Transcript

PERAN INTERNAL AUDIT DALAM PENCEGAHAN KECURANGAN (FRAUD)Disusun oleh : Hairul Amri Dalam Rangka Presentasi Akhir Training Asisten Manager CCD & System 15 Juni 2009 ~ 15 Juni 2010

Internal AuditAudit internal adalah suatu aktivitas independen dalam menetapkan tujuan dan merancang aktivitas konsultasi (consulting activity) yang bernilai tambah (value added) dan meningkatkan operasi perusahaanDengan demikian membantu organisasi dalam mencapai tujuan dengan cara pendekatan yang terarah dan sistematis untuk menilai dan mengevaluasi keefektifan manajemen resiko (risk management) melalui pengendalian (control) dan proses tata kelola yang baik (governance processes)

Paradigma Internal AuditUA N RI A Pr n ea Pn ea n edk t a Sa ik p P RD M L M AAI A A A G Wc d g a ho t Dt kif( e d t ki e t m e s e n e mah a la ) s Sp ri Plis e et o i P RD M BR AAI A AU G Knua & a lis o s lt n Kt a P f n ( e c g h aa h r e t m e a m la ) e if n s Sb g i m a is is/c so e e a a it b n r ut m r

Kt a n k p t h n Sm p lic /k baa e t / ea a aa u e u o y e ij k n a Hna o yy n r lea a y p lic a g e v n Kle a a / em n h Fk s ou Pne s ia y n k nt ut e y lea n a g o sr kif p nim n a ey p gn a Km ik s d n a o u ai e g n n tras eb t a Rg le eu r mam a j e ne n F a c l /c m ne in nia o p c lia F a c l,c m ne in nia o p c , lia Ad u it ad u it o eaio aa d. p r s n l u it Br e b n lu s( a a b r air ek m g a d p t ek r a Jn n kr e j g air a Sm ( a y a do) e p h na u it r it db g n f n s la ) i a ia / u gi in

Aspek Penting IAAuditor yang berkualifikasi dan upgrade pengetahuan & keterampilannya setiap tahun dengan berbagai pelatihan yang mendukung. Pembaharuan Peraturan (peraturan perusahaan, code of conduct, kode etik) secara periodik. Struktur Organisasi IA yang independen. Mekanisme pelaporan yang apik, efisien dan efektif, misalnya dengan menggunakan teknologi informasi yang dapat diakses oleh bagianbagian yang terkait

Adanya perencanaan pengawasan secara spesifik dan pelaporan per periode ke Dewan Direksi.Performance Appraisal yang relevan.Antara lain, tidak membobotkan aspek penilaian kinerja pengawass hanya pada aspek besar kecilnya nilai kerugian, tapi harus juga pada aspek berapa banyak aspek pencegahan yang dapat dideteksi, seberapa cepat masalah diselesaikan, dan service level pengawasan operasionalnya.

PENGERTIAN KECURANGAN (FRAUD)Penipuan kriminal yang dilakukan untuk memberi manfaat keuangan kepada si penipu. Kriminal disini berarti setiap tindakan kesalahan serius yang dilakukan dengan maksud jahat. Dan dari tindakan jahat tersebut ia memperoleh manfaat dan merugikan korbannya secara financial.

Biasanya kecurangan mencakup tiga langkah1. Tindakan (the act...) 2. Penyembunyian (theconcealment) 3. Konversi (the conversion) Misalnya pencurian atas persediaan adalah tindakan, kemudian pelaku akan menyembunyikan kecurangan tersebut misalnya dengan membuat bukti transaksi pengeluaran fiktif. Selanjutnya setelah perbuatan pencurian dan penyembunyian dilakukan, pelaku akan melakukan konversi dengan cara memakai sendiri atau menjual persediaan tsb.

Ada dua Type Kecurangan1. Kecurangan EksternalKecurangan yang dilakukan oleh pihak luar terhadap suatu perusahaan/entitas, seperti kecurangan yang dilakukan pelanggan terhadap usaha, wajib pajak terhadap pemerintah

2. Kecurangan InternalTindakan tidak legal dari karyawan, manager dan eksekutif terhadap perusahaan tempai ia bekerja

Contoh-contoh FraudBisnis dalam bisnis Keputusan yang menguntungkan pihak lain / merugikan perusahaan Pencurian uang / data perusahaan Memperoleh komisi / kick back Dll

Kategori KecuranganMenurut ACFE (Association of Certified Fraud Examinations), asosiasi di USA yang mendarmabaktikan kegiatannya dalam pencegahan dan pemberantasan kecurangan, kecurangan dikategorikan dalam tiga kelompok sebagai berikut:

1. Kecurangan Laporan Keuangan (Financial Statement Fraud) kecurangan yang dilakukan oleh manajemen dalam bentuk salah saji material Laporan Keuangan yang merugikan investor dan kreditor. Kecurangan ini dapat bersifat financial & non financial.

2. Penyalahgunaan aset (Asset Misappropriation)

dapat digolongkan ke dalam Kecurangan Kas & Kecuranganatas Persediaan dan Aset Lainnya, serta pengeluaranpengeluaran biaya secara curang (fraudulent disbursement).

3. Korupsi (Corruption)

Korupsi disini adalah korupsi menurut ACFE, Bukan menurut UUPemberantasan TPK di Indonesia. Menurut ACFE, korupsi terbagi ke dalam pertentangan kepentingan (conflict of interest), suap (bribery), pemberian illegal (illegal gratuity), dan pemerasan (economic extortion)

Sebab-sebab terjadinya Kecurangan Pengendalian intern tidak ada atau lemah atau dilakukan dengan longgar dan tidak efektif. Pegawai dipekerjakan tanpa memikirkan kejujuran dan integritas mereka. Pegawai diatur, dieksploitasi dengan tidak baik, disalahgunakan atau ditempatkan dengan tekanan yang besar untuk mencapai sasaran dan tujuan keuangan yang mengarah tindakan kecurangan. Model manajemen sendiri melakukan kecurangan, tidak efsien dan atau tidak efektif serta tidak taat terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.. Pegawai yang dipercaya memiliki masalah pribadi yang tidak dapat dipecahkan , ex : masalah keuangan, kesehatan keluarga, & gaya hidup. Industri dimana perusahaan menjadi bagiannya, memiliki sejarah atau tradisi kecurangan

Pencegahan Kecurangan1. Membangun SPI yang baik

a. Lingkungan pengendalian ( control environment ) Merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian intern, menyediakan disiplin dan struktur. Mencakup :Integritas dan nilai etika Komitmen terhadap kompetensi Partisipasi dewan komisaris atau komite audit Filosofi dan gaya operasi manajemen Struktur organisasi Penaksiran risiko ( risk assessment ) Pemberian wewenang dan tanggungjawab Kebijakan SDM

Pencegahan Kecurangan1. Membangun SPI yang baik b. Penaksiran risiko ( risk assessment ) Identifikasi & analisis terhadap risiko yang relevan untuk mencapai tuuannya, membentuk suatu dasar untuk menenetukan bagaimana risiko harus dikelola. Risiko dapat timbul atau berubah karena keadaan berikut : Perubahan dalam lingkungan operasi Personel baru Sistem informasi yang baru atau diperbaiki Teknologi baru Produk atau aktivitas baru Operasi luar negeri Standar akuntansi baru

Pencegahan Kecurangan1. Membangun SPI yang baik

c. Standar Pengedalian ( control activities )Kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan. Kebijakan dan prosedur yang dimaksud berkaitan degan: a. Evaluasi kinerja b. Pengolahan informasi c. Pengendalian fisik d. Pemisahan tugas

Pencegahan Kecurangan1. Membangun SPI yang baik d. Informasi dan komunikasi (information and communication)Sistem informasi mencakup sistem akuntansi, terdiri atas metode dan catatan yang dibangun untuk mencatat, mengolah, meringkas, dan melaporkan transaksi entitas dan untuk memelihara akuntabiltas bagi aktiva, utang dan ekuitas. Komunikasi mencakup penyediaan suatu pemahaman tentang peran dan tanggung jawab individual berkaitan dengan pengendalian intern terhadap pelaporan keuangan.

e. Pemantauan ( monitoring )Proses menentukan mutu kinerja pengendalian intern sepanjang waktu. Pemantauan mencakup penentuan disain dan operasi pengendalian yang tepat waktu dan pengambilan tindakan koreksi.

Pencegahan Kecurangan2. Mengefektifkan Aktivitas Pengendaliana. Review Kinerja Realisasi vs Anggaran / Kinerja sebelumnya b. Pengolahan InformasiPengendalian atas operasi pusat data, pemerosesan dan pemeliharaan perangkat lunak sistem, keamanan akses, pengembangan dan pemeliharaan sistem aplikasi. Pengendalian ini membantu menetapkan bahwa transaksi adalah sah, diotorisasi semestinya, dan diolah secara lengkap dan akurat.

c. Pengendalian fisikkeamanan fisik aktiva, perlindungan akses terhadap aktiva dan catatan; otorisasi akses ke program komputer dan data files; dan Stock opname.

d. Pemisahan tugas

Pencegahan Kecurangan3. Meningkatkan kultur organisasiDengan mengimplementasikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG)

a. Keadilan (Fairness)Melidungi kepentingan pemegang saham minoritas dan steakholders lainnnya dari rekayasa transaksi yang bertentangan dengan peraturan peraturan yang berlaku

b. TransparansiKeterbukaan ( disclosure ) bagi steakholder untuk melihat & memahami proses suatu pengambilan keputusan / pengelolaan suatu perusahaan. Dalam hal ini terkait pula kewajiban perusahaan untuk mengungkapkan informasi material kepada pemegang saham /publik dan pemerintah secara benar, akurat, teratur dan tepat waktu.

c. Akuntabilitas (accountability)Menciptakan sistem pengawasan yang efektif didasarkan atas distribusi dan keseimbangan kekuasaan antar anggota direksi, komisaris, pemegang saham dan pengawas.

Pencegahan Kecurangan3. Meningkatkan kultur organisasiDengan mengimplementasikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG)

d. Tanggungjawab (responsibility)Perusahaan memiliki tanggung jawab untuk mematuhi hukum dan ketentuan/peraturan yang berlaku termasuk tanggap terhadap lingkungan di mana perusahaan berada

e. MoralitasManajemen dan seluruh individu dalam perusahaan wajib menjunjung tinggi moralitas, di dalam prinsip ini terkandung unsur-unsur kejujuran, kepekaan sosial dan tanggug jawab

f. Kehandalan (Reliability)Pihak manajemen/pengelola perusahaan dituntut untuk memiliki kompetensi dan profesionalisme dalam pengelolaan perusahaan

g. KomitmenPihak manajemen/pengelola perusahaan dituntut untuk memiliki komitmen penuh untuk selalu meningkatkan nilai perusahaan , dan mengoptimalkan nilai pemegang sahamnnya ( duty of loyalty ) serta menurunkan risiko perusahaan.

Pencegahan Kecurangan

4. Mengefektifkan fungsi Internal AuditAuditor Internal tidak dapat menjamin bahwa kecurangan tidak akan terjadi, namun ia harus menggunakan kemahiran jabatannya dengan saksama sehingga diharapkan mampu mendeteksi terjadinya kecurangan dan dapat memberikan saransaran yang bermafaat kepada manajemen untuk mencegah terjadinya kecurangan.

Bagaimana agar fungsi IA bisa efektif1. Departemen IA harus mempunyai kedudukan yang independen, dalam arti tidak terlibat operasional & pelaporan langsung ke Top Manajemen 2. Departemen IA harus mempunyai uraian tugas yang jelas & tertulis 3. Mempunyai Internal Audit Manual, yang berguna untuk Agar tidak terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan tugas Sebagai standar yang berguna untuk mengukur dan meningkatkan performance 4. Dukungan yang kuat dari Top Manajemen, berupa : Penempatan Dept IA pada posisi yang independen Pasilitas staf Audit yang cukup menarik Penyediaan waktu yang cukup dari Top Manajemen untuk membaca, mendengarkan dan mempelajari laporan Internal Audit dan respon yang cepat dan tegas terhadap saran-saran perbaikan yang diajukan oleh Internal Auditor

Bagaimana agar fungsi IA bisa efektif5. Dept IA harus memiliki SDM yang profesional, capable, bisa bersikap objekctive dan mempunyai integritas serta loyalitas yang tinggi 6. Menciptakan struktur remunerasi yang wajar dan pantas7. Mengadakan rotasi dan kewajiban bagi pegawai untuk mengambil hak cuti 8. Memberikan sanksi yang tegas kepada yang melakukan kecurangan dan berikan penghargaan kepada mereka yang berprestasi 9. Membuat program bantuan kepada pegawai yang mendapatkan kesulitan baik dalam hal keuangan maupun non keuangan

Bagaimana agar fungsi IA bisa efektif10. Menetapkan kebijakan perusahaan terhadap pemberian-pemberian dari luar harus diinformasikan dan dijelaskan pada orang-orang yang dianggap perlu agar jelas mana yang hadiah dan mana yang berupa sogokan dan mana yang resmi 11. Menyediakan sumber-sumber tertentu dalam rangka mendeteksi kecurangan karena kecurangan sulit ditemukan dalam pemeriksaan yang biasa-biasa saja 12. Menyediakan saluran saluran untuk melaporkan telah terjadinya kecurangan hendaknya diketahui oleh staf agar dapat diproses pada jalur yang benar

RISK BASED INTERNAL AUDIT

Risk Based AuditRISIKO

Risk Based Audit

Sist. Operasi

Goals of businesses

AKTIVITAS OPERASIONAL

Sist. Pengendalian Control-based Auditto evaluate

IA

Risk Based AuditResiko :Segala sesuatu yang dapat menghalangi tercapainya tujuan. Resiko diukur atas dampak dan kemungkinan terjadinya.

Kontrol : Setiap tindakan yang diambil manajemen untuk meningkatkan kemungkinan tercapainya tujuan dan sasaran yang ditetapkan (IIA). RBIA : Proses Internal Audit yang memberikan pendapat kepada Manajemen apakah resiko telah dikelola ke tingkatan yang dapat diterima (Griffiths D, 2006). Fokus RBIA ialah resiko yang mempunyai dampak significant.

Tahapan Risk BasedIdentifikasi dan assessement resiko (resiko utama) bersama Manajemen Pemeriksaan efektifitas kontrol melalui audit work Menentukan Risk Exposure melalui kesimpulan audit

Mengukur ResikoPengukuran resiko menggunakan skala berikut (Griffiths D, IIA-UK, 2006) :Skala 1 2 3 4 5 Dampak/ Consequence Menyebabkan kesulitan kecil, tidak mempengaruhi pencapaian tujuan Menyebabkan kesulitan, tapi tidak mempengaruhi pencapaian tujuan utama Menghalangi organisasi mencapai beberapa tujuannya utk waktu terbatas Menghalangi organisasi mencapai tujuan pentingnya untuk waktu yg lama Kemungkinan/ Likelihood Sangat jarang Jarang Kadang-kadang Sering

Menghentikan seluruh operasi atau bagian Hampir pasti pentingnya utk waktu yg sangat lama

Prioritas ResikoK e m u n g k i n a nHampir pasti (5)5 Masalah minor 10 Masalah mayor 15 Tdk diterima 20 Tdk diterima 25 Tdk diterima

Sering (4)

4Diterima

8Masalah minor

12Masalah mayor

16Tdk diterima

20Tdk diterima

Kadang2 (3)Jarang (2)

3Diterima 2 Diterima

6Masalah minor 4 Diterima 2 Diterima

9Masalah utama 6 Masalah minor 3 Diterima

12Masalah mayor 8 Masalah minor 4 Masalah minor

15Tdk diterima 10 Masalah mayor 5 Masalah mayor

Sangat jarang (1)

1 Diterima

Tdk Significant (1)

Kecil (2)

Sedang (3)

Besar (4)

Parah (5)

Dampak / Consequence

Frekuensi AuditK e m u n g k i n a nHampir pasti (5)Sering (4)

51 x 2 tahun 4 Tdk diperiksa

101x setahun 8 1x2 tahun 6 1x2 tahun 4 Tdk diperiksa 2

152x setahun 12 1x setahun 9 1x setahun 6 1x2 tahun 3

202x setahun 16 2x setahun 12 1x setahun 8 1x2 tahun 4

252x setahun 20 2x setahun 15 2x setahun 10 1x setahun 5

Kadang 2 (3) Jarang (2) Sangat jarang (1)

3 Tdk diperiksa 2 Tdk diperiksa 1

Tdk diperiksaTdk Significant (1)

Tdk diperiksaKecil (2)

Tdk diperiksaSedang (3)

1x2 tahunBesar (4)

1x setahunParah (5)

Dampak / Consequence

Manfaat Risk Based AuditRisk Based Audit diharapkan dapat memberikan manfaat berikut : Efisiensi menekan biaya mengurangi tes substantif. audit dengan

Efektifitas mengindentifikasi dan fokus pada area-area yang beresiko. Kualitas menekan kesalahan audit

PROGRAM AUDIT PT. BKB

1.Penilaian Risiko (Risk Asessment)2.Survey Pendahuluan (Preliminary Survey) 3.Menyusun Rencana Audit Rinci 4.Field Work 5.Evaluasi Hasil Audit & Audit Finding 6.Reporting

PROGRAM AUDIT PT. BKB 1. Penilaian Risiko (Risk Asessment)

Identifikasi Risiko Metode Identifikasi Risiko: Questioner analisis risiko (risk analysis questionnaire). Metode laporan Keuangan (financial statement method). Metode Diagram alir (flow-chart). Inspeksi langsung pada objek. Interaksi terencana dengan bagian-bagian perusahaan. Catatan statistik dari kerugian masa lalu. Analisis lingkungan.

Identifikasi Risiko 1. Penerimaan TBS di Timbangan Dibolehkannya pencatatan hasil timbangan secara manual Sytem timbangan tidak di protek atau tanpa password Adanya kolusi petugas timbangan dengan sopir truck Hasil print out dan pengarsipan SPB tidak tertib

Inherent Risk Tinggi

Bentuk Pengendalian 1. Upgrade software danintegrasikan ke system, adanya system proteksi / password 2. Melakukan rotasi petugas timbangan 3. Tersedianya sistem folder / box file untuk penyimpanan SPB 4. Service rutin dan tarra timbangan 5. Koordinasi Managemen PKS dengan IT dept.

Kecukupan Pengendalian Memadai

Residu al Risk Menen gah

Memadai Memadai Memadai

Tidak Memadai

Identifikasi Risiko 2. Pelaksanaan Grading Buah Petugas tidak memahami kriteria grading buah Adanya kolusi antara petugas grading dengan sopir truk Sampah, pasir, batu bercampur dengan TBS 3. Proses pengiriman CPO Tumpahnya CPO saat pengisian ke tangki truck Tidak dilakukan pengambilan sampel CPO Tangki truck bocor pada saat melakukan pengisian Kesempatan petugas dispatch mengisi CPO ketempat lain Kesalahan pengambilan sampel CPO oleh petugas

Inherent Risk Tinggi

Bentuk Pengendalian 1. Sosialisasi kriteria grading kepada petugas grading 2. Pengawasan pelaksanaan grading 3. Melakukan rotasi terhadap petugas grading

Kecukupan Pengendalian Memadai

Residu al Risk Menen gah

Tidak memadai Memadai Tidak memadai Memadai Menen gah

Tinggi

1.Pengawasan oleh asisten 2.Pemeriksaan DO & truck tanki oleh petugas satpam

INDIKATOR RESIKODapat menyebabkan kerugian perusahaan setelah jangka waktu yang lama; Temuan audit mengarah pada solusi untuk perbaikan kualitas dan efisiensi operasi. Resiko yang mungkin muncul cukup diselesaikan dengan keputusan rutin manajemen Unit Berpotensi dapat menyebabkan kerugian dalam jangka waktu dekat dan menengah; biaya dapat dilokalisir didalam bisnis unit atau aktivitas yang sedang diaudit; kehilangan reputasi dan/ atau isu lingkungan; menghasilkan dampak yang kurang menguntungkan. Dapat menimbulkan kerugian / ancaman yang sangat berarti terhadap perusahaan; Kerugian finansial yang cukup berarti; pelanggaran serius terhadap strategi, kebijakan atau value perusahaan; kehilangan reputasi dan/atau isu lingkungan yang serius; menghasilkan dampak yang tidak menguntungkan; memerlukan perhatian yang segera dari pihak manajemen dengan diikuti follow up yang serius.

Rendah

Menengah

Tinggi

Control Rating Memadai Perlu Perbaikan Perlu Perbaikan Signifikan Tidak Memadai

Description Tidak ada temuan yang signifikan. Sistem pengendalian sudah tepat untuk mengendalikan risiko pada perusahaan. Secara keseluruhan sistem pengendalian sudah tepat, namun masih ada temuan signifikan dalam aktifitas pengendalian. Sistem pengendalian masih lemah, untuk menghindari kerugian material pada perusahaan, diperlukan perbaikan yang signifikan terhadap sistem pengendalian. Sistem pengendalian sangat lemah, diperlukan perbaikan segera terhadap sistem pengendalian

Priority

Description

Inherent Risiko sebelum sistem pengendalian diterapkan. Risiko yang Risk melekat (Risiko Bawaan) Residual Risiko setelah kontrol diterapkan. Sisa resiko setelah Risk pengendalian diterapkan

PROGRAM AUDIT PT. BKB 2. Survey Pendahuluan Untuk mengetahui masalah-masalah pada audit sebelumnya Sebagai dasar penyusunan Rencana Audit Rinci Review hasil audit yang lalu Review prosedur, Standard, IK/SOP Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan Laporan kinerja

PROGRAM AUDIT PT. BKB 3. Menyusun Rencana Audit Rinci

Apa yang dilakukan (What) Kapan akan dilakukan (When)

Siapa yang melakukan (Who)Bagaimana melakukannya (How) Berapa lama waktu yang dibutuhkan (Time)

PROGRAM AUDIT PT. BKB 4. Field Work Proses pengumpulan bukti (Evidence) secara sistematis dan obyektif untuk memperoleh keyakinan terhadap entitas yang diaudit

Mempertimbangkan konsep 3E :

Economic (Ekonomi) Efficiency (Efisiensi)

Effectiveness (Efektivitas)

1. Economic Perbandingan Input vs Input Value (Satuan Moneter) Mengoptimalkan input resources untuk menghindari pemborosan dan tidak produktif

2. Efficiency Pencapaian Output max dangan input tertentu

Perbandingan Input/Output dengan std kinerja / target

3. Effectiveness Tingkat

pencapaian dengan target yang ditetapkan

Perbandingan outcome dangan output

PROGRAM AUDIT PT. BKB 5. Evaluasi Hasil Audit & Audit finding

Mereview kecukupan bukti audit Merumuskan audit finding Mendiskusikan dengan auditee tentang Finding, penyebab dan Action plan yang akan dilakukan Merumuskan kesimpulan dan rekomendasi audit

PROGRAM AUDIT PT. BKB 6. Reporting

Mempresentasikan temuan audit dengan jelas dan sederhana

Mendukung kesimpulan dengan bukti Memberikan arah pada Pengambil keputusan Manajemen melalui rekomendasi perbaikan

PERLAKUAN HASIL AUDIT

CALENDAR EVENT CCD & SYSTEM Semester II 2010Juni 2010 07 ~ 25 Risk Asessment Perbaikan Final Surveillance ISO 9001 & 14001 Audit Mutu / Lingkungan 05 ~ 09 Juli 2010 Field Work, Evaluasi dan Audit Finding Kebun Inti Agustus 2010 02 ~ 06 Pelaporan Audit Teknik Rapat Tinjauan Manajemen Notulen & Tindak Lanjut RTM September 2010 20 ~ 30 Audit Mutu / lingkungan

11

12 ~ 16 Pelaporan Audit Kebun Inti Survey Pendahuluan & 19 ~ 23 Rencana Audit Rinci Teknik 26 ~ 30 Field Work, Evaluasi dan Audit Finding Teknik

9

14 ~ 18

10 ~ 13

Survey Pendahuluan & 28 ~ 2 Juli Rencana Audit Rinci Kebun Inti

Survey Pendahuluan & 16 ~ 20 Rencana Audit Rinci Purchasing Field Work, Evaluasi & 23 ~ 27 Audit Finding Purchasing 30 ~ 03 Pelaporan Audit Sept Purchasing

Oktober 2010 04 ~ 08 Survey Pendahuluan & Rencana Audit Rinci 01 ~ 05 Kebun P 2 & FFD Field Work, Evaluasi dan Audit Finding Kebun P2 08 ~ 12 & FFD Pelaporan Audit Kebun 15 ~ 26 P2 & FFD

Nopember 2010 Survey Pendahuluan & Rencana Audit Rinci P 1 & PKS Field Work, Evaluasi dan Audit Finding P1 & PKS Pelaporan Audit P1 & PKS

Desember 2010 Field Work, Evaluasi 06 ~ 10 dan Audit Finding Finance & HRD 13 ~ 24 Pelaporan Audit Finance & HRD

11 ~ 15 18 ~ 29

Survey Pendahuluan & 29 ~ 03 Rencana Audit Rinci Des Finance & HRD

KESIMPULAN

Perusahaan dalam operasionalnya tidak terlepas dari berbagai risiko yang dikenal dengan risiko bisnis, termasuk risiko terjadinya kecurangan (Fraud). Menurut ACFE, kecurangan ada 3 kategori : Kecurangan laporan keuangan Penyalahgunaan aset Korupsi

KESIMPULAN

Pelaksanaan Internal Audit yang konsisten dan efektif merupakan salah satu alat untuk mencegah / mengurangi terjadinya kecurangan (fraud) Dukungan yang kuat dari Top Manajemen merupakan salah satu cara agar pelaksanaan Internal Audit dapat berjalan dengan Efektif.


Top Related