Download - How to be Excellence Team
“All for one and one for all”Tim adalah sekelompokorang yang saling terikatdengan komitmen yang sama, memiliki tujuanbersama dan merekabekerjasama
•Trust (kepercayaan)
•Leader (pemimpin)
•Team Work (kerjasama)
Kepercayaan atau trust adalah halpertama yang harus dibangun oleh semuaanggota tim. Munculnya ketidakpercayaanakan menghasilkan sikap salingmencurigai diantara anggota tim. Sikapsaling curiga akan menghambat kerjasamaantar anggota tim, dan akibatnya tim akangagal terbentuk.
Kerjasama yang diharapkan adalahkerjasama yang sinergis. Kerjasamayang sinergis adalah kerjasama yang menghasilkan hasil yang lebih besardari jumlah bagian-bagiannya. Untukmembangunnya diperlukanpembagian tugas dan peran yang jelassesuai dengan karakter dankemampuan masing-masing personal.
•Proses membangun tim yang solid
Starting/Forming (Pembentukan)
Storming (Badai)
Satisfying/Norming (Pemuasan/Pemulihan)
Stabilizing/Performing (Kestabilan)
Conforming (Penyesuaian diri)
•Starting/Forming (Pembentukan)
Fase ini sering disebut juga sebagai fase pembentukan tim. Dalam fase ini semua
anggota cenderung berpikir ideal dan masih mengutamakan persamaan-persamaan
daripada perbedaan. Selain itu, tantangan dan kendala belum terlihat. Fase ini bisa dibilang
sebagai masa-masa “indah” sebuah tim.
•Storming (Badai)Pada fase ini mulai timbul konflik, baik itu antara personil tim
maupun dengan pihak luar. Pada saat pendefinisian kerja, maka mulai terlihat perbedaan-perbedaan dalam tim.
Perbedaan paling dominan disebabkan karena perbedaan latar belakang pemahaman, karakter, dan gaya kerja. Fase ini
merupkan fase yang terberat yang dirasakan oleh anggota tim, jika tim tidak bisa melewati fase ini, maka tim yang
terbentuk akan berada di ambang kehancuran.
•Satisfying/Norming (Pemuasan/Pemulihan)
Fase ini adalah fase kesepakatan setelah melawati konflik. Aturan dan kode etik mulai dibuat. Pada fase ini mulai timbul
saling pengertian dan kesepakatan dari angota tim. Kesepakatan ini dapat dicapai dalam waktu yang relatif
singkat atau sebaliknya. Tergantung kualitas orang-orang yang berada dalam tim tersebut. Semakin baik kualitasnya maka
semakin cepat kesepakatan ini dicapai.
•Stabilizing/Performing (Kestabilan)
Fase kestabilan, merupakan fase dimana tim berada dalam kondisi puncak. Hubungan kerja berlangsung dalam suasana yang sinergis dan harmonis. Semua aturan diterapkan dan banyak prestasi didapatkan.
Pada saat ini, tim berada pada performa yang sangat baik, stabil dengan intensitas kerja dan optimalisasi
potensi SDM yang sangat tinggi.
•Conforming (Penyesuaian diri)Pada fase ini ada tiga hal yang dapat terjadi pada tim.
Pertama, performa tim akan menjadi lebih baik apabila tim mampu menjaga kualitas, terus meningkatkan kapasitas dirinya dan dapat mengelola konflik dengan baik. Kedua, performa tim akan stagnan, terjadi kejenuhan, dan tim berjalan apa adanya. Ini terjadi karena tim cepat puas terhadap hasil yang dicapai. Ketiga, performa tim akan
menurun jika tim terkecoh akan prestasinya. Jika tim cepat puas maka kinerjanya tidak akan meningkat. Karena tim
merasa telah mencapai tujuannya
•Kerjasama tim yang efektifVisi dan tujuan bersama yang jelasOrientasi pada hasilKreatifMemaksimalkan potensi semua anggota timKomunikasi yang baikDiorganisasikan dengan baik/delegasi yang jelasTerbuka dan tidak ada sekat birokrasiMampu meredam dan menyelesaikan konflikMengevaluasi diri
•Peran-peran kunci dalam tim
Peran Karakteristik
Pemimpin timMencari anggota baru dan membangun
semangat kerjasama
Handal menilai talenta dan pribadi
anggota timnya
Handal dalam menemukan kelemahan
Seorang komunikator 2 arah yang baik
Pandai membangkitkan dan
mempertahankan antusiasme
Pengkritik Pelindung dan penilai keefektifan tim
dalam jangka panjang
Tak pernah puas dengan solusi yang
bukan terbaik
Ahli dalam menganalisa solusi dan
menemukan kelemahannya
Tanpa ampun dalam memperbaiki
kekurangan
Konstruktif dalam menunjukkan
kemungkinan jalan keluar
Pelaksana Memastikan momentum dan kegiatan tim
Disiplin dan berpikir metodis
Tepat waktu
Bermental “bisa” dan suka
menyelesaikan masalah
Mampu mencari dukungan dan
mengatasi kekalahan
PengawasMemastikan tim mencapai dan
mempertahankan standar tinggi
Tegas dan terkadang keras dalam
menetapakan standar dalam tim
Pandai menilai kinerja orang
Tidak ragu-ragu mengemukakan
masalah
Mampu memuji maupun mencela
Penghubung ke luarMenjaga hubungan tim dengan elemen
luar tim
Diplomatis dan pandai menilai
kebutuhan orang lain
Mempunyai penampilan meyakinkan
dan berwibawa
Mempunyai gambaran menyeluruh atas
kerja tim tersebut
Dapat menjaga kerahasiaan informasi
Koordinator Mempersatukan kerja tim menjadi suatu
kesatuan rencana
Paham akan sulitnya tugas-tugas
dihubungkan
Tajam dalam menentukan prioritas
Mampu menangkap beberapa hal
sekaligus
Pandai mempertahankan hubungan
Terampil menghalau kemungkinan
timbulnya masalah
Pembangkit idememepertahankan vitalitas dan energi
inovatif tim
Antusias, semangat dan suka ide-ide
baru
Bersemangat dan siap menerima ide
orang lain
Memandang masalah sebagai
kesempatan berinovasi, bukan bencana
Tidak pernah kehilangan ide dan saran
yang melegakan