Download - Fungsi Dan Cara Kerja Jantung (Fisiologi)
TUGAS FISIOLOGI
FUNGSI JANTUNG DAN PEREDARAN DARAH MANUSIA
DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 5
RIO ALFANDO
DEWI LESTARI
FATMAWATI
M ARDIANSYAH
JIMMY AGUSTINUS
WINDA ASTARIANI
SEPKTA TRIDIANA
FITRIANA
PSIK REG B / 2A
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA HUSADA PALEMBANG
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan ridho-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Fungsi Jantung Dan Peredaran Darah
Manusia”. Makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah Fisiologi. Dan terima kasih
kepada seluruh anggota kelompok yang telah memnyelesaikan makalah.
Untuk kesempurnaan penulisan ini, baik dalam penyajian maupun tata bahasa yang
dipergunakan, maka kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dan berguna
untuk perbaikan dimasa yang akan datang dan semoga makalah ini berguna bagi seluruh
pihak.
Palembang, 10 Oktober 2013
Penulis
FUNGSI DAN CARA KERJA JANTUNG
Secara umum fungsi jantung adalah memompa darah ke seluruh tubuh dan
menampungnya kembali setelah dibersihkan organ paru-paru. Hal ini berarti bahwa fungsi
jantung manusia adalah sebagai alat atau organ pemompa darah pada manusia. Pada saat
itu jantung menyediakan oksigen darah yang cukup dan dialirkan ke seluruh tubuh, serta
membersihkan tubuh darih hasil metabolisme (karbondioksida). Sehingga untuk
melaksanakan fungsi tersebut jantung mengumpulkan darah yang kekurangan oksigen dari
seluruh tubuh dan selanjutnya memompanya ke paru-paru, dengan cara darah pada jantung
mengambil oksigen dan membuang karbondioksida. Pada jantung darah yang kaya akan
oksigen yang berasal dari paru-paru dipompa ke jaringan seluruh tubuh Manusia.
Bertambahnya usia seseorang, akan sangat berpengaruh terhadap fungsionalitas
jantung itu sendiri. Hal ini berarti karena jantung bekerja secara terus menerus selama
manusia hidup, akan berpengaruh terhadap kemampuan fungsi jantung secara berangsur
akan mengalami penurunan. Dan hal ini akan semakin drastis penurunan fungsi jantung
apabila terdapat keadaan lain yang mempengaruhi fungsi jantung itu sendiri. Misalnya
terjadi infeksi otot jantung atau selaput otot miokarditis atau perikarditis, berkurangnya
oksigen karena penyempitan pembuluh darah yang menyuplainya sering disebut sebagai
penyakit jantung koroner, bertambahnya massa otot karena meningkatnya tekanan, dan
sebagainya.
A. Cara Kerja Jantung
Jantung bekerja melalui mekanisme secara berulang dan berlangsung terus menerus
yang juga disebut sebagai sebuah siklus jantung sehingga secara visual terlihat atau
disebut sebagai denyut jantung. Melalui mekanisme berselang-seling, jantung
berkonstraksi untuk mengosongkan isi jantung dan melakukan relaksasi guna pengisian
darah. Secara siklus, jantung melakukan sebuah periode sistol yaitu periode saat
berkontraksi dan mengosongkan isinya (darah), dan periode diastol yaitu periode yang
melakukan relaksasi dan pengisian darah pada jantung. Kedua serambi mengendur dan
berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi
secara bersamaan pula untuk melakukan mekanisme tersebut.
Sel otot jantung melakukan kontraksi dengan tujuan untuk memompa darah yang
dicetuskan oleh sebuah potensi aksi dan menyebar melalui membrane sel otot. Ketika
melakukan kontraksi, jantung menjadi berdenyut secara “berirama”, hal ini akibat dari
adanya ptensi aksi yang ditimbulkan oleh kegiatan diri jantung itu sendiri. Kejadian
tersebut diakibatkan karena jantung memiliki sebuah mekanisme untuk mengalirkan
listrik yang ditimbulkannya sendiri untuk melakukan kontraksi atau memompa dan
melakukan relaksasi. Mekanisme aliran listrik yang menimbulkan aksi tersebut
dipengaruhi oleh beberapa jenis elektrolit seperti K+, Na+, dan Ca++. Sehingga apabila
didalam tubuh terjadi gangguan pada kadar elektrolit tersebut maka akan menimbulkan
gangguan pula pada mekanisme aliran listrik pada jantung manusia.
Otot jantung menghasilkan arus listrik dan disebarkan ke jaringan sekitar jantung
dan dihantarkan melalui cairan-cairan yang dikandung oleh tubuh. Sehingga sebagian
kecil aktifitas listrik ini mencapai hingga ke permukaan tubuh misalnya pada
permukaan dada, punggung atau pada pergelangan atas tangan, dan hal ini dapat
dideteksi atau direkam dengan menggunakan alat khusus yang disebut dengan
ElectroKardioGram (EKG). Jadi fungsi EKG adalah merekam aktifitas listrik di cairan
tubuh yang dirangsang oleh aliran listrik jantung yang muncul hingga mencapai
permukaan tubuh. Berbagai komponen pada rekaman EKG dapat dikorelasikan dengan
berbagai proses spesifik di jantung. EKG dapat digunakan untuk mendiagnosis
kecepatan denyut jantung yang abnormal, gangguan irama jantung, serta kerusakan otot
jantung. Ini disebabkan oleh karena adanya aktivitas listrik yang dapat memicu
aktivitas secara mekanis, sehingga apabila terjadi kelainan pola listrik, maka biasanya
juga akan disertai adanya kelainan mekanis atau otot jantung manusia.
Setiap darah yang kehabisan oksigen dan mengandung terlalu banyak darah kotor
(carbondiocsida), dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena besar untuk menuju
ventrikel kanan. Hal ini berlangsung setelah pada atrium kanan terisi darah, yang
selanjutnya mendorong darah ke dalam ventrikel kanan. Selanjutnya dipompa melalui
katub pulmoner ke dalam arteri pulmonalis dan menuju ke paru-paru. Dari paru-pari
darah mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil yang disebut kapiler, dan
mengelilingi kantong udara pada paru-paru dan menyerap oksigen untuk melepaskan
karbondioksida guna mengalirkan darah ke dalam vena pulmonalis menju ke atrium
kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut
sirkulasi pulmoner. Ketika darah berada pada atrium kiri, selanjutnya didorong menuju
ventrikel kiri, da selanjutnya akan memompa darah bersih melalui katup aurta masuk
ke dalam aorta yang merupakan arteri terbesar dalam tubuh manusia. Pada darah yang
kaya oksigen tersebut kecuali pada paru-paru, maka disediakan untuk kepentingan
seluruh tubuh manusia.
Peredaran darah pada manusia dilakukan oleh sel darah dan melalui pembuluh
darah. Oleh karena itu disebut peredaran darah tertutup. Peredaran darah berlangsung
secara sistemik (disebut juga peredaran darah besar) dan pulmonal (peredaran darah
kecil).
B. ALAT-ALAT PEREDARAN DARAH MANUSIA
Alat-alat peredaran darah pada manusia terdiri atas darah, pembuluh darah dan
jantung. Ketiganya memiliki fungsi yang berbeda-beda. Sistem transportasi pada
manusia ada dua yaitu peredaran darah dan peredaran limfe (getah bening).
1. Darah
Fungsi darah :
- Sebagai alat pengangkut sari makanan dan O2 ke seluruh tubuh dan sisa-sisa
metabolisme ke alat ekskresi.
- Menjaga agar temperatur tubuh tetap.
- Mengedarkan air, selain mengedarkan sari makanan juga air yang berfungsi
untuk reaksi enzimatis atau untuk menjaga tekanan osmosis tubuh.
- Mengedarkan getah bening.
- Menghindarkan tubuh dari infeksi (membentuk antibody berupa sel darah putih
dan sel darah pembeku).
- Menjaga kestabilan suhu tubuh.
- Mengatur keseimbangan asam basa (Hb).
Darah manusia tersusun atas beberapa komponen. Adapun komponen darah adalah:
a) Sel darah yang terdiri atas : sel darah merah (erytrosit), sel darah putih
(leukosit) dan keeping-keping darah pembeku (trombosit).
b) Plasma darah (cairan) yang terdiri atas :
- Air, hamper 90% berupa cairan
- Protein : albumin (53%) berperan dalam menjaga tekanan osmosis darah,
globulin (43%) berperan dalam pembuatan antibody, fibrinogen (4%)
berperan dalam pembekuan darah.
- Gas berupa O2, CO2 dan N2.
- Nutrien : lemak, glukosa, asam amino, vitamin, dll.
- Garam mineral : NaCl, KCl, fosfat, sulfat, bikarbonat, dll.
- Zat sisa : urea, kretinin, asam urat, bilirubin.
- Hormon dan enzim.
c) Dalam plasma terdapat antigen (protein asing) yang berguna untuk membentuk
antibody; presipitin yang menggumpalkan antigen; lisin yang mampu
menguraikan antigen; antitoksin untuk menawarkan racun.
Macam-macam sel darah :
a. Sel darah merah (erytrosit)
Bentuk sel darah merah bulat gepeng, kedua permukaannya cekung
(bikonkaf), dan tidak berinti, pada pria jumlahnya kira-kira 5 juta/mm3
sedangkan wanita kira-kira 4 juta/mm3. Mengandung hemoglobin (zat warna
merah pada darah) yang berfungsi mengikat O2, mengandung zat besi (Fe),
berwarna merah. Sel darah merah dibentuk dalam sumsum merah tulang, pada
tulang pipih. Sel darah merah dapat hidup 120 hari, yang sudah tua/rusak akan
dirombak dalam limfa (kura). Hemoglobin yang terlepas akan dibawa ke hati
untuk dirombak menjadi zat warna empedu (bilirubin). Adapun zat besi yang
terlepas akan digunakan dalam membentuk sel darah merah baru.
Jika sel-sel darah kekurangan zat besi maka akan mengalami penyakit yang
disebut anemia. Adapun jika kekurangan darah O2 dinamakan sianosis.
b. Sel darah putih (leukosit)
Bentuk leukosit tidak tetap (ameboid), tidak berwarna, memiliki inti,
bulat/cekung, jumlahnya pada orang normal kira-kira 6.000-9.000/mm3 . Umur
sel darah putih sekitar 12-13 hari. Dibuat dalam sumsum tulang merah, limfe
dan jaringan retikuloendothelium. Fungsi sel darah putih untuk melindungi
tubuh terhadap infeksi. Jika ada kuman sel darah putih akan memakan kuman
tersebut, apabila kalah akan berubah menjadi nanah. Selain itu leukosit juga
sebagai prengangkutan zat lemak, pembuluh chyl dan limfe serta bersifat
fagosit.
Macam-macam sel darah putih :
Granulosit : merupakan sel darah putih yang mempunyai sitoplasma dengan
berbutir – butir spesifik dan inti umumnya relative besar. Terdiri atas
neutrofil, eosinofil, basofil. Neutrofil berguna untuk menjaga masuknya
bakteri . Jumlahnya mencapai 65%-75% dari jumlah seluruh leukosit.
Eosinofil jumlahnya sekitar 1% - 3% dari leukosit. Jumlah eosinofil akan
meningkat apabila terjadi reaksi alergi dan infeksi oleh cacaing, misalnya
oleh cacing trichinella. Basofil jumlahnya paling sedikit dibandingkan sel
darah putih lainnya ( 0,5%). Basofil mengandung heparin yang berdifusi
kedalam darah untuk mencegah pembekuan darah.
Agranulosit : merupakan sel darah putih yang sitoplasmanya tidak
bergranula. Terdiri dari dua yaitu :
o Monosit : merupakan leukosit dengan ukuran terbesar, monosit dapat
membesar menjadi makrofag (sel besar yang bersifat memekan) .
Monosit sangat penting untuk mempertahankan tubuh terhadap infeksi
yang bersifat kronis, seperti TBC dan typus.
o Limfosit dibedakan menjadi dua yaitu:
- Limfosit B bergerak tetap di sum sum tulang belakang.
- Limfosit T bergerak menuju kelenjar timus
c. Keping darah (trombosit)
Bentuk keping darah pembeku tidak tetap. Fungsinya untuk pembekuan
darah, jumlahnya kira-kira 200.000-400.000/mm3, dibuat dalam sumsum tulang
(megakariosit). Jika seseorang luka, keping darah mengalir bersama darah luka,
pada waktu menyentuh permukaan luka akan pecah dan terbentuk
trombokinase, dengan bantuan ion kalsium akan mengubah protrombin (dalam
plasma darah) menjadi trombin. Trombin yang terbentuk akan mengubah
fibrinogen menjadi fibrin (benang-benang halus) yang akan menutup luka
sehingga perdarahan berhenti.
Proses pembekuan darah :
1. Trombosit pecah (anti hemofili) ---> Tromboplastin (trombokinase)
2. Protrombin ---> Trombin
3. Fibrinogen ---> Fibrin
2. Jantung
Jantung manusia letaknya dalam rongga dada dan diatas diafragma. Jantung
terdiri atas : prikardium (pembungkus jantung), miokardium (otot jantung) dan
endokardium (pembatas ruang jantung). Terdapat arteri umbilikus yang
menghubungkan aliran darah pada fetus yang menyerap oksigen dan sari makanan,
sedangkan foramen ovale merupakan lubang jantung pada fetus.
Jantung manusia terbagi menjadi 4 ruang yaitu 2 serambi (atrium) dan 2
bilik (ventrikel). Ventrikel (bilik) memiliki dinding yang lebih tebal dibanding
atrium (serambi), bagian sebelah kiri juga lebih tebal dari yang sebelah kanan. Hal
ini berkaitan dengan fungsinya yaitu bagian sebelah kiri untuk memompa darah
bersih ke seluruh tubuh. Antara serambi kiri dan bilik kiri terdapat valvula
bikuspidalis dan antara serambi kanan dan bilik kanan terdapat valvula
trikuspidalis. Valvula semilunaris bentuknya seperti bulan sabit, terdapat pada klep
jantung agar darah tetap searah.
Diastole merupakan darah yang dihisap masuk jantung, sedangkan sistole
merupakan darah yang dipompa keluar jantung. Jadi pada orang yang tertera pada
tensimeter dikatakan misalnya 120/100 mmHg merupakan tekanan sistole 120 per
menit dan tekanan diastole 100 per menit. Koronariasis merupakan penyumbatan
pada nadi tajuk/arteri koronaria pada jantung.
1) Pembuluh Darah
a. Pembuluh nadi (arteri)
Fungsi arteri adalah untuk mengalirkan darah keluar dari jantung. Terdiri
dari :
o Arteri pulmonalis, berfungsi mengalirkan darah dari bilik kanan ke
paru-paru, banyak mengandung CO2.
o Aorta (nadi besar), berfungsi mengalirkan darah dari bilik kiri menuju
seluruh tubuh, banyak mengandung oksigen.
Karakterisik pembuluh ini adalah
o elastis dan tebal sehngga mampu menahan tekanan darah yang berasal
dari jantung.
o Denyutya terasa pada tubuh tertentu yaitu di pergelangan tangan atau
leher.
o Pembuluh ini mempunyai satu katup yang letaknya dekat dengan
jantung yang berfungsi
o menjaga darah agar tidak mengalir kembali ke dalam bilik jantung.
Pembuluh nadi memilki tiga bagian :
o Aorta ( nadi utama ) : letaknya berpangkal pada bilik kiri dan kanan
jantung dan berfungsi mengangkut darah bersih yang kaya oksigen.
o Arteri : berasal dari bilik kanan yang bertugas membawa darah yang
terkontaminasi karbondiokisda dari setiap bagian tubuh menuju paru –
paru.
o Arteriole : pembuluh nadi yang terkecil
b. Pembuluh balik (vena)
Fungsi vena untuk mengalirkan darah menuju jantung. Terdiri dari :
o Vena pulmonalis, berfungsi mengalirkan darah dari paru-paru menuju
serambi kiri jantung.
o Vena cava superior, berfungsi mengalirkan darah dari tubuh bagian atas.
o Vena cava inferior, berfungsi membawa darah dari tubuh bagian bawah.
Karakteristik pembuluh ini adalah :
o Dindingnya tipis dan elastic dengan lubang pembuluh lebih besar dari
arteri
o Banyak terdapat katup untuk menegah darah tidak mengalir kembali.
o Banyak mengandung karbondioksida kecuali vena pulmonalis
o Terletak didekat permukaan tubuh
c. Pembuluh kapiler
Yaitu, pembuluh halus yang menghubungkan arteriole dengan venule.Pada
pembuluh inilah terjadi pertukaran oksigen dari darah dengan
karbondioksida jaringan. Pembuluh ini berada di ujung yang berada di
paling akhir dari pembuluh arteri. Jaringan pembuluh darah kapiler
membentuk suatu anyaman rumit di mana setiap mili meter dari suatu
jaringan memiliki kurang lebih sekitar 2000 kapiler darah.
Perbedaan antara arteri dan vena dapat diamati pada tabel berikut :
Pembuluh darah vena Pembuluh darah arteri
Disebut sebagai pembuluh balik.
Berisi darah kotor kecuali pada
vena pulmonalis.
Di sepanjang pembuluh banyak
terdapat katup.
Dinding tipis.
Pembuluh ini terletak dekat
permukaan tubuh.
Apabila diraba tidak terasa.
Disebut sebagai pembuluh nadi.
Berisi darah bersih kecuali pada
arteri pulmonalis.
Di sepanjang pembuluh hanya
terdapat satu katup.
Memiliki dinding yang tebal dan
elastic.
Pembuluh ini terletak di bagian
dalam dari tubuh.
Apabila diraba akan berdenyut.
C. SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA
Sistem peredaran darah manusia ada dua yaitu system peredaran darah besar dan
system peredaran darah kecil.
1. Sistem Peredaran Darah Besar (Sistemik)
Peredaran darah besar dimulai dari darah keluar dari jantung melalui aorta
menuju ke seluruh tubuh (organ bagian atas dan organ bagian bawah). Melalui
arteri darah yang kaya akan oksigen menuju ke sistem-sistem organ, maka disebut
sebagai sistem peredaran sistemik. Dari sistem organ vena membawa darah kotor
menuju ke jantung. Vena yang berasal dari sistem organ di atas jantung akan masuk
ke bilik kanan melalui vena cava inferior, sementara vena yang berasal dari sistem
organ di bawah jantung dibawa oleh vena cava posterior.
Darah kotor dari bilik kanan akan dialirkan ke serambi kanan, selanjutnya
akan dipompa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Arteri pulmonalis merupakan
satu keunikan dalam sistem peredaran darah manusia karena merupakan satu-
satunya arteri yang membawa darah kotor (darah yang mengandung CO2).
2. Peredaran Darah Kecil (Pulmonal)
Peredaran darah kecil dimulai dari dari darah kotor yang dibawa arteri
pulmonalis dari serambi kanan menuju ke paru-paru. Dalam paru-paru tepatnya
pada alveolus terjadi pertukaran gas antara O2 dan CO2. Gas O2 masuk melalui
sistem respirasi dan CO2 akan dibuang ke luar tubuh. O2 yang masuk akan diikat
oleh darah (dalam bentuk HbO) terjadi di dalam alveolus. Selanjutnya darah bersih
ini akan keluar dari paru-paru melalui vena pulmonalis menuju ke jantung (bagian
bilik kiri). Vena pulmonalis merupakan keunikan yang kedua dalam system
peredaran darah manusia, karena merupakan satu-satunya vena yang membawa
darah bersih.
D. GANGGUAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA
Berikut beberapa gangguan pada sistem peredaran darah manusia.
1. Hemofili, merupakan suatu penyakit yang mengakibatkan darah tidak membeku
secara genetis. Hemofili ini merupakan penyakit menurun.
2. Anemia, merupakan penyakit kekurangan darah yang dapat terjadi karena infeksi
kuman misalnya apabila terkena cacing tambang, atau dapat juga karena
berkurangnya kadar Hb dalam darah.
3. Leukimia (kanker darah) merupakan penyakit di mana pertambahan sel darah putih
secara tidak terkendali (abnormal) sekitar 500.000/mm3 darah. Hal ini akan sangat
Urutan perjalanan peredaran darah besar : bilik kiri – aorta – pembuluh
nadi – pembuluh kapiler – vena cava superior dan vena cava inferior –
serambi kanan.
Urutan perjalanan peredaran darah kecil : bilik kanan jantung – arteri
pulmonalis – paru-paru – vena pulmonalis – serambi kiri jantung.
merugikan si penderita karena sifat sel darah putih adalah memakan kuman
penyakit, karena tidak ada kuman penyakit maka akan memakan sel darah merah
yang ada.
4. Varises merupakan penyakit pelebaran pembuluh darah, biasanya di tangan/kaki.
Penyakit ini biasanya dialami para wanita setelah melahirkan. Kemungkinan besar
disebabkan oleh beban si ibu selama hamil dan masih aktif bekerja, apalagi sering
menggunakan sepatu berhak tinggi. Tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi
pada pria pekerja berat misalnya kuli bangunan atau kuli pasar yang biasa
mengangkat beban berat dan kaki sebagai tumpuannya.
5. Haemoroid (ambein), merupakan penyakit yang hamper sama dengan varises,
tetapi terjadi di bagian dubur. Biasanya dialami oleh orang yang sering duduk
dalam posisi yang sama dan dalam waktu yang lama. Gejala awal mula-mula
apabila Buang Air Besar (BAB) terasa sakit, panas dan keluar darah menetes.
Apabila tidak diobati kadang-kadang pada waktu duduk darah akan keluar sendiri
dan membasahi celana, dan apabila sudah parah maka spinkter dalam akan keluar
karena telah banyak pembuluh darah yang pecah. Apabila sampai hal ini terjadi
maka harus segera dioperasi.
6. Koronariasis, merupakan penyakit di mana terjadi penyempitan nadi tajuk jantung
(jantung koroner).
7. Hipertensi, merupakan penyakit di mana terjadi tekanan darah tinggi. Tekanan
darah penderita hipertensi ini melebihi 200 mm Hg, sehingga akan berakibat pusing
dan apabila mengalami jatuh dapat mengakibatkan terjadinya pecahnya pembuluh
darah atau penyumbatan pembuluh darah (stroke).
8. Hipotensi merupakan kebalikan dari hipertensi yaitu orang yang memiliki darah
kurang dari 100 mm Hg atau sering disebut dengan penyakit tekanan darah rendah.
Biasanya penderita akan cepat merasa lelah dan kadang-kadang sering kesemutan
di anggota gerak misalnya pada kaki dan tangan.
9. Pingsan, yaitu hilangnya kesadaran karena berkurangnya suplai oksigen yang
dibawa oleh darah.
10. Thalasemia, yaitu penyakit kelainan darah turunan yang ditandai oleh adanya sel
darah merah yang abnormal.
11. Sklerosis : penyakit pengerasan pada dinding arteri akibat endapan senyawa lemak
atau zat kapur .Bila endapan berupa senyawa lemak disebut endapan senyawa zat
kapur disebut dengan hipertensi dan penyakit ginjal yang kronis.
12. Serangan Jantung ( Heart attack). Penyakit ini disebabkan karena kurangnya suplai
darah ke otot jantung kurang umumnya karena pembuuh darah mengalami
arteriokolorosis sehingga otot jantung mengalami gangguan bahka n dapat
menyebabkan jantung berhenti detaknya dan akhirnya menimbulkan kematian.
13. AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). Merupakan kelainan (kerusakan)
system kekebalan tubuh secara meluas. Gejala AIDS diawali dari kelelahan, lemah,
penurunan berat badan, demam, diare kronis, napas pendek, dan kelainan sel
limfosit ( jumlah dan fungsinya menurun). Peyebab AIDS adalah virus HIV.
(Human Immuno Deficiency Virus). Peyakit AIDS umumnya menyerang laki
heteroseksual, dan penderita hemophilia yan mengalami kesalahan pad a
pengobatan. Penularan penyakit ini dapat melalui hubungan seks bebas, transfusi
darah, menggunakan jarum suntik bekas penderita, dan ibu hami yang penerita
AIDS kepada janin yang dikandungnya.