Download - Good corporate governance
CORPORATE GORVERNANCEBADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
TINJAUAN SINGKAT CORPORATE GORVERNANCE
APAKAH GCG ITU??
ACCEPTABLE
OBEY THE LAW
VALUE CREATION
GOOD
APAKAH GCG ITU?? (lanjutan)
CORPORATE GORVERNANCE
TATA KELOLA PERUSAHAAN
PENGERTIANCorporate Gorvernance Merupakan Suatu Proses dan Struktur yang Digunakan oleh Organ BUMN untuk Meningkatkan Keberhasilan Usaha dan Akuntabilitas Perusahaan Guna Mewujudkan Nilai Pemegang Saham dalam Jangka Panjang dengan Memperhatikan Stakeholder Lainnya, Berlandaskan Peraturan Perundangan dan Nilai-nilai Etika
(SK MENTERI BUMN No. Kep-117/M-MBU/2002)
Cara-cara Mengelola Perusahaan yang Baik yang Bertanggungjawab Kepada Pemilik (Para Pemegang Saham) dan Para Pemegang Kepentingan (Stakeholders)
(Prof. DR. Emil Salim)
CG Sebagai Proses dan Struktur yang Diterapkan dalam Menjalankan Perusahaan Dengan Tujuan Utama Meningkatkan Nilai Pemegang Saham dalam Jangka Panjang Dengan Tetap Memperhatikan Kepentingan Stakeholders Lainnya
(The Indonesian Institute for Corporate Gorvernance)
PENGERTIAN (CONCLUSION)
PENGATURAN, CARA, SISTIM, DAN
MEKANISME SECARA FISIK
HUBUNGAN ANTAR PARA
STAKEHOLDER
HARD
DEFINIT
ION
PERSPEKTIF LAIN
DALAM PERSPEKTIF LEBIH LUAS GCG PERLU DIDEFINISIKAN DALAM KAITANNYA DENGAN KEMAUAN UNTUK MELAKUKAN BISNIS SECARA JUJUR DAN TERBUKA BAGI PARA PELAKU CG
KOMITMEN, ATURAN MAIN, SERTA
PRAKTEK PENYELENGGARAAN BISNIS
SECARA SEHAT DAN BERETIKA
SOFT
DEFINITIO
N
PENGENDALIAN MANAJEMEN COSO
LINGKUNGAN PENGENDALIAN
RISK ASSESMENT
SISTIM INFORMASIDAN KOMUNIKASI
AKTIVITASPENGENDALIAN
M O
N I
T O
R I
N G
Hard Definitio
n
Soft Definition
LINGKUNGAN PENGENDALIAN COSO
& SOFT DEFINITION CG
KEDUANYA LEBIH MENEKANKAN PADA:
INTEGRITAS DAN NILAI ETIKA
KOMITMEN TERHADAP KOMPETENSI
RUANG LINGKUP CORPORATE GOVERNANCE
RUPSKomisaris/Bupati/Walikota
Direksi
Karyawan
Pemerintah
(Regulator)
Pemasok
Masyarakat
Kreditur
Pelanggan
Kelompok Lainnya
CG dalam arti luas
CG dalam arti sempit
Corporate Management
Manajer/Kabag Manajer/Kabag Manajer/Kabag
Good Corporate Governance
Corporate Governance Infrastructures
Statement of Corporate Intent,Board’s TOR and
Best Practices,Code of Ethics
•Board’s Committees•Corporate Secretary•Auditor
Manajemen
Organ Pendukung:
&Dewan Direksi
DewanKomisarisRUPS
Organ Utama:
“Aturan main”:
FOKUS
FOKUS
Shareholder value
TUJUAN PENERAPAN CG
GOOD CORPORATE GORVERNANCE
PARTISIPASI
FAIRNESS
TRANSPARANSI
AKUNTA BILITAS
INTE GRITAS
KEMAN DIRIAN
PRAKTIK GCG
ORGAN PERUSAHAAN
KINERJA & CITRA
PERUSAHAANPASAR
PERATURAN
HUKUM
MASYARAKAT
Prinsip-prinsip GCG
Final Destination
PRINSIP-PRINSIP GCG
1. Transparansi (Transparency)
2. Akuntabilitas (Accountability)
3. Keadilan (Fairness)
4. Kemandirian (Independence)
5. Integritas (Integrity)
6. Partisipasi (Participation)
TRANSPARANSI
Transparansi Mewajibkan Adanya Informasi yang Terbuka, Tepat Waktu, serta Jelas, dan Dapat Diperbandingkan yang Menyangkut Keadaan Keuangan, Pengelolaan Perusahaan, dan Kepemilikan Perusahaan
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerapan Transparansi:
Peraturan dari Lembaga yang Berwenang
Tuntutan Stakeholders
Budaya Korporasi
AKUNTABILITAS
Merupakan Kewajiban Memberikan Pertanggungjawaban Kinerja
Kepada Pihak yang Memiliki Hak atau Kewenangarn untuk Meminta
Pertanggungjawaban atau Keterangan
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerapan Prinsip Akuntabilitas:
Struktur Organisasi (Pemisahan Wewenang yang Tegas) Sistim Internal Control Sistim Administrasi dan Akuntansi Sistim Monitoring dan Evaluasi Sistim Reward and Punishment Budaya Demokrasi Tingkat Moral Individu dan Lingkungan
RESPONSIBILITAS
Merupakan Prinsip Mematuhi Peraturan
Serta Ketentuan Yang Berlaku Sebagai
Cerminan Dipatuhinya Nilai-nilai Sosial
FAIRNESSMerupakan Perlakuan yang Setara (Equal) terhadap semua pihak yang berkepentingan (stakeholders) sesuai dengan kriteria dan proporsi yang seharusnya
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerapan Prinsip Kewajaran:
Adanya Kejelasan Keseimbangan Antara Hak dan Kewajiban, Tanggung Jawab dan Wewenang yang Dapat Diterima Stakeholders
Pemberian sanksi atas tidak dipatuhinya prinsip ini
Adanya Hak Menerima Informasi yang Relevan bagi Stakeholders
Adanya Saluran Bagi Stakeholders Untuk Menyalurkan Pendapatnya
KEMANDIRIAN
KEMANDIRIAN adalah Suatu Keadaan Dimana Korporasi Bebas
dari Pengaruh-pengaruh Pemerintah (Regulator) serta Tekanan
Pihak Lainnya yang Tidak Sesuai dengan Mekanisme Korporasi
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerapan Kemandirian:
Komitmen Dewan Komisaris/Pengawas maupun Direksi
Benturan Kepentingan
INTEGRITAS
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerapan Prinsip Integritas:
Sistim Recruitment
Penegakan Hukum (Law Enforcement)
INTEGRITAS merupakan komitmen yang tinggi dari para pengurus perusahaan untuk berbuat jujur dan dilandasi dengan keyakinan yang baik untuk berbuat yang terbaik untuk kepentingan perusahaan dan para stakeholdernya
PARTISIPASI
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerapan Prinsip Kewajaran:
Kapabilitas
Budaya/Nilai-Nilai dari Perusahaan
Sistim Penghargaan
Kontrol dari Masyarakat/Pemerintah
PARTISIPASI Merupakan Keterlibatan Aktif dari Para Pelaku/Organ Perusahaan dalam Menunjang Peningkatan Nilai Perusahaan
MANFAAT PENERAPAN GCG
Peningkatan Akuntabilitas PublikAkses Sumber Modal yang Mudah dan MurahMenarik Bagi SDM yang HandalTerciptanya Keseimbangan Hub. StakeholdersDaya Tahan yang Berkelanjutan
Mekanisme Feed Back Untuk Mengukur Kinerja Memungkinkan adanya Check and BalanceSeimbangRight Sized Organization
Hasil yang Intangible
Struktur yang Baik
MANFAAT PENERAPAN GCG (lanjutan)
Perbaikan pada Perangkat-Perangkat Pengelolaan Perusahaan
Adanya Rencana Strategi Korporasi
Tersusunnya Manual Tertulis Tentang CG
Aturan Tertulis yang Menjamin Kepentingan Stockholders dan Stakeholders
Motto dan Ungkapan-Ungkapan sebagai Cita-Cita dari Lingkungan kerja yang Ideal
Pengendalian Risiko
POLA DASAR PENERAPAN GCG
MEMBANGUN KEPEDULIAN DAN KOMITMEN PEMBENTUKAN TIM KHUSUS GCG PENGKAJIAN TERHADAP KONDISI SEKARANG,
KONDISI IDEAL DAN ARAH YANG HENDAK DITEMPUH, SERTA PROGRAM JANGKA PENDEK BERTAHAP
PERUMUSAN TINDAK LANJUT PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERUBAHAN SOSIALISASI TINDAK LANJUT IMPLEMENTASI EVALUASI BERKELANJUTAN
PENERAPAN GCG PADA BUMDPROSES MANAJEMEN STRATEGI
PENERAPAN GCG BUMD
INTERNALVISI, MISIKINERJA EKONOMIKUALITAS RISK MANAGEMENTORGANISASI DAN PERSONILSISTEM PENGENDALIAN DAN APLIKASI TEKNOLOGIPOLA REMUNERASI
EKSTERNALSTATUS KEPEMILIKAN DAN SISTEM PEMBINAAN OLEH PEMERINTAHATURAN PERUNDANG-UNDANGANPRAKTIK KKN
V I S I VISI MERUPAKAN GAMBARAN YANG REALISTIS NYATA DAN MENARIK TENTANG MASA DEPAN SUATU ORGANISASI
TUJUAN VISI:MENENTUKAN HAL-HAL YANG INGIN DICAPAI PERUSAHAAN
MENGARAHKAN DAN MEMFOKUSKAN KEGIATAN PERUSAHAAN
MENYATUKAN BERBAGAI GAGASAN STRATEJIK DAN MENUMBUHKAN KOMITMEN ANGGOTA ORGANISASI
• JANGKA PANJANG• TAHAN LAMA V I S I
M I S I
Misi Merupakan PERNYATAAN yang Menetapkan Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai Oleh Perusahaan
Penjabaran Visi PerusahaanM I S I
TUJUAN (OBJEKTIF)
TARGET-TARGET YANG INGIN DICAPAI DALAM RANGKA MEWUJUDKAN VISI DAN MISI
CHALLENGING BUT ACHIEVABLE
KUANTITATIFJANGKA PENDEK DAN MENENGAH
TUJUAN FINANSIAL DAN STRATEGIS
STRATEGI
Memperhatikan Sumber Daya Organisasi serta Lingkungan yang Dihadapi
Penetapan Kebijakan
Perumusan Program Dan Kegiatan
STRATEGI (lanjutan)
STRATEGI FUNGSIONAL
STRATEGI UNIT BISNIS
STRATEGI KORPORAT
VISI
MISIFAKTOR KUNCI
PROSES MANAJEMEN STRATEGI
Praktik dan Prinsip GCG
ANALISIS
LINGKUNGAN
Visi dan Misi
Kebutuhan Strategi
Nilai-nilai dan Pengalaman Manajerial
FORMULASI
STRATEGI
Manajemen Puncak:• Visi dan Misi• Tujuan/Sasaran• Kebijakan
Manajemen Mene ngah:• Tujuan• Sasaran
Manajemen Lini:• Sasaran• Target
IMPLEMENTASI
STRATEGI
PENGENDALIAN
STRATEGI
Umpan Balik: Fungsi-Fungsi
PENETAPAN KEBIJAKAN
Faktor Kunci Keberhasilan
Sistim Pengendalian Internal
Penetapan Struktur Organisasi
Kebijakan Sumber Daya Manusia
Kebijakan Pengelolaan Risiko Usaha
Kebijakan Sistim Informasi Dan Komunikasi
Kebijakan Budaya Dan Etika Korporasi
PENGENDALIAN STRATEGI
Tiga Unsur yang Ditemukan dalam Sistim Pengendalian:
Standar yang Dapat Diterima Sudah Dibangun
Kinerja Aktual Dinilai Berdasarkan Standar Ini
Pada Saat Kinerja yang Ada Tidak Memuaskan, Maka Dibutuhkan Tindakan Manajerial (Corrective Actions) yang Tepat
PENILAIAN KINERJA
TINJAUAN INDIKATOR KINERJA DAN BALANCE SCORECARD
PENILAIAN KERJA
MENGETAHUI SEJAUH MANA STRATEGI DAN KEBIJAKAN YANG DITETAPKAN SEBELUMNYA DALAM RUPS DAPAT DIIMPLEMENTASIKAN OLEH ORGAN PERUSAHAAN TELAH BERHASIL ATAU GAGAL DALAM RANGKA PENCAPAIAN TUJUAN, VISI DAN MISI PERUSAHAAN
AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI KEPADA PARA STAKEHOLDERS DILAKUKAN DENGAN EVALUASI/AUDIT KINERJA OLEH PIHAK LUAR PERUSAHAAN
UKURAN KINERJA KEUANGAN DAN NON KEUANGAN
BALANCE SCORECARD
HAMBATAN PELAKSANAAN GCG
1. Kurangnya Pengetahuan dan Kesadaran bahwa GCG Memberi Manfaat Sangat Besar bagi Seluruh Stakeholders
2. GCG Dilaksanakan Hanya Sekedar untuk Memenuhi Ketentuan Peraturan Tanpa Mau Memahami Manfaat dari Pelaksanaan GCG
3. Belum Optimalnya Upaya untuk Menghapus Praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
4. Masih Terdapat Dewan Direksi, Komisaris dan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang Belum Memiliki Komitmen Untuk Melaksanakan GCG
PENILAIAN KINERJARUPS / Pemilik
LA
PO
RA
NAM
AN
AT
Dewan Komisaris/ Pengawas
DIREKSI
MANAJEMEN(Fungsi-fungsi / Unit-unit)
Penilaian KinerjaKorporasi / Perusahaan
Penilaian Kinerja
Fungsi-fungsi/Unit-unit
Pro
ses
Go
ve
rnan
ce
Pro
sesM
anajem
en
PENILAIAN KINERJA (lanjutan)
Metode Pengukuran Kinerja:
Output Based Management
Indikator Efisiensi dan Efektivitas
Balance Scorecard
Six Sigma
INDIKATOR KINERJA
Ukuran-ukuran (Biasanya Non Keuangan) Terhadap Perilaku Proses Dalam Mencapai Tujuan
MANFAAT INDIKATOR KINERJA
• Untuk menentukan tingkat pencapaian tujuan • Membantu pegawai mencapai tujuan organisasi • Identifikasi area/kegiatan yang perlu diperbaiki• Dasar alokasi sumber daya atau outsource kegiatan• Meningkatkan kepuasan pegawai dan pelanggan• Menunjukkan tingkat pemenuhan kewajiban Organisasi
INDIKATOR KINERJA (lanjutan)
KLASIFIKASI INDIKATOR KINERJA
INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME IMPACT
Kelemahan Model Pengukuran Kinerja
Keuangan Tradisional
Gagal menginformasikan bagaimana cara meningkatkan kinerja Tidak mampu mengenali isu-isu pokok yang menunjang kinerja Tidak mengukur aktivitas yang menciptakan nilai tambah
organisasi
Ukuran lebih bersifat retrospective dari pada proactive Mengukur hasil bukannya penyebabnya Mengorbankan yang terbaik buat organisasi untuk keberhasilan satu
bagian tertentu
Fokus jangka pendek Tidak dapat mengetahui kontribusi pegawai Tidak mengkomunikasikan visi dan misi Kurang memperhatikan kepentingan pelanggan
Implikasi ke Manajemen
“Yang diperlukan bukan sekedar Alat Pengukuran Manajemen akan tetapi sebuah kerangka yang mencakup kedua hal yaitu komunikasi strategis dan alat pengukuran Kinerja”
BALANCE SCORECARD
Keseimbangan TUJUAN JANGKA PENDEK Dengan TUJUAN JANGKA PANJANG
Ukuran EKSTERNAL (Perspektif Stakeholder dan Pelanggan) Dengan Ukuran INTERNAL (Proses Internal dan Inovasi)
Ukuran Dari HASIL MASA LALU Dengan Ukuran yang Mendorong KINERJA MASA DEPAN
PENILAIAN KINERJA YANG KOMPREHENSIF LEBIH MEMPERHATIKAN KESEIMBANGAN ANTAR BERBAGAI HAL, MISALNYA:
BALANCE SCORECARD MERUPAKAN ALAT PELENGKAP INDIKATOR KINERJA DAN INDIKATOR NON KEUANGAN
KEUNGGULAN METODE PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARD:
BALANCE SCORECARD (lanjutan)
• Mempercepat pencapaian hasil kinerja
• Fokus pada pengukuran berdampak penting
• Mudah diterapkan dan murah
• Fokus pada pelanggan
• Memberi kemudahan komunikasi pada semua pihak
• Menjembatani jarak antara strategi, pengembangan, perumusan serta pelaksanaan
• Mempercepat perubahan budaya organisasi
BALANCE SCORECARD (lanjutan)
STRATEGI PADA EMPAT PERSPEKTIF
KEUANGAN PELANGGAN
PROSES INTERNAL INOVASI/BELAJAR DAN BERTUMBUH
Model Balanced Scorecard
Customer
Stakeholder/Financial
Internal Process
Innovation/Learning
Vision & Strategy
Proses apa yang perlu
ditingkatkan untuk mempertemukan dengan harapan
-harapan pelanggan
dan stakeholders
Adakah proses inovasi untuk
memberi tambahan nilai dalam
mempertemukan dengan harapan
-harapan pelanggan
Bagaimana pelanggan
memandang Kita dan
bagaimana kita memandang
pelanggan
Bagaimana kinerja keuangan
dan pelayanan kita dilihat
Oleh stakeholders
INDIKATOR DAN PARAMETER GCG PADA BUMN/D
PENGERTIAN
INDIKATOR GCG
Adalah Ukuran Bersifat Umum Yang Merupakan Petunjuk (Representasi) Pelaksanaan Penerapan GCG Di Dalam Suatu Perusahaan Dari Aspek Tertentu
PARAMETER
Adalah Ukuran Rinci Atau Elaborasi Dari Indikator Yang Merepresentasikan Pelaksanaan Penerapan GCG Di Dalam Suatu Perusahaan
PENGKAJIAN DI LAPANGAN
KONDISI
Tingkat Pelaksanaan GCG Berdasarkan Pemenuhan Indikator GCG
Bidang-bidang Yang Memerlukan Perbaikan
KRITERIA
ParameterINDIKATOR
=100%
HASIL
PENGUKURAN DAN PENGUJIAN
VARIABEL/ATRIBUT DAN INDIKATOR /PARAMETER
KEPASTIAN HUKUM
LANDASAN PERATURAN PEUNDANG-UNDANGAN
TERTIB PENYELENGGARAAN
NEGARA
a. Pelaksanaan Fungsi Instansi
b. Renstra / RPJM
c. Renja / RKA-KL / RASK
d. IBMN / IBMD
KEPENTINGAN UMUM
TERPENUHINYA KEBUTUHAN MASYARAKAT
VARIABEL/ATRIBUT DAN INDIKATOR /PARAMETER (lanjutan)
KETERBUKAAN KEBEBASAN MEMPEROLEH INFORMASI
PROPORSIONALITAS REWARD AND PUNISHMENT
PROFESIONALITAS KOMPETENSI DAN KEMAMPUAN
AKUNTABILITAS• LAPORAN KEUANGAN
• LAKIP
PERKEMBANGAN SCORECARD
Penyempurnaan Indikator dan Parameter GCG
224 parameter 256 parameter (lama) 256 parameter (baru - TOR Kementerian BUMN 315) 160 parameter
Catatan: ada 81 parameter (kuesioner) yang dikeluarkan oleh Kementerian BUMN yang dipergunakan oleh BPKP dalam melakukan assessment (evaluasi) GCG pada BUMN
Ass / Eva
16 BUMN 5 BUMN
Ass / Eva
224 p 256 p 256 p
81 p Meneg
256 p baru
Ass / Eva Asistensi Reviu TL
256 p baru
Ass / Eva Asistensi Reviu TL
Ass / Eva Asistensi
160 p
Ass / Eva Asistensi Reviu TL Implementasi
2001 2002 2003 2004 2005 2006
Penambahan prmtr sesuai perkembangan best practices
Penyesuaian (reklasifikasi) scorecard BPKP ke scorecard Meneg BUMN
Revisi scorecard BPKP, disetujui oleh Meneg BUMN
PERKEMBANGAN PENUGASAN
Format yang digunakan sesuai dengan klasifikasi Indikator Kementrian BUMN
SCORECARD GCG 160 parameter
Berisi parameter-parameter GCG:
• mandatory • best
parctices
Digunakan sebagai parameter generik dalam assessment GCG pada BUMN (kecuali ada permintaan khusus untuk scorecard yang berbeda)
PENERAPAN GCG
CONTOH PRAKTIK GCG DALAM MANAJEMEN
KORPORASI (1) a. Komitmen dan Leadeship dari Komisaris dan
Dewan Direksi
b. Partisipasi Dari Setiap Level Dalam Proses Perencanaan Strategi Korporasi
c. Strategi, Tujuan, Sasaran, Target, Program Kerja dan Indikator Kinerja Harus Didokumentasikan dan Dikomunikasikan Untuk Memperoleh Feedback
d. Pemilihan Orang yang Bertanggungjawab Untuk Implementasi Strategi dan Program Kerja dengan Tepat
e. Menentukan Target Waktu Implementasi
f. Monitoring, Reviewing, Progress Report dan Penyesuaian Perencanaan Strategi
g. Evaluasi Secara Keseluruhan Baik Awal dan Akhir Pelaksanaan Maupun Berkala atas Target dan Program Kerja Baik Keuangan Maupun Operasional
h. Identifikasi dan Analisa Peyimpangan, Bila Perlu Tindak Lanjut
i. Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi Strategi, Kebijakan dan Program menjadi Agenda Rutin Korporasi
CONTOH PRAKTIK GCG DALAM MANAJEMEN
KORPORASI (2)
CONTOH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GCG
(1)
Pengumuman Lowongan Pekerjaan Pada Media Massa (Transparansi)
Pemanggilan Calon Karyawan Untuk Mengikuti Proses Seleksi (Akuntabilitas)
Pertimbangan Lulus Tidaknya Calon Berdasarkan Kriteria yang Sudah Ditetapkan (Fairness)
Hasil Seleksi Diumumkan Secara Terbuka (Transparansi)
PROSES REKRUITMEN KARYAWAN
CONTOH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GCG
(2)
Perusahaan Membuat Pola Karir yang Jelas untuk Setiap Karyawan (Fairness)Setiap Karyawan Memperoleh Informasi Tentang Pola Karirnya (Transparansi)Setiap Karyawan Memperoleh Kesempatan Untuk Mengikuti Program Pendidikan Untuk Pengembangan Karirnya (Fairness)Perusahaan Mengumumkan Informasi Tentang Program Pendidikan dan Pelatihan Kepada Setiap Karyawan (Transparansi)
PROGRAM PENGEMBANGAN KARIR
Setiap Transaksi Dibukukan/Dijual Sesuai Dengan Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum (Responsibilitas)
Pada Akhir Bulan Disusun Laporan Bulanan (Akuntabilitas)
Pada Akhir Tahun Disusun Laporan Keuangan (Akuntabilitas)
Laporan Keuangan Diumumkan di Media Massa (Transparansi)
PROSES PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
CONTOH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GCG
(3)
Pemilihan Prosedur Pengadaan yang Akan Dilakukan (Responsibilitas)
Pengumuman Kepada Calon Rekanan Tentang Akan Dilakukannya Proses Tender Barang dan Jasa (Transparansi)
Seleksi Calon Rekanan Dilakukan Secara Terbuka (Transparansi)
Rekanan yang Memenuhi Kriteria yang Menjadi Pemenang Tender (Fairness)
Dibuat Kontrak Kerja Antara Pemenang Tender dengan Perusahaan yang Memuat Hak dan Kewajiban Masing-masing Pihak (Akuntabilitas dan Responsibility)
PROSES PENGADAAN BARANG DAN JASA
CONTOH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GCG
(4)
ORGAN UTAMA BUPATI / WALIKOTA
DIREKTUR UTAMA
Direktur Administrasi
Dan KeuanganDirektur Teknik
KaBag
Keuangan
KaBag
Peren. Teknik
KaBag
Hub. Pelanggan
KaBag
Umum
KaBag
Produksi
KaBag
Transmisi dan
Distribusi
KaBag Perawatan
MBOK PAINTEN MBOK PAINTEN KELELEKEN CENDELOKELELEKEN CENDELO
CEKAP SEMANTEN ATUR KULOCEKAP SEMANTEN ATUR KULO