Download - Eropa Paper

Transcript

BAB I PENDAHULUAN

I.

Profil Negara I.1 UNI EROPA

Uni Eropa adalah sebuah organisasi antar-pemerintahan dan supra-nasional, yang terdiri dari negara-negara Eropa, yang sejak 1 Januari 2007 telah memiliki 27 negara anggota. Persatuan ini didirikan atas nama tersebut di bawah Perjanjian Uni Eropa (yang lebih dikenal dengan Perjanjian Maastricht) pada 1992. Namun, banyak aspek dari EU timbul sebelum tanggal tersebut melalui organisasi sebelumnya, kembali ke tahun 1950-an. Organisasi internasional ini bekerja melalui gabungan sistem supranasional dan antarpemerintahan. Di beberapa bidang, keputusan-keputusan ditetapkan melalui musyawarah dan mufakat di antara negara-negara anggota, dan di bidang-bidang lainnya lembaga-lembaga organ yang bersifat supranasional menjalankan tanggung jawabnya tanpa perlu persetujuan anggota-anggotanya. Lembaga organ penting di dalam UE adalah Komisi Eropa, Dewan Uni Eropa, Dewan Eropa,Mahkamah Eropa, dan Bank Sentral Eropa. Terdapat pula Parlemen Eropa yang anggotaanggotanya dipilih langsung oleh warga negara anggota.1 Uni Eropa (UE) bukan merupakan federasi seperti Amerika Serikat. Juga tidak hanya sebuah organisasi untuk kerjasama antar pemerintah, seperti PBB. Hal ini, pada kenyataannya, unik.Negara-negara yang membentuk Uni Eropa (anggotanya 'negara') tetap negara berdaulat merdeka tetapi, oleh penyatuan kedaulatan mereka, mereka mendapatkan pengaruh yang tidak berasal dari negara-negara itu sendiri.

1

http://id.wikipedia.org/wiki/Uni_Eropa

1

Pooling kedaulatan berarti, dalam prakteknya, bahwa negara-negara anggota mendelegasikan beberapa pembuatan keputusan mereka wewenang untuk lembagalembaga bersama yang mereka telah menciptakan, sehingga keputusan yang spesifik kepentingan bersama dapat dilakukan secara demokratis pada tingkat Eropa.2 Percobaan untuk menyatukan negara Eropa telah dimulai sebelum terbentuknya negara-negara modern; mereka telah terjadi beberapa kali dalam sejarah Eropa. Tiga ribu tahun lalu, Eropa didominasi oleh bangsa Celt, dan kemudian ditaklukan dan diperintah Kekaisaran Roma yang berpusat di Mediterania. Awal penyatuan ini diciptakan dengan cara paksa. KekaisaranFranks dari Charlemagne dan Kekaisaran Suci Roma menyatukan wilayah yang luas di bawah administrasi yang longgar selama beberapa ratus tahun. Belakangan pada 1800-an customs union di bawah Napoleon I Prancis dan penaklukan pada 1940-an olehNazi Jerman hanya terjadi sementara saja. Dikarenakan koleksi bahasa Eropa dan budayanya, percobaan penyatuan ini biasanya melibatkan pendudukan dari negara yang tidak bersedia, menciptakan ketidakstabilan. Salah satu percobaan penyatuan secara damai melalui kerjasama dan persamaan anggota dibuat oleh pasifis Victor Hugo pada 1851. Setelah Perang Dunia I dan Perang Dunia II, keinginan untuk mendirikan Uni Eropa semakin meningkat, didorong oleh keinginan untuk membangun kembali Eropa dan menghilangkan kemungkinan perang lainnya. Oleh karena itu dibentuklah European Coal and Steel Community oleh Jerman, Perancis, Italia, dan negara-negaraBenelux. Hal ini terjadi oleh Perjanjian Paris (1951), ditandatangani pada April 1951 dan dimulai pada Juli 1952. Setelah itu terbentuk juga European Economic Community didirikan oleh Perjanjian Roma pada 1957 dan diimplementasikan pada 1 Januari 1958.

2

http://ec.europa.eu/delegations/indonesia/what_eu/eu_institutions/index_en.htm

2

Kemudian

komunitas

tersebut

berubah

menjadi Masyarakat

Eropa yang

merupakan 'pilar pertama' dari Uni Eropa. Uni Eropa telah ber-evolusi dari sebuah badan perdagangan menjadi sebuah kerja sama ekonomi dan politik.3 Dari pergantian namanya dari "Masyarakat Ekonomi Eropa" ke "Masyarakat Eropa" hingga ke "Uni Eropa" menandakan bahwa organisasi ini telah berubah dari sebuah kesatuan ekonomi menjadi sebuah kesatuan politik. Kecenderungan ini ditandai dengan meningkatnya jumlah kebijakan dalam UE. Gambaran peningkatan pemusatan ini diimbangi oleh dua faktor: Pertama, beberapa negara anggota memiliki beberapa tradisi domestik pemerintahan regional yang kuat. Hal ini menyebabkan peningkatan fokus tentang kebijakan regional dan wilayah Eropa. Sebuah Committee of the Regions didirikan sebagai bagian dari Perjanjian Maastricht. Kedua, kebijakan UE mencakup sejumlah kerja sama yang berbeda.

Pengambilan keputusan yang otonom: negara-negara anggota telah memberikan tertentu seperti misalnya undang-undang kompetisi,

kepada Komisi Eropa kekuasaan untuk mengeluarkan keputusan-keputusan di wilayah-wilayah kontrolBantuan Negara dan liberalisasi.

Harmonisasi: hukum negara-negara anggota diharmonisasikan melalui proses

legislatif UE, yang melibatkan Komisi Eropa, Parlemen Eropa dan Dewan Uni Eropa. Akibat dari hal ini hukum Uni Eropa semakin terasa hadir dalam sistemsistem negara anggota.

Ko-operasi: negara-negara anggota, yang bertemu sebagai Dewan Uni

Eropa sepakat untuk bekerja sama dan mengkoordinasikan kebijakan-kebijakan dalam negeri mereka. Ketegangan antara UE dan kompetensi nasional (atau sub-nasional) bertahan lama dalam perkembangan Uni Eropa. (Lihat pula Antar-pemerintahanisme vs. Supranasionasisme (atas), Eroskeptisisme.)

3

http://id.wikipedia.org/wiki/Uni_Eropa

3

Semua negara calon anggota harus memberlakukan undang-undang agar selaras dengan kerangka hukum Eropa bersama, yang dikenal sebagai Acquis Communautaire. Kebijakan eksternal

Suatu tarif eksternal bersama bea cukai, dan posisi yang sama dalam Pendanaan untuk program-program di negara-negara calon anggota dan negara-

perundingan-perundingan perdagangan internasional.

negara Eropa Timur lainnya, serta bantuan ke banyak negara berkembang melalui program Phare and Tacis-nya.

Pembentukan sebuah pasar tunggal Masyarakat Energi Eropa melalui Perjanjian

Komunitas Energi Eropa Tenggara4 The Treaty of Maastricht (Treaty on European Union), 1992 Treaty on European Union (TEU) yang ditandatangani di Maastricht pada tanggal 7 Februari 1992 dan mulai berlaku tanggal 1 November 1993, mengubah European Communities (EC) menjadi European Union (EU). TEU mencakup, memasukkan dan memodifikasi traktat-traktat terdahulu (ECSC, Euratom dan EEC). Jika Treaties establishing European Community (TEC) memiliki karakter integrasi dan kerjasama ekonomi yang sangat kuat, maka TEU menambahkan karakter lain yaitu kerjasama dibidang Common Foreign and Security Policy (CFSP) dan Justice and Home Affairs (JHA). Hasil utama: a. Tiga pilar kerjasama UE, yaitu:

Pilar 1: European Communities Pilar 2: Common Foreign and Security Policy - CFSP Pilar 3: Justice and Home Affairs - JHA

4

ibid

4

b. Memberi wewenang yang lebih besar kepada Parlemen Eropa untuk ikut memutuskan ketentuan hukum UE melalui mekanisme co-decision procedure, dimana Parlemen dan Dewan UE bersama-sama memutuskan suatu produk hukum. Bidang-bidang yang masuk dalam prosedur tersebut adalah: pergerakan bebas pekerja, pasar tunggal, pendidikan, penelitian, lingkungan, Trans-European Network, kesehatan, budaya dan perlindungan konsumen. c. Memperpanjang masa jabatan Komisioner menjadi 5 tahun (sebelumnya 2 tahun) dan pengangkatannya harus mendapat persetujuan Parlemen. d. Menambah area kebijakan yang harus diputuskan dengan mekanisme qualified majority (tidak lagi unanimity), yaitu: riset dan pengembangan teknologi, perlindungan lingkungan, dan kebijakan sosial. e. Memperkenalkan prinsip subsidiarity, yaitu membatasi wewenang institusi UE agar hanya menangani masalah-masalah yang memang lebih tepat dibahas di level UE5.

5

http://www.indonesianmission-eu.org

5

I.2 yang

INDONESIA dilintasi garis khatulistiwa dan antara Samudra berada di antara Hindia.

Republik Indonesia disingkat RI atau Indonesia adalah negara di Asia Tenggara, benua Asia dan Australia serta Pasifik dan Samudra

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.508 pulau, oleh karena itu ia disebut juga sebagai Nusantara (Kepulauan Antara). Dengan populasi sebesar 222 juta jiwa pada tahun 2006, Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar keempat di dunia dan negara yang berpendudukMuslim terbesar di dunia, meskipun secara resmi bukanlah negara Islam. Bentuk pemerintahan Indonesia adalah republik, denganDewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Presiden yang dipilih langsung. Ibukota negara ialah Jakarta. Indonesia berbatasan dengan Malaysia di Pulau Kalimantan, dengan Papua Nugini di Pulau Papua dan dengan Timor Leste di Pulau Timor. Negara tetangga lainnya adalah Singapura, Filipina, Australia, dan wilayah persatuan Kepulauan Andaman dan Nikobar di India. Sejarah Indonesia banyak dipengaruhi oleh bangsa lainnya. Kepulauan Indonesia menjadi wilayah perdagangan penting setidaknya sejak abad ke-7, yaitu ketika Kerajaan perdagangan Sriwijaya di Palembang menjalin dengan Tiongkok dan hubungan India. agama dan Kerajaan-

kerajaan Hindu dan Buddha telah tumbuh pada awal abad Masehi, diikuti para pedagang yang membawa agama Islam, serta berbagai kekuatan Eropa yang saling bertempur untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah Maluku semasa era penjelajahan samudra. Setelah berada di bawah penjajahan Belanda, Indonesia menyatakan kemerdekaannya di akhir Perang Dunia II. Selanjutnya Indonesia mendapat berbagai hambatan, ancaman dan tantangan dari bencana alam, korupsi, separatisme, proses demokratisasi dan periode perubahan ekonomi yang pesat. Dari Sabang sampai Merauke, Indonesia terdiri dari berbagai suku, bahasa dan agama yang berbeda. Suku Jawa adalah grup etnis terbesar dan secara politis paling

6

dominan. Semboyan nasional Indonesia, "Bhinneka tunggal ika" ("Berbeda-beda tetapi tetap satu"), berarti keberagaman yang membentuk negara. Selain memiliki populasi padat dan wilayah yang luas, Indonesia memiliki wilayah alam yang mendukung tingkat keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia.6

6

http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia

7

BAB II PEMBAHASAN Hubungan Kerjasama Indonesia Dengan Uni Eropa Seperti apakah Uni Eropa memandang Indonesia? Ini suatu pertanyaan menarik, baik dari sisi kenyataan bahwa Indonesia adalah negara berpendapatan per kapita hanya sekitar 3000 dollar(jika dihitung dari PPP Purchase Power Parity), negara Asia Tenggara, maupun negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia. Hubungan bilateral RI UE tertuang dalam Komunikasi Komisi Eropa berjudulDeveloping Closer Relations between Indonesia and the European Union (2000) dan Country Strategic Paper (CSP) 2002-2006 mengenai Indonesia. Mekanisme utama adalah melalui dialog politik untuk mencapai kepentingan bersama, utamanya dalam isu-isu pemeliharaan stabilitas dan keamanan kawasan, penghormatan HAM, supremasi hukum serta kerjasama pembangunan. UE memberikan perhatian lebih mengenai peranan strategis Indonesia dalam memelihara stabilitas dan keamanan di Asia. Indonesia dinilai dapat mendorong pengembangan demokrasi di Asia Tenggara. Indonesia juga dianggap sebagai negara terbesar dan pemain utama di kawasan Asia Pasifik, utamanya di ASEAN. Hubungan RI UE terjalin dalam berbagai fora baik bilateral maupun regional dan multilateral seperti dalam kerjasama UE-ASEAN, ASEM dan ARF. UE menghargai keberhasilan penyelenggaraan Pemilu Indonesia 2009 yang dinilai sebagai konsolidasi demokrasi Indonesia. UE menyatakan perlunya memperkuat dialog politik melalui penyelenggaraan pertemuan tingkat menlu secara berkala. Indonesia merupakan negara satu-satunya di kawasan ASEAN yang memperoleh tawaran demikian. Indonesia juga merupakan mitra utama UE7.

7

http://id.embassyofindonesia.eu/indonesia-dan-uni-eropa/

8

II.1

Perkembangan Umum

Perkembangan yang makin mengukuhkan UE sebagai satu kesatuan ekonomi yang wilayahnya makin meluas membawa tantangan sekaligus peluang yang perlu terus dimanfaatkan. Kesadaran ini mendorong kementerian di Brussel untuk terus berupaya memberikan sumbangan bagi peningkatan hubungan dan kerjasama ekonomi Indonesia-UE sesuai kepentingan nasional. Dalam pelaksanaannya, tugas tersebut tidak begitu mudah terutama karena UE memiliki kepentingan mendesak di dalam negeri yang menyebabkan terbatasnya kreativitas pengembangan hubungan luar negeri. Dalam kebijakan kerjasama pembangunan, UE juga cenderung inward-looking sehingga lebih memfokuskan bantuan pada wilayah-wilayah sekitar. Dengan demikian, meskipun UE menyumbang sekitar 55% dari total bantuan pembangunan resmi (ODA) dunia, sebagian besar bantuan tersebut ditujukan pada wilayah Eropa, Mediterania dan ACP (Afrika, Karibia dan Pasifik yang berdasarkan pertimbangan sejarah memiliki persetujuan khusus dengan UE). Bantuan UE ke wilayah lain, Asia dan Amerika Latin, menjadi sangat terbatas, sehingga dengan segala keterbatasan tersebut Indonesia dituntut mampu secara maksimal menghadapi situasi. Apalagi mengingat kebijakan kerjasama pembangunan UE cenderung dikaitkan dengan klausul-klausul penghormatan HAM, lingkungan dan standar sosial. Terlepas dari tantangan yang ada, setiap peluang dalam hubungan Indonesia-UE tetap perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya. Salah satunya adalah perkembangan pandangan UE mengenai Indonesia yang lebih baik dibanding masa sebelum reformasi. Perkembangan ini membawa keuntungan peningkatan komitmen UE untuk lebih mengintensifkan hubungan dengan Indonesia, termasuk ekonomi dan kerjasama pembangunan. Komitmen UE untuk meningkatkan hubungan dengan RI antara lain tercermin dalam peningkatan hibah Komisi sejak periode reformasi. UE juga menginginkan peningkatan hubungan yang lebih intensif di bidang perdagangan dan investasi.

9

Pada jalur kelembagaan pemerintahan, upaya peningkatan hubungan bilateral RIUE di bidang ekonomi dilakukan terutama melalui Forum Konsultasi Bilateral (FKB) Tingkat Pejabat Senior yang telah tiga kali bersidang. Dalam pertemuan terakhir di Brussel tanggal 10-11 Desember 2002, FKB membahas isu-isu politik, ekonomi dan perdagangan, serta kerjasama pembangunan. Pengembangan hubungan ekonomi RI-UE juga dikembangkan melalui pertemuan dan konsultasi di tingkat Menteri. Menlu RI bersama mitranya dari UE (Komisioner Luar Negeri dan Troika UE) sepakat untuk meningkatkan kualitas kerjasama, dengan tekad agar jarak geografis yang memisahkan kedua pihak tidak menjadi penghalang. Konsultasi juga berkembang di antara menteri-menteri sektoral, termasuk perdagangan dan kehutanan. Konsultasi berkala antara Menperindag RI dengan Komisioner Perdagangan UE telah dimanfaatkan untuk membahas pemecahan masalah bilateral serta kerjasama regional maupun multilateral. Pada tingkat Kepala Pemerintahan, pertemuan bilateral antara Presiden Abdurrahman Wahid dengan Presiden Komisi Eropa, Romano Prodi, berlangsung bulan Februari 2000 di Brussel. Selain mendukung peningkatan kerjasama bilateral yang dilakukan pada jalur pemerintahan, kementerian Brussel juga mengupayakan fasilitasi kunjungan/misi pemerintah daerah, Parlemen, swasta dan lembaga non-pemerintah. Sejalan dengan proses otonomi daerah, minat wakil-wakil pemerintah Daerah untuk mengembangkan hubungan intensif dengan UE mulai nampak. Kalangan swasta juga berkepentingan menjalin hubungan yang lebih intensif dengan mitra-mitra di UE sehubungan dengan besarnya kepentingan bisnis dan perdagangan mereka. Sementara itu, lembaga-lembaga non-pemerintah juga menunjukkan peningkatan hubungan dengan UE sehubungan dengan kepentingan pendanaan dan kerjasama peningkatan masyarakat madani dan pembangunan.

10

II.2 Hubungan Politik Dan Ekonomi Uni Eropa (UE) dan Indonesia terletak di sisi berlawanan dari dunia, tetapi kesamaan antara kedua pasangan tidak diragukan lagi lebih mencolok daripada perbedaan. Baik Indonesia dan Uni Eropa telah berhasil mengikat bersama-sama array yang luas dari budaya, bahasa dan afiliasi spiritual. Baik Indonesia dan Uni Eropa mencari di dunia luar globalisasi, dengan komitmen jelas untuk pembangunan daerah dan lembaga-lembaga internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Selanjutnya, Indonesia dan Uni Eropa dihadapkan pada tantangan yang serupa dengan dimensi internasional, khususnya perubahan iklim dan terorisme. Hubungan antara Uni Eropa dan Indonesia telah terus diperdalam dalam beberapa tahun terakhir, dengan tanda tangan pada bulan November 2009 dari Kemitraan Uni Eropa-Indonesia dan Perjanjian Kerjasama (PCA) menandai tahap baru dalam keterlibatan. PCA menjadi batu loncatan untuk lebih dekat kerjasama dalam berbagai bidang, termasuk perdagangan, lingkungan, energi, pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, migrasi dan kontra-terorisme.Sebuah Uni EropaIndonesia baru Dialog Hak Asasi Manusia juga diluncurkan pada tahun 2009 untuk mengintensifkan pertukaran pada pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut kepentingan bersama. Ada logika kuat untuk mengejar hubungan dekat dengan Indonesia:1. Indonesia adalah mayoritas Muslim terbesar-negara di dunia. Ini adalah negara

paling demokratis di kawasan ini dengan track record hak asasi manusia semakin positif.2. Indonesia yang strategis terletak - lebih dari setengah dari perdagangan dunia

melewati batas maritim utara.3. Indonesia merupakan pendorong percepatan integrasi regional di Asia Tenggara

dan aktor penting dalam stabilisasi jangka panjang daerah.4. Indonesia merupakan mitra dagang yang penting dan menarik sebagai negara

target untuk investor. Dengan lebih dari 230 juta orang, Indonesia adalah pasar terbesar di ASEAN.

11

5. Kerjasama dengan Indonesia sangat penting dalam rangka mengatasi perubahan

iklim. Indonesia adalah emiter ketiga terbesar gas rumah kaca dan karenanya harus menjadi mitra dalam mencari solusi global. Mengingat kepentingan bersama Uni Eropa-Indonesia, strategi Komisi Eropa (EC) untuk Indonesia berfokus pada beberapa isu-isu kunci:1. Mendukung proses reformasi Indonesia di bidang demokratisasi, hak asasi

manusia, good governance.2. Bekerja sama dengan Indonesia dalam pengurangan kemiskinan. 3. Membantu

Indonesia

untuk

lebih

meningkatkan

iklim

investasi

dan

meningkatkan perdagangan.4. Membantu Indonesia dalam menanggulangi masalah lingkungan di dalam dan di

luar negeri.5. Mempromosikan kerjasama ASEAN.

Selain itu, Uni Eropa selalu siap untuk mendukung kerjasama Indonesia dengan tambahan di daerah mengajukan tantangan politik yang spesifik. Uni Eropa mendukung proses perdamaian Aceh adalah contoh terbaik untuk menggambarkan hubungan erat antara Uni Eropa dan Indonesia. Perundingan mediasi didanai Uni Eropa dan disebarkan Aceh Monitoring Mission untuk mengawasi pelaksanaan kesepakatan damai. Uni Eropa memberikan kontribusi hampir 30 juta untuk membantu memastikan stabilitas jangka panjang dari proses perdamaian dan akan melanjutkan keterlibatan sukses. Ekonomi dan dialog politik antara Indonesia dan Komisi Eropa mengambil bentuk Pertemuan Pejabat Senior biasa, yang baru-baru ini yang berlangsung di Brussels pada bulan September 2008. Seperti memperdalam hubungan politik, strukturstruktur baru untuk keterlibatan politik akan diberlakukan setelah berlakunya PCA berikut ratifikasi oleh Negara Anggota Uni Eropa dan Indonesia.

12

Partnership and Cooperation Agreement (PCA) Indonesia dan Uni Eropa (UE) telah melakukan pemarafan terhadap Dokumen Kemitraan Komprehensif (Comprehensive Partnership and Cooperation Agreement) di Yogyakarta pada tanggal 14 Juli 2009. Pemarafan dilakukan oleh Direktur Jenderal Amerika dan Eropa, Departemen Luar Negeri, Duta Besar Retno L.P. Marsudi, atas nama Pemerintah Indonesia dan Direktur Asia, DG RELEX, Komisi Eropa, James Moran. Setelah dokumen Kemitraan Komprehensif selesai diterjemahkan dalam 24 bahasa, termasuk bahasa Indonesia, maka dokumen tersebut akan ditandatangani oleh wakil dari negara anggota UE (Menteri Luar Negeri atau pejabat setingkat yang ditunjuk). Dan pada peresmian pemberlakuan kesepakatan tersebut disepakati akan dilakukan suatu upacara penandatanganan oleh Menteri Luar Negeri RI, Menteri Luar Negeri dari negara yang sedang memegang Presidensi Dewan UE, serta Komisioner UE Urusan Hubungan Luar Negeri. Kemitraan Komprehensif merupakan dokumen yang berisi komitmen kedua pihak untuk meningkatkan hubungan bilateral secara lebih terancang dan terukur melalui penetapan prioritas dan modalitas kerjasama dalam upaya mencapai target yang ditetapkan bersama. Kemitraan Komprehensif juga merefleksikan semakin mantapnya hubungan bilateral Indonesia dan Uni Eropa. Pemarafan Dokumen Kemitraan Komprehensif tersebut dilakukan pada akhir Pertemuan Tingkat Pejabat Tinggi (Senior Official Meeting/SOM) antara Indonesia dan Uni Eropa yang berlangsung di Yogyakarta tanggal 13-14 Juli 2009. PCA berisi kesepakatan RI-UE untuk meningkatkan hubungan bilateral, dan merupakan payung kerjasama antara kedua pihak. Naskah PCA terdiri terdiri atas 7 Bab dan 50 Pasal dan mencakup kerjasama dalam berbagai bidang seperti politik, sosial, ekonomi, perdagangan dan investasi. Perundingan PCA terakhir dilaksanakan di Hamburg, Jerman, 28 Mei 2007 dan dilanjutkan

13

dengan

pembicaraan

jalur

diplomatik

tanggal

12

Juni

2007

yang

menyepakati final version. Indonesia sangat berkomitmen dalam mengupayakan peningkatan hubungan dan kerjasama bilateral RI-UE yang selama ini telah terjalin dengan baik. Sebagai sesama kekuatan demokrasi di kawasan, Indonesia menganggap UE sebagai mitra penting dalam peningkatan kerjasama di bidang demokrasi, HAM, good governance, lingkungan hidup serta penanganan terorisme. Indonesia menyambut baik disepakatinya draft perjanjian PCA antara RI-UE yang akan menjadi babak baru hubungan kerjasama bilateral sebagai mitra yang komprehensif. Perjanjian PCA diharapkan akan menjadi payung hukum semua kerjasama bilateral RI-UE yang selama ini telah berlangsung. Di masa yang akan datang, sebagai mitra komprehensif, Indonesia berharap akan dapat semakin meningkatkan hubungan bilateral dengan UE dalam fora regional maupun global serta meningkatkan dialog yang konstruktif sebagai mitra komprehensif. Indonesia juga menilai selesainya perundingan PCA merupakan capaian penting kedua pihak. Indonesia sangat serius dalam merundingkan dokumen PCA yang berlangsung cukup lama karena sebagai perjanjian yang bersifat komprehensif, perundingannya melibatkan berbagai sektor, tidak hanya teknis tetapi juga di bidang politik dan keamanan.

14

Hubungan Politik Hubungan RI UE dalam bidang politik selama ini banyak dipengaruhi oleh masalah-masalah HAM dan good governance. Perhatian UE terhadap kondisi HAM di Indonesia pada umumnya terkait dengan penghormatan dan pemajuan HAM, supremasi hukum, lingkungan hidup, dan pemerintahan yang bersih. Pada saat yang sama, UE mendukung proses demokratisasi, reformasi dan integritas wilayah NKRI. UE juga aktif dalam kerangka implementasi Kesepahaman Helsinki antara Pemri dengan mantan Gerakan Aceh Merdeka yang ditandatangani tahun 2005. UE aktif pada Aceh Monitoring Mission (AMM) selama periode 15 Agustus 2005 15 Desember 2006, guna memonitor pelaksanaan Kesepahaman Helsinki yang menjadi dasar dan tonggak terciptanya perdamaian berkesinambungan di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. Secara khusus AMM tersebut sering dirujuk oleh UE sebagai success story misiEuropean Security and Defense Policy (ESDP), dan menjadi embrio bagi penggelaran misi-misi modern ESDP di berbagai kawasan. Ketua AMM, Pieter Feith bahkan dipercaya menjadi ketua misi ESDP di Kosovo dengan harapan pengalamannya di AMM akan dapat diterapkan di wilayah tersebut. UE juga akan melanjutkan dukungannya bagi keberlangsungan proses perdamaian di Aceh dengan memberikan bantuan sebesar 3juta. Dana tersebut akan ditujukan untuk membantu pemerintah daerah setempat mengimplementasikan Undang-Undang Pemerintahan Aceh. UE akan memanfaatkan sisa dana rekonstruksi tsunami untuk membantu penciptaan lapangan pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di NAD, yang diyakini merupakan kunci bagi stabilitas di propinsi tersebut. UE menilai pemilu Indonesia berlangsung aman dan sesuai dengan standar internasional sehingga turut mengangkat citra RI di lingkungan UE. Keberhasilan pemilu telah menimbulkan suasana baru yang lebih kondusif bagi peningkatan hubungan antara Indonesia dan UE serta negara anggotanya.

15

UE menghargai dan mendukung upaya pemberantasan terorisme oleh Indonesia. UE juga memiliki peran pada Jakarta Center for Law Enforcement Cooperation(JCLEC). Sejumlah negara anggota UE secara terpisah juga memberikan bantuan keuangan atau menyediakan pakar counterterrorism sebagai pengajar di JCLEC. UE juga memberikan bantuan peningkatan kapasitas bagi Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK)8. Hubungan ekonomi UE berkomitmen untuk meningkatkan dukungan bagi Indonesia yang tercermin melalui peningkatan jumlah hibah tahunan Komisi Eropa melalui Country Strategic Paper dan National Indicative Programme dengan alokasi dana sebesar 400 juta untuk tahun 2007 2009. Bantuan UE ditujukan bagi reformasi ekonomi, good governance, penyempurnaan otonomi daerah, pengelolaan sumber daya alam, serta peningkatan kapasitas Indonesia dalam perdagangan multilateral. Bantuan tersebut difokuskan pada tiga bidang yaitu pendidikan, hukum dan keamanan, dan manajemen keuangan negara yang disesuaikan dengan prioritas kepentingan nasional Indonesia. UE memberikan bantuan kemanusiaan dan menyediakan dana sebesar 200 juta untuk mendukung upaya rehabilitasi dan rekonstruksi di Provinsi NAD dan wilayah Nias. Fokus diberikan bagi bantuan berupa kapal penangkap ikan bagi komunitas nelayan di wilayah-wilayah yang terkena bencana, dan bantuan untuk memperkuat early warning systems dan disaster preparedness. UE merupakan sumber penting bagi investasi di Indonesia. UE menaruh perhatian pada upaya perbaikan iklim investasi, stabilitas hukum, politik, dan keamanan dalam negeri untuk mendorong peningkatan investasinya di Indonesia.

8

http://id.embassyofindonesia.eu/indonesia-dan-uni-eropa/

16

Volume perdagangan bilateral IndonesiaUE selama beberapa tahun terakhir terus meningkat dengan surplus bagi Indonesia. Sebagai ilustrasi, untuk tahun 2006, total ekspor Indonesia ke UE adalah sebesar US$ 15.390,4 juta dan total impor Indonesia dari UE adalah sebesar US$ 6.146,1 juta. Tahun 2007 total ekspor Indonesia ke UE adalah sebesaar US$ 17.528,2 juta sementara total impor Indonesia dari UE adalah sebesar US$ 7.275,5 juta. Selama tahun 2008, total ekspor Indonesia ke UE adalah sebesar US$ 19.831,2 juta, dengan impor Indonesia dari UE adalah sebesar US$ 8.561,7 juta9. Komoditi eskpor utama Indonesia ke UE mencakup, antara lain, palm oil dan turuannya, batubara dan hasil turunannya, karet alam dan getah alami lainnya, sepatu, kopra, furnitur dan komponen pendukungnya, biji tembaga, kopi, perangkat elektronik, kursi Komoditi impor utama Indonesia dari UE antara lain peralatan elektronik untuk jaringan telekomunikasi, asam dan larutan hidrolik, kapal militer, kertas, kapal pesiar, papan sirkuit elektronik, pesawat dan perangkat antarika, mesin cuci gerabah, obat-obatan terapis, perkakas mesin dan perlengkapannya. Hambatan hubungan RI-UE yang telah diatasi adalah larangan terbang maskapai Indonesia ke wilayah Eropa. Komisi Eropa menyatakan secara resmi mencabut larangan terbang ke Eropa untuk empat maskapai penerbangan Indonesia. Pencabutan larangan terbang empat maskapai penerbangan Indonesia tersebut ditetapkan dalam Commission Regulation (EC) No. 619/2009 tanggal of 13 Juli 2009 sesuai hasil keputusan Sidang Aviation Safety Committee pada bulan Juli 2009. Keputusan pencabutan larangan terbang tersebut juga telah diumumkan oleh Direktur Asia DG RELEX, James Moran, di tengah berlangsungnya Forum Konsultasi Bilateral (FKB) ke-8 antara Indonesia dan Uni Eropa di Yogyakarta, 13-14 Juli 2009. Sejumlah hambatan lain yang dihadapi ekspor Indonesia ke UE antara lain mencakup kebijakan anti-dumping, anti-subsidi dan persyaratan teknis masuknya barang. Kecenderungan UE untuk menerapkan standar mutu dan9

http://id.embassyofindonesia.eu/indonesia-dan-uni-eropa/

17

sanitasi tinggi menghambat kelancaran ekspor Indonesia khususnya produk pertanian dan perikanan. Beberapa kebijakan UE yang dapat mempengaruhi kegiatan ekonomi RI-UE antara lain mencakup kebijakan-kebijakan:

Registration,

Evaluation,

Authorization

and

Restriction

of

Chemical(REACH), yang merupakan kebijakan perlindungan konsumen UE melalui pengawasan terhadap perdagangan bahan-bahan kimia.

EU

Directive

on

the

Use

of

Energy

From

Renewable

Resources (RED), yang merupakan implementasi kebijakan lingkungan hidup UE dengan mengatur kriteria kesinambungan (sustainability criteria) untuk produk yang dipasarkan di wilayahnya.

Illegal,

Unregulated

and

Unregistered

Fishing (IUUF) yang

dimaksudkan untuk mencegah perdagangan produk perikanan yang berasal dari tangkapan yangillegal, unregulated dan unregistered. Perhatian besar perlu dicurahkan pada upaya menjamin kelancaran eskpor produk perikanan demi kelangsungan UKM dan kesejahteraan para nelayan di tanah air. Juga diperlukan dukungan bagi partisipasi eskportir nasional dalam pameran internasional di UE dan kerjasama dalam mengatur strategi bagi keberhasilan partisipasi mereka10.

Kerjasama Pembangunan dan Keuangan

10

http://id.embassyofindonesia.eu/indonesia-dan-uni-eropa/

18

Komisi Eropa (EC) kerjasama di Indonesia dirancang untuk mendukung kebijakan Pemerintah Indonesia, seperti tercermin dalam Pemerintah Rencana Pembangunan Jangka Menengah. Hal ini juga mengikuti kebijakan kerjasama pembangunan secara keseluruhan dari Uni Eropa (UE).Sejumlah sektor fokus yang terbatas secara bersama telah disepakati dalam ECIndonesia Country Strategy Paper (CSP) 2007-2013: 1) Pendidikan; 2) Perdagangan dan Investasi, 3) Penegakan Hukum dan Keadilan. Alokasi indikatif yang telah disiapkan untuk periode 2007-2013 menempatkan Indonesia sebagai penerima kedua terbesar dari bantuan pembangunan Komisi Eropa di Asia setelah Afghanistan. Selain kerjasama bilateral dibingkai dalam CSP, Indonesia bisa

mendapatkan keuntungan dari kerjasama regional dan dari program tematik. Komisi Eropa juga memberikan respon yang cepat dan substansial untuk keadaan darurat melalui Bantuan Kemanusiaan Komisi Eropa Departemen-ECHO dan mendukung rekonstruksi setelah bencana tsunami / gempa di Aceh-Nias dan Yogyakarta (246.000.000 ) serta Proses Perdamaian di Aceh. Dilatarbelakangi keinginan UE untuk memenuhi komitmen MDGs (Millenium Development Goals) tahun 2000 bagi pengurangan jumlah penduduk dunia di bawah garis kemiskinan absolut sebesar 50% pada tahun 2015, proses pembahasan strategi kebijakan pembangunan pada lembagalembaga UE telah menyita lebih banyak perhatian masyarakat yang berkepentingan. Pada skala global, UE melihat KTT Pendanaan Pembangunan di Monterrey, KTT Pangan di Roma dan KTT Pembangunan Berkelanjutan di Johannesburg penting dalam menciptakan jalan bagi penyediaan sumber-sumber pendanaan baru, strategi produksi pangan yang mendukung penghapusan kemiskinan dan kelaparan, serta penyempurnaan kebijakan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Menyangkut kontribusi UE bagi pencapaian MDGs, posisi Dewan UE belum sesuai

19

dengan

usulan

Komisi

Eropa

yang

menginginkan

total

bantuan

pembangunan UE segera mencapai target PBB sebesar 0,7% per GDP. Dewan UE sepakat mengenai perlunya peningkatan secara sizeable total jumlah bantuan UE, namun belum menyetujui target waktu pencapaian sasaran PBB sebagaimana disarankan Komisi Eropa. Menyangkut prioritas substansi, Dewan UE sepakat bahwa inisiatif-inisiatif global UE menyangkut pengentasan kemiskinan dan kelaparan, kebijakan energi, food security, kesehatan, perdagangan dan good governance11. Pada tanggal 23 November 2007, Pemerintah Indonesia dan EC ditandatangani, di hadapan Presiden Indonesia dan Presiden Komisi Eropa, sebuah Memorandum of Understanding untuk meresmikan amplop keuangan pertama 248.000.000 mencakup periode 2007-2010: pendidikan ( 198.000.000), perdagangan dan investasi ( 30 juta), penegakan hukum dan reformasi yudisial ( 20 juta). Sebuah amplop kedua dan alokasi sektor baru untuk periode 2011-2013 akan ditentukan pada 2010 setelah Mid Term Review. Kerjasama Usaha Dalam rangka mendorong pengembangan kerjasama usaha, UE menawarkan dana untuk memfasilitasi hubungan usaha dengan pihak ketiga. Program Asia-Invest II, misalnya, diluncurkan Komisi Eropa pada bulan Desember 2002 sebagai skema yang mempromosikan kerjasama bisnis antara Asia dan Eropa menggantikan Asia Invest Tahap I (1996-2002). UE menganggap perlu upaya meningkatkan partisipasi sektor swasta dari negara-negara miskin (LDCs) di Asia dalam perdagangan dan investasi, mengupayakan iklim serta juta, usaha yang mendorong pembangunan berkesinambungan, meningkatkan sekitar 7.000 proses match-making antara perusahaan dari Eropa

perusahan-perusahaan Eropa denganAsia. Melalui Asia Invest II yang didukung anggaran 4111

ibid

20

dan Asia diharapkan aktif berpartisipasi dalam kontak bisnis langsung sertamatch-making event yang diharapkan dapat mengembangkan kontak bisnis yang lebih mendalam. Peningkatan kemampuan, pelatihan dan know-how juga disediakan untuk UKM Asia guna meningkatkan pemahaman dan kemitraan mereka dengan perusahaan-perusahaan Eropa. Program kegiatan Asia-Invest II mencakup tiga hal utama, yaitubusiness to business match-making & partnership building; pemberdayaan sektor swasta negara-negara Asia yang tercakup dalam program ini; serta peningkatan berlakunya kapasitas kelembagaan, networking dan Tahap dialog. Selama banyak skema Asia-Invest I, Indonesia tidak

memanfaatkan skema Asia-Invest. Dalam konteks kerjasama UE-Asia di bidang lingkungan dan teknologi, Komisi Eropa menawarkan dana bantuan bagi proyek-proyek skala kecil melalui skema Asia Pro-Eco Programme. Sehubungan dengan call for proposals dari program dimaksud, telah diupayakan penyebaran informasi ke lembaga pemerintah pusat, daerah serta organisasi nirlaba yang berminat. Telah disampaikan pula latar belakang informasi mengenai program Asia Pro-Eco Programme, yaitu salah satu instrumen pendanaan UE dalam rangka mendorong jalinan kerjasama antara negara-negara anggota UE dengan 17 negara Asia (termasuk Indonesia) dengan sasaran mendorong pengembangan pola produksi/jasa yang hemat sumber daya alam dan mengurangi polusi; mendorong jalinan investasi-perdagangan UE-Asia dalam jangka panjang; memperbaiki kinerja lingkungan dari sektor-sektor ekonomi di Asia melalui transfer teknologi dan best practices; serta peningkatan sinergi kerjasama UE- di antara lembaga pemerintah, usahawan, serikat buruh dan masyarakat madani. Isu-isu terpenting bagi kerjasama UE-Asia adalah: (1) meningkatkan kapasitas manajemen lingkungan di Asia

21

(2) memfasilitasi keterpaduan pendekatan pasar dengan perlindungan lingkungan, serta (3) mengembangkan jaringan penelitan dan pengembangan UE-Asia di bidang lingkungan. Program Asia Pro-Eco yang diluncurkan tahun 2002 akan berlaku sampai akhir tahun 2007 dengan dukungan anggaran sebesar 31,5 juta Euro. Untuk masing-masing proyek, dana hibah Komisi Eropa minimal berjumlah 50 ribu Euro, dan maksimal berjumlah 500 ribu Euro. Hibah Komisi Eropa tersebut harus merupakan 15% sampai 60% dari total biaya proyek. Pihak yang dapat mengajukan pendanaan Asia Eco-Pro adalah lembaga pemerintah nasional maupun daerah serta lembaga nirlaba pada sektor swasta dan masyarakat (lembaga riset, universitas, asosiasi profesional dan pengusaha, serikat buruh, dan LSM) di UE dan 17 negara Asia tsb. di atas. Proyek ini harus melibatkan dua pihak di UE (dari dua negara yang berbeda) dan satu pihak diAsia. Usulan proyek dapat diajukan dari pihak di UE maupun dari pihak di negara-negara Asia dimaksud12. Perdagangan Uni Eropa (UE) adalah kekuatan perdagangan utama di dunia dengan komitmen multilateral yang kuat. Pasar tunggal Uni Eropa, yang merupakan seperangkat aturan perdagangan, tugas dan prosedur yang berlaku di seluruh perusahaan 27 Negara Anggota, membuat Uni Eropa merupakan pasar yang sangat menarik bagi negara-negara lain. Sementara itu Indonesia, perekonomian terbesar di Asia Tenggara dan mitra penting bagi Uni Eropa di kedua bidang perdagangan dan investasi. Bagi Indonesia, Uni Eropa merupakan tujuan terbesar non-minyak dan ekspor gas, dan volume perdagangan telah di tren pertumbuhan terus menerus selama bertahun-tahun terakhir. investor Eropa juga telah terbukti menjadi yang paling stabil dan dapat diandalkan mitra dari Indonesia.12

http://www.indonesianmission-eu.org

22

Tugas utama dari Delegasi Uni Eropa di Indonesia adalah untuk memfasilitasi perdagangan dan arus investasi antara Uni Eropa dan Indonesia, dan untuk membantu usaha dalam menyelesaikan tantangan dan hambatan yang mereka hadapi ketika melakukan bisnis lintas batas. Pada saat yang sama, Uni Eropa adalah memfasilitasi ekspor Indonesia ke Uni Eropa melalui penyediaan akses khusus untuk pasar Eropa Generalised melalui Sistem Preferensi (GSP) sistem. Untuk membantu mendukung ekspansi perdagangan antara Uni Eropa dan Indonesia, Uni Eropa memberikan bantuan kepada Indonesia melalui perdagangan dan kerjasama ekonomi.

BAB III Hubungan Uni Eropa Dengan Negara Asia Lainnya

23

III

Hubungan Asia Dengan Uni Eropa

Munculnya Asia signifikansi global. Mendapatkan hubungan Uni Eropa yang tepat dengan wilayah yang beragam dan dinamis merupakan salah satu tantangan utama yang dihadapi Eropa. Kami memperdalam kemitraan strategis dengan Cina, India, Jepang dan negosiasi berjalan dengan baik pada kemitraan baru dan perjanjian perdagangan bebas dengan Korea Selatan dan dengan negara-negara Asia Tenggara. dialog Reguler dan luas terjadi, sehingga semakin untuk kerjasama dan konvergensi pada isu-isu global, pertanyaan keamanan regional serta kebijakan peraturan dan masalah-masalah ekonomi lainnya. Banyak perjanjian di bidang pariwisata mulai dari penelitian nuklir yang baik di tempat atau sedang dibahas. Asia terdiri dari mitra industri berpenghasilan tinggi dan dinamis ekonomi baru tapi juga rumah bagi dua pertiga dari masyarakat miskin di dunia. Pengembangan kerjasama karena itu tetap tinggi dalam agenda Uni Eropa dengan Asia, dan lebih dari 5000000000 telah dialokasikan ke Asia oleh Uni Eropa untuk periode 20072013 pdf. Kebijakan tersebut telah dimasukkan ke dalam tempat bersama-sama untuk mengatasi tantangan-tantangan bersama, seperti perubahan iklim, pembangunan berkelanjutan, keamanan dan stabilitas, pemerintahan dan hak asasi manusia, serta pencegahan, dan respons terhadap bencana alam dan manusia. Uni Eropa meningkatkan dukungannya terhadap integrasi regional melalui AsiaEropa Meeting (ASEM), dan mengintensifkan kerjasama dengan Asosiasi Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), Forum Regional ASEAN (ARF) dan Asosiasi Kerjasama Daerah Asia Selatan (SAARC).

Hubungan ASEAN Dengan Uni Eropa Uni Eropa dan Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) berbagi komitmen untuk integrasi regional sebagai sarana untuk mendorong stabilitas

24

regional, membangun kemakmuran, dan mengatasi tantangan global. Uni Eropa mendukung penuh upaya baru ASEAN untuk membangun hubungan yang lebih dekat di antara negara-negara anggotanya. Uni Eropa dan Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) berbagi komitmen untuk integrasi regional sebagai sarana untuk mendorong stabilitas regional, membangun kemakmuran, dan mengatasi tantangan global. Uni Eropa mendukung penuh upaya baru ASEAN untuk membangun hubungan yang lebih dekat di antara negara-negara anggotanya. Uni Eropa berusaha untuk meningkatkan dialog dan kerjasama dengan ASEAN, serta untuk mengejar koordinasi lebih dekat pada isu-isu regional dan internasional. Deklarasi Nuremberg dan Uni Eropa-ASEAN bersama Rencana Aksi bertujuan untuk meningkatkan kemitraan Uni Eropa-ASEAN telah berlangsung lama dengan melakukan kerjasama yang lebih erat di bidang politik, keamanan, ekonomi, sosial-budaya dan masalah-masalah pembangunan, serta di bidang keamanan energi dan iklim mengubah / lingkungan. Rencana Aksi ini didukung oleh KTT Uni Eropa-ASEAN yang pertama kali (Deklarasi Bersama) pada tanggal 22 November 2007 di Singapura, yang diselenggarakan untuk merayakan 30 tahun hubungan resmi. ASEAN meliputi sepuluh negara Selatan Asia Tenggara: Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar (Burma), Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

III.2 Hubungan Uni Eropa Dengan Brunei Darussalam Hubungan Politik Dan Ekonomi

25

Brunei Darussalam mencapai kemerdekaan dari Britania Raya pada tanggal 1 Januari 1984.Seminggu setelah mencapai kemerdekaan, Brunei Darussalam bergabung dengan Asosiasi Tenggara Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Negara ini merupakan kesultanan dengan Sultan sebagai Kepala Negara, Perdana Menteri, Menteri Pertahanan serta Menteri Keuangan. Sultan memimpin kabinet 10-anggota yang mengangkat dirinya sendiri. Lima dewan menyarankan Sultan mengenai masalah-masalah kebijakan: Dewan Agama, Dewan Penasihat, Dewan Suksesi, Dewan Legislatif dan Dewan Menteri (kabinet). Sistem pemerintahan berputar di sekitar Sultan sebagai sumber kekuasaan eksekutif. Brunei Darussalam adalah sebuah negara muslim, dengan Departemen Agama yang didirikan untuk mengembangkan dan mempromosikan Islam. Konstitusi tidak Namun, biarkan agama lain untuk dipraktekkan. Delegasi Uni Eropa (UE) di Jakarta bertanggung jawab untuk mengembangkan hubungan Uni Eropa dengan Brunei Darussalam. Proses negosiasi yang komprehensif baru Uni Eropa-Brunei Darussalam Kemitraan dan Kerjasama Agreement (PCA) mulai tahun 2009. Perdagangan Sejak tahun 1929, ketika minyak ditemukan di Brunei, negara telah berkembang. Sektor energi mendominasi ekonomi Brunei, memberikan kontribusi lebih dari 90% dari pendapatan negara dan akuntansi untuk sekitar 95% dari total ekspor. Ekspor utama tetap gas alam, minyak mentah dan produk olahan. Tujuan utama untuk minyak dan gas Brunei adalah Jepang dan Korea dan negara-negara ASEAN lainnya. Ekspor non-energi terutama terdiri dari tekstil dan pakaian. Program pemerintah pembangunan terpadu dan investasi bertujuan untuk diversifikasi ekonomi dan untuk memperkuat infrastruktur dalam rangka mengurangi ketergantungan negara pada cadangan hidrokarbon. Brunei memiliki surplus perdagangan yang kuat ( 4,6 miliar pada 2008) karena ekspor minyak, sementara hampir semua barang-barang

26

lainnya yang diimpor ke negara itu. Impor utama terdiri dari mesin dan peralatan transportasi, barang-barang manufaktur, makanan dan binatang hidup.

BAB IV

27

PENUTUP

IV.

KESIMPULAN

Uni Eropa bekerja melalui gabungan sistem supranasional dan antarpemerintahan. Di beberapa bidang, keputusan-keputusan ditetapkan melalui musyawarah dan mufakat di antara negara-negara anggota, dan di bidang-bidang lainnya lembagalembaga organ yang bersifat supranasional menjalankan tanggung jawabnya tanpa perlu persetujuan anggota-anggotanya. Lembaga organ penting di dalam UE adalah Komisi Eropa, Dewan Uni Eropa, Dewan Eropa,Mahkamah Eropa, dan Bank Sentral Eropa. Terdapat pula Parlemen Eropa yang anggota-anggotanya dipilih langsung oleh warga negara anggota. Hubungan antara Uni Eropa dan Indonesia telah terus diperdalam dalam beberapa tahun terakhir, dengan tanda tangan pada bulan November 2009 dari Kemitraan Uni Eropa-Indonesia dan Perjanjian Kerjasama (PCA) menandai tahap baru dalam keterlibatan. PCA menjadi batu loncatan untuk lebih dekat kerjasama dalam berbagai bidang, termasuk perdagangan, lingkungan, energi, pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, migrasi dan kontra-terorisme.Sebuah Uni EropaIndonesia baru Dialog Hak Asasi Manusia juga diluncurkan pada tahun 2009 untuk mengintensifkan pertukaran pada pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut kepentingan bersama.

Saran

28

Hubungan yang sudah terbina antara Indonesia dengan Uni Eropa memiliki banyak keuntungan bagi kedua belah pihak. Perbedaan pengalaman mengakibatkan perbedaan paradigma. Indonesia dengan kekayaan sejarah itu merasa yakin bahwa koeksistensi damai antar agama dalam sebuah negara dimungkinkan, sementara Eropa dengan pengalaman yang sebaliknya berpendapat satu-satunya jalan untuk koeksistensi damai adalah memisahkan total agama dengan negara. Dari pembahasan-pembahasan diatas, dapatlah diperkirakan apa yang sebaiknya mendasari hubungan Uni Eropa dan Indonesia di masa datang. Kedua negara harus mengesampingkan kepentingan pribadi demi berlangsungnya kerjasama yang lebih baik lagi dimasa yang akan datang. Tidak hanya Indonesia dengan Uni Eropa, tetapi juga keduanya dengan negara lain demi terbukanya jalan untuk bekerjasama.

DAFTAR PUSTAKA

29

http://id.wikipedia.org/wiki/Uni_Eropa http://ec.europa.eu/delegations/indonesia/eu_brunei/political_economi c_relations/index_en.htm http://ec.europa.eu/delegations/indonesia/eu_indonesia/political_relati ons/index_en.htm http://ec.europa.eu/delegations/indonesia/eu_indonesia/cooperation/in dex_en.htm http://ec.europa.eu/delegations/indonesia/eu_indonesia/trade_relation/i ndex_en.htm http://estananto.wordpress.com/2004/12/27/uni-eropa-memandangindonesia-1/ http://id.embassyofindonesia.eu/indonesia-dan-uni-eropa/

http://www.indonesianmission-eu.org http://id.wikipedia.org/wiki/Uni_Eropa http://ec.europa.eu/delegations/indonesia/what_eu/eu_institutions/inde x_en.htm

30


Top Related