3
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN
MASYARAKAT NELAYAN
(Studi Pada Pelaksanaan Program Pengembangan dan Pengelolaan
Perikanan Tangkap Tahun 2014 di Desa Sungai Ungar Utara Kecamatan
Kundur Utara Kabupaten Karimun)
NASKAH PUBLIKASI
OLEH
PURNOMO BUDI ARYANTO
NIM : 110563201015
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2015
4
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN MASYARAKAT NELAYAN
(Studi Pada Pelaksanaan Program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap Tahun 2014 di Desa Sungai Ungar Utara Kecamatan
Kundur Utara Kabupaten Karimun)
Purnomo Budi Aryanto
Program Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji
Abstrak
Program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap Tahun 2014 merupakan program pembangunan peningkatan pendapatan bagi masyarakat nelayan dalam rangka penanggulangan kemiskinan. Sesuai dengan misi Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2010-2014, yaitu; “Mensejahterakan Masyarakat Kelautan dan Perikanan”, program ini menjadi rencana strategis pemerintah dalam pembangunan daerah. Pelaksanaan kegiatan Program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap diwujudkan melalui tiga tahapan dasar pelaksanaan kegiatan, yaitu; tahap persiapan, meliputi koordinasi penetapan lokasi sasaran; tahap pengembangan institusi lokal, meliputi pemilihan peserta KUB, Pembentukan Kelompok Usaha Bersama serta Bimtek; tahap pembinaan dan pengelolaan bantuan, meliputi penyusunan usulan, penilaian, serta pengawasan pemanfaatan bantuan. Tujuan dari program ini diharapkan dapat tercapainya peningkatan pendapatan masyarakat nelayan serta pendayagunaan sumber daya pesisir dan laut secara lestari dengan baik, agar pertumbuhan dapat berkelanjutan (sustainable growth). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan masyarakat nelayan di Desa Sungai Ungar Utara, serta untuk menganalisis variabel yang paling dominan mempengaruhi pendapatan masyarakat nelayan di desa Sungai Ungar Utara Kecamatan Kundur Utara Kabupaten Karimun. Sedangkan metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data model interaktif, analisis data melalui Pengumpulan Data, Reduksi Data, Penyajian Data, dan Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi Sumber Data. Faktor yang paling dominan mempengaruhi pendapatan masyarakat nelayan antara lain; Peranan Pemerintah, pengetahuan dan keterampilan, konsep dan tujuan, partisipasi, dan kerjasama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program ini sudah terealisasikan dengan tepat sasaran, efektif serta efisien sehingga terjadi peningkatan pendapatan masyarakat nelayan khususnya di Desa Sungai Ungar Utara kecamatan Kundur Utara, Kabupaten Karimun.
5
Kata kunci:Pemerintah, Pendapatan,Nelayan, Program
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN MASYARAKAT NELAYAN
(Studi Pada Pelaksanaan Program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap Tahun 2014 di Desa Sungai Ungar Utara Kecamatan
Kundur Utara Kabupaten Karimun)
Purnomo Budi Aryanto
Program Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji
Abstract
Development programs and Management of fisheries In 2014 a development program increased revenue for the fishing community in order to reduce poverty. In accordance with the mission of the Ministry of Maritime Affairs and Fisheries in 2010-2014, namely; "Public Welfare for Maritime Affairs and Fisheries", the program becomes a strategic plan of government in regional development. Implementation ofDevelopment program and Management activities Fishing realized through the implementation of three basic stages, namely; preparation phase, covering the coordination of target location determination; the stage of development of local institutions, including the selection of participants of cooperative joint venture, Joint Business Group Formation and guidance technology; stage of development and management of assistance, covering the preparation of proposals, assessment, and monitoring the use of aid. The objective of this program is expected to achieve an increase in income of fishing communities as well as utilization of coastal and marine resources sustainably well, in order to be sustainable growth. This study aims to determine the factors that affect the income of the fishermen community in the village of North Ungar, as well as to analyze the most dominant variable affecting the income of fishermen in rural communities Ungarvillage District of NorthKarimun. While the methods of analysis used in this study is an interactive model of data analysis, data analysis through data collection, data reduction, Data Presentation and Conclusions Withdrawal or Verification Data Source. The most dominant factor affecting the income of fishing communities, among others; The role of government, knowledge and skills, concepts and objectives, participation, and collaboration. The results showed that the program has been realization with targeted, effective and efficient so as to increase the income of fishing communities, especially in northern districts of UngarVillage.
Keywords: Government, Income, Fisherman, Programs
1
I. PENDAHULUAN Negara Kesatuan Republik
Indonesia merupakan negara kemaritiman yang kaya akan sumber daya alam dan luasnya lautan yang begitu besartersebar diseluruh pulau – pulau yang ada di penjuru wilayah Indonesia, yang semuanya itu dapat memberikan devisa yang cukup besar bagi bangsa Indonesia.
Hasil laut yang melimpah dipandang sebagai sektor yang dapat mendorong dan peluang dalam meningkatkan kegiatan perekonomian, yang dapat meningkatkan pendapatan daerah apabila dapat dikelola dan dikembangkan secara maksimal.
Salah satu kunci keberhasilan perekonomian adalah dimilikinya keunggulan, sehingga akan mendorong terciptanya daya saing dan menciptakan penambahan nilai. Kemaritiman dilihat sebagai sektor unggul yang berpotensi dan menjadi sangat penting bagi kelanjutan pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia.
Salah satunya daerah Kepulauan Riau yang dapat menunjang pertumbuhan perekonomian berbasis kelautan dan perikanan dengan hasil laut yang merupakan potensi sumber daya maritim yang sangat kaya.Wilayah daerah yang luas
dengan potensi lautan yang begitu besar dan sumber daya alam yang melimpah menjadikan Kepulauan Riau sebagai daerah kemaritiman yang dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan bangsa Indonesia.
Dalam perkembangannya Provinsi Kepulauan Riau diharapkan dapat meningkatkan perekonomian melalui sektor kelautan dan perikanan, sebagai upaya peningkatan pendapatan perekonomian setiap daerah kabupaten dan pulau-pulau kecil.
Sebagaimana diketahui, Kabupaten Karimun memiliki peranan sektor kelautan dan perikanan sebagai sumber pendapatan masyarakat berperan dalam meningkatkan kesejahteraan sosial bagi seluruh masyarakat pesisir di Desa Sungai Ungar Utara Kabupaten Karimun. Peran sektor kelautan dan perikanan dipandang sangat besar potensinya sebagai penunjang perekonomian secara langsung maupun tidak langsung mengingat kondisi Kabupaten Karimun merupakan daerah maritime yang didominasi perairan laut.
Kepulauan Kundur termasuk wilayah pesisir Kabupaten Karimun yang memiliki potensi laut yang cukup besar dan luas pada sektor kelautan dan perikanan. Pulau kundur juga
2
termasuk wilayah yang sangat strategis dalam pengembangan perekonomian, terutama dalam sektor kelautan dan perikanan yang dapat menunjang pertumbuhan ekonomi dan pendapatan masyarakat di Desa Sungai Ungar Utara. Melihat potensi kelautan di Kabupaten Karimun, tidak menutup kemungkinan besarnya pendapatan yang akan di peroleh oleh para nelayan di Desa Sungai Ungar Utara Kecamatan Kundur Utara.
Masyarakat nelayan yang bermukiman disepanjang pesisir Pulau Kundurmempunyai harapan untuk dapat hidup dengan kualitas yang lebih baik dan dapat meningkatkan perekonomian rumah tangga. Sebagaimana telah diatur dalam UU No.27 Tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, dimana beberapa perspektif yang merupakan unsur penting dari konsep pemberdayaan masyarakat pesisir.
Oleh karena itu pemberdayaan masyarakat nelayan melalui Program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap Tahun 2014 oleh Pemerintah Daerah di Desa Sungai Ungar Utara Kecamatan Kundur Utara dapat mengorganisir kegiatan tersebut melalui kelompok masyarakat
nelayan yang di dukung oleh sumber daya lokal sehingga dapat terealisasikan dengan baik.
Pengembangan wilayah pesisir dan kelautan, sebagai salah satu sektor strategis dalam pembangunan ekonomi saat ini, merupakan sektor yang masih perlu dioptimalkan mengingat potensi kelautan yang ada belum dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan.
Melalui Program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap diharapkan membawa perubahan bagi sekelompok masyarakat nelayan. Kehidupan masyarakat nelayan yang masih bergantungan kepada hasil laut, dengan pola mata pencaharian menggunakan teknologi yang sederhana menjadikan masyarakat nelayan di Desa Sungai Ungar Utara Kabupaten Karimun dari masa ke masa dalam membangun wilayah pesisir dan lautan menunjukkan hasil yang kurang optimal dan cenderung menuju arah yang tidak berkelanjutan.
Rendahnya kualitas daya jelajah nelayan ini, semakin menambah kesulitan nelayan untuk memperbaiki kualitas hidupnya. Pada umumnya masyarakat di Desa Sungai Ungar Utara memanfaatkan hasil laut hanya untuk bertahan hidup. Tingkat sosial ekonomi dan
3
pendidikan yang rendah menjadikan masyarakat nelayan hanya cenderung bergantung pada hasil laut.
Permasalahan yang senantiasa dihadapi oleh masyarakat nelayan di Desa Sungai Ungar Utara terutama menyangkut tingkat kesejahteraan mereka yang tak kunjung membaik, meskipun potensi kelautan dan perikanan cukup besar namun tingkat pemanfaatannya yang masih tidak merata terutama pada daerah-daerah perairan terpencil yang padat penduduk menjadikan masyarakat nelayan hanya bergantung pada hasil laut untuk bertahan hidup. Sedangkan sumber daya kelautan dan perikanan di Kabupaten Karimun, termasuk perairan lepas pantai dan perairan Zona Ekonomi Eksklusfi (ZEE) relatif masih banyak belum dimanfaatkan.
Melihat begitu banyak permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat nelayan, maka perlu perhatian yang lebih serius dari pemerintah untuk menerapkan langkah-langkah pemberdayaan dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan.
Oleh karena itu, dengan pemberdayaan masyarakat pesisir diharapkan dapat membantu mereka dalam
meningkatkan keterampilan dan kemampuannya, sehingga mereka dapat menggapai kemajuan dan mengerahkan semaksimal mungkin potensi yang ada pada diri mereka.Upaya ini dilakukan agar masyarakat nelayan dapat mengembangkan potensi yang ada, supaya bisa dimanfaatkan dan dikelola dengan baik.
Berbagai upaya peningkatan taraf kehidupan masyarakat nelayan senantiasa dilakukan pemerintah melalui program-program pembangunan. Salah satu bentuk kebijakan yang dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Dinas Kelautan dan Perikanan di setiap Daerah dan Pulau-pulau kecil adalah berupa Program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap yang dianggarkan pada tahun 2010-2014.
Bentuk program yang dilakukan pemerintah melalui Pengadaan Sarana Perikanan Tangkap bagi masyarakat nelayan di pulau-pulau kecil dalam upaya untuk meningkatkan kualitas taraf hidup mereka. Upaya tersebut pada dasarnya sebagai bentuk pemberdayaan bagi masyarakat nelayan dalam menggarap kekayaan laut dengan berbagai macam metode untuk kesejahteraan nelayan,
4
masyarakat dan kepentingan nasional.
Melihat kondisi kemampuan daya beli yang rendah dan permasalahan yang senantiasa dihadapi oleh masyarakat nelayan, studi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan masyarakat nelayan menjadi sangat penting dilakukan, mengingat Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 2014 pada masa Pemerintahan Presiden Jokowi lebih menekankan pada sektor berbasis negara kemaritiman yang menjadi prioritas utama dalam peningkatan devisa di setiap daerah kepulauan.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pengelola program yang dirancang untuk kesejahteraan rakyat daerah, agar pihak terkait (stakeholders) dapat mengetahui peranan yang seharusnya perlu direalisasikan melalui sosialisasi program agar saling mendukung di dalam perencanaan program yang dilakukan.
Berdasarkan fenomena yang didapatkan dari studi pendahuluan diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh lagi tentang “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Masyarakat Nelayan (Studi Pada Pelaksanaan Program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap
Tahun 2014 di Desa Sungai Ungar Utara Kecamatan Kundur Utara Kabupaten Karimun)”.
II. LANDASAN TEORI
A. PEMBANGUNAN
SOSIAL
Sebagai daerah Kabupaten
Kepulauan yang berbasis
kemaritiman, Kabupaten
Karimun memiliki potensi laut
yang begitu besar untuk
meningkatkan kestabilan
perekonomian dan pembangunan
sosial.
Pentingnya melakukan
pembangunan karena dianggap
sebagai suatu perbaikan bagi
daerah di dalam masalah
perekonomian dan kesejahteraan
masyarakat. Upaya peningkatan
pembangunan dipicu bagi
kesejahteraan masyarakat demi
peningkatan pembangunan
sosial.
5
Menurut Kuncoro dalam
Elfian (2003:20), pembangunan
identik dengan upaya
meningkatkan pendapatan per-
kapita, atau lebih populer
disebut strategi pertumbuhan
ekonomi.
Melihat tingkat pendapatan
masyarakat (income per-capita)
yang dominan masih rendah,
sedangkan potensi laut yang
besar hal ini dapat memicu bagi
pembangunan sosial.
Oleh karena itu, jika
diperbaiki perdapatan per-kapita
masyarakat tersebut dengan
pertumbuhan ekonomi yang
asumsinya dapat meningkatkan
standar kehidupan bagi
masyarakat maka permasalahan
sosial seperti kemiskinan yang
berujung pada ketimpangan
sosial distribusi pendapatan akan
dapat diatasi. Pembangunan
dengan melakukan pendekatan
peningkatan pendapatan
masyarakat secara kuantitas
dapat menghasilkan
pertumbuhan pembangunan
sosial.
Akan tetapi, jika tidak
dibarengi dengan pemerataan
peningkatan pendapatan dan
hanya segelintir orang-orang
yang berada disekitar pemegang
kekuasaan.
Kondisi perkembangan yang
tidak kondusif akan
menimbulkan aspek kesenjangan
sosial bagi masyarakat.
Fenomena ini yang membuat
sebagian masyarakat kecil
semakin terbebani dengan faktor
pendapatan yang tidak seimbang
dengan peningkatan
pembangunan sosial.
6
Program Pengembangan dan
Pengelolaan Perikanan Tangkap
merupakan strategi
pembangunan sosial yang
dilakukan melalui pemerintah
(Social Development by
Governments), dimana program
ini dilakukan oleh lembaga
dalam organisasi pemerintah
Kabupaten Karimun yaitu Dinas
Kelautan dan Perikanan selaku
government agencies.
Dimana program ini
dikembangkan bersifat preventif,
proaktif, dan kreatif yang
melibatkan masyarakat nelayan
sepenuhnya mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, dan
keberlanjutan program sebagai
upaya untuk pengembangan
masyarakat (community
development). Upaya ini
dilakukan untuk meningkatkan
taraf hidup masyarakat nelayan
dan meningkatkan pembangunan
sosial demi terciptanya
kesejahteraan sosial.
B. PENDAPATAN
Menurut Sukirno (2006:47),
pendapatan adalah jumlah
penghasilan yang diterima oleh
penduduk atas prestasi kerjanya
selama satu periode tertentu,
baik harian, mingguan, bulanan
ataupun tahunan. Beberapa
klasifikasi pendapatan tersebut
dalah sebagai berikut :
1. Pendapatan pribadi, yaitu:
semua jenis pendapatan
yang diperoleh tanpa
memberikan suatu kegiatan
apapun yang diterima
penduduk suatu negara.
2. Pendapatan disposibel,
yaitu: pendapatan pribadi
dikurangi pajak yang harus
7
dibayaar oleh para penerima
pendapatan, sisa pendapatan
yang siap dibelanjakan
inilah yang disebut
pendapatan disposibel.
3. Pendapatan nasional, yaitu :
nilai seluruh barang-barang
jadi dan jasa-jasa yang
diproduksioleh suatu negara
dalaam satu tahun.
III. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang
dilakukan ini adalah penelitian
yang bersifat deskriptif
kualitatif, karena data yang
didapat adalah berupa kata-kata
atau uraian yang didapat dari
hasil observasi dan wawancara
peneliti untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan
tepatnya di Desa Sungai Ungar
Utara Kecamatan Kundur Utara
Kabupaten Karimun (Kepri).
Dimana desa tersebut
merupakan daerah pesisir yang
posisinya di sebelah utara
Kepulauan Kundur.
Ditetapkannya lokasi tersebut
karena desa tersebut merupakan
wilayah yang telah
melaksanakan Program
Pengembangan dan Pengelolaan
Perikanan Tangkap Tahun 2014.
3. Sumber Data
a. Data Primer
Merupakan sumber data yang
diperoleh secara langsung dari
hasil wawancara. Dalam
penelitian ini sumber data primer
adalah nelayan di Desa Sungai
Ungar Utara Kecamatan Kundur
8
Utara Kabupaten Karimun
sebagai informan pelaksanaan
Program Pengembangan dan
Pengelolaan Perikanan Tangkap
(2014) yang berjumlah 20 Orang
dan Kepala UPTD Kelautan dan
Perikanan Kundur sebagai key
informan, karena mengetahui
pelaksanaan program tersebut.
b. Data Sekunder
Merupakan data yang
diperoleh secara tidak langsung
melalui media perantara
(diperoleh dan dicatat oleh pihak
lain), yang pada umumnya
berupa bukti, catatan-catatan
yang telah tersusun dalam arsip
(dokumenter), baik yang
dipublikasikan atau tidak. Dalam
halnya penelitian ini yang
menjadi sumber data sekunder
adalah literatur-literatur, jurnal-
jurnal dan arsip-arsip
(dokumenter) yang ada di
perpustakaan maupun di media
internet.
4. Informan
Informan menurut Arikunto
(2010:188) adalah orang yang
memberikan informasi.
Penentuan informan
menggunakan teknik
nonprobability sampling. Yaitu
purposive sampling.
Dalam penelitian ini, yang
menjadi informan adalah
masyarakat nelayan yang
menerima bantuan di Desa
Sungai Ungar Kecamatan
Kundur Utara Kabupaten
Karimun, sebanyak 20 orang
nelayan penerima manfaat , serta
Kepala UPTD Kelautan dan
Perikanan Kundur dijadikan Key
Informan dalam penelitian ini.
9
5. Teknik dan Alat
Pengumpulan Data
a. Observasi
Merupakan teknik
pengumpulan data dengan
pengamatan dan pencatatan
secara langsung kegiatan-
kegiatan yang berhubungan
dengan permasalahan yang
diteliti.
Dalam hal ini peneliti
mengumpulkan data secara
langsung ke objek penelitian.
Adapun alat pengumpulan
data dalam penelitian ini
adalah Daftar Pemeriksaan.
b. Wawancara
Merupakan pengumpulan
data dengan mengajukan
pertanyaan secara terstruktur
kepada informan untuk
menggali informasi mengenai
pendapatan masyarakat
nelayan.
Adapun alat pengumpulan
data dalam penelitian ini
adalah Pedoman Wawancara.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan
pengumpulan data melalui
buku-buku ataupun literatur-
literatur yang berkaitan
dengan permasalahan dan
penelitian dan selanjutnya
diolah kembali.
Adapun alat yang digunakan
untuk mendapatkan data
dokumentasi seperti studi
literatur.
6. Teknik Analisis Data
` Adapun teknik analisis data
yang digunakan dalam penelitian
ini adalah analisis data model
interaktif.
10
Dalammelakukananalisis data
penelitimengacukepadatahapan
yang dikembangkanoleh Miles
danHuberman (1992), yang
terdiridariempattahapanyaitu:
pengumpulan data, reduksi data
(data reduction), penyajian data
(data display), dan
penarikankesimpulanatauverifik
asi (conclusion drawing
verivication).
Empattahapantersebutdapatdijela
skansebagaiberikut:
1. Pengumpulan data penelitian
dilakukanmelalui
observasi,wawancara,
studipustaka, dan
dokumentasi.
2. Reduksi
dalampenelitianinidilakukan
dengancaramerangkum data
darihasil observasi,
wawancara,
dandokumentasidiambilhany
ayang
sesuaidengantujuandaripenel
itian,
yaitumengetahuilebihdalam
proses
implementasikebijakan, dan
mengidentifikasi serta
menginventarisir informasi
dan data yang berhubungan
dengan proses pelaksanaan
Program Pengembangan dan
Pengelolaan Perikanan
Tangkap (2014) di Desa
Sungai Ungar Kecamatan
Kundur Utara Kabupaten
Karimun.
3. Menganalisis informasi dan
data yang telah diidentifikasi
dan diinventarisir tersebut
berdasarkan kebijakan
Program Pengembangan dan
Pengelolaan Perikanan
11
Tangkap (2014) dan teori
pendapatan. Setelahitu,
langkahselanjutnyaadalahpen
yajian data ataudisplay data
dimaksudkanuntukmemudah
kanpenelitidalammelihatgam
baransecarakeseluruhanataub
agian-
bagiantertentudaripenelitian.
Tujuandisplay data
adalahuntukmemudahkandan
memahamiapa yang terjadi.
Dengan kata
lainmerupakanpengorganisas
ian data
kedalambentuktertentusehing
gakelihatandengansosoknyal
ebihutuh.
4. Menarik kesimpulan dari
analisis informasi dan data
tersebut sebagai penemuan
penting dalam pelaksanaan
Program untuk kemudian
diberikan saran untuk
perbaikan dalam pelaksanaan
program tersebut.
IV. PEMBAHASAN
1. Karakteristik Informan
Untuk melihat apakah
Program Pengembangan dan
Pengelolaan Perikanan Tangkap
melalui PUMP-PT Tahun 2014
yang diimplementasikan oleh
pemerintah sudah berjalan
efektif atau tidak berjalan, hal ini
perlu dilihat dari karakteristik
responden yang peneliti
wawancara, sebagai key
informan dan informan kunci
yang terlibat langsung dalam
pelaksanaan program seperti:
Kepala UPTD Kelautan dan
Perikanan Kundur, dan
Masyarakat Nelayan Desa
Sungai Ungar Utara.
Identitas informan merupakan
gambaran umum mengenali ciri-
12
ciri dari sasaran atau objek
penelitian yang diharapkan dapat
memberikan informasi dan data
yang penting guna menunjang
keberhasilan suatu Program
Pengembangan dan Pengelolaan
Perikanan Tangkap melalui
PUMP-PT Tahun 2014.
2. Analisis Faktor –Faktor
Yang Mempengaruhi
Pendapatan Masyarakat
Nelayan
Adapun tiga indikator yang
berkaitan dengan teori Sukirno
(2004:47),klasifikasi pendapatan
adalah sebagai berikut;
Pendapatan Pribadi, Pendapatan
Disposibel, dan Pendapatan
Nasional. Ketiga indikator
tersebut dijadikan sumber untuk
menemukan faktor-faktor yang
mempengaruhi pendapatan
masyarakat nelayan, sehingga
dapat penulis paparkan terdapat
lima faktor-faktor yang paling
dominan mempengaruhi
peningkatan pendapatan
masyarakat nelayan, di
antaranya sebagai berikut:
1. Peranan Pemerintah
Upaya yang serius dari pihak
pemerintah dalam memberikan
perhatian atau intervensi dari
pemerintah melihat kondisi
masyarakat nelayan yang masih
tergolong pada lapisan
masyarakat yang rendah. Hal ini
dapat membantu perbaikan
kualitas hidup bagi masyarakat
nelayan. Peranan pemerintah
dapat membantu meningkatkan
pendapatan masyarakat nelayan
terutama menyangkut dalam
pelaksanaan program pemerintah
sebagai bentuk perubahan
keberlanjutan program.
13
2. Pengetahuan dan
Keterampilan.
Pengetahuan dan
Keterampilan merupakan modal
yang harus dimiliki oleh setiap
masyarakat nelayan dalam
pelaksanakan program tersebut.
Dengan pengetahun dan
keterampilan, masyarakat
nelayan dapat mengembangkan
serta memiliki keahlian (skill)
yang bisa merubah kehidupan
mereka menjadi lebih baik.
Melihat kondisi masyarakat
nelayan di Desa Sungai Ungar
Utara tergolong dalam
pendidikan rendah. Pemerintah
harus lebih tanggap dalam
kondisi seperti ini, masyarakat
yang menerima bantuan program
belum tentu bisa
mengembangkannya tanpa ada
peran dari pemerintah. Dengan
memberikan pengetahuan dan
keterampilan, hal ini dapat
mengembangkan daya atau
kekuatan cara berpikir
masyarakat nelayan. Dalam
realitanya, mereka hanya
memiliki sedikit daya kekuatan,
namun justru mampu untuk
bertahan hidup apalagi ditambah
dengan pengetahuan yang lebih
bahkan untuk membantu
meningkatkan pendapatan
masyarakat nelayan.
3. Konsep dan Tujuan
Konsep dan Tujuan
kegiatan/program cenderung
harus sejalan dengan konsep dan
tujuan pembangunan sosial yaitu
menciptakan kesejahteraan
masyarakat nelayan menjadi
kehidupan yang lebih baik. Pada
14
hakikatnya pembangunan
merupakan suatu perubahan
terhadap tatanan yang sudah ada
menjadi perubahan yang lebih
baik. Perubahan itu sendiri
diharapkan dapat menerapkan
pola kehidupan yang
terorganisir, sehingga dapat
berkembang lebih baik sesuai
dengan tuntutan perkembangan.
4. Partisipasi
Partisipasi sangat
berpengaruh dalam membantu
masyarakat nelayan melihat
kondisi realitas kehidupan sosial
ekonomi yang dihadapi mereka,
sehingga dapat membuat suatu
perubahan yang mendasar dari
dalam diri mereka untuk sadar
dengan situasi dan kondisi yang
menjadi pokok permasalahan
serta berupaya untuk dapat
merubah mencari jalan keluar
yang lebih baik.
Dengan partisipasi dapat
menciptakan kehidupan
berorganisasi. Sehingga dapat
membantu mengubah pola pikir
masyarakat nelayan untuk
bekerja sama menciptakan suatu
kehidupan sosial yang baru
dengan upaya peningkatan
pendapatan masyarakat nelayan
sebagai bentuk proses kehidupan
menjadi lebih baik.
5. Kerjasama
Wujud dari partisipasi aktif
masyarakat adanya sikap untuk
saling bekerjasama dan ikut
terlibat didalam setiap proses
kegiatan/program yang berupaya
untuk menciptakan tujuan dari
kegiatan yang dilaksanakan
dalam bentuk peningkatan
pendapatan masyarakat nelayan.
15
Tanpa adanya kerjasama, maka
akan lebih sulit memperoleh
hasil yang diinginkan, artinya
kegiatan/program yang
dijalankan mengalami kegagalan
dalam upaya peningkatan
pendapatan masyarakat nelayan.
Oleh karena itu, sangat
dibutuhkan peranan untuk saling
bekerjasama yang aktif dan
kreatif dari setiap masyarakat
dalam upaya peningkatan
pendapatan masyarakat nelayan.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Faktor pertama yang
mempengaruhi peningkatan
pendapatan masyarakat
nelayan yakni Peranan
Pemerintah. Dalam hal ini
peranan pemerintah sangat
berpengaruh pada
implementasi program.
Peningkatan pendapatan
masyarakat nelayan melalui
program pemerintah dapat
berjalan dan terealisasikan
dengan baik apabila adanya
upaya yang serius dari pihak
pemerintah. Perhatian serta
adanya intervensi dari
pemerintah melihat kondisi
masyarakat nelayan yang
masih tergolong pada
lapisan masyarakat yang
rendah dapat membantu
perbaikan kualitas hidup
mereka, jika ada upaya
serius yang dilakukan oleh
pemerintah untuk perbaikan
kualitas kehidupan mereka.
Hal ini dapat membantu
peningkatan pendapatan
masyarakat nelayan sebagai
upaya bentuk dari
pembangunan daerah.
16
2. Faktor kedua yang
mempengaruhi peningkatan
pendapatan masyarakat
nelayan adalah pengetahuan
dan keterampilan. Melihat
kondisi masyarakat nelayan
rata-rata berpendidikan
rendah. Hal ini menjadi
salah satu faktor
penghambat masyarakat
nelayan dalam
melaksanakan program.
Melihat kondisi seperti ini
pemerintah harus menyikapi
bahwa rendahnya
pendidikan masyarakat
terkadang bisa mengarahkan
ke konflik dimana terjadi
kesalahpahaman antar
masyarakat nelayan.
Dengan pengetahuan dan
keterampilan dapat
mengembangkan daya atau
kekuatan cara berpikir
masyarakat nelayan.
3. Faktor ketiga yang
mempengaruhi peningkatan
pendapatan masyarakat
nelayan, adalah konsep dan
tujuan. Pelaksanaan
kegiatan/program yang
sejalan dengan konsep dan
tujuan pembangunan sosial
dapat menciptakan
kesejahteraan bagi
masyarakat nelayan. Hal ini
pada dasarnya sebagai
tonggak utama dalam
melaksanakan suatu
kegiatan.Penelitian ini
menemukan, pihak
pemerintah telah berupaya
meningkatkan pendapatan
bagi masyarakat nelayan.
Namun demikian, masih
banyak masyarakat nelayan
17
yang tidak menggunakan
bantuan yang telah
diberikan dengan sebaik-
baiknya. Hal ini
mengakibatkan pendapatan
masyarakat nelayan tidak
selalu memberikan harapan
besar bagi pembangunan
nasional.
4. Faktor keempat yang
mempengaruhi peningkatan
pendapatan masyarakat
nelayan, adalah Partisipasi.
Dengan adanya partisipasi
masyarakat nelayan upaya
ini dapat membantu
menumbuhkan rasa
memiliki terhadap suatu
bantuan program yang
diberikan. Hal ini dapat
meningkatkan peran serta
dari masyarakat nelayan
terhadap apa yang telah
diupayakan pemerintah
untuk perbaikan kualitas
hidup mereka. Penelitian ini
menemukan, kurangnya
partisipasi masyarakat
nelayan sehingga
mengakibatkan timbulnya
rasa tidak saling
membutuhkan antar sesama
nelayan. Hal ini menjadi
pemicu kurangnya
kekompakkan dari setiap
nelayan.
5. Faktor kelima yang
mempengaruhi peningkatan
pendapatan masyarakat
nelayan, adalah kerjasama.
Wujud dari partisipasi aktif
masyarakat nelayan adanya
sikap untuk saling
bekerjasama dan ikut serta
terlibat didalam setiap
proses kegiatan/program
18
yang dilaksanakan. Oleh
karena itu, sangat
dibutuhkan peranan untuk
saling bekerjasama yang
aktif dan kreatif dari setiap
masyarakat nelayan dalam
upaya peningkatan
pendapatan masyarakat
nelayan menjadi kehidupan
yang lebih baik serta
terciptanya keberhasilan
suatu program menjadi
realisasi dalam
keberlanjutan program.
Penelitian ini menemukan,
kurangnya partisipasi antar
sesama nelayan sehingga
sikap untuk saling
bekerjasama tidak terlihat.
B. SARAN
1. Pemerintah Daerah
diharapkan dapat
meningkatkan keberlanjutan
dari Program Pengembangan
dan Pengelolaan Perikanan
Tangkap melalui PUMP-PT
yang telah dilaksanakan,
sebagai bentuk upaya
peningkatan sesuai dengan
misi Kementerian Kelautan
dan Perikanan
“Mensejahterakan
Masyarakat Kelautan dan
Perikanan”. Pemerintah
Daerah juga diharapkan dapat
lebih menfasilitasi sarana dan
prasarana bantuan alat
penangkapan ikan yang lebih
baikkedepannya.
2. Pengetahuan dan
Keterampilan, Pemerintah
Daerah diharapkan dapat
meningkatkan struktur dan
mekanisme pelaksanaan
program/kegiatan
Pengembangan dan
19
Pengelolaan Perikanan
Tangkap melalui PUMP-PT,
serta memberikan pelatihan
pengetahuan dan
keterampilan, dan melakukan
sistem pengawasan
(controlling) yang lebih
terhadap pelaksanaan
keberlanjutan program.
3. Konsep dan Tujuan,
Pemerintah sebagai organ
penggerak dan instansi
diharapkan dapat berperan
aktif dalam menciptakan
pembangunan sosial guna
pertumbuhan ekonomi yang
stabil. Konsep dan tujuan dari
kegiatan harus sejalan sesuai
dengan yang diharapkan.
Pada hakikatnya
pembangunan merupakan
suatu perubahan terhadap
tatanan yang sudah ada
menjadi perubahan yang
lebih baik. Perubahan itu
sendiri diharapkan dapat
menerapkan pola kehidupan
yang terorganisir, sehingga
dapat berkembang suatu
program menjadi lebih baik
sesuai dengan tuntutan
perkembangan.
4. Partisipasi, Masyarakat
nelayan diharapkan dapat
bekerja sama dalam
meningkatkan peran serta
terhadap apa yang telah
diupayakan pemerintah.
Upaya ini diharapkan dapat
membantu peningkatan dan
perbaikan kualitas program
yang telah dijalankan
pemerintah sebagai bentuk
pelaksanaan kegiatan.
Partisipasi masyarakat
nelayan sangat dibutuhkan
20
untuk menciptakan peran
serta masyarakat nelayan
dalam menjalankan bantuan
program yang telah diberikan.
Hal ini dapat memberikan
kontribusi terhadap apa yang
telah diupayakan pemerintah
dalam peningkatan
pendapatan dan perbaikan
kualitas kehidupan bagi para
nelayan.
5. Kerjasama, Masyarakat
nelayan diharapkan dapat
meningkatkan pelaksanaan
program/kegiatan dengan
sebaik-baiknya
memungkinkan untuk dapat
memanfaatkan bantuan alat
penangkapan ikan yang telah
diberikan serta dapat
menciptakan rasa memiliki
dan saling bekerja sama
dalam meningkatkan
pendapatan masyarakat
nelayan sebagai bentuk
perbaikan kualitas kehidupan
masyarakat nelayan
kedepannya.Upaya ini
dilakukan untuk dapat
menciptakan tujuan dari
pelaksanaan kegiatan sebagai
bentuk terealisasinya suatu
program. Tanpa adanya
kerjasama, maka akan lebih
sulit memperoleh hasil yang
diinginkan.
6. Penelitian ini diakui masih
jauh dari kata sempurna,
peneliti mohon maaf jika
dalam penelitian ini terdapat
bahasa yang menyinggung
dari salah satu pihak.
Penelitian ini murni di buat
sebagai bentuk bahan
pembelajaran kedepannya,
sebagai bahan analisis untuk
21
melihat implementasi sebuah
program kerja maupun
bantuan yang dilakukan oleh
pemerintah. Oleh karena itu
peneliti mengharapkan saran
dan kritikan yang
membangun demi menjadi
bahan acuan penelitian
berikutnya.
VI. DAFTAR PUSTAKA
Referensi Buku:
Arikunto, Suharsimi. 2010,
Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Rineka
Cipta, Jakarta : cetakan ke-14.
Hendrayady, Agus dkk. 2011,
Pedoman Teknik Penulisan
Usulan Penelitian dan Skripsi
Serta Ujian Sarjana Fakultas
Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Maritim Raja Ali
Haji, Tanjungpinang : Fakultas
Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Maritim Raja Ali
Haji.
Pass, Cristopher, and Bryan
Lowes. 1994, Kamus Lengkap
Ekonomi, Jakarta : Penerbit
Erlangga.
Sedarmayanti. 2010, Reformasi
Administrasi Publik, Reformasi
Birokrasi, dan Kepemimpinan
Masa Depan (Mewujudkan
Pelayanan Prima dan
Kepemerintahan yang Baik),
Bandung : PT Refika Aditama.
___________. 2011, Manajemen
Sumber Daya Manusia
(Reformasi Birokrasi dan
Manajemen Pegawai Negeri
Sipil), Bandung : PT Refika
Aditama.
Sobri. 1987, Ekonomi Makro,
BPFE-UGM, Yogyakarta.
22
Sugiyono. 2005, Memahami
Penelitian Kualitatif, Bandung :
Penerbit Alfabeta.
________. 2012, Metode
Penelitian Administrasi,
Bandung : Penerbit Alfabeta.
________. 2011, Metode
Penelitian Kuantitatif Kualitatif
Dan R&D, Bandung : Penerbit
Alfabeta.
Sukirno, Sadono. 2006,
Makroekonomi: Teori
Pengantar, Edisi Ketiga, Jakarta
: PT Raja Grafindo Persada.
Sumardi, Muldjanto. 1982,
Sumber Pendapatan Kebutuhan
Pokok dan Prilaku Menyimpang,
Jakarta : CV Rajawali.
Sutarto. 2006, Dasar – Dasar
Organisasi, Yogyakarta :
Penerbit Gadjah Mada
University Press.
Todaro, M.P. 1998,
Pembangunan Ekonomi di
Dunia Ketiga, Edisi Keenam,
Jakarta : Penerbit Erlangga.
Wursanto, Ig. 2005, Dasar –
Dasar Ilmu Organisasi,
Yogyakarta : Penerbit Andi.
Skripsi:
Sembiring, Triska Apnia. 2010,
Tinjauan Manajemen
Pengawasan Kelaiklautan Kapal
Layar Motor Di Pelabuhan
Kalibaru Jakatra.
Ramadhani, Sri Essa. 2010,
Dampak Penyalur Bergulir
Usaha Mikro Terhadap
Peningkatan Pendapatan
Pengusaha Mikro, Jakarta :
Universitas Indonesia.
Ifadi, Elfian Putra. 2003, Faktor
Faktor yang Mempengaruhi
Peningkatan Pendapatan
Masyarakat Nelayan Suatu Studi
23
Terhadap Pelaksanaan Program
Pemberdayaaan Ekonomi
Masyarakat Pesisir (PEMP)
2001 di Kecamatan Koto Tangah
Kota Padang, Depok :
Universitas Indonesia.
Peraturan dan Perundangan:
Undang Undang Nomor 5 Tahun
1983 tentang Zona Ekonomi
Eksklusif (ZEE) Indonesia.
Undang Undang Nomor 22
Tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah.
Undang Undang Nomor 27
Tahun 2007 tentang pengelolaan
wilayah pesisir dan pulau-pulau
kecil.
Peraturan Presiden Nomor 78
Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Pulau - Pulau Kecil Terluar.
Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor
PER.26/PERMEN-KP/2013
tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor
PER.30/MEN/2012 tentang
Usaha Perikanan Tangkap di
Wilayah Pengelolaan Perikanan
Negara Republik Indonesia.
Perda Nomor 2 tahun 2012
tertanggal 11 juli 2012 tentang
Pembentukan Kecamatan,
Kelurahan Dan Desa di
Kabupaten Karimun.
Rencana Strategi Dinas Kelautan
dan Perikanan (2011-
2016)Kabupaten Karimun
Kepulauan Riau.