Modul 1Konsep Bisnis
___________________________________________________________________________
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-10/R.3
Universitas Trisakti
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS TRISAKTI
MODUL PRAKTIKUM
MODUL 1
KONSEP BISNIS
DISUSUN OLEH :
Dra.Nurlailah Badariah dan Tim
Anggota Tim Integrasi
HALAMAN 1.0 DARI 42
DIPERIKSA OLEH :
Prof. Dr. Ir. Indra Surjati, MT
Management Representative
NO. DOKUMEN :
MP-IIP233-01/R.3
DISETUJUI OLEH :
Dr. Ir. Tiena Gustina Amran
Ka Jur Teknik Industri
MULAI BERLAKU :
26 Agustus 2017
NAMA PRAKTIKUM : PRAKTIKUM PERANCANGAN INDUSTRI
MANUFAKTUR IV
KODE MK/ PRAKTIKUM : IIP 233
PROGRAM STUDI : TEKNIK INDUSTRI
LABORATORIUM / STUDIO : PENGEMBANGAN ORGANISASI DAN BISNIS
Modul 1 Konsep Bisnis hal 1.2 dari 42
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-01/R.3
Universitas Trisakti
MODUL 1
KONSEP BISNIS
1. Tujuan Praktikum
Memberikan pengalaman praktek kepada mahasiswa untuk menentukan kelayakan
bisnis industri manufaktur dengan membuat rencana bisnis (Business Plan). Untuk itu
praktikan harus mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan bisnis
industri manufaktur (pabrik) dan dapat menerapkan tahapan dalam proses perencanaan
bisnis, yaitu:
a. Mahasiswa mampu menentukan konsep bisnis yang akan dibangun.
b. Mahasiswa mampu memaparkan konsep businessnya melalui Business Model Canvas.
c. Mahasiswa mampu membuat rencana bisnis (Business Plan) dan melakukan analisa
kelayakan bisnis sebelum implementasi.
d. Mahasiswa mampu melakukan implementasi dari konsep bisnis yang diajukan.
e. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi hasil implementasi bisnis.
1. Konsep Bisnis
1.1. Pengantar Kewirausahaan
Pengusaha mempunyai peranan dan kontribusi pada banyak perubahan – perubahan
di dunia. Mereka mengidentifikasi peluang, menggerakkan sumber daya dan melakukan
upaya nyata visi mereka. Dalam konteks pengusaha adalah mereka yang mengenali dan
mencari jawaban atas masalah, kemungkinan-kemungkinan di antara kebutuhan dan
peluang di antara tantangan. Pengusaha mencapai sasaran mereka dengan memulai
organisasi yang dialamatkan pada kebutuhan sekelompok masyarakat dan pasar. Mereka
mempersiapkan organisasi sebagai respon terhadap tantangan dan membangun bisnis.
Seperti yang dikatakan Martin luther King. Jr (1963: , “ The ultimate measure of a man is
Modul 1 Konsep Bisnis hal 1.3 dari 42
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-01/R.3
Universitas Trisakti
not where he stands in moments of comfort and convenience, but where he stands at times
of challenge and controversy.”
Sebagai seorang pengusaha, menghadapi tantangan yang sulit dan berkomitmen
dalam menghadapinya adalah seperti sebuah panggilan Richard Branson, pemilik Virgin
Group, mengatakan {Garret, 1992} : “Ever since I was teenager, if something was a
challenge, I did it and learned it. That’s what interests me about life-setting myself tests
and trying to prove that I can do it.”
Pengusaha adalah mereka yang tertantang mencari solusi di setiap permasalahan.
Dalam prosesnya mereka menggabungkan kemampuan utama yang mereka miliki dengan
minat, gairah dan tentunya komitmen.
Daya tarik peluang adalah gabungan waktu yang tepat dan solusi yang nyata pada
permasalahan yang penting. Adalah tugas seorang pengusaha untuk menemukan ide baru,
melihat peluang nyata dan tentunya melakukan aksi nyata terhadapnya.
Gambar 1.1 Membidik Peluang Yang Tepat Dengan Menemukan "Sweet
Spot"
Dibalik itu semua, kewirausahaan tidaklah mudah. Hanya sepertiga ventura baru sanggup
bertahan pada masa tiga tahun awal mereka. Sebagai agen perubahan, pengusaha harus
mampu menerima kegagalan sebagai bagian dari proses kemajuan. Dan pengusaha harus
Modul 1 Konsep Bisnis hal 1.4 dari 42
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-01/R.3
Universitas Trisakti
rajin melakukan refleksi terhadap kemampuan jiwa kewirausahaan mereka : do it, then
reflect on it.
“To avoid the realm of daydreams and fantasy, a person needs to start the practice of
experimenting, testing, and learning about his or her entrepreneurial self {Ibarra, 2002}.
Tabel 1.1. Empat langkah dalam memulai bisnis
1 Anggota organisasi/pendiri/individu memiliki kemampuan yang dibutuhkan
pada bisnis tersebut.
2
Anggota organisasi/pendiri/individu dapat mengenali daya tarik peluang
dan menyesuaikan dengan kemampuan mereka. Mereka membuat solusi
yang sesuai dengan peluang (masalah = peluang)
3
Anggota organisasi / pendiri / individu mempersiapkan / menyediakan
sumberdaya baik fisik maupun finansial yang dibutuhkan untuk
meluncurkan bisnis dengan cara mencari rekan usaha atau investor.
4
Anggota organisasi/pendiri/individu menyelesaikan/membangun kontrak,
kerjasama dengan investor, rekan usaha dan di antara pendiri dalam rangka
meluncurkan bisnis, berbagi kepemilikan dan keuntungan
Kebanyakan pengusaha melakukan pengulangan 4 tahap tersebut di atas berkali-kali untuk
proses validasi peluang, melakukan perbaikan dan pengembangan terus-menerus pada
prosesnya.Pada pokoknya, kewirausahaan berfokus pada identifikasi dan eksploitasi
peluang yang sebelumnya belum tereksploitasi. Berita baiknya: kewirausahaan bukanlah
sesuatu hal yang tidak bisa dipelajari dan didalami.
“Entrepreneurship is a systematic, organized, rigorous discipline that can be learned and
mastered {Drucker, 2002}”
1.2. Ekonomi dan Perusahaan
Semua pengusaha, bergerak dalam lingkup ekonomi dan bisnis. Ekonomi
mempelajari produksi, distribusi, konsumsi produk dan jasa. Komunitas tersebut, bekerja
Modul 1 Konsep Bisnis hal 1.5 dari 42
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-01/R.3
Universitas Trisakti
sebaik-baiknya, mengelola dan mengatur material, lingkungan, sumber daya manusia demi
kemakmuran seluas-luasnya. Pengusaha adalah salah satu mesin penggerak dalam
pertumbuhan ekonomi.
Entrepreneurs are the people who arrange novel organizations or solutions to social and
economic problems. They are the people who make our economic system thrive (Baumol et
al., 2007).
Gambar 1.2 Model Ekonomi
Lalu bagaimana alur input - output dan peranan perusahaan? Perhatikan gambar berikut:
Gambar 1.3 Perusahaan Mengubah Input Yang Tersedia Menjadi Output
Yang Diinginkan
Modul 1 Konsep Bisnis hal 1.6 dari 42
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-01/R.3
Universitas Trisakti
1.3. Inovasi, Teknologi dan Wirausaha
Dalam ekonomi yang dinamis, perusahaan butuh melakukan proses penemuan
kembali (reinvent) proses bisnisnya – perubahan model bisnis, dimana bisnis tidak bisa
berjalan lagi dengan formulasi strategi yang lama. Contohnya pada produk Apple (iPod dan
iTunes), mengubah peta persaingan bisnis pada industri musik, bahkan secara perlahan
mulai menggeser CD (termasuk toko music yang awalnya menjual CD) – kemudahan
pembelian lagu, bahkan film secara online dan legal memberikan pukulan telak pada bisnis
CD. Hal tersebut dikenal sebagai creative destruction.
Di dalam a world of change, pengusaha berusaha untuk merangkulnya – upaya untuk
menyelaraskan ide perubahan dengan peluang. Perubahan-perubahan ini termasuk upaya
mengadopsi sumber yang lebih baru, lebih baik (atau lebih murah) sebagai input, upaya
membuka pasar yang baru dan upaya pengenalan format pengelolaan perusahaan terbaru.
Sementara itu dalam hubungannya dengan sumber daya manusia, tingkat kenaikan per
tenaga kerja bisa didapatkan dari dua sumber :
Teknologi baru
Cara bekerja yang lebih pintar
“modern entrepreneurial firm breed a constant flow of high impact products that create
value and stimulate economic growth by bringing new methods, technologies and ideas to
the global marketplace (Shramm, 2004)”
Angka pertumbuhan populasi yang naik terus, pertumbuhan middla class, dibarengi
dengan keharusan mulai hemat energi, climate change, makin mendorong upaya munculnya
bisnis yang mempunyai tanggung jawab kepada dampak sosial dan lingkungan. Hasil yang
dituju berupa penyediaan rumah, transportasi dan sistem kelola energi yang lebih ramah
lingkungan, hemat energi. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan inovasi dilakukan untuk
menciptakan alternative clean and green energy, meningkatkan produktivitas. Semua itu
menjadi trend bisnis saat ini, masalah dan tantangan di masa depan yang butuh solusi
adalah tantangan bagi kewirausahaan saat ini.
Modul 1 Konsep Bisnis hal 1.7 dari 42
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-01/R.3
Universitas Trisakti
Bagaimana perjalanan gelombang inovasi, bisa dilihat pada gambar 1.4 -gelombang inovasi
berbasiskan teknologi dalam perjalanan sejarahnya:
Gambar 1.4 Gelombang Inovasi
Seorang pengusaha harus tajam, secara konstan terus mencari peluang untuk
komersialisasi produk baru, teknologi, proses, sistem. Pengusaha terus berkembang sebagai
respon terhadap tantangan dan terus mencari solusi yang non konvensional. Mereka
mengaplikasikan kreativitas, membangun visi menjadi nyata, dan terlibat aktif mencari
solusi dari berbagai macam permasalahan.
Pengusaha mudah dikenali dari kemampuan mereka untuk mengakumulasi dan
mengelola pengetahuan sejalan dengan kemampuan mereka dalam memobilisasi sumber
daya dalam rangka mencapai tujuan.
Bagaimana bisa begitu? Pengusaha biasanya terlibat pada 8 aktivitas kunci seperti
yang disajikan pada table berikut. Mereka mengenali dan memilih peluang yang sesuai
dengan kemampuan mereka, ketertarikan dan mobilisasi sumber daya yang ada (finansial,
fisik, sumber daya manusia); dimana mereka memulai dan mengembangkan organisasi.
Modul 1 Konsep Bisnis hal 1.8 dari 42
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-01/R.3
Universitas Trisakti
Tabel 1.2. Delapan Aktivitas Kunci Pengusaha
Sementara itu, dalam proses pencapaiannya ke kesuksesan dibutuhkan team yang
mempunyai kapabilitas. Pengusaha dalam rentang waktu yang seringkali singkat harus
membangun organisasi yang siap memecahkan masalah penting. Sekali lagi, masalah =
peluang, proses untuk melakukan validasi ide, secara internal kreatif, dan selalu tertarik
dengan ide-ide segar, baru dan menantang.
Tabel 1.3. Kapabilitas Yang Dibutuhkan Pada Anggota Organisasi Bisnis
Modul 1 Konsep Bisnis hal 1.9 dari 42
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-01/R.3
Universitas Trisakti
Pengusaha yang bagus, umumnya fleksibel, sehingga mereka dapat dengan mudah
beradaptasi pada berbagai kondisi yang sering berubah. Tahan saat harus jatuh bangun,
mampu multitask terlatih dan selalu siap memecahkan masalah saat menghadapi tantangan.
Tabel 1. 4 memaparkan kemampuan apa saja yang sebaiknya dimiliki dalam menghadapi
tantangan.
Tabel 1.4. Elemen dari kemampuan untuk menghadapi tantangan
dan terakhir, semua anggota dalam organisasi bisnis harus mempunyai jiwa kepemimpinan,
mampu memimpin dalam menciptakan perubahan pada organisasinya.
1.4. Mengenali peluang dan membangun ide bisnis
1.4.1 Identifikasi dan mengenali peluang
Esensinya, entrepreneur mengenali peluang dan merubahnya menjadi bisnis yang sukses.
Perhatikan gambar 1, peluang (opportunity) mempunyai 4 kualitas yang penting: attractive
(menarik), durable (tahan lama), timely (tepat pada waktunya) dan mengakar pada
produk/jasa yang dapat menciptakan atau memberikan nilai tambah pada pembeli maupun
pengguna akhir
Modul 1 Konsep Bisnis hal 1.10 dari 42
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-01/R.3
Universitas Trisakti
Gambar 1.5 Empat kualitas penting sebuah peluang (opportunity)
Peluang bisa berasal dari eksternal maupun internal perusahaan.Darimanapun asalnya
mengenali peluang tidaklah mudah, yang terjadi kebanyakan entrepreneur memilih
mengembangkan produk atau jasa yang sudah ada sesuai dengan keinginan dan minat
mereka, kemudian membuat versi yang lebih baik. Kunci untuk mengenali peluang adalah
mengidentifikasi produk atau jasa yang dibutuhkan oleh orang dan mereka rela untuk
membeli, dan bukanlah produk yang diinginkan entrepreneur untuk di produksi dan di jual.
Contoh kasus pada internet search engines pertama Yahoo, muncul pada tahun 1995, dan
pasar tumbuh dengan cepat, kemudian saat sudah ada Lycos, AltaVista, dan yang lain-lain
hingga Google memasuki pasar tahun 1998, dengan teknologi terbaru search engine. Sejak
itu pasar search engine menjadi mature, hingga sampai sekarang sangat sulit bagi
perusahaan search engine pemula untuk masuk dan sukses, kecuali betul-betul mempunyai
nilai tambah melebihi pesaing yang sudah ada atau ditujukan kepada niche market.
Sangat penting untuk memahami ada perbedaan antara peluang dan ide.Ide adalah
pemikiran, impresi atau gagasan.Ide belum tentu masuk dalam kriteria peluang.Mengapa
penting dipahami ? Karena kebanyakan entrepreneur gagal karena tidak ada peluang nyata
untuk mereka memulai. Sebelum terlalu gembira akan sebuah ide bisnis, sangatlah penting
untuk memahami apakah ide tersebut dapat memenuhi sebuah kebutuhan dan masuk pada
kriteria peluang.
Perhatikan gambar 1.6, terdapat tiga pendekatan yang bisa digunakan oleh entrepreneur
untuk mengenali peluang.
Modul 1 Konsep Bisnis hal 1.11 dari 42
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-01/R.3
Universitas Trisakti
Gambar 1.6 Tiga pendekatan untuk mengenali peluang
1.4.1.1 Mengamati Trend (Observing Trend)
Pendekatan pertama adalah mengamati trend, trend yang paling penting untuk diamati
adalah : Economic Trends, Social Trends, Technological Advances dan Political –
Regulatory Changes. Pada gambar 1.3, adalah rangkuman / hubungan antara faktor tersebut
diatas dan identifikasi celah peluang (opportunity gap).
Gambar 1.7 Trend dan product/service opportunity gap
Modul 1 Konsep Bisnis hal 1.12 dari 42
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-01/R.3
Universitas Trisakti
1.4.1.1.1 Economic forces
Saat ekonomi kuat, seseorang mempunyai banyak uang dan rela untuk membelanjakan
uang baik untuk produk maupun jasa yang dirasa bisa meningkatkan kehidupan mereka,
kondisi sebaliknya saat ekonomi lemah, seseorang sangat sulit untuk membelanjakan
uangnya, karena kuatir ekonomi akan semakin buruk. Setiap kondisi tetap membuka
peluang, misalnya bisnis yang membantu seseorang untuk menghemat pengeluaran.
GasBuddy dan GasPriceWatch.com adalah perusahaan yang membantu konsumen mencari
bahan bakar dengan harga termurah, dengan demikian membantu seseorang menghemat
pengeluaran.
Gambar 1.8 GasBuddy.com
Ekonomi yang rendah ataupun lemah, juga membuka peluang bagi perusahaan dengan
menggunakan kata kunci “discount”. Akses mudah untuk mendapatkan jasa/produk dengan
kata kunci “discount” dapat menaikkan angka penjualan. Contoh pada Gilt Groupe,
menjual produk mewah dengan memberikan potongan harga
Modul 1 Konsep Bisnis hal 1.13 dari 42
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-01/R.3
Universitas Trisakti
Gambar 1.9 Gilt Groupe, menjual produk mewah dengan “discount” pada waktu
penjualan terbatas
Sangat penting juga untuk mengevaluasi bagaimana tekanan ekonomi mempengaruhi
perilaku seseorang-selain mencari produk dengan harga khusus/potongan harga , banyak
yang kembali ke bangku sekolah, dikarenakan makin sulitnya peluang pekerjaan. Peluang
ini mendorong tidak hanya munculnya tradisional dan non tradisional lembaga pendidikan
(on line college), tetapi juga mendorong munculnya bisnis yang membantu mereka
mendapatkan lembaga pendidikan yang mereka inginkan. Misalnya BenchPrep,
menyediakan aplikasi yang membantu seseorang mempersiapkan diri dalam proses
pendaftaran ke lembaga pendidikan.
Modul 1 Konsep Bisnis hal 1.14 dari 42
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-01/R.3
Universitas Trisakti
Gambar 1.10 BenchPrep, Learning Education Company
Begitu juga, saat banyak orang yang memutuskan menjadi pebisnis dikarenakan ekonomi
yang lemah, berencana menjual beragam produk, ada web based business seperti Etsy yang
menyediakan platform bagi mereka yang ingin menjual produk buatan tangan (handmade).
Gambar 1.11 Etsy, handmade for sell
Modul 1 Konsep Bisnis hal 1.15 dari 42
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-01/R.3
Universitas Trisakti
Memahami kondisi ekonomi, juga berarti mengenali area yang harus dijauhi, misalnya saat
ini kurang tepat memulai bisnis yang berbasiskan bahan bakar dari fosil, karena harga
bahan bakar sangatlah mahal dan makin habis.
1.4.1.1.2 Social Forces
Memahami dampak akibat tekanan sosial pada trend dan bagaimana berdampak pada
produk baru, jasa, dan ide bisnis adalah hal yang mendasar . Seringkali alasan sebuah
produk atau jasa masih bertahan adalah untuk memenuhi kebutuhan sosial bukanlah karena
kebutuhan akan produk tersebut. Misalnya fast-food restaurant, terus bertahan atau
bertambah utamanya bukan karena orang-orang menyukai fast food, tetapi lebih karena
faktanya mereka sibuk dan tidak punya waktu untuk memasak. Sejenis dengan situs
jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, popular bukan karena memudahkan mereka
posting informasi, berita, foto pada sebuah situs, tetapi memudahkan seseorang untuk
terhubung dan berkomunikasi satu dengan yang lain, dimana itu adalah kecenderungan
alamiah.
Gambar 1.12 sample of social trends
Gambar 1.13 memberikan contoh trend sosial yang dapat membuka peluang bagi ide bisnis,
mulai dari alternative energy sampai ke situs dating on line.
Modul 1 Konsep Bisnis hal 1.16 dari 42
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-01/R.3
Universitas Trisakti
Makin banyaknya pengguna mobile phone dan aplikasinya (apps) membuka peluang bisnis
bagi entrepreneur hingga mampu lintas negara, benua, bahkan mendunia.
Contohnya, PharmaSecure, membantu seseorang untuk mengenali apakah obat tersebut asli
atau palsu. PharmaSecure banyak membantu pengguna di Negara berkembang, seperti
India misalnya.
Gambar 1.13 PharmaSecure, membantu melindungi konsumen dari obat palsu
Booming ketertarikan pada jejaring sosial tidak hanya menciptakan model baru untuk
berkomunikasi dan berinteraksi, tetapi juga menciptakan platform bisnis baru.Ada juga
jejaring sosial yang ditujukan untuk niche market, misalnya PatientsLikeMe, merupakan
jejaring sosial untuk seseorang yang mempunyai keluhan serius.
Modul 1 Konsep Bisnis hal 1.17 dari 42
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-01/R.3
Universitas Trisakti
Gambar 1.14 Patients LikeMe, jejaring sosial healthcare
1.4.1.1.3 Technological Advances
Kemajuan teknologi biasanya mengikuti perubahan ekonomi dan sosial dalam menciptakan
peluang. Contohnya Airstrip technologies, membantu dokter memonitor informasi kritis
kondisi pasien melalui smartphone atau computer.
Modul 1 Konsep Bisnis hal 1.18 dari 42
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-01/R.3
Universitas Trisakti
Gambar 1.15 Airstrip, membantu dokter memonitor kondisi
penting pasien dari jarak jauh
kemajuan teknologi juga membuka peluang, memudahkan seseorang melakukan pekerjaan
dengan lebih mudah dan lebih nyaman, misalnya melakukan pemesanan. Contohnya
Opentable.com, sebelum melakukan perjalanan ke sebuah tempat, anda bisa terlebih dahulu
memesan makanan di restoran, memilih menu, membandingkan dengan restoran lain,
mencetak peta ke arah tujuan, dll.
Gambar 1.16 OpenTable, memudahkan saat memesan
menu di sebuah restoran tujuan anda
Modul 1 Konsep Bisnis hal 1.19 dari 42
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-01/R.3
Universitas Trisakti
Aspek lain kemajuan teknologi, mendorong munculnya produk yang mendukung produk
tersebut, misalnya saat menculnya iPod, iPhone, iPad, dan produk sejenis, mendorong
munculnya produk yang selaras (compatible) dengan produk tersebut. Contohnya H2O,
meluncurkan produk tahan air bagi iPhone dan iPod.
Gambar 1.17 H2O Audio, mendengarkan iPod/iPhone
dengan nyaman walaupun di dalam air
1.4.1.1.4 Political Action dan Perubahan peraturan
Perubahan dalam bidang politik, peraturan melahirkan peluang baru, sebagai contoh
munculnya perusahaan yang membantu entrepreneur memulai bisnis baru sesuai dengan
perundangan dan hukum yang berlaku.
Ada juga perusahaan yang memanfaatkan kebijakan pemerintah, misalnya perusahaan
Almost family, menyediakan bantuan perawat, tetapi perusahaan ini sangat rentan
terhadap perubahan kebijaksanaan pemerintah – misalnya peraturan penggantian jasa
perawatan.
Modul 1 Konsep Bisnis hal 1.20 dari 42
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-01/R.3
Universitas Trisakti
Gambar 1.18 AlmostFamily, home nursing services
perubahan kondisi politik, , misalnya kondisi politik yang tidak stabil, terrorism, membuat
banyak perusahaan butuh rasa aman bagi mereka dan bagi konsumen mereka, termasuk
misalnya intellectual property. Contoh perusahaan yang melihat kondisi tersebut adalah
Box.net dibangun oleh Mark Cuban,menyediakan jasa menyimpan data secara “offsite”
pada server Box.net dan dapat mengaksesnya darimana saja
Modul 1 Konsep Bisnis hal 1.21 dari 42
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-01/R.3
Universitas Trisakti
Gambar 1.19 Box.net, menyimpan data secara off site
Tabel berikut menyajikan beberapa contoh bagaimana trend berdampak dan mendorong
munculnya jenis usaha baru
Tabel 1.5 Perubahan trend, dampak dan membuka peluang
bagi bisnis baru
Modul 1 Konsep Bisnis hal 1.22 dari 42
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-01/R.3
Universitas Trisakti
1.4.1.2 Memecahkan masalah (Solving a Problem)
Pendekatan kedua sebagai langkah mengenali peluang adalah mengenali masalah dan
mencari cara untuk memecahkan masalah tersebut. Masalah tersebut dapat dikenali dengan
melakukan pengamatan pada keseharian, tingkah laku seseorang, intuisi, tidak sengaja atau
adanya kesempatan. Contoh, pada tahun 1991, Jay Sorensen ,menumpahkan kopi
dikarenakan gelas kertas yang dipegangnya terlalu panas, hal tersebut mendorong dia
menciptakan “cup sleeve” dan membangun perusahaan Java Jacket untuk menjualnya.
Sejak saat dibangun sudah lebih dari 1 bilyun cup sleeves terjual.
Gambar 1.20 Java jacket
Modul 1 Konsep Bisnis hal 1.23 dari 42
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-01/R.3
Universitas Trisakti
Kemajuan teknologi, acap menghasilkan masalah bagi seseorang yang tidak dapat
menggunakan teknologi semestinya, misalnya telepon selular, menyulitkan orang tua untuk
menekan tombol (karena terlalu kecil) dan sulit didengar saat di ruangan yang
ramai.GreatCall Inc. melahirkan telepon selular Jitterbug yang didesain khusus untuk para
orang tua.
Gambar 1.21 Jitterbug, telepon selular bagi para lanjut usia.
Modul 1 Konsep Bisnis hal 1.24 dari 42
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-01/R.3
Universitas Trisakti
Tabel 1.6 masalah, solusi dan bisnis
1.4.1.3 Finding gaps in the market place (menemukan celah di sebuah pasar)
Celah di sebuah pasar adalah sumber lain untuk ide bisnis. Banyak sekali contoh produk
yang dibutuhkan atau diinginkan konsumen tetapi tidak tersedia atau sama sekali belum
ada.Contoh, pada tahun 2000, Tish Cirovolo menyadari bahwa tidak ada gitar di pasaran
yang ditujukan untuk wanita. Untuk mengisi celah ini, ia memulai mendirikan Daisy rock
guitar, perusahaan yang membuat gitar hanya untuk wanita, model yang stylish, warna
yang feminine dan desain yang mengakomodir tangan wanita yang kecil.
Modul 1 Konsep Bisnis hal 1.25 dari 42
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-01/R.3
Universitas Trisakti
Gambar 1.22 Daisy Rock, gitar khusus untuk wanita
yang berhubungan juga Southpaw guitars yang meluncurkan gitar hanya bagi mereka yang
kidal.
Perusahaan lain yang mengisi celah di pasar adalah ModCloth, market baju vintage dan
vintage inspired untuk wanita usia 18 – 32 tahun yang ternyata adalah market yang besar.
Modul 1 Konsep Bisnis hal 1.26 dari 42
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-01/R.3
Universitas Trisakti
Gambar 1.23 ModCloth
Umumnya celah di pasar ini dikenali saat mereka mulai frustasi dikarenakan mereka tidak
mendapatkan produl ataupun jasa yang mereka butuhkan, dan banyak yang merasakan hal
yang sama
Tehnik yang sama bisa dilakukan dengan cara membawa produk atau jasa ke kategori yang
berbeda atau baru dengan target pasar yang berbeda.
Tabel 1.7 memberikan contoh celah yang ada di pasar dan peluang bisnis yang
muncul
2 Product Concept
Modul 1 Konsep Bisnis hal 1.27 dari 42
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-01/R.3
Universitas Trisakti
2.1. Tema
Innovator selalu mencari problem, problem banyak sekali dan tidak akan ada
habisnya, walaupun sudah ada solusi untuk itu.
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, salah satu pendekatan untuk
mengenali peluang adalah memecahkan masalah, kali ini masalah yang dilihat
adalah yang berkaitan dengan tema Health, Safety and Environment issues (Issue
Kesehatan, keselamatan, lingkungan), beberapa issue tersebut antara lain:
2.1.1 Living Longer
Makin majunya teknologi kesehatan, membuat usia manusia semakin panjang, saat
ini makin banyak manusia dengan usia di 65 tahun atau lebih, dibandingkan mereka
yang berusia 5 tahun atau di bawahnya
Gambar 2.1 Populasi
2.1.2 Wasted food
Modul 1 Konsep Bisnis hal 1.28 dari 42
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-01/R.3
Universitas Trisakti
Gambar 2.2 Apa saja yang makanan yang tersia-siakan
Modul 1 Konsep Bisnis hal 1.29 dari 42
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-01/R.3
Universitas Trisakti
Gambar 2.3 Jenis Waste
2.1.3 Pengolahan limbah
Modul 1 Konsep Bisnis hal 1.30 dari 42
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-01/R.3
Universitas Trisakti
Gambar 2.4 Kemana dan bagaimana limbah diolah
2.1.4 Air bersih dan sanitasi
Gambar 2.5 akses untuk air bersih dan sanitasi
2.1.5. Kebutuhan akan rasa aman, meningkatnya angka terror
Gambar 2.6 kematian akibat terror
Dan tentunya masih banyak lagi problem yang lainnya yang berkaitan dengan tema kali ini.
Modul 1 Konsep Bisnis hal 1.31 dari 42
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-01/R.3
Universitas Trisakti
2.2. Design Thinking
2.2.1. Konsep Design Thinking
Dalam kaitannya dengan rancangan bisnis berbasis teknologiyang berorientasi pada
nilai pengguna (customer value), TimBrown, eksekutif dari IDEO, memperkenalkan
konsep DesignThinking. Pendekatan yang digunakan dalam Design Thinkingberdasarkan
penggunaan metoda dan sensibilitas seorangdesigner untuk mempertemukan tiga hal, yaitu:
kebutuhan orang,teknologi yang mungkin digunakan, dan strategi bisnis praktisyang
digunakan untuk menciptakan nilai-nilai pelanggan(customer value).
Gambar 2.7 Design Thinking
Proses desain dalam Design Thinking diilustrasikan sebagaisistem dari ruang-ruang
bukan sebagai urutan langkah. Proyekperancangan secara keseluruhan terdiri dari tiga
ruang, yaituruang Inspiration, Ideation, dan Implementation.
Ruang Inspiration untuk hal-hal yang terkait dengan motivasi pencarian solusi, seperti
permasalahan, dan kesempatan. Ruang Ideation untuk proses pembuatan, pengembangan,
dan pengujian ide-ide yang mengarah pada solusi. Ruang Implementation untuk
menggambarkan jalan ke pasar. Siklus ini kemudian berputar,terutama pada ruang
Inspiration dan Ideation.
Modul 1 Konsep Bisnis hal 1.32 dari 42
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-01/R.3
Universitas Trisakti
3. Business Model Canvas
Business Model Canvas adalah sebuah gambaran logis mengenai bagaimana sebuah
organisasi menciptakan, menghantarkan dan menangkap sebuah nilai. Canvas ini membagi
business model menjadi 9 buah komponen utama, yang kemudian dipisahkan lagi menjadi
komponen kanan (sisi kreatif) dan kiri (sisi lojik).Persis seperti otak manusia.Ke Sembilan
komponen yang ada tersebut adalah sebagai berikut, (diurut dari kanan ke kiri).Customer
Segment, Customer Relationship, Customer Channel, Revenue Structure, Value
Proposition, Key Activities, Key Resource, Cost Structure, dan Key Partners.
1. Customer Segment (CS) yaitu di bagian ini tentukan dulu customer(pelanggan) apa
yang akan menjadi target segmen dari bisnis kita. Dari sana kita harus letakkan diri
kita di sisi customer, lihat apa yang mereka lihat, dengar, pikirkan dan lakukan,
keinginan dan tujuan, rasa takut, dan harapan dari mereka.
2. Value Proposition (VP) yaitu berdasarkan customer yang telah diidentifikasi,
tentunya kita sudah dapat mengira-ngira apa kebutuhan dari customer tersebut. Dari
kebutuhan itu, selanjutnya kita dapat mendefinisikan value (nilai) apa yang akan
kita berikan agar mampu memenuhi kebutuhan customer. Value yang kita berikan
itu akan menjadi nilai inti dari kegiatan bisnis kita.
3. Customer Relationship (CR) yaitu pada bagian ini kita lanjutkan dengan
mendefinisikan hubungan yang ada antara customer dengan diri kita sebagai
perusahaan. Hubungan dapat berupa macam-macam, mulai dari memberikan
bantuan personal perorangan untuk tiap customer, dengan memanfaatkan
komunitas, atau bahkan berupa ‘self-service’, yaitu tidak berhubungan langsung
dengan customer.
4. Channel (CH) yaitu bagaimana mencapai customer kita. Channel ini adalah jalur
antara kita dengan customer, bagaimana delivery dari value yang kita berikan akan
mampu mencapai customer dengan baik.
Modul 1 Konsep Bisnis hal 1.33 dari 42
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-01/R.3
Universitas Trisakti
5. Revenue Stream (R$) yaitu representasi dari jalur penerimaan uang yang kita akan
terima dari setiap segmen customer. Definisikan tiap customer segment akan
menghasilkan kita revenue melalui suatu cara tertentu.
6. Key Resource (KR) adalah Sumber Daya Utama menjelaskan
tentang asetpaling penting yang diperlukan untuk membuat model bisniskerja.
Setiap model bisnis memerlukan Sumber Daya Utama. Sumber daya utama
memungkinkan perusahaan untuk membuat Proposisi Nilai, mencapai pasar,
memelihara hubungan dengan Segmen Pelanggan, dan memperoleh pendapatan.
Sumber Daya Utama diperlukan tergantung pada jenis model bisnis. Sebuah pabrik
microchip membutuhkan padat modal fasilitas produksi, sedangkan desainer
microchip lebih berfokus pada sumber daya manusia. Sumber daya utama dapat
fisik, keuangan, intelektual, atau manusia.Sumber daya utama dapat dimiliki atau
disewa oleh perusahaan atau diperoleh dari mitra-mitra utama.
7. Key Activities (KA) adalah Kegiatan Utama menjelaskan hal yang paling penting
yaitu perusahaan harus melakukan pekerjaan model bisnis. Setiap model bisnis
dibuat untuk sejumlah kegiatan Utama. Ini adalah tindakan yang paling penting bagi
perusahaan sehingga harus maksimal untuk dapat operasi yang berhasil. Seperti
Kunci Sumber Daya, mereka diwajibkan untuk membuat dan melebihi Proposisi
Nilai, Pencapaian pasar, mempertahankan Hubungan Pelanggan dan pendapatan
yang diperoleh, seperti Kunci Sumber Daya, kegiatan tergantung pada jenis model
bisnis. Untuk perangkat lunak pembuat Microsoft, Kegiatan utama meliputi
pengembangan perangkat lunak. Untuk produsen PCDell, Kegiatan utama meliputi
rantai pasokan manajemen.Untuk konsultasi McKinsey, Kegiatan utama meliputi
pemecahan masalah.
8. Key Partners (KP) adalah Kunci Kemitraan menjelaskan jaringan pemasok dan
mitra yang membuat pekerjaan model bisnis. Perusahaan menjalin kemitraan untuk
banyak alasan, dan kemitraan menjadi landasan model bisnis. Perusahaan
Modul 1 Konsep Bisnis hal 1.34 dari 42
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-01/R.3
Universitas Trisakti
membentuk aliansi untuk mengoptimalkan model bisnis mereka, mengurangi
risiko, atau memperoleh sumber daya. Ada empat jenis kemitraan:
• Strategis aliansi antara non-pesaing
• Coopetition: kemitraan strategis antara pesaing
• Usaha bersama:usaha untuk mengembangkanbisnis baru
• Pembeli-hubungan pemasok untuk menjamin pasokan yang dapat diandalkan
9. Cost Structure adalah Struktur Biaya menggambarkan semua biaya yang
dikeluarkan untuk mengoperasikan model bisnis ini. Blok bangunan ini
menjelaskan biaya yang paling besar terjadi antara biaya-biaya yang harus
dikeluarkan untuk dapat menghasilkan Value Propositions yang di deliver ke
Customer Segments dan untuk ini didapatkan Revenue Stream. Biaya tersebut
dapat dihitung relatif mudah setelah mendefinisikan Sumber DayaUtama, Kegiatan
Utama dan Kunci Kemitraan .
Modul 1 Konsep Bisnis hal 1.35 dari 42
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-01/R.3
Universitas Trisakti
Berikut ini merupakan contoh The Business Model Canvas, yang terdiri dari 9 Building
Blocks:
Gambar 3.1 The Business Model Canvas
Modul 1 Konsep Bisnis hal 1.36 dari 42
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-01/R.3
Universitas Trisakti
Gambar 3.2 Business Model Canvas
Modul 1 Konsep Bisnis hal 1.37 dari 42
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-01/R.3
Universitas Trisakti
Gambar 3.3 Kerangka proses atau Alur Business Model Canvas
Berikut ini adalah contoh kasus dan Cara pengisian The Business Model Canvas :
Contoh kasus 1 : Gerai Dinar
Tahap pertama adalah membentuk Business Model Building Blocks yang masih
standar atau masih kosong, ini untuk menuntun agar kita tahu apa yang harus kita isikan di
masing-masing batu bata tersebut nantinya. Bentuknya yang masih kosong ini dapat dilihat
pada gambar berikut.
Modul 1 Konsep Bisnis hal 1.38 dari 42
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-01/R.3
Universitas Trisakti
Gambar 3.4 Business Model – Standard
Tahap kedua adalah untuk bisnis yang sedang kita bangun atau sedang kita
jalankan, kita isikan hal-hal yang relevan untuk masing-masing batu bata tersebut. Untuk
itu contoh yang gunakan contoh dari Business Model ini yaitu Gerai Dinar.
Gambar 3.5 Business Model – Gerai Dinar
Modul 1 Konsep Bisnis hal 1.39 dari 42
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-01/R.3
Universitas Trisakti
Dari contoh Business Model Gerai Dinar tersebut diatas misalnya, dapat dilihat
bahwa meskipun yang dijual adalah emas yang sama dengan produk yang bisa dijual oleh
rata-rata toko emas; tetapi hampir keseluruhan sembilan batu bata yang membentuk
bangunan usaha Gerai Dinar berbeda dengan batu bata – batu bata yang membentuk
bangunan usaha toko emas pada umumnya.
Kesembilan element Business Model Gerai Dinar juga jelas berbeda dengan elemen-
elemen yang membentuk usaha bank, lembaga investasi dan sejenisnya. Dari Business
Model yang unique(unik) inilah maka peluang usaha yang diraih oleh Gerai Dinar juga
unique.
Contoh Kasus 2 : Business Model Bazaar Madinah.
Business Model Bazaar Madinah setelah dua pekan lebih di launch yang tadinya
diarahkan untuk memenuhi kebutuhan sembako, toiletries, bahan segar dan makanan
matang – Businsess Model Bazaar Madinah yang dinamis secara otomatis menyesuikan diri
dengan kebutuhan utama Customer Segments (CS) yang dilayaninya, Bazaar Madinah yang
pertama ini kemudan menjadi semacam food court – karena rupanya pedagang makanan
inilah yang paling banyak meramaikan Bazaar Madinah ini, dan dari sisi pengunjung ke
lokasi juga paling banyak adalah mereka-mereka yang memang mencari makanan. Bisa
saja Bazaar Madinah- Bazaar Madinah yang akan hadir di tempat lain, memiliki Business
Model yang berbeda.
Modul 1 Konsep Bisnis hal 1.40 dari 42
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-01/R.3
Universitas Trisakti
Gambar 3.6 Business Model – Bazaar Madinah
Contoh Kasus 3 : iPod
Berikut adalah karakteristik dan konteks produk sebagai pertimbangan untuk
mengembangkan model bisnisnya:
Produk: Alat yang dapat menyimpan menyimpan music secara digital. Dirancang
nyaman digunakan oleh laki-laki dan perempuan, Praktis untuk dibawa kemana saja.
Memiliki memori yang cukup besar untuk menyimpan music 8GB,16GB dan 32GB.
Dikembangkan untuk mengatasi masalah kebutuhan manusia dalam perangkat praktis
untuk menghibur diri disaat santai.
Perangkat tersebut kemudian bisa menyimpan informasi dari buku alamat dan iPod
juga bisa menampilkan dokumen teks walaupun tidak bisa dimanipulasi dengan
menggunakan iPod
Partner(mitra) yang dapat diajak kerjasama perusahaan rekaman musik.
Modul 1 Konsep Bisnis hal 1.41 dari 42
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-01/R.3
Universitas Trisakti
Alternatif Model Bisnis bagi iPod :
Gambar 3.7 Alternatif Model Bisnis bagi iPod
Dari tiga contoh di atas bisa dilihat bahwa suatu usaha menjadi lebih mudah
dipahami setelah divisualisasikan dalam bentuk Business Model Building Blocks ini dan
juga akan lebih mudah dijalankan dan di elaborasi peluang-peluang berikutnya.
Modul 1 Konsep Bisnis hal 1.42 dari 42
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-01/R.3
Universitas Trisakti
2. Pustaka
1. Abrams, Rhonda. The Successful Business Plan, Secret & Strategies. Fourth edition.
The Planning Shop. 2003
2. Hartanto, Eko. Technopreneurship, aspek-aspek penting dalam bisnis berbasis
teknologi. PT. Elex Media Komputindo. 2010
3. Kamaludin. Studi Kelayakan Bisnis. Dioma, Malang. 2004.
4. Kasmir dan Jakfar. Studi Kelayakan Bisnis. Kencana, Jakarta. 2006
5. Siswanto, Sutojo, Studi Kelayakan Proyek, edisi baru, PT. Damar Mulia Pustaka, 2006
6. Sritomo Wignjosoebroto.Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan.edisi ketiga. Guna
Widya. Surabaya.1996.
7. Umar, Husein. Studi Kelayakan Bisnis. edisi 2. PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003.
8. Osterwalder, Alexander dan Yves Pigneur. Business Model Generation. John
Willey & Sons, Hoboken – NJ , 2010