Download - Hati Dan Pankreas Sp(1)
Hati dan Pankreas
Fauzan Fidadi Pramuharsha*
Alamat Korespondensi: Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Terusan Arjuna no. 6
Jakarta 11510
PENDAHULUAN
Sistem digestivus adalah sistem yang mempelajari tentang proses pencernaan zat-zat
makanan yang terjadi di dalam tubuh manusia. Pada dasarnya sistem pencernaan makanan
dalam tubuh manusia dibagi menjadi 3 bagian, yaitu proses penghancuran makanan yang
terjadi dalam mulut hingga lambung. Selanjutnya adalah proses penyerapan sari-sari
makanan yang terjadi di dalam usus. Kemudian proses pengeluaran sisa-sisa makanan
melalui anus. Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan, kerongkongan, lambung,
usus halus, usus besar, rectum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang
terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pancreas, hati dan kandung empedu. Semua organ
tersebut menghasilkan enzim-enzim yang berguna untuk menguraikan makanan dari molekul
kompleks menjadi sederhana yang dapat digunakan oleh setiap sel untuk aktivitas tubuh
manusia.1
1
Struktur Makroskopis
Hati (Hepar)
Hati atau hepar
menempati sebagian
besar rongga abdomen
kanan atas. Hati kenyal
seperti jeli. Berat hati
bervariasi, rata-rata 1 ½
kg. Hepar dilapisi
peritoneum, kecuali
bagian belakang yang
langsung melekat pada
diphragma dan disebut bare area (area nuda). Pada penampang sagital hepar, tampak
bagian depan lebih rendah dari pada bagian belakang.2,3
Hepar bertekstur lunak, lentur dan terletak di bagian atas cavitas abdominalis tepat di
bawah diafragma. Seluruh hepar dikelilingi oleh kapsula fibrosa, tetapi hanya sebagian
ditutupi oleh peritoneum. Sebagian besar hepar terletak di profunda arcus costalis dextra
dan hemidiafragma dextra memisahkan hepar dari pleura, pulmo, pericardium dan cor.
Hepar terbentang ke sebelah kiri untuk mencapai hemidafragma sinitra. Permukaan atas
hepar yang cembung melengkung di bawah kubah diafragma.2,3
Hepar dibedakan menjadi dua lobus, yaitu lobus kanan dan lobus kiri. Batas lobus
kanan dan lobus kiri adalah sebuah alur berbentuk huruf H yang ditempati oleh lig. Teres
hepatis dan lig venosum arantii di sebelah caudal, dan lig falciforme hepatis di sebelah
cranial. Lobus kanan terbagi menjadi lobus caudatus dan quadratus oleh hepatis dan fossa
sagitalis dextra. Di luar hepar terlihat facies diaphragmatica yaitu bagian yang
berhubugnan dengan difragma dan facies visceralis atau facies inferior yaitu bagian yang
menghadap cavum abdomen.2,3
Facies visceralis atau facies inferior dijumpai alur yang berbentuk huruf H, dapat
ditemui alur melintang sesuai pintu masuk pembuluh darah dan saluran empedu ke dalam
2
Gambar 1: Hepar dilihat dari anterior
hepar yaitu porta hepatis. Disebelah kanan terdapat alur besar yaitu fossa sagitalis dextra
ditempati v. cava inferior dan vesica fellea. Disebelah kiri terdapat fossa sagitalis sinistra
yang ditempati oleh lig. venosum arantii dan lig. teres hepatis. Pada fascies inferior
hepatis berbatasan dengan ; 2,3
- Oesophagus : impresio oesophagea
- Gaster : impresio gastrica
Pada lobus dexter hepatis berbatasan dengan
- Duodenum dan pylorus : impressio duodenalis
- Colon : impresio colica
- Ginjal : impresio renalis
Facies diaphragmatica hepatis berbatasan dengan permukaan bawah paru dan
jantung, tempat perbatasan menimbulkan lekukan akibat tertekan sedikit oleh jantung
disebut impresio cardiac. Fiksasi hepar terutama oleh diphragma dan vena cava inferior,
ligamentum teres hepatis memfiksasi ke umbilicus dan ligamntum falsiforme hepatis.
Ligamentum triangulare hepatis merupakan lipatan peritoneum pada kedua ujung kiri dan
kanan hepar, melekat juga pada diphragma, dibagi menjadi dua yaitu lig. triangulare
dextra dan lig. triangulare sinistra. Ligamentum coronarium dextra yaitu lipatan
perironeum yang melapisi hepar di facies diaphragmatica yang memisahkan diri.
Ligamentum coronarium hepatis dapat dibedakan lembar depan yang menjadi lig,
falciforme hepatis dan lembar belakang membentuk kantung yaitu recessus
hepatorenocolica. 2,3
Pendarahan hepar pembuluh nadi dari a. hepatica comunis merupakan cabang a.
coeliaca, a. hepatica propria merupakan cabang a. hepatica communis dan a. hepatica
sinistra dan dextra cabang dari a. hepatica propria. Pembuluh balik hepar hamper semua
darah dari system pencernaan dialirkan ke dalam v. porta hepatis yang dibentuk oleh v.
mesenterica superior, v. mesenterica inferior, v. lienalis, v. coronaria ventriculi, v.
paraumbilicalis. Pembuluh getah bening tubuh terutama melalui 7 saluran yaitu 2 daluran
dari trunkus lumbalis dextra dan sinistra, 2 truncus intestinalis, 2 truncus descendence
dextra, 1 ductus thorasicus.2
3
PankreasPankreas merupakan suatu organ berupa kelenjar dengan panjang dan tebal sekitar
12,5 cm dan tebal + 2,5 cm (pada manusia). Pankreas terbentang dari atas sampai ke
lengkungan besar dari perut dan biasanya dihubungkan oleh dua saluran ke duodenum
(usus 12 jari), terletak pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum sehingga
termasuk organ retroperitonial kecuali bagian kecil caudanya yang terletak dalam
ligamentum lienorenalis. Strukturnya lunak dan berlobulus.3,4
Pankreas dapat dibagi ke dalam:2,3
- Caput Pancreatis
Berbentuk seperti cakram dan terletak di dalam bagian cekung duodenum. Sebagian
caput meluas di kiri di belakang arteri dan vena mesenterica superior serta dinamakan
Processus Uncinatus.
- Collum Pancreatis
Merupakan bagian pancreas yang mengecil dan menghubungkan caput dan corpus
pancreatis. Collum pancreatis terletak di depan pangkal vena portae hepatis dan
tempat dipercabangkannya arteria mesenterica superior dari aorta.
- Corpus Pancreatis
Berjalan ke atas dan kiri, menyilang garis tengah. Pada potongan melintang sedikit
berbentuk segitiga.
- Cauda Pancreatis
Berjalan ke depan menuju ligamentum lienorenalis dan mengadakan hubungan
dengan hilum lienale.
Pankeras mempunyai saluran yaitu ductus
pancreaticus major yang bentuk saluran
bercabang-cabang menjadi Herring Bone.
Pendarahan pankeras oleh a.
pancreaticoduodenale superior dan a.
pancreaticoduodenale inferior. Venanya
sesudai dengan nadinya dan darah dialirkan ke
dalam v. lienales dan v. mesenterica superior.
Persarafan pankeras oleh plexus celiacus.3
4
Gambar 2: Pankreas
Struktur Mikroskopis Hati
Merupakan kelenjar terbesar yang beratnya 1500g. dibungkus oleh jaringan
penyambung padat fibrosa (capsula Glissoni). Capsula ini bercabang-cabang ke dalam
hati membentuk sekat-sekat interlobularis, ketebalan sekat berbeda pada spesies yang
berbeda, misalnya pada babi lebih tebal daripada manusia. Terdiri dari lobus-lobus yang
bentuknya hexagonal/polygonal, dibatasi jaringan interlobular. Jika dilihat dari tiga
dimensi, lobules seperti prisma hexagonal/polygonal disebut lobules klasik, panjangnya
1-2mm. sel-sel hati / hepatocyte bebrbentuk polygonal tersusun berderet radier,
membentuk lempengan yang saling berhubungan, dipisahkan oleh sinusoid yang juga
saling berhubungan.5
Lobulus Hati
- Lobulus Klasik
Bagian jaringan hati dengan pembuluh-pembuluh darah yang mendarahinya yang
bermuara pada pusatnya vena centralis. Batas-batasnya adalah jaringan penyambung
interlobular.5
- Lobulus Portal
Bagian jaringan hati dengan aliran empedu yang menuju ductus biliris di dalam
segitiga Kiernam.5
Uni fungsional hati (acinus hati)
Bagian hati yang mengalirkan empedu ke dalam satu ductusbiliaris terkecil di dalam
jaringan interlobular dan juga daerah ini mendapat perdarahan dari cabang terakhir vena
porta dan arteri hepatica.5
Sinusoid Hati
Lebih lebar dari kapiler dengan bentuk tidak teratur. Dindingnya dibentuk oleh sel
endotel yang mempunyai fenestra. Pada dinding menempel:5
- Dinding bagian luar menempel fat storing cell (pericyte)
- Dinding sebelah dalam menempel sel kupffer yang bersifat fagositik.
5
PankreasPankreas adalah campuran kelenjar eksokrin dan kelenjar endokrin yang
memproduksi enzim dan hormon pencernaan. Fugnsi pankreas adalah mengahasilkan
enzim pencernaan yang bekerja di usus halus dan menghasilkan hormon insulin dan
glukagon ke dalam aliran darah. Enzim yang diproduksi di simpan dan dilepaskan oleh
sel dari bagian eksokrin. Hormonnya disintesis dalam kelompok sel-sel dari jaringan
endokrin yang dikenal sebagai pulau-pulau langerhans. Bagian eksokrin pankreas adalah
kelenjar asinar kompleks, dengan struktur serupa dengan kelenjar parotis ciri khas lain
adalah bahwa bagian duktus interkalaris menjulur ke dalam lumen asini.duktus
interkalaris menjadi duktus interlobular yang lebih besa yang dilapisi oleh sel silindris.5
Mekanisme Fungsi Hati
Fungsi dasar hati dapat dibagi menjadi:6
- Fungsi vascular untuk menyimpan dan menyaring darah
- Fungsi metabolism yang berhubungan dengan sebagian besar sistem metabolisme
tubuh
- Fungsi sekresi yang berperan membentuk empedu yang mengalir melalui saluran
empedu ke saluran pencernaan.
Dalam fungsi vaskularnya hati adalah sebuah tempat mengalir darah yang besar. Hati
juga dapat dijadikan tempat penyimpanan sejumlah besar darah. Hal ini diakibatkan hati
merupakan suatu organ yang dapat diperluas. Aliran limfe dari hati juga sangat tinggi karena
pori dalam sinusoid hati sangat permeable. Selain itu hati juga terdapat sel Kupffer
(derivatsistem retikuloendotelial atau monosit-makrofrag) yang berfungsi untuk menyaring
darah.6
.Fungsi metabolisme hati dibagi menjadi metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein.
Dalam metabolisme karbohidrat fungsi hati: menyimpan glikogen, mengubah galaktosa dan
fruktosa menjadi glukosa, glukoneogenesis, membentuk senyawa kimia penting dari hasil
perantara metabolisme karbohidrat. Dalam metabolisme lemak fungsi hati: kecepatan
oksidasi beta asam lemak yang sangat cepat untuk mensuplai energi bagi fungsi tubuh yang
6
lain, pembentukan sebagian besar lipoprotein, pembentukan sejumlah besar kolesterol dan
fosfolipid, dan penguraian sejumlah besar karbohidrat dan protein menjadi lemak. Dalam
metabolisme protein hati berfungsi: deaminasi asam amino, pembentukan ureum untuk
mengeluarkan amonia dari dalam tubuh, pembentukan protein plasma, interkonversi di antara
asam amino yang berbeda. Fungsi sekresi hati membentuk empedu juga sangat penting. Salah
satu zat yang dieksresi ke empedu adalah pigmen bilirubin yang berwarna kuning-kehijauan.
Bilirubin adalah hasil akhir dari pemecahan hemoglobin. Bilirubin merupakan suatu alat
mendiagnosis yang sangat bernilai bagi para dokter untuk mendiagnosis penyakit darah
hemolitik dan berbagai tipe penyakit hati.6
EmpeduFungsi utama dari kandung empedu adalah memekatkan empedu dengan absorpsi air
dan natrium. Kandung empedu mampu memekatkan zat terlarut yang kedap, yang terkandung
dalam empedu hepatik 5-10 kali dan mengurangi volumenya 80-90%. fungsi penting garam
empedu yaitu:7
1. Berperan dalam emulsi lemak, asam empedu membantu mengemulsi partikel-partikel
lemak yang besar menjadi partikel yang lebih kecil dan area permukaan yang lebih luas untuk
kerja enzim.
2. dengan bantuan enzim lipase yang disekresikan dalam getah pangkres, Asam empedu
membantu transport dan absorpsi produk akhir lemak yang dicerna menembus membrane sel.
3. Berperan dalam mengeluarkan beberapa produk buangan dari darah antara lain bilirubin,
suatu produk akhir dari penghancuran hemoglobin, dan kelebihan kolesterol yang di bentuk
oleh sel- sel hati. Sedangkan fungsi utama dari kandung empedu adalah; menyimpan cairan
empedu yang secara terus menerus disekresi oleh hati, mengkonsentrasikan cairannya dengan
cara mereabsorpsi cairan dan elektrolit.
Pengosongan kandung empedu dipengaruhi oleh hormon kolesistokinin, hal ini terjadi
ketika makanan berlemak masuk ke duodenum sekitar 30 menit setelah makan. Dasar yang
menyebabkan pengosongan adalah kontraksi ritmik dinding kandung empedu, tetapi
efektifitas pengosongan juga membutuhkan relaksasi yang bersamaan dari sfingter oddi yang
menjaga pintu keluar duktus biliaris komunis kedalam duodenum. Selain kolesistokinin,
kandung empedu juga dirangsang kuat oleh serat-serat saraf yang menyekresi asetilkolin dari
7
sistem saraf vagus dan enterik. Kandung empedu mengosongkan simpanan empedu pekatnya
ke dalam duodenum terutama sebagai respon terhadap perangsangan kolesistokinin. Saat
lemak tidak terdapat dalam makanan, pengosongan kandung empedu berlangsung buruk,
tetapi bila terdapat jumlah lemak yang adekuat dalam makanan, normalnya kandung empedu
kosong secara menyeluruh dalam waktu sekitar 1 jam. Garam empedu, lesitin, dan kolesterol
merupakan komponen terbesar (90%) cairan empedu. Sisanya adalah bilirubin, asam lemak,
dan garam anorganik. Garam empedu adalah steroid yang dibuat oleh hepatosit dan berasal
dari kolesterol. Pengaturan produksinya dipengaruhi mekanisme umpan balik yang dapat
ditingkatkan sampai 20 kali produksi normal kalau diperlukan.7
BilirubinEritrosit pada akhir masa hidupnya (yang sudah terlalu rapuh dalam sirkulasi)
membran selnya pecah dan hemoglobin yang lepas difagositosis oleh RES. Hemoglobin
dipecah menjadi heme dan globin dan cincin heme dibuka untuk memberikan (1) besi
bebas yang ditranspor ke dalam darah oleh transferin, dan (2) rantai lurus dari empat inti
pirol, yaitu substrat yang akan dibentuk menjadi pigmen empedu. Pertama pembentukan
biliverdin berantai lurus. Biliverdin di konversikan ke bilirubin dengan reduksi. Bilirubin
(bebas) yang bersirkulasi dalam plasma terikat albumin (karena bilirubin ini larut lemak).
Memasuki hati, albumin melepaskan ikatan dengan bilirubin, dan memasuki hepatosit.
Sekitar 80% Bilirubin dikonjugasi oleh asam glukuronat melalui mekanisme yang
melibatkan biilirubin-UDP glukuronosiltransferase menjadi bilirubin terkonjugasi (larut
air), 10% dikonjugasi dengan sulfat membentuk bilirubin sulfat, dan 10% lainnya
berikatan dengan zat lain.8
Hati orang dewasa mempunyai kapasitas cadangan untuk mengkonjugasi dan
mengekskresi 5-10 kali biilrubin normal (500 µmol/24 jam). Pada neonatus, enzim ini
belum aktif sepenuhnya, misal aktivitas glukuronosil transferase perlu waktu ±3 minggu
untuk berkembang, sehingga hati neonatus hampir tak mempunyai kapasitas untuk
mengekskresi beban bilirubin normalnya dan bisa meningkat saat terjadi pemecahan
eritrosit berlebih. Ikterus sebelum usia 24 jam adalah abnormal, tapi hiperbilirubinemia
moderat (80 µmol/L) dalam minggu pertama mungkin tak patologis (ikterus fisiologis).8
Ikterus adalah pewarnaan jaringan tubuh menjadi kekuning-kuningan pada kulit dan
jaringan dalam. Penyebab umumnya karena sejumlah besar bilirubin masuk dalam cairan
8
ekstrasel, baik bilirubin bebas atau bilirubin terkonjugasi. Konsentrasi bilirubin normal
(baik bilirubin bebas dan terkonjugasi) ±0.5 mg/dL plasma. Kulit mulai tampak kuning
ketika konsentrasinya meningkat >3 kali dari normal (>1.5 mg/dL)8
Ekskresi Pigmen Empedu
Empedu yang dihasilkan oleh hepatosit mengalir ke kanalikuli biliaris dan masuk ke
duktus biliaris hingga sampai ke usus. Dalam usus besar ia direduksi oleh kerja bakteri
menjadi berbagai pigmen termasuk urobilinogen yang mudah larut dan akhirnya menjadi
sterkobilinogen. Kemudian sterkobilinogen diekskresikan dalam feses dan mengalami
oksidasi dengan udara menjadi sterkobilin.8
Di usus besar, sebagian besar urobilinogen direabsorbsi mukosa usus kembali ke
dalam darah. Sebagian lagi di ekskresikan oleh hati ke usus, tapi ±5% oleh ginjal lewat
urin. Setelah terpapar udara, mengalami oksidasi menjadi urobilin.8
Pankreas
Sekresi EksokrinSekresi Pankreas mengandung enzim untuk mencernakan 3 jenis makanan utama:
Protein (tripsin, kimotripsin, karboksi polipeptidase), karbohidrat (amilase pankreas), dan
lemak (lipase pankreas). Disintesis oleh sel asinus pankreas dan kemudian dikeluarkan
melalui duktus pankreatikus. Sel eksokrin pankreas mengeluarkan cairan elektrolit dan
enzim sebanyak 1500-2500 ml. Sehari dengan pH 8 sampai 8,3. Sekresi eksokrin
pankreas diatur oleh mekanisme humoral dan neural dalam tiga fase yaitu fase sefalik
melalui asetilkolin yang dibebaskan ujung n. vagus merangsang sekresi enzim pencernaan
pankreas. Pada fase gastrik, dengan adanya protein dalam makanan akan merangsang
keluarnya gastrin yang juga merangsang keluarnya enzim pencernaan ke dalam
duodenum, dan ketika kimus yang bersifat asam memasuki duodenum. Pada fase
intestinal, membran mukosa duodenum menghasilkan hormon peptida sekretin ke aliran
darah. Hormon ini kemudian akan menstimulasi sekresi pankreas yang mengandung ion
bikarbonat dalam konsentrasi tinggi. Ion ini berguna untuk menetralisir asam pada kimus
dan menciptakan suasana yang memungkinkan kerja dari enzim pencernaan. Hormon
kolesistokinin juga merupakan perangsang yang sangat kuat terhadap sekresi enzim
9
terutama dengan adanya protein dan lemak dalam kimus. Seperti halnya sekretin
kolesistokinin juga dikeluarkan melalui pembuluh darah yang merangsang keluarnya
cairan pankreas yang mengandung enzim pencernaan dalam konsentrasi tinggi.7,8
Pada saat disintesa enzim-enzim proteolitik berada dalam bentuk tidak aktif,
sedangkan enzim amilase dan lipase sudah dalam bentuk aktif. Enzim-enzim ini
tersimpan dalam granula zimogen sampai terdapat rangsangan untuk melakukan sekresi
dan enzim dikeluarkan dengan proses eksostosis, dan kemudian diaktifkan di dalam
lumen intestinal.7,8
Sekresi EndokrinSekresi hormon dihasilkan oleh sel islet dari Langerhans. Setiap pulau berdiameter 75
sampai 150 makron.Berjumlah sekitar 1 – 2 juta, dan dikelilingi oleh sel-sel asinus
pankreas, disekelilingnya terdapat kapiler darah khusus dengan pori-pori yang besar. Sel-
sel islet pankreas mempunyai tiga tipe sel mayor, yang masing-masing memproduksi
endokrin yang berbeda yaitu sel alfa (20 %) terletak di perifer dan memproduksi
glukagon, sel beta (75 %) terletak di sentral memproduksi hormon insulin,sel delta (5 %)
yang mensekresi hormon somotostatin, dan sisanya yang memproduksi pankreas
polipeptida. Hormon-hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin adalah:7,8
Insulin
Insulin adalah suatu polipeptida yang mengandung dua rantai asam aminoyang
dihubungkan oleh jembatan disulfida. Terdapat perbedaan kecil dalam komposisi
asam amino molekul dari satu spesies ke spesies lain. Perbedaan ini biasanya tidak
cukup besar untuk dapat mempengaruhi aktivitas biologi suatu insulin pada spesies
heterolog tetapi cukup besar untuk menyebabkan insulin bersifat antigenic.7,8
Insulin dibentuk di retikulum endoplasma sel B. Insulin kemudian dipindahkan ke
aparatus golgi, tempat ia mengalami pengemasan dalam granula-granula berlapis
membran. Granula-granula ini bergerak ke dinding sel melalui suatu proses yang
melibatkan mikrotubulus dan membran granula berfusi dengan membran sel, mengeluarkan
insulin ke eksterior melalui eksositosis. Insulin kemudian melintasi lamina basalis sel
B serta kapiler dan endotel kapiler yang berpori mencapai aliran darah.Waktu paruh
insulin dalam sirkulasi pada manusia adalah sekitar 5 menit. Insulin berikatan dengan
reseptor insulin lalu mengalami internalisasi. Insulin dirusak dalam endosom yang
10
terbentuk melalui proses endositosis. Enzim utama yang berperan adalah insulin
protease, suatu enzim di membran sel yang mengalami internalisasi bersama insulin.7,8
Efek insulin pada berbagai jaringan:7,8
- Jaringan Adiposa
Meningkatkan masuknya glukosa
Meningkatkan sintesis asam lemak
Meningkatkan sintesis gliserol fosfat
Meningkatkan pengedapan trigleserida
Mengaktifkan lipoprotein lipase
Menghambat lipase peka hormone
Meningkatkan ambilan K+
- Hati
Menurunkan ketogenesis
Meningkatkan sistesis protein
Meningkatkan sintesis lemak
Menurunkan pengeluaran glukosa akibat penurunan glukonegenesis dan
peningkatan sisntesis glukosa
Pada orang normal, pankreas mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan
jumlah insulin yang dihasilkan dengan intake karbohidrat, tetapi pada penderita
diabetes fungsi pengaturan ini hilang sama sekali.
Glukagon
Molekul glukagon adalah polipepida rantai lurus yang mengandung 29 residu
asam amino dan memiliki molekul 3485. Glukagon merupakan hasil dari sel-sel alfa,
yang mempunyai prinsip aktivitas fisiologis meningkatkan kadar glukosa darah.
Glukagon melakukan hal ini dengan mempercepat konversi dari glikogen dalam hati dari
nutrisi-nutrisi lain, seperti asam amino, gliserol, dan asam laktat, menjadi glukosa
(glukoneogenesis). Kemudian hati mengeluarkan glukosa ke dalam darah, dan kadar
gula darah meningkat. Sekresi dari glukagon secara langsung dikontrol oleh kadar
gula darah melalui sistem feed-back negative. Ketika kadar gula darah menurun
sampai di bawah normal, sensor-sensor kimia dalam sel-sel alfa dari pulau
Langerhans merangsang sel-sel untuk mensekresikan glukagon. Ketika gula darah
11
meningkat, tidak lama lagi sel-sel akan dirangsang dan produksinya diperlambat. Jika
untuk beberapa alasan perlengkapan regulasi diri gagal dan sel-sel alfa mensekresikan glukagon
secara berkelanjutan, hiperglikemia (kadar gula darah yang tinggi) bisa terjadi.
Olahraga dan konsumsi makanan yang mengandung protein bisa meningkatkan kadar
asam amino darah juga menyebabkan peningkatan sekresi glukagon. Sekresi glukagon
dihambat oleh GHIH (somatostatin).
Glukagon kehilangan aktivitas biologiknya
apabila diperfusi melewati hati atau apabila
di inkubasi dengan ekstrak hati, ginjal atau
otot. Glukagon juga di inaktifkan oleh
inkubasi dengan darah. Indikasinya ialah
bahwa glukagon dihancurkan oleh system
enzim yang sama dengan system yang
menghancurkan insulin dan protein-protein
lain.7,8
SomatostatinSomatostatin merupakan polipeptida dengan
14 asam amino dan berat molekul 1640 yang dihasilkan di sel-sel D langerhans.
Hormon ini juga berhasil diisolasi di hypothalamus, bagian otak lainnya dan saluran
cernah. Sekresi somotostatin ditingkatkan oleh :7,8
1. meningkatnya konsentrasi gula darah.
2. meningkatnya konsentrasi asam amino,
3. meningkatnya konsentrasi asam lemak, dan
4. Meningkatnya konsentrasi beberapa hormon saluran cerna yang dilepaskan pada
saat makan
Somatostatin mempunyai efek inhibisi terhadap sekresi insulin dan glukagon.
Hormon ini juga mengurangi motilitas lambung, duodenum dan kandung empedu.
Sekresi dan absorbsi saluran cerna juga dihambat. Selain itu somatostatin
menghambat sekresi hormon pertumbuhan yang dihasilkan hipofise anterior.
Pankreas polipeptida
12
Hormon ini terdiri dari 36 asam amino dengan berat molekul 4200. Sampai
saat ini proses sintesanya belum jelas. Sekresinya dipengaruhi oleh hormon
kolinergik, dimana konsentrasinya dalam plasma menurun setelah pemberian
atropine. Sekresi juga menurun pada pemberian somatostatin dan glukosa intravena.
Sekresinya meningkat pada pemberian protein, puasa, latihan fisik dan keadaan
hipoglikemia akut.7,8
Metabolisme Xenobiotik
Xenobiotik berasal dari bahasa Yunani: Xenos yang artinya asing. Xenobiotik adalah
zat asing yang masuk dalam tubuh manusia. Contoh: obat obatan, insektisida, zat kimia
tambahan pada makanan (pemanis, pewarna, pengawet) dan zat karsinogen lainya.
Xenobiotik umumnya tidak larut air, sehingga kalau masuk tubuh tidak dapat diekskresi.
Untuk dapat diekskresi xenobiotik harus dimetabolisme menjadi zat yang larut, sehingga bisa
diekskresi. Organ yang paaling berperan dalam metabolisme xenobiotik adalah hati. Ekskresi
xenobiotik melalui empedu dan urin.9,10
Metabolisme xenobiotik dibagi 2 fase:
Fase Hidroksilasi Fase hidroksilasi adalah fase mengubah xenobiotik aktif menjadi inaktif, oleh enzim
Mono oksidase atau Sitokrom P450. Enzim Sitokrom P450 terdapat banyak di
Retikulum Endoplasma. Fungsi enzim ini adalah sebagai katalisator perubahan
Hidrogen (H) pada xenobiotik menjadi gugus Hidroksil (OH). Reaksi Hidroksilasi oleh
enzim Sitokrom P450 adalah sbb: RH + O2 → R-OH + H2O.9,10
Sitokrom P450 merupakan hemoprotein seperti Hemoglobin, banyak terdapat pada
membran retikulum endoplasma sel hati. Pada beberapa keadaan produk hidroksilasi
bersifat mutagenik atau karsinogenik.9,10
Fase KonjugasiFase konjugasi adalah fase mereaksikan xenobiotik inaktik dengan zat kimia
tertentu dalam tubuh menjadi zat yang larut, sehingga mudah diekskresi baik lewat
13
empedu maupun urin. Zat dalam tubuh yang biasa dipergunakan untuk proses konjugasi
adalah: asam glukoronat, sulfat, acetat, glutation atau asam amino tertentu.
Glukuronidasi adalah proses menkonjugasi xenobiotik dengan asam glukorunat,
dengan enzim glukuronil transferase. Xenobiotik yang mengalami glukorunidasi adalah
asetilaminofluoren (karsinogenik), anilin, asam benzoat, meprobamat, fenol dan
senyawa steroid.9,10
Sulfasi adalah proses konjugasi xenobiotik dengan asam sulfat, dengan enzim
sulfotransferase. Xenobiotik yang mengalami sulfasi adalah: alkohol, arilamina, fenol
Konjugasi dengan Glutation, yang terdiri dari tripeptida (glutamat, sistein, glisin) dan
biasa disingkat GSH, menggunakan enzim glutation S-transferase atau epoksid
hidrolase. Xenobiotik yang berkonjugasi dengan GSH adalah xenobiotik elektrofilik
(karsinogenik).
Metabolisme xenobiotik kadang disebut proses detoksifikasi, tetapi istilah ini
tidak semuanya benar, sebab tidak semua xenobiotik bersifat toksik. Respon
metabolisme xenobiotik mencakup efek farmakologik, toksik, imunologik dan
karsinogenik.9,10
Kesimpulan
Hati terletak sebagian besar di rongga abdomen kanan atas. Pankreas merupakan
suatu organ berupa kelenjar dengan panjang dan tebal sekitar 12,5 cm dan tebal + 2,5 cm
(pada manusia). Hati menghasilkan empedu yang kemudian zat yang dieksresi ke empedu
adalah pigmen bilirubin yang berwarna kuning-kehijauan. Bilirubin adalah hasil akhir dari
pemecahan hemoglobin. Dari pembahasan yang telah dijelaskan bahwa gangguan fungsi hati
bisa disebabkan karena perubahan mekanisme kerja hati, pankreas dan empedu.
14
DAFTAR PUSTAKA
1. Snell RS. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Edisi 6. Jakarta: EGC;
2006.p.148-52.
2. Evelyn C. Anatomi dan fisiologis untuk paramedis. Jakarta: PT.Gramedia; 2009.
3. Netter F. Atlas of Human Anatomy. USA: Saunders Elsevier. 2011.
4. Faiz, Omar, dkk. At a Glance Anatomi. Erlangga: Jakarta. 2005.
5. Junqueira LC, Carneiro J. Histologi dasar. Edisi ke-10. jakarta: EGC; 2007.
6. Idrus, Alwi dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid I Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan
IPD FKUI.2006.
7. Ganong, W.F. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.2008.
8. Guyton A. C., Hall J. E. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta : EGC.2008.
9. Poedjiadi, Supriyanti. Dasar-Dasar Biokimia. Bandung: UI Press.2007.
10. Harjasasmita. Ikhtisar Biokimia Dasar B. Jakarta: FKUI.2005.
15