Transcript
  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    1/87

     

    ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    YANG DITUMBUHKAN DENGAN METODE DC MAGNETRON  

    SPUTTERING 

    SKRIPSI

    Untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada

    Universitas Negeri Semarang

    Disusun oleh:

     Nama : Nur Aini Handayani

     NIM : 4250403022

    Prodi : Fisika

    JURUSAN FISIKA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

    2007

    viii

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    2/87

     

    PERSETUJUAN PEMBIMBING

    Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian

    skripsi.

    Semarang, 24 Agustus 2007

    Pembimbing I Pembimbing II

    Dr. Sugianto, M.Si Sunarno, S.Si, M.Si NIP. 132046850 NIP. 132231404

    viii

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    3/87

     

    PENGESAHAN KELULUSAN 

    Skripsi ini telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi Jurusan Fisika Fakultas

    Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang pada:

    Hari : Selasa

    Tanggal : 28 Agustus 2007

    Panitia Ujian

    Ketua Sekretaris

    Drs. Kasmadi Imam S., M.S Drs. M. Sukisno, M.Si

     NIP. 130781011 NIP. 130529522

    Pembimbing I Penguji I

    Dr. Sugianto, M.Si Dr. Putut Marwoto, M.S NIP. 132046850 NIP. 131764029

    Pembimbing II Penguji II

    Sunarno, S.Si, M.Si Dr. Sugianto, M.Si

     NIP. 132231404 NIP. 132046850

    Penguji III

    Sunarno, S.Si, M.Si

    viii

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    4/87

      NIP. 132231404

    viii

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    5/87

    PERNYATAAN

    Saya menyatakan bahwa yang saya tulis dalam skripsi ini benar-benar hasil karya

    saya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau

    dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah

    Semarang, 24 Agustus 2007

    Penulis

     Nur Aini Handayani

     NIM 4250403022

    viii

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    6/87

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    "Hidup adalah perjalanan menuju Tuhan", nikmatilah setiap detik itu dengan kebahagiaan

    sebagai rasa syukur atas nikmat-Nya.

    ”Dan jika kamu memohon kepada Allah azza wa jalla wahai manusia, mohonlah

    langsung kehadiratNya dengan keyakinan yang penuh bahwa doamu akan dikabulkan.

    Karena Allah tidak mengabulkan doa hambanya yang keluar dari hati yang lalai”.(H.R.

    Ahmad)

    Kupersembahkan skripsi untuk Allah Swt sebagai bentuk pengabdian dan rasa syukur,

    Bapak dan Ibu (sebagai rasa hormat dan terimakasih), Kakak Ririn dan Dik Asri (atas

    doa, semangat dan motivasinya), dosen/ guru (atas ilmu yang telah diberikan),

    Saudaraku, Sahabatku, serta generasi penerusku.

    viii

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    7/87

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillahi rabbil’alamin, segala puji bagi Allah, Dzat yang menguasai alam

    semesta. Atas Berkah dan Rahmat Allah Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan

     petunjuk dan ilmu pengetahuan pada mahluk-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

    skripsi yang berjudul “Analisis  XRD  pada film tipis di atas Si (111) yang

    Ditumbuhkan dengan Metode dc Magnetron Sputtering”. Shalawat dan salam semoga

    tercurah kepada Nabi Muhammad SAW sebagai penunjuk jalan yang haq. Demikian pula

     para keluarga, sahabat dan pengikutnya. 

     N Ga Al x x   −1

    Bukan tanda syukur penulis dan suatu hal yang tidak patut, apabila dalam

    kesempatan ini, penulis tidak menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah

    memberikan kontribusi dan peluang dalam usaha menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu

     penulis dengan penuh rasa kebahagian dan ketulusan hati menyampaikan terima kasih

    kepada:

    1.  Dr. Sugianto, M.Si, sebagai dosen pembimbing I yang dengan penuh kesabaran

    memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini,

    2.  Sunarno, S.Si, M.Si, sebagai dosen pembimbing II yang dengan senang hati

    memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini,

    3. 

    Dr. Putut Marwoto, M.S, selaku penguji skripsi yang telah banyak memberikan

    koreksi terhadap tulisan ini,

    4.  Drs. Kasmadi Imam S, M.S, selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu

    Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang,

    5.  Drs. M. Sukisno, M.Si, Ketua Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Semarang,

    6.  Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional melalui

    Proyek Peningkatan Penelitian Pendidikan Tinggi (hibah bersaing XIV) yang telah

    membiayai penelitian ini.

    7.  Drs. Hadi Susanto, M.Si, Kepala Laboratorium Fisika FMIPA Universitas Negeri

    Semarang

    8.  Wasi Sakti, S.Pd dan Didik Arianto, S.Si yang telah memberikan banyak bantuan dan

     pelayanannya kepada penulis

    viii

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    8/87

    9.  Bapak, Ibu, Kakak Ririn dan Adik Asri yang memberikan dorongan dan

    dukungannya kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

    10.  Material crew’s  (Ra3,Amin, Ina, Umi, Rni, Ismi, Isnaeni) yang telah memberikan

     bantuan baik moral maupun material kepada penulis. Teman-teman seperjuangan

    (Ayu, Desi, Arisan, Elco, Wa2n, Dyah, Indri, Rizka, Purwanti, Ernes, Mugi, Lilik,

    Diani, Om Joko dan semua angkatan 2003), dan anak-anak pendidikan angkatan 2003

    (Reenee, Usro, Aya, Yuli, Eni, Ari, Nuraini S, Heni dll) yang telah membantu dalam

     penyelesaian skripsi ini.

    11. Sahabat setiaku Dhian, Anto, Intan, Bose, Pak Tris yang selalu menghibur penulis di

    saat penulis menemui kebingungan.

    12. Teman-temanku di Kost Estibrata, Mimosa, dan Mawar putri.

    Manusia dilahirkan memiliki kelemahan dan kekurangan yang berbeda-beda,

    sehingga penulis sebagai manusia biasa tidak luput dari kekurangan-kekurangan terutama

    dalam penulisan skripsi ini yang masih jauh dari sempurna. Demikian penulis

    menyampaikan ungkapan ini, dan suatu hal yang tidak ilmiah apabila penulis tidak

    menerima kritik dan sumbangan saran dari pembaca sebagai bahan pijakan di kemudian

    hari. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi bahan bacaan bagi kita semua. Amin amin ya rabbal ‘alamin.

    Semarang, 24 Agustus 2007 

    Penulis

    viii

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    9/87

    ABSTRAK

    Material semikonduktor III-nitrida (AlN, GaN, InN) mempunyai bandgap lebar (3,4

    eV sampai 6,2 eV), kecepatan saturasi elektron, tegangan breakdown, conduction band-

    offset , dan stabilitas termal tinggi sehingga sangat berpotensi untuk aplikasi devaiselektronik yang bekerja pada daya dan temperatur tinggi. Salah satu semikonduktor yang

     banyak diteliti adalah AlxGa1-x N  yang dapat diaplikasikan dalam bidang optoelektronikseperti LED (light emitting diode), LD (laser diode) dan detektor UV (ultra violet).

    Film tipis AlxGa1-x N  ditumbuhkan di atas lapisan penyangga AlN pada substrat

    silikon (Si) dengan bidang orientasi kristal (111). Film tipis AlxGa1-x N  ditumbuhkan

    dengan variasi fraksi molar Al, x = 0,1 dan  x = 0,2 pada daya plasma yang berbeda (40,50 dan 70 watt). Preparasi substrat dilakukan dengan pencucian menggunakan aseton dan

    metanol. Kemudian substrat dicelup dalam larutan HF [H2O:HF (49%) = 10:1] pada

    temperatur ruang selama 20 detik untuk menghilangkan oksida pada permukaannya.Karakterisasi film tipis AlxGa1-x N  dengan XRD ( X-Ray Difraction) dilakukan untuk

    mengetahui struktur kristal film tipis AlxGa1-x N, serta sifat optik film tipis AlxGa1-x N diketahui dengan karakterisasi spektrometer UV-nir (Ultraviolet near infrared ).

    Karakterisasi XRD film tipis GaN dan AlxGa1-x N  menunjukkan nilai fraksi molar Al

    ( x  = 0,1 dan  x=0,2) mempunyai orientasi bidang kristal (0002), yang masih bersifat

     polikristal dan berstruktur kristal wurtzite  pada daya 40W. Dengan optimalisasi daya

     plasma (70 watt) pada x = 0,2 pada film tipis AlxGa1-x N  diperoleh orintasi bidang kristalyang bergeser menuju orientasi bidang kristal (1010) yang sudah bersifat monokristal.

    Karakteristik sifat optik dengan UV-nir  menunjukkan ketebalan film tipis dengan x = 0,2

     pada daya 70 watt lebih rata dan tebal dibandingkan dengan daya 40 watt dan 50 watt.Film dengan x = 0,2 pada daya plasma 40 watt memiliki  E g = 3,58 eV, daya plasma 50

    watt  E g  = 3,62 eV serta pada daya plasma 70 watt memiliki  E g  = 3,78 eV. Perbedaan

    fraksi molar Al juga berpengaruh terhadap besarnya energi bandgap. Film AlxGa1-x N pada daya plasma 50 watt dengan x = 0 memiliki E g = 3,52 eV;  x = 0,1 memiliki E g =

    3,58 eV sedangkan pada x = 0,2 memiliki E g = 3,62 eV.Semakin besar fraksi molar yang diberikan maka energi bandgap dari film tersebut

     juga semakin besar. Penambahan daya plasma yang besar mengakibatkan pergeseran

    sudut yang relatif kecil. Pergeseran sudut θ 2 menyatakan besarnya strain yang

    mengindikasikan kualitas kristal yang dihasilkan.

    Kata kunci : film tipis, AlxGa1-x N  , dc magnetron sputtering, daya plasma.

    viii

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    10/87

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

    HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii

    PERNYATAAN ............................................................................................... iii

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... v

    KATA PENGANTAR ...................................................................................... vi

    ABSTRAK ........................................................................................................ viii

    DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix

    DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi

    DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii

    DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiii

    BAB I PENDAHULUAN

    1. 1. Latar Belakang ......................................................................... 1

    1. 2. 

    Permasalahan ........................................................................... 5

    1. 3. Tujuan Penelitian ..................................................................... 5

    1. 4. Manfaat Penelitian ................................................................... 5

    1. 5. Sistematika Skripsi ................................................................... 6

    BAB II KAJIAN PUSTAKA

    2. 1.  Komponen Material AlxGa1-x N  ............................................ 7

    2.1.1  Material GaN ............................................................... 7

    2.1.2  Material AlN .................................................................. 8

    2.1.3  Material AlxGa1-x N  ....................................................... 9

    2. 2.  Cacat Kristal .......................................................................... 10

    viii

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    11/87

    2. 2.1.  Cacat nol dimensi .......................................................... 11

    2. 2.2.  Cacat dua dimensi ......................................................... 12

    2. 2.3.  Cacat tiga dimensi ......................................................... 13

    2. 3.  Substrat dan buffer layer ....................................................... 16

    2. 3.1.  Substrat .......................................................................... 16

    2. 3.2.  Lapisan penyangga (buffer layer) ................................. 17

    2. 4.  Parameter Bowing .................................................................. 18

    2. 5.  Sifat Optik.............................................................................. 19

    2. 6. 

    Sputtering............................................................................... 21

    2. 6.1.  Plasma............................................................................ 21

    2. 6.2.  Pengaruh daya plasma.................................................... 23

    2. 6.3.  Proses sputtering ............................................................ 23

    2. 6.4.  Sistem dc magnetron sputtering .................................... 25

    BAB III METODE PENELITIAN

    3. 1. 

    Tempat dan waktu penelitian .................................................... 29

    3. 2. Alat dan bahan penelitian........................................................... 29

    3. 2. 1. Reaktor dc magnetron sputtering .................................. 29

    3. 2. 2. Bahan penumbuhan film tipis ....................................... 30

    3. 3. Pelaksanaan penelitian............................................................... 31

    3. 4. Teknik analisis data ................................................................... 34

    3.4.1 XRD(X-Ray Difraction) ....................................................   34

    3.4.2 UV-nir ............................................................................... 38

    viii

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    12/87

     

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    4. 1. Hasil Karakterisasi dengan XRD ............................................ 41

    4. 2. Hasil Karakterisasi Sifat Optik Film Tipis AlxGa1-x N  dengan

    UV-nir   .................................................................................... 53

    4.2.1. Penentuan Lebar Pita Energi Bandgap dari AlxGa1-x N  53

    4.2.2. Pengaruh Fraksi Molar Al terhadap besarnya bandgap film

    tipis AlxGa1-x N  ............................................................. 57

    4.2.3. 

    Pengaruh Variasi Daya Plasma pada Sifat Optik Film tipis

    AlxGa1-x N  ..................................................................... 58

    BAB V PENUTUP

    5.1.  Simpulan .................................................................................. 62

    5.2.  Saran ........................................................................................ 63

    DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 64

    viii

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    13/87

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1 Perbandingan parameter kisi dan koefisien termal pada GaN dan AlN 18

    Tabel 4.1. Parameter penumbuhan film tipis AlxGa1-x N  pada substrat Si(111)...... 40

    Tabel 4.2. Daftar spektrum XRD dari GaN .............................................................42Tabel 4.3 Data Strain pada film tipis AlxGa1-x N  dengan variasi daya plasma.......49

    Tabel 4.4 Data lebar FWHM GaN dan AlxGa1-x N  pada sampel #40,#50, #70 .....51

    Tabel 4.5 Data besar fraksi molar dari film tipis AlxGa1-x N  dengan variasi daya

    Plasma ..................................................................................................... 52

    viii

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    14/87

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1. Struktur kristal wurtzite dari GaN ................................................ 8

    Gambar 2.2. Hubungan bandgap dan konstanta kisi dari campuran binary semikonduktor ................................................................ 10

    Gambar 2.3. Kekosongan (vacancy) dan interstitial  ........................................ 12

    Gambar 2.4. Dislokasi ....................................................................................... 13

    Gambar 2.5. Grain boundaries..........................................................................   14

    Gambar 2.6. Kebergantungan fraksi molar terhadap energi bandgap film

    Al

    )( x

    xGa1-x N  ................................................................ 19

    Gambar 2.7. (a) Skema spektroskopi reflektansi (b) kurva reflektansi ............. 21

    Gambar 2.8. Fase zat terhadap perubahan temperatur ...................................... 22

    Gambar 2.9. Interaksi ion-ion permukaan target............................................... 24

    Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian ............................................................... 28

    Gambar 3.2. Sistem Reaktor dc Magnetron Sputtering  ................................... 31

    Gambar 3.3. Difraksi sinar -X pada kristal ......................................................... 35

    Gambar 4.1. Spektrum karakterisasi XRD film tipis GaN dan AlxGa1-x N   pada

    daya plasma 40W ................................................................ 43

    Gambar 4.3 Spektrum karakterisasi  XRD  film tipis GaN dan AlxGa1-x N   pada

    daya 50W ................................................................ 45

    Gambar 4.4. Spektrum karakterisasi  XRD  film tipis GaN  dan pada N Ga Al  x x   −1

      daya 70W ............................................................................. 50

    Gambar 4.5 FWHM puncak AlGaN )0110( film tipis AlGaN ...........................50

    Gambar 4.6. Skema reflektansi dan transmisi pada udara, film dan substrat .... 53

    Gambar 4.7. Reflektansi dan photoluminensi pada AlxGa1-x N  dengan fraksi molar

     Al 5% ............................................................................................ 54Gambar 4.8.Penentuan besarnya energi bandgap pada film tipis AlxGa1-x N  dengan

     x=0,1............................................................................................. 55

    Gambar 4.9.Penentuan besarnya energi bandgap pada film tipis AlxGa1-x N  dengan

     x=0,2............................................................................................. 56

    viii

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    15/87

    Gambar 4.10. Pengaruh fraksi molar Al terhadap besarnya energi bandgap pada film

    tipis GaN dan AlxGa1-x N  ............................................................. 58

    Gambar 4.11. Spektrum reflektansi film tipis AlxGa1-x N  pada x=0,1 dengan

     perbedaan daya plasma ................................................................. 59

    Gambar 4.12.Spektrum reflektansi film tipis AlxGa1-x N  pada x=0,2 dengan

     perbedaan daya plasma ................................................................. 60

    viii

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    16/87

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Target Al0.1Ga0.9 N  ............................... 69

    Lampiran 2. Perhitungan Pembuatan Target Al0.2Ga0.8 N  ............................... 70

    Lampiran 3. Hasil karakterisasi Film Tipis AlxGa1-x N  dengan XRD.............. 71

    Lampiran 4. Hasil perhitungan strain menurut Hukum Bragg......................... 75

    Lampiran 5. Perhitungan komposisi fraksi mol dalam film tipis AlxGa1-x N  ......82

    viii

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    17/87

     BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1.  Latar Belakang

    Teknologi semikonduktor mengalami perkembangan yang pesat, mulai dari

     penemuan bahan, teknik pembuatan maupun aplikasinya di bidang elektronika

    dan optoelektronik. Penemuan bahan semikonduktor yang paling sederhana

    dimulai dengan ditemukannya silikon, germanium sampai dengan ditemukannya

     bahan semikonduktor paduan.

    Film tipis adalah suatu film yang sangat tipis dari bahan organik ataupun

    inorganik, metal maupun campuran metal organik yang memiliki sifat-sifat

    konduktor, semikonduktor maupun isolator (Sudjatmoko, 2003:3). Film tipis yang

    dibuat dengan teknik penumbuhan atom atau partikel pada permukaan substrat

    dengan ketebalan sampai orde mikrometer semakin banyak diteliti dan

    dimanfaatkan. Sifat umum film tipis dari suatu bahan berbeda dengan bahan

     padatan, karena proses preparasi (misalnya: evaporasi, sputtering), geometri

    (ukuran panjang, tebal dan lebar) komposisi dan strukturnya (Atmono, 2003:2).

    Sifat-sifat film tipis yang ditumbuhkan dapat dimodifikasi sesuai dengan tujuan

     penerapannya.

    Material golongan III-nitrida seperti , dan

    merupakan trio semikonduktor yang unik karena material tersebut

    mempunyai celah pita energi langsung (direct bandgap). Apabila di antara

     AlN  )2,6( eV  GaN  )4,3( eV 

    )95,1( eV  InN 

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    18/87

    2

    mereka membentuk semikonduktor paduan seperti ternary, ,

    dan quartenary  InGaAlN   maka celah energinya dapat diatur mulai

    sampai . merupakan material paduan penting dalam

     piranti nitrida, khususnya sebagai lapisan penghalang (barrier)  dalam struktur

    hetero dan sumur kuantum dengan lapisan aktif atau .

     N Ga Al  x x   −1

     N Ga In  x x   −1

    eV 95,1 eV 2,6  N Ga Al  x x   −1

    GaN   N Ga In  x x   −1

    Pada saat ini telah dikembangkan transistor efek medan berbasiskan struktur

    hetero / GaN   yang sering juga disebut sebagai high electron

    mobility transistor   . Selain itu juga dapat diaplikasikan

    dalam bidang optoelektronik seperti  LED (Light Emitting Diode), LD (Laser

     Diode)  (Dridi et al, 2002)  dan detektor UV (L.S.Yu et all, 1999). Aplikasi lain

    dari film tipis / Si (111) yakni pada sensor ultaviolet solar blind .

    Prinsip kerja dari sensor ultraviolet ialah mengubah radiasi elektromagnetik

    (sinar) kedalam bentuk sinyal listrik (arus maupun tegangan). Film tipis

    dengan nilai efisiensi yang tinggi seperti dalam  photodetector   UV  

    dapat digunakan dalam aplikasi dalam bidang militer maupun sipil, misalnya pada

    alat pengamat ozon/ tingkat polusi, UV   astronomi, sensor pada pemadam

    kebakaran, dan lain-lain. 

     N Ga Al  x x   −1 )( HFET 

    )( HEMT N Ga Al  x x   −1

     N Ga Al  x x   −1

     N Ga Al  x x   −1

     N Ga Al  x x   −1   merupakan material paduan penting dalam piranti nitrida,

    khususnya sebagai lapisan penghalang (barrier ) dalam struktur-hetero dan

    sumur kuantum dengan lapisan aktif atau . HFET berbasiskan

    struktur-hetero atau telah dikembangkan

    sebelumnya. Struktur-hetero mempunyai conduction band-

    GaN   N Ga In  x x   −1

    GaAs AlGaAs /  InGaAs InAlAs /

    GaN  N Ga Al  x x /1−

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    19/87

    3

    offset  lebih tinggi sehingga dapat menampung rapat muatan 2DEG (two dimension

    electron gas) dalam jumlah yang lebih tinggi. Struktur-hetero

     juga menghasilkan efek  piezoelektrik yang tinggi karena adanya ketidak-sesuaian

    konstanta kisi antara lapisan dan lapisan .

    GaN  N Ga Al  x x /1−

     N Ga Al  x x   −1 GaN 

     Material III-nitrida mempunyai konstanta dielektrik yang tinggi sepanjang

    arah bidang (0001) sehingga ketika ditumbuhkan di atas lapisan GaN  yang tebal

    maka strain yang terjadi akan menimbulkan adanya medan  piezoelektrik   induksi

    dalam struktur-hetero . Sebagai hasilnya terdapat rapat muatan

    (2DEG) yang tinggi pada daerah antarmuka struktur-hetero tanpa melakukan

    doping. Peningkatan rapat muatan (2DEG) juga dikarenakan adanya medan

     polarisasi spontan (polarisasi pada saat strain  nol) dalam struktur-hetero

    (Hsu & Walukieiwicz, 2001). Rapat muatan 2DEG  dan

    mobilitas yang tinggi dalam struktur-hetero ini penting untuk meningkatkan kerja

    dari HFET untuk aplikasi devais elektronik yang bekerja pada daya dan

    temperatur tinggi seperti pada microwave.

    GaN  N Ga Al  x x /1−

    GaN  N Ga Al x x

    /1−

    Penumbuhan lapisan tipis telah banyak dilakukan dengan

     beberapa metode seperti MOCVD ( Metal Organic Vapour Deposition) (Shan et

    al, 1999), MBE ( Molecular Beam Epitaxy) (Kim et al, 2001), LP-MVPE ( Low

    Pressure Metalorganic Vapour Phase Epitaxy) (Harmer et al, 2003). Target

    dengan fraksi molar Al ( x) tertentu diharapkan dapat menghasilkan

    film tipis dengan ( x) yang sesuai pada metode dc magnetron

    sputtering. Kebergantungan besarnya energi bandgap terhadap fraksi mol

     N Ga Al  x x   −1

     N Ga Al  x x   −1

     N Ga Al  x x   −1

    )( x Al

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    20/87

    4

     pada penumbuhan film tipis menunjukkan adanya deviasi

    melengkung menurun (downward bowing) dari sifat linier yang dapat dinyatakan

    dengan parameter  bowing. 

     N Ga Al  x x   −1

    Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dc magnetron

    sputtering.  Substrat Si (111) merupakan substrat alternatif, selain simetri

    kristalnya serupa dengan GaN juga harganya jauh lebih murah dibandingkan

    substrat SiC maupun sapphire. Resdianto (2006) melaporkan film tipis

    telah berhasil ditumbuhkan di atas substrat Si (111) dengan metode

    dc magnetron sputtering di laboratorium Fisika Material FMIPA Unnes. Metode

    sputtering merupakan salah satu metode penumbuhan film tipis yang sederhana

    dengan biaya operasional lebih murah dibanding MBE dan MOCVD.

     N Ga Al  x x   −1

     XRD   dapat digunakan untuk mengetahui kualitas kristal suatu bahan,

    mengetahui jenis-jenis unsur dan senyawa yang terkandung dalam material

    walaupun secara kualitatif (Purwaningsih, 2003). Informasi langsung yang

    diperoleh dari uji struktur kristal dengan menggunakan  XRD  adalah spektrum

    sudut hamburan )2(   θ   yang digambarkan sepanjang sumbu datar dan intensitas (I)

    sebagai sumbu vertikal. Dari informasi sudut hamburan dapat ditentukan jarak

    antar bidang d hkl, yang selanjutnya digunakan untuk menghitung parameter kisi.

    Sedangkan dari informasi intensitas dapat diketahui posisi atom-atom

     penyusunnya (Sujitno, 2003).

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    21/87

    5

    1.2.  Permasalahan

    Permasalahan yang dikaji pada penelitian ini adalah bagaimana cara

    menentukan strain  melalui analisis  XRD   dan mengkaji besarnya parameter

     bowing pada film tipis .)(b N Ga Al  x x   −1

     

    1.3.  Tujuan Penelitian

    Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui besarnya strain dan parameter

     bowing dari lapisan tipis  Al)(b  xGa1-x N  yang terbentuk dengan fraksi molar (x) 

    yang berbeda.

    1.4.  Manfaat Penelitian

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang cara

    membuat lapisan tipis pada substrat Si (111) dengan menggunakan

    teknik dc magnetron sputtering, menentukan strain dan besarnya energi bandgap.

    Penelitian ini bisa menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya untuk menumbuhkan

    film tipis Al

     N Ga Al  x x   −1

     xGa1-x N dengan fraksi molar (x) yang berbeda serta diharapkan dapat

    memberi kontribusi yang bermanfaat bagi dunia industri elektronika.

    1.5.  Sistematika Skripsi

    Sistematika penulisan dalam skripsi ini dimulai dengan halaman judul,

    abstraks, halaman pengesahan, halaman motto, kata persembahan, kata pengantar,

    daftar isi, daftar gambar dan daftar tabel. Sistematika penulisan dalam skripsi ini

    terdiri dari 5 bab. Bab I Pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah,

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    22/87

    6

     permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

    Bab II Kajian Pustaka berisi komponen material (berisi tentang

    material GaN , material , dan material ), cacat krstal, substrat dan

    buffer layer , parameter bowing, sifat optik, dan sputtering. Bab III Metodologi

    Penelitian berisi tempat dan waktu penelitian, alat dan bahan penelitian,

     pelaksanaan penelitian, dan teknik analisis data. Bab IV Hasil dan Pembahasan

     berisi analisis struktur kristal film tipis GaN   dan dengan

    menggunakan

     N Ga Al  x x   −1

     AlN   N Ga Al  x x   −1

     N Ga Al  x x   −1

     XRD  pada daya plasma dan fraksi mol yang berbeda, FWHM

    film tipis GaN  dan pada daya plasma dan fraksi mol berbeda,

    analisis sifat optik dengan menggunakan UV 

    )( x

     N Ga Al  x x   −1 )( x

    nir −   Bab V berisi simpulan hasil

     penelitian serta saran penulis untuk penelitian selanjutnya. Pada bagian akhir

    skripsi ini disertai dengan daftar pustaka dari bahan kajian pustaka dan lampiran

    hasil-hasil penelitian.

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    23/87

      7

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. 

    Komponen Material  N Ga Al  x x   −1

     N Ga Al  x x   −1   merupakan material dari golongan III nitrida telah banyak

    diteliti karena memiliki beberapa keunikan seperti energi bandgap  yang dapat

    diatur dari 3,4 eV sampai 6,2 eV dapat dimanfaatkan dalam bidang industri

    elektronika. Material dapat diperoleh dengan menggabungkan antara

    dan . Biasanya campuran dari keduanya dapat ditulis ,

    dengan x menyatakan fraksi molar dari unsur (aluminium).

     N Ga Al  x x   −1

     AlN GaN    N Ga Al  x x   −1

     Al

    2.1.1 

    Material GaN  

    GaN   (galium nitrida) mempunyai energi bandgap  sebesar , karena

     jarak antar atom (atom tetangga terdekat) relatif kecil (Green, 2001:20). Pada

    temperatur ruang, GaN   memiliki konsentrasi elektron sekitar .

    Material GaN  memiliki sifat stabilitas panas yang tinggi dan stabil secara kimia.

    eV 4,3

    316105   −×   cm

    Struktur kristal dasar yang terbentuk oleh golongan III-nitrida, yaitu struktur

    wurzite,  zincblende  dan rocsalt . Struktur  zincblende  dihasilkan dari

     penumbuhan lapisan tipis secara epitaksi pada substrat kubik dengan bidang

    kristal (011). Struktur rocksalt   dihasilkan dengan penumbuhan lapisan tipis

     pada tekanan tinggi. Struktur kristal wurzite dari ditunjukkan pada Gambar

    2.1.

    GaN 

    GaN 

    GaN 

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    24/87

      8

     

    Psp 

    [0001] 

    Ga 

    Substrat 

    Ga-rich 

    [0001]  Psp 

    Ga 

    Substrat 

    N-rich 

    Gambar 2.1 Struktur kristal wurtzite dari GaN  (Green, 2001:19)

    2.1.2.  Material  AlN 

    Secara umum, material memiliki sifat yang keras, konduktivitas

    termal dan resistivitas yang tinggi (Mahmood et al, 2002). merupakan

    material keramik dan sulit ditumbuhkan serta memiliki kombinasi sifat fisis yang

    menarik seperti suhu pemuaian rendah, konduktivitas tinggi, kekerasan tinggi dan

    titik leleh tinggi. (Pankove & Moustakas, 1998:173). mempunyai struktur

    kristal wurzite dengan bandgap 6,20 eV, konstanta kisi a = 3,112 Å, c = 4,982 Å,

     pemuaian suhu , konduktivitas termal . juga

    mempunyai struktur zincblende pada saat bandgap-nya 5,11 eV dan konstanta kisi

    a = 4,38 Å. (Morcok, 1999:40).

     AlN 

     AlN 

     AlN 

    K /102,4 6−×   K cmW /2,3   AlN 

     

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    25/87

      9

     

    2.1.3. 

    Material  N Ga Al  x x   −1

    Material III-V nitrida sangat potensial untuk aplikasi devais semikonduktor

     pada daerah panjang gelombang cahaya tampak hingga ultraviolet. Khususnya

     pada bahan paduan .  Devais  yang telah difrabrikasi dengan

    menggunakan antara lain  Light Emitting Dioda  (LED),  Laser Dioda 

    (LD), Photodetector   UV dan struktur-hetero FET. Pada aplikasi devais, sifat

    krusial dari bahan paduan adalah kebergantungan komposisi pada

    energi  bandgap ( E 

     N Ga Al  x x   −1

     N Ga Al  x x   −1

     N Ga Al  x x   −1

    g) yang digambarkan oleh perilaku linier dari fraksi molar Al

    ( x) dan deviasi non linier dari parameter bowing (b).

    Campuran ternary  yang terdiri dari , dan ,

    memiliki bandgap  dari sampai (Pearton et al, 2002). Ketiganya

    memiliki konstanta kisi yang lebih kecil daripada Si.

    Campuran dari golongan III-V semikondukor dan

    campuran II-VI semikonduktor memiliki bandgap  yang lebar, dimana dari

    campuran binary  tersebut dapat dilihat pada gambar 2.2 yang menunjukkan

    hubungan antara bandgap  dengan konstanta kisi. Campuran

    merupakan padatan yang mempunyai rentang komposisi dan memiliki bandgap 

    dari sampai (Ruffenach et al, 1997).

     AlGaInN GaN InN AlN 

    eV 9,1   eV 2,6

    ),,(   AlN dan InN GaN 

    ),,(   GaPdan InPGaAsseperti

     N Ga Al x x   −1

    eV 4,3   eV 2,6

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    26/87

      10

     

    Gambar 2.2. Hubungan bandgap dan konstanta kisidari campuran binary semikonduktor

    Campuran dari dan GaN  telah digunakan untuk fabrikasi

     pada piranti optik yang aktif dalam frekuensi cahaya biru sampai ultraviolet

    (Arshad et al, 2002). Pada struktur-hetero , barrier   yang

    ditumbuhkan pada lapisan GaN   keduanya mempunyai struktur wurzite  kristal

    (Hsu et al, 2001).

     AlN    N Ga Al  x x   −1

    GaN  AlGaN /   AlGaN 

     

    2.2.  Cacat Kristal

    Penumbuhan film tipis tidak bisa lepas dari cacat kristal yang dapat

    mempengaruhi karakteristik film. Kebanyakan dari kristal yang ada memiliki

    ketidaksempurnaan dan memiliki kecacatan. Penumbuhan film tipis terdapat

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    27/87

      11

     beberapa faktor yang mempengaruhi salah satunya adalah kualitas dari kristal

    yang ditumbuhkan. Kualitas dari kristal dikatakan baik apabila kecacatan atau

    ketaksempurnaan yang terjadi dapat diminimalisasi. Kecacatan tersebut dapat

    menyebabkan perubahan-perubahan pada sifat fisis dan sifat optik pada film tipis

    yang ditumbuhkan.

    Berdasarkan bentuk dan geometrinya ketidaksempurnaan kisi kristal dapat

    diklasifikasikan menjadi empat kelompok yaitu (1) cacat nol dimensi vacancy,

    self interstitial, dan antisite  (2) cacat titik satu dimensi atau cacat garis

    (dislocation), (3) cacat dua dimensi seperti cacat permukaan dan cacat ukuran

     butir (grain boundaries) , (4) Cacat tiga dimensi atau cacat volum contoh crack,

    strain (Smith, 1993:138).

    2.1.1 

    Cacat nol dimensi

    Point defect   (cacat titik) sering dikenal sebagai cacat alami. Cacat titik

    dibedakan menjadi tiga macam, yaitu kekosongan (vacancy), self interstitial dan

    antisite. Vacancy (kekosongan) didefinisikan sebagai atom-atom yang hilang dari

    kedudukan kisi-kisi atomnya. Cacat titik yang sederhana adalah kekosongan,

    lokasi atom dari suatu atom yang hilang (Gambar 2.3). Peluang ini dimungkinkan

     pada proses pembekuan sebagai hasil gangguan lokal sepanjang pertumbuhan

    kristal, atau mungkin diciptakan oleh penyusunan atom kembali yang

    meninggalkan kristal berkaitan dengan mobilitas atomis. Pada logam konsentrasi

    keseimbangan kekosongan melebihi 1 dalam 10.000 atom. Vacancy adalah cacat

    keseimbangan logam, dengan tenaga pembentuknya sekitar 1eV.

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    28/87

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    29/87

      13

    Dislokasi terjadi sepanjang pembekuan kristal padat. Dislokasi juga dibentuk

    secara permanen atau kelainan bentuk dari kristal padat dan vacancy pemadatan

    tidak sepadan dengan atomis pada larutan padat.(Smith, 1993:140)

    Dislokasi dapat menyebabkan atom-atom terlepas dari ikatan tetangga

    terdekatnya sehingga dapat menghasilkan deep level  pada pita energi. Elektron

    dan hole yang terperangkap saat proses rekombinasi pada pita energi disebabkan

    oleh terjadinya deep level (Singh, 1993:723).

    Gambar 2.4 Dislokasi (Smith, 1993: 141)

    Garis dislokasi

    Garis batas

    dislokasi

     

    2.1.3 

    Cacat Tiga Dimensi

    Grain boundaries adalah cacat permukaan pada material polykristal yang

    memisahkan grain  dari orientasi yang berbeda. Pada grain  boundaries  logam

    karena pembekuan, kristal yang terbentuk dari nukleus  yang berbeda secara

    serempak bertemu satu sama lain. Bentuk grain boundaries ditentukan oleh grain 

    yang berdekatan. Permukaan grain boundaries ditunjukkan secara skema pada

    Gambar 2.5

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    30/87

      14

     

    Gambar 2.5 Grain boundaries

    Grain boundaries adalah daerah sempit antara dua grain sampai lima lebar

    diameter atom dan daerah antara atom yang bersebelahan. Grain boundaries juga

    memilik beberapa atom pada posisi tegang menaikkan energi daerah grain

    boundaries.

    Contoh dari cacat tiga dimensi adalah strain. Penumbuhan film tipis

    di atas substrat silikon mengalami beberapa kesulitan. Hal ini

    disebabkan karena ketidaksesuaian (mismatch)  konstanta kisi antara film tipis

    dan substrat Si yang cukup besar. Besarnya fraksi molar dalam

    film tipis dapat meningkatkan kerapatan dislokasi yang pada akhirnya

    menyebabkan terjadinya crack (retakan) yang terbesar pada seluruh lapisan (Kim

    et al, 2001). Penumbuhan film tipis dengan lapisan penyangga telah

    dilakukan guna mengurangi strain pada lapisan .

     N Ga Al  x x   −1

     N Ga Al  x x   −1 )( x Al

     N Ga Al x x   −1

     N Ga Al  x x   −1

     N Ga Al  x x   −1

    Penambahan fraksi molar yang lebih kecil ke dalam paduan

    digunakan untuk membentuk struktur-hetero strained   dengan GaN  dan

     N Ga Al  x x   −1

     InGaN 

    Struktur mikro pada permukaan grain 

    Permukaan

    diantara dua grain

    Batas tepi tiga grain 

    Vertex hubungan empat grain

    Isi dari grain

    Gambar 2.5 Grain boundaries

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    31/87

      15

     pada Light Emtting Diodes (LED), Laser Diodes (LD) serta Field

     Effect Transistor   (FETs) (Shan et al, 1999). Strain  pada lapisan

    menyebabkan perubahan dalam transisi energi yang diharapkan menjadi lebih

    kecil (Morkoc, 1999:28).

    GaN  AlGaN /

     N Ga Al  x x   −1

    Strain merupakan salah satu faktor yang berpengaruh dalam sifat listrik

    suatu film tipis. Penumbuhan film tipis terjadi karena ketidaksesuaian

    (mismatch) konstanta kisi antara substrat Si dengan film , hal ini yang

    menyebabkan terjadinya strain. Strain dalam suatu film tipis dapat menyebabkan

    terjadinya crack  (retak) pada film tipis yang dihasilkan.

     N Ga Al  x x   −1

     N Ga Al  x x   −1

    Material III-nitrida mempunyai konstanta dielektrik yang tinggi sepanjang

    arah bidang (0001) sehingga ketika ditumbuhkan di atas lapisan GaN  yang tebal

    maka strain yang terjadi akan menimbulkan adanya medan  piezoelektrik  induksi

    dalam struktur-hetero . Sebagai hasilnya terdapat rapat muatan

    (2DEG) yang tinggi pada daerah antarmuka struktur-hetero tanpa melakukan

    doping. Peningkatan rapat muatan (2DEG) juga dikarenakan adanya medan

     polarisasi spontan (polarisasi pada saat strain  nol) dalam struktur-hetero

    (Hsu & Walukieiwicz, 2001).

    GaN  N Ga Al  x x /1−

    GaN  N Ga Al  x x /1−

     

     2.3.  Substrat dan Buffer Layer

    2.3.1 

    Substrat

    Perbedaan struktur kristal dan ketidaksesuaian konstanta kisi yang cukup

     besar antara substrat Si dan film tipis sebesar 17%, serta perbedaan N Ga Al  x x   −1

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    32/87

      16

    koefisien ekspansi thermal antara substrat Si dan mengakibatkan

     penumbuhan film tipis menghadapi tantangan yang besar.

    Ketidaksesuaian konstanta kisi dan koefisien ekspansi termal tersebut dapat

    menimbulkan strain dan crack  bila ketebalan film melebihi ketebalan kritisnya.

     N Ga Al  x x   −1

     N Ga Al  x x   −1

    Suhu substrat merupakan salah satu parameter penting dalam proses

    deposisi lapisan tipis dan juga merupakan parameter yang sulit dikontrol. Pada

    sistem sputtering konvensional, substrat diletakkan pada pemegang substrat yang

    dapat dikontrol suhunya. Meskipun demikian tumbukan-tumbukan elektron

    sekunder energi tinggi pada permukaan substrat akan memanaskan substrat.

    Sistem dioda rf   suhu substrat naik hingga 700 ºC tanpa penambahan

    sistem pemanas substrat. Agar efek panas radiasi berkurang, permukaan target

    harus didinginkan. Tumbukan oleh elektron-elektron sekunder dapat dihindari

    dengan bias negatif pada substrat. Kenaikan suhu substrat bergantung dari jenis

    sistem sputtering yang digunakan. Sistem magnetron menunjukkan kenaikan suhu

    yang paling rendah dibandingkan dengan RF (Wasa & Hayakawa, 1992:116).

     2.3.2  Lapisan Penyangga (Buffer Layer)

    Lapisan berhasil ditumbuhkan di atas beberapa macam

    substrat dengan metode yang berlainan seperti di atas substrat safir dengan

    metode MBE (Desmaris et al, 2000), MOCVD (Metalorganic Chemical Vapor

     Deposition) (Sugianto dkk , 2002; Shan et al,  1999), MOVPE (Metalorganic

    Vapor Phase Epitaxy). (Alvarez et al, 2002).

     N Ga Al  x x   −1

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    33/87

      17

    Lapisan penyangga merupakan suatu lapisan yang digunakan untuk

    mengurangi ketidaksesuaian (mismatch) konstanta kisi antara substrat dan film

    tipis yang digunakan (Lee, et al, 2002). Lapisan penyangga bersifat fleksibel

    dapat menyesuaikan antara substrat dan film tipis yang dihasilkan, karena

    ditumbuhakan pada suhu rendah. Penggunaan lapisan penyangga dalam

     penumbuhan film tipis akan mempengaruhi karakteristik dari film yang

    dihasilkan. Salah satu contoh dari lapisan penyangga yang digunakan dalam

     penumbuhan film tipis GaN   adalah (Lee et al, 2002). Lapisan penyangga

    digunakan untuk meningkatkan nukleasi (pembentukkan inti) pada pembentukkan

    lapisan epitaxy.

     AlN 

     

    2.4.  Parameter Bowing

    Aplikasi devais, sifat krusial dari bahan paduan adalah

    kebergantungan komposisi pada energi  bandgap ( E 

     N Ga Al  x x   −1

    g) yang digambarkan oleh

     perilaku linier dari fraksi molar Al ( x) dan deviasi non linier dari parameter

    bowing  (b) seperti ditunjukkan pada Gambar 2.6 . Parameter bowing  adalah

    konstanta non universal yang besarnya bergantung kondisi eksperimen seperti

    metode penumbuhan, parameter penumbuhan dan substrat yang digunakan.

    (Sugianto dkk , 2002).

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    34/87

      18

     

    Energi bandgap (E g) pada bahan paduan merupakan campuran

    dari dari energi bandgap  material dan GaN   yang digambarkan oleh

     perilaku linier dari fraksi mol Al (x).

     N Ga Al  x x   −1

     AlN 

    )1()1(   xbx xE  E  x E    AlN gGaN 

    gg  −−+−=   (2.1)

    Gambar 2.6 Kebergantungan fraksi molar (

    terhadap energi bandgap film

    ) x

     N Ga Al  x x   −1

    GaN 

    g E   adalah besarnya energi bandgap pada GaN , adalah besarnya energi

    bandgap dan b adalah parameter bowing.

     AlN 

    g E 

     AlN 

     

    2.5.  Sifat Optik

    Sifat optik menentukan karakteristik film tipis yang ditentukan oleh

     bagaimana interaksi film tipis dengan cahaya. Sifat optik dapat diketahui dari

    suatu film tipis untuk diperoleh beberapa informasi seperti ketebalan dan

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    35/87

      19

    konstanta optik dari film. Konstanta optik menggambarkan bagaimana cahaya

    tersebut merambat melalui dan terpantul dari material. Konstanta optik dapat

    dihubungkan dengan parameter yang lain, diantaranya komposisi dan bandgap.

    Sifat optik dari dapat diketahui dari spektrum reflektansi,

    transmisi dan absorpsinya. Spektrum transmisi menunjukkan fungsi transmisi

    terhadap panjang gelombang. Spektrum absorpsi menunjukkan fungsi koefisien

    absorpsi terhadap energi foton cahaya. Nilai transmisi film tipis diperoleh dalam

     bentuk spektrum transmisi (dalam %) terhadap panjang gelombang (λ), selain itu

    dapat diketahui juga dalam bentuk reflektansi (dalam %) terhadap panjang

    gelombang (λ). Reflektansi tersebut diperoleh apabila substrat yang digunakan

     bersifat reflektif (seperti Si).

     N Ga Al  x x   −1

    Energi gelombang cahaya dirumuskan sebagai berikut :

    λ 

    ch E  =   (2.2)

    dengan  E   energi geombang cahaya (joule), h  konstanta plank yang besarnya

    6,626 x 10-34 Js; c merupakan kecepatan cahaya dalam ruang hampa (3 x 108 m/s)

    dan λ  adalah panjang gelombang cahaya (dalam meter).

    Penentuan reflektansi digunakan untuk menentukan ketebalan lapisan.

    Skema dari reflektansi dapat dilihat dari Gambar 2.7 (a), yang terdiri dari lapisan

    non absorpsi dengan ketebalan t 1 di atas substrat yang tidak mengabsorpsi.

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    36/87

      20

     

    φ’ n1

    n0

    n2

    n0

    t1 

    (a) (b)

       R  e   f   l  e   k   t  a  n  s   i

    Panjang Gelombang )(nm  

    Gambar 2.7 (a) Skema spektroskopi refleksi (b) Kurvareflektansi untuk dengan menggunakan Si = 7500 Å,2SiO oxW 

    no = 1, n1 = 1,46 dan n2 = 3,42 (Schroder , 1990:447)

    2.6.  Sputtering

    2.6.1 Plasma 

    Plasma merupakan gas quasinetral  yang terdiri dari ion, elektron serta

    molekul netral yang mempunyai sifat kolektif. Plasma dikatakan quasinetral,

    artinya cukup netral sehingga kerapatan ion dan kerapatan elektronnya hampir

    sama atau sebanding tetapi tidak sangat netral karena dapat mengakibatkan semua

    interaksi elektromagnetiknya hilang. Sifat dasar plasma yang lain adalah

    kemampuannya untuk menyelubungi diri (shield out ) terhadap tegangan listrik

    dari luar. Perlindungan tersebut akan efektif bila kerapatan elektron atau

    kerapatan ion dalam plasma setebal daerah transisi (Suryadi, 2003:8). Plasma jugadibentuk dari gas reaktif kimiawi atau campuran inert  serta gas reaktif sehingga

    ketika atom atau ion ter-sputter   keluar dari target, campuran kimia tersebut

    cenderung untuk membentuk pada permukaan substrat (Pankove & Moustakas,

    1998:43).

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    37/87

      21

    Plasma merupakan bentuk ke empat dari suatu bahan, yaitu zat padat yang

    dipanaskan menjadi cair, zat cair yang dipanaskan menjadi gas dan gas yang

    dipanaskan menjadi plasma (Nicholson, 1983:1). Proses terjadinya plasma

    tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.8 Ion-ion positif gas argon dan nitrogen di

    dalam plasma dipercepat oleh medan listrik menuju elektroda negatif (katoda).

    Partikel-partikel plasma dimanfaatkan sebagai penembak atom-atom permukaan

    target pada proses deposisi film tipis.

    Padatan Cair Gas Plasma

    Dipanasi

    Gambar 2.8. Fase zat terhadap perubahan temperatur

    Proses sputtering  diawali dengan proses ionisasi gas-gas sputter   seperti

    , , , maupun . Proses

    sputtering  terjadi ketika dihasilkan lucutan listrik dan gas argon secara listrik

    menjadi konduktif karena mengalami ionisasi menghasilkan ion-ion bermuatan

     positif dan ion ion bermuatan negatif yang mempunyai jumlah seimbang, dikenal

    sebagai plasma (Purwaningsih, 2003:8).

    )(argon Ar  )( xenon Xe )(kriptonKr  )(neon Ne )(helium He

     

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    38/87

      22

    2.6.2.  Pengaruh Daya Plasma Terhadap Permukaan Film Tipis  N Ga Al  x x   −1

    Kristalinitas film yang ditumbuhkan dengan metode dc magnetron

    sputtering salah satunya ditentukan oleh besarnya daya plasma yang diberikan pada

     proses sputtering (Lai, 1999: 2). Penumbuhan film tipis dengan N Ga Al  x x   −1 2,0= x  

    selanjutnya dioptimalisasi dengan peningkatan daya plasma 70 W. Hal ini bertujuan

    untuk mengetahui pengaruh daya plasma pada morfologi film tipis .

    (Resdianto, 2006: 40).

     N Ga Al  x x   −1

    Ukuran butir-butir kristal yang homogen menunjukkan bahwa kristal yang

    tumbuh di atas substrat Si (111) memiliki permukaan yang lebih rata. Molekul-

    molekul yang sudah melapisi permukaan substrat membentuk formasi

     pulau-pulau yang bergabung satu sama lain, sehingga pada akhirnya menutupi

     permukaan substrat secara merata. Hal ini menunjukkan bahwa lapisan tipis yang

    ditumbuhkan dengan daya plasma lebih tinggi (70 W) dapat meningkatkan kualitas

     permukaan film hasil sputtering.(Resdianto, 2006: 40).

     N Ga Al  x x   −1

     

    2.6.3.  Proses Sputtering 

    Proses sputtering  mulai terjadi ketika dihasilkan lucutan listrik dan gas

    argon menjadi konduktif karena mengalami ionisasi. Lucutan listrik bertekanan

    rendah dikenal sebagai lucutan pijar. Gas yang terionisasi menghasilkan ion-ion

     bermuatan positif dan ion-ion bermuatan negatif, dan jika ion tersebut yang

    mempunyai jumlah muatan seimbang maka disebut plasma. Terbentuknya plasma

    dalam lucutan pijar disebabkan oleh adanya beda tegangan antara anoda dan

    katoda yang menyebabkan timbulnya medan listrik. Gas argon yang terionisasi

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    39/87

      23

    akan dipercepat oleh medan listrik dan bertumbukan dengan atom-atom gas argon

    lainnya yang belum terionisasi, sehingga menghasilkan ion-ion bermuatan positif,

    ion-ion bermuatan negatif (elektron) dan molekul-molekul gas tereksitasi yang

    ditunjukkan pada Gambar 2.9.

    Ion datang

    permukaa 

    Ion terpantul dan Elektronsekunder

    Atomter ental

    Strukturbisa

    Penembakan ion mungkindiimplementasikan

    Gambar 2.9. Interaksi ion-ion dengan permukaan target

    (Joshi, 2003:11)

    Elektron-elektron yang memperoleh energi dari medan lisrik akan

     bertumbukan dengan atom-atom gas argon. Tumbukan tersebut menyebabkan

    terjadinya ionisasi pada atom-atom gas argon, sehingga menghasilkan ion-ion

     bermuatan positif, elektron-elektron dan molekul-molekul gas tereksitasi.

    Tumbukan yang terjadi di antara partikel-partikel ini berlangsung terus menerus

    sampai pada kondisi tertentu ion-ion bermuatan positif dan ion-ion bermuatan

    negatif akan memiliki jumlah muatan yang seimbang (Konuma, 1992:114).

    Secara mikroskopik, terjadinya tumbukan ion-ion argon dengan target,

    karena target dihubungkan dengan terminal negatif, sehingga akan menarik ion-

    ion argon bermuatan positif (Ar +) yang dihasilkan dalam lucutan pijar dan

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    40/87

      24

    dipercepat pada daerah jatuh katoda (Cathode fall). Energi ion-ion bermuatan

     positif sangat tinggi pada saat menumbuk target, sehingga menyebabkan atom-

    atom permukaan target terlepas dari ikatan atomnya dan terpercik ke segala arah.

    Atom-atom permukaan target yang terpercik akan masuk dan melewati daerah

    lucutan hingga akhirnya terdeposit pada substrat untuk membentuk lapisan tipis.

    Energi atom-atom yang terpercik saat menumbuk permukaan substrat sangat

     besar, yaitu sekitar 2 hingga 30 eV (Purwaningsih, 2003:10).

     2.6.4.  Sistem DC magnetron sputtering

    Teknik penumbuhan film tipis paling sederhana adalah dengan metode dc

    magnetron sputtering. Metode ini menggunakan catu daya searah tegangan

    tinggi yang menghasilkan medan listrik antara katoda dan anoda. Gas yang

    digunakan sebagai pembentuk plasma adalah gas argon. Gas argon mempunyai

    massa yang lebih berat dan mudah terionisasi dari pada gas-gas yang lain seperti

    dan (Purwaningsih, 2003:8).

    )(dc

    )(neon Ne )(helium He

    Gas argon dan nitrogen yang melalui ruang antara elektroda dipecah

    menjadi plasma yang mengandung elektron (e-), ion  Ar , ion dan atom . Ion

     positif

     N N 

     Ar   dan dipercepat oleh medan listrik menuju elektroda negatif

    (katoda), sehingga ion-ion positif menumbuk atom-atom permukaan target yang

    dipasang di atas anoda. Ion-ion penumbuk memiliki energi sangat besar sehingga

    atom-atom permukaan target terlepas dari permukaan target terhambur ke segala

    arah. Atom-atom target yang terpental menempel pada permukaan substrat

    sehingga membentuk lapisan tipis.

     N 

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    41/87

      25

    Untuk meningkatkan derajat ionisasi dan mencegah terjadi resputtering 

    oleh elektron pada permukaan film tipis yang terbentuk, maka di bawah target

    dipasang magnet permanen untuk membuat perangkap elektron dengan medan

    magnet yang dihasilkan (Joshi, 2003:18). Proses sputtering menghasilkan panas

     pada daerah target akibat dari tumbukan antara ion-ion penumbuk dengan atom-

    atom permukaan target dan pengaruh pemanasan substrat dengan pemanas

    (heater ). Sistem magnet dialiri air pendingin, dengan tujuan menjaga kekuatan

    magnet agar tidak hilang karena pengaruh panas selama proses deposisi film tipis.

    Kekuatan medan magnet ditentukan sesuai dengan jarak antara katoda dan anoda.

    Jika medan magnet terlalu besar, radius garis gaya magnet mencapai permukaan

    substrat yang dapat merusak permukaan film yang terbentuk. Jika medan magnet

    terlalu kecil radius garis gaya hanya melingkupi permukaan target.

    .

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    42/87

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    Penelitian dalam skripsi ini bersifat eksperimental. Penelitian dilakukan

    dengan tiga tahap penting, yaitu pembuatan target, deposisi film tipis

    dan dilanjutkan dengan karakterisasi hasil, dideskripsikan dan diinterpretasikan

    dengan merujuk pada referensi yang ada. Deposisi film tipis dimulai

    dengan preparasi substrat Si dengan orientasi bidang kristal (111). Kemudian

    substrat dipasang pada anoda sedangkan target dipasang pada katoda.

    Sebelum deposisi film tipis , dilakukan deposisi lapisan penyangga

    di atas substrat Si (111) selama 20 menit. Deposisi film tipis

    dilakukan dengan perubahan parameter fraksi molar Al (10% dan 20%) pada daya

     plasma berbeda yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh daya plasma terhadap

    struktur dan sifat optik dari film tipis . Proses deposisi film tipis

    menggunakan metode dc magnetron sputtering.

     N Ga Al x x   −1

     N Ga Al  x x   −1

     N Ga Al  x x   −1

     N Ga Al  x x   −1

     AlN N Ga Al  x x   −1

     N Ga Al x x   −1

     N Ga Al x x   −1

    Spektrometer UV-nir (Ultraviolet-near infrared ) digunakan untuk

    mengetahui sifat optik dari film tipis yang ditumbuhkan. Diagram alir

     penelitian dari deposisi film tipis di atas permukaan Si (111) dan

    karakterisasinya dengan metode dc magnetron sputtering  dapat dilihat pada

    Gambar 3.1.

     N Ga Al x x   −1

     N Ga Al x x   −1

     

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    43/87

      27

     

    Mulai

    Deposisi film tipis AlGaN  dengan parameter daya plasma

    Karakteristikfilm tipis

    XRD UV-nir

    Struktur Kristal AlGaN  

    Sifat optik :reflektansi absorpsi,

    bandgap, E g

    Analisis hasil dan pembahasan

    Penulisan laporan hasil penelitian

    Selesai

    Pembuatan target AlGaN  

    Preparasi substratSi

    Gambar 3.1 Diagram alir penelitian deposisi film tipis N Ga Al  x x   −1  di atas substrat Si (111) dengan metode

    dc magnetron sputtering 

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    44/87

      28

    3.1.  Tempat dan Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di dua tempat berbeda, pertama dilakukan di

    Laboratorium Reaktor Sputtering Fisika FMIPA UNNES untuk fabrikasi lapisan

    tipis dengan menggunakan metode DC magnetron sputtering. Tempat

    kedua adalah di Universitas Sebelas Maret (UNS) untuk analisis struktur kristal

    dengan menggunakan  XRD. Waktu penelitian adalah antara bulan Mei 2007

    sampai dengan bulan Juli 2007..

     N Ga Al x x   −1

     

    3.2.  Alat dan Bahan Penelitian

    3.2.1.  Reaktor DC Magnetron Sputtering 

    Reaktor dc magnetron sputtering terdiri dari :

    a.  Tabung lucutan

    Tabung lucutan berdiameter 10 cm dan tinggi 28 cm. Di dalam tabung

    ini terdapat 2 buah elektroda sejajar, yaitu anoda dan katoda. Substrat

    ditempatkan pada anoda yang dihubungkan dengan sistem pemanas dan target

    diletakkan pada katoda yang dilengkapi dengan magnet dan dialiri air

     pendingin .

     b. 

    Pemanas substrat dan alat ukur suhu.

    Pemanas substrat dipasang tepat di atas anoda, sedangkan suhu substrat

    diukur dengan alat ukur suhu digital yang dilengkapi dengan sistem

     pengontrol suhu yang bekerja secara otomatis.

    c.  Sistem tegangan tinggi DC

    Sistem tegangan tinggi DC digunakan untuk memberikan catu daya

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    45/87

      29

     pada elektroda di dalam tabung lucutan. Sistem tegangan tinggi DC di

    laboratorium Fisika FMIPA UNNES dapat menghasilkan tegangan hingga

    1000 volt.

    d.  Sistem vakum

    Sistem vakum digunakan untuk menghampakan tabung lucutan,

    sehingga gas-gas yang tersisa dapat dikeluarkan hingga tekanan sekitar 3.10-2 

    Torr. Sistem vakum ini menggunakan pompa rotari ( Rotary Pump)

    e.  Pendingin target dan magnet (Chiller )

    Target yang ditempatkan pada katoda dialiri dengan air pendingin untuk

    menghindari peningkatan suhu yang berlebih selama proses deposisi.

    f.  Tabung gas oksigen, argon dan nitrogen.

    g.  Alat ukur tekanan gas

    Alat ini digunakan untuk mengukur besarnya tekanan gas dan mengatur

    laju aliran gas argon yang masuk ke dalam tabung lucutan. Nilai tekanan gas

    yang terukur dapat dibaca secara langsung dalam satuan mTorr.

    3.2.2.  Bahan Penumbuhan Film Tipis

    Bahan yang dipakai antara lain :

    a.  Serbuk dan dengan kemurnian (99,999%) yang diproduksi

    Alderich digunakan sebagai bahan dasar target.

    GaN AlN  

     b.  Bahan pembersih berupa (DI water, aseton /metanol 99%)

    c.  Gas argon (gas sputter ) dan nitrogen (dalam penelitian ini menggunakan gas

    argon) sebagai pembentuk plasma

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    46/87

      30

    d.  Substrat dari Si dengan arah bidang orientasi (111)

    e. 

    Pasta perak sebagai bahan perekat substrat pada anoda

    Gambar 3.2. Sistem reaktor dc magnetron spputering 

    Pressure gauge

    Pompavakum

    Pompa Air

     N2 Ar Catu Daya Heater 

    Magnet target

    Heater

    shutter Substrat

    Catu daya plasma

    Paneltekanan

    Paneltem peratur

    3.3. 

    Pelaksanaan Penelitian

    3.3.1.  Pembuatan Target

    Target dibuat dengan cara atau sistem pengepresan. Pembuatan target

     berupa  pellet   dari serbuk dan dengan kemurnian

    (99,999%) yang diproduksi oleh Alderich. Target dibuat dalam 2 jenis dengan

    fraksi molar Al yang berbeda yaitu  x = 0,1 dan x = 0,2. dan masing-

    masing ditimbang sesuai dengan perbandingannya, kemudian dicampurkan dalam

    sebuah mortar. Campuran dihaluskan kemudian dipress menggunakan press

     N Ga Al  x x   −1   GaN AlN  

     AlN GaN 

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    47/87

      31

    hidrolik yang ada di laboratorium Fisika FMIPA UNNES. Pelet hasil pengepresan

    dipanaskan atau disintering pada temperatur 620o

    C selama 12 jam dibawah

    melting point   (2500 N Ga Al  x x   −1oC sampai 3000 oC) serta dialiri gas N2 (nitogren)

    dengan tujuan target lebih keras (Vinegoni et al, 1999).

    3.3.2. 

    Preparasi Substrat

    Substrat yang digunakan dalam deposisi film tipis adalah

    substrat Si dengan orientasi bidang kristal (111). Substrat dipotong dengan ukuran

    . Setelah itu dilakukan pencucian substrat menggunakan aseton untuk

    menghilangkan kotoran (minyak dan lemak) yang menempel pada permukaan

    substrat di dalam ultrasonic bath. Substrat dibilas dengan air DI (de ionized ).

    Substrat dietsa dengan campuran larutan HF dan DI dengan perbandingan 1 : 10

    selama 0,5 menit. Tujuan dari etsa dengan HF adalah agar permukaan substrat

    halus dan menghilangkan oksida serta mencegah terjadinya reoksidasi (Miyazaki

    et al, 2001). Kemudian substrat dibilas lagi dengan air DI dan dikeringkan

    dengan menyemprotkan gas N

     N Ga Al  x x   −1

    21 cm

    2 secara merata.

    3.3.3.  Penumbuhan Film Tipis  N Ga Al x x   −1

    Penelitian ini mengggunakan metode dc magnetron sputtering  untuk

     proses deposisi film tipis pada substrat Si. Pada deposisi fillm tipis

    yang maksimal maka perlu ditumbuhkan di atas substrat yang

    memiliki orientasi kristal yang sama. Sebelum dilakukan deposisi film tipis

     N Ga Al x x   −1

     N Ga Al x x   −1

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    48/87

      32

     N Ga Al  x x   −1 , dilakukan deposisi lapisan penyangga di atas substrat Si (111).

    Lapisan penyangga yang digunakan adalah (aluminium nitrida). AlN 

     

    3.3.3.1.  Penumbuhan Lapisan Penyangga

    Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :

    a.  Memasang target pada katoda dan substrat Si (111) yang telah

    dibersihkan pada anoda. Memvakumkan tabung reaktor plasma dengan pompa rotari hingga mencapai tekanan 10

     AlN 

    -3 mTorr.

     b.  Mendinginkan bahan target dengan menggunakan sistem aliran pendingin air

    difusi dan memanaskan substrat pada suhu 300 oC dengan sistem pemanas

    yang dipasang pada anoda.

    c.  Mengalirkan gas argon ke dalam tabung reaktor plasma hingga mencapai

    tekanan kerja (operasi) yang diinginkan, yaitu 550 mTorr.

    d.  Menghidupkan sistem tegangan tinggi DC, selanjutnya mengatur tegangan

     pada nilai yang diinginkan.

    e.  Melakukan pendeposisian dengan parameter-parameter yang diinginkan,

    yaitu daya plasma 30 watt dengan waktu deposisi 20 menit.

    3.3.3.2.  Penumbuhan Film tipis di atas Lapisan Penyangga N Ga Al  x x   −1

    Langkah yang dilakukan untuk deposisi film tipis adalah

    sebagai berikut:

     N Ga Al x x   −1

    a.  Memasang target pada katoda dan substrat Si (111) yang telah

    dibersihkan pada anoda. Memvakumkan tabung reaktor plasma dengan

     N Ga Al x x   −1

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    49/87

      33

     pompa rotari hingga mencapai tekanan 10-3 mTorr.

     b. 

    Mendinginkan bahan target dengan menggunakan sistem aliran pendingin air

    difusi dan memanaskan substrat pada suhu 650 oC dengan sistem pemanas

    yang dipasang pada anoda.

    c.  Mengalirkan gas argon ke dalam tabung reaktor plasma hingga mencapai

    tekanan kerja (operasi) yang diinginkan, yaitu 550 mTorr.

    d.  Menghidupkan sistem tegangan tinggi DC, selanjutnya mengatur tegangan

     pada nilai yang diinginkan.

    e.  Melakukan pendeposisian dengan variasi daya plasma, masing-masing tiga

    sampel untuk setiap model.

    3.4.  Teknik Analisis Data

    Data yang diperoleh pada penelitian ini berupa data kualitatif dari hasil

     pengujian struktur kristal dan sifat optik film tipis . Pada penelitian ini

    digunakan dua uji karakteristik sampel, yaitu dengan menggunakan XRD ( X-ray

     Difraction dan Spektrometer UV-nir (Ultraviolet-near infrared ).

     N Ga Al  x x   −1

     

     3.4.1.  XRD (X-Ray Diffraction)

     XRD   merupakan alat karakterisasi yang dapat menghasillan sinar -X   dan

    digunakan untuk mengidentifikasikan struktur kristal. Sinar -X   dihasilkan dari

    sepasang elektroda yang terdapat di dalam tabung sinar -X . Elektron dihasilkan

    dari pemanasan elektron bertegangan rendah (katoda) yang terbuat dari filamen

    tungsten. Elektron dipercepat dengan kecepatan sangat tinggi ke arah anoda.

    Elektron-elektron kehilangan energi karena terjadi tumbukan dengan anoda dan

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    50/87

      34

    menghasilkan sinar -X   dalam jumlah kecil (kurang dari 1%) dan yang lainnya

    terhambur menjadi panas (Suryanarayana, 1998). Energi inilah yang dinamakan

    sinar -X.

    Penggukuran panjang gelombang )(λ    dari sinar -X   diperoleh dengan

    metode difraksi. Pada proses tumbukkan ada tiga hal yang terjadi yaitu hamburan

    (scattering), interferensi dan difraksi. Hamburan adalah penyerapan radiasi

     penumbuk dan dipancarkan kembali dengan arah yang berbeda. Keteraturan letak

    atom pada kisi kristal menyebabkan gelombang pantul akan berinterferensi

    konstruktif atau destruktif. Interferensi adalah superposisi dari dua atau lebih

    gelombang yang terhambur. Difraksi adalah interferensi konstruktif dari

    gelombang yang terhambur. Sinar -X   yang mengenai bidang kristal akan

    terhamburkan ke segala arah. Agar terjadi interferensi konstruktif antara sinar

    yang terhambur dan beda jarak lintasannya harus memenuhi pola λ n .

    Gambar 3.3 Difraksi Sinar -X  pada kristal (Cullity, 1997: 108)

    Sinar yang berinterferensi saling menguatkan terjadi ketika sinar-sinar

     pantul sefase berbeda lintasan sebesar kelipatan bulat dari panjang gelombang.

    Pemantulan dan interferensi bergabung menjadi difraksi. Difraksi akan saling

    menguatkan jika terpenuhi persamaan Bragg sebagai berikut

    λ θ    nd    =sin2 (3.1)

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    51/87

      35

    Dengan adalah bilangan bulat,n   λ   adalah panjang gelombang sinar -X , adalah

     jarak kisi pada kristal dalam bidang dan

    )0001(   θ    adalah sudut difraksi. Film

    tipis dipecah/ separasi  menjadi dan . Berdasarkan Hukum

     Bragg, maka dapat ditulis :

     AlGaN GaN AlN 

    λ θ    nd  GaN GaN    =sin2 (3.2)

    λ θ    nd   AlN  AlN    =sin2 (3.3)

    Berdasarkan data referensi, besarnya konstanta kisi pada adalah Å

    dan adalah Å (Madelung, 1996). Uji karakterisasi  XRD  ini

    menggunakan radiasi dari Cu   yang mempunyai panjang gelombang Å,

    dengan asumsi bahwa

    )(c   AlN  98,4

    GaN  190,5

    54,1

    2

    cd   dan= 1=n  maka besarnya sudut θ   dari dan

    dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan (3.2) dan (3.3)

    GaN 

     AlN 

    nd GaN 

     X ar GaN 

    −=

    sinsin  λ 

    θ    (3.4)

    nd 

     AlN 

     X ar  AlN 

    −=

    sinsin  λ 

    θ    (3.5)

    Besarnya sudut θ    dari GaN   dan , kemudian dibandingkan dengan hasil

     percobaan. Besarnya sudut

     AlN 

    θ    dari data percobaan mengikuti

     persamaan :

     N Ga Al  x x   −1

    strain AlGaN  AlGaN    θ 

    θ θ    +=

    2

    2*   (3.6)

    Sudut   AlGaN θ 2 diperoleh dari dari data percobaan dan strainθ    dapat diperoleh dari

     persamaan :

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    52/87

      36

    GaN GaN strain

    *θ θ θ    −=   (3.7)

    adalah sudut yang diperoleh dari percobaan danGaN *θ  GaN θ    adalah sudut yang

    diperoleh dari persamaan (3.4).

    3.4.2.  UV-nir

    Karakteristik sifat optik dapat diketahui dengan menggunakan

    spektrometer UV-nir. Informasi yang diperoleh dari spektrometer UV-nir berupa

    data perbandingan antara intensitas cahaya mula-mula dengan intensitas cahaya

    setelah melewati film tipis dalam bentuk data refleksi film tipis

    . Data antara panjang gelombang (λ) dari cahaya ultraviolet hingga

    inframerah terhadap refleksi film tipis yang ditumbuhkan di atas

    substrat silikon diolah untuk mengetahui bentuk dari spektrum refleksi film tipis

    .

     N Ga Al  x x   −1

     N Ga Al  x x   −1

     N Ga Al  x x   −1

     N Ga Al  x x   −1

     N Ga Al  x x   −1

    Beberapa informasi lain yang diperoleh dari karakterisasi UV-nir ini

    adalah ketebalan film tipis, energi bandgap  dari film tipis dan kerataan dari

     permukaan film tipis. Besarnya energi bandgap dari film tipis dapat

    diketahui dengan menggunakan hubungan persamaan berikut : 

     N Ga Al  x x   −1

    λ 

    ch E  =   (3.8)

    dengan  E   energi gelombang cahaya (joule), h konstanta Planck yang besarnya

    6,626 x 10-34 Js; c merupakan kecepatan cahaya dalam ruang hampa (3 x 108 m/s)

    dan λ  adalah panjang gelombang cahaya (dalam meter).

    Energi bandgap  lapisan tipis  N Ga Al  x x   −1   diperoleh dari grafik spektrum

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    53/87

      37

    reflektansi (%) terhadap energi (eV). Ciri spektrum reflektansi menunjukkan

     perilaku osilator di bawah bandgap dari film tipis dan osilator teredam di atas dan

    di sekitar bandgap-nya. Posisi bandgap  dari spektrum reflektansi terletak pada

     puncak maksimum pertama osilasi. Hasil ini kemudian dibandingkan dengan data

    standar energi bandgap  lapisan tipis dari referensi atau hasil

     penelitian lain (Laura, 2006:5). Selain dari energi bandgap, besarnya indeks bias

    film tipis dapat diketahui dengan persamaan (3.9)

     N Ga Al  x x   −1

    [ ]n

    nmd    m

    2λ 

    =   (3.9)

    Kebergantungan non-linier dari energi bandgap bahan paduan seperti

    terhadap x biasanya dinyatakan dalam persamaan kuadrat parabolik : N Ga Al  x x   −1

    )1()1(   xbx xE  E  x E    AlN gGaN 

    gg   −−+−=   (3.10)

    dimana b  adalah parameter bowing, adalah energi bandgap  dari GaN  

    dan adalah energi bandgap  . Lee et al 10 telah mengkaji sebanyak 20

    makalah yang dikerjakan peneliti lain dan mendapatkan besarnya parameter

    bowing  dari film bervariasi dari -0,8 hingga 2,6 eV. Bervariasinya

    nilai parameter bowing ditentukan oleh kualitas struktur lapisan yang

     bergantung pada metode penumbuhan, parameter penumbuhan dan substrat yang

    digunakan. Pada penelitian ini temperatur penumbuhan yang

    digunakan sama dengan temperatur penumbuhan GaN  .

    GaN 

    g E 

     AlN 

    g E    AlN 

     N Ga Al  x x   −1

     N Ga Al  x x   −1

     N Ga Al  x x   −1

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    54/87

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN 

    Film tipis  N Ga Al  x x   −1   telah ditumbuhkan di atas substrat )111(Si  dengan

    menggunakan lapisan penyangga  AlN . Lapisan penyangga ditumbuhkan pada

    suhu rendah yaitu 300

    o

    C, dengan metode rf sputtering  menunjukkan lapisan polikristal  AlN  dengan permukaan yang halus dan rata (Lee et al, 2002). Lapisan

     penyangga ini bersifat fleksibel, sehingga mudah menyesuaikan sifat antara

    substrat dan film. Pada penelitian ini dihasilkan delapan buah sampel film tipis

     N Ga Al  x x   −1  dengan dua jenis target yaitu  N Ga Al 9.01.0   dan  N Ga Al 8.02.0 . Sampel

    ditumbuhkan dengan variasi fraksi molar  Al   dan daya plasma. Parameter

     penumbuhan film tipis  N Ga Al  x x   −1  tersebut ditunjukkan pada tabel 4.1.

    Tabel 4.1 Parameter Penumbuhan Film Tipis  N Ga Al  x x   −1  pada substrat )111(Si  

    Target SampelAr / N

    (mTorr)

    Daya

    (watt)

    Temperatur

    (oC)

    GaN GaN 550/ 50 40 650GaN GaN 550 / 50 50 650GaN GaN 550/ 50 70 650

    #A 550 / 50 40 650Al0,1Ga0,9N  #B 550 / 50 50 650

    #C 550 / 50 40 650#D 550 / 50 50 650Al0,2Ga0,8N#E 550 / 50 70 650

    Setelah film tipis  N Ga Al  x x   −1   berhasil ditumbuhkan di atas substrat

    )111(Si , dilakukan karakterisasi masing-masing sampel. Analisis yang dilakukan

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    55/87

      39

    meliputi karakterisasi dengan  XRD   dan spektrometer UV-nir   . Karakterisasi

     XRD   bertujuan untuk mengetahui struktur kristal film tipis  N Ga Al  x x   −1 ,

    sedangkan karakterisasi dengan spektrometer UV-nir  dilakukan untuk mengetahui

    sifat optik dari film tipis  N Ga Al  x x   −1 .

    4.1.  Hasil Karakterisasi dengan  XRD  

    Karakterisasi struktur pada sampel dilakukan dengan uji analisis  XRD .

    Teknik  XRD   mengidentifikasikan adanya fase-fase yang hadir dalam sampel,

    selain itu dapat pula memberi informasi tentang sifat fisis kristal. Identifikasi fase

    dapat dikorelasikan dengan data dari kristal tunggal atau serbuk JCPDS (02-

    1078). Teknik  XRD   diklasifikasikan sebagai kristal tunggal atau polikristal.

    Informasi yang diperoleh dari hasil pengukuran berkaitan dengan posisi, intensitas

    dan ketajaman dari puncak spektrum difraksi. Posisi spasial  dari sinar- X   yang

    terdifraksi oleh sampel mengandung informasi tentang geometri kristal. Intensitas

    sinar berhubungan dengan jenis atom-atom dalam kristal, sedangkan ketajaman

    (sharpess) dari sinar difraksi digunakan untuk mengukur kesempurnaan kristal.

    Peralatan  XRD   yang digunakan untuk uji analisis struktur sampel pada

     penelitian ini menggunakan sumber radiasi (target) α K Cu   dengan panjang

    gelombang 5406,1 Å.

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    56/87

      40

    Tabel 4.2 Daftar Spektrum  XRD  dari GaN  

    2 theta )(o

      Bidang orientasi Fase Kristal32,4 )0110(

      Wurtzite

    34,6 )111(),0002( Wurtzite, Cubic 

    36,7 )0110(−

      Wurtzite 

    39,8 )002( Cubic

    57,6 )202(),0211(−

      Wurtzite, Cubic 

    67,9 )2020(   Wurtzite 

    68,9 )2211(−

      Wurtzite 

    70,2 )1220(−

      Wurtzite 

    73,2 )0004( Wurtzite 

    (Arianto, 2006: 26)

    4.1.1  Analisis Struktur Kristal Film Tipis GaN  dan  N Ga Al  x x   −1  pada Daya

    Plasma 40 W

    25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75

    2 theta

       I  n   t  e  n  s   i   t  a  s

       (  a  r   b   u

      n   i   t   )

    # GaN#a

     AlGaN#b

     AlGaN#c

       0   0   0   2

       (   1   0

       1   1   )

       (   1   1   2   0   )

       (   1   0

       1   0   ) P= 40W

     Gambar 4.1 Spektrum karakterisasi  XRD  film tipis GaN  dan

     N Ga Al  x x   −1   )2,01,0(   ==  xdan x  pada daya 40W

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    57/87

      41

    Gambar 4.1. menunjukkan spektrum  XRD   mode θ θ  2−   dari film tipis

    GaN  dan  N Ga Al  x x   −1  yang memiliki struktur kristal dengan arah bidang orientasi

    kristal ).0002(),0110( dan  

    Sampel #a memiliki puncak-puncak kristal pada sudut oo 0,37;6,342   =θ   

    yang memiliki struktur kristal dengan arah bidang orientasi kristal )0002( , )1110( .

    Sampel #b memiliki puncak-puncak kristal pada sudut

    oooo 1,58;0,37;8,34;5,322   =θ   yang memiliki struktur kristal dengan arah bidang

    orientasi kristal )0211();1110();0002();0110( . Sampel #c memiliki puncak-puncak

    kristal pada sudut oooo 2,58;1,37;6,34;4,322 dan=θ    yang memiliki orientasi

    kristal )0211();1110();0002();0110( dan .

    Hasil karakterisasi XRD tersebut selanjutnya dibandingkan dengan data

     penelitian terdahulu pada sampel serbuk (JCPDS) (02–1078). Berdasarkan data

    JCPDS dapat diketahui arah bidang orientasi kristal film tipis GaN sejajar dengan

    arah bidang orientasi kristal substrat Si (111).

    Hasil  XRD  menunjukkan bahwa film tipis GaN   dan  N Ga Al  x x   −1   yang

    memiliki orientasi kristal acak dan fase kristal yang berbeda. Berdasarkan hasil

    karakterisasi dengan  XRD  disimpulkan bahwa film tipis GaN   dan  N Ga Al  x x   −1  

    memiliki struktur polikristal dan wurtzite. Material yang memiliki struktur

     polikristal dikatakan mengalami disorientasi yang memiliki arah tidak sejajar

    antara bidang kristal satu dengan yang lain (Cullity, 1997). Disorientasi

    menyebabkan terjadinya cacat grain boundaries semakin besar.

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    58/87

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    59/87

      43

    Hasil eksperimen dari sampel #b menunjukkan puncak kristal film tipis

     N Ga Al  x x   −1   dengan 1,0= x   pada bidang orientasi )0002( terdapat pada sudut

    o9,342   =θ  . Menurut acuan orientasi bidang kristal pada GaN   menurut data

    JCPDS 1997 (02-1078) sebesar .637,342   o=θ   Kondisi ini menunjukkan adanya

     pergeseran sudut .263,02   o=θ   

    Hasil eksperimen dari sampel #c menunjukkan puncak kristal film tipis

     N Ga Al  x x   −1   dengan 2,0= x   pada bidang orientasi kristal )0002( yang terdapat

     pada sudut o8,342   =θ  . Sedangkan menurut data acuan JCPDS 1997 (02-1078)

     puncak-puncak kristal GaN  dengan orientasi bidang kristal )0002( terdapat pada

    sudut .637,342   o=θ    Kondisi ini menunjukkan adanya pergeseran sudut θ 2  

    sebesar .163,0   o  

    Pergeseran sudut θ 2  menunjukkan adanya perubahan parameter kisi yang

    dapat menyebabkan terjadinya strain  pada film tipis GaN . Strain yang lebih

     besar ditandai dengan pergeseran sudut θ 2 yang lebih besar. Hasil analisis  XRD  

    menunjukkan bahwa variasi fraksi mol )( x  dapat mempengaruhi besarnya strain 

    dari film tipis itu sendiri.

    Kualitas kristal dari suatu film tipis dapat diketahui dari besarnya FWHM

    (Full Width at Half Maximum) dari puncak bidang difraksi. FWHM menyatakan

    tingkat strain  pada film, semakin sempit FWHM maka strain yang terbentuk

    semakin kecil (Suryanarayana, 1998). Puncak bidang orientasi )0002( untuk

    sample #a, #b, dan #c memiliki nilai FWHM masing-masing berurutan sebesar

    ooo

    5,0;5,0;55,0 seperti ditunjukkan pada Gambar 4.2

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    60/87

      44

    120

    140

    160

    180

    200

    220

    240

    260

    280

    300

    34.0 34.5 35.0 35.5

    2 theta

       I  n   t  e  n  s   i   t  a  s

     GaN #a

     Gambar 4.2 (a) FWHM puncak )0002(GaN   filmtipis GaN  pada daya plasma 40W.

    Gambar 4.2 (b) FWHM puncak bidang orientasikristal 1,0)0002(   = xdengan  pada film tipis

     N Ga Al  x x   −1  pada daya plasma 40W

    120

    140

    160

    180

    200

    220

    240

    260

    280

    300

    34.0 34.5 35.0 35.5

    2 theta

       I  n   t  e  n  s   i   t  a  s

    0.5º

     AlGaN #b

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    61/87

      45

    120

    140

    160

    180

    200

    220

    240

    260

    280300

    320

    34.00 34.40 34.80 35.20

    2 theta

       I  n   t  e  n  s   i   t  a  s

     

    Besarnya strain film tipis GaN   dari hasil percobaan dengan data acuan

    menggunakan hukum  Bragg sebesar o089,0 . Besarnya  strain  pada film tipis

     N Ga Al 9.01.0   sebesaro441,0 . Sedangkan besarnya strain  pada film tipis

     N Ga Al 8.02.0 menggunakan hukum  Bragg sebesar   .341,0  o   Hal ini menunjukkan

     bahwa pada daya plasma yang sama dan menggunakan fraksi molar yang berbeda

    maka akan diperoleh besar strain yang berbeda pula.

    Film tipis GaN  dengan daya plasma 40 W memiliki besar strain menurut

     perhitungan dengan menggunakan hukum Bragg sebesar o089,0 , karena film yang

    tumbuh mempunyai orientasi bidang kristal yang sama dengan orientasi bidang

    kristal acuan yakni menurut data JCPDS (02-1078). Hal ini berakibat pergeseran

    sudut θ 2  hasil percobaan mendekati nilai sudut θ 2  referensi.

    Gambar 4.2 (c) FWHM puncak bidang orientasikristal 2,0)0002(   = xdengan  pada film tipis  N Ga Al  x x   −1  

     pada daya plasma 40W

    AlGaN # c

    0 5o

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    62/87

      46

     Film tipis  N Ga Al  x x   −1  dengan fraksi molar )1,0(   = x  memiliki besar strain

    menurut perhitungan dengan menggunakan hukum  Bragg sebesar o441,0 , karena

    film yang tumbuh dipengaruhi adanya penambahan fraksi molar )( x Al  

    dibandingkan pada film tipis GaN  yang tanpa pengaruh penambahan fraksi molar

    )( x Al . Penambahan fraksi molar pada proses deposisi mengakibatkan film

    mempunyai orientasi bidang kristal yang sama dengan orientasi bidang kristal

    film tipis GaN , sehingga pergeseran sudut θ 2  tidak terlalu besar.

    Pada film tipis  N Ga Al  x x   −1  dengan fraksi molar )2,0(   = x  memiliki besar

    strain menurut perhitungan dengan menggunakan hukum  Bragg sebesar .341,0   o  

    Peningkatan fraksi molar )( x  menyebabkan meningkatnya energi kinetik atom-

    atom yang datang/ tersputter sehingga terjadi peningkatan mobilitas permukaan

    atom-atom yang terabsorpsi. Pada energi kinetik atom-atom tersputter yangf

    cukup tinggi, mobilitas permukaan berkurang sebagai akibat penetrasi atom-atom

    yang datang ke dalam substrat dan mengakibatkan ukuran butir kristal menjadi

    lebih kecil. Semakin kecil ukuran butir kristal yang terjadi dalam suatu film tipis,

    maka kualitas kristalnya menjadi semakin baik, yang berakibat strain  yang

    terbentuk dalam film tipis kecil.

    4.1.2  Analisis Struktur Kristal Film Tipis GaN  dan  N Ga Al  x x   −1  pada Daya

    Plasma 50 W

    Hasil karakterisasi  XRD  menunjukkan bahwa film tipis GaN   (daya 50

    watt) dan  N Ga Al  x x   −1 (daya 50 watt) yang ditumbuhkan dengan perubahan besar

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    63/87

      47

    fraksi molar Al )( x   pada daya plasma yang sama menghasilkan puncak-puncak

    dominan yang sama yakni pada bidang orientasi )0002( . Gambar 4.3

    menunjukkan spektrum  XRD  mode θ θ  2−  dari film tipis GaN  dan  N Ga Al  x x   −1  

    yang memiliki struktur kristal dengan arah bidang orientasi kristal

    ).0002(),0110( dan  

    Sampel #d memiliki struktur polikristal pada sudut o75,322   =θ    dan

    o83,34 yang mempunyai arah bidang orientasi )0110( dan )0002(  masing-masing

    memiliki struktur kristal wurtzite.

    Gambar 4.3 Spektrum Karakterisasi  XRD  film tipis :GaN   dan  N Ga Al  x x   −1   2,01,0   ==  xdan x  pada daya plasma 50W

    25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75

    2 theta

       I  n   t  e  n  s   i   t  a  s

       (  a  r   b   u

      n   i   t   )

    GaN #d

     AlGaN #e

     AlGaN #f 

       0   0   0   2

       (   1   0   1   1   )

       (   1   1   2   0   )

       (   1   0   1   0   )

    P= 50 W

  • 8/18/2019 Fisika==ANALISIS XRD FILM TIPIS AlxGa1-xN DI ATAS SILIKON (111)

    64/87

      48

    Sampel #e memiliki puncak-puncak kristal pada sudut

    oooo

    2,58;15,37;05,35;75,322 dan=θ   yang memiliki struktur kristal dengan arah

     bidang orientasi kristal )0211();1110();0002();0110( dan , semuanya memiliki

    struktur kristal wurtzite .

    Sampel #f memiliki puncak-puncak kristal pada sudut

    oo 02,3585,322 dan=θ   yang memiliki orientasi k


Top Related