Download - Filariasis Kab Bdg 10-01-2010(Dr. Dedi)
Seksi Pemberantasan Penyakit
Bidang Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 20091
PETA DISTRIBUSI GLOBAL FILARIASIS
Dunia
Endemis di 5 wilayah
Afrika, Asia Tenggara, Mediterania Timur, Pasifik Barat dan Amerika
1,1 milyar Populasi beresiko dan harus MDA
120 juta Sudah Terinfeksi filariasis
118 juta kasus
1 juta Cryptic Infection74 juta Asymptomatic27 Hydrocele16 juta Lymphoedema
2
Di Indonesia sampai Mei 2007 tercatat 11.189 kasus kronis filariasis tersebar di 378 kab/kota.
3
4
Kab. Karawang
Kota Bandung
Kab. Ciamis
Kab. Tasikmalaya
Kab. Cirebon Kab.Bogor
Kab. Sukabumi
Kab. Cianjurr
Kab. Bandung (
Kab. Garut
Kab. Kuningan
Kab. Majalengka
Kab. Sumedang
Kab. IndramayuKab. Subang
Kab. Purwakarta(
Kab. Bekasi
Kota Bogor
Kota Sukabumi
Kota Cirebon
Kota Bekasi
Kota Depok
Kota Cimahi
Kota TasikmalayaKota Banjar
Daerah yang memiliki kasus kronis
Daerah yang tidak memiliki kasus kronis
Tangerang
Daerah Endemis Filaria awalnya hanya ada di beberapa desa di Kab.Tangerang ( sekarang Prop. Banten ) dgn Mikrofilaria rate > 1 %.
SITUASI FILARIASIS TAHUN 1999
DI JAWA BARAT
5
Kota Bekasi
PETA ENDEMISITAS FILARIASIS PROPINSI JAWA BARAT TAHUN 2000Kab. Bekasi
6
7
Kab. Karawang
Kota Bandung
Kab. Ciamis
Kab. Tasikmalaya
Kab. CirebonKab.Bogor
Kab. SukabumiKab. Cianjurr
Kab. Bandung
Kab. Garut
Kab. Kuningan
Kab. Majalengka (
Kab. Sumedang (
Kab. IndramayuKab. Subang
Kab. Purwakarta(
Kab. Bekasi
Kota Bogor
Kota Sukabumi
Kota Cirebon
Kota Bekasi
Kota Depok
Kota Cimahi
Kota TasikmalayaKota Banjar
Endemis = Mfrate > 1%
Non Endemis = Mfrate < 1%
Situasi filariasisKabupaten Bandung
PADALARANG
Keterangan :Tidak Ada Kasus KLB Tetanus NeonatorumAda Kasus KLB Tetanus Neonatorum
30 0 30 Kilometers
N
PENEMUAN
KASUS KRONIS FILARIASIS
PENENTUAN ENDEMISITAS FILARIASIS KABUPATEN
SURVEY DATA DASAR
PENGOBATAN MASAL FILARIASIS
MONITORING DAN EVALUASI
SERTIFIKASI ELIMINASI FILARIASIS
S/D bulan Desember 2008 telah dilaporkan 17 kasus kronis dari 10 puskesmas
Telah dilakukan Survey Darah Jari ( SDJ ) di 5 lokasi. ( 2500 sampel darah jari )
Endemis bila ditemukan microfilaria > 1% ( 5 di antara 500 sampel )
Seluruh warga kabupaten endemis minum obat secara masal :
DEC ( Dietyl carbamacyn), Albendazol, paracetamol
Selama 5 tahun berturut turut
Setelah pengobatan tahun ke 5
Menentukan keberhasilan kabupaten dalam ELIMINASI FILARIASIS
Seksi Pemberantasan Penyakit Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Bandung/ 2008
LANGKAH ELIMINASI FILARIASIS
9
BagaimanaDampak ekonomi nya
Bila FILARIASISTidak ditangani ?
Kerugian ekonomi pada kasus kronis filariasis
Jenis kerugian Rp %1 Biaya utk berobat Rp
.157,496
21,4
2 Hilangnya waktu produktif penderita
Rp.
306,000
41,6
3 Hilangnya waktu produktif orang lain
Rp.
236,792
32,2
4 Biaya tindakan Rp.
35,640 4,8
TOTAL KERUGIAN PER KASUS PER TAHUN
Rp.
735,380
100,0
(Hasil survey kerugian ekonomi tahun 2000 oleh FKM-UI).
ASUMSI TOTAL KERUGIAN EKONOMI PER KASUS TAHUN 2008, BERDASARKAN UMR
Rp. 1.587.420
KERUGIAN EKONOMI AKIBAT FILARIASIS
DI INDONESIA
- Rata-rata prevalensi filariasis
- Jumlah penduduk di daerah endemis 150.000.000 orang
- Jumlah kasus asymptomatic filariasis 28.500.000 kasus
TOTAL KERUGIAN EKONOMI PER THN : (28.500.000 kasus x Rp. 1.587.420)
Rp. 45.241.460.424.000
19 %
PENGOBATAN MASSAL FILARIASISPENGOBATAN MASSAL FILARIASIS
- Unit cost biaya pengobatan massal : Rp. 2.070,-
- Total biaya pengobatan /tahun (obat+oprsl) : Rp. 310.500.000.000,-
* Obat : Rp. 127.305.000.000,- (Depkes)
* Biaya Operasional : Rp. 183.195.000.000,- (Pemda ??)
ASUMSI KERUGIAN EKONOMI &
BIAYA PENGOBATAN MASSAL DI INDONESIA
Kerugian ekonomi pada kasus kronis filariasis
Jenis kerugian Rp %1 Biaya utk berobat Rp. 409.556 21,42 Hilangnya waktu produktif
penderitaRp. 796.146 41,6
3 Hilangnya waktu produktif orang lain
Rp. 616.248 32,2
4 Biaya tindakan Rp. 91.863 4,8TOTAL KERUGIAN PER KASUS PER TAHUN
Rp. 1.913.813
100,0
(Berdasarkan UMR Kab. Bandung thn 2008)
KERUGIAN EKONOMI AKIBAT FILARIASIS DI KAB. BANDUNG
Prevalensi filariasis 1 % Jumlah penduduk 3.100.000 orang Jumlah kasus asymptomatic filariasis 31.000 kasus # TOTAL KERUGIAN EKONOMI PERTAHUN :
31.000 kasus x Rp. 1.913.813,- = Rp. 59.328.203.000,-
# PENGOBATAN MASSAL FILARIASIS :
Unit cost biaya pengobatan massal : Rp. 2.070,- Total biaya pengobatan/tahun (obat+oprs): Rp.
6.417.000.000,- - Obat : Rp. 2.630.970.000,- (Depkes)
- Biaya operasional : Rp. 3.786.030.000,- (Pemda)
ASUMSI KERUGIAN EKONOMI & BIAYA PENGOBATAN MASSAL DI KAB. BANDUNG
Jika FILARIASISTerabaikan & sumberdaya terbatas,
BAGAIMANA SOLUSINYA ?
Program kesehatan lain yang memiliki prioritas tinggi :• Malaria• Imunisasi• Cacingan• Bulan Vitamin A• Dll
Program pembangunan lain :• Pendidikan• Kimpraswil, dll
PARTISIPASI AKTIF MASYARAKATPHBS (Perilaku Hidup Bersih & Sehat)
& Lingkungan sehat
KERJA SAMA LINTAS PROGRAM & LINTAS SEKTOR
PENGOBATAN MASSAL FILARIASIS
SOLUSI
18
19
Kec. Margaasih
20
21
22
23
24
25
26
27
Kec. Solokan Jeruk
28
Kec. Arjasari
29
Kec. IBUN
30
#
MARGAASIH
#
BIHBUL
#
PAMPEUNGPEUK
#
KIANGROKE
#CIKALONG#
CAMPAKAMULYA#
CIKALONG
#
JELEKONG
#
IBUN
#
MAJALAYA
#
CIKARO
#
CIPEDES
#
SOLOKANJERUK
KETTidak ada kasus1 - 5 KasusKab. Bandung Barat
20 0 20 40 Miles
N
EW
S
31
no Kecamatan
Puskesmas Desa 2007
2008
2009
jlh
1 Margaasih Margaasih Nanjung 5 5
2 Pamengpeuk
Pamengpeuk
Langonsari 1 1
3 Banjaran Kiangroke Margahurip 1 1
4 Cimaung Cikalong Cikalong 1 1
Campakamulya
Cimaung 1 2 3
5 Bale endah
Jelekong Manggahang 1 1
6 Margahayu
Bihbul Margahayu Tgh
1 1
7 Paseh Cipedes KarangTunggal
2 2
Cipedes 1 1
Neglasari 1 1
8 Majalaya Cikaro Padamulya 1 1
Majakerta 1 1
Majalaya Baru
majalaya 1 1
Wangisagara
Wangisagara
1 1
1 16 4 21
DATA KASUS FILARIASIS KRONIS KABUPATEN BANDUNGLAPORAN PUSKESMAS s/d September TAHUN 2009
11
no Kecamatan
Puskesmas
Desa 2007
2008
2009
jlh
1 16 4 21
9 Ibun Ibun Pangguh 1 1
10 Solokan Jeruk
Solokan Jeruk Solokan Jeruk 1 1
11 Arjasari Arjasari Rancakole 1 1
12 Kutawaringin Gajahmekar Jatisari 1 1
Padasuka 2 2
13 Soreang Soreang Cingcin 1 1
Parungserab 1 1
14 Cilengkrang Cilengkrang Ciporeat 1 1
15 Ciparay Sumbersari Sumbersari 1 1
Jumlah 1 18 12 31
DATA KASUS FILARIASIS KRONIS KABUPATEN BANDUNGLAPORAN PUSKESMAS s/d September TAHUN 2009 ( lanjutan )
no kec desa Jml org(sample)
Jmh pos
Mf rate
density
spesies
1 Margaasih Nanjung 450 3 0.67 50.0 w.bancrofty
Margaasih Nanjung 351 4 1.14 62.5 w.bancrofty
2 Pamengpeuk
Langonsari
501 1 0.20 50 w.bancrofty
3 Cimaung Cikalong 509 1 0.20 100 w.bancrofty
4 Majalaya Padamulya
509 6 1.18 200 w.bancrofty
5 Paseh KarangTunggal
539 1 0.19 50 w.bancrofty34
Penemuan kasus
SDJ pelat petugas BPTKM
SDJ 5 kecamatan
Pengobatan massal thn 2009
35
NO Kegiatan Waktu
1 Penemuan Kasus Sd sekarang
2 Pelatihan petugas Lab, dokter dan perawat Juli, agustus, oktober 2008
3 Survey Darah Jari ( awal ) Juli, agustus 2008
4 Pengajuan anggaran di ABT Oktober 2008
5 Sosialisasi sebelum SDJ Nopember 2008
6 Survey Darah Jari di 5 kecamatan Desember 2008
7 Sosialisasi Filariasis di tingkat kecamatan, Desa, Rumah sakit, masyarakat
Desember 2008 sd sekarang
8 Penentuan endemisitas berdasarkan hasil Lab. SDJ ( Sub Dit Filariasis dan Lab Propinsi Jabar )
Januari, Maret 2009
9 Pengajuan Kegiatan Pengobatan Massal dalam Anggaran Tahun 2009
Januari sd. Maret 2009
10 Pengajuan kebutuhan obat dan bahan Pengobatan Massal
Januari sd. Maret 2009
Tahun 2008
36
1. Indonesia telah sepakat untuk melaksanakan eliminasi filariasis Tahun 2020 sesuai ketetapan WHO pada Tahun 2000 tentang Kesepakatan Global Eliminasi Filariasis Tahun 2020 (The Global Goal of as a Public Health Problem by the Year 2020)
2. Undang–Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang kesehatan (Lembaran Negara Republik Indosesia Tahun 1992 nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 3495).
3. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 1582/MENKES/SK/XI/2005, tentang Pedoman Pengendalian Filariasis (Penyakit Kaki Gajah).
4. Surat Edaran Gubernur Jawa Barat Nomor : 443 / 44 / yansos Tanggal 2 juli 2009 tentang akselerasi eliminasi filariasis ( Penyakit kaki gajah ) di Jawa Barat
5. Surat Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat Nomor : 443.43/ 3995/PL tentang Hasil Pemeriksaan Cross check sampel filariasis dari Kabupaten Bandung
6. Surat Keputusan Bupati Bandung NO : 443 / Kep. 399 – Dinkes / 2009 Tentang pelaksanaan eliminasi filariasis dan Forum Koordinasi Eliminasi Filariasis kab. Bandung
Dasar hukum
No Kegiatan Sasaran /Pelaksana Waktu
1 Desinfo Tatalaksana kasus Filariasis
Kepala UPTD Yankes dan UPF
Mei
2 Pendataan sasaran pengobatan masal Filariasis
Kader : 2 orang /Posyandu Juni - juli
3 Pertemuan Koordinasi Rumah Sakit
RS Soreang, RS Majalaya, RS AL Ihsan, RS Binasehat, RS AMC, RS Sulaiman
Agustus
4 Pertemuan Koordinasi Tkt Kabupaten
Panitia Kegiatan , SKPD Kab September
5 Pertemuan Koordinasi Tkt. Kecamatan
Camat, Danramil, Kapolsek, UPT Pendidikan TK /SD, UPT YANKES, UPT KB , KUA, PKK, Kepala Desa/Kel
Agustus - September
6 Pertemuan Koordinasi Tkt. Desa
Kepala Desa/Kel, BPD, Ketua RW, PKK, Babinsa, Tokoh Masyarakat dll
September
38
No Kegiatan Sasaran /Pelaksana Waktu
7 Pelatihan Tenaga Eliminasi Filariasis
Kader : 3 orang / Posyandu
Oktober
8 Pengangkutan obat dari Depkes Pusat /Propinsi
UPTD Farmasi Oktober
9 Pengangkutan obat dari Gudang Farmasi Kab ke UPTD
UPTD Farmasi Oktober
10 Penyiapan Masyarakat UPTD Yankes Kec dan UPF
Berkesinambungan
11 Pencanangan pengobatan Masal
DPRD, Bupati, Sekda, SKPD
Nopember
12 Pelaksanaan Pengobatan masal Filariasis
Semua penduduk Kab Bandung kecuali sasaran yg ditunda
Nopember
a. Transport Kader Kader : 4 orang /Posyandu
b. Transport Supervisor puskesmas
Petugas Pusk ( 3 org /ds)
39
No Kegiatan Sasaran / Pelaksana Waktu
c. Sweeping (Pemberian obat pd penduduk yg tidak hadir)
Kader : 1 orang / Posyandu
H s/d 1 mgg
d. Monitoring reaksi obat Petugas Pusk : 1 or / ds H + 3 hari
e. Rujukan efek samping ke RS Kabupaten 10 kasus
13 Laporan Hasil Kegiatan UPTD Yankes Kec /UPF Puskesmas
H + 1 mgg
14 Evaluasi hasil kegiatan Panitia Eliminasi Filariasis
Desember
15 Pertemuan Advokasi Tkt. Kab( Lanjutan )
DPR, Bupati Desember
40
No Kegiatan Waktu
16 Pembentukan Panitia Pelaksana Eliminasi Filariasis Dinas Kesehatan
Juli 2009
17 Pembentukan Forum Koordinasi Eliminasi Filariasis Tk. Kec
Agustus – September 2009
18 Penyusunan SK Bupati tentang Pelaksanaan Eliminasi Filariasis dan Forum Koordinasi Eliminasi Filariasis Tk. Kab.
Oktober 2009
19 Pertemuan Forum Koordinasi Eliminasi Filariasis
Oktober 2009
20 Sosialisasi Eliminasi Filariasis kepada Organisasi Profesi dan Masyarakat
Januari 2009 sd. sekarang
TOTAL KEBUTUHAN
SATUAN
Jlh kebutuhan
a Obat utama Jlh pddk: 3. 097.635 jiwa
Dietyl Carbamazine ( DEC ) PER 100 Pddk 275 8.518.400 tablet Bantuan PusatAlbendazole 400 mg PER 100 Pddk 110 3.407.360 tablet Bantuan PusatParacetamol 500 mg PER 100 Pddk 100 3.097.600 tablet
b Obat Reaksi Pengobatan
1 Paracetamol 500 mg PER 100 Pddk 45 1.393.920 tablet2 CTM 4 mg PER 100 Pddk 45 1.393.920 tablet3 Vitamin B6 10 mg PER 100 Pddk 45 1.393.920 tablet4 Antacida PER 100 Pddk 45 1.393.920 tablet5 Amoksisilin 500 mg PER 100 Pddk 30 929.280 tablet6 Antibiotika salf 10 mg PER 100 Pddk 2 61.952 tube7 Kortikosteroid injeksi 1/10.000 pddk 1 310 ampul8 Adrenalin Injeksi 1/10.000 pddk 1 310 ampul9 Infus set 1/10.000 pddk 1 310
10 Cairan Infus 1/10.000 pddk 1 310 fls
KEBUTUHAN OBAT DALAM RANGKA PENGOBATAN MASSAL FILARIASIS
KETERANGANUNIT KEBUTUHAN
KEBUTUHAN
NO Jenis Obat
Kabupaten Bandung tahun 2009
42
Sasaran Pengobatan
Usia 2 – 5 tahun : 243.167 Usia 6 – 14 tahun : 563.707 Usia 15 – 65 tahun : 1.874.528 Usia lebih 65 tahun : 101.371 Jumlah Total : 2. 782. 773 jiwa
RUMAH SAKIT RUJUKANa. RSUD Soreangb. RSUD Majalayac. RS. Bina Sehatd. RS. AMCe. RS Angkatan Udara Sulaimanf. RS. Al Ihsan
PELAKSANA
1. Kader Posyandu :11.685 orang2. UPTD Yankes / UPF Puskesmas : 613. Aparat Pemerintah di 276 Desa/Kel dan
31 Kecamatan4. Organisasi Profesi terkait (IDI,IBI,PPNI dll)5. Lembaga Pendidikan : Stikes, AKBID6. Forum Koordinasi Eliminasi Filariasis Kabupaten
dan Kecamatan
46
KETERSEDIAAN OBATKETERSEDIAAN OBATDepartemen Kesehatan RI menyediakan Obat Utama
terdiri dari :
1. Dietyl Carbamazine ( DEC ) : 7. 425.000 tablet
2. Albendazole : 2.782.000 tablet
3. Paracetamol : 2.800.000 tablet
Departemen Kesehatan RI menyediakan Obat Utama
terdiri dari :
1. Dietyl Carbamazine ( DEC ) : 7. 425.000 tablet
2. Albendazole : 2.782.000 tablet
3. Paracetamol : 2.800.000 tablet
Kadaluarsa obat :
1. DEC : tahun 2014
2. Albendazole : tahun 2013
3. Paracetamol : tahun 2013
Kadaluarsa obat :
1. DEC : tahun 2014
2. Albendazole : tahun 2013
3. Paracetamol : tahun 2013
Pencanangan Pengobatan Massal Filariasis Nasional dan Penyerahan obat untuk Kab. Bandung dari Menteri Kesehatan RI kepada Bupati Bandung
tanggal : 2 Nopember 2009
Pencanangan Pengobatan Massal Filariasis Kab. Bandung tanggal 10 Nopember 2009
CAKUPAN PENGOBATAN( sd. 17 nopember 2009 )
Cakupan 84.18 %