PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA DAN
HUBUj'l"GANNYA DENGAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN
ANAK DI MI AL-ITTIHADIYAH CILINCING JAKARTA
UTARA
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada
Universitas Islam Negeri SyarifHidayatuIlah Jakarta
Oleh:
MUKMINAH805011001454
JURUSAN PENDlDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1428 HI 2007 M
PERSETUJUAN PEMBIMBING
PENDIDlKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA DAN
HUBUNGANNYA DENGAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK DI
MI AL-ITTIHADIYAH, CILINCING, JAKARTA UTARA
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas IImu Tarbiyah Dan Keguruan Untuk Memenuhi
Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Jenjang Pendidikan Strata (SI)
Oleh:MUKMINAH
NIM: 805011001454
Dibawah Bimbingan
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
DIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1428 H/2007 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi berjudlll : " Pendidikan Agama Islam Dalam Keluarga Dan HubungannyaDengan Pembentllkan Kepribadian Anak di MI AI- IUihadiyah Cilincing Jakarta Utara"diajukan kepada Fakllitas lImu Tarbiyah dan Kegllruan (FTIK) UIN SyarifHidayatllllahJakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqosyah pada 5 Januari 2008 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak mempero1eh gelar sarjana SI (S.Pdi)dalam bidang pendidikan Agama.
Jakarta, 5 Januari 2008
Sidang Munaqosyah
Ketua Program PTTM /Sekretaris Sidang
Dra. Hj. Eri Rossatria, M. AgNIP: 150077 519
Penguji IDrs. Mum'if Sam, M. PdNIP: 150 268 585
Tanggal
Penguji II r-Pmf. Dr. H. Aziz Fahrumzi, M ANIP : 150 202 343
db!~2'1ilr1F...=====....==..~1j. ..~
Mengetahui :Dekan Fakultas lImu Tarbiyah dan KeguruanurN SyarifHidayatullah Jakarta / Ketua sidang
Prof. Dr. De Ros ada M ANIP : 1 0 231 356
INTISARI
Pendidikan agama merupakan pengetahllan dasar yang harus dimiliki olehsetiap manllsia. Pendidikan agama hendaknya dimlliai dari Jingkungan keluargadan pelaksanaannya dilakukan sejak din!.
Penelitian dengan judlll: "Pendidikan agama Islam dalam keillarga danhubllngannya dengan pembentukan kepribadian anak di MI AI-IttihadiyahCilincing Jakarta Utara", bertlljllan llntuk mengetahlli hllbungan pendidikanagama Islam terhadap pembentllkan kepribadian anak di MI AI-IttihadiyahCilincing Jakarta Utara. Hipotesis yang diajukan didllga bahwa pendidikan agamaIslam dalam keillarga berpengarllh secat'a positif (nyata) dan signifikan terhadapkepribadian anak. Pengambilan data menggunakan kllesioner dengan skalapengllkuran menggllnakan skala Iikert. Variabel bebas (X) adalah pendidikanagama Islam dalam keluarga sedangkan variabel terikat (Y) adalah pembentukankepribadian anak. AnaJisis data menngllnakan anaJisis korelasi dan uji t.
Hasil penelitian menllnjukkan bahwa aspek pendidikan agama Islam daJamkeluarga memiJiki hllbllngan yang positif dan signifikan terhadap pembentukankepribadian anak. Hasilllji t menllnjukkan dengan t hitung 3,800 (taraf kesalahan5%, n-2=38) lebih besar dari t tabel 2,042. Dengan demikian hipotesis yangdiajukan dalam peneJitian ini terbukti ada hubungan yang posistif dan nyataantara pendidikan agama Islam dalam keluarga dengan pembentukan kepribadiananak.
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim,
Dengan senantiasa mengharap petunjuk Allah SWT, Alhamdulillah atas
berkat, rahmat, hidayah dan karliniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi ini.
Skripsi ini disuslin dan ditulis dalam rangka memenllhi persyaratan yang
ditetapkan pihak Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai
bagian yang tak terpisahkan dari rangkaian perkuliahan yang harus ditempuh oleh
setiap mahasiswa dari awal hingga akhir perkuliahan dan luIus serta memperoIeh
ijazah dengan menyandang gelar smjana.
Skripsi ini berisi tentang pendidikan agama Islam dalam keluarga yang
sangat erat kaitannya dengan kepribadian anak. DaIam hal ini adalah kepribadian
anak kelas IV dan V di Madrasah Ibtidaiy1h AI-Ittihadiyah Cilincing, Jakarta
Utara. Dengan del1likian, skripsi ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan yang
dapat dipertirnbangkan oleh para orang tlla dan pihak Madrasah Ibtidaiyah AI
Ittihadiyah Cilincing, Jakarta Utara guna l1lenentukan pendidikan yang baik dan
terarah bagi anak-anak didik.
Selama pembuatan skripsi ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang
dihadapi dan dialami oleh penulis, baik yang menyangkut pengaturan waktu,
pengumpulan bahan dan lain sebagainya. Namun, berkat kesungguhan hati dan
kerja keras disertai dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya segala
kesulitan dan hambatan itll dapat diatasi. Oleh karena itu, penulis menyampaikan
terima kasih yang sedalam-dalal1lnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada sel1lua pihak yang telah memberikan bantuan dalam penyeIesaian skripsi
ini, temtama kepada bapak Drs. Sapiudin Shidik, M.Ag sebagai dosen
pel1lbimbing yang telah mengarahkan dan memberikan petunjuk-petunjuk yang
sangat berharga kepada penulis.
Selanjutnya ucapan terima kasih yang tidak terhingga penulis sampaikan
pula kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA Dekan Fakultas Ilmll Tarbiyah UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk melanjutkan ke universitas inL
2. Para c10sen Fakliitas lImu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah mendidik clan memberi bekal ilmu pengetahuan yang
sangat berharga kepada penulis.
3. Pimpinan Perpustakaan beserta staf UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang
telah memberikan pelayanan dan kesempatan kepada penulis untuk menelaah
dan meminjam buku-buku yang diperlukan dalam rangka penulisan skripsi.
4. Kepala MI Al-Ittihadiyah Cilincing Jakarta Utara bapak Moh. Yahya Rasyid,
S.Ag serta para guru yang telah membantu memperlancar penyelesaian
skripsi ini.
5. Ayah dan Ibu, Adik-aclik yang telah memberikan dorongan dan doa untuk
menyelesaikan skripsi inL
6. Semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan
dan kelemahan. Oleh karena itu, apabila ada kritik dan saran dari para pembaca,
penulis akan menerima dengan senang hatl dan lapang c1ada.
Jakarta, September 2007
Penulis,
BAB II
BAB III
HALAMAN DAFTAR lSI
Halaman JlIdul .
Halaman Persetlljuan .
Intisari. .
Kata Pengantar , , " ..
Halaman Daftar Isi. ..
Halaman Daftar Gam bar.. " " "
Halaman Daftar Tabe!. ..
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Identifikasi Masalah .4
C. Pembatasan dan Rumusan Masalah .4
D. Manfaat Penelitian 5
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 6
A. Pembentuk Kepribadian Anak 6
I. Kepribadian Anak 13
2. Pembentuk Kepribadian 14
3. Islam dan Pendidikan 20
4. Pondasi Pendidikan Islam 21
B. Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga 26
I. Agama 26
2. Keluarga 27
3. Anak 29
C. Kerangka Pikir. 30
D. Hipotesis 31
METODE PENELITIAN 32
A. Tempat dan waktu penelitian 32
B. Metode Pengllmplllan Data 32
I. Data Penelitian .32
2. Cara Pengumpulan Data 33
BAB IV
BABV
3. PopliIasi dan Sampel.. 33
4. Pemberian BobotNiiai Kliesioner .33
C. Instrllmen Penelitian 34
I. Kisi-Kisi Instrllmen Pendidikan Agama Islam daIam
Keillarga 34
2. Kisi-kisi Instrumen Kepribadian Anak 35
D. Variabel dan Paradigma Penelitian 35
I. Variabel Penelitian 35
a. Variabel Independen 36
b. Variabel Dependen 36
2. Paradigma Penelitian .36
E. Tekhnik Analisis Data 37
I. Uji Instrllmen Penelitian 37
a. Uji Validitas 37
b. Uji Reliabilitas .38
2. Analisis Data 39
HASIL PENELITIAN .40
A. Profil Sekolah .40
I. Sejarah Perkembangan MI AI-Ittihadiyah .40
2. Landasan Operasional MI AI-Ittihadiyah 40
3. Kegiatan Ekstraklilikt.ler MI AI-Ittihadiyah 4I
4. Slimber Dana 42
C. Analisis Data .42
1. Uji Pendahuluan .42
2. Analisis Korelasi .45
3. Uji Hipotesis .46
KESIMPULAN DAN SARAN .49
A. Kesimplilan 49
B. Saran 50
DAFTAR PUSTAKA
LAMPlRAN
HALAMAN DAFTAR GAMBAR
GambaI' 3.1 Paradigma Penelitian .
Tabe! 3.1
Tabe! 3.2
Tabe! 3.3
Tabe! 4.1
Tabe! 4.2
Tabe! 4.3
Tabe! 4.4
Tabe! 4.5
Tabe! 4.6
Tabe! 4.7
HALAMAN DAFTAR TABEL
Kriteria Pemberian Skor .
Kisi-kisi Instrumen Pendidikan Agama Islam da!am Keluarga .
Kisi-kisi lnstrumen Kepribadian Anak .
Jenis Fasilitas sarana Belajar. .
Jenis Kegiatan Ekstra kuliku!er ..
Hasi! Uji validitas Instrumen Variabe! Pendidikan Agama
Is!am da!am Ke!uarga ..
Hasil Uji Validitas Instrumen Variabe! Pembentukan
Kepribadian anak ..
Hasi Uj i Reliabilitas Instrumen ..
Hasil Uji Korelasi. ..
Interpretasi Koefisien Korelasi. .
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Agama Islam adalah agama yang sangat menekankan dan
mengapresiasi tinggi terhadap pendidikan bagi pemeluknya. Dalam aI-Qur'an
banyak sekali ayat yang secara langsung maupun tidak Iangsung berbicara
tentang pendidikan. Wahyu yang diturunkan pertama kepada Nabi adalah
surat al-'Alaq ayat 1-5, penuh muatan pendidikan yang mendasar. Dalam surat
ini nampakjelas, tegas dan lugas perintah membaca (iqra') dari Allah kepada
Nabi. Membaca secara hmjiah maupun maknawiyah merupakan aktifitas
pcndidikan yang sangat penting. Sementara itu, dalam diri Nabi sendiri
memberikan keteladanan yang demikian agung dalam pendidikan. Nabi
dikenal sebagai manusia yang tak pernah berhenti l11elakukan perenungan
terhadap situasi kemanusiaan yang dijul11painya. Dalam diri Nabi juga
terkandung nilai-nilai luhur dalal11 akhlak. Penting juga dikemukakan bahwa
Nabi merupakan contoh manusia yang mengalami proses pendidikan dalam
pengertian yang seluas-Iuanya yaitu belajar di sekolah tanpa dinding (school
without wall»).
Allah berfinnan : "Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu
dan keluargamu dari api neraka, yang bahan bakarnya adalah
manusia dan batu-batual1. "(Q.S Al-Tahrim :6/
I DEPAG RI, BlIl1ga Rampai Pendidikan Agama dan Keagamaatl (Kumpulan Katya tuNsTel'baik Guru MA Hasi! Seleksi Lomba Karya Tulis Non Fiksi bag; Guru Madrasah Aliyah),(Jakarta: I3PPA Jakarta, 2005). h, 144-145
2 [-fusain Mazhahiri, Pintar Mendidik Anak, (Jakarta: Lentera Basritama, 200l)Cet IV, h. xvi
3
Slinggllh, orang tua mempllnyai peranan mendasar dalam mendidik
anak hingga persoalan sekecil-kecilnya. Lantaran itu, mereka harus
mengiljarkan kepada anak cara berbicara, duduk, memandang, makan, dan
berhllbungan dcngan orang lain di rumah, di sekolah, dan masyarakat.
Orang tua yang bijak pasti akan serius memikirkan pertumbuhan anak
anaknya. Mereka akan lebih cenderung memperhatikan perkembangan
kualitas pengetahuan (wawasan) dan visi anak-anaknya.4
Imam Ja'far al-shadiq mengatakan, "Warisan paling berharga bagi
anak-anak Anda bukanlah harta benda dan kekayaan, melainkan akhlak dan
pendidikan"(al-Kulaini, Raudhat al-Kafi, vol.8, hal. 150).5
Kita tahu, semenjak seorang anak lahir dalam keillarga muslim, sistem
syariat mengarahkan orang tua dan membimbing anak untuk benar-benar
memperhatikan pendidikan agama dan akhlaknya. Dengan mengukir kesan
realitas terbesar dalam ingatan anak, dengan mengumandangkan alunan azan
di telinga kanan dan iqamat di telinga kirinya, dan setelah itu diikuti
pelaksanaan aqiqah; maka dapat dikatakan bahwa awal kehidupan anak telah
dimlilai dengan aspek filosofi Islam, dimana perhatian kepada Allah
l11erllpakan hal esensial, bersal11aan dengan mengingat-Nya. Karenanya,
ideologi itu akan l11enginfuskan darah dalam nadi kehidupan anak, lalu
bercal11pllr dalam arus kehidupBn setiap generasi.6
Setelah langkah awal ini, orangtua diharapkan bekelja keras dalam
l11engarahkan pola pikir anak, menanamkan standar-standar akhlak, dan
mengembangkan pada dirinya tradisi dan budaya religius. Ini penting sekali
agar mereka dapat menjadi pribadi mulia di dunia ini; dan dalam setiap
langkah dan segala hal, menjadi teladan kebajikan dan merefleksikan nilai
nilai al-Qur'an. Karena itu, kewajiban utama mendidik anak adalah
l11embesarkan mereka di bawah atap kebenaran, mengasuh mereka dengan
tindakan-tindakan bajik, menyelaraskan pikiran mereka, dan menjadikan
4 lbnu Hasan Najafi & Mohammed A. Khalfan, Pendidikan dan Psikologi Anak, (Jakarta:Cahaya, 2006) h. 60
5 Ibnu Hasan Najafi & Mohammed A. KhaIfan, Ibid, h. 626 lbnu Hasan Najafi & Mohammed A. Khalfan, Ibid, , h. 69
5
D. Manfaat Penelitian
1. Membantu mendewasakan cara berfikir mahasiswa dengan menentukan
iele pcnelitian elan fcnomena yang terjaeli.
2. Dalam rangka mengimplcmcntasikan pengetahuan penulis eli bidang
penelielikan, khususnya guru.
3. Sebagai bahan pertimbangan bagi penelitian lain yang mengambil tema
sama hubungan penelidikan agama Islam dalam keluarga dengan
kepribaelian anak.
BABII
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Pembelltuk Kepribadiall Allak
Pendidikan berasal dari kata dasar didik, dan diberi awalan men,
menjadi mendidik, yaitu kata kerja yang artinya memelihara dan memberi
latihan (ajaran). Pendidikan sebagai kata benda berarti proses perubahan
sileap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan
(Poerwadarminta, 1985 : 702).8
Dalam bahasa Inggris, istilah pendidikan formal dikenal dengan
kata education yang berasal dari kata to educate yakni mengasuh,
mendidik. Dalam Dictionary of Education, makna education adalah
kumpulan dari semua proses yang memungkinkan seseorang
mengembangkan kemampuan-kemampuan, sikap-sikap, dan bentuk
bentuk tingkah laku yang bernilai positif di dalam masyarakat tempat dia
hidup.9
Kata pendidikan secara etimologis, sebagaimana yang dikatakan
Anton Moeliono, dkk, sebagaimana dikutip Abd. Rahmat Syukur dalam
kamus besar bahasa Indonesia, adalah proses pengubahan sHeap dan tata
laku seseorang atau kelompcik orang dalam usaha mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran dan latihan. Jadi kata didik dengan tambahan
pen dan an mengandung pengertian yang sangat luas, yakni proses
transfonnasi dari A ke B, tentang sistem nilai (idiologisme, ajaran,
8 A, Tafsir, dkk, Cakrawala Pemikiran Pendidikan Islam, (Bandung : Mimbar Pustaka, 2004),Cet. I, h. 277
9 A. Tafsir, dkk, Ibid, , h. 278
7
orientasi prospektus dan lain-lain) dengan metode, untuk sebuah tujuan
d . topen ewasaan manusta.
Secara terminologis, pengertian pendidikan sangat Iuas dan
universal, sebagaimana yang dikatakan oleh pakar-pakar pendidikan antara
lain:
a. Pendidikan sebagai perbuatan atau usaha generasi tua yang
mengalihkan pengetahuannya, pengalamannya, kecakapannya, serta
keterampilannya kepada generasi muda sebagai usaha menyiapkannya
agar dapat memenuhi fungsi hidupnya baik jasmani maupun
rohaninya.' ,
b. Menurut Baihaki AK sebagaimana dikutip Abd. Rahmat Syukur
pendidikan adalah usaha sadar yang diselenggarakan berlandaskan
nilai tertentu untuk membimbing, mengajar, melatih dan membina
peserta didik agar ia dapat meningkatkan, mengembangkan dan
menyal urkan dengan benar segenap potensi jasmani, rohani, akan
pikiran dan hawa nafsunya sehingga ia dapat hidup lebih puas dan
baik, procluktif dan bcrtanggung jawab secara moril dalam rangka
memenuhi kebutuhan dirinya, keluarganya, dan secara luas,
masyarakat, bangsa clan negara.'2
Selain itu para ahli pendidikan juga menclefinisikan kata
pencliclikan secara tenninologis dari berbagai tinjauan. Acla yang melihat
clari kepentingan atau fungsi yang diembannya, dari proses ataupun dilihat
clari aspek yang terkandung di dalam penclidikan antara lain:
a. Hasan Langgulung melihat aIti penclidikan dari sisi fungsi pendidikan,
yaitu: pertama, dari segi pandangan masyarakat, dimana pendiclikan
merupakan upaya pewaris kebuclayaan yang dilakukan oleh generasi
tua kepada generasi muda agar kehidupan masyarakat lebih
berkelanjutan. Kedua, clari segi kepentingan individu, pendidikan
10 Abd. Rahmat Syukur, Konsep Islam Tentang Pendidikan Pranatal, (Jakarta: Diadit Media,2006), Cet. t, h. 31
11 Poerbakawatja, Ensiklopedi Pendidikan, (Jakarta: 1981), h. 25712 Abd. Rahmat Syukur, Ibid, , h. 31-32
II
Tujuan pendidikan dalam Islam menufut Fazluf Rahman pacta
prinsipnya tidak terlepas dari tujuan akhir manusia dalam hubungannya
dengan Tuhan, manusia lainnya dan dengan alam semesta. Tujuan akhir
manusia menurutnya adalah untuk mengabdi kepada Tuhan, bersyukur
kepada-Nya dan hanya menyembah Dia saja. Adapun tujuan pendidikan
menurut Fazlur Rahman sebagaimana dikutip Ahmad Tafsir "is to develop
the inner/acuities 0/man - in such away that all the knowledge gained by
him will become organic to his total creative personality,,23. Akhir suatu
pendidikan adalah menyelamatkan manusia dari dirinya, melalui dirinya,
dan untuk dirinya.24
SeJanjutnya, mengenai tujuan pendidikan daJam Islam menurut
Arifin (1993:41) yang dikutip Abd. Rahmat Syukur menjelaskan bahwa
pendidikan Islam bertlljllan untuk menumbuhkan poJa kepribadian
manusia yang bulat melalui latihan kejiwaan, kecerdasan, penalaran,
perasaan dan indera. Pendidikan dengan tujuan semacam itu hams
melayani pertumbuhan manllsia dalam segaJa aspeknya, baik aspek
spiritual, inteJektual, imajinasi, jasmaniah, ihniah maupun bahasa.
Pendidikan hants mendorong semlla aspek tersebut ke arah keutamaan
serta pencapaian kesempurnaan hidup berdasarkan nilai-nilai Islam.
Berdasarkan hal inilah, maka dasar pendidikan Islam termasuk dalam
firman Allah SWT pada Q.S. 6 ayat 162, sebagai berikues
Katakanlah : "Sesungguhnya shalatleu, ibadahku, hidupleu dan matiku
hanya untuk Allah, Tuhan semesta Alam. " (QS. AI-An 'am: 162)
Memahami makna firman Allah tersebut yang berkaitan dengan
pendidikan, maka tlljuan akhir pendidikan Islam adalah membina manusia
23 Fazlur Rahman, "The Qur'anic Solution ofPakistan's Educational Problem", (IslamicStudies, 1967), vol. VI, no. 4
24 A. Tafsir, dkk, Ibid, , h. 174-17525 Abd. Rahmat Syukur, Ibid, , h. 41-42
13
Sehingga Allah memberikan kedudukan yang tinggi di sisi-Nya.
Allah SWT berfirman:28
"Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat. (Q8. Al-Mujaadilah : 11)
I. Kepribadian Anak
Setiap anak berbeda dan unik. Ada yang sulit, adapula yang mudah
beradaptasi. Masing-masing memiliki kekurangan. lrawati Istadi
mengelompokkan pribadi anak dalam berbagai tipe, antara lain:29
a. Anak yang mudah
Anak-anak golongan 1111 biasanya penampilannya penuh
keberanian dan terbuka. Tampil dan berbieara apa adanya.
Mudah bergaul dengan orang-orang yang banI dikenalnya,
lineah, serta banyak bieara. Mereka sama sekali tidak eanggung
berada di lingkungan yang baru. Bahkan beberapa dari anak-anak
ini tergolong sangat aktif.
Namun anak tipe ini relatif sulit dikendalikan, dan butuh
pengamanan lebih karena menyukai tantangan beresiko.
b. Anak yang perlu pemanasan
Tidak terlalu berani, tidak pula penakut. Yang jelas ia perlu
waktu untuk menyesuaikan dengan lingkungan baru. Setelah
tenggang waktu tersebut, mereka telah memperoleh kepereayaan
dirinya kembali. Ia juga bisa menjadi begitu beran! seperti teman
temannya yang "mudah".
28 Abd. Rahmat Syukur, Konsep Is/alll Ten/ang Pendidikan Pranataf, (Jakarta: Diadit Media,2006), Cet. !, h. J2 J
29 lrawati Istadi, lviendidik dengan Cinta, (Jakarta: Pustaka Inti, 2005)
14
Anak tipe ini perlu dorongan awal untuk mencoba sesuatu yang
baru atau menghadapi tantangan, dengan cara l11eningkatkan
keberaniannya secm'a UI11UI11. Misalkan dengan jenis permainan
teltentu yang l11emacu tumbuhnya keberaniannya. Juga dengan
l11emperluas sosialisasi dan proses pergaulannya yang alami
dengan teman-teman sebayanya.
c. Anak yang sulit
Anak ini sering l11akan hati orang tua. membuat gemas, jengkel,
sekaligus malu. Bayangkan, kemanapun orang tua pergi, ia
l11embuntut, baju ibu tak pernah lepas dari pegangan tangannya.
Bila ada orang l11enyapa, ia justru menelusupkan wajah di sela
sela baju ibu, seakan-akan hendak masuk ke dalamnya.
Namun kelebihan dad anak tipe ini ia mudah diatur dan
dikendalikan, karena sangat tergantung pada orang tua. Satu
satunya yang bisa dilakukan orang tua terhadap anak seperti ini
adalah bersabar menunggu waktu. Hanya waktu yang bisa
menyelesaikannya.
2. Pembentuk Kepribadian
Ketidakpedulian orang tua terhadap keadaan dapat menghancurkan
kepribadian anak yang kemudian akan mendorong terjadinya praktik
penyimpangan yang hina. Oleh karena itu, pertanyaan yang muncul
adalah: Apa yang harus kita lakukan agar dapat membangun kepribadian
anak atas dasar prinsip-prinsip yang benar dan kuat?30
30 Husain Mazhahiri, Pintar MendidikAnak, (Jakalia: PT. Lentera Basritama, 2001), eet. IV, h.202
15
Berikut ini beberapa langkah yang terang yang dapat dijadikan
petunjuk, sebagaimana terkandung dalam poin-poin berikut ini:31
a. Peranan cinta kasih dalam pembinaan kepribadian
Seorang ibu dan ayah hendaknya berusaha keras mengasuh dan
memberi kepuasan cinta kasih pada anaknya, misalnya dengan sering
mengelus kepalanya dan mendudukkan mereka di pangkuannya atau di
sebelahnya sebagai tanda kasih terhadap mereka.
Cinta kasih inilah yang sebenarnya mampu membina kepribadian anak.
Anak yang tumbuh besar karena disusui orang lain atau karena susu
buatan, atau dititipkan pada panti asuhan atau lembaga penampungan
anak, akan tumbuh besar tanpa memiliki kepribadian yang matang.
Masa depannya terancam oleh penyelewengan dan berpotensi untuk
berbuat jahal.
b. Tidak menghina dan tidak mengurangi hak anak
Orang tua hendaknya berhati-hati, jangan sampai menghina anak
anaknya karena penghinaan adalal' suatu tindakan yang tidak boleh
dilakukan dalam pendidikan. Penghinaan dan celaan adalah tindakan
yang dilarang, sekalipun terhadap bocah keell yanmg berumur satu
bulan. Membentak anak sekalipun ia masih sangat kecil, berarti
penghinaan dan celaan terhadap kepribadiannya sesuai kepekaan
jiwanya.
c. Perhatian pada perkembangan kepribadian
Jika seorang ayah dan ibu ingin menyumbang kepada masyarakat
seorang anak yang sehat dan berkepribadian matang, maka mereka
harus memperhatikan pertumbuhan kepribadian anaknya. Dalam
sebuah had its, Rasulullah bersabda, "Anak adalah sebagai tuan selama
tujuh tahun (pertama), Sebago; pembantu selama tujuh tahun (kedua)
dan sebagai wazir selama tujuh tahun (ketiga). Jika kamu masih
mampu membantunya di saat umur duapuluh tahun, bantulah dia. Jika
31 Husain Mazhahiri, Pintar Mendidik Anak, (Jakarta: PT. Lentera Basritama, 2001), eeL IV, h.202-207
16
tidak mampu, lepaskanlah dia. Maka selesailah sudah tanggung
jawabmu di hadapan Allah."
d. Menghindari penggunaan kata kotor
Orang tua hendaknya menghindari penggunaan kata yang kasar dan
tajam yang dapat melukai pribadi anak. Dalam memberikan
pengarahan, hendaknya para orang tua menggunakan kata-kata yang
dapat diterima oleh masyarakat umum, khususnya kaum wan ita.
Sebab, untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut tidak harus menyakiti
kepribadian orang lain atau menggunakan kala-kata kotor dan jorok.
Islam sangat menjunjung tinggi pendidikan seorang Muslim dengan
tetap menjaga kesucian lisan dan menjauhkan cemoohan serta kata
jorok.
Kebiasaan l11enggunakan kata-kata buruk merupakan kekurangan.
Seseorang dengan kebiasaan buruk seperti itu tidak akan pernah
l11al11pu menjadi pemimpin, sek.1lipun berpendidikan dan kaya raya.
Orang seperti ini akan dipandang rendah. Kebiasaan ini boleh jadi
berasal dari pengalaman masa keci!. Misal, dikarenakan ayah atau
teman sekolahnya punya kebiasaan buruk semacam itU.32
Jika si anak mel11iliki kebiasaan tersebut, l11aka jangan biarkan itu
l11engakar sal11pai dirinya dewasa. Bila tidak, niscaya dia akan membayar
mahal ongkos kebiasaannya itu, setinggi apapun kedudukannya. Bahkan
ongkosnya akan lebih mahallagi bila kedudukannya rendah.33
)2 Ibnu Hasan Najafi dan Mohammed A. KhaIfan, Ibid, , h. 247J3 Ibnu Hasan Najafi dan Mohammed A. KhaIfan, Ibid, , h. 249
anaknya dalam hal
anak, ajaran Islam
17
Tanggung jawab orang tua terhadap
pengasuhan, pemeliharaan dan pendidikan
. lb'b'l 34menggans cannya se agal en (lit:
a. Tanggung jawab pendidikan dan pembinaan akidah
Maksud tanggung jawab ini adalah mengikat anak dengan dasar-dasar
keimanan, keislaman, sejak anak mulai mengerti dan dapat memahami
sesuatu. Dasar-dasar keil11anan dalam pengeltian ini adalah segala
sesuatu yang telah ditetapkan dengan jalan khabar secara benar berupa
hakekat keimanan dan masalah ghaib.
b. Tanggung jawab pendidikan dan pembinaan akhlak
Tanggung jawab ini maksudnya adalah bahwa pendidikan dan
pembinaan mengenai dasar-dasar moral dan keutamaan perangai,
tabiat yang hanls dimiliki anak sejak anak masih kecil, hingga ia
dewasa atau mukallaf Dalam salah satu hadits yang diriwayatkan oleh
lbnu Abbas, Rasulullah SAW berkata "dekatilah anak-anakmu dan
didiklah serta binalah akhlak-akhlaknya". Akhlak adalah
implel11entasi dari iman dalam segala bentuk perilaku. Pendidikan dan
pembinaan akhlak anak dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh
dan teladan dari orang tua.
c. Tanggung jawab pemeliharaan kesehatan anak
Maksud dari tanggung jawab ini adalah berkaitan dengan
pengembangan, pembinaan fisik anak agar anak menjadi anak yang
sehat, cerdas, tangguh dan pemberani. Oleh karena itu, orang tua
berkewajiban untuk memberi makan dengan makanan yang halal dan
baik (halaalan thayyiban), menjaga kesehatan fisik, membiasakan
anak l11akan dan minum dengan makanan dan minuman yang
diperbolehkan dan bergizi.
34 A. 'falsiI', dkk, Cakrawala Pelllikiran Pendidikan Islam, (Bandung : Mimbar Pustaka, 2004),Cet. 1, h. 114
18
d. Tanggung jawab pendidikan dan pembinaan intelektual
Tanggung jawab ini maksudnya adalah pembentukan dan pembinaan
berfikir anak dengan segala sesuatu yang bermanfaat serta kesadaran
berfikir dan berbudaya. Tanggung jawab intelektual ini berpusat pada
tiga hal, yaitu: kewaj iban mengajar, penyadaran berfikir dan kesehatan
berfikir.
e. Tanggung jawab kepribadian dan sosial anak
Tanggung jawab ini maksudnya adalah kewajiban orang tua untuk
menanamkan kepada anak sejak keeil agar terbiaa menjalankan adab
sosial dan pergaulan sesamanya. Ketika anak yang masih suci fitrah
nya memelihara bahwa orang-orang dewasa mempunyai perhatian
yang besar kepadanya, maIm j iw" sosial dan perhatian yang benar
terhadap orang lain itulah yang akan tumbuh lmat di dalam j iwanya.
Untuk mengembangkan kepribadian anak seeara sempurna, ada
beberapa metode yang tertuang dalam poin penting berikut ini:35
a. Bersikap tidak membedakan
Salah satu eara yang salah, yang sering dilakukan oleh para bapak dan
ibu, yang membuat anaknya menjadi jahat adalah sikap membedakan
antar anak. Sebagian ibu kadang lebih eondong pada anak laki-Ialdnya
daripada anak perempuannya, atau sebaliknya. Sebagian ayah lebih
condong pada anak laki-Iakinya daripada anak perempuannya, atau
sebaliknya. Sikap membedakan yang demikian ini akan meninggalkan
pengaruh negatif pada kej i,yaan anak. Pengaruh negatif ini akan
berkembang seiring dengan berkembangnya kedewasaan yang
kemudian akan mengantar mereka pada kehaneuran, bahkan takjarang
pengaruh negatif ini menular pada anak eueu mereka.
Setiap anak pasti memerlukan perhatian orang tua demi memuaskan
egonya, dengan mengekspresikan diri melalui pembiearaannya, tugas
tugas keeil yang diselesaikan, dan lain-lain; sehingga, penting bagi
35 Husain Mazhahiri, Pintar A1endidikAnak, (Jakarta: PT. Lentera Basritama, 2001), eet. IV, h.258-263
19
orang tua memuaskan hatinya. Jika berlaku adil, kita pasti akan
mengetahui bahwa ini bukan hanya kebutuhan anak, melainkan juga
kebutuhan siapapun (termasuk orang tua).36
b. Perhatian dan pengarahan yang baik
Salah satu sarana untuk menghindarkan anak dari sifat jahat adalah
dengan pendekatan psikologis, bersikap seperti anak dan mengajak
bicara dengan bahasa yang mudah dipahami olehnya dan dengan
perkataan yang lemah lembut. Dasar teori pendidikan yang demikian
ini, dan nilai pembicaraan yang lemah lembut ini, dapat kita lihat
dalam firman Allah, "Maka bicaralah kamu berdua kepadanya dengan
kala-kala yang lemah lembuI, mudah-mudahan ia ingal alau lakuI."
(QS. Thaha: 44)
c. Menanamkan takwa dalam jiwa
Seluruh dosa, sumbernya adalah sifat-sifat yang hina. Oleh karenanya
al-Qur'an menerapkan sebuah teor! yang tercantum dalam firman-Nya,
"Kalakanlah, tiap-tiap orang berbual menurul keadaannya masing
l11osing." Ayat ini menjelaskan bahwa hati dan jiwa manusia akan
mengeluarkan apa yang ada di dalamnya dalam bentuk sikap dan
perangai. Apabila hatinya keras dan gelap, pasti perangai orang
tersebut penuh dosa.
Sebenarnya, untuk menyelamatkan dir! dar! dosa, jalan keluarnya
adalah menanamkan ketakwaan dalam jiwa. Apabila tangkai-tangkai
pohon kejahatan itu layu dan daun-daunnya rontok berjatuhan, maka
akar-akarnyapun akan tumbang dan mati. Artinya, dalam kehidupan
sosial, wanita dan pria yang secara umum memilki perangai buruk,
dapat meninggalkan semua dosa yang bersumber dar! sifat-sifat hina
ini. Jika seseorang bisa meninggalkan kebiasaan menggunjing orang
lain, melukainya, atau kebiasaan menyebar isu bohong, maka
kemampuan sikap tersebut akan menjadikan dia terselamatkan dar!
36 Ibnu Hasan Najat1 dan Mohammed A, Khalfan, Pendidikan dan Psikologi Anak, (Jakarta:Cahaya. 2006), h. 83
20
dosa kedengkian dan mampu memangkas akar-akarnya dari dalam
jiwa.
d. Berlindung kepada Allah
Pokok utama dalam metode ke empat ini adalah ber-tawassul dan ber
tawajuh kepada Allah, berdoa dan memohon agar diberi hati dan jiwa
yang bersih serta sifat-sifat yang terpuji.
3. Islam dan Pendidikan
Islam merupakan dasar pendidikan yang sarat dengan sistem nilai
dan merupakan pondasi pendidikan yang kokoh. Hal tersebut melahirkan
azaz, strategi, dan sistem pendidikan yang mendukung, menjiwai,
memberi corak dan bentuk proses pendidikan yang berlangsung dalam
berbagai model kelembagaan pendidikan. Pendidikan Islam
mengisyaratkan misi Islam dalam tiga dimensi pengembangan kehidupan
manusia, yaitu:37
a. Dimensi kehidupan duniawi yang mendorong manusia sebagai hamba
Allah SWT, llntllk mengembangkan dirinya dalam ilmu pengetahuan,
keterampilan dan nilai-nilai yang mendasari kehidupan, yaitu nilai
nilai Islam.
b. Dimensi kehidupan ukhrawi, mendorong manusia untuk
mengembangkan dirinya dalam pola hubungan yang serasi dan
seimbang dengan Tuhannya. Dimensi inilah yang melahirkan berbagai
usaha agar kegiatan ubudiyah manusia senantiasa berada dalam nilai
nilai Islam.
c. Dimensi hllbungan antara kehidupan duniawi dan ukhrawi mendorong
manusia untuk berusaha menjadikan dirinya sebagai hamba Allah yang
utuh dan paripurna dalam ilmu pengetahuan dan keterampilan dan
menjadi pendukung selia pelaksana nilai-nilai Islam.
J7A. Tafsir, dkk, Ibid, , h. 281
21
4. Pondasi Pendidikan Islam
Pondasi pendidikan Islam identik dengan dasar Islam itn sendiri.
Keduanya berasal dari sumber yang sama, yaitu al-Qur'an dan al-Hadits.
Dari kedua sumber inilah, kemudian muncul pemikiran-pemikiran
mengenai masalah ke-Islaman dalam berbagai aspek, termasuk pendidikan
Islam38
a. Al-Qur'an
Al-Qur'an seCat'a bahasa berarti bacaan. seCat'a tenninologis al-Qur'an
ade.lah firman Allah SWT, berupa wahyu yang disampaikan oleh
Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Menurut Rasyid Ridha,
al-Qur'an secat'a operasional berarti kalam mulia yang diturunkan oleh
Allah kepada jiwa Nabi yang paling sempurna (Muhammad SAW)
yang ajarannya mencakup ilmu pengetahuan yang tinggi dan ia
merupakan sumber mulia yang esensinya tidak dapat dimengerti
kecuali oleh orang-orang yang suci (berjiwa suci) dan berakal cerdas.39
Al-Qur'an merupakan pondasi atau dasar pendidikan Islam, karena di
dalamnya memuat sejumlah penjelasan yang mempunyai nilai penting
guna mengembangkan pendidikan Islam. Selain itu, ia juga merupakan
kerangka normatif-teoritis pendidikan Islam. Sebagai kerangka dasar
pemikiran Islam, al-Qur'an telah banyak memberikan inspirasi
kependidikan yang perlu dikembangkan baik secara fiIosofis, maupun
konseptual keilmuan. Ia adalah sumber nilai kehidupan manusia dalam
berbagai aspeknya, yang telah memperkenalkan dan mengajarkan
manusia untuk selalu berpikir, sehingga ia harus dijadikan sebagai
pondasi ideal pendidikan Islam.4o
)8 A. TarsiI', dkk, Ibid , h. 288J9 A. TafsiI', dkk, Ibid, h. 28840 A. TarsiI', dkk, Ibid, , h. 289
22
b. Hadits Nabi
Hadits merupakan penafsiran ai-QuI"an dan landasan praktek ajaran
Islam secara faktual. Pribadi Nabi Muhammad SAW merupakan
perwujudan dari al-Qur'an yang ditafsirkan untuk manusia sebagai
aktualisasi ajaran Islam yang dijabarkan dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karenanya, hadits menjadi salah satu sumber ajaran Islam. Hal
tersebut didasarkan kepada beberapa argumentasi baik berupa dalil
naqli maupun aqli. 41
Pendidikan anak (tarbiyah al-aulad) merupakan tanggung jawab
dan perhatian semua pihak, terutama orang tua dan para pendidik.42 Allah
SWT mengingatkan dalam firman-Nya, "Hendaklah mereka takut kepada
Allah jika meninggalkan generasi yang lemah di belakang mereka, yang
mereka khawatir terhadap kesejahteraannya. Oleh karena itu, hendaklah
mereka bertakwa kepada Allah dan mengucapkan perkataan yang
benar"(QS al-Nisa' : 4).
Sebagai sebuah proses, pendidikan akan mencapai hasil yang baik
apabila dilakukan secara pericdik dan berkesinambungan. Pendidikan
sesungguhnya tidak mengenal batas usia. Hal ini sejalan dengan prinsip
Islam bahwa menuntut ilmu itu dimulai sejak lahir (mahd) sampai liang
lahat (iahd).
AI-Qur'an aI-Karim mengajarkan kepada kedua orang tua cara
berbicara dengan anak-anaknya melalui contoh yang terkandung dalam
surah Luqman ayat (13): "Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada
anaknya, diwaktu ia memberi pelajaran kepadanya, 'wahai anakku
janganlah kamumenyekutukan Allah, sesunguhnya menyekutukan Allah
adalah benar-benar kela/lman yang besar. "
41 A. Tafsir, dkk, Ibid, _.. __ ... __ ...... h.28942 Abdul Mustaqim, Melyadi Orang TUG Bijak, (Bandung: PT Mizan Pustaka, 2005), Cet. t, h.
20-21
23
Teks al-Qur'an ini mengarahkan seCaI'a halus kepada kedua orang
tua cara berbicara kepada anak-anaknya. Kita dapat mengambil manfaat
dari ayat ini tiga hal berikut:43
a. Ayat ini menggunakan ungkapar, kata "wahai anakku". Artinya,
seorang ayah atau ibu apabila berbicara dengan putera-puterinya
hendaknya menggunakan kata kekasihku, belahan jiwaku,
kehidupanku, dan ungkapan-ungkapan lain yang serupa.
b. "Ketika dia memberi pelajaran pada anaknya". Ungkapan ini
menunjukkan betapa pentingnya kata yang lembut disertai rasa cinta
kasih ketika kedua orang tua berbicara dengan anak-anaknya.
c. Firman Allah mengatakan, "Sesungguhnya mempersekutukan Allah
benar-benar kelaliman yang besar. " Ini menyarankan kepada kedua
orang tua agar ketika menyuruh dan melarang harus menggunakan
argumentasi yang logis. Ketika seorang ibu melarang putrinya pergi
sendirian ketempat-tempat ~ertentu, larangan tersebut harus
menggunakan alasan yang tepal. Misalnya mengatakan, "Kepergianmu
sendirian itu, dapat membuatmu dituduh yang bukan-bukan oleh
musuh atau orang yang dengki kepadamu, dan kala itu kamu sullt
membersihkan tuduhan tersebut dari dirimu."
Ada beberapa tahap dalam pendidikan anak menurut al-Qur'an dan
al-Sunnah yang harus dilalui, antara lain:44
a. Tahap pranatal (sebelum bayi lahir)
Tahap ini berlangsung sejak proses pembuahan hingga anak lahir, itu
sekitar sembilan bulan. Meskipun relatif singkat, proses perkembangan
pada tahap ini begitu penting. Sebab, pada saat hamil itulah seorang
ibu mulai berperan dalam mendidik anak.
Kesehatan jasmani ruhani anak juga dipengaruhi oleh sikap dan
kondisi ibu ketika hami!. Ashley Montague, seorang psikolog,
43 Husain Mazhahiri, Pintar lvlendidik Anak, (Jakarta: Lentera Basritama, 2001), eet. IV, h.216-217
44 Abdul Mustaqim, A1enjadi Orang Tlua Bijak, (Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2005), eet. I,h.28-38
25
tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang mantap dan memiliki
komitmen moral yang tinggi.
2) Penanaman kesadaran bertindak (berakhlak), yaitu kesadar?ln
yang didasarkan pada keyakinan bahwa setiap gerak dan
langkah manusia selalu berada dalam pengawasan Allah.
Dengan keyakinan ini, manusia akan selalu sadar bahwa setiap
tindakan akan bernilai berimplikasi pada sebuah hasil: baik
atau buruk.
3) Perintah untuk mengerjakan shalat dan amar ma'ruf nahi
mungkar. Shalat harus mulai ditanamkan sejak kecil, sehingga
ketika dewasa, anak telah terbiasa dan disiplin dalam
menjalankan shalat.
4) Pelatihan kesabaran. Kesabaran pertu ditanamkan sejak dini.
Sebab, hidup ini penuh dengan tantangan, hambatan dan
rintangan. Tanpa kesabaran, seseorang akan mudah putus asa
dan patah semangat dalam meraih cita-citanya.
5) Larangan bersikap sombong dan angkuh. Kesombongan perlu
dihindari karena akan mengantarkan pada kehinaan dan
kerendahan mat1abat, baik di mata Allah maupun di mata
manusia.
d. Tahap remaja
Pada tahap remaja, orang tua harus lebih waspada dan hali-hali kepada
anak-anaknya. Sebab, inilah saat paling kritis dalam pembentukan
kepribadian anak. Masa ini, oleh para psikolog, disebut dengan masa
pancaroba atau peralihan masa kanak-kanak menjadi dewasa.
Untuk menghadapi anak remaja, orang tua harus bijak, pandai, dan
banyak wawasan. Orang tua perlu memahami apa yang diinginkan
anak remajanya dan meyampaikan harapan yang diinginkan orang tua.
Sikap ini memupuk hubungan interpersonal yang baik antara anak dan
orang tua, sekaligus menyuburkan proses pendidikan dalam
Iingkungan keluarga.
26
B. Konsep Dasar tentang Agama, Keluarga, dan Anal{
1. Agama
Nasrudin Razak (1986 : 61) menyatakan bahwa, ditilik dari
dimensi kebahasaan, kata agama berasal dari bahasa Sansekerta "a tidak
gama kaeau", yang berarti orang yang beragama kehidupannya tidak
kaeau, akan teratur, karena memiliki ugeran. Meskipun demikian, dalam
peristilahan bahasa Arab dan konsep al-Qur'an, kata agama dapat searti
dengan kata ai-din apabila kata itu berdiri sendiri. Untuk sekadar
menyebut eontoh dapat dilihat dalam surat al-Kafirun ayat 6. Akan tetapi
apabila kata al·din itu dirangkaikan, dinisbat-kan denganlafadz Allah atau
dengan lafadz al-haq, berarti mengandung pengertian bahwa ia adalah
agama yang datang dari Allah atau agama yang baik. Dengan demikian, ia
adalah agama Islam.45
Seeara terminologi, kata agama sama dengan peristilahan yang
digunakan dalam bahaa Inggris: religion atau dalam peristilahan sehari
hari, religi. Nasrudin Razak menyatakan bahwa dalam religi ini
diterangkan sebagai berikllt: Belief in and Worshif of God of the Super
Natural (kepereayaan dan penyembahan kepada Tuhan atau kepada Yang
Maha Mengetahlli).46
O'dea sebagaimana dikutip Ahmad Tafsir menyeblltkan enam
fllngsi agama bagi kehidllpan manllsia, antara lain:47
a. Agama mendasarkan perhatiannya pada sesuatu yang ada di luar
jangkauan manusia yang melibatkan takdir dan kesejahteraan,
menyediakan bagi pemelllknya sllatu dukungan, pelipur lara dan
rekonsiliasi.
45 Nasruddin Razak, Diefllfllslam, (Bandung: Al-Ma'arif, 1986), h. 6146 Nasruddin Razak, Ibid, , h. 6247 A. Tafsil', dkk,Ibid. , h. 101-102
27
b. Agama menawarkan suatu hubungan transendentalmelalui pemujaan
dan upacara ibadah, karena itu agama memberikan dasar emosional
bagi rasa aman baru dan identitas yang lebih kuat di tengah
ketidakpastian dan ketidakmungkinan kondisi manusia dan arus serta
perubahan sejarah.
c. Agama mensucikan nOlma-nonna dan nilai masyarakat yang telah
terbentuk, mempertahankan dominasi tujuan kelompok di atas
dorongan hati individu.
d. Agama juga melakukan fungsi nubuat atau risalat, yaitu fungsi yang
bisa bertentangan dengan fungsi sebelumnya. Agama dapat memberi
standar nilai dalam arti dimana norma-norma yang telah terbelenggu,
dapat dikaj i kembali secara kritis dan kebetulan masyarakat sedang
membutuhkannya.
e. Agama melakukan fungsi-fungsi identitas yang penting. Agama
mempengaruhi pengerlian individu tentang "siapa ia" dan "apa ia".
f. Agama bersangkut pula dengan pertumbuhan dan kedewasaan
individu, dan peljalanan hidup melalui tingkat usia yang ditentukan
oleh masyarakat.
Tujuan agama adalah menjadikan seliap manusia di muka bumi ini
mereguk ketenteraman dan hanya tunduk kepada Allah SWT seCaI"a total.
Dengan demikian manusia akan memperoleh kemudahan dan kenyamanan
dalam segala hal di dunia, serta mendapat karunia kemurahan Allah di
akhirat kelak.48
2. Keluarga
Fowler (1995 : 428) sebagaimana dikutip Ibnu Hasan Najafi, dkk,
menyatakan bahwa, ditinjau dari aspek kebahasaan, di dalam bahasa
lnggris kata "keluarga" adalah "family" yang berasal dari kata "familier'
yang berarti dikenal dengan baik atau dikenal. Selanjutnya kata family
48 Ibnu Hasan Najafi dan Mohammed A. Khalfan, Pendidikan dan Psikologi anak, (Jakarta:Cahaya, 2006), h. 27
29
d. Keluarga Gabungan (Joint Family) yaitu, keluarga yang terdiri dari
orang-orang yang berhak atas hasil milik keluarga. Mereka itu antara .
lain saudara laki-laki pada setiap generasi.
3. Anak
Anak sebagaimana dirumuskan dalam al-Qur'an surat al-Nisa ayat
"tercipta melalui ciptaan Allah dengan perkawinan seorang laki-laki
dan seorang perempuan dan dengan kelahirannya". Dalam ayat lain
dikatakan bahwa "anak adalah perhiasan duniawt' (QS. al-Kahfi : 46)
dan "anak sebagai cobaan" (QS. al-Anfal : 28).52
Pendidikan seca\'a amaliah (praktek nyata) memiliki dampak
sangat dalam dan berpengaruh besar daripada pendidikan secara teoritis.
Artinya, keclua orang tua harus memberikan contoh dengan sikap,
perbuatan clan panutan yang baik bagi anak-anak mereka. Jika seorang
ayah mellliliki nilai kemanusiaan, Illaka sikap demikian, akan pindah
kepada anaknya. Seandainya seorang ibu selalu bertakwa dengan
senantiasa menjaga kehormatannya dan berhijab dalam setiap
perbuatannya, maka sikap tersebut akan c1iwarisi oleh anak perempuannya.
Pendidikan amaliah pacla c1asarnya sejalan dengan atm'an meniru.
Orang, khususnya di masa muda, memiliki kecenderungan untuk
Illengikuti clan mengidolakan perilaku orang lain. Fenomena mengidolakan
ini pada sikap anak jauh lebih banyak, sebab mereka cenderung mengikuti
sikap orang lain secara ikut-ikutan tanpa alasan.
Lawan dari meniru, adalah menerima berdasarkan dalil dan bukti.
Fenomena inilah yang dipuji oleh al-Qur'an dan c1ikehendaki sebagai
syarat utama bagi manusia Muslim. Allah berfirman, "Sampaikanlah
berita itu kepada hamba-hambaKu yang mendengarkan perkataan lalu
mengikuti yang paling baik diantaranya. Mereka itulah orang-orang yang
52 A. Tafsil', dkk, Ibid, , h. 108
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MI AL-ITTIHADIYAB, JI. Kalibaru
Barat VI RT. 012 RW. 015 No. 48, Cilincing, Jakarta Utara pada tanggal 5
sampai dengan 7 Juni 2007.
B. Metode Pengumpulan Data
1. Data Penelitian
a. Data Primer
Data primer atau data tangan pertama, adalah data yang diperoleh
langsung dari subjek penelitian dengan mengenakan alat pengukuran
atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber
informasi yang dicari.54
Data Primer pada penelitian ini adalah jawaban kuesioner siswa
siswi kelas IV dan V Ml Al-lttihadiyah.
b. Data Sekunder
Data sekunder atau data tangan kedua, adalah data yang diperoleh
lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dan subyek
penelitiannya. Data sekunder biasanya berwujud data dokumentasi
atau data yang telah tersedia.55
Data Sekunder pada penelitian ini meliputi profit sekolah, data
jumlah guru dan murid, data sarana dan prasarana belajar siswa.
54 Moh. Nazir, Aletode Pene/Wan, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003), h. 9155 Moh. Nazir, Metode Peneli/ian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003), h. 91
33
2. Cara Pengumpulan Data56
a. Kuesioner
Adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang diberikan kepada siswa
siswi kelas IV dan V MI Al-lttihadiyah.
b. Observasi
Dengan mengamati langsung tempat siswa-siswi belajar, ikut aktif di
dalam kelas dengan cara mengajar. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui kemampuan siswa dan melihat langsung pribadinya.
c. Interview/Wawancara
Interview dilakukan terhadap orang tua murid, guru sekolah terutama
wali kelas dan kepaIa sekoIah.
d. Dokumentasi
Dokumentasi berupa buku profil sekolah, surat-surat keterangan,
peratll ran-peraturan.
3. Populasi dan Sampel
a. Populasi
populasi pada penelitian ini adalah siswa-siswi MI AI-Ittihadiyah
Cilincing Jakarta Utara beljumlah 120 orang siswa-siswi.
b. Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah siswa-siswi kelas IV dan V MI AI
Ittihadiyah Cilincing Jakarta Utara berjumlah 40 orang siswa-siswi.
4. Pemberian Bobot Nilai Kuesioner
Pemberian bobot nilai ini digunakan untuk mengolah hasil jawaban
responden untuk dihitung secara statistik dengan metode SPSS
11.0.Setelah data hasil angket terkumpul, selanjutnya diberikan nilai bobot
pada setiap altenatif jawaban yang disediakan dengan menggunakan skala
Likert, yaitu skala alternatif jawaban yang berjumlah 3, 4 atau 5 kategori,
S6 Suharsimi Arikunto l Prosedur Penelitian "Suatu Pendekatan Praktek", (Jakarta: RinekaCipta, 2002), Cet. 12, h. 128-136
35
-. Ketllilisan dan a. anjuran beramal 16 IKeadilan b. anj lIran meminta maaf 17 I
c. berbicara dengan bahasa yang baik 18 IJm!. total soal 18
2. Kisi-kisi Instrllmen Penelitian Kepribadian Anak
Tabel3.3Kisi-Kisi Instrument Ke ribadian Anak
a. berbicara so an 1 Ib. membaca do'a 2 I
c. menghormati g lebih tua 3 1· Penghargaan
danPenerimaan
· Cinta dan kasihsayang
a. memaafkan 4 1
b. membantu orang yg susah 5 1c. bel'S ukur men uca Alhamdulillah 6 1d. ikhlas melakllkan pekerjaan 7 1a. menya an i adik 8 1b. melerai teman berkelahi 9 1c. beramal baik k d sesama manusia 10 I
· Pengetahuan dan r.=a'c.:t:;-:id:::aC'-k,:-I:;-;11:.:e.:..:n-=-co:::n~t:;:e.:..:k_--;-_----._---;-_:;-_-;-_-t-~I::cI_-t-_I;-_IKemampuan b.shalat lima wkt membaca al- ur'an tiap mlam 12 I
c. men ulan Jelajaran sekolah 13 1d. senantiasa menyiapkan buku pelajaran 14 1
-. Ketulusan danKeadilan
Jm!. total soal
a. membantu ekerjaan oran tua 15 Ib. melakanakan hukuman dengan baik 16 Ic. berteman tanpa memandang status 17 I
17
D. Variabel dan Paradigma Penelitian
1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari
orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipeJajari dan kemudian ditarik
I · I 57(esllnpu annya.
57 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2005), h. 61
36
a. Variabel Independen (X)
Variabel Independen (X) atau variabel bebas pada penelitian ini
adalah pendidikan agama Islam dalam keluarga.
b. Variabel Dependen (Y)
Variabel Dependen (Y) atau variabel terikat pada penelitian ini
adalah kepribaclian anak
2. Paradigma Penelitian
Paracligma penelitian adalah merupakan pola pikir yang
menunjukkan hubungan antm'a variabel yang akan diteliti. Berdasarkan hal
tersebut, maIm penelitian yang merumuskan paracligma adalah penelitian
yang bersifat asosiati/S8
Jacli paradigma dalam hal ini diartikan sebagai pola pikir yang
menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus
mencerminkan jcnis clan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab
mclalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis,
jenis dan jumlah hipotesis, clan tekhnik analisis yang akan c1igunakan.59
Aclapun bentuk paradigma dalam penelitian ini adalah paradigma
scderhana, yaitu paradigma yang menunjukkan hubungan antara satu
variabel independen (X : Pendidikan Islam Dalam Keluarga) dengan satu
vriabel c1ependen (Y: Kepribadian Anak), c1apat digambarkan sebagai
berikut:
Penclidikan Islam Pengaruh dan Kepribadian AnakDalam Keluarga Hubungan (Variabel Y)
(Variabel X)
Gambar 3.1Paracligma Penelitian
" Sugiyono, Statistika Un/uk Penetilian,(Bandung: alfabela, 2005), Cet. VII!, h. 5" Sugiyono, Metode Penetilian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2005), h. 66
38
b. Uji Reliabilitas
Untuk mengukur reliabilitas instrumen digunakan tekhnik Test
retest. Dimana j ika rhl'uog > r"beb maka instrumen dapat dinyatakan
reliabel.
Reliabilitas menyangkut ketepatan alat ukur. Suatu alat ukur
disebut mempunyai reliabilitas tinggi atau dapat dipercaya, jika alat
ukur itu mantap, dalam pengertian bahwa alat ukur tersebut stabil,
dapat diandalkan (dependability) dan dapat diramalkan
(predictability). Suatu alat ukur yang mantap tidak berubah-ubah
pengukurannya dan dapat diandalkan karena penggunaan alat ukur
tcrscbllt bcrkali-kali akan mCll1bcrikan hasil yang serllpa.62
2. Analisis Data
Pada penelitian ini, bentuk rUlllusan hipotesisnya adalah hipotesis
hllbllngan (asosiatif), sehingga tekhnik korelasi yang digllnakan adalah
Korelasi Product Moment. Tekhnik ini digunakan untuk mencari
hubllngan dan ll1ell1buktikan hipotesis hllbungan dua variabel bila data
kedua variabel berbentuk interval atau ratio, dan sumber data dari dua
variabel atau lebih adalah sama.63
Berikut ini dikemukakan rumus yang paling sederhana yang tepat
digunakan untuk menghitung koefisien korelasi, yaitu:64
Lxyr,y = ~(Lx2 _ y2) (Rumus 3)
dimana:
rxy =Korelasi antara variabel x dan y
x = (x, -:I:)
y = (y, - y)
62 Moh. Nazir, iVetode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003), h. 13363 Sugiyono, Sialistika Unluk Penelilian, (Bandung: alfabeta, 2005), Cet. VIII, h. 21264 Sugiyono, Sialistika UnlukPenelilian, (Bandung: alfabeta, 2005), Cet. VIII, h. 213
39
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi antara variabel x dan y
x Skor liap item dari responden uj i coba kelompok X
y = Skor tiap item dari responden lU i coba kelompok Y
N = .J umlah Responden
Pengujian signifikansi koefisien korelasi dapat dihitung dengan uji 1.65
r~I = .jj::;i (Rumus 5)
Dimana:
r Harga koefisien korelasi
n .Jumlah sampel
Adapun pasangan hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Ho : Tidak ada hubungan positif yang nyata antara pendidikan agama Islam
dalam keluarga dengan pembentukan kepribadian anak.
Ha : Terdapat hubungan positif yang nyata antara pendidikan agama Islam
dalam keluarga dengan pembentukan kepribadian anak.
Ketentuan:
Uji dilakukan dua sisi, jika nilai probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak atau
dengan pengujian t hitung:
Hoditerim6, j ika t hi tung < t tabel
Ho ditolak j ika -t tabel ::: t hitung :5 t tabel
65 Sugiyono, Swtistika Untuk Penelitian,(Bandung: a[fabeta, 2005), Cet. VIII, h. 215
BABIV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Profil Sekolah
I. Sejarah Perkembangan Madrasah Ibtidaiyah AI-Ittihadiyah
Madrasah Ibtidaiyah al-Ittihadiyah yang berlokasi di Jalan Kalibaru
Barat VI No. 48 Kalibaru Cilincing Jakarta Utara, adalah sekolah yang
didirikan dibawah naungan Yayasan Perguruan Islam Madrasah
Ibtidaiyah Swasta (MIS) Al-Ittihadiyah.
Yayasan AI-Ittihadiyah berdiri pada tahun 1984 di atas tanah seluas
131m2 dan luas bangunan adalah 465 m2 dengan status tanah milik
yayasan AI-Ittihadiyah. Pada tahlln yang sama Madrasah Ibtidaiyah Al
Ittihadiyah beroperasi. Saat ini status akreditasi yang didapat adalah
"Oiakui" berdasarkan SKlNomor: MJ-2/B/PP.OI.I/14/99.
Staf pengajar di Madrasah AI-Ittihadiyah saat ini terdiri dari 10 orang
guru honorer, sedangkan staf karyawan berjumlah 3 orang berstatlls
PT/PNS, dengan latarbelakang pendidikan yang berbeda, diantaranya
SLTA, 011 dan SI.
Bidang studi yang diajarkan pada Madrasah Al-Ittihadiyah terdiri
dari ai-QuI"an Hadist, aqidah akhlak, bahasa arab, Fiqih, SKI, IPS, IPA,
Bahasa Indonesia, Matematika, PPKn, Bahasa Inggris, Penjaskes,
Kertakes, PLIG.
2. Landasan Operasional Madrasah Ibtidaiyah Al-Ittihadiyah
a. Tujuan Pendidikan Nasional
Seperti yang tertuang dalam UU. No. 2 Th 1989, Pendidikan
Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi
pekelti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan
41
jasmani dan rohani, berkepribadian yang l11antap dan l11andiri serta rasa
tanggllng jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
b. TlIjllan Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar diselenggarakan untuk l11engel11bangkan sikap
kemampuan selia pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan
lIntuk kehidllpan dalam masyarakat serta mel11persiapkan peselia didik
yang l11emenuhi persyaratan untuk mengikuti pendidikan l11enengah.
c. Visi Madrasah
Menggali potensi untuk meraih prestasi yang dilandasi dengan
taqwa kepada Allah SWT.
d. Misi Madrasah
Mencetak siswa yang terampil dan berkualitas serta menjunjung
tinggi ajaran agama dan Pancasila dalam rangka l11el11persiapkan
generasi bangsa yang berilmu amaliah gllna mewujudkan cita-cita Izzul
Islam wal Muslimin.
e. Tujuan
Mel11bina dan membangunsllmber daya l11anusia sejak dni agar
menjadi generasi penerus yang tangguh dan bertanggungjawab.
3. Jenis Kegiatan Ekstrakulikuler
Tabel4.2Jenis Ke iatan Ekstrakulikuler
1 Pral11uka 2 X sebulan
2 PMR Tidak Tentu
3 UKS Tidak Tentu
4 Klasikal Surah Yaasin 1 X Seminggu
5 Penghafalan Juz 'Al11ma 4 X Seminggu
6 Porseni Tidak TentuSumber: Data Primer
Uji validitas instnunen diperoleh hasil sebagai berikut:
1) Variabel Pendidikan agama Islam dalam Kell.larga (X)
Tabel4.3Basil Uji Validitas Instrumen Variabel Pendidikan Agama Islam
dalam Keluarga
43
0,3340 0,3120 valid
2 0,4789 0,3120 valid
3 0,4023 0,3120 valid
4 0,3967 0,3120 valid
5 0,5262 0,3120 valid
6 0,6087 0,3120 valid
7 0,3546 0,3120 valid
8 0,37 0,3120 valid
9 0,5732 0,3120 valid
10 0,4234 0,3120 valid
II 0,3493 0,3120 valid
12 0,4714 0,3120 valid
13 0,5476 0,3120 valid
14 0,3998 0,3120 valid
15 0,3677 0,3120 valid
16 0,5695 0,3120 valid
17 0,4769 0,3120 valid
18 0,3276 0,3120 valid
Sumber: Data Primer diolah
Berdasarkan hasi uji validitas tersebut, maim dapat diketahui
bahwa koefisien korelasi (r) hitung semua butir pertanyaan pada
masing-masing item lebih besar dari r tabel, dengan demikian butir-
butir pertanyaan pada variabel pendidikan agama Islam dalam keluarga
dinyatakan valid.
44
2) Variabel Pembentukan Kepribadian anak ( Y )
Tabel4.4Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Pembentukan
Ke ribadian Anak
0,4956 0,3120 valid
2 0,5467 0,3120 valid
3 0,4644 0,3120 valid
4 0,4296 0,3120 valid
5 0,7319 0,3120 valid
6 0,3759 0,3120 valid
7 0,7185 0,3120 valid
8 0,4061 0,3120 valid
9 0,4400 0,3120 valid
10 0,4959 0,3120 valid
11 0,7727 0,3120 valid
12 0,7349 0,3120 valid
13 0,6377 0,3120 valid
14 0,3121 0,3120 valid
15 0,5995 0,3120 valid
16 0,6517 0,3120 valid
17 0,6382 0,3120 valid
Sumber : Data Primer diolah
Berdasarkan hasil uji validitas terhadap variabel pembentukan
kepribadian anak, maka maka dapat diketahui bahwa koefisien korelasi
(1') hilung semua butir pertanyaan pada masing-masing item lebih besar
dari I' tabel, dengan demikian butir-butir pe11anyaan pada variabel
pembentukan kepribadian anak dinyatakan valid.
45
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas atau keandalan digunakan untuk menunjukkan
kemampuan untuk mengukur tanpa kealahan dan hasilnya selalu
konsisten atau tetap sama, meskipun digunakan oleh orang lain atau di
tempat lain untuk mengukur hal yang sama.
Uji reliabilitas instrumen dilakukan terhadap masing-masing item
pada variabel bebas dan variabel terikat. Metode yang digunakan
dalam uji ini adalah tekhnik Test-retest. Hasil uji reliabilitas adalah
sebagai berikut:
reliabel0,3120
Tabel4.5Reliabilitas Instrumen
Pendidikan agama Islam
dalam Keluarga (X) 0,777
Pembentukan
Kepribadian Anak (Y) 0,859 0,3120 reliabel
Sumbel' : Data Primer diolah
Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa rh;tung > r"bel untuk taraf
kesalahan 5%, maka dapat disimpulkan instrumen tersebut reliabel dan
dapat digunakan untuk penelitian.
2. Analisis Korelasi
Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antara
variabel bebas dengan variabel terikatnya. Hasil perhitungan Korelasi
Product Moment adalah sebagai berikut:
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa hubungan antara
variabel pendidikan agama Islam dalam keluarga (X) dengan pembentukan
46
kepribadian anak sebesar 0,5816 dalam arah positif yang artinya jika
pendidikan agama Islam dalam keluarga semakin baik maka pembentukan
kepribadian anak akan semakin meningkat. Koefisien kore1asi sebesar
0,5816 tersebut jika diinterpretasikan tennasuk dalam kategori sedang.
Tabel4.7Inter retasi koefisien kore1asi
0,00 - 0,199
0,20 - 0,399
0,40 - 0,599
0,60 - 0,799
0,80-1,00
Sumbel' ; Sugiyono, 2005
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat Kuat
3. Uji Hipotesis
Dari hasil analisios korelasi didapat adanya korelasi yang positif
sebesar 0,5816 antara pendidikan agama Islam dalam keluarga dan
kepribadian anak. Hal ini berarti semakin baik pendidikan agama Islam
dalam keluarga yang ditanamkan kepada anak, maka semakin baik pula
kepribadiannya. Apakah koefisien korelasi hasil perhitungan tersebut
signifikan (dapat digeneralisasikan) atau tidak, maka perlu dibandingkan
dengan r',bel, dengan taraf kesalahan tertentu. Bila taraf kesalahan
ditetapkan 5% (taraf kepercayaan 95%) dan n = 40, maim harga r'abel =
0,312. Ternyata harga rhi'ung > rtllbd, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.
Jadi kesimpulannya ada hubungan yang positif dan nyata antara
pendidikan agama Islam dalam keluarga dengan pembentukan kepribadian
anak.
Pengujian signifikansi koefisien korelasi juga dapat dihitung dengan
menggunakan uji t sebagai berikut :
47
t = 0,5816.J40=2 = 3,800~1-0,58162
Harga thit",g tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga (tabel.
Untlile kesalahan 5% llji dlla filmk dan die = n - 2 = 38, maka diperoleh
t'abol = 2,042. Ternyata harga th;t<mg 3,800 lebih besar dari ttabelo sehingga Ho
ditolak. Hal ini berarti terdapat hubungan yang positif dan signifilean
(nyata) antara pendidikan agama Islam dalam keluarga dengan
pembentukan kepribadian anak.
BABV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KesimpulanBerdasarkan hasil penelitian hubungan antara pendidikan agama Islam
dengan pembentukan kepribadian anak seperti yang telah dijelaskan pada bab
sebelumnya, maIm dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Pendidikan agama Islam dalam keluarga adalah pendidikan yang
berdasarkan ajaran Islam atau tuntunan agama Islam dalam usaha
membina dan membentuk pribadi muslim yang bertaqwa kepada Allah
SWT, cinta kasih pada kedua orang tuanya dan sesama hidupnya.
2. Pendidikan agama Islam merupakan bimbingan jasmani dan rohani
berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya
kepribadian Muslim, yaitu kepribadian yang mempunyai nilai-nilai
agama Islam.
3. Metode yang digunakan dalam pendidikan keluarga adalah pendekatan
hubungan diantara seluruh anggota keluarga dengan terlebih dahulu
saling mengetahui watak dan karakteristik pribadi masing-masing.
Misalnya, sebagai orang tua Anda harus tahu Anda masuk kedalam
golongan tipe orang tua yang seperti apa?Apakah Anda bersifat
mendekatkan diri (Attacher), bersifat menjaga jarak (Detacher), atau
seorang pembela?Kemudian Anda pun perlu mengetahui bagaimana
tipe-tipe anak, Apakah Ia tipe anak yang mudah, tipe anak yang perlu
pemanasan, atau tipe anak yang sulit?Dengan mengetahui karakteristik
pribadi masing-masing, orang tua akan lebih mudah mendekatkan diri
kepada anak untuk selanjutnya memberikan bimbingan dan pengarahan
berlandaskan ajaran Islam.
4. Untuk mengembangkan kepribadian anak secara sempurna, ada beberapa
metode yang hendaknya dijalankan oleh orang tua diantaranya adalah
bersikap tidak membedakan, memberikan perhatian dan pengarahan
49
yang baik, menanamkan takwa dalam j iwa, dan senantiasa berlindung
kepada Allah SWT.
5. Bentllk kepribadian yang digllnaican dalam pembinaan dan bimbingan
keluarga adalah dengan peranan cinta dan kasih sayang, akhlak dan
adab, penghargaan dan penerimaan, pengetahuan dan kemampuan,
ketuillsan dan keadilan. Misalnya dengan dengan memberi perhatian
pada perkembangan kepribadian anak, tidak menghina dan tidak
mengurangi hak anak, serta menghindari penggunaan kata kotor.
6. Terdapat hubllngan yang positif (signifikan) dan nyata antara
pendidikan Agama Islam dalam keluarga dengan pembentukan
kepribadian anak. Hal ini dapat dilihat berdasarkan:
a. Hasil anal isis korelasi
Terdapat hubungan yang signifikan (positif) dan nyata antara
pendidikan agama Islam dalam keluarga dengan pembentllkan
kepribadian anak. Hal ini dapat dilihat dari harga koefisien korelasi
sebesar 0,5816 yang diinterpretasikan kedalam kategori sedang yang
m1inya jika pendidikan agama Islam dalam keluarga semakin baik
maka pembentukan kepribadian anak akan semakin baik pula.
b. Uji Hipotesis
Dari hasil analisis korelasi didapat hasil positif sebesar 0,5816 yang
kemlldian dibandingkan dengan harga rtabel (taraf kesalahan 5%,
n~40) malca harga r"bel ~ 0,312. Ternyata harga rhitung lebih besar dari
rtabel sehingga Ho ditolak dan H, diterima. Jadi kesimpulannya ada
hubllngan yang positif dan nyata antara pendidikan agama Islam
dalam keillarga dengan pembentukan kepribadian anak.
Sedangkan berdasarkan perhitungan dengan uji t didapat nilai thitung
sebesar 3,800. Harga thitung tersebllt selanjutnya dibanduingkan
dengan harga ttabel. Untuk kesalahan 5% uji dua fihak dan dk ~ n-2 ~
38, maka diperoleh ttabel ~ 2,042. Ternyata harga thitung 3,800 lebih
besar dari ttabel sehingga Ho ditolak. Hal ini berm1i terdapat hubungan
50
yang positif dan signifikan (nyata) antara pendidikan agama Islam
dalam keluarga dengan pembentukan kepribadian anak.
B. SaranI. Orang tua hendaknya memberikan pengarahan dan bimbingan yang
mudah dimengerti oleh anak.
2. Dalam memberikan bimbingan dan pembinaan kepada anak, hendaknya
orang tua selalu menerapkan cinta dan kasih sayang dengan cara tidak
bersikap membedakan, tidak menghina dan mengurangi hak anak, dan
menghindari penggunaan kata-kata kotor.
3. Orang tua hendaknya senantiasa mem berikan perhatian dan pengarahan
yang baik, senantiasa menanamkan takwa dalam j iwa anak,
mengenalkan anak dengan Tuhannya yaitu Allah SWT dengan cara
shalat berjamaah, membaca al-qur'an bersama-sama setelah shalat,
menemani anak belajar.
4. Orang tua hendaknya memberikan pengawasan yang baik kepada anak
dengan perhatian yang cukup.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Mustaqim, Menjadi Orang Tua Bijak "Solusi KreatifMenangani PelbagaiMasalah Anak", PT MIZAN Pustaka. Bandung : 2005
Abd. Rahmat syukur, Drs, H, M.Ag., Konsep Islam Tentang Pendidikan Pranatal,Diadit Media. Jakarta: 2006
A. Tafsir, Prof. Dr, dkk., Cakrawala Pendidikan Islam, Mimbar Pustaka : MediaTransfonnasi Pengetahuan. Bandung : 2004
Ahmad D. Marimba, Pengantar Fi/safat Pendidikan Islam, AI-Ma'arif. Bandung:1998
Ahmad Supardi, Sejarah dan Fi/safat Pendidikan Islam, Angkasa. Bandung: 1992
DEPAG RI, Bunga Rampai Pendidikan Agama dan Keagamaan (KumpulanKCllya tulis Terbaik Guru MA Hasi/ Selek~i Lomba Karya Tulis Non Fiksibagi Guru Madrasah Aliyah), BPPA Jakarta. Jakarta: 2005
Fazlur Rahman, "The Qur 'anic Solution ofPakistan '.I' Educational Problem",Islamic Studies, 1967, vol. VI, no. 4
Hasan Langgulung, Fi/safat Pendidikan Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1979
Husain Mazhahiri, Pintar Mendidik Anak, PT. Lentera Basritama, cet. IV. Jakarta: 2001
[bnu Hasan Najafi & M.A. Khalfan, Pendidikan dan Psikologi Anak, Cahaya.Jakarta :2006
lrawati Istadi, Mendidik Dengan Cinta, Pustaka Inti. Jakarta: 2005
Moh. Nazir, Ph.D., Metode Penelitian, Ghalia Indonesia. Jakmia : 2003
Nasruddin Razak, Dienul Islam, AI-Ma'arif. Bandung: 1986
Omar Muhammad ai-Towny al-Syaibani, Falsafat al-Tarbiyah al-Islamiyah,Bulan Bintang. Jakarta: 1979
Poerbakawatja, Ensiklopedi Pendidikan, Bulan Bintang. Jakarta: 198 I
Sudarwan Danim, Riset Keperml'atan "Sejarah dan Metodologi", EGC. Jakarta:2003
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Alfabeta. Bandung : 2005
Sugiyono, Prof. Dr., Statistika Untuk Penelitian, Alfabeta. Bandung : 2005Suharsimi Arikunto, Prof. Dr., Prosedur Penelitian "Suatu Pendekatan Praktek",
Ed. Revisi, eel. 12, Rineka Cipta. Jakarta: 2000
Suharyani, SE, Akl., & Moh. Imam Teguh Rianto, SE, Msi., Modul PengolahanData Elektronik, Fakultas Ekonomi Universitas Ahmad Dahlan.Yogyakarta : 2004
No.LampHal
: Istimewa: 1 (Satu) berkas: Pengajuan Proposal Skripsi
Kepada Yang Terhormat,Ketua Jurusan Pendidikan Agama IslamFakultas ilmu tarbiyah dan KeguruanUniversitas Negeri Islam SyarifHidayatuliah Jakarta
Assalamu'alaikum Wr.Wb
Salam sejahtera kami sampaikan, semoga bapak berada dalam lindungan Allah SWT,selalu sukses dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Selanjutnya, saya yangbertanda tangan dibawah ini:
NamaNIMSemesterJurusanFakultas
: Mukminah: 805011001454: IV: Pendidikan Agama Islam: Tarbiyah dan KegUluan
Bermaksud mengajukan judul skripsi dengan judul "Pendidikan Agama Islamdalam Keluarga dan Hubungannya dengan pembentukan kepribadian Anak diMI AI-Ittihadiyah Cilincing Jakarta Utara". Sebagai bahan pertimbangan, berikutsaya lampirkan proposal skripsi (tennasuk outline dan daftar pustaka).
Demikian surat ini diajukan, semoga bapak berkenan menerima judul skripsi ini. Atasperhatian dan bantuannya, saya ucapkan terima kasih.
Wassalamll 'alaikllm Wr. Wb.
ada MA
Pemohon
MukminahNIM.805011001454
Mengetahui,
DO"W"Jt"","",;kDrs. Hi. Eri Rosatria, M.Ag
NIP. 150007315
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
da Nomor 95, Ciputat 15412, Indonesia
Telp. : (62~21) 7443328. 7401925, Fax. (62~2 J) 7443328
Email: [email protected]
NomorLamp.H a I
: ET/TL.02.1/ III /2007: Abstraksi/Olltline: BIMBINGAN SKRIPSI
Kepada Yth.Drs. Sapiudin Sidiq, M.AgPembimbing SkripsiFakultas llmu Tarbiyah dan KeguruanUlN Syarif HidayatullahJakarta.
Jakarta, 24 Maret 2007
Assalamll 'alaikum wr. wb.
Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi Pembimbing 1111(materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa:
Nama
NIM
Jurusan
Semester
Mukminah
8050110001454
Pendidikan Agama Islam
IV
Judul Skripsi Pendidikan Agama Islam DaJam Keluarga danHubungannya dengan Pembentukan Kepribadian Anak diM1 AI-lttihadiyah Jakmta Utara.
Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 24 Maret2007 dengan abstrak/outline sebagaiman1 terlampir. Meskipun demikian Pembimbingberhak untuk mengubah judul tersebut bila dipandang tidak /kurang sesuaL
Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapatdiperpanjang selama 6 bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan .
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu 'alaikum l1/t. wb.
Tembusan:J. Dekan FITK2. Ketua Jurusan ybs.3.MahasiswaYbs
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
da Nomor 95, Ciputat 15412, Indonesia
NomoI': Un.0I/Fl/TL.02.2/028/2007Lamp.H a I : Observasi
Kepada Yth.Kepala MI Al Ittihadiyahdi-Tempat
Assalamu 'alaileum WI'. wh.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa :
Nama : Mukminah
Telp. : (62-21) 7443328, 7401925, Fax. (62-21) 7443328
Email: [email protected]
Jakmia, 6 Nopember 2007
adalah benar mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta:
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
NIM
Semester
: 805011001454
: V (lima) PTTM
Sehubungan dengan penyelesaian tugas mata kuliah "Proposal Sfa'ipsi" mahasiswatersebut memerlukan observasi dengan pihak terkait.
Oleh karena itu, kami mahan kesediaan Saudara untuk menerima mahasiswa tersebutdan memberikan bantuannya.
Demikianlah, atas perhatian dan bantuan Saudara kami ucapkan terima kasih.
Wassafamu 'alaileum WI'. wh.
Tembusan:Yth. Delmn Fak. Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
SURAT KETERANGAN
Nomor : 223/MI.AlVII2007
Yang bertanda tangan di bawah ini kepala MI AI-Ittihadiyah ,yang beralamat di
Jalan kali baru Barat VI RtOl2/015 No 48 Cilincing Jakarta utara menemngkan
bahwa:
Nama
TempatITgL Lahir
NIM
Fakultas
Alamat
: Mukminah
: P.Kecil, 15 Agustus 1979
: 805011001454
:Tarbiyah
:JI. Kali baru barat VI No 48 Rt.O 12/015 Cilincing
Jakarta Utara
Adalah benar nama tersebut di atas telah melaksanakan penelitian dan pengambilan
data kelas IV dan V di MI Al-Ittihadiyah,Cilincing Jakarta Utara, mengenai
"Pendidikan Agama Islam Dalam Keluarga dan hubungannya dengan pembentukan
kepribadian anak", pada tanggal 5 sl 7 Juni 2007
Demikianlah surat keterangan ini kami buat untuk dapat di pergunakan sebagaimana
mestinya.
10. Ayah dan Ibu menyarankankepada saya \illtuk tidakmemusuhi teman dan selaluberbuat baika. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Tidak pemah
11. Ayah dan Ibu mengajarkankepada saya untuk mengasihiterhadap sesama manusiaa. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Tidak pemah
12. Ayah dan Ibu mengajarkankepada saya untuk tidak menyalinpekerjaan rwnah milik temana. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Tidak pemah
13. Ayah dan Ibu membantu sayamengerja'.can pekeljaan nunah(PR) yang diberikan oleh guma. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Tidak pemah
14. Ayah dan Ibu selalumengingatkan saya untuk shalatlima wakil! dan tepat waktl!a. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Tidak pemah
15. Setiap hari setelah shalat maghribsaya diajak orang ilia membacaAl-Qur'ana. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Tidak pemah
16. Ayah dan Ibu menyarankankepada saya untuk beramalkepada orang yang tidak mampua. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Tidak pemall
17. Ayah dan Ibu menyarankankepada saya unillk segera mintamaaf jika melakukan kesal;ahanpada orang laina. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Tidak pemall
18. Ayall dan Ibu meugajarkankepada saya untuk selaluberbicara dengan bahasa yangbaik (tidak mengwnpat, mencaci)a. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Tidak pemall
INSTRUMEN KEPRIBADlAN ANAK
(VARIBEL Y)
I. Saya selalu berbicara sopan padaorang yang lebih tuaa. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Tidak pernah
2. Saya selalu berdoa terlebih dulusebelum melakukan kegiatana. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Tidak pernah
3. Saya menghormati orang yanglebih tuaa. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Tidak pernah
4. Saya memaafkan orang yang telahberbuat salah pada sayaa. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Tidak pernah
5. Saya senang membantu orang lainyang susaha. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Tidak pernah
6. Saya selalu mengucap syukur(Alhamdulillah) jika mendapathadiah dari orang tuaa. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Tidak pemah
7. Saya ikhlas melakukan pekerjaanyang diberikan orang tuaa. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Tidak pernah
8. Saya senang bermain dan bercandadengan adika. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Tidak pernah
9. Saya berusaha melerai ternan yangsedang berkelahia. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Tidak pernah
10. Saya senang membantu denganberamal kepada orang yang tidakmampua. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Tidak pemah
II. Saya mengerjakan sendiripekerjaan rumah yang diberikanguru dengan didampingi Ibua. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Tidak pemah
12. Setiap malam saya membedah alQur' an dengan didampingi Ibua. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Tidak pernah
13. Pada malam hari say mengulangkembali pelajaran sekolaha. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Tidak pernah
14. Setiap malam, saya mempersiapkanbuku pelajaran untukesok haria. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Tidak pernah
15. Saya senang membantu pekerjaanayah dan Ibua. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Tidak pernah
16. Saya melaksanakandengan baik j ikakesalahana. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Tidak pernah
hukumanmelakukan
17. Saya berteman dengan siapa sajatanpa memandang tatus ekonomia. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Tidak pernah
laliditas XButirSoal Butir Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 4 2 1 4 .2 A ,2 3 22 4 4 1 1 4 4 4 4 '4 33 4 4 3 1 4 3 4 4 4 14 3 4 4 2 3 2 4 4 4 35 2 4 3 1 2 1 2 4 1 26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47 1 4 1 1 4 4 4 4 4 4B 4 4 4 4 4 4 4 4 4 19 4 4 1 1 4 4 4 3 4 1
10 3 3 3 2 4 3 2 3 4 111 4 3 2 3 4 1 4 4 3 312 4 3 4 4 2 2 4 4 4 313 4 4 4 4 4 4 4 4 4 414 4 4 4 4 4 4 4 4 4 415 3 3 3 4 2 3 2 4 2 216 4 4 4 3 4 4 3 4 3 317 3 2 2 4 4 2 3 4 4 118 4 3 2 2 4 3 4 2 2 219 3 3 4 2 4 3 3 4 3 320 4 3 2 2 3 4 4 4 3 321 4 2 2 4 4 2 4 2 4 322 3 4 4 4 4 4 3 4 4 423 4 4 4 4 4 4 4 4 4 424 4 4 2 1 3 3 4 4 4 425 4 4 3 1 3 3 4 4 4 426 4 4 4 1 4 4 4 4 4 2..
4 2 427 4 4 4 4 4 4 428 4 4 2 3 4 4 4 4 4 329 4 4 4 3 4 2 4 3 4 430 4 4 4 2 4 3 2 4 4 331 4 4 4 4 4 4 4 4 4 432 4 4 4 3 4 3 4 4 4 233 4 3 4 3 4 3 4 4 4 434 4 4 3 4 4 4 4 4 4 335 4 4 4 3 3 4 2 4 1 336 4 4 4 3 4 2 3 4 4 337 4 4 4 4 4 3 4 4 4 438 4 3 4 4 4 4 4 4 3 439 4 4 4 2 4 2 3 4 3 240 4 4 4 . 4 4 4 4 4 4 4
149 147 129 111 149 127 142 151 143 118)' 22201 21609 16641 12321 22201 16129 20164 22801 20449 13924
571 553 457 365 569 437 526 583 537 3902422 2422 2422 2422 2422 2422 2422 2422 2422 2422
)' 5866084 5866084 5866084 5866084 5866084 5866084 5866084 5866084 5866084 5866084148478 148478 148478 148478 148478 148478 148478 148478 148478 148478
( 9079 8974 7921 6849 9106 7841 8669 92m 3 72620.334039 0.478956 0.402339 0.396698 0.526167 0.608656 0.354557 0.37 0.573202 =:g:423362
el 0.312006 0.312006 0.312006 0.312006 0.312006 0.312006 0.312006 0.312006 0.312006 0.312006Ilisis Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Vaiid
'aliditas YButir Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 4 4 4 1 3 2 2 2 12 4 4 4 1 4 4 4 4 43 4 2 3 1 1 4 3 1 34 4 3 4 3 2 3 4 3 25 2 1 2 3 1 1 1 3 16 4 3 4 1 4 2 4 1 27 4 4 4 4 4 4 4 4 48 4 4 4 4 4 4 4 4 49 4 4 4 4 4 4 4 4 4
10 3 3 4 1 2 4 2 2 411 4 4 3 1 2 3 4 3 312 4 4 4 4 4 4 4 4 413 4 4 4 4 4 4 4 4 314 4 4 4 1 4 4 4 1 415 3 4 4 2 3 4 4 2 216 4 3 4 1 1 4 3 3 417 2 4 4 1 2 4 2 3 318 3 3 4 2 4 4 3 4 219 4 3 1 3 3 1 2 4 220 4 3 4 2 2 4 4 3 321 4 2 3 4 4 3 2 4 422 4 3 4 4 4 4 4 3 423 4 4 4 4 4 2 4 4 324 4 4 3 3 2 3 2 3 325 4 4 3 3 2 3 2 3 326 4 3 4 3 4 4 4 4 327 2 4 4 3 1 4 4 4 428 2 2 4 3 2 . 2 4 4 429 4 4 4 3 4 4 3 4 430 4 2 4 2 2 4 2 2 431 4 4 4 2 3 4 4 4 432 4 4 4 4 4 4 4 4 433 3 3 3 3 . 2 3 3 4 434 4 3 3 3 2 4 3 2 435 3 3 3 4 3 3 4 4 436 3 3 3 2 4 3 2 4 437 3 4 3 3 2 3 2 4 438 3 3 3 2 3 3 3 3 439 4 3 4 3 3 4 3 2 340 3 2 3 3 2 4 3 4 3
143 132 143 105 115 136 128 129 13320449 17424 20449 11025 13225 18496 16384 16641 17689
529 460 529 323 375 492 442 453 4732175 2175 2175 2175 2175 2175 2175 2175 2175
4730625 4730625 4730625 4730625 4730625 4730625 4730625 4730625 4730625121107 121107 121107 121107 121107 121107 121107 121107 121107
7887 7322 7880 5867 6513 7504 7178 7146 73620.495586 0.548793 0.464438 0.4296217 0.731865 0.375852 0.718488 0.406088 0.4400450.312006 0.312006 0.312006 0.3120064 0.312006 0.312006 0.312006 0.312006 0.312006
is Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
tungan Uji Reliabilitas XSkor X' V' XV
Ganjil GenapX V
30 26 900 676 78030 32 900 1024 96035 29 1225 841 101530 27 900 729 810
, 21 21 441 441 441, 32 31 1024 961 992
30 33 900 1089 990i 36 33 1296 1089 1188I 33 29 1089 841 957I 27 24 729 576 648
29 30 841 900 87028 30 784 900 840
, 36 36 1296 1296 129635 33 1225 1089 1155
, 22 27 484 729 594i 32 32 1024 1024 1024
25 27 625 729 675i 25 22 625 484 550I 29 30 841 900 870I 25 27 625 729 675
30 24 900 576 72032 36 1024 1296 1152
i 35 36 1225 1296 126030 26 900 676 780
, 31 28 961 784 868i 34 31 1156 961 1054
34 36 1156 1296 1224, 32 30 1024 900 960,I 34 27 1156 729 918I 30 28 900 784 840
31 36 961 1296 1116, 36 32 1296 1024 1152i 32 30 1024 900 960
32 33 1024 1089 1056I 27 33 729 1089 891i 33 31 1089 961 1023,
31 32 961 1024 992I 35 30 1225 900 1050I 28 24 784 576 672I 31 32 961 1024 992
1228 1194 38230 36228 37010
LX = 1228(LX)' = 1507984LX' = 38230LV = 1194(F)' = 1425636F2 = 36228LXV = 37010
r%% = NSXV-(SXSY)(NSX2-(SX (NSY2-(SY)2}
= 40*37010-1228*1194{40*38230-1507984} {40*36228-1425636}
= 1416821216 23484
= 141684.98E+08
= 1416822321.21
r1/2 11 = 0.6347
r11 - 2 r1/2 1121 + r1/2 112
= 2,0,63471 + 0,6347
= 1.26941.6347
r11 = 0.777rtabel = 0.312006Kesimpulan : Reliabel
r11 = 2r1/21/21 + r1/2 112
;;:: 2.0,75291 + 0,7529
= 1.50581.7529
r11. :;: 0.859rtabel = 0.312006Kesimpulan : Reliabel
r1/2 112 = NSXY-(SXSY)(NSX2-(SX (NSY2-(SY)2)
= 40*29998-1170*1005{40*35220-1368900} {40*25891-1 otl() :/.<;) .
= 2407039900 25615
= 240701.02E+09
= 2407031969.34
r1/21/2 0.7529
Perhitungan Uji Reliabilitas Y!Na Skor IX2 Y2 XY
Ganjil (X Genap (Y)
1 24 21 576 441 5042 36 29 1296 841 10443 27 17 729 289 4594 30 26 900 676 7805 13 17 169 289 2216 34 22 1156 484 7487 36 32 1296 1024 11528 36 32 1296 1024 11529 36 32 1296 1024 1152
10 26 20 676 400 52011 29 23 841 529 66712 36 32 1296 1024 115213 34 32 1156 1024 108814 35 26 1225 676 91015 27 23 729 529 62116 28 23 784 529 64417 21 22 441 484 46218 31 27 961 729 83719 28 26 784 676 72820 25 26 625 676 65021 32 22 1024 484 70422 35 28 1225 784 98023 34 30 1156 900 102024 22 22 484 484 48425 24 25 576 625 60026 31 23 961 529 71327 27 26 729 676 70228 28 23 784 529 64429 29 27 841 729 78330 26 24 676 576 62431 35 29 1225 841 101532 36 32 1296 1024 115233 27 24 729 576 6,.834 26 24 676 576 62435 30 24 900 576 72036 29 21 841 441 60937 26 26 676 676 67638 27 23 729 529 62139 28 22 784 484 61640 26 22 676 484 572
S 1170 1005 35220 25891 29998
SX(SX)2SX2SY(SY)2SY2SXY
= 1170= 1368900= 35220= 1005= 1010025= 25891= 29998
rXY = NSXY-(SXSY)(NSX2-(SX (NSY2-(SY)2)
= 40*133021-2422*2175(*148478-5866084) {*121107-4730625}
= 5299073036 113655
= 529908.3E+09
= 5299091109.31
rXY = 0.5816
'erhitungan Korelasl Product Moment
~o. X Y X2 Y2 XY1 56 45 3136 2025 25202 62 65 3844 4225 40303 64 44 4096 1936 28164 57 56 3249 3136 31925 42 30 1764 900 12606 63 56 3969 3136 35287 63 68 3969 4624 42848 69 68 4761 4624 46929 62 68 3844 4624 4216
10 51 46 2601 2116 234611 59 52 3481 2704 306812 58 68 3364 4624 394413 72 66 5184 4356 475214 68 61 4624 3721 414815 49 50 2401 2500 245016 64 51 4096 2601 326417 52 43 2704 1849 223618 47 58 2209 3364 272619 59 54 3481 2916 318620 52 51 2704 2601 265221 54 54 2916 2916 291622 68 63 4624 3969 428423 71 64 5041 4096 454424 56 44 3136 1936 246425 59 49 3481 2401 289126 65 54 4225 2916 351027 70 53 4900 2809 371028 62 51 3844 2601 316229 61 56 3721 3136 3416, 30 58 50 3364 2500 290031 67 64 4489 4096 428832 68 68 4624 4624 462433 62 51 3844 2601 3162
>-34 65 50 4225 2500 325035 60 54 3600 2916 3240
~~ 64 50 4096 2500 320037 63 52 3969 2704 327638 65 50 4225 2500 325039 52 50 2704 2500 260040 63 48 3969 2304 3024
2422 2175 148478 121107 133021
SX(SX)2SX2SY(SY)2SY2SXY
= 2422= 5866084= 148478= 2175= 4730625= 121107= 133021
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Mukminah
Tcmpat, Tanggal Lahir : P. Kccil, 15 Agustus 1979
Jcnis Kclal11in : Pcrcl11puan
Alal11 at : JI. Kalibaru Sarat VI RT 012/015
Cilincing Jakarta Utara
Pcndidikan:
1. SD Riau, Lulus Tahun 1992
2. MTs YAPIS Tanjung Priok Jakarta Utara, Lulus Tahun 1996
3. MAN 5 lVIarunda Jakarta Utara, Lulus Tahun 1999
4. 02 UIN Jakarta, Lulus Tahun 2003