Transcript
Page 1: Draft Kondisi Umum Babul

BAB II

KONDISI UMUM LOKASI

2.1 Sejarah Kawasan

Pada tahun 2004-2005, kawasan tesebut menjadi taman nasional dengan rekomendasi pemerintah Sulawesi Selatan dalam hal ini pemerintah Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkep, juga disetujui oleh DPRD masing-masing. Pada tanggal 18 oktober 2004, kawasan hutan bantimurung-bulusaraung seluas 43.750 ha ditetapkan menjadi taman nasional sesuai SK menteri Kehutanan No. 398/Menhut/II/2004. Taman nasionan berasa dari 5 peruntukan hutan, yaitu Cagar Alam 10.298,65 ha, Taman Wisata Alam 1.624,25 ha, Hutan Lindung 32.343,10 ha, Hutan Produksi Terbatas 145 ha, dan Hutan Produksi 10.355 ha.

Kawasan TN Babul yang berasal dari Taman Wisata Alam terdiri dari TWA Bantimurung (luas 118 ha, SK Mentan No. 237/kpts/Um/03/1981, tanggal 30 Maret 1981) dan TWA Goa Pattunuang (luas 1/506.25 ha, SK Mentan No.5/Kpts-II/1987), sedangkan yang berasal dari Cagar Alam terdiri dari CA Karaenta (luas 1000 ha, SK Mentan No.839/Kpts/Um/11/1980, tanggal 23 Novembr 1980), dan CA Bulusaraung (luas 590 ha, SK Mentan No. 607/Kpts/Um/08/1980, tanggal 20 Agustus 1980).

2.2 Letak Kawasan

TN Babul merupakan kawasan konservasi alam berada di dua kawasan Kabupaten, yaitu Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkep, Propinsi Sulawesi Selatan, yang memiliki luas ±43.750 ha dengan letak geografis 4˚33’- 5˚02’ Lintang Selatan dan 119˚38’- 119˚57’ Bujur Timur, TN Babul termasuk dalam wilayah kerja seksi konservasi wilayah II tepatnya di Kabupaten Maros pada BKSDA Sulsel I, wilayah kerja Dinas Kehutanan Kabupaten Maros – Pangkep.

TN Babul terletak di wilayah Kabupaten Maros – Pangkep dengan batas – batas wilayah di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Barru dan Bone, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Bone, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Maros, dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Maros dan Pangkep.

2.3 Kondisi Fisik

2.3.1 Topografi

Keadaan topografi lapangan pada kawasan TN Babul adalah daratan, perbukitan dan pegunungan. Daerah daratan dicirikan oleh bentuk topografi datar, relief rendah dan tekstur topografi halus. Daerah perbukitan dapat dikelompokkan ke dalam perbukitan intrusi, perbukitan sedimen dan perbukitan karst. Daerah pegunungan terletak di bagian utara, tengah dengan puncak tertinggi adalah Gunung Bulusaraung setinggi 1.300 mdpl.

2.3.2 Geologi, Tanah dan Hidrologi

Kawasan TN Babul tersusun atas beberapa geologi. Formasi yang didasarkan pada ciri-ciri litologi dan dominasi batuan tersebut antara lain adalah :

1. Formasi Balang Baru, satuan batuan ini adalah batuan sedimen (Batu Gunung Api Terplopilitkan)

Page 2: Draft Kondisi Umum Babul

2. Formasi Mallaw, penyebarannya ada di Kecamatan Watang Mallawa daerah Ammasangen dan Kecamatan Bantimurung, Batubara pada satuan batuan ini mempunyai ketebalan antara 0,5-1,5 meter.

3. Formasi Tonasa4. Formasi Camba, batuan gunung api formasi Camba, Batuan Gunung Api Baturape-

Cindako, Batuan terobosam, endapan aluvium, batuan ini terdiri dari endapan aluvium pantai dan sungai

Bukit kapur Maros-Pangkep merupakan perbukitan yang kaya akan kalsium dan magnesium pada tanahnya. Hal ini terrlihat dari 2 jenis tanah yang membangun bukit tersebut, diantaranya sebagai berikut:

1. Rendolis, dengan ciri warna kehitaman karena kandungan bahan organik yang tinggi.

2. Eutripepts, merupakan turunan dari inceptisol. Umumnya ditemukan pada daerah lereng yang terjal dan di puncak bukit kapur. Tanah ini sangat dangkal dan berwarna terang. Dengan formasi geologi utama berupa batuan kapur, TN Babul merupakan catchment area bagi beberapa sungai besar di Sulawesi Selatan.

2.3.3 Iklim

Berdasarkan data iklim yang tercatat oleh Badan Meteorologi dan Geofisika Stasiun Klimatologi Kelas I Panakukang Maros – Sulawesi Selatan (2006), iklim Bantimurung termasuk tipe iklim C (Schmidth – Ferguson), dengan iklim basah berlangsung selama delapan bulan yaitu Oktober – Mei, bulan kering selama tiga bulan yaitu Juli – September dan bulan lembab berlangsung bulan Juni. Suhu udara rata-rata berkisar 26,5˚C-26,8˚C dan kelembabpan udara berkisar 66%-87% (Mustari 2007). Kecepatan angin rata-rata 3 knot dan maksimum 20 knot.

2.4 Kondisi Biologi

2.4.1 Flora

Kawasan hutan di TN Babul merupakan kawasan hutan yang didominasi oleh ekosistem karst Maros – Pangkep. Kawasan ini memiliki berbagai jenis flora, antara lain Bintangur (Calophyllum sp.), Beringin (Ficus sp.), Nyatoh (Palaquium obtusifolium), Lontar (Borassus flabelliber) dan flora endemik Sulawesi yaitu Kayu Hitam (Diospyros celebica).

2.4.2. Fauna

TN Babul merupakan kawasan yang dikenal sebagai surganya kupu-kupu. Terdapat banyak jenis kupu-kupu yang unik dan dilindungi di kawasan hutan, diantaranya jenis-jenis yang terkenal adalah Papilio blumei, Papilio satapses, Troides halipton, Troides helena dan Graphium androcles. Berbagai jenis satwa liar yang khas dan endemik Sulawesi dapat ditemukan di TN Babul diantaranya yaitu Monyet Hitam (Macaca maura), Julang Sulawesi (Rhyticeros cassidix), Kangkareng Sulawesi (Penelopides exarhatus), Kuskus Sulawesi (Phalanger celebencis) dan Musang Sulawesi (Marogolidia musschenbroecki). Jenis

Page 3: Draft Kondisi Umum Babul

mamalaia lain diantaranya yaitu Rusa Timor (Cervus timorensis) serta berbagai jenis kelelawar buah maupun kelelawar goa.

Terdapat juga beberapa jenis burung yang diantaranya yaitu, Kakatua Jambul Kuning (Cactua sulphurea), Kakatua Hijau danga (Tanycnatus sumatranus), Punai (Treron sp.), serta Ayam Hutan (Gallus gallus). Berbagai jenis reptil yang ada yaitu Ular Sanca (Phyton reticulatus), Ular Pucuk (Ahaetulla prasina), Biawak (Varanus salvator) dan Kadal Terbang.

2.5 Potensi Wisata

Kawasan TN Babul memiliki obyek wisata yang dapat dikembangkan untuk dilestarikan oleh masyarakat antara lain:

1. Air terjunAir terjun Bantimurung di kawasan Taman Wisata Alam Bantimurung merupakan salah satu potensi obyek wisata yang banyak dikunjungi oleh masyarakat. Obyek wisatan ini dipergunakan oleh masyarakat sebagai tempat pemandian dan juga sebagai tempat rekreasi. Air terjun tersebut mengalir dari mata air sungai Kassi Kebo.

2. Keindahan Pemandangan Bukit KarstPemandangan di sekitar TN Babul dihiasi dengan bukit-bukit karst yang terjal dan indah di sekitar Sungai Bantimurung mulai dari aliran sungai Kassi Kebo sampai dengan sekitar air terjun sehingga pengunjung yang datang terpesona melihat pemandangan yang ada di sekitarnya

3. Keindahan Jenis Flora dan FaunaKeindahan keanekaragaman jenis flora dan fauna yang berada di sekitar kawasan TN Babul memiliki kekhasan tersendiri yang dapat dinikmati oleh masyarakat.

4. Potensi GoaTN Babul memilik banyak potensi goa dengan keindahana stalaktit dan stalakamit yang sangat bernilai. Goa tersebut dapat digunakan sebagai tempat rekreasi, kegiatan pendidikan serta kegiatan penelitian.

2.6 Keadaan Sosial – Ekonomi dan Budaya

Masyarakat sekitar kawasan TN Babul didominasi oleh etnis Bugis dan Makassar. Adat-istiadat yang dianut oleh masyarakat sekitar juga tidak terlepas dari adat istiadat suku Bugis dan Makassar. Dalam kegiatan mereka sehari-hari, masyarakat menggunakan bahasa Bugis dan Makassar, akan tetapi keduanya dapat saling berkomunikasi dan saling mengerti kedua jenis bahasa tersebut. Mayoritas masyarakat kawasan ini menganut agama islam.

2.7 Aksesibilitas

Aksesibilitas menuju dan dari TN Babul sangat mudah terjangkau. Hal ini dikarenakan TN Babul berada di jalan lintas utama Maros-Pangkep. Rute perjalanan dapat ditempuh dengan menggunakan transportasi darat kendaraan beroda dua ataupun beroda empat yang berjarak 30 km dari Makassar (Comalasari, 2006).


Top Related