Download - Dispro TELEVISI
CINTA JERUJI BESI
PROGRAM DRAMA TELEVISI
DESAIN PRODUKSI
Diajukan Untuk Memenuhi salah satu Syarat Kelulusan MataKuliah
Produksi Televisi (Drama)
Disusun Oleh :
No Nama Kelas Nim Jobdesk
1. Ainul Nasikin 42.5C.11 42120 Produser
2. Ahmad Kamil Saiful 42.5B.11 42120343 Sutradara
3. Sutiawan 42.5C.11 42120841 Penulis Naskah
4. Sutiawan 42.5C.11 42120841 Kamera
5. Ahmad Kamil Saiful 42.5B.11 42120343 Editor
6. Ainul Nasikin 42.5C.11 42120 Penata Suara
7. Ainul Nasikin 42.5C.11 42120 Artistik
JURUSAN PENYIARAN
AKADEMI KOMUNIKASI BINA SARANA INFORMATIKA
JATIWARINGIN
2013
N I M : Nama Lengkap : Dosen Pembimbing : Judul Karya :
No TanggalBimbingan
Pokok Bahasan Paraf dosenPembimbing
1
2
3
4
5
Catatan untuk dosen pembimbing.Bimbingan Tugas Akhir Dimulai pada tanggal : Diakhiri pada tanggal : Jumlah pertemuan bimbingan :
Disetujui oleh,Dosen Pembimbing Produksi
( )
Foto
2X3
LEMBAR KONSULTASI PRODUKSI
AKADEMI KOMUNIKASI JURUSAN PENYIARAN
BINA SARANA INFORMATIKA
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
Outline Desain Produksi ini telah disetujui dan disahkan serta diizinkan untuk
dipresentasikan pada ujian akhir matakuliah : Produksi Televisi (Drama)
DOSEN PEMBIMBING
Produksi
( Supriyadi )
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat tuhan yang Maha esa karena atas limpahan rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan Outline Desain Produksi yang berjudul “Cinta Jeruji Besi”. Outline desain
produksi ini disusun guna memenuhi nilai UAS matakuliah Produksi Televisi (Drama).
Pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Supriyadi selaku dosen mata kuliah “Produksi Televisi (Drama)”.
2. Keluarga penulis yang selalu memberi dukungan dan kasih sayang.
3. Teman-teman penulis yang telah membantu penulis.
Akhir kata penulis memohon maaf atas kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan
makalah ini,penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak demi
kesempurnaan Outline Desain Produksi ini.
Jakarta, Oktober 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Program
Komunikasi sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup manusia.
Komunikasi merupakan alat utama yang digunakan dalam rangka melakukan interaksi
yang berkesinambungan untuk berbagai tujuan menurut kepentingannya. menurut
Suprapto (2011:3) “Komunikasi berasal dari bahasa latin communicatio yang berarti
pemberitahuan atau pertukaran pikiran. Jadi, secara garis besar dalam suatu proses
komunikasi haruslah terdapat unsur-unsur kesamaan makna agar terjadi suatu
pertukaran pikiran dan pengertian antar komunikator (penyebar pesan) dan
komunikan (penerima pesan)”.
Teknologi komunikasi massa mengalami kemajuan sangat pesat. Apabila
menginginkan berbagai informasi secara cepat tentang peristiwa yang terjadi di
belahan dunia, tidak lagi mengandalkan surat kabar atau majalah yang harus
menunggu beredar. Tetapi bisa langsung mengakses via internet, begitu juga dengan
audio visual atau media elektronik tak ketinggalan pula. Menurut Cagara (2006:119)
mengatakan “Komunikasi massa memerlukan media untuk meyebarluaskan pesan
agar diterima serentak oleh khalayak. Media diartikan sebagai alat atau sarana yang
digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak.
Penggunaan media tersebut juga dapat mempermudah proses penyampaian pesan
massa tersebut”.
Media adalah alat atau sarana yang dipergunakan untuk menyampaikan pesan
dari komunikator kepada khalayak. Banyak ahli dan juga organisasi yang memberikan
batasan mengenai pengertian media. Menurut Djamarah (1995:136) “Media
merupakan alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna
mencapai tujuan pembelajaran. Jadi media merupakan alat perantara yang diciptakan
untuk menyalurkan pesan dengan tujuan agar pemakai dapat lebih mudah dalam
mencapai suatu tujuan”.
Media massa (mass media) singkatan dari media komunikasi massa dan
merupakan channel of mass yaitu saluran, alat atau sarana yang dipergunakan dalam
proses komunikasi massa. Soyomukti (2010:198) mengatakan “Istilah media massa
merajuk pada alat atau cara terorganisasi untuk berkomunikasi secara terbuka dan
dalam jarak jauh kepada banyak orang (khalayak) dalam jarak waktu yang ringkas.
Media massa bukan sekedar alat semata-mata melainkan juga institusionalisasi dalam
masyarakat sehingga terjadi proses pengaturan terhadap alat itu oleh warga
masyarakat melalui kesepakatan-kesepakatan lain. Peran media dalam membentuk
opini publik dan mengarahkan opini massa sesuai kepentingannya berkaitan dengan
beberapa pendekatan. Diyakini bahwa agenda media dapat mengatur agenda publik,
dan agenda publik pada gilirannya dapat mengatur agenda pemerintah. Artinya
masalah apapun yang diekspose terus menerus oleh banyak media pada waktu yang
sama, dengan cepat dapat mempengaruhi topik pembicaraan di masyarakat. Media
yang termasuk kedalam kategori media massa adalah surat kabar, majalah, radio, TV
dan film. Kelima media tersebut dinamakan “The Big Five Of Mass Media” (lima
besar media massa), media massa sendiri terbagi dua macam, media massa cetak
(printed media), dan media massa elektronik (electronic media).
Adapun komunikasi massa yang lebih mudah dan cepat dalam menyampaikan
pesan adalah melalui audio visual yaitu televisi. Media informasi televisi merupakan
media yang sangat efektif karena kandungan informasi yang ada dalam televisi jauh
lebih besar dari pada media lainnya seperti media cetak dan radio, menurut Subekti
(2008:62) “Pengaruhnya lumayan besar dan tanpa pandang bulu, mulai dari desa-
desa, sampai kota-kota besar, masyarakat yang berada dibawah pengaruhnya mulai
dari kalangan buta huruf sampai kaum cerdik-pandai”. Kata televisi berasal dari bahsa
yunani yaitu tele (jauh), dan dari bahasa latin visio (penglihatan), sehingga televisi
dapat diartikan sebagai telekomunikasi yang dapat dilihat dari jarak jauh. Dalam
dunia pertelevisian ada beberapa jenis program acara televisi. Station televisi setiap
hari nya menayangkan program-program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya
sangat beragam. Adapun jenis-jenis program televisi adalah Program Informasi yang
dibagi menjadi dua jenis yaitu : Berita keras (hard news) dan Berita Lunak (soft
news), kemudian Program Hiburan yang dibagi menjadi tiga kelompok yaitu Musik,
Drama permainan, dan pertujukkan. Dan yang ketiga adalah Program Pendidikan
yang diterdiri dari Talk show. Bagi penoton, program televisi merupakan hiburan
semata namun, sebagai hiburan program televisi tetap dapat diciptakan dengan nilai
tambah yang tinggi sehingga menjadi hiburan yang bermanfaat bagi penonton, tidak
sekedar sebagai promosi dan iklan gaya hidup yang mengembangkan sikap hidup
penontonnya, namun dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi yang
menonton. Tidak hanya itu pihak station televisi juga membuat tahapan perencanaan
sampai siap tayang, yang harus dilakukan dengan kerjasama tim yang solid, Menurut
Fachruddin (2011:2) menyimpulkan bahwa “Produksi televisi bukan pekerjaan
individual tetapi pekerjaan tim, apabila sebuah program televisi dapat dimengerti
maknanya, menghibur, dan pemirsa puas menyaksikannya, apresiasi kesuksesan yang
harus diberikan kepada tim produksi yang bekerja, bukan kepada seseorang
diantaranya saja”.
Dalam televisi terdapat berbagai macam program, salah satunya hiburan,
hiburan dibagi menjadi tiga yaitu ; musik, drama permainan dan pertunjukan. Dalam
pertunjukan salah satunya kita mengenal film. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, film dapat diartikan dalam dua pengertian. Yang pertama, film merupakan
sebuah selaput tipis berbahan seluloid yang digunakan untuk menyimpan gambar
negatif dari sebuah objek. Yang kedua, film diartikan sebagai lakon atau gambar
hidup. Dalam konteks khusus, film diartikan sebagai lakon hidup atau gambar gerak
yang biasanya juga disimpan dalam media seluloid tipis dalam bentuk gambar
negative. Meskipun kini film bukan hanya dapat disimpan dalam media selaput
seluloid saja. Film dapat juga disimpan dan diputar kembali dalam media digital.
Seiring berkembangnya dunia perfilman, semakin banyak film yang diproduksi
dengan corak yang berbeda-beda. Secara garis besar, film dapat diklasifikasikan
berdasarkan cerita, orientasi pembuatan, dan berdasarkan genre. Berdasarkan cerita,
film dapat dibedakan antara film Fiksi dan Non-Fiksi. Fiksi merupakan film yang
dibuat berdasarkan imajinasi manusia, dengan kata lain film ini tidak didasarkan pada
kejadian nyata. Kemudian film Non-Fiksi yang pembuatannya diilhami oleh suatu
kejadian yang benar-benar terjadi yang kemudian dimasukkan unsur-unsur
sinematografis dengan penambahan efek-efek tertentu seperti efek suara, musik,
cahaya, komputerisasi, skenario atau naskah yang memikat dan lain sebagainya untuk
mendukung daya tarik film Non-Fiksi tersebut. Kemudian klasifikasi berdasarkan
genre film itu sendiri. Terdapat beragam genre film yang biasa dikenal masyarakat
selama ini, diantaranya : Action, Komedi, Drama, Petualangan, Epik, Musikal,
Perang, Science Fiction, Pop, Horror, Gangster, Thriller, Fantasi, Disaster /
Bencana. Film pendek memiliki perbedaan dengan film panjang dalam segi durasi.
Dikatakan film pendek karena memang durasinya pendek yakni 15menit atau hanya
30menit. Bukan hanya itu, proses pengambilan gambar juga pendek, tidak seperti
film-film layar lebar yang diproduksi kalangan profesional (Wahana Komputer,
2008). Mekanisme dalam tahap produksi baik dalam pembuatan film pendek atau
panjang adalah serupa.
Dalam sebuah film terdapat genre drama-romance. Drama-romance-romance
merupakan karya audio visual yang menggunakan televisi sebagai media
penayangannya. Drama-romance-romance adalah bentuk cerita konflik manusia
dalam bentuk dialog yang diproyeksikan pada pentas dengan menggunakan
percakapan dan action di depan penonton/audience. Drama-romance-romance
dirancang untuk penonton, drama-romance bergantung pada komunikasi. Jika drama-
romance-romance tidak komunikatif, maksud pengarang, pembangunan respon
emosional tidak akan sampai (Dietrich, 1953:4). Sebuah film drama-romance adalah
ragam film yang sebagian besar bergantung pada pengembangan mendalam karakter
realistis yang berurusan dengan tema emosional. Tema drama-romance seperti
alkoholisme, kecanduan obat, perselingkuhan, dilemma, moral, prasangka rasial,
intoleransi agama, seksualitas, kemiskinan, pembagian kelas, kekerasan terhadap
perempuan dan korupsi yang menempatkan karakter dalam konflik dengan diri
mereka sendiri, orang lain, masyarakat dan bahkan fenomena alam. Di pusat drama-
romance biasanya satu karakter atau lebih yang bertentangan pada saat yang genting
dalam hidup mereka. Mereka sering berputar disekitar keluarga : film yang menggali
sehari – hai untuk mengajukan pertanyaan besar dan menyentuh emosi terdalam dari
orang-orang normal.
Saat ini di Indonesia bisa dikatakan masih sedikit televisi yang menyajikan
program hiburan berupa drama-romance yang bertemakan tentang keadaan dalam
penjara dan tayangan yang saat ini disajikan hanyalah tayangan yang lebih
mengutamakan komersil dibandingkan dengan nilai-nilai moral yang bisa diambil
sebagai pelajaran bagi penonton. Melihat keadaan tersebut maka penulis membuat
ide untuk membuat suatu karya program televisi drama-romance yang mengangkat
tema tentang sepasang kekasih yang terhalang dengan jeruji besi yang nantinya
diharapkan akan banyak pesan-pesan kehidupan dan nilai-nilai moral yang akan
diambil sebagai pembelajaran untuk para penontonnya.
Berdasarkan kesimpulan diatas penulis menyimpulkan bahwa komunikasi
sangatlah penting untuk kehidupan sehari-hari, apabila tidak mengetahui apa yang
terjadi diluar sana maka proses komunikasi pun terhambat, komunikasi diperlukan
antara komunikator ke komonikan maka diperlukan adanya komunikasi massa seperti
media cetak, media televisi, media online dan masih banyak lagi. Televisi menjadi
salah satu media paling penting untuk berkomunikasi secara audio visual maka dari
itu perkembangan televisi makin meningkat dan banyak melakukan perubahan
terutama makin banyaknya acara televisi yang menyajikan tayangan-tayangan cerdas
dan mendidik untuk kemajuan bangsa.
B. Maksud dan Tujuan Program
Tujuan Umum
Memberikan atmosfer segar bagi penonton televise dengan menyajikan
sebuah program drama-romance televisi yang mengangkat tema tentang tema
keluarga.
Tujuan Akademis
Program drama-romance televise ini dibuat sebagai salah satu
kewajiban tugas mata kuliah Produksi Televisi (Drama) semester 5, agar dapat
memahami tentang bagaimana proses produksi drama-romance televisi seperti
persiapan pra produksi, produksi dan pasca produksi.
Tujuan Praktisi
Mempraktekkan kemampuan akademik yang didapat dalam
perkuliahan, seperti pembuatan desain produksi, penulisan naskah non berita
dan semua teori maupun praktek tentang produksi televisi (drama).
C. Referensi Pustaka dan Audio Visual
1. Referensi Pustaka Novel Coba Tunjuk Satu Bintang. Novel ini menceritakan kisah tentang
sepasang kekasih yang terpisahkan oleh jarak. Ada saat mereka bertemu dalam
situasi yang benar-benar tidak mereka sendiri duga. Dan pertemuan itu telah
mengubah segalanya.
2. Referensi Audio Konci. Konci adalah salah satu program radio di Ardan FM dengan format mini
drama yang tayang setiap hari jumat, pukul 22.00 WIB
3. Referensi Audio Visual Ada Apa Dengan Cinta. Film ini merupakan sebuah film romantic Indonesia
karya Rudi Soedjarwo yang dirilis pertama kali pada tanggal 17 Februari 2002
dan dibintangi oleh Nicholas Saputra dan Dian Sastrowardoyo.
D. Deskripsi Program
Kategori Program : Hiburan
Media : Audio dan Visual
Format Program : Drama Televisi
Judul Program : Cinta Jeruji Besi
Durasi Program : 15 menit ( 900 detik )
Target Audience : - Umur :Remaja ( 13 – 17)
Dewasa ( 18 – 35 )
Orang tua ( 36 – keatas)
- Jenis Kelamin : General
- Status Ekonomi Sosial : B ( Menengah keatas)
C ( Menengah kebawah)
Karakteristik Produksi : Record Single Camera
BAB II
PEMBAHASAN
A. Lembar Kerja Produser
Definisi Produser Film
Seorang produser film mengawasi dan menyalurkan sebuah proyek film kepada
seluruh pihak terlibat sambil mempertahankan integritas, suara dan visi film tersebut. Mereka
juga akan mengambil risiko keuangan dengan mengeluarkan uang mereka sendiri, khususnya
selama periode pra-produksi, sebelum sebuah film dapat terdanai sepenuhnya.
Tugas dan Tanggung Jawab Produser dalam Empat Tahap
Pra Produksi:
a. Mengembangkan konsep gagasan
b. Membuat rencana biaya produksi
c. Mengadakan pembicaraan dengan penulis naskah
d. Menyetujui berbagai saran dari penulis naskah, peñata lampu dan peñata dekorasi
e. Memimpin dan mengkordinasikan seluruh rencana produksi
Persiapan dan Latihan:
1. Mengawasi kegiatan produksi secara keseluruhan
2. Memperhatikan latihan-latihan dan membuat catatan-catatan yang diperlukan sebagai
bahan pengembangan tanpa penambahan anggaran
Produksi :
a. Sebagai pimpinan pelaksana produksi
Pasca Produksi :
a. Menyetujui hasil akhir sesuai rencana yang telah ditentukan
SHOTING SCHEDULE
No Hari dan Tanggal Waktu Pelaksanaan Kegiatan
1 Sabtu, 15 November 2014
07.00 – 08.00 Memeriksa Perlengkapan
2 08.00 – 09.30 Perjalanan ke lokasi
3 09.30 – 11.00 Break Produksi,Make up Talent
4 11.00 – 12.00 Setting Peralatan , makan siang
5 12.00 – 15.00 Pengambilan Gambar (break 15 menit untuk sholat Dzuhur)
6 15.00 – 16.00 Break
7 16.00 – 18.00 Pengambilan Gambar
8 18.00 – 19.00 Break
9 19.00 – 23.00 Pengambilan Gambar
10 23.00 – 24.00 Produksi Selesai
11 24.00 – 05.00 Break Produksi (Tidur)
12 Minggu, 16 November 2014
(Acara Bebas)
06.00 – 07.00 Sarapan,mandi,dan Olahraga
13 07.00 – 08.00 Membersihkan Lokasi , beres-beres
14 08.00 – 09.00 Preview
15 09.00 – 10.00 Evaluasi Produksi , Penghitungan sisa Budget
16 10.00 – ............ Berpamitan pada warga sekitar , pulang
WORKING SCHEDULE
Production Company : Eres Eres Production Produser : Ainul; NasikinProject Title : Cinta Jeruji Besi Director : Ahmad Saiful KamilDurasi : 15 Menit Time Broadcast :
No Tahap Aktifitas
Target per Minggu
September Oktober November
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
Pra Produksi
Penemuan Ide ♣
2 Pengembangan Gagasan ♣
3 Penulisan Naskah ♣
4 Casting Pemeran ♣
5 Survei Lokasi ♣
6
Produksi
Shooting ♣
7 Dailly Production report ♣
8 Evaluasi Produksi ♣
9
Pas
ca
Pod
uksi Editting ♣
10 Logging ♣
11 On line Editing
EQUIPMENT LIST (CHEK LIST HARIAN)
Production Company : Eres Eres Production Produser : Ainul Nasikin Project Title : Cinta Jeruji Besi Director : Ahmad Saiful KamilHari dan Tanggal : Sabtu, 15 November 2014
No Nama Seri Jumlah Keterangan1 Kamera Sony MC 1500 1 Sewa2 Memory Card 13 Tripot Sewa4 Charger Sony 1 Sewa5 Batere kamera
Battery RecorderSonyAlkaline
26
SewaMilik sendiri
6 Monitor 1 Milik Sendiri7 Headphone Sony 2 Milik Sendiri8 Boom Mic Synhezer 1 Sewa9 Lighting Redheat
LED11
Sewa
10 Kabel Roll Sewa11 Kabel Audio Sewa12 Genset 1 Pinjam
BREAKDOWN BUDGET
Production Company : Eres Eres Production Produser : Ainul Nasikin Project Title : Cinta Jeruji Besi Director : Ahmad Saiful KDurasi : 15 menit Unit Manager : Sutiawan
No Item Unit Rate Amount NotesPra ProduksiPemasukan Rp 1.500.000,00Produksi (Teknik)1 Sewa
Kamera1 Rp 300.000,00
2 Sewa Lighting
4 RedHeat @ 2 Rp 70.000,00
3 Sewa Audio 1 Rp 200.000,004 Sewa Clip
On2 Rp 100.000,00
5 Kabel 6TotalRp
670.000,00Produksi (Artistik)6 Properti7 Make Up8 Wardrobe9 Setting
Dekor10 Graffis11
(Dll...)Total
Rp Produksi (Unit)12 Konsumsi Rp 350.000,00 13 Foto Copy Rp 100.000,0014 P3K
(Dll...)Rp 380.000,00 Total :
Rp 830.000 ,0015
TOTAL RP 1.500.000Pasca Produksi16 Processing17 Editing18 Mastering19 Copy Master
(Dll...)
DAILY PRODUCTION REPORT
Production Company : SKIP Production Produser : Ainul NasikinProject Title : Cinta Jeruji Besi Director : .Ahmad Saiful KamilTanggal : 15 November 2014 Lokasi :
Keterangan Terjadwal PelaksaanCrew Call 19.00 20.001st Make Up Call 18.30 19.301st Costume Call 19.00 20.00
Makan Malam 20.00 20.00Wrap 21.00 02.00
Peran Pemeran Usia Costume On Set Pulang
Porsi Catering Dipesan RealisasiMakan Siang Biaya sendiri 20 bungkusCemilan Dipesan 20 bungkusMakan Malam Dipesan 25 bungkus
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam pembuatan film dibutuhkan proses yang sangat panjang diantaranya pra
produksi,produksi,dan pasca produksi. pra produksi diantaranya adalah penemuan
ide,pengembangan gagasan,penulisan naskah,meng-Casting pemeran,lalu survei lokasi.
Setelah produser menemukan ide lalu berdisikusi dengan sutradara dan penulis naskah maka
setelah menemukan ide melakukan pengembangan gagasan yang akan didiskusikan oleh
sutradara dan penulis naskah maka setelah melakukan pengembangan gagasan penulis naskah
mulai menulis naskah dan mulai menterjemahkan cerita yang dikemukakan oleh sutradara
setelah penulisan naskah masuk ke Casting Peran yang sesuai dengan cerita yang ditulis oleh
penulis naskah. Setelah mendapatkan peran maka semua crew langsung survey lokasi yang
sesuai dengan naskah yang dibuat oleh penulis naskah. Setelah melalui pra produksi maka
langsung menuju produksi dimana yag bertanggung jawab dalam pembuatan film ini adalah
sutradara namun peran seorang produser disini hanyalah mengawasi dan mengarahkan
sutradara dan yang lainnya agar tidak kacau pada saat produksi. setelah melakukan produksi
maka dilakukan proses pasca produksi yaitu proses yang dilakukan setelah produksi
diantaranya adalah pengeditan film yang dibuat selama produksi. disini seorang editorlah
yang bertugas dalam pengeditan namun tetap sang produser dan sutradara mengawasi supaya
sang editor tidak kebingungan dalam melakukan edit gambar dan video. Setelah proses
pengeditan selesai maka film tersebut haruslah dilihat oleh semua kerabat kerja yang terlibat
yaitu producer,director,Script Writer,cameramen,lightingman, set Art,Audioman,Make
up,Wardrobe,dan Editor. Baru setelah semua kerabat kerja selesai melihat maka film sudah
dapat diperlihatkan kepada khalayak umum. Demikianlah proses dalam pembuatan film dari
pra produksi sampai dengan pasca produksi.
B. Saran
1. Dalam pembuatan sebuah film diperlukan perncanaan yang matang
2. Sebaiknya dibuat time schedule yang memuat daftar – daftar deadline
pengumpulan masing – masing job desk.
3. Dibutuhkan time management karena ini merupakan sebuah hal yang penting
dalam pembuatan film.