1. I Nyoman Yudiartono 087001132. I Gede Ardi Pratama 087001253. Andri Heri Gunawan 087001294. Ayu Rahayu 087001365. Angga Prawira P 087001696. Ni Wayan Sri Juniari 087001937. Ghifa Fatikha 08700195
PEMBIMBING TUTOR: dr. Roostantia
PENGERTIAN DAN ETIOLOGIPenyakit Rheumatoid Arthritis adalah penyakit inflamasi non- bakterial yang bersifat sistemik, progesif, cenderung kronik dan mengenai sendi serta jaringan ikat sendi secara simetris.Penyebab utama penyakit Rheumatoid Arthritis masih belum diketahui secara pasti. Pada saat ini Rheumatoid Arthritis diduga disebabkan oleh faktor autoimun dan infeksi.
MANIFESTASI KLINIK Penyakit ini memiliki gambaran klinik
yang sangat bervariasi. Gejala yang sering mendapat perhatian yaitu poliartritis simetris. Hampir semua sendi diartrodial.
Artritis erosif merupakan merupakan ciri khas penyakit ini pada gambaran radiologik. Peradangan sendi yang kronik mengakibatkan pengikisan ditepi tulang. Seperti adanya deformitas
DIAGNOSISKriteria Rheumatoid Arthritis menurut American reumatism Association (ARA) adalah:
1. kekakuan sendi jari-jari tangan pada pagi hari (Morning Stiffness)2. nyeri pada pergerakan sendi atau nyeri tekan sekurang-kurangnya pada satu sendi.3. Terdapat juga pembengkakan pada salah satu sendi secara terus-menerus sekurang-kurangnya selama 6 minggu4. pembengkakan sendi ini bersifat simetris.5. Benjolan di bawah kulit (nodul subkutan).6. Tes faktor rematik yang positif di dalam darah.7. Erosi dan/atau pengeroposan tulang di sekitar sendi-sendi jari-jari dan/atau pergelangan tangan
FARMAKOLOGI MELOXICAM Meloxicam, adalah derivatif oxicam. Efek anti-inflamasi
meloxicam diyakini karena inhibisisintesis prostaglandin (cylooxygenase), menyebabkan penghambatan sintesisprostaglandin
DOSIS Pemberian oral meloxicam pada kasus osteoarthritis yaitu
7,5 mg satu kali sehari, jika diperlukan dosis dapat ditingkatkan hingga 15 mg satu kali sehari.
Sedangkan bila pada rheumatoid arthritis, dosisnya 15 mg satu kali sehari, dapat dikurangi sampai 7,5 mg/hari tergantung respon klinis.
Tetapi bila untuk pasien dengan resiko tinggi diberikan dosis awal 7,5 mg satu kali sehari dan untuk pasien penderita gagal ginjal dosis tidak lebih dari 7,5 mg satu kali sehari.
FARMAKOLOGI UMUM Khasiat dari meloxicam yaitu sebagai antiinflamasi, analgesic dan
antipiretik. Indikasi dilakukan pemberian meloxicam adalah untuk terapi simptomatik jangka pendek untuk osteoartritis eksaserbasi akut serta terapi simptomatik jangka panjang untuk Rheumatoid Arthritis.
Kontra indikasi diberi meloxicam yaitu pada pasien yang hipersensitif terhadap Meloxicam, Aspirin atau obat-obat Anti inflamasi Non Steroid lainnya. Juga pada penderita dengan penyakit ginjal berat, wanita hamil dan menyusui, anak-anak, pasien dengan riwayat tukak lambung aktif selama 6 bulan terakhir atau memiliki riwayat penyakit tukak lambung yang berulang.
Interaksi obat meloxicam dapat terjadi bila diberikan bersama-sama dengan obat OAINS lainnya, antikoagulan oral, heparin dan ticlopidin akan meningkatkan risiko tukak dan pendarahan gastrointestinal..
FARMAKOKINETIKADME MELOXICAM
1. ABSORBSI
Meloxicam memiliki dosis proporsional antara 7,5 mg sampai 15 mg. Absorpsi rata-rata dicapai antara 4-5 jam setelah pemberian dosis oral tablet 7,5 mg diminum dalam keadaan puasa. Hal ini menunjukkan absorpsi obat yang lama.
2. DISTRIBUSI
Volume distribusi rata-rata meloxicam kira-kira 10 L. Meloxicam sekitar 99,4% berikatan dengan protein plasma (terutama albumin) dalam rentang dosis terapi diatas konsentrasi obat, tetapi pada penderita penyakit ginjal menurun sampai 99%.
3. METABOLISME
Meloxicam hampir seluruhnya di metabolisme menjadi 4 metabolit inaktif. Metabolit mayor adalah 5-hidromeksitil meloxicam yang juga dalam jumlah kecil (9%).
4. EKSKRESI
Eksresi meloxicam terutama dalam bentuk metabolit, dan jumlahnya sama banyak baik di urin maupun feses. Rata-rata waktu paruh eliminasi antara 15 sampai 20 jam..
TOKSISITAS MELOXICAM
Gejala ToksisitasMeloksicam digunakan untuk mengobati segala keluhan ringan dan tidak berarti sehingga banyak terjadi penyalahgunaan. Keracunan meloksicam yang berat dapat menyebabkan kematian. Pada intoksitasi yang lebih berat gejala SSP menjadi lebih jelas disertai timbulnya kegelisahan, iritatif, inkorehensi, rasa cemas, vertigo, tremor, diplopia, delirium, erupsi kulit dan terjadi gangguan keseimbangan asam-basa.
EFEK ANALGESIK Analgesik hanya efektif terhadap nyeri dengan intensitas rendah
sampai sedang misalnya aspirin untuk sakit kepala, mialgia, artralgia
dan juga efektif terhadap nyeri yang berkaitan dengan inflamasi.
Efek analgesik jauh lebih lemah daripada efek analgesik opiat. Tetapi
berbeda dengan opiat, obat mirip-aspirin tidak menimbulkan ketagihan
dan tidak menimbulkan efek samping sentral yang merugikan. Obat
mirip-aspirin hanya mengubah persepsi modalitas sensorik nyeri, tidak
mempengaruhi sensorik lain.
ANTI PIRETIKSebagai antipiretik, obat mirip-aspirin akan menurunkan
suhu badan hanya pada keadaan demam. Walaupun
kebanyakan obat ini memperlihatkan efek antipiretik in
vitro, tidak semuanya berguna sebagai antipiretik karena
bersifat toksik bila digunakan secara rutin atau terlalu
lama. Fenilbutazon dan anti Rheumatoid Arthritis lainnya
tidak dibenarkan digunakan sebagai antipiretik atas alasan
tersebut.
EFEK ANTI INFLAMASIKebanyakan obat mirip-aspirin, terutama yang baru, lebih
dimanfaatkan sebagai anti-inflamasi pada pengobatan kelainan
muskuloskeletal, seperti Rheumatoid Arthritis, osteoartritis dan
spondilitis ankilosa. Tetapi harus diingat bahwa obat mirip-
aspirin ini hanya meringankan gejala nyeri dan inflamasi yang
berkaitan dengan penyakitnya secara simtomatik, tidak
menghentikan, memperbaiki atau mencegah kerusakan jaringan
pada kelainan muskuloskeletal.
PENELITIAN 1 Judul: “EFFICACY AND SAFETY OF MELOXICAM IN PATIENTS
WITH RHEUMATOID ARTHRITIS.”
Penelitian ini menggunakan metode: Meloxicam 15 dan 7,5 mg per
hari diberikan selama 21 hari dalam Double Blind, Randomized,
placebo controlled study. 159 pasien menerima meloxicam 7,5 mg,
162 menerima meloxicam 15 mg, dan 147 menerima placebo.
Penelitian ini memberikan hasil yaitu Meloxicam dalam dosis harian
sebesar 7,5 mg dan 15 mg efektif dalam mengobati tanda-tanda
dan gejala RA.
PENELITIAN 2 Judul: “A Long-Term Study To Evaluate The Safety And
Efficacy Of Meloxicam Therapy In Patients With Rheumatoid Arthritis”.
Penelitian ini menggunakan metode: Dalam uji non-komparatif, pasien direkrut dari 31 pusat yang terletak di Perancis, Jerman, Inggris, Belanda dan Kroasia.
Penelitian ini memberikan hasil yaitu Meloxicam 15 mg, diberikan sekali sehari selama jangka waktu hingga 18 bulan, efektif dan ditoleransi dengan baik dalam pengobatan gejala RA. Tingkat efek samping gastrointestinal, seperti dispepsia, perut nyeri dan perforasi, ulserasi dan perdarahan, baik dibandingkan dengan OAINS standar; ini dapat dijelaskan dengan selektivitas COX-2 dari meloxicam.
PENELITIAN 3 Judul: “A SIX-MONTH DOUBLE-BLIND TRIAL TO COMPARE
THE EFFICACY AND SAFETY OF MELOXICAM 7.5 mg DAILY AND NAPROXEN 750 mg DAILY IN PATIENTS WITH RHEUMATOID ARTHRITIS.
Penelitian ini menggunakan metode controlled, double-blind, double-dummy, parallel-group trial yang dilakukan di pusat uji coba berlokasi di Inggris, Jerman, Prancis, Belgia, Meksiko dan Spanyol.
Penelitian ini memberikan hasil yaitu meloxicam menunjukkan hasil yang menjanjikan sebagai pengobatan pada RA. Efikasi meloxicam dalam dosis 7,5 mg tampaknya sebanding dengan naproxen 750 mg, meskipun ada kecenderungan yang tidak bermakna yang mendukung naproxen. Meloxicam 7,5 mg memiliki insiden efek samping yang lebih rendah, termasuk insiden efek samping saluran pencernaan dan gangguan ginjal yang lebih rendah.
DISKUSI PENELITIAN
Meloxicam merupakan obat yang menghambat cyclooxygenase
yaitu suatu enzim yang merubah asam arakidonat menjadi
prostaglandin H2 yang mana merupakan mediator inflamasi.
Obat meloxicam akan menghambat pengeluaran mediator
inflamasi pada rhematoid arthritis sehingga tanda dan gejala
pada pasien rhematoid arthritis akan lebih berkurang.
Dalam beberapa jurnal penelitian yang telah kami peroleh di
dapatkan suatu pengetahuan yaitu meloxicam dapat
bermanfaat untuk pengobatan rheumatoid arthritis.
KESIMPULAN
Meloxicam sangat efektif dalam mengobati
gejala dan tanda dari Rhematoid Arthritis
dengan tingkat efek samping pada
gastrointestinal (dispepsia, perut nyeri dan
perforasi, ulserasi dan perdarahan) yg lebih
rendah dibandingkan dengan obat anti inflamasi
non steroid yang lain.
CONCLUSION
Meloxicam is effective in treating the
symptoms and signs of rheumatoid arthritis
with lower gastrointestinal side effects
(dyspepsia, abdominal pain and perforation,
ulceration and bleeding) compared with
another non-steroidal anti-inflammatory drug.