MILIK NEGARA
TIDAK DIPERDAGANGKAN
DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
NONFORMAL, DAN INFORMAL
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2012
PETUNJUK TEKNIS
BANTUAN OPERASIONAL PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (BOP-PAUD)
DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
NONFORMAL, DAN INFORMAL
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2012
MILIK NEGARA
TIDAK DIPERDAGANGKAN
i
SAMBUTAN
DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
NONFORMAL, DAN INFORMAL
Usia dini merupakan periode perkembangan yang sangat penting dalam
kehidupan manusia. Pada masa ini, seluruh instrumen besar manusia
terbentuk, bukan kecerdasan saja tetapi seluruh kecakapan psikis. Para
ahli menamakan periode ini sebagai usia emas perkembangan.
Pemerintah terus mendorong kesadaran akan pentingnya pendidikan anak
usia dini (PAUD) menuju PAUD sebagai sebuah gerakan nasional.
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan bahwa
PAUD dapat dilaksanakan melalui semua jalur pendidikan, baik formal,
nonformal, maupun informal. Selain memberikan kepastian hukum dan
penetapan standar, pemerintah terus berupaya memberikan stimulasi
terhadap penyelenggaraan PAUD, antara lain dalam bentuk pemberian
bantuan dana rintisan penyelenggaraan PAUD, bantuan operasional
pendidikan, bantuan alat permainan edukatif, bantuan pembangunan dan
rehab sarana dan prasarana, insentif pendidik, serta peningkatan mutu
pendidik secara berkelanjutan. Namun demikian mengingat besarnya
tantangan yang dihadapi, maka mengandalkan dukungan pemerintah saja
tidaklah cukup. Untuk mewujudkan PAUD sebagai gerakan nasional
diperlukan keterlibatan semua komponen bangsa dan sumber-sumber
pendanaan yang tersedia yang meliputi orangtua, masyarakat, dana
tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), alokasi dana desa, program
nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM), dan sumber lain yang tidak
mengikat.
Selain upaya perluasan, kita juga harus memperhatikan aspek pemerataan.
PAUD harus mampu menjangkau kawasan yang tertinggal, terisolir, dan
terdepan dengan berbagai karakteristiknya. Prioritas pembangunan tahun
ini diarahkan untuk menjangkau wilayah ini, dengan moto “menjangkau
yang tidak terjangkau”. Untuk mempercepat upaya tersebut, pemerintah
telah menetapkan koridor-koridor pembangunan nasional yang terdiri
dari enam koridor, yaitu koridor I untuk wilayah Sumatera; koridor II
untuk wilayah Jawa; koridor III untuk wilayah Kalimantan; koridor IV
ii
untuk wilayah Sulawesi; koridor V untuk wilayah Maluku, Bali, dan Nusa
Tenggara; serta koridor VI untuk wilayah Papua.
Saya menyambut gembira atas terbitnya petunjuk teknis ini untuk
dijadikan pedoman dalam pelaksanakan kegiatan di lapangan. Semoga
pelaksanaan program PAUD tahun 2012 dapat berjalan lebih baik. Kritik
dan saran dari para pemangku kepentingan untuk perbaikan petunjuk
teknis ini di masa yang akan datang, sangat kami harapkan.
Jakarta, Februari 2012
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Nonformal, dan Informal,
Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, Psikolog
NIP. 19570322 198211 2001
iii
KATA PENGANTAR
Tantangan Pendidikan Anak Usia Dini ke depan tidak hanya pada
perluasan layanan, tetapi mengarah pada peningkatan kualitas layanan.
Peningkatan kualitas layanan PAUD diupayakan melalui berbagai kegiatan,
antara lain peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan, serta
penguatan kelembagaan dan kerjasama dengan pendidikan tinggi. Perluasan
layanan terus dilakukan melalui sosialisasi dan diversifikasi program layanan
bersinergi dengan berbagai lembaga yang telah ada di masyarakat. Program
peningkatan mutu layanan PAUD dilaksanakan dengan berbagai strategi,
salah satunya dengan pemberian dana bantuan bagi lembaga PAUD yang
dinilai layak untuk dijadikan sebagai Lembaga Percontohan.
Sejak digulirkannya program PAUD Percontohan pada tahun 2005 telah
terbentuk sebanyak 23 lembaga PAUD Percontohan ditingkat Provinsi dan
101 lembaga PAUD Percontohan di tingkat Kabupaten/Kota. Dibandingkan
dengan jumlah Kabupaten/Kota di Indonesia yang berjumlah 491 Kab/Kota,
berarti baru sekitar 21% Kab/Kota yang memiliki lembaga PAUD
Percontohan. Idealnya setiap Kabupaten/Kota memiliki PAUD percontohan
yang dapat dijadikan acuan penyelenggaraan pembelajaran maupun
pengelolaan administrasi oleh lembaga-lembaga PAUD di sekitarnya.
Sehingga terjadi percepatan peningkatan kualitas layanan PAUD. Untuk
keperluan tersebut Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini
menggulirkan bantuan Percontohan Tingkat Kabupaten/Kota sebagai bentuk
fasilitasi percepatan peningkatan kualitas.
Berkenaan dengan kegiatan tersebut, serta untuk menjamin ketepatan
sasaran dan penggunaan dana bantuan tersebut, maka perlu adanya Petunjuk
Teknis Bantuan PAUD Percontohan di Tingkat Kabupaten/Kota.
Petunjuk Teknis ini memuat garis besar aturan sesuai dengan aturan yang
berlaku.
Akhirnya kami mohon kepada para pengguna Petunjuk Teknis ini untuk
memberikan saran demi penyempurnaan di masa yang akan datang. Ucapan
terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah ikut andil demi
tersusunnya Petunjuk Teknis ini. Semoga Petunjuk Teknis ini bermanfaat.
Jakarta, Januari 2012
Direktur Pembinaan PAUD
Dr. Erman Syamsuddin
NIP.195703041983031015
iv
DAFTAR ISI
SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI, NONFORMAL, INFORMAL .......................... i
KATA PENGANTAR ..................................................................... iii
DAFTAR ISI ..................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ......................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................... 1
B. Dasar Hukum ......................................................... 1
C. Manfaat Bantuan BOP ............................................... 2
D. Tujuan ......................................................... 2
E. Pengertian ......................................................... 3
BAB II KETENTUAN UMUM .................................................. 4
A. Sasaran Program ....................................................... 4
B. Sifat ......................................................... 4
C. Persyaratan Administrasi Calon Penerima ............... 4
D. Besar Dana ......................................................... 5
E. Penggunaan Dana ...................................................... 5
F. Hak dan Kewajiban Lembaga Penerima Dana Bantuan
Operasional PAUD .................................................. 5
G. Keberlangsungan Program ......................................... 6
BAB III PROSES PENETAPAN DAN PENYALURAN
BOP-PAUD ................................................................ 7
A. Proses Pengajuan Dana ............................................... 7
B. Proses Penetapan Lembaga Calon Penerima ............ 8
C. Proses Pencairan Dana ............................................. 9
D. Pelaporan ................................................................ 9
BAB IV MONITORING DAN SUPERVISI ............................... 10
v
A. Tujuan ................................................................ 10
B. Waktu ................................................................ 10
C. Pelaksana ................................................................ 10
1. Monitoring oleh Tim Pusat ............................... 10
2. Monitoring oleh Tim Provinsi .......................... 11
3. Monitoring oleh Tim Kab/Kota .......................... 11
BAB V PENGAWASAN DAN SANKSI .................................... 12
A. Pengawasan ................................................................ 12
B. Sanksi ................................................................ 12
Lampiran
Lampiran 1 Formulir Pengajuan Dana .......................................... 14
Lampiran 2 Data Anak Didik ........................................................ 16
Lampiran 3 Daftar Pengajuan Lembaga Calon Penerima Dana
BOP-PAUD ................................................................ 17
Lampiran 4 Surat Keputusan Penetapan ........................................ 18
Lampiran 5 Surat Pernyataan ........................................................ 20
Lampiran 6 Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak ................. 22
Lampiran 7 Laporan Penggunaan Dana Bantuan BOP ................. 23
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perluasan dan pemerataan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
sangat dimungkinkan untuk menjangkau seluruh sasaran apabila
ditunjang dengan ketersediaan lembaga PAUD yang mudah diakses,
pendidik yang sesuai dengan kompetensi yang diharapkan, dan
dukungan penyelenggaraan PAUD dari Pusat, Daerah dan
masyarakat. Pembiayaan pendidikan merupakan salah satu aspek
penting dalam penyelenggaraan PAUD secara keseluruhan. Salah
satu masalah pokok dalam hal pembiayaan pendidikan adalah
bagaimana mencukupi kebutuhan operasional Lembaga PAUD, dan
bagaimana melindungi masyarakat (khususnya dari keluarga tidak
mampu) dari kendala biaya untuk memperoleh layanan PAUD.
Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah meluncurkan
program Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) dengan
memberikan bantuan dana penyelenggaraan kepada lembaga PAUD
berdasarkan jumlah murid. Program BOP bertujuan untuk
meringankan biaya pendidikan bagi anak tidak mampu, agar mereka
memperoleh layanan PAUD yang lebih bermutu. Untuk memberikan
panduan dalam penyaluran dan penggunaan dana Bantuan
Operasional Penyelenggaraan PAUD maka perlu disusun Petunjuk
Teknis Bantuan Operasional Penyelenggaraan PAUD.
B. Dasar Hukum
1. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Pasal 46 ayat (2): Pemerintah dan
Pemerintah Daerah bertanggung jawab menyediakan anggaran
pendidikan sebagaimana diatur dalam pasal 31 ayat (4) Undang-
undang Dasar negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 yang merupakan revisi
terhadap Undang Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
2
Pemerintahan Daerah. Pasal 14 ayat (1) butir (f) menyatakan
bahwa penyelenggaraan pendidikan merupakan salah satu
kewenangan wajib kabupaten/kota.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, Pasal 62 Ayat (1) : Pembiayaan pendidikan
terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal.
C. Manfaat bantuan BOP
1. Manfaat Bagi Pemda:
a. Meningkatkan APK PAUD daerah sekaligus berdampak
pada peningkatan APK nasional
b. Menjadi dasar alokasi dana APBD untuk menunjang
kebutuhan operasional pembelajaran di lembaga PAUD.
2. Manfaat Bagi Lembaga PAUD
a. Meningkatkan jumlah layanan anak
b. Memperlancar proses pembelajaran PAUD yang lebih baik
c. Mendukung peningkatan mutu layanan PAUD
3. Manfaat Bagi Masyarakat/Orang Tua
a. Terbantunya beban pembiayaan operasional pendidikan
PAUD bagi anak
b. Terjaminnya keberlangsungan layanan PAUD bagi anak-
anaknya.
D. Tujuan
1. Tujuan pemberian bantuan BOP adalah memperluas dan
meningkatkan layanan PAUD bagi anak usia 0-6 tahun, dengan
prioritas anak dari keluarga kurang mampu, berkebutuhan
khusus, dan layanan khusus.
2. Tujuan disusunnya Petunjuk Teknis ini memberikan petunjuk
bagi pelaksana dan penanggung jawab BOP dalam mengelola
dan menyalurkan dana BOP kepada sasaran secara tepat guna.
3
E. Pengertian
1. Biaya operasional yang dimaksud dalam panduan ini merupakan
rata-rata biaya pelaksanaan pembelajaran. Termasuk dalam
Biaya Operasional adalah bahan atau peralatan pendidikan habis
pakai, dan biaya penyelenggaraan pendidikan tak langsung
berupa pemeliharaan sarana dan prasarana lembaga PAUD.
2. Biaya personal adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh orang
tua peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran
secara teratur dan berkelanjutan.
3. Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia
Dini (BOP-PAUD) bantuan yang diberikan Pemerintah kepada
anak melalui lembaga PAUD untuk mendukung proses
operasional pembelajaran dan dukungan biaya personal bagi
anak PAUD.
4
BAB II
KETENTUAN UMUM
A. Sasaran Program
Sasaran program BOP PAUD adalah anak usia 0-6 tahun yang
terdaftar pada program Taman Kanak-Kanak/ Taman Kanak-Kanak
Luar Biasa/Taman Penitipan Anak/Kelompok Bermain, atau Satuan
PAUD Sejenis. Dana diutamakan bagi anak dari keluarga kurang
mampu, anak berkebutuhan khusus, anak dengan layanan khusus.
Dana BOP disalurkan melalui lembaga PAUD dimana anak tersebut
mendapatkan layanan PAUD.
B. Sifat
Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini
bersifat bantuan terbatas, sehingga belum semua anak yang tercatat di
lembaga PAUD mendapatkan dana. Penentuan penerima dana
Bantuan Operasional Penyelenggaraan PAUD ditetapkan berdasarkan
penilaian terhadap format pengajuan dana BOP oleh lembaga PAUD.
C. Persyaratan Administrasi Calon Penerima
1. Memiliki rekening aktif atas nama lembaga.
2. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama
lembaga.
3. Memiliki struktur organisasi dan kepengurusan yang jelas.
4. Memiliki izin operasional dari Dinas Pendidikan setempat.
5. Memberikan layanan pada anak usia 0-6 tahun minimal 15 anak.
6. Telah melaksanakan program minimal 1 (satu) tahun.
7. Mengisi format data pengajuan BOP dan diajukan ke Dinas
Pendidikan Kabupaten.
8. Lembaga tidak mendapatkan dana bantuan Rintisan, UGB, RKB,
dan Percontohan di tahun yang sama.
5
D. Besar Dana
Besar dana BOP-PAUD setiap anak Rp. 240.000,- (dua ratus empat
puluh ribu rupiah). Tiap lembaga mendapatkan dana bantuan minimal
untuk 15 anak.
E. Penggunaan Dana
Dana bantuan BOP dapat dipergunakan untuk:
1. Penyelenggaraan Proses Pembelajaran, seperti pembelian bahan
habis pakai, buku-buku acuan untuk pendidik, buku bacaan anak,
ATK, Pemantauan/Deteksi Tumbuh Kembang dan Kesehatan
Anak, seperti honor Dokter Kunjung, alat-alat DDTK, pembelian
obat-obatan ringan, kotak P3K
2. Peningkatan gizi atau PMT (Pemberian Makanan Tambahan),
3. Transport pendidik/mendukung dana pertemuan di Gugus PAUD
4. Bantuan biaya masuk dan biaya administrasi anak.
Prosentase setiap komponen penggunaan dana disesuaikan dengan
kebutuhan masing-masing lembaga secara berimbang.
F. Hak dan Kewajiban Lembaga Penerima Dana Bantuan
Operasional PAUD
1. Hak:
a. Mendapatkan dana BOP-PAUD sesuai dengan ketentuan
yang tercantum dalam Petunjuk Teknis;
b. Mendapatkan pembinaan dalam pelaksanaan dan
pengembangan program dari pembina teknis.
2. Kewajiban:
a. Menyelenggarakan program PAUD secara aktif.
b. Memberikan dorongan kepada masyarakat/orang tua untuk
berpartisipasi dalam pelaksanaan program PAUD.
c. Menggunakan dana yang diterima sesuai dengan aturan yang
ditetapkan.
d. Membuat dan menyampaikan laporan program dan
pertanggungjawaban dana sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
6
G. Keberlangsungan Program
1. Lembaga PAUD penerima dana BOP-PAUD diperkenankan
untuk menarik biaya operasional pembelajaran dari keluarga
anak yang tidak menerima BOP-PAUD pada lembaga tersebut.
2. Untuk keberlangsungan program, lembaga penerima BOP-
PAUD dapat menggali dana bantuan dari masyarakat,
Pemerintah Daerah, dan Perusahaan (melalui dana Coorporate
Social Responsibility) atau menjalankan usaha-usaha penggalian
dana yang tidak bertentangan dengan perundangan yang ada,
termasuk menerima peserta didik dari keluarga mampu agar
terjadi subsidi silang.
7
BAB III
PROSES PENETAPAN DAN PENYALURAN BOP-PAUD
A. Proses Pengajuan Dana
1. Direktorat Pembinaan PAUD atau Dinas Pendidikan Provinsi
melalui dana dekon menetapkan alokasi jumlah anak yang akan
mendapatkan dana BOP di setiap Kab/Kota.
2. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota bersama dengan Pengawas/
Penilik PAUD, HIMPAUDI, IGTKI, dan organisasi mitra
lainnya yang terkait menyusun rencana distribusi BOP ke
lembaga PAUD di wilayah kerjanya dengan memperhatikan
persyaratan yang ditetapkan dalam Petunjuk Teknis ini.
3. Lembaga PAUD yang memenuhi persyaratan, mengisi formulir
pendataan untuk diserahkan ke Bidang yang menangani PAUD
di Kab/Kota dengan dilengkapi:
a. Rekening Lembaga
b. NPWP Lembaga
c. Susunan Pengurus Lembaga
d. Data anak
e. Surat Pernyataan kesanggupan Penyelenggaraan dari
lembaga yang diberi materai.
4. Lembaga tidak mengajukan dana bantuan Rintisan, UGB, RKB,
dan Percontohan di tahun yang sama.
5. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota memastikan tidak terjadi
duplikasi pemberian bantuan yang tidak dibolehkan kepada
lembaga PAUD yang sama.
6. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota meneliti format isian dan
kelengkapan lampiran lembaga kemudian menyusun rekap calon
lembaga penerima dana BOP dengan format terlampir.
7. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota mengajukan rekap lembaga
calon penerima BOP ke Dinas Pendidikan Provinsi dan atau
Direktorat Pembinaan PAUD.
8
ALUR PENGAJUAN
LEMBAGA PAUD
LAMPIRAN:Formulir, Rekening Bank, NPWP, Daftar Anak, SuratPenyataan Kesanggupan
DINAS DIK. KAB/KOTA
Mengajukan
-Meneliti dok-Memastikan lemb.-Menyusun Rekap-Membuat STJM
LAMPIRAN:Daftar Rekap, Rekening Bank, NPWP, Surat PenyataanLembaga, STJM Kepala Dinascq. Pejabat yang menanganiPAUD
DINAS DIK. PROVINSI
-Meneliti dok-Menyusun SK
- Mengusulkan keKPN
SK Penerima BOP
B. Proses Penetapan Lembaga Calon Penerima
1. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota mengajukan rekap calon
penerima dana BOP ke Dinas Pendidikan Provinsi dan atau
Direktorat Pembinaan PAUD dengan melampirkan:
a. Fotocopy Rekening masing-masing Lembaga
b. NPWP masing-masing Lembaga
c. Data anak di masing-masing lembaga
d. Surat Pernyataan kesanggupan Penyelenggaraan dari
lembaga.
e. Surat Tanggung Jawab Mutlak yang di tanda tangani oleh
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota cq. Kepala Bidang
yang menangani PAUD.
2. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi atau Direktur Pembinaan
PAUD berhak menambah dan atau mengurangi jumlah anak
yang tertera dalam rekap apabila tidak sesuai dengan alokasi
yang ditetapkan atau karena pertimbangan lain.
3. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi atau Direktur Pembinaan
PAUD membuat Surat Keputusan tentang Lembaga Penerima
9
Dana BOP berdasarkan data rekap dari Dinas Pendidikan
Kab/Kota dan data dari lembaga .
4. Berdasarkan Surat Keputusan Dinas Pendidikan Provinsi atau
Direktorat Pembinaan PAUD mengajukan pencairan dana ke
KPPN.
C. Proses Pencairan dana
1. Dinas Pendidikan Provinsi atau Direktorat Pembinaan PAUD
mengajukan daftar nama lembaga calon penerima dana BOP ke
KPPN sesuai aturan yang berlaku.
2. KPPN mengirimkan dana dan diterimakan langsung ke rekening
lembaga PAUD pengusul.
D. Pelaporan
1. Dana yang sudah diterima lembaga harus digunakan secepatnya.
2. Maksimal 3 bulan setelah dana diterima, lembaga harus
menyampaikan laporan ke Direktorat Pembinaan PAUD atau
Dinas Pendidikan Provinsi dengan tembusan ke Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota.
3. Laporan memuat:
a. Besar dana yang diterima lembaga
b. Uraian penggunaan dana sesuai dengan peruntukan
penggunaan dana.
c. melampirkan bukti-bukti penggunaan dana.
10
BAB IV
MONITORING DAN SUPERVISI
A. Tujuan
Monitoring dan supervisi dilakukan dalam rangka pemantauan,
pembinaan, dan evaluasi terhadap penggunaan dana BOP oleh
lembaga Penerima. Secara umum tujuan dari monitoring dan
supervisi untuk memastikan ketepatan penggunaan dana dan
menghindarkan dari ketidaktepatan atau penyelewengan dana.
B. Waktu
Monitoring dapat dilaksanakan:
1. Sebelum dana diturunkan untuk memastikan ketepatan lembaga
calon penerima dana.
2. Setelah dana diturunkan untuk memastikan akuntabilitas
ketepatan penggunaan dana BOP oleh Lembaga PAUD
penerima.
C. Pelaksana
1. Monitoring oleh Tim Pusat
a. Monitoring ditujukan untuk memantau penyaluran dan
penyerapan dana, kinerja Tim Provinsi dan Kabupaten,
serta simple lembaga penerima dana BOP.
b. Responden terdiri dari Tim Pokja PAUD, PPK di tingkat
Provinsi, Unsur Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, dan
Lembaga PAUD penerima dana.
c. Monitoring dilaksanakan di awal sebelum dana
diluncurkan, selama proses, dan atau setelah dana
diluncurkan.
11
2. Monitoring oleh Tim Provinsi
a. Monitoring ditujukan untuk memantau ketepatan lembaga
penerima dan penggunaan dana BOP oleh lembaga PAUD
penerima.
b. Responden terdiri unsur Dinas Pendidikan Kabupeten/
Kota, dan Lembaga PAUD penerima dana.
c. Monitoring dilaksanakan di awal sebelum dana
diluncurkan, selama proses, dan atau setelah dana
diluncurkan.
3. Monitoring oleh Tim Kabupaten/Kota
a. Monitoring ditujukan untuk memantau kelayakan lembaga
calon penerima dan penggunaan dana BOP.
b. Responden terdiri dari Lembaga PAUD penerima dana.
c. Monitoring dilaksanakan di awal untuk penilaian lembaga,
dan setelah dana diluncurkan untuk memantau penggunaan
dana.
12
BAB V
PENGAWASAN DAN SANKSI
A. Pengawasan
Pengawasan dana BOP meliputi pengawasan melekat, fungsional,
dan masyarakat.
1. Pengawasan Melekat dilakukan oleh pimpinan masing-masing
instansi pengelola dana BOP baik di tingkat Pusat, Provinsi,
maupun lembaga PAUD.
2. Pengawasan Fungsional Internal dilakukan oleh Inspektorat
Jenderal Pusat dan Daerah sesuai dengan kewenangannya.
3. Pengawasan Fungsional Eksternal dilakukan oleh Badan
Pengawas Keuangan sesuai dengan kewenangannya.
4. Pengawasan oleh masyarakat dalam rangka transparansi dan
akuntabilitas pelaksanaan dana BOP-PAUD sebagai masukan
jika terdapat indikasi penyalahgunaan dana BOP.
B. Sanksi
1. Sanksi bagi Pengelola dana BOP
Pengelola dana BOP di tingkat Pusat, Provinsi, maupun
Kabupaten/Kota yang terdapat bukti menyalahgunakan dana
BOP sehingga merugikan negara dikenakan sanksi kepegawaian
sesuai dengan aturan yang berlaku, dan kepadanya diwajibkan
mengembalikan dana ke kas negara.
2. Sanksi bagi Lembaga
a. Lembaga Penerima dana Bantuan Operasional PAUD yang
dinilai pihak Dinas Pendidikan/Satuan Provinsi atau Pusat
tidak menggunakan dana sesuai dengan pengajuan sehingga
berakibat menghambat pelaksanaan program, harus
mempertanggungjawabkan dan mengembalikan semua dana
yang telah diterima dengan dilengkapi berita acara
pengembalian.
13
b. Bukti setoran ke Kas Negara dilampirkan dalam Berita
Acara Pengembalian Dana yang ditandatangani oleh pihak
penerima dana dan Dinas Pendidikan Kab/Kota setempat
dikirimkan ke Dinas Pendidikan Provinsi atau Direktorat
Pembinaan PAUD.
14
Lampiran 1.
Formulir Pengajuan Dana BOP
A. Identitas Lembaga
Nama Lembaga PAUD : .........................................................
Alamat Lengkap : ..........................................................
Tahun Berdiri : ..........................................................
Jenis Program : TK/TPA/KB/SPS (coret yang tidak perlu)
Nama Yayasan : ..........................................................
Nama Pengelola : ..........................................................
B. Program Layanan:
1. Data Pendidik:
a. Jumlah : .................... (P), ...............(L)
b. Pendidikan : ...... (SMA/sederjat), ........ (D2), .........(S1),
.................... (S2/S3)
c. Status : .................... (PNS), ................. (Non PNS)
2. Data Anak:
a. Jumlah : ........ (0-2tahun), ........ (2-4Th), .......(4-6th)
3. Layanan Program : ........... x dalam seminggu @ ......... jam
4. Rencana Penggunaan dana:
a. ...................................................... Rp ...........
b. ...................................................... Rp ...........
c. ...................................................... Rp ...........
d. ...................................................... Rp ...........
e. ...................................................... Rp ...........
f. ...................................................... Rp ...........
g. ...................................................... Rp ...........
Jumlah Rp ...........
C. Data Administrasi
1. Rekening lembaga
a. Nama lembaga sesuai yang tercantum dalam rekening
...........................................................................................
15
b. Alamat lembaga sesuai rekening .
...........................................................................................
c. Nomor rekening
...........................................................................................
d. Nama Bank
...........................................................................................
2. NPWP
a. Nama Wajib pajak .
...........................................................................................
b. Nomor NPWP
...........................................................................................
c. Alamat Wajib Pajak
...........................................................................................
D. Lampiran:
1. Rekening Lembaga
2. NPWP Lembaga
3. Susunan Pengurus Lembaga
4. Data anak
5. Pernyataan kesanggupan
.................,.......... 2012
Pengelola PAUD,
...................................
(stempel lembaga)
16
Lampiran 2.
DATA ANAK DIDIK
A. Identitas Lembaga
Nama Lembaga PAUD : .............................
Alamat Lengkap : ..............................
Jenis Program : TK/TPA/KB/SPS (coret yang tidak perlu)
Nama Yayasan : ..............................
Nama Pengelola : ..............................
B. Data Anak
No Nama Anak Didik Usia Nama Orang Tua Pekerjaan Orang Tua
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
dst
.................,..........2012
Pengelola PAUD,
...................................
(stempel lembaga)
17
Lampiran 3:
PENGAJUAN LEMBAGA
CALON PENERIMA DANA BOP-PAUD TAHUN 2012
Kabupaten/Kota : ........................................
Provinsi : ........................................
No Nama
Lembaga Alamat
Nama
Pengelola
Jumlah
Anak
Rekening
Bank NPWP
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
dst
.................,..........2012
Mengetahui Kadin Dik Kab/Kota Penanggungjawab PAUD,
.................................................... ...................................
NIP: ............................................ NIP:.............................
18
Lampiran 4:
Contoh Surat Keputusan Penetapan Lembaga
Penerima Dana BOP-PAUD
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI ……………..….
Nomor : .................................
Tanggal : .................................
TENTANG
PENETAPAN PELAKSANAAN PENERIMA DANA
BANTUAN OPERASIONAL PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (BOP-PAUD)
TAHUN ANGGARAN …..
KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI ……………………..…
Menimbang : Bahwa dalam rangka mendukung kelancaran Bantuan
Operasional telah ditetepkan alokasikan sasaran di
tingkat Kabupaten/Kota
Membaca : Pengajuan Lembaga Calon Penerima Dana BOP-PAUD
Kabupaten/Kota.
Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2 ……………
MEMUTUSKAN
Menetapkan : Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi .............
tentang Lembaga Penerima Dana Bantuan Operasional
Pendidikan Anak Usia Dini Tahun .........
8
19
PERTAMA : Nama-nama lembaga/ organisasi pelaksana Bantuan
Operasional PAUD, sebagaimana tertuang dalam
lampiran keputusan ini.
KEDUA : Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam
Surat Keputusan ini akan diadakan pembetulan
sebagaimana .
KETIGA : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi ...
............................................
NIP. ...............................
Tembusan:
1. ….
2. ….
3. ….
20
Lampiran 5: Contoh Surat Pernyataan
SURAT PERNYATAAN
PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA
DINI
MELALUI DANA BANTUAN OPERASIONAL PAUD
NOMOR : ………………………….
Pada hari ini …........... tanggal ................…….. bulan ...............................
tahun dua ribu sebelas, kami yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : ........................................................................................
Jabatan : Pemimpin Lembaga/Organisasi .....................................
Alamat : ........................................................................................
bahwa dalam rangka penyelenggaraan program pendidikan anak usia dini
melalui dana bantuan operasional penyelenggaraan PAUD menyatakan
kesediaan untuk melaksanakan kegiatan .............................................
sesuai dengan pengajuan yang disetujui Direktorat Pembinaan Pendidikan
Anak Usia Dini/Dinas Pendidikan Provinsi ..................................... tahun
2011.
Dalam penyelenggaraan program pendidikan anak usia dini tersebut
diatas, saya bersedia untuk:
1. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan Petunjuk Teknis dan peraturan
yang berlaku;
2. Membukukan semua pengeluaran dana yang dibuktikan dengan
kuitansi sesuai aturan yang berlaku;
3. Mengadministrasikan penggunaan dana sesuai dengan proposal yang
disetujui;
4. Memenuhi kewajiban membayar pajak sesuai aturan yang berlaku;
5. Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan paling lambat satu bulan
setelah kegiatan selesai dilaksanakan.
21
Surat pernyataan ini dibuat rangkap dua diatas kertas bermaterai enam
ribu rupiah.
Surat pernyataan ini dibuat dan ditandatangani dengan penuh kesadaran,
tanpa adanya paksaan dari pihak manapun.
Yang membuat pernyataan,
Materai Rp. 6.000,-
..............................................
22
Lampiran 6:
Contoh Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak
KOP Dinas Pendidikan....
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK
NOMOR: ……………………………………..
Kode dan Nama Satuan Kerja : ………………………………
Kode dan Nama Kegiatan : ………………………………
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya selaku Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran, menyatakan bahwa saya
bertanggung jawab penuh atas satuan biaya yang digunakan dalam
penyusunan Standar Biaya Masukan ………………………………*) di
luar Standar Biaya yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
Perhitungan satuan biaya tersebut telah dilakukan secara professional,
efisein, efektif, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
……………………., ……………………
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran
………………………………………………
NIP. …………………………………………
*) Diisi nama kegiatan yang menjadi Standar Biaya Masukan
23
Lampiran 7: Laporan Penggunaan Dana
KOP Lembaga (Logo, Nama Lembaga, Alamat Lengkap)
LAPORAN PENGGUNAAN DANA
BANTUAN OPERASIONAL PENYELENGGARAAN PAUD
TAHUN ................
A. Pendahuluan (memuat profil lembaga saat ini)
B. Pemanfaatan Dana BOP (memuat kegiatan yang didukung dengan
dana BOP) dilampirkan bukti-bukti pengeluaran.
C. Pelaksanaan Program Pembelajaran (kondisi pembelajaran setelah
adanya dukungan dana BOP).
D. Penutup (tindak lanjut, dan rekomendasi)
...........................,...........2012
Pengelola Program, Bendaharawan,
(Stempel lembaga)
.............................................. .....................................