu meningkatkan keterampilan,
karena dengan penampilan yang menarik maka saya
dapat bekerja sesuai dengan keinginan.
8 Saya sering berdiskusi dengan orang lain mengenai
langkah yang harus saya tempuh untuk mendapatkan
pekerjaan yang diinginkan.
9 Saya mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang sesuai
dengan keahlian yang saya miliki.
10 Saya siap menghadapi segala resiko yang berkaitan
dengan pekerjaan yang saya tekuni.
11 Menurut saya, informasi pekerjaan hanya diperlukan
oleh siswa yang sudah lulus.
12 Saya akan mengikuti kursus keterampilan yang dapat
menunjang pekerjaan saya di masa depan.
13 Membicarakan pekerjaan dengan orang lain membuat
saya semakin bingung menentukan pekerjaan untuk masa
depan.
14 Saya mampu menentukan pilihan pekerjaan tanpa
bantuan orang lain.
15 Saya sering mencari informasi mengenai hal-hal yang
dapat menunjang pekerjaan yang saya inginkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
16 Saya tidak yakin dengan keterampilan dan keahlian saya
untuk memasuki pekerjaan yang diinginkan.
17 Dengan menyusun segala hal yang harus dilakuka di
masa depan, maka saya selangkah lebih maju dalam
menuju keberhasilan.
18 Saya pasrah dengan pekerjaan saya di masa depan,
karena segalanya bergantung pada takdir.
19 Dengan adanya informasi dunia kerja, saya lebih
mengetahui langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk
mendapatkan pekerjaan yang saya inginkan.
20 Saya sering membaca informasi pekerjaan yang ditempel
di papan pengumuman sekolah.
21 Dengan mengikuti kursus di luar jam sekolah, maka saya
akan lebih mampu mempersiapkan diri untuk bekerja.
22 Gaji yang besar bukanlah pertimbangan utama saya
dalam memilih pekerjaan.
23 Saya merasa tidak perlu memikirkan pekerjaan untuk
masa depan, karena hal tersebut tidak dapat diketahui
secara pasti.
24 Membicarakan kondisi dunia kerja dengan orang lain
hanya membuang-buang waktu saya.
25 Menurut saya, persyaratan yang diajukan oleh tempat
kerja hanya sebagai formalitas saja.
26 Banyaknya jumlah pengangguran membuat saya malas
sekolah atau pun mengikuti kursus keterampilan.
27 Untuk meningkatkan keterampilan, saya akan mengikuti
kursus sesuai dengan minat saya.
28 Keterampilan dan keahlian yang saya miliki akan
menjadi bekal dalam memasukin dunia kerja.
29 Keterampilan dan keahlian yang saya miliki akan
menentukan keberhasilan pada pekerjaan.
30 Saya memahami tugas-tugas yang harus dilakukan pada
pekerjaan yang saya inginkan.
31 Saya akan memilih jenis kursus di luar jam sekolah
sesuai dengan pilihan teman-teman.
32 Saya belum menentukan pekerjaan yang akan ditekuni,
karena banyak hal yang harus dipertimbangkan.
33 Saya akan memikirkan persiapan bekerja setelah lulus
sekolah.
34 Saya bingung memilih pekerjaan, karena jenis pekerjaan
yang tersedia saat ini sangat beragam.
35 Pekerjaan yang dipilihkan orang lain lebih menjanjikan
keberhasilan daripada pekerjaan yang saya pilih sendiri.
36 Saya yakin dapat meraih pekerjaan yang saya inginkan
tanpa bergantung pada orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
37 Pekerjaan yang saya inginkan tidak sesuai dengan
keahlian yang saya miliki.
38 Keterampilan yang saya miliki tidak menjamin
keberhasilan pada pekerjaan yang saya tekuni di masa
depan.
39 Saya menyenangi pembicaraan mengenai dunia kerja.
40 Program keahlian (jurusan pendidikan) yang saya tekuni
menjadi pertimbangan utma dalam memilih pekerjaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Lampiran IV
Uji Reliabilitas I
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 85 100.0
Excludeda 0 .0
Total 85 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.901 46
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item1 140.55 129.179 .464 .898
item2 140.82 129.695 .392 .899
item3 140.98 130.071 .412 .898
item4 141.15 128.941 .494 .897
item5 140.54 130.394 .367 .899
item6 141.01 128.869 .503 .897
item7 140.68 128.029 .516 .897
item8 140.84 129.044 .416 .898
item9 140.67 129.890 .441 .898
item10 140.96 129.582 .424 .898
item11 140.92 129.386 .456 .898
item12 141.19 130.274 .315 .900
item13 140.51 129.824 .487 .898
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
item14 140.96 129.582 .424 .898
item15 140.98 130.071 .412 .898
item16 140.76 130.087 .395 .899
item17 141.00 129.690 .445 .898
item18 140.81 131.131 .334 .899
item19 140.58 131.295 .252 .901
item20 140.62 129.023 .400 .898
item21 140.69 129.286 .427 .898
item22 140.58 131.176 .288 .900
item23 140.47 132.585 .226 .900
item24 141.06 131.508 .348 .899
item25 141.19 130.274 .315 .900
item26 140.55 131.393 .292 .900
item27 140.56 129.201 .379 .899
item28 140.62 130.761 .315 .900
item29 140.55 129.179 .464 .898
item30 140.51 129.824 .487 .898
item31 140.72 131.276 .277 .900
item32 140.51 130.658 .343 .899
item33 141.20 129.924 .371 .899
item34 140.85 131.655 .369 .899
item35 141.21 129.740 .394 .899
item36 140.55 129.179 .464 .898
item37 141.01 131.417 .330 .899
item38 140.62 128.952 .417 .898
item39 140.66 128.894 .382 .899
item40 140.68 131.172 .324 .899
item41 141.00 129.690 .445 .898
item42 140.62 131.166 .276 .900
item43 141.01 128.869 .503 .897
item44 141.02 129.976 .391 .899
item45 141.27 129.485 .374 .899
item46 140.55 130.798 .313 .900
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Uji Reliabilitas II
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 85 100.0
Excludeda 0 .0
Total 85 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.930 60
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item1 184.53 196.347 .075 .931
item2 184.88 194.153 .275 .930
item3 184.88 190.534 .505 .928
item4 184.47 193.776 .293 .929
item5 186.11 200.477 -.213 .932
item6 184.93 190.614 .502 .928
item7 185.35 194.326 .198 .930
item8 184.92 190.315 .437 .929
item9 184.91 190.896 .447 .929
item10 184.79 190.002 .465 .928
item11 185.08 191.291 .366 .929
item12 185.06 190.556 .534 .928
item13 184.75 190.903 .477 .928
item14 184.91 190.896 .447 .929
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
item15 185.18 195.528 .157 .930
item16 185.09 189.039 .449 .929
item17 185.31 191.762 .432 .929
item18 184.87 190.900 .526 .928
item19 185.24 195.134 .227 .930
item20 184.79 190.121 .496 .928
item21 185.36 193.925 .212 .930
item22 185.01 191.226 .363 .929
item23 184.99 193.583 .361 .929
item24 184.99 193.297 .319 .929
item25 184.75 186.998 .800 .926
item26 185.01 192.417 .400 .929
item27 184.92 190.315 .437 .929
item28 185.19 191.202 .496 .928
item29 184.91 190.896 .447 .929
item30 185.05 191.593 .422 .929
item31 184.86 190.908 .428 .929
item32 185.18 195.528 .157 .930
item33 184.82 191.718 .465 .928
item34 184.88 190.534 .505 .928
item35 185.06 191.151 .422 .929
item36 185.13 191.900 .426 .929
item37 185.06 190.556 .534 .928
item38 184.75 186.998 .800 .926
item39 184.75 189.641 .598 .928
item40 185.01 191.178 .394 .929
item41 184.99 191.678 .340 .929
item42 185.18 191.552 .363 .929
item43 184.72 189.848 .520 .928
item44 185.16 191.996 .432 .929
item45 185.19 192.797 .306 .930
item46 184.65 189.493 .562 .928
item47 185.02 189.452 .459 .928
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
item48 184.75 186.998 .800 .926
item49 184.99 193.583 .361 .929
item50 185.81 196.345 .084 .931
item51 184.88 190.534 .505 .928
item52 184.87 190.900 .526 .928
item53 184.95 189.879 .419 .929
item54 184.99 192.988 .385 .929
item55 184.92 190.315 .437 .929
item56 184.98 194.071 .190 .931
item57 185.06 190.556 .534 .928
item58 185.13 190.209 .429 .929
item59 184.93 191.804 .464 .928
item60 184.75 186.998 .800 .926
Uji Reliabilitas III
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 85 100.0
Excludeda 0 .0
Total 85 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.932 40
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
item3 124.85 112.274 .543 .930
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
item6 124.89 112.548 .520 .930
item10 124.75 112.069 .480 .930
item11 125.05 113.903 .313 .932
item12 125.02 112.595 .543 .930
item13 124.72 112.586 .511 .930
item14 124.87 113.209 .423 .931
item17 125.27 113.533 .440 .931
item18 124.84 112.854 .537 .930
item20 124.75 111.998 .527 .930
item22 124.98 112.904 .384 .931
item23 124.95 115.141 .348 .931
item25 124.72 109.824 .816 .927
item26 124.98 114.190 .394 .931
item28 125.15 113.345 .480 .930
item29 124.87 113.209 .423 .931
item31 124.82 112.718 .447 .931
item33 124.79 113.407 .484 .930
item34 124.85 112.274 .543 .930
item35 125.02 113.261 .411 .931
item37 125.02 112.595 .543 .930
item38 124.72 109.824 .816 .927
item39 124.72 111.896 .607 .929
item40 124.98 113.142 .394 .931
item43 124.68 112.505 .488 .930
item44 125.13 113.447 .468 .930
item46 124.61 111.883 .561 .930
item47 124.99 112.155 .433 .931
item48 124.72 109.824 .816 .927
item49 124.95 115.141 .348 .931
item51 124.85 112.274 .543 .930
item52 124.84 112.854 .537 .930
item53 124.92 112.100 .421 .931
item54 124.95 114.879 .352 .931
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
item55 124.88 113.105 .387 .931
item57 125.02 112.595 .543 .930
item58 125.09 113.039 .379 .932
item59 124.89 113.501 .480 .930
item60 124.72 109.824 .816 .927
item2 124.85 115.441 .277 .932
Lampiran V
1. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kemandirian
Kematangan
Karir
N 353 353
Normal Parametersa Mean 1.3394E2 1.2171E2
Std. Deviation 8.37926 9.37286
Most Extreme
Differences
Absolute .063 .067
Positive .063 .067
Negative -.041 -.047
Kolmogorov-Smirnov Z 1.183 1.256
Asymp. Sig. (2-tailed) .122 .085
a. Test distribution is Normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
2. Uji Liniearitas
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Kem
andiri
an *
KK
Between
Groups
(Combined) 15482.210 43 360.051 7.205 .000
Linearity 13437.249 1 13437.249 268.899 .000
Deviation from
Linearity 2044.961 42 48.690 .974 .521
Within Groups 15441.149 309 49.971
Total 30923.360 352
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
KK*
Kemandiri
an
.659 .435 .708 .501
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
3. Uji Korelasi
Lampiran VI
Statistics
Kemandirian
Kematngan
Karir
N Valid 353 353
Missing 0 0
Mean 1.3394E2 1.2171E2
Median 1.3300E2 1.2100E2
Mode 128.00 117.00a
Std. Deviation 8.37926 9.37286
Variance 70.212 87.850
Minimum 115.00 86.00
Maximum 158.00 153.00
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Kemandirian Kematangan Karir
Kemandirian Pearson Correlation 1 .659**
Sig. (1-tailed) .000
N 353 353
KK Pearson Correlation .659**
1
Sig. (1-tailed) .000
N 353 353
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI