Download - Fisiologi Sistem Pencernaan
![Page 1: Fisiologi Sistem Pencernaan](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022102915/577c7e8a1a28abe054a19896/html5/thumbnails/1.jpg)
Fisiologi sistem pencernaan
PART 3
![Page 2: Fisiologi Sistem Pencernaan](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022102915/577c7e8a1a28abe054a19896/html5/thumbnails/2.jpg)
Usus Halus - Usus Besar
Nida FR
![Page 3: Fisiologi Sistem Pencernaan](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022102915/577c7e8a1a28abe054a19896/html5/thumbnails/3.jpg)
Usus Halus• Motilitas usus halus• Sekresi usus halus• Pencernaan di usus
halus• Penyerapann oleh usus
halus
Usus Besar• Motilitas usus besar• Sekresi usus besar• Bakteri kolon• Penyerapan oleh usus
besar• Komposisi tinja
![Page 4: Fisiologi Sistem Pencernaan](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022102915/577c7e8a1a28abe054a19896/html5/thumbnails/4.jpg)
![Page 5: Fisiologi Sistem Pencernaan](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022102915/577c7e8a1a28abe054a19896/html5/thumbnails/5.jpg)
USUS HALUS• pencernaan dan penyerapan•3 segmen : Duodenum, Jejenum, Ileum
Pergerakan usus halus
Kontraksi pencampurBila 1 bagian usus halus diregangkan oleh kimus kontraksi berinterval sepanjang usus dengan panjang masing-masing 1 cm tersegmentasi seperti sosis.
Dengan cara ini membantu mencampur partikel makanan dengan getah pencernaan & memajankan kimus ke permukaan absorptif mukosa usus halus
![Page 6: Fisiologi Sistem Pencernaan](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022102915/577c7e8a1a28abe054a19896/html5/thumbnails/6.jpg)
Movement in small intestine:
• Mixing: kontraksi segmental yang terjadi di usus kecil• Sekresi: Pelumas, mencairkan, mencerna• Pencernaan: Teknik dan kimia• Penyerapan: Gerakan dari saluran ke dalam sirkulasi atau getah bening• Eliminasi: produk limbah dikeluarkan dari tubuh
![Page 7: Fisiologi Sistem Pencernaan](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022102915/577c7e8a1a28abe054a19896/html5/thumbnails/7.jpg)
Gerakan mendorongKimus didorong ke depan & belakang melalui usus halus gelombang peristaltik normalnya.
Pergerakan kimus sangat lambat ± 3 – 5 jam dari pilorus katup ileosekum sekum.
Katup ileosekum : a. Memungkinkan isi ileum masuk ke kolon
b. Mencegah bakteri kolon mencemari usus halus
Aktifitas peristaltik meningkat setelah makan reflex gastroenterik : peregangan lambung plexus mienterikus lambung kebawah sepanjang dinding usus halus.
Juga terjadi penyebaran kimus sepanjang mukosa.
Pergerakan segmentasi juga mendorong kimus ke arah bawah usus.
Mukosa usus halus mensekresi 1,5 Liter larutan garam & mukus cair yang berfungsi untuk proteksi & lubrikasi.
![Page 8: Fisiologi Sistem Pencernaan](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022102915/577c7e8a1a28abe054a19896/html5/thumbnails/8.jpg)
Pada permukaan luminal sel-sel epitel usus halus tonjolan seperti
rambut yg diperkuat aktin Brush Border, mengandung enzim :
1. Enterokinase
Mengaktifkan enzim pankreas tripsinogen
2. Disakaridase (sukrase, maltase, laktase)
Menyelesaikan pencernaan karbohidrat
3. Aminopeptidase
Menghidrolisis peptida Asam amino
Mukosa usus halus dapat melaksanakan fungsi absorptifnya karena :
1. Luas permukaan yg sangat besar
2. Sel-sel epitelnya memiliki mekanisme transportasi khusus
meningkatkan luas permukaan untuk proses absorpsi.
lipatan sirkuler, vilus, mikrovilus
![Page 9: Fisiologi Sistem Pencernaan](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022102915/577c7e8a1a28abe054a19896/html5/thumbnails/9.jpg)
![Page 10: Fisiologi Sistem Pencernaan](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022102915/577c7e8a1a28abe054a19896/html5/thumbnails/10.jpg)
![Page 11: Fisiologi Sistem Pencernaan](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022102915/577c7e8a1a28abe054a19896/html5/thumbnails/11.jpg)
LUMEN USUS
KAPILER
VENULA
VENA INTESTIN
VENA MESENTERIKA
JANTUNG
VENA PORTAHATIVENA HEPATIKAVENA CAVA INFERIOR
AORTA ARTERISELURUH SISTEM
ORGAN TUBUH ARTERIOLE JARINGAN KAPILER SEL
SINUSOID2
![Page 12: Fisiologi Sistem Pencernaan](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022102915/577c7e8a1a28abe054a19896/html5/thumbnails/12.jpg)
Absorpsi Protein & Karbohidrat
![Page 13: Fisiologi Sistem Pencernaan](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022102915/577c7e8a1a28abe054a19896/html5/thumbnails/13.jpg)
Absorpsi Lemak
![Page 14: Fisiologi Sistem Pencernaan](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022102915/577c7e8a1a28abe054a19896/html5/thumbnails/14.jpg)
USUS BESAR
Terdiri dari :• Sekum• Apendiks• Kolon• Rektum Kolon sigmoid
Normal : Kolon menerima ± 500 ml kimus / hari
Makanan tidak tercerna (selulosa)
Komponen empedu yang tidak diserap
Sisa cairan : Air dan Garam residu : feses
Kolon asendens
Kolon transvensus
Kolon desendens
Diekstraksi kolon
Fungsi : Menyimpan bahan bahan sebelum defekasi
![Page 15: Fisiologi Sistem Pencernaan](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022102915/577c7e8a1a28abe054a19896/html5/thumbnails/15.jpg)
Large Intestine:
• Memanjang dari persimpangan ileum sampai anus• Terdiri dari sekum, kolon, rektum, anus• Gerakan lamban (18-24 jam)
![Page 16: Fisiologi Sistem Pencernaan](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022102915/577c7e8a1a28abe054a19896/html5/thumbnails/16.jpg)
Large Intestine
• Cecum– Blind sac, vermiform appendix attached
• Colon– Ascending, transverse, descending, sigmoid
• Rectum– Straight muscular tube
• Anal canal– Internal anal sphincter (smooth muscle) – External anal sphincter (skeletal muscle) – Hemorrhoids: Vein enlargement or inflammation
![Page 17: Fisiologi Sistem Pencernaan](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022102915/577c7e8a1a28abe054a19896/html5/thumbnails/17.jpg)
Sekresi usus besar
• Lendir memberikan perlindungan– stimulasi parasimpatis meningkatkan laju sekresi
sel goblet• pompa
– Pertukaran ion bikarbonat untuk ion klorida– Pertukaran ion natrium untuk ion hidrogen– tindakan bakteri menghasilkan gas yang disebut
flatus
![Page 18: Fisiologi Sistem Pencernaan](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022102915/577c7e8a1a28abe054a19896/html5/thumbnails/18.jpg)
Histology of Large Intestine
![Page 19: Fisiologi Sistem Pencernaan](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022102915/577c7e8a1a28abe054a19896/html5/thumbnails/19.jpg)
Movement in Large Intestine• gerakan massa
– Umum setelah makan• refleks lokal di pleksus myenteric
– Gastrokolik: Diprakarsai oleh perut– Duodenocolic: Diprakarsai oleh duodenum
• refleks defekasi– Distensi dinding rektum oleh kotoran
• Defekasi – Biasanya disertai dengan voluntary movements untuk
mengeluarkan kotoran melalui tekanan rongga perut yang disebabkan oleh inspirasi
![Page 20: Fisiologi Sistem Pencernaan](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022102915/577c7e8a1a28abe054a19896/html5/thumbnails/20.jpg)
Metode motilitas kolon : kontraksi Haustra ritmisitas otonom sel sel otot polos kolon
Kontraksi haustra ~ segmentasi usus halus, ttp lebih jarang,
gerakan ini perlahan mengaduk isi kolon maju mundur terpajan
ke mukosa absorbtif
Refleks gastroileum memindahkan isi usus halus yang tersisa ke
usus besar
Refleks gastrokolon mendorong isi kolon ke dalam rektum yang
memicu refleks defekasi
![Page 21: Fisiologi Sistem Pencernaan](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022102915/577c7e8a1a28abe054a19896/html5/thumbnails/21.jpg)
Refleksi defekasi disebabkan :
Sfingter anus internus untuk melemas
Rektum dan kolon sigmoid untuk kontraksi
Bila sfingter anus eksternus (otot rangka) melemas DEFEKASI
Frekuensi defekasi normal :
Setiap kali makan sekali seminggu
Bila defekasi tertunda lama
Isi kolon tertahan Σ H2O diserap
Feses menjadi kering dan keras KONSTIPASI