Download - Diabetes Mellitus

Transcript
  • DIABETES MELLITUS

  • DefinisiKelainan metabolikKarakteristik sekresi insulin yang menurun, kerja insulin yang menurun atau keduanyaPankreas tidak mampu menghasilkan insulin dalam jumlah yang cukup / ketidakmampuan tubuh untuk menggunakan insulin secara efektifgangguan metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak

  • DIAGNOSIS DMGejala klinis poliuria, polidipsi, polifagia, berat badan yang menurun dan kadar glukosa darah sewaktu >200 mg/dl (11,1 mmol/L).

    Asimptomatis kadar GDS>200 mg/dl atau kadar GDP> N dengan tes toleransi glukosa darah yang terganggu pada lebih dari satu kali pemeriksaan

  • TTG

    Anak menderita DM apabila Kadar glukosa darah puasa 140 mg/dl (7,8 mmol/L) atauKadar gukosa darah pada jam ke 2 200 mg/dl (11,1 mmol/L)

    Anak dikatakan menderita toleransi glukosa terganggu apabilaKadar glukosa darah puasa

  • DM tipe 1Kelainan sistemik gangguan metabolisme glukosa (hiperglikemia kronik)Proses autoimun yang merusak sel- pancreasFaktor genetik dan lingkungan sangat berperanInsidens > ras kaukasia Laki laki = wanitaUsia puncak insiden usia 5 6 tahun dan 11 tahun.

  • Klinis DM tipe 1Poliuria, polidipsia, polifagia dan BBDefisiensi insulin hiperglikemia, berat proteolisis, lipolisis, &ketogenesis ketoasidosis diabetikaBB defisiensi insulin berat disebabkan oleh dehidrasi,mobilisasi protein otot & lemakPerjalanan penyakit remisi (parsial/total) dan dikenal sebagai honeymoon period (klinis hipoglikemia)Perjalanan penyakit selanjutnya tergantung dari kualitas pengelolaan sehari-hari pada penderita

  • Sasaran dan Tujuan Khusus Pengelolaan DM tipe-1 pada anak

    SasaranTujuan khususBebas dari gejala penyakitTumbuh kembang optimalDapat menikmati kehidupan sosialPerkembangan emosional normalTerhindar dari komplikasiKontrol metabolik yang baik tanpa menimbulkan hipoglikemiaHari absensi sekolah rendah dan aktif berpartisipasi dalam kegiatannn di sekolahPasien tidak memanipulasi penyakitPada saatnya mampu mandiri mengelola penyakitnya

  • Pengelolaan DM tipe 1Pemberian insulinPengaturan makanOlahragaEdukasiPemantauan mandiri (home monitoring)

  • Insulin

    JenisAwitan (jam)Puncak kerja (jam)Lama kerja (jam)Kerja ultra pendek0,2514Kerja pendek0,5-12-45-8Kerja menengah1-24-128-24Kerja panjang26-2018-36

  • Cara pemberianInjeksi subkutan abdomen, lengan atas, paha, atau bokong bagian lateral atas.Injeksi pada abdomen mempunyai area yang lebih luas, absorpsi yang cepat dan paling konsisten. Rotasi tempat injeksi dalam area anatomis yang sama mencegah terjadinya lipohipertrofi yang menyebabkan variasi waktu absorpsi insulin dan pengendalian glukosa darah yang tidak stabil.

  • Dosis Dosis awal : 0.5 1 U/kgbb/hariMinimal 2 3 x/hari sebagai terapi awal, 2/3 insulin masa kerja sedang (NPH, Lente) dan sisanya sebagai insulin kerja cepat atau pendekInjeksi dilakukan 30 menit sebelum makan pada insulin kerja singkat dan saat makan pada insulin kerja cepat.

  • Remaja kadar GH resistensi insulin 1.5 U/kgbb/hari.Resistensi insulin awal pubertas, berkurang pada akhir pubertas. Pada anak kecil dibutuhkan dosis yang lebih kecil cegah hipoglikemia.Dosis optimal insulin ditentukan secara empiris, dengan monitoring mandiri kadar glukosa darah dan penyesuaian dosis insulin.

  • Regimen terapi terbaik : insulin multiple daily injections (MDI) &continuous subcutaneous insulin infusion (CSII). Regimen MDI 4x injeksi insulin, insulin kerja cepat 3 x setiap makan & 1 x injeksi insulin basal diberikan dengan NPH, lente, ultralente, atau glargine pada saat tidur malam hari. Regimen CSII menyerupai sekresi insulin fisiologis dan lebih efektif mengendalikan glukosa darah. Penderita memprogram alat untuk menyuntikkan kebutuhan insulin insulin basal.

  • Komplikasi terapi insulin hipoglikemia. Hipoglikemia dosis insulin terlalu besar dibandingkan dengan kadar glukosa darah, asupan karbohidrat, dan tingkat aktivitas. Penyebab fase honeymoon, kesalahan dosis insulin, kurangnya asupan kalori, dan aktivitas fisik berat dalam jangka waktu lama tanpa adanya tambahan asupan kalori.Hipoglikemia sering pada penderita dengan pengendalian glukosa darah yang ketat atau penderita yang mendapat terapi intensif.Resiko lain terapi insulin : resiko obesitas.

  • Pengelolaan hipoglikemiaPemberian 5 10g glukosa dalam bentuk jus atau minuman ringan atau manisanPemeriksaan glukosa darah 15 20 menit kemudian. Biasanya kadar glukosa darah akan meningkat sampai lebih dari 100 mg/dL, jika tidak, pemberian glukosa dapat diulangi kembali. Jika tidak didapatkan perbaikan dengan pemberian glukosa,didapatkan penurunan kesadaran injeksi glukagon (0.02 0.03 mg/kg atau 0.5 1 mg, subkutan) untuk mobilisasi glikogen hati.

  • Untuk mengurangi terjadinya fenomena Somogyi dan fenomena dawnPemberian insulin 3 dosis ,dosis pertama pagi hari diberikan insulin kerja pendek dan sedang (campuran insulin regular dan NPH / Lente), Sebelum makan sore hari diberikan insulin kerja singkat untuk mengantisipasi peningkatan kadar glukosa darah setelah makan malam. Insulin kerja sedang diberikan menjelang tidur untuk memperlambat puncak efek pemberian insulin

  • OLAHRAGAMemperbaiki kontrol metabolik dan menurunkan kebutuhan insulin eksogen. Mencegah atau memperlambat timbulnya komplikasi jangka panjang. Meningkatkan pengendalian glukosa darahMeningkatkan penggunaan glukosa darah oleh otot dan sensitivitas reseptor insulin. Komplikasi utama olahraga hipoglikemia selama atau setelah olahraga peningkatan kecepatan absorpsi insulin dari tempat injeksi.

  • NUTRISITujuan : nutrisi dan kalori yang seimbang

    (1) pertumbuhan dan perkembangan normal (2) pencegahan masalah dalam keseimbangan glikemik setiap hari

    (3) pencegahan komplikasi jangka panjang.

  • Anak yang sedang tumbuh asupan kalori tidak boleh dibatasi dan harus sama dengan anak yang tidak menderita diabetes.Kebutuhan kalori ditetapkan berdasarkan umur, tinggi badan, berat badan ideal, aktivitas, dan penggunaan kalori. Cara lain berdasarkan tabel rekomendasi asupan kalori, dimana pada anak wanita usia 10 tahun diberikan 70 kkal/kgbb atau 2000 kkal/hari. Sedangkan pada usia 11 14 tahun kalori yang diberikan adalah 47 kkal/kgbb atau 2200 kkal/hari.

  • Pengelolaan pada remajaHambatan percepatan pertumbuhan pubertas serta keterlambatan usia onset pubertas dan menarche. Setelah menarche gangguan menstruasi amenorrhoea sekunder, menstruasi tidak teratur, sindrom ovarium polikistik.Pengendalian kadar glukosa darah yang lebih baik memperbaiki pertumbuhan linier & siklus menstruasi.

  • PEMANTAUANPengawasan kadar glukosa darah dapat dilakukan sendiri oleh penderita / orangtua di rumah. Pengendalian jangka menengah kadar glycosylated hemoglobinPengendalian jangka panjang komplikasi mikrovaskular dan makrovaskular.Pada penderita yang menggunakan regimen terapi intensif, pemeriksaan kadar glukosa darah dilakukan 4 x sehari, yaitu setiap ac dan pada saat tidur malam. Pemeriksaan kadar glukosa darah 2 jam setelah makan dapat menyesuaikan dosis insulin saat makan dan meningkatkan pengendalian secara keseluruhan.

  • Kadar glukosa darah 80 mg/dL (puasa) , 140 mg/dL pc, 60 sampai 240 mg/dL. Evaluasi terapi juga dapat dilakukan dengan pemeriksaan kadar Hemoglobin A1c pengendalian kadar glukosa darah secara keseluruhan selama 2 3 bulan HbA1c berhubungan komplikasi mikrovaskular jangka panjang. 10% penurunan HbA1c menurunkan resiko terjadinya retinopati, proteinuria, atau neuropati sebesar 30 45%.

  • Normal Target Perlu TindakanGula darah puasa, mg/dL< 11090 130 < 90 / > 150Hemoglobin A1c, %< 6< 7>8

  • KOMPLIKASI JANGKA PANJANGMikrovaskular dan makrovaskular diabetes berhubungan dengan lama penyakit dan tingkat pengendalian. Retinopati gangguan penglihatan atau kebutaan. Nefropati bersama dengan pubertas /semakin lamanya menderita penyakitpemeriksaan mikroalbumin setiap tahun. Neuropati pada ekstremitas penderita dewasa dan pada penderita dengan kontrol yang buruk dalam jangka waktu lama. Penyakit makrovaskular pembuluh darah jantung jarang dijumpai pada anak. Kadar lemak darah meningkat pada pengendalian glukosa darah yang buruk, dan hal ini bersama dengan hipertensi akibat kelainan ginjal meningkatkan terjadinya penyakit makrovaskular.

  • EDUKASIPengetahuan dasar mengenai diabetes mellitus tipe 1Pengaturan makan, insulin (jenis, cara pemberian, penyimpanan, efek samping)Pertolongan pertama pada kegawatan medik akibat diabetes mellitus tipe 1 (hipoglikemia, pemberian insulin saat sakit).

  • PROGNOSISBukan merupakan penyakit yang ringan, tingkat mortalitas yang relatif tinggi. Di negara negara yang belum berkembang harapan hidup setelah diagnosis hanya sekitar 1 tahun. Retinopati, nefropati, neuropati, dan komplikasinya tetap merupakan masalah dan tantangan yang utama. Komplikasi ini berhubungan erat dengan tingkat pengendalian glukosa darah.

  • DM tipe 2Hiperglikemi merupakan gambaran dari gangguan keseimbangan antara kepekaan dan sekresi insulin.

    Bentuk diabetes yang umum pada dewasa, angka kejadian pada anak semakin meningkat.

  • Patofisiologi

  • Algoritme penatalaksanaan DM tipe 2


Top Related