Transcript
Page 1: Fishbone Cakupan Kb Baru Iud Jan-Des 2012

Gambar 2.1 Fishbone Cakupan Peserta KB Aktif dengan IUD di Wilayah PUSKESMAS Kecamatan Johar Baru Periode Januari-Desember 2012

59

Kurangnya kerjasama antar petugas pelaksanaan program KB

Method Material Money

Planning

Perencanaan dan anggaran Puskesmas yang dihasilkan tidak ssuai dengan target dan sasaran

Actuating

Tidak adanya data yang valid mengenai jumlah PUS dan peserta KB baru

Terjadi tumpang tindih dalam menjalankan tugas antar staf

Kurangnya koordinasi antara petugas program KB

Man

ControllingOrganizing

Environment

Kurangnya pengetahuan petugas program KB mengenai pemasangan IUD yang benar

Kurangnya pengetahuan petugas program KB tentang cara pencatatan data yang baik

Tidak adanya buku panduan baku pencatatan data KB untuk dipelajari petugas program KB

Metode pencatatan hanya mengacu dari contoh pencatatan yang sebelumnya sudah pernah ada

Banyak masyarakat yang tidak mengetahui keuntungan penggunaan program KB IUD

Banyaknya promosi program KB dilaksanakan dengan dana dari luar anggaran Puskesmas

Kurangnya jumlah tenaga ahli sebagai pelayan program KB IUD

Kurangnya komunikasi antara petugas program KB

Kurangnya pelatihan petugas perencanaan mengenai perencanaan program yang disesuaikan antara target dan sasaran

Monitoring pelaksanaan program KB IUD yang tidak tepat

Banyak PUS yang menolak kontrasepsi IUD

Evaluasi hasil program KB ditangani banyak pihak

Minimnya informasi dan penjelasan pelaksanaan program KB pada para petugas di lapangan

Kegiatan program KB dianggap tidak membutuhkan dana yang besar

Petugas perencanaan hanya mengacu pada perencanaan program yang telah ada

Cakupan peserta KB Aktif dengan IUD di wilayah Puskesmas Kecamatan Johar Baru bulan Januari s/d Desember 2012 adalah sebesar 48,88%, berada di bawah target yakni 90%

Kurangnya media promosi program KB IUD yang berada di Puskesmas

Adanya tumpang tindih dalam evaluasi hasil program KB

Metode pengwasan yang masih belum jelas

Kurangnya pemahaman tentang metode

pencatatan data yang baik

Minat masyarakat yang rendah terhadap

pemilihan alat kontrasepsi IUD

Anggaran dana yang terbatas dari

pemerintah untuk program KB

Kurangnya pelatihan petugas program KB

mengenai pemasangan IUD dengan benar

Koordinasi dalam proses pengawasan masih belum baik

Kurangnya komunikasi

antar petugas pelaksana

program KB

Perencanaan program dan anggaran Puskesmas hanya

dilakukan sekali setahun

Kurang maksimalnya pembagian tugas antar staf

Pembagian tugas staf yang masih

belum jelas

Kurangnya penyediaan fasilitas

dalam penyampaian

informasi

Anggaran dana yang ada terbatas

Permintaan masyarakat yang rendah terhadap pemilihan alat kontrasepsi IUD.

Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap keuntungan kontrasepsi IUD

Beredarnya mitos di masyarakat mengenai bahayanya alat kontrasepsi yang langsung dimasukkan ke dalam vagina

Pelaksanaan program KB tidak terarah sesuai target dan sasaran

Petugas perencanaan menganggap program yang sebelumnya telah dilaksanakan dengan baik

Kurangnya promosi program KB kepada PUS

Pelaksana program yang terlibat menangani lebih dari satu program

Anggaran dana untuk promosi program KB tidak mencukupi


Top Related