Transcript
Page 1: Hermeneutika dan Tafsir Al-Quranrepository.uin-malang.ac.id/5196/1/5196.pdf · 2020. 2. 25. · Hermeneutika dan Tafsir Al-Quran Oleh Mudjia Rahardjo Sebagai pengkaji hermeneutika,
Page 2: Hermeneutika dan Tafsir Al-Quranrepository.uin-malang.ac.id/5196/1/5196.pdf · 2020. 2. 25. · Hermeneutika dan Tafsir Al-Quran Oleh Mudjia Rahardjo Sebagai pengkaji hermeneutika,

Makalah dapat diunduh di: repository.uin-malang.ac.id/5196

1

Hermeneutika dan Tafsir Al-Quran

Oleh Mudjia Rahardjo

Sebagai pengkaji hermeneutika, saya sering ditanya

mahasiswa ‘bisakah hermeneutika digunakan untuk

menafsirkan al-Quran?’. Sebelum melangkah lebih jauh

untuk menjawab pertanyaan tersebut, setidaknya perlu

diperjelas dulu makna hermeneutika dan objek kajiannya.

Jika hermeneutika diartikan sebagai ilmu yang digunakan

untuk memahami teks, baik lisan maupun tulis, sehingga

maknanya menjadi lebih jelas dengan memahami makna kata

secara linguistik, dan menggali konteks yang terdalam dan

tersembunyi bagaimana sebuah teks lahir, maka tidak ada

salahnya hermeneutika digunakan untuk menafsirkan kitab

Page 3: Hermeneutika dan Tafsir Al-Quranrepository.uin-malang.ac.id/5196/1/5196.pdf · 2020. 2. 25. · Hermeneutika dan Tafsir Al-Quran Oleh Mudjia Rahardjo Sebagai pengkaji hermeneutika,

Makalah dapat diunduh di: repository.uin-malang.ac.id/5196

2

suci al Quran. Lebih-lebih al Qur’an adalah kitab suci berupa

teks, dan teks selalu bersangkut-paut dengan bahasa, maka

hermeneutika berpotensi untuk digunakan sebagai sebuah

metode memahami al Qur’an.

Sajian ini dimaksudkan sebagai pengantar, atau lebih

tepat sebagai perangsang, bagi para pengkaji atau peminat

hermeneutika untuk berani menerapkan sekaligus

mengembangkan hermeneutika sebagai salah satu metode

analitik untuk memahami kitab suci al Qur’an dan teks-teks

studi keislaman yang lain. Tentu saja, sajian ini didasarkan

pada asumsi bahwa para pengkaji keislaman sudah memiliki

wawasan ontologik yang memadai dalam bidang keislaman.

Sekadar kilas balik, secara epistemologis, hemeneutika

berasal dari bahasa Yunani, hermeneuein, yang berarti

mengungkapkan pikiran seseorang dalam kata-kata. Kata

kerja itu juga berarti ‘menerjemahkan’ dan bertindak sebagai

Page 4: Hermeneutika dan Tafsir Al-Quranrepository.uin-malang.ac.id/5196/1/5196.pdf · 2020. 2. 25. · Hermeneutika dan Tafsir Al-Quran Oleh Mudjia Rahardjo Sebagai pengkaji hermeneutika,

Makalah dapat diunduh di: repository.uin-malang.ac.id/5196

3

‘penafsir’. Ketiga pengertian itu sebenarnya hendak

mengungkapkan bahwa hermeneutika merupakan usaha untuk

beralih dari sesuatu yang gelap ke sesuatu yang lebih terang.

Istilah hermeneutika memiliki asosiasi etimologis dengan

nama dewa dalam mitologi Yunani, Hermes, yang bertugas

menyampaikan dan menerjemahkan pesan-pesan Tuhan

kepada manusia melalui bahasa yang dapat dimengerti

manusia (Gadamer, 1977: 98-99) dengan bantuan kata-kata

manusia. Hermes menjalankan fungsi sangat penting, karena

jika terjadi kesalah-pahaman tentang pesan dewa akan

berakibat fatal bagi seluruh kehidupan manusia. Karena itu

Hermes harus mampu menafsirkan pesan Tuhan ke dalam

bahasa pendengarnya. Hermes, selanjutnya, dirujuk sebagai

simbol seorang duta yang mengemban misi khusus. Berhasil

tidaknya misi tersebut sangat tergantung pada cara bagaimana

Hermes menyampaikannya dalam bahasa manusia (Bleicher,

1980: 11).

Page 5: Hermeneutika dan Tafsir Al-Quranrepository.uin-malang.ac.id/5196/1/5196.pdf · 2020. 2. 25. · Hermeneutika dan Tafsir Al-Quran Oleh Mudjia Rahardjo Sebagai pengkaji hermeneutika,

Makalah dapat diunduh di: repository.uin-malang.ac.id/5196

4

Evolusi gagasan hermeneutika tercermin dari tema-tema

garapannya. Pada awal perkembangannya, sekitar awal abad

pertengahan, hermeneutiika digagas sebagai praksis murni

yang menggarap tema keagamaan. Hermeneutika, pada

tahapan ini, lebih merupakan piranti penafsir ayat suci

(eksegesis), khususnya Bible. Perkembangan tahap kedua dari

gagasan hermeneutika tampak dari semakin dibutuhkannya

metodologi, tidak hanya untuk menggarap tema-tema

keagamaan, tetapi juga tema-tema kemanusiaan (humaniora).

Pertanyaan hermeneutika yang diangkat pun juga bergeser

menjadi bagaimana menangkap realitas yang terkandung

dalam kitab suci seperti Bible dan bagaimana pula

menerjemahkan realitas tersebut ke dalam bahasa yang

dipahami oleh manusia modern.

Hermeneutikia pada tahapan ini juga menggarap

persoalan-persoalan estetika, termasuk pengalaman

‘memahami’ karya seni. Perkembangan ketiga berupa

Page 6: Hermeneutika dan Tafsir Al-Quranrepository.uin-malang.ac.id/5196/1/5196.pdf · 2020. 2. 25. · Hermeneutika dan Tafsir Al-Quran Oleh Mudjia Rahardjo Sebagai pengkaji hermeneutika,

Makalah dapat diunduh di: repository.uin-malang.ac.id/5196

5

peninjauan kembali (theoretical re-evaluation) yang lebih

banyak menggarap tema-tema filsafat. Pada tahapan ini,

hermeneutika lebih dipandang sebagai metodologi filosofis.

Persoalan epistemologi menjadi pokok masalah yang banyak

dibahas. Belakangan, hermeneutika yang semula merupakan

praksis murni untuk menggarap tema-tema keagamaan

(eksegesis), telah menarik perhatian kalangan di luar agama

dan filsafat. Tahap ini sering disebut sebagai praksis ilmiah

dengan tema garapan sangat luas, yang mencakup masalah

agama, filsafat, sosiologi, dan humaniora.

Dalam perkembangan terakhir ini, hermeneutika

dipahami sebagai sebuah teori, metodologi dan praksis

penafsiran, yang digerakkan ke arah penangkapan makna dari

sebuah teks atau sebuah analog teks, yang secara temporal

atau secara kultural berjarak jauh, atau dikaburkan oleh

ideologi dan kesadaran palsu (Mauludin, 2003: 6). Apa pun

Page 7: Hermeneutika dan Tafsir Al-Quranrepository.uin-malang.ac.id/5196/1/5196.pdf · 2020. 2. 25. · Hermeneutika dan Tafsir Al-Quran Oleh Mudjia Rahardjo Sebagai pengkaji hermeneutika,

Makalah dapat diunduh di: repository.uin-malang.ac.id/5196

6

definisi yang digunakan, upaya hermeneutika bermuara pada

pemerolehan makna suatu teks atau analog teks.

Dengan semakin luasnya penggunaan metode

hermeneutika dalam kajian ilmiah yang melibatkan

penafsiran, Palmer (1969) mengklasifikasi cabang-cabang

hermeneutika sebagai berikut; (1) interpretasi terhadap Bible

disebut exegesis, (2) interpretasi terhadap teks kesusastraan

lama disebut philology, (3) interpretasi terhadap penggunaan

dan pengembangan aturan-aturan bahasa disebut technical

hermeneutics, (4) suatu studi tentang proses pemahamannya

itu sendiri disebut philosophical hermeneutics, (5) pehaman di

balik makna-makna dari setiap sistem simbol disebut dream

analysis, (6) interpretasi terhadap pribadi manusia beserta

tindakan-tindakan sosialnya disebut social hermeneutics.

Berdasarkan pengelompokan tersebut, studi ini menurut

Grondin (1994: 2) termasuk philosophical hermeneutics.

Page 8: Hermeneutika dan Tafsir Al-Quranrepository.uin-malang.ac.id/5196/1/5196.pdf · 2020. 2. 25. · Hermeneutika dan Tafsir Al-Quran Oleh Mudjia Rahardjo Sebagai pengkaji hermeneutika,

Makalah dapat diunduh di: repository.uin-malang.ac.id/5196

7

Sejauh hemat penulis, tidak semua ide yang

diketengahkan para pakar hermeneutika, mulai yang klasik

dengan eksemplar Schleiermacher hingga kontemporer

seperti Ricouer, dianggap salah atau keliru. Dengan kata lain,

banyak ide atau gagasan hermeneutika dapat dimanfaatkan

untuk memperluas wawasan keilmuan, khususnya tentang

ilmu tafsir. Ada ide atau pokok pikiran hermeneutika yang

menurut hemat penulis sangat tidak tepat dipakai untuk

menafsirkan al Qur’an, bahkan akan menimbulkan

kekacauan. Misalnya, pokok pikiran hermeneutika

Gadamerian yang menganggap makna teks ada pada

pembaca sungguh tidak tepat dan berbahaya jika digunakan

untuk menafsirkan teks al Qur’an. Karena itu, sangat dapat

dipahami jika ada sebagian ulama Islam menolak mentah-

mentah metode hermeneutika digunakan untuk menafsirkan

al Qur’an.

Page 9: Hermeneutika dan Tafsir Al-Quranrepository.uin-malang.ac.id/5196/1/5196.pdf · 2020. 2. 25. · Hermeneutika dan Tafsir Al-Quran Oleh Mudjia Rahardjo Sebagai pengkaji hermeneutika,

Makalah dapat diunduh di: repository.uin-malang.ac.id/5196

8

Sebaliknya, gagasan hermeneutika Gadamerian sangat

tepat digunakan untuk menafsirkan teks di luar kitab suci al

Qur’an, seperti bidang sosial, politik, komunikasi, sastra, seni,

budaya dan lain-lain karena akan dapat memerluas cakrawala

penafsiran. Sejalan dengan Gadamer, Ricouer malah lebih

luas lagi mengenai konsepnya tentang interpretasi teks.

Menurutnya, teks tidak pernah habis dan selesai dalam

pemahaman. Sebab, pemahaman bukan kulminasi atau titik

akhir dari penziarahan subjek dalam teks. Sebab subjek justru

tidak cukup jika hanya memahami teks. Teks malah semakin

lebar maknanya ketika dia dicoba dipahami.

Bagi Ricoeur teks ialah ruang penziarahan diri. Artinya,

subjek dalam penziarahan (journey) nya menjumpai dirinya

sebagai disiple of the text (follower of texts). Subjek

berhadapan dengan teks dan terus menerus memperbaruhi

dirinya. Artinya, teks tidak habis dalam pemahaman

Page 10: Hermeneutika dan Tafsir Al-Quranrepository.uin-malang.ac.id/5196/1/5196.pdf · 2020. 2. 25. · Hermeneutika dan Tafsir Al-Quran Oleh Mudjia Rahardjo Sebagai pengkaji hermeneutika,

Makalah dapat diunduh di: repository.uin-malang.ac.id/5196

9

melainkan berlanjut dalam penghayatan dan cara hidup yang

baru.

Memahami hermeneutika sebagai metode tafsir kitab

Suci (Bible), tidaklah salah dikatakan bahwa ulama Islam

sudah menggunakan metode tafsir seperti hermeneutika jauh

sebelum munculnya hermeneutika di Eropa. Malah menurut

Shihab (2013: 428) sebagian dari bahasan hermeneutika

klasik memiliki banyak landasan yang sama/mirip dengan apa

yang dikenal dalam bahasan ulama Islam menyangkut ilmu-

ilmu penafsiran. Menurut Shihab, kaidah-kaidah Ushul Fiqih

yang diadopsi oleh pakar-pakar al Qur’an diciptakan oleh

Imam Syafi’i, yakni sejak lebih dari seribu tahun lalu, jauh

sebelum ilmu hermeneutika muncul di gereja-gereja di Barat.

Bahkan ilmu tersebut terus berkembang hingga kini.

Terkait dengan kerja hermeneutika, menurut Shihab

(2013: 429) para ulama Muslim sejak masa lalu telah masuk

Page 11: Hermeneutika dan Tafsir Al-Quranrepository.uin-malang.ac.id/5196/1/5196.pdf · 2020. 2. 25. · Hermeneutika dan Tafsir Al-Quran Oleh Mudjia Rahardjo Sebagai pengkaji hermeneutika,

Makalah dapat diunduh di: repository.uin-malang.ac.id/5196

10

ke dalam bahasan tentang makna-makna kitab suci Al Qur’an;

bermula dari bahasan kosakata dalam berbagai aspeknya,

hakiki atau metafora, ambigu atau sinonim, makna-makna

lafazh dan bentuk-bentuknya, umum atau khusus, jelas atau

samar, serta pengecualian-pengecualian yang berkaitan

dengannya. Kemudian berlanjut dengan bahasan pengertian

semantik satu kata dan perkembangannya, yang melahirkan

makna-makna tersurat dan tersirat. Demikian juga, susunan

kata-kata dan aneka ragamnya serta aneka makna konteks dan

perannya dalam memahami teks. Pengetahuan menyangkut

hal-hal tersebut mereka jadikan persyaratan bagi yang ingin

menafsirkan al Qur’an.

Jika para pakar Islam menyebut hermeneutika sebagai

Ta’wil atau at-Ta’wiliyah, maka kita dapat menyatakan bahwa

ta’wil telah dikenal dan dibahas secara panjang lebar oleh

ulama-ulama Islam.

Page 12: Hermeneutika dan Tafsir Al-Quranrepository.uin-malang.ac.id/5196/1/5196.pdf · 2020. 2. 25. · Hermeneutika dan Tafsir Al-Quran Oleh Mudjia Rahardjo Sebagai pengkaji hermeneutika,

Makalah dapat diunduh di: repository.uin-malang.ac.id/5196

11

Sebagai metode tafsir, hermeneutika sangat menentang

penafsiran teks secara literal, sehingga hasil tafsir bisa lebih

luas daripada makna teks itu sendiri. Dalam hal ini,

pandangan Imam Ghazali dalam salah satu karyanya yang

menyatakan bahwa “janganlah hendaknya seseorang terpukau

dengan bunyi teks keagamaan dengan mengabaikan akal, dan

jangan pula mengedepankan akal atas teks keagamaan,

sehingga mengorbankan teks” masih sangat relevan

digunakan sebagai dasar penafsiran teks dengan pendekatan

hermeneutika. Dengan demikian, mempertentangkan

hermeneutika dengan al Ta’wil sebagai metode kajian teks

sangat tidak tepat dan justru kontra produktif terhadap

perluasan dan pengembangan pengetahuan ilmu tafsir.

___________ __

Malang, 10 Mei 2018

Page 13: Hermeneutika dan Tafsir Al-Quranrepository.uin-malang.ac.id/5196/1/5196.pdf · 2020. 2. 25. · Hermeneutika dan Tafsir Al-Quran Oleh Mudjia Rahardjo Sebagai pengkaji hermeneutika,

Makalah dapat diunduh di: repository.uin-malang.ac.id/5196

12


Top Related