Download - Esay matematika = memasak
MATEMATIKA = MEMASAK
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Teori Bilangan
Oleh :
Syifa Isfahani Yulistia 142151059
2014 B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2015
Matematika = MemasakSiapa yang tak gemar dengan memasak? Atau lebih mengasyikan mana
memasak dengan belajar matematika? Mungkin untuk sebagian orang akan lebih
memilih untuk memasak dibanding dengan belajar matematika. Padahal belajar
memasak sebagian dari belajar matematika juga. Kenapa bisa begitu?
Memasak adalah kegiatan yang mungkin sering dilakukan oleh wanita
maupun laki-laki. Tetapi Matematika adalah satu mata pelajaran yang dianggap
sebagai monster bagi kebanyakan orang karena dianggap sangat sulit. Padahal
matematika itu setiap harinya kita temui bahkan kita aplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari. Hanya saja ada yang bisa merasakan kehadiran matematika di
kehidupannya dan ada juga yang tidak. Seperti hubungannya dengan memasak.
Memang jika dilihat dari satu arah tidak ada keterkaitan sama sekali
dengan matematika. Namun jika kita cermati secara mendalam, kita akan temukan
bahwasanya matematika itu sama persis dengan memasak.
Perhatikan gambar berikut:
Gambar 1. Resep bolu keju
Gambar di atas menunjukan kita bahwa dalam memasak membutuhkan
bahan, alat dan cara pembuatannya yang akhirnya akan menghasilkan sebuah
makanan (hasil dari memasak). Sebuah masakan akan terasa lezat jika dimasak
sesuai dengan resep yang diberikan.
Jika kita kaitkan dengan pembelajaran matematika, kita misalkan bahan
yang akan kita olah adalah apa yang diketahui dalam soal. Alat yang digunakan
tentu saja alat tulis dan buku pegangan. Resepnya adalah rumus dan perhitungan
(+. -, :, x). Dan hasilnya akan bernilai benar jika kita kerjakan sesuai dengan
rumus dan perhitungan yang benar pula. Begitu juga dalam memasak, kita akan
menghasilkan masakan yang enak jika sesuai dengan resep yang digunakan.
Dalam resep itu juga, kita akan mengaplikasikan pembelajaran
matematika tentang perbandingan antara bahan-bahan yang diperlukan dalam
memasak. Tentu saja untuk membuat atau memasak sesuatu itu akan ada
perbedaan pula antara alat dan bahan yang digunakan, ataupun dengan cara
memasaknya. Seperti dalam gambar diatas, untuk membuat kue bolu keju dengan
kue bolu coklat bahan yang dibutuhkan sangatlah berbeda. Setiap bahan memiliki
perbandingan tertentu dan akan mendapatkan hasil yang lebih memuaskan yang
sesuai dengan harapan atau tujuan kita.
Dalam aljabar kita sering menemukan soal-soal yang dikaitkan dengan
pencarian nilai x. Sebenarnya dalam mamasak pun terdapat kasus yang hampir
sama. Berawal dari permaian rasio atau perbandingan tadi, kita dapat memisalkan
suatu resep menyajikan resep untuk membuat 2 lusin kue kering. Lalu bagaimana
jika kita ingin membuat 1 lusin kue kering? Atau 4 lusin? Atau bahkan 9 lusin?
Dari pertanyaan tersebut kita harus atau mampu mengatur proporsi untuk
memastikan kita mendapatkan rasio yang tepat. Mulailah dengan mencari tahu
berapa banyak tepung yang di butuhkan jika ingin membuat 2 lusin kue. Jika
sudah diketahui, kita dapat menghitung bahan-bahan yang lainnya. Misalkan
seperti ini:
1 cangkir tepungxcangkir tepung
=3 lusin9 lusin
Dari perbandingan tersebut, kita akan membaca proporsi ini sebagai
berikut: “1 cangkir tepung untuk 3 lusin, x cangkir tepung untuk 9 lusin.”
Untuk mencari tahu berapa X tersebut (atau berapa banyak cangkir
tepung yang di perlukan untuk membuat resep baru), kita akan mengkalikannya
menjadi seperti ini:
x cangkir tepung ×3 lusin=1cangkir tepung× 9 lusin
3 x=9
x=93=3
Jadi x tersebut bernilai 3. Untuk membuat kue sebanyak 9 lusin, kita
membutuhkan tepung sebanyak 3 cangkir tepung.
Seperti halnya ketika kita memasak dan pasakan kita kurang manis, kita
hanya perlu menambahkan bahan apa yang kurang supaya hasilnya netral (enak
sesuai dengan resep) yaitu gula. Lalu bagaimana jika terlalu asin? Seperti tadi,
kita harus atau mampu mengatur proporsi untuk memastikan kita mendapatkan
rasio yang tepat. Kita harus mampu menentukan bahan apa yang kurang supaya
jadi netral. Jika kurang manis ditambahkannya dengan gula, lalu untuk masakan
yang terlalu asin kita tak bisa menambahkan dengan yang asin (garam) pula.
Karena yang kita butuhkan bukan itu, tetapi komposisi yang lain dikarenakan
bahan-bahannya tidak seimbang dengan resepnya. Kita buat saja pemisalan seperti
tadi dengan menggunakan x untuk banyak air yang harus dimasukan. Misalnya
untuk setiap 1 L air dibutuhkan 3 sendok teh. Lalu jika kita memasukan 4 sendok
teh berapa air yang harus ditambahkan? Kita bisa memisalkannya seperti itu.
Setiap orang yang memasak pasti akan mencicipi masakannya tersebut
sebelum masakannya benar-benar matang, supaya hasilnya seperti yang di
inginkan. Sehingga orang itu akan selalu berfikir bagaimana mengatur proporsi
untuk mendapatkan rasio yang tepat.
Lalu apa lagi yang dapat kita dapatkan dari memasak yang ada kaitannya
dengan matematika? Bagaimana jika resep yang selama ini kita punya memiliki
pengukuran metrik?
Dalam suatu resep kita biasa menemukan seperti ini:
Gambar 2. Bahan membuat vla
Nah, Ternyata memang iya. Ketika kita ingin atau hendak memasak kita
mempunyai resep yang ternyata resep itu sendiri memiliki pengukuran metrik.
Metrik adalah suatu sistem standar pengukuran. Misalnya seperti ini:
Jadi sangatlah jelas dalam memasak juga terdapat pengukuran metrik.
Misalnya jika dalam suatu resep mengatakan bahwa untuk membuat kue,
diperlukan 2 cangkir tepung. Kita hanya perlu menimbang tepung sebanyak 480
ml.
Lalu apa lagi? Kita juga bisa belajar mengenal bentuk-bentuk geometri
melalui potongan sayuran. Misalnya, kita memotongnya secara dadu atau balok
ataupun juga bisa berbentuk lingkaran. Atau yang sering dibentuk itu adalah
dalam membuat kue. Biasanya dalam membuat kue bentuknya selalu bulat atau
kotak.
Ada hubungannya dengan kue pie yang berbentuk bulat. Biasanya ketika
pi day, orang-orang selalu membuat lelucon atau semacam hiburan yang
mengaitkannya dengan pi (π). Kenapa selalu dikaitkan dengan pi ketika hari ulang
tahun pi, mungkin karena namanya yang hampir sama dan juga ada hubungannya
Gambar 3. Konversi umum
KONVERSI UMUM1 inci = 2,5 cm 1 kaki = 30 cm 1 mil = 1,6 km 1 sendok teh = 5 ml 1 cangkir = 0,24 l = 240 ml32 derajat F = 0 derajat C (Pembekuan titik)
antara lingkaran dengan pi. Kita sudah tahu bahwa pi itu perbandingan antara
keliling dengan jari-jari. Jadi dapat menghasilkan pi. Mungkin karena bentuk pie
bulat dan mempunyai kesamaan nama diantara keduanya, sehingga selalu
dikaitkanlah pie dengan pi disaat hari ulang tahun pi.
Tak hanya itu saja, saat memasak terdapat juga pembelajaran
matematika tentang belajar menghitung waktu. Saat SD kita diperkenalkan
dengan matematika yang menjelaskan tentang cara menghitung waktu seperti
dalam soal seperti berikut:
Salah satu dosen senior di University of Sheffield di Inggris, Eugenia
Cheng menemukan cara yang cukup unik untuk mengajarkan konsep-konsep
matematika dengan menggunakan makanan. Hal ini dimulai saat dirinya
menjelaskan teori kepada mahasiswanya lalu menyadari bahwa dia bisa
menjelaskan dengan lebih baik dengan menggunakan jelly blueberry dan yogurt.
Gambar 6. Eugenia Cheng saat menggunakan jelly blueberry dan yougurt
sebagai model pembelajaran
Gambar 5. Eugenia Cheng
Gambar 4. Contoh soal
Cheng pun lalu mengubah gayanya dan berpura-pura seperti dalam acara
memasak saat menjelaskan aspek teori bilangan aljabar, seperti yang dilansir
laman Food Beast. Hingga sejak saat itu, Cheng menggunakan makanan sebagai
alat pengajaran yang kuat yang tampaknya bekerja dengan sangat baik terhadap
mahasiswanya. Selain itu, dirinya juga sudah menulis sebuah buku memasak/buku
teks berdasarkan metode yang digunakannya dengan judul “How to Bake π: An
Edible Exploration of the Mathematics of Mathematics.
Ternyata dalam memasak terdapat pula konsep-konsep matematika. Dan
dengan memasak pula, banyak menginspirasikan orang dengan hal-hal yang
berhubungan dengan matematika. Tidak hanya menginspirasikan itu saja, tapi
menyadarkan kita juga. Misalnya seorang gadis yang ingin belajar memasak tentu
dia akan mencicipi masakannya berkali-kali. Jika dirasa kurang asin dia akan
menambahkan garam kembali, jika kurang manis dia menambahkan gula, dan
sebagainya hingga dia akan dapatkan rasa yang sesuai dengan seleranya.
Matematika pun jika kita ingin menguasainya kita harus sering mencicipinya.
Artinya kita harus sering mencicipi dengan mengerjakan latihan soal matematika
untuk menguasainya. Matematika itu bukan hafalan tapi kebiasaan. Seseorang
tidak pernah menghafalkan resep yang ada di majalah-majalah tapi karena
kebiasaan lah yang membuatnya bisa memasak masakan seperti yang ada di
Gambar 7. Sampul buku “How to Bake π: An Edible Exploration of the
majalah-majalah. Begitu juga dengan belajar matematika, seseorang akan handal
atau pintar dalam hal matematika jika ia rajin menggalinya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Dr. Eugenia Cheng. [Online]. Tersedia: http://cheng.staff.shef.ac.uk/media/
Anonim. 2013. Resep Membuat Kue Bolu Lembut Dan Enak. [Online]. Tersedia: http://www.cantikinfo.net/2013/03/resep-membuat-kue-bolu-lembut-dan-enak.html
Anonim. 2013. Resep membuat kue sus basah isi vla. [Online]. Tersedia: http://tersedap.blogspot.com/2013/11/resep-kue-sus.html. [10 Juni 2015]
Anonim. Daily math. [Online]. Tersedia: http://www.learner.org/interactives/dailymath/cooking.html. [8 Juni 2015]
Ginting, Salmina. 2011. Antara Masak dan Matematika. [Online]. Tersedia: http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2011/06/22/antara-masak-dan-matematika-375334.html. [31 Mei 2015]
Klinkenberg, Brendan. 2015. Math is Way More Fun When You Teach It with Food. [Online]. Tersedia: http://wired.com/2015/05/eugenia-cheng/. [8 Juni 2015]
Nugroho, Apriyanto. 2013. Matematika=Memasak. [Online]. Tersedia: http://edukasi.kompasiana.com/2013/10/13/matematika-memasak-598384.html . [30 Mei 2015]
Rasamsi, Yus. 2006. Asyik Berhitung Matematika 6A. [E-book]. Tersedia: https://books.google.co.id/books?id=1C5_mYXyEEgC&pg=PA91&lpg=PA91&dq=matematika+%3D+memasak&source=bl&ots=ZHd9UJ_W3A&sig=MPrUPUafkcceE23IELg-dn95VZA&hl=id&sa=X&ei=8WxqVcisG5SkuQSUtoDQCg&redir_esc=y#v=onepage&q=matematika%20%3D%20memasak&f=false
Setyarini, Estha. Penerapan Pendidikan Matematika Logis Untuk Anak Usia Dini. [Online]. Tersedia: http://imadiklus.com/penerapan-pendidikan-matematika-logis-untuk-anak-usia-dini/. [8 Juni 2015]
Zia. 2015. Dosen Ini Gunakan Makanan untuk Bantu Mahasiswanya Memahami Matematika!. [Online]. Tersedia: h ttp://www.dreamersradio.com/news/article/40540/dosen-ini- gunakan-makanan-untuk-bantu-mahasiswanya-memahami-matematika. [31 Mei 2015]