Download - Fishing Boat
-
KAPAL IKAN (FISHING BOAT)
Dalam bidang perikanan, jenis kapal dipandang dari kegunaannya, dibedakan sbb :
1. Kapal penangkap ikan
2. Kapal pengolah ikan
3. Kapal yang tidak termasuk kedua di atas
Yaitu : - Kapal pengangkut hasil tangkapan
- Research and training vessel
Selanjutnya kita hanya bicara perihal kapal penangkap ikan saja.
Berdasarkan alat tangkapnya, dibedakan menjadi :
1. Kapal ikan yang memakai alat tombak
2. Kapal ikan yang memakai jaring (netting)
3. Kapal ikan yang memakai pancing
Kapal ikan memakai alat tombak
Yang termasuk jenis ini adalah kapal penangkap khusus untuk ikan paus. Kapal ini
dilengkapi dengan alat tombak.
Kapal yang memakai jaring (netting)
Yang termasuk jenis ini adalah :
1. SEINER (PURSE SEINE)
Kapal yang memakai jaring purse seine. Purse seine adalah bentuk jaring dapat
melingkar yang mempunyai tali kerut yang melalui bagian bawah melewati yang
melekat pada jaring bagian bawah yang dapat ditarik atau dikerutkan.
Umumnya jaring diletakkan atau dikurungkan dari kapal di sekeliling kelompok
ikan.
Bagian dasar jaring ditarik atau dikerutkan tali kerutnya dan ikan berkumpul di
dalam kantung kemudian jaring diangkat ke kapal.
Pemakaian purse seine yang lebih efisien yaitu dengan menempatkan peratan,
menggantikan peralatan tradisional dengan memakai jaring sintetis, mekanisasi,
alat deteksi ikan, dan memperbaiki perencanaan kapal.
Sistem penangkapan
a. Two Boats System
Dengan dua kapal. Merupakan sistem penangkapan dengan purse seine
tertua dan pertama dibangun di Pantai Timur Amerika (East Coast of
USA). Dalam sistem ini, dua perahu kecil (small seine boat) yang
panjangnya 32-36 ft (9.75-11 m) yang dibawa oleh kapal yang lebih besar.
Pada daerah-daerah yang banyak ikannya, perahu kecil diturunkan
dengan masing-masing membawa setengah panjang dari jaring purse
seine. Perahu tersebut bergerak bersamaan sehingga kumpulan ikan
dilokalisir dan mulai memasang jaring. Perahu dalam operasinya
meletakan jaring bergerak berlawanan melingkari kelompok ikan dan
kemudian bertemu lagi. Jaring dikerutksn menggunakan purse linier yang
-
ada di salah satu perahu atau di kedua perahu tersebut. Jaring kemudian
ditarik masing-masing ujungnya oleh crane atau power block sehingga
ikan berkumpul dan memutar untuk diangkat.
Kesimpulan pemakaian 2 perahu kecil (1 perahu besar)
1. Dapat memakai kapal yang besar yang memiliki kecepatan tinggi,
lengkap dengan peralatannya.
2. Perahu pukat yang kecil akan berlomba-lomba untuk mendapatkan
kumpulan ikan, sedangkan untuk satu kapal yang besar pada saat
membentangkan jaring akan mendapakan kesulitan untuk geraknya.
3. Dengan dua prahu pukat yang kecil (seine boat) memungkinkan
mengumpulkan cepat kumpulan ikan-ikan.
4. Jaring dapat diangkat dengan cepat, sebab diangkat dari kedua ujung
dengan bersamaan.
Kekurangan
1. Memakai crew yang banyak
2. Dalam cuaca yang jelek sangat berbahaya memakai perahu-perahu
kecil
3. Panjang dan kedalaman (ukuran) jaring terbatas karena ruangan
yang kecil pada small seine boat
4. Pada perahu kecil tidak ada geladak yang khusus untuk tempat kerja
5. Biasanya mempunyai beberapa jaring untuk cadangan, pada saat
operasi hanya satu yang dipakai.
b. One boat system
Terdiri dari banyak macam seperti western system, portugis system,
South Africa system, dll.
Western one boat system
Paling populer dan dipakai di beberapa tempat. Jaring dibawa oleh
kapal induk yang berungsi juga sebagai kapal pengangkut ikan hasil
tangkapan ke tempat pengolahan. Perahu kecil digunakan untuk
mengelilingi kelompok ikan dengan membawa ujung tali dari jaring.
Kemudian jaring ditarik oleh kapal induk.
Keuntungan :
1. Pengangkatan jaring dapat dipakai dengan sistem mekanis dengan
powered block atau alat angkat yang tinggi
2. Sedikit tenaga kerja
3. Menggunakan kapal besar, keamanan terjamin
4. Penangkapan ddan pengaturan jaring sangat efisien
Kekurangan :
1. Kapal besar yang terkadang tidak cocok untuk jenis ikan tertentu
2. Jaring diangkat hanya dari satu ujung dan secara teoritis tidak secepat
pengankatan dari kedua ujung. Kekurangan ini dapat dieliminasi
karena pengangkatan jaring memakai powered block.
-
Pertimbangan-pertimbangan untuk merancang kapal :
Hal terpenting dalam perancangan adalah jaring purse seine. Ini
berarti pemilihan tipe jaring dan cara pengangkatan, cara pengambilan
ikan, dan pembongkaran ikan. Di samping itu perlu dipertimbangkan
apakah kapal tersebut membawa kapal pembantu.
Dari pertimbangan di atas memungkinkan perencanaan secara umum.
Garis-garis besar berikut adalah disarankan dalam pemilihan perencanaan
:
1. Pemilihan metode dari pemakaian jaring
2. Rencana daerah
3. Pemilihan sebaik mungkin atau badan kapal dengan hal-hal di atas,
stabilitas yang cukup dan tahanan yang sekecil mungkin dan sarat yang
teratas
4. Lokasi dari penyimpanan ikan sedemikian rupa sehingga kapal tidak
akan trim ke depan pada saat muatan penuh
5. Pemilihan dari peralatan-peralatan :
a. Alat angkat jaring
b. Peralatan penyet dan tali penyeret
c. Penanganan ikan atau cara mengangkat dari jaring
6. Penyusunan / perencanaan bongkar ikan agar dapat dilakukan dengan
mudah dan cepat
7. Ruang-ruang akomodasi yang cukup memikat fisherman (anak buah
kapal)
Ukuran Kapal
Beberapa faktor yang mempengaruhi ukuran kapal :
1. Peraturan pemerintah
Di negara tersebut untuk melindungi populasi ikan apabila
penangkapannya melebihi batas ketentuan, harus diketahui pemerintah.
Karena dapat merugikan perkembangan dan pertumbuhan jenis-jenis
ikan tertentu.
2. Jarak penangkapan
Tergantung dari jenis ikan yang ditangkap. Adanya ruang tempat
penyimpanan ikan yang besar. Untuk daerah tertentu, jaraknya ada yang
10-20 mil laut dari pabrik pengolahan. Ukuran kapal ditentukan dari
lama penangkapan ikan.
3. Waktu menangkap
Lamanya penangkapan ikan mempengaruhi ukuran kapal. Untuk kapal
yang tiap hari melaut, ukuran lebih kecil dengan kapal yang sering
berada di laut. Di mana harus ada ruang-ruang pendingin di kapal yang
berarti menambah instalasi pendingin. Atau apakah kapal tersebut
dilengkapi dengan kapal pengangkut yang mengambil hasil tangkapan
dari kapal penangkap.
4. Working Platform
Geladak kerja dibagian belakang besarnya amat penting untuk tempat
kerja crew kapal. Apakah kapal tersebut dilengkapi dengan 2 perahu
-
kecil. Apakah dipakai sistem mekanis untuk melayani jaringan atau
dengan hanya tenaga fisik
5. Penyediaan kapal pengangkut
Apabila dipakai kapal pengangkut ikan untuk membawa hasil tangkapan
ke pabrik, sehingga ukuran kapal dapat dikurangi.
2. DRIFTER
Kapal ikan dengan alat tangkap yang disebut drift-net. Drift-net adalah
jaring yang berdiri dalam laut berderet panjang berpegangan pada pelampung
berupa potongan gabus sepanjang tepi atas jaring. Drift-net merupakan sistem
penangkap yang pasif. Artinya jaring tidak digerakkan, hanya didiamkan saja
dan ikan yang menerjang jaring akan terangkut.
Ada 2 tipe drift-net, yaitu untuk perairan dangkal dan perairan dalam.
Untuk perairan dangkal, jaring berada di bawah tali penggulung dan untuk
perairan dalam jaring berada di atas penggulung. Tiap deretan jaring terdiri dari
100-120 potongan jaring, masing-masing panjangnya 21-28 m. panjang
seharusnya adalah 2100-2650 m dengan lebar kurang lebih 13 m
Keuntungan drift-net :
1. Sangat efektif untuk jenis-jenis ikan yang mempunyai kecepatan renang
besar.
2. Tenaga mesin kapalnya dapat rendah, karena tidak perlu mengejar ikan,
dapat sampai 80 PK (umumnya kapal ikan 150-180 PK).
Kekurangannya :
1. Merupakan sistem penangkapan ikan yang pasif, tidak mungkin digunakan
untuk memburu ikan.
2. Peralatan penangkap ikan mahal.
Pemasangan jaring :
Pemasangan 100 deret jaring memakan waktu 1-1,15 jam untuk jaring di
perairan dangkal. Tali penarik dilepas lewat sebelah kanan, demikian juga
jaringnya.
Sedang untuk jaring periran dalam, tali penarik dilepas lewat bagian
depan kapal, dari gudang tali melalui geladak terus ke forecastle. Setelah
pemasangan jaring selesai, jaring dipegang atau dilewatkan melalui fair lead.
Pengangkatan Jaring:
Tali tarik diangkat, pengangkatan tersebut menyebabkan kapal bergerak
lambat. Untuk menghilangkan keolengan karena angin yang kencang, kapal
harus bergerak ke depan dengan lambat.
Bow Rudder :
Kapal pada waktu mengulur atau memasang jaring adalah sambil
berjalan mundur perlahan. Maka dibutuhkan bow-rudder untuk mengarahkan
-
pada saat bergerak mundur. Rudder tersebut dapat diatur kedudukannya dari
geladak dengan memakai tiller dibagian atas dari poros kemudi.
Ruang di bawah geladak:
Ruang ikan dibagi dalam sekat-sekat. Ukuran yang dipakai dalam
ruangan tersebut adalah barrel. Tinggi barrel diukur antara papan penutupnya.
Dutch barrel tingginya 2,4 ft (73 cm). Schoffish barrel tingginya 2,54 ft (77 cm).
Ruang jaring panjangnya paling sedikit 5 frame spacing atau kurang lebih
2,5 m. Gading-gadingnya ditutup atau dilapisi dengan kayu untuk menjaga agar
jaring tidak kontak langsung dengan badan kapal.
Lokasi dari ruang jaring ditentukan oleh lokasi bulkhead belakang ruang
ikan. Gudang tali di belakang, dengan kapasitas paling sedikit 9 m3 dan di
atasnya cukup kuat untuk menerima tali yang masuk lewat penarik. Lubang ke
gudang tali berebentuk bulat dengan diameter 60 cmdan tinggi ambang minimal
30 cm. Ruang ABK kapal lama terletak di depan ruang muat dan di belakang
ruang mesin. Ruang depan berisi 12 orang dan di belakang 3 atau 4 orang.Untuk
kapal sekarang, semua ABK diletakkan di belakang ruang mesin.
Bentuk badan kapal :
Kapal mempunyai sifat olah gerak yang baik pada saat mundur, kapal
tidak boleh terlalu trim ke belakang. Jika kapal hanya bergerak lambat karena
rudder depan.
Bila bergerak menarik jaring sarat depan saratnya kecil. Jika tidak,
bagian depan kapal akan membuat ombak dan jaring akan rusak.
- Dutch Drifter
Lpp = 25 - 30 m
Draught forward = 2 2,2 m
Draught after = 2,8 3 m
Sarat depan tidak begitu tinggi, agar tidak merusak jaring bila angin bertiup.
Tahun 1940, panjang kapal, LOA = 27 32 m dan lebarnya 6,5 m. Setelah
perang dunia ke 2, drifter Lpp = 32 m lebarnya 6,5 m. Untuk trawler drifter,
Lpp = 35 m lebarnya = 7,6 m.
Untuk kapal-kapal yang direncakan dengan tugas utama dengan drift-net,
lebarnya tidak boleh lebih dari 7 m. Tinggi drifter umumnya 3,15 m tetapi
terkadang 3,5 m .
Dari Rovrda (1957) :
= 0.52-0.54
= 0.73-0.8
= 0.65-0.74
= 0.83-0.86
Rise of floor : 1-1.2 m
Radius of bilge : 1,1 m
-
3. GILL-NET FISHING
Pada prinsipnya, tipe ini hampir sama dengan drift-net. Hanya saja, jaring ini
memakai pemberat pada tepi bawah jaring dan dipotong di dasar. Contohnya gill-
net yang dipakai di Great Lake (USA), panjang bervariasi antara 305 9150 m.
Panjang tersebut dibagi dalam box, di mana setiap box berisi 305 610 m jaring
dengan pelampung gabus dan pemberat timah hitam.
Lebar jaring antara 1,5 m 1,8 m. Sepanjang bagian atas jaring dipasang
pelampung alumunium atau plastik.
Pelampung ukuran panjangnya 102 mm dan diameter 51 mm dan
dipasang pada jarak 2,1 2,7 m. Berlawanan dengan pelampung dan dipasang
timah hitam dengan berat 170 gr, yang kira-kira cukup untuk menenggelamkan
jaring dan mengapung terhadap dasar. Timah hitam berbentuk silinder dengan
panjang 102 mm dan berlubang di tengah.
4. LONG LINE
Kapal ini mempunyai ruang penyimpanan ikan dan tangki minyak yang besar. Di
sekitar tahun 1941, ukuran terbesar kapal ini hanya 150 GT dengan jarak
pelayaran 5000 mil. Namun, sekarang ukurannya mencapai 1900 GT dengan
radius pelayaran 23000 mil.
Ruang Muat :
Ruang muat dibagi dalam 3-5 compartment di dalam kapal dengan ruang
pendingin yang kecil, seperti combination craft, ruang muat dibagi-bagi dalam 6-
12 small compartment untuk gudang es dan compartment yang besar untuk
gudang ikan dengan storage factor 0.55 ton/m3. Untuk kapal flush deck, ruang
muat kadang-kadang diletakan di belakang ruang mesin.
Kapal untuk operasi sendirian :
Ukuran yang terbaik adalah 250-350 GT. Kapal dengan ukuran di bawah
300 GT adalah tipe flush deck (tanpa bangunan atas), sedang untuk yang >350 Gt
sering mempunyai bangunan atas kimbul (poop) yang panjang. Memiliki kamar
beku (freezer) terletak di bagian depan dari deck atau poop, tetapi kapasitas
pendinginnya dari flush deck dibawa 4 ton per hari karena keterbatasan
ruangan.
Kapal induk
Kapal dengan ukuran 1000 GT membawa satu atau lebih kapal penangkap yang diletakkan
pada setiap sisi geladak. Kapal ini memiliki 2 derrick boom dan 4 unit winch
dengan kapasitas 3-5 ton, gunanyauntuk mengangkut catcher (kapal
penangkap).
-
Semua kapal induk memiliki poop yang panjang dan mesin terletak di
belakang dengan ruang pembeku terletak di bagian depan kapal. Crew
accommodation terletak di bagian belakang poop dan deck house. Catcher
tersebut harus layak laut, stabilitas harus baik terutama pada saat beroperasi,
periode oleng harus panjang, kecepatan kapal lebih dari 8 knots pada kondisi
penuh dan memungkinkan membawa 200-250 set of line.
Metacenter
Tinggi metacenter:
KB : 0.55 0.56 T
BM Light condition : (0.085-0.09)B2/T
BM full condition : (0.09-0.095)B2/T
GM : 0.4 0.5 m (untuk kapal 250-350 GT)
LCB : 0 8% Lpp di belakang midship
KB/D : 0.87 0.89
Fish room capacity
Fish hold
Tangki minyak
Tangki air tawar
Total volum ketiganya = 0.5 CN 50 [m3]
Hubungan antara CN dengan fish hold of long liner
CN < 3500 m3 (1200 GT)
Fish room = 0.375 CN 100 m3
CN>3500
Fish room = 0.13 CN + 880 m3
Kapasitas tangki :
Air : (0.055 0.085) GT [m3]
Minyak : (0.35 0.45) GT [m3]
5. POLE AND LINE BOAT
Kapal penangkap ikan dengan kail. Kapal jenis ini dibedakan dalam konstuksi,
peralatan, dan instalasi tergantung spesies yang ditangkap. Ada 3 tipe, yakni :
skipjack, rackeral, squid.
Skipjack
Terdapat beberapa orang masing-masing dengan satu pancing tanpa umpan.
-
Rackeral
Tipe sama dengan skipjack, kecuali bahwa pelayarannya pendek dan crew yang
lebih banyak. Kailnya menggunakan umpan , biasanya penangkapan dilaksanakan
pada malam hari dan memakai lampu karena ikan biasanya tertarik pada sinar dan
akan menggigit mata kail. Alat penangkap terdiri dari galah, tali, dan mata kail.
Galah panjangnya 1-2 m, tali terbuat dari benang sintetis yang panjangnya sama
dengan panjang galah dengan satu mata kail. Karena bekerja pada malam hari,
perlu adanya penerangan. Biasanya memakai 20 kW untuk kapal sedang, dan 10
kW untuk kapal kecil.
Squid
Beroperasi di daerah pantai dengan ukuran 6-20 GT dengan motor 10 30 PK.
Operasinya menggunakan senar pengikat, 3 buah lampu pada tiap sisi kapal. Crew
biasanya 15 orang. Daerah operasi 2-4 mil dari pantai dengan kedalaman 25 135
m dengan waktu 1-3 jam.
Alat pancing ada 3 macam :
1. Squid dekat permukaan
2. Squid sedang
3. Squid perairan dalam