Download - Gi Anatomi 1 Sal Cerna
ANATOMI SALURAN CERNA BAGIAN ATAS
Radiologi FK-UGM / RS Dr. Sardjito Jogjakarta
SYSTEMA GASTROINTESTINAL
OESOPHAGUS
1. Dimulai dari otot cricopharyngeus setinggi C5-C6 sampai gastro-oesophageal junction
2. Epithelium squamous kecuali sebagian distal yang epitheliumnya columnar
3. Lapisan luar ototnya adalah striated muscle yang merupakan ¼ bagian sampai 1/3 bagian atas sedang selebihnya adalah smooth muscle.
4. Tidak diliputi oleh lapisan serosa kecuali sebagian kecil distal.
5. Didalam thorax ada 3 lekukan oesophagus yang normal yang disebabkan oleh: arkus aorta, bronchus kiri dan jantung kiri.
OESOPHAGUS1. Berupa tube yang berotot yang terbentang antara
pharynx dan venriculus
2. Panjang sekitar 25cm
3. Mengikuti lengkung vertebra ke caudal melintas leher dan mediastinum posterior
4. Menembus diaphragma disebelah kiri bidang median
5. Bermuara pada cardia ventriculi setinggi cartilago costalis VII disebelah kiri dan Th X-XI
6. Didalam abdomen tertutup peritoneum dibagian ventral dan lateralnya atau dkl retroperitoneal
OESOPHAGUS
1. Oesophagus bagian abdominal, yang pendek vaskularisasinya dari a gastrica sinistra dan a phrenica inferior sinistra
2. Aliran darah balik melalui v gastrica sinistra ke dalam v porta; melalui v azygos kedalam pembuluh balik sistemik
3. Aliran limfe masuk kedalam lnn gastrici sinistri; eferen dari lnn gastrici sinistri mengalir ke lnn coeliaci.
4. Persarafan dari tr vagalis; tr symphaticus; n splanchnicus major dan minor; dan dari saraf sekeliling a gastrica sinistra dan a phrenica inferior
OESOPHAGUS DAN GAMBARAN RADIOLOGI
Pars thoracalis
Pars abdominalis
Pars cervicalis
RADIOLOGI OESOPHAGUS DENGAN KONTRAS
Barium Sulphate : Water1:1
Gaster pars cardiacaTunica mucosa
Oesophagus pars abdominalis
Tunica mucosa
LAPISAN LAPISAN OESOPHAGUSLAPISAN LAPISAN OESOPHAGUS
VASKUALRISASI OESOPHAGUS
A. Arteria
B. Vena
A
VASKUALRISASI OESOPHAGUS
A. Arteria
B. Vena
B
PERITONEUM
1. Peritoneum parietalis
2. Peritoneum viseralis
3. Cavum peritonealis
MESENTERIUM
1. Lembar ganda peritoneum2. Terbentang sbg lanjutan peritoneum viseralis
pembungkus sebuah organ3. Menghubungkan organ dengan dinding tubuh4. Berinti jaringan ikat5. Berisi:
a. Pembuluh darahb. Pembuluh limfec. Serabut syarafd. Jaringan lemake. Kelenjar limfe
OMENTUM
Adalah kelanjutan peritoneum viseralis bilaminer yang melintas dari gaster dan bagian proximal duodenum ke organ atau struktur lain.
1. Omentum minus Menghubungkan curvatura minor gaster dan
bagian proximal duodenum dengan hepar2. Omentum majus, luas, penuh jaringan lemak,
terbentang dari curvatura major gaster dan tepi caudal paroh proximal bagian pertama duodenum, meluas ke caudal, melanjut balik melekat pada colon transversum
CAVUM PERITONEUM:*. Cavum peritoneum minor*. Cavum peritoneum major
MESOCOLON TRANSVERSUM MEMBAGI CAVUM PERITONEUM MAJOR MENJADI:
1. Kompartemen suprakolika yang berisi gaster, hepar, dan spleen.
2. Kompartemen infrakolika yang berisi intestinum tenue dan colon asendens, serta colon desendens.
BURSA OMENTALIS (dorsal gaster dan omentum minus)
1. Recessus superior, ke canial dibatasi oleh diaphragma dan lembar dorsal lig. Coronarium hepar
2. Recessus inferior terbentang atara bagian cranial kedua lembar omentum majus
3. Berhubungan dengan cavum peritonealis major melalui foramen omentalis Epiploicum yang terletak dorsal dari tepi bebas omentum minus
BATAS FORAMEN OMENTALIS EPIPLOICUM
1. Ventral:• V porta hepatis• A hepatica propria• Duktus choledochus
2. Dorsal:• V cava inferior• Crus dextrum diaphragma
3. Cranial :• Lobus caudatus hepar
4. Caudal:• Bagian cranial duodenum• V porta hepatis• A hepatica propria• Duktus choledochus
GASTER (VENTRICULUS)
1. Curvatura minor2. Curvatura major3. Incisura angularis merupakan batas corpus gaster
dengan pylorus4. Cardia5. Fundus gaster6. Corpus gaster bagian antara fundus dan anthrum
pyloricum7. Pars pylorica yang menyerupai corong, dari bagian
yang lebar anthrum pyloricum beralih ke bagian yang sempit yaitu canalis pyloricus
8. Pylorus, merupakan daerah sphingter yang menebal di sebelah distal membentuk m sphincter pylori
MAKROANATOMI DAN RADIOLOGI GASTER
GASTER DIPOTONG LONGITUDINAL BAGIAN VENTRAL DIHILANGKAN
TOPOGRAFI GASTER (VENTRICULUS)
• Tertutup oleh peritoneum• Permukaan ventral gaster bersinggungan dengan:
– Diaphragma– Lobus hepar sinistra– Dinding abdomen ventral
• Stomach bed dibentuk oleh dinding dorsal bursa omentalis dan struktur antara dinding tsb dengan dinding abdomen dorsal:– Diaphragma– Colon transversum, mesocolon transversum, pankreas, lien, dan
truncus coeliacus– Glandula suprarenalis sinistra dan bagian cranial ren sinistra
GASTER DAN DUODENUM DENGAN PERITONEUM DISINGKIRKAN
GASTER,HEPAR DAN LIMPHNODI GASTER
PROYEKSI GASTER PADA PERMUKAAN BADAN POSISI BERDIRI
GAMBARAN ENDOSKOPI MUKOSA DIDAERAH CORPUS DAN ANTHRUM
Corpus gaster dengan plicae gastricaenya
Anthrum dengan mucosa yang licim
PEMBULUH DAN SARAF GASTER (VENTRICULUS)
ARTERIA• A gastrica sinistra dan dextra• A gastroepiploica dextra• A gastro-omentalis• A gastrica breves
VENA• Mengikuti arterinya
PEMBULUH LIMFE• Mengikuti arteria sepanjang curvatura gastrica major dan minor• Bermuara di lnn gastroepiploici dan selanjutnya ke lnn coeliaci
PERSARAFAN• Parasymphatis berasal dari tr vagalis anterior dan posterior• Symphatis berasal dari segemen MS Th VI sampai Th IX melalui
plexus coeliacus
VASCULARISASIGASTER
KELENJAR GETAH BENINGDANPERSARAFAN
INTESTINUM TENUE
1. Terbentang dari pylorus sampai iliocecal junction, terdiri dari:
• Duodenum• Jejunum• Ilium
2. Pylorus membawa isi gaster masuk ke dalam duodenum yang merupakan bagian pertama dari intestinum tenue
DUODENUM
1. Merupakan bagian intestinum yang terpendek2. Paling mantap kedudukannya3. Lintasannya merupakan huruf C yang melingkari caput
pankreas4. Bagian dari duodenum:
• Bagian proximal (pertama) yg pendek +/- 5cm, ventrolateral VL I: pars superior.
• Pars descendens (kedua), lebih panjang +/- 7-10cm, ke caudal sejajar sisi kanan VL I-III
• Pars horizontalis (ketiga) panjang 6-8cm, melintas ventral VL III
• Pars ascendens (keempat) yang pendek +/- 5cm, berawal dari kiri VL III, melintas ke cranial setinggi tepi atas VL II
DUODENUM
• Bagian duodenum yang intraperitoneal dapat bergeser-geser
• Bagian yang retroperitoneal tidak dapat bergeser-geser
• Duktus biliaris dan pankreatikus memasuki dinding dorsomedial pars descendens membentuk ampulla hepatopancreatica bermuara pada papila duodeni major
• Bagian yang beralih ke jejunum pada flexura duodenojejunalis diperkuat oleh lig Treitz ( m suspensorius duodeni)
TOPOGRAFIDUODENUM DAN ORGAN SEKITARNYA
LENGKUNG DUODENUMRADIOLOGIDANMUKOSA
DUODENUMARTERIA
• A gastro duodenalis superior dan pancreaticoduodenalis superior cabang dari truncus coeliacus
• A pancreaticoduodenalis inferior mesenterica superior
VENA• Mengikuti arteria dan bermuara pada v porta hepatis secara
langsung atau melalui v mesenterica superior dan v splenica atau v lienalis
PEMBULUH LIMFE• Mengikuti arteria dan ditampung oleh lnn pancreaticoduodenales
sepanjang a lienalis dan lnn pylorici sepanjang a gastroduodenalis
• Lnn mesenterici superiores• Lnn coeliaci
PERSARAFAN• Parasymphatis berasal dari n vagus• Symphatis berasal dari pleksus sekitar a pancreaticoduodenalis
JEJUNUM DAN ILEUM
• Terbentang dari flexura duodeno-jejunalis sampai ileocecal junction
• Panjang sekitar 6-7m• Jejunum merupakan 2/5-nya sedang
sisanya adalah ileum• Jejunum terletak di regio umbilicalis• Ileum di regio suprapubic dan inguinal
dextra • Berakhir pada permukaan medial cecum
JEJUNUM DAN ILEUM
PENDARAHAN• A mesenterica superior memberikan cabang-
cabangnya sebanyak 15-18 ke intestinum dan membentuk anastomosis berupa arcus yang melepaskan vasa recta
• V mesenterica superior membawa darah balik dari intestinum dalam radix mesenterii, berakhir dorsal colum pankreas bersatu dengan v splenica membentuk v porta hepatis
JEJUNUM DAN ILEUM
PEMBULUH LIMFE• Lnn mesenterici
– Dekat pada dinding intestinum– Antara lengkung-lengkung arteria– Sepanjang bagian proximal a mesenterica superior
• Lnn ileocolici– Mengikuti r ilealis a ileocolica
• Lnn mesenterici superiores– Menampung eferen dari lnn mesenterici
JEJUNUM DAN ILEUMPERSARAFAN• Symphatis
– Dari segmen MS Th 5-9 ke pleksus coeliacus melalui tr symphaticus dan n splanchnicus major
– Bersinap pada ganglion coeliaca dan ganglion mesentericum superior
– Menurunkan peristaltik dan sekresi serta vasokonstriktor• Parasymphatis
– Dari truncus vagalis superior– Meningkatkan peristaltik dan sekresi
• Srb symphatis postganglion dan parasymphatis preganglion bersinap dalam pleksus mientericus dan pleksus submukosa dinding intestinum
• Serabut sensoris– Tidak peka terhadap rasa nyeri (miss: sayatan dan pembakaran)– Peka terhadap pengembungan yang dirasa sebagai kolik
(kejang)
JEJUNUM DAN ILEUM
INTESTINUM TENUE
TOPOGRAFI DARI
1. INTESTINUM TENUE
2. INTESTINUM CRASUM
3. ARTERIA
4. VENA
5. OMENTUM
INTESTINUM TENUE
Basic Radiographic Patterns of Small Bowel Pathology
Basic Radiographic Patterns of Small Bowel Pathology
• Changes in mucosal folds
• Changes in wall thickness
• Changes in caliber
• Presence of ulceration
• Presence of filling defect(s), or
• Presence of mesenteric involvement