Download - Hewan langka

Transcript
Page 1: Hewan langka

DISUSUN OLEH :

Dzafran.Com

Depok

Page 2: Hewan langka
Page 3: Hewan langka

Contents

1. Burung Merak ..................................................................................................................... 5

2. Kuskus ................................................................................................................................ 6

3. Kijang ................................................................................................................................. 7

4. Elang Jawa ........................................................................ Error! Bookmark not defined.

5. Bangau Hitam ................................................................................................................... 10

6. Alap Alap .......................................................................................................................... 12

7. Orang Utan (latin : Pongo Pygmaeus) .............................................................................. 12

8. Anoa.................................................................................................................................. 14

9. Babirusa (latin : babyrousa babyrussa) ............................................................................. 15

10. Burung Gosong ............................................................................................................. 15

11. Badak Bercula Satu (latin : Rhinoceras Sundaicus) ..................................................... 16

12. Badak bercula Dua (latin : Dicerorhinus Sumatrensis)................................................. 16

13. Badak India (Rhinoceros unicornis)............................................................................ 17

14. Badak Hitam, Diceros bicornis ................................................................................... 17

15. Badak Putih (Ceratotherium simum) .......................................................................... 18

16. Musang Congkok (latin : Prionodon Linsang).............................................................. 18

17. Singapuar (latin : Tarsius Bancanus) ............................................................................ 19

18. Ikan Belida (latin : Notopetrus Chitala) ........................................................................ 19

19. Harimau Sumatera ( latin : Panthera Tigris Sumatrae) ................................................. 20

20. Anoa ( latin : Bubalus Depressicornis) ......................... Error! Bookmark not defined.

21. Burung Elang Jawa ( latin : Spizaetus Bartelsi) .............................................................. 9

22. Kuda Laut Walea .......................................................................................................... 21

Page 4: Hewan langka

23. Sepasang Laba- laba....................................................................................................... 28

24. Laba- laba “Vegetarian”................................................................................................. 29

25. Hiu “Seksi” ................................................................................................................... 29

26. Cacing “Raksasa”.......................................................................................................... 31

27. Ikan “Drakula” .............................................................................................................. 32

28. Burung yang sudah Punah ............................................................................................ 33

29. Ikan Kelelawar Hidung Merah...................................................................................... 37

30. Tikus Mondok Telanjang Bulat................................................................................. 37

31. Monyet Hidung Pesek ................................................................................................. 38

32. Hewan unik Axolotl .................................................................................................... 39

33. Kelelawar Hidung Tabung ......................................................................................... 40

34. Ikan Hatchetfish .......................................................................................................... 40

35. Tikus Tanah Hidung Bintang .................................................................................... 41

36. Tokek Buntut Daun .................................................................................................... 42

37. Tasmanian Devil.......................................................................................................... 43

38. Sand Devil .................................................................................................................... 44

Page 5: Hewan langka

Hewan Langka di Indonesia

1. Burung Merak

Merak Biru atau Merak India, yang dalam nama ilmiahnya Pavo cristatus adalah

salah satu burung dari

tiga spesies burung

merak. Merak Biru

Mempunyai bulu

berwarna biru gelap

mengilap. Burung jantan

dewasa berukuran besar,

panjangnya dapat

mencapai 230cm, dengan penutup ekor yang sangat panjang berwarna hijau metalik.

Di atas kepalanya terdapat jambul tegak biru membentuk kipas. Burung betina

berukuran lebih kecil dari burung jantan. Bulu-bulunya tidak mengilap, berwarna

coklat kehijauan dengan garis-garis hitam dan tanpa dihiasi bulu penutup ekor.

Burung muda seperti betina.

Merak Biru mempunyai bulu berwarna biru gelap mengilap. Burung jantan dewasa

berukuran besar, panjangnya dapat mencapai 230cm, dengan penutup ekor yang

sangat panjang berwarna hijau metalik. Di atas kepalanya terdapat jambul tegak biru

membentuk kipas. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan. Bulu-

bulunya tidak mengilap, berwarna coklat kehijauan dengan garis-garis hitam dan

tanpa dihiasi bulu penutup ekor. Burung muda seperti Merak betina.

Page 6: Hewan langka

2. Arctonyx collaris (Pulusan)

Pulusan disebut juga Babi Batang. Dalam bahasa inggris disebut Hog Badger. Salah

satu habitatnya terdapat di Taman Nasional Gunung Leuser Aceh. Hanya itu yang

saya ketahui tentang spisies ini.

3. Arctictis binturong (Binturong, Binturung,

Menturung)

Binturung (Arctictis binturong) adalah sejenis musang bertubuh besar. Beberapa

dialek Melayu menyebutnya binturong, menturung ataumenturun. Dalam bahasa

Inggris, hewan ini disebut Binturong, Malay Civet Cat, Asian Bearcat, Palawan

Bearcat, atau secara ringkas Bearcat. Barangkali karena karnivora berbulu hitam

lebat ini bertampang mirip beruang yang berekor panjang, sementara juga berkumis

lebat dan panjang seperti kucing

Binturung diburu untuk diambil kulitnya yang berbulu tebal, dan untuk

dimanfaatkan bagian-bagian tubuhnya sebagai bahan obat tradisional. Hancurnya

hutan juga berakibat pada meurunnya populasi Binturung di alam bebas. Satwa ini

dilindungi.

Page 7: Hewan langka

4. Kuskus

Kuskus Beruang atau Kuse (Ailurops ursinus) adalah salah satu dari dua jenis

kuskus endemik di Sulawesi.

Binatang ini termasuk dalam

golongan binatang berkantung

(marsupialia), dimana betinanya

membawa bayi di dalam kantong

yang terdapat di bagian perut.

Panjang badan dan kepala kuse

adalah 56 cm, panjang ekornya

54 cm dan beratnya dapat mencapai 8 kg. Kuse memiliki ekor yang prehensil, yaitu

ekor yang dapat memegang dan biasa digunakan untuk membantu berpegangan pada

waktu memanjat pohon yang tinggi.Nasib Kuse di Sulawesi Utara berada dalam

bahaya karena populasinya sudah terlampau kecil.Antara tahun 1980 dan 1995 di

Tangkoko telah terjadi pengurangan kepadatan sebesar 50%, yakni dari 3,9 ekor per

km2 menjadi 2,0 ekor per km2. Selama survei WCS di hutan-hutan lindung

Sulawesi Utara tahun 1999, binatang ini hanya terlihat tujuh kali di sepanjang 491

km jalur transek. Ini menunjukkan kepadatan populasi yang sangat rendah.

5. Rusa Bawean (bahasa latinnya Axis kuhlii)

Merupakan satwa endemik pulau Bawean (Kab. Gresik, Jawa Timur) yang

populasinya semakin langka dan terancam kepunahan. Oleh IUCN Redlist, Rusa

Bawean, yang merupakan satu diantara 4 jenis (spesies) Rusa yang dimiliki

Page 8: Hewan langka

Indonesia ini, dikategorikan dalam “Kritis” (CR; Critiscally Endangered) atau

“sangat terancam kepunahan”. Spesies Rusa Bawean ini juga terdaftar pada CITES

sebagai appendix I. Dalam bahasa inggris disebut sebagai Bawean Deer.

6. Kijang

Kijang atau muncak adalah kerabat rusa yang tergabung dalam genus Muntiacus.

Kijang berasal dari Dunia Lama dan dianggap sebagai jenis rusa tertua, telah ada

sejak 15-35 juta tahun yang lalu, dengan sisa-sisa dari masa Miosen ditemukan di

Prancis dan Jerman.Jantannya memiliki tanduk pendek yang dapat tumbuh bila

patah.Hewan ini sekarang menarik perhatian penelitian evolusi molekular karena

memiliki variasi jumlah kromosom yang dramatis dan ditemukannya beberapa jenis

baru (terutama di Indocina).

Page 9: Hewan langka

7. Burung Elang Jawa ( latin : Spizaetus

Bartelsi)

Mempunyai bentuk yang gagah, sayang populasinya hanya tinggal 250 ekor saja.

Tersebar hampir merata di sekitar hutan di pulau jawa seperti di gunung slamet,

gunung salak, gunung anjasmoro, gunung kawi, taman nasional baluran, taman

nasional alas purwo taman nasional gunung halimun, taman nasional gede

pangrango dan taman nasional muara betiri.

Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) adalah burung nasional Indonesia karena

kemiripannya dengan Garuda dan juga merupakan simbol jenis satwa langka di

Indonesia. Elang Jawa hanya terdapat di Pulau Jawa dan penyebarannya terbatas di

hutan-hutan. Sebagai predator puncak, Elang Jawa memainkan peran yang penting

dalam menjaga keseimbangan dan fungsi dari bioma hutan di Jawa. Elang Jawa

merupakan salah satu jenis burung pemangsa terlangka di dunia. Berdasarkan

kriteria keterancaman terbaru dari IUCN, Elang Jawa dimasukan dalam kategori

Endangered atau “Genting”.

Page 10: Hewan langka

8. Elang Flores (Spizaetus floris)

Merupakan salah satu jenis raptor (burung pemangsa) endemik yang dipunyai Indonesia. Sayangnya elang flores yang merupakan burung pemangsa endemik

flores (Nusa Tenggara) ini kini menjadi raptor yang paling terancam punah lantaran populasinya diperkirakan tidak melebihi 250 ekor sehingga masuk dalam daftar

merah (IUCN Redlist) sebagai Critically Endangered (Kritis). Status konservasi dan jumlah populasi ini jauh di bawah Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) yang status konservasinya Endangered (Terancam).

Elang flores (Spizaetus floris) semula dikelompokkan sebagai anak jenis

(subspesies) dari elang brontok (Spizaetus cirrhatus) dengan nama ilmiah (Spizaetus cirrhatus floris). Tetapi mulai tahun 2005, elang flores ditetapkan sebagai spesies

tersendiri. Dan saat itu pula, elang flores yang merupakan raptor endemik Nusa Tenggara dianugerahi status konservasi Critically Endangered.

Page 11: Hewan langka

9. Bangau Hitam

Masuk dalam suku ciconiidae, bangau tongtong berhabitat asli di Asia, khususnya

wilayah India, Indo Cina dan Indonesia kecuali Irian dan Maluku. Mereka menyebar

ke Afrika, Myanmar, Hong Kong dan Filipina. Burung berkaki kuat ini senang hidup

di daerah rawa, sungai, hutan bakau, sawah, dan hutan terbuka. Kadang juga di

daerah tanah kering dan berlumpur.

Tubuhnya berwarna hitam, kecuali leher dan perut bagian bawah berwarna putih.

Panjang tubuh bisa mencapai 91 sentimeter. Di malam hari, bangau tongtong

bertengger di pohon.

Spesies ini merupakan satu-satunya bangau yang tidak melebarkan kaki dan sayap

pada saat terbang. Mereka termasuk hewan yang mempunyai banyak variasi gaya

hidup. Bangau tongtong bisa hidup menyendiri, berpasangan atau kadang

berkelompok. Burung yang di daerah Jawa populer dengan nama sandanglawe ini

sudah makin sulit ditemui. Mereka termasuk satwa yang dilindungi undang-undang

karena mulai terancam punah.

Page 12: Hewan langka

10. Alap Alap

Burung ini termasuk carnivora atau pemakan daging. Salah satu jenis dari alap-alap

ini yang populer adalah alap-alap

capung. Dia dikenal karena tubuhnya

yang kecil. Burung alap-alap capung

berparuh kecil, berdarah panas, dan

seperti burung pada umumnya, dia

membiak dengan cara bertelur.

Dikenal sebagai burung karnivora

terkecil di dunia, alap-alap capung dapat

ditemukan di kawasan Asia Tenggara

dengan ukuran rata-rata sepanjang 15

cm dengan berat badan 35 gram.

11. Kera Hitam Sulawesi (Macaca Nigra)

Kera Hitam Sulawesi merupakan jenis primata yang mulai langka dan terancam

kepunahan. Kera Hitam Sulawesi yang dalam bahasa latin disebut Macaca nigra

merupakan satwa endemik Sulawesi Utara.

Page 13: Hewan langka

Kera Hitam Sulawesi selain mempunyai bulu yang berwarna hitam juga mempunyai

ciri yang unik dengan jambul di atas kepalanya. Kera yang oleh masyarakat

setempat disebut Yaki ini semakin hari semakin langka dan terancam punah. Bahkan

oleh IUCN Redlist digolongkan dalam status konservasi Critically Endangered

(Krisis).

Kera Hitam Sulawesi sering juga disebut monyet berjambul. Dan oleh masyarakat

setempat biasa dipanggil dengan Yaki, Bolai, Dihe. Dalam bahasa Inggris primata

langka ini disebut dengan beberapa nama diantaranya Celebes Crested Macaque,

Celebes Black ape, Celebes Black Macaque, Celebes Crested Macaque, Celebes

Macaque, Crested Black Macaque, Gorontalo Macaque, Sulawesi Macaque. Dalam

bahasa latin (ilmiah) Kera Hitam Sulawesi dinamai Macaca nigra yang bersinonim

dengan Macaca lembicus (Miller, 1931) Macaca malayanus (Desmoulins, 1824).

12. Orang Utan (latin : Pongo Pygmaeus)

Ciri khas hewan langka ini ialah mempunyai rambut yang begitu panjang

dibandingkan jenis kera lain. Buah-buahan adalah makanan utama dan juga

kesukaannya. Di indonesia, wilayah penyebarannya adalah dataran rendah juga

hutan hujan tropis di pulau Kalimantan.

Page 14: Hewan langka

13. Anoa

Anoa (Bubalus spp). Anoa disebut juga sapi hutan atau kerbau kerdil. Anoa

merupakan satwa terbesar

daratan Sulawesi. Terdapat

dua jenis Anoa di Sulawesi,

yaitu Bubalus depressicornis

(Anoa dataran rendah) dan

Bubalus quarlesi (Anoa

dataran tinggi). Makanan

Anoa berupa buah-buahan,

tuna daun, rumput, pakis, dan

lumut. Anoa bersifat soliter, walaupun pernah ditemui dalam kelompok. Seperti

umumnya sapi liar, Anoa dikenal agresif dan perilakuknya sulit diramalkan. Karena

hanya makan tunas pohon dan buah-buahan yang tidak banyak mengandung

natrium, maka Anoa harus melengkapi makanannya dengan mencari natrium

ditempat bergaram. Pada saat ini, populasi Anoa merosot tajam. Di cagar alam

Tangkoko Dua Saudara Bitung Sulawesi Utar, jumlah Anoa menurun 90% selama

15 tahun dan jenis ini sudah mengalami kepunahan setempat.

14. Anoa quarlesi (Anoa Pegunungan)

Anoa Pegunungan juga dikenal dengan nama Mountain Anoa, Anoa de Montana,

Anoa de Quarle, Anoa des Montagnes, dan Quarle’s Anoa. Sedangkan Anoa

Dataran Rendah juga dikenal dengan nama Lowland Anoa, Anoa de Ilanura, atau

Anoa des Plaines.

Page 15: Hewan langka

15. Babirusa (latin : babyrousa babyrussa)

Babirusa (Babyrousa babirussa) hanya terdapat di sekitar Sulawesi, Pulau Togian,

Malenge, Sula, Buru dan Maluku. Habitat babirusa banyak ditemukan di hutan hujan

tropis. Hewan ini gemar melahap buah-buahan dan tumbuhan, seperti mangga,

jamur dan dedaunan. Mereka hanya berburu makanan pada malam hari untuk

menghindari beberapa binatang buas yang sering menyerang.

Panjang tubuh babirusa sekitar 87 sampai 106 sentimeter. Tinggi babirusa berkisar

pada 65-80 sentimeter dan berat tubuhnya bisa mencapai 90 kilogram. Meskipun

bersifat penyendiri, pada umumnya mereka hidup berkelompok dengan seekor

pejantan yang paling kuat sebagai pemimpinnya.

16. Burung Gosong

Page 16: Hewan langka

Gosong Maluku yang dalam nama ilmiahnya Eulipoa wallacei adalah sejenis burung

gosong berukuran kecil, dengan panjang sekitar 31cm, dan merupakan satu-satunya

spesies di dalam genus tunggal Eulipoa.

Burung Gosong Maluku memiliki bulu berwarna coklat zaitun, kulit sekitar muka

berwarna merah muda, iris mata coklat, tungkai kaki gelap, paruh kuning keabu-

abuan, bulu sisi bawah abu-abu biru gelap dan tungging berwarna putih. Di

punggungnya terdapat motif berbentuk palang dan penutup sayap yang berwarna

merah gelap berujung abu-abu.

17. Badak Bercula Satu (latin : Rhinoceras

Sundaicus)

Adalah salah satu hewan langka khas indonesia. Walau sekarang sudah tidak

banyak, hanya sekitar 50 ekor saja

dapat ditemukan di hutan ujung

kulon. Merupakan hewan herbivora

pemakan daun-daunan.

18. Badak bercula Dua (latin : Dicerorhinus

Sumatrensis)

Hampir mirip dengan badak bercula satu, hanya cula dibagian depan yang berjumlah

dua. Hanya ditemukan di

wilayah Sumatera.

Page 17: Hewan langka

19. Badak India (Rhinoceros unicornis)

Badak India adalah mamalia besar yang dapat ditemui di Nepal dan di Assam,

India. Badak ini hidup di padang rumput dan hutan di kaki pegunungan Himalaya.

Badak ini dapat berlari dengan kecepatan lebih dari 55 km/jam untuk periode waktu

pendek dan juga merupakan perenang yang baik. Badak ini memiliki pendengaran

dan penciuman yang tajam, namun, memiliki pandangan mata yang kurang.

20. Badak Hitam, Diceros bicornis

Badak Hitam adalah mamalia yang masuk kedalam ordo Perissodactyla dan

merupakan hewan asli Afrika timur dan tengah, termasuk Kenya, Tanzania,

Kamerun, Afrika Selatan, Namibia dan Zimbabwe. Walaupun badak ini merujuk

pada makhluk "hitam", namun warnanya lebih berwarna abu-abu-putih. Nama

spesies ini dipilih untuk dibedakan dari badak putih (Ceratotherium simum). Hal ini

Page 18: Hewan langka

merupakan kesalahan, karena dua spesies tersebut tidak benar-benar dapat dibedakan

melalui warna. The World Conservation Union (IUCN) mengumumkan pada tanggal

7 Juli 2006 bahwa satu dari empat subspesies, Badak Hitam Afrika Barat (Diceros

bicornis longipes), dinyatakan punah.[1] Spesies ini sendiri kini berstatus kritis

21. Badak Putih (Ceratotherium simum)

Badak Putih adalah salah satu dari lima spesies badak yang masih ada dan salah

satu dari sedikit spesies megafauna yang tersisa. Binatang ini adalah binatang darat

besar yang masih ada di dunia setelah gajah, bersama dengan badak India dan kuda

nil. Badak ini diketahui untuk mulut lebarnya yang digunakan untuk makan rumput

dan menjadi spesies badak yang paling bersosialisasi. Badak Putih adalah badak

paling umum dari semua badak dan memiliki dua subspesies, dengan subspesies

utara lebih jarang daripada selatan. Subspesies utara memiliki 50 yang tersisa di

dunia..

22. Musang Congkok (latin : Prionodon Linsang)

Dengan berat mencapai 5 kg dan mempunyai panjang sekitar 71 cm hewan ini cukup

gesit untuk memanjat pepohonan. Di temukan di wilayah pegunungan Aceh dan

Sumatera Barat. Mamalia kecil dan beberapa jenis serangga adalah makanan

kesukaannya.

Page 19: Hewan langka

23. Singapuar (latin : Tarsius Bancanus)

Dijuluki sebagai primata terkecil di dunia.

Mempunyai berat tubuh antara 80 – 140 gram dan

panjang cuma 12 – 15 cm cukup layak bila disebut

primata terkecil. Walaupun mempunyai sepasang

mata yang besar yang ukurannya melebihi volume

otaknya tapi hanya dapat digunakan pada malam hari

saja. Mirip dengan burung hantu. Kepulauan Riau,

kepulauan kalimantan dan sumatera bagian selatan

juga tenggara adalah habitat aslinya.

24. Ikan Belida (latin : Notopetrus Chitala)

Dengan panjang tubuh mencapai 87, 5 cm dan berat tubuh dapat mencapai 1 kg,

cukup besar untuk ukuran ikan air tawar. Bentuk tubuhnya seperti pisau dan

makanan kesukaannya adalah ikan-ikan kecil juga udang. Perairan air tawar di

wilayah jawa dan kalimantan merupakan habitat aslinya.

Page 20: Hewan langka

25. Harimau Sumatera ( latin : Panthera Tigris

Sumatrae)

Harimau Sumatra merupakan satu dari lima subspisies harimau (Panthera tigris)

di dunia yang masih bertahan hidup. Harimau Sumatera termasuk satwa langka yang

juga merupakan satu-satunya sub-spisies harimau yang masih dipunyai Indonesia

setelah dua saudaranya Harimau Bali (Panthera tigris balica) dan Harimau Jawa

(Panthera tigris sondaica) dinyatakan punah.

Hewan dari filum Chordata ini hanya dapat diketemukan di Pulau Sumatera,

Indonesia. Populasinya di alam liar diperkirakan tinggal 400–500 ekor. Harimau

Sumatera (Panthera tigris sumatrae) semakin langka dan dikategorikan sebagai

satwa yang terancam punah.

Page 21: Hewan langka

26. Kura-kura hutan Sulawesi atau kura-kura

paruh betet (Sulawesi Forest Turtle)

yang dalam bahasa latin disebut Leucocephalon yuwonoi memang kura-kura langka. Kura-kura hutan sulawesi (kura-kura paruh betet) termasuk salah satu dari 7 jenis

reptil paling langka di Indonesia. Bahkan termasuk dalam daftar The World’s 25 Most Endangered Tortoises and Freshwater Turtles—2011 yang dikeluarkan oleh

Turtle Conservation Coalition.

Kura-kura hutan sulawesi yang dipertelakan pada tahun 1995 ini sering disebut juga sebagai kura-kura paruh betet. Ini lantaran bentuk mulutnya yang meruncing menyerupai paruh burung betet.

Dalam bahasa Inggris kura-kura hutan sulawesi yang endemik pulau Sulawesi ini disebut sebagai Sulawesi Forest Turtle. Sedangkan resminya, kura-kura ini mempunyai nama latin Leucocephalon yuwonoi (McCord, Iverson & Boeadi, 1995)

yang bersinonim dengan Geoemyda yuwonoi (McCord, Iverson & Boeadi, 1995) dan Heosemys yuwonoi (McCord, Iverson and Boeadi, 1995). Dahulunya kura-kura hutan sulawesi digolongkan dalam genus Heosemys, namun sejak tahun 2000

dimasukkan dalam genus tunggal Leucocephalon. Kata ‘yuwonoi’ dalam nama ilmiahnya merujuk pada Frank Yuwono yang kali pertama memperoleh spesimen

pertama kura-kura hutan sulawesi ini di pasar di Gorontalo Sulawesi.

27. Kura-kura berleher ular dari Indonesia

Kura-kura berleher ular dari Indonesia bagian timur memang eksotis . Kura-kura yang terdiri atas beberapa jenis dan dikelompokkan dalam famili Chelidae ini

disebut sebagai kura-kura berleher ular yang beberapa jenis disebut juga kura-kura berleher panjang dan jenis lain dinamai kura-kura berleher pendek.

Kura-kura anggota famili Chelidae terdiri atas sekitar 60 jenis (spesies) yang

digolongkan dalam 20 genus. Beberapa spesies kura-kura berleher ular yang bisa dijumpai di Indonesia lengkap dengan nama latin, status konservasi, dan gambar antara lain:

Page 22: Hewan langka

A. Kura-kura Rote atau Roti Island snake-necked turtle (Chelodina

mccordi).

Merupakan hewan endemik pulau Rote. Binatang ini sangat langka sehingga oleh IUCN dikategorikan dalam Critically Endangered (Kritis) dan oleh CITES

di daftar dalam Apendiks II. Sayangnya jenis Kura-kura rote berukuran antara 18 hingga 24 cm ini justru luput dari daftar hewan yang dilindungi berdasarkan

PP No. 7 Tahun 1999.

B. Kura-kura Papua Leher Panjang atau New Guinea snake-necked

turtle (Chelodina novaeguineae).

Jenis kura-kura ini hidup tersebar di Papua (Indonesia dan Papua Nugini) dan Australia. Status konservasi IUCN Redlist binatang ini adalah Least Concern

(Resiko Rendah) dan termasuk salah satu reptil yang dilindungi di Indonesia.

C. Reimann’s snake-necked turtle (Chelodina reimanni).

Jenis kura-kura dengan panjang antara 14-21 cm ini terdapat di Papua, Indonesia. Status konservasi reptil ini adalah Near Threatened (Hampir Terancam) namun bukan termasuk salah satu reptil yang dilindungi di

Indonesia.

Page 23: Hewan langka

D. Chelodina rugosa.

Jenis kura-kura sepanjang 20-30 cm ini ditemukan di Indonesia dan Australia.

Status konservasi reptil ini adalah Near Threatened (Hampir Terancam).

E. Parker’s snake-necked turtle (Chelodina parkeri Sin.

Macrochelodina parkeri).

Jenis kura-kura berukuran 20-27 cm ini terdapat di Papua (Indonesia dan Papua Nugini). Berstatus Vulnerable (Rentan).

F. Kura-kura perut putih (Elseya branderhosti).

Termasuk reptil endemik Indonesia yang dilindungi di Indonesia dan berstatus

Vulnerable (Rentan).

G. Kura Irian leher pendek atau New Guinea Spotted Turtle (Elseya

novaeguineae).

Jenis ini hidup di Papua (Indonesia dan Papua Nugini). Termasuk binatang yang dilindungi di Indonesia dan berstatus konservasi Least Concern (Resiko

Rendah).

Page 24: Hewan langka

H. New Guinea snapping turtle (Myuchelys novaeguineae).

Jenis ini hidup di Papua (Indonesia dan Papua Nugini). Status konservasi Least

Concern (Resiko Rendah).

I. Northern Snake-Necked Turtle (Macrochelodina rugosa).

Jenis ini hidup di Indonesia (Papua) dan Australia bagian utara.

28. Kodok Merah atau Leptophryne cruentata

Merupakan jenis kodok endemik yang langka. Kodok Merah merupakan spesies ampibi endemik Jawa Indonesia yang hanya bisa ditemukan di Taman Nasional

Gunung Gede Pangrango dan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak.

Kodok Merah pun menjadi salah satu hewan langka yang terancam punah. Sehingga tidak berlebihan jika kemudian IUCN Redlist mencatatnya dengan status Critically

Endangered (Kritis). Meskipun di Indonesia sendiri Kodok ini luput dari daftar satwa yang dilindungi.

Kodok Merah sering kali disebut juga sebagai Katak Darah. Kodok Merah dalam bahasa Inggris disebut sebagai Bleeding Toad atau Fire Toad. Sedangkan dalam

bahasa latin (nama ilmiah) hewan ini disebut Leptophryne cruentata. Nama latinnya ini mempunyai arti kurang lebih ‘berdarah’.

29. Kanguru Indonesia Di Papua

Kanguru ternyata tidak hanya terdapat di Autralia saja. Ternyata di Indonesia,

tepatnya di Papua, juga memiliki Kangguru, spisies yang mempunyai ciri khas

Page 25: Hewan langka

kantung di perutnya (Marsupialia). Kanguru Papua ini memiliki ukuran yang lebih

kecil dibandingkan dengan Kanguru Australia. Sayang Kanguru yang terdiri atas

Kanguru tanah dan Kanguru pohon ini mulai langka sehingga termasuk binatang

(satwa) Indonesia yang dilindungi dari kepunahan.

Kangguru Papua terdiri atas dua genus yaitu dendrolagus (Kanguru Pohon) dan

thylogale (Kanguru Tanah). Kanguru pohon sebagian besar masa hidupnya ada di

pohon. Sekalipun begitu satwa tersebut juga sering turun ke tanah, misalnya bila

sedang mencari air minum. Moncong kanguru pohon bentuknya lebih runcing jika

dibandingkan dengan moncong kanguru darat. Ekornya agak panjang dan bulat,

berbulu lebat dari pangkal sampai ekornya. Sedangkan pada kanguru darat kedua

kaki depannya lebih pendek dari pada kaki belakangnya, Cakarnya pun lebih kecil.

Moncongnya agak tumpul dan tidak berbulu. Ekornya makin meruncing ke ujung,

bulunya tidak begitu lebat.

J. Kangguru Tanah (lau-lau atau paunaro):

Thylogale brunii (Dusky Pademelon) merupakan jenis kangguru terkecil yang

ada di dunia. Beratnya antara 3-6 kilogram, tetapi ada juga yang 10 kilogram.

Panjang tubuhnya sekitar 90 sentimeter dengan lebar sekitar 50 sentimeter.

Satwa langka yang dilindungi ini adalah hewan endemik Papua, dan hanya

terdapat di Papua di kawasan dataran rendah di hutan-hutan di wilayah Selatan

Papua, dan Papua Niugini. Di Indonesia Thylogale brunii terdapat antara lain di

Taman Nasional Wasur (Kabupaten Merauke) dan Taman Nasional Gunung

Lorentz (Mimika).

Page 26: Hewan langka

K. Thylogale stigmata (red-legged pademelon)

Merupakan jenis yang hidup di daerah pantai selatan Papua. Thylogale stigmata

mempunyai warna kulit tubuh lebih cerah yaitu kuning kecokelatan.

Thylogale brownii (Brown’s pademelon). Selain di Papua, binatang ini juga terdapat di Papua New Guinea.

L. Kangguru pohon (lau-lau):

Dendrolagus pulcherrimus (Kanguru Pohon Mantel Emas) merupakan sejenis kanguru pohon yang hanya ditemukan di hutan pegunungan pulau Irian. Spesies

ini memiliki rambut-rambut halus pendek berwarna coklat muda. Leher, pipi dan kakinya berwarna kekuningan. Sisi bawah perut berwarna lebih pucat

dengan dua garis keemasan dipunggungnya. Ekor panjang dan tidak prehensil dengan lingkaran-lingkaran terang.

Penampilan Kanguru-pohon Mantel-emas serupa dengan Kanguru pohon Hias. Perbedaannya adalah Kanguru-pohon Mantel-emas memiliki warna muka lebih

terang atau merah-muda, pundak keemasan, telinga putih dan berukuran lebih kecil dari Kanguru-pohon Hias. Beberapa ahli menempatkan Kanguru-pohon

Mantel-emas sebagai subspesies dari Kanguru-pohon Hias.

Kanguru-pohon Mantel-emas merupakan salah satu jenis kanguru-pohon yang paling terancam kepunahan diantara semua kanguru pohon. Spesies ini telah

punah di sebagian besar daerah habitat aslinya

Page 27: Hewan langka

M. Dendrolagus goodfellowi (disebut Kanguru Pohon Goodfellow)

Aatau kanguru pohon hias atau Goodfellow’s Tree-kangaroo) merupakan jenis kanguru pohon yang paling sering ditemui. Kulit tubuhnya berwarna cokelat

sawo matang dan banyak terdapat di hutan hujan di pulau Papua.

Dendrolagus mbaiso (disebut sebagai Kanguru Pohon Mbaiso atau Dingiso) kanguru ini ditemukan di hutan montane yang tinggi dan subalpine semak

belukar di Puncak Sudirman. Kanguru pohon ini mempunyai bulu hitam dengan kombinasi putih di bagian dadanya.

N. Kangguru Pohon (Dengrolagus dorianus atau disebut sebagai

Ndomea atau Doria’s Tree-kangaroo)

Dendrolagus ursinus (disebut Vogelkop Tree-kangaroo atau Kanguru Pohon Nemena) merupakan kanguru pohon yang paling awal terklasifikasikan.

Mempunyai telinga panjang dan ekor panjang dan hitam.

Dendrolagus inustus disebut juga sebagai Kanguru Pohon Wakera atau Grizzled Tree-kangaroo.

Dendrolagus stellarum disebut juga sebagai Seri’s Tree-kangaroo. Kanguru

pohon ini terdapat di Tembagapura.

Page 28: Hewan langka

30. Kuda Laut Walea

Kuda laut ini adalah kebanggaan

buat Indonesia, karena kuda laut ini ditemukan di laut pulau Walea, Sulawesi. Kuda

laut ini ditemukan berkat ketajaman mata para penyelam yang mengambil

gambarnya di laut pulau Walea, yang kemudian diberi nama kuda laut Walea. Kuda

laut ini memiliki tinggi 2,5 centimeter dan merupakan hewan terkecil diantara hewan

vertebrata (bertulang belakang).

31. Sepasang Laba-laba

Betina dari spesies laba-laba ini memiliki panjang kaki hingga 5 inchi (12

centimeter), sedangkan yang jantan

hanya kira-kira satu inchi (2,5

centimeter). Laba-laba ini adalah

hewan langka di dalam habitatnya di

selatan afrika dan madagascar

(meskipun mereka tidak masuk dalam

film Madagaskar). Keunikan lain dari

laba-laba ini adalah jaring yang

dibuatnya berukuran raksasa dapat mencapai hingga tiga kaki (satu meter) lebarnya.

Page 29: Hewan langka

32. Laba-laba “Vegetarian”

Hewan berkaki delapan yang diberi nama Bagheera Kiplingi itu, hidup di Amerika

Tengah khususnya Meksiko dan Costa Rika. Laba-laba vegetarian yang besar

tubuhnya hanya seukuran kuku orang dewasa itu memangsa ujung daun akasia. Dari

pengamatan yang dilakukan menggunakan rekaman video dan analisis kimia

menunjukkan laba-laba tersebut tetap mendapatkan sebagian besar makanan dari

tumbuhan. Populasi di Meksiko memperoleh 90 persen makanan dari jaringan

tumbuhan dan sisanya larva semut, nektar, dan lainnya.

33. Balaenoptera musculus (Paus Biru)

Paus Biru diyakini sebagai hewan terbesar yang ada saat ini. Panjangnya bisa

mencapai 33,59 m dan beratnya 181 ton, atau lebih. Paus Biru dapat berenang

dengan kecepatan 50 km/jam, ketika berenang untuk perjalanan, kecepatannya

sekitar 20 km/jam, sedangkan ketika sedang makan, mereka memperlambat

Page 30: Hewan langka

kecepatannya sampai sekitar 5 km/jam. Mulut Paus Biru dapat menampung 90 ton

makanan dan air. Umurnya bisa mencapai 80 tahun.

Populasi di seluruh dunia pada tahun 2002 diperkirakan hanya sekitar 5.000 sampai

12.000 ekor saja. Termasuk dalam spesies yang terancam punah. Dilarang untuk

diburu sejak tahun 1966.

34. Balaenoptera physalus (Paus Bersirip)

Populasi tidak lebih dari 5.000 ekor.

Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Mammalia;

Subkelas: Eutheria; Ordo: Cetacea; Subordo: Mysticeti; Famili: Balaenoptiidae;

Genus: Balaenoptera; Spesies: B. physalus; Nama Binomial: Balaenoptera physalus

(Linnaeus, 1758)

35. Hiu “Seksi”

Spesies baru ini diberi nama Hydrolagus Melanophasma atau nama lainnya adalah

hiu hantu hitam. Hiu ini ditemukan di perairan California. Tidak seperti hiu pada

umumnya, hiu jantan memiliki organ seksual pada dahinya berbentuk seperti tanduk.

Page 31: Hewan langka

36. Cacing “Raksasa”

Sebuah spesies amfibi baru dapat bertahan hidup di atas tanah tanpa lubang hidung,

paru-paru, atau kaki, makhluk ini kemudian diberi nama Caecilita iwokramae.

Pertama kali ditemukan di Guyana, makhluk ini adalah bagian dari kelompok amfibi

yang dikenal sebagai Caecilian. Hanya ada satu spesies Caecilian lain yang diketahui

hidup tanpa paru-paru. Secara umum, kehadiran paru-paru adalah salah satu

karakteristik kunci yang membuat amfibi berbeda dari ikan. Caecilita hidup di darat

dan hanya 4,4 inci (11 cm), sementara panjangnya mencapai 27,5 inci (70 cm).

Page 32: Hewan langka

37. Ikan “Drakula”

Ikan yang jantan memiliki taring seperti dracula sehingga ikan ini diberi nama

Danionella Dracula. Ditemukan di London’s Natural History Museum di dalam

sebuah tangki dari akuarium ikan. Ikan ini sebenarnya ditangkap di Myanmar

(Burma) dan dikirim ke museum di London. Pada kenyataannya taring yang dimiliki

ikan ini tidaklah digunakan untuk memburu mangsanya akan tetapi untuk bertarung

dengan sesamanya.

Ukuran tubuhnya tak seberapa hanya sekitar 1,7 centimeter. Namun, seekor ikan

yang baru ditemukan di sungai di bagian utara Burma ini pantas disebut ikan

drakula. Pasalnya, ikan tersebut memiliki gigi-geligi dan di bagian depan mulutnya

terdapat sepasang gigi memenjang mirip taring vampir atau drakula. Dipastikan

sebagai spesies baru, para ilmuwan memberinya nama Danionella dracula. “Ikan ini

merupakan salah satu penemuan hewan bertulang belakang yang paling luar biasa

dalam beberapa dekade terakhir,” ujar Dr Ralf Britz, zoolog dari Museum Sejarah

Nasional London. Selain taringnya yang langka, tubuhnya juga transparan.

Page 33: Hewan langka

38. Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)

Atau disebut juga Curik Bali adalah sejenis burung sedang dengan panjang lebih

kurang 25 cm. Burung pengicau berwarna putih ini merupakan satwa endemik Indonesia yang hanya bisa ditemukan di Pulau Bali bagian barat. Burung ini juga merupakan satu-satunya satwa endemik Pulau Bali yang masih tersisa setelah

Harimau Bali dinyatakan punah. Sejak tahun 1991, satwa yang masuk kategori “kritis” (Critically Endangered) dalam Redlist IUCN dan nyaris punah di habitat

aslinya ini dinobatkan sebagai fauna identitas (maskot) provinsi Bali.

Jalak Bali ditemukan pertama kali oleh Dr. Baron Stressmann seorang ahli burung berkebangsaan Inggeris pada tanggal 24 Maret 1911. Nama ilmiah Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) dinamakan sesuai dengan nama Walter Rothschild pakar

hewan berkebangsaan Inggris yang pertama kali mendiskripsikan spesies pada tahun 1912.

Burung Jalak Bali ini mudah dikenali dengan ciri-ciri khusus, di antaranya

memiliki bulu yang putih di seluruh tubuhnya kecuali pada ujung ekor dan sayapnya yang berwarna hitam. Jalak Bali memiliki pipi yang tidak ditumbuhi bulu, berwarna

biru cerah dan kaki yang berwarna keabu-abuan. Antara burung jantan dan betina serupa.

Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) merupakan satwa yang secara hidupan liar (di habitat aslinya) populasinya amat langka dan terancam kepunahan. Diperkirakan

jumlah spesies ini yang masih mampu bertahan di alam bebas hanya sekitar belasan ekor saja.

Page 34: Hewan langka

39. Gagak Banggai atau Corvus unicolor

Merupakan burung endemik Sulawesi yang langka. Saking langkanya burung Gagak Banggai termasuk dalam daftar 18 burung paling langka di Indonesia. Gagak

endemik kepulauan Banggai, Sulawesi Tengah yang bernama latin Corvus unicolor inipun pernah dianggap punah.

Burung Gagak Banggai diketahui dari dua spesimen yang ditemukan antara tahun

1884-1885 dari salah satu pulau di kepulauan Banggai, Sulawesi Tengah. Setelah itu Gagak Banggai tidak pernah dijumpai hingga pada 2008 seorang ornitologis (ahli burung) Indonesia Muhammad Indrawan memfoto dua spesies Gagak Banggai di

pulau Peleng, salah satu pulau di kepulauan Banggai.

Burung Gagak Banggai dalam bahasa Inggris disebut sebagai Banggai Crow. Sedang dalam bahasa latin burung ini dinamai Corvus unicolor yang bersinonim

dengan Gazzola unicolor. Sebelumnya Gagak Banggai juga pernah dianggap sebagai subspesies dari Gagak Hutan (Corvus enca) dengan nama ilmiah Corvus enca unicolor.

Page 35: Hewan langka

40. Kakatua Kecil Jambul Kuning Cacatua

sulphurea (Gmelin, 1788).

Sedang dalam bahasa Inggris burung yang nyaris punah ini disebut Yellow-crested Cockatoo atau Lesser Sulphur-crested Cockatoo.

Burung berjambul kuning ini menjadi salah satu 18 spesies burung yang berstatus

Critically Endangered (Kritis) atau satu tingkat di bawah status Punah.

Kakatua Kecil Jambul Kuning merupakan satu dari enam spesies kakatua yang terdapat di Indonesia. Burung berparuh bengkok ini mempunyai ciri khas bulu putih

yang menutupi hampir seluruh tubuhnya dan jambul yang berwarna kuning.

41. Burung Tokhtor Sumatera (Carpococcyx

viridis)

Page 36: Hewan langka

Pernah dianggap punah karena hampir seabad lamanya sejak terdiskripsikan pada 1916, tidak pernah sekalipun dijumpai. Baru pada November 1997 seekor Tokhtor

Sumatera berhasil difoto untuk pertama kalinya.

Hingga kini burung endemik Sumatera ini termasuk dalam 18 burung paling langka di Indonesia. Burung Tokhtor Sumatera didaftar sebagai satwa “Critically

Endangered” (Kritis) yakni status konservasi dengan keterancaman paling tinggi. Diduga populasinya tidak mencapai 300 ekor.

Burung Tokhtor Sumatera dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Sumatran Ground-

cuckoo, Sumatran Ground Cuckoo dan mempunyai nama latin Carpococcyx viridis. Burung ini merupakan satu dari tiga spesies Tokhtor yang ada di dunia selain Tokhtor Kalimantan (Carpococcyx radiceus) yang endemik Kalimantan dan Coral-

billed Ground-cuckoo (Carpococcyx renauldi) yang terdapat di Thailand dan Vietnam. Dulunya, Tokhtor Sumatera dan Tokhtor Kalimantan dianggap satu

spesies yang dinamai Tokhtor Sunda.

42. Burung yang sudah Punah

Spesies burung ini dulu hanya dapat kita lihat pada gambar-gambar di museum

hewan karena burung ini dianggap telah punah dari dunia ini oleh para ahli, akan

tetapi tahun ini ditemukan kembali di Filipina, hanya saja ketika ditemukan burung

ini dalam perjalanannya menuju ke panci untuk dimasak! Burung ini ditemukan oleh

seorang pemburu burung di pulau Luzon, Filipina.

Page 37: Hewan langka

43. Ikan Kelelawar Hidung Merah

Meskipun tidak begitu dikenal, jenis ikan ini mempunyai bentuk wajah yang cukup

aneh. Bentuknya datar, dengan hidung panjang serta runcing dan nampak seperti

habis menggunakan lipstik.

Keanehan alam yang satu ini didapatkan pada wilayah Galapagos dekat dari

perairan Amerika Tengah. Hewan ini merupakan jenis hewan yang tangguh dalam

berenang cuma begerak lambat dan ikan kelelawan ini lebih memilih menyeret

dirinya di dasar laut menggunakan sirip sebagai tanganya.

44. Tikus Mondok Telanjang Bulat

Tikus Mondok Telanjang, jenis tikus ini penampilannya tanpa bulu, kisut, kulit pucat

pink dan memiliki mata hitam yang bercahaya. Tetapi hal yang paling menarik

perhatian yaitu tonjolan dua giginya yang begitu besar sekali, yang sebenarnya

tumbuh melalui bibir.

Page 38: Hewan langka

Tikus Mondok

Sehingga tikus ini tidak harus membuka mulut pada saat mengerat jalan di bawah

tanah. Gigi ini begitu kuat sehingga tikus mondok telanjang terkenal mampu

mengerat beton.

45. Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas)

Kucing besar terakhir yang tersisa di pulau Jawa setelah punahnya Harimau Jawa. Macan Tutul Jawa (Java Leopard) merupakan satu dari sembilan subspesies Macan Tutul (Panthera pardus) di dunia yang merupakan satwa endemik pulau Jawa.

Hewan langka yang dilindungi ini menjadi satwa identitas provinsi Jawa Barat.

Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas) yang dimasukkan dalam status konservasi “Critically Endangered” ini mempunyai dua variasi yaitu Macan Tutul

berwarna terang dan Macan Tutul berwarna hitam yang biasa disebut dengan Macan Kumbang. Meskipun berwarna berbeda, kedua kucing besar ini adalah subspesies yang sama.

Page 39: Hewan langka

46. Monyet Hidung Pesek

Monyet Hidung Pesek, hewan ini merupakan spesies yang terancam punah. jenis

monyet langka ini bisa ditemukan di negara Cina, negara Tibet serta negara

Vietnam.

Monyet hidung pesek in tinggal di kawasan pegunungan dengan ketingggian hingga

empat ribu meter dari ketnggian laut, dan hidup bersama beberapa primata yang

beradaptasi dengan suhu lingkungan yang begtu dingin. Hewan ini sudah terancam

kehilangan tempat tinggalnya.

47. Hewan unik Axolotl

Page 40: Hewan langka

Spesies yang hanya ada di Danau Xochimilco, Meksisko, axolotl (artinya “monster

air” dalam Nahuatl, bahasa Aztec) sebenarnya salah satu jenis salamander. Selain

wajahnya yang lucu, mereka juga memiliki rambut merah unik yang merupakan

insang yang menyerupai bulu.

Spesies salamander ini biasanya mempertahankan kemampuan tubuhnya di seluruh

hidupnya (disebut juga neotheny). Sayangnya, amfibi langka ini terancam punah

karena polusi dan diburu di beberapa bagian Meksiko untuk dimakan.

48. Kelelawar Hidung Tabung

Ditemukan di hutan hujan Filipina, kelelawar ini terancam punah dan memiliki salah

satu wajah teraneh di antara mamalia. Telinganya yang gelap ditutupi bintik

kuning, mata oranye dan tentunya hidung tabung yang membuat penampilannya

mirip kartun.

Kelelawar Hidung Tabung ini kebanyakan mengkonsumsi buah ara dan buah-

buahan lainnya, tetapi terkadang mereka juga memakan serangga.

49. Ikan Hatchetfish

Ikan penghuni jurang ini tubuhnya sangat kecil (spesies terbesar yang dikenal hanya

berukuran 12 cm), dan tidak berbahaya, tetapi wajahnya sengat buruk. Hatchetfish

Page 41: Hewan langka

adalah bukti bahwa kita tidak perlu gigi tajam atau mata bersinar merah untuk

menjadi seram.

Ikan ini ditemukan di perairan tropis dan subtropis di seluruh dunia, memakan

makhluk-makhluk yang lebih kecil di jurang, seperti copepoda (sejenis Crustaceae).

50. Tikus Tanah Hidung Bintang

Tikus Tanah Hidung Bintang, Tikus ini diberi nama hidung bintang karena bentuk

daging pada hidungnya, yang ditutupi reseptor sensorik yang meningkatkan

kemampuan sentuhannya

Page 42: Hewan langka

Karena sebenarnya pengelihatan hewan ini sangat buruk. Tikus tanah hidung bintang

ini tercatat merupakan perenang dan penyelam sekaligus penggali yang hebat.

Layaknya tikus tanah lainnya, hewan ini memakan cacing tanah, belatung dan

apapun yang berlendir di tanah. Ditemukan di Kanada dan Amerika Serikat bagian

utara.

51. Tokek Buntut Daun

Tokek Buntut Daun, Tokek buntut daun adalah salah satu spesies yang sepertinya

dibuat oleh kartunis. Hewan ini mungkin memiliki mata paling aneh di antara hewan

lain, dan ketika membuka mulutnya, hewan ini tampak seperti tersenyum lebar.

Page 43: Hewan langka

Meskipun terlihat seperti reptil paling bahagia (karena senyumannya), sebenarnya

mahkluk ini menderita karena terancam kehilangan hutan hujan Malagasi sebagai

rumahnya.

52. Tasmanian Devil

Tasmanian Devil, Binatang ini termasuk dalam kelompok carnivorous marsupials

yang hidup di hutan kering. Tasmanian juga masuk dalam jenis anjing. Meski

bertubuh kecil, tapi binatang ini memiliki rahang juat serta gigi-gigi runcing dan

kuat sehingga membuatnya sanggup memakan tulang-tulang keras, ataupun benda-

benda keras. Tasmanian termasuk binatang ganas dan memiliki longlongan

mengerikan.

Page 44: Hewan langka

Ia kadang berburu binatang hidup, tapi yang paling disukainya adalah memakan

bangkai. Artinya, dia suka makan daging dari binatang yang sudah mati yang

ditemukannya. Seperti umumnya gejala anjing tak sehat (mengidap rabies dan

penyakit lainnya) maka Tasmanian pun memiliki gejala yang sama, jika dia

memasukkan ekornya di dua kaki belakangnya, atau ekornya berbulu tipis, maka

menandakan ia mengidap penyakit

53. Sand Devil

Namanya aneh Sand Devil (setan pasir), nama lainnya adalah angel shark. Ikan ini

jenis hiu dari keluarga Squatinidae yang ditemukan di ujung benua subtropis dan

lereng sol bagian atas Atlantik barat. Entah kenapa ikan ini mendapat nama unik,

‘sand devil’ juga ‘angel shark’. Yang pasti dua nama itu tak berhubungan dengan

kebiasaan dari ikan ini.

Page 45: Hewan langka

Berbeda dari umumnya ikan hiu yang kita tahu, angel shark tidak agresif, dia juga

tidak menyerang, kecuali diganggu. Gigitannya bisa menyebabkan luka parah,

karena giginya sangat runcing. Nama ilmiah ikan hiu setan pasir ini adalah Squatina

dumeril.Ikan ini memiliki beberapa taring pada moncongnya. Makanannya adalah

ikan-ikan kecil, krustase dan binatang bercangkang dua.

Read more: http://www.hasbihtc.com/10-hewan-berbentuk-unik-dan-menyeramkan-

di-dunia.html#ixzz2hQAOAmIp


Top Related