Download - Halaman129-140 Ros
Zulfikar Rizki Maulida, Raymond Bahana, Sistem Informasi Apotek ‘…’129
SISTEM INFORMASI APOTEK BERBASIS WEB
MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL
Zulfikar Rizki Maulida, Raymond Bahana
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta
ABSTRAK
Perkembangan teknologi informasi telah memicu munculnya bermacam program sistem
informasi. Hal tersebut ditandai dengan semakin meningkatnya penggunaan komputer dalam
menangani pengolahan informasi berbasis komputerisasi. Saat ini, khususnya di Indonesia, tidak
banyak apotek yang menggunakan sistem informasi berbasis web. Dengan adanya Sistem Informasi
Apotek Berbasis Web, diharapkan dapat mempermudah pengguna dalam memperoleh pelayanan dari
apotek dan informasi tentang produk kesehatan. Perancangan dan pembuatan aplikasi website
menggunakan PHP dan MySQL. Berdasarkan pengujian yang dilakukan, aplikasi Sistem Informasi
Apotek Berbasis Web Menggunakan PHP dan MySQL berjalan sesuai dengan perancangan.
Kata kunci: PHP, MySQL, Sistem Informasi Apotek
ABSTRACT
Information technology development has stimulated the development of many information
systems. It is marked by the increasing use of computer-based information processing. Nowadays,
especially in Indonesia is not a lot of pharmacies that use a web-based information systems. A web-
based pharmacy information systems, is expected to facilitate users in obtaining services from
pharmacies and information about health products. This website is designed and developed using
PHP and MySQL. Application of Web-Based Pharmacy Information System Using PHP and MySQL
is tested and run in accordance with design
Keyword : PHP, MySQL, pharmacy information system
I PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi saat ini sudah cukup maju,
khususnya teknologi informasi telah
mengalami perkembangan yang sangat
pesat. Komputer dan aplikasi yang
beragam juga makin dapat dinikmati
oleh banyak pengguna. Salah satu
aplikasi yang mulai banyak digunakan
adalah aplikasi yang mampu menangani
pengolahan data.
Salah satu bentuk pengolahan
informasi berbasis komputerisasi adalah
dengan menggunakan aplikasi web.
Aplikasi web berkembang seiring
dengan pesatnya perkembangan
teknologi internet. Dengan menggu-
nakan teknologi internet dapat
membantu dalam kemudahan serta
kecepatan pengiriman, penyampaian dan
penerimaan informasi, sehingga telah
130 JURNAL ELEKTRO, Vol. 4, No. 2, Oktober 2011: 129-140
memicu perkembangan program aplikasi
yang cukup membantu di bidang
farmasi, khususnya apotek.
Program aplikasi ini dapat
membantu apoteker untuk mengetahui
jalannya sirkulasi obat, dan membantu
konsumen melakukan transaksi
pembelian produk.
Untuk mendukung pembuatan
aplikasi ini maka digunakan bahasa
pemrograman Personal Home Page
Hypertext Preprocessor (PHP) dan
MySQL. PHP adalah salah satu bahasa
pemrograman yang berjalan dalam
sebuah web server, dan berfungsi
sebagai pengolah data pada sebuah
server. MySQL adalah program
pengolahan basisdata yang handal dalam
menangani basisdata dalam jumlah
besar.
II DASAR TEORI
A Pengertian Apotek
Menurut Peraturan Menteri
Kesehatan No. 922/MenKes/Per/X/1993
yang menyatakan bahwa apotek adalah
suatu tempat dilakukannya pekerjaan
kefarmasian dan penyaluran obat kepada
masyarakat. Menurut peraturan ini,
pengelolaan apotek meliputi:
1. Pembuatan, pengelolaan, peracikan,
pengubahan bentuk, pencampuran,
penyimpanan, dan penyerahan obat.
2. Pengadaan, penyimpanan, penya-
luran dan penyerahan perbekalan
farmasi lainnya.
3. Pelayanan informasi mengenai
perbekalan farmasi.
Peraturan ini menekankan
pengabdian seorang apoteker sebagai
seorang profesional yang bertanggung
jawab penuh terhadap pengelolaan
apotek. Apoteker sebagai pengelola
apotek wajib menyediakan, menyimpan,
dan menyerahkan perbekalan farmasi
serta memusnahkan perbekalan farmasi
yang tidak dapat dan dilarang
dipergunakan lagi dengan cara dibakar,
ditanam, atau dengan cara lain yang
telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal
Pengawasan Obat dan Makanan (Dirjen
POM). Dengan demikian, diharapkan
pelayanan obat kepada masyarakat akan
lebih terjamin keamanan dan kualitasnya
[11].
B PHP
PHP dikenal sebagai sebuah bahasa
scripting yang menyatu dengan tag
HTML, dieksekusi oleh server, dan
digunakan untuk membuat halaman web
yang dinamis. Dengan menggunakan
PHP, maka maintenance suatu situs web
menjadi lebih mudah, karena proses
pemeliharaan data dapat dilakukan
dengan menggunakan script PHP [1].
C MySQL
MySQL merupakan perangkat lunak
basisdata yang termasuk paling populer
dalam lingkungan Unix. Kepopuleran
ini ditunjang karena performansi query
dari basisdata yang sangat cepat dan
jarang bermasalah dalam mengolah data.
Bahasa yang digunakan pada basisdata
adalah sebagai berikut [6]:
1. Data Definition Language (DDL)
2. Data Manipulation Language
(DML).
D XAMPP
Apache, MySQL, PHP, dan Perl
(XAMPP) adalah perangkat lunak open
source, yang mendukung banyak sistem
operasi, dan merupakan kompilasi dari
beberapa program. Fungsinya adalah
sebagai server yang berdiri sendiri
(localhost), yang terdiri dari program
Apache HTTP server, basisdata MySQL
dan penerjemah bahasa yang ditulis
dengan bahasa pemrograman PHP, dan
Perl [4].
Zulfikar Rizki Maulida, Raymond Bahana, Sistem Informasi Apotek ‘…’131
E JQGrid
Jquery Grid (JQGrid) adalah
perangkat lunak open source yang
mengolah komponen grid untuk bahasa
pemrograman ASP.net dan PHP.
Dengan adanya JQGrid maka
pengolahan Jquery akan menjadi lebih
mudah, karena cukup memanggil fungsi
JQGrid sesuai kebutuhan pengolahan
grid, tanpa harus membuat beberapa
baris Jquery yang lebih kompleks [12].
III PERANCANGAN SISTEM
Perancangan sistem informasi
apotek didasarkan pada fungsi
utamanya, yaitu memberikan
kemudahan dalam pengoperasian oleh
pengguna untuk memperoleh informasi
seputar bidang farmasi secara cepat dan
akurat. Diagram alir sistem informasi
apotek dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1 Diagram alir sistem informasi apotek
132 JURNAL ELEKTRO, Vol. 4, No. 2, Oktober 2011: 129-140
Pada sistem informasi ini terdapat
enam macam tingkatan pemakai, yaitu:
1. Tamu, merupakan tingkatan
terendah dan jumlah layanan yang
dapat diaksesnya juga paling sedikit,
yaitu hanya dapat melihat-lihat
tampilan awal dan pembelian produk
di apotek, namun tanpa dapat
mengakses pembelian produk.
2. Konsumen, merupakan tingkatan
kedua yang dapat melihat tampilan
pembelian produk dan dapat
melakukan pembelian produk.
3. Kasir, merupakan tingkatan ketiga
memiliki akses:
a. Modul transaksi.
b. Tampilan pembelian produk.
4. Bagian keuangan, merupakan
tingkatan keempat, yaitu:
a. Tampilan data pembelian produk
b. Tampilan data penjualan produk
tanpa resep, dan data penjualan
produk dengan resep.
5. Apoteker dan asisten apoteker,
merupakan tingkatan kelima dan
dapat melakukan beberapa layanan,
yaitu:
a. Modul Master yang terdiri dari
registrasi produk, registrasi
kategori produk, registrasi
golongan produk, data produk,
data distributor, data konsumen,
data dokter, dan data pembelian
produk.
b. Modul laporan yang terdiri dari
stok, pembelian, daftar produk
kedaluarsa, produk hilang,
produk rusak dan bukti
pembelian obat.
6. Administrator/Owner, merupakan
tingkatan tertinggi dan mendapatkan
seluruh layanan program aplikasi ini,
yaitu: seluruh tampilan tamu,
konsumen, kasir, bagian keuangan,
asisten apoteker, dan apoteker.
A Perancangan dan Pembuatan
sistem penjualan dan pembelian
produk Pada subbab ini, akan dijelaskan
sistem penjualan dan pembelian produk
di apotek, yang dilakukan secara online
A.1 Sistem penjualan produk
Pengguna harus login terlebih
dahulu, agar dapat melakukan
pembelian produk apotek. Apabila
pengguna belum memiliki account,
maka pengguna diharapkan registrasi
terlebih dahulu. Jika pengguna sudah
login, maka pembeli dapat melakukan
pemesanan produk. Pada tahap
pemesanan produk, pengguna harus
mengisi suatu form, apabila sudah sesuai
persyaratan yang ada di form tersebut,
maka pembeli dapat melakukan
pemesanan produk.
A.2 Sistem pembelian produk
Pada tahap ini hanya apoteker dan
pemilik apotek saja yang dapat
melakukan pembelian produk. Sebelum
melakukan pembelian obat, biasanya
asisten apoteker memeriksa persediaan
produk. Apabila persediaan produk
sudah menipis, biasanya asisten
apoteker melakukan pengajuan
pengadaan produk. Apabila apoteker
sudah menyetujuinya, maka apoteker
akan melakukan pemesanan obat ke
distributor.
B Perancangan dan Pembuatan
Sistem Pemeliharaan Data
Tampilan pemeliharaan data terdiri
dari: pemeliharaan data barang, data
pelanggan, data distributor, dan
karyawan. Administrator dan pemilik
apotek dapat mengakses seluruh
tampilan pemeliharaan data apotek.
Apoteker dan asisten apoteker hanya
dapat mengakses tampilan pemeliharaan
data barang dan data pelanggan,
Zulfikar Rizki Maulida, Raymond Bahana, Sistem Informasi Apotek ‘…’133
Sedangkan kasir dan pelanggan umum
tidak dapat mengakses seluruh tampilan
pemeliharaan data apotek.
C Perancangan dan Pembuatan
Basisdata Sistem Informasi Apotek Dalam perancangan basisdata ini,
dibuatlah 17 tabel untuk mendukung
sistem pembelian, penjualan, dan modul
pemeliharaan data. Tabel dimaksud
yaitu tabel produk, kategori, golongan,
karyawan, distributor, pelanggan,
penjualan, detail_penjualan, temp_
penjualan, history kesehatan, komentar,
dokter, retur_pembelian, retur_
penjualan, pembelian, detail_
pembelian, dan temp_pembelian.
D Perancangan dan Pembuatan
Aplikasi Laporan pada Apotek
Setelah mendapatkan rancangan
sistem pembelian, penjualan,
pemeliharaan data, dan basisdata yang
digunakan, maka dapat dilakukan
perancangan laporan yang dibutuhkan
apotek tersebut. Terdapat 12 jenis
laporan yang dibutuhkan dalam
pembuatan sistem informasi apotek,
yaitu, laporan penjualan produk tanpa
resep, penjualan produk dengan resep,
rekap penjualan, pembelian produk,
margin penjualan, hutang, produk
kedaluarsa, produk hilang, produk rusak,
stok produk, retur pembelian, dan retur
penjualan. Gambar 2 menunjukkan
diagram relasional sistem informasi
apotek.
IV PENGUJIAN SISTEM
Pengujian Sistem Informasi Apotek
ini dilakukan dengan menggunakan
processor Intel Pentium 4 3000 MHz
dan memiliki memori 1024 MB.
Komputer ini dilengkapi dengan sistem
operasi windows XP service pack 3,
perangkat lunak XAMPP versi 1.7.2,
dan browser Firefox 5.0 sebagai
perancangan dan pembuatan program
Sistem Informasi Apotek. Pengujian
dilakukan dengan tahap menampilkan
tampilan awal website apotek. Tampilan
awal website ditunjukkan pada Gambar
3.
A Pengujian Sistem Penjualan
Produk Apotek
Pengujian dilakukan dengan cara
menuju ke halaman penjualan produk.
Pengguna akan mendapat pesan tidak
dapat melakukan pembelian,
dikarenakan belum melakukan login
terlebih dahulu.
Apabila pengguna ingin login, tapi
belum memiliki account, maka harus
registrasi terlebih dahulu di halaman
registrasi. Setelah pengguna mendaftar
di website tersebut, maka langsung
diarahkan menuju halaman anggota.
Apabila pengguna sudah memiliki
account, pengguna dapat langsung login
di halaman login, untuk menuju ke
halaman anggota. Pada saat eksekusi
halaman login, sistem akan membaca
kode pengguna, apakah pengguna
sebagai tamu, anggota, kasir, bagian
keuangan, asisten apoteker atau
apoteker, atau administrator. Setelah
proses eksekusi login, pengguna akan
diarahkan menuju halaman yang sesuai
dengan jabatannya. Tampilan halaman
registrasi ditunjukkan pada Gambar 4,
dan Tampilan halaman login
ditunjukkan pada Gambar 5.
134 JURNAL ELEKTRO, Vol. 4, No. 2, Oktober 2011: 129-140
Gambar 2 Diagram relasional sistem informasi apotek
Zulfikar Rizki Maulida, Raymond Bahana, Sistem Informasi Apotek ‘…’ 135
Gambar 3 Halaman awal website apotek
Gambar 4 Halaman registrasi
Gambar 5 Halaman login
Setelah pengguna login, maka
pengguna dapat melakukan pembelian
produk apotek. Jika pengguna sudah
menentukan produk apa yang ingin
dibeli, pengguna dapat menekan tombol
beli. Setelah pengguna menekan tombol
beli, maka produk yang diinginkan akan
masuk ke dalam keranjang belanja. Pada
saat produk masuk ke keranjang belanja,
maka tabel temp_penjualan dalam basis-
data akan terisi. Tampilan halaman beli
produk ditunjukkan pada Gambar 6, dan
halaman keranjang belanja ditunjukkan
pada Gambar 7.
Setelah pengguna selesai menentu-
kan produk yang ingin dibeli, pengguna
dapat menekan tombol selesai belanja.
Pada saat pengguna menekan tombol
selesai belanja, pengguna diarahkan
menuju halaman simpan transaksi. Di
halaman simpan transaksi akan
ditampilkan seluruh produk yang
pengguna pesan. Begitu pengguna sudah
berada di halaman simpan transaksi,
maka isi keranjang belanja dan tabel
temp_penjualan akan dikosongkan.
Informasi data yang berada di dalam
temp_penjualan akan disimpan dalam
tabel penjualan dan tabel
detail_penjualan. Tampilan halaman
simpan transaksi ditunjukkan pada
Gambar 8, isi tabel temp_penjualan
ditunjukkan pada Gambar 9, isi tabel
penjualan ditunjukkan pada Gambar 10,
dan isi tabel detail_penjualan
ditunjukkan pada Gambar 11.
Gambar 6 Halaman beli produk apotek
136 JURNAL ELEKTRO, Vol. 4, No. 2, Oktober 2011: 129-140
Gambar 7 Halaman keranjang belanja
Gambar 8 Halaman simpan transaksi
Gambar 9 Isi tabel temp_penjualan
Gambar 10 Isi tabel penjualan
Gambar 11 Isi tabel detail_penjualan
Pada saat proses simpan transaksi
telah selesai, maka sistem masih
menganggap status pemesanan adalah
“BARU”, sedangkan transaksi produk
secara online dinyatakan selesai apabila
status pemesanan adalah “SELESAI”.
Untuk dapat mengubah status
pemesanan, bagian keuangan akan
memeriksa apakah konsumen sudah
mentransfer sejumlah uang ke rekening
yang disepakati oleh konsumen dan
apotek, dengan nilai transfer sesuai
dengan harga produk yang dipesan. Jika
sudah, maka bagian keuangan atau kasir
akan mengubah nilai status pesan pada
halaman detail pesan. Jika status pesan
sudah bernilai “SELESAI”, maka stok
produk yang dibeli konsumen akan
berkurang, dan nilai field terjual pada
tabel produk akan bertambah sesuai
dengan jumlah produk yang dibeli
konsumen. Tampilan halaman detail
pesan ditunjukkan pada Gambar 12 dan
Gambar 13.
Gambar 12 Halaman detail pesan bag. 1
Gambar 13 Halaman detail pesan bag. 2
Penjualan produk apotek pada
Sistem Informasi Apotek, tidak hanya
melakukan transaksi melalui website
Zulfikar Rizki Maulida, Raymond Bahana, Sistem Informasi Apotek ‘…’ 137
saja, namun dapat pula melakukan
transaksi di tempat atau di apotek yang
bersangkutan. Dengan adanya modul
kasir, maka konsumen dapat melakukan
transaksi di apotek.
Pada modul kasir, kasir akan
memasukkan nilai barcode pada
textfield yang telah disediakan. Nilai
barcode harus sesuai dengan produk
yang konsumen pesan. Jika nilai
barcode yang dimaksud sudah diproses,
maka pada modul kasir akan tampil
produk yang konsumen maksud, dan
tabel temp_penjualan pada basisdata
akan terisi sesuai dengan produk yang
konsumen pesan. Jika kasir mengisi
textfield uang pembayaran dan menekan
tombol F4 pada keyboard, maka sistem
akan memroses penjualan produk. Jika
uang pembayaran kurang, sistem akan
menampilkan pesan uang pembayaran
kurang.
Jika uang pembayaran sudah sesuai
dengan total harga produk apotek,
sistem akan menampilkan struk belanja,
dan tabel penjualan dan detail_penjualan
akan terisi, sedangkan tabel
temp_penjualan akan dikosongkan. Pada
tampilan struk, jika menekan tombol
enter, maka struk akan dicetak melalui
printer. Modul kasir ditunjukkan pada
Gambar 14 dan struk belanja
ditunjukkan pada Gambar 15.
Gambar 14 Modul kasir
Gambar 15 Tampilan struk belanja
B Pengujian Sistem Pembelian
Produk Apotek
Pengujian dilakukan dengan cara
menuju ke halaman pembelian produk.
Tampilan pembelian produk hanya bisa
diakses oleh pemilik, administrator,
apoteker, dan asisten apoteker saja.
Modul ini bertujuan mencatat pembelian
produk yang sudah dipesan ke
distributor dan disetujui oleh pemilik
apotek dan apoteker melalui form
pemesanan produk. Gambar tampilan
pembelian produk ditunjukkan pada
Gambar 16.
Gambar 16 Halaman pembelian produk
Pada tampilan pembelian produk,
tombol proses bertujuan untuk
memasukkan produk apa saja yang
sudah dibeli ke dalam keranjang
pembelian. Saat keranjang belanja terisi,
maka tabel temp_pembelian terisi sesuai
dengan isi keranjang pembelian. Apabila
138 JURNAL ELEKTRO, Vol. 4, No. 2, Oktober 2011: 129-140
tombol simpan ditekan, maka sistem
akan memeriksa apakah data sudah terisi
dengan benar atau belum. Jika belum
akan muncul tampila pesan error, jika
sudah terisi dengan benar, maka seluruh
data di halaman pembelian produk akan
disimpan di tabel detail_pembelian dan
tabel pembelian.
C Pengujian Sistem Pemeliharaan
Data Apotek
Pengujian dilakukan dengan cara
menuju ke halaman pemeliharaan data.
Pada pemeliharaan data produk, jika
memilih salah satu baris pada tabel dan
menekan tombol insert, maka akan
muncul jendela baru yang menampilkan
form insert produk. Jika tombol submit
ditekan, maka query insert dijalankan
sesuai dengan index primary, seluruh
foreign key dan hasil masukan dari form
insert produk, isi tabel produk akan
bertambah sesuai dengan form insert
produk. Tampilan insert produk
ditunjukkan pada Gambar 17. Jika
tombol delete ditekan, isi baris yang
sesuai dengan index primary pada tabel
produk akan dihapus. Jika tombol
update ditekan, akan muncul tampilan
update produk. Jika tombol submit
ditekan, maka sistem akan meng-update
isi baris yang sesuai dengan index
primary dan isi form update produk.
Pada pemeliharaan data karyawan,
pelanggan, dan distributor, sistem
melakukan proses yang sama dengan
pemeliharaan data produk, hanya saja
tabel yang diproses pada pemeliharaan
data karyawan adalah tabel karyawan,
tabel yang diproses pada pemeliharaan
data pelanggan adalah tabel pelanggan,
dan tabel yang diproses pada
pemeliharaan data distributor adalah
tabel distributor. Tampilan update
pemeliharaan data pelanggan
ditunjukkan pada Gambar 18.
Gambar 17 Tampilan insert data produk
Gambar 18 Tampilan update
pemeliharaan data pelanggan
D Pengujian Sistem Aplikasi
Laporan pada Apotek
Pengujian dilakukan dengan cara
menuju ke halaman laporan apotek.
Pada halaman laporan, maka akan
ditampilkan beberapa link yang menuju
ke masing-masing laporan yang
dibutuhkan. Laporan dapat disajikan
dalam bentuk file xls atau pdf.
Laporan rekap penjualan berisi
informasi seluruh produk yang terjual,
karyawan yang menjual, tanggal dan
jam terjadinya penjualan produk.
Laporan rekap pembelian, berisi
informasi seluruh produk yang dibeli
oleh apotek, karyawan yang
memasukkan data pembelian, tanggal
Zulfikar Rizki Maulida, Raymond Bahana, Sistem Informasi Apotek ‘…’ 139
dan jam terjadinya input data pembelian
produk.
Laporan rekap penjualan tanpa
resep, berisi informasi seluruh penjualan
produk apotek tanpa resep, karyawan
yang menjual, tanggal dan jam
terjadinya penjualan. Laporan rekap
penjualan produk tanpa resep dalam
bentuk xls ditunjukkan pada Gambar 19.
Laporan rekapitulasi penjualan
menggunakan resep, berisi informasi
seluruh penjualan produk apotek yang
harus menggunakan resep, karyawan
yang menjual, tanggal dan jam
terjadinya penjualan.
Laporan stok produk, berisi
informasi stok seluruh produk yang
dijual di apotek.
Laporan margin penjualan, berisi
informasi keuntungan yang diperoleh
dari seluruh penjualan produk apotek.
Laporan hutang, berisi informasi
hutang apotek ke distributor, dan
karyawan yang memasukkan data.
Laporan produk kedaluarsa, berisi
informasi produk apotek yang sudah
kedaluarsa. Jika tanggal expire sudah
sama dengan tanggal pada server, maka
secara otomatis nilai field kedaluarsa
pada tabel produk akan bertambah satu,
dan field stok pada tabel produk akan
berkurang satu.
Laporan produk hilang, berisi
informasi produk apotek yang hilang,
karyawan yang memasukkan data,
tanggal dan jam terjadinya input data.
Apoteker bertanggung jawab
memasukkan data produk hilang pada
form registrasi produk hilang. Ketika
form tersebut diproses, jumlah hilang
pada tabel produk akan bertambah, dan
jumlah stok pada tabel produk akan
berkurang.
Laporan produk rusak, berisi
informasi produk apotek yang rusak,
karyawan yang memasukkan data,
tanggal dan jam terjadinya input data.
Apoteker bertanggung jawab
memasukkan data produk rusak pada
form registrasi produk rusak. Ketika
form tersebut diproses, jumlah rusak
pada tabel produk akan bertambah, dan
jumlah stok produk pada tabel produk
akan berkurang.
Laporan retur pembelian, berisi
informasi seluruh produk yang
dikembalikan ke distributor, dan
karyawan yang memasukkan data.
Apoteker bertanggung jawab
memasukkan data produk yang
dikembalikan ke distributor pada form
registrasi retur pembelian. Ketika form
tersebut diproses, jumlah stok pada tabel
produk akan berkurang.
Laporan retur penjualan, berisi
informasi seluruh produk yang
dikembalikan ke apotek, dan karyawan
yang memasukkan data. Kasir
bertanggung jawab memasukkan data
produk yang dikembalikan ke apotek
pada form registrasi retur penjualan.
Ketika form tersebut diproses, jumlah
stok pada tabel produk akan bertambah.
Gambar 19 Laporan rekap penjualan
produk tanpa resep dalam
bentuk file xls
V SIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil pengujian sistem, seluruh
fitur yang terdapat di dalam
perancangan dapat berjalan dengan
140 JURNAL ELEKTRO, Vol. 4, No. 2, Oktober 2011: 129-140
benar. Seluruh data yang diuji coba
dapat disimpan, diambil, diubah dengan
benar pada basisdata.
Saran untuk aplikasi ini adalah agar
aplikasi ini dapat dilakukan pembayaran
secara online.
VI. DAFTAR PUSTAKA
[1] Hakim, Lukmanul. 2009. Trik
Rahasia Master PHP
Terbongkar Lagi. Yogyakarta:
Loko Media.
[2] Holzschiag, M.E. 2001. Special
Edition using XHTML.
Indianapolis: Que Publishing.
[3] http://www.iptek.net.id/ind/.
2010. Sentra Informasi IPTEK.
diakses 29 Juni 2010.
[4] Implementasi PP 51 Tahun 2009
tentang Pekerjaan Kefarmasian.
http://www.hukor.depkes.go.id /?art=44.2010, diakses 29 Juni
2010.
[5] Kadir, Abdul. 2009. Mastering
Ajax dan PHP. Yogyakarta:
Penerbit Andi.
[6] Kroenke, M.D. 2006. Database
Processing: Fundamental,
Design & Implementation. New
Jersey: Pearson Education.
[7] MADCOMS. 2009. Aplikasi
Program PHP+MySQL untuk
Membuat Website Interaktif.
Yogyakarta: Penerbit Andi.
[8] Maxfield, W. 2001. MySQL and
PHP from Scratch. Indianapolis:
Que.
[9] Siswoutomo, Wiwit. 2007.
Fundamental of PHP Security!.
Jakarta: PT Elex Media
Komputindo Kelompok
Gramedia.
[10] Smith, Tony. 2001. Pertolongan
Pertama Dokter di Rumah Anda.
Jakarta: Dian Rakyat.
[11] Tamtomo, Susilo. 2006. Analisis
dan Perancangan Sistem
Informasi Manajemen Apotek
Sendang Bunda. Tugas Akhir.
Jakarta: Fakultas Teknik Unika
Atma Jaya.
[12] www.trirand.net/default.aspx.
2011. JQGrid Grid Component
for ASP.NET & PHP.
www.trirand.net/default.aspx,
diakses 5 Juli 2011.