Transcript

HEWAN (Animalia)Hewan memiliki berbagai macam ciri yang khas antara yang satu dengan yang lainnya. Ciri-ciri umum hewan juga berkaitan dengan klasifikasi dalam berbagai takson.Ciri-ciri hewan adalah :1. Organisme eukariotik dan multiseluler;2. Bersifat heterotrof yaitu mendapatkan energi dengan memakan organisme lain (tumbuhan atau hewan lain);3. Sel hewan tidak memiliki dinding sel;4. Tidak memiliki klorofil sehingga tidak mampu berfotosintesis;5. Bereproduksi dengan cara seksual,hanya beberapa jenis yang bereproduksi dengan aseksual;6. Sebagian besar hewan memiliki otak dan sistem syaraf;7. Hewan merupakan organisme yang aktif bergerak.Hewan dikelompokan berdasarkan ada tidaknya tulang belakang, tipe simetri tubuh, jumlah lapisan tubuh, tipe rongga tubuh dan cara pengaturan suhu tubuh.1. Berdasarkan ada tidaknya tipe tulang belakang :a. Avertebrata / invertebrata, yaitu hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Terdiri atas : porifera, colenterata, plathyhelminthes, nemathelminthes, annelida, molusca, echinodermata, dan sebagian besar chordata.b. Vertebrata, yaitu hewan yang memiliki tulang belakang. Semua vertebrata termasuk kedalam filum chordata.2. Berdasarkan simetri tubuha. Asimetri, jika tubuh tidak memiliki sumbu simeteri yang membagi tubuh menjadi dua atau lebih bagian yang sama. Contohnya Porifera.

b. Simetri bilateral, yaitu jika tubuh hewan dibagi menjadi 2 bagian yang sama oleh setiap potongan yang melalui garis tengah yang sejajar dengan panjang tubuh. Contohnya : lobster ikan, dan burung. c. Simetri radial, jika tubuh hewan terbagi menjadi dua bagian yang sama oleh setiap potongan yang melalui titik tengah organisme. Contohnya bintang laut, landak laut, dan hydra.

3. Berdasarkan jumlah lapisan embrio :a. Diploblastik adalah hewan yang selama perkembangan embrio memiliki dua lapisan jaringan utama, yaitu endoderm dan ektoderm. Contohnya Porifera dan Coelenterata.b. Triploblastik adalah hewan yang selama perkembangan embrio memiliki tiga lapisan jaringan utama, yaitu ektoderm, mesoderm,dan ektoderm. Contoh semua anggota animalia kecuali Porofera dan Colenterata.4. Berdasarkan tipe rongga tubuh :a. Aselomata, yaitu hewan yang tidak memiliki selom, contohnya Plathyhelminthesb. Psedoselomata, adalah hewan yang memiliki psedoselom (rongga semu). Rongga tubuh tidak dilapisi mesoderm, contohnya Nemathelminthes.c. Selomata, adalah hewan yang meiliki selom sebenarnya. Rongga tubuh dilapisi mesoderm, contohnya semua anggota animalia kecuali Plathyhelminthes dan Nemathelminthes.5. Berdasarkan cara pengaturan suhu tubuh.a. Hewan Poikiloterm (heteroterm dan ektoterm) adalah hewan yang mengatur suhu tubuhnya sesuai dengan suhu lingkungan dan disebut juga denga hewan berdarah dingin. Contohnya cacing, siput dan anggota reptil.b. Hewan homeoterm (homoterm atau antoderm) adalah hewan yang dapat mengatur suhu tubunya tetap konstan meskipun suhu lingkungan berubah-ubah dan disebut juga dengan hewan berdarah panas. Contohnya anggota hewan aves dan angoota mamalia.

A. AVERTEBRATA / INVERTEBRATAInvertebrata (Latin in= tanpa dan vertebrae = tulang belakang) merupakan nama yang digunakan untuk menyebut nama kelompok hewan tidak bertulang belakang.1. Filum porifera Porifera (latin , porus = lubang kecil dan ferre = membawa) adalah hewan multiseluler (metazoa) yang paling sederhana. Porifera mempunyai tubuh berpori. Dikenal juga sebagai hewan sponge atau spons.

a. Ciri tubuh :1) Tubunya bersel banyak, simetri radial atau asimetris. Sel-sel tersebut menyusun tubuh porifera dalam 2 lapis (diploblastik), membentuk jaringan yang belum sempurna dan diantaranya terdapat gelatin yang disebut mesenkim.2) Belum meliliki jaringan dan organ syaraf.3) Tubuh tidak dapat bergerak aktif dan meleket pada dasar perairan 4) Kerangka tubuh tersusun dari zat kapur, silikat, atau spongin.5) Makanan diperoleh dengan mengalirkan air melalui ostium ke dalam spongosol. Sisa pencernaan dikeluarkan melalui oskulum.6) Memiliki elemen rangka sebagai berikut :a) Askulum, yaitu lubang tempat keluarnya air dari tubuh porioferab) Ostium, yaitu lubang kecil tempat masuknya air kedalam tubuh.c) Spongosol, yaitu saluran yang terdapat dibagian tengah tubuh.d) Dinding sel tubuh tersusun dari :i. Pinakosit, yaitu sel pelapis tibuh bagian luar. Sel ini berbentuk pipih dan berdinding tebal.ii. Porosit, yaitu sel berlubang yang didalmnya terdapat ostila.iii. Miosit, yaitu sel yang berfungsi untuk membuka dan menutup sel porosit dan askulum.iv. Koanosit (sel leher) yaitu sel yang berfungsi untuk mencerna makanan secara intraselulaer.v. Amebosit, yaitu sel yang berfungsi untuk mengedarkan zat makanan dan dapat berubah fungsi menjadi ovum dan spermatozoa.vi. Skleroblas, yaitu sel penghasil spikula yang berfungsi sebagai rangka tubuh.

b. Cara hidup dan habitatPorofera ini hidup menetap (sessil) pada dasar perairan. Sebagian besar hewan ini hiduup di laut dan sebagian kecil hidup di air tawar.c. Reproduksi Secara aseksual = terjadi dengan pembentukan tunas dan gemmule (tunas internal). Secara sekaual = pembentukan gamet (sel telur /ovum dan sel spermatozoid). Sel gamet dihasilkan oleh koanosit. Larva porofera berbulu getar dan dapat berenang.

d. KlasifikasiBerdasarkan sifat spikulanya, filum porifera dibagi menjadi 3 kelas, yaitu :NoNamaGambar

1Calcarea :anggota kelas ini mempunyai rangka yang tersusun dari zat kapur (kalsium karbonat), dengan tipe monoakseon, triakson atau tetrakson. Koanositnya besar dan biasa hidup di lautan dangkal. Tipe saluran airnya bermacam macam hidup soliter atau berkoloni. Contohnya : Leucosolenia sp., Scypa sp., dan Sycon gelatynosum

Leucosolenia sp

2Hexatinellida Spikula tubuh tersusun dari zat kersik dengan 6 cabang. Kelas ini sering disebut sponge gelas atau porifera kaca (Hyalospongiae), karena bentuknya yang seperti tabung atau gelas piala. Tubuh berbentuk silinder atau corong, tidak memiliki permukaan epitel. Type salurannya adalah sycin. Contohnya Euptella sp.

3Demospongiae Kelas ini memiliki tubuh yang terdidi atas serabut atau benang-benang spongin tanpa skeleton. Kadang kadang dengan spikula dari bahan zat kersik. Type aliran airnya leukon. Demospongia merupakan kelas dari porifera yang memiliki jumlah anggota terbesar. Sebagian besar anggota demospongia berwarna cerah , karena mengandung banyak pigmen granula dibagian sel amoebositnya. Type saluran airnya adalah leukon. Contohnya Spongia

e. Peran porifera dalak kehidupan manusiaBeberapa jenis porifera dapat digunakan sebagai spons mandi dan alat gosok, seperti Spongia dan Hippospongia. Zat kimia yang dikeluarkannya memiliki potensi sebagai obat kanker dan penyakit lainnya.

2. Filum Cnidaria (Coelenterata)Filum ini disebut Cnidaria (Yunani, cnido = penyengat) karena memiliki knidosit atau sel-sel penyengat yang terdapat pada tentakel yang terdapat pada sekitar mulutnya. Cnidaria disebut juga dengan Coelenterata (Yunani, coilos = berongga dan enteron = usus) karena mempunyai rongga besar di tengah-tengah tubuh. Jadi, semua hewan yang termasuk filum mempunyai rongga usus (gastrovaskuler) yang berfungsi untuk pencernaan.a. Ciri tubuh :1) Coelenterata memiliki tubuh bersel banyak , simetri radial atau biradial, tidak mempunyai kepala atau ruas-ruas tubuh.2) Merupakan hewan diploblastik (terdiri dari 2 lapisan sel (jaringan), yang luar disebut epidermis dan yang dalam disebut gastrodermis (endodermis). Kedua lapisan tersebut dipisahkan oleh lapisan mesoglea yang berisi gelatin dan sel-sel syaraf.3) Alat pencernaan pada Coelenterata masih sangat sederhana, yaitu berupa saluran seperti kantung yang disebut gastrosol. Makanan yang masuk kedalam gastrosol dicerna oleh enzim yang dikeluarkan oleh sel gastrodermis. Pencernaan dalam gastrosol disebutnpencernaan ekstraseluler. Hasil pencernaan kemudian diserap gastrodermis untuk dicerna kembali. Pencernaan dalam gastrodermis disebut pencernaan intraseluler. Karena rongga tersebut memiliki satu lubang, maka berfungsi sekaligus mulut dan anus.4) Belum mempunyai alat ekresi dan respirasi serta darah. Sistem syaraf berupa sistem syaraf yang menyebar.5) Dalam pergiliran keturunan, Coelenterata mempunyai 2 tipe hidup atau bentuk tubuh. Kedua bentuk tersebut adalah polip dan bentuk medusa. Disebut fase polip ketika hidup melekat pada suatu subtrat dan tidak dapat berpindah tempat (sessil). Disebut fase medusa, ketika hidup bebas berenang atau terapung dalam air , hidup bebas berpindah tempat karena terbawa air (planktonik).

b. Cara hidup dan habitatCoelenterata hidup bebas secara heterotrof dengan memangsa plankton dan hewan air. Mangsa yang mendekat disengat dengan knidosit kemudian ditangkap tentakel dan dimasukan kedalam mulut., colenterata hidup di air, baik air laut maupun air tawar. Coelenterata berbentuk polip hidup soliter atau berkoloni dan melekat pada subtrat. Sedangkan Coelenterata berbentuk medusa hidup bebas melayang di air.

c. ReproduksiReproduksi aseksual dilakukan dengan cara membentuk tunas. Pembentukan tunas terjadi pada Coelenterata berbentuk polip. Tunas tumbuh di kaki polip dan akan tetap melekat pada tubuh induknya sehingga membentuk koloni. Sedangkan reproduksi seksual Coelenterata dengan membentuk gamet (ovum dan sperma). Gamet dihasilkan oleh seluruh tubuh Coelenterata berbentuk medusa dan dihasilkan oleh beberapa Colenenterata berbentuk polip.d. KlasifikasiBerdasarkan bentuk yang dominan dalam siklus hidupnya , filum Coelenterata dibagi menjadi 3 kelas yaitu :NoNamaGambar

1HydrozoaKelas hydrozoa memiliki anggota yang kebanyakan hidup di laut dan berkoloni , kadang-kadang ada yang soliter dan ada huga yang hidup di air tawar.Ukuran tubuhnya sangat jkecil dan mirip tumbuhan . bila hidup berkoloni mempunyai bentuk tubuh polip dan medusa, sedangkan yang soliter hanya terbentuk polip. Hal tersebut menentukan type hidupnya, apakah sessil atau plantonik. Contoh anggota kelas ini adalah :a) Hydra spMerupakan jenis anggota colenenterata yang hidup diair tawar dan solliter. Tubuhnya berukuran antara 1-3 mm, berbentuk silindris, pada ujung terdapat mulut yang dilengkapi histosom yang berfungsi sebagai menangkap mangsa. Hewan ini bereproduksi secara vegetatif dan secara generatif. Secara vegetatif hydra sp bereproduksi dengan membentuk tunas.

b) Obelia sp Obelia merupakan anggota kelas hydrozoa yang hidup dilaut dan berkoloni. Polip mampou membentuk tunas (reproduksi seksual dan aseksual dan tunas tunas tersebut tetap melekat pada induknya)

c) Physalia spHewan ini hidup di laut, mempunyai bentuk yang panjang membentuk polip dan terdapat bagian tudung yang digunakan untuk mengapung (seperti medusa). Polip mempunyai 3 bagian yaitu gastroid (pencernaan), gonozoid (reproduksi), daktiloziod (menangkap mangsa.)

2ScypozoaKelas Scypozoa dikenal sebagai the true medusae (medusa sejati) atau jelly fish (ubur-ubur). Fase medusa sangat dominan. Hewan ini memiliki mesoglia yang tebal dan dapat digunakan sebagai sumber nutiren. Contoh kelas ini antara lain Aurelia sp, Palagia sp, dan Chrysauna quinquecirrha.

3AnthozoaAnthozoa (yunani, antho = bunga dan zoon = hewan) berarti hewan yang menyerupai bunga. Semua anggotanya hidup di laut, baik soliter maupun berkoloni.dan hidupnya melekat pada subtratnya. Anthozoa menhgasilkan zat kapur (CaCO3) yang membentuk terumbu karang. Hewan ini hanya memiliki bentuk polip, dengan mulut yang terbuka secara tidak langsung, tetapi melalui faring yang menghubungkannya kedalam rongga gastrovaskuler. Rongga tersebut memiliki sekat-sekat yang disebut mesentris. Didalamnya terdapat nematosis yang berfungsi mengeluarkan racun untuk melumpuhkan mangsa. Contoh anggota ini adalah Tubifora musica, Acropora sp, dan Meandrina sp.

3. Filum Plathyhelminthes Plathyhelminthes (latin, platy = pipih dan helminthes = cacing) memiliki bentuk pipih sehingga kelompok ini disebut cacing pipih.a. Ciri ciri tubuh 1) Plathyhelminthes memiliki tubuh pipih, lunak, simetri bilateral.2) Tubuh dapat dibedakan dengan tegas antara posterior dan anterior, dorsal dan ventral.3) Merupakan hewan tripoblastik, dinding tubuh terdiri atas 3 lapisan, yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm.4) Sistem pencernaan makanan gastrovaskuler, tidak memiliki rongga tubuh dan anus.5) Alat ekresi berupa sel-sel api dan belum punya peredaran darah maupun alat respirasi.6) Sistem syarafnya disebut sistem syaraf tangga tali, terdiri atas sepasang ganglion (simpul syaraf) anterior yang dihubungkan oleh satu sampai tiga pasang tali syaraf memanjang.7) Bersifat hemafrodit, yaitu dapat menghasilkan sperma maupun sel telur.

b. Cara hidup dan habitatPlatyhelminthes hidup secara bebas maupun parasit. Platyhelminthes hidup secara bebas di air tawar, laut dan tempat-tempat lembab dengan memakan hewan hewan dan tumbuhan kecil atau sisa organisme. Platyhelminthes ada juga yang hidup parasit pada jaringan atau cairan tubuh inangnya seperti siput air, sapi, babi atau manusia.

c. ReproduksiBereproduksi secara seksual dan aseksual. Reproduksi aseksual dilakukan oleh semua plathyhelminthes. Kelompok tertentu dapat melakukan rerpoduksi aseksual dengan membelah tubuhnya (fragmentasi) kemudian meregenerasi potongan tubuh tersebut menjadi individu baru.Reproduksi seksual dengan penyatuan gamet (ovum dan sperma). Fertilisasi terjadi di dalam tubuh (internal) dapat dilakukan sendiri atau dua individu.d. KlasifikasiBerdasarkan bentuk tubuhnya dan sifat hidupnya, platyhelminthes dibagi menjadi 3 kelas yaitu :NoNamaGambar

1Turbellaria (cacing berambut getar)Turbellaria tidak bersegmen, memiliki bulu-bulu getar untuk bergerak dan intestinumnya bercabang. Panjang tubuhnya berkisar 6-15 mm, contohnya adalah dugesia, yang lebih di kenal dengan nama planaria. Hidup bebas di air tawar yang jernih dan mengalir sepanjang tahun, menempel pada batu dan dedaunan yang jatuh.Bagian anterior dugesia berbentuk segitiga dan memiliki indera berupa sepasang bintik mata yang berfungsi untuk membedakan gelap dan terang. Dan aurikel berfungsi untuk indera pembau.Sistem ekresi dugesia terdiri dario saluran bercabang cabang yang disebut protonefrida. Dugesia merupakan hewan hemafrodit, namun reproduksi seksual tidak dapat dilakukan sendiri. Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembelahan tubuh yang dapat meregenaerasi dan tumbuh menjadi individu baru.

2Trematoda (cacing isap)Disebut sebagai cacing isap karena mempunyai alat penghisap atau sucker. Cacing ini bersifat parasit karena mengambil jaringan atau cairan tubuh inangnya. Trematoda dewasa biasanya hidup di dalam hati, usus, paru-paru, ginjal dan pembuluh darah vertebrata.Contoh angota kelas ini adalah Fasciola hepatica (cacing hati) yang hidup sebagai parasit di dalam hidup manusia dan hewan ternak seperti sapi, babi dan kerbau. tubuhnya mencapai panjang 2-5 cm, dilengkapi dengan alat penghisap yang letaknya mengelilingi mulut dan di dekat perut.Cacing hati bereproduksi secara seksual dengan pembuahan silang atau pembuahan sendiri (hemafrodit) Contoh lainnya yaitu Clonorchis sinensis yang hidup di hati dan saluran empedu manusia dengan inangnya perantara siput, ikan atau udang. Fasciola hepatica memiliki siklus hidup mulai dari dalam tubuh inangnya, ketika keluar dari dalam tubuh inang, sampai kemudian masuk kembali sebagai parasit di dalam tubuh inang yang baru. Di dalam tubuh inangnya cacing dewasa memproduksi sperma dan ovum kemudian melakukan pembuahan. Telur yang telah dibuahi kemudian kelaur dari tubuh inang bersama feses (kotoran) bila jatuh di tempat yang sesuai, telur ini akan menetas dan menjadi mirasidium (larva bersilia). Kemudian berenang di perairan selama 8-20 jam. Bila menemukan siput air, mirasidium masuk ke dalam tubuh siput tersebut, tetapi bila tidak bertemu diput air, mirasidium akan mati. Di dalam tubuh siput mirasidium kemudian tumbuh menjadi sporokista. Sporokista kemudian berubah menjadi redia dan kemudian menjadi serkaria. Serkaria kemudian membentuk ekor dan keluar menembus tubuh siput, kemudian berenang beberapa lama sehingga melepaskan ekornya di rumput dan tumbuhan untuk menjadi metaserkaria. Metaserkaria kemudian membungkus diri dengan kista (cysta) sehingga dapat bertahan pada rumput atau tumbuhan lain, menunggu termakan oleh hewan. Ketika kista ikut termakan bersama tumbuhan, kista akan menembus dinding usus lalu mesuk ke hati, kemudian berkembang hingga dewasa dan bertelur kembali.

3CestodaCacing ini memiliki tubuh pipih panjang menyerupai pita sehingga disebut juga dengan cacing pita. Tubuhnya dapat dibedakan menjadi skoleks (kepala) dan leher atau strobilus, dan rangkaian proglotid. Pada skoleks terdapat alat penghisap. Pada cestoda tertentu alat penghisap juga memiliki pengait (rostelum) yang berfungsi melekatkan organ pada inangnya. Cacing ini hidup sebagai parasit pada babi atau sapi dan manusia. Contoh kelas ini : Taenia solium = hidup di pencernaan sapi. Taenia saginata = parasit dalam usus manusiaSiklus hidupnya : terlepasnya proglotid tua bersama feses manusia. Di dalam setiap proglotid terdapat ribuan telur yang telah dibuahi (zigot). Zigot tersebut kemudian berkembang menjadi larva onkospfer di dalam kuli telur. Jika kulit telur termakan sapi, larva onkosfer akan menembus usus masuk ke kalam pembuuh darah atau pembuluh limfa dan akhirnya sampai di otot lurik. Di dalam otot sapi larva onkosfer berubah menjadi kista dan berkembang menjadi cacing gelembung atau sistesirkus yang membentuk skoleks pada dindingnya. Ketika daging sapi di makan manusia (kemungkinan sisteserkus masih hidup), di dalam usus manusia skoleks tersebut akan keular lantas menempel pada dinding usus, kemudian tumbuh dewasa dan membentuk proglotid-proglotid baru. Kemudian siklus terulang kembali.

e. Peranan Plathyhelminthes dalam kehidupan manusia.Sebagian besar cacing pipih bersifat parasit pada manusia dan hewan. Cacing pipih menyebabkan beberapa penyakit yang dapat merusak organ dalam organisme yang ditumpanginya.

4. Filum NemathelminthesNemathelminthes (latin, nema = benang dan helminthes = cacing). Cacing ini sering disebut sebagai cacing benang atau cacing gilig.a. Ciri tubuh :1) Tubuhnya bilateral simetris2) Merupakan hewan triploblastik psedoselomata3) Tubuh tertutup lapisan kutikula dari keratin, sehingga tahan terhadap pengaruh lingkungan luar4) Organ pencernaan makanan lengkap, memanjang dari mulut di ujung anterior hingga anus ujung posterior5) Sistem syarafnya berupa cincin syaraf yang mengelilingi esofagus yang dihubungkan 6 serabut ke bagian anterior dan posterior6) Tidak mempunyai sistem peredaran darah tetapi mempunyai cairan tubuh.7) Tidak memiliki sistem pernafasan. Pertukaran gas secara difusi.

b. Cara hidup dan habitatHidup sebagai endoparasit pada hewan, tumbuh-tumbuhan atau hidup bebas di dalam tanah.

c. ReproduksiBereproduksi secara seksual dengan penyatuan gamet (ovum dan sperma). Nemathelminthes berkelamin berpindah (dioceus). Cacing jantan berukuran lebih kecil daripada cacing betina dan ujung ekor cacing jantan bengkok. Fertilisasi berlangsung secara internal.

d. KlasifikasiDibagi menjadi 2 kelas yaitu Nemathoda dan Nematomorpha.1) Kelas NematomorphaTubuh Nemathomorpha dilapisi kutikula yang polos dan tidak bercincin. Larvanya hidup parasit pada tubuh manusia atau Anthropoda, dan setelah dewasa cacing tersebut hidup bebas di air tawar dan laut. Contoh cacing yang termasuk kedalam kelas ini adalah Gordius sp dan Nectonema sp.

Gordius spNectonema sp.

2) Kelas NemathodaMerupakan cacing benang berwarna putih atau putih pucat. Ukuran tubunya kecil dan ada yang hanya beberapa milimeter. Tubuhnya dilindungi kutikula, licin atau bergaris garis sirkuler dengan 4 garis memanjang. Contoh anggota kelas ini yaitu :a) Ascaris lumbroidesCacing ini juga disebut sebagai cacing perut. Panjang tubuhnya bisa mencapai 49 cm, hidup parasit di usus halus manusia. Di dalam usus cacing ini membentuk enzim yang menghambat produksi enzim pencernaan. Untuk melindungi dirinya dari getah pencernaan manusia, permukaan tubuh cacing tersebut licin dan tertutup lapisan kutikula. Secara morfologi cacing jantan lebih kecil daripada cacing betina.

b) Wuchereria brancoftiCacing ini merupakan penyebab penyakit filariasis (cacing gajah) atau elephantiasis. Di dalam tubuh manusia, cacing tersbut menyumbat pembuluh limfa (getah bening), sehingga mengakibatkan pembengkakan tubuh terutama pada kaki sehingga membesar. W. brancofti berukuran kecil dan keras, hidupnya di dalam pembuluh getah bening manusia ketika dewasa. Larva cacing ini bisa masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk culex sp. Yang membawa larva mikrofilaria. Di dalam tubuh manusia, larva tersebut tumbuh pada jaringan terutama di bagian kaki dan skrotum.c) Enterobius vermicularisCacing ini disebut juga dengan cacing kremi. Panjang tubuh betina dewasa 9-15 mm, dan panjang tubuh jantan 3-5 mm. Cacing kremi berkembang di dalam usus besar manusia. Pada saat bertelur, biasanya cacing betina menuju ke anus sehingga penderita merasa gatal dan menggaruknya. Dengan demikian autoinfeksi dapat terjadi karena telur cacing masuk kembalui ke tubuh pada saat kuku tangan yang mengandung telur digunakan untuk makan.

d) Trichinella spiralisDisebut juga cacing otot. Larva cacing otot dapat masuk ke tubuh manusia jika memakan daging babi yang belum matang. Larva tersebut berkembang menjadi cacing dewasa di dalam usus manusia. cacing dewasa akan menuju otot atau otak dan akan menyebabkan kerusakan jaringan yang disebabkan oleh cacing otot disebut trikinosis.

e. Peranan Nemathelminthes dalam kehidupan manusiaSebagian besar cacing gilig hidup bebas. Bersifat parasit menyebabkan beberapa penyakit pada manusia, hewan maupun tumbuhan. Infeksi cacing gilig sangat dipengaruhi oleh sanitasi. Beberapa jenis tanaman menjadi mudah terkena penyakit setelah terinfeksi cacing gilig.

[email protected]


Top Related