Download - fluoroscopy_ed_16_11_2014
![Page 1: fluoroscopy_ed_16_11_2014](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082601/5695cf421a28ab9b028d4b18/html5/thumbnails/1.jpg)
7/23/2019 fluoroscopy_ed_16_11_2014
http://slidepdf.com/reader/full/fluoroscopyed16112014 1/11
08 Fluoroscopy
70
BAB 8. FLUOROSCOPY
Kecerahan Cahaya Tampak (Br ightness of Visible L ight )
Satuan yang digunakan adalah Lambert (L), dan suatu permukaan dikatakan
mempunyai kecerahan 1 L bila diterangi oleh cahaya 1 lumen/cm2. Misal lampu 40
watt setara dengan 60 standart candela, dan sehelai kertas putih sejauh 15 inci dari
lampu tersebut mempunyai kecerahan 50 mili Lambert (0,05 L)
Standart candle (Candela) : satuan intensitas cahaya
Lumen : satuan flux cahaya, 4 lumen dipancarkan untuk 1
standart candle.Lambert : satuan kecerahan (permukaan)
Beberapa contoh untuk harga kecerahan
Mekanisme penglihatan mL L Kecerahan
Kerucut
16 Kecerahan aman maximum
10.000 10 Salju dalam sinar matahari
Radiografi film
1.000 1 Langit terang
100 10-
50 - 10 10- Kertas putih dibawah lampudibawah lampu 40 watt
1 10-
0.1 10- Cahaya bulan
Batang
Fluoruscopy
0.01 10- Dada tipis
0.005 Ambang kerucut
0.001 10- AP abdomen
0.0001 10-
Lateral abdomen
0.00001 10-
0.000001 10- Ambang batang
Penglihatan batang dan kerucut (Rod and core vision )
Untuk dapat melihat angka (range) intensitas cahaya yang sangat lebar ada 2
mekanisme yang bekerja pada retina mata. Retina adalah “layar” peka cahaya di
dalam mata dimana gambaran obyek yang akan dipusatkan oleh lensa mata, dan retina
ditutupi oleh dua jenis susunan-susunan peka yang disebut batang-batang dan kerucut-
kerucut. Batang-batang ada di seluruh daerah retina, kecuali di daerah kecil macula
atau fovea centralis, dimana hanya terdapat kerucut. Dalam penglihatan normal pola
![Page 2: fluoroscopy_ed_16_11_2014](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082601/5695cf421a28ab9b028d4b18/html5/thumbnails/2.jpg)
7/23/2019 fluoroscopy_ed_16_11_2014
http://slidepdf.com/reader/full/fluoroscopyed16112014 2/11
08 Fluoroscopy
71
yang dibentuk di dalam otak ditentukan oleh pola yang dibentuk pada retina, ialah
oleh kerucut-kerucut (batang-batang) yang diterangi.
Batang-batang adalah sangat peka, sanggup menangkap kecerahan sebesar
0,000001 mL, yang disebut ambang penerimaan kecerahan (threshold of brightness
perception), karena kurang dari itu tidak menimbulkan sensasi penglihatan. Ambang
untuk penglihatan kerucut jauh lebih tinggi (0,005 mL). Diatas batas dari penglihtan
kerucut, sekitar 16 L, amat terang.
Dari contoh tersebut diatas jelaslah bahwa pola pada layar fluoroscopy
tradisional dilihat dengan batang, sedangkan pembacaan radiograf pada layar
penglihatan menggunkan kerucut.
Kemampuan Melihat (Visual Acui ty ).
Kemampuan mata untuk membedakan dua obyek yang sangat berdekatan
yaitu melihat detail halus disebut kemampuan melihat. Kemampuan penglihatan
batang jauh lebih buruk (worse), dari pada kerucut, dan keduanya menjadi buruk bila
tingkatan kecerahan (brightness) menurun. Perbedaan antara kemampuan batang dan
kerucut adalah bahwa setiap kerucut bertindak sendiri-sendiri mengirimkan beritanya
ke otak, sedangkan batang bertindak dalam kelompok cahaya-cahaya yang jatuh pada
tiap tiap batang dalam daerah kecil akan diteruskan ke otak dalam berita yang sama.
Ini berarti bahwa gambaran dua obyek yang berdekatan jatuh ke dalam kelompok
batang yang sama dan dan hanya satu berita yang dibuat dan dua obyek tidak akan
terlihat terpisah. Kemampuan diukur dalam separasi terkecil antara dua obyek dan
masih dapat dibedakan. Untuk kerucut kira-kira 1/20 mm, bila dilihat dari jarak
normal 20 – 25 cm. Untuk batang jauh lebih buruk dari pada kerucut.
![Page 3: fluoroscopy_ed_16_11_2014](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082601/5695cf421a28ab9b028d4b18/html5/thumbnails/3.jpg)
7/23/2019 fluoroscopy_ed_16_11_2014
http://slidepdf.com/reader/full/fluoroscopyed16112014 3/11
08 Fluoroscopy
72
Fig 8.1 A: Dua obyek kelihatan terpisah karena citra retinanya merangsang
kerucut-kerucut terpisah.
B: Dua obyek yang sama tidak diuraikan pada kecerahan rendah
karena citra retina keduanya merangsang batang dalam
kelompok yang sama.
Bila melihat radiograf (pada tingkat kecerahan 10-1.000 mL) mata dapat
membedakan obyek terpisah pada jarak 1/40 mm. Untuk layar fluoroscopy yang
tingkat kecerahannya 0,0001-0,01 mL biasanya mata tak dapat melihat detail yang
demikian halus dan detail sebesar beberapa mm tak dapat dilihat.
Kepekaan Warna dan Penglihatan Warna (Colour Sensitivi ty and Colour Vision ).
Batang dan kerucut juga berbeda dalam memberi reaksi (response) relatif
terhadap bermacam-macam warna cahaya. Respons relatif dari batang dan kerucut ditunjukkan dalam Gambar 8.2.
Gambar 8.2. Variasi intensitas dari batang dan kerucut untuk cahaya
dengan warna yang berbeda
Pada umumnya fakta yang sangat penting adalah bahwa dalam penglihatan
kerucut, bermacam-macam warna cahaya bermacam sensasi kelihaan dan pengamat
dikatakan mempunyai penglihat warna ialah ia dapat melihat perbedaan antara merah,
![Page 4: fluoroscopy_ed_16_11_2014](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082601/5695cf421a28ab9b028d4b18/html5/thumbnails/4.jpg)
7/23/2019 fluoroscopy_ed_16_11_2014
http://slidepdf.com/reader/full/fluoroscopyed16112014 4/11
08 Fluoroscopy
73
jingga, hijau, biru dan seterusnya. Batang sebaliknya tidak menunjukkan efek ini dan
meskipun mempunyai kepekaan berbeda terhadap panjang gelombang yang berlainan
tidak menghasilkan sensasi penglihatan yang berbeda dan warna dalam penglihatan
batang gelombang. Batang-batang dikatakan menjadi bata warna oleh karena itu pada
penerangan tingkat rendah segala-galanya tampak mempunyai warna kelabu yang
sama.
Kemungkinan Melihat Kontras (Contr as Perception )
Kerucut-kerucut dapat lebih menangkap perbedaan-perbedaan dalam
kecerahan dari pada batang. Ketika radiograf ditempatkan di layar pelihat (viewing
screen) bila kecerahan tinggi, maka kerucut dapat mendeteksi kontras serendah 0,02
(2%); sedangkan bila kecerahan rendah sekali sehingga hanya batang yang bekerja,
sukar untuk mendeteksi perbedaan sebesar 0,2 (20%).
Adaptasi Gelap (Dark Adaptation ).
Bila seseorang masuk dari tempat terang ke tempat gelap, akan sangat sulit
untuk melihat benda, tetapi dalam waktu singkat mata bisa menyesuaikan diri
kekeadaan gelap tersebut dan daya melihat menjadi lebih baik kembali, ini biasa
disebut adaptasi gelap dan ini disebabkan oleh cara bekerja batang. Dengan singkat
aksi cahaya terhadap batang melibatkan pengubahan (sebagai akibat penyerapan
cahaya) suatu zat yang dikenal sebagai visual purple yang dibuat dalam suatu
mekanisme campuran vitamin A. Jadi tidak terdapat sensasi cahaya jika tidak ada
visual purple didalam batang. Bila intensitas cahaya tinggi, semua visual purple telah
diubah. Pada intensiats cahaya tingkat rendah visual purple dapat secara bertahap
bertambah besar dan dapat dipakai. Rupanya ada dua mekanisme untuk produksi
visual purple, yang satu bertindak secara cepat, sedangkan yang lain jauh lebih
![Page 5: fluoroscopy_ed_16_11_2014](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082601/5695cf421a28ab9b028d4b18/html5/thumbnails/5.jpg)
7/23/2019 fluoroscopy_ed_16_11_2014
http://slidepdf.com/reader/full/fluoroscopyed16112014 5/11
08 Fluoroscopy
74
lambat. Akibatnya adalah bahwa kepekaan mata pada tingkat penerangan rendah
(kemudian diterangi dengan kecerahan tinggi normal) berubahdengan waktu,seperti
ditunjukkan dalam Gambar 8.3. Ada kenaikan cepat selama 5-15 menit pertama
disusul oleh kenaikan yang lebih lambat, kepekaan bertambah lambat, tetapi turun
juga setelah 40 menit.
Gambar 8.3. Adaptasi gelap; penambahan kepekaan dengan waktu dalam
penerangan intensiatas rendah (low-intensity illumination).
Nilai untuk kemampuan melihat (visual acuity) dan kemungkinan melihat
kontras (contrast perception) untuk penerangan tingkat rendah hanya berlaku untuk
mata yang telah beradaptasi gelap selama 20-40 menit. Sebelumnya nilai-nilai
tersebut jauh lebih rendah. Karena batang tidak peka terhadap cahaya merah,
penerangan dengan cahaya demikian tidak mengganggu pembentukan visual purple
dan memungkinkan mendapatkan adaptasi gelap dengan memakai “kacamata merah
(red goggles)” atau dengan menggunakan cahaya merah untuk penerangan kamar.
Kerucut-kerucut sebaliknya peka terhadap cahaya merah dan memungkinkan
radiologist untuk “melihat” dalam cahaya merah atau ketika memakai kacamata
merah. Harus diperhatikan bahwa paparan pada retina dengan cahaya putih yang
terang walaupun hanya untuk seperberapa detik akan merusak adaptasi gelap, dan
memerlukan 15-20 menit untuk memperoleh kembali.
Ada mekanisme lain yang membantu mata untuk melihat dalam kondisi suram
(dim), ialah dengan membesarkan iris. Ini memungkinkan lebih banyak cahaya masuk
ke mata, tetapi setidaknya adalah gerakan refleks yang segera.
![Page 6: fluoroscopy_ed_16_11_2014](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082601/5695cf421a28ab9b028d4b18/html5/thumbnails/6.jpg)
7/23/2019 fluoroscopy_ed_16_11_2014
http://slidepdf.com/reader/full/fluoroscopyed16112014 6/11
![Page 7: fluoroscopy_ed_16_11_2014](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082601/5695cf421a28ab9b028d4b18/html5/thumbnails/7.jpg)
7/23/2019 fluoroscopy_ed_16_11_2014
http://slidepdf.com/reader/full/fluoroscopyed16112014 7/11
08 Fluoroscopy
76
a. Tidak ada afterglow
b. Cahaya yang dipancarkan adalah pada bagian spektrum dimana batang-batang
lebih peka (hijau)
c. Mempunyai efisiensi yang cukup tinggi untuk mengubah energi sinar X menjadi
cahaya tampak, khususnya pada kV lebih rendah, digunakan untuk fluoroscopy.
Tebal layar agak lebih besar dari pada untuk layar penguat (intensifying ) untuk
memperbesar sebanyak mungkin sinar X yang diserap oleh layar dan dengan
demikian juga untuk kecerahannya. Bila layar terlalu tebal, maka cahaya yang
dihasilkan dalam lapisan yang lebih dalam akan diserap oleh lapisan yang dibawahnya
hingga tidak kelihatan. Penambahan tebal juga akan menambah pengaburan sekitar
0,5 – 1 mm lebih besar dari layar penguat. Karena kemungkinan melihat detail dari
mata lebih besar dari 1,5 mm pada tingkat kecerahan rendah, maka penambahan
pengaburan tersebut dianggap kecil sekali dan diperoleh kecerahan yang lebih besar.
Peranan Fluoroscopy (Role of F luoroscopy )
Kendati kesulitan teknis yang besar dan banyaknya informasi yang dapat
dilihat terbatas pada tingkat kecerahan rendah, maka fluoroscopy adalah cara
diagnostik yang sangat berguna.
Keuntungannya adalah:
a. Lebih murah dibanding dengan radiografi, karena tidak memakai bahan-bahan
seperti film dan bahan kimia untuk pengolahan citra.
b.
Membuat gambar dinamik dengan segera yang oleh radiolog bila perlu diubah
oleh palpasi atau pemberian bahan kontras berdensitas atau nomor atom tinggi. Ini
mengakibatkan kontras tinggi. Bila tak dapat melihat detail cukup pada layar,
maka dibuat radiograf pada saat secara fluoroscopy terlihat akan menghasilkan
informasi yang diinginkan.
Oleh karena fluoroscopy harus dilakukan pada ruang gelap yang tak menyenang-
kan untuk pasien dan staf. Untuk mengatasi kesulitan ini dipakai image intensifier
yang membuat gambaran fluoroscopy cukup terang dan dalam rangka penglihat
kerucut.
![Page 8: fluoroscopy_ed_16_11_2014](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082601/5695cf421a28ab9b028d4b18/html5/thumbnails/8.jpg)
7/23/2019 fluoroscopy_ed_16_11_2014
http://slidepdf.com/reader/full/fluoroscopyed16112014 8/11
08 Fluoroscopy
77
Penguat Citra (Image Intensif ier ).
Terdiri dari layar fluorescnt (a) dimana diarahkan pola sinar-X (lihat Gambar
8.4). Pola cahaya yang bersesuaian dari layar ini masuk ke layar ke-dua (b) yang
dalam praktek, dapat dilihat pada layar fluorescent (a). Layar ke-dua terbuat dari
material yang memancarkan foto-electron dan layar ke-dua ini disebut foto-katoda.
Pola intensitas elektron yang dipancarkan dari foto katoda akan sesuai betul dengan
pola cahaya yang masuk, dan karena itu sesuai dengan pola berkas sinar-X. Elektron-
elektron sekarang dipercepat melalui rumah tabung pengosongan dengan tegangan
(sekitar 25 kV) yang dipasang antara katoda dan layar pelihat fluoresen (d). Cahaya
yang dihasilkan oleh absorbsi tenaga electron dalam layar ini jauh lebih terang
dibanding cahaya yang dipancarkan layar permulaan (a) dan cukup terang untuk
dilihat dengan pelihat kerucut.
Gambar 8.4. Penguat citra
a. Lyar fluoresensi b. Foto katoda c. Lensa electron
d. Layar output fluoresensi e. Sistem pelihat
Sisi layar output (d) yang terdekat dengan foto-katoda ditutup oleh lapisan Al
yang tipis. Ini membiarkan electron lewat tetapi menghentikan setiap cahaya yng
dihasilkan dalam layar output menuju ke foto-katoda, karena dapat melepaskan
electron yang tidak diinginkan. Elektron ini juga menghasilkan cahaya yang sama
pada layar output.
Pola yang diinginkan radiolog ada dalam berkas elektron dari foto-katoda (b)
ke layar pelihat (d) karena lensa elektron (c), yang mna, ukuran diameter pola asli
berkurang menjadi seperlima yang mana dengan diameter pola pada layar pelihat (d)
adalah seperlima pola layar permulaan (a). Bila diameter-diameter berbanding 1 : 5
luasan-luasan dan kecerahan-kecerahannya berbanding 1 : 25 (yakni, 1 : 52), jadi
reduksi ke ukuran seperlima menyebabkan kecerahan menjadi 25 x lebih besar.
![Page 9: fluoroscopy_ed_16_11_2014](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082601/5695cf421a28ab9b028d4b18/html5/thumbnails/9.jpg)
7/23/2019 fluoroscopy_ed_16_11_2014
http://slidepdf.com/reader/full/fluoroscopyed16112014 9/11
08 Fluoroscopy
78
Kelebihan dan Kekurangan Penguat Citra
(Advantages and Disadvantages of The Image I ntensif ier ).
Memperbesar kecerahan yang dapat diperoleh dengan penguat citra dapat
dilakukan dengan banyak cara:
Pengurangan Dosis Pasien (Reduction in Patient Dose).
Dengan adanya penambahan kecerahan untuk eksposi pasien yang sama (arus
penyaringan ( screening current )) maka eksposi dapat diturunkan dan menerima
kecerahan yang kurang atau sama. Sekarang masih sering dipakai arus sekitar 0,5
mA dari pada yang nilai tradisional 3 ~ 5 mA dan mengakibatkan pengurangan
dosis pasien dengan suatu faktor antara 6 ~ 10.
Kondisi Kerja yang lebih Menenangkan (More Congenial Working Condition).
Penggunaan alat-mata (eye-piece) untuk melihat citra bersama dan citra kelihatan
jauh lebih cerah, berarti bahwa radiolog tidak perlu adaptasi gelap secara penuh
dan ruangan tidak perlu gelap benar. Ini berarti bahwa pasien dalam ruangan yang
tidak menyeramkan dan dapat melihat dan bekerja sama. Oleh karena itu, radiolog
dan penata rontgen dapat melihat apa yang terjadi, dapat membaca catatan kasus,
mencegah pertumpahan barium, dll. Dengan jalan ini pemeriksaan jauh lebih
menenangkan, kurang melelahkan, dan lebih baik untuk semuanya.
Detail Layar (Screen Detail).
Karena kecerahan layar lebih besar, daya melihat detail lebih besar dan setiap
keterangan diatas layar dapat dilihat. Pembahasan dalam kemungkinan melihat
detail sekarang adalah sama seperti dalam radiografi, yaitu geometri, gerakan dan
pengaburan layar.
Butir krisal layar input dan output halus supaya pengaburan kecil. Bila televisi
dipakai, ketidak tajaman geometri diperkecil dengan suatu ukuran bintik focus
yang lebih kecil. Dalam praktek banyak system penguat citra menggunakan bintik
focus dengan diameter 0,3 mm.
Perubahan Bentuk (distorsi).
Pola layar output (d) tidak boleh ada kerusakan, artefacts atau perubahan bentuk
yang disebabkan oleh tabung penguat citra itu sendiri.
Ukuran Medan (Field Size).
Salah satu kekurangan dari penguat citra adalah hanya daerah kecil dari pasien
yang dapat dilihat pada satu saat. Penyelesaian yang memuaskan adalah dengan
cara menempatkan system lensa antara layar fluorensi dan pengaut.
![Page 10: fluoroscopy_ed_16_11_2014](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082601/5695cf421a28ab9b028d4b18/html5/thumbnails/10.jpg)
7/23/2019 fluoroscopy_ed_16_11_2014
http://slidepdf.com/reader/full/fluoroscopyed16112014 10/11
08 Fluoroscopy
79
Layar fluoroskopi dengan butir-butir halus dipakai dan cahaya yang dipancarkan,
difokuskan oleh lensa ke layar input penguat citra. Untuk menghilangkan distorsi
dan cacat optis, maka dipakai system yang menggunakan cermin optik dengan
lensa koreksi khusus seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 8.5. Penambahan ukuran layar fluoresensi maksimum
dengan memasukkan system optik
Melihat Citra (Viewing The Image).
Pemakaian peralatan mata untuk melihat layar output (d) menyulitkan (Gambar
8.4), karena membatasi posisi radiolog; misal sulit membuat palpasi. Tidak
mungkin lebih dari satu orang yang melihat layar pada satu saat. Pemecahan
kesulitan ini adalah menggunakan system televisi rangkaian tertutup untuk melihat
layar pada satu waktu. Jenis kamera televisi disebut Vidicom, kemudian secara
berangsur diganti dengan banyak system kamera dengan type yang sama yang
disebut Plumbicon, yang penundaan sedikit sekali antara perubahan dengan pola
sinar-X yang dilihat pada layar televisi
Gambar 8.6. Kombinasi penguat citra – system televisi.
![Page 11: fluoroscopy_ed_16_11_2014](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082601/5695cf421a28ab9b028d4b18/html5/thumbnails/11.jpg)
7/23/2019 fluoroscopy_ed_16_11_2014
http://slidepdf.com/reader/full/fluoroscopyed16112014 11/11
08 Fluoroscopy
80
Kecarahan (Brightness).
Kamera televisi terutama mengubah gambar cahaya tampak kedalam sinyal-sinyal
listrik yang mengubah kembali menjadi cahaya pada layar (pada layar monitor
televisi), kamera dihubungkan langsung ke monitor, maka disebut televisi
rangkaian tertutup. Yang terpenting dari ini ialah kecerahan gambar dapat diatur
setinggi yang diingini, tidak tergantung dari kecerahan layar input.
Foto Fluorografi (Photo Fluorography).
Pada penggunaan system fluorografi yang sederhana, layar fluoroskopi dibuat foto
secara langsung oleh kamera 35 mm, dosis radiasi pasien beberapa kali lebih
tinggi dari pada radiograf (radiograph) dada normal. Sistem alternatif dapat
dengan jalan membuat fotograf tunggal dari monitor televisi dengan ukuran penuh
atau diperkecil.