Download - E Bussiness Makalah
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Teknologi komunikasi diibaratkan sebagai sistem syaraf dalam kehidupan
masyarakat kontemporer. Teknologi komunikasi mempunyai peran yang
signifikan dalam dunia perdagangan, peran yang esensial dalam dunia hiburan dan
bahkan peran yang relevan terhadap perkembangan hubungan interpersonal kita.
Karena kehadiran teknologi komunikasi sangat vital, perubahan sekecil apapun
dalam teknologi ini akan memiliki dampak nyata terhadap berbagai aspek dalam
kehidupan bermasyarakat. Revolusi dalam bidang teknologi komunikasi juga
memiliki dampak yang signifikan pada perkembangan dunia ekonomi. Dengan
kemampuannya untuk memberikan banyak kemudahan bagi transaksi bisnis,
perkembangan teknologi komunikasi pun pada akhirnya memiliki dampak vital
bagi pergerakan dunia perekonomian dari hari ke hari.
Salah satu dampak perkembangan teknologi komunikasi yang
menggembirakan bagi dunia perekonomian adalah lahirnya sistem E-Commerce
yang telah memberikan banyak kemudahan untuk melakukan transaksi bisnis dan
pemenuhan berbagai kebutuhan bagi masyarakat di seluruh dunia. Sistem
teknologi E-Commerce sendiri merujuk pada kemampuan berbagai perusahaan
bisnis untuk menciptakan keberadaan dinamis dalam internet yang
memungkinkan perusahaan tersebut untuk melakukan bisnis dengan basis
elektronik. Saat ini, hampir semua perusahaan sudah melibatkan dirinya dalam
dunia E-Business khususnya E-Commerce, menggunakan internet untuk
memfasilitasi berbagai aspek dalam bisnis yang dilakukan.
1
Sejarah sistem E-Commerce sesungguhnya telah dimulai sejak penemuan
gagasan lama tentang konsep “jual beli”, listrik, kabel, komputer, modem dan
tentunya Internet. Sistem E-Commerce mulai dapat diaplikasikan bagi masyarakat
di seluruh dunia pada tahun 1991, saat Internet sudah dapat digunakan untuk
kepentingan yang bersifat komersial. Sejak tahun 1991, banyak perusahaan yang
mulai mengincar web sites untuk ditransformasi menjadi sarana untuk melakukan
berbagai transaksi bisnis.
Pada awalnya, istilah E-Commerce erat kaitannya dengan proses eksekusi
dari transaksi komersial dengan basis elektronik yang menggunakan bantuan
berbagai teknologi mutakhir, yang memberikan kesempatan bagi pengguna atau
konsumen untuk bertukar informasi bisnis dan melakukan transaksi elektronik.
Kemampuan untuk menggunakan berbagai teknologi ini muncul di akhir era 70-
an dan mengizinkan perusahaan dan organisasi bisnis untuk mengirim
dokumentasi komersial dengan basis elektronik. Dan hingga saat ini, sistem E-
Commerce modern mayoritas menggunakan World Wide Web untuk memfasilitasi
transaksi yang dilakukan.
Beberapa keuntungan yang ditemukan dalam sistem E-Commerce adalah
kemampuan untuk melakukan transaksi selama 24 jam setiap harinya, tersedianya
fasilitas untuk membandingkan harga secara online, pengiriman barang dan jasa
yang cepat, tersedianya fasilitas untuk berinteraksi dengan konsumen lain dalam
komunitas virtual dan tersedianya fasilitas untuk terlibat dalam pelelangan virtual.
E-Commerce memfokuskan diri pada transaksi bisnis berbasis individu
dengan menggunakan internet sebagai medium pertukaran barang atau jasa baik
antara dua buah institusi (business to business) dan konsumen langsung
(business to consumer) melewati kendala ruang dan waktu. Pada masa persaingan
ketat di era globalisasi saat ini, persaingan yang sebenarnya terletak pada
3
bagaimana sebuah perusahaan dapat memanfaatkan E-Commerce untuk
meningkatkan kinerja dan eksistensi dalam bisnis ini. Dengan aplikasi E-
Commerce, seharusnya hubungan antar perusahaan dengan entitas eksternal
lainnya (pemasok, distributor, rekanan, konsumen) dapat dilakukan lebih cepat,
lebih intensif, dan lebih murah daripada aplikasi prinsip manajemen secara
konvensional (door to door, one-to-one relationship). Maka E-Commerce
bukanlah sekedar suatu mekanisme penjualan barang atau jasa melalui medium
internet, tetapi juga terhadap terjadinya sebuah transformasi bisnis yang
mengubah cara pandang perusahaan dalam melakukan aktivitas usahanya.
1.2. Rumusan Masalah
Membangun dan mengimplementasikan sebuah sistem E-Commerce
bukan merupakan proses instant, namun merupakan transformasi strategi
dan sistem bisnis yang terus berkembang sejalan dengan perkembangan
perusahaan dan teknologi. Ada beberapa kendala perdagangan melalui Jaringan
Elektronik, seperti : biaya tinggi, masalah keamanan dan perangkat lunak yang
belum mapan atau tidak tersedia. Oleh karena itu, makalah ini akan memaparkan
tentang E-Business dan E-Commerce. Bukan hanya definisinya namun juga etika,
prinsip, kelebihan dan kekurangan masing-masing. Selain itu terdapat contohnya
dan Undang-undang yang mengikatnya.
1.3. Manfaat dan Tujuan
1.3.1. Manfaat
Manfaat yang diantisipasi dari Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik:
Pelayanan pelanggan yang lebih baik.
Hubungan dengan pemasok dan masyarakat keuangan yang lebih baik.
Pengembangan atas investasi pemegang saham dan
pemilik yang meningkat.
1.3.2. Tujuan
Agar orang yang ingin membeli barang atau transaksi lewat internet hanya
membutuhkan akses internet dan interface-nya menggunakan web browser
Menjadikan portal e-commerce / e-shop tidak sekedar portal belanja, tapi
menjadi tempat berkumpulnya komunitas dengan membangun basis
komunitas, membangun konsep pasar bukan sekedar tempat jual beli dan
sebagai pusat informasi (release, product review, konsultasi, dll)
Pengelolaan yang berorientasi pada pelayanan, kombinasi konsepsi
pelayanan konvensional dan virtual : responsif (respon yang cepat dan
ramah), dinamis, informatif dan komunikatif
Informasi yang up to date, komunikasi multi-arah yang dinamis
Model pembayaran : kartu kredit atau transfer.
Memahami lebih dalam mengenai internet, e-business dan e-commerce
Mengembangkan wawasan penulis;
5
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1. E-Business
E-Business adalah merupakan suatu implementasi pertukaran barang dan
jasa melalui medium elektronik. E-Business dapat pula diartikan sebagai kegiatan
bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semiotomatis yang dilakukan dengan
menggunakan teknologi elektronik. E-Business memberikan kemungkinan kepada
suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan
eksternal secara lebih efisien dan fleksibel.
Dengan E-Business, suatu perusahaan dapat menurunkan total biaya
pengeluaran operasional tetap. Lebih jauh, banyak potensi sumber pendapatan
baru ditawarkan oleh konsep E-Business. Hal lain yang membuat E-Business
menjadi primadona dalam kerangka bisnis modern adalah adanya berbagai data
statistik yang menunjukkan kian tingginya nilai bisnis yang terjadi di dunia maya,
yang perlahan-lahan tumbuh menyaingi apa yang terjadi dalam dunia nyata.
Ada beberapa permodelan E-Business yaitu :
1. B2C (Business to Consumers): Interaksi yang dimungkinkan oleh
teknologi antara individu dan organisasi.
2. B2B (Business to Business): Interaksi yang dimungkinkan oleh
teknologi antara organisasi dengan organisasi (antar organisasi)
Dampak Positif E-Business:
Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan
yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.
Dapat meningkatkan market exposure (mangsa pasar).
Menurunkan biaya operasional (operating cost).
Melebarkan jangkauan (global reach).
Meningkatkan customer loyality.
Meningkatkan supplier management.
Memperpendek waktu produksi.
Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan)
Dampak Negatif E-Business :
Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang
penipu mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia
telah mengganti semua data finansial yang ada.
Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa
menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang
tidak berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.
Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini
bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.
Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan
seorang hacker yang berhasil membobol sebuah sistem perbankan. Setelah
itu dia memindahkan sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam
faktor seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang
berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.
7
Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan
dengan sengaja , ketidakjujuran , praktek bisnis yang tidak benar ,
kesalahan faktor manusia , kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem
elektronik.
2.2. E-Commerce
Secara sederhana E-Commerce (EC) adalah pembelian dan penjualan
barang atau jasa melalui internet dan jaringan komputer lainnya atau disebut juga
dengan sistem elektronik. Secara umum E-Commerce dapat didefinisikan sebagai
segala bentuk transaksi perdagangan/perniagaan barang atau jasa (trade of goods
and service) dengan menggunakan media elektronik seperti internet.
Dari definisi E-Commerce diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa E-
Commerce adalah merupakan kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut
konsumen (consumers), manufaktur (manufactures), service providers dan
pedagang perantara (intermediaries) dengan menggunakan jaringan-jaringan
computer (computer networks) yaitu internet.
E-Commerce digunakan sebagai transaksi bisnis antara perusahaan yang
satu dengan perusahaan yang lain, antara perusahaan dengan pelanggan
(customer), atau antara perusahaan dengan institusi yang bergerak dalam
pelayanan-pelayanan public dalam rangka memangkas biaya operasional untuk
meningkatkan mutu layanan maupun kecepatan penyampaian informasi
E-Commerce dikembangkan dalam skala yang lebih luas dan terintegrasi
dengan multiple computing system; semua lini dan departemen di perusahaan
anda, organisasi dan system computer global. Karena sifatnya integrasi langsung
dengan dua atau lebih entity, maka pengembangan E-Commerce harus benar-
benar memperhatikan segi keamanan. Terutama keamanan dalam bertransaksi.
Ada 4 macam model-model pokok yang berkembang dalam E-Commerce,
yaitu :
1. Business-to-Business (B2B)
Business-to-Business merupakan model perusahaan yang menjual barang
atau jasa pada perusahaan-perusahaan lain. Model Business-to-Business ini
menawarkan penjualan atau pembelian dalam bentuk maya tetapi oleh satu
perusahaan pada perusahaan lain saja. Model B2B ini tidak terbuka untuk
banyak perusahaan agar dapat ikut.
2. Business_to_Consumer (B2C)
Business-to-Consumer merupakan model perusahaan yang menjual barang
atau jasa pada pasar atau public. Contoh dari Business-to-Consumer
yaitu www.amazon.com. Dimana perusahaan ini menjual buku yang
mempunyai koleksi tidak kurang dari 4,5 juta judul buku.
3. Consumer-to-Consumer (C2C)
Consumer-to-Consumer adalah merupakan model perorangan yang
menjual barang atau jasa kepada perorangan juga. Contoh dari Consumer-
to-Consumer yaitu www.ebay.com. Dimana merupakan suatu perusahaan
yang menyelenggarakan lelang melalui internet. Melalui perusahaan ini,
perorangan dapat menjual atau membeli dari perorangan lain melalui
internet.
4. Consumer-to-Business (C2B)
Consumer-to-Business merupakan model perorangan yang menjual barang
atau jasa kepada perusahaan. Contoh dari Consumer-to-Business
yaitu www.priceline.com. Dimana dalam model ini konsumen
9
menawarkan harga tertentu. Dimana ia menginginkan membeli berbagai
barang dan jasa, termasuk tiket pesawat terbang dan hotel.
Sebuah perusahaan E-Commerce bisa bertahan tidak hanya mengandalkan
kekutan produk saja, tetapi dengan adanya tim manajemen yang handal
pengiriman yang tepat waktu.. Faktor yang harus diperhatikan dalam berbisnis E-
Commerce:
menyediakan harga yang kompetitif
adanya jasa yang handal
adanya kemudahan dalam kegiatan perdagangan
menyediakan informasi mengenai barang dan jasa secara lengkap
Keuntungan yang dapat diambil dari penerapan E-Commerce dapat dilihat
dari 3 pihak utama yang terlibat di dalamnya yaitu: organisasi, konsumen, dan
masyarakat.
1. Bagi organisasi / perusahaan
a. Pasar internasional. Dengan penerapan E-Commerce sebuah perusahaan
dapat memiliki sebuah pasar internasional. Bisnis dapat dijalankan tanpa
harus terbentur pada batas negara dengan adanya teknologi digital. Pihak
perusahaan dapat bertemu dengan partner dan kliennya dari seluruh
penjuru dunia. Hal ini menciptakan sebuah lembaga multinasional virtual.
b. Penghematan biaya operasional. Biaya operasional dapat dihemat. Biaya
untuk membuat, memproses, mendistribusikan, menyimpan, dan
memperbaiki kembali informasi juga dapat ditekan.
c. Kustomisasi masal. E-Commerce telah merevolusi cara konsumen dalam
membeli barang dan jasa. Produk barang dan jasa dapat dimodifikasi
sesuai dengan keingingan konumen. Contohnya, di masa lalu saat
perusahaan Ford mulai memasarkan mobil produksinya, para pembeli
hanya dapat membeli motor yang berwarna hitam karena yang dibuat
memang hanya warna tersebut. Namun sekarang pembeli dapat
mengkonfigurasi sebuah mobil sesuai dengan spesifikasi mereka hanya
dalam beberapa menit, misalnya menentukan warna mobil yang mereka
inginkan untuk mobil yang akan mereka beli, hanya dengan mengunjungi
website Ford di internet.
d. Berkurangnya kendala inovasi. Yang dimaksud adalah dengan E-
Commerce, suatu perusahaan dapat menghemat sumber daya karena
mereka tidak dipusingkan dengan sulitnya membuat penemuan baru untuk
modifikasi produk mereka. Sebagai contoh, perusahaan seperti Motorola
(mobile phone) dan Dell (komputer) dapat mengumpulkan para
konsumennya yang memesan sebuah produk. Para konsumen dapat
membuat suatu daftar mengenai spesifikasi produk baru yang mereka
inginkan dan mengirimkannya ke perusahaan secara on-line. Kemudian
perusahaan dapat merencanakan produksi suatu produk berdasarkan
spesifikasi konsumen dan mengirimkan hasilnya dalam jangka waktu
beberapa hari.
e. Biaya telekomunikasi yang lebih rendah. Internet lebih murah dari sebuah
jaringan tambahan yang hanya digunakan untuk telepon. Adalah lebih
murah untuk mengirimkan sebuah fax atau e-mail via internet daripada
melakukan dial telepon secara langsung.
f. Digitalisasi proses dan produk. Contohnya pada kasus produk software dan
audio video, produk digital tersebut dapat diunduh atau dikirim lewat e-
mail secara langsung ke konsumen melalui internet dalam format digital.
Hal ini tentu saja menghemat waktu dan biaya pengiriman produk.
g. Batasan waktu kerja dapat diatasi. Bisnis dapat dijalankan tanpa mengenal
batas waktu karena dijalankan secara on-line melalui internet yang selalu
beroperasi tiap hari.
11
2. Bagi konsumen
a. Akses penuh 24 jam / 7 hari. Konsumen dapat berbelanja atau mengolah
bernagai transaksi lain dalam 24 jam sepanjang hari, sepanjang tahun di
sebagian besar lokasi. Contohnya memeriksa saldo, membuat pembayaran,
dan memperoleh informasi lainnya.
b. Lebih banyak pilihan. Konsumen tidak hanya memiliki sekumpulan produk
yang bisa dipilih, namun juga daftar supplier internasional sehingga
konsumen memiliki pilihan produk yang lebih banyak.
c. Perbandingan harga. Konsumen dapat berbelanja di seluruh dunia dan
membandingkan harganya dengan mengunjungi berbagai situs yang
berbeda atau dengan mengunjungi sebuah website tunggal yang
menampilkan berbagai harga dari sejumlah provider.
d. Proses pengantaran produk yang inovatif. Dengan E-Commerce proses
pengantaran produk menjadi lebih mudah. Misalnya dalam kasus produk
elektronik misalnya software atau berkas audio visual di mana konsumen
dapat memperoleh produk tersebut cukup dengan mengunduhnya melalui
internet.
3. Bagi masyarakat
a. Praktek kerja yang lebih fleksibel. E-Commerce memungkinkan masyarakat
bisa lebih fleksibel dalam menentukan tempat bekerja, misalnya mereka
dapat bekerja dari rumahnya masing-saing tanpa harus pergi ke kantor.
b. Terhubungnya masyarakat dengan masyarakat lain. Masyarakat di negara
berkembang dapat mengakses dan menikmati produk, layanan, dan
informasi yang mungkin sulit mereka temukan di daerahnya.
c. Kemudahan akses fasilitas publik. Masyarakat dengan mudah dapat
memanfaatkan layanan publik, misalnya layanan kesehatan dan konsultasi
serta pembelian resep dokter dengan mengunjungi internet.
Walaupun adanya E-Commerce memberi banyak keuntungan, masih
terdapat berbegai kekurangan dari E-Commerce antara lain:
1. Bagi organisasi / perusahaan
a. Keamanan sistem rentan diserang. Terdapat sejumlah laporan mengenai
website dan basis data yang dihack, dan berbagai lubang kelemahan
keamanan dalam software. Hal ini dialami oleh sejumlah perusahaan besar
seperti Microsoft dan lembaga perbankan. Masalah keamanan ini menjadi
sangat pnting karena bila pihak lain yang tidak berwenang bisa menembus
sistem maka dapat menghancurkan bisnis yang telah berjalan.
b. Persaingan tidak sehat. Di bawah tekanan untuk berinovasi dan membangun
bisnis untuk memanfaatkan kesempatan yang ada dapat memicu terjadinya
tindakan ilegal yaitu penjiplakan ide dan perang harga.
c. Masalah kompabilitas teknologi lama dengan yang lebih baru. Dengan
perkembangan dan inovasi yang melahirkan teknologi baru, sering muncul
masalah yaitu sistem bisnis yang lama tidak dapat berkomunikasi dengan
infrastruktur berbasis web dan internet. Hal ini memaksa perusahaan untuk
menjalankan dua sistem independen yang tidak dapat saling berbagi, hal
ini dapat mengakibatkan pembengkakan biaya.
2. Bagi Konsumen
a. Perlunya keahlian komputer. Tanpa menguasai keahlian komputer, mustahil
konsumen dapat berpartisipasi dalam E-Commerce. Pengetahuan dasar
komputer diperlukan, antara lain pengetahuan mengenai internet dan web.
b. Biaya tambahan untuk mengakses internet. Untuk ikut serta dalam E-
Commerce dibutuhkan koneksi internet yang tentu saja menambah pos
pengeluaran bagi konsumen.
c. Biaya peralatan komputer. Komputer diperlukan untuk mengakses internet,
tentu saja dibutuhkan biaya untuk mendapatkannya. Perkembangan
komputer yang sangat pesat menyarankan konsumen untuk juga
mengupdate peralatannya apabila tidak ingin ketinggalan teknologi.
13
d. Risiko bocornya privasi dan data pribadi. Segala hal mungkin terjadi saat
konsumen mangakses internet untuk menjalankan E-Commerce, termasuk
risiko bocornya data pribadi karena ulah orang lain yang ingin membobol
sistem.
e. Berkurangnya waktu untuk berinteraksi secara langsung dengan orang lain.
Transaksi E-Commerce yang berlangsung secara on-line telah mengurangi
waktu konsumen untuk dapat melakukan proses sosial dengan orang lain.
Hal ini tidak baik karena dikhawatirkan akan dapat mengurangi rasa
kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya.
f. Berkurangnya rasa kepercayaan karena konsumen berinteraksi hanya
dengan komputer.
3. Bagi masyarakat
a. Berkurangnya interaksi antar manusia. Karena masyarakat lebih sering
berinteraksi secara elektronik, dimungkinkan terjadi berkurangnya
kemampuan sosial dan personal manusia untuk bersosialisasi dengan
orang lain secara langsung.
b. Kesenjangan sosial. Terdapat bahaya potensial karena dapat terjadi
kesenjangan sosial antara orang-orang yang memiliki kemampuan teknis
dalam E-Commerce dengan yang tidak, yang memiliki keahlian digaji
lebih tinggi daripada yang tidak.
c. Adanya sumber daya yang terbuang. Munculnya teknologi baru akan
membuat teknologi lama tidak dimanfaatkan lagi. Misalnya dengan
komputer model lama atau software model lama yang sudah tidak relevan
untuk digunakan.
d. Sulitnya mengatur internet. Sejumlah kriminalitas telah terjadi di internet
dan banyak yang tidak terdeteksi. Karena jumlah jaringan yang terus
berkembang semakin luas dan jumlah pengguna yang semakin banyak,
seringkali membuat pihak berwenang kesulitan dalam membuat peraturan
untuk internet.
2.3. Perbedaan E-Commerce dan E-Business
Perbedaan yang mendasar antara E-Commerce dan E-Business adalah
bahwa tujuan E-Commerce memang benar-benar money oriented (berorientasi
pada perolehan uang), sedangkan E-Business berorientasi pada kepentingan
jangka panjang yang sifatnya abstrak seperti kepercayaan konsumen, pelayanan
terhadap konsumen, peraturan kerja, relasi antar mitra bisnis, dan penanganan
masalah sosial lainnya.
Selain perbedaan seperti yang telah disebutkan E-Commerce dan E-
Business juga memiliki kesamaan tujuan utama yaitu memajukan perusahaan
menjadi perusahaan yang lebih besar dari sebelumnya. E-Commerce dan E-
Business merupakan terobosan yang dapat mendongkrak penjualan melalui online
marketing dan sebagai sarana mempromosikan produk melalui media Internet.
2.4. Etika dan Prinsip E-Business dan E-Commerce
Kegiatan bisnis yang makin merenbak baik di dalam maupun di luar
negeri, telah menimbulkan tantangan baru, yaitu adanya tuntutan praktis bisnis
yang baik, yang etis, juga menjadi tuntutan kehidupan bisnis di banyak negera di
dunia.
Richard T. De George (1986), di dalam buku Business Ethic memberikan
4 macam kegiatan yang dapat dikatagorikan sebagai cakupan etika bisnis.
1. Penerapan prinsip-prinsip etika umum pada praktik-praktik khusus dalam
bisnis.
15
2. Etika bisnis tidak hanya menyangkut penerapan prinsip etika pada kegiatan
bisnis, tetapi merupakan ”meta-etika” yang juga menyoroti apakah perilaku yang
dinilai atau tidak secara individu dapat diterapkan pada orhanisasi atau perusahaan
bisnis.
3. Bidang penelaah etika bisnis yang menyangkut asumsi mengenai bisnis.
Dalam hal ini, etika bisnis juga menyoroti moralitas sistem ekonomi pada
umumnya serta sistem ekonomi suatu negara pada khususnya.
4. Etika bisnis juga menyangkut bidang yang biasanya sudah meluah lebih
dari sekedar etika, seperti misalnya ekonomi dan teori organisasi.
Pada keempat bidang tersebut, etika bisnis membantu para pelaku bisnis
untuk melakukan pendekatan permasalahan moral dalam bisnis secara tepat dan
sebaliknya mendekati permasalahan yang terjadi pada bisnis dengan pendekatan
moral yang mungkin sering di abaikan. Etika bisnis akan memberikan pelajaran
kepada para pelaku bisnis bahwa bisnis yang ”berhasil”, tidak hanya bisnis yang
menuai keuntungan secara meterial saja melainkan bisnis yang bergerak dalam
koridor etis yang membawa serta tanggung jawab dan memelihara hubungan baik
antar manusia yang terlibat di dalamnya. Etika bisnis memiliki tujuan yang paling
penting adalah menggugah kesadaran tentang dimensi etis dari kegiatan bisnis dan
menajemen, etika bisnis juga menghalau pencitraan bisnis sebagai kegiatan yang
”kotor” penuh muslihat dan dipenuhi oleh orang-orang yang menjalankan
usahanya dengan licik.
Sony keraf (1991) dalam buku Etika Bisnis : Membangun Citra Bisnis
sebagai Profesi Luhur. Prinsip-prinsip tersebut dituliskan dengan tidak melupakan
kekhasan sistem nilai dari masyarakat bisnis yang berkembang. Prinsip ini
mengandung pengertian bahwa manusia dapat bertindak secara bebas berdasarkan
kesadaran tentang apa yang dianggap baik untuk dilakukan. Yang artinya,
kebebasan yang ada adalah kebebasan yang bertangguang jawab,. Prinsip-prinsip
tersebut antara lain adalah :.
1. Prinsip kejujuran. Kejujuran adalah prinsip etika bisnis yang cukup penting
karena menjamin kelanggengan sebuah kegiatan bisnis. Beberapa contoh aspek
kejujuran dalam kegiatan bisnis antara lain adalah :
Kejujuran dalam menjual atau menawarkan barang dengan harga yang
sesuai dengan kualitas barang yang di jual atau ditawarkan tersebut.
Kejujuran dalam kegiatan perusahaan menyangkut hubungan kerja antar
pemimpin dengan pekerja.
Kejujuran dalam melakukan perjanjian-perjanjian baik perjanjian kontrak,
jual-beli maupun perjanjian-perjanjian yang lain.
2. Prinsip berbuat baik dan tidak berbuat jahat. Berbuat baik (beneficence) dan
tidak berbuat jahat (non malefience) merupakan prinsip moral untuk bertindak
baik kepada orang lain.
3. Prinsip keadilan. Prinsip keadilan merupakan prinsip yang menuntut bahwa
dalam hubungan bisnis, seseorang memperlakukan bisnis, seseorang
memperlakukan orang lain sesuai haknya.
4. Prinsip hormat pada diri sendiri. Prinsip ini sama artinya dengan prinsip
menghargai diri sendiri, bahwa dalam melakaukan hubungan bisnis, manusia
memiliki kewajiban moral untuk memperlakukan didirinya sendiri sebagai pribadi
yang memiliki nilai sama dengan pribadi lainnya.
Perkembangan E-Commerce begitu pesat sehingga sampai saat ini belum
ada definisi tunggal tentang system ini. Kesulitan menentukan definisi tersebut
terjadi kerena hampir setiap saat muncul bentuk-bentuk baru dari E-Commerce,
salah satu definisi E-Commerce yang sering di gunakan adalah definisi dari
Electronic Commerce Expert Group (ECEG) Australia sebagai berikut :
17
“Electronic Commerce is broad concept the covers any commercial transaction
that is effected via electronic means and would include such means as facsimile,
telex, EDI, internet, and the telephone”.
Perkembangan yang sangat pesat dari sistem perdagangan elektronik
tersebut antara lain di sebabkan oleh :
1. Proses transaksi yang singkat
2. Menjangkau lebih banyak pelanggan
3. Mendorong kreativitas penyediaan jasa
4. Biaya operasional lebih meurah
5. Meningkatkan kepuasan pelangggan
Ada lima prinsip dari E-Commerce, yaitu :
1. Kredibilitas.Anda memiliki kredibilitas bisnis yang tak diragukan lagi. Dari
isi atau konten web atau blog anda, pengunjung bisa menangkap hal itu.
2. Keahlian. Orang akan lebih mudah membeli pada orang yang ahli di suatu
bidang. Keahlian itu yang membuat orang yakin bahwa apa yang anda
tawarkan adalah solusi yang tepat baginya.
3. Bukti. Orang-orang suka melihat bukti. Mereka akan lebih mudah percaya
jika ada bukti yang anda sodorkan. Bukti seperti hasil dari efek produk anda,
testimoni, atau bahkan foto bukti resi pengiriman jika anda berjualan produk
fisik bisa anda tampilkan di situs web anda.
4. Kejujuran. Inilah bagian terpenting dari suatu penjualan. Dengan kejujuran,
pembeli bukan sekedar membeli produk anda, namun juga akan
memberitahukan kepada orang-orang di sekitarnya.
5.Dekat dengan pengunjung. Di web atau blog anda tersebut, anda harus
mampu dekat dengan pengunjung. Contoh sederhana seperti bagaimana
melakukan interaksi di blog anda. Walhasil, meski belum ketemu muka, para
pengunjung akan merasa kenal baik dengan anda.
2.5. Undang-undang Tentang E-Business dan E-Commerce
Salah satu acuan Internasional yang banyak di gunakan adalah Uncitral
Model law on Electronic Commerce 1996. Acuan yang berisi model hukum dalam
transaksi E-Commerce tersebut yang berada di bawah PBB, model tersebut telah
di setujui oleh General Assembly Ressolution No.51/162 tanggal 16 Desember
1996 yaitu :
1. Pengakuan secara yuridis terhadap suatu data message
2. Pengakuan tanda tangan digital
3. Adanya pengakuan atas orisinalitas data message
4. Data message dapat memenuhi syarat pembuktian hukum (admissibility and
evidential weight)
5. Pengakuan atas dokumentasi dalam data message.
Undang-Undang ITE yaitu UU No.11 tahun 2008 menjadi cyber law
pertama di Indonesia. Banyak hal diatur disini yang amat penting bagi pelaku
bisnis di dunia maya. Untuk Transaksi Elektronik dimuat dalam Bab V, pasal 17 –
22 yang isinya sebagai berikut:
Pasal 17
(1). Penyelenggaraan transaksi elektronik dapat dilakukan baik dalam lingkup
publik maupun privat.
19
(2). Para pihak yang melakukan Transaksi elektronik sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) wajib beritikad baik dalam melakukan interaksi dan/atau
pertukaran Informasi elektronik selama transaksi berlangsung.
(3). Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelengaraan Transaksi elektronik
sebagaimana dimaksud ketentuan pada ayat (1) diatur dengan Peraturan
Pemerintah.
Pasal 18
(1). Transaksi elektronik yang dituangkan dalam Perjanjian elektronik
mengikat para pihak.
(2). Para pihak memiliki kewenangan untuk memilih hukum yang berlaku bagi
transaksi elektronik internasional yang dibuatnya.
(3) Apabila para pihak tidak melakukan pilihan hukum dalam transaksi
elektronik internasional, hukum yang berlaku didasarkan pada asas-asas
Hukum Perdata Internasional.
(4) Para pihak memiliki kewenangan untuk menetapkan forum pengadilan,
arbitrase atau lembaga penyelesaian sengketa alternatif yang berwenang
menangani sengketa yang mungkin timbul dari transaksi elektronik.
(5) Apabila para pihak tidak melakukan pilihan forum sebagaimana dimaksud
dalam ayat (4) penetapan kewenangan pengadilan, arbitrase atau lembaga
penyelesaian sengketa alternatif yang berwenang menangani sengketa yang
mungkin timbul dari transaksi tersebut, didasarkan pada asas-asas Hukum
Perdata Internasional.
Pasal 19
Para pihak yang melakukan transaksi elektronik harus menggunakan sistem
elektronik yang disepakati.
Pasal 20
(1) Kecuali ditentukan lain oleh para pihak transaksi elektronik terjadi pada
saat penawaran transaksi yang dikirim pengirim telah diterima dan disetujui
penerima.
(2) Persetujuan atas penawaran transaksi elektronik sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) harus dilakukan dengan pernyataan penerimaan secara
elektronik.
Pasal 21
(1) Pengirim maupun penerima dapat melakukan sendiri transaksi elektronik,
atau melalui pihak yang dikuasakan olehnya atau melalui Agen Elektronik.
(2) Kecuali diperjanjikan lain, pihak yang bertanggung jawab atas segala
akibat hukum dalam pelaksanaan transaksi elektronik sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) diatur sebagai berikut:
a. apabila dilakukan sendiri, menjadi tanggungjawab para pihak yang
bertransaksi;
b. apabila dilakukan melalui pemberian kuasa, menjadi tanggung jawab
pemberi kuasa;
c. Apabila dilakukan melalui Agen Elektronik, menjadi tanggung jawab
Penyelenggara Agen Elektronik.
d. Apabila kerugian transaksi disebabkan gagal beroperasinya Agen elektronik
akibat tindakan pihak ketiga secara langsung terhadap Sistem elektronik,
menjadi tanggung jawab Penyelenggara Agen elektronik.
e. Apabila kerugian transaksi disebabkan gagal beroperasinya Agen elektronik
akibat kelalaian pihak pengguna jasa layanan, menjadi tanggung jawab
pengguna tersebut.
21
(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tidak berlaku dalam hal
dapat dibuktikan terjadinya keadaan memaksa (force majeure) atau kesalahan
dan/atau kelalaian dari pihak pengguna sistem elektronik.
Pasal 22
(1) Penyelenggara Agen Elektronik tertentu wajib menyediakan fitur pada
Agen Elektronik yang dioperasikannya yang memungkinkan penggunanya
melakukan perubahan informasi yang masih dalam proses transaksi.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggara agen elektronik tertentu
sebagaimana dimaksud ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah
2.6. Contoh E-Commerce di Indonesia
Tokobagus.com merupakan sebuah situs dimana perseorangan ataupun
perusahaan dapat membeli dan menjual produk serta jasa secara online.
Tokobagus.com adalah tempat untuk mencari barang baru atau bekas berkualitas
seperti produk handphone murah, komputer, fashion, mobil bekas, motor, rumah
dab properti, peralatan rumah tangga, aneka jasa, dan juga lowongan kerja. Situs
ini hadir pada tahun 2005 dan merupakan pusat jual beli online terbesar di
Indonesia yang dikunjungi oleh lebih dari 100.000 pengunjung setiap harinya
Pasang iklan gratis adalah salah satu layanan yang disediakan oleh
Tokobagus untuk para penjual. Dalam melakukan transaksi di Tokobagus, baik
jual ataupun beli, juga tidak dikenakan biaya. Tidak hanya itu, Tokobagus juga
dapat menjadi search engine yang friendly karena bukan hanya pengunjung situs
yang dapat menemukan iklan yang dipublikasikan, tetapi juga orang-orang yang
mencari produk dan jasa melalui search engine seperti Google juga akan
menemukan iklan tersebut. Tokobagus memiliki slogan “Gratis! Mudah dan
Cepat!”
Tokobagus.com menyediakan berbagai pilihan barang dan jasa, baik baru
maupun bekas, dan bermacam alternatif yang mencakup seluruh daerah di
Indonesia. Selain itu, apabila ingin melakukan kontak dengan penjual yang
memasang iklan di Tokobagus, tidak diharuskan untuk registrasi terlebih dahulu.
Situs ini juga menyediakan tab spesifikasi produk atau jasa yang dibutuhkan,
seperti merk, tipe, tahun maksimum dan minimun, serta harga maksimum dan
minimum. Tokobagus juga tersedia dalam bentuk Mobile Version dan Official
Application for Android. Tidak ada biaya untuk pemasangan iklan, kecuali apabila
meminta layanan promosi tambahan (promo point)untuk iklan-iklan yang
dipasangkan. Biaya yang dikenakan tersebut hanya bersifat “dianjurkan” buka
“diharuskan”. Jadi, apabila tidak ingin menggunakan layanan promosi tambahan,
anda tidak perlu membayar sepersenpun. Kekurangannya adalah kemungkinan
terjadinya berbagai macam penipuan sangat besar karena penyediaan layanannya
yang gratis dan terbuka untuk umum.
Terdapat lima tips transaksi yang aman di Tokobagus.com:
1. Gunakan Akal Sehat Anda. Percaya pada akal sehat, terutama jika dirasa di
dalam iklan tersebut terdapat kejanggalan-kejanggalan yang tidak masuk
akal, biasanya hal tersebut memang tidak baik. Jika memang penjual
tersebut kurang meyakinkan, maka lebih baik batalkan saja.
2. Memilih Penjual Terpercaya. Bertransaksilah dengan penjual yang
terpercaya (verified number) yang telah memverifikasi alamatnya kepada
Tokobagus agar terhindar dari penjual atau pemasang iklan yang tidak jelas.
3. Lakukan Riset Sederhana. Ketahui dulu info tentang produk serta
penjualnya dengan lengkap dan jelas dengan mengumpulkan informasi dan
melakukan riset sederhana terkait hal tersebut. Hal ini dapat dilakukan
23
dengan memperhatikan bagaimana deskripsi yang dipaparkan oleh si penjual
dan apakah foto produk yang ia perlihatkan asli hasil jepretan sendiri atau
tidak. Jika benar, maka hal itu dapat dikatakan sebagai petanda yang baik.
Selain itu, galilah informasi yang ada dengan menanyakan produk serta
alamat penjual tersebut selengkap mungkin. Jika dia menjual produk laris
seperti handphone, kamera digital, dll dengan harga yang jauh lebih rendah,
maka penjual itu patut dicurigai. Jika lokasi atau alamat penjual terjangkau,
lebih baik bertemu secara langsung dan usahakan membawa teman.
4. Cara Pembayaran. Berhati-hatilah pada nomor teleepon yang tidak jelas,
terutama yang berkode area luar negri dan meminta cara pembayaran dengan
Western Union, Moneygram, dan cek.
5. Hubungi Tim Support Tokobagus. Jika masih merasa ragu dan kurang
yakin, hubungi dan tanyakan pada tim support Tokobagus
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
Pengembangan aplikasi E-Commerce bagi sebuah perusahaan atau
lembaga merupakan proses yang cukup kompleks. Melibatkan beberapa
organisasi atau situs dalam penanganan sekuriti dan otorisasi. Popularitas E-
Business di penghujung abad 20 dan di awal milenium baru ini sesungguhnya
ditunjang oleh tiga faktor pemicu utama, yaitu (1) faktor pasar dan ekonomi,
diantaranya kompetisi yang semakin intensif, perekonomian global, kesepakatan
dagang regional, dan kekuasaan konsumen yang semakin bertambah besar, (2)
faktor sosial dan lingkungan, seperti perubahan karakteristik angkatan kerja,
deregulasi pemerintah, kesadaran dan tuntutan akan praktis etis, kesadaran dan
tuntutan akan praktis etis, kesadaran akan tanggung jawab sosial perusahaan, dan
perubahan politik, dan (3) faktor teknologi, meliputi singkatnya usia siklus hidup
produk dan teknologi, inovasi yang muncul hampir setiap waktu, information
overload, dan berkurangnya rasio biaya teknologi terhadap kinerja.
Perangkat lunak aplikasi E-Commerce dalam dunia bisnis dapat
mendukung pemotongan rantai distribusi sehingga konsumen dapat memperoleh
suatu produk dengan harga yang lebih murah. Jenis antarmuka web dipilih
dengan pertimbangan fleksibilitas implementasi perangkat lunak ini yang
dapat dilakukan di jaringan intranet maupun internet, kemudahan untuk
deployment, serta kemampuan cross platform.
25
3.2. Saran
Perkembangan teknologi informasi terutama internet, merupakan faktor
pendorong perkembangan E-Commerce. Internet merupakan jaringan global yang
menyatukan jaringan komputer di seluruh dunia, sehingga memungkinkan
terjalinnya komunikasi dan interaksi antara satu dengan yang lain diseluruh dunia.
Sampai saat ini internet merupakan infrastruktur yang ideal untuk menjalankan E-
Commerce sehingga E-Commerce pun menjadi identik dalam menjalankan bisnis
diinternet.
Dengan menggunakan teknologi informasi, E-Commerce dapat dijadikan
sebagai solusi untuk membantu perusahaan dalam mengembangkan perusahaan
dan menghadapi tekanan bisnis. Tingginya tekanan bisnis yang muncul akibat
tingginya tingkat persaingan mengharuskan perusahaan untuk dapat memberikan
respon. E-Commerce dapat meningkatkan efisiensi biaya dan produktifitas
perusahaan, sehingga dapat meningkatkan kemampuan perusahaan yang
konsisten.
DAFTAR PUSTAKA
Grant, August E & Meadows, Jennifer H. (eds.). (2010). Communication Technology Update and Fundamental. 12th Edition. Boston: Focal Press.
Turban, E., & Lee, J. K. (2000). Electronic Commerce : A Managerial Perspective. New Jersey: Prentice-Hall.
Tassabehji, R. (2003). Applying E-Commerce In Business. New Delhi: SAGE Publications.
Vaughan, T. (2011). Multimedia : Making It Work. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.
Williams, B., & Sawyer, S. (1995). Using Information Technology. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.,.
www.depkominfo.go.id diakses tanggal 3 juli 2013
http://ewawan.com/pengertian-e-business-atau-definisi-e-business.html diakses tanggal 3 juli 2013
http://kelompok2bsicimone.blogspot.com/2013/05/undang-undang-yang-mengatur-tentang.html diakses tanggal 3 juli 2013
http://lianurdianaa.wordpress.com/teknologi/prinsip-e-commerce/ diakses tanggal 3 juli 2013
http://nurwahda.blogspot.com/2013/01/tugas-makalah-e-commerce.html diakses tanggal 3 juli 2013
http://rivaldiligia.wordpress.com/2012/11/06/etika-bisnis-dan-e-commerce/ diakses tanggal 3 juli 2013
http://teknologi.kompasiana.com/internet/2011/03/23/e-commerce-dan-e-business/ diakses tanggal 3 juli 2013
LAMPIRAN