Download - Gabus dan Albumin
GABUS DAN ALBUMIN
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Kimia Dasar 2 yang diampu oleh :
Yudhie Suchyadi, S.Si
Disusun oleh
Muhammad Fakhruddin H (0661 12 097)
UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI FARMASI
2013
Gabus dan Albumin | 1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga karya ilmiah yang berjudul
“GABUS DAN ALBUMIN” ini berhasil diselesaikan. Shalawat dan salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah SAW dan para sahabat.
Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, April 2013
Muhammad Fakhruddin H
Gabus dan Albumin | 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……..………………………………………………….. 2
DAFTAR ISI………………………………………………………………......... 3
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG…………………………………………………… 4
RUMUSAN MASALAH………………………………………………... 5
TUJUAN MAKALAH………………………………………………….. 5
TINJAUAN PUSTAKA
IKAN GABUS…………………………………………………………… 6
ALBUMIN………………………………………………………………... 9
OLAHAN GABUS……………………………………………………… 20
KESIMPULAN………………………………………………………………….. 22
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………23
Gabus dan Albumin | 3
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Seringkali kita merasa tak peduli dengan makanan yang kita makan
apakah bermanfaat atau berbahaya, hal ini yang membuat kita sering terkena
penyakit atau sering kali tak sadar bahwa apa yang kita makan bisa jadi
merupakan obat yang sangat mujarab bagi penyakit.
Ada berbagai macam makanan yang kita makan, dari mulai makanan
yang berasal dari tumbuhan, hewan atau makanan olahan yang telah
dicampur berbagai zat, baik itu pemanis, pengawet atau pewarna. Sedikit
yang kita ketahui secara pasti makanan yang dapat member manfaat atau
yang memberi sekarat.
Sejatinya jika kita ingin sehat, maka makanan yang kita makan
sebaiknya kita sendiri yang mengolahnya, tetapi tidak semua orang memiliki
waktu untuk mengolah makanannya sendiri, tidak sedikit orang memilih
makanan yang cepat atau siap santap, baik itu dari restoran, rumah makan
atau makanan instan. Tentunya dari makanan ini belum tentu mengandung
zat yang dibutuhkan tubuh kita.
Saat ini sedang ramai membahas mengenai makanan-makanan yang
baik bagi kesehatan dan ada juga yang dapat memberikan zat yang dapat
melawan penyakit. Dari sekian banyak rincian bahasan makanan yang dapat
memberikan manfaat, ada salah satu yang sangat dekat dengan kita
tentunya, yaitu ikan, lebih jelasnya ini adalah ikan gabus. Selama ini yang kita
ketahui secara umum kandungan zat penting yang ada pada ikan adalah
protein, tapi seiring perkembangan zaman yang semakin maju pertumbuhan
ilmu pengetahuannya, telah banyak dilakukan penelitian, ternyata dalam
protein ikan gabus terkandung albumin yang cukup tinggi. Banyak orang
yang tak asing dengan istilah albumin. Namun, sedikit yang mengenal apa
Gabus dan Albumin | 4
dan manfaat albumin bagi tubuh kita dan bagi produksi makanan serta bagi
dunia farmasi.
Rumusan Masalah
Rumusan Masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa manfaat dari albumin yang terkandung pada ikan gabus?
2. Berapa kandungan albumin pada ikan gabus?
3. Apa saja kelebihan dari ikan gabus?
Tujuan Makalah
Berdasarkan latar belakang masalah, tujuan makalah ini ialah : dapat
meberikan informasi mengenai makanan yang dapat membantu melawan
penyakit, yang dibahas dalam makalah ini adalah ikan gabus, baik manfaat
ikan gabus secara umum, dan manfaat ikan gabus secara khusus setelah
dilakukan penelitian.
Gabus dan Albumin | 5
TINJAUAN PUSTAKA
Ikan gabus adalah sejenis ikan predator yang hidup di air tawar. Ikan
ini dikenal dengan banyak nama di pelbagai daerah: bocek dari riau,
kocolan (Betawi), bogo (Sunda), dan lain-lain. Dalam bahasa Inggris juga
disebut dengan berbagai nama seperti common snakehead, snakehead
murrel, chevron snakehead, striped snakehead dan juga aruan. Nama
ilmiahnya adalah Channa striata (Bloch, 1793).
Ikan darat yang cukup besar, dapat tumbuh hingga mencapai panjang
1 m. Berkepala besar agak gepeng mirip kepala ular (sehingga
dinamai snakehead), dengan sisik-sisik besar di atas kepala. Tubuh
bulat gilig memanjang, seperti peluru kendali. Sirip punggung memanjang
dan sirip ekor membulat di ujungnya.
Sisi atas tubuh dari kepala hingga ke ekor berwarna gelap, hitam
kecoklatan atau kehijauan. Sisi bawah tubuh putih, mulai dagu ke belakang.
Sisi samping bercoret-coret tebal (striata, bercoret-coret) yang agak kabur.
Warna ini seringkali menyerupai lingkungan sekitarnya. Mulut besar, dengan
gigi-gigi besar dan tajam.
Gabus dan kerabatnya termasuk hewan Dunia Lama, yakni dari Asia
(genus Channa) dan Afrika (genus Parachanna). Seluruhnya kurang lebih
terdapat 30 spesies dari kedua genus tersebut.
Di Indonesia terdapat beberapa spesies Channa; yang secara alami
semuanya menyebar di sebelah barat Garis Wallace. Namun kini gabus
sudah diintroduksikan ke bagian timur pula.
Salah satu kerabat dekat gabus adalah ikan toman (Channa
micropeltes), yang panjang tubuhnya dapat melebihi 1 m dan beratnya lebih
dari 5 kg.
Gabus dan Albumin | 6
Ikan gabus biasa didapati di danau, rawa, sungai, dan saluran-saluran
air hingga ke sawah-sawah. Ikan ini memangsa aneka ikan kecil-
kecil, serangga, dan berbagai hewan air lain termasuk berudu dan kodok.
Seringkali ikan gabus terbawa banjir ke parit-parit di sekitar rumah,
atau memasuki kolam-kolam pemeliharaan ikan dan menjadi hama yang
memangsa ikan-ikan peliharaan di sana. Jika sawah, kolam atau parit
mengering, ikan ini akan berupaya pindah ke tempat lain, atau bila terpaksa,
akan mengubur diri di dalam lumpur hingga tempat itu kembali berair. Oleh
sebab itu ikan ini acap kali ditemui ‘berjalan’ di daratan, khususnya di malam
hari di musim kemarau, mencari tempat lain yang masih berair. Fenomena ini
adalah karena gabus memiliki kemampuan bernapas langsung dari udara,
dengan menggunakan semacam organ labirin (seperti pada ikan lele
atau betok) namun lebih primitif.
Pada musim kawin, ikan jantan dan betina bekerjasama menyiapkan
sarang di antara tumbuhan dekat tepi air. Anak-anak ikan berwarna jingga
merah bergaris hitam, berenang dalam kelompok yang bergerak bersama-
sama kian kemari untuk mencari makanan. Kelompok muda ini dijagai oleh
induknya.
Ikan gabus juga merupakan ikan pancingan yang menyenangkan.
Dengan umpan hidup berupa serangga atau anak kodok, gabus relatif mudah
dipancing. Namun giginya yang tajam dan sambaran serta tarikannya yang
kuat, dapat dengan mudah memutuskan tali pancing.Untuk masyarakat desa
yang khususnya petani, ikan gabus sangat membantu memusnahkan hama,
misalnya: sawah yang banyak di huni oleh hama keong, sering kali berujung
dengan gagal panen, akibat dari ulah keong yang sering memakan padi,
terutama di usia muda. Namun beberapa petani menemukan cara yang
cukup mudah dan sangat membantu, yaitu, dengan mengembang biakan
ikan gabus di sawah-sawah yang sedang di garapnya, dengan demikian
Gabus dan Albumin | 7
keong-keong yang banyak merugikan petani sedikit demi sedikit akan
berkurang,
Akan tetapi ikan ini juga dapat sangat merugikan, yakni apabila masuk
ke kolam-kolam pemeliharaan ikan (Meskipun beberapa kerabat gabus di
Asia juga sengaja dikembangbiakkan sebagai ikan peliharaan). Gabus
sangat rakus memangsa ikan kecil-kecil, sehingga bisa menghabiskan ikan-
ikan yang dipelihara di kolam, utamanya bila ikan peliharaan itu masih
berukuran kecil. Ikan gabus juga menjadi spesies penganggu no.1
di Sulawesi dan Irian Jaya karena mereka telah memusnahkan speesies ikan
asli.
Sejak beberapa tahun yang lalu di Amerika utara, ikan ini dan
beberapa kerabat dekatnya yang sama-sama termasuk snakehead
fishes diwaspadai sebagai ikan berbahaya, yang dapat mengancam
kelestarian biota perairan di sana. Jenis-jenis snakehead sebetulnya masuk
ke Amerika sebagai ikan akuarium. Kemungkinan karena kecerobohan, maka
kini snakehead juga ditemui di alam, di sungai-sungai dan kolam di Amerika.
Dan karena sifatnya yang buas dan invasif, Pemerintah Amerika khawatir
ikan-ikan itu akan cepat meluas dan merusak keseimbangan alam perairan.
Gabus dan Albumin | 8
gabus bandeng mas lele0
5
10
15
20
25
30
protein ikan (g/100g)protein ikan (g/100g)
Ikan gabus mengandung tinggi protein sebanyak 25 %, bandingkan
dengan bandeng : 20-22%. Salah satu bentuk protein itu albumin. (Agus
Heri : 2012)
Diketahui bahwa ikan ini sangat kaya akan albumin, salah satu jenis
protein penting. Albumin diperlukan tubuh manusia setiap hari, terutama
dalam proses penyembuhan luka-luka. Pemberian daging ikan gabus atau
ekstrak proteinnya telah dicobakan untuk meningkatkan kadar albumin dalam
darah dan membantu penyembuhan beberapa penyakit.
Penderita penyakit berat perlu memperoleh albumin dari luar tubuh
untuk mencegah organ-organ penting di tubuh rusak akibat terbenam cairan.
Apalagi sintesis albumin di tubuh sedikit. Sumber albumin antara lain telur,
daging, susu, kacang kacangan dan ikan gabus. Riset telah dilakukan oleh
para ilmuan menujukkan kandungan albumin pada gabus tinggi, sebesar
62,24 g/kg, bandingkan dengan telur yang hanya 9,34 g/kg.
Albumin merupakan plasma protein tubuh yang jumlahnya separuh
dari total protein di tubuh sebesar 7,2 – 9 g/dl. Sebagai plasma protein peran
albumin yang mengandung 16 asam amino itu demikian vital mulai dari
penyusun sel, antibodi, enzim, hingga hormon. Albumin disintesis oleh sel
hati dan dikeluarkan langsung ke pembuluh darah tanpa disimpan. (Nurpudji
Astuti : 2013)
Albumin juga merupakan protein utama dalam plasma manusia dan
menyusun sekitar 60 % dari total protein plasma. Albumin yang terdapat pada
plasma sekitar 40 % dan 60 % di ruang ekstraseluler. Hati menghasilkan 12
gram albumin per hari yang merupakan 25% dari total sintesis protein hepatik
dan separuh dari seluruh protein yang disekresikan organ.
Albumin disintesis dalam hati sebagai preproalbumin, yang memiliki
peptida N-terminal yang akan dihapus sebelum protein baru lahir dilepaskan
Gabus dan Albumin | 9
dari retikulum endoplasma kasar. Produk, proalbumin, pada gilirannya
dibelah di vesikel Golgi untuk menghasilkan disekresikan albumin.Albumin
memiliki sejumlah fungsi. Pertama, sebagai pengangkut molekul-molekul
kecil melewati plasma dan cairan sel. Fungsi ini erat kaitannya dengan bahan
metabolisme—asam lemak bebas dan bilirubuin—dan berbagai macam obat
yang kurang larut dalam air tetapi harus diangkat melalui darah dari satu
organ ke organ lainnya agar dapat dimetabolisme atau diekskresi. Fungsi
kedua yakni memberi tekanan osmotik di dalam kapiler.
Fungsi albumin
Memelihara tekanan onkotik. Tekanan onkotik yang ditimbulkan oleh
albumin akan memelihara fungsi ginjal dan
mengurangi edema pada saluran pencernaan, dan dimanfaatkan dengan
metode hemodilusi untuk menangani penderita serangan stroke akut.
Mengusung hormon tiroid
Mengusung hormon lain, khususnya yang dapat larut dalam lemak
Mengusung asam lemak menuju hati
Mengusung obat-obatan dan memperpendek waktu paruh obat tersebut
Mengusung bilirubin
Mengikat ion Ca2+
Sebagai larutan penyangga (buffer)
Sebagai protein radang fase-akut negatif. Konsentrasi albumin akan
menurun sebagai pertanda fase akut respon kekebalan tubuh setelah
terjadi infeksi, namun bukan berarti bahwa tubuh sedang dalam keadaan
kekurangan nutrisi
Plasma albumin adalah komponen dari tes fungsi hati (LFT), tetapi
dapat dipesan secara terpisah. Albumin dapat diukur dalam serum (kuning-
top tube), tabung polos tanpa aditif (merah-top tube), atau heparin plasma
Gabus dan Albumin | 10
(hijau-top tube). Interval referensi 36-52 g / L. (Batas atas meningkat dari 47
g / L pada tanggal 15 Juni 2007). Salah satu metode yang digunakan
adalah hijau Bromocresol pada Roche Modular atau Olympus
AU2700 analyzer.
Darah tingkat albumin rendah ( hipoalbuminemia ) dapat disebabkan oleh:
Penyakit hati, sirosis hati adalah yang paling umum
Kelebihan ekskresi oleh ginjal (seperti pada sindrom nefrotik )
Kerugian Kelebihan usus (protein enteropati kehilangan,
misalnya, penyakit Ménétrier ini )
Luka bakar (rugi plasma tanpa adanya penghalang kulit)
Redistribusi (hemodilusi [seperti dalam kehamilan], peningkatan
permeabilitas pembuluh darah atau penurunan izin limfatik)
Negara penyakit akut (disebut sebagai negatif protein fase akut )
Mutasi menyebabkan analbuminemia (sangat jarang)
Tingkat Albumin Rendah
Kadar albumin kurang dari normal berpotensi menunjukkan masalah
pada hati. Kondisi yang menyebabkan peradangan sendi seperti arthritis,
infeksi seperti gigi busuk, dan infeksi kandung kemih membuat kadar albumin
menurun. Gizi buruk dan malabsorpsi adalah faktor-faktor lain yang
bertanggung jawab pada penurunan kadar albumin. Penyebab lain
penurunan tingkat albumin adalah penyakit ginjal. Bahkan jika hati mampu
memproduksi cukup albumin, namun jika tubuh kehilangan kemampuan
menyerap protein yang cukup, jumlah albumin di dalam darah menjadi
kurang dari normal.
Pada manusia, albumin diproduksi oleh retikulum endoplasma di
dalam hati dalam bentuk proalbumin, kemudian diiris oleh badan Golgi untuk
disekresi memenuhi sekitar 60% jumlah serum darah dengan konsentrasi
Gabus dan Albumin | 11
antara 30 hingga 50 g/L dengan waktu paruh sekitar 20 hari. Albumin
memiliki berat molekul sekitar 65 kD dan terdiri dari 584 asam
amino tanpa karbohidrat. Gen untuk albumin terletak pada kromosom 4,
dengan panjang sekitar 16.961 nukleotida dengan 15 ekson yang terbagi ke
dalam 3 domain simetris, sehingga diperkirakan merupakan triplikasi dari
domain primordial yang tunggal. Tiap domain terbagi lagi menjadi masing-
masing 2 sub-domain.
Mutasi pada gen ini dapat mengakibatkan berbagai macam protein
dengan fungsi yang tidak beraturan (bahasa Inggris: anomalous protein) oleh
karena perubahan sifat pada domain pencerapnya, oleh karena itu, spesi
reaktif oksigen, spesi reaktif nitrogen dan produk dari hasil reaksi
dengan biomolekul lain seperti produk peroksidasi lipid, terjadi secara
fisiologi dan patofisiologi dengan adanya albumin.
Perkiraan urutan albumin serum manusia adalah :
MKWVTFISLL FLFSSAYSRG VFRR DAHKSE VAHRFKDLGE ENFKALVLIA FAQYLQQCPF EDHVKLVNEV TEFAKTCVAD ESAENCDKSL HTLFGDKLCT VATLRETYGE MADCCAKQEP ERNECFLQHK DDNPNLPRLV RPEVDVMCTA FHDNEETFLK KYLYEIARRH PYFYAPELLF FAKRYKAAFT ECCQAADKAA CLLPKLDELR DEGKASSAKQ RLKCASLQKF GERAFKAWAV ARLSQRFPKA EFAEVSKLVT DLTKVHTECC HGDLLECADD RADLAKYICE NQDSISSKLK ECCEKPLLEK SHCIAEVEND EMPADLPSLA ADFVESKDVC KNYAEAKDVF LGMFLYEYAR RHPDYSVVLL LRLAKTYETT LEKCCAAADP HECYAKVFDE FKPLVEEPQN LIKQNCELFE QLGEYKFQNA LLVRYTKKVP QVSTPTLVEV SRNLGKVGSK CCKHPEAKRM PCAEDYLSVV LNQLCVLHEK TPVSDRVTKC CTESLVNRRP CFSALEVDET YVPKEFNAET FTFHADICTL SEKERQIKKQ TALVELVKHK PKATKEQLKA VMDDFAAFVE KCCKADDKET CFAEEGKKLV AASQAALGL
Yang dicetak miring pertama 24 asam amino sinyal dan propeptide
bagian tidak diamati dalam ditranskripsi, diterjemahkan, dan diangkut protein
tapi ada dalam gen. Ada 609 asam amino dalam urutan ini dengan hanya
585 asam amino dalam produk akhir diamati dalam darah.
Berikut ini adalah tabel pemeriksaan kadar albumin pada tubuh melalui
laboratorium.
Gabus dan Albumin | 12
Deskripsi : Pemeriksaan albumin merupakan pengukuran kadar albumin dalam darah. Albumin merupakan jenis protein yang paling banyak di dalam tubuh dan memiliki fungsi penting bagi tubuh. Albumin diproduksi oleh hati, dan memiliki waktu paruh 20 hari.
Manfaat Pemeriksaan
: Deteksi dan evaluasi beberapa kondisi seperti gangguan fungsi hati dan ginjal, serta malnutrisi.
Persyaratan & Jenis Sampel
: 500 (250) uL Serum, Plasma EDTA/Heparin
Stabilitas Sampel
: 4 °C : < 3 hari, -20 °C : 4 bulan, -70 °C : tak terhingga
Persiapan Pasien
: -
Hari Kerja : Setiap hari
Metode : Bromcresol Green (BCG)
Nilai Rujukan : Dewasa : 3,4-4,8 g/dL; 0-4 hari : 2,8-4,4 g/dL; 5 hari-14 tahun : 3,8-5,4 g/dL; 15-18 tahun : 3,2-4,5 g/dL
Tempat Rujukan
:
Catatan : -
Albumin bermanfaat dalam pembentukan jaringan sel baru. Karena itu
di dalam ilmu kedokteran, albumin dimanfaatkan untuk mempercepat
pemulihan jaringan sel tubuh yang terbelah, misalnya karena operasi,
pembedahan, atau luka bakar. Faedah lainnya, albumin bisa menghindari
timbulnya sembab paru-paru dan gagal ginjal serta sebagai carrier faktor
pembekuan darah.
Gabus dan Albumin | 13
Berat molekul albumin bervariasi tergantung spesiesnya—terdiri dari
584 asam amino. Golongan protein ini paling banyak dijumpai pada telur
(albumin telur), darah (albumin serum), dalam susu (laktalbumin). Berat
molekul albumin plasma manusia 69.000, albumin telur 44.000, dalam daging
mamalia 63.000.
Standar kadar albumin dalam tubuh manusia adalah 3,5 – 5 g/dl.
Rendahnya kadar albumin menyebabkan tekanan osmotik darah menurun
sehingga pengangkutan asam lemak, obat, hormone, dan enzim terganggu.
Namun jika seseorang mengkonsumsi albumin secara berlebihan tidak akan
memberikan efek negatif, karena ketika pasokan albumin berlebih, tubuh
akan menyimpannya sebagai masa otot. (Florentinus Nurtitus : 2008)
Kehadiran albumin dari luar tubuh memang penting bagi penderita
penyakit berat. Namun kendala utamanya adalah biaya untuk mendapat
albumin mahal, di rumah sakit pasien dengan penyakit berat sering diberikan
albumin dalam bentuk infus, harga infus albumin ini bisa mencapai Rp 4,5
juta untuk 4 kali pemakaian. Harga mahal itu karena infuse albumin memakai
protein plasma dari darah manusia.
Alternatifnya adalah mengkonsumsi albumin yang berasal dari bahan
lain. Pilihannya jatuh pada albumin ikan gabus yang beredar di pasar dalam
bentuk kapsul, cair, dan gel. Khasiatnya sama dengan kadar albumin
mencapai 21% dan harga lebih murah. Sebagai gambaran 30 kapsul
albumin (@500 mg) seharga Rp 180.000,- setara manfaatnya dengan sebotol
infus albumin.
Sejatinya sejak lama masyarakat Indonesia memanfaatkan gabus.
Masyarakat Sulawesi Selatan dan Papua mengolah gabus atau ikan haruan
menjadi sup asam pedas. Di Banjarmasin kerupuk gabus sangat terkenal.
Penduduk pulau jawa memasak Channa striata dengan cara digoreng.
Gabus dan Albumin | 14
Namun jika ingin merasakan khasiat albumin menggoreng gabus bukan
pilihan tepat. (TRUBUS : 2013)
Proses menggoreng berlangsung pada suhu tinggi lebih dari 1000C.
kondisi itu merusak sebagian besar protein yang terkandung dalam gabus,
termasuk albumin. Albumin dari gabus sangat amis, untuk mengatasinya,
bisa mengolah albumin gabus dengan rempah. (Florentinus Nurtitus : 2008)
Pembuatan albumin dari gabus dengan cara praktis dapat dilakukan
sendiri. Berikut cara untuk membuat albumin :
1. cuci bersih ikan gabus yang akan digunakan.
2. potong ikan gabus menjadi bagian yang lebih kecil, buang kepala
dan ekor. ( memotong gabus menjadi lebih kecil akan memperluas
luas permukaan daging yang terkena panas dan air, sehingga laju
ekstraksi melalui pengukusan lebih tinggi)
3. kukus ikan selama 50 menit dengan api sedang.
4. tekan ikan hasil kukusan dengan alat khusus. Pastikan cairan pada
ikan keluar. tandanya ikan mongering.
5. saring cairan tadi, sehingga cairan tidak tercampur apapun.
6. endapkan cairan itu selama 6 menit. Lalu ambil lapisan paling
bawah yang berwarna kuning bening. Cairan itulah yang dikonsumsi.
7. simpanlah albumin dalam plastic sebagai persediaan.
8. simpan albumin dalam lemari pembeku dengan suhu – 100 C.
Bobot tubuh ikan gabus ternyata dapat mempengaruhi kandungan
albuminnya, ini di buktikan dengan riset yang dilakukan oleh Susi Rohmawati
dan rekan dari jurusan biologi FMIPA Universitas Negri Malang. Periset
menggunakan gabus berbobot 100 – 400 g. hasil penelitian ilmiah itu
Gabus dan Albumin | 15
menunjukkan kandungan albumin pada gabus dengan bobot 200 – 400 g
berbeda nyata. Kandungan albumin gabus berbobot 400 g sebanyak 24,9 g;
sementara pada gabus berbobot 200 g hanya 12,4 g.
Semakin tinggi bobot gabus, semakin banyak pula kandungan
albuminnya, sebab albumin terbanyak terdapat pada tubuh gabus. Dan pilih
gabus yang hidup liar, gabus liar yang mengkonsumsi pakan alami dipercaya
memiliki albumin lebih banyak. Berbeda dengan gabus yang hidup di
keramba. Dan cirri dari gabus yang baik adalah mata jernih dan cembung,
insang merah bukan cokelat gelap dan tidak busuk, lender tubuh encer atau
tidak kental, dan tubuh lentur atau kenyal tidak lembek. (Eddy Suprayitno :
2013)
Tingkat Normal Albumin dalam Urin
Seperti kita ketahui, ginjal menyaring darah dari kotoran yang
kemudian dikeluarkan dalam bentuk urin.
Urin tidak boleh mengandung albumin. Molekul albumim berukuran
besar sehingga tidak akan melewati filter ginjal dan akan kembali dalam
aliran darah.
Namun, albumin umumnya tetap ditemukan dalam jumlah kecil,
bahkan pada ginjal yang sehat.
Hanya saja, adanya albumin dalam jumlah signifikan dalam urin
dianggap sebagai tanda awal disfungsi ginjal.
Secara keseluruhan, kisaran normal albumin urin adalah sekitar 0 – 8
mg / dl.
Banyak penderita gagal ginjal yang mencari ikan gabus karena
kandungan albuminnya yang sangat tinggi.
Gabus dan Albumin | 16
Sel darah merah kita memang diproduksi di dalam sumsum tulang
belakang, tapi untuk memproduksinya diperlukan hormon erythropoietin
(EPO) yang berfungsi sebagai controller. Yang menjadi masalah adalah,
EPO ini diproduksi di ginjal sehingga penderita gagal ginjal juga akan
kekurangan EPO yang berakibat tidak langsung pada produksi sel darah
merah. Itu sebabnya penderita gagal ginjal sering kelihatan pucat.
Jalan keluar untuk penderita gagal ginjal adalah dengan melakukan
transfusi darah secara berkala agar Hb bisa naik lagi. Cara lainnya adalah
dengan memasukkan hormon EPO melalui injeksi. Suntikan hormon EPO ini
sering disalahgunakan oleh atlet balap sepeda (salah satunya Lance
Armstrong) karena bisa menambah Hb dalam waktu singkat yang berarti
menambah daya endurance dari si atlet. Kalau ada acara lomba balap
sepeda, biasanya suntikan EPO susah dicari di Pasar Pramuka karena
diborong habis oleh peserta balap. Harga suntikan EPO berkisar 250 ribu -
1,5juta bergantung pada seberapa cepat kita ingin Hb naik. Selain EPO,
penderita gagal ginjal juga harus mengkonsumsi protein yang sangat tinggi.
Selain karena diperlukan untuk produksi Hb, juga karena sebagian besar
protein akan terbuang pada proses cuci darah.
Biasanya penderita gagal ginjal akan diminta untuk makan putih telur 3
- 5 butir perhari. Kuningnya harus dibuang karena kuning telur itu bisa
menyebabkan plak di pembuluh darah. Sebagai variasi, supaya tidak bosan,
makanya ikan gabus juga di sarankan untuk dikonsumsi. Sebaiknya ikan
gabus dikukus, direbus, atau dibuat sup. Jangan digoreng atau dibakar
karena nilai gizinya akan jauh berkurang.
Kalau penderita gagal ginjal sudah kekurangan albumin, itu berakibat
habisnya uang penderita. Karena suntikan EPO ataupun transfusi darah
sangat mahal, ditambah harus menambah serum albumin yang juga sangat
mahal. (Indra Djohari : 2013)
Gabus dan Albumin | 17
Ikan gabus juga di nobatkan oleh para dokter dan pelayan kesehatan
sebagai “sang penyelamat hati”. Kerusakan lever akibat asupan parasetamol
berlebih mampu diredam oleh ikan gabus. Obat pereda sakit kepala, demam,
flu yang dijual bebas di apotek, toko obat, atau warung seluruhnya
mengandung parasetamol, obat analgetik, antipiretik. Padahal dosis
parasetamol berlebih dapat menyebabkan kerusakan hati, gagal hati hingga
hepatitis reaktif atau hepatitis yang disebabkan zat berbahaya.
Dosis parasetamol maksimal sehari sekitar 2 g, dan untuk cara
mengkonsumsinya harus dibagi dua. Di Inggris parasetamol sudah dilarang
dijual bebas di pasaran. Sementara di Indonesia, parasetamol banyak
ditemukan pada obat sakit kepala, obat flu, dan beberapa obat lain yang bisa
diperoleh di apotek maupun di warung. (Arijanto Jonosewojo : 2011)
Pada tahun 2008 telah dilakukan riset tentang bahan alami pelindung
hati (hepatoprotektor) dari kerusakan akibat parasetamol oleh Agus Heri
Santoso STP MSi. Menurut beliau kadar albumin serum turun jika kita
mengalami keadaan malnutrisi protein atau menderita penyakit hati kronis.
Kekurangan albumin itu dapat ditutupi dengan pemberian albumin dari luar
tubuh. Contohnya albumin yang berasal dari ikan gabus.
Pada risetnya, beliau menggunakan 25 tikus wistar jantan umur 9
minggu sebagai bahan percobaan. Tikus itu terbagi pada 5 kelompok
perlakuan. Kelompok pertama sebagai kontrol mendapat 30 ml albumin per
kg berat badan tanpa parasetamol setiap hari. Kelompok kedua dan ketiga
masing masing mendapat 30 dan 60 ml/kg BB per hari albumin dan 500
mg/kg BB per hari parasetamol. Kelompok keempat mendapat kurkumino 30
mg/kg BB/hari dan 500 mg/kg BB/hari parasetamol. Kelompok kelima diberi
parasetamol tanpa albumin dan kurkumino.
Perlakuan selama 7 hari berturut-turut. Pada hari ke-8 atau 24 jam
setelah perlakuan terakhir dilakukan pembiusan dan pembedahan untuk
pengambilan darah dan hati hewan percobaan. Darah diambil untuk
Gabus dan Albumin | 18
mendapatkan serum yang kemudian dianalisis. Hati dibutuhkan untuk
menganalisis kadar albuminnya, antioksidan, serta nilai SGOT dan SGPT.
SGOT (Serum Glutamik Oksaloasetik Transminase) dan SGPT (Serum
Glutamik Piruvik Transminase) merupakan enzim yang dipakai hati untuk
bekerja. Kenaikan nilai keduanya di dalam hati menunjukkan adanya
kerusakan pada organ lever tersebut. Pada hati yang sehat kadar SGPT
mencapai 17-30,2 µ/l dan SGOT 45,7-80,8 µ/l.
Hail riset meunjukkan kandungan albumin tikus pada kelompok satu
sebesar 3,6 g/dl, kelompok kedua 3,5 g/dl, tiga (3,6 g/dl), empat (3,8 g/dl),
dan lima (3,4 g/dl). Kadar albumin ideal diatas 3 g/dl. Hal ini menunjukkan
pemberian ekstrak ikan gabus dapat menjaga stabilitas kadar albumin serum
pada kasus keracunan parasetamol. Dan terbukti mampu menjaga
kesehatan hati. Kadar SGOT paling rendah ada pada kelompok tiga yang
mendapat dosis ekstrak ikan gabus sebanyak 60ml/kg BB/hari yaitu 96,4 µ/l;
sementara SGPT-nya 61,2 µ/l. bandingkan kelompok lima yang tidak
mendapatkan albumin, angka SGOT-nya 141 µ/l dan SGPT 65 µ/l.
Hal ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak gabus dapat menahan
kenaikan SGOT akibat keracunan parasetamol. Semakin tinggi kadar
albumin maka ada kecenderungan semakin rendah kadar SGOT dan SGPT.
(Bondan Setyawan : 2013)
No Perlakuan Kadar SGOT µ/l Kadar SGPT µ/l
1 Ekstrak ikan gabus 30ml/kgBB/hari
tanpa parasetamol
102,2 55,2
2 Ekstrak ikan gabus 30ml/kgBB/hari
dan parasetamol
109,2 61,8
3 Ekstrak ikan gabus 60ml/kgBB/hari
dan parasetamol
96,4 61,2
Gabus dan Albumin | 19
4 Kurkumino 30ml/kgBB/hari dan
parasetamol
111 57,6
5 Tanpa ekstrak dan tanpa
kurkumino tapi dengan
parasetamol
141 65
Sebenarnya ikan gabus tidak hanya dapat dijadikan sebagai sumber
albumin berupa cairan atau ekstrak saja, tetapi dapat diolah lebih menarik
dengan berbagai macam jenis makanan dan tanpa menghilangkan khasiat
utamanya sebagai sumber albumin. Berikut adalah olahan ikan gabus yang
lebih menarik :
Jus merupakan pilihan lain mengkonsumsi ikan gabus. Prosesnya
sederhana. Ambil ikan gabus segar, lalu pisahkan antara daging dengan
tulang. Daging kemudian dikukus sekitar bersama bahan lain penghilang bau
amis seperti pandan wangi, daun jeruk dan jahe, sebelum kemudian di
blender dengan air secukupnya. Untuk pemakaian dalam sehari diperlukan 2
kg ikan gabus segar.
Biskuit merupakan panganan yang banyak digemari anak-anak, ini
bisa menjadi salah satu cara orang tua untuk menjaga suplai albumin dalam
tubuh anak. Bahannya merupakan daging sisa dari pembuatan ekstrak
albuminyang dicampur dengan bahan kue, seperti terigu dan mentega. Pada
pembuatan biscuit suhu oven haruslah di bawah 400 C supaya albumin tidak
rusak.
Es krim. Merupakan kreasi Prof Dr Ir Eddy Suprayitno, beliau
memanfaatkan serbuk albumin ikan gabus sebagai stabilizer dalam
pembuatan es krim. Dari riset beliau diperoleh pemberian 1% albumin ikan
gabus dengan susu sapi segar sebagai bahan utama es krim menghasilkan
Gabus dan Albumin | 20
kadar lemak sebesar 12,47% dan bertekstur lembut. Dan kadar lemak
tersebut telah memenuhi standar mutu kadar lemak sebesar 8,0%.
Riset albumin berkaitan langsung dengan penyakit hingga kini masih
minim. Riset labih banyak menyorot pengaruh albumin terhadap nutrisi di
tubuh. Salah satu penelitian itu mengungkapkan peran albumin dalam
hubungannya dengan status gizi penderita human immunodeficiency virus
(HIV). Riset Restiana dan kawan kawan dari bagian gizi Fakultas Kedokteran
Universitas Hassanuddin membeberkan pemberian kapsul ikan gabus
sebagai protein alternatif selama 5 pekan dapat meningkatkan energi dan
protein, serta meningkatkan kadar albumin dan memperbaiki status gizi
pasien HIV.
\
KESIMPULAN
Gabus dan Albumin | 21
1. Manfaat albumin yang terkandung dalam ikan gabus sebenarnya dapat
disamakan dengan albumin albumin dalam bentuk infus yang harga
infus albumin ini bisa mencapai Rp 4,5 juta untuk 4 kali pemakaian.
Harga mahal itu karena infus albumin memakai protein plasma dari
darah manusia. Yaitu untuk menahan kenaikan SGOT akibat
keracunan parasetamol, Pelindung hati (hepatoprotektor), proses
penyembuhan luka-luka, alternatif pada penderita gagal ginjal dan
masih banyak lagi manfaat lainnya dalam albumin ikan gabus.
2. Riset telah dilakukan oleh para ilmuan menujukkan kandungan albumin
pada gabus tinggi, sebesar 62,24 g/kg, bandingkan dengan telur yang
hanya 9,34 g/kg.
3. banyak kelebihan dan manfaat yang terkandung dalam ikan gabus, selain
fungsi atau manfaat utamanya sebagai sumber albumin, ikan gabus
juga dapat dijadikan berbagai olahan makanan yang lebih menarik,
diantaranya yaitu jus, biskuit dan es krim, yang dengan tidak
menghilangkan manfaat albumin yang terkandung didalamnya.
DAFTAR PUSTAKA
Gabus dan Albumin | 22
Fishbein, Morris M.D. dkk . 1974. Medical and Health Encyclopedia. New
York : H.S STUTTMAN CO., INC.
http://en.wikipedia.org/wiki/Human_serum_albumin
http://senyum-itb.blogspot.com/2013/02/manfaat-kandungan-albumin-ikan-gabus.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Ikan_gabus
Mohamadi-Nejad A, Musavi-Movahedi AA, Hakimelahi GH, Sheibani N (September 2002). "Analisis termodinamika interaksi albumin serum manusia dengan glukosa: wawasan ke kisaran diabetes
http://id.wikipedia.org/wiki/Albumin
http://prodia.co.id/kimia/albumin
http://amazine.co/17498/berapakah-kadar-normal-albumin-dala - darah-urin/
TRUBUS 521. April 2013/XLIV
Gabus dan Albumin | 23