Download - ETBIS 6
Accounting Codes of Conduct
IFAC Code of Ethics
Kode Etik IAI
PENDAHULUAN
Kemajuan ekonomi suatu negara memacu perkembangan bisnis dan mendorong
munculnya pelaku bisnis baru sehingga menimbulkan persaingan yang cukup tajam di dalam
dunia bisnis. Hampir semua usaha bisnis betujuan untuk memperoleh keuntungan yang
sebesar-besarnya (profit-making) agar dapat meningkatkan kesejahteraan pelaku bisnis dan
memperluas jaringan usahanya. Namun terkadang untuk mencapai tujuan itu segala upaya
dan tindakan dilakukan. Walaupun pelaku bisnis harus melakukan tindakan-tindakan yang
mengabaikan berbagai dimensi moral dan etika dari bisnis itu sendiri.
Bisnis dapat menjadi sebuah profesi etis apabila ditunjang dengan menerapkan
prinsip-prinsip etis untuk berbisnis. Prinsip-prinsip etis dalam berbisnis adalah merupakan
suatu hukum yang mengatur kegiatan bisnis semua pihak secara fair dan baik disertai dengan
sebuah sistem pemerintahan yang adil dan efektif dalam menegakkan aturan bisnis tersebut.
Dalam prinsip ini terdapat tata cara ideal dalam pengaturan dan pengelolaan bisnis yang
memperhatikan norma dan moralitas ini dapat menunjang maksud dan tujuan kegiatan bisnis.
Berdasarkan pernyataan di atas, maka kode etik profesi perlu diterapkan dalam setiap
jenis profesi. Kode etik ini menetapkan prinsip dasar dan aturan etika profesi yang harus
diterapkan oleh setiap individu. Dalam prinsip akuntansi, etika akuntan harus lebih dijaga
daripada kepentingan perusahaan. Tanpa etika, profesi akuntansi tidak akan ada karena fungsi
akuntansi adalah penyedia informasi untuk proses pembuatan keputusan bisnis oleh para
pelaku bisnis, dengan berdasarkan kepentingan banyak pihak yang terlibat dengan
perusahaan. Dan bukan didasarkan pada beberapa pihak tertentu saja. Karena itu, bagi
akuntan, prinsip akuntansi adalah aturan tertinggi yang harus diikuti. Kode etik dalam
akuntansi pun menjadi barang wajib yang harus mengikat profesi akuntan.
PEMBAHASAN
IFAC CODE OF ETHICS
Kode etik yang disusun oleh SPAP adalah kode etik International Federations of
Accountants (IFAC) yang diterjemahkan, jadi kode etik ini bukan merupakan hal yang baru
1
kemudian disesuaikan dengan IFAC, tetapi mengadopsi dari sumber IFAC. Jadi tidak ada
perbedaaan yang signifikan antara kode etik SAP dan IFAC.
Adopsi etika oleh Dewan SPAP tentu sejalan dengan misi para akuntan Indonesia untuk
tidak jago kandang. Apalagi misi Federasi Akuntan Internasional seperti yang disebut
konstitusi adalah melakukan pengembangan perbaikan secara global profesi akuntan dengan
standar harmonis sehingga memberikan pelayanan dengan kualitas tinggi secara konsisten
untuk kepentingan publik.
Seorang anggota IFAC dan KAP tidak boleh menetapkan standar yang kurang tepat
dibandingkan dengan aturan dalam kode etik ini. Akuntan profesional harus memahami
perbedaaan aturan dan pedoman beberapa daerah juridiksi, kecuali dilarang oleh hukum atau
perundang-undangan.
KODE ETIK IAI
Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas
menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi
profesional. Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia adalah aturan perilaku, etika akuntan dalam
memenuhi tanggung jawab profesionalnya.
Prinsip Etika Profesi dalam Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia meliputi delapan prinsip:
Tanggung jawab profesi
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota
harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua
kegiatan yang dilakukannya.
Kepentingan Publik
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan
kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukan komitmen atas
profesionalisme. Satu ciri utama dari suatu profesi adalah penerimaan tanggung jawab
kepada publik.
Integritas
Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan
profesional. Integritas merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik dan
merupakan patokan (benchmark) bagi anggota dalam menguji keputusan yang
diambilnya.
Objektivitas
2
Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan
kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya. Obyektivitasnya adalah
suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota.
Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan berhati-hati,
kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan
pengetahuan dan ketrampilan profesional pada tingkat yang diperlukan untuk
memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa
profesional dan teknik yang paling mutakhir.
Kerahasiaan
Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama
melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi
tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau
hukum untuk mengungkapkannya.
Perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik
dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.
Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis
dan standar profesional yang relevan.
KODE ETIK IAPI
Insitut Akuntan Publik Indonesia adalah organisasi profesi akuntan publik di Indonesia.
IAPI berwenang melaksanakan ujian sertifikasi akuntan publik, penyusunan dan penerbitan
standar professional dan etika akuntan publik, serta menyelenggarakan program pendidikan
berkelanjutan bagi seluruh akuntan publik di Indonesia.
Salah satu hal yang membedakan profesi akuntan publik dengan profesi lainnya adalah
tanggung jawab profesi akuntan publik dalam melindungi kepentingan publik. Oleh karena itu,
tanggung jawab profesi akuntan publik tidak hanya terbatas pada kepentingan klien atau
pemberi kerja.
KODE ETIK IAMI
3
IMA (Institute of Management Accountants) mengeluarkan suatu pernyataan yang
menguraikan tentang standar perilakuk etis akuntan manajemen. Standar tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Kompetensi
Akuntan manajemen bertanggung jawab untuk:
a. Menjaga tingkat kompetensi profesional yang diperlukan dengan terus menerus
mengembangkan pengetahuan dan keahliannya.
b. Melakukan tugas-tugas profesionalnya sesuai dengan hukum, peraturan, dan standar
teknis yang berlaku
c. Menyusun laporan dan rekomendasi yang lengkap serta jelas setelah melakukan
analisis yang benar terhadap informasi yang relevan dan dapat dipercaya
2. Kerahasiaan
Akuntan manajemen bertanggun jawab untuk:
a. Menahan diri untuk tidak mengungkapkan tanpa ijin informasi rahasia berkenaan
dengan tugas-tugasnya, kecuali diharuskan secara hukum
b. Memberitahu bawahan seperlunya kerahasiaan dari informasi yang berkenaan
dengan tugas-tugasnya dan memonitor aktivitas mereka untuk menjaga kerahasiaan
tersebut
c. Menahan diri dari penggunaan informasi rahasia yang berkaitan dengan tugas-
tugasnya untuk tujuan tidak etis dan sah baik secara pribadi maupun melalui pihak
ketiga.
3. Integritas
Akuntan manajemen bertanggung jawab untuk:
a. Menghindari konflik kepentingan aktual atau terlihat nyata dan mengingatkan semua
pihak terhadap potensi konflik
b. Menahan diri dari keterlibatan berbagai aktivitas yang akan menimbulkan kecurigaan
terhadap kemampuan mereka untuk melakukan tugasnya secara etis
c. Menolak pemberian, penghargaan, dan keramah-tamahan yang dapat mempengaruhi
mereka dalam bertugas
d. Menahan diri untuk tidak melakukian penggerogotan terhadap legitimasi organisasi
dan tujuan-tujuan etis, baik secara pasif maupun aktif
e. Mengenali dan mengkomunikasikan berbagai batasan profesional atau kendala
4
lainnya yang akan menghalangi munculnya penilaian yang bertanggung jawab atau
kinerja sukses dari suatu aktivitas
f. Mengkomunikasikan informasi yang baik atau buruk dan penilaian atau opini
professional Menahan diri dari keterlibatan dalam aktivitas yang merugikan profesi
4. Objektivitas
Akuntan manajemen bertanggung jawab untuk:
a. Mengkomunikasikan informasi dengan adil dan objektif
b. Mengungkapkan semua informasi relevan yang dapat diharapkan mempengaruhi
pemahaman pengguna terhadap laporan, komentar, dan rekomendasi yang
dikeluarkan
5. Resolusi konfik etika
Ketika menghadapi isu-isu etika yang penting, akuntan manajemen harus mengiuti
kebijakan yang ditetapkan organisasidalam mengatasi konflik. Jika kebijakan ini tidak
menyelesaikan konflik etika, akuntan manajemen harus mempertimbangkan tindakan
berikut ini:
Mendiskusikan masalah tersebut dengan supervisor kecuali jika masalah itu melibatkan
atasannya. Dalam kasus ini, masalah tersebut harus dilaporkan secepatnya kepada jenjang
yang lebih tinggi berikutnya.
Jika resolusi akhir yang memuaskan tidak dapat dicapai pada saat masalah
diungkapkan, sampaikan masalah tersebut manajemen jenjang yang lebih tinggi.
Jika atasan langsung merupakan kepala eksekutif pelaksana (CEO), atau setingkat
wewenang untuk mengatasi mungkin berada di tangan suatu kelompok seperti komite
audit, komite eksekutif, dewan direksi, dewan perwalian, atau pemilik. Berhubungan
dengan jenjang di atas atasan langsung sebaiknya dilakukan dengan sepengetahuan
atasan.
Menjelaskan konsep-konsep yang relevan melalui diskusi rahasia dengan seorang
penasihat yang objektif untuk mencapai pemahanan terhadap tindakan yang mungkin
dilakukan
Jika konflik ektika masih ada setelah dilakukan tinjauan terhadapa semua jenjang,
akuntan manajemen mungkin tidak mempunyai jalan lain kecuali mengundurkan diri
dari organisasi dan memberikan memo yang informatif kepada perwakilan organisasi
yang ditunjuk.. Kecuali jika diperintah secara hukum, mengkomunikasikan masalah
tersebut kepada berbagai otoritas atau individu yang tidak ada hubungan dengan 5
organisasi bukanlah pertimbangan yang tepat.
KODE ETIK IAI KASP
Untuk akuntansi sector publik, aturan etika ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia
Kompartemen Akuntan Sektor Publik (IAI-KASP). Aturan etika IAI-KASP memuat enam
prinsip dasar perilaku etis auditor dan empat panduan umum lainnya berkenaan dengan
perilaku etis tersebut. Ketujuh prinsip dasar tersebut adalah: integritas, obyektivitas,
kompetensi dan kehati-hatian, kerahasiaan, ketepatan bertindak, dan standar teknis dan
profesional. Empat panduan umum mengatur hal-hal yang terkait dengan good governance,
pertentangan kepentingan, fasilitas dan hadiah, serta penerapan aturan etika bagi anggota
profesi yang bekerja di luar negeri.
SARBOX
Sarbanes – Oxley Act, biasa disebut SOX, SOA atau Sarbox, bertujuan untuk
mengembalikan kepercayaan investor pasca skandal akuntansi dan kebangkrutan perusahaan-
perusahaan besar di Amerika.
Beberapa ringkasan poin penting di SOX:
1. SOX mendasari dibentuknya PCAOB (Public Company Accounting Oversights Board
PCAOB bertugas menetapkan standar audit bagi auditor eksternal perusahaan publik
yang terdaftar di SEC. Standar audit tersebut meliputi standar etika dan independensi,
supervisi, rekrutmen dan pengembangan audit staff, dan penerimaan klien baru atau
berkelanjutan (client acceptance and continuation.
PCAOB juga melakukan fungsi pengawasan apakah akuntan publik sudah mematuhi
standar audit. Fungsi pengawasan itu termasuk melakukan investigasi, menjatuhkan
sanksi pencabutan izin akuntan publik, dll.
2. Tanggung jawab perusahaan
Chief Excecutive Officer (CEO) dan Chief Financial Officer (CFO) perusahaan harus
membuat pernyataan bahwa laporan keuangan yang dibuat adalah benar. Apabila
ternyata tidak benar, CEO dan CFO dapat dikenakan denda sampai 5 juta dolar dan
hukuman penjara sampai 10 tahun (SOX Section 302). SOX juga mewajibkan
perusahaan untuk mempunyai komite audit independen yang bertugas melakukan
seleksi, menentukan kompensasi, dan mengawasi auditor eksternal (SOX Section
301). Terkait dengan laporan keuangan, perusahaan harus menyajikan (disclose)
6
semua transaksi off-balance sheet yang bersifat material. Perusahaan juga harus
menyajikan dengan cepat setiap perubahan yang bersifat material dalam kondisi
keuangannya (SOX Section 409). SOX mengatur mengenai perlindungan whistle
blower dengan mengenakan sanksi kriminal atas perusahaan yang menghukum
whistle blower dengan cara apapun. Definisi atau pengertian Whistle blower adalah
orang yang melaporkan terjadinya fraud, korupsi, mis-manajemen, dll. dalam
perusahaan. Apabila ada seseorang yang dengan sengaja menghancurkan, mengubah,
atau menyembunyikan dokumen apapun untuk mencegahnya digunakan dalam
pengadilan, dapat dikenai sanksi kriminal (SOX Section 1102). Perusahaan juga harus
mempunyai kode etik untuk mendorong top management berlaku jujur, menyajikan
laporan keuangan secara akurat dan tepat waktu, dan mematuhi peraturan yang ada.
3. Tanggung jawab auditor eksternal
Auditor eksternal harus memberikan informasi pada komite audit mengenai kebijakan
akuntansi yang diterapkan oleh manajemen perusahaan (SOX Section 204). Partner
auditor eksternal yang memimpin pelaksanaan audit dan melakukan review audit
harus berganti setiap 5 tahun sekali (SOX Section 203). SOX melarang auditor
eksternal memberikan jasa non-audit tertentu untuk klien auditnya, misalnya jasa
akuntansi, desain/implementasi sistem informasi keuangan, penilaian (appraisal),
internal audit outsourcing, investment banking, broker, dsb (SOX Section 201).
Dalam SOX, auditor diharuskan memeriksa sistem internal control perusahaan dan
mengevaluasi apakah sistem tersebut dapat mendukung informasi laporan keuangan
yang reliable. Auditor kemudian mengeluarkan opini mengenai sistem internal control
tersebut (SOX Section 404). Eksternal auditor harus independen dari manajemen
perusahaan yang diaudit, baik secara kelihatannya (appearance) ataupun pada
kenyataannya (fact). Karena itu, dalam SOX diatur bahwa CEO, CFO, dan Chief
Accounting Officer suatu perusahaan tidak boleh pernah bekerja sebagai auditor
eksternal perusahaan itu sampai sudah lewat satu tahun sebelumnya. SOX juga
melarang perusahaan untuk merekrut karyawan dari eksternal auditornya (SOX
Section 206).
Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.17 Tahun 2008
Untuk mengawasi akuntan publik, khususnya kode etik, Departemen Keuangan
(DepKeu) mempunyai aturan sendiri yaitu Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.17 Tahun
2008 yang mewajibkan akuntan dalam melaksanakan tugas dari kliennya berdasarkan SPAP
7
(Standar Profesi Akuntan Publik) dan kode etik. SPAP dan kode etik diterapkan oleh asosiasi
profesi berdasarkan standar Internasional. Misalkan dalam auditing, SPAP berstandar kepada
International Auditing Standart.
Laporan keuangan mempunyai fungsi yang sangat vital, sehingga harus disajikan
dengan penuh tanggung jawab. Untuk itu, Departemen Keuangan menyusun rancangan
Undang-undang tentang Akuntan Publik dan RUU Laporan Keuangan. RUU tentang
Akuntan Publik didasari pertimbangan untuk profesionalisme dan integritas profesi akuntan
publik. RUU Akuntan Publik terdiri atas 16 Bab dan 60 Pasal , dengan pokok-pokok
mencakup lingkungan jasa akuntan publik, perijinan akuntan publik, sanksi administratif, dan
ketentuan pidana.
UU Akuntan Publik (UU No. 5 Tahun 2011)
Undang Undang Akuntan Publik diketuk oleh DPR RI pada tangggal 5 April 2011
dan disahkan presiden tanggal 3 Mei 2011. Undang-undang tentang Akuntan Publik antara
lain mengatur tentang regulator profesi, asosiasi profesi, perizinan, hak dan kewajiban,
tanggung jawab, sanksi, dan lain-lain. Saat ini di Indonesia belum ada Undang-undang yang
khusus mengatur mengenai Akuntan Publik. UU terakhir mengenai akuntan adalah UU No.
34 tahun 1954 tentang pemakaian gelar Akuntan.
Adapun latar belakang munculnya UU ini adalah:
Melindungi kepentingan publik;
Mendukung perekonomian yang sehat, efisien dan transparan;
Memelihara integritas profesi Akuntan Publik;
Melindungi kepentingan profesi Akuntan Publik sesuai dengan standar dan kode etik
profesi.
Memberikan landasan hukum yang lebih kuat bagi publik, regulator dan profesi
Akuntan Publik;
Menegaskan keberadaan jasa Akuntan Publik yang telah diakui dalam beberapa
peraturan perundang-undangan di Indonesia, yaitu:
1) UU No. 34 th. 1954 tentang Pemakaian Gelar Akuntan, pasal 4;
2) UU No. 11 th. 1992 tentang Dana Pensiun, pasal 52 (1);
3) UU No. 1 th. 1995 tentang Perseroan Terbatas, pasal 59 (1);
4) UU No 8 th. 1995 tentang Pasar Modal, pasal 64 (1) dan pasal 66;
8
5) UU No. 10 th. 1998 tentang Perbankan, pasal 31A;
6) UU No. 23 th. 1999 tentang BI, penjelasan pasal 30 (1);
Mengatur profesi Akuntan Publik dengan peraturan perundang-undangan setingkat
Undang-undang merupakan praktek lazim di negara lain.
Adanya tuntutan masyarakat terhadap integritas dan profesionalisme Akuntan Publik;
Adanya perkembangan lingkungan sosial, seperti teknologi dan liberalisasi
perdagangan jasa, yang mempengaruhi profesi Akuntan Publik.
Akuntan Publik (AP) merupakan profesi yang lahir dan besar dari tuntutan publik
akan adanya mekanisme komunikasi independen antara entitas ekonomi dengan para
stakeholder terutama berkaitan dengan akuntabilitas entitas yang bersangkutan. Jasa
profesional AP erupakan hak exclusive AP dan hasil pekerjaan AP digunakan oleh publik
(pengguna laporan keuangan) sebagai salah satu bahan dalam pengambilan keputusan
ekonomi. Pengguna hasil pekerjaan AP tidak hanya klien yang memberikan penugasan,
namun juga publik (investor/pemegang saham, kreditor, pemerintah, masyarakat dll). Oleh
karena jasa profesional AP berpengaruh secara luas terhadap publik maka jasa dan profesi AP
perlu diatur dalam suatu Undang-undang.
Tidak dapat dipungkiri begitu penting peran akuntan publik dalam memberikan
informasi yang tepat mengenai laporan keuangan suatu perusahaan. Tentu kita semua
mengingat bagaimana kasus Enron yang terjadi di AS, terlihat bagaimana sebuah opini yang
dikeluarkan oleh akuntan publik ternyata mempunyai dampak yang besar terhadap jalannya
perekonomian. Kebangkrutan Enron tersebut menyebabkan dibubarkannya KAP Arthur
Andersen, yang berdiri sejak tahun 1913, sehingga karyawannya sebanyak 85.000 kehilangan
pekerjaan. Kesalahan yang ditimpakan kepada Arthur Andersen, KAP yang mengaudit
Laporan Keuangan Enron karna memberikan Opini Wajar, tidak menemukan atau bahkan
dengan sengaja menutupi kecurangan penipuan akuntansi yang dilakukan Enron.
Berbicara masalah jasa Audit tentu berbicara masalah kepercayaan , bukan sebuah
rahasia bahwa data keuangan merupakan rahasia dapur bagi setiap perusahaan, jelas klien
menghawatirkan jika laporan mereka “dilihat” oleh lawannya.Oleh karena itu setiap
perusahaan besar tentu akan mencari jasa audit dari kantor akuntan terkenal untuk mencari
jasa audit terbaik, celakanya ini menjadi sebuah malapetaka bagi dunia akuntan publik di
Indonesia , ini disebabkan oleh serbuan KAP asing yang lebih berpengalaman sehingga
perusahaan besar lebih memilih KAP asing disbanding KAP local. Sebagai sebuah informasi
monopoli jasa audit sebagai berikut:
9
17.817 proyek audit selama ini dikerjakan hanya oleh empat kantor akuntan publik
besar di Indonesia. Monopoli pekerjaan audit ini akan segera diakhiri dengan dibahasnya
Rancangan Undang-Undang Akuntan Publik di DPR. Keempat perusahaan akuntan publik itu
adalah Ernst & Young, Price Waterhouse Coupers, Kantor Akuntan Publik Siddharta &
Widjaja (KPMG), dan D Lloyd. Dengan disahkannya RUU tersebut menjadi undang-undang
diharapkan pekerjaan audit terbagi secara proporsional kepada 407 kantor akuntan publik.
”Kondisi Indonesia menyedihkan. Di Malaysia, ada 6.000 akuntan publik. Ketika mereka
menyelenggarakan pertemuan internasional, dari Nigeria datang 600 akuntan publik.
Indonesia baru sekitar 600 akuntan publik. Kalau 16.000 audit jatuh hanya pada empat
perusahaan, sulit bagi kita berkembang,” kata Menteri Keuangan Agus Martowardojo di
Jakarta, Jumat (10/12). (dikutip dari harian Kompas, 13 Desember 2010)
Sekretaris Umum IAPI Tarkosunaryo pada tahun 2010 menyatakan bahwa “jumlah
akuntan publik di Indonesia hanya sejumlah 920 orang yang tergabung di 501 Kantor
Akuntan Publik. Dari jumlah tersebut, sebanyak 64 persen telah berusia di atas 51 tahun dan
hanya 11 persen berusia kurang dari 40 tahun,”. Selain itu dari jumlah tersebut, sebanyak 55
persen berdomisili di Wilayah Jabodetabek dan sisanya menyebar di seluruh
Indonesia. Apabila dibandingkan dengan negara tetangga di kawasan ASEAN, jumlah
akuntan publik di Indonesia yang berpenduduk 230 juta jiwa relatif sedikit. Singapura dengan
jumlah penduduk sekitar 5 juta jiwa mempunyai Akuntan Publik sekitar 15 ribu orang,
Philipina dengan jumlah penduduk 88 juta jiwa mempunyai Akuntan Publik sebanyak 15 ribu
orang, Thailand dengan jumlah penduduk 66 juta jiwa mempunyai Akuntan Publik sebanyak
6.000 orang, Malaysia dengan jumlah penduduk 25 juta jiwa mempunyai Akuntan Publik
sebanyak 2.500 orang, Vietnam dengan jumlah penduduk 85 juta jiwa mempunyai akuntan
publik 1.500 orang.
Munculnya undang undang ini sebagai solusi dari permasalahan diatas, bagaimana
kemudian potensi pasar audit dapat terbagi rata dan dapat menumbuhkan KAP baru di
Indonesia. Sayangnya Undang undang ini juga mendapat kritikan keras dari kalangan
akademisi terkait pemberian gelar CPA yang ternyata dapat diberikan kepada siapa saja yang
lulus di ujian sertifikasi tapa memandang dia lulusan jurusan apapun. Mungkin pemerintah
berfikir bahwa mahasiswa jurusan akuntansi tidak begitu berminat dengan profesi ini
sehingga mengeluarkan kebijakan ini, mungkin ini bias menjadi bahan renungan kita sebagai
mahasiswa jurusan akuntansi.
10
Kasus:Accounting Rule Changes Increase Apple Computer’s Revenue
Banyak perusahaan, termasuk perusahaan komputer dan komunikasi, menjual produk yang memiliki beberapa deliverables (penyerahan). Contohnya, sebuah perusahaan telepon bisa menjual telepon dan paket dua tahun panggilan telepon jarak jauh unlimited kepada konsumen secara lump sum. Aturan akuntansi mengharuskan vendor mengalokasikan lump sum antara dua penyerahan ini, memisahkan pendapatan dari penjualan hardware dari pendapatan penjualan jasa. Banyak perusahaan berteknologi tinggi yang keberatan dengan aturan akuntansi ini, termasuk Apple Computer. Di bawah subscription accounting, Apple mencatat sejumlah besar pendapatan ditangguhkan terkait dengan penjualan produk iPhone dan Apple TV. Apple mulai membuat laporan hasil berdasarkan GAAP dan non GAAP secara berdampingan. Laba menurut non GAAP mencakup pendapatan penuh dari penjualan produk dan jasa dari perusahaan Apple.
Pada Oktober 2009, FASB mengeluarkan Accounting Standards Update No. 2009-13 yang membahas masalah pengakuan pendapatan ketika ada beberapa deliverables (penyerahan). standar baru ini memungkinkan perusahaan, seperti Apple, mengakui pendapatan pada beberapa penyerahan pada periode berjalan daripada sepanjang waktu. Dalam amandemen formulir 10-K dengan Securities and Exchange Commission Apple menyebutkan:
“Di bawah subscription accounting pendapatan dan biaya produk terkait penjualan untuk iPhone dan Apple TV ditangguhkan pada saat penjualan dan diakui secara garis lurus selama taksiran umur ekonomis masing-masing produk. Hal ini mengakibatkan penangguhan sejumlah besar pendapatan dan biaya penjualan yang berkaitan dengan iPhone dan Apple TV. Pada 26 September 2009, berdasarkan prinsip akuntansi historis, total akumulasi pendapatan ditangguhkan dan biaya ditangguhkan terkait dengan penjualan iPhone dan Apple TV sebelumnya sebesar $1.21 milyar dan $5.2 milyar. Penerapan prinsip-prinsip akuntansi yang baru meningkatkan penjualan bersih perusahaan sebesar $6.4 milyar, $5,0 miliar, dan $572 juta untuk tahun 2009, 2008 dan 2007 masing-masing. Pada tanggal 26 September 2009, total akumulasi pendapatan tangguhan yang direvisi terkait dengan penjualan iPhone dan Apple TV sampai saat ini adalah $483 juta; revisi akumulasi biaya ditangguhkan untuk penjualan itu adalah nol.”
Untuk kuartal terakhir tahun 2009, Apple melaporkan $15.6 milyar pendapatan, dibandingkan dengan $2,2 milyar untuk kuartal yang sama di tahun sebelumnya. Kenaikan pendapatan ini disebabkan dua faktor: meningkatnya penjualan selama musim belanja liburan, dan perubahan dalam kebijakan akuntansi mengenai pengakuan pendapatan. Namun, manajemen tidak akan mengatakan berapa banyak pendapatan meningkat terkait dengan perubahan kebijakan akuntansi. Laba ternyata lebih tinggi dari ekspektasi para analis. Harga saham Apple naik $5,33 (2,7%) dan ditutup pada $203,08.
11
Apakah pencatatan secara substansial atas seluruh pendapatan dalam periode berjalan menghasilkan pelaporan yang adil? Joe Wilcox berargumen bahwa kebijakan ini menutupi fakta bahwa Apple memiliki hubungan yang berkelanjutan dengan pelanggan. “IPhone adalah pekerjaan yang sedang berjalan, sebagaimana dibuktikan oleh dua upgrade software yang penuh dan pembaruan yang sedang berlangsung.” Pencatatan pendapatan ditangguhkan, di sisi lain, akan menyoroti kewajiban Apple kepada pembelinya.
Pertanyaan dan Jawaban Kasus :
1. Apakah Anda berpikir bahwa kebijakan akuntansi baru Apple, konsisten dengan pernyataan FASB 2009, menghasilkan pelaporan keuangan yang adil?Jawab: Menurut saya, perubahan kebijakan akuntansi Apple tidak konsisten dengan pernyataan pernyataan FASB 2009 akan menghasilkan pelaporan keuangan yang kurang adil bagi pengguna laporannya. Hal tersebut dikarenakan pencatatan laporan dengan penuh atas pendapatan atas penjualan pada periode berjalan, hal ini akan membuat laba Apple tampak sangat tinggi pada saat periode berjalan tersebut. Penerapan prinsip-prinsip akuntansi yang baru meningkatkan penjualan bersih perusahaan sebesar $6.4 milyar, $5,0 miliar, dan $572 juta untuk tahun 2009, 2008 dan 2007. Akan tetapi pada laporan kuartal berikutnya pertumbuhan laba akan terlihat melemah tidak seperti pada saat pemberlakuan metode subscription accounting, di mana pendapatan atas penjualan dialokasikan pada kuartal demi kuartal sehingga pertumbuhan laba terlihat baik dan stabil di tengah angka penjualan yang variatif. Dampak lainnya karena adanya angka laba yang besar di awal ini adalah tingginya volatilitas saham Apple. Volatilitas adalah besarnya jarak antara fluktuasi/naik turunnya harga saham atau valas. Volatilitas tinggi adalah harga yang naik tinggi dengan cepat lalu tiba-tiba turun dalam dengan cepat pula. Pada dasarnya volatilitas atau gejolak pasar memiliki peranan pada return investasi. Jika hasil keuntungan besar biasanya mempunyai resiko yang tinggi pula. Selain itu, investor yang kurang canggih cenderung menaksir masa depan suatu saham dengan menggunakan P/E ratio dan PEG ratio, tanpa memperhitungkan faktor fundamental lainnya. Sehingga akhirnya laba yang tinggi ini akan “menipu” investor tipe ini dan membuat harga saham terkesan naik dengan cepat (volatilitas tinggi). Investor yang canggih dan memahami hal ini akan menghasilkan banyak uang dari kondisi ini, namun investor yang kurang canggih dapat kehilangan banyak uang karenanya.
2. Apakah Anda berpikir bahwa harga saham Apple harus naik sebagai akibat dari peningkatan pendapatan karena perubahan dalam kebijakan akuntansi?Jawab: Menurut pendapat saya harga saham Apple bisa saja akan naik yang disebabkan oleh pencatatan pendapatan penuh atas penjualan pada periode berjalan, sehingga hal ini mempengaruhi keputusan investor dan menarik investor untuk berinvestasi pada saham Apple dan membuat harga saham Apple naik. Dalam hal ini para investor yang mengandalkan P/E dan PEG ratio akan tertarik menanamkan dana pada Apple karena melihat laba (earnings) yang tinggi. Dengan kata lain, karena melihat laba yang tinggi (akibat pencatatan pendapatan penuh), investor beranggapan perusahaan (Apple) dapat memberikan dividen yang tinggi dan membuat tingginya minat investor untuk membeli saham Apple, sehingga harga saham menjadi naik.
12
13