FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI STRUKTUR MODAL PADAPERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI
PERIODE 2009-2015 (MENURUT MODEL TRADE-OFF)
Skripsi
OlehA. MA’RUF MUSRIYANTO
Jurusan ManajemenFakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2017
ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI STRUKTUR MODALPERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI
PERIODE 2009-2015 (MENURUT MODEL TRADE-OFF).
Oleh:
A. Ma’ruf Musriyanto
Struktur modal adalah pembelanjaan permanen yang mencerminkanperbandingan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri. Struktur modalmenunjukkan proposi atas penggunaan utang untuk membiayai investasinya,sehingga dengan mengetahui struktur modal, akan diketahui keseimbangan antararisiko dan tingkat pengembalian investasinya.
Sektor pertambangan menjadi objek penelitian ini, dikarenakan sektorpertambangan menjadi sektor primadona di kalangan investor. Perusahaan-perusahaan pertambangan Indonesia memiliki keunggulan kompetitif di pasarglobal, sebab Indonesia masuk kedalam jajaran produsen terbesar dunia untukbeberapa komoditas tambang.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor pertambangan yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2015. Sampel yangdikumpulkan menggunakan metode purposive sampling. Total 15 perusahaanditentukan sebagai sampel. Metode analisis menggunakan regresi linier berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Return on Asset tidak mempunyaipengaruh terhadap struktur modal, Asset Tangibility mempunyai pengaruh negatifterhadap struktur modal, Total Asset mempunyai pengaruh negatif terhadapstruktur modal, Growth tidak mempunyai pengaruh terhadap struktur modal, Taxmempunyai pengaruh negatif terhadap struktur modal, deviden tidak mempunyaipengaruh terhadap struktur modal, Current Ratio mempunyai pengaruh negatifterhadap struktur modal.
Kata Kunci: Return on Asset, Asset Tangibility, Total Asset, Growth, Tax,Deviden, Current Ratio, Struktur Modal
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI STRUKTUR MODAL PADAPERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERCATAT DI BEI
PERIODE 2009-2015 (MENURUT MODEL TRADE-OFF)
Oleh
A. MA’RUF MUSRIYANTO
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSarjana Ekonomi
Pada
Jurusan ManajemenFakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2017
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Ahmad Ma’ruf Musriyanto. Lahir di Metro, pada tanggal 17
Juni 1993. Anak pertama dari Bapak A. Kusnanto dan Ibu Siti Romsuni, memiliki
satu orang adik laki-laki bernama Rio Muzhafar.
Penulis memulai pendidikan di Taman Kanak-kanak (TK) selama dua tahun
pada 1997-1999 di TK Aisyiyah Bustanul Atfal Yosomulyo. Pendidikan Sekolah
Dasar (SD) Tahun 1999-2005 di SD Muhammadiyah 1 Metro. Pendidikan
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Tahun 2005-2008 di SMP Negeri 1 Metro,
dilanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 3 Metro
Tahun 2008-2011.
Pada tahun 2011 penulis terdaftar sebagai mahasiswa di Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung melalui Seleksi Nasional
Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan menyelesaikan studi pada tahun
2017.
MOTTO
“Ilmu Lebih Baik dari Harta. Ilmu Akan Menjaga Engkau dan Engkau Menjaga
Harta. Ilmu Itu Penghukum (Hakim), Sedangkan Harta Terhukum.
Harta Akan Berkurang Ketika Kita Belanjakan, Namun
Ilmu Akan Bertambah Apabila Dibelanjakan”
(Ali bin Abi Thalib)
“Belajar Dari Masa Lalu, Hidup Untuk Masa Kini, Bersiap Untuk
Masa Yang Akan Datang”
(Albert Einstein)
“Jika Ingin Membahagiakan Orang Lain, Mulailah Dengan Membahagiakan
Ibumu. Jika Ingin Memberi Manfaat Untuk Bangsa, Mulailah
Memberi Manfaat Untuk Keluarga”
(A. Ma’ruf Musriyanto)
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap Syukur Alhamdulillah atas Rahmat Allah SWT
Skripsi ini penulis persembahkan kepada :
Kedua Orang Tua Tercinta Bapak A. Kusnanto dan Ibu Siti Romsuni
Orang tua yang telah membesarkanku dan merawatku hingga saat ini, telahmendidik, memberikan ilmu agama dan dunia, memberikan dukungan materilmaupun moril selama menempuh pendidikan hingga sampai sekarang. Terima
kasih atas semua doa dan harapan yang besar padaku, dan terimkasih telahmenjadi pembimbing hidup yang paling setia sampai saat ini.
Saudara Sekandung Rio Muzhafar
Saudara yang selalu jadi sahabat yang selalu ada saat suka dan duka dengancanda dan tawa, tempat bertukar pikiran dan menjadi inspirasi dan
memotivasi hari-hariku untuk menjadi lebih baik lagi.
Teman dan Sahabat Tersayang
Teman dan sahabat yang selalu memberikan warna dalam hari-hariku, canda tawa,suka, duka, dan bahagia yang diberikan selama ini. Terima kasih atas dukungan,
saran, bahkan kritikan yang membangun.
Serta
Alamamaterku Universitas Lampung
SANWACANA
Assalamualaikum Wr.Wb.
Bismillahirrahanirrahim.
Alhamdulillahirobilalamin, atas berkah rahmat Allah SWT skripsi ini dapat
terselesaikan.
Skripsi dengan judul “Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Struktur Modal
Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di BEI Periode 2009-2015
(Menurut Model Trade-Off)”, adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi di Universitas Lampung.
Penulis berharap karya yang merupakan wujud kegigihan dan kerja keras penulis,
yang telah disusun dengan rapih atas pemikiran yang matang, dukungan teori dan
hasil penelitian yang akurat, serta dengan berbagai dukungan dan bantuan dari
banyak pihak dapat memberikan manfaat dikemudian hari.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.M. , selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang saya hormati dan saya
banggakan.
2. Ibu Dr. Hj. Rr. Erlina, S.E., M.Si. , selaku Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang saya hormati.
3. Ibu Yuningsih, S.E., M.M., selaku Sekertaris Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang saya hormati.
4. Ibu Dr. Ernie Hendrawaty, S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Utama,
atas kesabaran dan ketersediaanya dalam membimbing, memberikan
pengetahuan, kritikan, masukan dan solusinya selama proses penyusunan
skripsi hingga selesai.
5. R.A. Fiska Huzaimah, S.E., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Pendamping,
atas ketersediaannya membimbing dan mendampingi dalam memberikan
solusi selama proses penyusuanan skripsi hingga selesai.
6. Bapak Hidayah Wiweko, S.E., M.Si., selaku Penguji Utama, terima kasih atas
kesediaanya dalam menguji skripsi saya dan atas saran-saran serta masukan
untuk skripsi saya.
7. Bapak Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Uiversitas Lampung, atas
pengetahuan yang telah diberikan, pengalaman hidup yang diceritakan,
semoga pengetahuan dan pengalaman ini bermanfaat sepanjang hidup.
8. Seluruh Staf TU, Administrasi, Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Lampung, serta pegawai yang turut membantu. Pak Nasir, Mba
Iis, Pak Kasim, Mas Tri, dan Mas Rohman, untuk kesabarannya dalam
membantu mengurus skripsi dan proses birokrasi.
9. Kedua Orang tuaku Bapak A. Kusnanto dan Ibu Siti Romsuni, atas semua
doa, kasih dan sayang, serta dukungan materi dan moral yang menjadi
motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Adik dan Sepupu terbaik Rio Muzhafar, Rahmad Galih Rissadi, dan Semua
Keluarga Besar atas semangat, dukungan moral, motivasi, doa, dan harapan
yang besar kepada saya selama proses penyusunan skripsi saya, sehingga
skripsi ini terselesaiakan dengan baik.
11. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu, terima kasih
atas bantuan yang telah diberikan.
Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat memberikan
manfaat bagi semua pihak. Amin.
Wassalamualaikum.Wr. Wb.
Bandar Lampung, 27 Juli 2017Penulis,
A Ma’ruf Musriyanto
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI........................................................................................................ i
DAFTAR TABEL .............................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………. vi
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................7
1.3 Tujuan Penelitian .....................................................................................7
1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................................7
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Struktur Modal ...............................................................................9
2.2 Model Trade-Off ......................................................................................10
2.3 Penelitian Terdahulu ................................................................................12
2.4 Pengembangan Hipotesis .........................................................................14
2.4.1 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Struktur Modal.......................14
2.4.2 Pengaruh Struktur Aktiva terhadap Struktur Modal....................15
2.4.3 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal..............15
2.4.4 Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Struktur Modal….16
ii
2.4.5 Pengaruh Pajak terhadap Struktur Modal…………………….....16
2.4.6 Pengaruh Deviden terhadap Struktur Modal……………………17
2.4.7 Pengaruh Likuiditas terhadap Struktur Modal………………….17
III. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian..........................................................................................19
3.2 Jenis dan Sumber Data .............................................................................19
3.3 Metode Pengumpulan Data ......................................................................19
3.4 Populasi dan Sampel ................................................................................19
3.3.1 Populasi ......................................................................................19
3.3.2 Sampel ........................................................................................21
3.5 Variabel Penelitian...................................................................................22
3.5.1 Identifikasi Variabel ....................................................................22
3.5.2 Definisi Operasional Variabel .....................................................22
3.6 Metode Analisis Data...............................................................................25
3.7 Uji Asumsi Klasik....................................................................................26
3.7.1 Uji Normalitas .............................................................................26
3.7.2 Uji Multikolinearitas....................................................................27
3.7.3 Uji Heteroskedestisitas ................................................................27
3.7.4 Uji Autokorelasi ..........................................................................28
3.8 Uji Hipotesis ............................................................................................29
3.6.1 Uji Signifikan Parsial ( Uji t).......................................................29
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ........................................................................................30
4.1.1 Hasil Uji Asumsi Klasik ..............................................................30
iii
4.1.1.1 Hasil Uji Normalitas .......................................................30
4.1.1.2 Hasil Uji Multikolinieritas ..............................................31
4.1.1.3 Hasil Uji Heteroskedasitas ..............................................31
4.1.1.4 Hasil Uji Autokorelasi.....................................................32
4.1.3 Statistik Deskriptif ......................................................................33
4.1.3 Pemilihan Model Estimasi Regresi Data Panel ...........................36
4.1.3.1 Hasil Uji Chow................................................................36
4.1.3.2 Hasil Uji Hausman ..........................................................38
4.1.4 Hasil Uji Hipotesis ......................................................................39
4.2 Pembahasan..............................................................................................41
4.2.1 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Struktur Modal.......................41
4.2.2 Pengaruh Struktur Aktiva terhadap Struktur Modal....................42
4.2.3 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal..............42
4.2.4 Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Struktur Modal ....43
4.2.5 Pengaruh Pajak terhadap Struktur Modal ....................................44
4.2.6 Pengaruh Deviden terhadap Struktur Modal...............................44
4.2.7 Pengaruh Likuiditas terhadap Struktur Modal ............................45
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan .................................................................................................46
5.2 Saran .......................................................................................................47
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Penelitian Terdahulu ......................................................................................12
3.1 Daftar Populasi Penelitian .............................................................................20
3.2 Kriteria Pemilihan Sampel ..............................................................................21
3.3 Daftar Sampel Penelitian ................................................................................22
3.4 Definisi Operasional Variabel ........................................................................25
4.1 Hasil Uji Multikolinearitas..............................................................................31
4.2 Hasil Uji White ...............................................................................................32
4.3 Hasil Uji Langrange-Multiplier ......................................................................32
4.4 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian ..........................................................33
4.5 Hasil Regresi Common Effect dan Fixed Effect .............................................37
4.6 Hasil Uji Chow ...............................................................................................37
4.7 Hasil Regresi Fixed Effect dan Random Effect ..............................................38
4.8 Hasil Uji Hausman ..........................................................................................39
4.9 Hasil Estimasi Regresi Variabel Dependen dan Independen .........................40
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftar Nama Perusahaan ……………………………………...…………L-1
2. Daftar Sampel Perusahaan …………………………………...…………..L-2
3. Struktur Modal (DER) Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar
Di BEI Periode 2009-2015 ………………………………………….…...L-3
4. Profitabilitas (ROE) Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar
Di BEI Periode 2009-2015 ………………………………………………L-4
5. Likuiditas (CR) Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di
BEI Periode 2009-2015 ………………………………………………….L-5
6. Total Asset Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di BEI
Periode 2009-2015 ………………………………………………………L-6
7. Struktur Aktiva Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di
BEI Periode 2009-2015 ……………………………………………….…L-7
8. Pertumbuhan Perusahaan (Growth) Perusahaan Pertambangan
Yang Terdaftar Di BEI Periode 2009-2015 ……………………………..L-8
9. Pajak (TAX) Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di BEI
Periode 2009-2015 ………………………………………………………L-9
10. Deviden Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di BEI
Periode 2009-2015 ………………………………………………………L-10
11. Statistik Deskriptif ………………………………………………………L-11
12. Hasil Uji Normalitas …………………………………………………….L-12
13. Hasil Uji Multikolinearitas ……………………………………………...L-13
14. Hasil Uji Heterokedastisitas …………………………………………….L-14
15. Hasil Uji Autokorelasi …………………………………………………..L-15
16. Hasil Regresi Common Effect …………………………………………...L-16
17. Hasil Regresi Fix Effect …………………………………………………L-17
vii
18. Hasil Random Effect ……………………………………………………..L-18
19. Hasil Uji Chow …………………………………………………………..L-19
20. Hasil Uji Hausman ………………………………………………………L-20
21. Hasil Uji t ………………………………………………………………..L-21
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Kerangka Pemikiran........................................................................................18
4.1 Hasil Uji Normalitas ......................................................................................30
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Persaingan di dunia bisnis yang semakin tajam, tidak hanya menuntut
perusahaan untuk berproduksi secara efisien dan mencapai laba maksimum saja
melainkan perusahaan juga diharapkan mampu untuk meningkatkan nilai
perusahaan dan kemakmuran pemegang sahamnya. Perusahaan dituntut untuk
mempunyai keunggulan bersaing baik dalam hal produk yang dihasilkan, sumber
daya manusianya itu sendiri maupun teknologi yang digunakan. Namun, untuk
memiliki keunggulan itu semua, perusahaan membutuhkan dana yang besar.
Untuk mengatasi ketersediaan dana yang ada, perusahaan harus cermat dan teliti
dalam mencari sumber dana yang digunakan untuk membiayai investasi yang
akan dilakukan oleh perusahaan.
Keputusan pemenuhan dana mencakup berbagai pertimbangan apakah
perusahaan akan menggunakan sumber internal maupun sumber eksternal.
Sumber internal yaitu sumber dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam
perusahaan seperti laba ditahan, dan sumber eksternal yaitu sumber dana yang
berasal dari tambahan penyertaan modal dari pemilik atau emisi saham baru,
penjualan obligasi, dan atau kredit dari bank (Saidi, 2004).
Pengambilan keputusan yang dilakukan manajemen harus dilakukan secara
hati-hati karena melibatkan pemilihan utang dan ekuitas dalam proporsi yang
seimbang sehingga kesalahan dalam pemilihan keputusan yang menyebabkan
2
adanya kesulitan keuangan, kebangkrutan, dan likuidasi bagi perusahaan dapat
dihindari. Keputusan yang diambil dengan kebijakan struktur modal dapat
menyebabkan peningkatan profitabilitas atau mengurangi risiko suatu perusahaan
sehingga meningkatkan nilai perusahaan.
Riyanto (2008) menyatakan bahwa struktur modal adalah pembelanjaan
permanen yang mencerminkan pertimbangan atau perbandingan antara utang
jangka panjang dengan modal sendiri. Struktur modal menunjukkan proposi atas
penggunaan utang untuk membiayai investasinya, sehingga dengan mengetahui
struktur modal, investor dapat mengetahui keseimbangan antara risiko dan tingkat
pengembalian investasinya.
Para akademisi berusaha menjelaskan bagaimana perusahaan seharusnya
melakukan pendanaan, sehingga muncullah teori-teori struktur modal.
Teori-teori tersebut adalah:
1. Model Modigliani dan Miller
2. Model Pecking Order
3. Model Signaling
4. Model Asymmetric Information
5. Model Keagenan
6. Model Trade-Off
Menurut model struktur modal Modigliani dan Miller tanpa efek pajak,
struktur modal tidak mempengaruhi nilai perusahaan. MM mengajukan beberapa
asumsi untuk membangun teori mereka (Brigham dan Houston, 2006) yaitu: tidak
terdapat agency cost, tidak ada pajak, investor mempunyai informasi yang sama
seperti manajemen mengenai prospek perusahaan di masa depan, tidak ada biaya
3
kebangkrutan, earning before interest andtaxes (EBIT) tidak dipengaruhi oleh
penggunaan dari utang, jika terjadi kebangkrutan maka aset dapat dijual pada
harga pasar (market value).
Teori MM tanpa pajak dianggap tidak realistis dan kemudian MM
memasukkan faktor pajak ke dalam teorinya. Pajak dibayarkan kepada
pemerintah, yang berarti merupakan aliran kas keluar. Utang bisa digunakan
untuk menghemat pajak, karena bunga bisa dipakai sebagai pengurang pajak.
Pecking Order Theory dikemukakan oleh Donaldson (1961), sedangkan
penamaan Pecking Order Theory ini dilakukan oleh Myers (1984). Pecking order
theory menyatakan bahwa perusahaan menyukai internal financing (pendanaan
dari hasil operasi perusahaan berwujud laba ditahan). Dalam Pecking Order
Theory, perusahaan yang profitabilitasnya tinggi akanmenggunakan dana
pinjaman yang sedikit.
Brigham dan Houston (2006) berpendapat bahwa Signaling Theory adalah
suatu tindakan yang diambil manajemen perusahaan yang memberi petunjuk bagi
investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek yang
menguntungkan akan mencoba menghindari penjualan saham dan mengusahakan
setiap modal baru yang diperlukan dengan cara–cara lain, termasuk penggunaan
utang yang melebihi target struktur modal yang normal.
Brigham dan Houston (2006) berpendapat Asymmetric Information atau
ketidaksamaan informasi adalah situasi saat manajer memiliki informasi yang
berbeda mengenai prospek perusahaan daripada yang dimiliki investor. Asimetris
informasi ini terjadi karena pihak manajemen mempunyai informasi yang lebih
banyak daripada para pemodal. Rahayu (2005) mengemukakan teori keagenan
4
sebagai penjelasan yang sering digunakan dalam melihat variasi struktur modal
pada berbagai perusahaan.
Manajemen merupakan agen dari pemegang saham, sebagai pemilik
perusahaan. Untuk dapat melakukan fungsinya dengan baik, manajemen harus
diberikan insentif dan pengawasan yang memadai. Pengawasan tersebut dapat
dilakukan melalui cara-cara seperti pengikatan agen, pemeriksaan laporan
keuangan dan pembatasan terhadap keputusan yang dapat diambil manajemen.
Kegiatan pengawasan tersebut membutuhkan biaya yang disebut biaya agen.
Model trade-off pertama kali diusulkan oleh Modigliani dan Miller (1963).
Teori ini menunjukkan bahwa perusahaan memutuskan tentang struktur modal
melalui trade-off antara manfaat dan dari memiliki utang dalam struktur modal.
Manfaat utama dari utang adalah bunga yang dihasilkan dari pajak yang
dikurangkan, dengan demikian mengurangi beban pajak perusahaan. Model trade-
off mengasumsikan bahwa, struktur modal perusahaan merupakan hasil trade-off
dari keuntungan pajak dengan menggunakan utang dengan biaya yang akan
timbul sebagai akibat penggunaan utang tersebut.
Penambahan utang akan memperbesar risiko perusahaan, tapi akan
memperbesar tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return). Risiko
yang makin tinggi akibat besarnya utang cenderung akan menurunkan harga
saham, tapi meningkatnya expected return diharapkan akan meningkatkan harga
saham.
Dari enam model struktur modal tersebut, model trade-off menjadi dasar
dilakukannya penelitian oleh penulis karena kebijakan mengenai struktur modal
menitikberatkan trade-off antara risiko dan tingkat pengembalian (return). Hal ini
5
membatasi perusahaan agar tidak menggunakan utang sebanyak-
banyaknya. Struktur modal yang optimal ditentukan dengan menyeimbangkan
manfaat dan pengorbanan yang timbul sebagai akibat penggunaan utang. Sejauh
manfaat lebih besar, tambahan utang masih diperkenankan. Apabila pengorbanan
karena penggunaan utang sudah lebih besar, maka tambahan utang sudah tidak
diperbolehkan. Selain itu, model trade-off memasukkan beberapa faktor dalam
menentukan struktur modal, antara lain: pajak, biaya keagenan (agency costs),
biaya kesulitan keuangan (financial distress) dan tetap mempertahankan efisiensi
pasar dan symmetric information sebagai imbangan dan manfaat penggunaan
utang.
Model trade-off memunculkan konsep struktur modal optimal, yaitu struktur
modal yang mengoptimalkan keseimbangan antara risiko dan pengembalian
sehingga memaksimumkan harga saham. Risiko dan pengembalian tersebut
didapat dari nilai-nilai atau rasio yang dihitung dari laporan keuangan perusahaan.
Pada penelitian terdahulu terdapat perbedaan hasil penelitian untuk beberapa
variabel yang berpengaruh terhadap struktur modal, yaitu: profitabilitas dalam
penelitian Hadianto dan Tayana (2010) mempunyai pengaruh positif terhadap
struktur modal, penelitian yang dilakukan Ardianto dan Wibowo (2007), dan
Ruslim (2009) menemukan bukti bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh
negatif terhadap struktur modal. Struktur aktiva dalam penelitian Indrajaya et al
(2011), dan Ardianto dan Wibowo (2007) mempunyai pengaruh positif terhadap
struktur modal, penelitian Hadianto dan Tayana (2010) menemukan bukti bahwa
struktur aktiva mempunyai pengaruh negatif terhadap struktur modal. Ukuran
Perusahaan dalam penelitian Indrajaya et al (2011), Cahyono dan Prabawa (2014)
6
mempunyai pengaruh positif terhadap struktur modal. Pajak dalam penelitian
Arsidatama (2012) berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal.
Pertumbuhan Perusahaan dalam penelitian Hestuningrum dan Darsono (2012),
dan Ticoalu (2013) berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal.
Sektor pertambangan menjadi objek penelitian ini, dikarenakan sektor
pertambangan menjadi sektor primadona di kalangan investor. Perusahaan-
perusahaan pertambangan Indonesia memiliki keunggulan kompetitif untuk
memanfaatkan peluang pertumbuhan yang relatif tinggi. Perusahaan-perusahaan
pertambangan Indonesia memiliki keunggulan kompetitif di pasar global, sebab
Indonesia masuk kedalam jajaran produsen terbesar dunia untuk beberapa
komoditas tambang.
Indonesia juga dinilai sebagai negara yang memiliki sumber daya alam yang
sangat menjanjikan. Posisi Indonesia dalam hal potensi sumber daya komoditas
tambang, mengalahkan Peru, Australia, Mexico, dan Afrika Selatan (Asteria,
2008).
Sektor pertambangan memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi dikarenakan
melonjaknya permintaan akan komoditas tambang seperti nikel dan timah dengan
tajam, akibat tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi di kawasan asia terutama
China dan India, selain itu dari sektor energi, peningkatan kebutuhan energi dunia
seperti minyak bumi, gas alam, dan batu bara, telah menyebabkan jumlah
permintaan yang tinggi pula di dunia. Selain pertumbuhan yang tinggi, perusahaan
pertambangan juga memiliki tingkat risiko yang tinggi pula. Risiko yang dihadapi
perusahaan pertambangan adalah risiko fluktuasi harga komoditas barang
tambang di pasar komoditas dunia, serta risiko dalam kegiatan eksplorasi yang
7
dilakukan oleh perusahaan pertambangan (Qomariyah, 2008). Oleh karenanya
menarik untuk dikaji bagaimana perusahaan-perusahaan pertambangan melakukan
kebijakan pendanaan, serta faktor apa yang mempengaruhi keputusan struktur
modal perusahaan.
Berdasarkan uraian di tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian dengan
judul “Faktor-faktor yang Memengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan
Pertambangan yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2015 (Menurut Model
Trade-off)”.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latarbelakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut: “Apakah profitabilitas, struktur aktiva,
ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, pajak, deviden, dan likuiditas
berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan pertambangan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2015 (Menurut Model Trade-off)”?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latarbelakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan, maka
tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, struktur
aktiva, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, pajak, deviden, dan
likuiditas terhadap struktur modal perusahaan pertambangan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2015 (Menurut Model Trade-off).
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dimaksudkan dapat bermanfaat kepada :
1. Bagi investor dan calon investor
8
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan refrensi penilaian kelayakan
investasi pada perusahaan-perusahaan sektor pertambangan yang tercatat di
Bursa Efek Indonesia (BEI).
2. Bagi perusahaan
Penelitian diharapkan bisa menjadi tambahan bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan agar dapat mengambil keputusan guna melakukan
persiapan dan perbaikan kinerja perusahaan.
3. Bagi akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
mengenai struktur modal perusahaan sektor pertambangan yang tercatat di
Bursa Efek Indonesia (BEI).
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Struktur Modal
Struktur modal merupakan perbandingan besaran antara modal sendiri dengan
modal yang berasal dari luar perusahaan yang biasanya merupakan utang. Struktur
modal menunjukkan rasio yang mencerminkan seberapa besar utang yang dimiliki
oleh suatu perusahaan. Rasio struktur modal yang lebih besar dari 1 menunjukkan
bahwa utang perusahaan lebih besar dari modal atau total aktiva yang dimiliki
perusahaan tersebut. Semakin besar rasio struktur modal, maka semakin besar
risiko yang harus ditanggung perusahaan.
Struktur modal merupakan perimbangan atau perbandingan modal asing
dengan modal sendiri (Riyanto, 2008). Struktur modal menunjukkan proporsi atas
penggunaan utang untuk pembiayaan investasi, sehingga dengan mengetahui
struktur modal suatu perusahaan, investor dapat mengetahui keseimbangan antara
risiko dan tingkat pengembalian investasinya. Modal asing yang dimaksudkan
adalah utang baik jangka panjang maupun jangka pendek, sedangkan modal
sendiri bisa terdiri dari laba ditahan dan bisa juga dengan penyertaan kepemilikan
perusahaan.
Kebijakan struktur modal perusahaan menyangkut keputusan tentang bentuk
dan komposisi pendanaan yang akan dipergunakan oleh perusahaan dalam
kegiatan operasionalnya. Struktur modal tersebut tercermin pada utang jangka
panjang dan unsur-unsur modal sendiri.
10
Modal sendiri adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan yang
tertanam dalam perusahaan. Jika ditinjau dari sudut likuiditas, modal sendiri
merupakan dana jangka panjang yang tidak tertentu waktunya yang berasal dari
intern dan ekstern perusahaan. Modal sendiri yang berasal dari sumber intern
adalah keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Sedangkan modal yang berasal
dari sumber ekstern adalah modal dari pemilik perusahaan. Modal sendiri dapat
diperhitungkan setiap saat untuk menjaga kelangsungan hidup serta melindungi
perusahaan dari kebangkrutan.
Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya
sementara yang berupa hutang. Modal asing merupakan sumber dana bagi
perusahaan yang harus dibayar kembali dalam jangka waktu tertentu. Apabila
perusahaan tidak mampu membayar kembali hutang beserta dengan bunganya,
maka kreditur dapat menjual asset atau aktiva yang dijadikan jaminan.
Kebijakan pendanaan atau struktur modal dikatakan optimal apabila terjadi
keseimbangan antara risiko dan pengembalian sehingga dapat memaksimalkan
harga saham (Brigham dan Houston, 2006). Jika risiko lebih besar dibandingkan
dengan tingkat pengembalian maka struktur modal dikatakan kurang optimal dan
sebaliknya. Dengan demikian, kebijakan struktur modal merupakan kebijakan
perusahaan yang bertujuan untuk menentukan sumber pembiayaan kegiatan
operasi perusahaan baik itu dengan menggunakan dana yang berasal dari dalam
perusahaan maupun dana yang berasal dari luar perusahaan.
2.2 Model Trade-Off
Model trade-off adalah model yang membahas hubungan antara struktur
modal dengan nilai perusahaan. Model trade-off mengasumsikan bahwa, struktur
11
modal perusahaan merupakan hasil trade-off dari keuntungan pajak dengan
menggunakan utang dengan biaya yang akan timbul sebagai akibat penggunaan
utang tersebut.
Model trade-off menjelaskan bahwa struktur modal yang optimal ditemukan
dengan menyeimbangkan manfaat dan pengorbanan yang timbul sebagai akibat
penggunaan utang. Sejauh manfaat lebih besar, tambahan utang masih
diperkenankan. Apabila pengorbanan karena penggunaan utang sudah lebih besar,
maka tambahan utang sudah tidak diperbolehkan.
Model trade-off dalam menentukan struktur modal yang optimal
memasukkan beberapa faktor antara lain pajak, biaya keagenan (agency costs) dan
biaya kebangkrutan. Perusahaan yang menyertakan utang dalam struktur
modalnya akan memiliki nilai perusahaan yang lebih tinggi dikarenakan oleh
berkurangnya tingkat penghasilan yang terkena pajak atas akibat dari adanya
bunga utang yang dibayarkan.
Kebangkrutan menimbulkan biaya yang besar karena kerugian yang dialami
perusahaan menyebabkan biaya hukum dan biaya akuntansi yang tinggi.
Perusahaan harus menjual hartanya dengan harga yang jauh lebih rendah dari
harga sebenarnya. Masalah yang berkaitan dengan kebangkrutan cenderung
mengarah pada perusahaan yang menyertakan lebih banyak utang dalam
komposisi struktur modalnya. Model trade-off menjelaskan bahwa biaya
kebangkrutan menghalangi perusahaan menggunakan utang yang berlebihan.
Pihak manajemen bertindak sebagai agen yang menjalankan perusahaan yang
memprioritaskan penanaman kembali laba perusahaan pada proyek investasi yang
menguntungkan. Pemegang saham atau pemilik perusahaan harus melakukan
12
pembayaran dan pengawasan terhadap pihak manajemen untuk menghindari hal-
hal yang tidak menguntungkan perusahaan atas dasar tindakan manajemen.
Pengawasan tersebut menimbulkan agency cost yang sepenuhnya ditanggung oleh
pemegang saham karena mereka yang berkepentingan. Model trade-off
mempunyai implikasi bahwa manajer akan berpikir dalam kerangka trade-off
antara penghematan pajak dan biaya kesulitan keuangan dalam penentuan struktur
modal. Perusahaan-perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi tentu
akan berusaha mengurangi pajaknya dengan cara meningkatkan rasio utangnya,
sehingga tambahan utang tersebut akan mengurangi pajak.
2.3 Penelitian Terdahulu
TABEL 2.1 PENELITIAN TERDAHULU
NO NAMA PENELITIVARIABEL
PENELITIANHASIL PENELITIAN
1. Dewani (2010) Dependen :
Struktur modal
Independen :
Pertumbuhan Penjualan,
Struktur Aktiva,
Profitabilitas,
Firm Size
Pertumbuhan perusahaan,
ukuran perusahaan tidak
berpengaruh signifikan
terhadap struktur modal.
Struktur aktiva berpengaruh
positif signifikan terhadap
struktur modal. Profitabilitas
berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap struktur
modal.
2. Hadianto dan
Tayana (2010)
Dependen :
struktur modal
Independen :
Risiko sistematik,
profitabilitas, struktur
aktiva, dan jenis
perusahaan
Risiko sistematik,
profitabilitas, dan jenis
perusahaan berpengaruh
positif terhadap struktur
modal. Struktur aktiva
berpengaruh negatif terhadap
struktur modal
13
TABEL 2.1 (LANJUTAN)
3. Indrajaya, et all
(2011)
Dependen :
struktur modal
Independen :
Struktur aktiva, ukuran
perusahaan,
pertumbuhan
perusahaan, risiko bisnis
dan profitabilitas
Struktur aktiva, ukuran
perusahaan, pertumbuhan
perusahaan, dan risiko bisnis
berpengaruh positif terhadap
struktur modal.
Profitabilitas memiliki
pengaruh negative terhadap
struktur modal.
4. Haryoputra (2012) Dependen :
Struktur Modal
Independen :
Profitabilitas,
Pertumbuhan Penjualan,
Pajak, Struktur Aktiva,
Dividen dan Ukuran
Perusahaan.
Profitabilitas, pertumbuhan
penjualan, struktur asset dan
deviden berpengaruh
signifikan terhadap struktur
modal, sedangkan pajak dan
ukuran perusahaan tidak
berpegaruh signifikan
terhadap struktur modal.
5. Cahyono dan
Prabawa (2014)
Dependen :
Struktur modal
Independen :
Ukuran perusahaan,
Risiko bisnis,
Pertumbuhan asset, dan
Profitabilitas
Ukuran perusahaan,
pertumbuhan asset, dan
risiko bisnis berpengaruh
signifikan terhadap struktur
modal. Profitabilitas tidak
berpengaruh secara
signifikan terhadap struktur
modal dengan arah negatif.
6. Ticoalu (2014) Dependen :
Struktur modal
Independen :
Profitabilitas,
Likuiditas,
Pertumbuhan
perusahaan,
Ukuran perusahaan,
Resiko bisnis
profitabilitas dan resiko
bisnis berpengaruh signifikan
terhadap struktur modal
tetapi memiliki arah
negative.
Variable likuiditas,
pertumbuhan perusahaan dan
ukuran perusahaan
berpengaruh signifikan
positif terhadap debt.
14
Tabel 2.1 menunjukkan beberapa hasil penelitian terdahulu yang telah
dilakukan. Penelitian terdahulu menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Perbedaan
penelitian ini dengan beberapa penelitian terdahulu adalah pada variabel
penelitiannya, penelitian ini menganalisis pengaruh kinerja keuangan terhadap
struktur modal perusahaan. Variabel independen dalam penelitian ini
menggunakan profitabilitas (ROE), struktur aktiva, pertumbuhan perusahaan,
ukuran perusahaan, pajak, deviden, dan likuiditas (CR). Perbedaan lainnya adalah
pada periode penelitian dan sampel yang digunakan. Penelitian ini mengambil
periode 2009-2015, sampel yang digunakan adalah perusahaan sektor perbankan
yang terdaftar di BEI tahun 2009-2015.
2.4 Pengembangan Hipotesis
2.4.1. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Struktur Modal
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.
Hanafi dan Halim (2000) menjelaskan bahwa kemampuan perusahaan ini dapat
diukur melalui perhitungan rasio pada tingkat penjualan (profit margin), aktiva
yang dimiliki (return on total asets), dan modal saham tertentu (return on equity).
Perusahaan yang memiliki tingkat pengembalian yang tinggi cenderung
menggunakan utang yang relatif kecil karena tingkat profitabilitas yang tinggi
menyediakan sejumlah dana internal yang relatif besar yang diakumulasikan
sebagai laba yang ditahan. Sebaliknya jika laba yang dihasilkan perusahaan
rendah, maka perusahaan cenderung menggunakan utang yang lebih besar karena
dana internal yang dimiliki tidak cukup untuk mendanai kegiatan perusahaan.
Hal tersebut sesuai dengan model trade-off yang menyatakan bahwa
profitabilitas memiliki pengaruh yang negatif terhadap struktur modal. Perusahaan
15
dengan tingkat profit tinggi cenderung menggunakan sumber pendanaan internal
terlebih dahulu, seperti dari laba yang ditahan untuk membiayai kegiatan investasi
dan pembelanjaan perusahaannya.
H1 : Profitabilitas (ROE) berpengaruh negatif terhadap struktur modal pada
perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI tahun 2019-2014.
2.4.2. Pengaruh Struktur Aktiva terhadap Struktur Modal
Pandey (2004) mendefinisikan struktur aktiva sebagai perbandingan antara
aktiva tetap dengan total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Perusahaan yang
memiliki aktiva tetap jangka panjang banyak menggunakan utang hipotik jangka
panjang terutama jika permintaan akan produknya sangat meyakinkan. Menurut
model trade-off, struktur aktiva diprediksikan memiliki pengaruh positif terhadap
struktur modal. Sartono (2008) menjelaskan bahwa semakin besar aktiva tetap
yang digunakan maka perusahaan dapat menjaminkan aktiva tetapnya untuk
mendapat pinjaman.
H2 : Tangibility Asset Ratio berpengaruh positif pada perusahaan sektor
pertambangan yang terdaftar di BEI tahun 2019-2014.
2.4.3. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal
Perusahaan besar memiliki kebangkrutan yang lebih rendah dibandingkan
dengan perusahaan kecil, ini dikarenakan semakin besar perusahaan, maka lebih
memiliki arus kas yang lebih stabil, yang dapat mengurangi risiko dari
penggunaan utang Chen dan Strange (2005). Perusahaan besar memiliki
kemudahan untuk mendapatkan utang sehingga sesuai dengan model trade-off
semakin besar perusahaan maka perusahaan dapat memakai utang lebih banyak
terkait dengan rendahnya risiko perusahaan besar.
16
H3 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur modal pada
perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI tahun 2009-2014.
2.4.4. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Struktur Modal
Sesuai dengan model trade-off , perusahaan yang memiliki tingkat
pertumbuhan yang tinggi cenderung untuk membiayai investasinya dengan
mengeluarkan saham karena harga sahamnya relatif tinggi. Alasan lainnya adalah
karena perusahaan yang tingkat pertumbuhannya tinggi cenderung menggunakan
cost of financial distress yang besar karena memiliki risiko kebangkrutan yang
tinggi, (Darminto dan Manurung, 2008). Dengan demikian tingkat pertumbuhan
berhubungan negatif dengan utang perusahaan yang diproksi dengan DER.
H4: Pertumbuhan perusahaan berpengaruh negatif terhadap struktur modal pada
perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI tahun 2009-2014.
2.4.5. Pengaruh Pajak terhadap Struktur Modal
Sayeed (2011) menjelaskan, trade-off dari utang adalah pengurangan pajak
dari pembayaran bunga yang sesuai. Sebagai perusahaan akan memilih rasio
utang yang tinggi jika hal itu dapat membayar tarif pajak yang tinggi untuk
mengurangi beban pajak. Oleh karena itu, semakin tinggi tarif pajak suatu
perusahaan maka semakin besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan atas
penggunaan utang. Beberapa penelitian telah menghubungkan pajak terhadap
struktur modal. Chen (2010) menemukan bahwa pajak mempunyai pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap struktur modal.
Dengan adanya pajak yang tinggi maka akan mengakibatkan struktur modal
suatu perusahaan menjadi berkurang dikarenakan dana dikeluarkan untuk
membayar biaya pajak tersebut yang diambil dari struktur modal. Sehingga
17
perusahaan memerlukan pinjaman utang untuk memenuhi struktur modal. Hal ini
berarti semakin besar bunga yang harus dibayar, semakin besar pula penghematan
pajak.
H5: Pajak berpengaruh positif terhadap struktur modal pada pada perusahaan
sektor pertambangan yang terdaftar di BEI tahun 2009-2014.
2.4.6. Pengaruh Deviden terhadap Struktur Modal
Secara tidak langsung, kebijakan deviden akan mempengaruhi tingkat
penggunaan utang suatu perusahaan. Kebijakan deviden yang stabil menuntut
perusahaan untuk menyediakan sejumlah dana untuk didistribusikan kepada para
pemegang saham (Mayangsari, 2001). Akibat penggunaan dana untuk
pembayaran deviden perusahaan akan membutuhkan dana lebih untuk operasional
dan investasinya. Kebutuhan dana ini dapat memicu penambahan utang
perusahaan.
H6 : Deviden berpengaruh posititif terhadap struktur modal pada perusahaan
sektor pertambangan yang terdaftar di BEI tahun 2009-2014.
2.4.7. Pengaruh Likuiditas terhadap Struktur Modal
Setiap perusahaan memiliki kemampuan masing-masing dalam memenuhi
kewajiban atau utang lancarnya. Semakin besar kemampuan likuiditasnya,
perusahaan tersebut semakin mampu untuk membayar utang atau pendanaan
eksternal perusahaan. Dengan kemampuan likuiditasnya, perusahaan dapat
mengurangi tingkat resiko perusahaan oleh utang dengan mengurangi tingkat
utang atas kemampuannya.
H7 : Likuiditas (CR) berpengaruh negatif terhadap struktur modal pada
perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI tahun 2009-2014.
18
Berdasarkan latar belakang, permasalahan, tujuan, dan hipotesis penelitian,
maka dapat digambarkan ke dalam suatu kerangka pemikiran sebagai berikut:
(-)
(+)
(+)
(-)
(+)
(+)
(-)
GAMBAR 2.1 KERANGKA PEMIKIRAN
Profitabilitas(X1)
Struktur Aktiva(X2)
Ukuran Perusahaan(X3)
Struktur Modal
(Y)Pertumbuhan Perusahaan
(X4)
Pajak(X5)
Deviden(X6)
Likuiditas(X7)
III. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian asosiatif. Menurut
Sugiyono (2013) penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh terkait antara variabel independen dan variabel dependen
suatu penelitian.
3.2 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder merupakan data yang sudah tersedia dan dikumpulkan oleh pihak lain
(Sanusi, 2014). Data sekunder diperoleh dari berbagai sumber tertulis seperti
literatur, artikel, tulisan ilmiah, maupun keterangan yang diperoleh dari internet.
Data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data mengenai kinerja
keuangan perusahaan pertambangan dipublikasikan pada situs Bursa Efek
Indonesia atau Indonesian Stock Exchange (IDX) periode 2008 sampai 2015.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Menurut Sanusi (2014) sumber data adalah subjek darimana data dapat
diperoleh. Penelitian ini menggunakan penelitian dokumentasi yang dilakukan
dengan mengumpulkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) dan beberapa
website yang menyediakan informasi terkait penelitian.
3.4 Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2013) populasi merupakan wilayah generalisasi yang
20
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 40
perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
TABEL 3.1 DAFTAR POPULASI PENELITIAN
No Nama Perusahaan Kode Saham1 PT Adaro Energy Tbk ADRO2 Alam Karya Unggul Tbk. AKKU3 PT. Aneka Tambang (Persero), Tbk ANTM4 Atlas Resources Tbk. ARII5 Ratu Prabu Energi Tbk ARTI6 PT. ATPK Resources, Tbk ATPK7 Benakat Integra Tbk. BIPI8 Borneo Lumbung Energi & Metal BORN9 Berau Coal Energy Tbk. BRAU10 Baramulti Suksessarana Tbk. BSSR11 PT. Bumi Resources, Tbk BUMI12 PT. Bayan Resources, Tbk BYAN13 Cita Mineral Investindo Tbk. CITA14 Cakra Mineral Tbk. CKRA15 PT. Citatah Industri Marmer, Tbk CTTH16 Darma Henwa Tbk DEWA17 Central Omega Resources Tbk. DKFT18 PT. Delta Dunia Makmur, Tbk DOID19 PT. Elnusa ,Tbk ELSA20 PT. Energi Media Persada ,Tbk ENRG21 Surya Esa Perkasa Tbk. ESSA22 Golden Energy Mines Tbk. GEMS23 PT. Garda Tujuh Buana, Tbk GTBO24 Harum Energy Tbk. HRUM25 Vale Indonesia Tbk. INCO26 PT. Indo Tambang Raya Megah ,Tbk ITMG27 Resource Alam Indonesia Tbk. KKGI28 PT. Medco International Energi, Tbk MEDC29 Mitra Investindo Tbk. MITI30 Samindo Resources Tbk. MYOH31 PT. Perdana Karya Perkarsa, Tbk PKPK32 J Resources Asia Pasifik Tbk. PSAB33 PT. Bukit Asam, Tbk PTBA34 Petrosea Tbk. PTRO35 Radiant Utama Interinsco Tbk. RUIS
21
Sumber : www.idx.co.id dan diolah Penulis
3.4.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2013) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode
purposive judgement sampling. Purposive judgement sampling merupakan metode
pengambilan sampel yang didasarkan pada pertimbangan – pertimbangan tertentu,
terutama pertimbangan yang diberikan oleh sekelompok pakar (Sanusi,2014).
Sampel penelitian ini didasarkan atas pertimbangan sebagai berikut:
1. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI tahun 2015.
2. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI sebelum tahun 2008.
3. Perusahaan pertambangan yang berturut-turut tidak membukukan laba
positif selama periode tahun 2009-2015.
TABEL 3.2 KRITERIA PEMILIHAN SAMPEL
Kriteria Jumlah Perusahaan
Perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEItahun 2015
40
Perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEIsetelah tahun 2008
(11)
Perusahaan pertambangan yang tidak berturut-turutmembukukan laba positif pada periode 2009-2015
(14)
Perusahaan yang memenuhi syarat sebagaisampel
15
3.1 ( TABEL LANJUTAN)36 Golden Eagle Energy Tbk. SMMT37 SMR Utama Tbk. SMRU38 PT. Timah Persero ,Tbk TINS39 Permata Prima Sakti Tbk. TKGA40 Toba Bara Sejahtra Tbk. TOBA
22
Berdasarkan kriteria purposive sampling maka sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 15 perusahaan pertambangan go public yang terdaftar di BEI.
Perusahaan-perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:
TABEL 3.3 DAFTAR NAMA PERUSAHAAN YANG DIJADIKANSAMPEL PENELITIAN
No Nama Perusahaan Kode Saham1 PT Adaro Energy Tbk ADRO2 PT. Aneka Tambang (Persero), Tbk ANTM3 Ratu Prabu Energi Tbk ARTI4 PT. Bayan Resources, Tbk BYAN5 Cita Mineral Investindo Tbk. CITA6 PT. Citatah Industri Marmer, Tbk CTTH7 Darma Henwa Tbk DEWA8 PT. Elnusa ,Tbk ELSA9 PT. Indo Tambang Raya Megah ,Tbk ITMG10 Mitra Investindo Tbk. MITI11 PT. Perdana Karya Perkarsa, Tbk PKPK12 PT. Bukit Asam, Tbk PTBA13 Petrosea Tbk. PTRO14 Radiant Utama Interinsco Tbk. RUIS15 PT. Timah Persero ,Tbk TINS
Sumber : www.idx.co.id dan diolah Penulis
3.5 Variabel Penelitian
3.5.1 Identifikasi Variabel
Variabel penelitian terdiri dari variabel dependen dan variabel independen.
Variabel dependen (Y) adalah Debt To Equity Ratio, sedangkan variabel
independen (X) adalah Return On Equity (X1), Tangibility Asset Ratio (X2), Firm
Size (X3), Growth (X4), Tax (X5), Liquidity (X6), Deviden (X7).
3.5.2 Definisi Operasional Variabel
1. Struktur Modal (DER)
Debt to equity ratio (DER) merupakan rasio utang terhadap modal sendiri.
Rasio ini mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai oleh utang dibanding
23
dengan modal sendiri. Menurut Subramanyam & Wild (2005), rumus untuk
menghitung DER adalah sebagai berikut:
DER = %2. Profitabilitas
Profitabilitas dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan Return On
Equity (ROE), ROE mengukur sejauh manakah perusahaan mengelola modal
sendiri secara efektif, mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah
dilakukan pemilik modal sendiri atau pemegang saham perusahaan (Sawir, 2009).
ROE =( ) %
3. Struktur Aktiva
Struktur aktiva (Assets Tangibility), dalam penelitian ini, menggunakan rasio
aktiva tetap dibagi dengan total aktiva. Rasio ini juga digunakan dalam penelitian
yang dilakukan oleh Song (2005).
Tangibility Asset Ratio =
4. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan (firm size), dalam penelitian ini menggunakan nilai buku
dari total asset. Rasio ini juga digunakan dalam penelitian oleh Paramu (2006).
Firm Size =
Mengingat nilai aktiva perusahaan yang besar, maka dalam proses
penghitungan, nilai total aktiva dihitung dalam jutaan rupiah serta
ditransformasikan ke dalam bentuk logaritma natural (Ln).
5. Pertumbuhan Perusahaan
24
Pertumbuhan (Growth), dalam penelitian ini merupakan hasil dari total aktiva
dari tahun (t-1) terhadap tahun sekarang (t). Persentase tingkat pertumbuhan ini
digunakan dalam penelitian yang dilakukan oleh Song (2005). Secara matematis
dapat diformulasikan sebagai berikut:
Growth =( ) ( )( )
6. Pajak
Pajak dalam penelitian ini merupakan hasil dari profit before tax dikurangi
dengan profit after tax dan kemudian hasilnya dibagi dengan profit before tax.
Secara matematis dapat diformulasikan sebagai berikut:
Tax =
7. Likuiditas
Kasmir (2008) menyatakan bahwa rasio likuiditas (liquidity ratio)
merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek. Rasio likuiditas dapat
digambarkan dalam current ratio. Current ratio menjelaskan perbandingan antara
aktiva lancar dengan kewajiban lancar.
Liquidity =
8. Deviden
Deviden =( )( )
Bambang Riyanto (2008) menyatakan bahwa deviden adalah aliran kas yang
dibayarkan kepada para pemegang saham. Deviden merupakan perbandingan
antara deviden perlembar saham (DPS) dengan laba perlembar saham (EPS) atau
25
merupakan persentase dari pendapatan yang akan dibayarkan kepada pemegang
saham.
TABEL 3.4 DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
Variabel Definisi Indikator
DER (Y)Mengukur seberapa besarperusahaan dibiayai olehutang dibanding denganmodal sendiri.
100%ROE (X1)
Profitabilitas adalahkemampuan perusahaanmenghasilkan laba selamasatu tahun.
( )x 100%
TangibilityAssetRatio(X2)
Struktur aktiva adalahperbandingan antaraaktiva tetap dengan totalaktiva yang dimiliki olehperusahaan.
Growth(X3)
Pertumbuhan merupakanhasil dari total aktiva daritahun (t-1) terhadap tahunsekarang (t).
( ) − ( − 1)( − 1)Firm Size(X4)
Ukuran perusahaanmerupakan ukuran ataubesarnya asset yangdimiliki perusahaan.
Tax (X5)
Pajak merupakan hasildari profit before taxdikurangi dengan profitafter tax dan kemudianhasilnya dibagi denganprofit before tax.
Deviden(X6)
Deviden merupakanperbandingan antaradeviden perlembar saham(DPS) dengan labaperlembar saham (EPS).
ℎ ( )ℎ ( )CR (X7)
Likuiditas merupakankemampuan perusahaanuntuk memenuhikewajiban jangka pendekyang jatuh tempo dengankas yang tersedia.
26
3.6 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh
variabel-variabel independen terhadap variabel dependen adalah dengan
menggunakan analisis regresi linier berganda (Sanusi, 2013). Analisis regresi
dapat memberikan jawaban mengenai besarnya pengaruh setiap variabel
independen terhadap variabel dependennya. Pengambilan hipotesis dilakukan
dengan melihat nilai probabiliti signifikansi masing-masing variabel yang terdapat
pada output hasil analisis regresi dengan menggunakan Eviews 8. Model
persamaan analisis linier berganda adalah sebagai berikut:
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + β6X6 + β7X7 + ε + FE
Keterangan:
Y = Debt to Equity Ratio (DER)
X1 = Profitability (ROE)
X2 = Tangibility Asset Ratio
X3 = Growth
X4 = Firm Size
X5 = Tax
X6 = Deviden
X7 = Liquidity (CR)
a = Konstanta
β = Koefisien Regresi
ε = Variabel Pengganggu (Error Term)
FE = Fixed Effect
27
3.7 Uji Asumsi Klasik
3.7.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi
variabel dependen dan variabel independen memiliki distribusi normal atau tidak.
Mengantisipasi agar tidak terjadinya bias, data yang digunakan harus terdistribusi
dengan normal. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel dependen dan independen keduanya mempunyai distribusi
normal atau tidak. Uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti
distribusi normal, jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid
untuk jumlah sampel kecil (Ghozali, 2011). Dalam penelitian ini normalitas
sebuah data dapat diketahui dengan membandingkan nilai Jarque-Bera (JB) dan
nilai Chi Square tabel. Jika hasil dari JB hitung > Chi Square tabel, maka data
tidak normal. Jika hasil dari JB hitung < Chi Square tabel, maka data normal.
3.7.2 Uji Multikolinieritas
Menurut Gujarati (2012) uji asumsi multikolinieritas adalah pengujian yang
digunakan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara
variabel bebas. Pendeteksian terhadap multikolinieritas dapat dilakukan dengan
melihat nilai Variance Inflation Factors (VIF), apabila nilai VIF > maka terjadi
korelasi antar variabel bebas. Uji multikolinieritas dikatakan berat apabila angka
VIF dari suatu variabel melebihi 10 (Gujarati, 2012). Uji multikolinieritas
menggunakan rumusan hipotesis sebagai berikut:
1. H0 : Corr = 0 (tidak terdapat multikolinieritas).
2. Ha : Corr ≠ 0 (terdapat multikolinieritas).
Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:
28
1. H0 ditolak dan Ha diterima, apabila nilai VIF = 0.
2. H0 diterima dan Ha ditolak, apabila nilai VIF ≠ 0.
3.7.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan yang berupa ketidak samaan varian dari residual untuk semua
pengamatan pada model regresi (Gujarati, 2012). Prasyarat yang harus terpenuhi
dalam model regresi adalah tidak adanya gejala heteroskedastisitas. Metode
pengujian yang biasa digunakan diantarannya adalah uji Park, uji Glesjer, melihat
pola grafik regresi, dan uji koefisien korelasi Spearman.
Penelitian ini menggunakan uji White. Uji White dilakukan dengan
meregresikan residual kuadrat sebagai variabel dependen dengan variabel
dependen ditambah dengan kuadrat variabel independen, kemudian ditambahkan
lagi dengan perkalian dua variabel independen. Prosedur pengujian dilakukan
dengan hipotesis sebagai berikut:
1. H0 : tidak ada heteroskedestisitas
2. Ha : ada heteroskedestisitas
- H0 ditolak dan Ha diterima : jika chi-square hitung (n.R2) lebih besar
daripada nilai χ2 kritis dengan derajat kepercayaan tertentu (α).
- H0 ditolak dan Ha ditolak : jika chi-square hitung (n.R2) lebih kecil daripada
nilai χ2 kritis dengan derajat kepercayaan tertentu (α).
3.7.4 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan yang berupa korelasi yang terjadi antara residual pada suatu
29
pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi (Gujarati, 2012).
Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam model
regresi.
Pada penelitain ini uji autokorelasi akan dideteksi melalui uji Breusch-
Godfrey Serial Correlation LM Test, nama lain uji ini adalah Uji Langrange-
Multiplier (Pengganda Multiplier). Uji Breusch-Godfrey ini dilakukan dengan
cara mencari nilai Probability dari Obs*R-squared dan membandingkannya
dengan tingkat kesalahan (α = 5%), dengan kriteria :
1. Bila nilai probability > α = 5% berarti tidak ada autokorelasi
2. Bila nilai probability < α = 5% berarti ada autokorelasi
3.8 Uji Hipotesis
Uji hipotesis sama artinya dengan menguji signifikan koefisien regresi linear
berganda secara parsial yang terkait dengan pernyataan hipotesis penelitian
(Sanusi, 2013).
3.8.1 Uji Signifikan Parsial (Uji t)
Menurut Sanusi (2013) uji t digunakan untuk mengetahui apakah dalam model
regresi variabel independen (X) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen (Y) pada tingkat kepercayaan 95%. Kriteria pengambilan
keputusan adalah sebagai berikut:
H0 diterima dan Ha ditolak jika thitung ≤ ttabel, pada α = 5%
H0 ditolak dan Ha diterima jika thitung ≥ ttabel, pada α = 5%
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh profitabilitas (ROE), struktur
aktiva (Asset_Tangibility), ukuran perusahaan (Total_Asset), pertumbuhan
perusahaan (Growth), pajak (TAX), deviden, dan likuiditas (CR) terhadap struktur
modal (DER) perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI periode
2009-2014, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Hipotesis satu pada penelitian ini tidak terdukung. Variable profitabilitas
tidak berpengaruh terhadap struktur modal. Artinya tinggi atau rendahnya
tingkat profitabilitas perusahaan pertambangan tidak berpengaruh terhadap
kebijakan struktur modalnya.
2. Hipotesis dua pada penelitian ini tidak terdukung. Variabel struktur aktiva
mempunyai pengaruh negatif terhadap struktur modal. Artinya semakin
besar asset yang dimiliki perusahaan maka kebijakan penggunaan dana
internal dalam struktur modal semakin besar.
3. Hipotesis tiga pada penelitian ini tidak terdukung. Ukuran perusahaan
berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Semakin besar suatu
perusahaan komposisi penggunaan dana internal dalam struktur modal
lebih besar.
4. Hipotesis empat pada penelitian ini tidak terdukung. Varaibel
pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap struktur modal.
47
Artinya tinggi atau rendahnya tingkat pertumbuhan perusahaan tidak
memengaruhi komposisi struktur modal perusahaan pertambangan.
5. Hipotesis lima pada penelitian ini tidak terdukung. Variabel pajak
memiliki pengaruh negatif terhadap struktur modal. Ketika pajak tinggi
maka penggunaan utang oleh perusahaan akan rendah, dan ketika pajak
rendah maka penggunaan utang akan lebih besar.
6. Hipotesis enam pada penelitian ini tidak terdukung. Variabel deviden tidak
berpengaruh terhadap struktur modal. Kebijakan perusahaan dalam
membagikan deviden tidak memengaruhi struktur modal perusahaan.
7. Hipotesis tujuh pada penelitian ini terdukung. Tingkat likuiditas memiliki
pengaruh negatif terhadap struktur modal. Likuiditas yang tinggi
mencerminkan perusahaan tersebut memiliki dana internal yang tinggi
yang menyebabkan perusahaan mampu membayar kewajiban jatuh
temponya dan total utang yang dimiliki perusahaan menjadi semakin kecil.
Model trade-off tidak tepat digunakan dalam melakukan penelitian faktor-
faktor yang memengaruhi struktur modal pada perusahaan pertambangan karena
hanya satu dari tujuh variabel independen yang berpengaruh terhadap struktur
modal.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan olah data yang dilakukan oleh peneliti dapat
ditarik beberapa saran sebagai berikut:
1. Disarankan kepada peneliti selanjutnya yang meneliti tentang kebijakan
struktur modal untuk menambahkan variabel-variabel lain dalam
penelitian. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa terdapat faktor lain
48
yang dapat memengaruhi struktur modal yang belum dimasukkan dalam
model penelitian ini seperti kepemilikan institusional dan risiko bisnis.
2. Penelitian dengan model trade-off ini belum dapat digunakan sebagai
acuan untuk bahan pertimbangan dalam penetapan besaran utang yang
ideal bagi perusahaan karena hanya sedikit variabel independen yang
mencerminkan pengaruh penggunaan utang pada perusahaan sektor
pertambangan dalam usaha pengembangan bisnis. Penulis dapat
menggunakan model-model lain untuk meneliti tentang struktur modal,
seperti menggunakan model Pecking Order, model Modigliani dan Miller,
dan model Signaling agar hasilnya lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Adrianto dan Wibowo, B. 2007. Pengujian Teori Pecking Order PadaPerusahaan-perusahaan Non Keuangan LQ45 Periode 2001-2005.Manajemen Usahawan Indonesia, XXXVI, volume 12, hal. 45-53.
Arifin, Zainal. 2005. Teori Keuangan dan Pasar Modal. Yogyakarta: Ekonisia.
Arsidatama, Dwi Sakti. 2012. Pengaruh Profitabilitas, Tingkat Pertumbuhan, danPajak Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur di BursaEfek Indonesia Periode 2008-2010. Skripsi. Universitas NegeriYogyakarta.
Asteria. 2008. Peluang Tambang Tak Maksimal. Jakarta: Inilah.com.
Bram Hadianto dan Christian Tayana. 2010. “Pengaruh Risiko Sistematik,Struktur Aktiva, Profitabilitas, dan Jenis Perusahaan Terhadap StrukturModal Emiten Sektor Pertambangan: Pengujian Hipotesis Static-TradeOff”. Jurnal Akuntansi. Vol. 2 No.1 Mei 2010: 15-39.
Brigham, Eugene F. and Joel F. Houston. 2006. Dasar-dasar ManajemenKeuangan. Buku 2. Edisi X. Jakarta: Salemba Empat.
Cahyono, Dicky Dwi dan Sri Adji Prabawa. 2014. “Pengaruh Ukuran Perusahaan,Profitabilitas, Pertumbuhan Asset, Dan Risiko Bisnis Terhadap StrukturModal Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Periode2008‐2012”. The Manager Review, Vol. 10, Hal. 75-90.
Chen, S. 2010. “The Drivers of Green Brand Equity: Green Brand Image, GreenSatisfaction, and Green Trust”. Journal of business ethics. Vol. 93, No.307-319.
Chen, S. & Strange, R. 2005. “The Determinants of Capital Structure: Evidencefrom Chinese Listed Companies”. Journal economic change andrestructuring, Vol. 38, No. 11–35.
Darminto & Adler H. Manurung. 2008. Pengujian Teori Trade Off dan Pecking
Order dengan Satu Model Dinamis pada Perusahaan Publik di Indonesia.Jakarta. Tugas Akhir. Seminar on Corporate Finance.
Darsono. 2006. Manajemen Keuangan. Jakarta: Diadit Media.
Dewani, Trisna Hyuning. 2010. Analisis Faktor-faktor yang MemengaruhiStruktur Modal (Studi Perbandingan pada Perusahaan Aneka Industri danCostumer Goods Periode 2007-2009). Journal on Google Scholar.
Donaldson, G. 1961. Corporate Debt Capacity: A Study of Corporate Debt Policyand the Determination of Corporate Debt Capacity. Boston: HarvardGraduate Scholl of Business Administration.
Ghazali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gujarati, D.N. 2012. Dasar-dasar Ekonometrika, Terjemahan Mangunsong,R.C. Jakarta: Salemba Empat, buku 2, Edisi 5.
Hanafi, M.M. dan Halim, A. 2000. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPPAMP-YPKN.
Haryoputra, Herjuno Bagus. 2012. Analisis Faktor-faktor yag MemengaruhiStruktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa EfekIndonesia Periode 2006-2010. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro.
Indrajaya, Glenn, Herlina, dan Rini Setiadi. 2011. “Pengaruh Struktur Aktiva,Ukuran Perusahaan, Tingkat Pertumbuhan, Profitabilitas dan Risiko BisnisTerhadap Struktur Modal: Studi Empiris Pada Perusahaan SektorPertambangan yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2007”.Jurnal Ilmiah Akuntansi. (6).
Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.
Mayangsari, Sekar. 2001. “Analisis Faktor-faktor yang Memengaruhi KeputusanPendanaan Perusahaan: Pengujian Packing Order Hyphotesis”. MediaRiset Akuntansi, Auditing dan Informasi, Vol. 1, No. 3, Desember 2001: 1-26.
Modigliani, F. and M.H. Miller. 1963. “The Cost of Capital, Corporation Finance,and the Theory of Infestment”.Journal of American Economic.
Myers, Stewart C. 1984. “The Capital Structure Puzle”. Jurnal Keuangan, Vol.39.
Pandey, I.M. 2004. “Capital Structure, Profitability, and Market Structure:Evidence from Malaysia”. Journal of Economics and Business, 8 (2): 78-91.
Paramu, H. 2006. “Determinan Struktur Modal: Studi Empiris Pada PerusahaanPublik di Indonesia”. Jurnal Manajemen, 35 (11): 48-54.
Qomariyah, N. 2008. Investasi Pertambangan Terimbas Krisis Finansial. Jakarta:Detik Finance.
Rahayu, Sri. 2005. SPSS versi 12.00 Dalam Riset Pemasaran. Bandung: CV.Alfabeta.
Riyanto, Bambang. 2008. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta:Penerbit BPFE.
Ruslim, Herman. 2009. “Pengujian Struktur Modal (Teori Pecking Order)”.Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 11.
Saidi. 2004. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal PadaPerusahaan Manufaktur Go-Publik di BEJ Tahun 1997-2002”. JurnalBisnis dan Ekonomi, 11 (1): 44-58.
Sanusi, Anwar. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Sartono, Agus. 2008. Manajemen Keuangan Teori, dan Aplikasi. Yogyakarta:BPFE Yogyakarta.
Sawir, Agnes. 2009. Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan keauanganPerusahaan, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Sayeed. M. A. (2011). “The Determinants of Capital Structure for SelectedBangladeshi Listed Companies”. International Review of BusinessResearch Papers, 7 (2): 21-36.
Song, H.S. 2005. Capital Structure Determinants: An Empirical Study of SwedishCompanies. Presented at Conference “Innovation Entrepreneurship andGrowth”. Stockholm. November 18-20.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatifdan R&D. Bandung: Alfabeta.
Ticolau, Ruben Meldrick Andrew. 2013. “Faktor-Faktor Yang MempengaruhiStruktur Modal Pada Perusahaan di Sektor Agriculture yang Terdaftar diBursa Efek Indonesia Periode 2007-2011”. Surabaya: Jurnal IlmahMahasiswa Universitas Surabaya, Vol. 2, No. 2.
Wild, John, K.R. Subramanyam, dan Robert F. Halsey. 2005. Analisis LaporanKeuangan. Edisi Delapan, Buku Kesatu. Jakarta: Salemba Empat
Wiranata, S. dan Poly, E. 2012. Statistika Untuk Penelitian. Yogyakarta: GrahaIlmu.
--------.www.idx.co.id. 2017. Bandar Lampung.
--------.www.sahamoke.com. 2017. Bandar Lampung.