Download - FST Radiologi M Fisik
TUGAS MANAJEMEN FISIK_ANGKATAN 4
LAPORAN FIELD SITE TEACHING
RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Disusun oleh:
Dewi Kusumawati 20101021015
Dian Muntafiatul ‘Izzati 20101021016
Dimas Trisetyo Nugroho 20101021017
Dwi Astuti 20101021019
Erlia Indra Paramitha 20101021020
Ewika Perdanasari 20101021021
MAGISTER MANAJEMEN RUMAH SAKIT
FAKULTAS KEDOKTERAN & ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2011
I. PENDAHULUAN
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 983/MenKes/SK/XI/1992, rumah sakit merupakan suatu unit yang mempunyai organisasi teratur, tempat pencegahan dan penyembuhan penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan penderita yang dilakukan secara multidisiplin oleh berbagai kelompok profesional terdidik dan terlatih, yang menggunakan prasarana dan sarana fisik. Rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat dasar, spesialistik, dan subspesialistik disebut rumah sakit umum.
Penampilan fisik merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu pelayanan kesehatan. Manfaat penampilan fisik antara lain:
àMeningkatkan performansi kerja àRasa aman dan nyaman pasien àMemberikan kepercayaan bagi pasien dan karyawannya
Instalasi Radiologi juga harus memenuhi beberapa persyaratan fisik, antara lain:
Ruang Radiologi terdiri dari:1. RUANG UTAMA • ruang penyinaran• ruang operator• kamar gelap• ruang sanitasi• ruang baca film• ruang perencanaan dosis
2. RUANG ADMINISTRASI • ruang tata usaha• ruang tunggu pasien• ruang kerja dokter
Konstruksi dinding gedung untuk ruang penyinaran merupakan penahan radiasi sehingga harus direncanakan dalam pembangunannya.
Persyaratan perisai/pelindung radiasi untuk ruangan radiologi ditentukan oleh jenis peralatan dan energi radiasi yang dipakai.
Persyaratan desain ruang pemeriksaan adalah ruangan dengan ukuran 4 m x 3 m x 3 m, toilet 2 m x 1,5 m x 3 m.
Tebal dinding penahan radiasi primer adalah dinding dari bata plesteran dengan tebal 25 cm atau beton setebal 15 cm yang setara dengan Pb 2 mm.
Untuk penahan radiasi hambur diperlukan dinding bata berplester dengan tebal 15 cm dan untuk pintu kayu termasuk kusennya harus dilapisi dengan timah hitam (Pb)
setebal 2 mm, serta dilengkapi alat peringatan bahaya radiasi dan sistem pengaturan udara sesuai dengan kebutuhan
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1014/MENKES/SK/XI/2008 TENTANG STANDAR PELAYANAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Persyaratan alatN
NoPERALATAN KELENGKAPAN JUMLAH
1
USG Multipurpose, transducer linier dan curve/sektoral 2,5-10 mHz, monitor dan printer USG
1 unit
1 1
Analog X-ray Fixed Unit dan atau Digital
Multipurpose radiografi fungsional (dapat untuk segala jenis pemeriksaan konvensional radiografi). Controle table digital atau manual High tension transformer/ generator X-ray tube dengan kapasitas 30 –150 KV dan minimal 100 mA Meja stationer dengan bucky dan bucky stand Expose time : 0.01 – 2 detik High X-ray voltage generator 30 – 150 KV Generator
1 unit
3 2
Mobile x-ray Punya 2 tuas tangkai tube agar pergerakan dapat leluasa. Kekuatan 30 – 100 KV, minimal 100 mA Kelengkapan proteksi radiasi : minimal 2 apron Beroda, dengan atau tanpa battery
1 unit
4 3
Dental X- ray Digital; Focal spot : 0.7mm x 0.7mm; tube voltage : 60-70kV; tube current : 4-7 mA; exposure time 0.01 – 3.2 sec; Total filtration : 2.0 mmAl; half value layer : 1,5 mmAl.
1 unit
5 4
Peralatan protektif radiasi
Lead apron, tebal 0.25 - 0,5 mm Pb, Neck Pb, 0.25 – 0.5 mm Pb Gonad Pb, 0.25 – 0.5 mm Pb Kaca mata Pb, 1 mm Pb Tabir mobile minimal 200 cm (t)x100 cm (l) setara 2 mm Pb, ukuran kaca sesuai kebutuhan, tebal 2 mm Pb
Sesuai kebutuhan
6 5
Perlengkapan proteksi radiasi
Film badge/TLD, jumlah sesuai jumlah pekerja Sesuai Kebutuhan
7 6
Quality Assurance dan Quality Control
Beam alignment test tool, densitometer, sensitometer, collimator tool, automatic beam analyzer, safe light test, termometer untuk cairan processing film, alat pengukur suhu dan kelembaban sesuai kebutuhan alat
Sesuai kebutuhan
77
Emergency kit Peralatan dan obat-obatan untuk RJP sesuai dengan standar anestesi untuk tindakan intervensional Radiologi
Sesuai kebutuhan
9 8
Kamar gelap Automatic processor ID Camera/labelling 1 Unit 1 Unit
9 Viewing box Double atau single tank Sesuai
9 kebutuhan
Persyaratan ruang
• Letak unit/instalasi radiologi hendaknya mudah dijangkau dari ruangan gawat darurat, perawatan intensive care, kamar bedah dan ruangan lainnya.
• Di setiap instalasi radiologi dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran dan alarm sesuai dengan kebutuhan.
• Suhu ruang pemeriksaan 20-24 °C dan kelembaban 40 - 60 %. • Suhu untuk alat sesuai dengan kebutuhan alat tersebut.
Ketebalan dinding
• Bata merah dengan ketebalan 25 cm (duapuluh lima sentimeter) dan kerapatan jenis 2,2 g/cm3 (dua koma dua gram per sentimeter kubik)
• atau beton dengan ketebalan 20 cm (duapuluh sentimeter) atau setara dengan 2 mm (dua milimeter) timah hitam (Pb), sehingga tingkat Radiasi di sekitar ruangan Pesawat Sinar-X tidak melampaui Nilai Batas Dosis 1 mSv/tahun (satu milisievert per tahun).
Pintu dan Ventilasi
• Pintu ruangan Pesawat Sinar-X dilapisi dengan timah hitam dengan ketebalan tertentu sehingga tingkat Radiasi di sekitar ruangan Pesawat Sinar-X tidak melampaui Nilai Batas Dosis 1 mSv/tahun (satu milisievert per tahun).
• Ventilasi setinggi 2 (dua) meter dari lantai sebelah luar agar orang di luar tidak terkena paparan radiasi.
• Di atas pintu masuk ruang pemeriksaan dipasang lampu merah yang menyala pada saat pesawat dihidupkan sebagai tanda sedang dilakukan penyinaran (lampu peringatan tanda bahaya radiasi).
• Ruangan dilengkapi dengan sistem pengaturan udara sesuai dengan kebutuhan. • Pada tiap-tiap sambungan Pb, dibuat tumpang tindih/overlapping
Jenis dan Ukuran Ruangan
a) Ruang penyinaran/ Ruang X-ray • Ukuran ruangan : sesuai kebutuhan/besarnya alat. • Ruang X-ray tanpa fluoroskopi, minimal: à Alat dengan kekuatan s/d 125 KV : 4m (p) x 3m (l) x 2,8m (t) ƒà Alat dengan kekuatan >125 KV : 6,5m (p) x 4m (l) x 2,8m (t) • Ruang X-ray dengan fluoroskopi : 7.5m (p) x 5,7m (l) x 2,8m (t)
b) Ruang CT Scan
• Ukuran : 6m (p) x 4m (l) x 3m (t)
• Dilengkapi dengan : Ruang operator ƒ Ruang mesin ƒ Ruang AHU/chiller
c) Ruang Ultra SonoGrafi/USG • ƒUkuran : 4m (p) x 3m (l) x 2.7m (t) • Dinding : Terbuat dari batu bata, tanpa Pb• Perlengkapan : meja/tempat tidur pemeriksaan, Kursi pasien
d) Ruang MRI
• ƒUkurang ruang pemeriksaan 12.5m (p) x 7m (l) x 3,5m (t) • Perlu diberi pengaman sangkar Faraday • Dilengkapi dengan :
ƒRuang operator Ruang mesin ƒRuang AHU/chiller e) Ruang Baca dan Konsultasi Dokter - Terpisah dengan ruang pemeriksaan. - Luas : disesuaikan dengan kebutuhan, minimal 2m (p) x 2m (l) x 2,7m (t) /dokter spesialis radiologi dan dapat menampung :
• ƒ 1 buah meja kerja • ƒ 2 buah kursi • ƒ 1 buah lemari
- Perlengkapan : Light box
f) Ruang ganti pakaian - Ada disetiap ruang pemeriksaan. - Luas : disesuaikan dengan kebutuhan, minimal 1m (p) x 1,5m (l) x 2,7m (t) dan dilengkapi dengan lemari baju/locker.
g) WC - Ada di ruang fluoroscopi, CT Scan, DSA, MRI, BNO/IVP, USG - Ukuran : minimal 1,5m (p) x 1m (l) x 2,7m (t)
h) Ruang persiapan tindakan (khusus untuk Rumah Sakit kelas A dan Rumah Sakit kelasB)- Ukuran : minimal 2m (p) x 2m (l) x 2,8m (t) - Dilengkapi dengan :
• ƒ tempat tidur oksigen • emergency kit • AC • Tempat pencucian alat
i) Ruang Recovery (khusus untuk rumah sakit kelas A dan B) - Ukuran : minimal 2 m (p) x 2 m (l) x 2,8m (t) - Dilengkapi dengan : • ƒ tempat tidur • ƒ oksigen • ƒ emergency kit • ƒ AC • ƒ Tempat pencucian alat
- Untuk sarana pelayanan kesehatan lain : disesuaikan dengan kebutuhan.
j) Gudang untuk film dan non film - Ukuran, suhu dan kelembaban disesuaikan dengan kebutuhan
Kamar gelap
Terdiri dari daerah basah dan daerah kering. 1) Ukuran : - Manual Processing : Sebaiknya memanjang; ukuran 2 (p) x 1.5 (l) x 2.8 (t) m untuk memudahkan pengaturan bahan-bahan dalam kamar gelap. - Automatic Processing : Sebaiknya bujur sangkar; Luas 7 m2 ; Tinggi : 2.8 m 2) Lantai: - Tidak menyerap air dan tahan terhadap cairan processing - Tidak licin dan mudah dibersihkan 3) Dinding : - Warna cerah : seperti, merah jambu, krim dll - Mudah dibersihkan - Tidak menyerap air / keramik - Dilengkapi cassette passing box yang dilapisi Pb - Dilengkapi dengan exhaust fan yang kedap cahaya 4) Pintu masuk kamar gelap : - kedap cahaya - petugas mudah keluar masuk tanpa mengganggu jalannya processing
5) Kelengkapan daerah basah : - Safe light - Rak gantungan film/film hanger - Lemari tempat penyimpanan cassette dan box film - Meja kerja 6) Kelengkapan daerah kering : - alat kamera identifikasi film
- alat pengering fil - Viewing box film/light case
Ruang Lain - Loket/ruang informasi, ruang diskusi, ruang jaga (dokter, radiografer, perawat) dan pantry : disediakan untuk rumah sakit kelas A dan B. Sarana pelayanan kesehatan lainnya disesuaikan dengan kebutuhan. - Ruang tunggu pasien ada di semua jenis sarana pelayanan kesehatan.
II. PEMBAHASAN
INSTALASI RADIOLOGI PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA • Letak berdampingan dengan ruangan gawat darurat • Mudah dijangkau dari ICU maupun kamar bedah• Luas ruang 11,4 m x 10,2 m x 3 m
• Merupakan loket radiologi• Informasi tentang pelayanan cukup jelas
Tempat pelayanan administrasi Terdapat loker untuk RM dan file radiologi pasien Wastafel untuk petugas Jaringan instalasi (telp) Jalan antar ruang sempit Kaligrafi Ventilasi kurang
Noise
Ruang foto rontgen Dinding dari triplek Warna hijau tua dan hijau muda Atap tidak rata Kebersihan kurang
Tempat penyimpanan alat kurang rapi Tidak ada alat pemadam kebakaran didalam ruangan Pencahayaan cukup terang
Kamar pengoprasian rontgen Ruangan kurang rapi Sekat dari triplek tertutup
Ruang ganti pasien pada tiap ruang pemeriksaan Berada di pojok ruangan Penutup berupa tirai siku dan kurang rapat (privasi kurang)
Ruang IVP Pintu berupa kayu yang dilapisi timbal Tampak kamar pengoprasian kurang tertutup à kurang aman
Monitor pada ruang IVP Dinding tidak rata
Ruang pembacaan foto dan ruang dokter Pencahayaan cukup Viewer dengan lampu neon Terdapat 1 komputer dan 1 printer untuk pembuatan hasil interpretasi foto
Kamar gelap Pintu terbuat dari kayu
Kamar gelap
Penataan ruangan kurang rapi Processing otomatis (jarang digunakan)
Id printer (untuk penulisan identitas foto)
Kamar mandi pasien dan petugas Terletak didepan pendaftaran tanpa sekat Ventilasi hanya satu menghadap ruang pendaftaran
Ruang CT Scan
Ruang CT SCAN terletak didalam ruang IGD Luas 4,8 m x 6 m x 3 m Pintu terbuat dari timbal berlapis kayu dengan dua daun pintu mengarah ke dalam Alat CT SCAN Dilengkapi dengan oksigen Terdapat 2 AC Pengukur kelembapan menempel pada dinding ruang CT SCAN Dinding ruang terbuat dari timbal berlapis partisi dengan tempelan wallpapper
berwarna biru muda Dinding kurang bersih
Atap ruang CT scan rata terbuat dari eternit Pencahayaan cukup Ruang pembacaan CT scan Sekat terbuat dati timbal berlapis partisi dengan kaca tebal ditengahnya Jaringan instalasi (telp) Didepan pintu ruang CT scan dilengkapi papan informasi untuk pasien safety
III. KESIMPULAN
Dari hasil Field site teaching di instalasi radiologi ini, kami menyimpulkan bahwa:
1. Penampilan fisik merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu pelayanan kesehatan. Manfaat penampilan fisik adalah meningkatkan performansi kerja, rasa aman dan nyaman pasien, memberikan kepercayaan bagi pasien dan karyawannya
2. Instalasi radiologi RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta cukup bagus namun ada beberapa perbaikan yang perlu dilakukan guna memenuhi syarat dari KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1014/MENKES/SK/XI/2008 TENTANG STANDAR PELAYANAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA.
3. Standart tersebut perlu segera dipenuhi demi keselamatan petugas dan pasien guna menuju kepuasan pelanggan, baik internal maupun eksternal.