Transcript
Page 1: Epaper dinperindagjateng februari 2012

E-PAPER DINPERINDAG Provinsi Jateng

EDISI FEBRUARI 2012

“ONE TEAM, ONE SPIRIT, ONE GOAL”

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Jl. Pahlawan No. 4 Telp. 8311705, 8311708, Fax.8311707, 8451700 Semarang 50241

website : http://dinperindag.jatengprov.go.id

Page 2: Epaper dinperindagjateng februari 2012

EDISI FEBRUARI 2012

TIM PENYUSUN E-PAPER INFO INDAG Penanggung Jawab : Kepala Dinas

Pengarah : 1. Sekretaris Dinas 2. Para Kepala Bidang/Balai

Ketua Umum : Sigid Adi Brata Sekretaris :

Ketua Redaksi : Nina Veronika Marthahima Redaksi : 1. Hadi Pangestu

: 2. Sigid Adi Brata : 3. Teguh Prihadi : 4. Listyati PR

: 5. Kumarsi : 6. Subandi : 7.

Publikasi TI : 1. Nandhi Nur Ardisasmito 2. Febriyan Nurul Santoso

Sekretariat Operasional

:

1. Hery Sutantyo K

2. Rebo Sukimin 3. Nugroho 4. Ludyantoro Sri Marsetyo

5. Budi Prasetyo

Sekapur Sirih

MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN IKM

KOMPONEN OTOMOTIF JAWA

TENGAH

ASSALAMU’ALAIKUM WR WB.

Tidak mudah untuk

mendirikan industri

otomotif ditengah

persaingan ketat

antara raksasa

otomotif dunia, yang

tidak mau sebagian kuenya diambil oleh

principal local. Namun semangat untuk

mewujudkan hadirnya industri mobil

nasional tidak boleh kendor karena

walaupun tidak mudah tetapi peluang

untuk itu selalu terbuka lebar tinggal

bagaimana pemerintah mampu mendorong

pertumbuhan industri pendukung melalui

kebijakan yang pro industri outomotif,

mulai dari industri komponen, industri

perakitan dan assembling, karena mobil

nasional sudah menjadi cita-cita bangsa

Indonesia.

Strategi jangka panjang industri

kendaraan bermotor hingga 2025 antara

lain untuk memperkuat basis produksi

kendaraan niaga, kendaraan penumpang

kecil dan sepeda motor, meningkatkan

kemampuan teknologi produk dan

Page 3: Epaper dinperindagjateng februari 2012

EDISI FEBRUARI 2012

manufaktur industri komponen kendaraan

bermotor, memperkuat struktur industri

pada semua rantai nilai melalui

pengembangkan kluster otomotif,

pengembangan keterkaitan rantai suplai

melalui kluster, pengembangan desain

rekayasa, pengembangan produk

komponen otomotif serta manufaktur

penuh pada sepeda motor utuh.

Perkembangan otomotif yang

berimplikasi pada mobilitas produk

transportasi nasional menuntut kualitas

komponen dengan presisi yang tinggi.

Tuntutan ini harus dijawab oleh IKM

industri komponen dengan mampu

memberikan produk komponen yang siap

pakai untuk industri sepeda motor maupun

mobil. Namun IKM masih membutuhkan

peran dari pemerintah sebagai motivator

dan fasilitator.

Mobil karya pelajar SMK Surakarta

patut di apresiasi ditengah minimnya

inovasi bidang industri dan teknologi

otomotif di tanah air. Namun jika

diceramati, industri otomotif di Indonesia

sebenarnya masih tahap merakit dan belum

punya merek asli Indonesia. Industri

otomotif nasional masih terbatas pada

perakitan, belum adanya transfer teknologi

dari principal membuat kemampuan anak

bangsa di bidang automotif menjadi

tertinggal. Perlu reformasi kebijakan

industri dalam pengembangan industri

otomotif nasional, seperti rancang bangun,

pengembangan komponen lokal dan kluster

industri mobil nasional dari hulu hingga

purna jual.

Kementerian Perindustrian terus

berupaya meningkatkan daya saing industri

komponen otomotif nasional melalui

pengembangan kluster industri di daerah,

salah satunya menjadikan Jawa Tengah

sebagai pusat industri komponen outomotif

berbahan logam. Pengembangan industri

komponen tersebut tersebut dimaksudkan

untuk menyinergikan pusat pertumbuhan

industri otomotif (principal) dengan industri

komponen dan pemangku kepentingan lain.

Untuk meningkatkan industri

komponen di Jawa Tengah diperlukan

beberapa langkah - langkah strategis seperti

: a) Penyediaan bahan baku industri

komponen antara lain baja, besi dan

almunium dengan harga yang memadai

sehingga hasil akhir produk komponen

dapat bersaing dipasar; b) Peningkatan

kemampuan SDM industri komponen

automotif dalam hal proses pengecoran

logam, dan pengolahan produk komponen

lebih lanjut; c) Memberdayakan pasar

Page 4: Epaper dinperindagjateng februari 2012

EDISI FEBRUARI 2012

industri komponen automotif dengan

mengandeng industri perakitan kendaraan

bermotor di Jawa Tengah seperti (PT. VIAR,

New Armada), d) Meningkatkan peran

UPTD logam sebagai pendukung dalam

pelayanan finishing produk logam

(komponen outomotif)

Industri komponen outomotif di

Jawa Tengah didominasi oleh industri

pengecoran logam. Sehingga yang

dihasilkan adalah komponen automotif

dengan bahan dasar logam baik yang ferro

maupun non ferro, komponen yang dibuat

oleh industri logam antara lain knalpot,

frame roda dua, pillion step R-L, pipe in,

rear grip R-L dan produk lain sesuai dengan

permintaan perusahaan perakitan dan

pasar purna jual.

Dengan langkah strategis yang

ditempuh oleh stakeholder industri

komponen automotif di Jawa Tengah,

diharapkan mampu membawa indutri

komponen automotif lebih mandiri dan

semakin berkembang seiring meningkatnya

permintaan kendaraan khususnya roda dan

roda tiga yang digunakan untuk mendukung

kegiatan usaha perdagangan.

WASSALAMU’ALAIKUM WR WB.

Semarang, Februari 2012

Ir.IHWAN SUDRAJAT,MM

Page 5: Epaper dinperindagjateng februari 2012

EDISI FEBRUARI 2012

Tajuk Rencana

Kinerja industri nasional pada tahun

2011 cukup menggembirakan. Pertumbuhan

industri pengolahan non-migas mencapai

6,83%, jauh lebih tinggi dari pertumbuhan

industri non-migas sepanjang tahun 2010 yang

hanya 5,12%, dan merupakan pertumbuhan

tertinggi sejak tahun 2005. Kontribusi sektor

industri pengolahan non-migas terhadap PDB

mencapai 20,92%, merupakan yang tertinggi

jika dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya.

Ekspor industri pengolahan non-migas pada

tahun 2011 mencapai US$ 122,19 miliar, atau

naik sebesar 24,66% dibandingkan tahun 2010.

Ekspor industri pengolahan non-migas

memberikan kontribusi sebesar 75,42%

terhadap total ekspor non-migas, atau 60,01%

terhadap total ekspor nasional.

Untuk mempercepat pertumbuhan

ekonomi sebesar 6,4-7,5% per tahun selama

periode 2011-2014 sebagaimana ditargetkan

dalam MP3EI, serta penajaman atas Kebijakan

Industri Nasional (KIN), Kementerian

Perindustrian telah menyusun “Akselerasi

Industrialisasi 2012-2014” yang mencakup:

target pertumbuhan industri, fokus

pengembangan pada 3 (tiga) kelompok industri

prioritas, serta langkah-langkah inisiatif stratejik

yang harus diwujudkan sampai tahun 2014.

Ketiga kelompok industri prioritas tersebut

yaitu: (a) Kelompok Industri Berbasis Hasil

Tambang; (b) Kelompok Industri Berbasis Hasil

Pertanian; dan (c) Kelompok Industri Berbasis

Sumber Daya Manusia dan Pasar Domestik.

Dalam rangka mengembangkan Industri

Berbasis Sumber Daya Manusia dan Pasar

Domestik, Direktorat Jenderal Basis Industri

Manufaktur melaksanakan Program Revitalisasi

Industri Tekstil & Produk Teksil, Alas Kaki dan

Penyamakan Kulit. Di samping itu, Direktorat

Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi

Tinggi melaksanakan program pengembangan

industri galangan kapal, elektronika &

telematika, serta komponen & aksesoris

automotif. Industri komponen dan aksesoris

automotif akan mendapatkan prioritas

pengembangan, artinya Pemerintah melalui

Kementerian Perindustrian akan berupaya

membantu dan memfasilitasi pelaku industri ini

tumbuh dan berkembang untuk memperkuat

industri perakitan kendaraan baik mobil

maupun kendaraan roda 2/3 termasuk didalam

IKM yang memproduksi komponen automotif.

Di Jawa Tengah banyak IKM pengecoran logam

yang memproduksi komponen antara lain

industri knalpot kendaraan roda 2 dan 4 di

kabupaten Purbalingga, industri komponen

berbahan logam non fero (pillion step R-L, pipe

in,) di Kabupaten Pati dan industri komponen

berbahan logam fero (frame / bodi roda

dua/tiga, rear grip R-L ) di Kabupaten Klaten

dan Tegal. Kondisi industri komponen berbahan

baku logam saat ini sedang mengalami banyak

Page 6: Epaper dinperindagjateng februari 2012

EDISI FEBRUARI 2012

kendala diharapakan dengan ditetapkan sebagai

industri yang diprioritaskan pengembangannya

kendala yang dialami dapat berkurang atau

hilang sehingga industri ini mampu meningkat

menjadi lebih baik.

Pembuatan komponen automotif masih

sangat tergantung dari order sehingga IKM

sering tidak berproduksi dan hal ini menjadikan

kegiatan usahanya tidak efisien. Skala usaha

dari IKM industri cor logam khususnya

komponen automotif belum ekonomis

diperlukan perencanaan produksi dengan

mempertimbangkan kapasitas sumber daya

yang dimiliki untuk mengembangkan asset

produksinya pada tingkat yang lebih ekonomis.

Kendala lain yang paling memberatkan IKM

logam termasuk komponen automotif adalah

disparitas harga bahan baku, yang membuat

produk akhir yang dihasilkan sulit bersaing

dipasar, diperlukan trobosan khusus dengan

melakukan subsidi bahan baku industri cor

logam agar produk komponen dapat bersaing

dengan produk impor sejenis dari analisis yang

dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Jawa Tengah diperlukan subsidi sebesar 25 – 33

persen tergantung kandungan dari masing-

masing komponen kendaraan disamping

diperlukan peran pemerintah untuk membantu

IKM dengan peralatan produksi untuk

meningkatkan efesiensi dan produktifitas.

Untuk mengatasi permasalahan

tersebut perlu dibuat program pemberdayaan

keberadaan perusahaan besar sebagai upaya

membuka pasar bagi produk IKM. Di Jawa

Tengah beberapa perusahaan yang merakit

sepeda motor roda 2/3 mulai memperhatikan

dan menerima produk IKM kebutuhan

komponen seperti frame, knalpot, body plat,

body cover, dan mengurangi impornya. Kondisi

seperti ini perlu mendapat perhatian dari

Pemerintah dengan membantu mengusulkan

program rencana pengembangan kemitraan

industri automoit di Jawa Tengah, Pemerintah

dapat memberikan kontribusi dengan

membantu menyelaraskan IKM dan industri

perakitan yang selama ini masih ada perbedaan

harga dimana harga impor masih lebih murah

dari harga produk dalam negeri, bantuan

subsidi bahan baku merupakan solusi yang

diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan

tersebut.

Keinginan untuk mewujudkan

kemandirian industri komponen automotif di

Jawa Tengah diharapkan segera terlaksana,

pemerintah sebagai fasilitator memberikan

kebijakan dan bantuan yang dapat

meningkatkan gairah berusaha dari IKM,

Industri perakitan nasional dapat membuka diri

untuk menerima produk dari IKM dan IKM

komponen automotif semakin meningkatkan

efisiensi dan produktifitas sehingga mampu

menghasilkan produk yang berkualitas dan

pada skala yang ekonomis.

Page 7: Epaper dinperindagjateng februari 2012

EDISI FEBRUARI 2012

IMPOR PRODUK HORTIKULTURA TERUS MELEJIT

MEMBANJIRNYA barang impor

khususnya produk hortikultura

seperti buah impor misalnya

menjadi persoalan tersendiri.

Bagi masyarakat, keberadaan

beragam produk hortikultura

sepertinya cukup memberikan

alternatif pilihan, apalagi

harga yang ditawarkan relatif

lebih murah dan masih

terjangkau. Tetapi bagi petani lokal, mau tak

mau menjadi pesaing cukup berat. Meski tak

selamanya kualitas lokal itu jauh lebih jelek,

tetapi tak bisa dimungkiri keberadaan buah dan

sayuran impor begitu mudah didapatkan

tersebar di perkotaan hingga wilayah desa.

Buah impor bukan lagi menjadi barang mewah

bagi masyarakat Indonesia, Masyarakat lebih

memilih produk impor daripada produk lokal

seperti apel merah Washington/ USA, durian

dan kelengkeng Bangkok, jeruk China, anggur

Australia dan masih banyak jenis buah lainnya.

Indonesia dengan wilayah yang luas dan jumlah

penduduk besar memang merupakan tujuan

yang menjanjikan bagi pasar dunia, Jika

dibiarkan terus menerus, pelan tapi pasti bisa

mematikan produsen hortikultura dan

membahayakan ketahanan pangan kita.

Data dari Bank Indonesia menyebutkan nilai

impor produk hortikultura yang masuk Jawa

Tengah untuk tahun 2011 sebesar mencapai

20,5 juta USD naik sebesar 89,31 persen dari

impor tahun 2010 yang sebesar 10,59 juta USD.

Kementerian Perdagangan sampai saat ini

belum mengatur produk hortikultura, dalam

artian bahwa sepanjang perusahaan memiliki

Angka Pengenal Importir (API), memenuhi

ketentuan karantina dan ketentuan yang diatur

oleh Kementerian Pertanian, maka impor

produk hortikultura dapat dilaksanakan.

Namun jika melihat data perkembangan impor

produk hortikultura selama lima tahun terakhir

yang menunjukkan nilai impor dengan grafik

kenaikan cukup signifikan (lihat gambar),

melalui acara public hearing yang dilaksanakan

pada tanggal 15 Maret 2012 lalu, Kementerian

Perdagangan telah membuat rancangan

Page 8: Epaper dinperindagjateng februari 2012

EDISI FEBRUARI 2012

ketentuan impor produk hortikultura yang

terdiri dari 51 pos tarif/ HS.

Dengan ketentuan ini, impor produk

hortikultura hanya dapat dilakukan oleh

perusahaan yang telah mendapat pengakuan

sebagai Importir Produsen (IP) Produk

Hortikultura dan perusahaan yang sudah

mendapat penetapan sebagai Importir

Terdaftar (IT) Produk Hortikultura dari Dirjen

Perdagangan Luar Negeri Kementerian

Perdagangan yang rencananya akan

diberlakukan pada awal Mei 2012. Ijin tersebut

tidak akan diberikan selama sedang musim

panen agar tidak merugikan petani dalam

negeri.

Dalam pasal 88 Undang-undang No 13 tahun

2010 tentang Hortikultura menyebutkan, impor

produk hortikultura wajib memperhatikan

aspek ketersediaan produk hortikultura dalam

negeri.

Upaya yang dilakukan pemerintah untuk

menahan laju impor produk hortikultura

antara lain melalui Peraturan Menteri

Pertanian No 88 dan 89 Tahun 2011 yang

mengatur produk hortikultura impor hanya

boleh masuk melalui empat pintu yaitu tiga

pelabuhan laut yakni Pelabuhan Tanjung Perak

di Surabaya, Pelabuhan Belawan di Medan dan

Pelabuhan Soekarno Hatta di Makassar serta

satu Bandar Udara Soekarno Hatta di

Tangerang. Pembatasan dilakukan di pintu

masuk impor hortikultura melalui Pelabuhan

Tanjung Priok di Jakarta. Pelabuhan tersebut

tidak diijinkan untuk menjadi tempat masuk

impor hortikultura dengan alasan selain tidak

memiliki fasilitas karantina impor hortikultura

yang memadai, juga dianggap sudah terlalu

overload atau melebihi kapasitas.

Dalam sistem perdagangan bebas sekarang ini,

semua negara berusaha untuk melindungi

produk pertaniannya lebih-lebih negara maju

dengan pemberlakuan NTMs (Non Tariff

Meassures) atau hambatan perdagangan non-

tarif. Sayangnya langkah pemerintah melalui

Peraturan Menteri Pertanian Nomor 88 dan 89

tahun 2011 yang akan diberlakukan tanggal 19

Juni 2012 itu sepertinya bakal terganjal oleh

negara Amerika Serikat yang akan mengadukan

perihal pembatasan pintu masuk impor

hortikultura yang akan diberlakukan Indonesia

ke Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO. (*)

Page 9: Epaper dinperindagjateng februari 2012

EDISI FEBRUARI 2012

HARGA KEPOKMAS BULAN JANUARI 2012

PERKEMBANGAN HARGA RATA-RATA AKHIR JANUARI 2012

1. Harga Kepokmas yang kami pantau

di 5 (lima) pasar di Kota Semarang yaitu

Pasar Johar, Bulu, Peterongan, Gayamsari

dan Pasar Karang Ayu. Perkembangan

harga rata-rata Akhir Januari 2012

dibandingkan Desember 2011 adalah :

a. Komoditas yang mengalami

kenaikan adalah beras, minyak goreng

kemasan botol 600 cc dan minyak goreng

curah, daging sapi dan daging ayam broiler,

telur ayam ras dan telur ayam kampung

serta kedelai impor. Rata-rata kenaikannya

sebesar 2,75 %.

b. Analisis perkembangannya untuk

harga beras dan gula pasir adalah :

1) Harga rata-rata mingguan

beras Cisadane kualitas medium Akhir

Januari 2012 Rp 8.530,-/kg trendnya

mengalami kenaikan sebesar Rp 260,- atau

naik 3,,15 % dibanding harga rata-rata

Desember 2011 sebesar Rp 8.270,-/kg.

2) Harga rata-rata mingguan

beras IR-64 kualitas medium Akhir Januari

2012 Rp 8.287,-/kg trendnya mengalami

kenaikan sebesar Rp 277,- atau naik 3,,46 %

dibanding harga rata-rata Desember 2011

sebesar Rp 8.010,-/kg.

3) Harga rata-rata mingguan

gula pasir Akhir Januari 2012 Rp 9.815,-/kg

trendnya mengalami kenaikan sebesar Rp

455,- atau naik 4,86 % dibanding harga rata-

rata Desember 2011 sebesar Rp 9.360,-/kg.

4) Kondisi harga rata-rata

harian beras Cisadane kualitas medium

bulan Januari 2012 sebesar Rp 8.525,-

sedangkan harga pada tanggal 31 Januari

sebesar Rp 8.460,-

5) Kondisi harga rata-rata

harian beras IR-64 kualitas medium bulan

Januari 2012 sebesar Rp 8.279,- sedangkan

harga pada tanggal 31 Januari sebesar Rp

8.260,-

6) Kondisi harga rata-rata

harian gula pasir bulan Januari 2012 sebesar

Rp 9.757,- sedangkan harga pada tanggal 31

Januari sebesar Rp 10.040,-\

c. Komoditas yang mengalami

penurunan harga adalah semua jenis cabe

kecuali cabe rawit hijau, sedangkan

Page 10: Epaper dinperindagjateng februari 2012

EDISI FEBRUARI 2012

komoditas lainnya susu dan terigu relatif

stabil.

2. Beberapa Informasi yang dapat kami

sampaikan :

a. Untuk harga rata-rata beras kualitas

menengah kebawah harga yang kami

pantau sebesar Rp 7.100 s/d 7.200,- di

daerah Demak dan Kudus.

b. Dibeberapa daerah sudah mulai

melaksanakan panen seperti Demak,

Kudus, Banyumas dan Cilacap. Untuk Kab

lainnya sekitar 2 s/d 3 minggu kemudian

akan panen raya.

c. Untuk harga beras diprediksikan

akan mengalami penurunan seiring dengan

dimulainya panen dibeberapa daerah

sekitar awal Pebruari s/d Maret 2012.

d. Namun demikian beras juga masih

dimungkinkan akan mengalami kenaikan

apabila curah hujan masih tinggi yang

berpengaruh pada kualitas dan jumlah

pasokan yang masuk ke pasar.

e. Untuk harga gula Kristal putih/gula

pasir di prediksikan masih akan mengalami

kenaikan mengingat stock yang semakin

berkurang dan masa giling Pabrik Gula, baru

akan dimulai Mei 2012. Stock per tanggal 15

Januari 2012 sebesar 36.262,23 ton,

sedangkan kebutuhan 2 (dua) bulan ke

depan sekitar 60.000 ton sehingga masih

terdapat kekurangan 23.737,77 ton.

PANGAN FUNGSIONAL

KOMODITAS TREN PANGAN KREATIF MASA DEPAN

Industri kreatif yang dikembangkan saat ini

belum cukup menyentuh komoditas pangan.

Padahal, peran pemerintah mengembangkan

industri makanan demi ketahanan pangan nasional

sebenarnya perlu didukung melalui industri pangan

kreatif.

Tren masyarakat saat ini justru berbanding

terbalik dengan kebijakan pemerintah

memasyarakatkan bahan baku lokal. Mengapa

demikian? Kegemaran masyarakat dalam hal pangan

lebih condong ke arah makanan yang berbahan baku

impor, seperti terigu, beras, jagung, kedelai dan

susu, dengan volume impor sangat besar saat ini.

Mungkinkah bahan baku lokal yang fungsional

dapat berperan menjadi tren pasar konsumen masa

depan?

Di berbagai negara tren pangan fungsional sudah

menjadi ikon perkembangan industri makanan

karena kesadaran tinggi akan kesehatan. Sebenarnya

kesehatan kita banyak bergantung pada apa yang

kita makan. Untuk itu, lahirlah istilah pangan

fungsional, yakni apa yang kita makan hendaknya

mengandung zat-zat yang baik untuk menjaga dan

mempertahankan fungsi organ tubuh.

Tren tersebut mulai dikenal masyarakat

Indonesia, sehingga berbagai produk pangan

fungsional sudah mulai bermunculan. Pangan

fungsional hampir sama istilahnya dengan suplemen.

Page 11: Epaper dinperindagjateng februari 2012

EDISI FEBRUARI 2012

Fungsi pangan fungsional untuk memelihara

kesehatan tubuh dan dapat pula mencegah penyakit,

tetapi bukan bertujuan menyembuhkan penyakit.

Contoh dari pangan fungsional, antara lain susu

kedelai, tempe, kecap, agar-agar, permen kesehatan,

minuman bermineral atau isotonik.

Masyarakat saat ini mulai mengerti tentang

aspek kesehatan. Seperti kita lihat, sebagian

masyarakat menaruh minat pada makanan yang

memenuhi aspek kesehatan, seperti roti tawar

kesehatan (berserat tinggi) dan aneka produk olahan

dengan kadar gula rendah.

Tren masyarakat juga sudah mulai mengurangi

makanan yang berbahan beras dan terigu serta

mulai menyukai berbagai makanan yang diolah segar

tanpa bumbu dan minyak. Pangan fungsional akan

lebih menarik hati konsumen, seandainya penyajian

produk dilakukan lebih kreatif, termasuk promosi

dan iklan kreatif sebagai pendukungnya.

Dengan perkembangan industri kreatif di

Indonesia, seperti periklanan dan telematika,

bukankah itu perlu digunakan untuk sosialisasi agar

konsumen kembali ke bahan baku lokal? Sebagai

contoh, pemutaran film bagi anak-anak sekolah

tentang pangan tradisional yang berbahan baku lokal

setiap satu minggu sekali dengan gambar-gambar

animasi yang menarik. Animasi dapat dibuat sejak

dari bahan baku, pengolahan, hingga produk dengan

aneka bentuk dan gambar yang menarik. Iklan di

media massa juga perlu mengampanyekan makanan

lokal dengan teknologi grafis yang baik dan atraktif.

KREASI OLAHAN KOPI TEROBOSAN SELERA KONSUMEN

Kopi merupakan komoditas ekspor

nonmigas andalan Indonesia. Indonesia

merupakan negara di urutan ke-4 dunia sebagai

penghasil kopi setelah Brasil, Columbia dan

Vietnam. Luas lahan kopi mencapai 1,3 juta ha

dengan produksi mencapai 690 ribu ton pada

2010.

Namun, konsumsi kopi masyarakat

Indonesia masih rendah, yaitu 0,8 kg per kapita

per tahun, sedangkan Brasili mencapai 6 kg per

kapita per tahun, Finlandia 11,4 kg per kapita

per tahun dan Norwegia 10,6 kg per kapita per

tahun.

Page 12: Epaper dinperindagjateng februari 2012

EDISI FEBRUARI 2012

Industri kopi di Indonesia menyerap 220

ribu ton (32%) dari total produksi kopi Indonesia

dan sisanya 470 ribu ton (68%) diekspor dalam

bentuk bahan baku. Ekspor kopi Indonesia saar

ini mencapai USD 165,76 juta dengan dominasi

tujuan ke Malaysia, Jepang, Singapura, Taiwan

dan Vietnam. Adapun jenis kopi olahan yang

diminati adalah kopi instan.

Kopi termasuk bahan penyegar yang

cita rasanya digemari konsumen. Cita rasa kopi

dipengaruhi oleh jenis kopi, lingkungan tempat

tumbuh tanaman dan cara pengolahannya. Cita

rasa kopi arabika lebih baik, tetapi mempunyai

bodi yang lebih lemah dibandingkan kopi

robusta. Mutu kopi yang baik hanya dapat

diperoleh dari buah kopi yang telah masak dan

diolah secara tepat. Buah kopi hasil panen harus

segara diolah karena mudah mengalami

kerusakan. Keterlambatan pengolahan akan

menyebabkan hilangnya cita rasa kopi dan

menimbulkan cacat rasa. Teknologi proses

tradisional yang biasa dilakukan oleh pengolah

kopi, yaitu pengolahan kering, semi basah dan

basah.

Perkembangan selanjutnya, saat ini

terdapat berbagai teknologi pengolahan kopi,

seperti teknologi kopi instan, teknologi kopi

bubuk dengan kandungan antioksidan tinggi,

teknologi pembuatan kopi rendah kafein,

teknologi produk minuman kopi dalam botol

atau kaleng.

Diversifikasi produk olahan kopi yang

berkembang saat ini juga dilakukan

penambahan rasa jahe, vanilla, mocca, dan rasa

lainnya. Selain itu, untuk meningkatkan fungsi

dari kopi yang diminum, juga telah ada kopi

yang dicampur dengan ekstrak mengkudu,

temulawak, curcumin, dan lengkuas. Produk ini

merupakan produk idola masa depan,

mengingat saat ini konsumen juga mulai beralih

pada jenis makanan yang tidak sekadar

menimbulkan kenyang, tetapi juga berfungsi

mempertahankan kondisi kesehatan.

Salah satu produk yang saat ini banyak

digemari masyarakat luas adalah white coffee.

Istilah ini menjadi tren penggemar kopi di

mancanegara. Beberapa negara penghasil kopi

telah lama menggunakan istilah tersebut untuk

produk olahan kopi instan yang sudah dicampur

dengan susu dan gula.

Page 13: Epaper dinperindagjateng februari 2012

EDISI FEBRUARI 2012

Secara fungsional, white coffee juga

sangat cocok bagi penggemar kopi yang ingin

menjaga kesehatan, mengingat kandungan

asam yang rendah dapat membantu penggemar

kopi yang mempunyai kelemahan di lambung.

Beraneka kopi,

seperti kopi toraja, kopi

lampung, dan kopi java tidak

akan kalah dengan kopi

Starbuck yang dikenal

dengan kafe sajian kopi

termahal di mal-mal selama

ini.

Kegemaran

masyarakat Indonesia akan

kopi merupakan peluang

besar untuk meningkatkan

pemasaran produk kopi asli

Indonesia. Namun, diperlukan kreativitas

penyajian dan ramuan olahan kopi yang tepat

sehingga menimbulkan kegemaran yang lebih

bagi konsumen loyal. Ide kreatif yang dapat

dikembangkan untuk kopi asli Indonesia, antara

lain blending kopi asli (campur kopi arabika dan

kopi robusta), tambahan berbagai rasa buah-

buahan (alpokat, melon, apel, vanilla) atau

rempah-rempah (kayu

manis, cengkeh, jahe).

Ciptakan olahan

kopi ini tidak hanya untuk

sajian, tetapi juga produk

olahan instan dengan

komposisi yang pas dan

dikemas untuk dijual

dalam bentuk kering,

seperti aneka minuman

sari buah dengan aneka

rasa minuman ringan

Marimas. Bagi peminat

kopi, berikut salah satu resep yang bisa dicoba:

avocado, kopi, susu, gula cair, sirup mocca dan

es batu.

HARMONISASI KOSMETIKA ASEAN

Globalisasi merupakan proses keterbukaan

dunia untuk mengakses informasi maupun hal-

hal lain melalui perdagangan maupun

kemudahan mobilisasi manusia dari satu

tempat ke tempat lain. Untuk dapat melakukan

perdagangan di tingkat global perlu adanya

harmonisasi standar yang dapat diterima oleh

dunia internasional. ASEAN dalam rangka

memperkuat diri di posisi global juga

mengharmonisasi standar ASEAN agar produk-

produknya berdaya saing di tingkat global.

ASEAN memegang peranan penting dalam

perdagangan global, apapun produk

katagorinya. Dengan pasar lebih dari 500 juta

orang jika dibandingkan Uni Eropa yang di atas

300 juta. Infrastruktur harus dipersiapkan

Page 14: Epaper dinperindagjateng februari 2012

EDISI FEBRUARI 2012

dengan baik agar pasar Indonesia tidak menjadi

target “dumping”, serta industri terutama UKM

siap dan tidak tereliminasi di pasar lokal,

regional dan global.

Maka dari itu dilakukanlah harmonisasi

kosmetika ASEAN yang bertujuan antara lain

untuk meningkatkan kerjasama antar negara-

negara anggota ASEAN dalam rangka menjamin

mutu, keamanan dan klaim manfaat dari semua

kosmetika yang dipasarkan di ASEAN,

menghapus hambatan perdagangan kosmetika

melalui harmonisasi persyaratan teknis serta

memberlakukan satu standar, dan

meningkatkan daya saing produk-produk

ASEAN.

Dengan adanya harmonisasi kosmetika ASEAN,

semua negara ASEAN bisa memasarkan produk

kosmetikanya di Indonesia dengan mudah. Dan

Indonesia adalah pasar terbesar di ASEAN. Oleh

karena itu perusahaan kosmetika dituntut

untuk meningkatkan efisiensinya agar bisa terus

bersaing. Untuk itu maka perusahaan kosmetika

yang ada mau tidak mau harus menerapkan

ASEAN Cosmetic Dirrective (ACD) dan Cara

Pembuatan Kosmetika yang Baik (CPKB). Karena

standar yang sama, maka produk kosmetika

Indonesia bisa dipasarkan di seluruh negara-

negara ASEAN.

Kosmetika adalah bahan atau sediaan yang

dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar

tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir

dan organ genital bagian luar) atau gigi dan

membrane mukosa mulut terutama untuk

membersihkan, mewangikan, mengubah

penampilan dan atau memperbaiki bau badan

atau melindungi atau memelihara tubuh pada

kondisi baik. Izin produksi adalah izin yang harus

dimiliki oleh pabrik kosmetika untuk melakukan

kegiatan pembuatan kosmetika.

Industri kosmetika adalah industri yang

memproduksi kosmetika yang telah memiliki

izin usaha industri atau tanda daftar industri

sesuai ketentuan peraturan perundang-

undangan. Cara Pembuatan Kosmetika yang

Baik, yang selanjutnya disingkat CPKB adalah

seluruh aspek kegiatan pembuatan kosmetika

yang bertujuan menjamin agar produk yang

dihasilkan senantiasa memenuhi persyaratan

mutu yang ditetapkan sesuai dengan tujuan

penggunaannya.

Komoditas kosmetik mempunyai peran yang

cukup signifikan terhadap kehidupan. Hampir

setiap hari orang membutuhkan kosmetik untuk

pemenuhan tubuhnya baik untuk kecantikan

maupun kesehatan. Berbagai jenis produk

kosmetik dikonsumsi orang mulai dari sabun,

pasta gigi, bedak, lulur dan sebagainya. Dengan

perubahan pola pikir yang kembali ke alam

(back to nature), produk kosmetik pun

cenderung menggunakan bahan baku yang

alami yaitu menggunakan bahan-bahan herbal.

Hal ini mengingat produk-produk kosmetik yang

sekarang beredar, menggunakan bahan-bahan

kimia yang kadang-kadang membahayakan

Page 15: Epaper dinperindagjateng februari 2012

EDISI FEBRUARI 2012

kesehatan. Dari hasil-hasil pengawasan yang

telah dilakukan oleh Balai Pengawasan Obat

dan Makanan banyak ditemukan di pasaran

produk-produk kosmetik yang di dalamnya

mengandung bahan-bahan kimia berbahaya.

Hal tersebut menjadikan banyak orang-orang

yang beralih ke produk kosmetik herbal yang

alami dan aman bagi kesehatan.

Berbicara tentang kosmetik herbal, tentunya

tidak asing bagi Jawa Tengah, mengingat

kosmetik tersebut sudah merupakan bagian

dari sejarah dan kebudayaan masyarakat serta

memiliki konsep perawatan kecantikan yang

hanya dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri.

Industri kosmetik herbal cukup prospektif untuk

dikembangkan, mengingat permintaan pasar

yang relatif besar serta dukungan potensi

sumber bahan baku yang cukup melimpah.

Suatu industri kosmetik dituntut dapat

melaksanakan prosedur sanitasi dan higiena

yang tinggi dalam setiap aspek pembuatan

produk kosmetiknya. Adapun ruang lingkup

sanitasi dan higiena meliputi personel,

bangunan, peralatan, piranti, material, wadah

yang digunakan serta lingkungan di sekitar

pabrik. Setiap sumber kontaminasi juga harus

dihilangkan melalui program sanitasi dan

higiena yang lengkap dan terintegrasi. Prosedur

tentang sanitasi dan higiena dikaji ulang secara

periodik untuk memastikan bahwa prosedur

tersebut masih efektif dan memenuhi

persyaratan yang diinginkan.

Kosmetika yang beredar harus memenuhi

persyaratan mutu, keamanan, dan kemanfaatan

yang sesuai dengan Kodeks Kosmetika

Indonesia dan persyaratan lain yang ditetapkan

oleh Menteri Kesehatan. Pembuatan kosmetika

hanya dapat dilakukan oleh industri kosmetika.

Izin produksi yang diberikan oleh Direktur

Jenderal Kementrian Kesehatan juga harus

dimiliki. Perizinan kosmetika tersebut diatur

dalam Peraturan Mentri Kesehatan RI NOMOR:

1175/MENKES/PERNIII/2010.

Izin produksi kosmetika diberikan sesuai bentuk

dan jenis sediaan kosmetika yang akan dibuat.

Izin produksi tersebut dibedakan atas 2 (dua)

golongan yakni Golongan A yaitu izin produksi

untuk industri kosmetika yang dapat membuat

semua bentuk dan jenis sediaan kosmetika.

Sedangkan Golongan B yaitu izin produksi untuk

industri kosmetika yang dapat membuat bentuk

dan jenis sediaan kosmetika tertentu dengan

menggunakan teknologi sederhana. Bentuk dan

jenis sediaan kosmetika tertentu tersebut

ditetapkan oleh Kepala Badan Pengawasan

Obat dan Makanan. Industri Dalam pembuatan

kosmetik, industry juga wajib menerapkan CPKB

yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.

Melihat hal tersebut membuat kita menyadari

bahwa untuk pengembangan industri kosmetik

herbal di Indonesia masih banyak permasalahan

serta tantangan yang harus dihadapi. Dari aspek

sumber daya manusia, kompetensi tentang

kosmetik masih sangat terbatas. Pada

Page 16: Epaper dinperindagjateng februari 2012

EDISI FEBRUARI 2012

umumnya pengetahuan dan ketrampilan yang

dimiliki didapat secara turun-temurun, dengan

menggunakan bentuk sediaan yang sederhana.

Dengan perkembangan industri kosmetik

modern yang menggunakan bentuk sediaan

berdasarkan kefarmasian modern, dibutuhkan

peningkatan kompetensi sumberdaya manusia

untuk mendukung pengembangan industri

tersebut. Disamping itu dengan dicanangkannya

back to nature oleh WHO, pemanfaatan herbal

sebagai bahan kosmetik juga semakin

meningkat, sehingga berbagai industri kosmetik

dunia baik di Eropa, Amerika maupun negara

lainnya memanfaatkan peluang bisnis tersebut

untuk memproduksi produk-produk kosmetik

yang mengandung bahan herbal. Hal ini

tentunya menjadi tantangan bagi industri

kosmetik herbal di dalam negeri untuk bersaing

di pasar baik pasar domestik maupun pasar

ekspor.

Dengan semakin ketatnya persaingan produk

industri kosmetik herbal tersebut, tentunya

pelaku industri di dalam negeri khususnya di

Jawa Tengah harus mulai berbenah agar tetap

mampu berkompetisi di pasar. Salah satu upaya

yang perlu dilakukan adalah meningkatkan

kompetensi sumberdaya manusia di bidang

industri kosmetik herbal. Hal itu mengingat

produk-produk yang berasal dari impor tersebut

pada umumnya memiliki keunggulan kompetitif

yang tinggi sehingga untuk mengimbanginya

dibutuhkan kompetensi sumber daya manusia

yang tinggi untuk menghasilkan produk-produk

yang berdaya saing tinggi.

Dalam rangka mengakomodasi kebutuhan

pelaku industri kosmetik di Jawa Tengah untuk

meningkatkan daya saing produknya utamanya

guna menghadapi persaingan global, Pemprov

Jateng melalui Dinas Perindustrian dan

Perdagangan menyelenggarakan pelatihan

terkait dengan proses produksi kosmetik herbal.

Dengan pelatihan tersebut diharapkan mampu

meningkatkan pengetahuan dan wawasan

pelaku industri kosmetik yang nantinya akan

digunakan sebagai bekal untuk pengembangan

usahanya.

Page 17: Epaper dinperindagjateng februari 2012

EDISI FEBRUARI 2012

SAYANGI NYAWA DENGAN HELM SNI

MELIHAT berita tentang kecelakaan

membuat kita prihatin. Dalam skala

nasional, hingga 70 persen yang menjadi

korban adalah pengemudi kendaraan

bermotor roda dua. Penyebab kematian

terbesar, hingga 90 persen, akibat luka atau

benturan di kepala. Luka ini terjadi karena

pengendara tidak menggunakan helm atau

memakai helm yang tidak memenuhi

standar keamanan.

Berdasarkan angka kecelakaan lalu lintas di

wilayah Polrestabes Semarang saja

misalnya, tercatat kecelakaan yang

melibatkan kendaraan roda dua sebanyak

543 unit. Jumlah kecelakaan di Kota

Semarang sepanjang 2011 masih cukup

tinggi. Tercatat ada 476 kejadian yang

mengakibatkan 62 orang meninggal dunia,

165 orang luka berat, dan 459 orang lainnya

luka ringan. Dari 476 kejadian itu, sepeda

motor yang terlibat mencapai 543 unit,

mobil penumpang 169 unit, mobil barang

159 unit, dan bus 35 unit.

Hal inilah yang membuat pemerintah

mengeluarkan kebijakan tentang

pemberlakuan peraturan pengunaan helm

dengan Standar Nasional Indonesia (SNI)

yang dimulai 1 April 2010. Helm yang sudah

teruji di laboratorium akan melindungi

seluruh bagian kepala yang sangat sensitif

jika terbentur benda keras maupun jika

pengemudi terjatuh.

Mengapa harus helm SNI

Dasar pemberlakuan standar Wajib Helm

ber-SNI adalah Peraturan Menteri

Perindustrian RI No 40/M-IND/PER/4/ 2009

tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri

Perindustrian Nomor 40/M-

IND/PER/6/2008 tentang Pemberlakuan

Standar Nasional Indonesia (SNI) Helm

Pengendara Kendaraan Bermotor Roda Dua

Secara Wajib yang mulai diberlakukan

berlaku pada tanggal 1 April 2010. Dalam

peraturan menteri perindustrian ini

disebutkan antara lain memberlakukan

secara wajib SNI Helm Pengendara

Kendaraan Bermotor Roda Dua dan berlaku

pula bagi helm yang digunakan pengendara

kendaraan bermotor roda empat atau lebih

yang tidak dilengkapi dengan rumah-rumah

(terbuka). Perusahaan dan atau importir

yang memproduksi dan atau mem-

Page 18: Epaper dinperindagjateng februari 2012

EDISI FEBRUARI 2012

perdagangkan helm di dalam negeri juga

wajib memenuhi persyaratan SNI.

Spesifikasi Helm SNI

Lalu seperti apa spesifikasi helm yang

memenuhi standar ini? Material helm harus

dibuat dari bahan yang kuat dan bukan

logam, tidak berubah jika ditempatkan di

ruang terbuka , dan tidak terpengaruh oleh

radiasi ultra violet. Helm juga harus tahan

dari pengaruh akibat bensin, minyak, sabun,

air, deterjen dan pembersih lainnya.

Bahan-bahan yang bersentuhan dengan

tubuh juga tidak boleh terbuat dari bahan

yang dapat menyebabkan iritasi atau

penyakit pada kulit, dan tidak mengurangi

kekuatan terhadap benturan maupun

perubahan fisik sebagai akibat dari

bersentuhan langsung dengan keringat,

minyak dan lemak si pemakai.

Dari sisi konstruksi, helm harus terdiri dari

tempurung keras dengan permukaan halus,

lapisan peredam benturan dan tali pengikat

ke dagu. Peredam benturan terdiri dari

lapisan peredam kejut yang dipasang pada

permukaan bagian dalam tempurung

dengan tebal sekurang-kurangnya 10

milimeter dan jaring helm atau konstruksi

lain yang berfungsi seperti jaring helm. Tali

pengikat dagu lebarnya minimum 20

milimeter dan harus benar-benar berfungsi

sebagai pengikat helm ketika dikenakan di

kepala dan dilengkapi dengan penutup

telinga dan tengkuk. Helm SNI juga harus

dilengkapi dengan pelindung telinga,

penutup leher, pet yang bisa dipindahkan,

tameng atau tutup dagu.

Page 19: Epaper dinperindagjateng februari 2012

EDISI FEBRUARI 2012

MOTIVASI DALAM KERJA SEBAGAI SUMBER ENERGI BEKERJA

Motivasi dalam kerja

Banyak orang setuju bahwa motivasi itu bagai

misteri. Kita pun sering tidak mengenal penuh

motivasi dalam diri kita. Apa yang membuat

saya bersemangat? Apa yang membuat saya

melompat dari tidur saya di pagi hari? Apa yang

membuat saya ceria mengerjakan sesuatu

walaupun badan lelah?

Beberapa teori utama yang membahas

kebutuhan manusia juga seringkali bisa tidak

relevan dengan motivasi orang bekerja di masa

sekarang. Betulkah untuk merangsang para

salesman diperlukan "upah komisi" saja?

Apakah seorang salesman tidak punya

keinginan berprestasi sendiri, menghargai

dirinya, serta mencintai pekerjaannya? Apakah

tidak ada di antara kita, orang yang sangat

bersemangat melakukan sesuatu atau menjual

produk tanpa terlalu hitung-hitungan mengenai

berapa imbalan yang ia dapat? Bukankah kita

melihat bahwa banyak sekali orang demi

passion-nya, tidak menunggu sandang-pangan-

papan-nya cukup, menghasilkan karya-karya

yang hebat?

Sebaliknya, kita juga banyak melihat gejala di

mana individu yang mendapatkan gaji yang

relatif cukup malah tidak tergerak mengejar

target. Dengan kata lain, berhenti di kepuasan

fisik dan rasa aman saja.

Memang ada orang dan tim yang tidak

mementingkan untuk menghidupkan

motivasinya secara optimal, bahkan mungkin

tidak merasa bahwa motivasi itu penting.

Namun, dalam tuntutan situasi seperti

sekarang, sulit dibayangkan bila individu, tim

dan perusahaan, hanya mengandalkan

kekuatan pikir dan fisik. Kreativitas dan value

adding mustahil berkembang jika tidak

didukung motivasi individu dalam kelompok

atau organisasi. Bahkan, nilai motivasi bisa jadi

lebih besar pengaruhnya terhadap keberhasilan

daripada nilai kompetensi lainnya. Mungkin ini

sebabnya instansi pemerintah pun mulai

memperhitungkan motivasi pegawai negeri

dalam pengembangan sumber dayanya.

Page 20: Epaper dinperindagjateng februari 2012

EDISI FEBRUARI 2012

Tumbuhkan “Sense of Progress”

Seorang ahli manajemen membuat penelitian

terhadap 12.000 karyawan, yang terdiri atas

pekerja kasar sampai para eksekutif. Ia

menemukan sense of progress sebagai hal yang

paling membuat karyawan ingin maju dan

berprestasi ketimbang faktor lain, seperti

support internal, teknikal, dan kolaborasi tim.

Mungkin ini juga alasan bahwa perusahaan-

perusahaan servis yang mengandalkan

antusiasme karyawannya mengumumkan

secara terbuka pencapaian penjualan

hariannya, agar setiap karyawan jelas

merasakan milestone perusahaan: sedang maju,

jalan di tempat, atau mengalami penurunan.

Bagaimana dengan pekerjaan yang dianggap

rutin dan sulit diukur kemajuannya? Seorang

karyawan bisa saja mengatakan, “Dari tahun ke

tahun, saya menyajikan laporan keuangan

bulanan terus. Pekerjaan saya memang itu-itu

saja.” Bayangkan, betapa sulitnya menjaga

motivasi teman kita ini. Dan, bayangkan betapa

orang semacam ini cepat berkarat dan tua

sebelum waktunya.

Untuk pekerjaan-pekerjaan rutin, jalan

terbaiknya adalah memberi perasaan pada

teman-teman kita ini bahwa kesempatan

belajar selalu ada. Pertanyaan atau bahkan

berbagai tantangan bisa kita berikan seputar

pekerjaannya, sehingga setiap individu

merasakan progress belajar dalam dirinya.

Genggam “passion”

Tidak jarang kita temui orang yang sangat pede

(percaya diri), tapi tidak terlihat antusias.

Profesional yang berbakat dan terampil

sekalipun bisa saja tidak bersemangat. Teman

saya seorang pemain bola basket yang

berbakat, terpaksa harus menghentikan

kariernya sebagai pemain nasional, setelah

menemukan bahwa kedua belah kakinya tidak

sama panjang. Teman kita yang seharusnya

jatuh mentalnya ini, ternyata tidak jadi

kehilangan semangat, bahkan akhirnya merintis

kariernya menjadi pelatih. “Saya tidak pernah

lepas menggenggam basket. Mengapa harus

berhenti?” kata teman kita ini.

Kita tahu bahwa hambatan pasti dihadapi setiap

orang dan kadang bisa menjatuhkan mental.

Namun, sepanjang individu punya kecintaan

dan minat yang kuat terhadap substansi

tertentu, ia senantiasa bisa menemukan jalan

untuk membakar antusiasmenya terus-

menerus, dan tidak berhenti berkarya.

Teman kita ini juga menambahkan, “Fokus pada

diri sendiri tidak boleh terlalu berlebihan,

karena situasi seperti ini membuat kita tidak

bisa memperhatikan dan bekerja untuk orang

Page 21: Epaper dinperindagjateng februari 2012

EDISI FEBRUARI 2012

lain di sekitar kita.“ Ya, mana mungkin kita

mengeluarkan prestasi terbaik, jika tujuan kita

semata untuk kepentingan pribadi? Dengan

memperluas minat dan kepedulian pada

keadaan di sekitar kita dan kebutuhan orang

lain, sumber energi kita tentu akan terus terisi,

bahkan bertambah besar.

Motivasi itu dinamis

Orang yang malas sering kita sebut sebagai

orang yang tidak punya motivasi. Dengan

pandangan ekstrem seperti ini, kita seakan

punya beban berat jika diberi tugas untuk

menanamkan motivasi dalam diri seseorang

atau sebuah tim. Sebaliknya, kalau kita

membayangkan bahwa motivasi itu bagaikan

sebuah sumber energi dalam tubuh kita, kita

bisa melihat bahwa motivasi akan selalu ada

dalam diri tiap orang. Ada orang yang sumber

energinya kuat, ada yang sumber energinya

lemah. Ada orang yang mampu konsisten

menjaga sumber energinya tinggi, tetapi ada

juga yang grafik energinya naik-turun.

Hal yang "magic" adalah bahwa energi yang

kuat dari seseorang bisa menular pada orang

lain. Kita tahu bahwa hawa bersemangat dari

seorang pemimpin bagaikan virus yang bisa

segera menyebar, membuat orang lain merasa

ringan dalam bekerja, bahkan membuat tim jadi

kuat mendobrak dan mendorong hasrat

pemecahan masalah kreatif.

Jadi, sebetulnya tidak sulit juga membawa

organisasi pada suasana motivasional. Dengan

menikmati pekerjaan kita, melihat kekuatan tim

dan berpikir positif, mengajak teman-teman

untuk selalu berpikir maju, pastinya hawa tim

akan berubah dan bisa segera mengangkat

energi dari orang-orang lain di sekitar kita juga.

Motivasi itu dinamis, mengalir, dan bergerak.

Tantangan pun tidak usah dicari-cari lagi jika

kita terbiasa berkomunikasi efektif, sehingga

kritik dan evaluasi bisa terus masuk.

Sebagaimana sering kita baca: “Motivation

requires a delicate balance of communication,

structure, and incentives“.

Page 22: Epaper dinperindagjateng februari 2012

EDISI FEBRUARI 2012

ETHNIC BATIK, MELANGLANG KE LUAR NEGERI

BERAWAL dari sekadar hobi mengotak atik

kain polos yang telah dijahit di perusahaan

konveksi milik sang ayah, Erlin Eko Yustini

mencurahkan idenya menciptakan beragam

motif batik.

Sebelum usahanya besar seperti sekarang

dan memiliki pusat galeri di Jalan Kartini No

30 Mojayan Klaten ini, Erlin sangat tekun

dan kreatif dalam berusaha sejak sekolah

menengah sampai ia akhirnya lulus kuliah di

Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada

Yogyakarta.

Erlin dengan usaha Ethnic Batiknya ini bisa

dibilang cukup sukses. Bagaimana tidak,

pengusaha muda itu kini mempunya 115

orang karyawan dengan kapasitas produksi

mencapai 10.000 pieces per bulan. Jumlah

omzet yang diraupnya tak kurang dari Rp

250 juta hingga Rp 300 juta/bulan.

Motif Terbatas

Meski sudah merengguk keuntungan yang

lumayan besar, tak membuat wanita yang

besar di Klaten ini menjadi seseorang yang

sombong. Ia masih ingin terus dan terus

belajar dan selalu melihat arus mode yang

sedang tren saat ini. Untuk menjaga kualitas

dan orisinalitasnya, Erlin hanya menjual

motif yang kepada konsumennya sebanyak

satu set atau sekitar 10 pieces saja dan

motif tersebut tidak akan beredar lagi.

Dengan cara ini, ia akan selalu mempunyai

ide segar setiap saat untuk produksi batik

yang ia pasarkan. Dengan hanya membuat

batik tulis, maka hal ini menjadi daya tarik

dan nilai tambah tersendiri. Batik tulis

menurutnya lebih eksklusif dan popular

dibandingkan batik printing atau batik cap

yang bisa dengan mudah ditiru competitor

lainnya.

Sesuai dengan namanya Ethnic Batik, maka

corak yang ditawarkan pun kebanyakan

lebih bersifat kontemporer. Beragam

produk seperti blus batik, kemeja, home

interior, asesoris, lurik dan batik warna

alam dengan merk dagang ETHNIC, ALAM

dan ALUR sangat diminati pasar.

Tak hanya pasar domestik (dalam negeri)

saja, produksinya kini sudah diekspor

hingga ke Malaysia, Singapura, Italia,

Spanyol, Belanda dan Swiss. Sedikitnya

Page 23: Epaper dinperindagjateng februari 2012

EDISI FEBRUARI 2012

Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Provinsi Jawa Tengah

Jl.Pahlawan No.4 Semarang, Jawa Tengah.

Indonesia

Phone ( 024 ) 8419826 / 8417601

Fax ( 024 ) 8311710.

[email protected]

”One Team, One Spirit, One Goal”

Find Us on Web:

http://dinperindag.jatengprov.go.id

tercatat order bisa mencapai 1000-1500

pieces setiap dua bulan sekali untuk pasar

luar negeri.

Erlin kini juga telah memiliki sejumlah

cabang tersebar di Yogyakarta, Surabaya,

Bandung dan Mataram.

Ikuti Pameran

Untuk lebih mengenalkan produk Ethnic

Batik, Erlin juga aktif. dalam pameran-

pameran yang selalu diikutinya seperti di

Singapura, Malaysia, Belanda, Jepang,

Denmark dan Korea.

Kerja sama pun dilakukannya dengan

pemerintah dan lembaga swadaya

masyarakat (LSM). Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Provinsi Jateng, BKPM serta

GTZ juga turut mensupport keberlanjutan

usahanya itu. (*)


Top Related