EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA HOTEL BAHAGIA MAKASSAR
SKRIPSI
NURARIL LUTH FATIL FADILA
105731124416
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR
2021
ii
HALAMAN JUDUL
EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA
HOTEL BAHAGIA MAKASSAR
SKRIPSI
NURARIL LUTH FATIL FADILA NIM 105731124416
Untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi Akuntansi pada
Universitas Muhammadiyah Makassar
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR
2021
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya Ilmiah ini Saya Persembahkan Kepada:
1. Kedua Orang tua saya Bapak Hasbullah dan Ibunda yang tercinta Fitri yang
telah memberikan semangat dan doa sehingga saya bisa menyelesaikan
skripsi ini.
2. Saudari saya Nurari Sahla Fadila dan Nurari Andini Fadila serta Kakek saya
Amir yang telah memberikan dukungan untuk proses penyelesaian karya
ilmiah ini.
3. Bapak dan ibu dosen, terkhusus kedua pembimbing yang selama ini tulus dan
ikhlas meluangkan waktunya menuntun dan memberikan arahan dalam
menyelesaikan karya ilmiah ini.
4. Sahabat-sahabat yang selalu memberikan bantuan dan memberi semangat
dalam penyelesaian karya ilmiah ini.
MOTTO HIDUP
“Belajar dari sebuah kesalahan untuk menjadi lebih baik kedepannya, tetap
optimis dan selalu berdoa”.
iv
v
vi
vii
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat dan
salam tak lupa penulis kirimkan pada Rasulullah Muhammad SAW beserta para
keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai
manakala penulisan skripsi yang beerjudul “Evaluasi Sistem Akuntansi
Penerimaan Kas Pada Hotel Bahagia Makassar”
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada
kedua orang tua penulis bapak Hasbullah dan ibu Fitri yang senantiasa memberi
harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus tak pamrih. Dan
saudara-saudaraku tercinta yang yang senantiasa mendukung dan memberikan
semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas segala
pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan
penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada
penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan dan dorongan dari berbagaI pihak. Begitu pula penghargaan yang
setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag Selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
viii
2. Bapak Ismail Rasulong, SE. MM, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE., M.Si., Ak., CA. CSP, selaku Ketua Program
Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Samsul Rizal SE.,MM selaku penasehat akademik yang senantiasa
memberikan bimbingan kepada peneliti.
5. Bapak Amril Arifin, SE.,M.Si, AK. CA selaku pembimbing I yang senantiasa
mengarahkan penulis sehingga Skripsi dapat selesai dengan baik.
6. Ibu Mukminati Ridwan, SE.,M.Si, selaku pembimbing II yang senantiasa
memberikan saran, arahan dan perbaikan sehingga proses penelitian dan
penyusunan skripsi dapat selesai dengan baik.
7. Bapak/Ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar yang telah meluangkan waktu dalam memberikan
ilmu kepada penulis.
8. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
9. Orang Tua penulis yang telah membantu dan membimbing penulis.
10. Rekan-Rekan akuntansi 2016. G. yang telah membantu peneliti dalam proses
berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Makassar.
11. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu
yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi dan dukungannya
sehingga penulis dapat merampungkan skripsi ini.
Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih sangat
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya para
ix
pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritiknya
dami kesempurnaan skripsi ini.
Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak utamanya kepada Almamater Biru Universitas Muhammadiyah Makassar.
Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul khairat, Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Makassar, 16 Januari 2021
Nuraril Luth Fatil Fadila
x
ABSTRAK
Nuraril Luth Fatil Fadila, 2020, “Evaluasi Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Pada Hotel Bahagia Makassar”. Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Amril Arifin dan Mukminati Ridwan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi sistem akuntansi penerimaan kas pada Hotel Bahagia Makassar. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data dan melakukan wawancara dan observasi langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan penerimaan kas pada Hotel Bahagia Makassar telah dilaksanakan oleh front office sesuai dengan prosedur penerimaan tamu, untuk kemudian data sistem akuntansi penerimaan kas atas penjualan kamar, laundry dan restaurant Hotel Bahagia Makassar telah menerapkan sistem informasi akuntansi yang menggunakan sistem komputerisasi terhadap pencatatan dan pelaporan sistem informasi akuntansi. Proses pencatatan informasi akuntansi dilakukan dengan sistem komputerisasi secara harian, sedangkan dalam pelaporan informasi akuntansi dilakukan secara bulanan. Sistem Informasi penerimaan Kas telah di dukung oleh sistem pengendalian Internal yang memadai Setiap fungsi telah diberikan tanggung jawabnya untuk melaksanakan setiap transaksi penerimaan kas, baik pada penjualan kamar dan restaurant. Kata kunci: Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Pada Hotel.
xi
ABSTRACK
Nuraril Luth Fatil Fadila, 2020, "Evaluation of the Accounting System for Cash Receipts at Hotel Bahagia Makassar". Thesis Accounting Study Program Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by Amril Arifin and Mukminati Ridwan.
This study aims to determine how to the cash receipt accounting system at Hotel Bahagia Makassar. This type of research used in this research is a qualitative descriptive approach with data collection techniques and conducting interviews and direct observation.
The results showed that the cash receipt activities at the Hotel Bahagia
Makassar had been carried out by the front office in accordance with guest reception procedures, then the cash receipt accounting system data for the sale of rooms, laundry and restaurants Hotel Bahagia Makassar had implemented an accounting information system that used a computerized system for recording. and accounting information system reporting. The process of recording accounting information is carried out using a computerized system on a daily basis, while the reporting of accounting information is carried out on a monthly basis. The cash receipt information system has been supported by an adequate internal control system. Each function has been given the responsibility to carry out every cash receipt transaction, both for room and restaurant sales.
Keywords: Accounting System for Cash Receipts at Hotels.
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL............................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL............................................................................................... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN...............................................................................iii
HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................................iv
SURAT PERNYATAAN........................................................................................ v
KATA PENGANTAR.............................................................................................vi
ABSTRAK BAHASA INDONESIA........................................................................ix
ABSTRACK.......................................................................................................... x
DAFTAR ISI.......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL.................................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR/BAGAN..............................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
A. Latar Belakang........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian....................................................................................... 4
D. Manfaat penelitian..................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................. 5
A. Teori.......................................................................................................... 5
B. Hasil Penelitian Terdahulu ....................................................................... 20
C. Bagan Alir Dokumen (Flowchart).............................................................. 22
D. Kerangka Pikir.......................................................................................... 24
E. Evaluasi Data............................................................................................25
xiii
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 28
A. Jenis Penelitian..................................................................................... 28
B. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................................. 28
C. Data dan Sumber Data......................................................................... 28
D. Teknik Pengumpulan Data................................................................... 29
E. Teknik Analisis Data............................................................................. 31
BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................................... 34
A. Gambaran Umum Objek Penelitian..................................................... 34
1. Profil Hotel Bahagia Makassar..................................................... 35
2. Visi dan Misi Hotel Bahagia Makassar......................................... 35
B. Hasil Penelitian.................................................................................... 44
C. Pembahasan........................................................................................ 72
BAB V PENUTUP........................................................................................... 78
A. Kesimpulan.......................................................................................... 78
B. Saran................................................................................................... 79
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 80
BIOGRAFI PENULIS...................................................................................... 87
xiv
DAFTAR TABEL
2.1 Penelitian Terdahulu...................................................................................... 20
xv
DAFTAR GAMBAR
2.1 Bagan Keranga Pikir..................................................................................... 24
2.2 Struktur Organisasi Front Office.................................................................... 26
3.1 Skema Analisis Data Kualitatif...................................................................... 32
4.1 Struktur Organisasi Hotel Bahagia Makassar............................................... 36
4.2 Alur Penerimaan Kas Penjualan Tunai......................................................... 45
4.3 Flowchart Penerimaan Kas........................................................................... 56
4.4 Flowchart Loundry........................................................................................ 62
4.5 Flowchart Restaurant................................................................................... 63
4.6 Faktur Tunai................................................................................................. 66
4.7 Kwitansi/Nota............................................................................................... 67
4.8 Registrasi Form............................................................................................ 67
4.9 Faktur Pemesanan....................................................................................... 68
4.10 Tagihan Bulanan........................................................................................ 69
4.11 Rekening Koran.......................................................................................... 69
4.12 Pembayaran Oyo Room............................................................................. 70
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Daftar Pertanyaan Wawancara.......................................................... 82
Lampiran II Dokumentasi..................................................................................... 84
Lampiran III Surat Balasan................................................................................. 86
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hotel menurut surat keputusan menteri pariwisata, pos dan telekomunikasi
No.KM 37/PW.340/MPPT-86 adalah sebagai berikut: Hotel adalah suatu jenis
akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk
menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa penunjang
lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial. Hotel yaitu bagian yang
integral dari usaha pariwisata yang dapat dikatakan sebagai suatu usaha
akomodasi yang dikomersial dengan menyediakan fasilitas
Hotel atau usaha akomodasi yaitu suatu usaha jasa pelayanan yang rumit
pengelolaannya (multicomplex) dan seluruh fasilitasnya kemungkinan disediakan
untuk umum selama 24 jam. Hotel atau usaha akomodasi tersebut adalah untuk
menunjang kegiatan para wisatawan dalam mengunjungi daerah-daerah wisata.
Dewasa ini di Indonesia hotel-hotel tumbuh secara pesat dengan berbagai tipe
dan kelas yang menyebar diseluruh daerah tujuan pariwisata. Untuk dapat
memberikan informasi kepada para wisatawan/tamu yang akan menginap di hotel
tentang standar fasilitas yang dimiliki oleh masing-masing jenis dan tipe hotel,
maka departemen pariwisata, pos dan telekomunikasi (sekarang departemen
kebudayaan dan pariwisata) melalui direktorat jendral pariwisata mengeluarkan
suatu peraturan tentang usaha, dengan peraturan tersebut maka terdapat
klarifikasi hotel berbintang (hotel bintang 1 sampai dengan bintang 5) dan hotel
tidak berbintang (disebut hotel melati). Melihat arus wisatawan baik domestik atau
mancanegara yang mengunjungi daerah tujuan wisata cenderung terus
2
meningkat setiap tahunnya, maka secara kuantitas dan kualitas perlu kiranya
usaha perhotelan terus ditingkatkan.
Hotel adalah salah satu bentuk dari usaha akomodasi, berdasarkan
pengertian hotel yang dikelola secara komersial maka hotel dalam menjalankan
usahanya melakukan kegiatannya. Tujuan dari setiap usaha perhotelan adalah
mencari keuntungan dengan menyewakan fasilitas atau menjual pelayanan
kepada para tamunya. Kegiatan utama dari suatu usaha akomodasi atau hotel
yaitu menyewakan kamar kepada tamu. Untuk bisa memberikan kepuasan
kepada tamu, keadaan kamar yang disewakan harus dalam keadaan bersih,
nyaman, menarik dan aman (terbebas dari berbagai kemungkinan terjadinya
kecelakaan).
Adapun jenis kamar menurut fasilitas yang tersedia adalah berbeda dari
satu hotel dengan hotel yang lainnya, hal tersebut karna penggolongan jenis
kamar dikaitkan dengan harga kamar. Makin baik fasilitasnya, maka makin mahal
harga kamarnya.
Kas sangat penting karena hampir semua transaksi perusahaan
berhubungan dengan uang kas. Karena itu kas mempunyai peranan penting
dalam berlangsungnya kegiatan sistem operasi perusahaan. Jika tidak ada sistem
dalam mengatur jalannya kas maka yang terjadi adalah perusahaan tersebut akan
susah melaporkan perkembangan performa perusahaan, tidak terstruktur
sebagaimana baiknya perusahaan berjalan.
Perusahaan menerima kas terutama melalui produk/jasa, melalui
penjualan aset lain, melalui pinjaman dan melalui penerimaan kas dari
penanaman modal pemilik perusahaan. Kas sangat mudah digunakan sehingga
rawan untuk disalahgunakan. Kesalahan atau penyimpangan terhadap kas di
3
tangan biasanya melibatkan pihak-pihak intern perusahaan di bagian kas.
Pendapatan hotel bersumber dari penjualan jasa kamar, makanan dan minuman.
Umumnya kasus- kasus penyimpangan tersebut terjadi karena sistem akuntansi
yang diterapkan perusahaan tidak tepat dan kurang memadai. Oleh karena itu,
diperlukan suatu sistem yang baik, handal dan berdaya guna dalam memberikan
pelayanan yang baik terhadap tamu.
Perusahaan secara periodik selalu mengeluarkan laporan keuangan yang
dibuat oleh accounting dan diberikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan,
misalnya pemerintah, kreditor, infestor pemilik perusahaan dan pihak manajemen
sendiri. Adapun permasalahan yang sering ditemukan dalam sistem informasi
akuntansi penjualan yaitu keterlambatan manajemen dalam menerima data
mengenai penjualan jasa kamar yang ada dalam sistem komputer yang tidak
tercantum rincian pajak dan service (insentif untuk seluruh karyawan) sehingga
membuat manajemen harus menghitung ulang secara manual, kemudian sistem
komputer yang digunakan secara manual, hal ini dapat mengakibatkan manajemen
kesulitan dalam mengambil keputusan. Pajak merupakan kewajiban setiap warga
Negara, dan berdasarkan peraturan tarif pajak hotel ditetapkan sebesar 10%
(sepuluh persen).
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul “Evaluasi Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Pada
Hotel Bahagia Makassar”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di latar belakang masalah maka penulis merumuskan
rumusan masalah dalam penelitian ini : Bagaimana sistem akuntansi penerimaan
kas atas penjualan jasa kamar, jasa laundry dan restoran pada hotel bahagia?
4
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui bagaimana sistem akuntansi terhadap penerimaan kas
atas penjualan kamar, jasa laundry dan restoran pada hotel bahagia.
D. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan ada manfaat yang dapat diambil
bagi semua pihak yang berkepentingan. Adapun manfaat yang dapat diperoleh
adalah segai berikut:
1. Universitas Muhammadiyah Makassar
Penelitian ini dapat menjadi salah satu bahan diskusi bagi mahasiswa di
Universitas Muhammadiyah Makassar, khususnya mengenai masalah evaluasi
sistem penerimaan kas pada industri perhotelan.
2. Peneliti
Penelitian ini sebagai penerapan pengetahuan dan dapat memperdalam
tentang teori-teori akuntansi yang diperoleh selama perkuliahan.
3. Untuk masyarakat umum
Memperoleh gambaran dan masukan tentang sistem penerimaan kas yang
benar dan yang seharusnya diterapkan sehubungan dengan industri
perhotelan.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Teori Sistem Informasi Akuntansi
Dalam suatu perusahaan, sistem akuntansi memegang peranan penting
dalam mengatur arus pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan informasi
akuntansi yang tepat dan akurat. Suatu sistem akuntansi disusun untuk memenuhi
kebutuhan informasi yang berguna bagi pihak ekstern dan intern.
Sistem Informasi akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan
yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang
dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan
(Mulyadi, 2001: 3). Sistem informasi akuntansi terdiri atas metode dan catatan
yang diterapkan untuk mengidentifikasi, merangkai, menganalisis,
menggolongkan, mencatat, dan melaporkan transaksi-transaksi perusahaan dan
untuk memelihara akuntabilitas aktiva dan kewajiban yang terkait. (Krismiaji,
2005:219).
Sistem informasi akuntansi merupakan metode dan prosedur pencatatan
dengan mengidentifikasi, merangkai, menganalisis, menggolongkan dan
melaporkan transaksi yang terjadi untuk memenuhi kebutuhan perusahaan berupa
informasi keuangan yang digunakan pihak manajemen dalam pengambilan
keputusan.
Dari definisi tersebut, dapat dinyatakan bahwa sistem informasi akuntansi
adalah alat yang digunakan untuk mengorganisir dan merangkum semua data
yang menyangkut seluruh transaksi perusahaan untuk menghasilkan informasi
6
yang diperlukan manajemen perusahaan dan pihak-pihak yang berkepentingan
untuk mengawasi jalannya perusahaan dalam menentukan kebijakan-kebijakan
atau tindakan-tindakan yang akan dilakukan dimasa yang akan datang.
2. Tujuan Sistem Akuntansi
Adapun tujuan umum dalam penyusunan sistem akuntansi menurut Mulyadi
(2016:15):
a. Untuk membenarkan penjelasan yang disebabkan oleh sistem yang sudah
ada. Seringkali sistem akuntansi yang berlaku tidak dapat memenuhi
kebutuhan manajemen, mutu, ketepatan penyajian, dan struktur informasi
yang terdapat dalam laporan. Hal ini disebabkan oleh perkembangan usaha
perusahaan, sehingga dengan sendirinya menuntut sistem akuntansi untuk
bisa menghasilkan laporan dengan mutu informasi yang lebih baik dan tepat
dalam penyajiannya, dengan struktur informasi yang sesuai dengan tuntutan
kebutuhan perusahaan.
b. Untuk membenarkan pengelolaan akuntansi dan pembuktian intern.
Akuntansi merupakan pertanggung jawaban kekayaan suatu perusahaan
atau organisasi. Dalam hal pengembangan sistem akuntansi selalu
digunakan untuk memperbaiki perlindungan terhadap kekayaan perusahaan,
sehingga pertanggung jawaban terhadap penggunaan kekayaan organisasi
dapat dilaksanakan dengan baik.
Berdasarkan sasaran sistem akuntansi yang telah disampaikan diatas,
maka dapat disimpulkan bahwa tujuan sistem akuntansi yaitu untuk menyediakan
informasi bagi perusahaan sehingga dapat membenarkan informasi yang
dihasilkan oleh sistem yang sudah ada.
7
Pengendalian intern adalah seperangkat kebijakan dan prosedur untuk
melindungi aset perusahaan dari segala bentuk tindakan penyalahgunaan,
menjamin tersedianya informasi akuntansi perusahaan yang akurat, serta
memastikan bahwa semua ketentuan (peraturan) hukum atau undang-undang
serta kebijakan manajemen telah dipatuhi atau dijalankan sebagaimana mestinya
oleh seluruh karyawan perusahaan (Hery;2012:90).
3. Unsur-unsur Sistem Akuntansi Pokok
Unsur atau elemen sistem akuntansi pokok adalah formulir dan catatan-
catatan yang terdiri dari jurnal dan buku besar serta laporan. Lebih lanjutnya
sistem akuntansi umumnya ada 5 menurut Mulyadi (2016;3) antara lain:
a. Formulir
Formulir yaitu suatu dokumen yang digunakan untuk mencatat terjadinya
suatu transaksi. Formulir adalah istilah lain dari dokumen, dimana dokumen
yaitu sebuah tulisan penting yang memuat informasi, biasanya dokumen
ditulis di kertas dan ditulis memakai tinta atau memakai media elektronik
(seperti pencetakan).
b. Jurnal
Jurnal adalah bagian dari sistem akuntansi yang dipakai untuk mencatat,
mengelompokkan transaksi sejenis, dan meringkas data keuangan lainnya.
Hasil dari ringkasan data dalam jurnal akan dipindahkan (posting) ke rekening
tertentu di dalam buku besar. Bentuk dan manfaat jurnal khusus yang biasa
digunakan terdiri dari:
1) Jurnal penerimaan kas
2) Jurnal pengeluaran kas
3) Jurnal pembelian
8
4) Jurnal penjualan
5) Jurnal umum
c. Buku Besar
Buku besar berfungsi untuk meringkas semua data transaksi yang sudah
tertulis di jurnal umum. Selain itu buku besar digunakan sebagai alat yang
menggolongkan data keuangan, dari yang jumlahnya besar sampai yang
kecil.
d. Buku pembantu
Buku pembantu terdiri dari kumpulan rekening-rekening yang merupakan
rincian dari suatu rekening di buku besar tujuannya untuk mempermudah
pembukuan dalam buku besar.
e. Jurnal keuangan
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari pencatatan informasi keuangan
suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang digunakan untuk
menggambarkan kinerja suatu perusahaan.
4. Sistem Penerimaan Kas
Menurut buku Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.2
(IAI.2014:2:2), Kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro
(demand deposits) dan setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang
sifatnya sangat likuid, berjangka pendek, yang dengan cepat dapat dikonversikan
menjadi kas dalam jumlah yang dapat ditentukan dan memiliki risiko perubahan
nilai yang tidak signifikan. Penerimaan kas adalah kas yang diterima oleh
perusahaan yang berupa uang tunai maupun surat-surat berharga yang bersifat
dapat segera digunakan, biasanya berasal dari transaksi perusahaan maupun
penjualan tunai, pelunasan piutang, atau transaksi lainnya yang dapat menambah
9
kas perusahaan.
Berdasarkan defenisi diatas sistem akuntansi penerimaan kas dapat
disimpulkan bahwa sistem akuntansi dapat membantu menangani penerimaan
kas dengan proses pengumpulan dan pencatatan transaksi. Adapun elemen-
elemen pembentuk sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah:
a) Fungsi yang terkait
Fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai
menurut Mulyadi (2013;462) adalah:
1. Fungsi penjualan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari pembeli. Mengisi
faktur penjualan tunai dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli
untuk kepentingan pembayaran harga kamar ke fungsi kas. Pada hotel
bahagia fungsi penjualan berada pada tangan receptionist, yang
bertanggung jawab untuk menerima tamu pada saat check in dan
mencatat order penerimaan tamu, kemudian melaporkan order tamu
kepada fungsi kas untuk dibuatkan guest bill.
2. Fungsi kas
Fungsi kas pada hotel bahagia dimana dibagian pembayaran kwitansi/bon
tamu (guest bill) dipersiapkan oleh receptionist kantor depan hotel (front
office cashier). Dalam operasinya, secara struktur organisasi berada
dibawah kantor depan hotel (front office), tetapi berkaitan dengan tugas
dan tanggung jawabnya berada dibawah departemen akunting
(Accounting departemen). Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah:
a. Untuk melayani tamu-tamu, receptionist harus menyiapkan kwitansi-
kwitansi tamu yang akan check in pada hari ini.
10
b. Menerima pembayaran tamu, baik pembayaran secara kontan ataupun
kredit (cash/credit).
c. Melakukan penyimpanan dengan baik terutama yang berkaitan dengan
seluruh kwitansi-kwitansi tamu yang akan dilaporkan
b) Sistem dan prosedur penerimaan kas
Kas merupakan akun yang penting dalam operasioanal suatu hotel,
tanpa ditunjang dengan kas yang memadai maka akan dapat menganggu
kelancaran aktivitas operasional suatu hotel, karna kas juga sebagai modal
kerja yang sangat menunjang kelangsungan aktivitas keseharian sebuah
hotel.
Didalam sistem dan prosedur penerimaan kas terdapat bagian- bagian
yang saling terkait satu sama lain. Adapun bagian-bagian yang terlibat dalam
prosedur penerimaan kas (penjualan kamar) yaitu:
a. Front office, dimana bagian ini bertugas untuk menerima, menginput, dan
melaporkan setiap pembayaran tamu
b. Night audit, bertanggung jawab atas kebenaran dan ketelitian pemasukan
data penjualan tunai kamar dalam satu hari dan masing-masing shift staff.
c. Income audit, mempunyai tugas untuk mencocokkan semua hasil
penjualan tunai hotel dan mengoreksi kembali pekerjaan night audit.
d. Receptionist, mempunyai tanggung jawab penuh atas semua penerimaan
penjualan kamar.
e. Account receivable, bertugas mencatat penjualan kredit dan menyiapkan
faktur.
f. Bellboy, bertugas membantu mengantar tamu ke kamar.
g. Roomboy, bertugas membersihkan dan menyiapkan kamar.
11
h. Housekeeping, bertugas menyiapkan perlengkapan kamar.
c) Dokumen yang digunakan
Dalam pemesanan kamar (reservation plan) dimana merupakan suatu
dokumen yang memberikan gambaran tentang situasi kamar yang yang ada
dihotel untuk hari/bulan mendatang. Data yang terdapat dalam rencana
pemesanan kamar (Reservation plan), adalah:
1). Nomor kamar yang ada dihotel.
2). Macam dan jenis kamar yang ada dihotel dapat dituliskan pada rencana
pesanan kamar (Reservation plan).
Keterangan untuk menggunakan sistem ini, adalah sebagai berikut:
1). Selalu menulis dengan menggunakan pensil, agar supaya kalau ada
pembatalan, perubahan kamar dapat dihapus dengan mudah.
2). Nama tamu yang ditulis pada rencana pesanan kamar (Reservation plan)
dengan menggunakan huruf besar, agar dapat dibaca dengan mudah.
d) Catatan akuntansi yang digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari
penjualan tunai merupakan dokumen pendukung untuk merekapitulasi setiap
transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai berdasarkan bukti transaksi
yang berasal dari dokumen akuntansi yang dokumen akuntansi yang
digunakan tersebut. Adapun catatan yang digunakan dalam sistem akuntansi
penerimaan kas menurut Mulyadi (2013;468) adalah sebagai berikut:
a. Jurnal penjualan.
Jurnal penjualan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat dan
meringkas data penjualan.
12
b. Jurnal penerimaan kas.
Jurnal ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat penerimaan
kas dari berbagai sumber, diantaranya penjualan.
c. Jurnal umum.
Jurnal ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga pokok
produk atau tarif dasar jasa yang dijual.
e) Jaringan prosedur yang membentuk sistem
Rangkaian kegiatan yang ada pada perusahaan untuk membentuk sistem
meliputi kegiatan penjualan, penerimaan kas, pencatatan penjualan tunai,
penyetoran kas ke bank dan pencatatan ke buku besar. Adapun prosedur
yang membentuk sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah sebagai
berikut:
1. Prosedur penjualan.
a. Pada bagian ini dimana terjadinya proses penerimaan tamu yang telah
memesan kamar dimana yang bertugas pada bagian penerimaan tamu
adalah (Receptionist, Room clerk ataupun Registration clerk). Dimana
receptionist menerima tamu pada saat check-in.
b. Pada saat tamu check-in, kemudian receptionist membuat formulir
pemesanan (Reservation form) yaitu lembar kecil yang berisikan data
tentang pesanan kamar yang kemudian di dalam rak pesanan kamar.
c. Kemudian memasukkan data pengunjung ke dalam sistem, dan petugas
membuat tagihan tamu (Guest bill) dengan berdasarkan data dari tamu
dapat berupa (KTP, SIM atau Passport).
d. Receptionist akan meminta deposit sebagai jaminan jika terjadi sesuatu
pada kamar hotel.
13
2. Prosedur penerimaan kas.
a. Apabila tamu akan berangkat dari kamar (Check out) dapat langsung
kebagian kasir atau bagian receptionist untuk menyelesaikan
pembayaran kwitansi tamu (Bill)
b. Setelah tamu telah menyelesaikan pembayaran kwitansi di bagian
receptionist, maka receptionist akan mengembalikan deposit yang telah
di ambil pada saat melakukan check-in.
3. Informasi yang dibutuhkan oleh manajemen.
Adapun informasi yang dibutuhkan oleh pihak manajemen dalam sistem
penerimaan kas dan pengeluaran kas adalah:
a. Jumlah kas pemasukan dari hasil penjualan kamar, penjualan menu
(Food & Beverages) yang terdapat pada restaurant hotel, jasa laundry,
dan banquet (meeting room).
b. Rekapitulasi daftar gaji atau upah karyawan.
c. Jumlah kas keluar selama pembiayaan operasional hotel.
5. Industri Jasa Perhotelan
Jasa perhotelan merupakan wadah yang menyediakan sarana tempat
tinggal sementara (akomodasi) bagi umum, dimana hotel tersebut memberikan
pelayanan kepada para tamu. Dengan perkembangan usaha perhotelan, maka
dapat membuat harapan tamu meningkat dan merasa nyaman selama menginap
dihotel, tidak hanya pada masalah kebersihan dan keamanan saja, melainkan
juga pada kecanggihan fasilitas yang disediakan, serta pelayanan yang personal
dan profesional.
Adapun usaha sektor perhotelan dalam menunjang pembangunan Negara,
antara lain:
14
a. Meningkatkan industri rakyat.
Hotel banyak memakai barang-barang yang di produksi oleh industri rakyat,
seperti meubel, bahan pakaian, makanan, minuman dan lain sebagainya
b. Menciptakan lapangan kerja
c. Membantu usaha pendidikan dan latihan
d. Meningkatkan pendapatan daerah dan Negara
e. Meningkatkan devisa Negara
f. Meningkatkan hubungan antar bangsa
Bagi organisasi usaha, penjualan merupakan satu aspek yang sangat
penting dan menjadi urat nadi kehidupan usaha tersebut. Eksistensi dan
kesinambungan hidup organisasi usaha sangat tergantung dari kemampuannya
menghasilkan arus kas dari penjualan jasa yang dihasilkan.
Menurut pendapat dari Wiyasha (2010:170) penjualan jasa kamar
memberikan kontribusi atas total penjualan hotel dengan kisaran 60-70%.
Penjualan kamar adalah kegiatan yang dilakukan oleh pihak hotel dengan
menyediakan jasa kamar untuk disewa oleh konsumen.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa
penjualan jasa kamar adalah kegiatan yang dilakukan oleh pihak hotel dengan
menyediakan jasa kamar untuk disewa oleh konsumen. Dalam transaksi
penjualan secara tunai, barang atau jasa diserahkan oleh perusahaan kepada
pembeli jika perusahaan telah menerima pembayaran dari pembeli, kegiatan
penjualan secara tunai ini ditangani oleh perusahaan melalui sistem penjualan
tunai serta berperan penting dalam meningkatkan perekonomian dan menunjang
pembangunan suatu Negara.
15
6. Jasa Laundry
Bagian laundry mempunyai tanggung jawab melaksanakan pemeliharaan
seluruh jenis linen yang dipergunakan oleh operasional hotel. Pemeliharaan
tersebut dilakukan dengan cara pencucian, pengeringan dan pelipatan sehingga
siap untuk dipergunakan kembali.
Disamping melaksanakan pemeliharaan seluruh jenis linen yang digunakan
dihotel, bagian londry juga menerima pekerjaan cucian pakaian tamu (Valet) dan
juga pencucian pakaian seragam karyawan hotel.
Perlu diketahui bahwa pelayanan cucian tamu dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu: pertama, pelayanan cucian tamu diberikan/dilakukan oleh hotel
sendiri, artinya bahwa hotel melaksanakan proses pencucian sendiri dengan
perlengkapan dan peralatan yang dimiliki. Kedua, pelayanan cucian pakaian tamu
dilakukan oleh pihak luar sebagai kontraktor. Siapapun yang melaksanakan
pencucian, harus mengikuti standar pelayanan yang digunakan oleh hotel
tersebut.
a. Kebijakan dan Prosedur Pelayanan Cucian Tamu
Tamu yang akan mencucikan pakaiannya terlebih dahulu harus mengisi
formulir pencucian yang telah disediakan di dalam kamar. Formulir cucian tersebut
diisi keterangan tentang jumlah dan jenis pakaian yang dicuci serta waktu
pengembalian yang diinginkan oleh tamu.
Petugas pengumpul cucian (valet) akan mengambil cucian setelah dipanggil
oleh tamu yang bersangkutan, atau mendapat informasi dan housekepping yang
bertugas. Pada waktu mengambil cucian disetiap kamar, petugas valet terlebih
dahulu mencocokkan jumlah dan jenis cucian yang ditulis pada laundry list dengan
jumlah dan jenis pakaian yang sebenarnya ada. Untuk lebih jelasnya dibawah ini
akan diuraikan
16
b. Prosedur Penanganan Cucian Tamu
a. Pengisian Laundry list dilakukan oleh tamu yang akan mencucikan
pakaiannya.
b. Pengambilan dan penyerahan pakaian tamu dilakukan oleh valet.
c. Jenis pencucian terdiri dari:
1. Urgent service
a. Harga cucian biasanya ditambah 100% dari harga biasa.
b. Pakaian diserahkan 2 jam setelah cucian diterima.
c. Penyerahan cucian paling lambat pukul 16.00
2. Express service
a. Harga cucian bisanya ditambah 50% dari harga biasa.
b. Pakaian diserahkan kembali sesudah pukul 14.00
c. Penyerahan cucian paling lambat pukul 10.00
3. Reguler service
a. Pakaian dikembalikan pada hari yang sama, paling lambat pukul 18.00
b. Penyerahan cucian paling lambat pukul 10.00
c. Claim atau keluhan terhadap hasil cucian biasanya harus diajukan
dalam waktu 24 jam sesudah diterima.
d. Kehilangan dan kerusakan umumnya diganti lima kali harga cucian.
e. Pembayaran harus dilakukan di kasir kantor depan hotel (Front Office
Cashier).
7. Restaurant
Restaurant adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisasikan secara
komersial, yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada semua
tamunya baik berupa makanan maupun minuman. Restaurant ada yang berada
17
dalam suatu hotel, kantor maupun pabrik, dan banyak juga yang berdiri sendiri
diluar bangunan itu. Tujuan operasi restaurant adalah untuk mencari keuntungan
sebagaimana tercantum dalam defenisi Prof. Vanco Christian dari School Hotel
Administration di Cornell University. Selain bertujuan bisnis atau mencari untung,
membuat puas para tamu pun merupakan tujuan operasi restaurant yang utama.
Didalam bisnis ini terjadi semacam barter antara pembeli dengan penjual.
Dalam hal ini antara produk jasa dengan uang. Barter ini tidak akan berjalan mulus
kalau petugas-petugas yang akan menangani pelayanan tidak diseleksi secara
cermat, di didik dan dilatih dengan baik, diajarkan cara berkomunikasi yang baik
kepada tamu.
Karna kita bergerak dalam produk jasa, dimana yang kita hadapi adalah
manusia, yakni para tamu, bukan berupa benda mati seperti buku, kertas serta
pensil sebagaimana layaknya yang dihadapi oleh pegawai kantor pada umumnya,
maka kita harus bisa menyesuaikan diri dengan dunia kita. Ingatlah bahwa
restaurant mempunyai tujuan untuk mengejar keuntungan demi kelangsungan
hidup usahanya.
Restaurant berarti uang, karna itu kita harus tau pasti bagaimana
mengelolanya dengan baik, bagaimana cara membuat para tamu senang dan
puas sehingga mereka selalu berkeinginan untuk menjadi langganan restaurant
kita. Banyak hal yang harus kita ketahui. Banyak usaha dan upaya yang harus kita
tempuh agar tujuan operasi restaurant dapat terwujud dengan baik.
Terdapat bermacam-macam defenisi mengenai restaurant. Menurut
Mojowasito dan Poerwodarminto, yang dimaksud dengan design di dalam suatu
restaurant adalah rencana, maksud dan tujuan. Jadi restaurant sebenarnya adalah
suatu bisnis yang direncanakan dengan baik yang dimaksudkan dan ditujukan
18
untuk suatu tujuan tertentu.
8. Sistem dan Prosedur Akuntansi Perhotelan Jasa Penjualan Kamar dan
Restaurant
Menurut Ikhsan (2008;28) sistem akuntansi perhotelan adalah kumpulan
formulir, catatan-catatan dan prosedur-prosedur yang digunakan sedemikian rupa
untuk menyediakan dan mengelola data keuangan yang berfungsi sebagai media
kontrol bagi manajemen hotel untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis.
Kegiatan bisnis yang utama dalam sebuah hotel adalah jasa penjualan kamar
dan yang kedua adalah jasa penjualan makanan dan minuman atau usaha
restoran. Menurut pendapat dari Wiyasha (2010;170). Penjualan kamar
memberikan kontribusi atas total penjualan hotel dengan kisaran 60-70%.
Penjualan kamar adalah kegiatan yang dilakukan oleh pihak hotel dengan
menyediakan jasa kamar untuk disewa oleh konsumen. Sedangkan restaurant
pada umumnya merupakan jasa kedua untuk disewa oleh konsumen. Sedangkan
restaurant pada umumnya merupakan jasa kedua yang disediakan oleh sebuah
hotel. Restaurant adalah sebuah tempat usaha yang komersial, dimana
seseorang yang datang menjadi tamu akan mendapatkan pelayanan untuk
menikmati makanan dan minuman.
a. Fungsi dan Bagian Yang Terkait.
Menurut Ikhsan (2008;78) fungsi yang terkait dalam jasa penjualan kamar
hotel dan restaurant adalah:
a. Fungsi penjualan
Dalam melaksanakan fungsi penjualan ada beberapa bagian yang terkait yakni
bagian receptionist, front office, food & beverages, dan operator.
19
b. Fungsi general cashier
Pada fungsi general cashier merupakan salah satu fungsi dalam
mengumpulkan uang dari kasir untuk dibawa ke bank.
c. Fungsi akuntansi
Pada fungsi akuntansi bertanggung jawab dalam pencatatan seluruh
penerimaan kas. Fungsi ini terdapat pada bagian accounting.
b. Formulir dan Catatan Yang Terkait
Penggunaan formulir merupakan salah satu faktor pendukung dalam
pencatatan akuntansi penjualan. Menurut Ikhsan (2008:77-85) formulir yang
digunakan dalam sistem akuntansi penjualan jasa kamar dan restaurant
meliputi reservation card, registration form, guet bill, cash receipt, captain
order, store room requestion food & beverages.
Menurut Ikhsan (2008:86-92) dalam upaya mendukung fungsi penjualan
kamar dan restaurant yang ada di hotel, diperlukan catatan-catatan jurnal
penjualan, jurnal umum, jurnal penerimaan kas, bill card, summary by cash,
rekapitulasi penerimaan kas.
20
B. Hasil Penelitian Terdahulu Yang Sesuai Dengan Penelitian
Terdapat beberapa penelitian digunakan sebagai bahan referensi dalam
penelitian ini antara lain:
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Nama Peneliti Judul
penelitian
Variabel
penelitian
Hasil
penelitian
1 Defrianto (2018) Evaluasi
sistem
Pengendalia
n intern
penerimaan
kas pada
hotel Lucky
INN Manado
Independen:
Sistem
pengendalia
n intern
Penerimaan
Kas
Dependen:
Hotel Lucky
INN Manado
Menunjukkan
bahwa sistem
pengendalian
intern
penerimaan
kas pada hotel
Lucky INN
sudah sesuai
dan efektif.
2 Krismonikasandr
a (2019)
Analisis
sistem
penerimaan
kas pada
azzahra
(guest
house
syariah
sidoarjo)
Independen:
Penerimaan
kas
Dependen:
Pada
azzahra
(guest house
syariah
sidoarjo)
Menunjukka
n bahwa
sistem yang
dijalankan
telah sesuai
dengan
prosedur
Azzahra
(guest
house
21
syariah
sidoarjo)
3. Novel Amadea
kusuma arum
worabay (2016)
Evaluasi
sistem
akuntansi
penerimaan
kas atas
penjualan
jasa kamar
pada Hotel
(Studi pada
Ibis styles
Hotel
Yogyakarta)
.
Independen:
Akuntasi
penerimaan
kas.
Dependen:
Jasa kamar
pada hotel
(studi kasus
pada Ibis
Styles Hotel
Yogyakarta)
Sistem
penerimaan
kas atas
penjualan jasa
kamar yang
dilakukan oleh
Ibis styles
Hotel
Yogyakarta
telah sesuai
dengan kajian
teori yang ada
dalam tinjauan
pustaka.
4. Ismani
Ngadirin
Setiawan,
Andian Ari
Istiningrum
(2011)
Analisis
Prifitabilitas
untuk
mengukur
kinerja
keuangan
manajemen
hotel (Studi
kasus pada
UNY-Hotel
Yogyakarta
Independen:
Profitabilitas
untuk
mengukur
kinerja
keuangan.
Dependen:
Manajemen
hotel (Studi
kasus pada
UNY-Hotel
Yogyakarta).
Kinerja
keuangan
UNY-Hotel
pada tahun
2011 kurang
baik yang
ditandai
dengan (1)
NPM yang
dicapai
sebesar
28,89% (2)
ROA yang
dicapai
sebesar 6,42%
dibawah
tingkat bunga
22
umum sebesar
10%-12% per
tahun.
5. Yoga Budisatria
(2010)
Evaluasi
sistem
akuntansi
penerimaan
kas dari
sewa kamar
hotel Baron
Indah
Surakarta
Independen:
Akuntansi
penerimaan kas
Dependen:
Kamar Hotel
Baron Indah
Surakarta.
Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa sistem
penerimaan
kas dari sewa
kamar Hotel
Baron Indah
surakarta
sudah sesuai.
C. Bagan Alir Dokumen (Flowchart)
Simbol-simbol pada bagian alir dokumen (Flowchart) sebagai berikut:
Dokumen, simbol ini digunakan untuk
menggambarkan semua jenis dokumen yang
merupakan formulir atau bukti yang digunakan untuk
merekam data terjadinya transaksi. Nama dokumen
ditengah simbol.
Berbagi dokumen, simbol ini digunakan untuk
menggambarkan berbagai jenis dokumen yang
digabungkan bersama di dalam satu paket.
Catatan, simbol ini digunakan untuk menggambarkan
catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat
data yang direkam sebelumnya di dalam dokumen
23
atau formulir.
Penghubung pada halaman yang sama (on-page
connector), dalam menggambarkan bagan alir, arus
dokumen dibuat mengalir dari atas kebawah dan dari
kiri ke kanan.
Kegiatan manual, simbol ini digunakan untuk
menggambarkan kegiatan manual .
Arsip permanent. Digunakan sebagai tempat
penyimpanan dokumen yang tidak akan di proses
lagi.
Arsip sementara, simbol ini digunakan untuk
menunjukkan tempat penyimpanan dokumen yang
masih akan diproses kembali.
On-line computer process, Simbol ini digunakan untuk
menggambarkan pengolahan data secara online.
Garis alir (Flowline), simbol ini menggambarkan arah
proses pengolahan data.
Mulai/berakhir (terminal), simbol ini untuk
menggambarkan awal dan akhir suatu sistem
akuntansi.
24
D. Kerangka Pikir
Kerangka pikir penelitian pada dasarnya adalah pengertian atau pemahaman
tentang suatu fenomena yang merupakan elemen dasar dari proses berfikir.
Kerangka pikir dalam penelitian ini berisi tentang sistem penerimaan kas
sejalan dengan sistem akuntansi, bisa dilengkapi dengan gambar dibawah ini:
Gambar 2.1
Kerangka Pikir
Berdasarkan kerangka pikir diatas memperlihatkan bahwa sistem penerimaan kas
pada Hotel bahagia sudah menerapkan sistem komputerisasi terhadap pencatatan
dan pelaporan sistem informasi akuntansi.
Penerimaan Kas
Evaluasi Sistem Akuntansi
Kesimpulan
Hotel Bahagia
25
E. Evaluasi Data
Perusahaan telah melakukan pemisahan fungsi yang memadai, dimana pada
bagian divisi kamar (Rooms division manager) dibantu oleh pimpinan kantor depan
(Front office manager) dan executive housekeeper sebagai puncak pimpinan akan
melimpahkan kewenangan dan tanggung jawabnya kepada unit yang berada di
bawahnya masing-masing. Masing-masing unit mempunyai tugas dan pekerjaan
sesuai dengan fungsi dan peranannya tersebut.
Spesialisasi pekerjaan pada setiap unit bertujuan untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi organisasi. Pada bagian divisi kamar (Rooms division)
sebagai organisasi yang mempunyai beberapa bagian atau unit yang dapat
dikatakan sebagai suatu sistem, hal tersebut dikarenakan semua unit saling
berhubungan atau berkaitan untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan
organisasi. Peranan dan fungsi utama dari bagian kantor depan hotel adalah,
menjual (Dalam arti menyewakan) kamar kepada tamu. Oleh karna itu, maka
lokasi atau letak kantor depan hotel harus berada ditempat yang dilihat atau
diketahui oleh tamu. Untuk membantu dalam pelaksanaan fungsi bagian kantor
depan hotel terbagi menjadi beberapa unit dimana memiliki fungsi pelayanan yang
berbeda yaitu:
a. Bagian pelayanan pesanan kamar (Reservation section)
b. Bagian pelayanan penerima tamu (Reception section)
c. Bagian pelayanan uniform (Uniform section)
d. bagian pelayanan informasi (Information section)
e. Bagian pelayanan telpon (Telephone section)
f. Kasir kantor depan hotel (Front office cashier)
26
Untuk lebih jelasnya, dibawah ini disajikan struktur organisasi kantor depan
hotel (Front office organization), sebagai berikut:
Gambar 2.2
Struktur organisasi Kantor Depan Hotel (Front office)
2. Dokumen yang digunakan
Dokumen yang di gunakan pada saat reservasi kamar yaitu, Guest bill
digunakan untuk mencatat transaksi penjualan yang digunakan oleh tamu selama
menginap dihotel dan sebagai bukti tagihan kepada tamu. Reservation form yaitu
formulir yang digunakan untuk mencatat pemesanan kamar, yang berisikan nama,
nomor kamar, tipe kamar yang digunakan, harga kamar, tanggal check in dan
check-out. Registration card yaitu formulir atau kartu untuk mencatat pesanan
kamar, yaitu data selama menginap dihotel. Room count sheet, digunakan
sebagai pengecekan jumlah kamar yang terisi pada hari itu. Room sales
recapitulation, untuk mencatat penjualan kamar. Remittace of fund, yaitu sebuah
amplop yang digunakan sebagai laporan dan hasil penjualan.
3. Catatan akuntansi yang digunakan
Pada pencatatan akuntansi yang mencakup penjualan tunai dapat berupa
dokumen yang terkait penerimaan kas dan jurnal umum.
4. Prosedur kedatangan tamu tanpa pesanan kamar (Check in without
reservation)
a. Sapa (Greeting), dengan mengucapkan selamat pagi, siang, sore ataupun
Front Office Manager
Uniform section
Reception section
Information section
Reservation section
Front office cashier
27
malam kepada tamu, dan apa yang dapat kami lakukan untuk anda.
b. Tanyakan kepada tamu apakah sudah membuat pesanan kamar
(Reservation) atau belum.
c. Apabila sudah membuat pesanan kamar, nama tamu dapat dicari sistem
komputer.
d. Kemudian memblok (Blocking) kamar untuk yang bersangkutan.
e. Bila semua sudah selesai berikan kunci kamar kepada bellboy dan
guestbill kepada tamu
5. Prosedur kedatangan tamu tanpa pesan kamar
Apabila tamu yang datang dihotel tanpa pesanan kamar (Reservation
atau walk in guest) yang perlu ditanyakan kepada tamu tersebut adalah:
a. Tipe kamar yang dikehendaki oleh tamu.
b. Lama tamu akan menginap dihotel.
c. Mengenai pembayaran tamu tersebut.
6. Prosedur perubahan atau formulir pembatalan kamar
a. Pengambilan slip pesanan kamar dari rak pesanan kamar atau yang
terdapat pada sistem komputer.
b. Pemberian tanda pada formulir pesanan kamar (Reservation form) dan slip
pesanan kamar (Reservation slip) bahwa pesanan dibatalkan.
7. Sistem pengendalian intern
Pada sistem penerimaan kas telah menerapkan sistem pengendalian intern,
dimana pengendalian intern sendiri digunakan untuk mengawasi suatu proses,
mengarahkan, dan mengukur laporan keuangan yang telah dihasilkan
perusahaan yang dapat dipercaya akuntansi.
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yaitu suatu proses
menganalisis, menggambarkan, dan meringkas berbagai kondisi, situasi dari
berbagai data yang dikumpulkan berupa hasil wawancara atau pengamatan
mengenai masalah yang diteliti yang terjadi di lapangan I Made Winartha
(2006:155). Sedangkan menurut Sugiyono (2008:14) merupakan metode
deskriptif yang berlandaskan pada filsafat post positivisme, digunakan untuk
meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti sebagai instrumen
kunci.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan Hotel Bahagia Makassar yang beralamat dijalan Buru
No.23 depan perwakilan pipos Makassar, waktu penelitian ini dilakukan selama 2
bulan, terhitung bulan juli dan agustus 2020.
C. Data dan Sumber Data
1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli
(tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek (orang)
secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik),
kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian (Indriantoro dan Supomo,2002:146).
Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara kepada bagian
Akuntansi, bagian manajemen hotel.
29
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung
melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain) dan merupakan
data pendukung yang umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang
tersusun dalam arsip (Indrianto dan Supomo,2002:147). Data sekunder dalam
penelitian ini adalah gambaran umum, struktur organisasi, visi misi dan job
describtion dari Hotel tersebut.
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini maka penulis
menggunakan metode:
1. Participant Observation
Metode observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan
menggunakan indra, terutama indra penglihatan dan pendengaran. Observasi
sendiri dapat diartikan pencatatan dan pengamatan secara sistematis terhadap
gejala-gejala yang diselidiki.
Sugiyono (2011:145) membedakan observasi menjadi dua bagian yaitu,
observasi berperan serta (participant observation) dan observasi nonpartisipan
(non participant observation). Dalam penelitian ini observasi yang digunakan
adalah observasi berperan serta (participant observation). Peneliti terlibat
langsung dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang
digunakan sebagai sumber data penelitian. Observasi berperan serta adalah
observasi yang melibatkan peneliti dengan kegiatan yang sedang diamati.
Dengan observasi partisipant ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap,
tajam dan sampai mengetahui pada tingkat dari setiap perilaku yang tampak.
30
2. Wawancara
Wawancara merupakan sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara
dengan memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan masalah yang akan
diteliti untuk memperoleh informasi dari responden yang diwawancarai.
Wawancara merupakan satu teknik pengumpulan data dengan cara lisan
terhadap responden, dengan menggunakan pedoman wawancara yang telah
disediakan.
Menurut Indriantoro dan Supomo (2002; 152), wawancara adalah teknik
pengumpulan data yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subjek
penelitian. Data yang dikumpulkan umumnya berupa masalah tertentu yang
bersifat kompleks, sensitive atau kontroversial, sehingga kemungkinan jika
dilakukan dengan teknik kuisioner akan kurang memperoleh tanggapan
responden. Hasil wawancara selanjutnya dicatat oleh pewawancara sebagian
data penelitian.
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dengan wawancara dilakukan
dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada informan. Pertanyaan-
pertanyaan tersebut diarsipkan terlebih dahulu dan dibuat secara sistematis
dalam daftar pertanyaan, selanjutnya pertanyaan disampaikan kepada informan
dan dikembangkan sesuai kejelasan jawaban yang dibutuhkan meskipun
pertanyaan tersebut tidak tercantum dalam daftar pertanyaan.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk mencari data langsung
dari tempat penelitian yang berupa, faktur, jurnal, surat-surat, notulen hasil rapat,
memo atau dalam bentuk laporan program (Indriatoro dan Supomo, 2002:152).
Dokumentasi dilakukan untuk membuktikan bahwa wawancara terhadap informan
31
yang menguasai objek penelitian benar-benar dilakukan serta menunjang
pernyataan yang disampaikan oleh informan.
Penggunaan rekaman dan catatan atas pernyataan informan saja belumlah
cukup, sebagai bukti bahwa informasi yang telah disampaikan sesuai dengan yang
terjadi dilapangan, peneliti melakukan copy berkas atau arsip yang berkaitan
dengan penelitian seperti peraturan yang diterapkan di area hotel, sistem
pengendalian internal hotel, dan sistem informasi akuntansi hotel dan sebagainya.
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan:
1. Analisis Kualitatif
Menurut Moleong (2007:3) mengemukakan bahwa analisis kualitatif
merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.
2. Analisis Deskriptif
Mendeskriptifkan kegiatan operasional usaha yang ada terutama terkait
tentang proses penjualan dan persediaan yang biasa terjadi atau dilakukan
di Hotel tersebut. Menganalisis dan merancang evaluasi sistem yang cocok
untuk diterapkan dan memberikan rekomendasi tentang evaluasi sistem
akuntansi pada Hotel terutama yang terkait dengan penjualan dan
persediaan.
32
Gambar 3.1
Skema Analisis Data Kualitatif (interactive model)
Sumber : Miles dan Huberman
Adapun model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif, yaitu data yang diperoleh dari suatu penelitian yang telah dilakukan di
Hotel, berikut merupakan tahapan teknik analisis data dalam penelitian ini:
1. Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan sejumlah data yang diinginkan, peneliti melakukan
pengumpulan data melalui observasi dan wawancara kepada bagian
akuntansi, keuangan dan manajer hotel. Pengumpulan data juga dilakukan
dengan dokumentasi. Data yang diperoleh berupa catatan mengenai sistem
informasi akuntansi penerimaan kas atas penjualan kamar hotel bahagia.
2. Reduksi Data
Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan,
menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan
mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan-
kesimpulan final dapat ditarik dan diverifikasi. Hasil pengumpulan data tersebut
Data Reduction Conclusion/Verification
Data Collection
Display data (penyajian data)
33
di reduksi dahulu, memilih data yang penting, membuang data yang tidak perlu,
agar informasi yang dibutuhkan penelitian benar-benar informasi dan data
yang dibutuhkan peneliti.
Dalam tahap ini penulis menggolongkan dan memilih data terkait dengan
evaluasi sistem akuntansi penerimaan kas pada penjualan jasa kamar Hotel
Bahagia.
3. Penyajian data
Penyajian data dipergunakan untuk melihat gambaran keseluruhan hasil
penelitian. Data dapat disajikan dalam bentuk tabel, grafik atau yang lainnya.
Hasil reduksi data dan penyajian data itulah selanjutnya yang dapat ditarik
sebagai kesimpulan data, memverifikasikan sehingga menjadi kebermaknaan
data. Pada langkah ini peneliti berusaha menyusun data relevan sehingga
menjadi informasi yang dapat disimpulkan dan memiliki makna tertentu.
4. Kesimpulan
Kesimpulan dilakukan setelah menganalisis data yang diperoleh
dilapangan. Kesimpulan diharapkan dapat menjawab rumusan masalah yang
telah dirumuskan sejak awal. Kesimpulan yang dibuat dari hasil penelitian.
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Profil singkat Hotel Bahagia Makassar
Hotel bahagia terletak dijalan Buru No. 23 depan perwakilan pipos Makassar.
Hotel ini merupakan hotel melati empat yang mempunyai service sekelas dengan
hotel berbintang dua mulai dibuka pada tanggal 20 Desember tahun 2000.
Fasilitas yang dapat ditemukan pada Hotel Bahagia adalah lobby hotel, parkir,
restaurant, meeting room (100 pax), laundry & bussines center. Lokasi hotel
bahagia sangat strategis yang letaknya hanya beberapa meter dari pusat
perbelanjaan pasar butung dan pipos makassar, dimana banyak pebisnis dari luar
daerah seperti pedagang dari kota mamuju, palopo, sulawesi tengah (palu),
polmas, irian (fak-fak dan biak), 3 sampai 4 malam dalam setiap bulannya
menginap dihotel tersebut.
Hotel bahagia memiliki owner atas nama Fredy dimana ia satu grub dengan
alaska, yang menaungi 3 hotel sekaligus yaitu hotel bahagia Jln, buru No.23-25
(30 room), Hotel Crown INN Jln, Gunung lompobattang No.58 (41 room), Wisma
Bahagia Jln, Serui No. 21 (21 room). Hotel bahagia memiliki 4 lantai, adapun 3 tipe
kamar yang terdapat pada hotel bahagia yaitu, Sweet room IDR, 500.000 NETT,
Deluxe room IDR, 300.000 NETT, Standar room IDR, 200.000 NETT.
Visi dan Misi
Visi
1. Selalu memberikan pelayanan yang sopan dan ramah terhadap coustumer
2. Mengutamakan kepuasan coustumer
35
Misi
1. Memberikan kepuasan kepada coustumer dan mendapatkan kesetiaan mereka
melalui pengenalan pribadi dan pengantisipasian kebutuhan
2. Memberikan senyum sambutan kepada coustumer
2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan salah satu unsur pengendalian intern dimana
suatu entitas atau organisasi pada umunya terdapat pembagian tugas (Job
Description) yang menggambarkan kerangka tugas dari masing-masing bagian
telah sesuai dengan tugas dan fungsinya yang saling berhubungan satu sama
lainnya dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Dengan adanya pembagian
tugas dapat diketahui aktivitas sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung
jawab masing-masing bagian.
36
Gambar 4.1
Struktur Organisasi Hotel Bahagia
Sumber: Manajemen Hotel Bahagia Makassar
Owner
General manager
Sekretaris manager
Personalia
Sales & marketing Duty manager accounting F & B Supervisor
Engginer
Front office Housekeeping Laundry
37
Berdasarkan struktur organisasi di atas maka uraian dari pengelola Hotel
Bahagia Makassar.
1. Owner
Tugas pokok:
a. memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi
perusahaan.
b. bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan.
c. bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk juga
keuntungan perusahaan.
d. merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan
pembelanjaan kekayaan perusahaan.
e. bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungan dunia luar
perusaan.
f. menetapkan strategi-strategi yang strategis untuk mencapai visi misi
perusahaan.
g. mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.
2. General Manager
Tugas pokok: bertanggung jawab atas semua bagian fungsi perusahaan atau
semua bagian fungsi perusahaan atau organisasi. General manager
mengarahkan beberapa unit fungsional kerja yang mengelola beberapa atau
semua fungsi manajemen. General manager berkewajiban untuk memikul
tanggung jawab dan membuat keputusan tentang pencapaian tujuan
perusahaan serta fungsi utama dan kendali semua kegiatan perusahaan.
38
Rincian tugas:
a. Merencanakan dan mengendalikan kebijakan perusahaan sehingga
mereka bekerja secara optimal.
b. Merencanakan, mengimplementasikan, mengoordinasikan, memantau
dan menganalisis semua kegiatan komersial perusahaan.
c. Mengelola perusahaan sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
d. Merencanakan dan melaksanakan rencana strategis jangka jangka
menengah dan panjang untuk kemajuan bisnis.
e. Mengelola operasi perusahaan sehari-hari.
f. Mengelola anggaran keuangan perusahaan.
g. Mengambil bagian rapat, seminar, konfrensi, dan kursus pelatihan.
h. Kontribusi untuk kerja tim diperlukan untuk mencapai hasil yang sesuai.
3. Sekretaris Manager
Tugas pokok: membantu para pemimpin, baik organisasi maupun perusahaan
dalam meringankan pekerjaan dimana sekretaris menyiapkan, memeriksa
atau mengingatkan pimpinannya akan kewajiban atau perjanjian resminya
dan melakukaqn banyak kewajiban lainnya terkait untuk meningkatkan
efektivitas kepemimpinan perusahaan.
Rincian tugas:
a. Sekretaris bertindak sebagai penghubung antara para pemimpin dan
orang/ organisasi lain baik melalui surat, telpon, atau media lainnya. Jadi
semua sekretaris yang menerima kemudian diserahkan ke pimpinan.
b. Menjadi sumber informasi dan dukungan bagi para pemimpin.
c. Memiliki kewajiban untuk menjalankan perintah pimpinan untuk mencari
informasi, mengumpulkan data, membuat makalah pidato.
39
d. Memiliki kewajiban untuk membantu pekerjaan pimpinan seperti
menggantikannya jika tidak dapat hadir, memantau dan memastikan
program kerja organisasi apakah sudah berjalan sesuai rencana.
4. Personalia
Tugas pokok: menyediakan karyawan atau sumber daya manusia dalam
jumlah tertentu dengan berbagai keahlian yang dibutuhkan sesuai kebutuhan
perusahaan dalam mencapai tujuan bisnis. Tujuan tersebut menyangkut suatu
masalah pemenuhan kebutuhan tenaga kerja, proses seleksi serta
penempatan kerja.
Rincian tugas:
a. Menyusun anggaran tenaga kerja yang diperlukan.
b. Membuat job analysis, job description, dan job spesification.
c. Menentukan dan memberikan sumber-sumber tenaga kerja.
d. Mengurus dan mengembangkan karyawan.
e. Mengurus dan melaksanakan rekrutmen dan seleksi tenaga kerja.
f. Mengurus pemberhentian dan kesejahteraan karyawan.
5. Sales Marketing
Tugas pokok: bertanggung jawab atas penjualan dan pemasaran seluruh
produk hotel. Sales marketing merupakan salah salah satu yang sangat
penting dihotel karna merupakan penyumbang occupency terbesar, tim
pemasaran juga berperan penting dalam membuat strategi dalam
memasarkan produk-produk tersebut.
Rincian tugas:
a. Menciptakan terobosan baru sebagai trik marketing hotel.
40
b. Memberikan panduan mengenai pemanfaatan hotel kepada klien atau
calon klien.
c. Melakukan komunikasi kepada klien hotel.
d. Melakukan penawaran kerja sama dan promosi kepada klien.
e. Menyusun paket penawaran fasilitas hotel.
6. Enginer
Tugas pokok: bertanggung jawab atas pelaksanaan, pengawasan, operasi
dan pembiayaan biaya properti, pemeliharaan dan segala kelancaran dan
keberhasilan departemen yang pada dasarnya merupakan keberhasilan hotel
secara keseluruhan.
Rincian tugas:
a. Melindungi investasi fisik bangunan dan fasilitas hotel.
b. Mengatur biaya pemeliharaan.
c. Anggota dukungan yang diperlukan untuk keseluruhan kepuasan tamu.
d. Berperan dalam mendukung efisiensi operasional departemen lain.
e. Meminimalkan biaya menggunakan energi untuk mengoperasikan
fasilitas.
f. Potensi meminimalkan masalah keamanan.
7. Duty Manager
Tugas pokok: menangani setiap permasalahan pada saat manajemen atau
manajer tidak melakukan tugasnya pada jam tersebut, dimana biasanya duty
manager bertugas pada saat sore sampai pada malam hari.
Rincian tugas:
41
a. Sebagai perwakilan perusahaan untuk memberikan informasi,
menangani keluhan konsumen dan menangani permasalahan yang
terjadi pada saat jam tugas.
b. Mewakili manajemen untuk mengontrol kegiatan seluruh karyawan
diperusahaan, pada saat jam dia bertugas.
c. Bertanggung jawab sepenuhnya dalam setiap pengambilan keputusan
yang dilakukan pada saat jam dia bertugas, karna pada saat itu dia
diberikan wewenang oleh perusahaan untuk mengambil keputusan yang
telah diserahkan kepadanya.
8. Accounting
Tugas pokok: bertanggung jawab untuk mengendalikan kegiatan
operasioanal keuangan, yang menyangkut kegiatan proses pencatatan,
penyusunan laporan keuangan, dan pengendalian, atau pengawasan seluruh
laporan baik yang menyangkut aspek keuangan maupun operasioanal, serta
menyusun anggaran perusahaan, melaksanakan tugas-tugas lain yang
diberikan oleh general manager dan melaksanakan fungsi manager di
accounting departemen.
Rincian tugas:
a. Meneliti dan menandatangani deposit income ke bank atau setoran
income direksi (owning company).
b. Meneliti dan melakukan tindak lanjut seluruh laporan harian dari
departemen-departemen yang masuk ke accounting departemen.
c. Mengkoordinasikan weekly inventory food & beverage dan cost control.
d. Meneliti dan menandatangani serta membuat komentar untuk laporan
keuangan atau financial statemen.
42
e. Memimpin rapat accounting departemen yang membahas masalah
yang timbul dan mencari jalan keluarnya, serta melaporkan secara
tertulis kepada manajemen.
f. Membantu manajemen dalam penyusunan goals action plan dan
anggaran yang meliputi marketing plan atau marketing objectives,
payroll budget, profit & loss statemen budget, cash flow budget,
operating equipment budget, dan budget investasi.
g. Menyusun program rencana kerja accounting departemen.
9. F&B Supervisor
Tugas pokok: bertanggung jawab terhadap kebutuhan dan untuk memastikan
memberikan kualitas pelayanan yang diperlukan hotel, baik dalam kamar,
restaurant dan makanan karyawan.
Rincian tugas:
a. Menjual makanan dan minuman sebanyak-banyaknya sehingga
mendapatkan keuntungan.
b. Memberikan pelayanan sebaik mungkin hingga tamu merasa puas.
10. Front office
Tugas pokok: menerima pembayaran, khusunya untuk tamu yang akan
meninggalkan hotel dimana tamu tersebut telah tinggal dihotel selama waktu
yang tertentu
Rincian tugas:
a. Menerima semua jenis pembayaran, baik yang membayar secara tunai
atau secara kredit.
b. Mencatat semua transaksi yang diterima dari departemen lain dan
diposting ke dalam sistem.
43
c. Membuat beberapa saldo (balancing) untuk seluruh penerimaan pada
hari yang bersangkutan.
d. Membuat laporan pada departement accounting.
11. Housekeeping
Tugas pokok: bertugas dalam pelayanan kenyamanan dan kebersihan
ruangan hotel. Dimana house keeping harus melakukan kerjasama dengan
bagian-bagian lainnya yang terdapat dihotel seperti, front office, F&B
supervisor, engineer department, bagian accounting dan personalia.
Rincian tugas:
a. Melakukan pemeliharaan dan pembersihan kamar-kamar tamu di hotel.
b. Selalu menjaga kebersihan area umum hotel atau public area.
c. Membuat laporan status kamar pada bagian front office.
d. Menjaga kebersihan linen hotel.
e. Selalu merawat peralatan kerja housekeeping.
f. Menata kamar supaya dapat digunakan agar terlihat indah dan bersih.
12. Laundry
Tugas pokok: untuk memberikan pelayanan pencucian pakaian tamu maupun
karyawan. Perlu kita ketahui bahwa pelayanan pencucian pakaian tamu dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu: pertama, pelayanan cucian pakaian tamu
dilakukan oleh hotel itu sendiri. Kedua, pelayanan cucian tamu dilakukan oleh
pihak luar sebagai kontraktor. Siapapun yang melakukan pencucian, harus
mengikuti standar pelayanan yang digunakan oleh hotel tersebut.
44
B. Hasil Penelitian
1. Sumber Penerimaan Kas
Penerimaan kas pada industri perhotelan berasal dari fungsi penjualan baik
barang maupun jasa, begitu pula pada Hotel Bahagia Makassar penerimaan kas
hotel dapat berasal dari penjualan jasa kamar, layanan antar jemput tamu, laundry,
restaurant, dan skybar.
a. Departemen front office bertanggung jawab mulai dari penjualan jasa kamar,
merchandise, penyewaan meeting room, sampai dengan fasilitas laundry,
restaurant yang melayani penjualan makanan dan minuman, tidak beda jauh
dengan skybar yang melayani penjualan minuman beralkohol, dan beberapa
menu makanan lainnya pada jam-jam tertentu.
b. Departemen yang melakukan fungsi penjualan mempunyai staff yang bekerja
per-shift sebagai kasir. Kasir dari tiap departemen inilah yang juga
bertanggung jawab menjalankan prosedur penerimaan kas sebagai hasil dari
penjualan yang dilakukan.
2. Evektivitas Pengendalian Internal Pada Fungsi Penerimaan Kas di Hotel
Bahagia Makassar.
Pengendalian internal di Hotel Bahagia Makassar berupa:
a. Penggunaan formulir berupa nota/bukti pembayaran yang bernomor urut
tercetak yang pemakaiannya dipertanggung jawabkan oleh yang bagian
administrasi.
b. Pemeriksaan mendadak yang dilakukan oleh General manager.
c. Setiap transaksi dilayani oleh orang yang berbeda sesuai dengan deskripsi
tugas.
d. Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak.
45
e. Pembentukan unit organisasi eksternal perusahaan yang bertugas untuk
mengecek efektivitas unsur-unsur pengendalian internal.
Berikut adalah jenis penerimaan kas di Hotel Bahagia Makassar:
1. Penerimaan kas dari penjualan tunai
Penerimaan kas dari penjualan tunai adalah sistem yang dilakukan
perusahaan dalam menjual barang dengan cara mewajibkan pembeli untuk
melakukan pembayaran sesuai dengan barang atau jasa yang akan dibeli
terlebih dahulu sebelum barang tersebut diserahkan kepada pembeli.
Setelah pembeli melakukan pembayaran, barang atau jasa akan diberikan,
kemudian transaksi penjualan dicatat.
Gambar 4.2
Alur Penerimaan Kas Penjualan Tunai
Sumber: Manajemen Hotel Bahagia Makassar
a) Fungsi/bagian yang terkait dengan penerimaan kas dari penjualan tunai:
1) Bagian penjualan
2) Bagian housekeeping
3) Bagian administrasi
Customer
Front Office/Oyo
Sistem
Bagian Administrasi
Bank
Accounting Manager
Bagian Keuangan
46
4) Accounting manager
5) Bagian keuangan
b) Prosedur yang membentuk sistem penerimaan kas dari penjualan tunai:
1) Prosedur order penjualan
2) Prosedur penyiapan kamar
3) Prosedur administrasi
4) Prosedur pencatatan dan penerimaan kas
5) Prosedur penyetoran kas ke bank
6) Prosedur pencatatan penjualan
c) Dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari penjualan
tunai:
1) Faktur/nota penjualan
2) Credit/debit sales slip
3) Bukti setoran ke bank
4) Rekapitulasi penerimaan kas
d) Catatan akuntansi yang digunakan adalah jurnal umum.
3. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Atas Penjualan Jasa Kamar Pada
Hotel Bahagia Makassar
Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur yang melekat menurut pola yang
terpadu. Sistem pemesanan kamar yang terjadi di Hotel Bahagia Makassar
meliputi receptionist, food and beverages, laundry, departement, bellboy,
room boy/roommate, security, unsur-unsur yang terjadi dalam sistem ini
berhubungan erat satu dengan yang lainnya dan sifat kerja yang terjalin akan
membentuk sistem yang kuat dalam mencapai tujuan perusahaan. Setiap
sistem dibuat untuk menangani aktivitas yang terjadi berulangkali atau rutin.
47
a. Receptionist, aktivitas yang dilakukan sebagai berikut:
1) Menerima kedatangan tamu dan menginformasikan tentang harga jual
kamar serta program-program apa yang akan dilakukan pihak hotel.
2) Mencatat dan mendaftar setiap tamu yang hendak tinggal dihotel mulai
dari nama tamu hingga tagihan tamu selama menginap.
3) Melayani sambungan telepon dari pihak hotel maupun dari luar.
4) Membuat bill telepon setiap penggunaan sambungan langsung
internasional (SLI) dan sambungan langsung jarak jauh (SLJJ).
5) Menjaga ketersediaan welcome drink untuk tamu pada waktu
melakukan registrasi atau check in.
6) Melayani tamu-tamu yang ingin memesan kamar (booking). Dan
mencatat di reservation chart dan room check list.
b. Food and beverage (service and products), aktivitas yang dilakukan
sebagai berikut:
1) Melayani tamu yang datang ke restaurant .
2) Melayani tamu yang membuat meeting di room meeting (half day
meeting).
3) Mengantarkan makanan dan minuman yang dipesan tamu di
restaurant maupun dikamar (room service).
4) Membuat bill food and beverages bagi tamu yang menginap lalu
diserahkan kepada bagian front office untuk digabungkan dengan bill
kamar.
c. Laundry departement, aktivitas yang dilakukan sebagai berikut:
1) Melakukan proses pencucian milik hotel.
2) Menerima pelayanan laundry dari tamu maupun dari pihak luar.
48
3) Membuat bill laundry dan menyerahkan ke bagian front office.
d. Bellboy, aktivitas yang dilakukan sebagai berikut:
1) Mengantarkan tamu ke kamar.
2) Membawakan barang tamu ke kamar.
e. Roomboy/roommate, aktivitas yang dilakukan sebagai berikut:
1) Membersihkan kamar.
2) Menyediakan kelengkapan sesuai dengan tipenya.
3) Menjaga kerapian kamar.
4) Mengecek kamar pada saat tamu check out.
f. Houseman, aktivitas yang dilakukan yaitu menjaga kebersihan kamar.
g. Security, aktivitas yang dilakukan sebagai berikut:
1) Menjaga keamanan di hotel secara keseluruhan.
2) Menjaga tempat parkir.
3) Menjaga ketenangan dan kenyaman di hotel.
Di dalam sistem yang terjadi di Hotel Bahagia Makassar untuk menjaga
keteraturan dan pencapaian program menjadi mudah untuk dilaksanakan.
Dalam sebuah organisasi, sistem mengambil alih semua program dan
rancangan kegiatan suatu organisasi dalam pencapaian tujuan perusahaan.
1. Sistem Penerimaan Kas dari Sewa Kamar.
Sistem penerimaan kas dari jasa sewa kamar pada Hotel Bahagia
Makassar akan diuraikan sebagai berikut:
a. Fungsi yang terkait.
Fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas sewa kamar adalah
sebagai berikut:
1) Fungsi penjualan
49
Pada Hotel Bahagia Makassar fungsi penjualan berada pada tangan
receptionist, yang bertanggung jawab untuk menerima tamu pada saat
check-in dan mencatat order penerimaan tamu, kemudian melaporkan
order tamu kepada fungsi kas untuk dibuatkan guest bill.
2) Fungsi kas
Fungsi kas pada Hotel Bahagia Makassar dipegang oleh receptionist,
yang bertanggung jawab untuk menerima order penerimaan kas dari
receptionist, membuat guest bill saat tamu check in, melengkapi
guest bill dengan daftar tagihan selama tamu menginap serta
membuat cash receipt. Selain itu setelah menerima kas dari tamu,
kasir membuat summary front office cash receipt untuk diserahkan
ke general cashier.
3) Fungsi akuntansi
Fungsi akuntansi pada Hotel Bahagia Makassar terdiri dari tiga
bagian, yaitu:
a. Chief accounting
Bertanggung jawab terhadap kelancaran operasional administrasi
perusahaan secara keseluruhan, keakuratan laporan keuangan
beserta analisanya, bertanggung jawab terhadap cost control, sales
control, account receivable serta pengawasan bidang revenue,
penggunaan serta pengolahan seluruh aktiva perusahaan, dan
penforma laba perusahaan yang dibantu oleh departement lain
khususnya departement profit (room division, restaurant, banquet).
b. Accounting
50
Bertanggung jawab terhadap keakuratan laporan keuangan dan
seluruh kegiatan perpajakan. Membantu chief accounting
menyusun serta membuat analisa laporan keuangan sebagai
informasi bagi manajemen dalam mengambil keputusan.
c. General cashier
Bertanggung jawab untuk melakukan pengolahan teknis dan
pengawasan penerimaan kas tunai dari semua departement profit
dan bertanggung jawab atas penerimaan dan pengeluaran kas
perusahaan (paid out).
b. Informasi yang diperlukan Oleh Pihak Manajemen.
Informasi yang diperlukan manajemen dalam sistem penerimaan
kas adalah:
1) Jumlah kas dari penjualan jasa sewa kamar, jasa laundry, penjualan
menu (food and beverage) yang ada di restaurant dan banquet
(meeting room).
2) Kasir yang mencatat penjualan tunai.
3) Otorisasi oleh general cashier terhadap penerimaan kas yang akan
disetor ke bank.
c. Dokumen yang digunakan
Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas
dari jasa sewa kamar adalah:
1) Guest bill
Adalah nota yang diguanakan untuk merekap tagihan yang
harus dibayar tamu, tanggal check in dan check out.
2) Cash receipt
51
Adalah bukti pembayaran yang menyertai guest bill yang
berisikan nama dan alamat tamu, rincian pembayaran, serta
kode kasir.
3) Summary front office cash receipt
Adalah rekapitulasi dari guest bill dan cash report yang
digunakan untuk mencocokkan data-data dengan jumlah
nominal yang ada dari kedua dokumen tersebut.
d. Catatan Akuntansi Yang digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan berupa jurnal penerimaan kas yang
dibuat oleh accounting untuk proses pencatatan penerimaan kas dari
penjualan jasa sewa kamar.
e. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem
Prosedur yang membentuk sistem penerimaan kas jasa sewa kamar
adalah:
1) Prosedur penjualan
a. Receptionist menerima tamu pada saat check in.
b. Secara online receptionist melaporkan order penerimaan tamu
ke bagian kasir.
c. Pada saat tamu check-in kasir menerima laporan order
penerimaan tamu dari receptionist, kemudian mempersiapkan
tiga lembar guest bill dan mengarsipkannya sementara menurut
kartu identitas tamu yang diberikan (KTP,SIM atau passport).
2) Prosedur penerimaan kas
a. Pada saat tamu check-out dan akan membayar, terlebih dahulu
kasir melengkapi guest bill dengan tagihan-tagihan selama
52
tamu mengina, setelah itu membuat cash receipt sebanyak tiga
lembar. Cash receipt dan guest bill lembar I dimasukkan ke
amplop dan diserahkan ke tamu sebagai bukti pembayaran
yang sah.
b. Kasir membuat summary front office cash receipt berdasarkan
cash receipt dan guet bill.
c. Kasir menyerahkan summary front office cash receipt ke
general cashier beserta kas dari penerimaan sewa kamar.
d. Kasir menyerahkan lembar ke II cash receipt dan guet bill ke
bagian general cashier.
e. Kasir mengarsipkan lembar ke III berdasarkan tangga check
out.
3) Prosedur Penyetoran Kas ke Bank
a. General cashier menerima summary front office receipt dan kas
dari kasir.
b. General cashier mengisi bukti setor ke bank sebanyak dua
lembar dan memintakan otorisasi terhadap chief accounting.
c. General cashier menyetorkan kas beserta bukti setor lembar 1
ke bank.
d. General cashier mengarsipkan summary front office receipt dan
bukti setor ke bank lembar ke II berdasarkan tanggal.
4) Prosedur Pencatatan Penjualan Tunai
a. General cashier menerima cash receipt dan guest bill lembar
ke II dari kasir.
53
b. General cashier terlebih dahulu menerima cash receipt dan
guest bill sebelum diserahkan kepada bagian accounting.
c. Setelah menerima dokumen dari general cashier, accounting
melakukan cross check antara cash receipt dan guest bill
kemudian meminta otorisasi pada chief accounting.
d. Otorisasi telah dilakukan oleh chief accounting, kemudian cash
receipt dan guest bill diserahkan kembali ke accounting untuk
pencatatan ke dalam jurnal penerimaan kas.
e. Setelah accounting selesai mencatat ke dalam jurnal
penerimaan kas lalu accounting menyerahkan jurnal
penerimaan kas ke general cashier.
5) Prosedur Pencatatan ke dalam Buku Besar
a. General cashier menerima jurnal penerimaan kas dari
accounting untuk diposting ke dalam buku besar.
b. Setelah proses pemostingan selesai, general cashier
mengembalikan jurnal penerimaan kas beserta buku besar ke
bagian accounting untuk dibuat laporan keuangan.
f. Sistem Pengendalian Intern.
Elemen-elemen yang terkait dalam sistem pengendalian intern penerimaan kas
dari jasa sewa kamar adalah sebagai berikut:
1) Organisasi
a. Fungsi penjualan berada pada tangan receptionist yang juga
memegang fungsi kas.
b. Fungsi kas sudah terpisah dari fungsi akuntansi. Fungsi akuntansi
sudah terbagi menjadi tiga bagian dengan spesifikasi tugas yang baik.
54
2) Organisasi dan Prosedur Pencatatan
a. Order penerimaan tamu diserahkan ke bagian receptionist untuk
dibuatkan guest bill. Guest bill di otorisasi oleh receptionist agar menjadi
dokumen yang sah dan dapat dipakai untuk menerima pembayaran dari
tamu, serta sebagai dokumen sumber untuk mencatat ke dalam jurnal
penerimaan kas.
b. Bukti setor bank di otorisasi oleh chief accounting berdasar cash receipt
dan guest bill sebelum disetorkan ke bank.
c. Jurnal penerimaan kas harus di isi informasi yang berasal dari cash
receipt dan guest bill yang sudah di cross check dan telah di otorisasi
oleh chief accounting.
d. Pencatatan penerimaan kas dari penjualan jasa sewa kamar ke dalam
jurnal penerimaan kas dilakukan oleh karyawan yang telah dipilih oleh
general manager, yaitu accounting.
3) Praktik yang Sehat
a. Cash receipt dan guest bill bernomor urut tercetak dan pemakaiannya
di pertanggung jawabkan oleh receptionist.
Penerimaan kas sebagai akibat dari penjualan dalam hal ini jasa kamar oleh
front office departement dilakukan dengan melalui prosedur seperti, permintaan
identitas calon tamu, dokumen yang digunakan pertamakali adalah registration
card yang digunakan untuk mencatat informasi dasar identitas calon tamu, untuk
kemudian dimasukkan ke dalam sistem. Pada saat proses reservasi kamar, tamu
akan ditanyakan akan beberapa lama menginap dan akan dimintai deposit
(advance reservation deposit) yang merupakan uang jaminan selama tamu
menginap, jumlah uang deposit ini menurut kebijakan hotel biasanya separuh dari
55
total tarif selama tamu akan menginap. Pada proses ini tamu akan diberikan cash
receipt sebagai tanda terima telah membayar deposit, pada saat tamu check-out,
tamu akan diberikan Guest bill yang berisi tagihan kepada tamu berdasarkan apa
yang menjadi beban tamu selama menginap. Tidak hanya melayani penjualan jasa
kamar, front office juga menerima pembayaran yang berasal dari berbagai macam
layanan seperti laundry dan restaurant. Setiap transaksi yang diterima front office
melalui pembayaran tunai, maka tamu akan diberikan cash receipt yang
menunjukkan bahwa pembayaran dilakukan secara tunai. Selanjutnya, sistem
akuntansi penerimaan kas oleh front office departement akan diproses lebih lanjut
setelah tamu akan check-out. Front office yang bertindak sebagai receptionist
akan membuat dokumen tagihan yang digunakan pada Hotel Bahagia Makassar,
yaitu guest account, guest account diberikan kepada tamu berlampirkan cash
receipt yang adalah bukti pembayaran secara tunai, tanda bahwa proses check-
out telah selesai, dan transaksi telah selesai. Sistem akuntansi penerimaan kas
oleh front office departement atas penjualan kamar pada Hotel Bahagia Makassar
akan diuraikan pada flowchart sebagai berikut:
56
Proses alir dokumen (Flowchart) sistem akuntansi penerimaan kas yang terdapat
pada hotel bahagia Makassar sebagai berikut:
Gambar 4.3
Flowchart Penerimaan Kas
Receptionist Keuangan Akuntansi
Sumber: Manajemen Hotel Bahagia Makassar
Mulai Mulai Mulai
Memasukkan data
pengunjung
Mencatat semua jenis operasional
Manual Online
Membuat kwitansi pembayaran/deposit
Selesai
pengeluaran Pemasukan
Membuat 3 rangkap laporan
keuangan
Manager Akuntansi Tamu
Selesai
57
Proses alir flowchart penerimaan kas:
1) Pengunjung datang kebagian front office, lalu mengisi form data pengunjung,
lalu bagian front office akan memasukkan data dalam file pengunjung dan
mencatat kedalam buku tamu.
2) Setelah pengunjung akan keluar maka kasir akan membuat bill room sebanyak
3 rangkap. Rangkap 1 diberikan kepada pengunjung yang telah membayar
tagihan tersebut. Rangkap 2 diberikan kepada akuntan, lalu kasir juga membuat
buku catatan penerimaan kas dan dilampiri dengan rangkap 3 untuk diarsipkan.
3) Akuntan mencatat penerimaan kas pada buku kas, dibuatkan jurnal dan
dipindahkan ke dalam buku besar. Data yang ada pada buku besar digunakan
untuk membuat laporan keuangan.
4) Bagian akuntan membuat laporan keuangan 3 rangkap, yang kemudian
langsung diserahkan kepada manager hotel untuk meminta tanda tangan.
Setelah dicek laporan keuangan ditanda tangani, laporan keuangan rangkap 1
digunakan pemilik hotel untuk diarsipkan. Rangkap 2 diserahkan bagian
akuntan sebagai arsip administrasi dan laporan keuangan rangkap 3 diberikan
kepada general manager untuk mengetahui kegiatan operasional yang sedang
berjalan di Hotel Bahagia Makassar.
Proses penerimaan kas pada Hotel Bahagia Makassar menggunakan metode
dana tetap (Imprest fund methode) dimana didalam sistem ini jumlah dana dalam
rekening kas kecil selalu tetap yaitu dana kas kecil mula-mula dibentuk dengan
dengan menguangkan cek dengan jumlah tertentu. Uang tunai dari bank kemudian
diserahkan ke kasir dana kas kecil untuk disimpan dalam kotak/laci dana kas kecil,
pada saat jumlah kas yang tersisa tinggal sedikit atau telah habis, maka dilakukan
pengisian Kembali dana kas kecil dengan cara mengeluarkan cek sebesar jumlah
58
kas kecil yang dikeluarkan. Pengeluaran cek untuk mengisi Kembali dana kas kecil
harus dengan persetujuan dari yang berwenang. Pengisian Kembali dana kas kecil
juga dilakukan pada akhir periode pada waktu akan disusun neraca. Metode dana
tetap memudahkan pemeriksa intern pada waktu memeriksa kas kecil, yakni
dengan meyakinkan bahwa jumlah uang tunai yang tersisa di laci kas kecil
ditambah dengan jumlah pada bukti-bukti pengeluaran kas kecil adalah sama
dengan jumlah kas kecil yang dibentuk mula-mula, misalnya kas nya
Rp.1.000.000, apabila pada waktu pemeriksaan dijumpai bahwa jumlah uang tunai
tersisa ditambah jumlah pada bukti-bukti pengeluaran kas kecil hanyalah Rp.
940.000, maka selisih kurang Rp. 60.000 harus dicari penyebabnya, penyebab
selisih ini, apakah karna kesalahan pembuatan bukti ataukah karna dipakai oleh
kasir kas kecil, harus dilaporkan ke manajemen untuk ditindak lanjuti. Jurnal-jurnal
yang diperlukan dalam metode dana tetap hanyalah pada waktu mengisi dana kas
kecil pertama kali dan pada waktu pengisian Kembali dana kas kecil untuk
mengakui biaya-biaya. Jadi, biaya-biaya tidak dicatat pada saat dikeluarkan dana
kas kecil, tetapi pada waktu pengisian Kembali.
Berikut ini jurnal yang dibuat sehubungan dengan kas kecil:
1. Pembentukan dana kas kecil
Jurnal yang dibuat adalah:
Tanggal Keterangan Debet Kredit
Dana kas kecil
Kas atau kas di bank
Rp. xxx
Rp. Xxxx
59
2. Pengisian kembali dana kas kecil
Jurnal yang dibuat adalah:
Tanggal Keterangan Debit Kredit
Biaya-biaya
Kas atau kas di bank
(mencatat pengisian Kembali dana
kas kecil)
Rp. xxxx
Rp. xxxx
3. Penambahan dana kas kecil
Apabila pada saat tertentu dana kas kecil yang ditetapkan tidak relevan lagi atau
dana kas kecil yang ditetapkan sudah tidak mencukupi untuk pengeluaran kas
kecil pada satu periode, maka ketetapan mengenai dana kas kecil harus
diperbaharui melalui ketetapan manajemen, jurnal untuk perubahan dana kas
kecil tersebut adalah:
Tanggal Keterangan Debet Kredit
Dana kas kecil
Kas atau kas di bank
(mencatat perubahan dana kas
kecil apabila terjadi penambahan
terhadap dana kas kecil)
Rp. xxxx
RP. xxxx
4. Pengurangan dana kas kecil
Apabila jumlah dana kas kecil yang telah ditetapkan oleh manajemen
perusahaan dirasa sangat besar sehingga pengeluaran kas selama satu
periode dana kas kecil agar pengeluaran kas perusahaan untuk dana kas kecil
60
juga tidak terlalu besar, maka jurnal yang digunakan untuk mencatat perubahan
dana kas kecil apabila dana kas kecil tersebut dikurangi adalah:
Tanggal Keterangan Debet Kredit
Kas atau kas di bank
Dana kas kecil
(mencatat perubahan dana kas
kecil apabila terjadi
pengurangan terhadap dana
kas kecil)
Rp. xxxx
Rp. xxxx
5. Penyesuaian dana kas kecil
Jurnal yang dibuat adalah:
Tanggal Keterangan Debet Kredit
Biaya-biaya
Dana kas kecil
(mengakui biaya dan
menyesuaikan dana kas kecil)
Rp. Xxxx
Rp. xxxx
6. Penyesuaian kembali dana kas kecil
Memasuki awal periode pembukuan berikutnya, jurnal penyesuaian tersebut
dibalik, atau disebut jurnal penyesuaian kembali dengan tujuan agar saldo kas
kecil kembali seperti semula, baru dilakukan pencatatan pengeluaran yang
telah terjadi pada tanggal pengisian kembali. Jurnal penyesuaian kembali yang
dibuat untuk penyesuaian Kembali dana kas kecil adalah:
61
Tanggal Keterangan Debet Kredit
Dana kas kecil
Biaya-biaya
(mencatat penyesuian
Kembali pada awal periode)
Rp. xxxx
Rp. xxxx
Jurnal penghapusan dana kas kecil yang dibuat adalah:
Tanggal Keterangan Debet Kredit
Dana kas kecil
Kas atau kas di bank
(mencatat penghapusan dan
kas kecil )
Rp. xxxx
Rp. xxxx
Pada periode dana tetap, jumlah dana kas kecil selalu konstan dan tidak
berubah-ubah.
4. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Atas Penjualan Jasa Laundry Pada
Hotel Bahagia Makassar
Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Atas Penjualan Jasa Laundry Pada Hotel
Bahagia Makassar terdapat perbedaan pembayaran kas oleh pelanggan dari
jasa pelayanan kamar, prosedur permintaan jasa laundry dimulai pada saat
mengisi formulir laundry terkait kuantitas dan berat pakaian, setelah barang di
proses dan selesai akan dilakukan pembayaran secara manual dan jumlah
pendapatan akan distor ke bagian akuntansi dan memasukkan ke dalam sistem
pemasukan perusahaan.
62
Gambar 4.4
Flowchart laundry
Sumber: Manajemen Hotel Bahagia Makassar
Prosedur Pelayanan Laundry
1) Tamu yang akan mencucikan pakaiannya terlebih dahulu harus mengisi
formulir pencucian yang telah disediakan di dalam kamar. Formulir cucian
tersebut diisi keterangan tentang jumlah dan jenis pakaian yang dicuci serta
waktu embalian yang diinginkan oleh tamu.
2) Petugas pengumpul cucian (valet) akan mengambil cucian setelah dipanggil
oleh tamu yang bersangkutan, atau mendapat informasi dan housekepping
yang bertugas. Pada waktu mengambil cucian disetiap kamar, petugas valet
terlebih dahulu mencocokkan jumlah dan jenis cucian yang ditulis pada laundry
list dengan jumlah dan jenis pakaian yang sebenarnya ada.
Mulai
Mengisi formulir laundry (list laundry)
Pengambilan dan
penyerahan pakaian
Claim/keluhan
Pembayaran
Selesai
63
5. Akuntansi Penerimaan Kas Atas Penjualan Jasa Restaurant Pada Hotel
Bahagia Makassar
Restaurant Hotel Bahagia merupakan salah satu unit usaha milik Hotel Bahagia
Makassar sistem akuntansi penerimaan kas dimulai dari adanya pesanan dari
pelanggan hingga diterimanya pembayaran dari pelanggan.
Gambar 4.5
Flowchart restoran
Sumber: Manajemen Hotel Bahagia Makassar
Mulai
Memberikan daftar menu
Konfirmasi pesanan dan mengambil pesanan
tamu
Menghidangkan makanan
Memberikan bill/cek untuk
menerima pembayaran
Selesai
64
Prosedur jasa penjualan di restoran
1) Tamu disambut oleh waiters, lalu mempersilahkan duduk ditempat yang
sudah disiapkan dan meminta daftar menu.
2) Setelah tamu memilih menu, maka waiters akan menulisnya kedalam captain
order dalam 3 rangkap.
3) Waiters langsung memberikan captai order ke 2 ke bagian kitchen untuk
segera memprosesnya.
4) Pada saat menunggu pesanan tamu jadi, waiters akan mempersiapkan
peralatan saat makan di meja saji. Selain itu waiters akan memberikan tanda
dimeja saji tamu dengan menggunakan food cheker.
5) Setelah pesanan tamu sudah siap, bagian kitchen akan memberitahukan
waiters untuk mengambilnya dan disajikan. Selain itu waiters akan
memberikan tanda check list di food cheker.
6) Waiters akan memberikan captain order rangkap yang ke 1 ke bagian kasir,
dan akan membuat f&b bill tamu yang terdapat 2 rangkap.
7) Apabila tamu adalah penghuni kamar hotel dan tamu mempunyai tagihan,
tamu akan membayar ketika check out, tagihan tamu yang terdapat dalam f&b
bill pada rangkap ke 1 akan didistribusikan oleh kasir ke bagian front office.
Prosedur pelaporan uang dan dokumen dari kasir restaurant ke front office
cashier lalu dikirimkan ke bagian akuntansi.
1) Bagian front office yang masuk pada shift ke 3 akan membuat catatan
transaksi selama satu hari kerja, kemudian melakukan pencatatan night audit
worksheet yang terdiri dari 3 rangkap yang berdasarkan f&b bill, city ledger
dan guest invoice.
65
2) Perhitungan pada night audit worksheet pada rangkap yang ke 1 akan
diberikan ke kasir front office sebagai dasar untuk membuatkan remmitance
of fund dan menyiapkan uang untuk diserahkan ke general cashier.
3) Bagian income audit membuat jurnal penjualan dan daily journal summary
yang sesuai dengan dokumen transaksi. Night audit worksheet rangkap yang
ke 2 akan dicocokkan dengan daily journal summary, setelah semuanya
sudah sesuai, daily journal summary diarsipkan dan night audit worksheet
akan disalurkan ke general cashier.
4) Ketika night audit worksheet sudah berada di general cashier, maka akan
membuatkan catatan rekapitulasi penerimaan kas dan harus sesuai dengan
audit night worksheet yang nantinya akan diberikan ke bagian accounting.
Uang yang diterima akan disetorkan ke bank dan bukti setoran .
6. Prosedur Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Hotel Bahagia Makassar
Hotel Bahagia Makaassar telah menerapkan sistem informasi akuntansi yang
telah menggunakan sistem komputerisasi terhadap pencatatan dan pelaporan
sistem informasi akuntansi. Proses pencatatan informasi akuntansi dilakukan
dengan sistem komputerisasi secara harian, sedangkan dalam pelaporan
informasi akuntansi dilakukan secara bulanan.
a. Sistem informasi akuntansi penjualan kamar menggunakan metode
pembayaran walkin.
Penerimaan kas pada hotel melalui penjualan tunai metode walkin
dokumen yang digunakan dalam prosedur penerimaan kas dari metode
walkin:
1) Faktur tunai
2) Form registrasi
66
3) Rekapitulasi biaya
4) Kwitansi
Transaksi metode walkin dicatat oleh perusahaan menggunakan catatan
akuntansi. Catatan akuntansi yang digunakan yaitu:
1) Jurnal penerimaan kas
2) Jurnal umum
3) Kartu pesanan
Jurnal penerimaan kas merupakan catatan akuntansi yang digunakan oleh
bagian akuntansi mencatat dan meringkas data pesanan dan berbagai
sumber penerimaan kas lainnya. Jurnal umum digunakan oleh fungsi
akuntansi untuk mencatat harga pokok produk yang dijual seperti
makanan, dan minuman. Kartu pesanan digunakan untuk mencatat harga
pokok produk yang dijual dan pesanan.
Gambar 4.6
faktur tunai
67
Sumber: Hotel Bahagia Makassar
Gambar 4.7
Kwitansi/Nota
Sumber: Hotel Bahagia Makassar
Gambar 4.8
Registrasi form
Sumber: Hotel Bahagia Makassar
b. Sistem informasi akuntansi penjualan kamar menggunakan metode
pembayaran oyo.
68
Berdasarkan data yang ada di lapangan apabila tamu tidak memesan
kamar dihotel maka pemesanan dapat dilakukan melalui aplikasi oyo.
Prosedur pemesanan oyo dijelaskan sebagai berikut:
Ketika ada pemesanan kamar hotel melalui aplikasi oyo maka transfer
transaksi pembayaran akan langsung masuk ke rekening Hotel Bahagia.
Adapun dokumen yang digunakan dalam transaksi melalui oyo adalah
sebagai berikut:
1) Faktur pemesanan
2) Tagihan bulanan
3) Rekening koran
4) Pembayaran oyo room.
Gambar 4.9
Faktur pemesanan
Sumber: Hotel Bahagia Makassar
69
Gambar 4.10
Tagihan bulanan
Sumber: Hotel Bahagia Makassar
Gambar 4.11
Rekening koran
Sumber: Hotel Bahagia Makassar
70
Gambar 4.12
Pembayaran oyo room
Sumber: Hotel Bahagia Makassar
Efektifitas sistem akuntansi Hotel Bahagia Makassar dari hasil penelitian yang
dilakukan di Hotel Bahagia Makassar terdapat beberapa unsur pengendalian
internal yang mendukung efektifitas sistem informasi akuntansi pemesanan kamar
diantaranya:
a. Struktur organisasi
Secara umum struktur organisasi yang telah ditetapkan oleh perusahaan
sudah baik karna telah menunjukkan adanya pemisahan tugas dan tanggung
jawab serta adanya pendelegasian.
b. Otorisasi dan prosedur pencatatan
Pada Hotel Bahagia Makassar setiap transaksi yang terjadi harus
berdasarkan atas otorisasi dari finance control dan general manager yang
memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut.
71
Sedangkan prosedur pencatatan yang baik akan menjamin data yang direkam
dalam formulir dicatat dalam catatan akuntansi dengan efektif dan efisien.
c. Praktik yang sehat
Ketika tamu check-out, kemudian front office membuatkan guest bill sebanyak
1 rangkap saja, kemudian front office menyerahkan night audit report kepada
income audit, seorang receptionist menyerahkan cash receipt bersama uang
tunai yang telah dimasukkan kedalam amplop remittance fund kedalam
brangkas yang akan diambil nantinya oleh general cashier. Selanjutnya
general cashier dan income audit mencocokkan night audit report dengan
uang yang general cashier terima. Setiap uang tunai yang telah diterima akan
disetorkan ke bank disetiap hari kerja.
Praktik yang sehat telah ditunjukkan oleh perusahaan dengan adanya review
dan pemeriksaan dilakukan dalam setiap aktivitas operasional perusahaan
hingga pelaporan oleh masing-masing departemen. Tidak ada aktivitas
operasional tanpa pelaporan pemeriksaan dan otorisasi terlebih dahulu.
d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawab
Pada Hotel Bahagia Makassar untuk mendapatkan karyawan yang mutunya
sesuai dengan tanggung jawab, pihak manajemen akan menyeleksi dan
mengadakan analisis jabatan yang tentunya karyawan harus memenuhin
syarat-syarat dari perusahaan. Serta mengembangkan pendidikan sesuai
dengan bagian jabatannya, bagi karyawan yang mutunya sesuai dengan
tanggung jawab dan berprestasi akan dipromosikan untuk kenaikan jabatan
dan mengikuti pelatihan-pelatihan yang sesuai dengan jabatan.
72
7. Dampak Efektivitas Penerapan Pengendalian Internal Pada Fungsi
Penerimaan Kas di Hotel Bahagia Makassar
Bagian keuangan bertugas dalam pelaporan ke Direktur Utama dan
penyetoran uang tunai ke rekening perusahaan. Bagian accounting manager
bertugas dalam pelaporan dan pencatatan ke bagian keuangan. Sedangkan
general manager berwewenang untuk mengontrol seluruh kegiatan yang berjalan
antara bagian keuangan dengan accounting manager maupun bagian pemasaran
dengan coorporate. Dengan adanya pihak eksternal yang berperan dalam
menentukan dan melakukan kontrol, maka dapat diketahui beberapa kesalahan
yang mana pihak internal Hotel Bahagia Makassar tidak dapat mengidentifikasikan
secara spesifik. Sehingga pengendalian internal pada fungsi penerimaan kas di
Hotel Bahagia Makassar dapat berjalan dengan efektif dan sesuai dengan tujuan
perusahaan serta penyusunan laporan keuangan yang lebih mudah dikerjakan
setelah adanya pembaharuan.
C. Pembahasan
Sistem Informasi akuntansi Penerimaan Kas pada Penjualan jasa kamar
laundry dan restaurant hotel Bahagia
Sistem informasi akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan
yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang
dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan
(Mulyadi, 2001: 3). Sistem informasi akuntansi terdiri atas metode dan catatan
yang diterapkan untuk mengidentifikasi, merangkai, menganalisis,
menggolongkan, mencatat, dan melaporkan transaksi-transaksi perusahaan dan
untuk memelihara akuntabilitas aktiva dan kewajiban yang terkait.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa sistem akuntansi penerimaan kas
73
atas penjualan kamar, laundry dan restaurant Hotel Bahagia Makassar telah
menerapkan sistem informasi akuntansi yang menggunakan sistem komputerisasi
terhadap pencatatan dan pelaporan sistem informasi akuntansi. Proses
pencatatan informasi akuntansi dilakukan dengan sistem komputerisasi secara
harian, sedangkan dalam pelaporan informasi akuntansi dilakukan secara
bulanan. Sistem informasi penerimaan kas telah didukung oleh sistem
pengendalian internal yang memadai setiap fungsi telah diberikan tanggung
jawabnya untuk melaksanakan setiap transaksi penerimaan kas, baik pada
penjualan kamar dan restaurant. Prosedur penjualan dalam sistem penerimaan
kas atas penjualan kamar dilakukan oleh front office berdasarkan data yang
diperolah melalui penjualan tunai dan melalui aplikasi.
1) Fungsi yang terkait
Perusahaan telah melakukan pemisahan fungsi yang memadai, karena fungsi
penjualan sudah terpisah dengan fungsi kas dan fungsi kas sudah terpisah dari
fungsi akuntansi sehingga fungsi yang ada telah menjalankan tugas dan tanggung
jawabnya masing-masing. Pada fungsi penjualan dilakukan oleh receptionist
karena perusahaan bergerak di bidang penjualan jasa. Fungsi kas dipegang oleh
kasir dan fungsi akuntansi dipegang oleh tiga bagian yaitu chief accounting
sebagai pimpinan jabatan dalam fungsi akuntansi, accounting sebagai pembuat
laporan keuangan, general cashier sebagai pengawas penerimaan kas dan
pengolahan teknis data.
2) Dokumen yang digunakan
Dokumen yang digunakan oleh perusahaan telah memadai berupa guest bill, cash
receipt, summary front office cash receipt dan dokumen yang digunakan secara
umum sudah bernomor urut cetak sehingga akan memudahkan pertanggung
74
jawaban dan mewujudkan praktik yang sehat. Namun pada dokumen guest bill
masih terdapat kelemahan didalam software yang digunakan yaitu ketika belum
menginput tanggal transaksi langsung dapat melanjutkan ke tahap berikutnya
padahal penginputan tanggal transaksi sangat penting dalam perhitungan
penjualan jasa sewa menginap. Hal ini membuat proses check out membutuhkan
waktu lebih lama karna receptionist harus menghitung manual terlebih dahulu.
3) Catatan Akuntansi yang digunakan
Pencatatan akuntansi telah berdasarkan dokumen yang terkait seperti cash receipt
dan dokumen pendukungnya. Perusahaan telah melakukan pencatatan akuntansi
yang sudah cukup memadai karna dibuktikan dengan penggunaan software
komputerisasi yaitu hospitality manager yang telah mencakup penjurnalan dan
pemostingan sehingga memudahkan dalam pencatatan dan lebih efisien.
4) Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem
Jaringan prosedur yang membentuk sistem pada Hotel Bahagia Makassar sudah
memadai karena masing-masing prosedur telah dilaksanakan lebih dari satu
bagian. Prosedur yang membentuk sistem ini telah dilaksanakan secara konsisten
dan prosedur yang telah dilakukan perusahaan meliputi:
a. Prosedur penjualan
b. Prosedur penerimaan kas
c. Prosedur penyetoran kas ke bank
d. Prosedur penjualan tunai
e. Prosedur pencatatan ka dalam buku besar
5) Sistem Pengendalian Intern
Sistem penerimaan kas telah didukung oleh sistem pengendalian intern. Adapun
aktivitas sistem pengendalian intern yang telah dilaksanakan, antara lain:
75
a. Struktur organisasi
Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas
adalah fungsi penjualan berada pada receptionist, fungsi kas dipegang oleh
receptionist, dan fungsi kas dipegang oleh tiga bagian yaitu: chief accounting,
accounting, dan general cashier.
b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan
Prosedur pencatatan penerimaan kas dari penjualan jasa sewa kamar hotel ke
dalam jurnal penerimaan kas dilakukan oleh karyawan yang telah dipilih oleh
general manager yaitu accounting.
c. Praktik yang sehat
Di dalam praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
organisasi perusahaan belum mengadakan pemeriksaan kas secara mendadak
terhadap kas yang diterima (suprised audit). Kegiatan ini penting dilakukan
untuk menjamin penggunaan kas yang sebenarnya.
d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawab
Dikarenakan sistem yang dilakukan Hotel Bahagia Makassar sudah
terkomputerisasi, maka karyawan yang bekerja diperusahaan harus sesuai
standart yang telah ditetapkan perusahaan, antara lain:
1) Mempunyai sertifikat yang menyatakan karyawan tersebut dapat
menggunakan software atau program yang tersedia di komputer.
2) Dapat mengetik dengan menggunakan microsoft word dan excel.
3) Cepat, tanggap, dan mengerti dalam penggunaan yang digunakan
perusahaan.
Kelebihan Sistem yang digunakan:
76
1) Berdasarkan fungsi perusahaan telah melakukan pemisahan tugas antara
fungsi penjualan, fungsi kas, dan fungsi akuntansi.
2) Pencatatan akuntansi sudah menggunakan software komputerisasi dan
berdasarkan dokumen yang terkait seperti guest bill, cash receipt, dan
dokumen pendukung seperti summary front office cash receipt.
3) Prosedur yang dijalankan perusahaan sudah berdasarkan landasan teori yang
ada meliputi:
a. Prosedur penjualan
b. Prosedur penerimaan kas
c. Prosedur penyetoran kas ke bank
d. Prosedur penjualan tunai
e. Prosedur pencatatan ke dalam buku besar
4) Didalam sistem pengendalian intern untuk struktur organisasi perusahaan
telah melakukan pemisahan fungsi. Pada fungsi penjualan berada pada
receptionist.
5) Didalam sistem pengendalian intern untuk sistem wewenang dan prosedur
pencatatan yaitu prosedur pencatatan penerimaan kas dari penjualan jasa
sewa kamar hotel ke dalam jurnal penerimaan kas dilakukan oleh karyawan
yang telah dipilih oleh general manager yaitu accounting.
6) Didalam sistem pengendalian intern untuk karyawan yang mutu sesuai
tanggung jawabnya. Karna sistem yang dilakukan perusahaan sudah
terkomputerisasi maka karyawan yang bekerja di Hotel Bahagia Makassar
harus bersertifikasi yang menyatakan bahwa karyawan tersebut dapat
menggunakan software atau program yang tersedia di komputer.
Kelemahan Sistem yang digunakan:
77
1) Apabila receptionist lupa mengimput tanggal transaksi di dokumen guest bill
atau salah memasukkan harga kamar akan menjadikan proses check-out
membutuhkan waktu lebih lama karena receptionist harus menghitung manual
dari awal.
2) Didalam sistem pengendalian intern untuk praktik yang sehat, Hotel Bahagia
Makassar belum melakukan pemeriksaan secara mendadak terhadap kas
yang diterima. Kegiatan ini penting dilakukan demi disiplinnya fungsi-fungsi
yang terkait terhadap penyimpanan kas ke dalam sistem penerimaan kas.
Hasil penelitian ini sejalan dari penelitian yang dilakukan oleh Novotel
Amadea K.A.W tahun 2016 yang menyatakan bahwa sistem penerimaan kas atas
penjualan jasa kamar yang dilakukan oleh Ibis Styles Hotel Yogyakarta telah
sesuai dengan kajian teori sistem informasi akuntansi bahwa pemprosesan
tranksaksi di lakukan untuk menghasilkan informasi yang komprehensif dalam
pengambilan keputusan.
78
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa:
Sistem akuntansi penerimaan kas atas penjualan kamar, laundry dan
restaurant Hotel Bahagia Makassar telah menerapkan sistem informasi akuntansi
yang menggunakan sistem komputerisasi terhadap pencatatan dan pelaporan
sistem informasi akuntansi. Proses pencatatan informasi akuntansi dilakukan
dengan sistem komputerisasi secara harian, sedangkan dalam pelaporan
informasi akuntansi dilakukan secara bulanan. Sistem informasi penerimaan kas
telah di dukung oleh sistem pengendalian internal yang memadai Setiap fungsi
telah diberikan tanggung jawabnya untuk melaksanakan setiap transaksi
penerimaan kas, baik pada penjualan kamar dan restaurant. Prosedur penjualan
dalam sistem penerimaan kas atas penjualan kamar dilakukan oleh front office
berdasarkan data yang diperolah melalui penjualan tunai dan melalui aplikasi
dalam menjalankan prosedur bagan flowchart, pada penerimaan kas yang
diterapkan di Hotel Bahagia Makassar misalnya penyetoran uang ke rekening
hotel dilaksanakan maksimal 24 jam setelah uang diterima oleh accounting
manager. Adapun dampak yang terjadi atas efektifnya penerapan pengendalian
internal pada fungsi penerimaan kas di Hotel Bahagia Makassar berupa
kemudahan dalam penyusunan laporan keuangan, dokumen guna penyusunan
laporan keuangan mudah didapatkan, laporan atas penerimaan kas lebih
terkontrol dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, serta tidak terjadi
79
perselisihan dalam penentuan penerimaan kas.
B. SARAN
Penelitian kedepannya diharapkan dapat menyajikan hasil penelitian yang
lebih baik. Berikut masukan yang disarankan peneliti bagi instansi terkait dan
peneliti selanjutnya:
1. Saran akademik
a. Peneliti selanjutnya dapat menambah atau mencoba topik yang lebih
relevan terkait dengan sistem akuntansi penerimaan kas.
b. Selain menggunakan pendekatan kualitatif peneliti selanjutnya bisa
menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif yang bertujuan agar
dapat membandingkan sistem penerimaan kas hotel lain dengan
sistem penerimaan kas yang terdapat pada Hotel Bahagia Makassar.
2. Saran bagi perusahaan
a. Dalam prosedur penjualan kamar pada Hotel Bahagia Makassar perlu
adanya perbaikan dalam hal pemesanan melalui aplikasi sehingga
tamu tidak bisa melakukan kecurangan seperti hilangnya data tamu
dalam program akibat jaringan yang bermasalah dalam membaca
informasi.
b. Dalam prosedur pemesanan perlu adanya dist komunikasi yang baik
antara tamu dan pihak aplikasi/oyo agar tidak terjadi kesalahan
pemesanan kamar.
80
DAFTAR PUSTAKA
Sulastiyono, 2007. Teknik dan prosedur divisi kamar pada bidang hotel. Edisi pertama. penerbit ALFABETA BANDUNG.
Baridwan, Zaki. 2010. Sistem akuntansi penyusunan prosedur dan metode. Edisi
5. Yogyakarta: BPFE. Bodnar, George H. dan Hopwood, William S. Diterjemahkan oleh Amir Abadi
Yusuf dan Andi M. tambunan, 2008. Sistem informasi akuntansi, Salemba Empat, Jakarta
Fidya amin nurlatifah, 2019.” evaluasi sistem akuntansi penerimaan kas pada kud
wirogotomo eromoko, wonogiri”. Skripsi, universitas negri yogyakarta. Gitosudarmo. 1992. Manajemen Keuangan. Edisi kedua. Yogyakarta: BPFE.
Herry, (2012). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Hery, 2013. Analisis laporan keuangan. Jakarta: Bumi aksara. Ikatan Akuntansi Indonesia.PSAK No.2 Tentang Standar Akuntansi Keuangan-
Edisi revisi 2014. Penerbit Dewan Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat: Jakarta.
Ikhsan, 2008. Akuntansi lingkungan dan pengungkapannya. Yogyakarta: Graha
ilmu. Krismiaji, 2005. Sistem informasi akuntansi, Edisi kedua: Yogyakarta: Akademi
Manajemen Perusahaan YKPN. Krismonika Sandra,2019.”analisis system akuntansi penerimaan kas pada
azzahra guets house syariah sidoarjo”. Skripsi sekolah tinggi ilmu ekonomi perbanas Surabaya.
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi, Edisi Tiga . Salemba Empat: Jakarta. Mulyadi. 2013. Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Keempat, Salemba
Empat, Jakarta. Mulyadi. 2016. SIstem Akuntansi, Edisi Empat. Salemba Empat: Jakarta. Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi. Salemba Empat: Jakarta. Saleh, Amir dan Bambang Sudiyono. 2013. Jurnal dinamika akuntansi, keuangan
dan perbankan Vol.2 WA Marsum. 2005. Restoran dan Segala Permasalahannya. Penerbit Andi:
Yogyakarta.
81
Warren Reeve Fees (2005).“Accounting/Pengantar akuntansi”.21th Edition.
Salemba Empat. Jakarta. Wiyahsa.IBM. 2010, Akuntansi Perhotelan, Penerapan Uniform Sistem Of
Accounts For The Lodging Industry. Yoga budirotria,2010.”evaluasi sistem akuntansi penerimaan kas dari sewa kamar
hotel baron indah surakarta”. Skripsi, universitas seblas maret surakarta.
82
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
TRANSKRIP WAWANCARA
Nama Informan :Bapak Halim (Manajemen Hotel)
Tanggal :23 Agustus 2020
Tempat Wawancara : Hotel Bahagia Makassar
Peneliti
Bagaimana sistem akuntansi penerimaan kas pada hotel?
Informan
Hotel Bahagia Makaassar telah menerapkan sistem informasi
akuntansi yang telah menggunakan sistem komputerisasi
terhadap pencatatan dan pelaporan sistem informasi
akuntansi. Proses pencatatan informasi akuntansi dilakukan
dengan sistem komputerisasi secara harian, sedangkan dalam
pelaporan informasi akuntansi dilakukan secara bulanan.
Peneliti
Bagaimana sistem penjualan kamar menggunakan metode
penjualan walkin?
Informan
Penerimaan kas pada hotel melalui penjualan tunai metode
walkin biasanya dimana tamu itu sendiri yang datang ke hotel
melakukan transaksi langsung tanpa melalui aplikasi online,
kemudian dokumen yang digunakan dalam prosedur
penerimaan kas dari metode walkin yaitu faktur tunai, form
registrasi, rekapitulasi biaya, dan diberikan kwitansi.
83
Peneliti
Bagaimana sistem penjualan kamar menggunakan aplikasi
OYO?
Apabila tamu tidak memesan kamar dihotel maka pemesanan
dapat dilakukan melalui aplikasi OYO dimana Ketika ada
pemesanan kamar hotel melalui aplikasi oyo maka transfer
transaksi pembayaran langsung masuk ke rekening Hotel
Bahagia.
Peneliti
Apakah sistem pengendalian intern yang ada pada hotel sudah
dirasa cukup baik?
Informan
Sudah baik karena perusahaan telah menunjukkan adanya
pemisahan tugas dan tanggung jawab serta adanya
pendelegasian setiap karyawan.
84
Lampiran 2
DOKUMENTASI
Gambar 5.1
Input Ke Sistem Hotel Menggunakan Aplikasi OYO
85
Gambar 5.2
Bill Tagihan
86
LAMPIRAN 3
SURAT BALASAN PENELITIAN
87
BIOGRAFI PENULIS Nuraril Luth Fatil Fadila panggilan Ulfha lahir di Takalar
pada tanggal 25 Juli 1999 dari pasangan suami istri
Bapak Hasbullah dan Ibu Fitri. Peneliti adalah anak
pertama dari 3 bersaudara. Peneliti sekarang bertempat
tinggal di Sawakung Lolo Desa Sawakung, Kecamatan
Galesong Selatan Kabupaten Takalar.
Pendidikan yang telah ditempuh oleh peneliti yaitu MIS
Sawakung lulus tahun 2010. SMP Negeri 3 Gal-Sel lulus
tahun 2013, SMA Negeri 1 Takalar lulus tahun 2016, dan mulai tahun 2016
mengikuti Program S1 Akuntansi Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar
sampai dengan sekarang. Sampai dengan penulisan skripsi ini penulis masih
terdaftar sebagai mahasiswa Program S1 Akuntansi Kampus Universitas
Muhammadiyah Makassar.