Download - Fisio Te Rafi
FISIOTERAFI
Adalah tenaga kesehatan professional yang bertanggung jawab meningkatkan kesehatan
kapasitas fisik dan kemampuan fungsionalnya yang dalam melaksanakan fungsinya berorientasi
pada masalah pada menggunakan proses pemecahan masalah ( froblem solving approach ),
BERLANDASKAN ILMU DAN SENI. Fisioterapi yang merupakan sintesa ilmu-ilmu perilaku
biomedik dasar, penyakit, ilmu alamiah dan sosial budaya serta merupakan teknologi
biomekanik dan biofisika.
MODALITAS-MODALITAS FISIOTERAFI :
A. ACTINO THERAPY
B. ELECTRO THERAPY
C. HYDRO THERAPY
D. EXERCISE THERAPY
A. ACTINO THERAPY
Suatu pengobatan yang menggunakan sinar, yang terdiri dari :
- IRR / INFRA RED RAYS
- UVR /ULTRA VIOLET RAYS
A. IRR
Sinar Infra Merah ( terdapat juga di matahari pagi )
TEKNIS
1. Dalamnya Penestrasi 1- 10 mm
2. Jarak Ideal 40 – 60 cm
3. Dosis 10 – 15 Menit.
EFEK FISIOLOGIS
- Mengurangi nyeri
- Fasodilatasi / meningkatkan sirkulasi aliran darah Superfisial.
- Mengurangi Oedem
- Merelaksasikan Spasme Otot Superfisial.
Meningkatkan Aktivitas kelenjar keringat.
EFEK THERAFEUTIK
1. Semua kondisi trauma ( dislocation, luxation,srain / kerobekan jaringan, dll)
2. Kondisi Peradangan ( Osteoarthritis, Rheumatoid, Athritis, dll)
3. Chest Condition ( Astma bronchiale, Pnemonia thorarax, batuk, dll
4. Kondisi Neuromuscular seperti :
A. HEMIPLEGIA / Parese : Kelumpuhan/ kelemahan separuh anggota gerak
B. PARAPLEGIA / Parese : Kelemahan / kelumpuhan anggota gerak bawah
C. TETRAPLEGIA / Parese : Kelumpuhan / kelemahan ke empat anggota gerak
D. MONOPLEGIA / Parese : Kelumpuhan / kelemahan salah satu anggota gerak
E. LBP / Low Back Pain : Nyeri pinggang bawah
F. ISCHIALGIA : Penjepitan saraf ischiadicus
Nyeri sampai ke kaki
G. HNP / Hernia Nucleus Pulposus : Bantalan sendi tulang belakang lepas
KONTRAINDIKASI
A. Hilangnya sensasi termal kulit di daerah yang luas
B. Jarak pemberian sinar terlalu dekat dapat menimbulkan BURN / terbakarnya jaringan
b. UVR/ ULTRA VIOLET RAYS
1. Merupakan Spektrum Electromagnetik 3900 – 1849 A
2. Dalamnya Penetrasi 1.5mm.
1/ EFEK FISIOLOGIS
- Merangsang Pertumbuhan Jaringan
- Menyembuhkan Luka
- Mengurangi infeksi
- Menghasilkan Vitamin D
- Menimbulkan Pigmentasi
- Memperbaiki Sirkulasi Darah Superfisial.
2/ INDIKASI :
- Agne
- Luka ( akibat DM )
- Kelanian kulit, dll
3/ APLIKASI
- Test Dosis
- Penggunaan kaca mata pengaman
- Daerah yang tidak di sinar, ditutup dengan kain hitam/ karbon
4/ KONTRA INDIKASI
- Sensitivitas Individual
- Terapi Sinar X
- Penyakit tertentu, TBC, Eksema.
- Obat-obatan yang menyebabkan kepekaan bertambah
( Antibiotik, Penenangan, Steroid )
B. ELECTROTHERAPHY
Suatu pengobatan yang menggunakan tenaga listrik, terdiri dari :
1. SWD / Short Wave Diathermy : Gelombang Pendek
2. MWD / Micro Wave Diathermy : Gelombang Kecil
3. USD / Ultra Sonic Theraphy : Gelombang Kecepatan Suara
4. ES / Electrical Stimulans
5. Lumbal dan cervical Truction : Penarikan Pinggang dan Leher
. I.. S W D
Suatu gelombang Electromagnetik pendek yang berfrekuensi tinggi, yang tidak
merangsang syaraf dan otot, panjang gelombang 11 m. frekuensi 27 Hz. Panestrasi
sampai jaringan tulang.
a. EFEK FISIOLOGIS
- Mengurangi / menghilangkan nyeri
- Merilesasikan otot
- Mengurangi / menghilangkan oedem
- Meningkatkan Sirkulasi Darah
- Meningkatkan Aktifitas kelenjar keringat
EFEK TERAFEUTIK
Kondisi Trauma : Diskolasi / Luxatio, Fracture yang tidak ada pan
Kondisi Peradangan : RA, OA, ADNEXITIS ( peradangan tuba palopi )
LBP, ISCHIALGIA, HNP, Myalgia, Arthragia, dll.
b. KONTRAINDIKASI
1. Perdarahan
2. Kehamilan
3. Anasesthesia
4. Trombus Vena
5. Adanya Logam dalam Jaringan
6. TBC
7. Tumor
8. Terapi sinar x
9. Pace marker, Jantung
10. I U D ( Spiral )
11. Menstruasi
12. Anak
c. BAHAYA YANG DI TIMBULKAN
1. Burn ( Terbakarnya Jaringan )
2. Electrikal Shock
3. Sparking ( Loncatan Bunga Api )
4. Over Dosis ( akan memperberat gejala )
2. M W D ( Micro Wave Diathermy )
Adalah : Gelombang Mikro menggunakan panjang gelombang dari spektrum
Electromagnetik.
Frekuensi 2450 Mhz.
Panjang gelombang 12.25 cm.
Dalam penestrasi 3 cm.
Dosis 10 – 200 Watt, 10 – 30 menit.
a. FISIOLOGIS EFEK
- mengurangi nyeri, oedem, Spasme Otot.
- Meningkatkan Sirkulasi.
Kontra Indikasi dan indikasi sama halnya dengan SWD
3. U S D ( Ultrasound Diathermy )
Efek Fisiologis
1. Termal ( US tidak bergelombang )
a. Peningkatan suhu jaringan, terutama otot.
b. Vasodilatasi
2. Non Termal ( US Bergelombang )
a. Mikromasage ( getaran gelombang yang berfungsi untuk menghancurkan
Pelengketan Jaringan)
b. ANALGERIA.
INDIKASI : - Menghilangkan Oedema
- Mengurangi/ menghilangkan nyeri
- Melancarkan sirkulasi aliran darah & Merelaksasikan Otot
KONTRA INDIKASI :
Fraktur
Daerah yang dekat mata, Testis Ovarium dan telinga
Sirkulasi yang terganggu
Trobus
Neoplasma dan TBC. Dll
4. ELEKTRIKAL STIMULASI
Terdiri dari : - FARADIK
- GALVANIK
- INTERFERGNSIAL
- TENS / trasnscutaneus electrical nerve stimulator
. FARADIK :
Merupakan aliran bolak-balik Frekuensi 50 – 100 Hz
Panjang Gelombang 0.1 – 1 ms
EFEK FISIOLOGIS
Stimulasi dari saraf sensorik dan motorik
Memudahkan Kontraksi Otot
Meningkatkan Metabolisme Otot
Vasodilatasi pembuluh darah bagi dalam Superfisal
Menambah Suplai arterial
INDIKASI
Menghilangkan nyeri
Meningkatkan kekuatan otot
Melatih fungsi otot baru
Meningkatkan sirkulasi
1. LUMBAL DAN CERVICAL TRAKSI
Fungsi menarik Ligmen. Fascia pada daerah tulang belakang ke posisi
semula.
C. HYDROTERAPHY
1/ TERAPI DINGIN
Efek fisiologis dari pendinginan setempat
Efek pada Jaringan saraf
a. Pendinginan singkat dari kulit 3 – 5 detik menambah input ke SSP dan
meningkatkan motorik
b. Pendinginan yang lebih lama ( 5 – 7 menit ) mengurangi sensasi
c. Pendinginan dalam waktu lama ( 20 -30 menit) mengurangi Tonus otot dan
kecepatan hantar syaraf
EFEK PADA SIRKULASI
a. Vasokontrisi ( mula-mula )
b. Vasodilatasi ( kemudian )
EFEK PADA JARINGAN
a. Menurunkan Metabolisme
b. Meninggikan viskositas sendi dan otot
c. Menghasilkan waktu kontraksi dan Relaksasi Otot yang lebih lama
KONTRA INDIKASI
a. Gangguan Sirkulasi
b. Penyakit Jantung Koroner
c. Alergi dingin
CARA PENGGUNAAN
a. Bungkusan dingin
b. Pencelupan dingin dari lengan atau tungkai bawah
c. Masage Blok Es
d. Penyemprotan Etil – Klorida
Ad. D. EXERCISE THERAPY / TERAPI LATIHAN
Adalah suatu pengobatan dengan menggunakan gerakan secara aktif / pasif
AKTIF MOVEMENT
Terdiri dari :
1. Free AM adalah suatu latihan gerak yang dapat dilakukan sendiri oleh pasien tanpa
ada bantuan
2. Asisted AM adalah suatu latihan gerak yang dilakukan oleh pasien dengan bantuan
3. Pesisted AM adalah suatu latihan gerak dengan menggunakan alat beban atau tahanan
4. Asisted Resisted AM adalah suatu latihan gerak dengan menggunakan alat / bantuan
dan tahanan / beban
PASIF MOVEMENT
Terdiri dari :
1. Rileks FM yaitu suatu latihan dimana pasien tidak dapat melakukan sendiri
latihannya
2. Force FM yaitu suatu latihan dengan cara paksaan
3. Manipulation FM yaitu suatu latihan dengan cara paksaan tetapi sebelumnya
diadakan pembiusan
Tujuan Exercise :
- Untuk meningkatkan kekuatan otot
- Mengembalikan pola gerak
- Mencegah komplikasi
Penderita Dengan Bed Rest Lama
Penderita yang tiduran lama dalam posisi yang menetap akan timbul :
1. Decubitus
2. Kekakuan sendi ( Contraktur )
3. Gangguan aliran darah vena, mis, tombosis / emboli
4. Gangguan paru-paru, mis, hydrostatik pneumonia
Didalam program rehabilitasi untuk fisioterapis dapat di mulai sedini mungkin
walaupun belum sadar, terutama dilakukan dengan pengaturan berupa perubahan
posisi ( pisitioning ) dan gerakan pasif 3- 5 gerakan disetiap sendi 2 x. Sehari
pengaturan perubahan posisis dapat dilakukan setiap 2 jam miring kekanan atau
kiri, dan kembali tidur terlentang 4 jam dan kemudian miring lagi kekiri, dan /
kekanan selama 2 jam, kembali lagi tidur terlentang selama 4 jam seterusnya.
Pada penderita hemiplegi, sebaiknya bagian yang sakit/lumpuh dapat di
tempatkan dekat dengan dinding atau yang sakit atau tempat tidur. Bagian yang
sakit atau lumpuh dapat diberikan palang kayu supaya penderita tidak jatuh, meja
dapat ditempatkan pada bagian sisi atas tangan yang sehat supaya penderita
mudah mengambil barang yang diperlukan.
Posisi tidur terlentang : Kepala di ganjal bantal, posisi kebagian yang sehat, satu
bantal diletakkan dibawah bahu dan lengan posisinya abodomen 90 lurus lurus
kesamping dan memutar keluar ( external rotasi), siku – siku sedikit fleksi dan
lengan bawah supinasi tangan dan jari membuka.
Anggota bawah ( tungkai ) yang lumpuh, satu bantal diletakkan di bawah sendi
panggul ( hip ) dan satu bantal kecil ( guling ) di laetakkan di bawah sendi lutut,
sehingga sendi panggul dan lutut sedikit menekuk, sebuah bantal lagi diletakkan
disamping luar lut, untk mencegah sendi panggul memutar keluar ( external rotasi
ddan kesamping ( abd ) dan tumit bebas dari tekanan.
Posisi lain untuk anggota yang lumpuh :
Lengan atas di letakkan bantal, dibawahnya sehingga bahu sedikit abd dan
proteksi ( kedepan ), siku dalam posisi extensi lengan bawah supinasi,
pergelangan tangan dan tangan dalam posisi extensi
Anggota bawah ( tungkai ), sendi paha dibuat agak extensi dengan meletakkan
bantal di bawah pada, sendi lutut dalam posisi fleksi, tungkai atas internal rotasi
ringan. Jika penderita tak merasa terganggu kepala tanpa bantal ( konsep baru )
LIHAT GAMBAR. Posisi ini dapat di kombinasikan dengan posisi bridging, pada
penderita heuiplegia dapat mengurangi pengaruh negatifnya terhadap synergis
patterns ( lihat gambar )
Posisi tidur miring kebagian yang sehat.
Sebuah bantal diletakkan bawah lengan yang sakit didepan dada. Posisi lengan lurus kemuka
( bahu fleksi 90. Posisi miring kebagian yang sakit.
Sebuah bantal menyangga kepala, lengan yang lumpuh lurus menyilang badan kedepan kedepan,
posisi lengan atas dan bawah memutar keluar siku-siku lurus dan tangan dan jari-jari membuka,
lihat gambar