Download - GAGAL JANTUNG PADA ANAK.pptx
GAGAL JANTUNG PADA
ANAK
Septia Putri Prayitami
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADYAH
SEMARANG
2012
• Gagal jantung pada bayi dan anak menggambarkan terdapatnya sindrom klinis yang ditandai oleh ketidakmampuan miokardium memompa darah ke seluruh tubuh untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh termasuk kebutuhan untuk pertumbuhan.
• Insiden dan Prevalensi keseluruhan gagal jantung anak tidak diketahui.
• 15% sampai 25% dari anak-anak yang memiliki penyakit jantung struktural berkembang menjadi gagal jantung.
• Ada 2 penyebab :- kegagalan overcirculation- pompa kegagalan
GAGAL JANTUNG
1. FAKTOR MEKANIK Kelainan struktur jantung
2. FAKTOR MIOKARDIUM Kelainan otot jantung
GAGAL JANTUNG
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
GAGAL JANTUNG
GAGAL JANTUNG KANANJantung kanan lemah tidak kuat memindahkan darah dari vena kava, atrium, ventrikel kanan arteri pulmonalis sehingga darah tertimbun d ventrikel kanan, atrium kanan, vena kava desakan darah dalam vena dan kava ↑ makin tinggi desakan vena vena mengembang (dilatasi)
PraktikVena meninggi dilihat pada ↑ vena jugularis eksternaPenimbunan darah vena sistemik hepatomegaliTimbunan vena pada bagian bawah badan udem
Kelemahan jantung kanan dikompensasi dengan dilatasi dinding jantung kanan (terutama ventrikel kanan) menambah keregangan miokardium memperkuat sistol penambahan curah jantung
Adanya dilatasi jantung kardiomegaliUpaya penambahan curah jantung kelemahan
menaikkan frekuensi jantung takikardiKelemahan jantung kanan tidak dapat dikompensasi
darah masuk ke paru akan berkurang merangsang paru untuk bernafas lebih cepat untuk mengimbangi kebutuhan oksigen takipnea
GAGAL JANTUNG
GAGAL JANTUNG KIRIDarah dari atrium kiri ventrikel kiri pada waktu
diastol hambatan tekanan pada atrium kiri ↑ dilatasi makin lama makin berat hipertrofi, ventrikel kiri tidak bisa memompa darah aorta darah terumpuk di ventrikel kiri darah dari atrium kiri tidak tertampung di ventrikel viri makin lama vena pulmonalis makin banyak udem pulmonal
Pengosongan atrium kiri tidak sempurna ditambah meninginya tekanan didalamnya aliran darah dari paru atrium kiri terganggu tekanan vena pulmonalis ↑ menjalar ke kapiler paru, arteri pulmonalis , ventrikel kanan.
GAGAL JANTUNG
Atrium kiri tidak mampu mengosongkan darah, bendungan semakin berat kongesti paru akibat ruangan di paru yang untuk udara berkurang gejala sesak nafas pada waktu bekerja ( dyspnea d’effort)
Ventrikel kanan masih kuat dorongan darah dari ventrikel kanan tetap besar , atrium kiri tidak mampu menyalurkan darah bendungan paru semakin berat sesak nafas dalam keadaan istirahat ( orthopnea)
Pada anak ada kongesti paru bronkhitis anak sering batuk
Darah yang tertimbun di ventrikel kanan dilatasi hipertrofi kardiomegali
Dalam memperbesar curah jantung, selain jantung memperkuat sistole karena keregangan otot berlebihan jantung bekerja lebih cepat frekuensi naik takikardi
GAGAL JANTUNG
GAGAL JANTUNG
KLASIFIKASIDerajat I Tidak terdapat pembatasan aktivitas ataupun
gejala lainnya
Derajat II Ada pembatasan ringan dari aktivitas fisik : aktivitas biasa menimbulkan kelelahan, dispnea, palpitasi, atau angina.
Derajat III Pembatasan pada aktivitas fisik : walaupun pasien nyaman saat istirahat, sedikit melakukan aktivitas biasa saja dapat menimbulkan gejala.
Derajat IV Ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas. Gejala gagal jantung timbul saat istirahat
Dalam menegakkan diagnosis, diperoleh dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
GAGAL JANTUNG
DIAGNOSIS
•Sesak nafas•Kesulitan makan atau minum•Bengkak pada kelopak mata atau tungkai•Gangguan pertumbuhan dan perkembangan ( pada kasus kronis )•Toleransi terhadap latihan menurun sehingga anak lebih cepat lelah dan bayi menyusunya kurang kuat sehingga sering terputus-putus.•Keringat berlebihan di dahi•Anak yang lebih besar mengeluh dada berdebar-debar•Infeksi saluran pernafasan bawah akut
GAGAL JANTUNG
ANAMNESIS
Tanda kongesti vena paru (gagal jantung kiri) :•Takipnea•Dispnea (sesak nafas) terutama saat beraktifitas•Ortopnea•Mengi atau ronkhi•BatukTanda kongesti vena sistemik (gagal jantung kanan) :•Peningkatan tekanan vena jugularis•Hepatomegali : kenyal dan tepi tumpul•Edema perifer : palpebra udem pada bayi, udem tungkai pada anak
GAGAL JANTUNG
PEMERIKSAAN FISIK
1. Foto thoraks2. EKG3. Ekokardiografi4. Analisis gas darah5. Darah rutin
GAGAL JANTUNG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Medikamentosa1. Digoksin meningkatkan kontraktilitas
miokard2. Furosemid mengurangi preload3. Agonis beta
GAGAL JANTUNG
PENATALAKSANAAN
1. Pemberian oksigen2. Tirah baring, posisi setengah duduk3. Menenangkan pasien4. Mencari kemungkinan faktor yang memperberat
atau mencetuskan gagal jantung misalnya ativitas yang lebih dari biasanya, demam (diberi antipiretik) atau infeksi
5. Mencari kemungkinan faktor penyebab misalnya hipertensi, aritmia, penyakit jantung bawaan, penyakit jantung didapat dan anemia kronis yang berat
GAGAL JANTUNG
Non Medikamentosa
6. Mengusahakan pemasangan jalur infuse intravena bila memungkinkan
7. Pembatasan asupan cairan dan garam8. Jangan memberikan makanan atau minuman
bila anak sangat sesak9. Mempersiapkan rujukan medis sesegera
mungkin dengan ambulans, oksigen tetap terpasang sepanjang perjalanan, didampingi tenaga medis/paramedic.
GAGAL JANTUNG
1. Gangguan pertumbuhan2. Dispneu3. Gagal ginjal4. Hepatomegali, ascites, bendungan pada vena
perifer dan gangguan gastrointestinal pada gagal jantung kanan.
5. Serangan jantung dan stroke6. Syok kardiogenik
GAGAL JANTUNG
KOMPLIKASI
DAFTAR PUSTAKA
1. Behrman, R.E., Kliegman, R.M., Jenson, H.B., 2004. Nelson Textbook of Pediatrics, 17 th ed.Pennsylvania : Saunders.
2. Pusponegoro, H. D dkk. 2004. Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak edisi I. Jakarta: Badan Penerbit IDAI.
3. Dadiyanto ,D.W dkk. 2011. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. Semarang : UNDIP
4. Erin Madriago, MD, Michael Silberbach, MD, 2009. Heart Failure in Infants and Children.
5. WHO. 2008. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak Di Rumah Sakit. Jakarta : Depkes RI
6. Wahab, Samik. 2003. Penyakit Jantung Anak Edisi 3. Jakarta: EGC.7. Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia. 2008. ISO Indonesia. Jakarta: PT ISFI.8. Supriyatno, Bambang. 2009. Management of Pediatric Heart Disease
forpractitioner: From Early Detection to Intervention. Jakarta: Departemen IKA FKUI-RSCM.
9. Fred, M, D. 1996. Gagal Jantung Kongestif dalam Kardiologi Anak Nadas.Yogyakarta: Gajah Mada University press.
10. Pudjiaji A.H, dkk. 2010. Pedoman Pelayanan Medis. IDAI
GAGAL JANTUNG
TERIMA KASIH