Download - Gambar Spesifikasi Tambatan Perahu
-
8/18/2019 Gambar Spesifikasi Tambatan Perahu
1/125
K E G I A T A N : PEMBANGUNAN DERMAGA / TAMBATAN KAPAL
P E K E R J A A N : PEMBANGUNAN DERMAGA TAMBATAN KAPAL DESA LABUAN
L O K A S I : DESA LABUAN KAB. DONGGALA
AHUN ANGGARAN : 2012
VOLUME HARGAPEKERJAAN SATUAN
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pengukuran Areal Dermaga Ls 1.000
2 Pembuatan dan Pemasangan Perancah Ls 1.000
Jumlah
II. PEK. TRESTEL LANTAI KAYU LEBAR 4.0 M' PANJANG 32 M'
1 Pek. Tiang kayu 15/15 cm P = ( ± 4 m) Bh 30.000
2 Pek. Tiang kayu 15/15 cm P = ( ± 6 m) Bh 18.000
3 Pek. Lantai Papan, Tebal 5 cm M² 128.000
4 Pek. Gelagar Induk, Gelagar Lantai dan Skor angin M³ 8.742
5 Pemasangan Baut Ø 12 mm Bh 400.000
Jumlah
III. PEK. DERMAGA KAYU LEBAR 4.0 M' PANJANG 14 M'
1 Pek. Tiang kayu 25/25 cm P = ( ± 7.5 m) Bh 24.000
2 Pek. Lantai Papan, Tebal 5 cm M² 56.000
3 Pek. Gelagar Induk, Gelagar Lantai dan Skor Angin M³ 4.090
4 Pemasangan Baut Ø 12 mm Bh 220.000Jumlah
IV PEKERJAAN TALUD DAN URUGAN
1 Pek. Galian tanah M³ 24.5002 Pek. Urugan tanah kembali M³ 6.125
3 Pek. Urugan Pasir M³ 1.750
4 Pek. Pasang Batu Kosong M³ 7.000
5 Pek. Pondasi Batu kali 1 : 5 M³ 58.500
6 Pek. Cor Cansteen Beton tumbuk 1 : 3 : 5 M³ 0.495
7 Pek. Cor Jalan Beton tumbuk 1 : 3 : 5 M³ 2.000
8 Pek. Bekisting Cor Cansteen Beton M2 6.000
8 Pek. Plesteran 1 : 3 M2
94.000
9 Pek. Acian Air Semen M2
94.000
10 Pek. Urugan Sirtu M³ 250.000
11 Pek. Pasang Batu Kosong (Penahan Gerusan) M³ 18.000
Jumlah
V PEKERJAAN LAIN -LAIN
1 Administrasi dan Dokumentasi Ls 1.000
2 Pembersihan Akhir LS 1.000
Jumlah
BILL OF QUANTITY (BQ)DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
No. SATUAN TOTAL HARGA( Rp. )
URAIAN PEKERJAAN
-
8/18/2019 Gambar Spesifikasi Tambatan Perahu
2/125
REKAPITULASI DAFTARKUANTITAS DANHARGA
K E G I A T A N : PEMBANGUNAN DERMAGA / TAMBATAN KAPAL
P E K E R J A A N : PEMBANGUNAN DERMAGA TAMBATAN KAPAL DESA LABUAN
L O K A S I : DESA LABUAN KAB. DONGGALA
AHUN ANGGARAN : 2012
I PEKERJAAN PERSIAPAN
II PEK. TRESTEL LANTAI KAYU LEBAR 4.0 M' PANJANG 32 M'
III PEK. DERMAGA KAYU LEBAR 4.0 M' PANJANG 14 M'
IV PEKERJAAN TALUD DAN URUGAN
V PEKERJAAN LAIN -LAIN
REAL COST
P P N 10 %
OTAL HARGA
D I B U L A T K A N
Donggala, 2012
PT/CV………………
NAMA JELAS
JABATAN
TERBILANG :
NO. JUMLAH HARGA
(Rp.)URAIAN PEKERJAAN
-
8/18/2019 Gambar Spesifikasi Tambatan Perahu
3/125
KEGIATAN : PEMBANGUNAN DERMAGA / TAMBATAN KAPALPEKERJAAN : PEMBANGUNAN DERMAGA TAMBATAN KAPAL DESA LABUANLOKASI : DESA LABUAN KAB. DONGGALA THN.ANGGARAN : 2012
1 m³ Galian Tanah Konstruksi kedalaman 0 - 1 m
Bahan
Tidak ada bahan yang digunakan
Tenaga
0.4 Oh Pembantu tukang Rp. = Rp. -
0.04 Oh Mandor Rp. = Rp. -
= Rp. -
1 m³ Urugan Tanah Kembali
Bahan
Tidak ada bahan yang digunakan
Tenaga
0.192 Oh Pembantu tukang Rp. = Rp. -
0.01 Oh Mandor Rp. = Rp. -
= Rp. -
1 m³ Urugan pasir bawah lantai/pondasi
Bahan
1.2 m³ Pasir Urug Rp. = Rp. -
= Rp. -
Tenaga
0.3 Oh Pembantu tukang Rp. = Rp. -
0.05 Oh Mandor Rp. = Rp. -
= Rp. -= Rp. -
1 m³ Urugan Sirtu
Bahan
1.2 m³ Sirtu Rp. = Rp. -
Tenaga = Rp. -
0.25 Oh Pembantu tukang Rp. = Rp. -0.025 Oh Mandor Rp. = Rp. -
= Rp. -= Rp. -
1 M Pasangan Batu Kosong (caseway)
B a h an
1.200 M Batu belah 15/20 cm Rp. = Rp. -
= Rp. -
T e n a g a
0.780 Oh Pekerja Rp. = Rp. -
0.390 Oh Tukang Batu Rp. = Rp. -
0.039 Oh Kepala Tukang Rp. = Rp. -
0.039 Oh Mandor Rp. = Rp. -
= Rp. -= Rp. -
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
-
8/18/2019 Gambar Spesifikasi Tambatan Perahu
4/125
1 M Pasangan Pondasi Batu Kali, 1Pc : 5 Ps.
B a h an
1.200 M Batu Kali Rp. = Rp. -
136.000 Kg Semen Portland Rp. = Rp. -
0.544 M Pasir Pasang Rp. = Rp. -
= Rp. -
T e n a g a
1.500 Oh Pekerja Rp. = Rp. -
0.600 Oh Tukang Batu Rp. = Rp. -
0.060 Oh Kepala Tukang Rp. = Rp. -
0.075 Oh Mandor Rp. = Rp. -
= Rp. -
= Rp. -
1 M Membuat Beton Tumbuk, 1Pc : 3Ps : 5Kr
B a h an
218.000 Kg Semen Portland Rp. = Rp. -
0.520 M3
Pasir Beton Rp. = Rp. -
0.870 M Krikil Beton Rp. = Rp. -
= Rp. -
T e n a g a
1.650 Oh Pekerja Rp. = Rp. -
0.250 Oh Tukang Batu Rp. = Rp. -
0.025 Oh Kepala Tukang Rp. = Rp. -
0.080 Oh Mandor Rp. = Rp. -
= Rp. -= Rp. -
1 M Plesteran, 1Pc : 3Ps, Tebal 15 mm.
B a h an
6.480 Kg Semen Portland Rp. = Rp. -
0.019 M3
Pasir Pasang Rp. = Rp. -
= Rp. -
T e n a g a
0.200 Oh Pekerja Rp. = Rp. -
0.150 Oh Tukang Batu Rp. = Rp. -
0.015 Oh Kepala Tukang Rp. = Rp. -
0.010 Oh Mandor Rp. = Rp. -
= Rp. -
= Rp. -
1 M Pekerjaan Acian Semen
B a h an
1.750 Kg Semen Portland Rp. = Rp. -
= Rp. -
T e n a g a
0.040 Oh Pekerja Rp. = Rp. -
0.080 Oh Tukang Batu Rp. = Rp. -
0.008 Oh Kepala Tukang Rp. = Rp. -
0.020 Oh Mandor Rp. = Rp. -
= Rp. -
= Rp. -
-
8/18/2019 Gambar Spesifikasi Tambatan Perahu
5/125
1 M2 Pekerjaan Bakesting Untuk Beton Cansteen
B a h an
0.045 M³ Kayu Klas III, Papan Rp. = Rp. -
0.300 Kg Paku Biasa 2" - 5" Rp. = Rp. -
0.100 Ltr Minyak Bekisting Rp. = Rp. -
= Rp. -
T e n a g a
0.520 Oh Pekerja Rp. = Rp. -
0.260 Oh Tukang Kayu Rp. = Rp. -
0.026 Oh Kepala Tukang Rp. = Rp. -
0.026 Oh Mandor Rp. = Rp. -
= Rp. -= Rp. -
1 Bh Tiang Kayu 15/15 cm P= 4 Dipancangkan Sedalam 1,00 Meter
B a h a n
4.000 M' Kayu 15/15 cm Rp. = Rp. -
= Rp. -
T e n a g a
0.645 Oh Pekerja Rp. = Rp. -
0.030 Oh Tukang Kayu Rp. = Rp. -
0.003 Oh Kepala Tukang Rp. = Rp. -
0.032 Oh Mandor Rp. = Rp. -
= Rp. -= Rp. -
1 Bh Tiang Kayu 15/15 cm P = 6.0 Dipancangkan Sedalam 1,50 MeterB a h a n
6.000 M' Kayu 15/15 cm Rp. = Rp. -
= Rp. -
T e n a g a
0.645 Oh Pekerja Rp. = Rp. -
0.030 Oh Tukang Kayu Rp. = Rp. -
0.003 Oh Kepala Tukang Rp. = Rp. -
0.032 Oh Mandor Rp. = Rp. -
= Rp. -= Rp. -
1 Bh Tiang Kayu 25/25 p = 7.5 cm Dipancangkan Sedalam 1,5 Meter
B a h a n
7.500 M' Kayu 25/25 cm Rp. = Rp. -
= Rp. -
T e n a g a
0.968 Oh Pekerja Rp. = Rp. -
0.045 Oh Tukang Kayu Rp. = Rp. -
0.005 Oh Kepala Tukang Rp. = Rp. -
0.048 Oh Mandor Rp. = Rp. -
= Rp. -= Rp. -
1 M² Lantai Papan Tebal 5 cm
B a h a n
0.055 M³ Kayu Klas II, Papan Rp. = Rp. -
0.400 Kg Paku Biasa Rp. = Rp. -
T e n a g a = Rp. -
0.133 Oh Pekerja Rp. = Rp. -
0.333 Oh Tukang Kayu Rp. = Rp. -
0.033 Oh Kepala Tukang Rp. = Rp. -0.006 Oh Mandor Rp. = Rp. -
= Rp. -= Rp. -
1 M³ Balok Gelagar, Sandaran / Skor Angin
B a h a n
1.100 M³ Kayu klas II, Balok Rp. = Rp. -
0.400 Kg Paku Biasa Rp. = Rp. -T e n a g a = Rp. -
5.000 Oh Pekerja Rp. = Rp. -
7.500 Oh Tukang Kayu Rp. = Rp. -
0.750 Oh Kepala Tukang Rp. = Rp. -
0.250 Oh Mandor Rp. = Rp. -
= Rp. -= Rp. -
-
8/18/2019 Gambar Spesifikasi Tambatan Perahu
6/125
K E G I A T A N : PEMBANGUNAN DERMAGA / TAMBATAN KAPAL
P E K E R J A A N : PEMBANGUNAN DERMAGA TAMBATAN KAPAL DESA LABUAN
L O K A S I : DESA LABUAN KAB. DONGGALA
TAHUN ANGGARAN : 2012
I. UPAH KERJA
1 Pekerja Oh Rp.
2 Tukang Batu Oh Rp.
2 Tukang Kayu Oh Rp.
3 Kepala Tukang Oh Rp.
4 Mandor Oh Rp.
II. B A H A N
1 Pasir Urug m³ Rp.
2 Pasir Pasang m³ Rp.
3 Sirtu m³ Rp.
4 Kerikil sungai m³ Rp.5 Batu Kali m³ Rp.
6 Semen Portland Kg Rp.
7 Kayu Kelas I m³ Rp.
8 Kayu Kelas II m³ Rp.
9 Kayu Kelas III m³ Rp.
10 Kayu Bakar / Ikat Rp.
11 Tiang pancang kayu ukuran 15 x 15 cm (kayu kelas I) m' Rp.
12 Tiang pancang kayu ukuran 25 x 25 cm (Kayu kelas I) m' Rp.
13 Paku Biasa, 2" - 5" Kg Rp.
14 Baut Putih Ø 12 mm Bh Rp.
15 Minyak Pelumas Ltr Rp.
16 Minyak Bekisting Ltr Rp.
DAFTAR HARGA SATUAN UPAH DAN BAHAN
URAIANNO SATUAN HARGA SATUAN
-
8/18/2019 Gambar Spesifikasi Tambatan Perahu
7/125
KEGIATAN : PEMBANGUNAN DERMAGA / TAMBATAN KAPAL
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN DERMAGA TAMBATAN KAPAL DESA LABUAN
LOKASI : DESA LABUAN KAB. DONGGALA
TAHUN ANGGARAN : 2012
SKALA
I II III IV V VI VII VIII IX X
1 PEKERJAAN PERSIAPAN
2 PEK. TRESTEL LANTAI KAYU LEBAR 4.0 M' PANJANG 32 M'
3 PEK. DERMAGA KAYU LEBAR 4.0 M' PANJANG 14 M'
4 PEKERJAAN TALUD DAN URUGAN
5 PEKERJAAN LAIN -LAIN
R e n c a n a Perminggu %
Kumulatif %
R e a l i s a s i Perminggu %
Kumulatif %
D e v i a s i Perminggu %
Kumulatif %
Donggala, 2012
PT/CV………………
NAMA JELAS
JABATAN
MINGGU
JADWAL WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN
NO. URAIAN PEKERJAAN
B O B O T ,
JADWAL PELAKSANAAN
BULAN KE- I BULAN KE- II BULAN KE- III
MINGGU MINGGU
-
8/18/2019 Gambar Spesifikasi Tambatan Perahu
8/125
+ 0 , 7 5
+ 0 ,
7 5
+ 0 , 7 5
-0,80
-1
,40
-2,40
-3.10
-5,20
-5,50
-6,50
-6,60
-5,50
-7,60
-8,50
-10,50
-12,50
-13,50
0,00
+ 0 ,25
+ 0,50
+ 0 ,80
+ 1 ,25
0,00
-1,40
-2,40
-3.10
-5,20
-5,50
-6,50
-6,60
-5,50
-7,60
-8,50
-10,50
-12,50
-13,50 U
3 2 .
0 0
±0,00 1 0 .
0 0
Desa Labuan
Kecamatan Labuan Cost / Quantity Enginer
Nama Bangunan
Jumlah Lbr.K od e L br . N o. L br .
Lokasi
Team Leader(Ahli Sipil)
Menyetujui
Draftman
Mengetahui
Nama Gambar Skala
PEMERINTAHKABUPATENDONGGALA
DINAS PERHUBUNGANKOMUNIKASI DANINFORMATIKAJL.JATI NO. 14 Telp (0457) 7913 DONGGALA
Kegiatan
Pekerjaan
PEMBANGUNAN DERMAGA /
TAMBATAN KAPAL
PEMBANGUNAN DERMAGA
TAMBATAN KAPAL
DESA LABUAN
05
DERMAGA KAYU
Konsultan Perencana
CV.CIPTA LESTARI
Konsultan Teknik Jl. Kimaja No. 47 Palu
Telp. 0451-424443
PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN
DARWIN, S. Sos.Msi
NIP. 19580310 198210 1 003
KEPALA DINAS PERHUBUNGAN
KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
KABUPATEN DONGGALA
TAMRIN H. SAMAUNA,S.SosNIP. 19550403 197709 1 001
Ahli Arsitek
LAY OUT 1:200
DK 01
23.00 23.00
-
8/18/2019 Gambar Spesifikasi Tambatan Perahu
9/125
32.00
4 0 0
B
B
A
A
10.00
+0,75
+0,75
6
5
4
3
2
1
C
C
1 8 7 . 5
D
D
+0,75
400
8 0 8 0 8 0 8 0
2 0 0
2 0 0
2 0 0
2 0 0
2 0 0
80
7
2 3 . 0
0
2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00
1 2 3 4 5 6 7 10 11 12 13 14 15 16
2.00
17
2.002.00
8 9
2.00
1
1
1 8 7 . 5
8
1 4 . 0
0
2 3 . 0 0
Denah Dermaga Kayu 01-17Skala 1 : 100
Cost / Quantity Enginer
Nama Bangunan
Jumlah Lbr.K od e L br . N o. L br .
Lokasi
Team Leader(Ahli Sipil)
Menyetujui
Draftman
Mengetahui
Nama Gambar Skala
PEMERINTAHKABUPATENDONGGALA
DINAS PERHUBUNGAN
KOMUNIKASI DANI NFORMATIKAJL.JATI NO. 14 Telp (0457) 7913 DONGGALA
Kegiatan
Pekerjaan
PEMBANGUNAN DERMAGA /
TAMBATAN KAPAL
PEMBANGUNAN DERMAGA
TAMBATAN KAPAL
DESA LABUAN
05
DERMAGA KAYU
Konsultan Perencana
CV.CIPTA LESTARI
Konsultan Teknik Jl. Kimaja No. 47 Palu
Telp. 0451-424443
PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN
DARWIN, S. Sos.Msi
NIP. 19580310 198210 1 003
KEPALA DINAS PERHUBUNGAN
KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
KABUPATEN DONGGALA
TAMRIN H. SAMAUNA,S.SosNIP. 19550403 197709 1 001
Ahli Arsitek
DENAH
DETAIL
DK 02
1:100
1:50
Areal Timbunan
Areal Timbunan P a s a n g a n
B a t u
k a l i
P a s a n g a n
B a t u
k a l i
-
8/18/2019 Gambar Spesifikasi Tambatan Perahu
10/125
2.00 2.00 2.00 2.00 2
1 2 3 4 5 6 7
2.00 2.00
10.00 30
00
2.00 2.00 2.00 2.00
8
2.00 2.00 2.00 2.00 2.00
35
1
50
xxx
150
±
400
375
18
MAP
1 4 . 0 0
400
32.00
Potongan Memanjang 08-18Skala 1 : 100
Potongan Memanjang 1- 07Skala 1 : 100
Denah Konfigurasi TiangSkala 1 : 200
A
DETAIL - ASkala 1 : 50
15
Tiang Sandaran 8/12Balok Ikat 2x 8/12
(Kayu kw II)
Balok Lantai 8/12
Kayu KW II )Papan Lantai 5/20Balok Ikat 6/12
(Kayu kw II)
Balok Ikat 6/12
Kayu KW II)
Tiang 15/15
Kayu KW I
Balok Ikat 6/12
Kayu KW II
Balok Sandaran 6/12
Cost / Quantity Enginer
Nama Bangunan
Jumlah Lbr.K od e L br . N o. L br .
Lokasi
Team Leader(Ahli Sipil)
Menyetujui
Draftman
Mengetahui
Nama Gambar Skala
PEMERINTAHKABUPATENDONGGALA
DINAS PERHUBUNGAN
KOMUNIKASI DANINFORMATIKAJL.JATI NO. 14 Telp (0457) 7913 DONGGALA
Kegiatan
Pekerjaan
PEMBANGUNAN DERMAGA /TAMBATAN KAPAL
PEMBANGUNAN DERMAGA
TAMBATAN KAPAL
DESA LABUAN
05
DERMAGA KAYU
Konsultan Perencana
CV.CIPTA LESTARI
Konsultan Teknik
Jl. Kimaja No. 47 Palu
Telp. 0451-424443
PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN
DARWIN, S. Sos.Msi
NIP. 19580310 198210 1 003
KEPALA DINAS PERHUBUNGAN
KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
KABUPATEN DONGGALA
TAMRIN H. SAMAUNA,S.SosNIP. 19550403 197709 1 001
Ahli Arsitek
DENAH
DETAIL
DK 03
1:100
1:50
Balok Ikat 6/12
Kayu KW l)
-
8/18/2019 Gambar Spesifikasi Tambatan Perahu
11/125
1.50
400
1.50
14.00
200200200200187.5
654321
1212
75
187.5
8
±
200
7
35
100
XXX
100
185
4.00
185
00
35
150
xxx
150
±
400
375
MA
Potongan C-C
Potongan D - DSkala 1 : 100
Tiang 25/25
Kayu K w l )
Balok Ikat 8/12
Kayu KW II)
Balok Ikat 8/12
Kayu KW II
Papan Lantai 5/20
Balok Lantai 8/12
Kayu K W II)
1 2
1 2
2 7
1 2
1 2
Balok Ikat 8/12
Kayu Kw II)
Tiang 25/25
Kayu Kw l)
Balok Lantai 8/12
Kayu Kw II)
Papan Lantai 5/20
±0,75
±0,75
Balok Ikat 6/12
Kayu Kw II)
Balok Skoor 6/12
Kayu KW II)
Balok Ikat 6/12
Kayu Kw II)
DETAIL . BSkala 1 : 50
1 .
2 6
DETAIL. CSkala 1 : 50
Balok Sandaran 6/12
Tiang Sandaran 8/12
Balok Ikat 6/12
±0,75
Potongan B - BSkala 1 : 65
C B
Cost / Quantity Enginer
Nama Bangunan
Jumlah Lbr.K od e L br . N o. L br .
Lokasi
Team Leader(Ahli Sipil)
Menyetujui
Draftman
Mengetahui
Nama Gambar Skala
PEMERINTAHKABUPATENDONGGALA
DINAS PERHUBUNGAN
KOMUNIKASI DANINFORMATIKAJL.JATI NO. 14 Telp (0457) 7913 DONGGALA
Kegiatan
Pekerjaan
PEMBANGUNAN DERMAGA /TAMBATAN KAPAL
PEMBANGUNAN DERMAGA
TAMBATAN KAPAL
DESA LABUAN
05
DERMAGA KAYU
Konsultan Perencana
CV.CIPTA LESTARI
Konsultan Teknik Jl. Kimaja No. 47 Palu
Telp. 0451-424443
PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN
DARWIN, S. Sos.Msi
NIP. 19580310 198210 1 003
KEPALA DINAS PERHUBUNGAN
KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
KABUPATEN DONGGALA
TAMRIN H. SAMAUNA,S.SosNIP. 19550403 197709 1 001
Ahli Arsitek
Balok Skoor 6/12
Kayu KW II)
POTONGAN
DETAIL
DK 04
1:100
1: 50
1 2
1 2
1 2
1 2
2 7
1 .
2 6 0
Balok Ikat 6/12
Kayu Kw II)
Balok Ikat 8/12
Kayu Kw II)
±0,75
Balok Ikat 8/12
Kayu KW II)
-
8/18/2019 Gambar Spesifikasi Tambatan Perahu
12/125
6 0
400
400
Pas.Batu Kali
Rabat Beton T = 10 cm
Pasir Urug T = 5 cm
Urugan tasirtu
1 5 0
Tiang Sandaran 8/12
Muka tanah asli
15
1 0
2 5
15
15 400 15
400
beton tumbuk
Rabat Beton T = 10 cm
Pasir Urug T = 5 cm
30
6 0
1 5 0
70 9
Urugan SirtuCor beton tumbukPas.Batu Kali
9
1 7
MUKA TANAH ASLI
1 0
2 5
15
15
beton tumbuk
Rabat Beton T = 10 cm
Pasir Urug T = 5 cm
Cost / Quantity Enginer
Nama Bangunan
Jumlah Lbr.K od e L br . N o. L br .
Lokasi
Team Leader(Ahli Sipil)
Menyetujui
Draftman
Mengetahui
Nama Gambar Skala
PEMERINTAHKABUPATENDONGGALA
DINAS PERHUBUNGAN
KOMUNIKASI DANI NFORMATIKAJL.JATI NO. 14 Telp (0457) 7913 DONGGALA
Kegiatan
Pekerjaan
PEMBANGUNAN DERMAGA /
TAMBATAN KAPAL
PEMBANGUNAN DERMAGA
TAMBATAN KAPAL
DESA LABUAN
05
DERMAGA KAYU
Konsultan Perencana
CV.CIPTA LESTARI
Konsultan Teknik Jl. Kimaja No. 47 Palu
Telp. 0451-424443
PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN
DARWIN, S. Sos.Msi
NIP. 19580310 198210 1 003
KEPALA DINAS PERHUBUNGAN
KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
KABUPATEN DONGGALA
TAMRIN H. SAMAUNA,S.SosNIP. 19550403 197709 1 001
Ahli Arsitek
Potongan 1-1Skala 1 : 130
Potongan A-ASkala 1 : 140
DETAIL 1 -1Skala 1 : 25
DETAIL - ASkala 1 : 20
A
POTONGAN
DETAIL
DK 05
1:140
1: 25
-
8/18/2019 Gambar Spesifikasi Tambatan Perahu
13/125
1
BAB XII
SPESIFIKASI TEKNIS
-
8/18/2019 Gambar Spesifikasi Tambatan Perahu
14/125
2
DAFTAR ISI
A.
SYARAT-SYARAT UMUM .....................................................................................
1 2.1. RINGKASAN PEKERJAAN
12.2. STANDAR RUJUKAN ........................................................................................
12.3. MOBILISASI ....................................................................................................
12.4. PENGUJIAN DAN PEMERIKSAAN MATERIAL ...........................................................
12.5. PELAKSANAAN PEKERJAAN .....................................................................................
12.6. PENGAWASAN .........................................................................................
12.7. LAPORAN DAN DOKUMENTASI .......................................................................
12.8. RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT SERTA GAMBAR .....................................
12.9. BAHAN-BAHAN DAN PENYIMPANAN..................................................................
12.10. PEMBANGKIT TENAGA DAN SUMBER AIR .............................................................
12.11. I K L A N ....................................................................................................................
12.12. JALAN MASUK DAN JALAN SEMENTARA
12.13. PERLINDUNGAN TERHADAP BANGUNAN LAMA DAN MILIK UMUM .................
12.14. KECELAKAAN DAN KESEHATAN ..............................................................................
12.15. PENGAMANAN LOKASI PEKERJAAN ...........................................................................
12.16. PEMERIKSAAN PEKERJAAN ........................................................................................
B.
SYARAT KHUSUS ....................................................................................................
1 2.1. TEMPAT PEKERJAAN
12.2. PENJELASAN PEKERJAAN .........................................................................................
12.3. PERATURAN TEKNIS KHUSUS DAN SYARAT – SYARAT PELAKSANAAN PEKERJAAN
12.4. DASAR UKURAN TINGGI DAN UKURAN-UKURAN POKOK .................................
12.5. PENGUKURAN DAN PAPAN BANGUNAN .............................................................
12.6. PEKERJAAN GALIAN TANAH ....................................................................................
12.7. PEKERJAAN URUGAN ...........................................................................................
12.8. PEKERJAAN PASANGAN BATU KOSONG .................................................................
12.9. PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI .........................................................................
12.10. PEKERJAAN PLESTERAN / PENGHALUS ACIAN BETON .......................................
12.11. PEKERJAAN BETON ......................................................................................................12.12. PEKERJAAN DERMAGA KAYU /TAMBATAN PERAHU / KAPAL .............................
12.13. PERATURAN PENUTUP..............................................................................................................................
-
8/18/2019 Gambar Spesifikasi Tambatan Perahu
15/125
3
A. SYARAT-SYARAT UMUM
12.1. RINGKASAN PEKERJAAN
12.1.1. Uraian Berbagai Pekerjaan yang termasuk dalam
Spesifikasi ini Ruang lingkup pekerjaan meliputi semua atau
salah satu yang berikut ini :
a.
Pekerjaan pengukuran dan pemasangan bowplank
b.
Pekerjaan galian tanah pondasi dan galian konstruksi lainnya.
c.
Pekerjaan urugan pada tembok penahan maupun jalan akses dermaga
d.
Pekerjaan pasangan batu kosong, pasangan batu kali.
e.
Pekerjaan plesteran dinding, acian pada permukaan tembok panahan (talud).
f.
Pekerjaan Rabat beton pada lantai atau kansten beton pada jalan akses
dermaga.
g.
Pekerjaan Kayu pada Konstruksi Dernaga kayu
12.2. STANDAR RUJUKAN
12.2.1. Uraian Umum
1.
Peraturan Peraturan dan standar yang di jadikan acuan dalam Dokumen Kontrak
akan rnenetapkan Persyaratan kualitas untuk berbagai jenis pekerjaan
yang harus diselenggarakan beserta cara cara yang digunakan dalam
spesifikasi-spesifikasi atau yang dikehendaki oleh Direksi.
2.
Kontraktor harus bertanggung jawab untuk penyediaan bahan-bahan dan
kecakapan kerja yang diperlukan untuk memenuhi atau melampaui peraturan- peraturan khusus atau standar-standar yang dinyatakan demikian dalam
spesifikasi-spesifikasi atau yang dikehendaki oleh Direksi Teknik.
12.2.2. Jaminan Kualitas
1.
Selama Pengadaan
Kontraktor harus bertanggung jawab untuk melakukan pengujian semua
bahan-bahan yang diperlukan dalam pekerjaan, dan menentukan bahwa
bahan-bahan tersebut memenuhi atau melebihi persyaratan yang telah
ditentukan.
2.
Selama Pelaksanaan
Direksi Teknik mempunyai wewenang untuk menolak bahan bahan, barang
barang dan pekerjaan pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan minimum yang
ditentukan tanpa kompensasi bagi Kontraktor.
3.
Tanggung Jawab Kontraktor
Adalah tanggung jawab Kontraktor untuk melengkapi bukti yang diperlukan
mengenai bahan-bahan, kecakapan kerja atau kedua duanya sebagaimana
yang diminta oieh Direksi Teknik atau yang ditentukan dalam DokumenKontrak yang memenuhi atau melebihi yang ditentukan dalam standar standar
yang diminta. Bukti bukti tersebut harus dalam bentuk yang dimintakan oleh
Direksi Teknik secara tertulis, dan harus termasuk satu copy hasil hasil
pengujian yang resmi.
-
8/18/2019 Gambar Spesifikasi Tambatan Perahu
16/125
4
4. Standar standar
Standar standar yang dipakai menjadi acuan termasuk, namun tidak terbatas
pada standar yang dicantumkan di bawah ini :
1)
Peraturan Beton Indonesia disingkat SK SNI 03-2847-2002.
2)
Peraturan Kontruksi Kayu Indonesia disingkat PKKI-NI-1961.
3)
Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia/1983.
4)
Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983.
5)
Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung 1981
beserta Pedomannya.
6)
Standard Industri Indonesia ( SII ).
7)
Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia disingkat PUBI-1982.
12.3. MOBILISASI
12.3.1. Umum
1.
Mobilisasi sebagaimana ditentukan dalam kontrak ini akan meliputi pekerjaan persiapan yang diperlukan untuk pengorganisasian dan pengelolaan
pelaksanaan pekerjaan kegiatan. Ini juga akan mencakup demobilisasi
setelah penyelesaian pelaksanaan pekerjaan yang memuaskan.
2.
Kontraktor harus mengerahkan sebanyak mungkin tenaga setempat dari
kebutuhan tenaga pelaksanaan pekerjaan tersebut dan bilamana perlu
memberikan pelatihan yang memadai.
3.
Sejauh mungkin dan berdasarkan petunjuk Direksi, Kontraktor harus
menggunakan rute (j alur) tertentu dan menggunakan kendaraan kendaraanyang ukurannya sesuai dengan kelas jalan tersebut serta membatasi muatannya
untuk menghindari kerusakan jalan dan jembatan yang digunakan untuk tujuan
pengangkutan ke tempat kegiatan.
4.
Kontraktor harus bertanggung jawab atas setiap kerusakan pada jalan dan
jembatan, di karenakan muatan angkutan yang berlebihan serta harus
memperbaiki kerusakan tersebut sampai mendapat persetujuan Direksi.
5.
Mobilisasi peralatan berat dari dan menuju ke lapangan pekerjaan harus
dilaksanakan pada waktu lalu lintas sepi, dan truk truk angkutan yang bermuatan harus ditutup dengan terpal.
12.3.2. Jangka Waktu Mobilisasi
1.
Mobilisasi harus diselesaikan dalam waktu 14 hari setelah penandatanganan
kontrak, terkecuali dinyatakan lain secara tertulis oleh Pejabat Pelaksana
Teknis Kegiatan.
2.
Pembayaran mobilisasi untuk pekerjaan yang diuraikan sebelumnya harus
dimasukkan dalam item yang dinyatakan dalam daftar item pembayaran,
dan tidak boleh ada pembayaran terpisah untuk item ini.12.3.3. Penyiapan Lapangan
1.
Kontraktor akan menguasai lahan yang diperuntukan bagi kegiatan kegiatan
pengelolaan dan pelaksanaan pekerjaan di dalam daerah kegiatan.
2.
Kontraktor harus mengikuti hal hal berikut:
1)
Memenuhi persyaratan Peraturan peraturan Nasional, Peraturan
peraturan Propinsi dan Peraturan-peraturan Kabupaten.
-
8/18/2019 Gambar Spesifikasi Tambatan Perahu
17/125
5
2)
Mengadakan konsultasi dengan Direksi Teknik sebelum penempatan dan
pembuatan Kantor Lapangan dan gudang-gudang serta pemasangan
peralatan produksi konstruksi.
3)
Mencegah sesuatu polusi terhadap milik di sekitarnya sebagai akibat dari
operasi pelaksanaan.
3. Pekerjaan tersebut juga akan mencakup demobilisasi dari lapangan pekerjaan
setelah selesai kontrak, meliputi pembongkaran semua instalasi, plant dan
peralatan konstruksi. serta semua bahan bahan lebihan, semuanya berdasarkan
persetujuan Direksi Teknik.
12.3.4. Pengukuran dan Pembayaran
Pembayaran untuk pekerjaan yang sudah selesai yang didiskusikan di dalam bab ini
harus dimasukkan dalam daftar item pembayaran, dan tidak boleh ada pembayaran
terpisah untuk item ini.
12.4. PENGUJIAN DAN PEMERIKSAAN MATERIAL12.4.1. Umum
1. Semua material yang didatangkan harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan.
2. Kontraktor harus menyelenggarakan pengujian bahan mutu kayu bahan dan
kecakapan kerja untuk pengendalian mutu yang dilaksanakan sesuai dengan
spesifikasi dan menurut perintah Direksi Teknik.
12.4.2. Pemenuhan terhadap Spesifikasi
1.
Semua pengujian harus memenuhi seperangkat, standar di dalam spesifikasi.
Bilamana hasil pengujian tidak memuaskan, Kontraktor harus melakukan
pekerjaan pekerjaan perbaikan dan peningkatannya jika diperlukan oleh
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan atau Direksi Teknik, dan harus melengkapi
pengujian pengujian untuk menunjukkan terpenuhinya spesifikasi.
2.
Material yang telah didatangkan oleh Kontraktor di lapangan pekerjaan tetapi
ditolak pemakaiannya oleh Direksi Teknik harus segera dikeluarkan dari
lapangan pekerjaan selambat-lambatnya 2 (dua) kali 24 jam terhitung dari jam
penolakan.
3.
Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah dilakukan oleh kontraktor tetapi
ternyata ditolak Direksi Teknik harus segera dihentikan dan selanjutnya
dibongkar atas biaya kontraktor dalam waktu yang ditetapkan oleh Direksi
Teknik.
4.
Apabila Direksi Teknik merasa perlu meneliti suatu bahan lebih lanjut, Direksi
Teknik berhak mengirimkan bahan tersebut kepada Balai Penelitian Bahan-bahan
(Laboratorium) yang terdekat untuk diteliti. Biaya pengiriman dan penelitian
menjadi tanggungan Kontraktor.
12.4.3. Pengukuran dan PembayaranKontraktor harus bertanggung jawab membayar biaya biaya semua pengujian
yang dilaksanakan untuk memenuhi persyaratan spesifikasi. Biaya untuk
pengujian "Pengendalian Mutu" yang ditetapkan di dalam bab ini, harus
dimasukkan ke dalam item pembayaran yang bersangkutan dan tidak ada pembayaran
terpisah yang akan dibuat untuk pengujian.
-
8/18/2019 Gambar Spesifikasi Tambatan Perahu
18/125
6
12.5. PELAKSANAAN PEKERJAAN
12.5.1. Umum
1. Pengelola Lapangan dari Kontraktor
1) Untuk menjamin kualitas, ukuran ukuran dan kinerja pekerjaan yang
benar, kontraktor harus menyediakan staf teknik berpengalaman yang cocok
sebagaimana ditentukan dan memuaskan Direksi Teknik. Staf teknik tersebut
jika dan bilamana diminta harus mengatur pekerjaan lapangan, melakukan
pengujian lapangan untuk pengendalian mutu bahan bahan dan
kecakapan kerja, mengendalikan dan mengorganisasi tenaga kerja
kontraktor dan memelihara catatan catatan serta dokumentasi kegiatan.
2) Personalia Organisasi Lapangan Kontraktor, minimal terdiri dari :
Seorang Penanggung Jawab Kegiatan dalam hal ini Direktur Perusahaan
atau kuasanya yang menandatangani kontrak dengan pemilik.
Seorang Penanggung Jawab Lapangan (Site Manager), pengalaman
minimal 5 tahun sebagai Site Manager.
Tenaga Ahli Sipil.
Tenaga Pelaksana Lapangan.
3)
Penanggung Jawab Lapangan, Tenaga Ahli dan Pelaksana Lapangan harus
mendapat kuasa penuh dari Kontraktor untuk bertindak atas namanya dan
senantiasa harus di tempat pekerjaan.
4)
Dengan adanya Pelaksana, tidak berarti bahwa Kontraktor lepas dari tanggung
jawab sebagian maupun keseluruhan terhadap kewajibannya.
5)
Kontraktor wajib memberi tahu secara tertulis kepada Tim Pengelola
Teknis dan Direksi Teknik, nama dan jabatan pelaksana untuk
mendapatkan persetujuan.
6)
Bila kemudian hari, menurut pendapat Tim Pengelola Teknis dan Direksi
Teknik, Pelaksana kurang mampu atau tidak cakap memimpin
pekerjaan, maka akan diberitahukan kepada Kontraktor secara tertulis untuk
mengganti Pelaksana. Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah
dikeluarkan Surat Pemberitahuan, Kontraktor harus sudah menunjukkan
Pelaksana baru atau Kontraktor sendiri (Penanggung Jawab/Direktur
Perusahaan) yang akan memimpin pelaksanaan.
2. Tempat Tinggal ( domisili) Kontrak dan Pelaksanaan.
Menjaga kemungkinan diperlukan kerja diluar jam kerja apabila terjadi hal-hal
yang mendesak, Kontraktor dan Pelaksana Wajib memberitahukan secara tertulis,
alamat dan nomor telepon di lokasi kepada Tim Pengelola dan Direksi Teknik.
3. Pemeriksaan Lapangan
1) Sebelum pematokan dan pengukuran di lapangan (setting out), Kontraktorharus mempelaj ari gambar gambar kontrak dan bersama sama dengan
Direksi Teknik mengadakan pemeriksaan daerah kegiatan, dan khususnya
mengukur/memasang lebar dan panjang dermaga serta aksesibility dermaga
yang ada .
-
8/18/2019 Gambar Spesifikasi Tambatan Perahu
19/125
7
12.5.2. Pengendalian Mutu Bahan dan Kecakapan Kerja
1.
Semua bahan yang dipasok harus sesuai dengan spesifikasi dan harus disetujui
oleh Direksi Teknik. Sertifikat ujian pabrik pembuat harus diserahkan untuk
semua item item yang dibuat pabrik termasuk semen, kapur dan kayu.
2.
Kontraktor harus rnenyediakan contoh contoh semua bahan bahan yang diperlukan
untuk pengujian dan mendapatkan persetujuan sebelum digunakan di lapangan
dan bilamana Direksi Teknik meminta demikian, sertifikasi harus disediakan atau
pengujian-pengujian dilaksanakan untuk menjamin kualitas, sesuai Tabel
Jadwal Frekuensi Minimum “Pengujian Pengendalian Mutu", dalam
Prakonstruksi.
3.
Semua kecakapan kerja harus memenuhi uraian dan persyaratan spesifikasi
dokumen kontrak dan harus dilaksanakan sampai memuaskan Direksi Teknik.
Bahan harus diuji di lapangan atau di laboratorium selama konstruksi dan masa
pemeliharaan sesuai jadwal pengujian minimum yang tercantum dalam “Jadwal
Frekuensi Minimum Pengujian Pengendalian Mutu”. atas permintaan Direksi
Teknik dan Kontraktor harus membantu serta menyediakan peralatan dan
tenaga untuk pemeriksaan, pengujian dan pengukuran.
4.
Desain campuran untuk beton harus disiapkan dan diuji sesuai dengan
spesifikasi dan tidak ada campuran boleh digunakan pada pekerjaan-pekerjaan
kegiatan terkecuali memenuhi persyaratan spesifikasi dan memuaskan Direksi
Teknik.
5.
Hasil semua penguj ian termasuk pemeriksaan kualitas bahan di lapangan dan
desain campuran, harus direkam dengan baik dan dilaporkan kepada Direksi
Teknik.
12.5.3. Pengendalian Lingkungan
1.
Kontraktor harus menj amin bahwa akan di berikan perhatian yang penuh
terhadap pengendalian pengaruh lingkungan dan bahwa semua syarat-
syarat desain serta persyaratan spesifikasi yang berhubungan dengan polusi
lingkungan dan perlindungan taman serta lintasan air di sekitarnya akan ditata.
2.
Kontraktor tidak boleh menggunakan kendaraan kendaraan yang memancarkan
suara sangat keras (gaduh), dan di dalam daerah pernukiman suatu peredam
kebisingan harus dipasang serta dipelihara selalu dalam kondisi baik pada semua
peralatan dengan motor, di bawah pengendalian Kontraktor.
3.
Kontraktor harus juga menghindari penggunaan peralatan berat atau
peralatan yang berisik sampai larut malam.
4.
Untuk mencegah polusi debu selama musim kering, Kontraktor harus
melakukan penyiraman secara teratur kepada jalan angkutan tanah atau jalan
angkutan kerikil dan harus menutupi truk angkutan dengan terpal.
12.5.4. Pematokan dan Pemasangan Pekerjaan di Lapangan
1.
Jika dianggap perlu oleh Direksi Teknik, Kontraktor harus mengadakan survai
secara cermat dan memasang patok beton (Bench Marks) pada lokasi yang
tetap untuk memungkinkan desain, atau pematokan dan pemasangan
pekerjaan yang harus dibuat, dan juga untuk maksud sebagai referensi dimasa
depan.
-
8/18/2019 Gambar Spesifikasi Tambatan Perahu
20/125
8
2.
Kontraktor harus memasang patok patok, konstruksi untuk membuat garis dan
kelandaian pembetulan ujung perkerasan, lebar bahu jalan, ketinggian perkerasan
dan drainase sesuai dengan gambar gambar kegiatan dan menurut perintah
Direksi Teknik. Persetujuan Direksi Teknik atas garis dan ketinggian tersebut
akan diperoleh sebelum pelaksanaan Pekerjaan konstruksi berikut sesuatu
modifikasi (perubahan) yang diperlukan oleh Direksi Teknik yang harus
dilaksanakan tanpa penundaan.
3. Untuk proses pengukuran dan pematokan tersebut, Kontraktor harus menyediakan
semua instrumen yang diperukan, personil, tenaga dan bahan yang di minta untuk
pemeriksaan pematokan di lapangan atau pekerjaan lapangan yang relevan.
12.5.5. Peil dan Pengukuran
1.
Kontraktor wajib memberikan kepada Direksi Teknik setiap kali suatu bagian
pekerj aan akan dimulai untuk diperiksa terlebih dahulu ketetapan peil-peil dan
ukuran-ukurannya.
2.
Kontraktor diwajibkan senantiasa mencocokan ukuran-ukuran satu sama lain dalam
tiap pekerjaan dan segera melaporkan secara tertulis kepada Direksi Teknik /
setiap terdapat selisih / perbedaan- perbedaan ukuran, untuk diberikan keputusan
pembetulannya. Tidak dibenarkan Kontraktor membetulkan sendiri
kekeliruannya tersebut tanpa persetujuan Direksi Teknik.
3.
Kontraktor bertanggung jawab penuh atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan
menurut peilpeil dan ukuran- ukuran yang ditetapkan dalam Gambar Kerja dan
Syarat ini.
4.
Mengingat setiap kesalahan selalu akan mempengaruhi bagian-bagian
pekerjaan selanjutnya maka ketetapan peil dan ukuran tersebut mutlak perlu
diperhatikan sungguhsungguh.
5.
Kelalaian Kontraktor dalam hal ini tidak akan ditolerir Direksi Lapangan dan
berhak untuk membongkar pekerjaan yang telah dilakukan tanpa pemeriksaan
dari Direksi Lapangan.
6.
Semua bahan yang akan dipergunakan untuk pelaksanaan pekerjaan Kegiatan ini
harus benar-benar baru dan diteliti mengenai mutu , ukuran dan lain-lain yang
disesuaikan dengan Standard / Peraturan-peraturan yang dipergunakan
didalam RKS ini. Semua bahan-bahan tersebut diatas harus mendapatkan
pengesahan/persetujuan dari Pemilik Kegiatan/Direksi Teknik sebelum akan
dimulai pelaksanaannya.
7.
Ketelitian dan kerapian kerja akan sangat dinilai ( bobotnya tinggi ) oleh
Direksi Teknik terutama yang menyangkut pekerjaan, penyelesaian maupun
perapihan (finishing work).
12.5.6. Pemakaian Ukuran
1.
Kontraktor tetap bertanggung jawab dalam menepati semua ketentuan yang
tercantum dalam rencana kerja dan gambar kerja berikut tambahan dan
perubahannya.
-
8/18/2019 Gambar Spesifikasi Tambatan Perahu
21/125
9
2.
Kontraktor wajib memeriksa kebenaran dari ukuran-ukuran keseluruhan maupun
bagianbagiannya dan memberitahukan Direksi Lapangan tentang setiap
perbedaan yang ditemukannya didalam Rencana Kerja dan Syarat dan Gambar
Kerja maupun dalam Pelaksanaan. Kontraktor baru diijinkan
membetulkan kesalahan gambar dan melaksanakannya setelah ada
persetujuan tertulis dari Direksi Lapangan.
3.
Pengambilan ukuran-ukuran yang keliru dalam pelaksanaan, didalam hal apapun
menjadi tanggung jawab Kontraktor. Oleh karena itu sebelumnya, kepadanya
diwajibkan mengadakan pemeriksaan menyeluruh terhadap semua gambar kerja
yang ada.
12.5.7. Rencana Kerja
Kontraktor harus membuat Rencana Pelaksanaan Pekerjaan berupa “ Time
schedule/Kurva S “ dan disahkan oleh Direksi Teknik dan diketahui oleh
Pemberi Tugas. Kontraktor berkewajiban melaksanakan pekerjaan menurut
rencana ini, hanya dengan persetujuan Direksi harus menyimpan dari rencana
semula, maka kerugian yang dideritanya adalah tanggung jawab Kontraktor.
12.5.8. Los Direksi, Los Kerja dan Gudang Bahan
1.
Kontraktor harus membuat los Direksi secukupnya, menggunakan bahan-
bahan sederhana yang dapat dikunci dengan baik dan dilengkapi dengan
peralatan sederhana
2.
Kontraktor harus membuat ruangan-ruangan untuk menyimpan barang-barang
atau alatalat lainnya dan untuk kantor pelaksana.
3.
Cara-cara menimbun bahan-bahan di lapangan maupun di gudang harus memenuhi
syarat teknis dan dapat dipertanggung jawabkan.
4.
Kontraktor harus membuat papan Kegiatan yang ukuran dan modelnya
ditentukan oleh Direksi.
12.5.9. Tanggung Jawab Kontraktor
Kontraktor bertanggung jawab atas :
1.
Ketelitian/ kebenaran hasil pelaksanaan yang dilakukan oleh pelaksana harus
sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat serta Gambar – gambar
pelaksanaan.
2.
Kesehatan/Kesejahteraan/Penginapan Karyawan selama pelaksanaan
pekerjaan.
3.
Kelancaraan Pelaksanaan Pekerj aan.
4.
Keamanan/Kerusakan dari equipment yang dipakai selama pelaksanaan
pekerjaan.
5.
Penerangan pada tempat pelaksanaan pekerjaan.
6.
Penjagaan Keamanan Lapangan Pekerjaan.
7.
Tidak diperkenankan :
1) Pekerja menginap di tempat pekerjaan kecuali dengan ijin Direksi Lapangan.
2)
Memasak ditempat bekerja kecuali dengan ijin Direksi Lapangan.
3)
Membawa masuk penjual-penjual makanan, buah, minuman, rokok dan
sebagainya ke tempat pekerjaan.
4)
Keluar masuk dengan bebas.
-
8/18/2019 Gambar Spesifikasi Tambatan Perahu
22/125
10
12.5.10. Pekerjaan Di Waktu Malam
Kontraktor harus meminta ijin kepada Direksi Teknik /Direksi Pelaksana dalam hal
untuk melaksanakan pekerjaan atau bagian pekerjaan dimalam hari. Ijin akan
diberikan kalau penerangan cukup atau memakai penerangan PLN/Generator.
12.6. PENGAWASAN
1.
Pengawasan setiap hari terhadap pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh
Konsultan Supervisi/ Direksi Lapangan dimana setiap saat Konsultan
Supervisi/Direksi Lapangan harus dapat dengan mudah mengawasi, memeriksa
dan menguji setiap bagian pekerjaan, bahan dan peralatan. Kontraktor harus
mengadakan fasilitas – fasilitas yang diperlukan.
2.
Bagian – bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetapi luput dari
pengawasan Konsultan Supervisi/Direksi Lapangan adalah menjadi tanggung
jawab Kontraktor. Pekerjaan tersebut jika diperlukan harus segera dibuka /
dibongkar sebagian atau seluruhnya.3.
Jika Kontraktor perlu melaksanakan pekerjaan diluar jam kerja sehingga
diperlukan pengawasan pekerjaan oleh Direksi Lapangan, maka segala biaya
untuk itu menjadi beban Kontraktor.
4.
Wewenang dalam memberikan keputusan petugas-petugas Direksi Lapangan
adalah terbatas pada soal-soal yang jelas tercantum/dimasukan di dalam
gambar dan Rencana Kerja dan Syarat serta Risalah Penjelasan. Penyimpangan
daripadanya haruslah seijin Pemilik Kegiatan.
12.7. LAPORAN DAN DOKUMENTASI12.7.1. Laporan Kemajuan Pekerjaan
Pelaksana diharuskan membuat Laporan Harian, Mingguan, dan Laporan Bulanan
dari pelaksanaan pekerjaan dan penyerahan laporan tersebut kepada Direksi
untuk dapat dipergunakan sebagai dasar pengamatan / pemeriksaan pelaksanaan
pekerjaan yang sedang berjalan secara berkesinambungan.
12.7.2. Dokumentasi
Kontraktor harus membuat dokumentasi pekerjaan berupa foto-foto berukuran
Post Card pada bagian-bagian pekerjaan yang penting sedapat mungkin diusahakan
dengan foto warna :
Sebelum pekerjaan dimulai prestasi 0 (nol) persen.
1.
Saat penggalian pondasi dan pemasangan pondasi
2.
Saat pemancangan tiang trestel dan dermaga.
3.
Saat pemasangan gelagar dan skoor
4.
Saat pemasangan lantai trestel dan dermaga
5.
Saat pemasangan Galian Pondasi talud dan pengecoran lantai dan kansten
beton.
6.
Saat pekerjaan dalam prestasi 55%, 75% dan 100% serta setelah masa
pemeliharaan atau pada waktu pekerjaan diserah terimakan .
7.
Setelah pekerjaan berakhir Kontraktor harus menyerahkan album foto
sebanyak 3 (tiga) set kepada Pemberi Tugas dimana 1(satu) set untuk arsip dan
2 (dua) set untuk arsip Pemberi Tugas.
-
8/18/2019 Gambar Spesifikasi Tambatan Perahu
23/125
11
8.
Untuk setiap pengajuan pembayaran angsuran Kontraktor harus melampirkan
foto kemajuan pekerjaan sesuai kontrak (diambil 1 titik bidik).
12.8. RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT SERTA
GAMBAR
12.8.1. Uraian
1.
Peraturan dan syarat – syarat teknis pelaksanaan ini bersama dengan gambar
kerjanya digunakan sebagai pedoman dasar ketentuan dalam melaksanakan
pekerjaan ini.
2.
Gambar-gambar detail merupakan bagian-bagian yang tidak terpisahkan pada
peraturan dan syarat-syarat teknis pelaksanaan.
3.
Jika terdapat perbedaan antara gambar-gambar dengan hal di atas, maka
Kontraktor menanyakan secara tertulis kepada perencana/Direksi. Kontraktor
diwajibkan mentaati keputusan perencana / Direksi dalam hal menyangkut
masalah tersebut diatas.
4.
Ukuran yang berlaku adalah ukuran yang dinyatakan dengan angka yang
terdapat didalam gambar terbaru dengan skala terbesar serta tidak
memperkenankan mengukur gambar berdasar skala gambar.
5.
Jika terdapat kekurangan penj elasan dalam gambar kerja atau diperlukan
gambar tambahan/ gambar detail maka Kontraktor harus dapat membuat
gambar tersebut dan dibuat 3 (tiga) rangkap atas biaya Kontraktor, sebelum
dilaksanakan harus mendapat ijin dari Direksi.
12.8.2. Penjelasan Perbedaan Gambar
Kontraktor diwajibkan melaporkan setiap ada perbedaan ukuran diantara gambar-
gambar :
1.
Gambar kerja dengan gambar struktur maka yang dipakai sebagai pegangan
dalam ukuran fungsional adalah gambar arsitektur dalam jenis dan kualitas
bahan/kontruksi bangunan adalah gambar struktur.
2.
Tidak dibenarkan sama sekali bagi Kontraktor memperbaiki sendiri perbedaan-
perbedaan tersebut diatas. Akibat dari kelalaian Kontraktor, hal ini sepenuhnya
menjadi tanggung jawab Kontraktor.
12.8.3. Gambar Pelelangan (Tender Drawing)
Gambar-gambar dimaksudkan sebagai gambar yang akan dilaksanakan dan yang
termasuk di dalam kontrak. Untuk dimensi atau detail yang lain, kontraktor harus
mengecek dan menyesuaikan dengan gambar-gambar yang lain, baik sipil maupun
arsitektur.
12.8.4. Gambar Pelaksanaan
1.
Kontraktor harus membuat gambar-gambar pelaksanaan pekerjaan dilapangan
(shop drawing). Gambar-gambar tersebut harus dibuat berdasarkan gambar-
gambar pelelangan dan penjelasan pekerjaan yang diberikan.
2.
Sebelum gambar-gambar pelaksanaan disetujui oleh pihak Direksi Lapangan,
Kontraktor tidak diperbolehkan memulai pekerjaan dilapangan.
3.
Gambar-gambar pelaksanaan harus memenuhi syarat-syarat ditentukan oleh
Direksi Lapangan. Banyaknya gambar-gambar yang disampaikan kepada pihak
Direksi Lapangan harus sesuai dengan kontrak.
-
8/18/2019 Gambar Spesifikasi Tambatan Perahu
24/125
12
4.
Kontraktor harus memberikan waktu yang cukup kepada Direksi Lapangan
untuk meneliti gambar-gambar pelaksanaan.
5.
Persetujuan terhadap gambar-gambar pelaksanaan bukan berarti pemberian
garansi terhadap dimensi-dimensi yang telah dibuat oleh kontraktor dan tidak
melepaskan tanggung jawab kontraktor terhadap pelaksanaan pekerjaan.
12.8.5. Gambar – Gambar Yang Berubah Dari Rencana
Gambar kerja hanya dapat berubah dengan perintah tertulis Pemilik Kegiatan
berdasarkan pertimbangan dari Direksi Lapangan.
Perubahan rencana ini harus dibuat gambarnya yang sesuai dengan apa yang
diperintahkan oleh Pemilik Kegiatan, yang jelas memperlihatkan perbedaan antara
Gambar Kerja dan Gambar Perubahan Rancangan.
Gambar tersebut harus diserahkan dalam rangkap 3 (tiga) berikut kalkirnya
(gambar asli) dan semua biaya pembuatannya ditanggung oleh Kontraktor.
Gambar perubahan yang disetujui oleh Pemilik Kegiatan / Direksi Lapangan
kemudian dilampirkan dalam Berita Acara Pekerjaan Tambah Kurang.
12.8.6. Gambar sesuai dengan pelaksanaan
1. Gambar-gambar yang harus diserahkan kepada Direksi Lapangan untuk diperiksa
dan sesudah mendapat persetujuan barulah gambar-gambar tersebut
diserahkan kepada Pemberi Tugas.
2. Banyaknya gambar yang harus diserahkan adalah sebagai berikut : 1) 3 ( tiga ) set
gambar-gambar cetakan. 2) 1 (satu) set gambar-gambar yang bisa diproduksi
(reprodukcible copy).
12.9. BAHAN-BAHAN DAN PENYIMPANAN.
12.9.1. Umum
1. Uraian
Bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi persyaratan
berikut : 1) Mematuhi standar dan spesifikasi yang digunakan.
2)
Untuk kekuatan, ukuran, buatan, tipe dan kualitas harus seperti yang ditentukan
pada gambar rencana atau spesifikasi spesifikasi lain yang dikeluarkan
atau yang disetujui secara tetulis oleh Direksi Teknik.
3)
Semua produksi harus baru, atau dalam kasus tanah, pasir dan agregat
harus diperoleh dari suatu sumber yang disetujui.
2. Penyerahan
1) Sebelum mengeluarkan satu pesanan atau sebelum perubahan satu daerah
galian untuk suatu bahan, Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi
Teknik contohcontoh bahan untuk mendapatkan persetujuan, contoh
tersebut harus disertai informasi mengenai sumber, lokasi sumber dan setiap
klarifikasi lain yang diperlukan oleh Direksi Teknik untuk memenuhi persyaratan persyaratan spesifikasi.
2)
Kontraktor harus menyelenggarakan, menempatkan, memperoleh dan
memproses bahan-bahan alam yang sesuai dengan spesifikasi ini serta
harus memberitahu Direksi Teknik paling sedikit 30 hari sebelumnya atau
suatu jangka waktu lain yang dinyatakan oleh Direksi Teknik secara tertulis
bahwa bahan tersebut dapat digunakan dalarn pekerjaan.
-
8/18/2019 Gambar Spesifikasi Tambatan Perahu
25/125
13
Laporan ini berisi semua informasi yang diperlukan. Persetujuan sebuah
sumber tidak berarti semua bahan bahan dalam sumber tersebut disetujui.
3)
Dalam kasus bahan bahan aspal, semen, baja dan kayu struktural serta bahan
bahan buatan pabrik lainnya, sertifikat uji pabrik pembuat diperlukan
sebelum persetujuan dari Direksi Teknik diberikan. Direksi Teknik
memberikan persetujuan ini secara tertulis.
12.9.2. Sumber Bahan-bahan
1. Sumber-sumber
1) Lokasi sumber bahan yang mungkin dapat digunakan yang diperlihatkan
dalam dokomen atau yang diberikan Direksi Teknik, disediakan sebagai satu
petunjuk saja. Adalah tanggung jawab kontraktor untuk mengadakan
identifikasi dan memeriksa kecocokan semua sumber-sumber bahan yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan dan untuk mendapatkan
persetujuan Direksi teknik.
2)
Sumber bahan tidak boleh dipilih dari sumber alam dilindungi, hutan
lindung atau dalam daerah yang mudah terjadi longsoran atau erosi.
3)
Kontraktor akan menentukan beberapa banyak peralatan dan pekerjaan
yang diperlukan untuk memproduksi bahan-bahan tersebut memenuhi
spesifikasi ini. Direksi Teknik akan menolak atau menerima bahan dari
sumber-sumber bahan atas dasar persyaratan kualitas yang ditentukan dalam
kontrak.
4) Tidak boleh ada kegiatan pada lokasi sumber bahan yang akan
menimbulkan erosi atau longsoran tanah, hilangnya tanah produktif atau
secara lain berpengaruh negatif terhadap daerah sekelilingnya.
2. Persetujuan
1) Pemesanan bahan-bahan akan dilakukan jika Direksi Teknik telah
memberikan persetujuan untuk menggunakannya. Bahan-bahan tidak
boleh digunakan untuk maksud-maksud lain dari pada yang telah disetujui
oleh Direksi Teknik.
2) Jika kualitas atau gradasi bahan tersebut tidak sesuai dengan kualitas
yang telah disetujui Direksi, maka Direksi dapat menolak bahan tersebut
dan minta diganti.
12.9.3. Penyimpanan Bahan
1. Umum
1) Bahan-bahan harus disimpan dengan cara sedemikian rupa sehingga bahan-
bahan tersebut tidak rusak dan kualitasnya dilindungi, dan sedemikian
sehingga bahan tersebut selalu siap digunakan serta dengan mudah dapat
diperiksa oleh Direksi Teknik.
2)
Penyimpanan di atas hak milik pribadi hanya akan diizinkan j ika telah
diperbolehkan secara tertulis oleh pemilik atau penyewa yang diberi kuasa.
3)
Tempat penyimpanan harus bersih dan bebas dari sampah dan air, bebas
pengaliran air dan kalau perlu ditinggikan. Bahan-bahan tidak boleh
bercampur dengan tanah dasar, dan bila diperlukan satu lapisan alas dasar
pelindung harus disediakan. Tempat penyimpanan berisi semen, kapur dan
bahan-bahan sejenis harus dilindungi sepantasnya dari hujan dan banjir.
-
8/18/2019 Gambar Spesifikasi Tambatan Perahu
26/125
14
2. Penumpukan Agregat
1) Agregat batu harus ditumpuk dalam cara yang disetujui sedemikian
sehingga tidak ada segregasi serta menjamin gradasi yang memadai. Tinggi
tumpukan maksimum adalah lima meter.
2)
Masing-masing jenis berbagai agregat harus di tumpuk secara terpisah
atau dipisahkan dengan partisi kayu.
3)
Penempatan tumupukan material dan peralatan, harus di tempat-tempat
yang memadai serta tidak boleh menimbulkan kemacetan lalu lintas dan
membendung lintasan air.
4)
Kontraktor harus melaksanakan penyiraman yang teratur pada jalan-jalan
angkutan, daerah lalu lintas berat lainnya serta penumpukan material
lainnya. Khususnya selama musim kering.
3. Penanganan dan penyimpanan semen
1) Perlu diberikan perhatian sewaktu pengangkutan semen ke tempat pekerjaan
supaya semen tidak menjadi basah atau kantong semen menjadi rusak.
2) Di lapangan semen tersebut harus disimpan dalam gudang yang kedap air,
dengan rapih dan secara sistematis menurut jatuh temponya, sehingga
penggunaan (kosumsi) semen dapat diatur serta semen tidak berada
terlalu lama dalam penyimpanan.
3) Biasanya batas waktu akhir penyimpanan semen untuk konstruksi beton
tidak boleh lebih dari 3 bulan. Direksi Teknik secara teratur akan
memeriksa semen yang disimpan di lapangan dan tidak akan mengizinkan
setiap semen digunakan bila didapati dalam kondisi telah mengeras.
12.9.4. Pengukuran dan Pembayaran
Semua biaya untuk konstruksi bagi pemilik lahan atau sumber bahan, misalanya
sewa, royality (pajak) dan biaya-biaya sejenis, akan dimasukkan dalam harga satuan
sebagai bahanbahan yang bersangkutan serta tidak ada pembayaran terpisah pada
kontraktor untuk biayabiaya ini.
12.10. PEMBANGKIT TENAGA DAN SUMBER AIR
Setiap pembangkit tenaga sementara untuk penerangan pekerjaan harus diadakanoleh Kontraktor termasuk pemasangan sementara kabel-kabel, meteran, upah dan
tagihan serta pembersihannya kembali pada waktu pekerjaan selesai adalah beban
Kontraktor.
Air untuk keperluan pekerjaan harus diadakan dan bila memungkinkan didapat dari
sumber air yang sudah ada di lokasi pekerjaan. Kontraktor harus memasang
pipa-pipa untuk mengalirkan air dan membongkar kembali bila pekerjaan sudah
selesai. Biaya untuk mengadakan air kerja tersebut adalah beban Kontraktor.
Kontraktor tidak diperbolehkan menyambung dan mengisap air dari saluran induk,
lubang penyedot (tap point), reservoir dan sebagainya tanpa terlebih dahulu
mendapat izin tertulis dari Pemilik Kegiatan/Direksi Lapangan.
12.11. I K L A N
Kontraktor tidak diijinkan memasang iklan dalam bentuk apapun di lapangan kerja
atau di tanah yang berdekatan tanpa ijin dari pemilik Kegiatan / direksi lapangan.
-
8/18/2019 Gambar Spesifikasi Tambatan Perahu
27/125
15
12.12. JALAN MASUK DAN JALAN SEMENTARA
Pemakaian jalan masuk ketempat pekerjaan menjadi tanggung jawab pihak
Kontraktor dan disesuaikan dengan kebutuhan Kegiatan tersebut.
Kontraktor diwajibkan untuk membersihkan kembali jalan masuk pada waktu
penyelesaian dan memperbaiki segala kerusakan yang diakibatkan dan menjadi
beban Kontraktor .
12.13. PERLINDUNGAN TERHADAP BANGUNAN LAMA DAN
MILIK UMUM
Selama masa pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor bertanggung jawab penuh atas
segala kerusakan akibat operasi pelaksanaan pekerjaan terhadap bangunan yang ada,
utilitas, jalan, saluran dan lain-lain yang ada dilingkungan pekerjaan.
Kontraktor juga bertanggung jawab atas gangguan dan pemindahan yang terjadi
atas perlengkapan uumum seperti saluran air, telepon, listrik dan sebagainya yang
disebabkan oleh operasi Kontraktor. Segala biaya untuk pemasangan kembali
beserta perbaikanperbaikannya adalah menjadi beban Kontraktor.
12.14. KECELAKAAN DAN KESEHATAN
1. Kecelakaan-kecelakaan yang timbul selama pekerjaan berlangsung menjadi
beban Kontraktor.
2.
Sehubungan dengan pasal ini, Kontraktor diwajibkan menyediakan kotak P3K
terisi menurut kebutuhan, lengkap dengan seorang Petugas yang telah terlatih
dalam soal – soal mengenai pertolongan pertama.
3.
Terhadap kecelakaan – kecelakaan yang timbul akibat bencana alam,
segala perongkosannya menjadi beban Kontraktor.
4.
Kebakaran-kebakaran yang timbul adalah tanggung jawab Kontraktor.
5.
Sehubungan dengan butir – butir diatas pada Kontraktor diwajibkan menyediakan
alat pemadam kebakaran jenis ABC (segala jenis api), pasir dalam bak kayu,
galah – galah secukupnya serta pemeliharaannya.
6.
Kontraktor diwajibkan memperhatikan kesehatan karyawan-karyawannya.
7.
Sejauh tidak disebutkan dalam Rencana Kerja dan Syarat ini maka Kontraktor
harus mengikuti semua ketentuan umum lainnya yang dikeluarkan oleh
Jawatan /Instansi Pemerintah C.Q. Undang – undang Kesehatan Kerja dan lain
sebagainya termasuk semua perubahan – perubahan yang hingga kini tetap
berlaku.
12.15. PENGAMANAN LOKASI PEKERJAAN
Setelah Kontraktor mengetahui batas – batas daerah Kerja dan lain-lainnya
sebagaimana diuraikan dalam pasal – pasal dimuka maka Kontraktor bertanggung j
awab penuh atas segala sesuatu yang ada didaerahnya ialah mengenai :
1.
Kerusakan-kerusakan yang timbul akibat kelalaian/ kecorobohan yang sengaj a
ataupun tidak.
2.
Penggunaan sesuatu yang keliru / salah.
3.
Kehilangan – kehilangan bagian alat – alat / bahan – bahan yang ada
didaerahnya.
4.
Terhadap semua kejadian sebagaimana disebut diatas Kontraktor harus
melaporkan kepada Pemilik Kegiatan / Direksi Lapangan dalam waktu paling
lambat 24 jam untuk diusut dan diselesaikan persoalannya lebih lanjut.
-
8/18/2019 Gambar Spesifikasi Tambatan Perahu
28/125
16
5.
Untuk mencegah kejadian-kejadian tersebut diatas, diharuskan mengadakan
pengamanan antara lain : penjagaan, penerangan malam, pemagaran sementara
dan sebagainya.
12.16. PEMERIKSAAN PEKERJAAN
1.
Sebelum memulai pekerjaan lanjutan, Kontraktor diwaj ibkan memintakan
persetujuan kepada Direksi Teknik.2.
Bila permohonan pemeriksaan itu dalam waktu 2 x 24 jam, ( dihitung dari
jam diterimanya Surat Permohonan Pemeriksaan), tidak dipenuhi oleh
Konsultan/Direksi Teknik, Kontraktor dapat meneruskan pekerjaannya dan
bagian yang seharusnya diperiksa, dianggap telah disetujui Direksi Teknik.
Hal ini dikecualikan bila Direksi Teknik minta perpanjangan waktu.
3.
Bila kontraktor melanggar ayat 1 Pasal ini Direksi Teknik berhak menyuruh
membongkar bagian pekerjaan sebagian atau seluruhnya untuk diperbaiki. Biaya
pembongkaran dan pemasangan kembali menjadi tanggungan Kontraktor.
-
8/18/2019 Gambar Spesifikasi Tambatan Perahu
29/125
-
8/18/2019 Gambar Spesifikasi Tambatan Perahu
30/125
2.
Pemasangan Patok – patok untuk menentukan situasi harus dilakukan bersama
dan atas persetujuan Direksi.
3.
Segala pekerjaan pengukuran persiapan (Uitzet) adalah tanggung j awab
Kontraktor.
4.
Pengukuran – pengukuran sudut siku, ketinggian peil, panjang lebar harus
menggunakan teropong, waterpass, theodolit, prisma penyiku dan lain-lain.
Pengukuran siku dengan benang secara prinsip segitiga phitagoras hanya
dibolehkan pada bagian-bagian yang kecil dan tidak penting saja.
5.
Ketidak cocokan yang mungkin ada dilapangan antara gambar dan kenyataan
harus segera dilaporkan kepada Direksi.
6.
Pekerjaan pemasangan bowplank adalah termasuk pekerjaan Kontraktor dan
harus dibuat dari kayu, tidak diperkenankan menggunakan bambu
7.
Pekerjaan penggalian pondasi tidak boleh dimulai sebelum papan bowplank
dipasang, tinggi dasar ( 0,00 ), sumbu-sumbu dinding dan sumbu-sumbu kolom
ditetapkan dengan persetujuan Direksi dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.
12.6. PEKERJAAN GALIAN TANAH
12.6.1. Umum
1. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan galian tanah akan mencakup tetapi tidak terbatas pada :
1) Tahapan untuk mendapatkan peil yang sesuai dengan peil permukaan lantai
yang tertera dalam gambar.
2)
Konstruksi Pondasi3)
Pekerjaan galian tanah yang nyata-nyata dinperlihatkan pada gambar.
2. Pekerjaan seksi lain yang berkaitan
1) Dasar ukuran tinggi dan ukuran-ukuran pokok : seksi 12.23
2) Pengukuran dan papan bangunan : seksi 12.24
12.6.2. Bahan
Tidak ada bahan yang digunakan untuk pekerjaan ini.
12.6.3. Pelaksanaan :
1.
Penggalian harus dilakukan untuk mencapai garis elevasi permukaan dan
kedalamankedalaman yang disyaratkan atau ditentukan dan diindikasikan
dalam gambar dengan cara yang sedemikian rupa, sehingga persyaratan dari
pekerjaan selanjutnya terpenuhi.
2.
Galian mencakup pemindahan tanah serta batu-batuan dan bahan lain yang
dijumpai dalam pelaksanaan pekerjaan.
3.
Galian untuk pondasi harus mempunyai lebar yang cukup untuk membangun
maupun memindahkan rangka/bekisting yang diperlukan, dan juga untuk
mengadakan pembersihan.4.
Jika terdapat air menggenang dalam parit/galian pondasi harus dipompa keluar,
sehingga pada waktu pemasangan pondasi parit/galian pondasi dalam keadaan
kering.
5.
Jika terdapat tempat yang gembur pada dasar parit / galian pondasi harus
digali dan ditimbun kembali dengan material yang disetujui oleh Direksi/Direksi
Teknik, disiram air dan dipadatkan.
-
8/18/2019 Gambar Spesifikasi Tambatan Perahu
31/125
-
8/18/2019 Gambar Spesifikasi Tambatan Perahu
32/125
2.
Pasir urug yang digunakan adalah material yang digolongkan dalam klasifikasi
A-1-b (Fragmen batuan kerikil dan pasir, AASHTO)
3.
Seluruh material yang digunakan harus bebas dari kandungan garam-garaman
yang berlebihan.
12.7.3. Pelaksanaan :
1.
Urugan tanah dan pasir dilaksanakan di bawah lantai seperti tertera pada gambar,
dan pelaksanaannya harus lapis demi lapis dengan batas maksimum 30 cm untuk
hamparan setiap lapisan. Dalam setiap lapisannya, urugan harus dipadatkan
dengan alat pemadat yang disetujui sampai dicapai tingkat kepadatan lapangan
yang cukup baik, sesuai dengan petunjuk Direksi Teknik.
2.
Seluruh bagian bangunan yang direncanakan harus ditimbun sampai
mencapai ketinggian yang ditentukan, dengan menggunakan bahan timbunan
yang cukup baik, bebas dari sisa-sisa rumput, akar-akar dan lain-lainnya serta
dapat mencapai nilai CBR minimal 4 % rendam air. Dalam hal ini harus
mengikuti petunjuk-petunjuk Direksi Teknik.
3.
Untuk pekerjaan penimbunan kembali dibawah atau disekitar bangunan dan
perkerasan harus sesuai dengan gambar rencana, dan material penimbunan
harus memenuhi pasal 6.28.2 spesifikasi ini.
4.
Pengurugan kembali bekas galian harus disertai dengan pemadatan dengan
menggunakan alat pemadat sehingga minimal sama dengan keadaan tanah
sebelum digali.
5.
Pekerjaan penimbunan kembali harus disertai dengan pekerjaan pemadatan,
dimana dalam proses pemadatan tersebut kadar air optimum harus
dipertahankan (jika kondisi urugan terlalu kering, harus ditambahkan dengan
air/disiram)
6.
Urugan tanah harus dilaksanakan setelah urugan kembali dari parit / galian
pondasi kaki kolom selesai dikerjakan agar cukup waktu untuk dipadatkan.
12.7.4. Pengendalian Mutu di Lapangan
Direksi Teknik dapat meminta kontraktor untuk melaksanakan test kepadatan (sand
cone) di lapangan yang dipandang perlu untuk menjamin dipatuhinya Spesifikasi ini
12.7.5. Pengukuran dan Pembayaran
1.
Pengukuran
Kuantitas pekerjaan urugan akan dihitung berdasarkan volume urugan padat,
yang diukur berdasarkan luas penampang rata-rata dikalikan dengan tebal
urugan. Kecuali untuk pekerjaan yang disebutkan pada point “4, 5 dan 6”
pada pasal 6.26.1.1, pengukuran tidak dilakukan secara terpisah dan
termasuk bagian dari pekerjaan pemasangan pipa, pemasangan paving blok
dan pembuatan lubang peresapan.
2.
Pembayaran
Kuantitas yang diukur sebagaimana disyaratkan diatas dibayar dengan harga
satuan kontrak untuk Mata Pembayaran yang terdaftar dibawah ini dan ditunjukan
dalam daftar kuantitas dan harga, dan pembayaran tersebut harus merupakan
kompensasi penuh untuk penyediaan tenaga kerja, pengadaan bahan dan
peralatan.
-
8/18/2019 Gambar Spesifikasi Tambatan Perahu
33/125
-
8/18/2019 Gambar Spesifikasi Tambatan Perahu
34/125
Posisi batu harus memungkinkan untuk melatakan pasangan batu kali di
atasnya dan memberikan permukaan yang maksimal untuk dilapisi pasta semen
guna pelekatan dengan pasangan di atasnya.
12.8.4. Pengendalian Mutu di Lapangan Ditiadakan
12.8.5. Pengukuran dan Pembayaran
1.
PengukuranKuantitas pasangan batu kosong akan dihitung berdasarkan volume, yang
diukur berdasarkan luas penampang rata-rata dikalikan dengan panjang
pasangan.
2.
Pembayaran
Kuantitas yang diukur sebagaimana disyaratkan diatas dibayar dengan harga
satuan kontrak untuk Mata Pembayaran yang terdaftar di bawah ini dan
ditunjukan dalam daftar kuantitas dan harga, dan pembayaran tersebut harus
merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan bahan, peralatan dan tenaga
kerja.
No. urut UraianSatuan
Pengukuran
1 P
M3
12.9. PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI
12.9.1. Umum
1.
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pasangan batu kali meliputi penyediaan peralatan, tenaga kerja
dan pemasangan semua pekerjaan pondasi batu kali atau bagian-bagian
lain yang menggunakan batu kali sesuai dengan gambar dan persyaratan yang
ditentukan dalam RKS ini.
2.
Pekerjaan Seksi Lain Yang Berkaitan
1) Dasar ukuran tinggi dan ukuran-ukuran pokok : seksi 12.23
2)
Pengukuran dan papan bangunan : seksi 12.24
3)
Pekerjaan galian tanah : seksi 12.25
12.9.2. Bahan
1. Batu Kali
Batu yang dipakai pada pekerjaan yang ditunjukan dalam gambar-gambar
seperti pasangan batu, haruslah batu yang bersih dan keras, tahan lama dan
sejenis menurut persetujuan Direksi dan bersih dari campuran besi, noda-
noda, lubang-lubang, cacat atau ketidak sempurnaan lainnya. Batu tersebut
harus diambil dari sumber yang disetujui Direksi.
Ukuran minimum batu adalah (kecuali untuk batu
pengunci) : 1) Tebal minimum = 15 cm
2)
Lebar minimum = 1,5 xtebal (22,5 cm)
3)
Panjang minimum = 1,5 x lebar (33,75 cm)
Ukuran batu maksimum akan ditentukan Direksi dengan memperhitungkan
jenis, struktur, lokasi batu dalam struktur dan persyaratan umum untuk stabilitas
dan saling mengunci.
-
8/18/2019 Gambar Spesifikasi Tambatan Perahu
35/125
2. Pasir
Pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan yang memungkinkan
untuk menghasilkan adukan yang baik.
3. Semen
Semen yang digunakan adalah semen type I, yaitu semen portland untuk
penggunaan umum yang tidak memerlukan persyaratan-persyaratan khusus
seperti yang disyaratkan pada jenis lain (SII 0013-81).
4. Air
Air yang dipakai harus bersih, tidak boleh mengandung minyak, asam, alkali
dan garam-garaman.
5. Adukan
1) Jika tidak ditentukan lain, adukan untuk pekerjaan pasangan harus
dibuat perbandingan 1 PC : 4 Psr untuk pasangan kedap air (selanjutnya
dipakai singkatan PC untuk Portland Cement, Ps untuk pasir, Kr
untuk kerikil dalam kode perbandingan suatu adukan).
2) Cara dan alat yang dipakai untuk mencampur haruslah sedemikan rupa
sehingga jumlah dari setiap bahan adukan bisa dikontrol dan ditentukan
secara tepat sesuai persetujuan Direksi. Apabila mesin aduk yang dipakai,
bahan adukan kecuali air harus dicampur lebih dahulu di dalam mesin
selama paling tidak 2 menit. Bila pengadukan dilakukan dengan tangan,
bahan adukan harus dicampur di dalam semacam kotak diaduk 2 kali
secara kering dan akhirnya 3 kali setelah diberi air sampai adukan sewarna
semua dan merata. Adukan harus dicampur sebanyak yang diperlukan untuk
dipakai, adukan yang tidak dipakai selama 2 (dua) jam harus dibuang.
Pemakaian kembali adukan tersebut tidak diperkenankan. Kotak untuk
mengaduk harus dibersihkan setiap akhir dari hari kerja.
12.9.3. Pelaksanaan
1. Kondisi Lapangan Pekerjaan
1) Pekerjaan pasangan batu kosong telah selesai dilaksanakan dan telah
dinyatakan diterima oleh Direksi Teknik.
2)
Semua galian harus selalu bebas air dan Kontraktor harus melengkapi semua
bahanbahan yang diperlukan, peralatan dan tenaga untuk membuang atau
mengalirkan air, termasuk saluran-saluran sementara, pengaliran lintasan
air dan menyediakan dinding cut off.
3)
Bowplank, peil dan segala titik referensi yang dibutuhkan telah terpasang
dengan baik, sehingga akan menjamin hasil akhir sesuai dengan gambar
rencana.
2. Pelaksanaan Pekerjaan
1) Tiap batu untuk pasangan harus seluruhnya dibasahi lebih dahulu sebelum
dipasang dan harus diletakan dengan alasnya tegak lurus kepada tegangan
pokok. Setiap batu harus diberi alas adukan, semua sambungan diisi padat
dengan adukan pada waktu pekerjaan berlangsung. Tebal adukan tidak lebih
dari 50 mm lebarnya, serta tidak boleh ada batu berimpit satu sama lainnya.
Batu pasak tidak boleh disisipkan sesudah batu selesai dipasang.
-
8/18/2019 Gambar Spesifikasi Tambatan Perahu
36/125
2)
Pada pasangan batu yang terlihat dibuat pasangan batu muka, batu muka
harus mempunyai bentuk seragam dan bersudut dengan ukuran tebal
minimum 15 cm, kecuali ada permintaan lain dari Direksi. Permukaan
batu muka harus merata setelah dipasang. Pasangan batu muka harus
bersatu dengan batu-batu belah yang dipasang di dalamnya dan paling
sedikit ada satu batu pengikat (pengunci) untuk tiap-tiap meter persegi.
Pasangan batu muka harus dikerjakan secara bersama-sama dengan
pasangan batu inti agar supaya pengikat dapat dipasang dengan sebaik-
baiknya.
3)
Batu harus dipilih dan diletakan dengan hati-hati sehingga tebal adukan tidak
kurang dari pada rata-rata 1 cm. Semua pekerjaan batu muka yang kelihatan
harus disiar, adukan untuk siaran harus campuran 1 PC : 2 Psr, kecuali
ditentukan lain oleh Direksi.
3. Perlindungan dan Perawatan
1) Pekerjaan pasangan batu dalam cuaca yang tidak menguntungkan dan
dalam melindungi/merawat pekerjaan yang telah selesai, Kontraktor harus
memenuhi persyaratan yang sama seperti yang ditentukan untuk beton.
2) Pekerjaan pasangan tidak boleh dilaksanakan pada hujan deras atau hujan
yang cukup lama yang dapat mengakibatkan adukan larut. Adukan yang telah
dipasang dan larut karena hujan harus dibuang dan diganti sebelum pekerjaan
pasangan selanjutnya diteruskan. Pekerja tidak boleh berdiri di atas
pasangan batu atau pasangan batu kosong yang belum mantap.
12.9.4. Pengendalian Mutu Di Lapangan
Secara periodik harus dilakukan pemeriksaan kualitas campuran
spesie. 12.9.5. Pengukuran dan Pembayaran
1.
Pengukuran
Kuantitas pasangan batu kosong akan dihitung berdasarkan volume, yang
diukur berdasarkan luas penampang rata-rata dikalikan dengan panjang
pasangan.
2.
Pembayaran
Kuantitas yang diukur sebagaimana disyaratkan diatas dibayar dengan harga
satuan kontrak untuk Mata Pembayaran yang terdaftar di bawah ini dan
ditunjukan dalam daftar kuantitas dan harga, dan pembayaran tersebut harus
merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan bahan, peralatan dan tenaga
kerja.
No. urut UraianSatuan
Pengukuran
1. P
M3
12.10. PEKERJAAN PLESTERAN / PENGHALUS ACIAN
BETON
12.10.1. Umum
1. Lingkup pekerjaan
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan plesteran dan kebutuhan persyaratan
yang tercantum dibawah ini :
-
8/18/2019 Gambar Spesifikasi Tambatan Perahu
37/125
1) Untuk semua plesteran dinding biasa
2)
Plesteran kedap air (traasram)
3)
Untuk semua plesteran beton dan kaki pondasi
2. Pekerjaan seksi lain yang berkaitan
1) Dasar ukuran tinggi dan ukuran-ukuran pokok : seksi 12.23
2) Pengukuran dan papan bangunan : seksi 12.24
12.10.2. Bahan
1.
Pasir
Pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan yang memungkinkan
untuk menghasilkan adukan yang baik. Pasir untuk plesteran harus diayak
cukup halus, dan pasir laut atau pasir yang memiliki kandungan tanah tidak
diperkenankan untuk digunakan.
2.
Semen
Semen yang digunakan adalah semen type I, yaitu semen portland untuk
penggunaan umum yang tidak memerlukan persyaratan-persyaratan khusus
seperti yang disyaratkan pada jenis lain (SII 0013-81).
3.
Air
Air yang dipakai harus bersih, tidak boleh mengandung minyak, asam, alkali
dan garam-garaman.
4.
Adukan
1) Adukan yang digunakan untuk plesteran adalah :
Plesteran dinding non traasram biasa adalah campuran 1 PC : 5 Pasir
Plesteran untuk semua dinding beton dan kaki pondasi 1 PC : 3 Pasir
2)
Acian, hanya digunakan pada dinding-dinding terplester adalah
sebagai berikut : PC tanpa campuran kapur untuk kaki pondasi.
Cara dan alat yang dipakai untuk mencampur haruslah sedemikan rupa
sehingga jumlah dari setiap bahan adukan bisa dikontrol dan ditentukan
secara tepat sesuai persetujuan Direksi. Buat adukan dalam jumlah yang
dapat dipakai habis dalam waktu 45 menit. Adukan/Plesteran dapat
dipakai sampai batas adukan/plesteran tidak dapat lagi diolah (lebih
kurang 90 menit setelah adukan jadi). Pemakaian kembali adukan
tersebut tidak diperkenankan. Kotak untuk mengaduk harus dibersihkan
setiap akhir dari hari kerja.
12.10.3. Pelaksanaan
1. Kondisi lapangan pekerjaan
1)
Sebelum pekerjaan plesteran dikerjakan, semua bidang yang akan diplester
harus disiram air sampai jenuh, dan siar-siarnya telah dikeruk sedalam lebih
kurang 1 cm
2)
Pelaksanaan pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan setelah pipa-pipa air dan
listrik sudah terpasang.
3)
Sebelum melanjutkan ke pekerjaan acian, permukaan plesteran telah rata,
lurus dan tegak satu sama lain. Penggunaan mistar perata kayu (belabas)
sangat dianjurkan.
4)
Merupakan permukaan plesteran basah (bukan dibasahi). Tidak
dibenarkan meninggalkan pekerjaan plesteran sampai kering sebelum
dilanjutkan dengan pekerjaan acian.
-
8/18/2019 Gambar Spesifikasi Tambatan Perahu
38/125
-
8/18/2019 Gambar Spesifikasi Tambatan Perahu
39/125
Tukangtukang plester yang dinilai tidak cakap, karena pekerjaan yang buruk
harus diganti dengan yang baik.
2)
Plesteran/adukan yang tidak sesuai dengan persyaratan teknis ini harus
disingkirkan dari pekerjaan.
3)
Pekerjaan plesteran harus rata pada bidang pemasangannya, dan pekerjaan
yang tidak rata harus diperbaiki sesuai perintah Direksi Teknik.
4)
Tebal plesteran yang dimaksud, kecuali bila dinyatakan lain adalah 10 mm
dengan toleransi maksimum 15 mm. Bilamana ketebalan toleransi ini
ternyata dilampaui karena kondisi permukaan dinding harus diperbaiki.
5)
Untuk bidang yang akan dipasangi dinding keramik, maka permukaan
pleseteran harus dikasarkan dan tidak perlu di aci, untuk menjamin kelekatan
yang sempurna antara tembok dan keramik.
12.10.4. Pengendalian Mutu Di Lapangan
Secara periodik harus dilakukan pemeriksaan kualitas campuran spesie.
12.10.5. Pengukuran dan Pembayaran
1.
Pengukuran
Kuantitas plesteran dan acian dihitung berdasarkan luasan bidang yang terpasang,
yaitu panjang x tinggi bidang plesteran/acian.
2.
Pembayaran
Kuantitas yang diukur sebagaimana disyaratkan di atas dibayar dengan harga
satuan kontrak untuk Mata Pembayaran yang terdaftar di bawah ini dan
ditunjukan dalam daftar kuantitas dan harga, dan pembayaran tersebut harus
merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan bahan, peralatan dan tenaga
kerja.
No. urut UraianSatuan
Pengukuran
1. Pekerjaan plesteran beton 1 PC : 3 Ps M2
2.
Pekerjaan plesteran kaki pondasi 1 PC : 3 Ps M2
3.
Pekerjaan acian kaki pondasi M2
12.11. PEKERJAAN BETON
12.11.1. Umum
1.
Lingkup pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan dan pemasangan semua macam beton biasa,
beton bertulang dengan penulangannya termasuk bekisting dan perancah.
Finishing dan pekerjaan-pekerjaan lain sesuai dengan gambar dan persyaratan
yang ditentukan
2.
Pekerjaan seksi lain yang berkaitan
1) Bahan-bahan dan penyimpanan : seksi 12.13
2)
Dasar ukuran tinggi dan ukuran-ukuran pokok : seksi 12.23
3)
Pengukuran dan papan bangunan : seksi 12.24
12.11.2. Bahan
1. Agregat
1)
Agregat untuk pekerjaan beton harus terdiri dari campuran agregat kasar dan
halus, berisi batu pecah yang bersih, keras dan awet atau kerikil sungai
-
8/18/2019 Gambar Spesifikasi Tambatan Perahu
40/125
alam atau kerikil dan pasir dari sumber yang disaring, semua agregat alam
harus dicuci.
2)
Ukuran maximum agregat kasar tidak boleh lebih besar dari tiga perempat
ruang bebas minimum diantara batang-batang tulangan atau antara batang
tulangan dan cetakan (acuan).
3)
Agregat halus harus bergradasi baik dari kasar sampai halus dengan hampir
seluruh partikel lolos saringan 4,75 mm.
4)
Semua agregat halus, harus bebas dari sejumlah cacat kotoran organik dan
jika dimintakan demikian oleh Direksi Teknik harus diadakan pengujian
kandungan organik menggunakan standar SNI 03-2816.1-1992. Setiap
agregat yang gagal pada test warna, harus ditolak.
5)
Pasir laut tidak boleh digunakan untuk beton konstruksi. Pasir harus
diambil dari sungai atau tambang pasir. Penambahan bahan lain seperti pasir
dari batu pecah akan diijinkan, apabila menurut pendapat Direksi pasir
yang ada tidak memenuhi gradasinya. Kandungan maksimum terhadap
lempung dan lanau tidak boleh lebih dari 3 % perbandingan berat.
6) Persyaratan gradasi agregat adalah sebagai berikut :
Tabel 6.33.1 Persyaratan gradasi agregat
UKURAN PROSENTASI LOLOS BERDASARKAN BERAT
STAND
AR
IMPERIA
L (inches)
AGREGAT
HALUSPILIHAN AGREGAT KASAR
50 2 100
37 1 1/2 95 - 100 10025 1 - 95 - 100 100
19 3/4 35 - 70 - 90 - 100 100
13 1/2 - 25 - 60 - 90 - 100
9,5 3/8 100 10 - 30 - 20 - 55 40 – 70
4,75 # 4 95 – 100 0 - 5 0 - 10 0 - 10 0 – 15
2,36 # 8 - - 0 - 5 0 - 5 0 – 5
1,18 # 16 45 – 80 - - -
0,3 # 50 10 – 30
0,15 # 100 2 – 10
7) Persyaratan sifat-sifat teknis agregat :Tabel 6.33.2 Persyaratan sifat-sifat teknis agregat
U R A I A N
Batas Pengujian Standar Pengujian
SNIAgregat
Kasar
Agregat
Halus
Kehilangan berat karena abrasi (500
putaran)40% - 03-2417-1991
Kekekalan bentuk agregat terhadap larutan
Natrium sulfat dan Magnesium Sulfat12% 10% 03-3407-1994
Prosentase gumpalan lempung dan partikel
mudah pecah2 % 0,5% 03-4141-1996
Bahan-bahan yang lolos saringan 0,075
mm (# 200)1% 3% 03-4142-1996
2. Semen
1) Semen yang dipergunakan dalam pekerjaan harus Portland Cement, harus sesuai
dengan SNI 03-2847-2002, Kontraktor harus menyediakan contoh semen apabila
diminta oleh Direksi, keduanya yaitu contoh dari gudang Kontraktor di lapangan dan
-
8/18/2019 Gambar Spesifikasi Tambatan Perahu
41/125
dari pabrik. Portland cement yang disimpan dalam gudang lapangan harus memenuhi
persyaratan teknis penyimpanan, bilamana Portland Cement telah mengeras, maka
tidak boleh dipakai untuk campuran.
2)
Kontraktor harus mengusahakan agar untuk pelaksanaan pekerjaan beton ini hanya
menggunakan satu merk semen saja.
3)
Semen ini harus dibawa ketempat pekerjaan dalam kemasan standard dari pabrik dan
terlindung.
4)
Penyimpanannya harus dilaksanakan pada tempat yang tidak lembab dan tidak
terkena air (diberi lapisan pada bahagian bawahnya dengan bahan yang kedap air),
dan penumpukannya harus sesuai dengan urut-urutan pengiriman.
5)
Tinggi penumpukan tidak boleh lebih dari 2 meter. Semen yang rusak atau
tercampur apapun tidak boleh dipakai
3. Air
Air yang dipakai untuk membuat, merawat beton dan membuat bahan adukan harus dari
sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi standard SNI 03-2847-2002.
4. Zat Tambahan Ditiadakan
5. Bekisting
1)
Bekisting harus berbahan dasar kayu minimal kelas kuat III
2)
Dalam kondisi kering udara, tanpa cacat dan dapat menjamin kekokohan struktural
selama proses pengecoran dan perawatan beton.
3)
Bekisting untuk beton terbuat dari jenis reng ukuran 5 x 7 cm diperkuat dengan
papan tebal 3 cm dan balok 5 x 10 cm yang mengikuti bentuk struktur dan pada sisi
dalamnya dilapisi seng plat BJLS 22 atau terbuat dari plat baja sesuai dimensi
struktur, terkecuali dipersyaratkan lain oleh Direksi Direksi Teknik. Sebelum
pemasangan bekisting, kontraktor harus memberikan gambar perencanaan bekisting
secara lengkap untuk mendapatkan persetujuan Direksi Direksi Teknik.
4)
Syarat-syarat bekisting yang harus dipenuhi :
Tidak akan mengalami deformasi, sehingga bekisting harus cukup tebal dan
terikat kuat.
Harus kedap air dengan menutup semua celah-celah secara mekanis atau dengan