Transcript
Page 1: EVALUASI PEMANFAATAN SEMPADAN SUNGAI ...antologi.upi.edu/file/Evaluasi_Pemanfaatan_Sempadan...pencemaran air sungai (akibat kegiatan MCK, pembuangan sampah, dll). Sungai secara alamiah

1 |Antologi Geografi Volume 3 Nomor 2, September 2015

EVALUASI PEMANFAATAN SEMPADAN SUNGAI INDRAGIRI DI KABUPATEN INDRAGIRI HILIR PROPINSI RIAU

S. E. Putra, D. Rohmat *), Jupri *)

Departemen Pendidikan Geografi, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Universitas Pendidikan Indonesia

Email : [email protected]

ABSTRAK

Sungai Indragiri Terletak di Provinsi Riau dengan Panjang Kurang lebih (500 km) dan kedalaman

6-8 m. Sungai ini mengaliri tiga kabupaten yaitu Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Indragiri

Hulu, dan Kabupaten Indragiri Hilir. Saat ini masih banyak dijumpai bentuk pemanfaatan

sempadan sungai yang belum sesuai dengan peraturan yang ada di Kabupeten Indragiri Hilir. Hasil

Penelitian menunjukkan bahwa kondisi sempadan Sungai Indragiri saat ini sangat kurang baik yang

dipengaruhi oleh kondisi fisik sempadan sungai dan kondisi sosial ekonomi masyarakat yang

tinggal di sempadan sungai. Sempadan Sungai Indragiri yang ada di Kabupaten Indragiri Hilir

memiliki luas sebesar 2.000 hektar. Sebanyak 63,65% atau seluas 1.873 hektar wilayahnya

dimanfaatkan sebagai kawasan budidaya berupa kawasan perkebunan dan sebanyak 6,35% atau

seluas 127 hektar wilayahnya dimanfaatkan sebagai kawasan permukiman. Berdasarkan data

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Indragiri Hilir, arahan pola pemanfaatan ruang yang ada

di Kabupaten Indragiri Hilir difungsikan kedalam 2 kawasan, yaitu kawasan lindung dan kawasan

budidaya. Jenis pemanfaatan sempadan sungai yang sesuai dengan kebijakan peraturan pemerintah

yaitu pemanfaatan sempadan sungai sebagai kawasan budidaya berupa kawasan perkebunan,

sedangkan jenis pemanfaatan sempadan sungai yang tidak sesuai dengan kebijakan peraturan

pemerintah yaitu pemanfaatan sempadan sungai sebagai kawasan budidaya berupa permukiman

yang berada tepat di sempadan Sungai Indragiri.

Kata kunci : Sungai, Sempadan Sungai, Pemanfaatan sempadan.

*) Penulis Penanggung Jawab

Page 2: EVALUASI PEMANFAATAN SEMPADAN SUNGAI ...antologi.upi.edu/file/Evaluasi_Pemanfaatan_Sempadan...pencemaran air sungai (akibat kegiatan MCK, pembuangan sampah, dll). Sungai secara alamiah

2 |Antologi Geografi Volume 3 Nomor 2, September 2015

ABSTRACT

The Indragiri river located in Riau Province with 500 meters approximately in length and 6-8

meters in depth. This river flows through 3 Regencies that is Kuantan Singingi Regency, Indragiri

Hulu Regency, and Indragiri Hilir Regency. In this time, there is a lot of floodplain utilization form

which not yet suitable with regulation that exist at Indragiri Hilir Regency. The result of research

showing that the floodplain condition of Indragiri River is very bad now which affected by the

physical condition of floodplain and the economic and social condition of people who live at

floodplain. The considerable of floodplain of Indragiri River which exist at Indragiri Hilir Regency

are 2.000 hectares. 63,65% or as wide as 1.873 hectares has been using as a cultivation area form as

a plantation area and 6,35% or as wide as 127 hectares are form as a settlement area. Based on the

data of Region Layout Plan of Indragiri Hilir regency, the guideline of space utilization model in

Indragiri Hilir Regency was functioned into 2 area, that is conservation area and cultivation area. A

kind of floodplain utilization that appropriate with the government regulation policy that is

floodplain utilization form as a plantation area, although a kind of floodplain utilization that not

inappropriate with the government regulation policy that is floodplain utilization as a cultivation

area form as a settlement area which just precisely exist in floodplain of Indragiri River.

Keywords : River, Floodplain, Floodplain utilization.

PENDAHULUAN Lingkungan adalah suatu media di

mana makhluk hidup tinggal, mencari,

dan memiliki karakter serta fungsi yang

khas yang mana terkait secara timbal

balik dengan keberadaan makhluk hidup

yang menempatinya, terutama manusia

yang memiliki peranan yang lebih

kompleks dan riil (Elly M. Setiadi, 2006).

Lingkungan bisa dibedakan menjadi

lingkungan biotik dan abiotik. Seiring

dengan berkembangnya ilmu

pengetahuan dan teknologi, maka

manusia pun dituntut untuk dapat

mengolah segala sumberdaya alam yang

ada di tempat tinggalnya, karena ketika

dilahirkan, manusia sudah dibekali akal

dan fikiran, sehingga manusia bertahan

hidup dan menyesuaikan diri dengan

lingkungan tempat tinggalnya. Dengan

dibekali akal dan fikiran, manusia dapat

membangun rumah sebagai tempat untuk

berlindung, dan mendirikan segala sarana

dan prasarana yang dapat menunjang

kelangsungan hidupnya. Namun

terkadang aktivitas manusia kurang

memperhatikan kondisi lingkungan

tempat tinggalnya, sehingga antara

kondisi lingkungan dengan aktivitas

manusia menjadi tidak seimbang.

Perubahan alam lingkungan hidup

manusia akan berpengaruh baik secara

positif ataupun negatif. Berpengaruh bagi

manusia karena manusia mendapatkan

keuntungan dari perubahan tersebut, dan

berpengaruh tidak baik karena dapat

dapat mengurangi kemampuan alam

lingkungan hidupnya untuk menyokong

kehidupannya. Saat ini, hampir di setiap

wilayah yang ada di Indonesia,

khususnya kota-kota besar sedang giat

melakukan kegiatan pembangunan di

segala sektor, mulai dari sektor

permukiman hingga sektor perniagaan.

Hampir di sebagian besar wilayah yang

ada di Indonesia dipenuhi oleh bangunan-

bangunan yang dimanfaatkan sebagai

tempat tinggal dan kegiatan perniagaan.

Aktivitas pembukaan lahan semakin

marak terjadi, lahan yang seharusnya

dijadikan kawasan hijau pun dirubah

menjadi kawasan industri maupun

kawasan hunian dan niaga.

Karena tidak terkontrolnya

pembangunan menyebabkan banyak

daerah hijau dan pertanian berubah

menjadi permukiman, yang berakibat

pada berkurangnya daerah resapan air.

Selama ini kanalisasi dan sungai

berfungsi sebagai tempat pengumpulan

air hujan dan air limbah dari segala

Page 3: EVALUASI PEMANFAATAN SEMPADAN SUNGAI ...antologi.upi.edu/file/Evaluasi_Pemanfaatan_Sempadan...pencemaran air sungai (akibat kegiatan MCK, pembuangan sampah, dll). Sungai secara alamiah

3 |Antologi Geografi Volume 3 Nomor 2, September 2015

macam kegiatan antara lain permukiman,

pasar, industri. Penduduk yang tinggal

dan beraktifitas di sempadan sungai

mempergunakan sungai sebagai kegiatan

MCK (Mandi Cuci Kakus) dan

pembuangan sampah, yang berakibat

terjadinya pendangkalan kedalaman

sungai, pengurangan lebar sungai (akibat

erosi dan penimbunan sungai),

pencemaran air sungai (akibat kegiatan

MCK, pembuangan sampah, dll).

Sungai secara alamiah merupakan

sebuah kesatuan, namun pada

kenyataannya pengelolaannya terkotak-

kotak ke dalam wilayah administratif.

Selain itu, sungai juga memiliki

keterkaitan dengan kondisi masyarakat

yang bertinggal di sekitarnya. Sungai

memiliki peran strategis sebagai salah

satu sumber daya alam yang mendukung

kehidupan masyarakat. Peranan sungai di

dalam konteks perkotaan menjadi sangat

penting, khususnya dalam upaya

mempertahankan sumber daya air yang

berkelanjutan. Sungai merupakan salah

satu sumber daya air yang mempunyai

manfaat dan peran yang penting dalam

kehidupan manusia dan berbagai kegiatan

perkotaan seperti industri, perumahan,

perdagangan, sarana dan prasarananya.

Sempadan sungai merupakan daerah yang

subur dan memiliki fungsi lingkungan

hidup yang penting dan merupakan

daerah konservasi yang rentan terhadap

banjir, erosi tebing dan dasar sungai,

maupun terjadinya kerusakan akibat

pemanfaatan sempadan sungai oleh

masyarakat. Berdasarkan PP No. 38/2011

pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa Sungai

adalah alur atau wadah air alami

dan/atau buatan berupa jaringan

pengaliran air beserta air di dalamnya,

mulai dari hulu sampai muara, dengan

dibatasi kanan dan kiri oleh garis

sempadan. Melihat kecenderungan-

kecenderungan di atas, zona di sekitar

sungai perlu dilindungi agar tidak didesak

oleh kepentingan peruntukan lain. Sungai

perlu diberi sempadan yang cukup untuk

dapat mengakomodasi perubahan dinamis

yang terjadi. Kawasan tepi sungai yang

sempadannya tertata asri menjadikan

properti bernilai tinggi karena terjalinnya

kehidupan yang harmonis antara manusia

dan alam. Lingkungan yang teduh dengan

tetumbuhan, ada burung berkicau di dekat

air jernih yang mengalir, menciptakan

rasa nyaman dan tenteram tersendiri. Dari

hal-hal tersebut diatas dapat disimpulkan

bahwa sempadan sungai berfungsi

sebagai ruang penyangga antara

ekosistem sungai dan daratan, agar fungsi

sungai dan kegiatan manusia tidak saling

terganggu. Jika fungsi sungai terganggu,

pada akhirnya gangguan tersebut juga

akan menimbulkan kerugian terhadap

kepentingan manusia.

Penduduk Indragiri Hilir pada tahun

2012 berjumlah 689.938 jiwa. Rata-rata

jiwa per rumah tangga adalah 4 jiwa,

tidak berubah dari tahun sebelumnya

karena kenaikan jumlah penduduk diikuti

dengan kenaikan jumlah rumah tangga.

Kecamatan yang paling banyak

penduduknya adalah Kecamatan

Tembilahan yaitu 72.424 jiwa dan

kecamatan yang paling sedikit jumlah

penduduknya adalah Kecamatan Sungai

Batang yaitu 12.320 jiwa. Sungai

Indragiri Terletak di Provinsi Riau

dengan Panjang Kurang lebih (500 km)

dan kedalaman 6-8 m. sungai ini

mengaliri tiga Kabupaten yaitu

Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten

Indragiri Hulu, dan Kabupaten Indragiri

Hilir, di Kabupaten Kuantan Singingi,

Sungai Indragiri disebut juga dengan

Batang Kuantan. Sungai Indragiri berhulu

di pegunungan Bukit Barisan (Danau

Singkarak), sungai Indragiri mempunyai

tiga muara ke Selat Berhala, yaitu di Desa

sungai Belu, Desa Perigi Raja dan Kuala

Enok. Sungai Indragiri memiliki fungsi

dan peran yang sangat penting bagi

perkembangan Provinsi Riau, terutama

Kabupaten Indragiri Hilir. Sungai

Indragiri yang mempunyai fungsi dan

Page 4: EVALUASI PEMANFAATAN SEMPADAN SUNGAI ...antologi.upi.edu/file/Evaluasi_Pemanfaatan_Sempadan...pencemaran air sungai (akibat kegiatan MCK, pembuangan sampah, dll). Sungai secara alamiah

4 |Antologi Geografi Volume 3 Nomor 2, September 2015

peran yang sangat penting bagi

kelangsungan hidup masyarakat yang

tinggal di daerah yang dialiri sungai

Indragiri, sehingga harus dijaga

kelestarian dan fungsi sungai tersebut.

Sebagai upaya utama dalam menjaga

kelestarian dan kelangsungan fungsi

sungai, pemerintah Indonesia menetapkan

daerah sempadan sungai dalam

perundangan/peraturan tentang sungai.

Berdasarkan penjelasan penetapan garis

sempadan sungai dalam peraturan

tersebut, harusnya menjadi acuan untuk

penduduk Indonesia agar tidak bermukim

di sempadan sungai demi menjaga

kelestarian dan kelangsungan fungsi

sungai, namun peraturan yang telah

berlaku belum diikuti. Saat ini masih

banyak dijumpai bentuk pemanfaatan

sempadan sungai yang belum sesuai

dengan peraturan yang ada. Salah satu

bentuk pemanfaatan sempadan sungai

yang tidak sesuai dengan peraturan ialah

keberadaan bangunan perumahan yang

terdapat dalam sempadan sungai di

kawasan perkotaan di Indonesia terutama

di Kabupaten Indragiri Hilir. Adapun

tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kondisi

lingkungan sempadan sungai

Indragiri di Kabupaten Indragiri

Hilir, Provinsi Riau.

2. Untuk mengetahui jenis

pemanfaatan sempadan sungai

Indragiri di Kabupaten Indragiri

Hilir, Provinsi Riau.

3. Untuk mengetahui kesesuaian

antara ketentuan/peraturan yang

sudah ada dengan kondisi aktual

di lapangan terkait dengan

pemanfaatan sempadan sungai

Indragiri di Kabupaten Indragiri

Hilir, Provinsi Riau.

METODE

Metode yang dipakai dalam

penelitian ini adalah metode deskriptif

analitik yang bertujuan untuk

menjelaskan dan sekaligus menganalisa

data hasil yang di dapat dari masalah

yang ada sekarang ini. Menurut (

Sumaatmadja, 1988 : 112) Populasi

penelitian geografi adalah semua kasus

dan gejala yang ada di daerah penelitian

populasi geografi meliputi kasus,

masalah, peristiwa, gejala

(fisik,sosial,ekonomi,politik) yang ada

pada ruang geografi. Populasi geografi

adalah himpunan individu atau objek

yang masing – masing mempunyai sifat

atau ciri geografi yang sama. Ciri

geografi yang dimaksud bisa bentuk fisik

maupun non fisik. Populasi dalam

penelitian ini terdiri atas populasi wilayah

dan populasi penduduk yang meliputi

wilayah Kabupaten Indragiri Hilir,

Provinsi Riau. Populasi wilayah

diutamakan di beberapa Kecamatan yang

dialiri Sungai Indragiri dan difokuskan di

kawasan permukiman yang terletak di

Sempadan Sungai Indragiri. sedangkan

untuk populasi penduduk yaitu penduduk

yang tinggal dan menetap di sempadan

sungai Indragiri. Teknik pengambilan

sampel yang digunakan dalam penelitian

ini ialah accidental sampling. Menurut

Sutrisno Hadi (1992 : 46) accidental

sampling merupakan teknik pengambilan

sampel yang dilakukan terhadap

responden yang secara kebetulan ditemui

di lokasi penelitian ketika observasi

sedang berlangsung. Pengambilan sampel

difokuskan di lokasi yang terletak di

pusat keramaian seperti kawasan

permukiman, pemerintahan dan

perniagaan. Terdapat dua variabel

penelitian dalam penelitian ini yaitu

variabel bebas dan variabel terikat.

Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu

kondisi fisik lingkungan sempadan

sungai, kondisi sosial-ekonomi

kependudukan, dan kondisi lingkungan

permukiman. Variabel terikat dalam

penelitian ini yaitu evaluasi pemanfaatan

sempadan Sungai Indragiri di Kabupaten

Indragiri Hilir.

Page 5: EVALUASI PEMANFAATAN SEMPADAN SUNGAI ...antologi.upi.edu/file/Evaluasi_Pemanfaatan_Sempadan...pencemaran air sungai (akibat kegiatan MCK, pembuangan sampah, dll). Sungai secara alamiah

5 |Antologi Geografi Volume 3 Nomor 2, September 2015

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kabupaten Indragiri Hilir resmi

menjadi Daerah Tingkat II berdasarkan

Undang undang No.6 tahun 1965

tanggal 14 Juni 1965 (LN RI No.49).

Daerah ini terletak di bagian selatan

Provinsi Riau dengan luas wilayah

11.605,97 km2 dalam posisi : 00

36’Lintang Utara - 10 07’Lintang Selatan

dan 1040-10‘ Bujur Timur 1020-32’

Bujur Timur. Adapun batas-batas wilayah

Kabupaten Indragiri Hilir adalah :

Sebelah

Utara

: Kabupaten

Pelalawan

Sebelah

Selatan

: Kabupaten

Tanjung Jabung

Barat(Provinsi

Jambi )

Sebelah

Barat

: Kabupaten

Indragiri Hulu

Sebelah

Timur

: Kabupaten

Tanjung Balai

Karimun

(Provinsi Kepri)

Kabupaten Indragiri Hilir sangat

dipengaruhi oleh pasang surutnya air

sungai/parit, dimana sarana perhubungan

yang dominan untuk menjangkau daerah

satu dengan daerah lainnya adalah

melalui sungai/parit dengan mengunakan

kendaraan speed boat, pompong, dan

perahu. Diantara sungai-sungai yang

utama di daerah ini adalah Sungai

Indragiri yang berasal dari dari Danau

Singkarak (Provinsi Sumatera Barat)

yang bermuara di selat berhala.

Sungai Indragiri Terletak di Provinsi

Riau dengan Panjang kurang lebih (550

km) dan kedalaman rata-rata 2-22 m,

dimana untuk kedalaman minimum

sungai Indragiri yaitu 2 meter, sedangkan

untuk kedalaman maksimum yaitu 36

meter. Luas Daerah Aliran Sungai

Indragiri secara keseluruhan adalah

seluas 25.819,61 km2. Sungai ini

mengaliri tiga Kabupaten yaitu

Kabupaten Kuantan Singingi dengan luas

DAS seluas 2.880 km2, Kabupaten

Indragiri Hulu dengan luas DAS seluas

6.154 km2, dan Kabupaten Indragiri Hilir

dengan luas DAS seluas 6.711 km2, di

Kabupaten Kuantan Singingi Sungai ini

disebut juga dengan Batang Kuantan.

Sungai Indragiri berhulu di pegunungan

Bukit Barisan (Danau Singkarak), sungai

Indragiri mempunyai tiga muara ke Selat

Berhala, yaitu di Desa sungai Belu, Desa

Perigi Raja dan Kuala Enok. Berikut

adalah gambaran topografi aliran Sungai

Indragiri melalui citra satelit dan

gambaran topografi Sungai Indragiri

secara vertikal.

Page 6: EVALUASI PEMANFAATAN SEMPADAN SUNGAI ...antologi.upi.edu/file/Evaluasi_Pemanfaatan_Sempadan...pencemaran air sungai (akibat kegiatan MCK, pembuangan sampah, dll). Sungai secara alamiah

6 |Antologi Geografi Volume 3 Nomor 2, September 2015

Gambar 1 , Topografi Aliran Sungai Indragiri

Sumber : Citra SRTM Provinsi Riau

Gambar 2 , Topografi Aliran Sungai Indragiri

Sumber : Hasil Analisis Citra Satelit

Berdasarkan data Rencana Tata

Ruang Wilayah Kabupaten Indragiri

Hilir, arahan pola pemanfaatan ruang

yang ada di Kabupaten Indragiri Hilir

difungsikan kedalam 2 kawasan, yaitu

kawasan lindung dan kawasan budidaya.

Untuk kawasan lindung, sempadan

sungai termasuk kedalam kawasan

perlindungan setempat yang mana

tujuannya agar kawasan sempadan sungai

dapat terlindungi dan terjaga

kelestariaannya dari segala aktifitas

manusia. Adapun kawasan sempadan

sungai yang dijadikan lokasi prioritas

dalam penelitian ini difokuskan di

kawasan sempadan sungai Indragiri yang

melintasi Kecamatan Tembilahan yang

merupakan salah satu kecamatan dengan

tingkat kepadatan penduduk yang cukup

tinggi di Kabupaten Indragiri Hilir yang

sebagian besar permukiman penduduknya

terpusat di sepanjang sempadan Sungai

Indragiri. Sedangkan untuk lokasi non

prioritas dalam penelitian ini berada

diluar Kecamatan Tembilahan, yakni

berada di beberapa kecamatan. Adapun

kecamatan-kecamatan yang dijadikan

sebagai lokasi non prioritas yaitu

kecamatan Kempas, Kecamatan

Kecamatan Tempuling, Kecamatan

Tembilahan Hulu, dan Kecamatan

Concong. Berikut adalah Peta Rencana

Tata Ruang Wilayah Kabupaten Indragiri

Hilir.

Page 7: EVALUASI PEMANFAATAN SEMPADAN SUNGAI ...antologi.upi.edu/file/Evaluasi_Pemanfaatan_Sempadan...pencemaran air sungai (akibat kegiatan MCK, pembuangan sampah, dll). Sungai secara alamiah

7 |Antologi Geografi Volume 3 Nomor 2, September 2015

Gambar 3, Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau

Sumber: Peta Infrastruktur Kabupaten Indragiri Hilir tahun 2012

Data yang diperoleh dari kegiatan

penelitian berupa dokumen mengenai

RTRW Kabupaten, dan fakta yang

ditemukan di lapangan mengenai

pemanfaatan sempadan sungai Indragiri

di Kabupaten Indragiri Hilir. Data RTRW

Kabupaten yang diperoleh ialah data

RTRW Kabupaten Indragiri Hilir. Setelah

data terkumpul, maka selanjutnya

dilakukan proses analisis data dalam

bentuk tabel, analisis deskriptif dan

analisis digital visual dalam bentuk peta

RTRW Kabupaten yang dijadikan fokus

dalam penelitian. Berikut adalah tabel

mengenai analisis sinkronisasi antara

RTRW Kabupaten dan fakta lapangan.

Page 8: EVALUASI PEMANFAATAN SEMPADAN SUNGAI ...antologi.upi.edu/file/Evaluasi_Pemanfaatan_Sempadan...pencemaran air sungai (akibat kegiatan MCK, pembuangan sampah, dll). Sungai secara alamiah

8 |Antologi Geografi Volume 3 Nomor 2, September 2015

Tabel 1. Analisis Sinkronisasi RTRW dengan Fakta Lapangan

Kabupaten RTRW Kabupaten Fakta Lapangan Keterangan (sesuai/tidak sesuai)

Indragiri Hilir

Kawasan Lindung

dan Kawasan

Budidaya

Kawasan Lindung

(bangunan air)

Sesuai, namun perlu diadakan suatu

pengecekan mengenai kondisi

bangunan air yang ada di sisi kiri dan

kanan sungai Indragiri agar tetap kokoh

dan terjaga dengan baik.

Indragiri Hilir

Kawasan Lindung

dan Kawasan

Budidaya

Kawasan Budidaya

(pusat perdagangan)

Sesuai, namun perlu diadakan suatu

peninjauan mengenai letak lokasi pusat

perdagangan yang cenderung dekat

dengan sungai dan perlu adanya batas

antara wilayah budidaya dan wilayah

sempadan sungai.

Indragiri Hilir

Kawasan Lindung

dan Kawasan

Budidaya

Kawasan Lindung

(bangunan air semi

permanen)

tidak sesuai, sebab jenis bangunan yang

ada cenderung bersifat semi permanen

dengan material yang tidak memenuhi

standar bangunan yang layak untuk

diberdayakan dalam menunjang

aktivitas budidaya.

Indragiri Hilir

Kawasan Lindung

dan Kawasan

Budidaya

Kawasan Lindung

(bangunan air untuk

dermaga)

Sesuai, namun perlu diadakan suatu

pengecekan mengenai kondisi

bangunan air yang ada di sisi kiri dan

kanan sungai Indragiri agar tetap kokoh

dan terjaga dengan baik.

Indragiri Hilir

Kawasan Lindung

dan Kawasan

Budidaya

Kawasan Budidaya

(permukiman)

Tidak sesuai, sebab jenis bangunan

yang ada cenderung bersifat semi

permanen dengan material yang tidak

memenuhi standar bangunan yang

layak untuk diberdayakan dalam

menunjang aktivitas budidaya, selain

itu letak permukiman tersebut

cenderung berada di dalam badan

sungai, sehingga mengganggu

kestabilan ekosistem yang ada di

sungai serta dapat menimbulkan

pencemaran sungai akibat dari

pembuangan limbah rumah tangga

yang dibuang langsung ke sungai.

Sumber : Hasil Analisis penelitian tahun 2014

Kondisi permukiman masyarakat di

sempadan Sungai Indragiri masih

terbilang sederhana dan ada di beberapa

tepat yang bisa dikatakan kondisi

permukimannya terbilang kumuh,

terutama di lokasi penelitian yang

dijadikan lokasi prioritas dalam pencarian

data penelitian penulis yang berada di

Kecamatan Tembilahan, Kabupaten

Indragiri Hilir. Dengan kondisi

permukiman yang padat dan letaknya

cenderung menjorok ke sungai dan

bangunan atau rumah-rumah yang berdiri

disana didominasi oleh bangunan semi

permanen yang dibangun dengan material

bangunan berupa kayu atau bilik dan

bentuknya berupa rumah panggung yang

mana di bawah rumah tersebut digenangi

oleh air Sungai Indragiri dan cenderung

kotor karena dipenuhi oleh sampah

rumah tangga yang dibuang langsung ke

sungai yang kemudian mengendap di

dasar rumah penduduk. Untuk aktivitas

sehari-hari, masyarakat cenderung

bergantung pada Sungai Indragiri seperti

mencuci pakaian, alat-alat dapur, bahkan

Page 9: EVALUASI PEMANFAATAN SEMPADAN SUNGAI ...antologi.upi.edu/file/Evaluasi_Pemanfaatan_Sempadan...pencemaran air sungai (akibat kegiatan MCK, pembuangan sampah, dll). Sungai secara alamiah

9 |Antologi Geografi Volume 3 Nomor 2, September 2015

sampai aktivitas MCK yang dilakukan

langsung di sungai. Hal ini dikarenakan

kondisi sosial dan ekonomi masyarakat

yang tinggal di sempadan Sungai

Indragiri sebagian besar tergolong

kedalam masyarakat menengah ke

bawah, dan juga jarak dari rumah ke

sungai memang sangat dekat bahkan ada

beberapa sungai yang letaknya masuk ke

badan sungai. Atas dasar tersebut,

masyarakat memilih untuk melakukan

segala aktivitasnya di sungai karena

kemampuan masyarakat dari segi

finansial untuk melengkapi rumahnya

dengan fasilitas MCK yang memadai dan

layak pakai masih belum cukup atau

masih kurang.

Sumber : Dokumentasi Penelitian

Selain di lokasi prioritas, penulis

juga sempat mengunjungi kawasan

permukiman yang berada di sempadan

Sungai Indragiri namun kondisi

permukimannya sedikit rapi dengan

komposisi bangunan yang sudah

permanen dengan material bangunan

berupa tembok atau batu dan juga ada

beberapa yang sudah dilengkapi dengan

fasilitas MCK yang cukup memadai

meskipun masih ada beberapa yang

masih memanfaatkan sungai dalam

kegiatan sehari-hari terutama aktivitas

MCK. Jarak rumah ke sungai di lokasi ini

terbilang cukup variatif, mulai dari 5

sampai 50 meter.

Page 10: EVALUASI PEMANFAATAN SEMPADAN SUNGAI ...antologi.upi.edu/file/Evaluasi_Pemanfaatan_Sempadan...pencemaran air sungai (akibat kegiatan MCK, pembuangan sampah, dll). Sungai secara alamiah

10 |Antologi Geografi Volume 3 Nomor 2, September 2015

Sumber : Dokumentasi Penelitian

Kondisi aktual sempadan Sungai

Indragiri yang ada di Kabupaten Indragiri

Hilir terbilang kurang mendapat

perawatan dan cenderung tidak mendapat

perhatian dari pemerintah setempat untuk

mengelola bangunan-bangunan air yang

kurang terawat tersebut. Jika melihat

kondisi sempadan sungai yang seperti itu,

penulis dapat berargumen bahwa lahan

sempadan Sungai Indragiri yang ada di

Kabupaten Indragiri Hilir sangat rentan

akan terjadinya longsor. Apabila lahan

sempadan sungai dipadati oleh bangunan-

bangunan yang dipergunakan untuk

kawasan budidaya terutama kawasan

permukiman dan perniagaan, maka hal ini

sangat berpotensi terjadi longsor akibat

ketidakmampuan lahan sempadan dalam

menahan beban bangunan yang dibangun

diatasnya. Namun, tidak semua aktivitas

budidaya dilarang, ada beberapa aktivitas

budidaya yang masih diperbolehkan

untuk dilakukan di sempadan sungai

namun sifatnya bukan berbentuk

bangunan fisik melainkan seperti

perkebunan. Akan tetapi apabila tidak ada

perawatan yang terkontrol, maka tetap

saja akan berpotensi menimbulkan

bencana. Bangunan-bangunan yang

masih diperbolehkan untuk dibangun di

sempadan sungai yaitu seperti dermaga

yang digunakan untuk keperluan

transportasi air, bangunan-bangunan

penahan dinding sungai, serta pembuatan

taman dan jalur hijau penahan intrusi air

laut terutama di lokasi prioritas yang

terletak di Kecamatan Tembilahan yang

letaknya tepat di muara Sungai Indragiri

yang berbatasan langsung dengan laut.

Page 11: EVALUASI PEMANFAATAN SEMPADAN SUNGAI ...antologi.upi.edu/file/Evaluasi_Pemanfaatan_Sempadan...pencemaran air sungai (akibat kegiatan MCK, pembuangan sampah, dll). Sungai secara alamiah

11 |Antologi Geografi Volume 3 Nomor 2, September 2015

Sumber : Dokumentasi Penelitian

Berdasarkan Indikasi Arahan

Peraturan Zonasi Provinsi Riau, kawasan

sempadan sungai masuk kedalam

kawasan perlindungan setempat yang

ditetapkan di Provinsi Riau. Adapun

kawasan perlindungan setempat meliputi

jalur hijau penahan interusi air laut,

kawasan sempadan pantai, kawasan

sempadan sungai, kawasan sekitar

waduk/danau, dan kawasan sekitar mata

air. Dalam indikasi arahan peraturan

zonasi Provinsi Riau dikatakan bahwa

dalam kawasan sempadan sungai dapat

dilakukan kegiatan budidaya sepanjang

tidak mengakibatkan terganggunya fungsi

sungai serta masih diperkenankan

dibangun prasarana wilayah dan utilitas

lainnya dengan ketentuan tidak

menyebabkan terjadinya perkembangan

pemanfaatan ruang budidaya di sepanjang

jaringan prasarana tersebut serta

dilakukan sesuai dengan ketentuan

peraturan yang berlaku.

Kondisi lingkungan sempadan

Sungai Indragiri saat ini mengalami

perubahan dari segi fungsinya. Hal ini

terkait dengan pemanfaatan sempadan

Sungai Indragiri yang kurang baik. Jika

dilihat berdasarkan jenis pemanfaatannya,

kawasan sempadan Sungai Indragiri saat

ini lebih dimanfaatkan sebagai kawasan

budidaya seperti perkebunan dan

permukiman.

Jika berpatokan pada kebijakan

RTRW Kabupaten Indragiri Hilir, ada

beberapa wilayah di Kabupaten Indragiri

Hilir yang memang di peruntukkan untuk

dimanfaatkan sebagai kawasan budidaya,

namun letaknya cenderung di luar

kawasan sempadan Sungai Indragiri.

Oleh sebab itu, maka untuk kawasan

budidaya sebaiknya tidak ditempatkan di

sempadan sungai. Selain berpatokan pada

kebijakan yang tertuang dalam peraturan,

kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan

sungai yang mencakup pengelolaan serta

pemanfaatan kawasan sempadan sungai

juga harus mempertimbangkan aspek

fisik dari sungai itu sendiri.

Berdasarkan karakteristik fisiknya,

Sungai Indragiri termasuk ke dalam

kategori sungai besar. Luas Daerah

Aliran Sungai Indragiri di Kabupaten

Indragiri Hilir yaitu seluas 915,70 km2,

dengan kedalaman maksimal sedalam 16

Page 12: EVALUASI PEMANFAATAN SEMPADAN SUNGAI ...antologi.upi.edu/file/Evaluasi_Pemanfaatan_Sempadan...pencemaran air sungai (akibat kegiatan MCK, pembuangan sampah, dll). Sungai secara alamiah

12 |Antologi Geografi Volume 3 Nomor 2, September 2015

meter, dengan panjang sungai secara

keseluruhan sepanjang 550 km dan lebar

maksimal 900 meter. Dengan demikian,

seharusnya kawasan sempadan Sungai

Indragiri difungsikan sebagai kawasan

lindung dengan dibatasi garis sempadan

selebar 100 meter.

Selain aspek kondisi fisik dari sungai

itu sendiri, kegiatan pemanfaatan

sempadan sungai juga dipengaruhi oleh

aspek kondisi sosial dan ekonomi

masyarakat yang tinggal di lokasi

penelitian. Dengan kondisi masyarakat

yang didominasi oleh kalangan menengah

ke bawah yang sebagian besar tinggal dan

menetap di kawasan permukiman yang

berada tepat di sempadan Sungai

Indragiri terutama di daerah hilir yang

mendekat ke muara sungai juga menjadi

salah satu faktor yang mempengaruhi

pemanfaatan sempadan Sungai Indragiri.

Kawasan permukiman padat yang

didominasi oleh bangunan rumah semi

permanen yang berdiri di sempadan

sungai itu sendiri tentunya dapat

mengganggu kestabilan ekosistem yang

ada di sempadan sungai, ditambah juga

dengan kondisi rumah yang sebagian

besar tidak dilengkapi dengan sarana dan

fasilitas MCK yang memadai.

Dengan kondisi tersebut, hampir

seluruh masyarakat yang tinggal di

sempadan Sungai Indragiri sangat

bergantung pada Sungai Indragiri mulai

dari aktivitas seperti mandi serta mencuci

pakaian maupun perlengkapan rumah

tangga lainnya tersebut semuanya

dilakukan langsung di sungai yang tanpa

disadari hal tersebut dapat mencemari

Sungai Indragiri. Selain itu, keberadaan

tumpukan sampah rumah tangga yang

dibuang langsung ke Sungai Indragiri

juga harus diperhatikan terutama oleh

pihak pemerintah setempat. Apabila hal

ini tidak ditanggulangi lewat kegiatan

normalisasi sungai yang mencakup

kawasan sempadan sungai, maka lama

kelamaan Sungai Indragiri akan dipenuhi

oleh sampah rumah tangga yang nantinya

akan mengendap di dasar sungai sehingga

berpotensi menyebabkan terjadinya

pendangkalan sungai yang mendorong

terjadinya banjir akibat dari

bertambahnya debit air Sungai Indragiri

yang menyebabkan air sungai meluap.

Hal ini harus segera ditanggulangi

sebelum terjadi bencana banjir yang

sewaktu-waktu dapat terjadi di

Kabupaten Indragiri Hilir, terutama

daerah yang letaknya di hilir dan dekat

dengan muara, sebab secara tidak

langsung kawasan sempadan Sungai

Indragiri yang berada di hilir dan dekat

dengan muara tentunya dipengaruhi oleh

pasang surut air laut yang dapat

menyebabkan terjadinya intrusi air laut.

Menurut Peraturan Menteri

Pekerjaan Umum nomor 63/PRT/1993

tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah

Manfaat Sungai, Daerah Penguasaan

Sungai dan Bekas Sungai sebagaimana

tercantum dalam Bab II Pasal 11 ayat 1

tentang pemanfaatan lahan di daerah

sempadan dapat dilakukan oleh

masyarakat untuk kegiatan-kegiatan

tertentu sebagai berikut :

a. Untuk budidaya pertanian

dengan jenis tanaman yang

diijinkan.

b. Untuk kegiatan niaga,

penggalian dan

penimbunan.

c. Untuk pemasangan papan

reklame, papan

penyuluhan dan

peringatan, serta rambu-

rambu pekerjaan.

d. Untuk pemasangan

rentangan kabel listrik,

kabel telepon dan pipa air

minum.

e. Untuk pemancangan tiang

atau pondasi prasarana

jalan/jembatan baik umum

maupun kereta api.

Page 13: EVALUASI PEMANFAATAN SEMPADAN SUNGAI ...antologi.upi.edu/file/Evaluasi_Pemanfaatan_Sempadan...pencemaran air sungai (akibat kegiatan MCK, pembuangan sampah, dll). Sungai secara alamiah

13 |Antologi Geografi Volume 3 Nomor 2, September 2015

f. Untuk penyelenggaraan

kegiatan-kegiatan yang

bersifat sosial dan

masyarakat yang tidak

menimbulkan dampak

merugikan bagi kelestarian

dan keamanan fungsi serta

fisik sungai.

g. Untuk pembangunan

prasarana lalu intas air dan

bangunan pengambilan

dan pembuangan air.

Berdasarkan hasil penelitian

mengenai evaluasi pemanfaatan

sempadan Sungai Indragiri di Kabupaten

Indragiri Hilir, kenyataan yang dijumpai

di lokasi penelitian saat ini terdapat

beberapa ketidaksesuaian antara

kebijakan pemerintah terkait dengan

pemanfaatan sempadan sungai dengan

kondisi pemanfaatan sempadan aktual di

lokasi penelitian. Adapun bentuk

ketidaksesuaian tersebut yaitu di

beberapa lokasi penelitian masih

dijumpai beberapa kawasan yang

seharusnya dimanfaatkan sebagai

kawasan lindung namun kenyataannya

sempadan sungai yang ada di Kabupaten

Indragiri Hilir justru dimanfaatkan

sebagai kawasan budidaya seperti

perkebunan dan permukiman, terutama

keberadaan permukiman padat yang

letaknya di sempadan Sungai Indragiri

dan bahkan ada permukiman yang

letaknya menjorok ke Sungai Indragiri.

Berdasarkan data yang tercantum

dalam RTRW Kabupaten Indragiri Hilir,

Kawasan sepanjang sempadan Sungai

Indragiri yang ada di Kabupaten Indragiri

Hilir mulai dari Kecamatan Kempas

sampai Kecamatan Tembilahan

seharusnya difungsikan sebagai kawasan

lindung, sebab letak Kabupaten Indragiri

Hilir berada di hilir Sungai Indragiri dan

berbatasan langsung dengan laut,

sehingga kawasan sempadan Sungai

Indragiri yang ada di Kabupaten Indragiri

Hilir sangat rentan akan resiko terjadinya

bencana banjir akibat dari pengaruh

pasang surut air laut yang menyebabkan

terjadinya intrusi air laut.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian

mengenai “Evaluasi Pemanfaatan

Sempadan Sungai Indragiri di Kabupaten

Indragiri Hilir Provinsi Riau” diperoleh

kesimpulan dan rekomendasi mengenai

hasil penelitian. Adapun kesimpulan dari

hasil penelitian adalah sebagai berikut :

1. Kondisi Lingkungan Sempadan Sungai

Indragiri di Kabupaten Indragiri Hilir,

Provinsi Riau.

Kondisi lingkungan sempadan

Sungai Indragiri saat ini sangat kurang

baik. Selain dipengaruhi oleh kondisi

fisik sempadan sungai, kondisi sosial dan

ekonomi masyarakat yang tinggal di

sekitar maupun di sempadan sungai juga

menjadi salah satu aspek yang dapat

mempengaruhi kondisi lingkungan

sempadan sungai.

a. Kondisi Fisik Sempadan Sungai

Kondisi fisik lingkungan

sempadan Sungai Indragiri saat

ini mengalami penurunan dari

segi fungsinya. Hal ini dapat

dilihat dari keberadaan

permukiman semi permanen yang

berdiri di sempadan sungai dan

cenderung menimbulkan kesan

kumuh serta dapat mengganggu

kestabilan ekosistem yang ada di

sempadan Sungai Indragiri.

Selain keberadaan

permukiman semi permanen yang

dapat menimbulkan kesan kumuh

serta dapat mengganggu

kestabilan ekosistem yang ada di

sempadan sungai, keberadaan

bangunan air seperti tembok

penahan tebing sungai yang

Page 14: EVALUASI PEMANFAATAN SEMPADAN SUNGAI ...antologi.upi.edu/file/Evaluasi_Pemanfaatan_Sempadan...pencemaran air sungai (akibat kegiatan MCK, pembuangan sampah, dll). Sungai secara alamiah

14 |Antologi Geografi Volume 3 Nomor 2, September 2015

kondisinya tidak terawat juga

dapat mengganggu ekosistem

yang ada di sempadan sungai.

Kerusakan tebing sungai berupa

longsoran merupakan salah satu

bentuk kerusakan lingkungan

yang diakibatkan oleh rusaknya

bangunan penahan tebing sungai

yang kondisinya tidak terawat.

Selain bangunan air berupa

tembok penahan tebing sungai,

ada beberapa bangunan air

lainnya seperti dermaga yang

tidak terawat bahkan kondisinya

terbengkalai juga sangat

disayangkan, sebab apabila

dikelola dengan maksimal,

dermaga tersebut mampu

menunjang aktivitas masyarakat

di sektor transportasi air yang

memanfaatkan keberadaan Sungai

Indragiri itu sendiri sehingga

dapat dimanfaatkan semaksimal

mungkin.

b. Kondisi Sosial Sempadan Sungai

Selain kondisi fisik

lingkungan sempadan sungai,

kondisi sosial masyarakat pun

menjadi salah satu aspek yang

mempengaruhi kondisi

lingkungan sempadan sungai.

Berdasarkan hasil penelitian,

sebagian besar masyarakat yang

tinggal di sempadan sungai

merupakan penduduk asli yang

sudah tinggal di sempadan sungai

dalam kurun waktu yang cukup

lama.

Sebagian besar masyarakat

yang tinggal di sempadan sungai

berusia antara 31 sampai 50

tahun. Hal ini menunjukkan

bahwa usia masyarakat yang

tinggal di sempadan sungai

masih tergolong ke dalam

kategori usia produktif. Hal ini

dapat diketahui dengan

banyaknya anggota keluarga

yang dimiliki oleh masyarakat

yaitu sebanyak 4 sampai 6 orang

yang semuanya tinggal dalam

satu rumah yang hanya memiliki

luas bangunan seluas 40 sampai

80 m2.

Dengan kondisi seperti itu,

dapat diketahui bahwa tingkat

kepadatan penduduk yang

tinggal di sempadan Sungai

Indragiri di Kabupaten Indragiri

Hilir terbilang cukup padat.

Dengan tingkat kepadatan yang

cukup tinggi tersebut tentunya

dapat mempengaruhi kondisi

lingkungan sempadan Sungai

Indragiri karena sebagian besar

masyarakat yang tinggal di

sempadan sungai melakukan

aktivitas sehari-hari seperti

mandi dan mencuci yang

semuanya dilakukan di sungai.

Selain itu, keberadaan

tumpukan sampah yang

tergenang di sungai

menunjukkan bahwa sebagian

besar masyarakat yang tinggal di

sempadan sungai kemungkinan

membuang sampah rumah

tangganya langsung ke sungai

sehingga semakin memperburuk

kondisi lingkungan sempadan

sungai dan cenderung

menimbulkan kesan kumuh.

Page 15: EVALUASI PEMANFAATAN SEMPADAN SUNGAI ...antologi.upi.edu/file/Evaluasi_Pemanfaatan_Sempadan...pencemaran air sungai (akibat kegiatan MCK, pembuangan sampah, dll). Sungai secara alamiah

15 |Antologi Geografi Volume 3 Nomor 2, September 2015

2. Pemanfaatan Sempadan Sungai Indragiri

di Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi

Riau

Sempadan Sungai Indragiri yang ada

di Kabupaten Indragiri Hilir yang

memiliki luas wilayah sebesar 2.000

hektar, dan saat ini sebagian besar

wilayah dimanfaatkan sebagai kawasan

budidaya dimana ditemukan di beberapa

titik pengamatan yang tersebar di daerah

penelitian yaitu seluas 1.873 hektar atau

sebanyak 63,65% dari keseluruhan

wilayah sempadan sungai dimanfaatkan

sebagai kawasan perkebunan campuran

yang letaknya di sempadan sungai.

Selain dimanfaatkan sebagai

kawasan perkebunan, ada juga di

beberapa tempat terutama yang ada di

lokasi yang dijadikan sebagai lokasi

prioritas dalam penelitian ini, ada

beberapa lokasi yang daerah sempadan

sungainya dimanfaatkan sebagai kawasan

permukiman, terutama di Kecamatan

Tembilahan yang dijadikan sebagai lokasi

prioritas dalam penelitian ini. Selain di

lokasi prioritas, keberadaan permukiman

yang ada di sempadan sungai juga ada di

beberapa titik pengamatan yang ada di

lokasi non prioritas. Berdasarkan hasil

analisis data yang diperoleh, dari

keseluruhan wilayah sempadan sungai

yang memiliki luas sebesar 2.000 hektar,

sebanyak 127 hektar atau sebesar 6,35%

wilayahnya dimanfaatkan sebagai

kawasan budidaya berupa permukiman.

3. Kesesuaian Antara ketentuan/peraturan

yang sudah ada dengan kondisi aktual di

lapangan terkait dengan pemanfaatan

sempadan Sungai Indragiri di Kabupaten

Indragiri Hilir, Propinsi Riau

Berdasarkan Indikasi Arahan

Peraturan Zonasi Propinsi Riau, kawasan

sempadan sungai masuk ke dalam

kawasan perlindungan setempat yang

ditetapkan di Propinsi Riau. Adapun

kawasan perlindungan setempat meliputi

jalur hijau penahan intrusi air laut,

kawasan sempadan pantai, kawasan

sempadan sungai, kawasan sekitar

waduk/danau, dan kawasan sekitar mata

air.

Berdasarkan data Rencana Tata

Ruang Wilayah Kabupaten Indragiri

Hilir, arahan pola pemanfaatan ruang

yang ada di Kabupaten Indragiri Hilir

difungsikan kedalam 2 kawasan, yaitu

kawasan lindung dan kawasan budidaya.

Untuk kawasan lindung, sempadan

sungai termasuk kedalam kawasan

perlindungan setempat yang mana

tujuannya agar kawasan sempadan sungai

dapat terlindungi dan terjaga

kelestariannya dari segala aktivitas

manusia.

Berdasarkan hasil analisis

sinkronisasi antara RTRW Propinsi Riau

dengan RTRW Kabupaten Indragiri Hilir

menunjukkan bahwa terdapat keselarasan

antara keduanya, namun hasil tersebut

ternyata berbeda dengan fakta yang

dijumpai di daerah penelitian terkait

dengan pemanfaatan sempadan Sungai

Indragiri di Kabupaten Indragiri Hilir,

Propinsi Riau.

Jenis pemanfaatan sempadan sungai

yang sesuai dengan kebijakan peraturan

pemerintah yaitu pemanfaatan sempadan

sungai sebagai kawasan budidaya berupa

kawasan perkebunan, sebab di dalam

peraturan dikatakan bahwa kawasan

budidaya masih diperbolehkan untuk

dilakukan di sempadan sungai selama

tidak mengakibatkan terganggunya fungsi

sungai. Berdasarkan hal tersebut, penulis

berasumsi bahwa kawasan budidaya

berupa kawasan perkebunan masih

diperbolehkan dilakukan di sempadan

sungai.

Selain dimanfaatkan sebagai

kawasan budidaya berupa kawasan

perkebunan, sempadan Sungai Indragiri

juga dimanfaatkan sebagai kawasan

permukiman yang ada di lokasi prioritas

maupun lokasi non prioritas. Jika

Page 16: EVALUASI PEMANFAATAN SEMPADAN SUNGAI ...antologi.upi.edu/file/Evaluasi_Pemanfaatan_Sempadan...pencemaran air sungai (akibat kegiatan MCK, pembuangan sampah, dll). Sungai secara alamiah

16 |Antologi Geografi Volume 3 Nomor 2, September 2015

berpedoman pada kebijakan peraturan

pemerintah mengenai pemanfaatan

sempadan sungai, keberadaan kawasan

permukiman di sempadan sungai

merupakan salah satu bentuk

pemanfaatan sempadan sungai yang tidak

sesuai, sebab tidak dicantumkan dalam

peraturan, terutama kawasan permukiman

yang ada di sempadan sungai yang

letaknya dekat dengan muara sungai

seperti kawasan permukiman sempadan

sungai yang ada di Kecamatan

Tembilahan yang menjadi lokasi prioritas

dalam penelitian ini.

Berdasarkan kebijakan peraturan

pemerintah, kawasan sempadan sungai

yang dipengaruhi oleh pasang surut air

laut seharusnya difungsikan sebagai

kawasan lindung berupa jalur hijau

penahan intrusi air laut. Oleh sebab itu

kawasan sempadan Sungai Indragiri yang

ada di lokasi prioritas seharusnya

dijadikan sebagai kawasan lindung

berupa jalur hijau penahan intrusi air laut,

namun fakta yang dijumpai di daerah

penelitian, kawasan sempadan sungai

tersebut tidak dimanfaatkan sebagai

kawasan lindung, melainkan

dimanfaatkan sebagai kawasan budidaya

berupa kawasan permukiman.

DAFTAR PUSTAKA

Elly M. Setiady, M.Si. dkk. (2006). Ilmu

Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta:

Kencana Prenada Media.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 38 Tahun 2011 tentang

Sungai.

Sumaatmadja, N. (1988), Studi Geografi

: Suatu Pendekatan dan Analisis

Keruangan. Bandung : Alumni.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum

Nomor 63/PRT/1993 tentang Garis

Sempadan Sungai, Daerah Manfaat

Sungai, Daerah Penguasaan Sungai,

dan Bekas Sungai

Badan Pusat Statistik Kabupaten

Indragiri Hilir (2013). Indragiri

Hilir Dalam Angka 2013. Tersedia

di :

http://inhilkab.bps.go.id/frontend/in

dex.php. Diakses 14 Mei 2014.

Badan Pusat Statistik Provinsi Riau

(2013a). RTRW Propinsi Riau

2010-2030, BAB 7 Arahan

Pengendalian Pemanfaatan Ruang.

Badan Pusat Statistik Provinsi Riau

(2013b). Riau Dalam Angka 2013.

Tersedia di :

http://riau.bps.go.id/frontendV21/in

dex.php. Diakses 14 Mei 2014.

Hadi, Sutrisno, 1992, Metodologi

Research II Yogyakarta: Andi

Offset, 1991.

Suganda, E., Yatmo, A.Y., Atmodiwirjo,

P. (2009). Pengelolaan Lingkungan

dan Kondisi Masyarakat Pada

Wilayah Hilir Sungai. MAKARA,

SOSIAL HUMANIORA, VOL. 13,

NO. 2, DESEMBER 2009: 143-153

Pare Eni, Sri. (2007). Perbandingan Pola

Permukiman Dan Kondisi

Lingkungan Daerah Aliran Sungai

(DAS) Ciliwung Pada Kelurahan

Bidara Cina Dan Tanjung Barat Di

Jakarta. Jurnal Sains dan Teknologi

EMAS, Vol. 17, No. 3, Agustus

2007


Top Related