Download - dodol nanas
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan pada usaha untuk
memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran (Phillip Kotler :
1999). Menurut McCarthy (Marwan Asri: 1991) berpendapat bahwa pemasaran
menyangkut perencanaan secara efesien penggunaan sumber-sumber dan
pendistribusian barang dan jasa dari produsen ke konsumen, sehingga tujuan
kedua pihak produsen dan konsumen tercapai.
Agar pemasaran tersebut dapat berjalan lancar diperlukan promosi atau
promo. Promosi dapat digunakan sebagai komponen untuk memberitahu atau
mempengaruhi pasar. Menurut Swastha (1998, p.222) promosi merupakan arus
informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau
organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.
Untuk mendapatkan respon dari konsumen terhadap kegiatan pemasaran
yang dilakukan oleh suatu perusahaan, dibutuhkan sejumlah alat. Salah satu alat
yang digunakan perusahaan dalam menyusun strategi pemasaran adalah dengan
menggunakan bauran pemasaran. Salah satu bauran pemasaran yang penting
adalah bauran pemasaran promosi karena dapat menimbulkan rangkaian kegiatan
selanjutnya dari perusahaan tersebut.
1.2. Tujuan
Diharapkan pengetahuan mengenai bauran pemasaran promosi dapat
bertambah. Hal tersebut dikarenakan bauran pemasaran promosi merupakan salah
satu alat penting di dalam suatu perusahaan. Sehingga perusahaan tersebut dapat
melakukan rangkaian kegiatan selanjutnya.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Bauran Pemasaran Promosi
Bauran pemasaran promosi merupakan suatu usaha dalam agribisnis untuk
memberitahu target pasar dengan cara yang tepat bahwa produk yang tepat untuk
mereka dengan harga yang tepat yang berada dilokasi yang tepat. Agar
mendapatkan hasil yang maksimal diperlukan Promotional mix yang merupakan
gabungan dari berbagai jenis promosi yang ada.Untuk itu sebelum melakukan
promosi sebaiknya dilakukan perencanaan yang matang sebagai berikut :
1. Iklan seperti iklan koran, majalah, radio, katalog, poster, dll.
2. Publisitas positif maksimal dari pihak-pihak luar.
3. Promosi dari mulut ke mulut dengan memaksimalkan hal-hal positif.
4. Promosi penjualan dengan ikut pameran, membagikan sampel, dll.
5. Public relation / PR yang mengupayakan produk diterima masyarakat.
6. Personal selling / penjualan personil yang dilakukan tatap muka langsung.
2.2. Empat Alat Utama Bauran Pemasaran Promosi
Bauran promosi terdiri dari empat alat utama yaitu:
2.2.1. Periklanan
Periklanan adalah suatu alat untuk membuka komunikasi dua arah antara
penjual dan pembeli dengan segala macam bentuk komunikasi yang dibayar
dimana sponsor maupun perusahaan diidentifikasi seperti televisi, radio, koran,
majalah, buku, surat langsung, papan reklame, dan kartu transit, internet,
komputer, dan mesin faximili.
2
Salah satu keuntungan dari periklanan adalah kemampuannya untuk
mengkomunikasikan kepada sejumlah besar orang pada satu waktu. Iklan
memiliki keunggulan untuk mampu menjangkau massa misalnya melalui jaringan
televisi nasional, tetapi juga mungkin hanya menjangkau target yang sempit dari
sejumlah calon pelanggan, seperti iklan televisi melalui jaringan kabel yang
ditargetkan atau melalui iklan cetak dalam majalah perdagangan.
Fungsi-fungsi dari periklanan antara lain:
a. Membantu memperkenalkan barang/jasa baru dan kepada siapa atau dimana
barang itu dapat diperoleh.
b. Membantu dan mempermudah penjualan yang dilakukan oleh para penyalur.
c. Membantu salesman mengenalkan adanya barang/jasa tertentu dan
pembuatannya.
d. Memberikan atau penjualan kepada pembeli atau calon-calon pembeli.
e. Membantu mereka yang melakukan penjualan.
f. Membantu ekspansi pasar.
2.2.2. Publikasi
Publikasi merupakan salah satu promosi yang dilakukan melalui suatu
media berupa berita. Hal ini dapat dijumpai pada media-media seperti surat kabar,
majalah, televisi, dan sebagainya. Biasanya, individu atau lembaga yang
dipublikasikan tidak mengeluarkan sejumlah biaya, dan tidak dapat mengawasi
pengungkapan beritanya.
Jika dibandingkan dengan alat promosi lain seperti periklanan, publikasi
mempunyai beberapa keuntungan antara lain:
Publikasi dapat menjangkau orang-orang yang tidak mau membaca sebuah
iklan.
Publikasi dapat ditempatkan pada halaman depan dari sebuah surat kabar atau
pada posisi lain yang mencolok.
3
Lebih dapat dipercaya, apabila sebuah surat kabar atau majalah
mempublikasikan sebuah cerita sebagai berita, pembaca menggangap bahwa
cerita tersebut merupakan berita dan berita umumnya lebih dipercaya
daripada iklan.
Publikasi jauh lebih murah karena dilakukan secara bebas tanpa dipungut
biaya.
2.2.3. Promosi Penjualan
Promosi penjualan adalah intensif jangka pendek untuk merangsang
pembelian suatu produk atau jasa. Promosi penjualan hanya merupakan satu
kegiatan dalam promosi. Dalam promosi penjualan ini perusahaan menggunakan
alat-alat seperti : pameran, demonstrasi, hadiah, contoh barang dan sebagainya.
Dengan demikian maka kegiatan tersebut dapat digunakan untuk mendukung
kegatan promosi yang lain.
Promosi penjualan terdiri dari kumpulan alat-alat insentif yang beragam,
sebagian besar berjangka pendek, dirancang untuk mendorong pembelian suatu
produk/jasa tertentu secara lebih cepat dan/atau lebih besar oleh konsumen atau
pedagang.
Sementara iklan menawarkan alasan untuk membeli, promosi penjualan
menawarkan insentif untuk membeli. Promosi penjualan mencakup alat untuk
promosi konsumen (sampel, kupon, tawaran pengembalian uang, potongan harga,
premi, hadiah, hadiah langganan, percobaan gratis, garansi, promosi berhubungan,
promosi silang, pajangan dan demonstrasi di toko tempat pembelian); promosi
perdagangan (potongan harga, tunjangan iklan dan pajangan, dan barang gratis);
dan promosi bisnis dan wiraniaga (misalnya, pameran dan konvensi perdagangan,
kontes untuk wiraniaga, dan iklan khusus).
Seperti yang telah dikemukakan diatas, inti dari kegiatan promosi adalah
manfaat, atau alasan mengapa calon pembeli harus membeli produk atau jasa yang
4
kita tawarkan. Ada beberapa manfaat yang dimiliki setiap produk atau jasa agar
dapat dipromosikan. Manfaat tersebut dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu:
Fungsi. Apa yang dapat dilakukan oleh produk atau jasa tersebut, (contoh:
makanan ringan yang hanya membutuhkan waktu 3 menit untuk
menyiapkannya)
Citra. Gaya, prestise dan nilai emosional dari produk atau jasa tersebut
Manfaat extra. Manfaat lain yang bukan bagian utama dari produk atau jasa
tersebut (contoh: tambahan buku tulis gratis dan kupon potongan harga)
Kiat promosi penjualan digunakan oleh sebagian besar organisasi,
termasuk perusahaan manufaktur, distributor, pengecer, asosiasi perdagangan, dan
organisasi nirlaba.
2.2.4. Penjualan
Penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan
rencana-rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan
keinginan pembeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba
(Marwan: 1991). Penjualan merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena
dari penjualan dapat diperoleh laba serta suatu usaha memikat konsumen yang
diusahakan untuk mengetahui daya tarik mereka sehingga dapat mengetahui hasil
produk yang dihasikan. Menurut Winardi (1982), penjualan adalah suatu transfer
hak atas benda-benda. Dari penjelasan tersebut dalam memindahkan atau
mentransfer barang dan jasa diperlukan orang-orang yang bekerja dibidang
penjualan seperti pelaksnaan dagang, agen, wakil pelayanan dan wakil pemasaran.
Penjualan dibagi menjadi 2 jenis :
Penjualan Massal (mass selling)
Penjualan massal adalah komunikasi dengan sejumlah besar pelanggan
pada waktu bersamaan. Bentuk utama penjualan massal adalah iklan (advertising)
5
yaitu presentasi nonpersonal dari ide, barang atau jasa apapun yang dibayar oleh
suatu sponsor.
Penjualan Pribadi (personal selling)
Dalam personal selling terjadi interaksi langsung, saling bertemu muka
antara pembeli dengan penjual. Komunikasi yang dilakukan kedua belah pihak
bersifat individual dan dua arah sehingga penjual dapat langsung memperoleh
tanggapan sebagai umpan balik tentang keinginan dan kesukaan pembeli.
Dalam memulai usaha dalam bidang apapun, maka yang pertama kali
harus diketahui adalah peluang pasar dan bagaimana menggaet order. Bagaimana
peluang pasar yang hendak kita masuki dalam bisnis kita dan bagaimana cara
memperoleh order tersebut. Yang kedua adalah kita harus mampu menganalisa
keunggulan dan kelemahan pesaing kita dan sejauh mana kemampuan kita untuk
bersaing dengan mereka baik dari sisi harga, pelayanan maupun kualitas. Yang
ketiga adalah persiapkan mental dan keberanian memulai. Singkirkan hambatan
psikologis rasa malu, takut gagal dan perang batin antara berkeinginan dan
keraguan. Jangan lupa harus siap menghadapi resiko, dimana resiko bisnis adalah
untung atau rugi. Semakin besar untungnya maka resikonya pun semakin besar.
Yang terpenting adalah berani mencoba dan memulai. Lebih baik mencoba tetapi
gagal daripada gagal mencoba.
A. Aspek Pemasaran
a) Target Pasar
Segmen pasar yang diincar adalah kalangan bawah hingga atas, dimana aneka
makanan nanas dapat dimakan oleh siapapun, tidak terkecuali kalangan atas.
b) pemasaran Konsep
terdiri dari 4 elemen (Product+Price+Place+Promotion). Untuk Produk, Seorang
6
pengusaha harus dapat melihat dan memanfaatkan peluang yang ada sehingga
usaha yang dijalankannya tidak mengalami kegagalan ditengah jalan.
Persaingan dengan perusahaan lain akan dapat diatasi dengan langkah-langkah
yang terencana dengan baik dan matang yang diantaranya adalah melakukan
efisiensi dan peningkatan kualitas produk yang kita buat, yang dalam hal ini
proses produksi dilakukan dengan cepat tanpa mengabaikan rasa dan rupa.
Dalam produksi bahan makanan sangat perlu diperhatikan cita rasa dan rupa. Cita
rasa yang tinggi tanpa memperhatikan rupa, akan kurang berhasil, begitupun
sebaliknya.
Packing atau pengemasan produk yang elegan dan unik akan memberi nilai jual
tersendiri. Dalam keyataan, kebanyakan produk yang dikemas, hampir 40% biaya
produksi adalah untuk kemasan, sedangkan sisanya adalah untuk bahan baku dan
tenaga kerja.
Bermunculannya produsen jenis makanan ringan juga akan memberikan
persaingan tersendiri walaupun dari segmen produksi yang berbeda, tetapi untuk
segmen makanan ringan hal ini akan sangat memanaskan persaingan.
c) Produk dan penetapan Harga
Untuk menetapkan harga kita perlu melakukan riset dan membandingkannya
dengan strategi harga kita. Tidak jarang harga kita terlalu mahal karena sistem
produksi yang salah dan tidak efektif. Kita perlu misalnya mencari suplier yang
mampu mensuplai bahan baku dengan harga yang benar-benar murah, sehingga
bisa menghasilkan produk murah. Atau Anda menggunakan kompor yang boros..
Di sini perlu dilakukan percobaan berkali-kali sampai menemukan formula yang
pas dan bisa bersaing dengan produk makanan murah lainnya.
d) Distribusi dan Promosi
Produk yang dihasilkan berupa nastar, dodol nanas, selai goreng dll akan
7
dipasarkan dengan cara penitipan ke pengecer yang bisa berupa warung atau toko
makanan maupun toko biasa. Selain itu makanan yang dihasilkan ini dapat
dipasarkan melalui door to door langsung ke konsumen akhir atau dengan cara
order pemesanan. Hal ini biasanya untuk pemesanan partai yang besar, biasanya
dilakukan oleh distibutor barang itru sendiri.
Lebih jauh lagi, dengan pengemasan yang berstandar tinggi, produk makanan
aneka nanas ini dapat menembus pemasaran di supermarket ataupun bahkan skala
ekspor dikirim keluar negeri.Dengan kemasan yang dibuat sedemikian rupa
hingga dapat terlihat elegan, maka kalangan atas yang biasanya
mempertimbangkan gengsi, tidak akan ragu untuk membeli walaupun harga
jualnya jadi akan lebih membengkak.
B. Aspek Operasional
Masalah-masalah teknis yang menyangkut seluk beluk pekerjaan perlu
dipersiapkan rapi. Mulai menghitung kemampuan diri, keterampilan yang dimiliki
yang menyangkut bidang pekerjaan itu. Misalnya untuk bisnis ini, paling tidak
yang dibutuhkan adalah mengerti tentang pengolahan nanas, dan lebih baik lagi
bila kita adalah seorang ahli memasak. Untuk menjadi pengusaha ini tidak harus
menjadi ahli masak dulu, tapi yang terpenting adalah mampu mengelola usaha itu,
sementara untuk tenaga ahli yang bisa memasak, bisa dilakukan perekrutan.
Cara penjaminan mutu dengan melihat keseragaman ukuran, kerapian
pembungkusan dan waktu kadaluarsa.
8
2.3. Contoh kasus
Kampung Rancateja, Desa Tambakmekar adalah suatu kampung yang
terletak di desa Tambakmekar dipinggir jalan antara Subang dan Bandung. Daerah
ini tidak jauh dari daerah wisata Ciater dan Gunung Tangkuban Perahu di
Bandung. Masyarakat pada umumnya bertani. Salah satu produk unggulannya
adalah nanas yang rupanya telah menjadi tanaman tradisional penduduk dari
generasi ke generasi.
Drs. Oos M. Anwas, M.Si., dari Yayasan Damandiri yang ditugasi untuk
meninjau kegiatan masyarakat di kampung ini melaporkan bahwa sejak tahun
1985, sudah terdapat kelompok yang terdiri dari beberapa wanita yaitu “Sekar
Arum” pada kampung tersebut. Sebagai kegiatan utama, para anggota kelompok
dianjurkan mengembangkan tanaman obat sebagai apotik hidup,selain itu mereka
juga dianjurkan membuka warung hidup yang menjual sayur-mayur dan
kebutuhan hidup lainnya. Namun ternyata usaha ini tidak berhasil, bahkan justru
mengalami kerugian. Kegagalan itu tidak menyurutkan semangat para ibu yang
mulai belajar berorganisasi tersebut. Sebagai layaknya para politikus ulung,
mereka mengadakan pertemuan, sarasehan, dan diskusi hangat di rumah ibu-ibu
pengurusnya untuk mencari jalan keluar. Salah satu yang tidak mereka lakukan
adalah saling menghujat dan saling menyalahkan. Mereka, dengan kepala dingin
dan semangat mencari jalan keluar, saling mencari sebab dari berbagai kegagalan
yang dialami bersama.
Mereka mulai melirik pengalaman warga kampung yang telah turun
temurun menanam Nanas, dan mencari terobosan untuk menghasilkan produk
ikutan yang dapat diandalkan. Mereka mengetahui bahwa produk Nanas hanya
dijual secara eceran dalam bentuk biji tanpa diolah, bahkan banyak sekali
penjualannya dilakukan dengan sistem borongan. Sistem borongan itu hanya
menghasilkan harga yang rendah. Dengan segala akal sering terjadi pemborong
datang ke kampung dengan pura-pura tidak membutuhkan produk yang biasanya
melimpah pada saat panen tersebut. Pengalaman kelompok membuat produk
sesuai dengan “instruksi guru” mulai ditinggalkan dan diganti dengan pengalaman
baru yang berorientasi pasar. Program pengembangan kelompok dengan produk
9
yang berorientasi pasar ini mengharuskan kelompok yang tadinya sekedar asal ada
kegiatan, pada tahun 1996 “direformasi” menjadi kelompok dengan orientasi
pasar. Pada saat yang bersamaan muncul seorang tokoh pemimpin yang baru.
Pemimpin ini adalah Ibu Kartika Sari yang relatif lebih muda dibandingkan
dengan pemimpin kelompok sebelumnya.
Dalam kesempatan penggantian ketua kelompok di Kelompok Sekar
Arum, Kartika Sari yang muda dipercaya oleh teman-temannya untuk memimpin
kelompoknya. Sebagai pimpinan baru, dia mengajak dan melatih anggotanya
untuk belajar ketrampilan dengan melirik produk yang melimpah di kampungnya,
yaitu Nanas. Disamping belajar sendiri mereka meminta pertolongan PPL yang
ada di kampungnya bagaimana mengolah Nanas yang melimpah dan bisa
menghasilkan nilai tambah yang lebih tinggi.
Secara kebetulan PPL, dalam usaha pengentasan kemiskinan yang marak
pada masa itu, menyediakan kegiatan pelatihan untuk penduduk kampung.
Kelompok Sekar Arum secara spontan ikut dalam program pelatihan tersebut.
Sebagaimana layaknya program pada masa itu, setiap peserta latihan mendapat
jatah dana latihan sebesar Rp. 5000,- setiap hari. Jatah itu tidak diambil oleh
peserta, karena mereka berlatih di kampungnya sendiri, tetapi dikumpulkan.
Karena itu setelah pelatihan setiap peserta telah mempunyai uang sebesar Rp.
60.000,- yang dianggap cukup untuk modal membuka usaha Dodol Nanas yang
mereka geluti selama pelatihan. Pembuatan Dodol Nanas sebenarnya tidak sukar,
tetapi memerlukan kesabaran dan ketelitian yang tinggi. Sesuai anjuran banyak
kalangan, mereka memberi nama Dodol produknya dengan merek “Dodol Mekar
Sari”.
Pemasaran tingkat awal dilakukan antar keluarga sendiri di kampung.
Keluarga yang merasa bahwa dodol itu enak rasanya, dianjurkan untuk ikut
menawarkan kepada tetangga atau kenalan yang berkunjung sebagai oleh-oleh.
Pemasaran secara sederhana tersebut tidak banyak membawa manfaat keuntungan
berupa uang yang besar, tetapi telah menyadarkan penduduk akan kemungkinan
baru bahwa Nanas produk kampungnya yang selama ini dijual mentah-mentah
dapat diolah menjadi produk yang lebih menarik dan mendatangkan kemungkinan
10
untung yang lebih besar. Pada perkembangan berikutnya ada juga yang
mengambil prakarsa untuk menititipkan dodol tersebut pada warung-warung yang
ada di kampung lain atau dibawa dan dijajakan dengan alas sederhana atau bahkan
koran bekas di tempat wisata Ciater yang tidak jauh dari kampung itu. Dengan
cara itu dodol nanas Mekar Sari mulai dikenal luas di daerah lain.
Karena kegigihannya itu, pada tahun 1999, sebagai wujud dari program
yang peduli terhadap upaya pengentasan kemiskinan, yang diprakarsai oleh
Menko Kesra dan Taskin, dan bekerja sama dengan Yayasan Damandiri dan
BKKBN, kelompok yang semula mendapat bantuan kredit Kukesra, dan dianggap
lulus, dibantu untuk melanjutkan usahanya dengan skim baru yang disebut Kredit
Pengembangan Kemitraan Usaha (KPKU). Kelompok mereka diberi kredit mula-
mula sebesar 10,5 juta yang didukung oleh Bank BNI. Dengan kredit itu para
anggota kelompok harus bisa lebih leluasa memasarkan produknya ke daerah lain
dan kalau perlu menitipkan produk itu ke toko atau warung-warung dalam jumlah
yang lebih besar. Dana kredit dapat dipergunakan untuk menghasilkan produk
yang lebih banyak sehingga jangkauan pemasaran lebih jauh.
Karena usaha kelompok itu dikelola dengan baik, bahkan apabila ada
anggota terlambat membayar cicilan bisa dibantu lebih dulu oleh anggota lainnya,
akhirnya para anggota makin disiplin dan tertib mengembalikan kredit. Kredit
pertama lunas pada waktunya dan kegiatan kelompok bertambah maju. Karena
keberhasilan itu maka kelompok dianggap layak untuk menerima bantuan kredit
yang lebih besar. Dengan prosedur yang sudah baku kelompok itu kemudian
mendapat kredit lebih besar pada tahun 2000, dan juga pada tahun 2001, dan
selanjutnya pada tahun 2002.
Dengan adanya kredit yang selalu mereka bayar sesuai dengan perjanjian,
bahan baku nanas yang relatif melimpah di desanya, serta kerja gotong royong
yang akrab, mereka dapat saling tolong menolong untuk memenuhi permintaan
langganannya. Untuk melayani langganan yang makin banyak mereka
memutuskan bahwa setiap anggota dibantu untuk membuat tempat pembuatan
dodol sendiri. Dengan tempat pembuatan yang makin menyebar diantara anggota,
maka kemampuan produksi sebagai suatu kelompok bertambah besar. Salah satu
11
sebabnya adalah karena setiap anggota diberi kesempatan untuk menambah tenaga
pembantu sesuai dengan kemampuan produksinya. Namun semua produk harus
tetap mengacu pada standar kualitas dan rasa yang sama serta diharuskan
memakai nama merek yang sama, yaitu Dodol Mekar Sari. Dengan memegang
teguh kualitas yang sama dan merek dagang yang sama, maka pemasaran bisa
dilakukan bersama dan dikurangi persaingan antar anggota kelompok, yang
jumlahnya tidak pernah ditambah dari jumlah semula sebanyak 20 orang. Namun
tidak berarti bahwa persaingan tidak ada. Dodol Mekar Sari bersaing dengan
produk dari produsen lain yang mempergunakan merek dagang berbeda. Tetapi
karena mereka tetap menjaga kualitas produk dengan baik, Dodol Mekar Sari
tetap dianggap yang terbaik. Sebagai produsen dodol unggulan yang maju, tidak
jarang pimpinannya sebagai pemimpin kelompok atau sebagai perorangan,
diundang ke daerah-daerah lain untuk memberikan kursus ketrampilan membuat
dodol dan sekaligus memberikan petunjuk bagaimana memasarkan produk-
produk itu secara luas.
12
BAB III
KESIMPULAN
Bauran pemasaran promosi merupakan suatu usaha dalam agribisnis untuk
memberitahu target pasar dengan cara yang tepat bahwa produk yang tepat untuk
mereka dengan harga yang tepat yang berada dilokasi yang tepat. Bauran promosi
terdiri dari empat alat utama antara lain periklanan, publikasi, promosi penjualan,
penjualan termasuk didalamnya penjualan massal dan penjualan pribadi. Agar
mendapatkan hasil yang maksimal diperlukan Promotional mix yang merupakan
gabungan dari berbagai jenis promosi yang ada. Untuk itu sebelum melakukan
promosi sebaiknya dilakukan perencanaan yang matang seperti iklan, publisitas
positif maksimal dari pihak-pihak luar, promosi dari mulut ke mulut, promosi
penjualan dengan ikut pameran, membagikan sampel, Public Relation / PR yang
mengupayakan produk diterima masyarakat, dan personal selling / penjualan
personil yang dilakukan tatap muka langsung. Pengolahan pada buah nenas
contohnya, ternyata dapat menambah nilai jual dari nenas tersebut. Dari
pengalaman ibu Kartika yang memulai semua dari kecil dan dengan kerja keras
maka kelompok yang ia dirikan menjadi dari skala kecil dapat menjadi besar.
13
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Bab II. Available at http://dspace.widyatama.ac.id diakses pada 2
September 2009 pukul 17.14.
Anonim. 2009. Perajin Dodol Nanas pun Beralih. Available at http://pikiran-
rakyat.com diakses pada 18 November 2009 pukul 18.20.
Firdaus, Dhanial. 2008. Definisi/Pengertian Promosi, Fungsi/Tujuan dan Bauran
Promosi/Promotional Mix Produk. Available at
http://dhanialfirdaus.wordpress.com diakses pada 2 September 2009 pukul
16.58.
Mita.2008. Consumer Sales Promotion (Promosi Penjualan). Available at
http://kuliah.dagdigdug.com diakses pada 2 September 2009 pukul 17.04.
Panji. 2008. Peminatan Manajemen Pemasaran 004. Available at
http://peminatanmanajemenpemasaran004.blogspot.com diakses pada 2
September 2009 pukul 17.06.
____. 2008. Costco Peminatan Manajemen Pemasaran 005. Available at
http://peminatanmanajemenpemasaran005.blogspot.com diakses pada 2
September 2009 pukul 17.09.
Suyono, Haryono. 2009. Dodol Nanas Mekarsari Hasil Kegigihan Bersama.
Available at http://www.haryono.com/article/article/dodol-nanas-
mekarsari-hasil-kegigihan-bersama.html diakses pada 18 November 2009
pukul 18.21.
Teddy. 2008. Perihal Komunikasi Dasar. Available at
http://teddykw.wordpress.com diakses pada 2 September 2009 pukul
16.55.
14