Transcript
Page 1: Fisiologi Nyeri Dan Mekanisme Nyeri

Kelompok 6Muh. KhabulMuh. Nur HaswarMuh. Muslim HasanNahdatunnisa Arumahi

FISIOLOGI NYERI DAN MEKANISME

NYERI

Page 2: Fisiologi Nyeri Dan Mekanisme Nyeri

Pengertian NyeriRasa nyeri merupakan mekanisme pertahanan tubuh,

rasa nyeri timbul bila ada jaringan tubuh yang rusak dan hal ini akan menyebabkan individu bereaksi dengan cara memindahkan stimulus nyeri.

Nyeri adalah suatu fenomena kompleks. Nyeri merupakan suatu mekanisme pertahanan tubuh manusia yang dapat mengindikasikan bahwa tubuh seseorang mengalami masalah.

Nyeri adalah suatu antitesis dari rasa senang atau suatu keadaan yang tidak menyenangkan (Aristoteles)

Page 3: Fisiologi Nyeri Dan Mekanisme Nyeri

Asal NyeriNyeri berdasarkan asalnya ada 2 yaitu nyeri somatik dan

nyeri viseral. Nyeri somatik berasal dari lapisan dinding tubug dan nyeri viseral berasal dari organ-organ internal yang berada dalam rongga torak, abdomen dan kranium.

nyeri dapat berasal dari fisik atau psikologik dan dapat terjadi secara bersamaan. Nyeri memiliki suatu ambang (treshold) dan ambang ini dicapai secara berbeda. Ambang dicapai oleh karena adanya hambatan tramisi impuls nyeri dari spinal cord ke otak. Mekanisme ini terjadi pada sel-sel substansia gelatinosa pada kornu dorsalis di spinal cord.

Page 4: Fisiologi Nyeri Dan Mekanisme Nyeri

SINDROM NYERI DENGAN DASAR PATOLOGIS

Nyeri muskuluskeletal: Nyeri pada tulang, sendi, otot

dan tendon.

Nyeri myofacial: Nyeri pada serabut dan otot dengan

karakteristik adanya titik pemicu pada otot atau jaringan

penyambung secara bersama dengan karakter spasmus

otot, tegang, keterbatasan gerak, lemah.

Nyeri invertebrata: Nyeri karena terjadi ruptur atau

herniasi diskus invertebralis.

Page 5: Fisiologi Nyeri Dan Mekanisme Nyeri

Nyeri arthritis: Nyeri kronis, sistematik, sangat nyeri

pada nyeri jaringan penyambung karena peradangan dan

bengkak.

Nyeri kepala: Nyeri yang disebabkan oleh karena

masalah intrakranial ataupun ekstrakranial.

Nyeri kanker: Nyeri kronis yang disebabkan karena

perkembangan penyakit secara progresif

Page 6: Fisiologi Nyeri Dan Mekanisme Nyeri

1. Alur nyeri dari tangan yang terbakar mengeluarkan zat

kimia bradykinin, prostaglandin kemudian merangsang

ujung reseptor saraf yang kemudian membantu

transmisi nyeri dari tangan yang terbakar ke otak.

2. Impuls disampaikan ke otak melalui nervus ke kornu

dorsalis pada spinal cord.

3. Pesan diterima oleh thalamus sebagai pusat sensori

pada otak.

Perjalanan Nyeri

Page 7: Fisiologi Nyeri Dan Mekanisme Nyeri

3. Impuls dikirim ke korteks dimana intensitas dan lokasi

nyeri dirasakan.

4. Penurunan nyeri dimulai sebagai signal dari otak turun

melalu spinal cord.

5. Pada kornu dorsalis zat kimia seperti endorfin

dikeluarkan untuk menurunkan nyeri.

Page 8: Fisiologi Nyeri Dan Mekanisme Nyeri

Radiasi Nyeri

Teori “Gate Control” daripada nyeri.

Teori ini menyatakan bahwa: saraf yang berdiameter kecil mengahantarkan stimulus nyeri ke otak, sedangkan saraf berdiameter besar berusaha menghambatan transmisi impuls nyeri dari spinal cord ke otak. Mekanisme ini terjadi pada sel-sel substansia gelatinosa pada kornu dorsalis di spinal cord.

Page 9: Fisiologi Nyeri Dan Mekanisme Nyeri

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nyeri

• Budaya• Agama• Strategi menyelesaikan masalah (coping strategy)• Dukungan dari lingkungan • Kecemasan atau stressor lain• Pengalaman sakit yang lalu

Page 10: Fisiologi Nyeri Dan Mekanisme Nyeri

Pengukuran Skala NyeriNyeri pada dasarnya adalah “Personal Experience”/

pengalaman seseorang individu. Jadi dengan demikian presepsi nyeri itu sangat individual dan unik pada setiap orang. Durasi, berat/intesitas, kualitas, periode dari nyeri.

• Durasi

akut adalah suatu episodenyeri yang berakhir antara 2 bulan sampai dengan kurang dari 6 bulan. Kronik adalah suatu episode nyeri yang berakhir lebih dari 6 bulan dan bisa intermitten atau kontinyu

• Kualitas

Tajam, tumpul, difus (area yang luas), shfting (berpindah-pindah).

Page 11: Fisiologi Nyeri Dan Mekanisme Nyeri

• Berat/ saverity/ Intesitas

Berat, sedang, ringan. Keadaan ini tergantung dari interpretasi seseorang yang berdasarkan pengalamannya. Dapat diidentifikasi melalui prilaku tanda-tanda fisiologi dan skala nyeri yaitu 1-10. jika klien menyatakan nyeri pada skala 1 - 3 = ringan, 4 – 7 = sedang, dan 8 – 10 = berat.

• Periode

Kontinyu artinya nyeri terjadi terus-menerus, intermiten berselang dan selintas (passes quickly)

Page 12: Fisiologi Nyeri Dan Mekanisme Nyeri

Respon Terhadap Nyeri

a. Respon perilaku

Respon perilaku yang diperlihatkan dapat berupa:

• Meghindar dari stimulus nyeri• Meringis atau menangis • Diam menahan rasa nyeri

ataukah • Melindungi area yang nyeri

b. Respon afektif• Diam tidak berdaya• “withdrawl” (menolak)• Depresi marah• Takut• Tidak punya harapan• Tidak punya kekuatan

Page 13: Fisiologi Nyeri Dan Mekanisme Nyeri

c. Respon fisiologik

Respon fisiologik yang diperlihatkan dapat berupa respon simpatis atau respon parasimpatis

Respon simpatetik dapat terlihat pada nyeri akut atau nyeri permukaan (superficial) dan merupakan respon homeostatis yang tada-tandanya :

• Peningkatan tekanan darah • Peningkatan denyut nadi dan pernapasan • Dilastasi pupil• Ketegangan otot dan kaku• Dingin pada perifer• Sering buang air kecil• Kadar gula meningkat

Page 14: Fisiologi Nyeri Dan Mekanisme Nyeri

Respon parasimpatis (pada nyeri berat) dan menunjukkan pada tubuh pasien tidak mampu lagi melakukan homeostatis. Tanda-tandanya:

• Mual dan muntah • Penurunan kesadaran• Penurunan tekanan darah• Penurunan nadi• Tekanan darah• Pernafasan cepat dan tidak teratur • Lemah

Page 15: Fisiologi Nyeri Dan Mekanisme Nyeri

DAFTAR PUSTAKA

Tamher, Sayuti, dan Heryati. 2008. Patologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta-Timur: Trans Info Media


Top Related