April 23rd, 2012
1 | P a g e
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy
Ekonomi Global
IMF Merevisi Pertumbuhan 2012 Menjadi
3,5 Persen
Dalam publikasi World Economic Outlook
(WEO) edisi April 2012, Dana Moneter
International (IMF) memperkirakan dunia
akan tumbuh pada level 3,5 persen (yoy)
di tahun 2012. Ini merupakan revisi ke atas
atar perkiraan sebelumnya pada level 3,3
persen (yoy). Jika dibandingkan tahun
2011, berarti ini mengalami penurunan
karena pada tahun 2011 ekonomi dunia
tumbuh 3,9 persen (yoy).
Sementara, pada tahun 2013 dunia
diperkirakan akan berekspansi sebesar 4,1 persen.
Untuk Amerika Serikat (AS), IMF memperkirakan pertumbuhan AS pada 2012 akan
lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebesar 2,1% (yoy). Ini didorong oleh
membaiknya kondisi perekonomian AS dalam beberapa waktu terakhir. Sedangka,
untuk kawasan Eropa, pertumbuhan tahun 2012 diperkirakan masih minus atau
berkontraksi pada level 0,3 persen (yoy) yang disebabkan oleh krisis fiskal dan
persoalan utang yang masih mendera. Secara agregat, pertumbuhan negara-negara
maju tahun 2012 diperkirakan akan lebih rendah dari tahun sebelumnya yakni sebesar
1,4 persen (yoy) dan akan kembali meningkat pada 2013 menjadi sebesar 2 persen
(yoy).
Untuk negara-negara berkembang, pertumbuhan tahun 2012 dan 2013 diperkirakan
masing-masing berada pada level 5,7 persen (yoy) dan 6,0 persen (yoy). Masih tingginya
pertumbuhan tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan Cina dan India. Untuk
Cina, diperkirakan akan tumbuh 8,2 persen (yoy) pada 2012 dan 8,8 persen (yoy) pada
2013. Sedangkan, India diperkirakan akan tumbuh 6,9 (yoy) pada tahun 2012 dan 7,3
persen (yoy) 2013.
2011 2012 2013
Dunia 3.9 3.5 4.1
Negara Maju 1.6 1.4 2.0
AS 1.7 2.1 2.4
Eropa 1.4 -0.3 0.9
Negara Berkembang 6.2 5.7 6.0
China 9.2 8.2 8.8
India 7.2 6.9 7.3
ASEAN 5 4.5 5.4 6.2
April 23rd, 2012
2 | P a g e
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy
Volume Perdagangan Dunia Tahun 2012 Seiring perlambatan ekonomi dunia, volume perdagangan dunia tahun 2012 diperkirakan juga ikut melambat dari tahun sebelumnya, yaitu diperkirakan tumbuh pada level 4,0 persen (yoy) atau turun dari pertumbuhan tahun 2011 yang sebesar 5,8 persen (yoy). Ini disebabkan oleh menurunnya global demand dari negara-negara maju.
Kinerja perdagangan internasional pada tahun 2012 – baik di negara maju maupun negara berkembang – diperkirakan juga relatif mengalami penurunan. Tahun 2013, kinerja volume perdagangan dunia diperkirakan akan membaik dan tumbuh pada level 5,6 persen (yoy). Defisit Perdagangan Jepang
Neraca perdagangan Jepang mengalami defisit pada bulan Maret 2012 setelah sebelumnya sempat surplus dalam beberapa bulan terakhir. Tercatat, defisit perdagangan Jepang pada bulan Maret mencapai US$54 miliar, disebabkan ekspansi impor sebesar 10,5 persen (yoy), sedangkan ekspor yang hanya mampu tumbuh sebesar 5,9 persen (yoy). Lonjakan impor terjadi akibat meningkatnya impor gas yang mencapai 50 persen yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik. Sementara, menurunnya
ekspor terutama karena penurunan ekspor kendaraan bermotor dan elektronik. Sebagai tambahan informasi, sebagai komitmen penyelesaian krisis utang yang terjadi di kawasan Eropa, Jepang akan menyediakan dana sebesar US$60 miliar sebagai
2011 2012 2013
Dunia 5.8 4 5.6
Negara Maju 5.3 2.3 4.7
Negara Berkembang 6.7 6.6 7.2
Negara Maju 4.3 1.8 4.1
Negara Berkembang 8.8 4 5.6
Volume Perdagangan Dunia %,yoy)
Ekspor
Impor
-15-10-50510152025
-2000.0
-1500.0
-1000.0
-500.0
0.0
500.0
1000.0
Jan
-11
Fe
b-1
1
Ma
r-1
1
Ap
r-1
1
Ma
y-1
1
Jun
-11
Jul-
11
Au
g-1
1
Se
p-1
1
Oc
t-1
1
No
v-1
1
De
c-1
1
Jan
-12
Fe
b-1
2
Ma
r-1
2
Perkembangan Neraca Perdagangan Jepang
Trade Balance (miliar Yen) Ekspor (%, yoy, RHS)
Impor (%, yoy, RHS)
April 23rd, 2012
3 | P a g e
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy
pinjaman kepada IMF. Langkah ini menjadikan Jepang sebagai negara non-Eropa pertama yang mengalirkan dana menangani krisis utang di kawasan Eropa. Spanyol dan Prancis Mencapai Target Penjualan Obligasi Spanyol dan Prancis berhasil menjual sovereign bonds sesuai target maksimum. Kedua negara mendapatkan tambahan likuiditas, meskipun Spanyol mencatatkan biaya pinjaman dan required yield yang lebih tinggi. Sebagai negara yang tengah berada dalam masa krisis, Spanyol berhasil menjual surat utang sekitar €2,54 miliar (US$ 3,3 miliar) dengan tenor 2 tahun dan 10 tahun. Dana yang berhasil diserap ini diatas target maksimal sebesar €2,5 miliar. Untuk obligasi berjangka waktu 10 tahun, required yield yang terbentuk memang lebih tinggi dibandingkan lelang pada bulan Januari 2012 di level 5,40%. Namun, yield obligasi yang dilelang tersebut lebih rendah daripada surat utang di pasar sekunder yang memiliki imbal hasil 5,79%. Sementara itu, Prancis berhasil menjual €2,7 miliar utang bertenor 5 tahun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang mencapai 1,83 persen atau naik dari 1,78 persen pada lelang 15 Maret lalu. Selain itu, Prancis juga berhasil menjual surat utang bertenor hingga September 2014 sebesar €3,55 miliar, surat utang berjatuhtempo April 2015 sebanyak €1,73 miliar, dan € 2,7 miliar surat utang yang akan jatuh tempo Februari 2017. Total dana yang berhasil dihimpun oleh Prancis dari penjualan obligasi tersebut mencapai €8 miliar. Harga Minyak Mentah Dunia Cenderung Turun
Hingga 20 April 2012, harga minyak
mentah dunia cenderung terus menurun.
Untuk jenis benchmark seperti West
Texas Intermediate (WTI) misalnya yang
diperdagangkan di di New York
Mercantile Exchange (Nymex), harganya
tercatat sebesar US$102,83 per barel.
Harga ini merupakan harga di future
market untuk pengiriman Mei 2012 yang
turun US$ 1,37 per barel dari harga dua
hari sebelumnya yang masih sebesar
US$104,2 per barel. Berbeda dengan WTI,
118.52
103.05
125.26
60
70
80
90
100
110
120
130
140 Perkembangan Harga Minyak Dunia (US$ per barel)
Brent WTI ICP Minas
April 23rd, 2012
4 | P a g e
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy
harga minyak jenis Brent malah cenderung naik. Pada waktu yang sama, Brent untuk
pengiriman Juni 2012 di Pasar Future dan Option Eropa (Intercontinental Exchange
(ICE) Future Eropa naik 0,7 persen dari hari sebelumnya menjadi US$118,21 per barel.
Dari sisi penyebab, penurunan harga minyak mentah global didorong oleh peningkatan
suplai minyak AS yang bertambah 3,9 juta barel pada minggu lalu atau 2X
dibandingkan perkiraan para analis. Selain itu, Iran dilaporkan mengalami kenaikan
produksi minyak mentah sebesar 50 ribu barel menjadi 500 ribu barel per hari
sepanjang bulan Maret lalu.
Turunnya harga minyak mentah dunia pada gilirannya turut mendorong penurunan
harga minyak dalam negeri. ICP Minas per 20 April 2012 turun sebesar US$125,26 per
barel. Sedangkan, harga rata-rata minyak mentah Indonesia pada bulan Maret 2012
tercatat sebesar US$128.14 per barel atau naik sebesar US$5,97 per barel dari harga
rata-rata bulan Februari 2012 yang sebesar US$122,17 per barel.
Perkembangan Harga Komoditas Pangan dan Tambang
Sepanjang pekan ini, harga emas terpantau bergerak dalam teritori yang terbatas.
Bahkan sejak 13 April lalu sampai dengan saat ini harga emas bergerak terbatas di
kisaran 1630 – 1657 dollar per troy ons. Minimnya sentimen positif yang berkembang
selama sepekan terakhir membuat harga emas tidak mengalami kenaikan yang
50.00
60.00
70.00
80.00
90.00
100.00
110.00
120.00
Perkembangan Harga Komoditas Pangan (Des 2010=100)
Palm Oil Kedelai Gandum
50
70
90
110
130
150
Perkembangan Harga Komoditas Tambang (Des 2010 = 100)
allumunium tembaga Emas
April 23rd, 2012
5 | P a g e
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy
signifikan meski beberapa kali diumumkan bahwa data ekonomi Eropa mengalami
kenaikan seperti data penjualan ritel Jerman dan sentiment bisnis Eropa.
Sementara itu, harga kedelai berjangka bukukan kenaikan tajam didukung oleh
melemahnya nilai tukar dolar AS. Produksi kedelai dari Argentina diperkirakan akan
mengalami penurunan. Harga kedelai berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Mei
2012 tampak mengalami peningkatan sebesar 31 sen dan ditutup pada posisi 14.4675
dolar per bushel. Sedangkan untuk harga kedelai berjangka untuk kontrak Juli tampak
mengalami peningkatan sebesar 28.50 sen dan berakhir pada posisi 14.4950 dolar per
bushel.
Perkembangan Nilai Tukar dan Pasar Saham Global
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan saham pekan lalu
berakhir menguat terbatas. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan lalu
(16/04-20/04) ditutup pada posisi 4181,368, naik 22,091 poin atau 0,53% dari
penutupan pekan sebelumnya (09/04-13/04) di level 4159,277.
Indeks Dollar AS pada perdagangan minggu ini (16-21 April) secara umum terpantau
menunjukkan pergerakan melemah. Indeks Dollar AS setelah dibuka pada kisaran 79.99
di awal minggu perdagangan telah melemah sekitar -85 pips atau sekitar -1.06% dan
ditutup pada kisaran 79.14. Pada penutupan perdagangan 20 April 2012 ini rupiah
tampak berada pada posisi Rp9.185 per dolar AS. Posisi rupiah tersebut mengalami
penurunan tipis dibandingkan dengan penutupan perdagangan hari sebelumnya yang
berada di level Rp9.180 per dolar. Rupiah mengalami penurunan sebesar 5 poin.
Sementara itu nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dalam satu minggu belakangan
mengalami pergerakan yang melemah tipis, meskipun sepanjang minggu bergerak
cukup berfluktuasi. Rupiah tampak mengalami penurunan sebesar 21 poin dari
penutupan perdagangan minggu lalu pada posisi 9.164 per dolar AS.
April 23rd, 2012
6 | P a g e
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy
Ekonomi Domestik
Realisasi Investasi Triwulan I Tahun 2012
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat total realisasi investasi
Triwulan I Tahun 2012 mencapai Rp71,2 triliun. Angka ini meningkat 32,8 persen jika
dibandingkan periode yang sama Tahun 2011 yang sebesar Rp53,6 triliun. Jika dirinci,
realisasi ini terdiri dari penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp51,5 triliun dan
penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp19,7 triliun.
Untuk realisasi PMA sendiri mengalami kenaikan 30,3 persen dibandingkan periode
sama Tahun 2011 yang sebesar Rp39,5 triliun dan menurut BKPM realisasi ini
merupakan pencapaian tertinggi sepanjang sejarah PMA. Sedangkan, realisasi PMDN
tumbuh 39,7 persen dari pencapaian dalam periode yang sama tahun sebelumnya
sebesar Rp14,1 triliun.
Berdasarkan sektor usaha, realisasi lima investasi terbesar masing-masing berada pada
(1) Sektor Pertambangan 1,1 miliar dolar AS; (2) Sektor Tranportasi, Gudang, dan
Telekomunikasi 0,8 miliar dolar AS; (3) Sektor Tanaman Pangan dan Perkebunan 0,5
miliar dolar AS; (4) Sektor Industri Logam Dasar, Mesin, dan Elektronik 0,5 miliar
3.99
6.64
8.16
9.40
12.42
13.08
13.16
16.51
17.94
-4.00 4.00 12.00 20.00
Malaysia
Amerika
Korea
Indonesia
India
Jepang
Singapura
Thailand
Philipina
Perkembangan Indeks Harga Saham per 20 Apr'12 (%ytd)
Sumber: Bloomberg
-1.25
-0.22
1.13
1.99
2.07
2.84
3.38
3.86
-4.00 0.00 4.00 8.00
Indonesia
China
Korea
Euro
Thailand
Philipina
Malaysia
Singapura
Perkembangan Nilai Tukar per 20 Apr'12 (% ytd)
Sumber: Bloomberg
April 23rd, 2012
7 | P a g e
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy
dolar AS; serta (5) Sektor Industri Alat Angkutan dan Transportasi Lainnya sebesar 0,4
miliar dolar AS.
Sementara itu, lima sektor besar realisasi investasi PMDN meliputi (1) Sektor
Pertambangan sebesar Rp5,8 triliun; (2) Sektor Industri Kimia Dasar, Barang Kimia,
dan Farmasi Rp2,5 triliun; (3) Sektor Tanaman Pangan dan Perkebunan Rp2,3 triliun;
(4) Sektor Industri Kertas, Barang dari Kertas, dan Percetakan Rp1,6 triliun; serta (5)
Sektor Transportasi, Gudang, dan Telekomunikasi Rp1,4 triliun.
Berdasarkan lokasi proyek, realisasi PMA terbesar yaitu Propinsi DKI Jakarta 1,2 miliar
dolar AS; Jawa Barat 1,1 miliar dolar AS; Banten 0,6 miliar dolar AS; Sulawesi Selatan
0,4 miliar dolar AS; dan Nusa Tenggara Barat 0,4 miliar dolar AS. Sedangkan, untuk
realisasi PMDN berada di Propinsi Jawa Timur sebesar Rp3,8 triliun; DKI Jakarta
Rp3,1 triliun; Kalimantan Timur Rp2,3 triliun; Sumatera Utara Rp1,4 triliun; dan
Kalimantan Tengah Rp1,4 triliun.
Sebagai tambahan, BKPM juga mencatat 5 negara dengan realisasi PMA terbesar adalah
Singapura 1,2 miliar dolar AS; Jepang 0,6 miliar dolar AS; Korea Selatan 0,5 miliar
dolar AS; British Virgin Islands 0,3 miliar dolar AS; dan Belanda 0,3 miliar dolar AS.
Dari sisi penyerapan tenaga kerja, sepanjang Triwulan I Tahun 2012, total penyerapan
tenaga kerja sebagai implikasi realisasi investasi mencapai 358.385 orang atau
meningkat dibanding periode sama tahun lalu yang sebanyak sebanyak 196.906 orang.
Krisis Air Bisa Pengaruhi Ketahanan Pangan
Krisis air di Pulau Jawa bisa memberi dampak pada ketahanan pangan Indonesia. Pasalnya, berdasarkan Sensus Pertanian Tahun 2010, Pulau Jawa menyumbangkan sekitar 60 persen produksi beras di Indonesia.
Menurut Kementerian Pekerjaan Umum (PU), potensi air Indonesia adalah 700 triliun meter kubik per tahun yang ternyata terbesar kelima di dunia. Namun, waduk di Indonesia yang jumlahnya sekitar 300 buah hanya bisa menampung 200 miliar meter kubik per tahun yang artinya 99,8 persen diserahkan kepada alam seperti sungai yang semakin hari semakin berkurang.
April 23rd, 2012
8 | P a g e
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy
Produksi pertanian sangat tergantung pada suplai air melalui kegiatan irigasi. Lahan irigasi yang dilayani waduk hanya 11 persen dari 7,2 juta hektare, sedangkan sisanya tergantung pada alam. Secara otorisasi, kewenangan soal jaringan irigasi menjadi kewenangan pusat, daerah dan kabupaten/kota.
Sementara itu, Ketua Serikat Petani Indonesia (SPI) Henry Saragih mengungkapkan makin menipisnya cadangan air di Indonesia khususnya di Pulau Jawa lantaran pemusatan industri dan pembangunan di Jawa. Lebih lanjut, Henry menjelaskan bahwa kesalahan Pemerintah lainnya adalah memberikan kewenangan irigasi kepada rakyat ketika pada 1998 silam terkait dengan Letter of Intent IMF. Akibatnya, irigasi pada 2000-2002 banyak yang rusak lantaran Pemerintah tidak lagi mengurusi irigasi. Selain itu, di daerah serapan air dan hutan-hutan di Pulau Jawa juga terlalu banyak ditanami Pohon Pinus dan Jati yang mengakibatkan tidak adanya konservasi air.
Sebaga solusi, Henry menyarankan agar Pemerintah menghentikan pembangunan dan industrialisasi yang berkonsentrasi di Pulau Jawa. Daerah aliran sungai (DAS) juga harus dijaga konservasinya. Untuk menjaga ketahanan pangan, Pemerintah harus mencetak sawah baru di luar Pulau Jawa
Sementara itu, Kementerian Pertanian menyatakan telah merencanakan akan mencetak sawah baru seluas 100 ribu hektar pada Tahun 2012; 100 ribu hektar pada Tahun 2013; dan 100 ribu hektare pada Tahun 2014. Untuk Tahun 2012, sawah baru yang akan dicetak di antaranya berada di Aceh seluas 12.300 hektare; Sematera Selatan 6.400 hektare; Kalimantan Barat 6.150 hektare; Sulawesi Barat 4.800 hektare; dan Papua 4.700 hektare. Untuk mendukung kegiatan ini, telah dialokasikan dana sebesar Rp1 triliun.
Bursa Resmi Luncurkan Indeks IDX30
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi meluncurkan indeks baru yakni IDX30 yang
merupakan konstituen dari kelompok 45 saham unggulan (Indeks LQ45). Menurut BEI,
IDX30 ini diharapkan dapat digunakan sebagai produk investasi yang berbasis saham
dan dapat menjadi acuan bagi investor untuk berinvestasi saham dengan likuiditas
tinggi dan kapitalisasi besar.
Secara teknis, dasar perhitungan indeks IDX30 sama dengan metode perhitungan pada
indeks-indeks BEI lainnya, yakni menggunakan metode rata-rata tertimbang
April 23rd, 2012
9 | P a g e
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy
kapitalisasi pasar (market weighted average) dengan konstituen dipilih dari saham-
saham yang masuk dalam perhitungan indeks LQ45 pada periode yang sama.
Sedangkan, faktor yang dipertimbangkan dalam pemilihan konstituen IDX30 adalah
aktivitas transaksi seperti nilai transasksi, frekuensi, dan hari transaksi, serta
kapitalisasi pasar.
Selain itu, IDX30 menggunakan kriteria kuantitatif dan dalam pemilihan komponen
IDX30, pihak BEI juga memperhatikan aspek-aspek kualitatif seperti kondisi keuangan,
prospek pertumbuhan, serta faktor-faktor lain yang terkait usaha perusahaan.
BEI akan melakukan peninjauan berkala atas komponen pembentuk IDX30 setiap 6
bulan, yaitu pada awal Februari dan Agustus setiap tahunnya. Sementara, hari dasar
perhitungan dipilih adalah 30 Desember 2004 dengan nilai awal indeks 100.
Ke depannya, IDX30 diharapkan akan menjadi landasan acuan bagi produk-produk
pasar modal seperti reksadana, ETF (Exchange Traded Fund), serta produk derivatif
lainnya.
Tercatat, IDX30 itu terdiri atas saham-saham Astra Agro Lestari (AALI), Adaro Energy
(ADRO), Aneka Tambang (ANTM), Astra International (ASII), Bank Central Aia
(BBCA), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Danamon
(BDMN), Bank Jabar Banten (BJBR), Bank Mandiri (BMRI).
Kemudian, Borneo Lumbung Energi & Metal (BORN), Bumi Resources (BUMI),
Charoen Pokphand Indonesia (CPIN), Bakrieland Development (ELTY), Energi Mega
Persada (ENRG), Gudang Garam (GRM), Vale Indonesia (INCO), Indofood Sukses
Makmur (INDF), Indocement tunggal Prakarsa (INTP), Indo Tambangraya Megah
(ITMG).
Selain itu, Jasa Marga (JSMR), Kalbe Farma (KLBF), Krakatau Steel (KRAS), Lippo
Karawaci (LPKR), Perusahan Gas Negara (PGAS), Tambang Batubara Bukit Asam
(PTBA), Semen Gresik (SMGR), Telekomunikasi Indonesia (TLKM), Unitd Tractord
(UNTR), Unilever indonesia (UNVR).
April 23rd, 2012
10 | P a g e
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy
Calon Investor Bank Mutiara Ditunggu Hingga 1 Juni 2012
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memperpanjang masa pendaftaran calon pembeli
atau investor Bank Mutiara dari semula paling lambat 1 Mei 2012 menjadi 1 Juni 2012
untuk memberi kesempatan kepada calon investor.
LPS juga telah menunjuk PT Danareksa Sekuritas menjadi penasihat keuangan dalam
penjualan PT Bank Mutiara melalui penjualan strategis kepada calon investor.
Proses penjualan seluruh saham Bank Mutiara itu melalui sejumlah tahap. Tahap
tersebut meliputi pengumuman, registrasi/pendaftaran calon investor, penawaran awal,
proses uji tuntas, penawaran akhir, dan penutupan transaksi.
Terkait calon investor, ada beberapa persyaratan yang ditetapkan oleh LPS diantaranya:
(1) memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan termasuk Peraturan Bank
Indonesia (PBI); (2) bukan merupakan pemegang saham lama, (3) bukan pihak
terafiliasi atau memiliki hubungan keluarga dengan pemegang saham lama; (4)
mempunyai komitmen dan kemampuan keuangan yang kuat untuk memenuhi seluruh
kewajiban pembayaran atas pembelian saham secara tepat waktu; (5) mempunyai
pengalaman dalam industri perbankan dan atau mampu menunjukkan kemampuan
untuk memberikan sumbangannya bagi kemajuan industri perbankan di Indonesia;
serta (6) tidak termasuk dalam daftar negatif atau daftar orang tercela di industri
perbankan di Indonesia.
Pihak-pihak yang berminat untuk mengikuti proses penjualan Bank Mutiara harus
mengirimkan pernyataan minat secara tertulis yang ditujukan kepada PT Danareksa
Sekuritas dan harus mendaftarkan diri dan melengkapi beberapa persyaratan
dokumentasi selambat-lambatnya tanggal 1 Juni 2012
April 23rd, 2012
11 | P a g e
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy
Obligasi Rekap Bank Mandiri
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengharapkan dapat menjual obligasi rekapitalisasi
(obligasi rekap) secepatnya untuk mendapatkan tambahan dukungan pendanaan.
Perseroan mengharapkan Bank Indonesia (BI) atau Pemerintah melalui Kementerian
Keuangan (Kemenkeu), atau pasar dapat menyerapnya.
Hingga kini, total obligasi rekap Bank Mandiri mencapai Rp78 triliun dengan variable
rate dan fixed rate serta terdiri atas obligasi siap jual (available for sale) Rp 54 triliun
dan Rp 24 triliun merupakan obligasi yang harus dipegang hingga jatuh tempo (hold to
maturity) hingga 2014-2020.
Perkembangan Harga Komoditas di Pasar Domestik
Untuk perkembangan harga komoditas di pasar domestik, tercatat bahwa dalam
periode 9 hingga 19 April 2012, pergerakan harga beberapa kebutuhan pokok utama
relatif stabil dan mengalami fluktuasi tipis atau moderat. Untuk Beras misalnya, dalam
periode 9-13 April 2012 harganya berkisar Rp7.972 per kg, namun dalam periode 16-19
April 2012 harganya bergeraka turun tipis 0,2 persen menjadi Rp7.956 per kg.
Sedangkan, untuk Cabai Merah Keriting dalam periode yang sama harganya naik dari
Rp25.175 per kg menjadi Rp25.525 per kg.
April 23rd, 2012
12 | P a g e
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy
Sektor Finansial
Rancangan Undang-Undang Dana Pensiun Baru
Rancangan Undang-Undangan (RUU) tentang Dana Pensiun (Dapen) yang mengatur industri Dapen secara lebih terinci saat ini sedang dirumuskan oleh Bapepam-LK. Rancangan Undang-Undang ini ditargetkan selesai Tahun 2012 dan secara substansi terdapat terdapat 4 poin baru mengenai (1) good governance; (2) pengembangan; (3) tata kelola, dan (4) rileksasi. Salah satu poin dari good governance adalah terkait dengan pola pemisahan antara dewan pengawas dan jajaran direksi dengan tujuan agar pengawasan manajemen terhadap jajaran level direksi lebih transparan dan independen.
April 23rd, 2012
13 | P a g e
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy
Pembiayaan Alat Berat TerancamPajak dan Retribusi Daerah
Sejumlah perusahaan multifinance dan Asosiasi Perusahaan Jasa Pertambangan Indonesia (Aspindo) mulai merasa terusik dan bahkan melakukan penolakan terhadap ketentuan Undang-Undang (UU) Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah.
Substansi UU tersebut dikhawatirkan akan menekan pembiayaan di sektor sewa guna usaha atau kredit alat berat khususnya untuk kegiatan pertambangan batubara di Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Sumatera.
Menurut perusahaan multifinance, pajak tersebut akan mengurangi penyaluran pembiayaan kendaraan seperti buldozer, grader, traktor, dan dump truck. Perusahaan multifinance berharap adanya masa peralihan dalam pelaksanaan UU sehingga pengusaha bisa beradaptasi dan industri pembiayaan dapat menyesuaikannya. Sementara itu, Aspindo mengajukan uji materi atas UU tersebut ke Mahkamah Konstitusi karena dinilai berpotensi mengurangi marjin pengusaha.
Rekening Dana Investor Masih Bisa Diakali
Kebijakan pemisahan rekening nasabah ritel melalui Rekening Dana Investasi (RDI) ternyata masih diakali oleh perusahaan sekuritas. Tercatat, sampai dengan 13 Maret 2012, masih terdapat 34 sekuritas yang melakukan transaksi meskipun belum mempunyai rekening sendiri yaitu Rekening Dana Nasabah (RDN) atau Rekening Dana Investor (RDI). Namun, pelanggaran ini belum akan dikenai sanksi oleh Bapepam-LK karena dimungkinkan masih ada kendala dalam penerapan aturan RDI dan bukan karena unsur kesengajaan.
Sementara itu, jumlah dana tak bertuan akibat penerapan pembentukan RDN atau RDI sampai dengan 13 Maret 2012 menyusut menjadi Rp 75 miliar dari Rp 90 milliar. Penurunan dikarenakan sudah ada dana yang telah berhasil dikembalikan kepada nasabah. Regulator masih memberikan waktu bagi sekuritas untuk melacak pemilik dana hingga akhir bulan ini dan jika memang tidak bisa dikembalikan maka haruslah ada buktinya. Namun sejalan dengan upaya pengembalian dana tersebut, Bapepam-LK juga tengah menyiapkan langkah-langkah bila dana yang tersisa benar-benar tidak bisa dikembalikan.
April 23rd, 2012
14 | P a g e
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy
Untuk Mengendalikan Inflasi, Giro Wajib Minimum Akan Dinaikkan
Sebagai otoritas moneter, Bank Indonesia (BI) akan menaikkan Giro Wajib Minimum (GWM) sebagai salah satu upaya untuk melakukan pengendalian inflasi melalui penyerapan kelebihan likuiditas di perbankan. BI memilih opsi ini karena hendak mengerem belanja dan konsumsi masyarakat, sehingga harga-harga tidak melonjak tinggi. Kebijakan ini juga sebagai antisipasi meningkatnya inflasi, jika Pemerintah jadi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Menurut BI, kenaikan inflasi karena kenaikan BBM bersubsidi hanya bersifat sementara. Untuk pengendaliannya, BI memadukan kebijakan operasi moneter dan GWM. Jika hanya menggunakan operasi moneter, bunga akan naik tinggi sehingga mempengaruhi inflasi. Kenaikan bunga di pasar akan mendorong kenaikan biaya dana.***